[Review] ASUS VivoBook 15 X505ZA Ryzen 5, Laptop Kencang Ekonomis untuk Content Creator

Saat ASUS meluncurkan laptop VivoBook 15 X505ZA series pada bulan Agustus lalu, saya dibuatnya jatuh hati. Setelah berkonsultasi ke bapak Dimas dan Yoga Wisesa, saya pun menandainya ke dalam wishlist.

Sayangnya saya harus menanti lama, karena hingga review ini diterbitkan – baru varian Ryzen 3 yang sudah ada di ASUS Official Store Tokopedia. Sementara, untuk varian Ryzen 5 dan Ryzen 7 belum tersedia.

review-asus-vivobook-15-x505za

Setidaknya saya punya dua alasan, pertama dari aspek performa dan kedua ialah harga yang cukup ramah di kantong. Seperti yang disebutkan di atas, ASUS X505ZA series tersedia dalam tiga konfigurasi hardware berbeda yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu AMD Ryzen 3, Ryzen 5, dan Ryzen 7.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.

  • Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,4 juta
  • Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp 8,5 juta
  • Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta

Pilihan saya jatuh pada varian AMD Ryzen 5. Selain faktor kecocokan harga, saya meyakini performanya sudah cukup sebagai laptop untuk digunakan bekerja sehari-hari.

Jadi, saya sangat antusias saat laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle. Berikut review ASUS Vivobook 15 X505ZA dan di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari ASUS X505ZA.

Desain ASUS VivoBook 15 X505XZA

review-asus-vivobook-15-x505za

Masuk dalam jajaran laptop VivoBook, ASUS X505ZA di gembar-gembor sebagai ‘laptop tipis ekonomis’ dengan fitur dan spesifikasi yang cukup tinggi. Apapun APU Ryzen yang dipilih, ketiga varian ASUS X505ZA ini punya penampilan yang identik.

Laptop ini memiliki layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. Jelas bahwa ASUS X505ZA bukanlah laptop yang ultra tipis dan ringkas seperti seri ZenBook – meskipun ukurannya masih cukup portabel.

review-asus-vivobook-15-x505za

Menariknya, ASUS membenamkan layar 15 inci di form-factor laptop 14 inci. Hal ini tercapai berkat pemangkasan bezel samping layar yang cukup signifikan. Ketebalan bezelnya hanya 7,7mm yang menghasilkan rasio display ke body mencapai 81 persen.

Saya pun membandingkan dengan laptop 14 inci, ukuran lebarnya memang tidak jauh berbeda – memastikannya bakal muat diselipkan ke dalam tas. Namun, laptop ASUS X505ZA ini memang sedikit lebih panjang.

review-asus-vivobook-15-x505za

Dari sisi desain, overall ASUS X505ZA tampil cukup elegan. Bagian lid cover misalnya, ASUS membubuhkan pola sehingga membentuk ilusi yang terlihat menawan.

Saat laptop dibuka, kesan futuristik tidak dapat ditampik berkat layar 15,6 inci yang disebut NanoEdge display with ultranarrow bezel 7,7mm. Ditambah lagi, material logam yang menyelimuti di sekitar area keyboard yang juga menunjang penampilannya.

Walaupun begitu, struktur body yang didominasi oleh material plastik juga tidak bisa berbohong. Laptop ini terasa kurang premium saat ditenteng di tangan, tetapi sebagai laptop ekonomis hal tersebut tentu bisa ditoleransi.

ASUS X505ZA sudah mengadopsi chiclet keyboard yang memiliki jarak lebih besar di antara tuts-nya, sebab ASUS tidak menyertakan numerical pad. Ukuran tuts yang cukup lapang membuat pengalaman mengetik terasa menyenangkan dan memiliki sensasi tactile, kejadian typo mungkin bisa berkurang.

Sayangnya, keyboard laptop ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Tetapi yang paling menyebalkan adalah absennya lampu indikator caps lock dan ukuran tombol navigasi arah yang terlalu kecil.

review-asus-vivobook-15-x505za

Sekarang lanjut ke touchpad laptop yang letaknya di tengah dan telah mendukung kapabilitas Windows gesture. Sejumlah gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya tiga jari menyapu ke bawah untuk menampilkan desktop, tiga jari ke atas untuk multitasking view, dan tiga jari ke samping kanan atau kiri untuk berpindah antar aplikasi, dan banyak lagi.

Soal kelengkapan konektivitas, ASUS X505ZA telah dibekali sejumlah port fisik penting. Di sebelah kanan terdapat indikator pengisian daya, slot kartu memori flash, soket headphone/headset/mikrofon, dua buah port USB 2.0, dan slot keamanan. Berpindah ke sisi kiri, ditemui port USB type-C, port USB 3.0, port HDMI 1.4, port LAN, dan soket untuk mengisi daya.

Layar

review-asus-vivobook-15-x505za

Merunut website ASUS Indonesia, ada varian di mana panel seluas 15,6 inci pada ASUS X505ZA sudah mengusung resolusi Full HD. ASUS X505ZA memang memiliki banyak sekali varian dan menurut spesifikasi produk yang tertera di sejumlah toko di e-commerce hanya mencantumkan resolusi HD.

Berdasarkan unit ASUS X505ZA yang saya review, konfigurasi AMD Ryzen 5 dengan RAM 8GB dan storage 1TB – resolusi layarnya sebatas HD (1366×768 piksel). Jujur saja hal ini agak mengecewakan, ditambah lagi nilai color gamut NTSC-nya hanya 45 persen.

Padahal kebutuhan saya meliputi editing video dan mengedit foto. Sebagai informasi, NTSC merupakan besaran color gamut (Adobe RGB) yang berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna. Ditingkat ini, layar ASUS X505ZA kurang direkomendasikan untuk mengedit foto maupun video karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan pada kamera digital.

Meski begitu, kualitas tampilan layar ASUS X505ZA untuk aktivitas multimedia seperti menonton video dan gaming tidaklah mengecewakan. Layar laptop ini telah dilengkapi lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz, teknologi Splendid, hingga fitur ASUS Tru2Life Video untuk meningkatkan kualitas visual, serta mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

Kinerja

review-asus-vivobook-15-x505za

Semua laptop terbaru ASUS hadir dengan sistem operasi Microsoft, termasuk ASUS X505ZA yang sudah menjalankan Windows 10 Home. AMD Ryzen 5 2500U Processor 2.0 GHz (2 M cache, up to 3.6 GHz) dengan Thermal Design Power 15 watt telah tertanam.

