Asosiasi Forensik Digital Indonesia Dibentuk

Sekumpulan Analis forensik digital mengumumkan berdirinya Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) sebagai wadah pekerjaan yang membantu mengungkap dan menganalisis kejahatan dunia maya. Pembentukan asosiasi ini didukug oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

“Agar bukti digital dianggap sah dan dapat diajukan ke persidangan maka diperlukan tindakan forensik digital yang terdiri atas pengumpulan, akuisisi, pemulihan, penyimpanan, dan pemeriksaan bukti digital, berdasarkan cara dan dengan alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk kepentingan pembuktian,” kata Menkominfo Rudiantara kepada Viva dalam pembukaan pertemuan AFDI.

Perkembangan teknologi saat ini yang semakin pesat pertumbuhannya tidak hanya membantu aktivitas masyarakat dengan meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektivitas kerja saja, namun juga memberikan efek negatif dengan memanfaatkan perangkat digital untuk menciptakan berbagai modus kejahatan  dunia maya (cyber crime) model baru.

Untuk itu fungsi forensik digital diperlukan untuk menelusuri bukti-bukti secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum untuk mengungkap sebuah kasus kejahatan.

Saat ini kejahatan dunia maya di Indonesia telah memiliki Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Didalam peraturan tersebut disebutkan perbuatan-perbuatan yang dilarang serta ancaman pidana, bukti digital yang  dianggap sah dan dapat diajukan ke persidangan jika informasi yang tercantum di dalamnya secara teknis dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pemilihan tenaga ahli dan pembentukan prosedur

Acara yang turut dihadiri oleh 100 Analis Forensik Digital Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan Rapat Umum Anggota Asosiasi Digital Forensik Indonesia untuk membahas pembentukan struktur organisasi, pemilihan ketua asosiasi serta pembahasan rencana kegiatan jangka pendek dan jangka menengah. Diharapkan dengan dibentuknya asosiasi terkait, dapat mendukung investigasi kasus kejahatan khususnya kejahatan dunia maya.

Prosedur yang sesuai untuk pelaksanaan forensik digital saat ini juga tengah dirumuskan oleh Kominfo yang nantinya akan masuk dalam rancangan Peraturan Menteri tentang standar dan panduan teknis dalam mengindentifikasi, pengumpulan (koleksi), akuisisi dan pemeliharaan bukti digital berdasarkan ISO/SNI 27037. Selain standar prosedur, hal lain yang penting untuk diperhatikan untuk mewujudkan rencana tersebut adalah personil ahli yang memiliki kemampuan untuk melakukan pemeriksaan.

“Karenanya dibutuhkan ahli forensik digital untuk menangani pidana siber. Para talenta ini punya kesabaran mau ngulik (siber) dan juga bidang tersebut jarang dilirik orang. Maka dari itu, kami mendukung pembentukan Asosiasi Digital Forensik Digital Indonesia,” tutupnya.

Proyek Palapa Ring Tetap Berjalan Meski Ada Project Loon

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi beserta rombongan melangsungkan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Salah satu “oleh-oleh” dari kunjungan tersebut adalah uji coba teknis Project Loon yang akan mengudara di Indonesia bekerja sama dengan XL, Indosat, dan Telkomsel. Tujuan proyek ini hampir mirip dengan proyek Palapa Ring yang digagas pemerintah beberapa waktu lalu. Meski demikian Menkominfo Rudiantara mengaku adanya Project Loon di Indonesia tidak mengganggu proyek Palapa Ring yang masih terus dikerjakan.

Seperti kita ketahui bersama sebelumnya Google telah menemukan kata sepakat dengan tiga operator Indonesia untuk menggelar uji coba teknis Project Loon. Google dan tiga operator telekomunikasi tersebut akan membawa “balon internet” melintasi wilayah Indonesia pada tahun 2016 mendatang.

Anggapan Project Loon akan berpengaruh pada kelanjutan pengerjaan proyek Palapa Ring langsung ditepis Rudiantara. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rudiantara mengungkapkan bahwa proyek Palapa Ring tidak akan terganggu dengan adanya Project Loon ini.

