Keyboard Gaming Baru Roccat Sajikan Aspek Terbaik dari Switch Mekanis dan Membran

Ketika berdiskusi dengan gamer, mungkin mayoritas pemain kelas hardcore segera mengklaim bahwa sensasi menggunakan keyboard mekanis sulit ditandingi oleh papan ketik ber-switch karet. Namun sebetulnya keyboard mekanis menyimpan sejumlah kelemahan, antara lain bobotnya relatif lebih berat, berisik saat digunakan, dan harganya lebih mahal.

Menakar dari faktor-faktor ini, papan ketik mekanis memang belum bisa dibilang sebagai solusi ‘ultimate‘ seperti kata orang. Roccat sendiri bukanlah pemain baru di bidang penyediaan keyboard mekanis, namun versi membran tetap menjadi salah satu produk gaming andalan perusahaan aksesori PC Jerman ini. Setelah memperkenalkan Isku+ Force FX awal tahun lalu, kali ini Roccat meluncurkan keyboard RGB Horde Aimo.

Roccat Horde Aimo 4

Horde Aimo mengusung teknologi yang mengingatkan saya pada switch mecha-membrane Razer Ornata. Roccat menyebutnya membranical. Switch hybrid ini menjanjikan aspek terbaik dari dua versi tersebut. Sensasi mengetik di atas Horde Aimo kabarnya seresponsif dan seakurat seperti ketika menggunakan papan ketik mekanis, namun ia bekerja lebih hening dengan aspek pemeliharaan yang simpel.

Roccat Horde Aimo 1

Roccat memberikan komparasi terkait responsitivitas tombol di Horde Aimo. Keyboard membran karet umumnya menyajikan kecepatan actuation di 9ms. Horde Aimo sendiri menyajikan actuation di 7,8ms pada bagian tombol utama dan 5ms untuk tombol macro. Selanjutnya, produsen menerapkan fitur anti-ghosting pada tombol-tombol yang sering digunakan dalam game – terutama tuts di zona kiri serta tombol Tab, Ctrl, Alt, Shift dan spasi. Bahkan ketika semua tombol itu ditekan, keyboard tetap bisa membacanya.

Roccat Horde Aimo 2

Horde Aimo menghidangkan layout full-size (termasuk numpad) yang debekali pencahayaan RGB multi-zone. Dari yang saya baca, tampaknya ia belum menggunakan sistem per-key. Meski begitu, Anda tetap bisa mengustomisasinya dengan memilih warna dari palet red-green-blue serta menerapkan pola berbeda.

Roccat Horde Aimo 3

Untuk menyederhanakan akses ke fungsi multimedia, Roccat mencantumkan beragam tombol di bagian atas serta menyediakan kenop ‘Tuning Wheel’ buat mengatur volume, warna dan kecerahan RGB, DPI serta hotkey. Tuning Wheel juga kompatibel dengan fungsi dial Windows 10. Lalu di pinggir kiri, Anda dapat menemukan lima tombol macro. Semuanya dapat dikustomisasi via software Roccat Swarm.

Horde Aimo sudah mulai dipasarkan, ditawarkan seharga US$ 90. Di kuartal dua nanti, Roccat berencana buat melepas versi non-RGB-nya yang dibanderol US$ 70.

Seorang kawan sekaligus pakar keyboard gaming pernah bilang pada saya bahwa apapun istilah yang digunakan produsen, basis penyusunan papan ketik tetap mengusung satu dari dua tipe switch: mekanis atau membran. Dan Horde Aimo masih masuk ke kategori membran. Bahkan varian baru seperti switch ‘optis’ masih menyimpan komponen mekanis, hanya metode pengiriman input-nya saja yang berbeda.

Sumber: Roccat.

MSI Luncurkan 2 Keyboard Gaming Premium Dengan Sistem RGB Per Key ‘Tersinskronisasi’

Di antara produk papan ketik spesialis gaming racikan MSI, Vigor merupakan lineup yang mendapatkan perhatian paling besar. Keseriusan sang produsen menapaki ranah pembuatan keyboard gaming mulai terlihat sejak awal tahun lalu, saat mereka memamerkan sejumlah periferal di CES 2017. Salah satunya adalah papan ketik bernama Vigor GK80.

