PopBox Hadirkan Layanan Loker Pintar untuk Layanan Laundry On Demand

Setelah menjalin kemitraan dengan layanan e-commerce, kanal pembayaran Pay by QR dari Dimo hingga SPBU milik Pertamina, layanan loker pintar PopBox kembali menghadirkan layanan terbaru untuk masyarakat Indonesia, yaitu PopBox on demand, khusus untuk layanan laundry pakaian dan sepatu. Layanan yang resmi dihadirkan awal tahun 2017 ini merupakan layanan yang menargetkan pasangan muda bekerja yang tinggal yang tidak memiliki waktu cukup untuk mencuci pakaian hingga sepatu di hari biasa.

“Konsepnya itu untuk memberikan convenience untuk pengguna kita khususnya yang tinggal di apartemen untuk melakukan laundry. Jadi mereka tidak usah susah-sisah lagi cari tempat laundry atau menunggu kurir laundry sampai untuk ambil barang, mereka bisa drop sendiri any time dan pick up lagi setelah laundry-nya selesai any time juga,” kata Co-founder PopBox Greta Bunawan kepada DailySocial.

Fasilitas drop off dan pick up PopBox

Cara kerja laundry on demand dengan memanfaatkan loker PopBox cukup mudah. Pengguna tinggal memilih jasa laundry dan pencucian sepatu yang saat ini telah bergabung dengan PopBox, yaitu Taptopick dan Tayaka khusus untuk laundry pakaian dan Omaisu khusus untuk layanan pencucian sepatu. Layanan laundry pakaian dan pencucian sepatu dari PopBox saat ini hanya melayani area Jakarta dan Bandung.

Setelah pilihan sudah ditentukan aplikasi PopBox dan pembayaran telah dilakukan, pengguna bisa langsung mengantarkan pakaian dan sepatu yang ingin dibersihkan di berbagai loker pintar PopBox yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, pakaian dan sepatu yang telah dibersihkan bisa langsung diambil oleh pengguna di loker PopBox.

“Sebelum meluncurkan fitur ini, kami telah melakukan persiapan dengan masing-masing mitra selama beberapa bulan melalui proses integrasi, UAT dan QA/QC untuk memastikan  prosesnya sudah berjalan baik dan per Januari 2017 ini kita launch bersama,” kata Greta.

Semua proses penjadwalan hingga pembayaran diserahkan kepada masing-masing mitra. Dalam hal ini PopBox hanya berfungsi sebagai tempat untuk drop off dan pick up semua layanan yang dipilih pengguna. Selain pemesanan melalui aplikasi, layanan laundry on demand ini juga bisa dipesan melalui desktop.

“Target kita adalah untuk memberikan kenyamanan baru untuk pengguna PopBox, memperluas demografi pengguna, meningkatkan jumlah pengguna PopBox yang selama ini baru menggunakan PopBox untuk fitur logistik. Harapan kita ke depannya loker pintar PopBox akan menjadi  one stop solution yang memiliki multi fungsi seperti logistik, pembayaran, dan fitur-fitur online-to-offline (O2O) lainnya,” tutup Greta.

Application Information Will Show Up Here

Startup Surabaya PuasMakan Hadirkan Layanan Pengantaran Makanan

Layanan on demand hingga kini masih menjadi favorit pelaku startup di Indonesia. Kesuksesan yang telah diraih Go-Jek dengan beragam layanannya menjadi inspirasi dari startup lokal untuk kemudian menghadirkan layanan yang serupa dengan beberapa layanan tambahan untuk pengguna. Salah satu startup Surabaya yang mencoba untuk memberikan layanan on demand food delivery berbasis online adalah PuasMakan.

Startup yang didirikan Raymond Sugiarto ini berencana untuk melancarkan bisnisnya hanya di Surabaya, Jawa Timur. Dengan merangkul lebih banyak pihak restoran untuk memanfaatkan layanan pesan antar melalui aplikasi, diaharapkan PuasMakan bisa menjadi aplikasi pilihan bagi pecinta kuliner di Surabaya, Jawa Timur.

Meskipun memiliki irisan dengan layanan yang ditawarkan Go-Food, Raymond mengklaim PuasMakan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam layanannya.

