Selleri Ingin Berdayakan Peranan Reseller dan Dropshiper di Kota Tier 2 dan 3

Besarnya permintaan dari kota tier 2 dan 3 akan produk fashion lokal, menjadi alasan kuat platform Selleri di luncurkan. Didirikan pada bulan Juni tahun 2021 lalu, fokusnya pada pemberdayaan reseller dan dropshiper. Sellerri menawarkan pilihan untuk semua orang bisa berjualan secara online dan offline.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO Selleri Jayant Kumar mengungkapkan, memanfaatkan kemitraan strategis dengan supplier, memudahkan mereka untuk menambah kanal  penjualan memanfaatkan reseller. Selain Jayant, co-founder lainnya yang mendukung pendirian startup ini di antaranya Najmuddin Husein (COO) dan Firman Hasan (CCO).

“Saat ini kami sudah memiliki sekitar 1000 supplier, 45 ribu reseller, dan kurang lebih 120 ribu SKU dalam platform. Dengan menggunakan aplikasi Selleri, mereka yang ingin berjualan tidak perlu khawatir akan modal usaha, risiko menjalankan usaha dan juga tidak perlu memikirkan gudang untuk menyimpan barang. Semua Selleri yang kelola mulai dari transaksi awal hingga proses akhir ke pembeli,” kata Jayant.

Menargetkan mompreneur atau ibu rumah tangga yang sudah memiliki komunitas dan pertemanan yang kuat di masing-masing wilayah, Selleri hadir untuk membantu supplier memasarkan produk lebih luas sekaligus memberikan penghasilan tambahan kepada reseller. Konsep reseller dan dropship sendiri sebenarnya sudah lama diterapkan oleh marketplace, namun Selleri mencatat beberapa tahun terakhir, potensinya semakin berkembang dilihat dari permintaan yang ada.

Semua akses yang ditawarkan oleh Selleri untuk calon reseller bisa dinikmati secara gratis. Dalam hal ini Selleri mendapatkan komisi langsung dari supplier. Kebanyakan supplier-nya saat ini adalah produk fesyen lokal, yang ternyata memang membutuhkan kanal penjualan tambahan.

“Untuk pembayaran meskipun telah menyediakan bank transfer hingga QRIS, namun Selleri mencatat sebanyak 95% pilihan Cash on Delivery (COD) lebih banyak digunakan oleh pembeli untuk opsi pembayaran,” kata Jayant.

Konsep bisnis semacam ini sebenarnya sudah dikenal dengan istilah “social commerce”. Mengandalkan jaringan reseller, beberapa startup juga menyasar segmen pasar yang sama di daerah-daerah. Beberapa aplikasi yang sudah ada sebelumnya seperti RateS, Evermos, CrediMart, Dagangan, Borzo, dan sebagainya.

Pemasaran melalui media sosial

Selain di Jabodetabek, saat ini layanan Selleri juga sudah menjangkau sampai kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan wilayah tersebut adalah kota tier 2 dan 3, yang tengah mengalami peningkatan minat untuk melakukan pembelian memanfaatkan reseller.

Meskipun saat ini aplikasi seperti marketpalce dan e-commerce sudah banyak dimanfaatkan, namun untuk Selleri pilihan terbanyak para penjual untuk memasarkan produk mereka adalah memanfaatkan Facebook Marketplace hingga Facebook Live.

Fenomena ini yang diklaim membedakan Selleri dengan platform lainnya. Selain itu Selleri juga memberikan opsi pembuatan situs, bagi penjual yang ingin menggunakan pilihan tersebut. Namun kegiatan pemasaran terbanyak yang mereka gunakan adalah melalui media sosial.

Memanfaatkan data yang mereka miliki dari reseller dan dropship, kemudian bisa ditentukan produk mana yang dibutuhkan dan dicari oleh pembeli. Sehingga membantu supplier yang menawarkan fesyen lokal seperti dengan brand kecil hingga menengah bisa memasarkan produk mereka secara akurat. Hal ini diklaim oleh mereka bisa menjadi opsi bagi supplier kecil yang kesulitan untuk bersaing dengan brand lebih besar di marketplace.

Saat ini sudah ada 500 kota di 24 kecamatan yang memanfaatkan reseller dan dropship dari Selleri. Masyarakat yang tinggal di kota seperti Semarang, Banyuwangi, Bukittinggi mulai memanfaatkan konsep ini, karena masih banyak dari mereka yang kurang percaya dengan layanan e-commercre dan marketplace.

