4 Keuntungan Bergabung Menjadi Mitra GrabKios, Apa Saja?

Mengapa harus GrabKios? Pertanyaan tersebut pasti terbersit di benak Anda ketika mempertimbangkan penggunaan aplikasi GrabKios untuk berjualan pulsa. Jika Anda masih ragu daftar sebagai Mitra, mungkin daftar keuntungan gabung GrabKios yang akan dibahas pada artikel ini akan membantu Anda dalam membuat keputusan.

Tapi, sebelum masuk ke daftar keuntungan Mitra GrabKios, simak dulu yuk sedikit informasi mengenai apa itu GrabKios di bawah ini!

Apa Itu GrabKios?

GrabKios merupakan aplikasi digital dari Grab yang dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, baik individu atau pemilik usaha kecil, dengan menjual pulsa, paket data, dan produk-produk digital lainnya.

Mendaftar sebagai Mitra GrabKios juga sangatlah mudah. Namun, saat ini aplikasi GrabKios hanya bisa diakses melalui smartphone Android. Sehingga, calon Mitra pengguna iOS akan mengalami kesulitan untuk bergabung dengan GrabKios.

Keuntungan Gabung Mitra GrabKios

Meski saat ini telah tersedia banyak aplikasi serupa, namun GrabKios masih patut dipertimbangkan karena menyediakan banyak keuntungan bagi Mitra-nya. Apa saja? Berikut rangkuman informasinya.

Proses Pendaftaran Mudah

Pendaftaran akun Mitra GrabKios sangatlah mudah. Untuk mendaftar, Anda hanya perlu mempersiapkan dokumen berupa KTP dan nomor HP aktif yang akan digunakan untuk login.

Pilihan Produk Digital dan Layanan yang Lengkap

GrabKios menuyediakan banyak sekali layanan/produk digital yang bisa menjadi sumber penghasilan untuk Mitra GrabKios, antara lain:

  • Layanan pembayaran tagihan (listrik, PDAM, BPJS, telepon rumah, multifinance, dan internet pascabayar),
  • Isi ulang pulsa, paket data, token listrik, dan saldo pengemudi Grab,
  • Layanan kirim uang ke semua bank dan beli emas, serta
  • Layanan pendaftaran Mitra Pengemudi Grab.

Harga Awal Murah

Seluruh produk atau layanan GrabKios dapat Anda beli dengan harga yang terjangkau, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih besar ketika menjual pulsa, paket data, atau produk-produk lainnya dari GrabKios.

Bisa Transaksi Menggunakan OVO Cash

Untuk memudahkan proses transaksi Mitra di aplikasi, GrabKios kini dapat terhubung dengan OVO Cash. Sehingga, Mitra GrabKios hanya perlu top-up OVO Cash apabila ingin bertransaksi di aplikasi GrabKios.

Demikian 4 keuntungan gabung sebagai Mitra GrabKios. Bagaimana? Apakah Anda tertarik mendaftar sebagai Mitra setelah membaca informasi di atas?

Anda juga dapat mempertimbangkan aplikasi jualan pulsa lainnya untuk menemukan aplikasi yang tepat untuk Anda. Selamat mencoba!

Cara Daftar Menjadi Mitra Shopee untuk Raih Lebih Banyak Keuntungan dari Shopee

Shopee merupakan salah satu e-commerce yang banyak digunakan oleh online seller untuk menjajakan produknya dan mendapatkan penghasilan. Tapi, kini Anda bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan cara daftar sebagai Mitra Shopee.

Apa itu Mitra Shopee? Dan bagaimana cara mendapatkan keuntungan dengan Mitra Shopee? Di sini Anda akan mendapatkan informasi mengenai apa itu Mitra Shopee dan langkah pertama untuk mendapatkan keuntungan dengan Mitra Shopee, yakni cara daftar sebagai mitra. Penasaran? Yuk, simak informasinya berikut ini.

Apa Itu Mitra Shopee?

Mitra Shopee merupakan aplikasi keluaran Shopee yang diperuntukkan khusus untuk penjualan produk-produk PPOB dan produk digital lainnya. Menjadi Mitra Shopee memungkinkan Anda untuk mulai berjualan pulsa, paket data, token PLN, hingga voucher game dengan harga yang murah sehingga Anda dapat meraih banyak keuntungan.

Aplikasi Mitra Shopee ini juga telah tersedia di Play Store bagi pengguna Android dan App Store bagi pengguna iOS, serta dapat diunduh secara gratis.

Cara Daftar Mitra Shopee

Untuk mulai berjualan produk PPOB dan produk digital dari aplikasi Mitra Shopee, Anda tentu harus terdaftar sebagai mitra terlebih dahulu. Apabila Anda sebelumnya telah memiliki akun penjual di Shopee, Anda bisa menggunakan akun tersebut dan login pada aplikasi Mitra Shopee.

Namun, jika belum memiliki akun penjual Shopee, berikut ini adalah cara daftar Mitra Shopee via aplikasi:

  • Buka aplikasi Mitra Shopee.
  • Kemudian, pada halaman login, klik opsi Daftar.

  • Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengisi nomor telepon aktif. Masukkan nomor telepon aktif Anda pada kolom yang tersedia dan klik Lanjut.

  • Selanjutnya, lakukan verifikasi dengan menggeser potongan gambar untuk melengkapi gambar yang tersedia.

  • Setelah itu, verifikasi nomor HP Anda dengan memasukkan kode OTP yang telah dikirimkan via SMS. Klik Lanjut.

  • Berikutnya, masukkan username dan password yang akan digunakan. Klik Ajukan.
  • Setelah itu, Anda akan langsung masuk ke halaman utama aplikasi Mitra Shopee. Namun, Anda belum bisa melakukan transaksi. Untuk bisa melakukan transaksi, lakukan verifikasi ID.
  • Unggah foto KTP dan foto diri memegang KTP. Lalu, klik Lanjutkan.

  • Setelah melakukan verifikasi ID, lengkapi informasi pribadi sesuai dengan KTP dan informasi bank untuk keperluan pembayaran.
  • Selesai. Apabila verifikasi Anda telah disetujui pihak Shopee, Anda dapat mulai berjualan produk di aplikasi Mitra Shopee.

Demikian cara daftar Mitra Shopee bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan dengan menjual produk PPOB dan produk digital dari Shopee. Jadi, Anda kini dapat mulai berjualan dengan mudah di rumah dengan akun Shopee Anda atau membuat akun Mitra Shopee dengan cara di atas. Mudah, bukan?

Melalui Pendekatan “Venture Studio”, Pintar Ventura Group Kembangkan Rangkaian Aplikasi untuk UMKM

Banyak orang berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi, namun untuk membangun perusahaan atau mengembangkan produk baru bukanlah tugas yang mudah. Sekitar 90% startup gagal mempertahankan bisnisnya. Sebuah fakta yang menimbulkan pertanyaan: di mana letak kesalahan yang menyebabkan mereka gagal dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan mereka?

Berbagai inisiatif sudah diluncurkan untuk mendukung pengembangan bisnis, seperti modal ventura dari sisi kapital, begitu pula program akselerator dan inkubator untuk dukungan yang lebih integral kepada calon pengusaha. Masih dalam lingkup dukungan terhadap pengembangan bisnis, Pintar Ventura Group menawarkan konsep yang terbilang baru di Indonesia, yaitu venture studio.

Konsep Venture Studio

Cukup berbeda dengan pendekatan modal ventura, venture studio terlibat erat dalam operasi sehari-hari dan keputusan strategis dalam upaya pengembangan bisnis baru. Setelah startup menunjukkan daya tarik, ia dapat mencari untuk meningkatkan modal dari investor luar, termasuk VC. Konsep ini cukup dekat dengan definisi venture builder.

Co-Founder & CEO Pintar Ventura Group Vlad Ayukaev mengatakan, “Venture Studio merupakan solusi yang tepat untuk membangun bisnis dengan risiko yang lebih kecil. Ini mungkin bukan konsep yang familiar di Asia Tenggara, namun konsep ini telah terbukti berhasil di Eropa, utamanya pasar di mana pengusaha masih mengalami kesulitan untuk mendapat dukungan kapital secara independen.”

Setelah lebih dari satu tahun beroperasi, Pintar Ventura Grup (PVG) sudah memulai inisiatif venture studio dan menetapkan fokus untuk produk fintech yang menyasar pasar UMKM. “Kami percaya bahwa kekuatan ekonomi utama Indonesia adalah UMKM. Negara ini memiliki sekitar 57 juta bisnis, di mana sekitar tiga per empatnya belum mengalami digitalisasi,” tambah Vlad.

Dalam agenda media visit secara virtual bersama tim DailySocial.id, Vlad mengakui perusahaan telah mengalami pertumbuhan cukup pesat dalam satu tahun belakangan. Dengan 16 tim developer yang kebanyakan offshore, perusahaan menargetkan untuk ekspansi dan membangun pusat R&D terpisah di Indonesia.

PVG didukung oleh perusahaan keluarga dari Eropa yang memiliki keyakinan besar akan pasar di Indonesia. Saat ini, PVG telah melancarkan dua proyek di ranah fintech yaitu Point of Sales dan Bill Payment. “Target kami adalah untuk bisa mengembangkan paling tidak 5 proyek di tahun ini. Untuk masing-masing proyek, kami akan berinvestasi dari sisi kapital dan pengembangan produk hingga BEP (Break Event Point),” lanjutnya.

Dalam hal ini, perusahaan menyadari bahwa inisiatif ini membutuhkan proses yang tidak singkat. Demi melancarkan potensi bisnis yang ada, PVG juga tengah mencari partner lokal yang memiliki kesamaan visi untuk bekerja sama untuk mengembangkan inisiatif ini.

Produk yang fokus pada UMKM

Dalam agenda membantu pengembangan bisnis yang fokus menyasar UMKM, PVG mengaku telah berinvestasi sebanyak $2,5 juta atau setara 35 miliar Rupiah. Selain itu juga memiliki 2 dua portfolio produk yaitu POS bernama Posy dan platform pembayaran Klikoo yang telah menjangkau lebih dari 20 ribu UMKM di Indonesia.