“Perbedaan PuasMakan dengan Go-Food dan GrabFood, PuasMakan.com saat ini fokus menggunakan armada sendiri tanpa menggunakan pihak ketiga atau mitra. Dengan menggunakan armada sendiri, kita dapat lebih fokus untuk pengantaran yang memang khusus untuk makanan sehingga makanan yang diterima masih tetap utuh dan higienis,” kata Founder PuasMakan Raymond Sugiarto kepada DailySocial.

Selain tim pengantar internal, PuasMakan juga menghadirkan alternatif lain, yaitu Dine In dan Pick Up serta produk voucher yang tentunya masih dalam lingkup F&B. PuasMakan juga dapat dijadwalkan dengan memanfaatkan fitur schedule order.

“Cara kerjanya adalah apabila pengguna ingin memesan menu makan malam, orang tersebut dapat memesan di siang hari dan tim dari PuasMakan akan mengantarkan pada waktu yang di inginkan,” kata Raymond.

Saat ini PuasMakan masih berupaya untuk menambah jumlah restoran yang ingin bergabung dan memanfaatkan layanan delivery di PuasMakan. Diharapkan dengan biaya delivery yang dibebankan yaitu sebesar Rp.15 ribu kepada pengguna, juga dapat meningkatkan jumlah pengguna yang memanfaatkan PuasMakan untuk layanan pesan antar makanan.

“Jumlah merchant PuasMakan saat ini masih jauh jumlahnya dibanding dengan kompetitor yang ada, yaitu masih diangka puluhan. Sementara untuk jumlah pelanggan dan anggota kita masih diangka sekitar 600 orang dalam waktu 2-3 bulan terakhir,” kata Raymond.

Layanan white label dan pilihan pembayaran

Saat ini PuasMakan masih menjalankan bisnisnya secara bootstrap dan mengundang para investor yang tertarik untuk berinvestasi di model bisnis yang ditawarkan oleh PuasMakan. Selain bisa diakses di desktop, PuasMakan juga sudah tersedia di aplikasi mobile platform Android. Sementara untuk versi iOS rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun 2017.

Untuk memudahkan pelanggan, PuasMakan juga menawarkan pilihan pembayaran yang cukup beragam, mulai dari menggunakan saldo, Bank Transfer, ATM BCA, Indomaret, Alfamart dan rencananya pilihan pembayaran masih akan ditambahkan lagi. Sementara untuk pilihan pembayaran Cash on Delivery (COD) belum didukung.

“PuasMakan masih menutup sistem COD sampai waktu yg belum ditentukan, karena masih terlalu dini untuk kita dengan sistem yang memang baru,” kata Raymond.

Layanan lainnya yang dihadirkan oleh PuasMakan untuk meng-cater pasar B2B adalah konsep white label. Dalam hal ini PuasMakan menawarkan kepada pihak restoran untuk memiliki aplikasi sendiri di Google Play. Layanan ini bernama CIA System (Culinary Integrated Application).

“Sebagai contoh misalnya restoran A bergabung dalam CIA System maka pelanggan atau pengguna dapat mengunggah aplikasi restoran A di Google Play dengan mencari “restoran A”. Selain low price, banyak hal yang bisa dilakukan di dalam CIA, seperti  digital member card  (point system atau pun sistem diskon), digital menu, company profile. Pelanggan dapat bertransaksi langsung (delivery, dine in, pick up) sesuai dengan sistem yang terdapat dalam PuasMakan,” tutup Raymond.

Application Information Will Show Up Here

Uber Luncurkan UberXL di Jakarta

Besarnya minat penggunaan mobil berkapasitas besar, hingga 6 orang, membuat Uber meluncurkan UberXL di Jakarta. Pilihan ini melengkapi ketersediaan UberBlack, UberX, dan UberPool yang lebih dulu hadir,

Untuk mendapatkan pilihan mobil UberXL, tersedia menu khusus yang tertera di aplikasi. Estimasi biaya yang disajikan untuk mobil-mobil UberXL lebih mahal ketimbang UberX dan tidak jauh beda dengan UberBlack. Biasanya kebutuhan seperti ini digunakan orang-orang yang bepergian ke bandara dan membutuhkan kepastian ruang ekstra untuk penyimpanan barang.

Pilihan mobil yang tersedia untuk UberXL di antaranya adalah Avanza, Ertiga, dan Innova. Sebelumnya jenis mobil ini juga tersedia di menu UberX.

Beberapa waktu yang lalu Uber juga menjajaki kerja sama dengan Taksi Express melalui layanan UberX, sedangkan pemesanan selain menggunakan aplikasi juga bisa melalui aplikasi messaging LINE.

