Samsung Perkenalkan Galaxy M20 di Indonesia

Persaingan pada pasar smartphone memang saat ini cukup sengit. Setelah kamera menjadi pilihan para vendor untuk menjual nilai tambah mereka, kali ini trennya sedikit berubah. Baterai merupakan sebuah tren baru yang digemari oleh para konsumen di seluruh dunia. Hal inilah yang berusaha dipenuhi oleh Samsung dengan mengeluarkan Galaxy M20.

Samsung Galaxy M20 - Launch

Samsung Galaxy M20 sendiri diperkenalkan kepada para jurnalis pada tanggal 11 Februari 2019 bertempat di GoWork Plaza Indonesia. Samsung pun berusaha menjawab tren yang ada saat ini dengan mengeluarkan smartphone yang menggunakan baterai sebesar 5000 mAh. Selain itu, Galaxy M20 pun menggunakan layar berponi yang mereka sebut dengan Infinity-V Display.

Samsung Galaxy M20 memiliki dua kamera pada bagian belakangnya, yaitu 13 MP dengan aperture f/1.9 untuk kamera utama dan 5 MP untuk kamera wideangle. Kamera depannya memiliki resolusi 8 MP dengan aperture f/2.0. Hal unik lainnya adalah smartphone terjangkau ini sudah menggunakan USB-C dan fast charger dengan 9v 1,67 Ampere!

Samsung Galaxy M20 - Unboxing

Untuk spesifikasi produknya adalah sebagai berikut:

SoC Exynos 7904 Octa Core
CPU 2×1,8 GHz Cortex A73 + 6×1,6 GHz Cortex A53
GPU Mali-G71 MP2
RAM / Internal Storage 3 GB / 32 GB
Layar 6.3″ 2220 x 1080 LPS rasio layar 19.5:9
Baterai 5000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 dengan UI Samsung Experience 9.5

Samsung menjual perangkat yang satu ini dengan harga Rp. 2.799.000. Penjualannya pun juga bakal digelar pada tiga toko online di Indonesia, yaitu Lazada, Blibli, dan JD. Untuk memilikinya, konsumen dapat langsung membelinya dari tanggal 14-21 Februari 2019 pada ketiga toko tersebut.

Notch? Mengapa sekarang?

Samsung sepertinya enggan menggunakan notch pada perangkat Android-nya. Hal tersebut terlihat dari beberapa smartphone premium mereka yang tidak menggunakan model poni. Akan tetapi, saat ini mereka menggunakan poni pada Samsung Galaxy M20. Mengapa sekarang?

Samsung Galaxy M20 - Irfan Rinaldi

Irfan Rinaldi selaku Product Marketing Manager mengatakan bahwa hal tersebut memang merujuk ke survei yang selalu dilakukan oleh Samsung. Saat ini, para konsumen memang lebih menginginkan perangkat dengan layar berponi. Oleh karena itu, Samsung menghadirkan Galaxy M20 saat ini dengan layar Infinity V Display.

Samsung juga mengeluarkan M20 dengan menggunakan baterai berkapasitas besar. Hal tersebut menurut Irfan, juga merujuk oleh survei mereka yang mengatakan bahwa baterai merupakan pilihan kedua yang diminati oleh para konsumen.

Di mana M10?

Secara global, Samsung memang mengeluarkan Galaxy M10 dan M20 secara bersamaan. Akan tetapi, pada acara peluncurannya tersebut, Samsung hanya memperkenalkan Galaxy M20 saja. Kemana perginya M10?

Samsung Galaxy M20 - Extra

Samsung Galaxy M10 ternyata belum direncanakan dijual di Indonesia. Sayangnya, kami belum mendapatkan alasan mengapa Samsung belum memasukkan perangkat yang lebih murah tersebut ke Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan Samsung nantinya bisa memasukkan perangkat yang satu itu.

[Review] Asus ROG Phone, Label Smartphone Gaming Bukan Isapan Jempol Belaka

Kemunculan smartphone gaming semakin marak, ada Razer Phone dan penerusnya Razer Phone 2, ZTE Nubia Red Magic, Xiaomi Black Shark dan penerusnya Black Shark Helo, serta Asus ROG Phone yang sangat membuat saya penasaran.

Sejalan dengan esports yang tengah naik daun di Indonesia, menjadi gamer profesional atau atlet esports kini tak lagi dipandang sebelah mata. Banyak juga turnamen yang mempertandingkan game mobile seperti Mobile Legends, Arena of Valor, dan PUBG Mobile.

Akhirnya, kita punya satu yang secara resmi masuk Indonesia – ROG Phone. Awalnya saya masih bertanya-tanya, apakah kita benar-benar membutuhkan smartphone gaming. Tidak sedikit yang berpendapat bahwa label “gaming” di sini hanya sebatas “untuk tujuan marketing“. Setelah menggunakan ROG Phone selama dua minggu, saya punya pendapat sendiri.

Harga & Spesifikasi

Review-Asus-ROG-Phone

Asus ROG Phone ini dibanderol Rp12.999.000 untuk varian RAM 8GB dan storage 128GB. Serta, Rp14.499.000 untuk varian RAM 8GB dan storage 512GB. Berikut spesifikasi utama dan review Asus ROG Phone selengkapnya.