Ternyata butuh waktu setahun lebih bagi Micro-Star International untuk memoles perangkat tersebut. Vigor GK80 baru diumumkan secara resmi di tanggal 28 Februari 2018 kemarin. Menariknya, ia tidak sendirian dalam berkompetisi di segmen yang dikuasai oleh nama-nama seperti Razer atau SteelSeries itu. Sang produsen juga menyediakan alternatif berdesain lebih ringkas, yaitu Vigor GK70.

GK 4

GK 7
Vigor GK 80 (atas) dan GK70 (bawah).

Vigor GK80 dan GK70 mengusung moto serupa: untuk menjadi landasan solid dalam ber-gaming. Tubuh kedua keyboard terbuat dari aluminium dengan finishing anodized. Menurut MSI, material ini kuat, ringan, serta tidak mudah mengumpulkan baretan. Lalu tim desainer juga memanfaatkan desain keycap ‘melayang’. Posisinya tidak terlalu dempet ke bawah sehingga mudah dilepas dan dibersihkan.

Sang produsen hardware Taiwan itu juga menyediakan dua tipe keycap: 12 keycap karet bertekstur jika Anda membutuhkan daya cengkeram lebih tinggi, serta empat keycap logam zinc yang bisa Anda taruh di posisi WASD. MSI paham betul bahwa tombol-tombol ini yang paling sering digunakan gamer, dan umumnya, pemakaian di waktu lama akan membuat permukaannya aus.

GK 3

GK 5

Perbedaan distingtif antara Vigor GK80 dan GK70 terletak pada desainnya. Vigor GK80 adalah keyboard full-size, sedangkan Vigor GK70 menyuguhkan rancangan tenkeyless. GK80 dilengkapi tombol-tombol pengaturan fungsi media dedicated, serta dibundel bersama wrist rest detachable yang mempunyai tempat penyimpanan keycap tambahan. Penampilan minimalis GK70 sendiri membuatnya lebih cocok digunakan dalam turnamen karena memberikan ruang bergerak lebih lapang bagi mouse.

GK 3

Spesifikasi kedua papan ketik gaming ini tetap sama, masing-masing menawarkan opsi switch mekanis Cherry MX Red atau MX Silver Speed. Keduanya tersambung ke PC lewat kabel USB braided 2m, turut dibekali sistem RGB per key MSI Mystic Light yang memeperkenankan kita untuk menyinkronkan pencahayaan di keyboard dengan hardware PC dan aksesori lain. Selanjutnya, utak-atik fungsi macro dapat dilakukan via software.

GK 1

MSI belum mengungkap harga dari keyboard-keyboard ini, namun mereka berencana untuk mulai memasarkannya secara global di bulan Maret 2018.

Vigor GK80 dan GK70 merupakan keyboard yang MSI posisikan di kelas high-end, setelah sebelumnya mereka memperkenalkan papan ketik anti-tumpahan air Vigor GK40. MSI terbukti lihai dalam meracik gaming gear, tapi saat ini mereka membutuhkan fitur signature baru mengingat pemakaian RGB per key sudah jadi semakin umum di kalangan produsen periferal.

MSI Perluas Koleksi Gaming Gear Mereka Lewat Tiga Produk Baru

Kira-kira sudah satu dekade berselang sejak MSI memutuskan untuk mensponsori Fnatic dan menyelami segmen gaming. Dalam perjalanannya itu, mereka mengembangkan banyak sekali pilihan perangkat buat gamer nomaden serta mulai mengekspansi bisnis untuk mendukung virtual reality. Dan di awal tahun lalu, MSI mulai menginvasi ranah gaming gear kelas premium secara agresif.

Kabar yang cukup menggembirakan buat MSI adalah, performa aksesori gaming racikan mereka ternyata tidak kalah dari produk-produk brand yang sudah lama bermain di sana. Kali ini, perushaan hardware gaming asal Taiwan itu mencoba memperluas koleksi gear dengan memperkenalkan tiga perangkat anyar: ada headphone, keyboard, serta satu combo kit.

 

Headset Immerse GH60

MSI 1

Dari gambar, Immerse GH60 mempunyai arahan desain yang hampir sama seperti kakaknya, Immerse GH70. Headphone ini mengusung headband dua bagian ala SteelSeries Siberia V2, cup over-ear bundar dengan bantalan empuk (berlapis kulit sintetis atau kain), serta lengan mic adjustable yang bisa dimasukkan ke housing. Bedanya, ia tidak dibekali LED RGB.