“Tidak ada satu solusi yang bisa menjawab semua pain point dalam industri ini. Maka dari itu, kami ingin menciptakan sebuah ekosistem produk yang sangat niche untuk UMKM. Berangkat dari satu pain point satu ke pain point yang lainnya,” ujar Chief Business Development PVG Januar Parlindungan.

Salah satu produk yang telah diluncurkan adalah Posy, sebuah platform Point of Sales yang didesain untuk UMKM di Indonesia. Platform ini menawarkan kemudahan bagi UMKM untuk mengatur inventaris, membuat laporan keuangan serta membantu analisis kinerja bisnis dan pegawai. Selain itu yang akan segera meluncur adalah Klikoo yang menawarkan kemudahan dalam melakukan transaksi PPOB.

Disinggung mengenai tantangan, perusahaan menyadari bahwa pemahaman pasar lokal sangat dibutuhkan untuk segmen ini. Perusahaan sendiri sudah yakin dengan teknologi mumpuni yang dimiliki. Sejauh ini, timnya melihat bahwa digitalisasi menjadi salah satu masalah yang paling mendasar, selain regulasi. “Saya tidak ingin menciptakan aturan sendiri, maka dari itu kami mencoba menarik partner lokal sebanyak mungkin selama itu bisa membantu peluncuran produk lebih cepat dan penetrasi yang lebih luas,” ujar Vlad.

Dari sisi pemerintah, pemulihan transformatif tahun 2022 di sektor UMKM dan koperasi ialah meningkatkan jumlah UMKM untuk masuk ke ekosistem digital sebesar 30%, sekitar 20 juta UMKM ditargetkan untuk go digital. Saat ini UMKM yang telah on boarding ke ekosistem digital sebesar 16,9 juta pelaku usaha.

Terkait produk untuk UMKM, lanjut Vlad, satu hal yang paling penting adalah mengetahui celah atau hook untuk menggaet merchant. Bukan hanya menjadi perantara, tapi juga bisa memberikan nilai atau value akhir bagi mereka. Dengan memberi harga yang cukup terjangkau, harapannya merchant akan bertahan lebih lama. Hal ini melibatkan loyalitas dari kedua belah pihak. “Kami mungkin akan kehilangan sedikit revenue, namun bisa menawarkan lebih banyak value. Penting sekali untuk mengetahui hook yang tepat untuk masing-masing segmen,” ujar Vlad.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Netzme, Pembayaran Digital dan Media Sosial dalam Satu Aplikasi

Apa itu Netzme? Netzme merupakan aplikasi fintech yang mengkombinasikan layanan pembayaran digital dan media sosial. Selain dua layanan tersebut, masih banyak lagi fitur-fitur lainnya dari Netzme yang akan memudahkan Anda dalam melakukan pembayaran, pembelian, dan transaksi non-tunai lainnya.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai Netzme, Anda dapat simak informasi berikut ini.

Apa Itu Netzme?

Netzme adalah aplikasi pembayaran digital yang bisa membantu Anda bertransaksi secara cepat, aman, dan mudah. Anda bisa melakukan pembelian produk PPOB, pembayaran tagihan, transaksi dengan QRIS, kirim dana, hingga tarik tunai.

Tak hanya itu, Netzme juga menyediakan fitur berbagi story layaknya media sosial. Anda juga bisa melakukan chatting dan kirim dana kepada sesama Netzmian, sebutan untuk pengguna Netzme.

Dengan slogan “Funtastic Payment”, Netzme ingin membuat pengalaman bertransaksi Anda menjadi seru, mudah, dan menyenangkan. Tidak hanya untuk masyarakat umum, tapi juga pemilik usaha.

Untuk pedagang, pemilik usaha, atau merchant, Netzme telah menyiapkan produk khusus yaitu Toko Netzme. Jika Anda adalah pelaku usaha yang ingin menggunakan Netzme untuk kemudahan transaksi usaha, Anda dapat mengunduh aplikasinya di sini.

Selain Toko Netzme, Netzme juga membuka kemitraan untuk perusahaan, bisnis, atau event yang ingin bekerja sama dengan Netzme.

Fitur-Fitur Aplikasi Netzme

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai apa itu Netzme dan fitur-fitur yang dimiliki Netzme secara singkat. Sekarang, Anda akan melihat penjelasan mengenai setiap fitur Netzme satu per satu.

Pembelian dan Pembayaran Produk PPOB

 

apa itu netzme

 

Salah satu fitur yang ada pada aplikasi Netzme adalah fitur pembelian dan pembayaran produk PPOB. PPOB atau Payment Point Online Bank adalah layanan pembayaran tagihan atau pembelian produk seperti pulsa, paket data, token listrik, dan masih banyak lagi.