“Palapa Ring tidak akan terhambat dan tak ada masalah sama sekali dengan adanya Loon Google (Project Loon). Palapa Ring itu bagian dari rencana pitalebar Indonesia. Kalau Loon sama saja seperti BTS yang mengudara dan jadi subset dari operator. Operator seluler itu punya banyak BTS, katakanlah ada yang supply dari vendor A, vendor B, dan vendor C. Anggap saja Loon ini vendor F,” ujar Rudiantara.

Masih dari sumber yang sama Rudiantara juga mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini mendukung aspek keterbukaan bagi setiap kesempatan dan opsi teknis apapun yang berdampak positif bagi percepatan akses, khususnya Internet di Indonesia.

Sebelumnya beberapa waktu lalu pemerintah telah mengagas proyek Palapa Ring. Dikutip dari situs resmi Kominfo, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi yang akan menghubungkan seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer melalui serat optik. Palapa Ring ini nantinya, jika berhasil terealisasikan, akan menjadi jalur utama penyelenggara telekomunikasi dan jasa telekomunikasi di Indonesia. Semua demi akses Internet Indonesia yang lebih baik.

Putusan Mahkamah Agung Tolak Peninjauan Kembali Indar Atmanto

Asosiasi Industri Telekomunikasi Indonesia sangat kecewa terhadap putusan MA / Shutterstock

Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) Mantan Direktur Utama PT Indosat Mega Media (IM2) Indar Atmanto yang dianggap terlibat kasus korupsi penggunaan 2,1 GHz/3G. Keputusan ini mengganjar Indar hukuman delapan tahun penjara. Asosiasi Industri Telekomunikasi mengungkapkan kekecewaannya dengan mengedarkan petisi dukungan untuk Indar.

Continue reading Putusan Mahkamah Agung Tolak Peninjauan Kembali Indar Atmanto

Kemenkominfo Klarifikasi Isu Penggunaan Office 365 di Sekolah

Salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat adalah pertemuan dengan CEO Microsoft Satya Nadella membahas soal pengadaan layanan Office 365 bagi jutaan guru di Indonesia. Kunjungan yang kemudian dilanjutkan oleh Menkominfo Rudiantara pada akhirnya tidak membahas masalah tersebut, seperti diklarifikasi Kemenkoinfo melalui Kasubdit Teknologi dan Infrastruktur e-Business Ditjen Aptika Noor Iza kepada IndoTelko, Rabu (28/10).

“Soal isu itu harus diklarifikasi. Pertemuan dengan Microsoft tidak ada agenda membahas Office 365,” tegas Aptika.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan di situs Microsoft, disebutkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Microsoft untuk menyediakan akses gratis software produktivitas Office 365 kepada 3,5 juta guru di Indonesia.

Pemberian Office 365 Education kepada PGRI mencakup seluruh layanan Office 365 seperti e-mail, pengolah kata (word processing), pengolah data (data processing), konferensi video, dan lainnya. Microsoft pun akan menyediakan pelatihan dan konsultasi teknis kepada PGRI agar dapat meningkatkan kapasitas para guru dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk pemanfaatannya dalam dunia pembelajaran.

Berita tersebut menuai kritik keras dari para praktisi dan penggiat Open Source di Indonesia, yang menganggap kesepakatan tersebut akan merugikan Indonesia, dalam artian biasanya tidak ada konsep free lunch.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Aptika kembali menegaskan kunjungan yang kemudian dilanjutkan oleh Rudiantara tidak membahas soal Office 365.

“Pak Menteri Anies Baswedan [Mendikbud] sudah memberi surat konfirmasi ke Pak Menkominfo akan tidak adanya bahasan Office 365. Saya sudah diberi note-nya. Kemenkominfo selalu menghubungi Diknas sejak awal dan sudah clear. Makanya Menteri Anies tidak ke Palo Alto karena [pembahasan] Microsoft [Office] 365 dihilangkan oleh Menkominfo,” kata Aptika Noor Iza.

Pemerintah Indonesia melalui Kominfo memberikan keterbukaan dan kebebasan kepada sekolah untuk memilih layanan yang sesuai. Demikian juga kepada pihak swasta yang membantu pendidikan di Indonesia tidak harus menggunakan Office 365.