Dikombinasikan dengan RAM 8 GB DDR4 1866MHz (dual channel), hard drive 1TB 5400 rpm SATA HDD, dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8, menegaskan bahwa dari segi performa ASUS X505ZA memang sudah cukup powerful.

Sebagai informasi, unit ASUS X505ZA yang saya review sudah di-upgrade besaran RAM-nya menjadi 16GB. ASUS X505ZA ini memang memiliki kapabilitas untuk mendongkrak performa lewat upgrade RAM dan juga tersedia slot SSD SATA.

review-asus-vivobook-15-x505za

Tentu saja, bila Anda rela mengeluarkan uang lebih. Tetapi, ASUS tidak menyediakan door compartment yang mudah untuk diakses, Anda harus membuka casing bawah secara keseluruhan.

Dari pengalaman saya, sejumlah tugas kantoran standar seperti pengetikan, membuka aplikasi Office, browsing dengan banyak tab, hingga mengedit foto di software editing gambar seperti Photoshop CC dan Lightroom CC dapat berjalan dengan mulus oleh ASUS X505ZA.

Saya juga mencoba ASUS X505ZA untuk melakukan video editing di Adobe Premiere Pro CC. Meski ada tanda seru saat instalasi Premiere Pro karena dibutuhkan layar dengan resolusi Full HD, namun ternyata laptop ini mampu untuk mengedit video dengan lancar.

Daya Tahan Baterai

Untuk sumber tenaganya, ASUS menggunakan baterai 3-cell 42 Wh yang harusnya dapat menjaga laptop ini menyala seharian. Saya telah menguji laptop ini berdasarkan berapa lama bisa menonton file video 1080p, laptop terhubung ke jaringan WiFi, dengan tingkat kecerahan layar dan volume suara 50 persen.

Hasilnya, ASUS X505ZA mampu bertahan selama 5 jam 1 menit. Tentu saja saat digunakan untuk browsing, hasilnya mungkin bisa lebih lama. Sebaliknya, jika digunakan untuk bermain game, maka akan lebih cepat habis.

Verdict

review-asus-vivobook-15-x505za

Dengan harga Rp8,5 juta, ASUS X505ZA adalah pilihan solid bagi mahasiswa maupun karyawan yang membutuhkan laptop terjangkau dengan komputasi yang kencang.

Selain untuk menunjang aktivitas harian, laptop ini juga mampu menjalankan game-game PC esports seperti Dota 2, League of Legends, dan game lainnya dengan cukup lancar.

Performa AMD Ryzen 5 2500U Processor dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8 pada ASUS X505ZA sangat memuaskan. Potensi dari laptop ini juga masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi, berkat penggunaan konfigurasi RAM dual channel dan dual storage.

Jadi, sisihkan uang Anda untuk membeli RAM dan SSD. Kemudian pindahkan sistem operasi ke SSD, sehingga ASUS X505ZA akan lebih responsif dan cekatan dalam memenuhi kebutuhan Anda.

Sebenarnya, ASUS X505ZA juga cukup ideal buat kalian para video content creator (baca: YouTuber). Saya telah mencoba laptop ini untuk video editing dengan software Adobe Premiere Pro CC dan performa saat mengedit videonya mulus.

Sayangnya sebagai laptop ekonomis, ASUS X505ZA tidak didukung oleh spesifikasi display yang mumpuni. Layar seluas 15,6 incinya masih disokong resolusi HD (1366×768 piksel) dan hanya memiliki nilai color gamut NTSC 45 persen, sehingga kurang direkomendasikan untuk keperluan desain grafis.

Sparks

  • AMD Ryzen 5 Processor yang powerful
  • Punya potensi peningkatan performa dengan upgrade RAM dan SSD
  • Best value, harga relatif terjangkau dengan performa tinggi
  • Punya port USB Type-C

Slacks

  • Resolusi layar sebatas HD
  • Tidak memiliki lampu indikator caps lock
  • Ukuran tombol navigasi empat arah terlalu kecil

[Review] HP Notebook 15-db0011AU: AMD Ryzen 3 Layar Besar Terjangkau

Prosesor AMD untuk laptop selama ini dikenal dengan platform yang memiliki kinerja yang cukup baik dengan harga yang lebih terjangkau. Apalagi, AMD menggabungkan Central Processing Unit atau CPU mereka dengan Graphics Processing Unit atau GPU ke dalam satu chipset yang dikenal dengan nama Accelerated Processing Unit atau APU.

Akan tetapi, semenjak AMD meluncurkan generasi kedua dari prosesor Ryzen terbaru mereka, semua berubah. APU yang dulunya memiliki kinerja yang sepertinya biasa saja, saat ini sudah menjadi jauh lebih kencang. Hal tersebut dikarenakan perubahan arsitektur dari yang berbasis Buldozer menjadi berbasis Zen.

HP Notebook 15-db0011AU - Desk

APU Ryzen generasi kedua pun saat ini telah digunakan pada laptop dengan nama Ryzen Mobile dengan nama kode Raven Ridge. Ryzen Mobile sendiri merupakan sebuah APU yang menggunakan arsitektur prosesor dan graphics terintegrasi terbaru dari AMD.

Salah satu laptop yang menggunakan APU Ryzen Mobile adalah HP Notebook 15-db0011AU. Yap, penamaan yang mungkin akan sulit diingat oleh para pembelinya. Laptop yang datang ke meja pengujian DailySocial ini sudah menggunakan APU Ryzen Mobile 3 2200U.

HP Notebook 15-db0011AU - Back

Laptop HP Notebook 15-db0011AU memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor AMD Ryzen 3 Mobile  2200U 2 Core 4 Thread Clock 2,5 GHz Turbo 3,4 GHz
Graphics AMD Vega 3
RAM / HDD 2 x 4GB DDR4 2400 MHz / 1TB HDD 5400 RPM
Layar / Resolusi 15,6” LED Backlit / 1366×768
Port ekspansi USB-2.0, USB 3.0, Audio 3,55mm port, HDMI
Baterai 3 Cell 41 Whrs Polymer
Kamera HD
Dimensi 376 x 246 x 22,5 mm
Bobot 1,77 kg

Untuk hasil CPU-Z dan GPU-Z dari laptop HP Notebook 15-db0011AU adalah sebagai berikut:

Dengan spesifikasi tersebut, laptop yang satu ini memiliki harga Rp. 6.299.000. Harga tersebut mungkin tidak terlihat murah, akan tetapi dengan menggunakan grafis terintegrasi AMD Vega 3, laptop ini akan menjadi lebih baik digunakan untuk melakukan editing. Beberapa game lama pun juga dapat dimainkan dengan cukup baik. Oleh karena itu, harga tersebut dapat dikatakan terjangkau.