Anda dapat membayar tagihan pulsa pascabayar, listrik, TV kabel, internet, pajak, asuransi, PDAM, hingga tagihan BPJS Kesehatan. Lalu, Anda juga dapat melakukan pembelian pulsa, paket data, token listrik, saldo e-money, hingga voucher digital.

Media Sosial

 

apa itu netzme

 

Fitur selanjutnya adalah fitur media sosial. Fitur ini adalah fitur paling unik dan membuat Netzme berbeda dengan aplikasi fintech lainnya. Selain melakukan transaksi keuangan, Anda juga bisa posting story di aplikasi Netzme agar bisa dilihat oleh Netzmian lainnya.

Seperti media sosial lainnya, Anda juga bisa like serta comment postingan Netzmian lain dan mendapatkan like dan comment dari Netzmian lain pada postingan Anda.

Selain melalui kolom komentar, Anda juga bisa berkomunikasi dengan Netzmian lain melalui fitur Chat.

Kirim Uang

 

apa itu netzme

 

Seperti aplikasi fintech atau dompet digital lainnya, Netzme juga memiliki fitur untuk kirim uang ke sesama Netzmian melalui kontak atau ke rekening bank. Anda dapat menemukan fitur kirim uang ini pada bagian Send Money dengan klik See All pada halaman dashboard Netzme.

Tarik Tunai

 

apa itu netzme

 

Ingin tarik tunai saldo Netzme? Bisa. Netzme memiliki fitur withdraw untuk tarik tunai saldo Netzme dengan mudah. Anda dapat tarik tunai ke rekening bank terdaftar atau tarik tunai ke ATM BNI.

Games

 

apa itu netzme

 

Selain fitur media sosial, Netzme juga memiliki satu fitur lagi yang membuat Netzme berbeda dengan aplikasi pembayaran digital lainnya, yaitu fitur Games.

Anda tidak perlu bingung lagi jika merasa bosan dan Anda tidak memiliki aplikasi games di HP Anda karena Anda bisa memainkan beberapa permainan seru seperti Surprise Box, Petak Umpet, dan Truquiz di aplikasi Netzme.

Nah, itu dia informasi mengenai aplikasi Netzme yang menggabungkan layanan dompet digital dengan media sosial. Sangat menarik, bukan? Tertarik menggunakannya? Anda bisa mengunduh aplikasi Netzme di sini.

Jika Anda seorang pengusaha yang tertarik ingin menggunakan Netzme, Anda bisa mencoba aplikasi Toko Netzme khusus merchant yang memiliki berbagai fitur untuk memudahkan Anda dalam transaksi non-tunai.

Video Netzme TV Official – Apa Itu Netzme?

PAYFAZZ “Rebranding” Solusi UMKM, Sesuaikan Segmentasi Pasar

Fazz Financial Group hari ini mengumumkan rebranding terhadap dua produk finansialnya, PAYFAZZ Master Agen dan PAYFAZZ Buku. Kedua aplikasi ini ditenagai Safecash (PT Inklusi Keuangan Nusantara) dan Credibook. Di kesempatan yang sama, solusi PAYFAZZ berubah nama menjadi PAYFAZZ Agen.

Safecash dikabarkan merupakan startup yang diakuisisi PAYFAZZ sejak tahun 2019, bersama Kasir Pintar, tetapi belum ada konfirmasi resmi. Pimpinan Safecash saat ini juga memiliki posisi di PAYFAZZ , sementara berbagai laman di situs Safecash mengacu ke situs PAYFAZZ.

Kedua startup ini memiliki semangat yang sama dengan PAYFAZZ, yaitu ingin memperluas inklusi keuangan di pedesaan.

Safecash adalah perusahaan penyelenggara transfer dana yang sudah memiliki izin Bank Indonesia. Sementara, Kasir Pintar adalah aplikasi POS untuk membantu UMKM mengelola bisnisnya secara efisien. Kasir Pintar memanfaatkan solusi BILLFAZZ dan Modal Rakyat untuk membantu usaha para penggunanya.

Credibook sendiri adalah salah satu portofolio Payfazz yang masuk lewat putaran pendanaan tahap awal pada Agustus 2020.

Langkah rebranding ini dilakukan karena perusahaan ingin lebih mudah mendiferensiasi produknya demi menyesuaikan segmentasi pasar. Co-Founder dan CEO PAYFAZZ Hendra Kwik menuturkan, “[..] Kami berharap dengan adanya diferensiasi produk ini dapat lebih memudahkan para pelaku UMKM untuk menentukan produk yang dapat digunakan untuk mendukung usahanya.”

FFG itu sendiri terbentuk dari hasil investasi strategis PAYFAZZ sebesar $30 juta terhadap Xfers. FFG ingin mewujudkan misi gabungan kedua perusahaan dalam menyediakan akses dan inklusi keuangan melalui seluruh layanannya di Asia Tenggara. Di bawah FFG, terdapat sejumlah solusi/perusahaan. Di antaranya, Modal Rakyat, Xfers itu sendiri, dan aplikasi kasir POST.