“Pemerintah juga memberikan bantuan dana untuk sekolah. Amanat dari pemerintah adalah data guru dan siswa ditempatkan di sekolah,” tutup Aptika.

Balon Udara Project Loon Mengudara di Langit Indonesia Tahun 2016

Pendiri Google dan President Alphabet Inc. Sergey Brin, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, CEO Indosat Alexander Rusli, dan VP Project Loon Mike Cassidy di sela-sela penandatanganan MoU Project Loon di kantor Google X / XL Axiata

Meskipun menuai pro dan kontra karena dianggap akan melakukan bypass konektivitas dan berisiko mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan (riset), kesepakatan antara Alphabet Inc. (pemilik Project Loon) dengan pemerintah Indonesia dan tiga operator utama Indonesia telah dilakukan di kantor Google X, Mountain View, Rabu (28/10/2015). Tercakup dalam kesepakatan itu adalah uji coba balon udara Loon di wilayah Indonesia mulai 2016.

“Ini adalah keputusan strategis. Setidaknya, bagi para operator telekomunikasi di Indonesia harus menjadi bagian dari ini, paling tidak mengetahui aspek teknisnya,” ujar Menkominfo Rudiantara, seperti dilaporkan Kompas di lokasi acara peresmian kesepakatan Indonesia dan Alphabet.

Secara komprehensif nantinya Project Loon di Indonesia akan menjangkau wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang sebelumnya belum mendapatkan akses internet serta infrastruktur telekomunikasi, misalnya di  kawasan Timur Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 100 juta orang penduduk yang masih belum terhubung dengan Internet. Hal inilah yang kemudian dicoba dikurangi dengan uji coba Project Loon di Indonesia.

Project Loon dalam skala yang besar adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebelumnya Project Loon telah dilakukan di Australia dengan menggandeng operator seluler Telstra dengan memanfaatkan frekuensi LTE untuk disebarkan kepada pengguna melalui konektivitas Wi-Fi. Kemitraan seperti ini diharapkan bisa terwujud bersama tiga operator besar di Indonesia yaitu XL Axiata, Telkomsel dan Indosat.

Project Loon merupakan program yang digagas oleh Google (sekarang dalam payung Alphabet Inc.) dengan mengusung teknologi untuk menyebarkan koneksi Internet di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau koneksi kabel maupun sinyal operator selular. Loon menggunakan balon udara bertenaga matahari yang akan mengudara di ketinggian sekitar 20 km di atas permukaan laut dan berfungsi layaknya menara pemancar jaringan 4G/LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di medan sulit, seperti hutan dan pegunungan.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Alphabet, pemerintah Indonesia, dan tiga operator utama di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kominfo berharap dapat menghadirkan internet keseluruh pelosok wilayah Indonesia. Seperti apa nantinya aspek komersial kerja sama ini ke depannya masih dalam proses perencanaan Kominfo.

Turut hadir dalam acara tersebut Pendiri Google dan President Alphabet Inc Sergey Brin dan Vice President Project Loon Mike Cassidy. Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, ditambah perwakilan tiga operator utama di Indonesia, yaitu Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, dan CEO Indosat Alexander Rusli.

Komitmen operator seluler Indonesia

projectloon_indonesia

Uji coba Project Loon direncanakan akan dilaksanakan tahun 2016 dan pelaksanaan komersialisasi akan memakan waktu 2-3 tahun. XL sendiri dalam rilis persnya akan terus melakukan evaluasi terhadap potensial pasar dari penyediaan layanan Project Loon ini. Ke depannya XL akan melanjutkan diskusi lebih lanjut pihak Google. untuk mempelajari proyek uji coba lebih dalam, baik secara teknis maupun komersial. Teknologi yang ditawarkan disebutkan akan lebih sesuai untuk diterapkan di luar Jawa dengan banyak area masih belum terlayani Internet secara maksimal oleh semua operator.

“Akses informasi menjadi salah satu kunci kemajuan di era digital saat ini. Karena itu, layanan Internet yang memadai menjadi kebutuhan urgen bagi kita untuk bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah-daerah terpencil.  XL melihat kesempatan untuk bisa mengatasi hambatan geografis wilayah Indonesia melalui Project Loon. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama untuk uji coba ini,” ungkap CEO XL Dian Siswarini.