“Kami juga melihat berdasarkan pembelian dari pelanggan yang dijual dari reseller, pembeli kebanyakan tidak loyal kepada brand, marketplace dan lainnya. Namun mereka loyal kepada komunitas atau orang yang terpercaya. Karena itu konsep yang kita tawarkan cocok untuk kota di tier 2 dan 3,” kata Jayant.

Tahun lalu Selleri telah berhasil mengantongi pendanaan tahap awal dari investor senilai $610 ribu atau setara 8,7 miliar Rupiah. Venture capital yang terlibat di antaranya adalah Kejora-SBI Orbit. Jika sebelumnya perusahaan memiliki target bisa memberikan penghasilan tambahan sekitar 5 juta rupiah kepada 100 reseller, maka usai mendapatkan dana segar targetnya bertambah hingga ke 1000 reseller.

Application Information Will Show Up Here

5 Cara Mengelola Reseller dan Agen Supaya Tetap Loyal

Memiliki bisnis yang baru saja berkembang juga perlu memperhatikan aspek lain yaitu adanya reseller, dengan banyaknya reseller bisa membuat bisnis Anda semakin berkembang dan memberikan pemasukan yang cukup dan sangat pesat dibandingkan  berbisnis seorang sendiri.

Bisa dibilang mengelola reseller itu bisa susah dan bisa juga mudah, maka dari itu ada beberapa langkah-langkah dibawah ini mengenai tips mengelola reseller dan agen di toko Online Anda!

Tips Mengelola Reseller dan Agen

Menjaga reseller sama pentingnya terhadap keberlangsungan bisnis Anda, Anda juga perlu untuk mengelola hubungan dengan mereka agar reseller dan agen Anda bisa betah untuk tetap bisnis dengan toko Anda. Yuk simak tips dibawah ini:

Jaga Komunikasi Dengan Erat Menggunakan Grup

Tips Mengelola Reseller dan Agen

Untuk memudahkan Anda dalam berdiskusi, ada baiknya Anda membuat grup yang berisi agen agen maupun reseller dari toko Anda sehingga hal ini bisa menjadi ajang saling kenal antara penjual dan memberikan kemudahan rasa percaya. Anda juga bisa memberikan banyak arahan agar bisa mengundang banyak reseller juga untuk bergabung dengan bisnis Anda. 

Konsultasi itu Perlu!

Tips Mengelola Reseller dan Agen

Apabila berbisnis, Anda juga pasti disibukan dengan menjawab pertanyaan dari calon pembeli, dan hal inilah juga yang akan didapatkan oleh reseller Anda, mereka juga akan sering bertanya kepada Anda mengenai kesediaan barang maka dari itu dengarkan keluh kesah mereak dan dapatkan masukan terhadap apa yang kurang dari produk Anda dan bagaimana cara mempromosikan yang lebih detail dan tepat.

Memberi Hadiah Apabila Tercapainya Suatu Goals

Tips Mengelola Reseller dan Agen

Memberi hadiah apabila reseller Anda menjual banyak barang juga turut membantu dalam memberikan motivasi bagi mereka untuk bisa meningkatkan penjualan produk Anda. maka dari itu berilah kemudahan dengan bonus agar mereka tetap royal menjualkan barang Anda dan Anda juga tetap memiliki kemudahan dalam berbisnis.

Berikan Pelatihan Secara Rutin

Tips Mengelola Reseller dan Agen

Jangan salah, mengelola reseller juga memerlukan  pelatihan agar para reseller  Anda bisa mendapatkan kemampuan lebih dalam menjual produk Anda secara lebih besar. Pelatihan ini juga bisa membantu mereka meningkatkan pengetahuan dan kualitas terkait cara menjual maupun produk yang merek sering jualkan.

Apabila ada kesulitan, bisa sesekali mengadakan pelatihan penjualan dengan memanfaatkan pertemuan secara online sekalian  silaturahmi dengan para reseller.

Komunikasi is a key

Tips Mengelola Reseller dan Agen

Mengelola reseller  pada akhirnya bsa dilakukan dengan mambangun komuniaksi yang baik, dengan komunikasi yang baik antara Anda dengan reseller hal ini bisa membuat Anda mengenal reseller  Anda menjadi lebih baik dan memiliki satu tujuan yang sama. 