  • OS Android 8.1 Oreo; ROG Gaming X UI
  • Layar AMOLED 6 inci Full HD+ (1080×2160 piksel), aspek rasio 18:9 (~402 ppi), Corning Gorilla Glass 6, 108.6% DCI-P3 color gamut, HDR, 90 Hz (1ms pixel response time)
  • Chipset Qualcomm Snapdragon 845
  • Memori 128/512 GB, 8 GB RAM
  • Kamera utama 12 MP, f/1.8, 24mm (wide), 1/2.55″, 1.4µm, 4-axis OIS, dual pixel PDAF
  • Kamera sekunder 8 MP, 12mm, no AF
  • Kamera depan 8 MP, f/2.0, 24mm (wide
  • Baterai 4.000 mAh

Smartphone Gaming vs Smartphone Flagship

Review-Asus-ROG-Phone

Lalu, apa yang membedakan smartphone gaming seperti ROG Phone dari smartphone flagship biasa? Karena smartphone yang diotaki oleh chipset yang sama, misalnya Snapdragon 845 – tentunya menyuguhkan performa yang identik sampai pada batas tertentu.

Tentu saja, aspek performa ini barulah satu dari banyak faktor. Sebut saja, mulai dari tampilan desain, layar dengan refresh rate lebih tinggi, penempatan speaker, sistem cooling, tool gaming, hingga dukungan aksesori.

Review-Asus-ROG-Phone

Target pasarnya juga pasti berbeda, smartphone seri flagship adalah versi tertinggi, di mana pabrikan ponsel mengerahkan semua teknologi miliknya untuk membuat smartphone terbaik dan menyasar pasar premium.

Sementara, smartphone seri gaming merupakan smartphone yang memang dirancang untuk memaksimalkan fungsi gaming dan menyasar para pecinta game mobile dan “hardcore gamer“. Nah, seberapa baik ROG Phone menghadirkan pengalaman dalam bermain game?

Sistem Cooling

Review-Asus-ROG-Phone

Beberapa aspek pada smartphone gaming ROG Phone memang dapat ditemukan di smartphone flagship normal. Sebut saja, chipset Snapdragon 845 dan sistem cooling untuk meredam panas selagi kita bermain dalam waktu yang cukup lama.

Pada ROG Phone, disebut GameCool Vapor-Chamber. Sistem pendingin ini menggunakan air raksa sebagai salah satu media pendingin. Cairan tersebut akan menguap saat prosesor memanas dan kembali menjadi cair ketika suhunya normal.

Asus juga melengkapi ROG Phone dengan aksesori kipas yang disebut AeroActive Cooler. Aksesori ini dapat dilepas pasang untuk pendingin tambahan, kecepatan kipasnya dapat diatur melalui Game Center.

Desain & Kelengkapan Atribut

Review-Asus-ROG-Phone

Kalau Anda diperhatikan, rasio screen-to-body di smartphone flagship terus meningkat. Para pabrikan ponsel seolah berlomba-lomba menghapus keberadaan bezel atau bingkai pada bagian layar. Kemunculan notch juga salah satu cara untuk menaikkan rasio screen-to-body.

Desain bezel-less tersebut memang membuat smartphone tampil semakin futuristik dan terlihat lebih menawan. Tapi mengorbankan aspek ergonomis, sehingga kurang nyaman dioperasikan dan digenggam lama-lama.

Sementara, desain smartphone gaming seperti ROG Phone dirancang agar memberikan handling yang nyaman. Asus masih menyisakan bezel yang cukup tebal di dahi dan dagu, untuk mengistirahatkan jempol saat bermain.

Review-Asus-ROG-Phone

Asus juga menempatkan speaker stereo dengan dua amplifier NXP 9874 terpisah yang sangat kencang menghadap ke depan di bezel atas dan bawah, sehingga keluaran suara tidak terhalangi oleh tangan. Dengan spesifikasi 24-bit/192KHz audio engine yang mendukung Hi-Res Audio files, New DTS:X 1.0, dan 7.1-channel surround-sound menggunakan earphone.

Kelengkapan atributnya juga lebih lengkap, selain tombol power dan volume di samping kanan – ROG Phone memiliki tiga port USB-C. Satu diletakkan di sisi bawah dan dua lainnya di samping kiri untuk menempatkan aksesori.

Review-Asus-ROG-Phone

Headphone jack audio 3.5mm tetap disediakan, letaknya di sisi bawah. Saat aksesori AeroActive Cooler dipasang, kita mendapatkan ekstra port USB-C dan headphone jack audio 3.5mm. Jadi, bisa charge smartphone dan menancapkan headphone tanpa mengganggu permainan.

Sementara, letak sensor pemindai sidiknya agak tinggi – butuh usaha ekstra untuk jari telunjuk menjangkaunya. Bentuknya juga biasa, tidak bulat melainkan memanjang ke samping. Meski terasa agak canggung, performa cukup cepat dan akurat.

Kalau soal tampilan, ROG Phone mengusung desain Tactical Knife yang terlihat unik dan keren. Di bagian belakang terdapat logo ROG yang memiliki lampu RGB, ukurannya cukup besar, dan sangat mencolok seperti yang ditemui di laptop gaming Asus ROG.

Review-Asus-ROG-Phone

Fitur ini disebut Aura RGB lighting, pengaturan lengkapnya ada di Game Center. Dapat menampilkan berbagai mode warna seperti static, breathing, strobing, dan color cycle. Kemudian kita bisa memilih warna suka-suka, tingkat kecerahan, dan kecepatannya.

Review-Asus-ROG-Phone

Logo ROG ini juga bisa digunakan sebagai LED notifikasi. Tak lupa, tulisan Republic of Gamers menegaskan brand gaming dari Asus. Aksen orange pada speaker ganda di bagian depan juga menambah kental nuansa gaming-nya.

