Bermain Rocket League di Dunia Nyata dengan Hot Wheels Bukan Lagi Sebatas Impian

Rocket League resmi menjajaki ranah portable dengan diluncurkannya versi Nintendo Switch pada bulan November lalu. Sekarang, game olahraga konyol nan adiktif itu juga ingin menjajaki dunia nyata. Bukan melalui augmented reality, melainkan lewat seperangkat mobil R/C (remote control).

Mobil R/C-nya juga bukan sembarangan, melainkan yang dibuat oleh Mattel dan mengusung cap Hot Wheels. Dalam bundel bernama resmi Hot Wheels Rocket League RC Rivals Set ini, konsumen akan mendapatkan sepasang mobil R/C yang diambil dari game Rocket League, yakni Octane dan Dominus, sebuah bola berbekal sensor infra-merah, charging base untuk mobil dan bolanya, serta sebuah alas bermain yang menyerupai stadion dan dilengkapi papan skor LCD.

Masing-masing mobilnya dikendalikan dengan smartphone yang tersambung via Bluetooth. Setiap kali bolanya melewati garis gawang, sensornya akan langsung mendeteksi, dan papan skornya akan langsung di-update sekaligus membunyikan suara. Sayang detail yang diberikan Psyonix baru sebatas itu sekarang.

Hot Wheels Rocket League RC Rivals Set / Psyonix
Hot Wheels Rocket League RC Rivals Set / Psyonix

RC Rivals Set rencananya akan dijual bertepatan dengan musim liburan mendatang seharga $180. Para pembelinya nanti juga akan dihadiahi kode yang bisa ditukar dengan item di dalam game Rocket League.

Ini bukan pertama kalinya Rocket League berkolaborasi dengan Hot Wheels. Sebelumnya Rocket League sempat ‘mendigitalkan’ Hot Wheels lewat DLC khusus, dan kini giliran Rocket League yang ‘difisikkan’ menjadi mobil R/C.

Sumber: Psyonix.

Bagi Para Fans, Nintendo Adalah Pemenang E3 2017 Sejati

Fokus untuk memuaskan kerumunannya sendiri, Nintendo jarang sekali merepotkan dirinya dalam rivalitas console yang dilakukan Sony dan Microsoft. Dan di Nintendo Treehouse Live di E3 2017, perusahaan hiburan asal Jepang itu menyingkap banyak kejutan  menarik, dari mulai kabar mengenai sekuel franchise legendaris hingga agenda pelepasan permainan pasca-2017.

Rocket League

Setelah tersedia di platform game mainstream seperti PC, Xbox One dan PlayStation 4, kali ini Psyonix punya agenda untuk membawa Rocket League ke console hybrid Nintendo Switch. Versi Switch dari game kombinasi sepak bola dan racing ini nantinya dibekali seluruh konten yang sudah ada sebelumnya, ditambah sejumlah add-on eksklusif seperti topi Luigi dan kendaraan-kendaraan baru. Rocket League Switch juga akan didukung fitur cross-platform – minus bermain bersama gamer PS4.

Xenoblade Chronicles 2

Setelah diumumkan dalam pengungkapan Nintendo Switch bulan Januari kemarin, akhirnya kita dikabarkan bahwa Xenoblade Chronicles 2 akan hadir di musim liburan 2017. Permainan role-playing ini kembali menyajikan dunia luas dan gerombolan musuh dalam jumlah banyak seperti pendahulunya.

Fire Emblem Warriors

Fire Emblem Warriors merupakan permainan action hack-and-slash kolaborasi antara Omega Force, Team Ninja dan Intelligent Systems. Sebagai spin-off dari franchise Fire Emblem, Anda akan bertemu lagi dengan wajah-wajah familier dari Awakening, Fates serta Shadow Dragon seperti Chrom, Corrin, Ryoma, Xander dan Marth. Fire Emblem Warriors akan tiba di musim gugur 2017 nanti.