Itulah dia tips bagaimana mengelola reseller dan agen Anda agar tetap bisa loyal terhadap toko Anda, semoga dengan tips ini bisa membantu Anda mengembangkan bisnis menjadi lebih besar lagi dan Anda bisa mendapatkan reseller yang loyal dan dimiliki semua pemilik brand.

Gambar Header Pixabay

Cara Menjadi Reseller di Lazada Mudah untuk Pemula

Menjadi reseller di Lazada adalah salah satu alternatif berjualan yang dapat Anda lakukan. Cara ini akan sangat memudahkan Anda untuk memulai berjualan online meskipun tidak memiliki produk. Begini cara untuk menjadi reseller di e-commerce teratas di Indonesia, yakni Lazada.

Cara Menjadi Reseller di Lazada

Menjadi reseller di Lazada artinya Anda memasarkan produk dari supplier di Lazada dan kembali menjualnya di Lazada. Bagaimana ya caranya? Berikut ini informasinya untuk Anda.

Tentukan Produk

Sebelum mulai berjualan, Anda sebagai reseller harus menentukan produk yang akan Anda jual terlebih dahulu. Pilihlah produk yang Anda sukai atau Anda tahu banyak hal mengenai produk tersebut. Selain itu, Anda juga bisa menentukan produk dengan melihat target market. Pilihlah produk dengan target market yang bisa Anda jangkau.

Cari Supplier

 

cara menjadi reseller di lazada

 

Jika Anda telah menentukan produk, selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mencari supplier di Lazada. Ketikkan kata kunci produk pada kolom pencarian. Setelah itu, Anda akan melihat pilihan produk dari berbagai toko. Pilih produk yang telah banyak terjual dan memiliki penilaian bagus. Selain itu, pilih juga produk dari toko yang memiliki performa bagus untuk dijadikan sebagai supplier.

Beli Produk untuk Stok

 

cara menjadi reseller di lazada

 

Setelah menentukan produk dan juga supplier, beli produk sebagai stok. Pastikan Anda telah menyiapkan modal untuk ini. Jika produk Anda berupa makanan, jangan lupa untuk perhatikan expired date.

Mulai Berjualan di Lazada

 

cara menjadi reseller di lazada

 

Anda telah memiliki stok produk? Ini saatnya Anda mulai berjualan. Anda dapat memulainya dengan mendaftar jadi seller Lazada. Setelah itu, upload produk melalui Seller Center Lazada dan lakukan promosi ke media sosial Anda. Untuk cara jualan di Lazada, selengkapnya dapat Anda lihat di sini.

Demikian cara menjadi reseller di Lazada. Meskipun Anda belum memiliki produk sendiri, Anda tetap bisa mulai berjualan online dengan mencari produk dari supplier yang tepat di Lazada. Jika Anda ingin menjadi reseller namun belum memiliki modal, Anda bisa mengikuti video cara menjadi reseller tanpa modal di bawah ini.

Video Cara Menjadi Reseller Tanpa Modal

5 Langkah untuk Jadi Reseller Bukalapak, Yuk Mulai Jualan Online!

Cara jadi reseller Bukalapak bisa Anda terapkan jika Anda ingin memulai berjualan online. Kegiatan berjualan online dapat dilakukan siapa saja dengan mudah dari mana saja. Bahkan, jika Anda belum bisa memiliki produk sendiri, Anda dapat menjadi reseller di e-commerce seperti Bukalapak dengan cara seperti berikut ini.

Cara Jadi Reseller Bukalapak

Untuk menjadi reseller di Bukalapak, Anda perlu menempuh beberapa langkah yang ada di bawah ini.

Tentukan Produk yang ingin Dijual

Sebelum menjadi reseller, Anda harus menentukan produk yang akan Anda jual terlebih dahulu. Anda dapat mencari tahunya dengan melihat produk apa yang dibutuhkan oleh target market Anda.

Sebagai contoh, Anda ingin fokus pada bidang fashion, dan target market Anda adalah remaja perempuan dan wanita usia 14-30 tahun. Anda dapat menjual produk seperti kerudung, kemeja, blouse dan produk fashion lainnya.

