Control, Game Supernatural Buatan Developer Max Payne Siap Meluncur Pertengahan Tahun Ini

Di antara begitu banyak game action papan atas populer, Remedy ialah salah satu nama yang mempionirkan elemen sinematik dan betul-betul menekankan penyampaian cerita. Karya mereka tidak selalu laris terjual, tetapi saya yakin judul-judul seperti Max Payne atau Alan Wake punya tempat spesial di hati banyak gamer veteran. Dan tiga tahun setelah Quantum Break dilepas, karya baru mereka kabarnya siap dirilis.

Dalam cover story edisi terbaru majalah Game Informer, tersingkaplah agenda Remedy Entertainment untuk meluncurkan Control di musim panas tahun ini. Control merupakan proyek yang tengah dikerjakan studio asal Finlandia itu di samping CrossFire 2 dan satu lagi permainan tanpa nama. Eksistensinya diketahui setelah kemitraan dengan Microsoft berakhir dan perusahaan melewati beberapa kali perubahan jajaran manajemen.

Control 1

Meneruskan tradisi Remedy sebelumnya, Control adalah permainan action-adventure berperspektif orang ketiga. Anda bermain sebagai Jesse Faden, seorang wanita berkekuatan supernatural. Di sana dikisahkan, Faden menyusup ke Federal Bureau of Control (institusi rahasia fiktif pemerintah, dispesialisasikan buat mengelola segala fenomena ganjil) dengan maksud mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya sembari menguak misteri yang terjadi di tempat itu. Namun nasib berkata lain. Ia malah terjebak jadi direktur FBC dan harus melindungi lembaga ini.

Sebagian besar petualangan Faden dilakukan di dalam Oldest House, kantor utama Federal Bureau of Control yang berlokasi di Manhattan. Bangunan berarsitektur Brutalist ini menyimpan anomalinya sendiri. Ia tampak seperti gedung biasa, namun ketika masuk, bagian interiornya ternyata lebih luas dan letak ruangnya berubah-ubah. Seserorang bisa terus ‘masuk ke dalam’, dan pelan-pelan meninggalkan alam manusia.

Untuk membela dirinya, Faden dibekali sebuah pistol unik yang dapat bertransformasi ke bentuk berbeda dan pemain dipersilakan pula buat meng-upgrade serta mengubah jenis amunisinya. Selain senjata api, sang tokoh juga dapat memanfaatkan sejumlah kekuatan supernatural, misalnya: telekinesis untuk memanipulasi objek di sekitarnya atau membuat dirinya melayang, melindungi diri dengan forcefield, serta mengendalikan pikiran lawan.

Walaupun jendela perilisannya sudah diketahui, baik Remedy maupun pihak publisher 505 Games belum mengungkap tanggal peluncuran game secara spesifik – rencananya akan tersedia di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Control masuk dalam daftar 20 game yang paling dinanti di 2019 versi DailySocial. Saya pribadi berharap ia dapat duduk berdampingan dengan permainan-permainan single-player terbaik di tahun ini – misalnya remake Resident Evil 2 dan Devil May Cry 5.

Via GameSpot.

Developer Max Payne Akan Luncurkan Game Baru di Tahun 2019

Tak seperti developer lain, Remedy tidak melepas banyak kreasi digital semenjak studio ini berdiri 22 tahun lalu. Namun tiap kreasi mereka merupakan game-game berformula paling unik: Max Payne dengan gaya neo-noir-nya, Alan Wake yang mempersilakan pemain menggunakan cahaya buat mengalahkan musuh, hingga Quantum Break yang mengajak Anda memanipulasi waktu.

Setelah merilis Quantum Break dua tahun silam, studio game asal Finlandia itu saat ini tengah fokus pada proyek barunya. Dan berdasarkan laporan finansial di tahun 2017 yang dipublikasikan belum lama ini, Remedy Entertainment ternyata sedang disibukkan oleh dua proyek yang betul-betul berbeda. Dan keduanya tidak berhubungan dengan franchise mereka terdahulu.

Proyek pertama Remedy memiliki codename P7 (atau Project 7), digarap secara kolaboratif bersama 505 Games – publisher Itali yang memegang judul-judul seperti Sniper Elite III, Terraria, Assetto Corsa hingga Rocket League. Hampir tidak ada info mengenai P7, termasuk seperti apa game itu nanti. Remedy hanya menjelaskan bahwa kedua perusahaan melakukan kerja sama sejak masa pre-produksi, dan progresnya sesuai dengan rencana mereka.