Metroid Prime 4

Hampir genap 10 tahun Metroid Prime 3: Corruption dirilis, dan akhirnya, Nintendo mengonfirmasi eksistensi dari petualangan terbaru Samsus Aran. Di presentasinya, Nintendo hanya menyingkap video teaser singkat – tanpa porsi gameplay, bahkan tanpa menampilkan sang tokoh protagonis. Besar kemungkinan, peluncuran Metroid Prime 4 di Switch tidak dilakukan di waktu dekat.

Kirby

Game terbaru Kirby ini mengusung judul yang simpel, kembali mengajak Anda bertualang di dunia penuh warna dalam perspektif 2.5D side-scrolling. Selain single-player, Kirby dibekali pula dengan mode multiplayer co-op empat pemain. Game ini rencananya baru akan dilepas di tahun depan.

Yoshi

Diperkenalkan sebagai salah satu karakter Super Mario World, dinosaurus lucu bernama Yoshi akan kembali berlaga di game-nya sendiri sesudah sempat bertualang dalam Yoshi’s Story dan Yoshi’s Wooly World. Yoshi dijadwalkan buat dirilis di tahun 2018.

Pokémon

Walaupun Nintendo tidak memamerkan trailer, sang presiden Pokémon Company Tsunekazu Ishihara sempat mengabarkan bahwa tim Game Freak saat ini sedang sibuk mengerjakan permainan role-playing Pokémon baru. Tapi tahan dulu kegembiraan Anda, Ishihara juga bilang permainan tersebut tidak akan dirilis dalam periode satu tahun ini.

Zelda: Breath of the Wild – The Master Trials & The Champions Ballad

Rencananya, Nintendo akan melepas dua add-on untuk The Legend of Zelda: Breath of the Wild, dan ‘DLC Pack 1’ berjudul Master Trials disiapkan buat meluncur pada tanggal 30 Juni besok. Master Trials menghidangkan fitur Trial of the Sword, Master Mode, Hero’s Path, Travel Medallion, Korok Mask, serta delapan tipe armor baru.

DLC Pack 2 ‘The Champions Ballad’ sendiri belum memiliki tanggal rilis pasti, tapi katanya akan tiba di musim liburan tahun ini.

Mario + Rabbids: Kingdom Battle

Setelah dipamerkan secara perdana dalam konferensi Ubisoft di E3 2017 kemarin, Nintendo memperlihatkan porsi gameplay dari Mario + Rabbids: Kingdom Battle. Permainan ini memadukan elemen adventure khas Mario di dunia yang penuh warna dengan gameplay taktis turn-based ala XCOM.

Metroid: Samus Returns

Metroid Prime 4 mungkin tidak akan diluncurkan dalam waktu dekat, tapi Samus Returns bisa meredakan dahaga bagi mereka yang sudah tak sabar ingin beraksi sebagai Samus Aran. Eksklusif untuk Nintendo 3DS, Metroid: Samus Returns adalah remake dari Metroid 2 yang dahulu dilepas buat Game Boy di tahun 1991.

Super Mario Odyssey

Berita terbesar, dan alasan mengapa fans menganggap Ninendo sebagai pemenang E3 2017 tahun ini, adalah presentasi mengenai Super Mario Odyssey. Di sana, Anda akan memandu Mario bereksplorasi di dunia permainan open-world, ditemani sebuah kapal berwujud topi yang dinamai ‘Odyssey’. Dalam video gameplay-nya, Mario pergi mengunjungi New Donk City dan juga berjelajah di padang rumput sebagai dinosaurus.

Super Mario Odyssey akan dirilis di Nintendo Switch pada tanggal 27 Oktober tahun ini.

