Akankah Monster Hunter: World Hadir di Nintendo Switch?

Kesuksesan Capcom dalam menghidangkan franchise Monster Hunter ke konsumen yang lebih luas melalui Monster Hunter: World merupakan kejutan menggembirakan. Game action role-playing ini baru dilepas di PS4 dan Xbox One, namun angka pengapalannya melampaui lima juta kopi cuma dalam tiga hari setelah dirilis, dan naik jadi enam juta kopi dua minggu sesudahnya.

Respons positif para pemain di kedua console itu membuat penantian versi Windows-nya kian tak tertahankan. Capcom sengaja memundurkan peluncurannya di sana karena ingin memastikan permainan tersebut tersaji mulus, dan menunjuk kuartal tiga sampai empat 2018 sebagai jendela perilisannya. Namun selain PC, ternyata pemilik Switch juga mengharapkan kemunculan World di console mereka.

Dalam kesempatan wawancara dengan Haruhiro Tsujimoto selaku presiden Capcom, website berbahasa Jepang Toyo Keizai bertanya mengenai eksistensi versi Switch Monster Hunter: World. Sayang sekali jawabannya kurang memuaskan. Tsujimoto tahu para gamer Switch sangat mengharapkan hadirnya game tersebut di platform mereka, tetapi langkah porting dinilai ‘akan sulit’.

Sang eksekutif berpendapat bahwa Switch punya fungsi dasar berbeda dari PlayStation 4 dan Xbox One, karena dua kompetitornya itu didesain untuk ‘digunakan tanpa bergerak’. Menurutnya, tiap console punya karakteristik berbeda. Dan sebagai developer, ia merasa Capcom perlu beradaptasi ketika mengembangkan sebuah game.

Hal tersebut kembali menegaskan apa yang telah Capcom garis bawahi sebelum Monster Hunter: World meluncur. Developer sempat menjelaskan, mereka belum punya rencana buat menggarap versi Switch permainan karena dalam proses pengembangannya, tim harus berkomitmen pada hardware yang mereka pilih. Mereka menunjuk Xbox One dan PS4 karena keduanya dianggap sebagai platform current-gen paling bertenaga dan paling pas untuk menyajikan permainan dengan formula gameplay Monster Hunter: World.

Capcom juga menyampaikan bahwa proses pengembangan Monster Hunter: World menghabiskan waktu hampir empat tahun, sudah dimulai sebelum Switch diumumkan.

Tapi harapan belum sirna. Tsujimoto sempat mengingatkan lagi komitmen Capcom buat terus mendukung Nintendo Switch lewat game, termasuk ‘menghadirkan permainan dari franchise Monster Hunter’.

Saya pribadi kurang yakin dengan alasan Capcom untuk melewatkan perilisan World di Switch terkait perbedaan ‘fungsi’ dan kemampuan hardware. Argumen saya adalah, console hybrid Nintendo tersebut terbukti sanggup menangani Doom dan sama sekali tidak buruk dalam menyajikan Skyrim. Lalu Wolfenstein II: The New Colossus kabarnya juga sedang dikembangkan buat Switch.

Via Gamespot.

CEO Take-Two Yakin Tak Akan Ada Lagi Penundaan Peluncuran Red Dead Redemption 2

Dua hari sebelum Red Dead Redemption 2 resmi diumumkan, Rockstar Games memanfaatkan sosial media untuk men-tease dua gambar dengan warna dan tema ala Red Dead Redemption. Hal ini segera mengundang perhatian fans dan juga media. Tak lama, harga saham Take-Two Interactive selaku perusahaan induk Rockstar naik hampir enam persen.

Namun memasuki tahun kedua semenjak pengumuman itu, pendaratan RDR2 masih ditunggu-tunggu para gamer. Game telah mengalami dua kali pengunduran: Awalnya dijadwalkan untuk dilepas di paruh kedua tahun 2017, Rockstar menunda peluncurannya ke kuartal satu atau dua 2018, kemudian mengulurnya lagi mendekati akhir tahun ini, dengan tanggal rilis 26 Oktober.

