Qualcomm Perkenalkan Snapdragon 870, SD 865+ yang Lebih Kencang

Qualcomm kembali meluncurkan sebuah chipset yang siap dibenamkan pada perangkat smartphone maupun tablet. Cip baru yang diperkenalkan secara tiba-tiba tersebut adalah Snapdragon 870. Snapdragon 870 dibuat dengan dasar yang sama dengan Snapdragon 865 dan 865+ yang masih menggunakan CPU Kryo 585 pada SoC-nya. Kryo 585 sendiri dibangun dengan basis Cortex A-77.

Perbedaan antara Snapdragon 865+ dan 870 ada pada Kryo 585 Gold. Pada Snapdragon 865+, Kryo 585 memiliki clock 3,09 GHz. Sedangkan pada Snapdragon 870, Kryo 585 ditingkatkan lagi kecepatannya menjadi 3,2 GHz. Bahkan, Adreno 650 yang digunakan juga ada pada clock 670 MHz.

Badge_Snapdragon 870 5G Mobile Platform

“Dibangun di atas kesuksesan Snapdragon 865 dan 865 Plus, Snapdragon 870 terbaru dirancang untuk menjawab kebutuhan industri selular dan OEM, “ sebut Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. “Snapdragon 870 akan menenagai perangkat andalan dari beberapa rekan kunci seperti Motorola, iQOO, OnePlus, OPPO, dan Xiaomi.”

Jika melihat dari spesifikasi yang sama, hal ini menandakan bahwa Snapdragon 870 juga diproduksi pada pabrik TSMC. Seperti yang kita ketahui, Qualcomm bekerja sama dengan pabrik Samsung dalam memproduksi chipset terkencang mereka, yaitu Snapdragon 888. Snapdragon 870 juga masih menggunakan proses pabrikasi 7 nm.

Sama dengan Snapdragon 865+, Snapdragon 870 juga dibekali dengan modem X55. Modem 5G ini sendiri merupakan sebuah modul tersendiri yang ditanamkan pada SoC tersebut. Jadi, konsumsi daya untuk berselancar pada jaringan 5G juga akan sama antara keduanya.

Logo_Snapdragon 870 5G Mobile Platform

Snapdragon 870 juga mendukung RAM LPDDR4x dan LPDDR5. Lalu pada sisi kamera, Snapdragon 870 juga masih menggunakan Spectra 480 ISP. Untuk memproses AI, prosesor Hexagon 698 juga digunakan pada SoC yang satu ini. Snapdragon 870 juga mendukung perekaman video dengan resolusi 8K di 30 fps atau 4K pada 120 fps.

Qualcomm meluncurkan Snapdragon 870 ini memang tidak seperti biasanya. Biasanya, Qualcomm akan meluncurkan cip terbaru pada seri 800, seperti pada Snapdragon 888. Namun kali ini, yang mereka luncurkan adalah sebuah penyegaran dari chipset yang sudah ada.

Untuk ketersediaannya sendiri, Qualcomm mengatakan bahwa perangkat yang akan menggunakan Snapdragon 870 nantinya bakal tersedia pada kuartal pertama tahun 2021. Oleh karena itu, mari kita tunggu kehadirannya melalui lima merek yang sudah disebutkan oleh Kedar Kondap di atas.

Qualcomm Siapkan Penerus Snapdragon 8cx

Qualcomm saat ini tidak hanya membuat cip yang digunakan pada platform Android, seperti Snapdragon seri 800. Qualcomm juga membuat sebuah cip yang dibuat khusus untuk memberikan tenaga pada perangkat komputer dan laptop, yaitu Snapdragon 8cx. Tentunya, Snapdragon 8cx bisa menjalankan sistem operasi Windows 10 for ARM. Ternyata, Qualcomm saat ini masih mengembangkan cip yang khusus untuk perangkat PC tersebut.