 

Modding Game Rocket League Bakal Jadi Lebih Mudah Berkat Dukungan Steam Workshop

Seperti halnya Cities Skylines, Rocket League merupakan salah satu game yang sangat sukses berkat kontribusi para modder. Perbedaannya – selain genre-nya tentu saja – Cities Skylines dari awal sudah mendukung modding secara resmi, sedangkan pemain Rocket League masih harus memodifikasi file game secara manual.

Namun semuanya bakal jadi lebih mudah per bulan Desember mendatang, sebab Psyonix selaku developer Rocket League akan menghadirkan dukungan Steam Workshop secara resmi. Dengan dukungan ini, para modder bisa dengan gampangnya mengunggah level atau map – disebut Workshop Level – buatannya ke Steam Community Hub, dan pemain pun bisa mengaksesnya tanpa perlu memodifikasi file game lagi.

Nantinya, di Community Hub Rocket League akan tersedia seksi baru berlabel “Workshop” dimana pemain bisa mengunduh berbagai level unik kreasi para modder. Cukup klik tombol “Subscribe” di tiap-tiap Workshop Level, maka Steam akan mengunduhnya secara otomatis.

Setelahnya, pemain tinggal membuka menu “Extras” di dalam game dan memilih opsi “Workshop” untuk memainkan levellevel tersebut. Cara seperti ini jelas lebih praktis sekaligus bebas resiko error dibanding memodifikasi file game. Karena basisnya Steam, mod pun hanya dapat diakses oleh pemain Rocket League yang menggunakan PC, Mac atau Linux.

Buat para modder sendiri, Psyonix nantinya akan menyediakan Steam Workshop Uploader Tool guna memudahkan prosesnya. Terkait modding tool, sepertinya Psyonix tidak akan menyediakan tool khusus mengingat para modder sudah terbiasa memakai Unreal engine 3 UDK.

Sumber: VG24/7 dan Psyonix.

Game-Game Indie Dominasi Penghargaan BAFTA Games Awards 2016

Mulai 1998, British Academy of Film and Television Arts memutuskan untuk mengakui video game sebagai jenis hiburan yang memberikan cara baru dalam mengekspresikan kreativitas. Ada banyak event pemberian penghargaan bergengsi diadakan tiap tahun, namun sejauh ini status BAFTA belum dapat tersaingi. Dan di akhir minggu lalu, diumumkanlah para pemenang BAFTA Games Awards 2016.

Di ajang lain, nama-nama familier berkali-kali memperoleh apresiasi, namun BAFTA Games Awards 2016 cukup berbeda. Permainan-permainan garapan developer indie tampak menguasai belasan kategori. Judul-judul blockbuster memang jadi nominasi, tapi mereka bukan juaranya. Terlepas dari itu, salah satu permainan open-world terbaik terpilih buat membawa pulang gelar Best Game – sebagai judul pertama di seri itu yang memenangkan BAFTA.

Berikut ini daftar lengkap nominasi dan pemenangnya:

Mobile & Handheld: Her Story (Sam Barlow)

Nominasi: Prune, Fallout Shelter, Lara Croft GO, Alphabear, The Room Three

BAFTA Games Awards 2016 03

Audio Achievement: Everybody’s Gone to the Rapture (The Chinese Room)

Nominasi: Batman: Arkham Knight, Assassin’s Creed Syndicate, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Star Wars Battlefront, The Witcher 3: Wild Hunt

Music: Everybody’s Gone to the Rapture (The Chinese Room)

Nominasi: Batman: Arkham Knight, Assassin’s Creed Syndicate, Ori and the Blind Forest, Fallout 4, Halo 5: Guardians

Performer: Merle Dandridge | Everybody’s Gone to the Rapture (Kate Collins)

Nominasi: Oliver Dimsdale (Everybody’s Gone to the Rapture, Stephen Appleton), Mark Hamill (Batman: Arkham Knight, The Joker), Ashly Burch (Life is Strange Chloe Price), Masasa Moyo (Broken Age: Act 2, Vella), Doug Cockle (The Witcher 3: Wild Hunt Witcher)