Tahun Ini Go-Jek Berencana Lipatgandakan Jumlah Engineer India

Agar bisnis Go-Jek makin mulus, perusahaan berencana untuk melipatgandakan jumlah engineer dari India menjadi lebih dari 200 orang. Saat ini engineer-nya di sana berjumlah 100 orang, hasil akuisisi terhadap 4 startup sepanjang tahun 2016. Angka tersebut bakal jadi jumlah engineer terbanyak yang dimiliki Go-Jek, dibandingkan di Indonesia (100 orang) dan Singapura (10 orang).

Go-Jek juga berencana untuk kembali melanjutkan aksi acquihire startup asal India, setelah sukses melakukan hal serupa pada Pianta, C42 Engineering, CodeIgnition, dan LeftShift tahun lalu.

CEO dan Founder Go-Jek Nadiem Makariem mengatakan rencana tersebut menjadi langkah Go-Jek yang ingin memperkuat layanan fintech Go-Pay serta jasa kurir makanan dan parsel. Sejak GoPay diluncurkan, transaksi yang menggunakan Go-Pay mendominasi lebih dari 50% dari total transaksi yang masuk ke perusahaan.

“Kami tidak pernah melihat adopsi Go-Pay yang begitu cepat di masyarakat,” ucap Nadiem seperti dikutip dari Bloomberg.

Dia melihat pembayaran digital jadi kunci utama Go-Jek memenangkan kompetisi dan membangun bisnis yang berpotensi menguntungkan. Go-Pay yang terintegrasi dengan aplikasi Go-Jek dapat menyimpan uang pengguna di ponsel mereka. Pengguna dapat top up dana lewat transfer dari rekening bank atau ATM.

Bila pengguna tidak memiliki rekening bank, mereka dapat top up secara offline dari pengemudi Go-Jek. Go-Pay bisa digunakan untuk seluruh transaksi dari layanan yang tersedia di Go-Jek. Rencananya perusahaan akan membuka layanan ini untuk merchant yang sudah bekerja sama dengan GoJek tahun ini.

Perkembangan Go-Pay

Masifnya tingkat penggunaan Go-Pay oleh pengguna Go-Jek didorong berbagai promo, seperti diskon 50% untuk setiap pengguna menggunakan jasa Go-Ride atau jasa lainnya. Selain diskon, kini Go-Pay akan terus memperkenalkan use-case baru di dalam ekosistem Go-Jek, salah satunya yang terkini adalah meluncurkan fitur Go-Points.

Fitur ini adalah bentuk apresiasi Go-Jek terhadap pengguna yang setia memanfaatkan berbagai layanan yang ditawarkan perusahaan. “Melalui fitur ini, pelanggan dapat memperoleh poin loyalti dari setiap transaksi layanan yang dibayar menggunakan Go-Pay. Pengguna yang menukarkan poin tersebut akan mendapat reward menarik,” terang Head of Go-Pay Filman Ferdian kepada DailySocial.

Meski demikian, pihaknya enggan membeberkan lebih detil pencapaian dari Go-Pay terkini. Dia hanya mengungkapkan penggunaan Go-Pay terus tumbuh dengan sangat pesat baik dalam hal top up, transaksi, maupun pengguna. Perusahaan akan terus membuat proses isi ulang dana Go-Pay semudah mungkin.

“Kami tidak bisa memberikan informasi terkait penggunaan Go-Pay, akan tetapi yang dapat kami sampaikan adalah Go-Pay meningkatkan loyalitas pengguna Go-Jek itu sendiri. Pelanggan yang menggunakan Go-Pay lebih sering menggunakan jasa Go-Jek dibandingkan pelanggan yang belum menggunakan Go-Pay,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Melihat Peta Persaingan Layanan “Grocery” Online di Indonesia

Penggantian CEO HappyFresh dan penjualan RedMart Singapura ke Lazada menjadi highlight akhir tahun 2016 yang menunjukkan kerasnya persaingan bisnis grocery online di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Melihat peta persaingan yang ada, model bisnis yang tampaknya bakal bertahan adalah yang berafiliasi dengan pemain ritel konvensional yang sudah ada.