Ternyata, saat ini Qualcomm sedang mempersiapkan sebuah cip yang diberi nama SC8280. Sang penerus dari Snapdragon 8cx dan 8cx Gen 2 ini nantinya bakal menjadi cip ARM paling kuat untuk perangkat Windows 10 for ARM. SC8280 nantinya akan memiliki batas penggunaan RAM hingga 32 GB. Untuk Snapdragon 8cx, hanya bisa menggunakan RAM hingga 16 GB saja.

Melansir dari WinFuture, Qualcomm Snapdragon SC8280 ternyata memiliki ukuran 20 x 17 mm yang 2 mm lebih besar dari 8cx. Hal ini membuatnya bisa memiliki prosesor dengan inti lebih dari 8 core. Kemungkinan juga, SC8280 ini akan mengadopsi arsitektur terbaru dari ARM, yaitu Cortex A78. Snapdragon 888 sendiri menggunakan Cortex X1 dan A78 sebagai basis prosesor Kryo.

Selain dari sisi prosesornya, Qualcomm juga sedang menguji chipset ini dengan menggunakan layar 14 inci. SC8280 juga nantinya kemungkinan akan mendapatkan modem X55 yang sudah mendukung jaringan 5G. Jadi, laptop yang menggunakan cip Qualcomm terbaru ini nantinya bisa langsung menggunakan kartu SIM 5G, tergantung dari produsen yang memproduksinya.

WinFuture juga berspekulasi bahwa Qualcomm sedang mencoba melakukan perlawanan dengan hadirnya cip baru dari Apple, yaitu M1. Apple M1 sendiri tampil dengan sangat cemerlang dengan kinerjanya dibandingkan dengan prosesor Intel. Dengan mengeluarkan M1, Apple juga sudah membuat proyek Hackintosh terhenti.

Windows 10 for ARM sendiri juga sedang dikembangkan ke arah yang lebih baik. Microsoft sendiri sedang mengembangkan sebuah emulasi yang bisa membawa software Windows 10 x86 untuk bisa dijalankan pada Windows 10 for ARM. Selain itu, mereka juga sedang mengerjakan sebuah fitur di mana aplikasi Android bisa dijalankan pada platform Windows. Semua itu kemungkinan besar akan kita lihat pada tahun 2021 ini.

Sumber: WinFuture

Fitur Utama Chipset Flagship Qualcomm Snapdragon 888

Pada acara tahunan Snapdragon Tech Summit Digital 2020, Qualcomm memperkenalkan chipset flagship terbarunya – Snapdragon 888 5G Mobile Platform. Platform terbaru ini membawa inovasi-inovasi mobile terdepan di industri, seperti konektivitas 5G, artificial intelligence (AI), gaming, dan kamera.

Bila kemarin masih sebatas preview, kali ini Qualcomm sepenuhnya mengungkap semua detail spesifikasinya. SoC ini dirancang dengan teknologi proses 5nm, yang menyuguhkan performa kencang dengan konsumsi daya efisien.

Snapdragon 888 merupakan CPU subsystem komersil pertama yang berbasis Arm Cortex-X1 dengan core Kryo 680 yang menjanjikan peningkatan hingga 25% dari pendahulunya dan menembus kecepatan 2,84GHz. Berpadu GPU Adreno 660 yang membawa peningkatan performa rendering grafis hingga 35%.

snapdragon-888-chip-case

Snapdragon 888 disenjatai dengan Snapdragon Elite Gaming yang lengkap. Pengguna dapat merasakan permainan yang sangat lancar pada kualitas grafis HDR tertinggi dengan kemampuan desktop-level. Snapdragon 888 membawa Variable Rate Shading (VRS) untuk pertama kalinya dalam perangkat mobile yang meningkatkan game rendering hingga 30% dan Game Quick Touch yang meningkatkan tingkat respon hingga 20%.