BAFTA Games Awards 2016 01

Persistent Game: Prison Architect (Introversion Software)

Nominasi: Destiny: The Taken King, Final Fantasy XIV Online, Guitar Hero: Live, The Witcher 3: Wild Hunt, LEGO Dimensions

Family: Rocket League (Psyonix)

Nominasi: Disney Infinity 3.0: Play Without Limits, Guitar Hero: Live, Super Mario Maker, FIFA 16, LEGO Dimensions

Sport: Rocket League (Psyonix)

Nominasi: DiRT Rally, Football Manager, FIFA 16, PES 2016, Forza Motorsport 6

BAFTA Games Awards 2016 02

British Game: Batman: Arkham Knight (Rocksteady Studios)

Nominasi: Everybody’s Gone to the Rapture, Prison Architect, Tearaway Unfolded, Until Dawn, Her Story

Artistic Achievement: Ori and the Blind Forest (Moon Studios)

BAFTA Games Awards 2016 04

Nominasi: Assassin’s Creed Syndicate, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Everybody’s Gone to the Rapture, Batman: Arkham Knight, The Witcher 3: Wild Hunt

Story: Life is Strange (Dontnod Entertainment)

Nominasi: Everybody’s Gone to the Rapture, Until Dawn, Undertale, Her Story, The Witcher 3: Wild Hunt

Original Property: Until Dawn (Supermassive Games)

Nominasi: Everybody’s Gone to the Rapture, Ori and the Blind Forest, Life is Strange, Splatoon, Her Story

Debut Game: Her Story (Sam Barlow)

Nominasi: Keep Talking and Nobody Explodes, Prune, Ori and the Blind Forest, Mini Metro, Lovers in a Dangerous Spacetime

BAFTA Games Awards 2016 06

Game Design: Bloodborne (FromSoftware)

Nominasi: Lovers in a Dangerous Spacetime, Rocket League, Grow Home, Her Story, The Witcher 3: Wild Hunt

Multiplayer: Rocket League (Psyonix)

Nominasi: Lovers in a Dangerous Spacetime, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege, Destiny: The Taken King, World of Warships, Splatoon

Fellowship: John Carmack

Game Innovation: Her Story (Sam Barlow)

Nominasi: Everybody’s Gone to the Rapture, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Life is Strange, Until Dawn, Splatoon

BAFTA Games Awards 2016 05

Best Game: Fallout 4 (Bethesda Game Studios)

Nominasi: Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Everybody’s Gone to the Rapture, Life is Strange, Rocket League, The Witcher 3: Wild Hunt

Sumber: BAFTA.org.

Microsoft ‘Siap’ Sajikan Cross-Network Play Antara Xbox One dan PlayStation 4

Beberapa faktor menjadi pertimbangan saat memilih console: harga, judul-judul eksklusif, dan platform apa yang paling banyak dimiliki teman-teman. Namun kabar dari Microsoft di pertengahan Maret silam memperlihatkan sebuah potensi di mana hal ini tak lagi penting. Melalui prakrasa cross-platform, terbukalah kemungkinan integrasi antara Xbox Live, PC dan ‘jaringan console lain’.

Sony sebagai ‘network console‘ yang Microsoft maksudkan tak lama memberi respons, tetapi jawaban mereka kurang tegas: “PlayStation telah mendukung cross-platform ke PC dalam sejumlah software, dimulai dari Final Fantasy 11 di tahun 2002. Kami akan sangat senang buat melakukan diskusi bersama publisher maupun developer yang tertarik dengan cross-platform play.”

Tapi apakah klaim dan ajakan Microsoft itu bisa dipertanggungjawabkan? Dalam wawancara bersama Eurogamer di event EGX Rezzed minggu lalu, boss ID@Xbox Eropa Agostino Simonetta mengungkapkan kesiapan mereka. Pengumuman Microsoft memang membuahkan tanggapan positif, dan gamer menanti implementasinya. Eurogamer menanyakan, butuh berapa lama sampai cross-platform benar-benar sampai ke tangan kita?