Buat Akun Bukalapak

Setelah mengetahui produk apa yang ingin Anda jual, buat akun Bukalapak di aplikasi atau website Bukalapak untuk mulai berjualan. Jika Anda belum memiliki aplikasi Bukalapak, Anda dapat install aplikasi ini di PlayStore dan AppStore.

 

cara jadi reseller bukalapak

 

Cari Supplier

Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mencari supplier untuk produk yang akan Anda jual. Anda dapat mencarinya dengan mengetikkan kata kunci produk Anda pada pencarian Bukalapak.

 

cara jadi reseller bukalapak

 

Sebagai contoh, di sini saya mencari supplier dengan memasukkan kata kunci “pashmina plisket”. Anda akan melihat banyak pilihan toko untuk Anda jadikan supplier. Namun, disini saya akan memberikan tips untuk memilih supplier di Bukalapak.

  • Cari supplier yang telah menjadi Super Seller.
  • Stok produk banyak.
  • Harga produk promo agar Anda dapat menjualnya tanpa harus menaikkan harga terlalu tinggi.
  • Lokasi toko berada di wilayah yang sama atau dekat dengan lokasi Anda agar biaya ongkos kirim tidak terlalu mahal.

 

cara jadi reseller bukalapak

 

Beli Produk untuk Stok

Jika Anda telah menemukan supplier yang tepat di Bukalapak, Anda dapat membeli produk untuk dijadikan stok. Sesuaikan dengan modal yang Anda miliki. Anda tidak perlu membeli semua varian jika produk Anda memiliki beberapa varian. Beli varian yang banyak dicari oleh target market Anda.

 

cara jadi reseller bukalapak

 

Jual Produk

Produk sudah sampai di tangan Anda? Langkah selanjutnya adalah menjual produk di Bukalapak dan platform jualan online lainnya. Siapkan foto produk dan deskripsi produk yang menarik. Jika perlu, Anda juga dapat memasang iklan di Bukalapak agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna.

Video Cara Jualan di Bukalapak

Nah, itu dia cara jadi reseller Bukalapak. Semoga informasi beserta tips-tips di atas dapat membantu Anda. Yuk, segera mulai jadi reseller Bukalapak dan berjualan online di Bukalapak.

Evermos Ingin Perkuat Inovasi di Industri Ekonomi Halal

Pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari makanan, fesyen, dan berbagai produk lainnya. Sebagai platform yang fokus pada penjualan produk muslim, halal, dan sesuai dengan syariah, pandemi juga memberikan impact kepada bisnis Evermos.

Kepada DailySocial, Co-founder Evermos Ghufron Mustaqim mengungkapkan, sebelum pandemi fesyen selalu menjadi kategori yang paling laris. Namun ketika pandemi, permintaan cukup dinamis. Produk home & living, health & herbal, dan prayer equipment pernah menjadi kategori dominan.

“Secara umum, Evermos membukukan month-on-month growth sekitar 20% pada 2020. Apa yang kami amati dari pandemi ini konsumen yang digarap oleh para resellers Evermos masih memiliki daya beli, namun terdapat pergeseran terhadap demand produk yang dibeli oleh para konsumen.”

Langkah strategis yang dilancarkan oleh Evermos selama pandemi salah satunya adalah mengintensifkan online training, baik itu di aplikasi (dengan fitur Zona Reseller Sukses) dan juga di luar aplikasi seperti pelatihan melalui Google Meet atau Zoom. Evermos juga memiliki tim training khusus dan berpengalaman yang setiap hari melakukan berbagai macam pelatihan sesuai dengan kebutuhan reseller.

Sebagai platform yang fokus kepada produk halal, Evermos memiliki misi untuk mewujudkan ekonomi inklusif melalui penciptaan platform dan ekosistem
pemberdayaan ekonomi sehingga lebih banyak orang dan organisasi di Indonesia. Evermos all-out dalam menggalakkan inovasi di ekonomi halal dan memposisikan diri di segmen muslim. Antara lain dengan memastikan bahwa produk-produk yang dijual halal atau muslim-friendly.

Wajib halal ketika memang untuk kategori tersebut bisa mendapatkan lisensi halal (makanan, minuman, obat). Sedangkan untuk kategori-kategori lain seperti fesyen serta home & living yang tidak membutuhkan lisensi halal, harus muslim-friendly. Misalnya dari product presentation, marketing kit yang disiapkan untuk resellers.