Laptop yang satu ini ternyata memiliki sebuah charger yang dimensinya tidak tebal. Hal ini tentu saja membuat HP Notebook 15-db0011AU tidak terlalu berat saat dibawa kemana-mana.

HP Notebook 15-db0011AU - Charger

Desain

Laptop HP Notebook 15-db0011AU yang kami dapatkan memiliki warna abu-abu. Pada bagian badan atas yang terbuat dari plastik polikarbonat menggunakan desain matte finishing. Hal ini selain mempercantik juga membuat bagian atasnya menjadi tidak lebih licin.

HP Notebook 15-db0011AU - Bagian Kiri
Pada bagian kiri ditemukan port daya, RJ-45 LAN, HDMI, USB 3, dan audio 3,5mm

Laptop yang satu ini menggunakan keyboard dengan tipe desain chiclet. Dengan dimensi layar 15,6 inci, membuat lebar laptop dapat memuat full keyboard. Hal ini tentu saja membuat pengguna dapat menggunakan tombol numpad yang berada di sisi sebelah kanan.

HP Notebook 15-db0011AU - Keyboard

Laptop yang satu ini memiliki besar  376 x 246 x 22,5 mm, memuat layar dengan ukuran 15,6 inci yang memiliki resolusi 1366 x 768. Untuk bobotnya, HP Notebook 15-db0011AU memiliki berat sekitar 1770 gram, termasuk baterai, yang sehingga dapat membuat punggung terasa nyaman saat dibawa dengan tas ransel. Berat tersebut belum termasuk chargernya yang memang cukup ringan untuk dibawa.

HP Notebook 15-db0011AU - Bagian Kanan
Pada sisi bagian kanan dapat ditemukan slot SDCard, port USB 2.0, DVD Writer, dan Kensington lock

Saat laptop ini datang ke meja pengujian DailySocial, sistem operasi yang terpasang sudah menggunakan Windows 10 Home. Hal ini tentu saja membuat pengguna lebih nyaman karena menggunakan sistem operasi yang resmi sehingga mendapatkan dukungan penuh dari Microsoft.

Kinerja

HP Notebook 15-db0011AU menggunakan AMD Raven Ridge dengan prosesor dual core quad thread Ryzen 3 Mobile 2200U dengan Thermal Design Power 15 Watt. Dengan core terbaru dari AMD tersebut, tentu saja notebook ini cukup bertenaga dibandingkan dengan generasi sebelumnya. “Cukup” karena memang menggunakan dua inti saja dengan empat thread. Hal ini berarti dalam menggunakan Office dan software-software editing, HP Notebook 15-db0011AU sudah sangat mumpuni.

Menggunakan Integrated Graphics Processor (IGP) terbaru dari AMD, yaitu VEGA 3, tidak berarti laptop ini dapat bermain game-game baru. Walaupun sudah menggunakan RAM dual channel tidak berarti bahwa dengan 3 Compute Unit dapat bermain game-game terbaru.

Uji sintetis yang kami lakukan juga menghadirkan laptop yang bertenagakan APU AMD generasi sebelumnya, 9830P dengan kode Bristol Ridge. GPU yang terpasang adalah Radeon RX 460. Hal ini tentu saja untuk melihat seberapa kencang APU AMD Ryzen 3 Mobile dibandingkan generasi sebelumnya.

Pada grafik PCMark 8 di atas, terjadi anomali di mana PCMark 8 Create selalu crash pada saat diuji. Karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat mengulang dengan melakukan instalasi ulang Windows.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 4 jam 23 menit! Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Untuk membeli sebuah notebook yang dapat digunakan untuk melakukan editing grafis dan video memang membutuhkan tenaga proses yang tinggi. Selama ini, laptop yang memiliki kemampuan tersebut ada pada kisaran harga 8 sampai 10 juta rupiah. AMD pun menghadirkan Ryzen 3 Mobile yang mampu dijual dengan harga yang lebih rendah.

Kinerja prosesor dari arsitektur Zen memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Pada grafik yang ada di atas, menunjukkan bahwa Ryzen 3 Mobile 2200U memiliki kinerja yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Bristol Ridge. Kinerja seperti ini yang membuatnya mampu melakukan editing foto dan video dengan cukup baik.

HP Notebook 15-db0011AU - 2

Di sisi lain, kinerja graphics pada Ryzen 3 Mobile 2200U juga dapat diandalkan. Walaupun tidak sekencang Radeon RX460 yang terpasang pada sebuah laptop, beberapa game ringan seperti PES 2017 sudah dengan mudah dijalankan. Walaupun begitu, Vega 3 belum dapat memainkan game berat seperti Rise of the Tomb Raider atau GTA V dengan lancar.

RAM yang ada pada laptop ini telah menggunakan mode dual channel, yang membuatnya memiliki kinerja yang paling optimal. Dengan bandwidth yang lebih besar, tentu saja akan memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mode single channel.

Harga yang ditawarkan untuk HP Notebook 15-db0011AU adalah Rp. 6.299.000. Harga seperti ini bisa jadi tergolong cukup tinggi bagi beberapa kalangan. Namun, kinerja yang dimiliki membuatnya terlihat menjadi lebih terjangkau. Beberapa toko online malah sudah menawarkan harga yang lebih murah lagi.

Sparks

  • Kinerja prosesor cukup baik
  • Kinerja IGP cukup baik
  • Ramping dan cukup ringan
  • Charger berdimensi kecil
  • Harga cukup terjangkau
  • Windows 10 asli

Slacks

  • Belum memiliki USB-C
  • Material masih plastik
  • Namanya sulit untuk diingat

AMD Umumkan APU Murah Athlon 200GE dengan iGP VEGA

Saat AMD mengeluarkan arsitektur Zen, pada saat itu pulalah era baru AMD dimulai (kembali). Prosesor Ryzen saat ini memiliki kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan arsitektur sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya prosesor Ryzen 7, 5, dan 3 yang menantang arsitektur terbaru dari Intel.

138914-athlon-pib-left-facing-1260x709_2

Sebelumnya, AMD juga memiliki prosesor bernama Athlon. Athlon pertama kali dipasarkan sebagai prosesor terkencang dari AMD. Akan tetapi, lama kelamaan Athlon dipakai untuk menjadi sebuah prosesor versi murah dari AMD menentang Pentium dan Celeron.