Di dalam, MSI mencantumkan unit driver Neodymium 50mm. Headphone kabarnya telah memperoleh sertifikasi audio Hi-Res, menjanjikan output yang jernih dan detail, sehingga sempurna buat mengekspos posisi lawan dalam permainan atau sekedar menikmati musik favorit Anda di PC. Lalu karena Immerse GH60 mengandalkan koneksi fisik berupa jack 3,5mm, penggunaannya juga sangat fleksibel.

 

Keyboard Vigor GK40

MSI 2

Vigor GK40 ialah keyboard gaming anti-tumpahan air ber-switch membran karet. Papan ketik ini menawarkan layout full-size, wrist rest ergonomis bertekstur, serta akses multi-media yang diintegerasikan ke tombol Function. Demi memenuhi tren estetika saat ini, GK40 juga ditunjang sistem RGB Mystic Light dengan enam zona pencahayaan, delapan efek berbeda, serta empat tingkat kecerahan.

 

Combo Kit Vigor GK40

MSI 3

Paket ini disediakan bagi Anda yang sedang berhemat, terdiri dari keyboard Vigor GH40 dan mouse gaming Clutch GM10. GM10 adalah mouse ergonomis untuk pengguna non-kidal dengan tubuh semi-simetris plus tekstur anti-slip yang dipersenjatai sensor PixArt. Tersedia empat opsi level DPI, dari 800 sampai 2.400. Switch-nya bisa tetap bekerja normal hingga 10 juta kali klik.

MSI bilang, ketiga produk ini sudah dipasarkan sejak bulan Januari 2018 kemarin, namun produsen sama sekali belum menyinggung harga. Berdasarkan estimasi saya – melihat dari nama serta fitur-fitur mereka – perangkat-perangkat ini disediakan sebagai alternatif lebih terjangkau dibanding gaming gear yang telah MSI pasarkan…

Didesain Oleh Ahli Medis, Keyboard X-Bows Pastikan Pengalaman Gaming dan Mengetik Jadi Lebih Nyaman

Begitu efektifnya keyboard sebagai perangkat input membuatnya digunakan di berbagai perangkat elektronik, dari mulai laptop hingga smartphone (via keyboard digital). Tapi layout QWERTY sendiri memang dari awal tidak memprioritaskan kenyamanan. Ia merupakan adopsi dari mesin ketik. Rancangannya hampir tidak berubah sejak tahun 1800-an.

Upaya untuk merombak desain papan ketik telah sering dilakukan. Arahan yang mungkin terbilang ekstrem adalah rancangan split buat membebaskan posisi tangan Anda. Namun banyak orang belum bersedia menerima gagasan radikal tersebut. Sebagai alternatifnya, seorang pakar medis bernama Dr. Sigo Wang menawarkan papan ketik ergonomis kreasinya: X-Bows.

Mengusung layout tenkeyless sehingga pemakaiannya ringkas, ada tiga hal yang jadi konsep penciptaan X-Bows: memastikan pengguna merasa nyaman, meminimalkan waktu yang diperlukan untuk adaptasi, serta membuat wujudnya tampil atraktif. Demi memenuhi ketiganya, Wang memutuskan buat memilih desain cross-radial.

X-Bows 2

Meski semua tuts berada di atas satu papan, tombol-tombol huruf dibagi dalam dua area dan ditaruh miring sehingga membentuk huruf ‘V’. Selanjutnya, Backspace, Enter, Shift dan Ctrl dipoisisikan di tengah. Perubahan ini dimaksudkan untuk menurunkan tekanan di kelingking yang merupakan jari terlemah, memindahkan perannya ke jempol yang biasanya jarang digunakan. Dengan menaruhnya di sana, tombol-tombol tersebut juga jadi lebih mudah diraih.

X-Bows 4

Penggunaan desain cross-radial  membuat kolom tombol huruf jadi sejajar dan tak lagi miring, sehingga mengurangi jarak tempuh jari serta peregangan otot tangan. Proses belajarnya dijanjikan tidak sulit, dan tidak menuntut Anda buat menghafal layout baru. Dan untuk memudahkan pemakaian, tombol Enter, Backspace, Alt dan Ctrl sekunder juga bisa ditemukan di zona kanan layaknya keyboard standar.