Untuk konektivitas, Snapdragon 888 mengandalkan Snapdragon X60 5G Modem-RF System generasi ketiga yang terintegrasi dengan dukungan 5G sub-6 carrier aggregation dan mmWave. Modem 5G ini menawarkan kecepatan downlink hingga 7,5 Gbps dan uplink hingga 3 Gbps.

Bersama Qualcomm FastConnect 6900 Mobile Connectivity System dengan Wi-Fi 6E berkapasitas 6 GHz yang dapat mencapai kecepatan hingga 3,6 Gbps dan memiliki latensi lebih rendah. FastConnect 6900 juga membawa kelas baru pada audio, dengan dukungan untuk Bluetooth 5.2, antena dual Bluetooth, Qualcomm aptX suite, penyiaran audio dan optimalisasi modulasi dan coding.

AI Engine generasi keenam pada Snapdragon 888 telah dirancang ulang sepenuhnya dengan prosesor Hexagon 780 yang menghasilkan performa 26 tera operations per second (TOPS). Platform ini ditingkatkan lebih jauh dengan Qualcomm Sensing Hub generasi kedua, yang mengintegrasikan prosesor AI rendah daya khusus untuk penggunaan seperti screen awake, deteksi pergerakan dan aktivitas lainnya.

Semua dimungkinkan dengan kesadaran kontekstual dan mengombinasikan aliran data baru, seperti konektivitas 5G, WiFi, dan Bluetooth. Software AI Engine Direct terbaru akan menyediakan fleksibilitas bagi pengembang untuk menjalankan aplikasi on device generasi selanjutnya yang ditenagai oleh AI pada kinerja maksimum.

Snapdragon 888 juga merupakan chipset pertama dengan Triple Image Signal Processor (ISP) menggunakan Spectra 580 ISP, yang mampu menangkap gambar dari tiga kamera bersamaan pada kecepatan processing hingga 2,7 gigapixel per second. Pengguna juga dapat menikmati penangkapan gambar burst 120fps untuk menangkap foto aksi dengan sangat cepat dan resolusi tinggi atau menangkap tiga video berkualitas 4K HDR dalam waktu bersamaan. Selain itu, juga terdapat penangkapan foto dengan kedalaman warna 10-bit pada format HEIF.

Realme 7 Pro dan C17 Hadir di Indonesia: Menggunakan RAM dan Penyimpanan Besar

Realme kembali meluncurkan smartphone terbaru mereka. Kali ini, ada dua perangkat yang diperkenalkan di pasar Indonesia, yaitu realme 7 Pro dan realme C17. Acaranya sendiri disiarkan melalui kanal Youtube pada tanggal 14 Oktober 2020. Untuk konferensi persnya, diadakan 30 menit setelah acara peluncurannya selesai melalui Zoom

Realme 7 Pro adalah yang pertama menggunakan pengisian baterai 65 watt pada perangkat mainstream dari realme. Teknologi ini menggunakan dua baterai 2250 mAh untuk meningkatkan waktu isi baterainya. Jadi, total kapasitas baterai yang dimiliki oleh realme 7 Pro adalah 4500 mAh.

Foto peluncuran realme 7 Pro & realme C17

Layar yang digunakan pada realme 7 Pro kembali menggunakan Super AMOLED. Namun sayangnya, refresh rate yang digunakan hanya 60 Hz saja. Untuk kamera, sensor yang digunakan adalah Sony IMX 682 dengan resolusi sampai 64 MP. Dan pada smartphone ini sudah menggunakan NFC.

Realme 7 Pro ternyata juga memiliki varian lainnya. Dengan nama realme 7 Pro Special Edition, smartphone ini akan memiliki case belakang yang berbeda dari versi originalnya. Bahan yang digunakan adalah kulit.

Realme 7 Pro sendiri menggunakan Snapdragon 720G dari Qualcomm. RAM yang terpasang adalah 8 GB dengan penyimpanan internal 128 GB. Sidik jarinya terletak di bawah layar.

realme C17 - Navy Blue (3)

Realme C17 merupakan perangkat seri C yang menggunakan RAM dan penyimpanan paling besar. RAM yang digunakan adalah 6 GB dengan penyimpanan internal 256 GB. Layar yang digunakan juga sudah memiliki refresh rate 90 Hz. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 5000 mAh.