Saat ini, AMD kembali memunculkan Athlon sebagai APU terjangkau mereka. Untungnya, Athlon terbaru dari AMD tidak menggunakan arsitektur Bristol Ridge, tetapi Zen. Nama dari Athlon terbaru AMD adalah Athlon 200GE.

AMD Athlon 200GE mengintegrasikan iGP VEGA 3, yang saat ini dianggap mumpuni dalam menjalankan beberapa aplikasi editing. Selain itu, VEGA 3 juga terbukti mampu menjalankan beberapa game yang masih digemari saat ini seperti DOTA, CS:GO, dan lain sebagainya.

APU AMD Athlon 200GE memiliki spesifikasi sebagai berikut

MODEL

CPU Cores

Threads

Processor Frequency

Graphics Compute Units

TDP (Watts)

AMD Athlon™ 200GE

2

4

3.2GHz

3

35W

APU yang satu ini tidak memiliki Turbo Boost pada sisi prosesornya. Dan untuk menghadirkan komputer dengan daya yang lebih rendah, APU yang satu ini hanya memiliki TDP 35 Watt saja.

AMD Athlon

AMD bakal menjual APU yang satu ini dengan harga $55 atau sekitar Rp. 820.000 saja. Dengan harga tersebut, pengguna tidak perlu lagi menambah sebuah graphics card karena sudah terintegrasi.

Prosesor AMD Athlon 200GE akan tersedia pada retailer-retailer dan system integrator di seluruh dunia dimulai pada 18 September 2018. AMD juga bakal meluncurkan seri di atasnya, Athlon 220GE dan 240GE pada kuartal ke empat 2018 nanti.

Sumber dan gambar: AMD.

HP Luncurkan Laptop 2 in 1 dengan AMD Ryzen: Envy X360 13

Saat ini, AMD sepertinya sedang mengembangkan sayapnya di perangkat laptop 2 in 1. Bekerja sama dengan vendor-vendor kelas atas, AMD pun yakin bahwa prosesor Ryzen terbarunya mampu berjalan dengan daya rendah namun memiliki kinerja tinggi. Salah satu partner yang mengeluarkan laptop 2 in 1 bertenagakan APU AMD adalah HP.

HP Envy x360 13 - Launch

HP meluncurkan Envy x360 13 di klub Empirica SCBD Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018 yang lalu. APU yang digunakan pada laptop ini adalah Ryzen generasi kedua yang hemat daya.

Dengan menggunakan kata 360, menunjukkan bahwa HP Envy ini mampu dibuka sampai dengan 360 derajat. Hal tersebut membuatnya dapat dipakai dengan mode laptop seperti biasanya, mode tenda untuk menonton, dan mode tablet.

HP Envy x360 13 - Cover

HP sendiri memasarkan Envy x360 13 ini menyasar pada pangsa pasar pekerja konten kreatif. Hal tersebut dikarenakan bobot dari laptop 2 in 1 ini yang hanya 1,27 kg saja namun memiliki kinerja yang tinggi.

“HP memahami kebutuhan para pekerja kreatif di Indonesia dan kami terus memberikan inovasi yang membantu para multitasking content creator dalam menghidupkan brand pribadi mereka dan berani mengekspresikan kreativitas ketika bekerja maupun menikmati waktu luang,” ungkap David Tan, President Director HP Indonesia. “Apapun profesinya, baik fotografer, ilustrator, vlogger, atau desainer, produk-produk premium kami dengan desain ramping dan stylish mewakili hal-hal terbaik dalam hidup yang mendorong Anda mengeluarkan kreativitas terhebat.”

HP Envy x360 13 - Flat mode

HP Envy x360 13 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R7 2700U 4 core 8 Thread 2,2 GHz Turbo 3,8 GHz

AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz

GPU IGP AMD VEGA 10 / VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 512 GB SSD NVMe
Layar 13.3″ FullHD IPS Gorilla Glass NBT
Bobot / Dimensi 1,27 kg / 306.7 x 214.6 x 14,9 mm
Baterai 53,2 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 16.499.000 dan Rp. 14,999,000

Laptop yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan fast charging, yang membuatnya dapat terisi 50% selama 45 menit saja. Selain itu, HP juga menyediakan stylus secara terpisah yang bisa digunakan layaknya pena pada laptop ini.

Untuk bagian suara, HP sudah menanamkan speaker buatan Bang & Olufsen sebanyak empat buah.

HP Envy x360 13 - Laptop mode

Upgrade RAM

RAM juga menjadi hal penting pada HP Envy x360 13. HP sudah menyediakan RAM sebesar 2×4 GB atau 8 GB Dual Channel pada laptop yang satu ini. Lalu apakah RAM yang ada bisa ditambah?

Untuk mengejar ketipisan yang ada pada HP Envy x360 13 ini, RAM yang ada harus tertanam langsung pada motherboard-nya. Hal tersebut tentu mengindikasikan bahwa RAM yang ada pada laptop ini sudah tidak bisa di-upgrade lagi.

HP Envy x360 13 - Laptop Mode 2

HP juga tidak menyediakan versi dengan RAM yang lebih besar untuk Envy x360 13 ini. Mereka mengatakan bahwa karena memang tidak di desain untuk bermain game, RAM dengan kapasitas 8 GB tentu saja sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan.

AMD Ryzen Hanya untuk Envy?

Secara terpisah, kami sempat menanyakan kepada bapak David Tan, President Director HP Indonesia, apakah seri Ryzen tipis hanya akan hadir pada Envy saja. HP juga memiliki seri premium Spectre yang selama ini memiliki kinerja yang biak dengan dimensi yang tipis.

HP Envy x360 13 - Workplace

David tidak menyangkal bahwa nantinya tidak ada Spectre berbasis Ryzen. Hal tersebut dikarenakan kemitraan AMD dengan HP sudah terjalin sejak lama. HP juga menjadi salah satu vendor yang sering meluncurkan produk berbasis AMD.

Begitu juga dengan halnya Omen. Produk gaming dari HP ini juga tidak disangkal kehadirannya dengan menggunakan AMD Ryzen. Secara global sendiri, Omen dengan basis Ryzen juga sudah beredar luas, namun memang kehadirannya di Indonesia masih senyap.

HP pun meminta para konsumen untuk menunggu hadirnya laptop dengan dapur pacu AMD Ryzen yang bakal muncul pada tahun 2018 ini.