Simonetta menjelaskan bahwa Rocket League – salah satu game berkemampuan cross-play – sudah tersedia. Sebagai penyedia platform, Microsoft tidak memaksa developer untuk meluncurkannya dalam tenggat waktu tertentu. Game akan dilepas saat pengembang menginginkannya. Sayang, belum ada jadwal pasti kapan kita dapat menyaksikan duel Rocket Legue antara gamer Xbox One dan PS4, karena Microsoft sekali lagi menenakankan, itu merupakan keputusan developer.

Tapi dari sisi teknologi, Microsoft menyatakan mereka sudah siap, khususnya bagi judul-judul yang menitikberatkan network. Semua developer diperbolehkan meng-update permainan mereka agar mendukung cross-network play, atau segara meluncurkannya dan mengambil manfaat dari fitur ini.

Ketika ditanya apakah ada berita tambahan terkait hal ini, Simonetta hanya menjawab, “Saya cuma bisa bilang bahwa Microsoft sudah siap. Kami telah mengerjakan bagian kami, selanjutnya Microsoft menyabut gembira siapapun yang ingin berpartisipasi.”

Untuk ID@Xbox sendiri, program self-publish bagi developer independen, Microsoft telah mengekspansinya ke Windows 10 – sesuai janji mereka. Sejumlah judul sudah dapat dinikmati via Xbox Live di platform tersebut, meliputi Oxenfree, Pinball FX 2, Fire: Ungh’s Quest serta Stealth Inc 2. Microsoft dengan gembira juga menyampaikan, terhitung ada ratusan pengembang yang turut bergabung di ID@Xbox.

Via CNET. Tambahan: Xbox Wire & Gamespot.

The Witcher 3 Kembali Jadi Jawara, Kali Ini di SXSW Gaming Awards 2016

Dimulai sejak 2014, SXSW Gaming Awards merupakan cara penyelenggara South by Southwest (biasa ditulis SXSW) menghargai industri gaming. Dalam penyelenggaraannya, tim SXSW mencoba mengambil sebuah pendekatan ideal: tidak fokus pada produk yang dijual, namun menitikberatkan seni penciptaan video game. Dan di akhir minggu lalu, mereka mengumumkan para pemenang SXSW Gaming 2016.

Ada banyak ajang pemberian penghargaan game dilangsungkan belum lama ini. Dan jika selalu mengikuti berita terbarunya, Anda pasti tidak kesulitan menebak siapa yang kembali jadi juara: dari 22 kategori penilaian, The Witcher 3: Wild Hunt meraih tiga kemenangan, termasuk gelar bergengsi Video Game of the Year; diikuti oleh Bloodborne dan Rise of the Tomb Raider, masing-masing dengan dua trofi.

Beberapa judul familier lagi-lagi muncul dalam list, di antaranya ialah Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Ori and the Blind Forest, serta Rocket League. Daftar lengkapnya bisa Anda lihat di bawah:

gamingawards_winnertiles_1024x576-01_sfx

gamingawards_winnertiles_1024x576-02_musicalscore

gamingawards_winnertiles_1024x576-03_technical

gamingawards_winnertiles_1024x576-04_visual

gamingawards_winnertiles_1024x576-05_animation

gamingawards_winnertiles_1024x576-06_art

gamingawards_winnertiles_1024x576-07_convergence

gamingawards_winnertiles_1024x576-08_multiplayer

gamingawards_winnertiles_1024x576-09_esports

gamingawards_winnertiles_1024x576-10_personality

gamingawards_winnertiles_1024x576-11_character

gamingawards_winnertiles_1024x576-12_crowdfunded

gamingawards_winnertiles_1024x576-13_newip

gamingawards_winnertiles_1024x576-14_gameplay

gamingawards_winnertiles_1024x576-15_design

gamingawards_winnertiles_1024x576-16_narrative

gamingawards_winnertiles_1024x576-17_mattcrump

gamingawards_winnertiles_1024x576-18_ttgoty

gamingawards_winnertiles_1024x576-19_mgoty

gamingawards_winnertiles_1024x576-20_vgoty

Dan dua judul di bawah adalah penerima Gamer’s Voice Award, dipersembahkan bagi game terbaik yang diciptakan oleh developer independen, dipilih langsung oleh pengunjung acara SXSW Gaming:

gamingawards_winnertiles_1024x576-21_gamersvoice-mp

gamingawards_winnertiles_1024x576-22_gamersvoice-sp

Sumber: SXSW.

Ini Dia Daftar Pemenang Game Developers Choice Awards 2016

Di bulan Januari silam, tim penyelenggara GDC mengumumkan daftar nominasi permainan video yang berkesempatan memperoleh penghormatan tahunan Game Developers Choice Awards. Penghargaan terbagi dalam sembilan kategori, dan sesuai agenda, para pemenangnya diumumkan pada tanggal 16 Maret minggu lalu. Bagi gamer, judul-judul jawara itu tak sulit ditebak.

Seperti di ajang award sebelumnya, The Witcher 3: Wild Hunt kembali menunjukkan dominasi. Namun kali ini ia mendapatkan perlawanan sengit dari ranah independen, yaitu Her Story karya Sam Barlow. Selain menyabet tiga penghargaan GDCA 2016, Her Story juga memboyong dua trofi Independent Games Festival ke-18. Daftar lengkap Game Developers Choice Awards 2016 dapat Anda lihat di bawah:

Best Handheld/Mobile Game – Her Story (Sam Barlow)

Honorable mentions: Prune, The Room Three, Subterfuge, Pac-Man 256, Sage Solitaire, SteamWorld Heist, You Must Build a Boat

Best Debut – Moon Studios (Ori and the Blind Forest)

Honorable mentions: Asteroid Base (Lovers in a Dangerous Spacetime), Question (The Magic Circle), Thomas Happ (Axiom Verge), Dinosaur Polo Club (Mini Metro), MidBoss (Read Only Memories)

Best Audio – Crypt of the NecroDancer (Brace Yourself Games)

Honorable mentions: Fallout 4, The Witcher 3, Life is Strange, SOMA, Bloodborne, Splatoon

Best Technology – The Witcher 3: Wild Hunt (CD Projekt RED / CD Projekt)

Honorable mentions: Rise of the Tomb Raider, Batman: Arkham Knight, Splatoon, Super Mario Maker, Halo 5: Guardians

Best Design – Rocket League (Psyonix)

Honorable mentions: Her Story, Super Mario Maker, Undertale, The Witcher 3, Ori and the Blind Forest

Best Visual Art – Ori and the Blind Forest (Moon Studios / Microsoft Studios)

Honorable mentions: Metal Gear Solid V, Rise of the Tomb Raider, Batman: Arkham Knight, The Order: 1886, Everybody’s Gone to the Rapture, Fallout 4

Best Narrative – Her Story (Sam Barlow)

Honorable mentions: Everybody’s Gone to the Rapture, Fallout 4, Until Dawn, Cibele, Soma

Innovation Award – Her Story (Sam Barlow)

Honorable mentions: Rocket League, Keep Talking and Nobody Explodes, Cibele, Life is Strange, Metal Gear Solid V

Game of the Year – The Witcher 3: Wild Hunt (CD Projekt RED / CD Projekt)

Nominasi: Fallout 4, Metal Gear Solid V, Bloodborne, Rocket League

Honorable mentions: Her Story, Super Mario Maker, Undertale, Splatoon, Life is Strange

Penghargaan lainnya meliputi:

Audience Award – Life is Strange (DONTNOD Entertainment)