X-Bows 3

Di dalam, produsen memanfaatkan switch mekanis buatan Gateron, dan menyediakan beragam varian: Red (linier 45gf), Blue (clicky 55gf), Black (linier 60gf), Brown (linier bump 45gf), Green (clicky 80gf), serta Silent Red, Silent Black, dan Silent Brown. Switch ini punya daya tahan hingga 50 juta kali tekan. Lalu agar penampilannya menrik, Wang dan tim tak lupa membubuhkan backlight LED RGB yang bisa dikustomisasi.

X-Bows dapat Anda pesan sekarang di Indie Gogo seharga mulai dari US$ 160. Pengiriman akan dilakukan pada bulan Mei 2018.

Buat saya, X-Bows merupakan penawaran yang lebih baik dari Dygma Raise karena konsep ergonomisnya tidak mengorbankan kepraktisan penggunaan. Kendala terbesarnya, kedua produk ini masih tergolong mahal – harganya dua kali lipat dari Corsair K63 yang saya pakai.

Keyboard Azio Retro Classic Manjakan Pengguna Dengan Desain Mewah dan Sensasi ala Mesin Ketik

Populer di kalangan gamer, ada aspek yang wajib dibubuhkan oleh produsen aksesori PC di keyboard mekanis kreasi mereka: desain harus nyaman, dibekali fitur-fitur gaming, lalu desainer juga perlu memastikannya tahan banting. Namun sudah pasti tak semua orang menyukai penampilan gaming. Bagaimana jika Anda membutuhkan periferal minimalis untuk bekerja?

Beberapa produsen memahami kebutuhan tersebut dan sudah mulai menyediakan papan ketik dengan desain yang simpel dan elegan. Dan dalam mengembangkan produk barunya, satu perusahaan asal City of Industry, Kalifornia mencoba menonjolkan elemen premium berbasis desain retro, kemudian memadukannya bersama sejumlah fitur modern. Hasil dari upaya itu adalah keyboard unik bernama Azio Retro Classic.

Azio Retro Classic 1

Disiapkan untuk jadi penerus MK Retro, Azio Retro Classic diklaim sebagai keyboard mekanis paling mewah. Desainnya terinspirasi dari mesin ketik tua, ditegaskan oleh pemakaian tombol bundar dengan backlight. Dibanding tipe standar, keycap jenis ini memiliki jarak antar-tombol yang lebih lapang, memastikan peluang salah ketik jadi lebih kecil. Di dalam, switch-nya dirancang agar dapat mensimulasikan sensasi mengetik di mesin ketik antik.

Azio Retro Classic 3

Azio Retro Classic mempunyai dimensi 455x147x40-milimeter dan bobot kurang lebih 1,6-kilogram. Para desainernya menempatkan tombol-tombol Azio di atas area berlapis kulit asli (atau kayu sebagai alternatifnya), dikelilingi oleh bingkai logam aluminium-zinc. Menurut tim Azio Corporation, kulit asli selalu diasosiaikan dengan tema eksklusif, digunakan di bermacam-macam produk high-end.

Azio Retro Classic 5

Logam aluminium-zinc sengaja dipilih karena anti-korosi. Bahan ini cukup tangguh, tapi penggunaan dalam waktu lama bisa meninggalkan bekas. Bukannya dihindari, aspek tersebut malah ingin ditonjolkan sang produsen. Menurut mereka, tanda-tanda penggunaan memberikan Azio Retro Classic personalisasi dan karakteristik.

Azio Retro Classic 4

Untuk menghadirkan sensasi clicky ala mesin ketik, Azio Corporation memanfaatkan switch mekanis Kailh Blue. Switch ini mempunyai resistensi sebesar 60g (lebih berat dibanding switch Cherry MX Red di 45g), jarak ke titik actuation sejauh 2-milimeter, dengan total key travel sepanjang 4-milimeter. Kabarnya, switch Kailh Blue memiliki daya tahan hingga 50 juta kali tekan.