Lenovo Luncurkan Yoga 530: Berbasis AMD Ryzen 2

Selama ini, perangkat 2 in 1 yang dikeluarkan oleh Lenovo dengan nama Yoga selalu menggunakan prosesor buatan Intel. Hal tersebut dikarenakan prosesor dari Intel memiliki sebuah lini yang memang memakan daya yang cukup kecil. Namun kali ini hal tersebut berubah.

Yoga 530 Ryzen - Launch

AMD selaku pemilik APU AMD Ryzen saat ini memiliki sebuah chipset yang memiliki Thermal Design Power (TDP) sebesar hanya 15 watt saja. Dengan arus sekecil itu, AMD sudah menyematkan prosesor Zen dengan graphics terintegrasi VEGA 8. APU tersebut adalah AMD Ryzen R5 2500U.

Yoga 530 Ryzen

Laptop 2 in 1 dengan APU AMD Ryzen R5 2500U tersebut diperkenalkan oleh Lenovo pada tanggal 7 Agustus 2018 bertempat di Jia Resto Shangri La – Jakarta. Lenovo memberi nama Yoga 530 pada laptop yang satu ini.

Yoga 530 Ryzen Stand Mode

Sama seperti laptop 2 in 1 pada lini Yoga lainnya, Yoga 530 mampu dibuka hingga 360 derajat sampai belakang. Hal ini berarti bahwa Yoga 530 dapat digunakan dengan mode laptop biasa, mode stand dimana sisi keyboard menjadi penyangga laptop, mode tent yang berbentuk seperti tenda untuk digunakan saat menonton video, dan mode tablet yang memutar sisi keyboard sampai 360 derajat.

Yoga 530 Ryzen Tent Mode

Engsel yang digunakan pada Lenovo diklaim mampu bertahan lama. Pihak Lenovo pun mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada engsel/hinge yang rusak pada pusat servis Lenovo.

Yoga 530 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz
GPU IGP AMD VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 256 GB SSD NVMe
Layar 14″ FullHD IPS
Bobot / Dimensi 1,6 kg / 328 x 229 x 17,6 mm
Baterai 46,8 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 11,799,000

Yoga 530 Ryzen - Stylus

Lenovo Yoga 530 juga memiliki sebuah stylus dengan nama Lenovo Active Pen. Sayangnya, pena ini dijual secara terpisah. Pena ini mampu mengemulasi sebuah pulpen dan bisa menggambar pada layar dengan menggunakan fasilitas dari Windows 10 yaitu Windows Ink.

Yoga 530 Ryzen Tablet Mode

Gaming Laptop?

Saat di wawancara, Deddie Sionader, 4P Manager & T1 Tablet Lenovo Indonesia mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 bukanlah gaming laptop. Hal itu dikarenakan dengan nama Yoga, sebuah laptop tidak diciptakan untuk khusus bermain game, tetapi merupakan sebuah 2 in 1 saja.

Jika sebuah laptop dipasarkan untuk bermain game, maka nama dari perangkat tersebut akan disebut Legion. Namun, Deddie mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 merupakan sebuah 2 in 1 yang dapat digunakan untuk bermain game.

Yoga 530 Ryzen Game Frame Rate

Saat dicoba menggunakan Yoga 530 untuk bermain game League of Legend, laptop yang satu ini ternyata mampu menjalankannya pada frame rate yang cukup tinggi. Saat bermain, frame rate berada pada 70-99 FPS. Hal tersebut cukup baik mengingat laptop yang satu ini didesain bukan untuk bermain game.

Laptop tersebut juga tidak terasa panas saat bermain game League of Legend. Saat bermain pun, laptop tidak ditancapkan ke adaptor sehingga permainan berjalan saat menggunakan baterai. Dengan klaim baterai yang panjang serta bobot yang cukup ringan, tentu saja membuat penggunanya bisa bermain di mana saja.

Asus Luncurkan Laptop Tipis Ekonomis Berkinerja Tinggi Bersenjata AMD Ryzen

Dengan kehadiran CPU dan GPU di satu sirkuit, Accelerated Processing Unit racikan AMD merupakan jawaban atas permintaan konsumen terhadap perangkat berkinerja tinggi di harga terjangkau. Selain PC, teknologi APU turut dimanfaatkan dua produsen console raksasa untuk mentenagai produk current-gen mereka. Dan Ryzen Mobile ialah penjelmaan terkini darinya.

Laptop berbekal APU memang sudah lama tersedia, namun saat ini AMD tampak sangat agresif dalam memastikan produk barunya itu tersebar lebih luas. Ryzen dipercaya untuk mengotaki sejumlah model Asus Republic of Gamers, lalu sejak pertengahan tahun ini, perusahaan semikonduktor asal Santa Clara itu meluncurkan beragam perangkat komputasi portable bersama para mitra  hardware-nya.

X505ZA 14

Kali ini, AMD dan Asus memperkenalkan Vivobook 15 X505ZA, laptop yang disiapkan buat konsumen generasi Y dan Z, ideal bagi kalangan pelajar hingga pekerja. Selain performa, setidaknya ada dua aspek lagi yang menjadi andalan Asus X505ZA, yaitu desain tipis stylish serta terjangkaunya harga. Untuk sementara, Asus menyediakan dua tipe X505ZA, mengusung Ryzen 3 dan Ryzen 5. Versi Ryzen 7-nys sendiri akan menyusul di triwulan empat 2018.

X505ZA 12

 

Penampilan

Apapun pilihan APU Ryzen-nya, Asus X505ZA mempunyai penampilan yang identik. Ia adalah laptop berlayar 15-inci yang menyuguhkan tubuh 14-inci, tercapai berkat pemanfaatan bingkai berketebalan 7,7-milimeter hingga rasio display ke tubuh mencapai 81 persen. Struktur tubuh laptop terbuat dari kombinasi logam dan plastik. Warna abu-abu metalik mendominasi permukaan X505ZA, dan jika Anda lihat bagian lid-nya, Asus membubuhkan pola segitiga mini sehingga membentuk ilusi kubus 3D.

X505ZA 2

X505ZA 10

Portabilitas juga merupakan aspek unggulan di X505ZA. Laptop memiliki ketebalan 20,44mm dan bobot 1,68kg. Form factor 14-inci dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm memastikannya cukup kecil untuk diselipkan dalam tas. Menariknya, X505ZA tidak mengorbankan kelengkapan konektivitas. Ia tetap dibekali sejumlah port fisik penting seperti dua USB 2.0, satu USB 3.0, sebuah USB type-C, HDMI 1.4, LAN serta slot kartu SD.