Sekitar 4-5 tahun yang lalu, beberapa pemain teknologi berusaha men-disrupt bisnis pasar swalayan. Mereka menciptakan inventorinya sendiri dan berusaha menjadi pasar swalayan yang hanya beroperasi secara online. Fast forward ke tahun 2017, kebanyakan dari mereka tidak bisa bertahan.

Hanya SeroyaMart yang tersisa dari rezim lama dan masih bergerilya berjualan melalui beberapa marketplace besar, meskipun tampaknya tidak lagi mempertahankan layanan e-commerce-nya sendiri.

Tahun ini setidaknya ada 5 pemain layanan grocery online di Indonesia. Mereka adalah HappyFresh, Honestbee, KeSupemarket, Hypermart, dan Go-Mart. Yang terakhir merupakan bagian Go-Jek. KeSupermarket adalah joint venture grup pemilik Ranch Market dan Kresna Graha Investama, sedangkan Hypermart merupakan perpanjangan tangan grup ritel Lippo yang dikelola MatahariMall.

Kendati dari sisi nominal pangsa pasar bisnis grocery online belum signifikan di Indonesia, masih ada keyakinan bagi mereka untuk mengeksploitasi lebih dalam potensi di segmen tersebut.

Grocery sebagai kebutuhan pokok masyarakat, setiap rumah membutuhkannya / Pixabay
Grocery sebagai kebutuhan pokok masyarakat, setiap rumah membutuhkannya / Pixabay

Mendefinisikan model bisnis kepada masyarakat

Jika melihat segmentasi produk yang dijajakan, grocery adalah barang yang sehari-hari dibutuhkan di setiap rumah, bahan makanan. Segmentasinya jelas, kebutuhan rumah tangga, umumnya dikelola oleh ibu atau asisten rumah tangga. Implikasinya penyedia layanan grocery perlu menyesuaikan strategi manuver (pemasaran, penyampaian produk dan lain-lain) yang sesuai dengan pangsa pasarnya.

Mengambil kasus di Jabodetabek, pasar tersebut sedang didominasi digital native dan digital immigrant, namun memiliki kadar kepekaan terhadap digitalisasi yang jauh berbeda. Para ibu di perkotaan, yang tech savvy, umumnya perempuan karier dan menyerahkan kebutuhan rumah tangga kepada asisten di rumah (umumnya non tech savvy). Sementara ibu rumah tangga yang berbelanja langsung secara sehari-hari masih banyak dikategorikan ke dalam digital immigrant.

Polanya menjadi semakin jelas, produknya menjadi kebutuhan banyak orang, tetapi pembelanjanya memiliki level yang perlu disesuaikan dan diedukasi dalam mengadopsi digitalisasi. Tantangannya tentu bagaimana membawa layanan online grocery ke segmentasi mayoritas tersebut.

Pendekatan terpadu perlu dilakukan dengan mendefinisikan ulang layanan online grocery secara lebih gamblang, memasarkannya dalam medium yang tepat dan melakukan edukasi pengguna dari hulu ke hilir. Masih terlalu lama untuk menunggu golongan digital native menjadi mayoritas konsumen di pasar produk grocery.

Keterlibatan komponen lain untuk penetrasi layanan online grocery

Melewati era millenium, pertumbuhan pengguna digital di Indonesia begitu signifikan, semua survei dan penelitian menyatakan simpulan yang sama. Internet menjadi faktor utama, kemampuannya untuk melebur jarak dan waktu membuat penggunanya terbuai. Lebih spesifik layanan internet yang makin memanjakan, ditambahkan penetrasi perangkat pintar yang tak kalah tinggi angkanya. Namun internet dan perangkat pintar tak akan mungkin sepopuler itu tanpa ada layanan/aplikasi pendukung di dalamnya.

Digitalisasi banyak didorong penetrasi mobile, e-commerce dan on-demand / Pixabay
Digitalisasi banyak didorong penetrasi mobile, e-commerce dan on-demand / Pixabay

Di Indonesia, popularitas digital dalam sektor riil banyak didorong hal-hal berikut ini yang memberikan edukasi secara native untuk adopsi layanan digital dalam aktivitas masyarakat, yakni media sosial, e-commerce dan on demand. Orang menjadi terbiasa berkomunikasi online berkat media sosial, orang menjadi terbiasa bertransaksi online berkat e-commerce, dan orang menjadi percaya untuk memilih layanan berbasis aplikasi berkat on demand.