Dua aplikasi baru

Aplikasi PAYFAZZ Agen, yang merupakan nama baru dari PAYFAZZ, tidak memiliki perubahan fitur dari sebelumnya. Aplikasi ini menyediakan fitur pembelian pulsa, token PLN, PPOB, pembelian barang grosir melalui PAYFAZZ Grosir, hingga pencatatan keuangan warung. Target penggunanya adalah agen pemula yang baru memulai bisnis, dengan proses pendaftaran dan KYC yang lebih sederhana, sehingga mereka bisa langsung memulai bisnis dengan cepat.

Sementara, PAYFAZZ Master Agen adalah aplikasi hasil kerja sama antara PAYFAZZ dengan PT Inklusi Keuangan Nusantara (Safecash), perusahaan penyelenggara transfer dana yang sudah memiliki izin Bank Indonesia. Aplikasi ini diperuntukkan buat para agen PAYFAZZ yang sudah memiliki nilai transaksi tinggi dan telah lolos verifikasi KYC yang lebih detail sesuai dengan aturan Bank Indonesia.

Hendra menerangkan aplikasi ini memiliki banyak fitur lengkap, seperti layanan PPOB dengan harga khusus, layanan transfer dana ke bank yang telah bekerja sama dan tarik dana di agen, serta transaksi perbankan lainnya yang sedang disiapkan. Fitur-fitur yang ada di PAYFAZZ Agen juga dapat dinikmati oleh pengguna PAYFAZZ Master Agen.

Menurutnya, PAYFAZZ Master Agen merupakan salah satu layanan champion perusahaan karena cikal bakal menjadi produk Digital Banking dari FFG. Selain Safecash, perusahaan telah bekerja sama dengan Modal Rakyat untuk layanan kredit agen, BRI Agro untuk layanan perbankan dan permodalan, serta Xfers untuk payment point.

“Harapan kami ke depannya bisa memberikan layanan keuangan digital yang menyeluruh melalui ekosistem yang ada di FFG, sehingga mencapai misi kami dalam memberikan inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat di Indonesia dapat terwujud.”

Sementara, untuk aplikasi PAYFAZZ Buku, perusahaan bekerja sama dengan Credibook untuk menyediakan fitur pencatatan keuangan (buku kas) digital, baik itu transaksi utang, piutang, dan pembayaran kebutuhan usaha antar bank. Fitur tambahan lainnya adalah membantu UMKM mengelola keuangan usahanya, seperti pencatatan penjualan dan stok produk, laporan penjualan, manajemen hutang yang mencakup pencatatan, penagihan, terima pembayaran, serta kartu nama digital untuk sarana promosi usaha.

Baik PAYFAZZ Master Agen dan PAYFAZZ Buku menyasar masyarakat unbanked yang belum memiliki rekening bank. Sasaran utamanya meliputi UMKM, toko kecil, dan warung yang tersebar di daerah terpencil.

Saat ini, PAYFAZZ Agen sudah digunakan oleh lebih dari 700 ribu agen aktif dan melayani lebih dari 80 juta masyarakat Indonesia. “Dengan terciptanya ekosistem layanan keuangan digital ini FFG dapat menjadi salah satu pemain utama dalam meningkatkan literasi keuangan, serta mampu menyediakan layanan keuangan digital bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.

Upaya PAYFAZZ dalam mendigitalisasi UMKM di pedesaan ini cukup serius mengingat menurut sebuah data, baru sekitar 13 jutaan atau 21% UMKM di Indonesia yang sudah melakukan digitalisasi pada bisnisnya. Sementara itu, pemerintah menargetkan lebih dari 30 juta UMKM Go Digital pada 2023 mendatang.

Application Information Will Show Up Here

Entering Its First Year, Blibli Mitra Focuses on Strengthening the Omnichannel Ecosystem

Blibli has the ambition to increase the number of grocery store owners to go digital by utilizing the Blibli Mitra application. It is targeted that partners can increase by two times higher from the current position of 16 thousand stores spread across Indonesia.

Since the launching last year, the concept of Blibli Mitra is not much different from similar services made by competitors, such as Mitra Bukalapak, Mitra Tokopedia, or Mitra Shopee. Blibli Mitra opens access to digital products, such as balance, data packages, game vouchers, electricity tokens, BPJS, and train tickets that partners can sell to their customers.

In addition, there is a wholesale feature that partners can use to replenish the merchandise stock of Blibli’s partner brand principal, one of which is Unilever. With competitive prices, allowing partners to get more benefits.

Blibli’s VP O2O, David Michum explained, Blibli Mitra is part of Blibli’s omnichannel, so that it is integrated with the e-commerce ecosystem that has been established by the company, be it payment systems, procurement & logistics, to online platforms. This strength is what distinguishes Blibli Mitra from other similar players.

In delivering wholesale products purchased by partners, Blibli Mitra utilizes the company’s warehouse and logistics fleet, Fulfillment by Blibli (FBB) which is supported by 20 warehouses and 32 hubs in 15 cities. As a result, partners can enjoy free shipping facilities.