Untuk mengetahui smartphone realme C17 lebih mendalam, Anda bisa langsung membacanya melalui link ini.

Realme juga memperkenalkan antar muka terbaru mereka dengan nama Realme UI 2. Ada beberapa fitur baru yang masuk pada antar muka terbaru ini, yang diklaim diinginkan oleh realme fans. Beberapa fitur tersebut termasuk tiga mode dark modealways on display, pola AOD yang diinginkan oleh pengguna, dan lain sebagainya. Selain itu, keamanan pada realme UI 2 juga sudah ditingkatkan.

Realme UI 2 saat ini masih diuji coba pada smartphone realme X50 Pro. Update untuk antar muka ini akan disebar pada bulan November 2020. Hal tersebut tentu saja termasuk realme 7 Pro yang baru diluncurkan.

realme 7 Pro - Mirror Silver (5)

Realme 7 Pro akan dijual dengan harga Rp. 4.999.000, termasuk yang edisi spesialnya. Untuk realme C17 akan dijual dengan harga Rp. 2.799.000 dengan diskon Rp. 100.000 pada flash sale. Realme 7 Pro bisa dibeli dengan cara pre order dari tanggal 14 – 23 Oktober 2020. Untuk realme C17 dibeli langsung pada tanggal 17 Oktober 2020.

IMEI aman

Saat ini sedang beredar berita mengenai penuhnya mesin sistem registrasi IMEI yang dikenal dengan nama CEIR. CEIR sendiri diklaim sudah penuh sekitar 95% dari total 1,2 milyar IMEI. Beberapa produsen smartphone pun juga sudah menurunkan jumlah produksinya karena alasan yang satu ini. Lalu bagaimana dengan Realme 7 Pro dan C17?

Hal ini ditanggapi oleh Krisva Angnieszca selaku Manajer PR Realme Indonesia. Krisva mengatakan bahwa produk realme yang diluncurkan hingga peluncuran saat ini sudah aman karena sudah didaftarkan dari jauh hari. Untuk perkembangannya seperti apa, nanti akan di-follow up oleh realme. Realme juga mengerahkan tim nya untuk tetap update dengan kebijakan pemerintah.

Lalu apakah hal ini berlaku untuk perangkat yang diluncurkan hingga saat ini? Krisva juga menambahkan bahwa untuk produk berikutnya sampai akhir tahun, realme masih on track. Oleh karena itu, realme juga masih mengikuti perkembangan selanjutnya.

Lalu bagaimana jika sudah membeli namun tidak bisa dipakai karena tidak mendapatkan sinyal? Realme menyarankan agar langsung datang ke service center mereka. Hal ini nanti akan langsung di-handle oleh service center dan dicek apa permasalahannya. Namun sampai saat ini, realme belum mendapatkan laporan mengenai sinyal atau IMEI.

[Hands-on] Samsung Galaxy Z Fold 2: Resmi Hadir di Indonesia untuk para Luxury Tech

Generasi ketiga smartphone lipat dari Samsung akhirnya tiba di Indonesia. Saat ini, Samsung sedang mengadakan pre-order untuk Samsung Galaxy Z Fold2. Perangkat yang satu ini ternyata membawa teknologi layar yang lebih baru lagi dibandingkan dengan Fold generasi pertama.

Smartphone baru ini ditujukan bagi mereka yang disebut Samsung sebagai luxury tech. Golongan Luxury Tech yaitu mereka yang mengapresiasi inovasi dan kerap menjadi yang pertama dalam mengadopsi teknologi mutakhir, serta memandangnya sebagai sebuah kemewahan untuk mendukung hidup yang lebih baik. Jadi memang pangsa pasar yang dituju sudah berbeda dari Galaxy S dan Note.