“Karena hampir 90% orang Indonesia beragama Islam, kami percaya bahwa untuk menciptakan ekonomi yang inklusif secara efektif sampai ke kawasan pedesaan di Indonesia, memasuki dan menggalakkan inovasi di industri ekonomi halal adalah sebuah konsekuensi logis,” kata Ghufron.

Inovasi produk dan layanan Evermos

Saat ini Evermos telah bekerja sama dengan sekitar 500 brand owners (lebih dari 90%-nya adalah UMKM), memiliki 50-75 ribu reseller aktif yang menjangkau 504 kota/kabupaten di Indonesia, dan melayani sekitar 200-400 ribu konsumen. Perusahaan juga telah merilis platform ZISWAF bernama Beramaljariyah.org dan sudah menggalang dana kumulatif sebesar Rp27 miliar.

“Sebagai contoh dari dana yang telah terkumpul tersebut, kami dapat menyantuni lebih dari 46 ribu anak yatim, menyalurkan 55 unit Al-Qur’an, membantu rumah sakit/puskesmas dengan lebih dari 71 ribu APD,” kata Ghufron.

Sementara untuk halal travel, perusahaan sempat meluncurkan Paket Umroh. Namun karena pandemi dan tidak ada pemberangkatan umrah, layanan tersebut kemudian ditunda. Evermos sekitar 3 bulan yang lalu juga telah merilis produk baru, bekerja sama dengan salah satu pihak yakni program tabungan haji yang bisa dijual oleh para resellers. Dengan Rp 1 juta, masyarakat sudah dapat mendaftarkan haji di Kementerian Agama dan mengamankan porsi antrean.

“Di Indonesia, antrean haji bisa lebih dari 30 tahun untuk beberapa provinsi. Dengan adanya produk ini, orang tidak perlu menabung sampai Rp25 juta dulu baru daftar haji yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Karena siapa saja yang sudah punya Rp1 juta sudah bisa daftar dan dapat porsi antrean dari Kemenag,” kata Ghufron.

Evermos mencatat saat ini terdapat sekitar 335 resellers Evermos yang aktif menjual produk tersebut. Untuk fintech syariah, saat ini Evermos masih fokus untuk menggarap kerja sama yang lebih dalam dengan beberapa platform fintech syariah.

Target perusahaan dan rencana penggalangan dana

Tahun ini ada beberapa target yang ingin dicapai oleh Evermos, di antaranya adalah menambah kuantitas dan kualitas resellers. Meningkatkan jaringan reseller, tidak hanya melalui iklan digital, tetapi juga kerja sama dengan berbagai institusi misalnya pesantren, pemerintah desa, dan pemerintah kabupaten/kota.

Melalui Evermos, masyarakat juga dapat kesempatan berbisnis online tanpa butuh modal untuk beli inventory (stok barang), kurasi brand dan produk, menyiapkan materi promosi sendiri. Perusahaan juga ingin memajukan lebih banyak UMKM atau local brands Indonesia untuk naik kelas.

Yang terakhir perusahaan ingin lebih intens untuk mulai mewujudkan shared consciousness, bahwa memajukan ekonomi Indonesia harus melalui upaya kolektif semua pihak. Harapannya ketika masyarakat secara kolektif memiliki keberpihakan untuk membeli produk UMKM, akan semakin maju sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

Disinggung apakah Evermos memiliki rencana penggalangan dana tahun ini, disebutkan pihaknya tengah dalam proses penjajakan penggalangan dana. Tidak disebutkan lebih lanjut kapan finalisasi proses penggalangan dana tersebut. Sebelumnya Evermos telah mendapatkan pendanaan seri A sejumlah $8,25 juta (Rp 115 miliar) dari Jungle Ventures, Shunwei Capital, dan Alpha JWC Ventures.

“Evermos secara alami lebih efisien karena model bisnis kita. Evermos tidak memiliki inventory dan juga tidak banyak bakar uang untuk marketing karena kami dibantu oleh pasukan resellers untuk memasarkan produk-produk di Evermos ke tetangga, teman, dan keluarga mereka. Bahkan sejak awal secara contribution margin Evermos positif, termasuk di tahun 2020 ketika pandemi dan kami melakukan percepatan pertumbuhan,” tutup Ghufron.

