Ralali Raih Pendanaan Seri C Lebih dari 181 Miliar Rupiah

Startup B2B marketplace Ralali mengumumkan perolehan pendanaan seri C sebesar $13 juta (setara 181,9 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Arbor Ventures, TNB Aura, dan founder ZIGExN Co., Ltd., Jo Hirao. Investor sebelumnya AddVentures dan Qualgro turut berpartisipasi dalam putaran ini.

CEO Ralali Joseph Aditya menerangkan, perusahaan berencana menggunakan dana segar tersebut untuk perkuat teknologi dan tim agar penetrasi pasar Ralali semakin kuat. Serta berinovasi untuk memperkuat UKM dalam pemenuhan kebutuhan usaha.

Pasalnya, para pengusaha di segmen ini tidak memiliki akses pemerataan dalam pemenuhan kebutuhan, pembiayaan, logistik, dan kebutuhan lainnya karena tidak memiliki skala ekonomi dan teknologi untuk mengelola dan merekam data. Sementara, ada lebih dari 60 juta UKM namun hanya 8% di antaranya yang sudah melek digital.

“Pendanaan ini akan membantu kami meningkatkan teknologi dan tim untuk melayani jutaan UKM Indonesia dalam memenuhi kebutuhan usaha mereka melalui Ralali. Dengan menjadi ‘super app’, pembeli dengan segmen usaha spesifik dapat menemukan solusi yang terkurasi untuk produk kebutuhan usaha, pembiayaan, dan logistik yang relevan dengan usaha masing-masing,” ucap Aditya dalam keterangan resmi.

Saat ini perusahaan menghubungkan 12 ribu pemasok termasuk brand besar seperti Unilever, Food Solutions, PaperOne, Asus, dan lainnya. Lebih dari 160 ribu pengusaha telah memanfaatkan Ralali, menangani hampir 300 ribu produk SKU dalam platform.

Selanjutnya, sekitar 500 ribu UKM telah terdaftar dan platform Ralali dikunjungi lebih dari 5 juta pengunjung tiap bulannya.

Salah satu inovasi perusahaan dalam menjangkau para pengusaha adalah menghadirkan platform BIG Agent, tenaga lepas on-demand yang mengerjakan survei dan mengedukasi pasar untuk “go digital“. Terhitung ada 120 ribu agen tersebar di Jakarta, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Platform Ralali didesain sebagai one stop solution untuk UKM yang ingin memesan, mencari solusi pemenuhan kebutuhan usaha, pinjaman mikro dan ketentuan pembayaran (term of payment) untuk permudah akses pembiayaan. Disebutkan ada 1.500 UMKM yang telah memanfaatkan solusi pembiayaan ini.

Diklaim Ralali mencatatkan GMV yang cukup signifikan sebanyak 5 kali lipat di 2018 dan on-track menuju pertumbuhan 3-4 kali lipat untuk tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Tak Hanya Konten Seputar Ibu dan Anak, theAsianparent Indonesia Kedepankan Kanal Komunitas

Kanal media yang menyasar kalangan ibu theAsianparent hari ini (11/7) mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri C dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan dipimpin oleh Fosun, turut didukung JD.com, ATM Capital, Redbadge Pacific dan WHG Capital. Sejauh ini, platform tersebut sudah tersedia di 12 negara dengan lokalisasi konten, termasuk di Indonesia.

Di bawah naungan Tickled Media Pte Ltd, operasionalnya di Indonesia telah didukung jajaran tim lokal, mulai dari konten, operasional hingga pemasaran. Sejak didirikan pada September 2009, platform ini menyajikan beragam konten seputar kebutuhan ibu, mulai dari tema kehamilan, merawat bayi hingga kesehatan. Selain melalui kanal website, konten theAsianparent juga tersaji dalam aplikasi di platform Android dan iOS.

Seiring perkembangan layanan, saat ini salah satu layanan yang diunggulkan theAsianparent adalah kanal komunitas. Di Indonesia sendiri komunitasnya cukup aktif, kebanyakan membicarakan seputar pengalaman hamil dan melahirkan. Dibuat layaknya forum online, di dalamnya juga terdapat fitur jajak pendapat dan kontes yang dapat diikuti pengguna secara rutin.

Di sini sudah ada beberapa portal yang menyajikan konten sejenis. Misalnya Mommies Daily yang dikembangkan tim Female Daily dan Popmama yang bernaung di bawah IDN Meda. Beberapa influencer atau blogger juga memiliki konten yang fokus soal parenting, sebut saja Gibran Rakabuming dan keluarga yang mengembangkan JanEthes.com.

theAsianparent mengklaim, di Asia Tenggara telah memiliki 23,5 juta lebih pengguna aktif. Rencananya dengan pendanaan yang baru didapat mereka akan melancarkan ekspansi ke berbagai negara baru di Asia dan Afrika. Selain ekspansi, modal tambahan yang didapat juga akan difokuskan untuk pengembangan aplikasi mobile.