Galaxy Z Fold2 - Closed

Perubahan yang cukup bisa saya rasakan adalah pada saat membuka Samsung Galaxy Z Fold2 menjadi tablet. Layarnya tidak lagi kenyal seperti yang ada pada Samsung Galaxy Z Fold pertama. Layar ini bernama Samsung Ultra Thin Glass dengan teknologi DynamicAMOLED 2x, membuatnya menjadi lebih kokoh jika dibandingkan dengan pendahulunya. Di atas layar tersebut sudah ditambahkan sebuah lapisan tahan goresan yang melindungi lapisan utamanya.

Saat tertutup, Z Fold2 terlihat seperti sebuah smartphone dengan layar panjang. Layar Super AMOLED tersebut ternyata sudah menggunakan Gorilla Glass Victus terbaru yang diklaim lebih tahan terhadap benturan. Engsel yang ada pada Z Fold2 juga didesain tersembunyi dan telah diuji sampai 200.000 kali buka tutup.

Samsung Galaxy Z Fold2 juga membawa kemampuan untuk melakukan multi tasking. Dengan menggunakan menu yang ada pada sebelah kanan, membuat pengguna bisa membuka tiga aplikasi sekaligus. Saya beberapa kali mencoba menggunakan Chrome, Gmail, dan Gallery dan tanpa masalah sekalipun.

Galaxy Z Fold2 - Back

Kameranya juga membawa setting yang baru. Pada perangkat ini, Samsung tidak menyematkan kamera dengan resolusi 108MP. Namun, tiga buah kamera dengan resolusi 12 MP ada pada bagian belakangnya. Dua kamera selfie juga terpasang dengan resolusi 10 MP yang terdapat pada bagian depan dan bagian dalamnya.

Samsung Galaxy Z Fold2 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Qualcomm Snapdragon 865
CPU Kryo 585 Gold 3.09 GHz + 3x Kryo 585 Gold 2.40 GHz + Kryo 585 Silver 1.80 GHz
GPU Adreno 650
Layar Depan 6.2″ Super AMOLED 2260×816 Gorilla Glass Victus
Layar Dalam 7.6” QXGA+ Dynamic AMOLED 2X Display Infinity Flex Display 2208 x 1768 120 Hz
RAM 12 GB
Penyimpanan internal 256 GB UFS 3.1
Dimensi Tertutup 68.0 x 159.2 x 16.8mm
Dimensi Terbuka 128.2 x 159.2 x 6.9mm
Kamera Belakang 12 MP (utama) + 12 MP (Ultrawide) + 12 MP (Telephoto)
Kamera Depan 10 MP
Kamera Dalam 10 MP
Bobot 282 gram
Baterai 4500 mAh

Di Indonesia, Galaxy Z Fold2 dijual dengan harga Rp33.888.000, serta tersedia dalam 2 pilihan warna, Mystic Black dan Mystic Bronze.

Layar Lebih Baik: Tidak lagi was-was

Pada Samsung Galaxy Z Fold pertama, kita mendengar bahwa layar dari smartphone ini sangat mudah rusak. Apalagi, setelah salah satu kanal Youtube memperlihatkan lapisan yang ada pada layar Z Fold justru membuat rusak saat dicabut. Padahal, goresan pada layar kerap terjadi pada saat penggunaan.

Hal tersebut pun saya tanyakan langsung kepada Taufik Furqan selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pada layar dalamnya, sudah terpasang sebuah lapisan anti gores. Dan saat sudah banyak goresan, apakah aman untuk menggantinya sendiri dengan lapisan lain seperti hydrogel.

Galaxy Z Fold2 - Opened

Taufik mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada layar yang diproduksi dengan standar seperti Gorilla Glass untuk yang foldable. Namun, kekuatan layarnya sudah diuji hingga 200 ribu kali buka tutup dan lebih baik dari generasi pertamanya.