Application Information Will Show Up Here

Luncurkan Aplikasi Baru, Tamasia Rencanakan Fundraising Tahun Ini

Platform jual beli emas berbasis syariah Tamasia kembali meluncurkan aplikasi khusus untuk pengguna yang ingin memiliki emas dengan harga yang murah dan cara bayar yang mudah bernama “Beli Emas Suka-Suka”.

Kepada DailySocial  CEO & Co-Founder Tamasia Muhammad Assad menjelaskan, perbedaan dari kedua aplikasi tersebut yang sengaja dihadirkan.

“Aplikasi dengan fitur beli emas suka-suka mulai dari Rp10 ribu bisa digunakan oleh siapa saja tanpa ada biaya pendaftaran, sehingga pelanggan bisa memiliki emas dengan cara seperti menabung melalui aplikasi.”

Sebelumnya, Tamasia telah memiliki aplikasi dengan fitur beli emas berkala (cicil). Pengguna harus membayar registrasi terlebih dulu sebesar Rp99 ribu untuk sekali bayar. Keuntungan yang didapat antara lain, mendapat bagi hasil setiap mengajak reseller baru, mendapat cashback jika digunakan sendiri, dan mendapat keuntungan bagi hasil jika menjual emas ke pelanggan sekitar.

“Tujuannya agar pelanggan yang ingin memiliki emas tapi tidak mempunyai rekening bank bisa beli secara berkala melalui reseller Tamasia.”

Layanan lebih untuk pelanggan

Tamasia juga menyediakan penyimpanan emas yang sudah dibeli oleh pelanggan. Bila pelanggan ingin mencairkan emasnya, Tamasia akan membeli kembali dengan harga yang kompetitif di atas harga pasar.

Pelanggan juga bisa menerima emas dalam bentuk fisik dengan langsung mencetak emas melalui aplikasi. Emas pelanggan dapat dicetak sesuai dengan pilihan ukuran cetakan yang tersedia, mulai dari 1 gram. Emas tersebut kemudian dikirimkan langsung kepada pelanggan.

“Ke depannya kami ingin fokus ke arah inklusi finansial agar masyarakat yang sulit mendapatkan akses perbankan dapat memiliki emas dengan mengedepankan aspek keamanan dan kenyamanan melalui kedua aplikasi tersebut. Guna memfasilitasi kebutuhan pasar yang berbeda itulah maka kami meluncurkan aplikasi baru khusus pengguna,” lanjut Assad.

Rencana fundraising di tahun 2018

Sejak hadir bulan November tahun 2017 lalu, jumlah reseller Tamasia saat ini sudah mencapai 1354, dengan rata-rata transaksi terbanyak adalah emas seberat 5 gram.

Sebagai platform jual beli emas berbasis syariah, Tamasia telah menjalin kerja sama strategis dengan Antam sebagai penyuplai emas. Pelanggan juga akan mendapatkan sertifikat resmi dari Antam dan e-certificate dari Tamasia, sehingga tidak perlu khawatir dengan keaslian dan kualitas dari emas yang dibeli.

Tamasia memiliki rencana dan target yang ingin dicapai pada tahun 2018, salah satunya adalah menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia untuk memiliki emas dengan cara yang sangat mudah. Rencana lainnya adalah melakukan fundraising.

“Dan saat ini Tamasia juga sedang mencari pendanaan untuk seri seed funding sebesar $1 juta,” pungkas Assad.

Application Information Will Show Up Here

Feedr.work Hadirkan Kanal Penjualan dengan Sistem Peer-to-Peer Business

Cara kerjanya cukup unik, mengajak masyarakat berbisnis jualan tanpa harus memiliki modal dan barang dagangan. Itulah Feedr.work dengan konsep platfom peer-to-peer business. Seseorang bisa membuat sebuah akun di Feedr.work, kemudian mendesain sebuah kanal berjualan dengan menjajakan produk yang tersedia di marketplace Feedr. Tipe penggunanya ada dua, yakni merchant yang hendak menempatkan barangnya untuk dibantu dijualkan dan dipasarkan dan reseller yang akan menjualkan serta memasarkan produk dari merchant yang dipilih.

Sistem otomatisasi yang didesain dalam Feedr.work juga memungkinkan reseller mendapatkan pembagian penjualan secara langsung setiap kali produk terjual. Menjadi bagian dari sistem e-commerce enabler Feedr, layanan Feedr.work kini juga telah terintegrasi dengan sistem pembayaran & eLogistic, termasuk kemampuan payment gateway yang terpasang di setiap lapak online yang dibuat oleh mitra.