In fact, he is preparing the Blibli B2C application, which is usually used by end consumers, to connect the products sold in it, including MSME products, to the Blibli Mitra application so that it can be sold to its customers. “Because this [Blibli Mitra] is part of the omnichannel,” he explained in a virtual press conference, Thursday (19/11).

The Blibli Mitra application is designed to be very light, only taking up a 1.6MB capacity. So that wherever the partners are located, even though the internet network is bad, they can still make transactions.

Blibli’s interest is in this segment because according to data from the Ministry of Cooperatives and UKM, it is stated that MSMEs have contributed more than 60% of the National GDP. The government is also targeting the modernization of 15 thousand traditional go digital stalls. Moreover, the pandemic has further boosted grocery store businesses as customers limit visits to shopping centers and choose to shop for daily necessities at stores near their homes.

David continued, this trend was also reflected in the performance of Blibli Mitra, where orders from partners grew by four times compared to before the pandemic. The most purchased digital products are pulses and electricity tokens. While wholesale products are ground coffee, instant noodles, and ready-to-drink milk.

In the past year, Blibli Mitra has had 16 thousand partners joining. All of these partners, if accumulated, serve 1 million consumers spread across 333 cities in Indonesia. He targets that by the end of this year, Blibli Mitra partners can increase to double the current number.

In order for the target to be realized, Blibli has a field team that is tasked with acquiring new partners and routinely providing assistance so that partners’ digital capabilities increase. The application is also equipped with business management features, including cash flow management, financial monitoring, loyalty gamification and brand promos.

“In the future, we want to increase the financial inclusion of micro entrepreneurs by establishing partnerships with financial institutions, in addition to developing payment options, including COD,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Masuki Tahun Pertama, Blibli Mitra Fokus Perkuat Ekosistem Omnichannel

Blibli berambisi perbanyak pemilik toko kelontong go digital dengan memanfaatkan aplikasi Blibli Mitra. Ditargetkan mitra dapat bertambah hingga dua kali lipat dari posisi saat ini 16 ribu toko yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sejak dirilis pada tepat pada tahun lalu, sebenarnya konsep Blibli Mitra tidak jauh berbeda dengan layanan sejenis besutan kompetitor, seperti Mitra Bukalapak, Mitra Tokopedia, atau Mitra Shopee. Blibli Mitra membuka akses produk digital, seperti pulsa, paket data, voucher game, token listrik, BPJS, dan tiket kereta yang dapat dijual mitra kepada pelanggannya.

Di samping itu, ada fitur grosir yang dapat digunakan mitra untuk mengisi kembali stok dagangan dari brand principal rekanan Blibli, salah satunya Unilever. Dengan harga yang bersaing, memungkinkan mitra dapat mendapatkan keuntungan lebih.

VP O2O Blibli David Michum menjelaskan, Blibli Mitra adalah bagian dari omnichannel Blibli, sehingga ia sudah terintegrasi dengan ekosistem e-commerce yang sudah dibentuk perusahaan, baik itu sistem pembayaran, pengadaan & logistik, hingga platform online. Kekuatan inilah yang membedakan Blibli Mitra dengan pemain sejenisnya.

Dalam pengiriman produk grosir yang dibeli mitra, Blibli Mitra memanfaatkan gudang dan armada logistik yang dimiliki perusahaan, yakni Fulfillment by Blibli (FBB) yang didukung oleh 20 gudang dan 32 hub di 15 kota. Alhasil, mitra yang berbelanja dapat menikmati fasilitas gratis ongkos kirim.

Bahkan, ia sedang mempersiapkan aplikasi B2C Blibli yang biasa dipakai konsumen akhir dapat terhubung dengan produk-produk yang dijual di dalamnya, termasuk produk UMKM, ke aplikasi Blibli Mitra agar dapat dijual kepada pelanggannya. “Karena ini [Blibli Mitra] adalah bagian dari omnichannel,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (19/11).

Aplikasi Blibli Mitra didesain sangat ringan, hanya memakan kapasitas 1,6MB. Sehingga di manapun lokasi mitra meski jaringan internet buruk sekalipun, mereka tetap dapat bertransaksi.

Ketertarikan Blibli masuk ke segmen ini karena menurut data Kemenkop dan UKM menyatakan bahwa UMKM telah menyumbang lebih dari 60% PDB Nasional. Pemerintah pun menargetkan modernisasi pada 15 ribu warung tradisional go digital. Terlebih itu, pandemi semakin mendorong bisnis toko kelontong karena pelanggan membatasi kunjungan ke pusat perbelanjaan dan memilih untuk belanja kebutuhan sehari-hari di toko dekat rumah mereka.

David melanjutkan, tren tersebut juga tercermin dari kinerja Blibli Mitra, pertumbuhan pemesanan dari mitra naik hingga empat kali lipat jika dibandingkan sebelum pandemi. Produk digital yang paling banyak dibeli adalah pulsa dan token listrik. Sedangkan produk grosir adalah kopi bubuk, mie instan, dan susu siap minum.