X505ZA 9

X505ZA 7

Asus X505ZA menyuguhkan keyboard chiclet tanpa numerical pad. Ukuran tuts-nya cukup lapang untuk mengetik, namun ia tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Diposisikan di tengah, touchpad laptop ini juga istimewa karena menyimpan kapabilitas ‘Windows gesture‘. Gerakan-gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya: tiga jari menyapu ke bawah buat menampilkan desktop, tap dengan tiga jari untuk mengakses Cortana, tap empat jari buat membuka bar notifikasi dan lain-lain.

X505ZA 8

X505ZA 4

 

Layar

Panel seluas 15,6-inci yang jadi jendela Anda ke dunia digital mempunyai resolusi 1366×768-pixel dengan lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz dan color gamut NTSC 45 persen. NTSC berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna, dan di tingkatan ini, layar laptop memang kurang direkomendasikan buat mengedit foto karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan di kamera digital.

X505ZA 6

Meski begitu, Asus tetap mengoptimal apa yang mereka punya. Di sana, Asus membubuhkan teknologi Splendid (merupakan kombinasi teknik koreksi yang dilakukan saat proses produksi laptop serta tuning via software) sehingga output  lebih akurat. Splendid juga mempersilakan kita mengubah profil warna di layar, misalnya memilih mode vivid atau mengurangi output sinar biru via mode eye care. Selain itu, kita dapat mengubah temperatur warnanya sesuka hati berbekal slider di mode manual.

X505ZA 15

Anda juga akan menemukan fitur bernama Asus Tru2Life Video. Tru2Life adalah teknologi untuk meningkatkan kualitas visual, seperti yang ada di sejumlah TV high-end, memanfaatkan algoritma pintar buat mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

X505ZA 3

 

Hardware

AMD menjelaskan bahwa Ryzen generasi baru dengan teknologi grafis Vega menyuguhkan peningkatan performa CPU 175 persen dan grafis 128 persen dibanding pendahulunya. Walaupun begitu, ia mengonsumsi daya lebih efisien  – 58 persen lebih irit. Ryzen 7 2700 juga menjanjikan performa setara prosesor desktop punya sang kompetitor, yakni Intel i5-7600K, dengan TDP 15W vs. 91W.

X505ZA 11

Ryzen 5 2500U yang ada di unit Vivobook 15 X505ZA diklaim sanggup menjalankan permainan-permainan eSport populer dengan lancar, misalnya Dota 2, Overwatch (di preset grafis low), Rocket League, bahkan game singleplayer murni seperti The Elder Scrolls V: Skyrim (DirectX 9). Resolusi layar yang tak terlalu tinggi (belum full-HD) juga membantu laptop mendapatkan lebih banyak frame per detik.

X505ZA 5

Ada dua konfigurasi X505ZA yang saat ini bisa Anda pilih, meliputi Ryzen 3 2200U dual-core 2,5GHz dan Ryzen 5 2500U quad-core 2GHz. Varian Ryzen 3 menyimpan RAM DDR4 4GB, lalu kakak ber-APU Ryzen 5-nya ditopang RAM DDR4 8GB – keduanya integrated. Jumlah memori bisa ditambah via slot yang tersedia, masing-masing menjadi 8GB dan 16GB. Buat storage, Asus menyematkan hard drive 5.400RPM berkapasitas 1TB.

X505ZA 13

Baterai 3-cell 43WHrs di X505ZA kabarnya dapat menjaga notebook menyala seharian. Dari kondisi benar-benar kosong, baterai laptop cuma memerlukan waktu charging selama 49 menit untuk mencapai 60 persen.

X505ZA 16

 

Harga

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasi Vivobook 15 X505ZA:

  • Ryzen 3 + Vega 3 Graphics: Rp 6,1 juta
  • Ryzen 5 + Vega 8 Graphics: Rp 8,2 juta
  • Ryzen 7 + Vega 10 Graphics: Rp 12,8 juta (Q4)

Lini Prosesor AMD Threadripper 2 Resmi Diumumkan

Seperti di tahun sebelumnya, event Computex pada bulan Juni kemarin kembali diramaikan oleh “Core Wars” antara Intel melawan AMD. Keduanya sama-sama mengumumkan prosesor dengan jumlah core yang kelewat banyak: Intel 28-core, AMD 32-core. Buat AMD, prosesor sinting itu rupanya sudah siap dilepas ke pasaran.

Baru-baru ini, AMD mengumumkan jajaran lengkap lini Threadripper 2. Duduk di posisi paling atas adalah bintang utamanya: AMD Ryzen Threadripper 2990WX yang mengemas total 32-core dan 64-thread, dengan base clock 3 GHz dan boost clock 4,2 GHz, serta banderol harga $1.799.

Melihat angka-angka tersebut, yang paling gila sebenarnya adalah harganya. Dibandingkan dengan penawaran tertinggi Intel sekarang, yaitu Core i9–7980XE yang mengemas 18-core dan dihargai $1.999, model teratas Threadripper 2 ini terkesan murah, sebab performa yang ditawarkan pun hampir dua kali lipat lebih cepat pada aplikasi-aplikasi yang memang bisa memaksimalkan kinerja prosesor multi-threading.

Bukan cuma boksnya, cooler bawaannya juga keren. Dinamai Wraith Ripper, ia merupakan hasil kolaborasi AMD dengan Cooler Master / AnandTech
Bukan cuma boksnya, cooler bawaannya juga keren. Dinamai Wraith Ripper, ia merupakan hasil kolaborasi AMD dengan Cooler Master / AnandTech

Kemudian di bawahnya ada Ryzen Threadripper 2970WX dengan 24-core dan 24-thread, base clock dan boost clock yang sama persis, dan banderol $1.299. Kedua prosesor yang siap dipasarkan di bulan Agustus ini ditujukan buat para kreator yang memang menuntut prosesor dengan jumlah core dan thread sebanyak mungkin dalam alur kerjanya.

Selanjutnya, dua model lainnya yang baru akan menyusul di bulan Oktober adalah sebagai berikut:

  • Ryzen Threadripper 2950X dengan 16-core dan 32-thread (setara Threadripper generasi pertama), base clock 3,5 GHz dan boost clock 4,4 GHz, serta banderol $899
  • Ryzen Threadripper 2920X dengan 12-core dan 24-thread, base clock 3,5 GHz dan boost clock 4,3 GHz, serta banderol $649

Sekarang kita tinggal menunggu serangan balasan Intel yang sebelumnya diklaim punya kecepatan lebih tinggi meski kalah perihal jumlah core. Meski demikian, tampaknya sulit bagi Intel untuk bersaing dari segi harga.