Build quality ROG Phone juga sangat baik, dengan kerangka dari material logam, bagian muka berlapis Corning Gorilla Glass 6, dan Gorilla Glass 5 di bagian belakang.

Kontrol yang Presisi

Review-Asus-ROG-Phone

Fitur favorit saya di ROG Phone adalah AirTriggers, seolah smartphone ini memiliki tombol R1 dan L1 yang ada di bagian atas gamepad atau controller stick PlayStation.

AirTriggers ini menggunakan teknologi ultrasonic, dua sensor ditempatkan di sebelah kanan (atas dan bawah), satu lagi sebelah kiri (bawah). Posisi ini membuat kita nyaman saat bermain game di mode landscape.

Misalnya saat bermain game PUBG Mobile, saya mengatur sensor sebelah kiri untuk menembak dan sensor sebelah kanan untuk menggunakan scope. Jadi, saya bisa baku tempak sambil bergerak menghindari tembakan musuh dengan jempol kiri dan disaat yang sama dapat mengarahkan sasaran dengan jempol kanan, dan menembak dengan jari telunjuk kiri.

Review-Asus-ROG-Phone

Sensor ultrasonic-nya sangat responsif, kita hanya perlu menyentuh tanpa perlu menekan keras-keras. Ada feedback berupa getaran dan response time hanya 10ms, sehingga menyuguhkan kontrol yang presisi dan sensasi seperti bermain dengan controller di konsol.

Bicara tentang konsol, saya juga sempat membandingkan bermain game mobile yang hijrah ke konsol seperti Arena of Valor dan Fortnite di Nintendo Switch dan ROG Phone. Harus diakui, bahwa kedua game tersebut lebih seru dimainkan di smartphone. Tapi, kalau bicara kualitas game dan ekosistem secara keseluruhan, jelas bahwa game-game di Nintendo Switch lebih berkualitas.

Layar dengan Refresh Rate Tinggi

Review-Asus-ROG-Phone

Layar pada smartphone flagship Android memiliki kualitas yang menakjubkan, tapi kebanyakan hanya memiliki refresh rate 60Hz. Singkatnya, semakin cepat refresh rate, maka semakin banyak frame yang dapat di-render per detiknya, sehingga kualitas grafis yang ditampilkan semakin halus.

Layar AMOLED pada Asus ROG Phone ini memiliki angka refresh rate cukup tinggi hingga 90Hz dan response time 1ms. Ya, memang masih di bawah Razer Phone, Razer Phone 2, iPhone XR, dan iPhone XS Max yang memiliki refresh rate 120Hz.

Review-Asus-ROG-Phone

Selain itu, layar 6 inci dengan resolusi Full HD+ (1080×2160 piksel) dalam rasio 18:9 ini telah mendukung HDR, mencakup 108.6 persen dari color space DCI-P3, 145 persen sRGB color gamut, dan contrast ratio 100.000:1 untuk tampilan grafis yang memanjakan mata.

Pengaturan refresh rate ini bisa dijumpai di Settings > Display atau pada Game Profiles di Game Center. Beberapa game yang support 90Hz bahkan 120Hz yang sudah saya coba antara lain Injustice 2, Lineage 2: Revolution, Arena of Valor, dan Vainglory. Sedangkan, PUBG Mobile hanya mentok pada 60fps.

Baterai & Performa

Review-Asus-ROG-Phone

Asus ROG Phone menjalankan OS Android 8.1 Oreo, ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 845 Mobile Platform yang sedikit di-overclock pada 2.96GHz, disokong RAM 8GB, pilihan penyimpanan 128GB atau 512GB, dan baterai berkapasitas 4.000 mAh. Berikut hasil benchmark-nya:

Soal performa, tak perlu diragukan lagi. Asus juga menyediakan X-Mode untuk mengeluarkan performa optimal di ROG Phone. Kita dapat mengaktifkan X-Mode dengan meremas smartphone atau masuk melalui Game Center.

Saat kita mengoptimalkan semua fitur yang ada, tentunya konsumsi daya juga akan meningkat. Sudah sewajarnya, lagi pula ROG Phone sudah mendukung teknologi fast charging Quick Charge 4.0. Dengan menggunakan charger bawaan, maka fitur Asus HyperCharge akan aktif dan akan mempersingkat proses charging.

Game Center

Review-Asus-ROG-Phone

Seperti yang sudah saya singgung di atas, melalui Game Center kita bisa mengaktifkan X-Mode, mengatur AirTriggers, Fan speed (hanya bila aksesori AeroActive Cooler terpasang), dan Aura lighting. Kita juga bisa memonitor penggunaan RAM, storage, serta temperature CPU, GPU, dan sistem secara keseluruhan.

Review-Asus-ROG-Phone

Lebih jauh melalui fitur Game Genie, Asus telah menyediakan banyak sekali tool untuk menunjang pengalaman dalam bermain game. Dari mulai Game Profiles, sesuai namanya kita bisa mengatur profil tiap-tiap game seperti maximum CPU frequency dan refresh rate.

Review-Asus-ROG-Phone

Kemudian ada lock mode, di mana sistem navigasi dinonaktifkan sehingga tidak ada salah pencet tiba-tiba ke recent app ataupun ke homescreen saat bermain game. Lalu, ada no alerts untuk memblokir notifikasi, bahkan panggilan masuk.

Selanjutnya real-time info, di sini kita bisa melihat berapa persen CPU dan GPU bekerja, status baterai, temperature, dan kecepatan fps dari game yang sedang berjalan. Serta, lock brightness untuk mengunci kecerahan layar agar tidak berubah.