Dalam satu tahun belakangan, Blibli Mitra telah memiliki 16 ribu mitra yang bergabung. Seluruh mitra ini bila diakumulasi melayani 1 juta konsumen yang tersebar di 333 kota di Indonesia. Ia menargetkan sampai akhir tahun ini mitra Blibli Mitra dapat naik hingga dua kali lipat dari jumlah saat ini.

Agar target terealisasi, Blibli memiliki tim lapangan yang bertugas untuk akuisisi mitra baru dan secara rutin melakukan pendampingan agar kemampuan digital mitra meningkat. Aplikasinya juga dilengkapi dengan fitur pengaturan bisnis, antara lain cash flow management, pemantau keuangan, loyalty gamification dan promo dari brand.

“Ke depannya, kami ingin meningkatkan inklusi finansial pengusaha mikro dengan menjalin kemitraan bersama lembaga keuangan, selain mengembangkan opsi pembayaran, termasuk COD,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Payfazz Masih Galang Pendanaan Seri B, Bersiap Ekspansi Regional

Startup layanan keuangan berbasis keagenan Payfazz mengungkapkan sedang menggelar putaran pendanaan Seri B. Dana segar ini nantinya bakal digunakan untuk pengembangan produk keuangan di luar PPOB, memperkuat tim R&D, dan ekspansi regional setidaknya ada satu atau dua negara di ASEAN yang bakal disambangi.

Kepada DailySocial, Co-Founder dan CEO PayFazz Hendra Kwik belum memberikan detail lebih lanjut kapan finalisasi pendanaan selesai dilakukan. Menurutnya, pendanaan Seri B ini belum ditutup alias masih mencari investor lainnya untuk bergabung.

“Ada banyak [investor], kebanyakan adalah strategic financial sector. Gabungan dari investor hedge fund, ada late stage investor dan strategic financial service investor. Prosesnya masih on going karena belum kita tutup [penggalangannya],” tutur Hendra.

Sejumlah investor yang menanamkan dana ke Payfazz dia ntaranya Y Combinator, Insignia Ventures Partners, MDI Ventures, Vertex Ventures, Convergence Ventures, dan dirumorkan mengantongi dana dari Tiger Global Management sejak bulan lalu.

CEO & Co-Founder Payfazz Hendra Kwik / Payfazz
CEO & Co-Founder Payfazz Hendra Kwik / Payfazz

Ekspansi regional, sambungnya, termasuk dalam rangka mewujudkan ambisinya sebagai perusahaan regional. Dia meyakini bahwa jalur Payfazz sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap produk keuangan. Dari pengakuan lembaga lewat award yang diperoleh Payfazz menambah keyakinan bahwa best practice ini bisa dibawa di ekspor ke luar negeri.

“Ada beberapa negara di ASEAN yang bisa direplikasi [dengan pembelajaran dari Indonesia]. Mungkin masuk ke satu atau dua negara dulu, tapi belum tahu apakah tahun ini karena masih dipelajari yang mana yang paling strategis.”

Memperkuat tim R&D adalah kecenderungan yang selalu dilakukan ketika Payfazz punya anggaran dana yang lebih, alokasi dana mayoritas ditempatkan di sana. Hendra memandang tim R&D punya peranan yang penting sepanjang perusahaan berdiri. Di sana menjadi cikal bakal suatu layanan baru yang dikeluarkan Payfazz.

“Setiap ada permintaan di pasar selalu kita validasi, untuk melihat permintaannya valid atau tidak. Lalu lihat potensinya, apakah saturated atau pasar masih lebar, apakah ada potensi bisnis dan punya sustainability yang kuat,”

Dia melanjutkan, “Kalau bagus, kita coba cari kandidat dari luar untuk dijadikan internal CEO untuk lead produk tersebut. Kita hire, kalau sudah dapat tim yang bagus dan idenya valid, kita akan support dengan dana internal dan biarkan mereka scale up.”

Fokus layani produk keuangan dasar

Hendra mengaku literasi produk keuangan di desa masih rendah, sehingga belum tepat rasanya bila menjajal mereka dengan produk-produk yang belum punya korelasi erat dengan kebutuhan mereka sehari-hari. Alhasil saat Payfazz dirintis di 2016, produk yang ditawarkan adalah PPOB karena paling mudah dimengerti oleh mereka.

“PPOB ini membuat masyarakat familiar dengan brand Payfazz. Kita pun makin perbanyak lokasi agen Payfazz. Setelah empat tahun, mereka sering pakai, akhirnya reputasi kami semakin baik, jaringan sudah kuat. Lalu diputuskan untuk menyalurkan produk keuangan di luar PPOB.”

Kontribusi PPOB saja setiap bulannya hampir menyentuh Rp1 triliun. Pertumbuhan secara umum bila direratakan antara dua sampai tiga kali lipat per tahunnya. Disebutkan jumlah agennya mencapai 450 ribu orang, jumlah registrasinya tembus 2,5 juta unduhan. Hampir 40% di antaranya terpusat di Pulau Jawa.

Angka ini menobatkan Payfazz sebagai salah satu pemain agen keuangan terbesar untuk segmentasi di pedesaan.