Sumber: PC World dan AMD.

AMD Berkolaborasi Dengan Produsen Tiongkok Untuk Garap Console Baru

Populernya konsep mini PC di kalangan produsen berhubungan dengan ketersediaan hardware berperforma tinggi yang efisien dalam konsumsi daya. Terkait hal ini, langkah paling ambisius sempat diambil oleh Valve ialah menggagas ide ‘PC rasa console’ Steam Machines. Meski program ini tidak sukses, ide gaming PC bertubuh mungil tetap diusung sejumlah perusahaan.

Pengembangan produk next-gen yang dilakukan dua console maker raksasa bukan lagi rahasia. Dan di mulai Mei silam, Sony sempat ketahuan sedang mengutak-atik teknologi AMD. Para ahli menduga, Sony memanfaatkan teknologi Ryzen sebagai basis dari ‘PlayStation 5’. Namun ternyata bukan hanya Sony yang memafaatkan teknologi baru AMD di perangkat hiburan anyarnya.

Melalui blog resmi, AMD mengabarkan kolaborasi bersama produsen Zhongshan Subor untuk menggarap console sekaligus gaming PC bertema small-form khusus kawasan Tiongkok. Perangkat tersebut dipersenjatai system-on-chip semi-custom berbasis arsitektur Zen dan Vega. Produk ini diklaim sebagai sebuah bukti ‘bagaimana hanya AMD yang mampu mengombinasikan teknologi CPU dan GPU demi menghidangkan pengalaman gaming paling immersive‘.

Sempat didemonstrasikan di booth Subor di acara ChinaJoy, perangkat ini mengusung prosesor 4-core 8-thread Ryzen yang berlari di 3GHz, kartu grafis Radeon Vega dengan 24-compute unit berkecepatan 1,3GHz, juga dibekali interface GDDR5 256-bit dan memori GDDR5 8GB di motherboard-nya. Menurut perhitungan Digital Foundry, kinerja grafis console tersebut boleh dikatakan setara PlayStation 4 Pro, tetapi performa CPU-nya jelas lebih baik.

Tak seperti Raven Bridge, prosesor baru di sana disambungkan langsung ke GDDR5 8GB seperti PlayStation 4 dan versi Pro-nya. Dengan begini, bandwidth memori jadi lebih besar serta menghilangkan efek bottleneck di APU AMD. Lewat dukungan GDDR5, chip console Subor punya performa dua kali lipat Raven Ridge, serta memiliki kemungkinan lebih kecil menyentuh batasan bandwidth.

Demi memastikan kegiatan gaming jadi lebih mulus, AMD turut melengkapi console bersama sejumlah teknologi esensial seperti Radeon FreeSync, Radeon Software Adrenaline Edition, hingga Rapid Packed Math yang dikembangkan bersama Ubisoft. Dalam proses pengerjaannya, AMD juga menggandeng sejumlah nama besar dalam industri eSport, salah satunya adalah Fnatic.

Zhongshan Subor berencana untuk meluncurkan produknya itu secara perdana di kawasan Tiongkok pada akhir bulan ini. Dari penjelasan AMD, tampaknya produsen akan melepas dua varian: terdiri dari PC dan perangkat dengan sistem operasi custom. Keduanya mempunyai konfigurasi hardware serupa, tapi versi ber-OS custom baru akan menyusul di akhir 2018.

Acer dan AMD Perkenalkan ‘Kembali’ 2 Laptop Berperforma Tinggi Terjangkau Bersenjata Ryzen

Kompensasi dari semakin ramping dan meningkatnya performa perangkat komputasi portable adalah melonjaknya harga, tapi AMD sudah lama menjadi ‘andalan’ konsumen yang menginginkan produk canggih tanpa mengorbankan seluruh isi kantong mereka. Di tahun ini, AMD berkolaborasi bersama Acer dalam meramu dua perangkat menarik.

Melalui acara pers yang dilangsungkan kemarin, perusahaan semikonduktor Amerika dan produsen PC asal Taiwan itu kembali memperkenalkan dua produk andalan di kelas entry-level serta menengah, yaitu Aspire 3 dan Swift 3 bersenjata accelerated processing unit Ryzen. Kata ‘kembali’ perlu diperhatikan karena sebetulnya device-device ini telah resmi dipasarkan di Indonesia sejak beberapa bulan silam.

Acer AMD 15

Melihat kolaborasi kedua brand, Acer merupakan salah satu perusahaan yang paling antusias mengadopsi chip AMD ke lineup produk mereka. Mungkin Anda masih ingat, di tahun 2016, Acer menjadi brand pertama yang membawa APU Bristol Ridge ke tanah air. Hubungan baik kedua perusahaan diteruskan hingga hari ini.

Acer AMD 14

 

Aspire 3 Ryzen Series

Dari sejak diperkenalkan pada tahun 1999, keluarga Aspire telah mengalami sedikit perubahan dalam penyajiannya. Dahulu, Aspire ditargetkan pada pengguna ‘casual‘ sembari dijajakan di harga terjangkau. Namun dengan semakin pahamnya konsumen terhadap teknologi hardware PC, Acer mulai memberikan mereka kemudahan untuk meng-upgrade RAM serta menambah medium penyimpanan.

Acer AMD 7

Aspire 3 menyajikan layar seluas 15,6-inci (ada opsi HD ataupun full-HD), yang disematkan pada tubuh berkonstruksi plastik hitam. Buka lid, dan Anda akan disuguhkan penampilan familier, termasuk keyboard dengan numpad yang khas. Tapi bagian istimewa dari laptop ini terletak pada sisi bawahnya. Di sana ada dua pintu kompartemen storage dan RAM. Dengan menambahkan SSD, waktu booting sistem hanya akan berlangsung beberapa detik saja.