Kembali kepada pasar online grocery, layanan ini trennya masih akan dianggap baru, sebelum ketiga hal di atas (media sosial, e-commerce, on demand) membentuk budaya baru dalam pemenuhan kebutuhan ini. Sama seperti ketika orang mulai meninggalkan taksi menuju layanan berbasis aplikasi. Selama kultur tersebut belum berhasil tertanam, tantangannya masih sangat besar, terlebih jika mengembalikan pada segmentasi konsumennya.

Ini hanya masalah waktu, karena ketiga hal di atas saat ini sudah mulai memperkenalkan sistem yang sama. Sebagai contoh melalui Go-Mart, orang yang sebelumnya sudah sangat terbiasa menggunakan aplikasi untuk memesan ojek, akan dibiasakan berbelanja menggunakan jasa tukang tersebut. Tak terkecuali segmen e-commerce yang memberikan pelayanan yang lebih luas, dengan cakupan produk makin beragam dan dukungan logistik satu jam sampai.

Ya, online grocery diperkirakan masih akan bergantung pada popularitas layanan lain dalam berkembang di Indonesia. Kendati demikian, dengan angka yang minim di wilayah yang terbatas, online grocery masih terlihat menjanjikan. HappyFresh pernah merilis sebuah laporan yang menyatakan tahun 2020 total pasar grocery online di Asia akan mencapai lebih dari Rp 182,4 triliun.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Fokuskan Kepuasan Pengguna, Seekmi Rampingkan Kategori Penyedia Jasa

Akhir tahun 2016 lalu ada yang berbeda dari situs dan aplikasi marketplace jasa Seekmi. Selain tampilan yang lebih minimalis, Seekmi juga mengurangi beberapa penyedia jasa yang sebelumnya sempat tersedia seperti perbaikan rumah, tukang dan lainnya. Saat ini Seekmi hanya menyediakan tiga layanan diantaranya adalah laundry, perbaikan AC dan asisten rumah tangga.

“Pengurangan dilakukan bukan karena ingin membatasi pilihan penyedia jasa, namun lebih kepada penyediaan layanan yang lebih baik dalam hal kemampuan dan pengalaman dari mitra kami di Seekmi,” kata CEO Seekmi Clarissa Leung kepada DailySocial.

Sebagai salah satu startup yang menghadirkan layanan penyedia jasa di Indonesia, Seekmi menyadari tidak mudah untuk menemukan mitra yang ideal, dalam arti memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup di bidangnya.

Selama ini sudah banyak pemain lainnya, seperti Beres.id, Ahlijasa, dan Sejasa yang mencoba menghadirkan layanan yang beragam, namun masih kesulitan menemukan vendor yang ideal.

“Karena alasan itulah akhirnya kami memutuskan untuk mengumpulkan mitra terbaik, meningkatkan kualitas menjaadi premium untuk semua mitra kami. Diharapkan dapat memberikan layanan yang terbaik untuk pengguna,” kata Clarissa.

Clarissa menambahkan untuk ke depannya jika memang ada permintaan dari pengguna terhadap penyedia jasa tertentu dan Seekmi telah menemukan mitra yang sesuai dengan standar dari Seekmi, tidak menutup kemungkinan penyedia jasa lainnya akan ditambahkan.

Mengedepankan kepuasan pengguna

Salah satu pendekatan berbeda yang diterapkan oleh Seekmi adalah penanganan layanan pelanggan kepada pengguna. Jika layanan lain mengedepankan aplikasi mobile dengan fitur In-App Message, Seekmi justru lebih banyak memanfaatkan layanan pelanggan langsung yang akan menghubungi calon pengguna ketika permintaan didaftarkan.

“Sebelumnya kami telah melakukan sistem secara online, artinya mengandalkan pesan yang ada dalam aplikasi untuk konfirmasi dan komunikasi lebih lanjut. Namun kebiasaan pengguna di Indonesia lebih senang untuk dilayani langsung yaitu dihubungi oleh tim layanan pelanggan,” kata Clarissa.

Lokalisasi tersebut yang kemudian diterapkan oleh Seekmi untuk bisa menjangkau lebih banyak pengguna sekaligus memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk memberikan kenyamanan dan valiadsi kepada semua mitra terpilih dari Seekmi, layanan premium yang kemudian di perkenalkan juga mencakup pemberian seragam kepada masing-masing mitra ketika sedang melakukan pekerjaan di rumah atau tempat tinggal pengguna.

