BCA Klaim Sudah Mulai Terapkan Teknologi Blockchain

BCA mengklaim sudah menerapkan teknologi blockchain dalam aktivitas operasionalnya. Namun teknologi ini baru dimanfaatkan untuk mempercepat transaksi pembayaran, mengurangi kompleksitas transaksi, terutama di back office. Diklaim teknologi ini dapat mengurangi biaya operasional perseroan, apalagi saat membangun aplikasi.

“Blockchain sudah kita kerjakan sekarang. Harus kita lakukan karena kalau enggak, persiapan buat program aplikasi bisa lebih cepat,” terang Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja seperti dikutip dari Warta Ekonomi.

Terkait investasi khusus di blockchain, Jahja mengaku perseroan tidak mengalokasikan investasi khusus. Menurutnya, biaya tersebut tidak terlalu mahal.

“Blockchain biayanya enggak mahal. [Blockchain] itu cepat sekali. Ibarat ngebangun, enggak boleh satu-satu, [harus] langsung blok-blok. Mereka kerjain langsung diganti keseluruhan.”

Selain BCA, perbankan lainnya yang tengah mempersiapkan penerapan teknologi blockchain adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Danamon, dan Bank Permata. Kelima bank tersebut bekerja sama dengan perusahaan teknologi IBM untuk implementasinya.

Blockchain adalah sistem basis data global online yang berisi sekumpulan data yang mencatat semua transaksi para penggunanya, seperti layaknya buku kas induk di bank.

OJK Bentuk Tim Khusus untuk Tangani Digital Banking

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk tim Digital Banking untuk melakukan kajian terhadap berbagai aktivitas digital terkait perbankan. Termasuk agenda di dalamnya untuk menyampaikan rekomendasi tentang penerapan digital banking oleh perbankan di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan dorongan pemerintah kepada perbankan nasional untuk mengoptimalkan layanan digital guna meningkatkan efisiensi operasional bank.

Sebelum memulai, OJK mengatakan telah melakukan diskusi bersama beberapa perbankan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemdagri, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dalam kegiatan operasionalnya, OJK juga akan dibantu Bareskrim Polri, Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional (DK2ICN) Kemkopolhukam, perwakilan perusahaan telekomunikasi dan pakar pengamanan informasi.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, efisiensi perbankan dengan digital banking bisa meringankan biaya operasionalitas. Termasuk bagi lembaga penyalur kredit untuk bisa menekan bunga yang dibebankan kepada nasabah. Kebijakan ini juga didorong untuk mendukung program pemerintah dalam ekonomi digital yang dicanangkan oleh Presiden RI.

“Proses jual beli secara online, interaksi sosial secara digital di media sosial, diskusi masalah Go-Jek dan Grab di DPR, dan kegiatan digital lainnya turut memberi dampak pada industri perbankan Indonesia. Presiden Jokowi mendorong perbankan digital banking, maka perbankan Indonesia harus mampu mendukung kebijakan baru tersebut,” kata ujar Nelson Tampubulon dalam sebuah diskusi seperti dikutip Detik.

Banyak tantangan yang masih ditemui oleh sektor perbankan untuk beranjak ke digital banking. Salah satunya pemikiran industri perbankan dan masyarakat yang belum merasa perlu untuk mengoptimalkan teknologi digital secara optimal. Terlebih untuk mengaplikasikan bank juga harus mengeluarkan investasi yang cukup besar.

Tim OJK spesialis Digital Banking ini diharapkan dapat mendampingi perbankan untuk menemukan strategi yang optimal menuju perbankan dengan konsep digital yang lebih matang.

Tiga Tantangan Perbankan Indonesia dalam Mengadopsi Teknologi Digital

Software AG / Shutterstock

Selain masalah kecepatan Internet yang selalu tertinggal, ada satu hal lagi yang selalu menjadi sorotan di Indonesia, yakni perbankan. Hingga saat ini hanya sekitar seperempat dari populasi penduduk Indonesia yang mempunyai akses terhadap pelayanan bank meski sudah beroperasi selama berpuluh-puluh tahun. Seiring dengan pertumbuhan teknologi yang semakin pesat, dunia perbankan di Indonesia masih harus menghadapi beberapa tantangan dalam perjalanannya untuk mengadopsi teknologi digital.