CEO Indosat Alexander Rusli menambahkan, “Kami sangat senang mendukung upaya Pemerintah dalam menyediakan koneksi digital dan internet melalui kerja sama ini. Indosat senantiasa berkomitmen menyediakan koneksi digital demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sampai ke daerah terpencil. Kami juga telah memodenisasi jaringan kami untuk melayani masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses jaringan.”

“Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah. Hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband yang berkualitas,” tutup Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Menkominfo Usulkan Pembukaan Terbatas Investasi di Sektor E-Commerce

Hingga kini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih terus merampungkan roadmap e-commerce di Indonesia. Hal-hal terkait yang dilakukan di antaranya mengeluarkan gagasan National Payment Gateway hingga upaya merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) di berbagai sektor yang rencananya akan rampung dalam tiga bulan ke depan. Revisi DNI yang baru mencoba membatasi akses langsung investor asing ke layanan e-commerce di Indonesia

Continue reading Menkominfo Usulkan Pembukaan Terbatas Investasi di Sektor E-Commerce

Rudiantara Ungkap Rencana Apple Dirikan Pusat Pengembangan di Indonesia

Apple berencana bangun R&D di Indonesia / ShutterstockMenteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan bahwa baru-baru ini ia telah menggelar pertemuan dengan manajemen Apple Inc. Dalam pertemuan tersebut Apple menyinggung tentang rencana untuk membangun industri software dan hardware di Indonesia. Berlakunya aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) turut memunculkan wacana Apple akan membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Continue reading Rudiantara Ungkap Rencana Apple Dirikan Pusat Pengembangan di Indonesia

Pemerintah Indonesia Ingin Terapkan Metode Lisensi OTT Uni Eropa

Isu dari pemain OTT (Over The Top) luar negeri yang masuk ke Indonesia sempat mencuat beberapa waktu lalu. Para operator dibuat kelimpungan karena serbuan ini, pasalnya OTT tidak sedikit pun memberikan sumbangsih dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia tapi mampu meraup keuntungan yang besar. Hal ini membuat para penyedia infrastruktur dalam hal ini operator kelimpungan. Untuk itu pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berniat menerapkan regulasi lisensi seperti yang diterapkan di Eropa. Continue reading Pemerintah Indonesia Ingin Terapkan Metode Lisensi OTT Uni Eropa

Silicon Valley Nasional Harus Didirikan di Lokasi Strategis

Silicon Valley Nasional penting sebagai pusat dan penghubung industri keratif digital / Shutterstock

Berkunjung ke “kiblat” industri teknologi Silicon Valley juga masuk ke dalam agenda Presiden Joko Widodo dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara beberapa waktu mendatang. Dikatakan oleh Rudiantara bahwa kehadirannya ke Silicon Valley nanti untuk menggali inspirasi pengembangan Silicon Valley Nasional. Hal itu penting, karena kemajuan berbagai sektor dengan dukungan teknologi memerlukan sebuah wadah untuk berkembang. Dalam sebuah kesempatan Rudiantara juga menyinggung bahwa untuk Silicon Valley Nasional rencana akan didirikan di Bandung atau Yogyakarta. Continue reading Silicon Valley Nasional Harus Didirikan di Lokasi Strategis

Tahun 2020 Ditargetkan Akan Lahir Seribu Startup Baru di Indonesia

Diharapkan dengan program ini sesuai dengan rencana jangka panjang Presiden Joko Widodo dalam hal membuat roadmap e-commerce dan industry digital lainnya yang solid / Shutterstock

Terinspirasi dari perkembangan startup yang ada saat kunjungan ke Silicon Valley pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo bersemangat untuk membuat sebuah gebrakan untuk meningkatkan potensi tersebut. Dalam sebuah kesempatan, Menkominfo Rudiantara bersama Chief Executive Kibar Kreasi Yansen Kamto dan Partner Convergence Ventures Donald Wihardja menginisiasi gerakan 1.000 startup di Indonesia. Gerakan tersebut ditargetkan akan terselesaikan di tahun 2020. Continue reading Tahun 2020 Ditargetkan Akan Lahir Seribu Startup Baru di Indonesia