Review-Asus-ROG-Phone

Ada juga fitur record, untuk merekam video gameplay yang kita mainkan hingga resolusi Full HD. Rekaman tersebut tentunya bisa di-upload ke YouTube, Anda bisa langsung menyiarkan langsung ke YouTube dan Twitch.

Gear Wajib untuk (Calon) Atlet Esports?

Review-Asus-ROG-Phone

Fenomena esports tengah naik daun di Indonesia, para gamer kini berpeluang menjadi atlet esports. Baik dengan membentuk tim sendiri atau bergabung dengan tim esports profesional yang sudah ada. Banyak kompetisi yang mempertandingkan game mobile seperti Mobile Legends, Arena of Valor, dan PUBG Mobile.

Kehadiran sebuah smartphone gaming seperti ROG Phone tentunya sangat penting untuk menunjang kepuasan bermain, tidak kompromi dengan kinerja, memiliki kontrol yang lebih presisi, dukungan aksesori, dan juga game tool.

Kalian juga harus tahu ini, ketiga game tersebut sebenarnya sudah cukup nyaman dimainkan pada smartphone kelas menengah dengan konfigurasi minimum seperti layar Full HD, chipset Snapdragon 636/660, dan RAM 3/4GB. Jadi, terlepas dari gear yang digunakan yang paling utama ialah mengembangkan “skill“.

Dual Camera

Review-Asus-ROG-Phone

Aspek kamera merupakan aspek penting pada smartphone flagship, tak terkecuali pada smartphone gaming seperti ROG Phone ini. Asus melengkapinya dengan sensor Sony IMX363 beresolusi 12-megapixel sebagai kamera utama, dengan lensa wide 24mm, ukuran sensor 1/2.55″, pixel 1.4µm, 4-axis OIS, dan dual pixel PDAF.

Sementara, kamera keduanya 8-megapixel dengan lensa wide 12mm yang menyuguhkan sudut pandang 120 derajat. Sedangkan, kamera depannya 8-megapixel (f/2.0, 24mm).

Review-Asus-ROG-Phone

Sebagai smartphone yang diotaki SoC Snapdragon 845, ROG Phone juga sudah mampu merekam video 4K pada 60 fps. Bayangkan, Anda bisa mengambil footage berkualitas tinggi dengan smartphone ini.

Berikut hasil foto dari Asus ROG Phone:

P_20190211_131144

Kamera depan
Kamera depan

Verdict

Review-Asus-ROG-Phone

Selain membuat smartphone, mungkin Anda lebih mengenal Asus sebagai produsen laptop atau desktop PC. ROG atau kepanjangan dari Republic of Gamers sendiri adalah brand gaming dari Asus, tak heran kehadiran ROG Phone disambut sorak gembira kalangan penggemar game.

Sebelumnya, saya juga melihat Asus mencoba membawa elemen seri laptop premium ZenBook ke smartphone Zenfone. Namun pada level premium, smartphone flagship dari Asus seperti Zenfone 5Z belum mampu sejajar dengan flagship dari Samsung, apalagi Apple.

Sekarang melalui sejumlah inovasi yang ada pada ROG Phone, menurut saya akhirnya Asus berhasil membuat smartphone premium yang levelnya sejajar dengan flagship Samsung dan Apple sekalipun. Buat saya, label “gaming” dan brand “ROG” di sini bukan sekedar untuk tujuan marketing.

Soal ekosistem game di platform mobile, memang masih jauh bila dibanding konsol dan PC. Semoga saja, ini hanya masalah waktu dan harusnya akan semakin banyak judul game berkualitas yang hadir di platform mobile.

Sparks

  • Desain sangar dengan logo RGB ROG
  • Kontrol tambahan AirTriggers
  • Layar dengan refresh rate 90 Hz
  • Dukungan aksesori lengkap

Slacks

  • Posisi fingerprint sensor terlalu ke atas dan bentuknya tidak biasa
  • Tanpa slot microSD

Seri Motorola Moto G7 Resmi Diperkenalkan

Semua orang tahu, seri Motorola Moto G adalah seri perangkat yang terjangkau bagi kantong banyak orang namun dengan value yang cukup baik. Seri Moto G7 yang baru saja diresmikan ini tidaklah berbeda. Ada empat keluarga baru termasuk G7, antara lain Moto G7, G7 Play, G7 Plus, dan tambahan terbaru, G7 Power.

Terkecuali Moto G7 Plus yang mengemas Snapdragon 636, semua seri di atas ditenagai chipset Snapdragon 632 yang tetap saja merupakan sebuah pilihan yang menggembirakan karena menurut catatan sejarah, seri Moto G selama ini seperti terpaku di chipset model Snapdragon 400. Lebih jelasnya, mari kita ulas spesifikasi keempat model tersebut.

Moto G7 Play

Moto G7 Play
Moto G7 Play

Seri ini menggunakan layar dengan penampang 5,7 inci beresolusi 720 x 1520 piksel dan notch lebar seperti yang dipopulerkan oleh iPhone X. Jeroannya Snapdragon 632 ditenami oleh RAM sebesar 2GB yang terbilang standar dan memori seluas 32GB. Di sisi kamera, perangkat ini mengemas satu kamera belakang 13MP sementara untuk selfie ada kamera depan 8MP. Yang mengecewakan, Moto G7 Play ditawarkan seharga $200 yang terbilang cukup mahal dibandingkan banyak merk lain yang tersedia saat ini.