Pengunduran tanggal rilis game bukanlah masalah besar asalkan hasil akhirnya nanti betul-betul memuaskan, dan sejauh ini, Rockstar jarang sekali mengecewakan. Dan menanggapi hal tersebut, dalam teleconference finansial belum lama ini Strauss Zelnick selaku CEO Take-Two mengungkapkan kepercayaan dirinya bahwa tidak akan ada lagi penundaan perilis Red Dead Redemption 2. Ia yakin yang developer lakukan itu adalah demi menyempurnakan konten.

“Fokus utama organisasi kami ialah menyuguhkan beragam jenis pengalaman hiburan berkualitas paling tinggi,” kata Zelnick via Gamespot. “Seringkali, kami bangga berhasil melakukannya. Semua tim kami hanya akan meluncurkan suatu karya ketika mereka betul-betul merasa puas, dan produk tersebut telah mencapai kesempurnaan. Di kasus ini, Rockstar Games menyadari mereka perlu memoles Red Dead Redemption 2, dan kami menyetujui keputusan itu.”

Zelnick mengungkapkan keyakinan pada Rockstar untuk merilis game tepat di tanggal yang telah mereka tentukan. Bagi Take-Two sendiri, 26 Oktober merupakan momen menguntungkan karena berada menjelang liburan. Di periode tersebut, konsumen biasanya berbelanja lebih banyak. Meski begitu, sang CEO juga menyadari game action-adventure ini akan berhadapan dengan franchise-franchise raksasa seperti Battlefield dan Call of Duty.

Take-Two tetap optimis Red Dead Redemption 2 akan unggul dalam kompetisi itu, apalagi persaingan game blockbuster tidak seketat sepuluh tahun lalu. Zelnick juga percaya pada inovasi yang selalu dihadirkan Rockstar di tiap game mereka. Terobosan-terobosan sang studio sulit diikuti para kompetitor.

Kata Zelnick, apa yang mereka lakukan ini adalah wujud komitmen perusahaan buat selalu memprioritaskan kualitas dibanding keuntungan.

Menurut saya, klaim terakhir tersebut terasa sedikit bertolak belakang dari langkah bisnis yang Rockstar ambil. Mereka sempat melakukan kesepakatan dengan Sony Interactive Entertainment untuk menghadirkan konten eksklusif RDR2 buat console PlayStation 4.

Update Software 5.50 PlayStation 4 Difokuskan Pada Pengelolaan Waktu dan Update UI

Memasuki tahun kelima perjalanan PlayStation 4, console generasi kedelapan punya Sony Interactive Entertainment itu telah memperoleh 11 kali pembaruan software. Upgrade ke versi 5.0 yang diimplementasikan pada bulan Oktober silam memperkenalkan fitur Family on PSN, pengelolaan daftar teman, perluasan opsi kustomisasi broadcast ke Twitch, dan lain-lain.

Dan di tanggal 6 Februari kemarin, Sony menyingkap segala konten yang akan dibawa oleh update sistem PlayStation 4 ke versi 5.50 – diberi codename ‘Keiji’. Kali ini, pembaruan difokuskan pada pengelolan waktu, yang sepertinya merupakan perluasan dari Family on PSN. Aspek user interface juga mendapatkan penyempurnaan, termasuk pada quick menu, hingga notifikasi. Detailnya bisa Anda simak di bawah:

 

Play Time Management

Update Software 5.50 PlayStation 4 1

Fitur ini memperkenankan orang tua atau gamer dewasa menentukan waktu bermain anak-anak. Cara menggunakannya sangat mudah, Anda tinggal membuka Settings lalu memilih Family Management dan log-in untuk mencari tahu seberapa lama si buyung bermain dalam sehari. Jika dibutuhkan, Anda bisa menerapkan pembatasan waktu bermain – misalnya satu jam di hari sekolah.

Tentu ketika waktu habis, sistem tidak tiba-tiba berhenti. Anak-anak akan diberi notifikasi untuk segera melakukan save dan keluar dari permainan. Jika kebetulan dia sudah menyelesaikan PR-nya, sang wali bisa menambah waktu bermain via smartphone atau PC.

 

Update UI Library

Update Software 5.50 PlayStation 4 3

Akan ada dua tab baru dibubuhkan pada Library sehingga lebih mudah bagi Anda untuk melihat app-app apa saja yang telah dibeli (bertuliskan nama avatar Anda) dan diinstal (This PS4). Pembaruan juga menambahkan tab PS Plus, menunjukkan game-game yang Anda miliki dari layanan PlayStation Plus. Saat permainan kadaluarsa, akan muncul icon gembok.