Developer kabarnya baru menyelesaikan tahap persiapan awal P7 di akhir 2017 kemarin. Dan meski tidak ada detail apapun soal game tersebut, Remedy punya target untuk merilisnya di tahun 2019.

Proyek kedua mereka mungkin sudah Anda dengar sebelumnya. Remedy sedang membantu developer Korea Selatan, Smilegate, buat meramu mode single-player di CrossFire 2, yaitu sekuel game first-person shooter taktis ala Counter-Strike yang dilepas di 2007. Di tahun ini, proses pengerjaannya akan terus berlanjut. Smilegate sendiri bertanggung jawab untuk menentukan arah pengembangan serta komersialisasi.

Beralih lagi ke P7, game anyar ini dibangun dengan menggunakan versi lebih baru dari engine Northlight. Beberapa aspek jadi perhatian utama Remedy dalam upgrade engine tersebut: segi multiplayer, kecerdasan buatan, serta animasi. Pengerjaannya dilakukan oleh tim berisi 149 orang – studio memperoleh tambahan 14 orang dari tahun lalu, mayoritas dari mereka ditugaskan  buat mendukung sisi teknologi.

Northlight adalah engine yang juga digunakan sebagai pondasi dari Quantum Break, dispesialisasikan agar objek-objek permainan bisa bereaksi seperti benda asli di dunia nyata, memungkinkan developer menyajikan gamer ‘skenario-skenario mustahil’.

Cukup sulit menebak latar belakang game Remedy anyar itu nanti. Mereka telah mengadopsi sejumlah tema berbeda seperti neo-noir, horor, hingga fiksi ilmiah. Saya sendiri berharap agar developer mulai mencoba menerapkan elemen open world, tanpa mengorbankan aspek narasi/cerita khas Remedy.

Via WCCFTech.

[Game Playlist] Ulasan Singkat Quantum Break Versi Steam

Elemen sinematik memang sulit dipisahkan dari video game, terutama judul-judul yang mengusung genre action. Beberapa developer masih setia memegang prinsip tersebut, dan hingga kini interactive movie mampu menghimpun banyak fans setia. Tapi kreasi terakhir Remedy cukup berbeda karena merupakan perpaduan ‘kasar’ antara game serta film, dan hasilnya cukup unik.

Dirilis di platform Microsoft (Xbox One dan Windows Store) bulan April silam, saya baru berkesempatan memainkan Quantum Break setelah game tersedia di Steam. Seperti Max Pay dan Alan Wake, narasi ialah aspek utama permainan, namun upaya developer mengkombinasikan serial TV dengan game memang belum sempurna. Kabar gembiranya, versi Steam jauh lebih, tidak ada lagi kendala-kendala teknis yang sempat menodai perilisannya via Windows Store.

Berbekal engine garapan sendiri yang Remedy Entertainment namai Northlight, Quantum Break adalah salah satu permainan bergrafis terbaik di tahun ini. Penyajiannya mengingatkan saya pada Rise of the Tomb Raider, dan saat ditangani oleh notebook gaming MSI GS40 6QE Phantom, Quantum Break berjalan sangat mulus. Saya bermain di resolusi 1920×1080 dengan setup default, namun slider tekstur dan level of detail saya geser ke high.

Quantum Break 2

Quantum Break 1

Quantum Break 3

Quantum Break dipenuhi bintang-bintang film ternama. Anda bermain sebagai Jack Joyce, diperankan oleh Shawn Ashmore, seorang pemuda yang mendapatkan kekuatan memanipulasi waktu selepas terjadinya kecelakaan dalam percobaan di lab universitas. Kemampuan tersebut merupakan basis dari penyuguhan puzzle permainan, serta membantu Joyce menghadapi musuh-musuh bersenjata lengkap.

Kecerdasan buatan di permainan patut diacungi jempol. Mereka pintar dan selalu mencoba mengepung Joyce, memaksa Anda memanfaatkan kekuatan manipulasi waktu seperti Time Stop (menghentikan waktu di area tertentu), Time Rush (melesat ke arah musuh dan menghantam mereka dari jarak dekat), Time Shield (menghentikan peluru) serta Time Blast (mengangkat dan meledakkan lawan). Bagi saya, Shawn Ashmore kembali berperan jadi X-Men; tapi kali ini ia lebih mirip Quicksilver ketimbang Iceman.

Quantum Break 21

Sayangnya visual cantik, bintang-bintang terkenal dan art direction yang sangat stylish tidak menutupi kelemahan fundamental Quantum Break: game ini linear, dan setelah berkali-kali dihadapkan pada situasi hampir serupa, permainan jadi terasa repetitif.