Moto G7 Power

Moto G7 Power
Moto G7 Power

Sesuai namanya, seri ini mengedepankan kekuatan baterai yang memiliki kapasitas sebesar 5.000mAh. Tetapi, hanya itulah kelebihan yang bisa dipamerkan oleh G7 Power, karena spesifikasi sisanya tak terpaut jauh dengan seri G7 Play. Prosesornya masih Snapdragon 632, namun RAM dinaikkan menjadi 3GB dan penampang layarnya lebih lega 6,2 inci dengan resolusi serupa. Dengan tambahan baterai, RAM dan layar, Moto G7 Power dijual $250.

Moto G7

Moto G7

Meski tak memiliki embel-embel di belakang namanya, seri Moto G7 justru memiliki spesifikasi yang lebih baik dari dua saudaranya di atas. Layar 6,2 inci yang ditampilkan memilik resolusi 1080 x 2270 dengan tambahan notch tetesan air yang sedang tren belakangan ini.

G7 masih mengandalkan chipset Snapdragon 632 sebagai pemberi tenaga, tetapi kapasitas RAM-nya ditingkatkan menjadi 4GB sementara penyimpanan internal naik menjadi 64GB. Di bagian kamera, ia memiliki pengaturan kamera ganda di sisi belakang yang terdiri dari sensor 12MP + 5MP. Dengan peningkatan ini, Moto G7 dijual seharga $300 yang jelas bukan harga yang murah.

Moto G7 Plus

Jika menginginkan peningkatan yang lebih baik, seri Moto G7 Plus ini sepatutnya berada di pilihan pertama. Smartphone ini memiliki layar 6,24 inci dengan resolusi 1080 x 2270 piksel dan ditenagai chipset Snapdragon 636 yang notabene lebih bertenaga dan efisien.

Moto G7 Plus

G7 Plus hadir dalam dua pilihan warna; Viva Red dan Deep Indigo. Dijual di kawasan Eropa, Moto G7 Plus dijual seharga Euro 300 atau $340.

Sumber berita Motorola.

Hadir di MWC 2019, HMD Global Bakal Pamerkan Nokia 9 PureView?

Mobile World Congress (MWC) 2019 sudah di depan mata, dan sesatu yang besar akan datang di event tahunan tersebut. Sejumlah pabrikan perangkat ternama seperti Huawei, Oppo, LG, dan banyak lagi lainnya akan menjadikan ajang itu sebagai arena memamerkan inovasinya, ​​dan sekarang HMD Global juga telah mengirimkan undangan, mengonfirmasi bahwa “perpanjangan tangan” Nokia itu akan ikut mengungkapkan perangkat baru di sana.

Perusahaan asal Finlandia itu dikonfirmasi bakal menyelenggarakan acara pada 24 Februari pukul 4.00 sore waktu setempat dan sebagian besar media percaya Nokia 9 PureView akan menampakkan diri di sana. Tetapi tak Nokia 9 PureView seorang diri, karena ada beberapa perangkat lain yang juga disebut akan berdiri di sampingnya, seperti Nokia 1 Plus, Nokia 8.1 Plus dan Nokia N9.

Nokia 9 PureView disebut-sebut akan menjadi smartphone pertama di dunia yang mengemas kamera penta di punggung bersama sejumlah fitur unggulan lainnya. Sesuai laporan, smartphone ini akan menampilkan panel QHD PureDisplay 5,99 inci dengan dukungan HDR10 bersama dengan pemindai sidik jari di layar.

Jeroannya diyakini masih bertenagakan Snapdragon 845 atau Snapdragon 855, grafis terbaru Adreno, RAM 6GB dan ruang simpan seluas 128GB. Android One diyakini akan jadi pilihan HMD Global di sisi interface, memberikan jaminan update secara berkala dan rutin ke sistem operasi Android 9.0 Pie yang diusungnya. Tapi, semua ini masih sebatas spekulasi.

Berikutnya, Nokia 8.1 Plus juga disebut akan mejeng di MWC 2019 nanti.  Kemudian ada juga rumor mengenai Nokia N9 juga diperkirakan akan menjadi kejutan besar lainnya. Pada 2017, HMD Global menghidupkan kembali Nokia 3310 dan tahun lalu mereka juga meluncurkan Nokia 8810. Jadi bukan hal yang mengherankan jika HMD Global melakukannya lagi lewaat Nokia N9.

Seperti apa kebenarannya? Mari kita tunggu dan ikuti perkembangannya, 20 hari dari sekarang.

Sumber berita Baidu via FoneArena.

HMD Global dan Pixelworks Teruskan Kerjasamanya, Garap Layar Smartphone Berkualitas Tinggi

HMD Global, perusahaan peracik sekaligus pemegang lisensi Nokia mengumumkan kemitraan lanjutan dengan Pixelworks, penyedia terkemuka solusi pemrosesan visual hemat daya, demi menghadirkan layar dan video berkualitas tinggi ke smartphone Nokia di masa mendatang.

Kolaborasi antara keduanya disebut akan meningkatkan kualitas pengalaman ketika menonton video dan juga visual di smartphone Nokia generasi berikutnya. Pixelworks nantinya akan membenamkan teknologi pemrosesan layar paling inovatif untuk mencapai target tersebut. Memastikan smartphone Nokia berikutnya akan datang dengan teknologi yang sama yang ditampilkan oleh smartphone kelas menengah premium yang baru-baru ini digulirkan.