 

Pembaruan Quick Menu

 

Nantinya, Anda bisa mengakses nama teman yang diinginkan cukup dengan menarik tab Friends di Quick Menu. Lalu sewaktu sedang mendengarkan musik di PlayStation 4, Anda juga dapat mengakses fungsi shortcut tertentu dari sana. Contohnya tombol kotak buat mengendalikan volume di Spotify atau tombol segitiga untuk mengaktifkan fungsi play/pause di Media Player.

 

Musik background

20180202104946

Dengan fitur Background Music, Anda dapat men-streaming game di PlayStation Now sembari menikmati lagu.

 

Notifikasi

20180125155622

Anda akan dipersilakan menghapus notifikasi lama dari menu Option.

 

Wallpaper

Fungsi ini memperkenankan pengguna mengimpor gambar wallpaper pilihannya sendiri dari flash drive ke PlayStation 4.

 

Kustomisasi page Tournaments

Anda bisa mengubah latar belakang di laman Tournaments dengan gambar atau logo pilihan Anda. Metodenya sama seperti wallpaper.

 

Mode Supersampling di PS4 Pro

Pemilik PlayStation 4 Pro akan menemukan mode supersampling di menu Settings. Dengan mengaktifkan mode ini, game-game yang mendukung 4K di-render di resolusi tersebut, lalu disesuaikan dengan HDTV Anda. Metode ini membuat gambar jadi lebih tajam dan jernih meskipun Anda tidak mempunyai TV 4K.

Sony belum mengungkapkan kapan sistem update 5.50 PlayStation 4 akan diimplementasikan secara luas, namun versi ‘belum rampungnya’ sudah bisa dijajal oleh peserta program beta.

‘New’ PlayStation Gold Wireless Headset Sempurnakan Pengalaman Menikmati PSVR

Peluncuran headset wireless Gold untuk PlayStation 3 di bulan September 2011 merupakan cara Sony menyempunakan pengalaman gaming di sisi audio. Waktu itu, teknologinya tergolong cukup canggih karena perangkat bisa bekerja secara independen via dongle USB tanpa memerlukan koneksi ke HDMI atau port A/V, sehingga memungkinkannya tesambung ke PC serta Mac.

Aksesori ini akhirnya menjadi bagian penting dari eksosistem PlayStation karena dalam perjalanan industri gaming, kualitas suara semakin jadi elemen krusial yang tak bisa dipisahkan. Ketergantungan game terhadap audio semakin terasa setelah kita memasuki era virtual reality. Gold Wireless Stereo Headset buat PlayStation 4 memang sudah cukup ideal untuk menunjang PSVR, namun sang console-maker Jepang itu masih melihat ada celah yang dapat mereka perbaiki.

Itu sebabnya di awal Februari ini, Sony memperkenalkan versi baru dari PlayStation Gold Wireless Headset. Perangkat ini menyuguhkan segala hal yang gamer sukai terhadap model terdahulu, plus upgrade pada desain: lebih ramping, lalu ear cup over-ear-nya lebih sempurna merangkul telinga sehingga lebih nyaman saat dipakai dalam durasi lama, termasuk ketika Anda juga sedang mengenakan PlayStation VR.

Gold Wireless Headset 1

Sistem audio 7.1 high-fidelity di sana dikalim siap mendukung penyajian konten virtual reality – memudahkan pengguna melacak sumber suara lebih presisi dan optimal mengekspos bunyi-bunyian yang sebelumnya ‘tersembunyi’. Jika kebetulan Anda menyukai game-game horor, Sony sangat menyarankannya buat digunakan saat menikmati The Inpatient, tersedia eksklusif untuk PSVR.

Tentu saja headphone Gold anyar ini juga sangat siap menemani Anda ber-gaming secara tradisional. Tim PlayStation berpartisipasi langsung dalam pengembangannya, dan Anda dipersilakan mengunduh mode audio kustom yang disiapkan khusus buat sejumlah permainan di console. Headset bisa tersambung ke PlayStation 4 (atau PC) secara wireless, atau via kabel audio.

Gold Wireless Headset 2

Lalu untuk menunjang komunikasi, Sony menanamkan microphone noise cancelling. Mic tersebut tersembunyi, tapi tetap dapat memastikan lawan bicara mendengar suara Anda dengan jelas dan jernih.