Pioneer Award – Markus “Notch” Persson

Ambassador Award – Tracy Fullerton

Lifetime Achievement Award – Todd Howard

 

Kita bisa melihat hal menarik di list ini. Pertama, jumlah penghargaan The Witcher 3 dikalahkan oleh Her Story. Kemudian, game-game perkasa seperti Metal Gear Solid V, Bloodborne dan Fallout 4 malah sama sekali tidak membawa pulang satupun penghargaan Game Developers Choice Awards 2016. Hal tersebut memperlihatkan ketatnya persaingan, dan menjadi bukti bahwa 2015 merupakan salah satu tahun gaming terbaik.

Via Polygon.

Fitur Cross-Network Play Mungkinkan Pengguna Xbox One Bermain Bersama Pengguna PS4

Di tengah sengitnya persaingan antara Xbox One dan PS4, salah satu yang bisa ‘mendamaikan’ keduanya adalah game non-eksklusif yang tersedia untuk kedua platform, atau yang sering dikenal dengan istilah cross-platform. Sayangnya meski ada cukup banyak game multiplayer yang cross-platform, pengguna Xbox One tetap tak bisa berjumpa secara online dengan kawannya yang lebih memilih PS4, begitu juga sebaliknya.

Namun hal itu bisa saja berubah ke depannya. Microsoft baru-baru ini mengumumkan fitur Cross-Network Play untuk Xbox One, yang secara harfiah berarti para pemain bisa bermain bersama meski menggunakan dua jaringan yang berbeda, misalnya Xbox Live dan PlayStation Network.

Salah satu game pertama yang akan memanfaatkan fitur ini adalah Rocket League. Kendati demikian, keputusan masih tetap berada pada tangan pihak developer game, apakah mereka mau atau tidak menghadirkan dukungan atas fitur ini.

Rocket League sendiri sudah dipastikan bisa dimainkan bersama-sama oleh pengguna Xbox One dan PC lewat jaringan Xbox Live mulai musim semi mendatang. Namun dengan adanya fitur Cross-Network Play, Microsoft pun akan menerima penyedia jaringan lain – misalnya Sony dengan PlayStation Network – untuk ikut berpartisipasi. Jadi dengan kata lain, pertandingan antara pemain Xbox One dan PS4 sudah mungkin dilakukan, tapi masih belum terealisasi.

Semoga saja pihak Sony bisa merespon dengan positif, sebab pada akhirnya konsumen-lah yang diuntungkan: terlepas dari perbedaan selera kita dalam memilih console andalan, kita masih bisa bermain bersama-sama tanpa ada rasa iri dan dengki.

Sumber: IGN.

Ini Dia 10 Game Terbaik di 2015

Sesuai tradisi gaming, momen pergantian tahun tidak akan lengkap tanpa rangkuman permainan-permainan terbaik yang dirilis dalam 12 bulan ke belakang. Dan saya berani bilang, 2015 merupakan salah satu tahun monumental bagi gamer. Hanya beberapa waktu sejak tahun berganti, kita sudah disodori judul-judul istimewa. Dan tak terasa, kita akan segera mengucapkan selamat tinggal.

Di artikel ini, saya mengurutkan judul-judul game terfavorit di tahun 2015. Jumlahnya memang banyak sekali, tapi untungnya kita bisa memanfaatkan layanan website agregasi. Saya menggunakan OpenCritic sebagai basisnya, dengan sedikit revisi. Sepuluh judul masuk dalam daftar di bawah, kecuali versi remaster, DLC, dan expansion-pack.

Apakah game favorit Anda masuk di sini? Siapkan secangkir kopi hangat, dan mulailah membaca.

10. Forza Motorsport 6

Mahkota game simulasi balap yang tadinya diklaim Project CARS malah direbut oleh Forza Motorsport 6. Pers memujinya dari perspektif artistik hingga sudut pandang teknis, dengan konten melimpah: game menyajikan 21 sirkuit balap autentik, beserta lebih dari 450 pilihan kendaraan.