Produk garapan yang mengatas-namakan kedua perusahaan dimulai dari layar PureView yang diboyong oleh Nokia 7.1. Terbukti, kolaborasi itu disambut baik oleh publik. Teknologi PureView menjadi salah satu daya jual Nokia 7.1 di antara ramainya perangkat di kelas yang sama. Dan rupanya mereka ingin mengulanginya kembali.

Teknologi PureView menawarkan berbagai fitur di sisi visual, seperti pengalaman rentang dinamis yang tinggi, gerakan yang hidup, warna yang lebih tajam, kaya dan hidup, gambar dan video yang lebih tajam dan kejelasan yang lebih baik saat penskalaan dan kemampuan beradaptasi tinggi terhadap cahaya di sekitar. Paduan antara prosesor iris Pixelworks dan Snapdragon 636 berhasil menghadirkan keunggulan tersebut nyaris tanpa cela. Sampai saat ini tak banyak teknologi lain yang menyamainya.

Sayangnya baik HMD Global ataupun Pixelworks masih bungkam terkait perangkat apa yang akan menjadi garapan mereka selanjutnya. Tetapi sepertinya pilihan itu akan jatuh pada Nokia 9 PureView. Ini akan jadi kolaborasi perdana di tier flagship kendati segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Sumber berita Globenewswire / Pixelworks News

Energizer Siapkan Sederet Smartphone Baru untuk Ramaikan MWC Tahun Ini

Ajang Mobile World Congress yang digelar setiap tahunnya sebentar lagi akan kembali dilaksanakan di Barcelona, Spanyol. Jelang hari H, sejumlah pabrikan sudah lebih dulu memanaskan mesin, salah satunya adalah Energizer yang membeberkan informasi awal tentang beberapa punggawa barunya.

Energizer Ultimate U620S Pop dan U630S Pop

Gebrakan Energizer diawali dari seri Energizer Ultimate U620S Pop dan U630S Pop yang berani menantang konsep kamera slider dengan kamera selfie popup yang memiliki konfigurasi 16MP + 2MP. Sedangkan di kamera belakang, Energizer Ultimate U620S Pop mengemas tiga buah kamera 16MP + 5MP + 2MP. Kemudian untuk model U630S Pop hanya mengenakan dua kamera belakang 16MP + 2MP.

Energizer Ultimate U620S Pop
Energizer Ultimate U620S Pop

Di antara keduanya, Energizer Ultimate U620S Pop adalah yang paling garang berbalut layar 6,2 inci dengan resolusi 1080p. Jeroannya bukan Snapdragon ataupun Exynos, melainkan MediaTek Helio P70 ditemani RAM 6GB dan memori 128GB.

Seri di bawahnya, Energizer Ultimate U630S Pop memiliki layar 6,3 inci dengan resolusi yang dipangkas menjadi 720p dan bertenagai Helio P22 dengan RAM 4GB dan memori 64GB.

Energizer Ultimate U650S

Jika mencari penampang layar yang lebih lega, maka Energizer Ultimate U650S ini bisa jadi pilihan tepat karena lebar layarnya 6,5 inci dengan resolusi 720p. Tampilan notch tetesan air di depan menjelaskan dukungannya pada tren kekinian, kemudian ada kamera selfie 16MP berpadu dengan kamera belakang dua biji, 16MP + 2MP.

Energizer Ultimate U650S
Energizer Ultimate U650S

Jeroan Energizer Ultimate U650S  Pop masih sama dengan U630S, yaitu MediaTek Helio P22 dengan kapasitas RAM sebesar 4GB dan memori 128GB. Dukungan teknologi pengisian baterai cepat menjadi penghibur yang cukup menyenangkan.

Energizer Ultimate U620S

Model tanpa Pop ini menjadi alternatif bagi pembeli yang menginginkan fitur-fitur standari tanpa kehadiran kamera selfie popup. Perbedaan lainnya, konfigurasi kamera selfienya juga hanya satu buah dengan resolusi 16MP, diletakkan di atas layar selebar 6,2 inci dan akan beradu punggung dengan kamera belakang 16MP plus 2MP.

Energizer Ultimate U620S
Energizer Ultimate U620S

Degradasi komponen juga terjadi di dapur pacu di mana Energizer Ultimate U620S hanya mengenakan chipset MediaTek MT6765 dengan dukungan RAM 4GB dan memori internal 64GB.

Energizer Ultimate U570S

Energizer Ultimate U570S
Energizer Ultimate U570S

Yang terakhir, Energizer juga mengungkapkan model Ultimate U570S yang mengemas layar 5,7 inci, kamera selfie 16MP, kamera belakang ganda 16MP plus 2MP, memori 32GB dan dukungan baterai 3.000mAh.

Tetapi menurut lansiran GSMArena, spesifikasi ini belum bersifat final dan masih ada kemungkinan untuk berubah, kendati tak akan berbeda jauh.

Sumber berita GSMArena.

Nokia 5.1 Plus Diluncurkan dan Sasar Pasar Millenial

Nokia (HMD) selama ini mengandalkan penggunaan sistem operasi pure Android pada perangkatnya. Menurut Nokia, hal tersebut akan membuat para pengguna merasakan performa dari sistem operasi Android tersebut. Oleh karena itu, Nokia sampai saat ini masih memasukkan lini smartphone mereka ke dalam inisiasi Android One.

Salah satu smartphone yang masuk ke dalam inisiasi Android One adalah Nokia 5.1 Plus. Smartphone tersebut pun diluncurkan pada Ke:Kini Ruang Bersama di Cikini Jakarta pada tanggal 30 Januari 2019. Sama seperti semua perangkat Android yang dimiliki oleh Nokia, Nokia 5.1 Plus juga menggunakan pure Android.