Acer AMD 8

Acer AMD 9

Aspire 3 Ryzen Series menyajikan tidak kurang dari enam pilihan komposisi hardware berbeda. Acer mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya brand yang menawarkan laptop berprosesor AMD paling lengkap di Indonesia. Berikut opsinya:

  • Ryzen 3 2200U dan Radeon Vega 3
  • Ryzen 3 2200U dan Radeon 535 2GB
  • Ryzen 5 2500U dan Radeon Vega 8
  • Ryzen 5 2500U dan Radeon 535 2GB
  • Ryzen 7 2700U dan Radeon Vega 10
  • Ryzen 7 2700U dan Radeon 535 2GB

Acer AMD 11

Acer AMD 10

Dalam sesi demonstrasi, varian paling dasar dari Aspire 3 tetap sanggup menjalankan permainan Grand Theft Auto V di 720p dengan setting grafis default secara cukup lancar. Tim AMD yakin, Aspire 3 tidak akan kesulitan jika hanya ditugaskan buat menangani game-game eSport populer.

 

 

Swift 3 Ryzen Series

Intel memang berjasa mempopulerkan istilah ultrabook, namun tak berarti AMD tidak sanggup menawarkan laptop-laptop berdesain ultra-tipis. Dengan ketebalan kurang dari 1,9cm, Swift 3 Ryzen siap menjadi rekan Anda buat bekerja maupun menghibur diri, dibantu oleh layar 15,6-inci full-HD. Struktur tubuhnya terbuat dari logam, lalu Acer tak lupa membekalinya bersama konektivitas fisik yang lengkap serta sensor sidik jari.

Acer AMD 1

Daya tahan baterai juga menjadi aspek unggulan di Swift 3 Ryzen. Acer menjanjikan waktu pemakaian hingga 10 jam tanpa perlu menyambungkannya ke sumber listrik. Dan dalam mendukung aspek produktivitas, produsen tak lupa membekali keyboard dengan numpad (seperti Aspire 3) dan sistem pencahayaan backlight putih. Selanjutnya, sensor fingerprint di sebelah kanan palm rest dapat dijadikan akses cepat meng-unlock PC. Satu hal lagi: bagian layar telah dilapisi Acer Bluelight Shield untuk menyaring emisi sinar biru sehingga mata tidak cepat terasa lelah jika pekerjaan menuntut Anda untuk berkutat di depan laptop sepanjang hari.

Acer AMD 2

Acer AMD 3

Prosesor AMD Ryzen yang tersemat di dalam laptop ini menjanjikan peningkatan performa CPU dan GPU masing-masing 200 persen serta 128 persen dibanding teknologi AMD generasi sebelumnya. Konsumsi tenaga juga lebih efisien, kabarnya mampu menghemat sampai 58 persen pemakaian energi dari sang pendahulu.

Acer AMD 4

Tersedia dua pilihan Swift 3 Ryzen, yakni varian dengan Ryzen 5 2200U, Radeon Vega 8, dan penyimpanan HDD 1TB; serta tipe berbekal Ryzen 7 2700U, Radeon Vega 10, dan storage berbasis SSD 128 plus HDD 1TB. Kedua model ini menyimpan RAM DDR4 sebesar 8GB.

Acer AMD 5

Acer AMD 6

 

Harga

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kedua laptop ini sudah bisa Anda miliki. Aspire 3 dijajakan dari mulai harga Rp 5,9 juta sampai Rp 11 juta buat varian Ryzen 7 plus Radeon 535 2GB; lalu dua versi Swift 3 dibanderol di harga Rp 9,6 juta dan Rp 12,5 juta.

Acer AMD 13

Sony ‘Ketahuan’ Mengutak-Atik Teknologi AMD, Apakah Dalam Rangka Pengembangan PlayStation 5?

Di Corporate Strategy Meeting kemarin, Sony mengabarkan bahwa PlayStation 4 telah memasuki tahap akhir siklus hidupnya. Hal ini memang belum tentu menandai bahwa sang console maker Jepang akan mengumumkan penerusnya dalam waktu dekat, tapi kehadiran console next-gen tidak terelakkan, dan suatu saat nanti kita harus rela berpamitan dengan PS4.

Rumor soal kehadiran PlayStation ‘5’ sudah terdengar cukup lama, bahkan kita sempat mendengar pemakaian CPU Zen 8-core dan GPU berbasis arsitektur Navi. Kali ini, petunjuk lain terkuak oleh Phoronix. Situs ini mendapati seorang programer Sony mengutak-atik teknologi AMD Ryzen dengan mencoba memodifikasi dukungan microarchitecture Zen di compiler stack LLVM – yaitu komponen penting dari tool yang digunakan dalam pengembangan PlayStation 4.

Mengingat bahwa console current-gen Sony itu tidak menggunakan prosesor Ryzen, kemungkinan besar langkah ini merupakan bentuk dari pengembangan sistem PlayStation selanjutnya. Individu yang dimaksud adalah Simon Pilgrim, seorang principal programmer di Sony Computer Entertainment Europe. Dalam beberapa minggu terakhir, ia mengakses github LLVM yang berkaitan dengan arsitektur ‘znver1‘, yakni codename dari prosesor Ryzen generasi pertama.

Informasi di LinkedIn milik Simon Pilgrim menunjukkan bahwa sang programmer ialah orang yang terlibat dalam penggarapan sejumlah hardware PlayStation. Selain itu, berdasarkan bagian credit di permainan Tearaway serta DriveClub, Pilgrim adalah staf Sony Advanced Technology Group.

image (2)

Ayo coba kita satukan pentunjuk-pentunjuk tadi: penyedia platform diketahui mencoba menyempurnakan/memodifikasi bagian penting dari toolchain developer untuk prosesor jenis baru yang tidak digunakan di produk mereka. Hal ini boleh jadi membuktikan bahwa benar Ryzen akan menjadi komponen utama di penerus console PlayStation 4.

Anda mungkin penasaran, mengapa Sony memilih Ryzen generasi pertama jika PlayStation 5 diestimasi meluncur di tahun 2020 atau 2021, ketika generasi keduanya sudah tersedia? Menurut pengamatan Richard Leadbetter dari Digital Foundry, dalam pengembangan console, produsen harus fokus memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia karena ada banyak proses kustomisasi yang perlu dilakukan.

Dan ketika revisi Ryzen tiba (misalnya bersamaan dengan waktu console anyar Sony dilepas), AMD mungkin malah memfokuskan perhatian mereka pada versi desktop dan server, bukan desain terintegrasi yang akhirnya menjadi APU.

Saya tidak bisa menerka strategi Sony terlalu jauh dalam penggarapan PlayStation ‘next‘. Namun peluang untuk menggabungkan CPU Ryzen x86 dengan teknologi grafis Radeon dalam chip tunggal, apalagi dipasok oleh satu perusahaan akan memberikan mereka banyak keuntungan; baik dari aspek ongkos, kemudahan pengambangan, serta dukungan fitur cross-platform.