“Selama beberapa tahun ini, kami terus berkembang, berawal dari sebuah blog parenting menjadi sebuah perusahaan multinasional berkantor di 12 negara. Langkah kami berevolusi dari sebuah kanal konten menjadi jejaring sosial tidaklah mudah, tetapi hal ini tentu mempercepat bisnis kami secara signifikan dalam menyediakan sumber informasi utama untuk para orang tua Asia dan dunia. Satu hal yang tidak pernah berubah adalah fokus kami soal parenting dengan perspektif khas Asia,” ujar Founder & CEO theAsianparent Roshni Mahtani.

Application Information Will Show Up Here

HappyFresh Announces The Latest Funding of 282 Billion Rupiah

In a discussion between DailySocial team with HappyFresh’s CEO, Guillem Segarra last year, the service is revealed to raise series C funding. They’ve received $20 million (over 282 billion Rupiah) fresh funding. Grab Ventures as the first participant, including GrabFresh partnership announced last September.

The series C funding was led by Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, followed by LINE Ventures, Singha Ventures, Samena Capital, Vertex Ventures, Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), 500 Startups, and BeeNext.

In the interview with TechCrunch, Segarra said the credit will be used to build up technology, including consumer’s shopping customization. He also ensured to have expansion, although the strategy will be different with the previous one. HappyFresh is available in Indonesia, Malaysia, and Thailand.

“Currently [the expansion] is based on market penetration rather than availability of new logical one. We’re not in rush,” he said.

Segarra claims to have gained profit in the current market.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

HappyFresh Umumkan Perolehan Dana Baru 282 Miliar Rupiah

Dalam perbincangan DailySocial dengan CEO HappyFresh Guillem Segarra pertengahan tahun lalu, terungkap layanan pengantaran bahan kebutuhan sehari-hari tersebut tengah menggalang dana Seri C. Kini mereka mengumumkan telah memperoleh dana segar $20 juta (lebih dari 282 miliar Rupiah). Grab Ventures adalah yang pertama berpartisipasi, termasuk kemitraan GrabFresh, yang diumumkan September lalu.

Dana Seri C yang diperoleh HappyFresh ini dipimpin oleh Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund dengan partisipasi Line Ventures, Singha Ventures, Samena Capital, Vertex Ventures, Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), 500 Startups, dan BeeNext.

Dalam wawancara dengan TechCrunch, Segarra mengungkapkan dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat sisi teknologi, termasuk memperkuat personalisasi belanja konsumen. Ia juga memastikan adanya potensi ekspansi, meskipun strateginya akan berbeda dengan langkah ekspansi sebelumnya. Saat ini HappyFresh beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

“Saat ini [ekspansinya] berbasiskan pendekatan market driven ketimbang sekedar menunjukkan lokasi di peta. Anda akan melihat ketersediaan di pasar baru yang masuk akal. Kami tidak terburu-buru,” kata Segarra.

Segarra mengklaim telah mendapatkan keuntungan di pasar tempat layanannya beroperasi.

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Receives Series C Funding Led by EV Growth

IDN Media today (08/1) has announced the series C funding led by EV Growth – a joint venture capital of East Ventures, Sinar Mas, and Yahoo! Japan; special for advanced funding. Participated also in this round True Digital & Meria Platform (part of Charoen Pokphand group, Thailand) and LINE Ventures. The nominal hasn’t been informed.

The additional funding is to be allocated to fasten the platform development with “nationwide hyperlocal” strategy, to boost product / technology offering, and explore the acquisition / strategic partnership. In terms of strategic partnership, IDN Media provides seed funding to Cetaku startup and collaborates with Rappler Indonesia.

Winston Utomo, IDN Media’s Founder & CEO said the series C funding is a beginning to realize the long-term vision.

“The series C funding is a crucial event in our journey. A mission to be the voice of millennials and gen Z is our current homework. We’ll keep working hard to be a company which brings positive impact in public,” he said.

William Utomo, as the other founder and also IDN Media’s COO stated the rapid business growth, supported by reliable team.

“In terms of business, we’ve been partnered with more than 2000 brands in the last 12 months to help business development by connecting them to our audience. We’ll keep improving the technology / product offering,” he added.

Winston and William Utomo, IDN Media's Founders / IDN Media
Winston and William Utomo, IDN Media’s Founders / IDN Media

IDN Media was founded in June 8th, 2014 in Surabaya by Utomo brothers. They currently operating five business units consist of four digital media (IDN Times, Popbela, Popmama, and Yummy) with three business agency (IDN Creative, IDN Event, and IDN Creator Network).

Wilson Cuaca, Managing Partner EV Growth said, “I know IDN Media will grow into a big company since I met Winston and William for the first time. They’re not only have vision but also strong in implementation and operation. They have a great and loyal user base, and the most important one, they’ve created a healthy and sustainable business.

Kay Lim, Head of LINE Ventures also performed a speech. He appreciates IDN Media’s significant growth in such short time. He believes, along with LINE and other partners, IDN Media can create a revolution of media industry and become the biggest digital media in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Dapatkan Pendanaan Seri C yang Dipimpin EV Growth

IDN Media hari ini (08/1) mengumumkan perolehan pendanaan seri C yang dipimpin oleh EV Growth – perusahaan modal ventura patungan East Ventures, Sinar Mas dan Yahoo! Jepang; dikhususkan untuk pendanaan tahap lanjut. Turut berpartisipasi dalam putaran ini True Digital & Media Platform (bagian dari grup Charoen Pokphand, Thailand) dan LINE Ventures. Tidak diinfokan mengenai nominal dana yang berhasil dibukukan.