Sama dengan Feedr.id, layanan Feedr.work akan resmi diluncurkan pada 28 Oktober 2017 mendatang, bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda.

“Feedr.work itu adalah salah satu automation platform channel management kita yang berbentuk peer-to-peer business, kami menyediakan satu platform untuk menghubungkan merchant dengan online reseller. Cara kerjanya murni penjualan oleh agen reseller. Misalnya saya punya produk, kemudian produk saya didaftarkan di Feedr.work untuk dijual di sana. Maka Feedr.work akan memasarkan dengan menghubungkan ke reseller, misalnya kepada seseorang yang memiliki banyak followers di media sosial, blogger atau internet marketers yang ingin mendapatkan income tambahan. Dan reseller itu bisa memilih produk apa yang ingin mereka jual. Setiap reseller akan memiliki toko sendiri, dengan brand toko yang dapat dikustomisasi,” terang Co-Founder dan CEO Feedr Hadi Kuncoro.

Hadi menjelaskan perbedaan Feedr.work dengan Feedr.id. Ia menerangkan bahwa Feedr.id berperan sebagai integrator dashboard-nya. Sementara Feedr.work didesain sebagai sebuah kanal, sama dengan marketplace. Sistem Feedr.id akan mengkomunikasikan setiap operasi di dalamnya, mulai dari pengelolaan katalog, pemesanan, inventory, dan fulfillment, termasuk di dalamnya proses delivery. Jadi Feedr.work adalah satu dari beberapa channel yang dikembangkan Feedr.id. Yang lain adalah social commerce dan marketplace.

Menyempurnakan konsep affiliate yang selama ini ada

Sekilas konsep ini mirip dengan model affiliate yang selama ini banyak ditawarkan layanan e-commerce. Hadi tidak menyangkal hal itu. Ia menerangkan bahwa Feedr.work ini versi yang lebih lengkap dari affiliate. Selain diberikan saluran penjualan, setiap kanal yang digunakan reseller sudah terintegrasi dengan berbagai layanan yang dimiliki Feedr.id, sehingga untuk payout atau pembayaran komisi pun bisa dilakukan secara otomatis tatkala barang berhasil dijual.

Komisi untuk reseller sendiri cukup beragam, bergantung harga barang. Untuk barang yang dijual dengan harga di bawah Rp250 ribu, komisinya 15-25 persen. Untuk barang berkisar Rp250-500 ribu komisinya 10-15 persen, sedangkan untuk barang di atas Rp500 ribu komisinya 5-10 persen. Feedr.work juga memotong komisi dari hasil penjualan untuk operasional sistem.

Filosofi Feedr adalah transparansi dan demokratisasi data

Hadi menjelaskan permasalahan yang coba ingin diselesaikan dengan Feedr.work terkait kepemilikan aset informasi digital UMKM. Selama ini UMKM yang berjualan di marketplace atau sejenisnya tidak pernah mendapatkan informasi berkaitan dengan konsumen. Yang mereka tahu data transaksi saja. Menurut Hadi, data tersebut sangat diperlukan untuk proyeksi bisnis dan lain sebagainya.

Digital game itu kan data game. UMKM banyak yang mengeluh, ketika brand mereka laku keras dan trafik penjualannya bagus, misalnya baju muslim atau baju renang, si marketplace biasanya membuat white label dengan brand mereka sendiri. Akhirnya bisnis yang dimiliki UMKM tersebut terganggu bahkan ditutup,” ujar Hadi menceritakan salah satu kasus yang sering dijumpai di lapangan.

Feedr.work mencoba menyelesaikan ini dengan membuat data lebih terbuka bagi supplier ataupun reseller. Menurut Hadi, seharusnya aset informasi itu diberikan dan dimiliki orang yang menjalankan bisnis itu, bukan hanya pemilik platform. Hal ini diyakini menjadi salah satu landasan penting untuk memajukan digital economy Indonesia, khususnya di segmen UMKM.

Masuki Tahun Ketiga, Layanan E-Commerce Pemasok Produk Rumah Tangga Dusdusan Fokus Jaring “Reseller” Berkualitas

Dusdusan, layanan e-commerce pemasok produk rumah tangga, makin fokus menjaring calon reseller berkualitas dengan menerapkan proses seleksi secara online. Ini diberlakukan agar perusahaan dapat menyaring calon yang serius ingin merintis usaha.