“Selama ini kami telah membina hubungan baik dengan beberapa mitra dan seterusnya akan menjaring lebih banyak lagi mitra yag sesuai dengan standar dari Seekmi,” kata Clarissa.

Disinggung tentang berapa jumlah mitra dan pengguna Seekmi hingga akhir tahun 2016, Clarissa enggan memberikan informasi detil dan mengklaim Seekmi terus mengalami peningkatan jumlah pengguna dan mitra secara signifikan.

Rencana Seekmi kuartal pertama 2017

Di awal tahun 2017 ini masih banyak rencana yang akan dilancarkan oleh Seekmi, diantaranya adalah melakukan ekspansi ke kota-kota besar lainnya di Indonesia. Selain itu Seekmi juga berencana untuk menambah penyedia jasa lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna.

“Tentunya kami akan memastikan bahwa penyedia jasa tersebut merupakan mitra kami yang terbaik dan bisa memberikan layanan yang memuaskan kepada para pengguna, bukan sekedar penyedia jasa biasa yang tidak memberikan impact positif kepada pengguna Seekmi,” pungkas Clarissa.

Application Information Will Show Up Here

Kimia Farma Jajaki Penjualan Online, Bisnis E-Commerce Mulai Masuk di Segmen Spesifik

Kimia Farma melalui anak usahanya PT Kimia Farma Apotek merambah penjualan obat di ranah online dengan menghadirkan portal e-commerce kimiafarmaapotek.co.id. Perusahaan obat pelat merah tersebut kini sudah mulai mengoperasikan layanan online tersebut di wilayah Jabodetabek untuk varian produk obat bebas dan produk perawatan tubuh.

Kendati tidak mewajibkan adanya resep medis, penjualan lepas obat di layanan online ini akan disertai dengan menu konfirmasi dari apoteker. Sehingga pada penyampaian obat pengguna akan mendapatkan informasi mengenai gejala penyakit, manfaat dan aturan pemakaian obat yang dibeli tersebut.

Pembelian obat umumnya diperlukan dalam keadaan mendesak dan dibutuhkan cepat, untuk itu Kimia Farma Apotek menjalin kemitraan dengan layanan on-demand Go-Jek untuk jasa pengantaran obat ke alamat tujuan, tepatnya menggunakan layanan belanja Go-Mart.

Sebelumnya Go-Jek sendiri sudah memiliki layanan antar obat Go-Med, bekerja sama dengan HaloDoc/ApotikAntar.

Dengan inovasi ini diharapkan pada tahun 2017 layanan online menyumbang peningkatan penjualan mencapai 10% dari total keseluruhan untuk menumbuhkan bisnis hingga 21%. Sebelumnya pada tahun 2016 dibukukan penjualan obat mencapai Rp 3,1 triliun.

Potal e-commerce Kimia Farma Apotek, belum tersedia aplikasi mobile
Potal e-commerce Kimia Farma Apotek, belum tersedia aplikasi mobile

Layanan e-commerce di bidang medis penjualan obat

Daftar platform digital penyedia layanan kesehatan di Indonesia sudah sangat bertumbuh pesat. Sebelumnya dengan model bisnisnya masing-masing layanan seperti GoApotik, ApotikAntar, HaloDoc, dan Go-Med (dari Go-Jek) juga memberikan jasa yang sama dengan apa yang diberikan Kimia Farma. Layanan apotek lain seperti K-24 (K24klik.com) juga telah merilis model e-commerce, bahkan di Bali telah bekerja sama dengan startup on-demand Medi-Call untuk distribusi produk jualannya.

Dibandingkan dengan layanan yang menyajikan model marketplace produk obat seperti GoApotik atau ProSehat, Kimia Farma menjual obat yang diproduksi dan dikelola dalam tokonya sendiri, sedangkan layanan marketplace sebagai pengecer. Keuntungan lain Kimia Farma sudah memiliki apotek cabang di berbagai daerah, terlebih menggandeng Go-Jek sebagai jasa logistik, yang juga telah memiliki cakupan luas.

Artinya tantangan justru pada bagaimana akselerasi bisnis online ini digencarkan. Termasuk urgensi pengembangan aplikasi mobile guna memudahkan pemesanan. Dalam prototipe awalnya, Kimia Farma Apotek baru menyajikan kanal penjualan melalui media situs online.