Azio Retro Classic 6

Produsen menyediakan dua varian Azio Retro Classic, yakni model wireless dan wired. Mereka berdua dilengkapi tombol-tombol hotkey buat memudahkan Anda mengakses fungsi pengaturan multimedia hingga shortcut ke File Explorer, kalkulator dan browser. Tipe wireless sendiri menyimpan baterai 6.000mAh dan kompatibel ke macOS.

Azio bisa dipesan sekarang melalui situs crowdfunding  Indie Gogo seharga US$ 160 (USB) dan US$ 190 (Bluetooth).

Keyboard ‘Split’ Dygma Raise Meningkatkan Performa Gaming Lewat Desainnya yang Ergonomis

Produsen periferal PC tak ada lelahnya mencari dan membubuhkan fitur-fitur baru yang dapat membantu para gamer. Namun terlepas dari kemajuan ini, wujud papan ketik modern pada dasarnya tak terlalu berbeda dari produk yang dilepas tiga dekade silam. Dan menurut seorang gamer berpengalaman, aspek desain keyboard sebetulnya masih bisa dioptimalkan lagi.

Itulah alasannya Luis ‘Deilor’ Sevilla mendirikan startup bernama Dygma. Mantan pelatih divisi League of Legends tim Fnatic dan juara LCS Champion dua kali itu memperkenalkan Raise, keyboard ergonomis yang diklaim bisa mengurangi masalah leher, punggung, dan pergelangan tangan – biasanya dialami para atlet eSport akibat terlalu lama bercengkrama dengan komputer.

Dygma Raise 1

Sebagai bagian dari solusi itu, Dygma Raise memanfaatkan rancangan tubuh split – memungkinkan keyboard terbagi jadi dua. Menurut produsen, papan ketik standar memaksa kita menaruh tangan secara sejajar sehingga menekan bahu ke belakang. Dengan memisahnya, kedua tangan dapat diposisikan lebih natural. Selanjutnya, palm rest dibuat memanjang dan detachable, tidak terlalu rendah ataupun tinggi. Tiap bagian di sana, termasuk connector kabel, tersabung via magnet.

Dygma Raise 2

Aspek lain yang dimodifikasi oleh Dygma adalah tombol spasi. Menurut mereka, space bar merupakan peninggalan dari mesin ketik kuno. Jempol adalah jari terkuat tetapi paling jarang digunakan, padahal ia cukup lincah. Menggunakan dasar pemikiran itu, Dygma memisah spasi jadi empat plus empat tombol, ditaruh dalam dua baris di area yang mudah dijangkau jempol. Zona bawah dinamai under-row dan didesain sedemikian rupa agar tidak mudah terjadi salah tekan.

Dygma Raise 4

Berkat rancangan seperti ini, Dygma Raise sangat fleksibel digunakan: Ingin menghemat tempat? Lepas bagian kanan keyboard. Lebih sedikit tombol di depan mata juga bisa membantu kita meningkatkan konsentrasi. Kidal? Tinggal pindahkan mouse ke kiri, gunakan keypad kanan, dan kustomisasi input-nya. Seluruh tombol di sana dapat diprogram ulang dan bisa dikonfigurasi sebagai macro.

Dygma Raise 3

Uniknya lagi, Dygma Raise tidak dibatasi oleh satu tipe switch mekanis saja. Anda bisa memilih switch buatan Cherry MX atau Kailh, atau menggantinya dengan tipe favorit bahkan sewaktu sedang tersambung ke PC. Keyboard juga tidak lupa dibekali pencahayaan RGB per-key backlight serta underglow, dapat dikustomisasi melalui software – misalnya membedakan warna di WASD serta tombol angka.

Dygma Raise dapat Anda pesan sekarang di situs crowdfunding  Kickstarter, dijajakan seharga € 165 atau kisaran US$ 196. Produk ini rencananya akan mulai didistribusikan di bulan September 2018.

Four Seasons Ialah Penyempurna Lofree, Keyboard Mekanis Wireless Bergaya ‘Retro’

Terlepas dari naik daunnya penggunaan keyboard mekanis di kalangan gamer mulai beberapa tahun ke belakang, periferal ketik jenis ini sudah lama ada – salah satu yang paling ikonis adalah IBM Model M tahun 1984. Saat ini, sejumlah varian gaming bahkan kembali mengusung penampilan bulky ala produk lawas, dan konsumen sepertinya tidak terlalu keberatan.