Sony berencana untuk meluncurkan Gold Wireless Headset baru ini beberapa minggu lagi. Harganya sendiri setara versi lama ketika baru diperkenalkan, yaitu US$ 100. Di dalam packaging, headphone dibundel bersama adaptor wireless, kabel audio 3,5mm dan kabel USB.

Berdasarkan spesifikasinya – termasuk dukungan sistem audio 7.1 – perbedaan terbesar antara New Gold Wireless Stereo Headset dengan versi lawasnya terletak pada desain. Jika kebetulan Anda sudah memilikinya dan tidak berniat menikmati game PSVR, tidak ada alasan kuat untuk membeli model baru ini.

Peluncuran Red Dead Redemption 2 Kembali Ditunda

Untuk memahami hebohnya sensasi yang bisa ditimbulkan oleh Rockstar Games, lihat saja Red Dead Redemption 2. Permainan action-adventure baru itu diumumkan hampir dua tahun lalu, dan meski belum dirilis, ia setidaknya masuk dalam daftar nominasi ‘permainan paling dinanti’ di ajang penghargaan The Game Awards 2016 dan 2017, serta Golden Joystick Awards 2017.

Permainan ini memang sangat ditunggu-tunggu, tapi kemunculanya di dua The Game Awards berturut-turut disebabkan oleh hal yang kurang menyenangkan: penundaan. Awalnya, developer punya rencana untuk melepas Red Dead Redemption 2 di ‘musim gugur 2017’. Namun sebelum momen itu tiba, Rockstar memutuskan buat mengundur peluncuran game ke musim semi 2018.

Berdasarkan informasi tersebut, kita bisa memperkirakan bahwa jendela perilisan Red Dead Redemption 2 berada antara minggu ketiga bulan Maret sampai minggu ketiga Juni 2018. Saat itu, developer tidak memerikan banyak alasan, hanya bilang baru akan melepasnya ketika permainan betul-betul rampung demi ‘memberikan pengalaman terbaik bagi gamer‘. Detail lebih lanjut mengenai RDR2 sendiri diungkap lewat trailer kedua yang dipublikasikan empat bulan silam.

Tapi sepertinya Rockstar Games membutuhkan waktu sedikit lebih panjang lagi dari perkiraan mereka. Melalui Rockstar Newswire, publisher akhirnya mengumumkan tanggal pasti peluncuran Red Dead Redemption di PlayStation 4 dan Xbox One.

“Dengan gembira, kami mengabarkan bahwa waktu perilisan Red Dead Redemption 2 jatuh pada tanggal 26 Oktober 2018,” tulis developer. “Kami meminta maaf bagi Anda yang kecewa pada penundaan ini. Terlepas dari harapan kami untuk meluncurkan permainan lebih cepat, ternyata kami butuh waktu lebih banyak buat memolesnya.”

Rockstar meneruskan, “Kami sangat berterima kasih untuk segala kesabaran Anda dan berharap saat Anda memainkan game ini nanti, Anda akan setuju penantian tersebut betul-betul terbayarkan. Untuk sementara waktu, silakan cek sejumlah screenshot baru Red Dead Redemption. Dalam beberapa minggu lagi, kami akan segera menyingkap sejumlah informasi baru.”

Ada enam screenshot anyar yang Rockstar pamerkan. Berbeda dari sebelumnya, gambar-gambar ini lebih difokuskan pada karakter dan aspek action permainan. Seluruh screenshot bisa Anda lihat di bawah (plus pada header), dan sebagai alternatifnya, versi full-HD-nya bisa Anda unduh langsung di situs Rockstar.

RDR2 1

RDR2 2

RDR2 3

RDR2 4

RDR2 5

Sampai saat artikel ini ditulis, Rockstar masih belum mengonfirmasi eksistensi dari versi PC dari Red Dead Redemption 2. Walaupun begitu, beberapa bulan lalu saya sempat membaca pengakuan presiden Take-Two (perusahaan induk Rockstar) Karl Slatoff yang menyatakan bahwa PC merupakan segmen pasar sangat penting bagi perusahaan.