Continue reading Tiga Tantangan Perbankan Indonesia dalam Mengadopsi Teknologi Digital

Pemanfaatan Teknologi Cloud di Sektor Perbankan

Cloud computing di perbankan dapat memberikan efektivitas layanan komputasi / Shutterstock

Kita akui bersama bahwa cloud computing banyak memberikan manfaat dalam memberikan fleksibilitas dan skalabilitas sistem komputasi di lingkungan bisnis. Namun dari berbagai keuntungan yang diberikan, cloud computing juga masih memberikan kekhawatiran bagi penggunanya, terutama yang berkaitan dengan sistem keamanan. Perbankan adalah salah satu sektor yang sangat rawan dengan isu keamanan seperti ini. Continue reading Pemanfaatan Teknologi Cloud di Sektor Perbankan

Situs KreditGogo Mudahkan Pengguna Bandingkan Produk Perbankan Sekaligus Bantu Antar Aplikasi

Walau pemanfaatannya belum begitu meluas di pasar konsumen Indonesia, namun sejumlah upaya untuk memperkenalkan berbagai layanan produk perbankan terus dilakukan. Lewat ranah online, beberapa situs seperti iMoney Indonesia, HaloMoney, hingga KreditAja sama-sama memperkenalkan platform perbandingan produk perbankan yang ditujukan agar pengguna tepat memilih. Satu lagi layanan serupa kini hadir bernama KreditGogo, situs ini punya segudang rekomendasi produk perbankan mulai dari kartu kredit, asuransi, hingga kredit kepemilikan rumah. Continue reading Situs KreditGogo Mudahkan Pengguna Bandingkan Produk Perbankan Sekaligus Bantu Antar Aplikasi

Situs Perbandingan Segala Jenis Produk Perbankan HaloMoney Hadir di Indonesia

Situs perbandingan keuangan HaloMoney, Rabu (26/2) kemarin resmi meluncurkan layanannya di Indonesia. Situs yang didukung oleh inkubator Nova Founders tersebut fokus dalam menghadirkan layanan pembanding berbagai macam produk perbankan seperti personal loan, kartu kredit, asuransi, dan lain sebagainya. Continue reading Situs Perbandingan Segala Jenis Produk Perbankan HaloMoney Hadir di Indonesia

Kembangkan Jangkauan Layanan, iMoney Lakukan Ekspansi Di Hong Kong dan Juga Thailand

Situs penyedia informasi pembanding produk-produk perbankan, iMoney dikabarkan baru saja memperluas jangkauan layanannya ke berbagai negara di Asia. Perluasan jangkauan terbaru dari iMoney ini  dilaporkan menyambangi dua negara besar yaitu Hong Kong dan juga Thailand dengan proyeksi menghasilkan nilai transaksi lebih dari USD 1 milyar bagi banyak pelaku industri perbankan di wilayah Asia pada 2013. Continue reading Kembangkan Jangkauan Layanan, iMoney Lakukan Ekspansi Di Hong Kong dan Juga Thailand

Menuju National Payment Gateway Indonesia Tahun 2013

Hari ini saya berbagi di Twitter tentang kerjasama yang (akhirnya) dilakukan oleh dua bank terbesar di Indonesia, dari segi jumlah nasabah, Bank Mandiri dan Bank Central Asia, di mana nasabah keduanya dapat saling bertransaksi menggunakan ATM per 11 Oktober besok. Interkoneksi akan dilakukan melalui jaringan Prima dan Link. Link merupakan himpunan bank negara yang terdiri atas Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.

Hal ini merupakan sesuatu yang melegakan dan sudah ditunggu-tunggu oleh banyak pihak. Ini berarti (hampir) semua bank di Indonesia sudah bisa berinterkoneksi dan berhubungan dengan mudah, termasuk dalam penggunaan ATM secara bersama. Meskipun demikian, ternyata ini bukanlah akhir dari perkembangan kondisi perbankan dan sistem pembayaran di Indonesia. Ini merupakan awal menuju sinergi sistem pembayaran di Indonesia yang disebut sebagai National Payment Gateway (NPG).

Continue reading Menuju National Payment Gateway Indonesia Tahun 2013