Tentu saja keyboard mekanis juga tersedia dalam wujud yang lebih ringkas. Anda dapat memilih keyboard tenkeyless atau tipe ’60 persen’. Namun jika menginginkan model yang lebih elegan agar serasi di ruang kerja minimalis Anda, produk baru dari Lofree ini bisa jadi pilihan. Setelah memperkenalkan papan ketik bergaya retro di bulan Maret silam, sang produsen periferal itu menyingkap varian generasi keduanya: Four Seasons.

Four Seasons 3

Sekilas, Four Seasons hampir tidak mempunyai perbedaan dari papan ketik Lofree generasi pertama. Ia masih mengusung tubuh mungil dengan ujung membulat, dipadu tombol-tombol bundar, sehingga penampilannya terlihat seperti versi futuristis dari mesin ketik. Di sana, Anda dipersilakan mengatur tingkat kecerahan LED-nya. Tim penciptanya mengaku, rancangan periferal itu berkiblat pada keyboard Apple Mac.

Four Seasons 4

Tapi jika dilihat lebih teliti, mungkin Anda bisa menemukan sejumlah modifikasi yang tim Lofree bubuhkan di keyboard anyarnya. Beberapa perubahan terpenting di sana meliputi relokasi tombol ‘Q’ ke area kanan bawah tombol ‘1’ sehingga layout-nya lebih familier buat mayoritas pengguna; lalu produsen juga memperluas ukuran tombol Caps Lock kiri dan Backspace – kini memakan dua slot tuts dan lebih mudah diraih.

Four Seasons 5

Tombol-tombol berukuran besar seperti spasi, Enter, Backspace dan Caps Lock dibekali satu switch mekanis saja. Hal ini dipercaya membuat resistensinya lebih kecil demi meminimalkan rasa lelah di jari. Produsen kembali memanfaatkan switch Gateron biru. Berdasarkan komentar mereka yang berpengalaman, switch ini lebih mulus dan ringan dibanding Cherry MX Blue, dengan profile non-linier yang menghidangkan sensasi clicky.

Four Seasons 6

Four Seasons turut dilengkapi beragam fitur yang ada di keyboard Lofree generasi pertama. Periferal ini kompatibel ke perangkat Windows, Mac, iOS dan Android cukup dengan menggeser switch di samping; lalu dapat tersambung ke tiga device sekaligus. Four Seasons juga mendukung mode wireless ataupun wired, serta menyimpan baterai internal yang bisa diisi ulang melalui port microUSB.

Dengan mengusun nama ‘Four Seasons’, produsen tak lupa menyiapkan empat pilihan warna body yang terinspirasi dari empat musim: putih, biru pastel, abu-abu dan hitam. Four Seasons sudah dapat dipesan di Indie Gogo seharga mulai dari US$ 74. Produk rencananya akan didistribusikan pada bulan Maret 2018.

Tak Cuma Terjangkau, Keyboard Gaming Baru SteelSeries Juga Tahan Tumpahan Air

Ketika gaming gear kelas high-end menjadi wadah bagi produsen buat membubuhkan segala macam fitur canggih, varian entry-level merupakan pilar ekonomi mereka. Dan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di sana, SteelSeries belakangan menggunakan strategi baru: menurunkan sejumlah fitur di produk premium ke perangkat-perangkat yang terjangkau.

Untuk melengkapi mouse gaming Rival 110 yang diungkap minggu lalu, perusahaan spesialis periferal gaming asal Denmark itu mengumumkan papan ketik baru. Dinamai Apex 150, perangkat ini masuk dalam kategori terjangkau,  tapi uniknya, telah dibekali sistem pencahayaan RGB serta dijanjikan mampu menahan tumpahan air – sangat berguna bagi para gamer yang sering lupa diri saat seru bermain.

SteelSeries Apex 150 2

SteelSeries Apex 150 adalah keyboard dengan layout full-size. Arahan desainnya terbilang tradisional, tak berbeda dari sejumlah papan ketik milik SteelSeries lain, dirancang agar ergonomis dan nyaman meski tidak dibundel bersama wrist rest. Apex 150 memiliki dimensi 463x156x42mm, tersambung ke PC via kabel USB sepanjang 1,8m, dan Anda dipersilakan mengatur ketinggian keyboard dengan menarik kakinya.