Shadow of the Colossus Siap Menyaingi Monster Hunter: World Sebagai Calon Game of the Year 2018

Bahkan sebelum bulan pertama di 2018 berakhir (berdasarkan waktu artikel ini ditulis), kita sudah bisa menebak game-game yang berpeluang jadi judul terbaik di tahun ini. Di Januari, gamer dikejutkan oleh kualitas memuaskan dari Monster Hunter: World dan Dragon Ball FighterZ. Namun satu game yang bahkan belum dirilis siap menandingi keduanya.

Baru akan meluncur pada tanggal 6 Februari besok, Sony Interactive Entertainment telah memperkenankan beberapa media game besar untuk mengakses remake Shadow of the Colossus lebih dulu. Dan berdasarkan ulasan yang mereka publikasikan, versi ‘ultra-high definition‘ permainan legendaris di PlayStation 2 itu sepertinya betul-betul mengagumkan. Simak saja pendapat mereka dalam rangkuman review di bawah.

Remake Shadow of the Colossus mendapatkan skor 9,7 dari IGN. Permainan ini diklaim sebagai definisi sejati dari karya klasik, gameplay serta jalan ceritanya secanggih dan seemosional versi 2005-nya. IGN memuji banyak faktor di permainan, dari mulai performa, kendali, hingga keindahan grafisnya. Reviewer  sangat berterimakasih pada Sony karena telah menghadirkannya lagi buat gamer generasi baru.

Destructoid memberi game ini skor sempurna, 10 dari 10. Menurut mereka, tak hanya Bluepoint berhasil me-remaster Shadow of Colossus ke platform current-gen, tapi mutu konten dari permainan orisinalnya sendiri terbilang sempurna sehingga tidak lekang dimakan oleh waktu. Shadow of the Colossus menyuguhkan petualangan yang epik, megah, emosional, seru dan imajinatif.

Dalam ulasan singkatnya, Game Informer berpendapat bahwa remake ini terasa berbeda di beberapa bagian, walaupun masih menyajikan sensasi sejati bermain Shadow of the Colossus. Salah satu bagian terbaiknya ialah saat Anda mencoba memanjat makhluk-makhluk raksasa di sana, lalu bahkan jika Anda sudah pernah memainkannya, narasinya tetap akan membuat hati Anda terenyuh.

Di bagian penutup ulasan dengan nilai 9,5, Polygon menyampaikan bahwa ada pelajaran yang bisa dipetik dari remake ini. Versi baru Shadow of the Colossus memang cantik, tapi developer tidak perlu berlomba-lomba mengembangkan game bergrafis memukau. Mereka perlu fokus menciptakan permainan yang bisa memberikan pengalaman seperti karya Team Ico tersebut, sehingga bahkan saat dirilis kembali satu dekade kemudian, kontennya tetap terasa epik.

Gamespot bilang, Shadow of the Colossus adalah sebuah petualangan luar biasa, layak dijalankan lagi dan lagi. Perbaikan di sisi visual mengekspos tiap aspek dalam pengembaraan Wander dan Agro. Dunia permainan yang terbentang luas sangat memesona, dan para raksasa di sana akan membuat Anda merasa kecil. Permainan ini merupakan rekonstruksi indah dari sebuah karya luar biasa.

Di situs agregat review OpenCritic, saat ini Shadow of the Colossus berhasil memperoleh skor rata-rata 93 dari 58 ulasan, dan menjadi permainan dengan penilaian tertinggi sementara di tahun ini.

Satu Judul ‘Raksasa’ Siap Pimpin Pendaratan Game di Bulan Februari 2018

Di bulan Januari, kalender perilisan game didominasi oleh judul-judul kreasi studio Jepang, dan melihat respons gamer, setidaknya ada dua permainan yang jadi kejutan gembira: Monster Hunter: World dan Dragon Ball FighterZ. Keduanya memperoleh sambutan sangat positif, bahkan permainan Monster Hunter: World punya peluang buat menyabet gelar Game of the Year 2018.

Namun tak terasa, Januari 2018 akan segera berakhir. Kini perhatian gamer tertuju pada perilisan di Februari, dan di momen ini, ada lebih banyak permainan-permainan blockbuster yang menuntut perhatian. Beberapa contohnya ialah remake permainan paling legendaris di PlayStation 2 serta action role-playing bertema ‘simulasi era Medieval’. Detail lengkapnya dapat Anda simak di bawah.