Nokia 5.1 Plus - Launch

Nokia 5.1 Plus saat ini menyasar pada kelompok millenials. Hal tersebut dikarenakan kelompok ini lebih mengerti dalam penggunaan smartphone dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Nokia juga melakukan pendekatan dengan komunitas-komunitas milenials sehingga lebih teredukasi untuk menggunakan pure Android.

Pada smartphone yang satu ini, Nokia memilih untuk menggunakan SoC buatan Mediatek dengan P60. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

SoC Mediatek Helio P60 MT6771
CPU 4×1.8 GHz Cortex-A73 + 4×1.8 GHz Cortex-A53
GPU Mali G72 MP3
RAM / Internal Storage 3/32 GB
Layar 6.3″ 2340 x 1080 IPS 19:9
Baterai 3060 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1

Kamera juga menjadi bagian yang ditonjolkan pada Nokia 5.1 Plus. Kamera utamanya menggunakan 13 MP + 5 MP yang diklaim dapat membuat bokeh dengan sangat baik. Untuk kamera depannya menggunakan resolusi 8 MP.

Nokia 5.1 Plus

HMD selaku pemegang lisensi Nokia juga mengatakan bahwa saat ini sistem operasi Android Pie 9.0 sudah tersedia untuk 5.1 Plus. Oleh karena itu, para pemilik smartphone ini sudah dapat melakukan update OTA. Dengan melakukan pembaruan ke Android Pie, tentu saja feature seperti Adaptive Battery sudah dapat dirasakan oleh para penggunanya.

Nokia menjual smartphone ini dengan harga Rp. 2.599.000. Mereka pun mengatakan bahwa perangkat ini sudah beredar di pasaran sebelum acara peluncuran dilakukan.

Lebih baik dari Snapdragon yang sekelas

Acara peluncuran ini juga menghadirkan seorang nara sumber, yaitu Lucky Sebastian. Lucky menjabarkan bahwa biasanya konsumen akan tidak suka terhadap sebuah perangkat yang menggunakan SoC Mediatek. Oleh karena itu, Lucky pun melakukan perbandingan dengan menggunakan berbagai aplikasi benchmarking.

Nokia 5.1 Plus - Lucky

Untuk SoC yang sekelas, Lucky memilih Snapdragon 636 yang kurang lebih memiliki spesifikasi yang sama. Saat dibandingkan, ternyata Mediatek P60 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Snapdragon 636. Keunggulan tersebut ada pada sisi grafis dan multi proses dari CPU.

Hal ini tentu membuat Mediatek P60 yang digunakan pada Nokia 5.1 Plus unggul dibandingkan dengan perangkat Snapdragon 636 yang ada di pasaran saat ini. Dengan menggunakan Android Pie, fasilitas Adaptive Battery terbukti membuat daya hidup perangkat lebih lama lagi.

Smartphone Terjangkau dengan Sensor Sidik Jari di Layar dari OPPO Segera Tiba di India?

Sensor sidik jari di layar saat ini lebih banyak ditemukan di perangkat smartphone flagship yang harganya tidak murah. Tetapi OPPO dikabarkan ingin menghadirkan solusi bagi mereka yang menginginkan fitur tersebut tapi terhalang oleh harga. Pabrikan asal Tiongkok itu dikabarkan berencana meluncurkan smartphone dengan sensor sidik jari di layar tetapi dengan banderol di kelas menengah kurang dari $300 per unitnya.

Dipersiapkan untuk pasar India, smartphone baru dari OPPO ini masih menjadi misteri karena perusahaan masih enggan membeberkan nama sebenarnya. OPPO justru memilih untuk merilis teaser yang membuat publik semakin penasaran.

oppo ud

Karenanya muncul dugaan-dugaan liar. Sejumlah orang berspekulasi bahwa smartphone yang dimaksudkan oleh OPPO adalah K1 yang merupakan lini produk baru yang memang memiliki fitur sensor sidik jari di layar. K1 sendiri sudah memulai debut di Tiongkok pada tahun 2018 lalu.

OPPO K1 dibalut layar 6,4 inci yang terlihat makin lebar karena desain rasionya yang mencapai 19,5:9 atau sekitar 91% dari body secara keseluruhan. Diluncurkan dalam dua opsi RAM 4GB dan 6GB, K1 diimbangi dengan dapur pacu yang cukup menjanjikan, yaitu Snapdragon 660.

Spekulasi lainnya tertuju pada OPPO R17 Neo yang juga mengemas sensor sidik jari di balik layar. R17 Neo disebut mengemas layar AMOLED 6,41 inci dengan notch tetesan air, memiliki resolusi FHD + dan rasio aspek 19.5: 9. Munculnya nama R17 Neo sebagai kandidat terkuat karena R17 dan R17 Pro sudah diluncurkan di India.

OPPO sendiri tidak memberikan informasi yang lengkap terkait teaser barunya ini. Rumor yang berkembang mengatakan bahwa OPPO juga akan meluncurkan smartphone OPPO F11 dan F11 Pro untuk menemani apapun itu smartphone yang disebutkan dalam teaser.

Sumber berita GSMArena.

Resmi Diperkenalkan, Galaxy M10 dan M20 Berikan Warna Baru di Jajaran Entry Level Samsung

Jajaran smartphone murah Samsung dipastikan bertambah setelah pabrikan asal Korea Selatan itu resmi memperkenalkan seri Galaxy M di India yang terdiri dari dua model, M10 dan M20.