Remedy mencoba menghidangkan variasi dengan memberikan Anda kesempatan bermain sebagai karakter antagonis Paul Serene (diperankan oleh Aidan Gillen) serta menyuguhkan film live-action di akhir act, tetapi pilihan pemain akhirnya tidak memengaruhi ending dan tidak ada plot twist canggih ala BioShock Infinite. Saya juga mempertanyakan karakteristik Jack Joyce: ia berubah dari orang biasa menjadi pahlawan super pemberantas pasukan paramiliter dalam waktu sangat singkat.

Terlepas dari kekurangan ini, saya bisa mengerti jika Quantum Break menjadi permainan favorit banyak gamer. Melihatnya dari perspektif pemain casual, Quantum Break sangat stylish, menyajikan aksi third-person shooter solid yang memuaskan, dan dengan peralihan dari game ke sesi TV show yang mulus serta menarik untuk disimak.

Tapi apakah Quantum Break patut Anda beli sekarang juga? Saran saya, tunggulah Steam Sale. Silakan nikmati galeri screenshot-nya di bawah.

Quantum Break 30

Quantum Break 28

Quantum Break 26

Quantum Break 24

Quantum Break 22

Quantum Break 20

Quantum Break 18

Quantum Break 10

Quantum Break 12

Quantum Break 14

Quantum Break 16

Quantum Break 8

Quantum Break 6

Quantum Break 4

Quantum Break 31

Quantum Break 29

Quantum Break 27

Quantum Break 19

Quantum Break 23

Quantum Break 25

Quantum Break 17

Quantum Break 15

Quantum Break 13

Quantum Break 11

Quantum Break 9

Quantum Break 5

Quantum Break 7

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Ini Dia Game-Game Paling Dinanti di Tahun 2016

Bersama-sama kita telah melewati 2015, dan banyak orang setuju, ia adalah salah satu tahun gaming terbaik. Rasanya sulit menandingi judul-judul kuat seperti The Witcher 3, Bloodborne dan Metal Gear Solid V. Tapi sebaiknya kita tak usah terlalu pesimis. Ada peluang besar 2016 sanggup ‘mengalahkan’ 2015, apalagi beragam permainan menarik mulai disingkap para developer.

Jika berkenan mengoprek internet dan membaca artikel-artikel preview di sana, Anda bisa menemukan banyak sekali permainan yang berpotensi menjadi judul epik di tahun 2016 – atau bahkan merebut gelar Game of the Year. Tentu Anda tidak perlu repot-repot melakukan itu. Saya sudah menyiapkan 20 judul yang perlu Anda awasi, beberapa di antaranya akan dirilis tidak lama lagi.

Ini dia daftar game paling dinanti di 2016:

 

1. Homeworld: Deserts of Kharak

(PC) 20 Januari

2. XCOM 2

(PC) 5 Februari

3. Mighty No. 9

(hampir semua platform game) 9 Februari

4. Street Fighter V

(PC, PS4) 16 Februari

5. Deus Ex: Mankind Divided

(PC, Xbox One, PS4) 23 Februari

6. Far Cry Primal

(PC, Xbox One, PS4) 23 Februari

7. Hitman

(PC, Xbox One, PS4) 11 Maret

8. Quantum Break

(Xbox One) 5 April

9. Uncharted 4: A Thief’s End

(PS4) 26 April

10. Battleborn

(PC, Xbox One, PS4) 3 Mei

11. Mirror’s Edge: Catalyst

(PC, Xbox One, PS4) 24 Mei

12. No Man’s Sky

(PC, PS4) Juni 2016

13. ReCore

(PC, Xbox One) 2016

14. Ratchet & Clank

(PS4) 2016

15. Doom

(PC, Xbox One, PS4) 2016

16. Overwatch

(PC, Xbox One, PS4) 2016

17. Dishonored 2

(PC, Xbox One, PS4) 2016

18. Horizon Zero Dawn

(PS4) 2016

19. Final Fantasy XV

(Xbox One, PS4) TBC

20. Tom Clancy’s The Division

(PC, Xbox One, PS4) TBC

Header: DeusEx.com.

Simak 10 Trailer Game Paling Keren di Gamescom 2015

Dihitung dari luasnya lokasi dan banyaknya pengunjung, Gamescom merupakan salah satu acara gaming paling besar di dunia, bahkan melewati E3. Namun ketika E3 umumnya dipenuhi kejutan-kejutan menarik dan pengumuman judul baru, Gamescom Cologne ialah tempatnya para developer meneruskan informasi yang sudah mereka ungkap sebelumnya, biasanya lewat trailer. Continue reading Simak 10 Trailer Game Paling Keren di Gamescom 2015