 

EA Sports UFC 3

Xbox One, PlayStation 4 – 2 Februari

Seperti pendahulunya, EA Sports UFC 3 adalah permainan fighting bertema MMA UFC, menjanjikan pilihan karakter paling banyak serta mengedepankan realisme – baik dari elemen fisik, gerakan hingga suara. Untuk pertama kalinya, game menyajikan mode karier G.O.A.T., mempersilakan pemain membangun kepopularitasan petarungnya.

 

Shadow of the Colossus

PlayStation 4 – 6 Februari

Demi memastikan versi remake current-gen ini mampu memukau gamer PS4, tim Bluepoint Games harus membangun kembali setiap aset Shadow of the Colossus dari nol, sembari tetap berupaya mempertahankan aspek gameplay. Satu-satunya ‘update‘ terkait gameplay diterapkan pada sistem kendali, agar mendukung penuh DualShock 4.

 

Sid Meier’s Civilization VI: Rise and Fall

PC – 8 Februari

Expansion pertama Civilization VI ini dirancang buat meningkatkan kompleksitas gameplay dengan penambahan mekanisme Era Score (diperoleh dari pencapaian Anda di suatu era) serta tingkatan Loyalty (kesetiaan penduduk jika Anda menjaga mereka tetap bahagia). Tentu saja akan ada penambahan fitur, unit dan kebudayaan baru.

 

Rust

PC – 8 Februari

Sebagai permainan ber-genre survival, tugas utama Anda di Rust adalah untuk bertahan hidup. Petualangan akan Anda mulai tanpa mengenakan busana, cuma dibekali batu dan obor. Kesederhanaan dan kekonyolan mungkin membuat Rust jadi populer di masa early access. Dan bulan depan, versi full-nya akan dilepas.

 

Kingdom Come: Deliverance

PC, Xbox One, PlayStation 4 – 13 Februari

Meski presentasinya sekilas menyerupai game-game bertema fantasi Medieval, Kingdom Come: Deliverance sama sekali tidak menyimpan elemen fantasi. ARPG dari developer asal Republik Ceko ini menitikmeratkan keakuratan sejarah, membawa pemainnya merasakan pengalaman hidup di abad ke-15 secara realistis.

 

Metal Gear Survive

PC, Xbox One, PlayStation 4 – 20 Februari

Merupakan game Metal Gear pertama setelah franchise ini ditinggalkan oleh sang director, Hideo Kojima. Premisnya cukup menarik: Gear mengadopsi elemen open world ala The Phantom Pain, dipadu mode multiplayer kooperatif empat pemain yang bisa ‘digantikan’ oleh AI. Premis tersebut segera mengingatkan saya pada Ghost Recon: Wildlands.

 

Age of Empires: Definitive Edition

PC – 20 Februari

Sejak diuumkan di bulan Agustus 2017, tidak ada detail apapun mengenai Age of Empires IV kecuali info bahwa game RTS ini digarap oleh Relic Entertainment. Namun penantiannya tidak terlalu menyiksa karena Microsoft juga tengah menyiapkan versi HD dari permainan Age of Empires pertama sebagai bentuk perayaan ulang tahunnya yang ke-20.

Karena Fortnite Jadi Fokus Utama, Epic Games Akan Segera Memensiunkan Paragon

Paragon ialah upaya Epic Games menyegarkan multiplayer online battle arena yang saat itu mulai terasa jenuh. Game tetap menyimpan elemen-elemen khas genre itu seperti tower, lane, jungle hingga minion. Hal yang membuatnya berbeda ialah penyajian perspektif: saat mayoritas MOBA mengusung kamera isometrik, Paragon dimainkan dari sudut pandang orang ketiga ala game action.

Walaupun sejak bulan Februari silam para gamer bisa menikmati Paragon tanpa perlu membayar, versi early access-nya disuguhkan secara pay-to-play. Respons gamer terhadapnya memang cukup positif, namun developer melihat adanya penurunan jumlah pemain secara signifikan tak lama sesudah mereka melepas mode Battle Royale untuk Fortnite. Dan pada akhirnya, Epic Games mengumumkan sebuah berita duka.

Lewat situs resminya, developer menyingkap rencana buat menutup Paragon secara permanen. Keputusan ini dilakukan setelah tim berdebat secara internal dan mempertimbangkan secara mendalam. Hasilnya, mereka tidak melihat adanya arahan jelas demi mengembangkan Paragon sebagai game MOBA dengan populasi pemain yang memastikannya dapat terus hidup.