9. Tales from the Borderlands – Season One

Telltales memang terkenal mahir dalam meramu game petualangan episodik, sayang belakangan formulanya terasa kian usang. Namun ternyata memadukan gameplay khas mereka dan setting sci-fi Gearbox ialah keputusan tepat. Gamer kini tak sabar menanti season kedua dari Tales from the Borderlands.

8. Her Story

Kejeniusan dari game indie ciptaan Sam Barlow ini terletak pada setiap detail dan fitur permainan, dari mulai presentasi, naskah, narasi dan sang karakter utama yang begitu meyakinkan. Her Story mampu menggelitik rasa empati dan keintiman pemain, melalui kombinasi eksperimen dan penyuguhan ala genre FMV.

7. Super Mario Maker

Super Mario Maker lebih dari sekedar medium menakjubkan untuk berkreasi, ia juga merupakan platform sandbox yang dilengkapi berbagai mainan. Eksekusinya sederhana namun istimewa. Bukannya cuma menikmati, Super Mario Maker memberi keleluasaan bagi Anda buat menciptakan level dan men-sharing-nya ke sesama pemain.

6. Bloodborne

Para jenius di belakang seri Dark Souls kembali melepas karya digital yang tidak kalah kelam. Dan bagi pecinta permainan super-sulit, Bloodborne adalah judul eksklusif PlayStation 4 paling esensial. Ia mengadopsi mekanisme pertempuran memuaskan seperti dalam Dark Souls, sehingga mengalahkan lawan terasa begitu memuaskan.

5. Ori and the Blind Forest

Permainan dengan visual yang begitu menonjol kadang mendapatkan keluhan dari sisi konten, tetapi Ori and the Blind Forest mampu menyeimbangkan semua aspeknya. Ia adalah game terkuat di Xbox One semenjak diluncurkan, sanggup meninggalkan kesan mendalam di memori Anda. Ori and the Blind Forest sangat indah, susah, dan mengagumkan.

4. Pillars of Eternity

Pillars of Eternity ialah permainan yang ditenagai oleh nostalgia. Developer Obsidian tanpa gentar mengusung formula RPG lawas untuk bermanuver di era modern. Hasilnya jauh lebih baik dari perkiraan gamer, dan jangan heran jika banyak orang membanding-bandingkannya dengan Baldur’s Gate – salah satu game PC terbaik sepanjang masa.

3. Kerbal Space Program

Merupakan kombinasi canggih dari ilmu pengetahuan sesungguhnya, lelucon, gameplay sandbox dan simulasi ruang angkasa. Bahkan satu pencapaian kecil saja terasa bak kemenangan besar. Dan saat Anda telah merasakan kegembiraan tersebut, akan sangat sulit bagi Anda untuk berhenti memainkan Kerbal Space Program.

2. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain

The Phantom Pain memang masih jauh dari kata sempurna, dan peluncurannya dinodai konflik internal. Namun kendala tersebut tidak menghentikan Hideo Kojima dan tim merampungkan permainan terakhir dan pelengkap seri Metal Gear. Bukan cuma sekedar memuaskan fans, The Phantom Pain mengembalikan franchise ini ke masa kejayaannya.

1. The Witcher 3: Wild Hunt

The Witcher 3: Wild Hunt mengakhiri perjalanan Geralt of Rivia dengan kisah penutupan yang spektakuler. CD Projekt Red meramunya sedemikian rupa sehingga permainan mampu mempersembahkan elemen-elemen unggulan dari gaming: pertempuran seru, dunia fantasi kelam yang istimewa, karakter-karakter mengagumkan, plus update konten gratis. Seperti inilah seharusnya RPG, atau video game secara umum, dibuat.

 

Honorable mention:

Fallout 4

Rise of the Tomb Raider

Xenoblade Chronicles X

Rocket League