Fragmentasi layanan e-commerce, makin spesifik dan diminati bisnis besar

Ambisi Kimia Farma Apotek dengan layanan onlinenya menambah panjang daftar korporasi atau bisnis yang mulai menjual produknya secara langsung melalui medium digital. Kendati layanan e-commerce dan online marketplace sudah semakin kuat dalam menata pangsa pasar, namun sektor jual-beli online ini masih terfragmentasi. Artinya masih memberikan banyak celah untuk berkembang, termasuk bagi bisnis tradisional untuk melakukan transformasi.

Tren ke depan layanan e-commerce makin spesifik. Kendati ada layanan yang menjual produk secara umum, situs online khusus dari setiap bisnis akan hadir. Lalu kompetisi akan berfokus pada layanan, logistik, kemudahan akses, logistik hingga harga yang ditawarkan. Karena pada akhirnya bisnis online juga akan menjadi hal yang umum, layaknya bisnis toko fisik yang saat ini ada di mana-mana.

Implikasinya saat bisnis melakukan transformasi perlu dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh. Membawa produk ke ranah online bukan semata-mata meletakkan pada platform e-commerce, karena di balik itu ada berbagai komponen bisnis pendukung yang harus digencarkan. Misalnya mengubah cara promosi lebih digital, mengembangkan kanal distribusi online hingga strategi pengelolaan logistik.

Capaian dan Target Layanan Marketplace Sejasa

Layanan on-demand yang menghadirkan pilihan beragam jasa sampai saat ini masih menjadi bisnis yang cukup marak digerakkan di tanah air. Ada Seekmi, Beres.id, Ahlijasa dan Sejasa.

Tentu banyak alasan mengapa akhirnya banyak startup yang mencoba bermain dalam industri ini, mulai dari isu sulitnya mendapatkan jasa di kawasan perumahan dan apartemen, hingga potensi yang ada terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Dari pantauan yang ada, saat ini sudah banyak startup layanan on-demand yang menghadirkan beragam jasa hanya memfokuskan beberapa jasa yang populer saja, seperti laundry, pemeliharaan AC dan asisten rumah tangga. Hanya beberapa startup saja yang kemudian serius untuk menghadirkan beragam layanan jasa, salah satunya adalah Sejasa.

Meskipun terbilang baru, tepatnya baru lahir di bulan Oktober 2015, marketplace jasa dari RecomN Technologies Pte Ltd ini ternyata masih tetap fokus dalam hal pilihan jasa yang diberikan. Mulai dari jasa perbaikan AC, renovasi rumah, catering, dan banyak lainnya. Hingga akhir Desember 2016 ini Sejasa mengklaim telah memiliki 115 kategori, dari 13 ribu penyedia jasa. Untuk pengguna aktif saat ini, Sejasa mengklaim memiliki sekitar 10 ribu lebih pengguna aktif setiap bulannya.

Proses pemberian ulasan pengguna

Selama ini Sejasa mengandalkan sepenuhnya ulasan dari pengguna untuk menentukan kualitas dari penyedia jasa yang bermitra dengan Sejasa. Sejasa berusaha untuk mengumpulkan ulasan dan pemberian rating dari pengguna agar bisa menentukan kualitas dan penilaian dari masing-masing penyedia jasa secara objektif. Sejasa juga mengajak lebih banyak pengguna untuk memberikan ulasan usai jasa digunakan.

“Proses pemberian rating dapat dilakukan oleh customer setelah customer melakukan pemesanan di Sejasa, dan kami juga melakukan quality control untuk memastikan review tersebut valid,” kata Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya kepada DailySocial.

Saat ini Sejasa baru bisa digunakan di desktop, mobile site dan aplikasi mobile platform Android. Untuk iOS sendiri Sejasa melihat belum ada rencana pasti akan dirilis dalam versi iOS.

“Kemungkinan akan launch pada tahun 2017, tetapi saat ini fokus kami tetap pada platform Android. Hal ini dikarenakan penyedia jasa kami yang menggunakan iOS jumlahnya kurang dari 10%,” kata Anthony.

Untuk tahun 2017 mendatang masih banyak rencana yang akan dilancarkan oleh Sejasa, di antaranya adalah terus meningkatkan kualitas layanan dan proses pembayaran.