SteelSeries Apex 150 1

Struktur keyboard dirancang agar mampu menahan cipratan atau tumpahan air, namun bukan berarti Apex 150 boleh dicemplungkan ke dalam air atau dibiarkan terekspos hujan. Caranya: perangkat ini mempunyai dua rongga pembuangan untuk mengalirkan cairan sebelum merusak komponen elektronik.

SteelSeries Apex 150 4

Apex 150 memang bukan keyboard dengan switch mekanik. Keyboard memanfaatkan tipe membran rancangan SteelSeries sendiri, yakni Quick Tension. Switch tersebut didesain agar mampu menyajikan sensasi mengetik yang nyaman, minim friksi, dan tahan lama. Di Quick Tension, pelat logam diposisikan di bagian dasar, lalu kubah karetnya dibentuk sedemikian rupa supaya tiap tekanan terasa konsisten.

SteelSeries Apex 150 3

Papan ketik ini turut ditunjang fitur anti-ghosting 24-key rollover – memastikan tiap input, seberapa pun kompleksnya, tetap terbaca. Selanjutnya, seluruh tombol dapat Anda program ulang dengan menggunakan software SteelSeries Engine. Di sana, Anda juga dipersilakan mengutak utik pencahayaan – dibagi dalam lima zona, kemudian menyimpan setting tersebut di cloud sehingga bisa mudah dipakai lagi di perangkat berbeda.

Uniknya lagi, Apex 150 ditunjang pula oleh integrasi Discord via SteelSeries Engine, sama seperti Apex M750, memungkinkannya menampilkan notifikasi langsung di keyboard saat ada pesan masuk, atau buat menginformasikan status mute.

Keyboard gaming Apex 150 sudah mulai dipasarkan, bisa dipesan langsung di website resmi SteelSeries. Produk dijajakan seharga US$ 70 saja.

Sumber: SteelSeries.

Keyboard Gaming Apex M750 Dipersenjatai Switch Mekanik Terbaru SteelSeries dan Integrasi Discord

Begitu andalnya switch-switch kreasi Cherry, Anda bisa menemukannya di banyak model keyboard mekanik, termasuk SteelSeries. Namun banyak orang tidak menyadari, SteelSeries sebetulnya juga telah cukup lama mengembangkan switch mereka sendiri. Contohnya, di produk papan ketik Apex M800, perusahaan gaming gear asal Denmark itu memanfaatkan QX1.

Pengembangan switch oleh SteelSeries tidak berhenti di sana. Minggu ini, SteelSeries memperkenalkan Apex M750, keyboard gaming bersenjata switch mekanik terbaru mereka, QX2. Melengkapi fungsi dan fitur yang biasa Anda temui di produk SteelSeries, Apex M750 turut dibekali integrasi Discord – aplikasi VoIP populer di kalangan gamer dengan 45 juta pengguna.

SteelSeries Apex M750 1

SteelSeries Apex M750 merupakan keyboard dengan layout full-size. Komponen-komponen penting di dalam diamankan oleh frame aluminium kelas pesawat terbang (series 5000), didesain ramping (dimensinya 153,5x454x46,7-milimeter) dan mempunyai bobot hanya 1-kilogram. Apex M750 tersambung ke PC melalui kabel USB sepanjang 2m, dihias oleh sistem pencahayaan RGB per-key sehingga tiap tombol mampu menyajikan warna berbeda secara mandiri.

SteelSeries Apex M750 2

Selain mempersilakan kita memilih warna dan pola pencahayaan (tersedia efek bergelombang hingga ‘bernapas’), Apex M750 juga ditunjang PrismSync. Fitur ini memungkinkan sinkonisasi warna antara keyboard dengan gaming gear SteelSeries ber-RGB lainnya (mouse Rival 700, Rival 500, Rival 300; headset Arctis 5, Siberia 650, Siberia 350; mouse mat QcK Prism).