Setelah PPOB, sebenarnya menjelang tahun lalu perusahaan mulai masuk ke variasi produk pinjaman dan transfer bank sebagai tingkatan produk keuangan dasar berikutnya. Untuk produk pinjaman perusahaan bekerja sama strategis dengan startup lending Modal Rakyat.

Produk tersebut dinamai Kredit Agen untuk mendukung keberlanjutan usaha agen Payfazz dengan memberikan kredit modal usaha tanpa jaminan. Nominal dana yang diberikan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp2 juta.

Fitur transfer yang sudah ditambahkan di dalam aplikasi Payfazz memungkinkan pengguna untuk transfer uang ke seluruh bank.

“Pengembangan produk selalu melihat dari kebutuhan konsumen. Kalau mereka enggak ngerti untuk apa [dibuatkan produknya]. Yang tadinya hanya ada PPOB, sekarang ada tambahan transfer bank, pinjaman mau diperkuat, dan tabungan sedang kita pertimbangkan.”

Pengenalan dua produk dan rebranding jadi Fazz Financial

Sebenarnya, di luar fokusnya menjangkau masyarakat desa dengan akses keuangan finansial, Payfazz merilis berbagai produk yang menjangkau berbagai segmen konsumen. Ada Post, Sellfazz, Sellfazz POS, Fazzcard, dan Canfazz. Tiga produk di awal adalah aplikasi kasir online yang menyasar tipe usaha yang berbeda.

Sementara Fazzcard adalah aplikasi untuk pengajuan kasbon untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, pulsa, paket data, sembako, bensin, tanpa harus punya rekening bank. Di samping itu, menawarkan cashback apabila belanja melalui rekanan e-commerce Fazzcard.

Terakhir adalah Canfazz. Semangat yang ditawarkan sebenarnya mirip dengan Payfazz, sebagai agen edukasi produk keuangan di pedesaan. Bedanya adalah Canfazz adalah agen mobile yang ‘jemput bola’ ke rumah warga untuk menjelaskan produk keuangan.

Sementara agen Payfazz itu statis karena berbentuk warung, sehingga untuk menjalankan fungsinya sebagai edukator hanya akan terjadi apabila jika warga yang datang ke warung untuk bertanya lebih jauh.

“Awalnya Canfazz itu kita pakai untuk management sales internal yang datang ke lapangan untuk edukasi agen dan masyarakat agar ngerti cara pakai Payfazz. Kemudian kita lihat ini bisa di-scale up karena kita anggap cukup untuk alat edukasi produk keuangan.”

Agen Canfazz bertugas untuk melakukan sales atau penjualan produk, survei lapangan, hingga pemasangan alat promosi di toko yang telah ditentukan. Ke depannya memungkinkan untuk buka tabungan melalui mereka.

“Inisiatif ini baru dimulai di 2019, ternyata sales internal kita cukup efektif untuk edukasi. Namun kalau hire sendiri akan jadi cost. Makanya kita berpikir untuk merekrut masyarakat lokal yang mau dapat income tambahan, ada komisi yang mereka apabila terjadi konversi.”

Variasi produk keuangan yang semakin komprehensif membuat Hendra untuk mengambil keputusan untuk rebranding Payfazz menjadi Fazz Financial sebagai induk yang membawahi berbagai produk keuangan.

“Dari awalnya hanya untuk bayar-bayar saja, kini sudah transformasi sebagai produk keuangan holistik. Jadinya kita rebranding.”

Menariknya, posisi Payfazz yang unggul di segmen PPOB membuat perusahaan akhirnya membuat anak usaha yang khusus menyediakan API-nya (host-to-host/h2h). Perusahaan ini disebut Billfazz (PT Billfazz Teknologi Nusantara) yang rilisnya berdekatan dengan Canfazz.

Hendra menjelaskan Payfazz tergolong punya mitra pembayaran yang cukup komprehensif dari berbagai perusahaan dan pemerintah. Perusahaan yang pernah menjadi provider PPOB untuk Telkom, volume transaksi melambung tinggi hanya dari Telkom saja.

“Dari situ kita putuskan ternyata makin banyak perusahaan yang mau integrasi dengan kita. Tapi karena Payfazz ini platform, hanya bisa dikoneksikan dengan satu API saja, makanya dibuatlah Billfazz. Jadi perusahaan yang mengembangkan PPOB bisa diintegrasikan API-nya dengan Billfazz.”

Disebutkan ada ribuan mitra yang telah terkoneksi dengan Billfazz masuk ke ekosistem PPOB. Variasinya mulai dari tagihan pemerintah, pajak, tagihan telepon, e-wallet, dan perbankan. Pengguna Billfazz di antaranya adalah Blibli, Traveloka, Tokopedia, Mapan, Flip, dan lainnya.

Dari seluruh rangkaian Payfazz yang kebanyakan fokus pada B2B2C, Hendra menyebut bahwa saat ini perusahaan sudah mencetak laba tapi belum positif. “Tahun ini harusnya positif kalau misalnya hiring stop, tapi kita investasi terus di situ, spent-nya besar,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here