“Saat ini average rating penyedia jasa kami adalah 4.4/5, selain itu kami ingin mencapai positive unit economics dan tentunya meningkatkan adopsi dari sistem escrow kami melalui SejasaPay,” pungkas Anthony.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Grocery Online KeSupermarket Hadirkan Konsep O2O

KeSupermarket, layanan penjualan online dari Ranch Market dan Farmers Market (Supra Boga Lestari) mengenalkan konsep O2O (Online-to-Offline) melalui fitur “Collect in Store”. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengambil item yang dibeli melalui layanan e-commerce namun barangnya diambil sendiri di toko offline milik Ranch Market dan Farmers Market.

Konsep O2O dinilai cocok diterapkan untuk produk bahan makanan seperti yang dijual KeSupermarket. Bagi konsumen, hal ini untuk memastikan bahan makanan yang dibeli tersedia dan masih fresh ketika diambil di tokonya.

KeSupermarket sajikan konsep O2O untuk layanannya
KeSupermarket sajikan konsep O2O untuk layanannya

Layanan e-commerce KeSupermarket sendiri diluncurkan bekerja sama dengan Kresna Graha Investama. Ranch Market dan Farmers Market sendiri juga merupakan rekanan HappyFresh.

O2O menjadi sebuah fitur penting bisnis e-commerce di Indonesia

Konsep semacam ini bukan hal baru untuk layanan e-commerce, beberapa pemain lain di berbagai bidang seperti MatahariMall, Alfacart hingga Berrybenka sudah menguatkan konsep tersebut dalam operasional bisnisnya, dengan beragam bentuk, mulai dari sistem locker (seperti layanan PopBox) hingga menggandeng toko fisik rekanan. Tujuannya sederhana, untuk memberikan pilihan lebih banyak dalam penyampaian produk.

Penerapan skema O2O bukanlah sebuah keharusan, namun menjadi opsi yang sangat ideal diterapkan di tengah persaingan bisnis e-commerce yang ada saat ini. Logistik masih berkembang, sementara pasar menuntut kecepatan penyampaian barang dengan kualitas dan biaya efisien.

Uber Resmi Mengaspal di Kota Malang

Uber, salah satu layanan transportasi on demand yang beroperasi di Indonesia, hari ini mengumumkan bahwa layanan mereka hadir di kota Malang Jawa Timur. Malang akan melengkapi wilayah lainnya yang sudah disinggahi Uber di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, dan Yogyakarta.

“Kami senang dapat mengumumkan bahwa mulai hari ini sudah hadir di kota Malang. Melalui aplikasi mobilitas Uber, warga dan pengunjung kota Malang kini dapat menekan satu tombol dan mendapatkan perjalanan dengan mobil dari layanan UberX dalam hitungan menit,” demikian tulis Uber dalam rilisnya.

Di Malang Uber akan mengawalinya dengan UberX. Salah satu layanan Uber yang pertama kali meluncur di Indoensia. UberX memungkinkan pengguna memesan mobil untuk melakukan perjalanan yang semuanya sudah ditentukan melalui aplikasi, mulai dari jarak tempuh, biaya perjalanan, driver, dan tujuan.

Untuk mendukung kehadirannya di Malang kali ini Uber menawarkan promo potongan harga sebesar Rp 50.000 untuk setiap perjalanan pertama yang dilakukan pengguna dengan memasukan kode promosi UBERMALANG.

“Kehadiran Uber di Malang diharapkan dapat membantu geliat mobilitas dan dinamika warga; buat mereka yang perlu mobilitas yang aman, nyaman dan terjangkau untuk aktivitas sehari-hari, buat yang mereka yang kangen mengenal kembali kampung halaman tercinta di akhir pekan, maupun buat warga kota-kota di Indonesia lainnya yang ingin menjelajah Malang melalui keandalan Uber yang sudah biasa mereka rasakan.”

Tampilan Uber
Tampilan Uber

Indonesia merupakan salah satu pasar on demand transportasi terbesar di Asia. Potensi memaksa para pemain di dalamnya termasuk Uber harus tetap melakukan inovasi dan tentunya ekspansi untuk menjangkau lebih banyak kota. Di Indonesia sendiri pesaing terdekat Uber adalah Grab dan Go-Jek.

Uber sendiri telah “menyerah” untuk mengejar potensi pasar di Tiongkok karena harus mengalah dengan layanan lokal Didi Chuxing. Sejauh ini, Uber di Indonesia masih bertahan dan relevan, baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Tahun depan rencananya Uber akan menambah layanan pesan antar makanan UberEATS untuk bersaing dengan Go-Food dan GrabFood.