Di peluncuran ini, Samsung tampaknya berupaya mempersempit kesenjangan antara perangkat lini menengah dan rendah. Terlihat dari desain M10 dan M20 yang menawarkan rancangan dan fitur tertentu yang biasanya ditemukan di ponsel kelas menengah ke atas. Di antaranya desain layar edge-to-edge dengan lekukan berbentuk V di dahi, dan kedua perangkat juga akan membawa kamera menghadap ke belakang ganda ultra lebar mirip dengan kamera di Galaxy A7 (2018) dan Galaxy A9 (2018). Lengkapnya, mari kita selami spesifikasi masing-masing model.

Spesifikasi Samsung Galaxy M10

Mendukung slot dual SIM (nano), Samsung Galaxy M10 mengadopsi sistem operasi Android 8.1 Oreo yang dikemas bersama Samsung Experience UX 9.5 yang akan tampil di layar Infinity-V HD selebar 6.22 inci. Kejernihan layar 720 x 1520 piksel semakin terasa menyenangkan dengan adanya aspek rasio yang mencapai 19:9.

galaxy m10

Sedangkan untuk dapur pacu, Samsung membenamkan Exynos 7870 buatannya sendiri yang diduetkan dengan RAM 2GB atau 3GB, tergantung pilihan pengguna. Kapasitas memori internalnya juga ditawarkan dalam dua opsi, 16GB dan 32GB dengan dukungan slot microSD smapai dengan 512GB. Kamera ganda duduk di belakang dengan konfigurasi 13MP + 5MP, memiliki bukaan f/1.9 dan ultra wide. Sementara di depan ada kamera selfie 5MP yang mendukung berbagai mode fotografi kekinian.

galaxy m10_selfie

Spesifikasi Samsung Galaxy M20

Beranjak ke Galaxy M20, dari segi interface tak banyak berbeda, masih dengan Android 8.1 Oreo dan Samsung Experience 9.5. Layarnya sedikit lebih lega, yakni 6,3 inci dengan resolusi yang juga lebih tinggi, 1080 x 2340 piksel dengan aspek rasio 19,5:9 tapi tetap dengan notch V yang khas.

Untuk memberikan daya tendang yang lebih baik, Samsung memilih chipset Exynos 7904 yang akan duduk bersama RAM sebesar 3GB atau 4GB serta grafis Mali-G71 MP2. Komponen ekstra juga ditemukan di bagian penyimpanan di mana M20 mempunyai opsi memori 32GB dan 64GB plus dukungan microSD jika dirasa masih sesak.

galaxay m20

Bekal kamera Galaxy M20 sama persis dengan M10 terutama di bagian punggung, masih dengan kamera 13MP plus 5MP wide angle. Tapi kamera depannya ditingkatkan menjadi 8MP sehingga foto selfie yang dihasilkan sedikit di atas model M10.

Menilik kelengkapan fitur yang dibawa, Samsung Galaxy M10 dan Galaxy M20 agak berbeda dari profil smartphone entry-level yang pernah digulirkan oleh Samsung. Tak heran jika banyak orang cukup optimis, seri Galaxy M ini akan sukses di pasaran.

samsung galaxy m20

Galaxy M10 dan Galaxy M20 hanya akan dijual melalui Amazon dan toko online Samsung. Galaxy M10 dibanderol dengan harga $112 dan $126 untuk model 2GB + 16GB dan 3GB + 32GB, sedangkan Galaxy M20 mulai dari harga $155 untuk varian 3GB + 32GB dan naik ke $183 untuk model 4GB + 64GB. Penasaran kapan keduanya bakal dirilis di Indonesia? Tunggu saja update berikutnya hanya di Dailysocial!

Sumber berita Samsung.

Neuro Game Booster: GPU Booster Buatan Samsung

Istilah “gaming” yang ditempelkan pada setiap perangkat atau gadget yang dijual tentu saja akan menambah minat orang untuk memilikinya. Hal tersebut ternyata tidak hanya berlaku pada penjualan laptop dan peripheral komputer. Smartphone juga mulai menggunakan istilah tersebut untuk meningkatkan nilai penjualannya.

Exynos 9820 chip

Huawei mungkin yang pertama membuat sebuah fasilitas untuk para penggunanya yang ternyata senang bermain game. Mereka membuat fasilitas GPU Turbo untuk membuat GPU mereka lebih stabil saat bermain game. Ternyata, sepertinya Samsung juga akan membuat sebuah feature yang akan meningkatkan pengalaman dalam bermain.

Samsung saat ini sudah mematenkan nama Neuro Game Booster pada UIPO (Union Intellectual Property Office) di Eropa. Fungsi dari Neuro Game Booster juga sama, yaitu sebuah booster GPU berbasis AI. Hal ini tertera dalam detail hak paten tersebut yang berbunyi:  ‘Software for smartphones; … Computer application software featuring games and gaming; Artificial intelligence software” (Perangkat lunak untuk telepon pintar; … piranti lunak aplikasi komputer untuk mainan dan bermain; Piranti lunak AI).

Neuro Game Booster

Sayangnya, belum ada penjelasan mengenai bagaimana Neuro Booter akan bekerja. Akan tetapi, dengan diluncurkannya Exynos 9820 yang telah dilengkapi dengan NPU, tentu saja hal ini akan bisa langsung dirasakan pada saat sudah diluncurkan perangkatnya. Kabarnya, perangkat yang sudah mendukung fasilitas ini adalah Samsung Galaxy S10.

Sumber: GizChina.