Modal tambahan ini akan difokuskan IDN Media untuk mempercepat pertumbuhan platform melalui strategi “nationwide hyperlocal“, memajukan penawaran produk/teknologi, dan mengeksplorasi kemitraan strategis/akuisisi. Soal kemitraan strategis, tahun 2018 IDN Media memberikan pendanaan awal kepada startup Cetaku dan menjalin kolaborasi dengan Rappler Indonesia.

Founder & CEO IDN Media Winston Utomo menyampaikan, pendanaan seri C yang didapat merupakan permulaan untuk memulai visi jangka panjang yang telah dimiliki.

“Pendanaan seri C ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami. Misi untuk menjadi suara milenial dan gen Z menjadi pekerjaan yang sedang kami jalankan. Kami akan terus bekerja sangat keras untuk menjadi perusahaan yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujar Winston.

Sementara itu pendiri lainnya yang juga merupakan COO IDN Media, William Utomo, menyampaikan bahwa pertumbuhan bisnis setahun terakhir cukup pesat, didorong oleh tim yang andal.

“Dalam hal bisnis, di 12 bulan terakhir kami telah bekerja sama dengan lebih dari 2000 brand untuk membantu menumbuhkan bisnis mereka dengan menghubungkan dengan audiens kami. Ke depan kami berupaya terus meningkatkan penawaran produk dan teknologi,” sambut William.

Founder IDN Media
Founder IDN Media, Winston dan William Utomo / IDN Media

IDN Media didirikan pada 8 Juni 2014 di Surabaya oleh Utomo bersaudara. Saat ini IDN Media mengoperasikan lima unit bisnis digital yang terdiri dari empat media digital (IDN Times, Popbela, Popmama, dan Yummy) serta tiga bisnis agensi (IDN Creative, IDN Event dan IDN Creator Network).

Managing Partner EV Growth Willson Cuaca menyampaikan, “Saya tahu IDN Media akan menjadi sangat besar sejak hari pertama bertemu dengan Winston dan William. Mereka tidak hanya visioner, tetapi juga sangat kuat dalam pelaksanaan dan operasional. Mereka memiliki basis pengguna besar dan loyal, dan yang terpenting mereka telah menciptakan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.”

Kay Lim, Head of LINE Ventures turut menyampaikan sambutannya. Ia mengapresiasi pertumbuhan signifikan IDN Media dalam waktu yang relatif singkat. Ia meyakini, bersama LINE dan mitra lainnya, IDN Media dapat merevolusi industri media dan menjadi media digital terbesar di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Akulaku Dapatkan Pendanaan Seri C Senilai 1 Triliun Rupiah

Startup fintech bidang pembiayaan Akulaku mendapatkan pendanaan seri C senilai $70 juta (setara dengan 1,06 triliun Rupiah). Pendanaan ini dipimpin oleh Fanpujinke Group, dengan partisipasi Sequoia India, BlueSky Venture Capital, dan Qiming Venture Capital. Tambahan modal ini akan difokuskan untuk menjajaki model layanan fintech lain dan memperkuat kehadiran Akulaku di pangsa pasar.

Menurut pemaparan Founder & CEO Akulaku Li Wenbo, pasca pendanaan ini akan lebih banyak lagi skenario konsumen yang akan dieksplorasi, misalnya pembayaran di toserba dan layanan pinjaman untuk pedagang kecil. Di samping itu pasca kesuksesannya di Indonesia, Akulaku juga akan mulai fokus memperdalam kehadirannya di Vietnam dan Filipina.

Di Indonesia, Akulaku cukup agresif dalam menjalankan manuver bisnis. Belum lama ini pihaknya meluncurkan inovasi baru dalam peluncuran “Akulaku Pay Offline“. Skema ini memungkinkan pengguna bisa mencicil tagihan di warung atau gerai kovensional. Saat ini baru beroperasi di Jabodetabek dengan 21 ribu merchant terdaftar.

Dari statistik yang ada, Wenbo memaparkan, saat ini aplikasi Akulaku sudah diunduh lebih dari 20 juta kali. Pengguna aktifnya mencapai 13 juta orang dengan transaksi bulanan mencapai 1.5 triliun Rupiah. Kehadirannya untuk menangani konsumen secara online dan offline dinilai dapat meningkatkan capaian bisnis Akulaku.

Bisnis kredit virtual seperti Akulaku bukan satu-satunya di Indonesia. Ada juga Kredivo yang beroperasi, di bawah naungan FinAccel. Model bisnis seperti ini di Indonesia diawasi OJK.

Kemitraan juga menjadi salah satu strategi bisnis yang dilancarkan Akulaku. Di Indonesia, pihaknya sudah bekerja sama khusus dengan beberapa pemain, di antaranya platform marketplace Bukalapak dan pengembang tanda tangan digital PrivyID.

Application Information Will Show Up Here