Berdiri sejak tahun 2014, Dusdusan menyebutkan telah memiliki lebih dari 30 ribu reseller, lima gudang, 120 ribu subscriber, dan kemitraan eksklusif dengan 40 SKU.

Adapun produk rumah tangga yang dihadirkan mulai dari Teknoplast, Medina, Lock4, Homecook, dan lainnya. Medina adalah produk rumah tangga bersertifikat halal. Dusdusan mengklaim telah menyalurkan lebih dari 450 ribu set produk di seluruh Indonesia.

“Kami menerapkan sistem ini agar seluruh reseller Dusdusan adalah mereka yang benar-benar serius mengembangkan usaha atau berbisnis secara mandiri, tanpa tekanan dari siapapun, sehingga dapat fokus pada usaha mereka masing-masing ke depannya,” terang Co-Founder Dusdusan Christian Kustedi.

Selain menjaring reseller, pihak Dusdusan juga terus berupaya memecahkan masalah yang terjadi di lapangan terutama mengenai edukasi pasar. Banyak yang hal yang perlu diketahui, seperti cara menggunakan platform Dusdusan dan media sosial sebagai sarana untuk belajar bisnis, bagaimana menjalani bisnis, serta menceritakan kembali pengalamannya ke komunitas.

“Kami mengedukasi mereka [reseller] secara online dan offline,” kata Marketing Communication Manager Dusdusan Lydiana Kristiawan.

Terkait rencana Dusdusan ke depannya, pada bulan September 2017 ini Dusdusan akan meluncurkan aplikasi untuk Android dan iOS. Aplikasi tersebut dirancang untuk membantu reseller mendapatkan kemudahan akses fitur yang terdapat di situs Dusdusan.

Tak hanya itu, perusahaan berencana untuk memperkuat jaringan reseller yang sudah dihimpun dengan mengadakan pertemuan perdana skala nasional pada akhir 2017.

Untuk mendukung bisnis perusahaan hingga skala nasional, Dusdusan juga mengaku sedang mencari investor. Sejauh ini, Dusdusan masih mengandalkan dana sendiri untuk mengoperasikan bisnisnya.

“Kami sedang mencari pendanaan untuk mempercepat pertumbuhan secara nasional,” pungkas Lydiana.

Tiket Dorong Semangat Wirausaha dengan Sistem DOTA

Startup terkemuka yang berkaitan denga bisnis travel, Tiket.com, melakukan inovasi yang mendorong hadirnya semangat kewirausahaan di sektor ini. Tiket menginisiasi sistem Distribution Online Tiket.com Agent (DOTA), di mana setiap orang dengan modal komputer dan smartphone bisa menjadi agen penjualan tiket pesawat, kereta api (akan didukung di kuartal kedua) dan hotel yang ditawarkan oleh Tiket. Ini merupakan angin segar mengingat biasanya untuk menjadi agen perusahaan travel memerlukan modal yang tidak sedikit.

Continue reading Tiket Dorong Semangat Wirausaha dengan Sistem DOTA

Sedapur Luncurkan Dua Program di Bulan Ramadhan

Ada banyak cara untuk menjalankan strategi dalam berbisnis atau untuk startup, salah satunya adalah mengambil momen yang sedang terjadi dimana pasar dari layanan tersebut dijalankan.

Sedapur.com mau mengambil momen bulan puasa dan menjalankan program yang berkaitan dengan layanan mereka. Ada dua program yang dijalankan oleh Sedapur, yang pertama adalah program reseller, program ini telah diumumkan dan dijalankan mulai minggu kemarin, atau lebih tepatnya diumumkan tanggal 27 Juli.

Program reseller secara sederhana bisa dijelaskan sebagai sarana bagi para pelanggan Sedapur untuk mendapatkan komisi dari setiap transaksi belanja yang menggunakan voucher yang mereka tawarkan ke pembeli lain atau pembelian dengan voucher mereka. Pelanggan yang mengikuti program ini akan mendapatkan kode voucher diskon 5% yang dapat dipakai sampai habis masa waktu, nantinya pelanggan akan mendapatkan komisi 5% untuk setiap transaksi diluar ongkos kirim. Lebih lengkap bisa dilihat di sini.

Continue reading Sedapur Luncurkan Dua Program di Bulan Ramadhan