Di sana, Epic Games menyampaikan permohonan maaf dan bilang bahwa mereka gagal mengeksekusi seluruh janji terkait Paragon, terlepas dari segala usaha yang telah mereka curahkan. Developer juga mengucapkan terima kasih untuk semua partisipasi komunitas gamer dalam permainan. Melaluinya, Epic Games menerima banyak sekali ide-ide dan masukan berharga.

Sebagai kompensasi dari penutupan ini, Epic Games menawarkan pengembalian uang secara penuh untuk semua gamer Paragon di seluruh platform – baik Windows PC ataupun PlayStation 4. Caranya cukup sederhana: Pertama-tama Anda perlu mengoneksikan akun Epic, lalu jika sudah (atau Anda memainkan game ini di PC), Anda dapat segera mengajukan permohonan refund.

Versi early access Paragon dirilis pada bulan Maret 2016, dan mempersilakan para gamer di PS4 dan PC untuk bermain bersama. Saat itu, game tersedia dalam tiga versi, yakni Founder’s Pack, Challenger Packs, dan Master Packs; masing-masing berisi bundel item kosmetik berbeda. Khusus PlayStation 4, Epic menawarkan versi retail eksklusif bertajuk Essentials Edition, yang turut dibekali sejumlah item in-game.

Server permainan Paragon akan terus beroperasi hingga tanggal 26 April 2018.

Epic Games sempat menegaskan bahwa Paragon sama sekali tidak menggunakan formula pay-to-win. Segala item yang bisa pemain beli bersifat kosmetik. Namun sepertinya hal ini belum bisa menyelamatkan permainan. Hal ini mungkin mengindikasikan rasa bosan gamer terhadap MOBA. Semoga keadaan serupa tidak cepat-cepat terjadi pada battle royale

Via Kotaku.

Analis: Penundaan Monster Hunter: World di PC Akan Berdampak Besar Pada Penjualan

Di minggu ini, pemilik PlayStation 4 dan Xbox One sedang bersiap-siap menyambut pendaratan Monster Hunter: World, yaitu game action role-playing open world terbaru garapan Capcom. Namun seperti yang mungin sudah Anda ketahui, gamer PC harus menunggu lebih lama karena developer membutuhkan lebih banyak waktu buat memolesnya.

Dalam bincang-bincang bersama GamesRadar, produser Ryozo Tsujimoto menjelaskan bahwa penundaan selama berbulan-bulan itu diperlukan untuk memastikan segala kontennya tersaji sempurna. Perlu diingat, Monster Hunter: World merupakan game Monster Hunter pertama yang dirilis di PC. Proses porting tidak dilakukan oleh tim third-party, tapi ditangani langsung oleh tim inti Capcom.

Alasan tersebut terdengar sangat masuk akal. Memang jauh lebih baik game hadir terlambat namun kualitasnya memuaskan, dibanding tiba lebih cepat tapi kontennya setengah matang atau belum optimal – seperti yang terjadi pada Batman: Arkham Knight di PC. Namun menurut pakar industri, penundaan Monster Hunter: World versi PC yang terlalu lama punya peluang memberikan dampak negatif pada penjualan game.

Analis senior SuperData Carter Rogers menjelaskan bahwa rentang waktu selama berbulan-bulan (dari akhir Januari hingga musim gugur 2018) sampai versi PC-nya tiba akan menekan potensi penjualan Monster Hunter: World secara lifetime. Penyebabnya adalah, Monster Hunter: World PC nanti akan menghadapi persaingan yang lebih ketat dari game-game PC yang meluncur lebih dulu.

Rogers memberikan sebuah contoh: Nioh dirilis di console pada bulan Februari 2017, lalu versi PC-nya baru menyusul di November 2017. Dampaknya, total pemain di PC hanya 28 persen dari jumlah seluruh gamer satu bulan setelah tersedia. Sebagai perbandingan, versi PC Dark Souls III diluncurkan di minggu yang sama dengan versi console-nya (di awal 2016). Efeknya, gamer PC menguasai populasi pemain di 40 persen, sebulan sesudah dirilis.

Meski berbeda publisher (Capcom, Koei Tecmo, dan Bandai Namco); Monster Hunter: World, Nioh dan Dark Souls III punya satu kesamaan: mereka digarap oleh developer Jepang.