SteelSeries Apex M750 3

Aspek yang paling SteelSeries banggakan di Apex M750 tentu saja adalah penggunaan switch QX2 sebagai jantungnya. QX2 adalah switch mekanik linier (tak ada efek clicky) yang memilikikarakteristik menyerupai Cerry MX RGB, dengan casing bening agar warna-warni LED tidak terhalang serta stem Duracon, menyajikan resistensi 45cN dan titik actuation 2-milimeter. Produsen menjanjikan waktu respons super-cepat dan menjamin tombol-tombol di sana tetap bekerja hingga 50 juta kali tekan.

SteelSeries Apex M750 4

Fitur menarik lainnya ialah integrasi Discord. Notifikasi seperti pesan masuk, status mute, serta siapa yang sedang berbicara dari app tersebut dapat dimunculkan di keyboard secara real-time; ditunjukkan lewat LED.

Apex M750 juga didukung CloudSync untuk menerapkan setting personal Anda di manapun berada serta GameSense, yaitu fitur notifikasi via LED (buat menunjukkan tingkat health atau waktu cooldown) saat bermain CS:GO, Dota 2, Utopia, hingga Gigantic. Seluruh proses kustomisasi dapat dilakukan melalui software SteelSeries Engine.

Keyboard gaming mekanik Apex M750 saat ini sudah bisa dipesan di situs SteelSeries, ditawarkan di harga US$ 150.

Sumber: SteelSeries.

Corsair Luncurkan K68, Keyboard Mekanik Anti-Tumpahan Air

Betapa pun Anda menggunakan gaming gear kesayangan secara hati-hati, pemakaian secara intensif cepat atau lambat akan mengurangi efektivitasnya. Dan akui saja, di beberapa momen seru, kita sering kali terbawa suana, dan melakukan hal-hal yang berpotensi merusak periferal. Peluang rusak jadi bertambah tinggi jika Anda gemar minum atau makan saat bermain game.

Hal itulah yang boleh jadi mendorong tim Corsair meramu gaming gear baru mereka. Di Computex 2017, perusahaan hardware dari Fremont itu memperkenalkan keyboard gaming mekanik K68. Berbeda dari produk sejenis, K68 disiapkan sebagai papan ketik anti-tumpahan air. Segel pengaman di sana menjaganya agar tetap bekerja meskipun Anda tak sengaja menumpahkan kopi atau minuman soda di atasnya.

Corsair K68 4

Corsair K68 adalah keyboard ber-layout full-size dengan bentuk tubuh dan desain yang hampir identik seperti K63. Ia turut dilengkapi tombol multimedia dan volume dedicated buat menyederhanakan pengaturan, switch tombol Windows dan LED, serta juga dibekali keycap serupa saudara kecilnya itu (termasuk tombol spasi bertekstur ala pelat stainless steel). Di K68, tombol stop/previous/play/pause/next dipindahkan ke sebelah kanan.

Corsair K68 1

Keyboard ini juga hanya memiliki lampu LED berwarna merah. Dipadu tubuh hitamnya, K68 terlihat selaras dengan tema gaming. Tak seperti K63, sepertinya paket penjualan Corsair K68 sudah dibundel bersama wrist rest berpermukaan karet.

Corsair K68 3

Sang produsen kembali memanfaatkan jenis switch mekanik Cherry MX Red. Profile-nya linear serta ringan, dan ia tidak se-berisik switch blue saat digunakan. Melihat setup ini, K68 memang dikhususkan untuk menunjang kegiatan gaming, dirancang agar merespons input di kecepatan tinggi, dan memastikan jari-jari pengguna tidak cepat lelah saat memakainya di waktu lama.

Corsair K68 2

Rahasia dari kemampuan anti-tumpahan air di Corsair K68 adalah selubung karet yang melindungi rumah switch mekanik. Papan ketik ini memperoleh sertifikasi IP32, artinya sanggup menahan penetrasi dari partikel berukuran 2,5-milimeter serta tetesan air yang jatuh dari atas. Partikel sebesar 2,5mm sendiri belum masuk ke kategori debu, lebih tepat disebut remahan. Tentu saja K68 tidak betul-betul kedap air, hanya spill-resistant, dan tetap akan rusak jika terekspos ke cairan dalam volume besar.

Bersamaan dengan pengumuman ini, Corsair juga bermaksud untuk mulai memasarkan K68. Keyboard mekanik tersebut dibanderol di harga US$ 100, berada di tengah-tengah Corsair K63 dan K70.

Sumber: Corsair.