Sang analis memprediksi, Monster Hunter: World akan terjual sebanyak 300 ribu sampai 600 ribu kopi dalam periode 30 hari sesudah tersedia.

Kesuksesan Monster Hunter: World sangat esensial bagi franchise ini. Meski game telah terjual sebanyak 40 juta kopi lebih sejak debutnya di tahun 2004 dan berhasil menghimpun penggemar setia di Jepang, kepopularitasan Monster Hunter di level global masih belum menyamai franchise RPG terkenal lain.

Saya menerka, hal ini yang mendorong Capcom memutuskan untuk mengusung formula open world dan menyesuaikan gameplay-nya agar lebih mudah dinikmati gamer mainstream.

Sumber: VentureBeat.

Sony dan Nike Umumkan Sepatu Basket Resmi PlayStation

Masuknya kita ke era digital ternyata tidak mengurangi permintaan konsumen terhadap mainan. Hal ini mendorong sejumlah perusahaan gaming untuk mencoba menggabungkan elemen mainan fisik ke video game. Inkarnasi yang mungkin masih hangat di ingatan kita adalah Disney Infinity dan figurine Amiibo buat sejumlah console Nintendo.

Langkah serupa tampaknya juga diikuti oleh Sony Interactive Entertainment. Belum lama, Sony memperkenalkan figure ala Amiibo yang diaopsi dari game-game eksklusif PlayStation seperti LittleBigPlanet, WipEout, Crash Bandicoot, Tekken 7, Bloodborne, God of War, dan Parappa The Rapper buatan Totaku Collection. Namun mainan-mainan ini sebetulnya tidak bisa memengaruhi gameplay karena memang tidak didukung NFC.

Kali ini Sony mencoba menciptakan satu item collectible yang ‘sedikit lebih terkoneksi’ ke console current-gen mereka, tetapi tak lagi menggunakan pendekatan mainan. Mereka menggandeng perusahaan produk olahraga terbesar di dunia Nike dan atlet NBA All-Star Paul George untuk menciptakan sepatu resmi console PlaStation. Sepatu unik ini dinamai PG2 ‘PlayStation’ Colorway.

PG2 ‘PlayStation’ Colorway mengusung desain ala sepatu signature pebasket Paul George yang didesain oleh Tony Hardman. Dan kebetulan, George juga merupakan seorang penggemar berat console Sony, jatuh cinta sejak ayahnya memberikan PlayStation 2 sebagai kado Natal. Rancangan PG2 kabarnya lebih tradisional dibanding PG1, dengan penambahan area sayap di sisi luar agar lebih stabil serta pemanfaatan bantalan udara Nike Zoom.

Tentu saja ada banyak sentuhan istimewa bertema PlayStation di sana. PG2 ‘PlayStation’ Colorway mempunyai tubuh berwarna gelap plus bumbu biru khas PlayStation, lalu area kulit memiliki pola lingkaran-kotak-segita-X yang digunakan di tombol DualShock. Sony membubuhkan tema Galaxy di bagian midsole, juga menggunakan warna PlayStation klasik pada lubang tali/eyelet – yaitu hijau, ungu, merah dan biru.

Nike PG2 'PlayStation' Colorway 1

Tentu saja elemen paling menonjol di sana ialah kehadiran sistem pencahayaan LED pada dua logo di bagian tongue. Sepatu kanan mengusung logo PG, sedangkan kiri meng-highlight logo PlayStation. Lampu tersebut bisa dinyalakan dengan menekan tombol di sisi belakang tongue. Lampu LED tersebut ditenagai oleh baterai lithium ion internal, menyajikan tiga mode pencahayaan.

Baik Sony maupun Nike belum memberi tahu berapa harga dari PG2 ‘PlayStation’ Colorway. Rencananya, produk akan mulai dipasarkan secara global pada tanggal 10 Februari nanti.

Seperti action figure Totaku, PG2 ‘PlayStation’ Colorway juga tidak dibekali NFC. Namun Anda bisa menemukan kode voucher PlayStation Network di bagian belakangnya. Belum diketahui apa yang akan dibuka olehnya. Apakah kode tersebut bisa membuka karakter/kostum khusus di NBA Live 18 atau NBA 2K18?

Sumber: Nike.