Untuk lapisan anti gores yang terpasang, ternyata memang khusus dibuat untuk Samsung UltraThin Glass tersebut. Jadi pada saat ingin menggantinya, Samsung menyarankan untuk menggantinya di service center. Taufik sendiri tidak menyarankan untuk mencabut lapisan tersebut sendiri karena memang sudah disesuaikan dengan ultra thin glass-nya.

Mengapa tidak menggunakan 108 MP?

Samsung memiliki sebuah kebanggaan tersendiri terhadap sensor kamera yang mereka ciptakan. Dengan resolusi sangat tinggi, yaitu 108 MP, kameranya dapat menangkap gambar dengan detail yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Namun ternyata, pada Samsung Galaxy Z Fold2 resolusi kameranya hanya 12 MP saja.

Taufik mengatakan bahwa Fold memang ditujukan kepada para luxury tech dimana yang paling utama adalah penggunaan layar yang lebar. Yang kedua adalah penggunaan multi windows experience yang mampu menampilkan tiga aplikasi sekaligus. Dua faktor ini merupakan yang utama Samsung kembangkan pada Fold.

Galaxy Z Fold2 - Buttons

Selanjutnya adalah hal-hal lain seperti kamera. Walaupun sama-sama menggunakan 12 MP, namun sensor dan hasil gambarnya sudah lebih baik dibandingkan dengan generasi pertamanya. Samsung pun juga membuat kamera ultra wideangle dan telephoto-nya memiliki resolusi yang sama, sehingga membuat kameranya memiliki kelas yang sama dengan lini Galaxy S20.

Hands-On

Saat menerima Samsung Galaxy Z Fold2, saya diberitahukan bahwa smartphone ini hanya untuk demo saja. Dengan aturan IMEI yang diberlakukan, membuat perangkat yang saya dapatkan tidak bisa dipakai untuk melakukan panggilan melalui jaringan seluler.

Sayang memang, waktu yang diberikan oleh Samsung untuk mencoba smartphone ini kurang lama karena pada akhir pekan saya harus mempersiapkan kebutuhan keluarga karena ada acara. Jadi, saya tidak bisa mencobanya dengan mendalam.

Galaxy Z Fold2 - Multitasking

Hal pertama yang saya coba tentu saja layar dalamnya yang sebesar tablet. Saat menyentuhnya, memang yang terasa bukanlah bahan seperti plastik yang ada pada Fold pertama. Kali ini layarnya sudah lebih keras sehingga tidak perlu berhati-hati saat menekannya. Selain itu, saya juga melihat lapisan anti gores pada layar dalamnya tersebut.

Seperti yang sudah dikatakan oleh Taufik, lapisan anti gores ini sudah dibuat khusus untuk Samsung Galaxy Z Fold2. Jika saya memiliki smartphone ini, tentu saja layar dalamnya tidak akan lepas dari lapisan hydrogel yang lebih baik dalam menahan goresan.

Lapisan anti gores yang terpasang di bagian dalamnya ternyata harus sering dilap. Pasalnya, lapisan anti goresnya sangat ramah terhadap sidik jari. Saya harus membersihkannya berkali-kali saat menggunakannya untuk memainkan beberapa game ringan.

Dengan resolusi layarnya yang 22,5:18, membuat tidak semua aplikasi dapat berjalan sesuai dengan dimensi layarnya. Contohnya Instagram, aplikasi ini akan menampilkan dua ruang kosong pada kiri dan kanannya. Jadi, gambar yang ditampilkan sama seperti sebuah smartphone pada posisi portrait.

Galaxy Z Fold2 - Camera fold

Hal kedua yang saya coba tentu saja kameranya. Saat mengambil beberapa gambar, saya melihat hasilnya cukup mengesankan pada layar Fold2. Warna serta ketajamannya cukup baik saat dilihat. Namun, saat gambarnya saya pindah ke laptop, lain lagi ceritanya.

Gambar yang ada terasa sedikit washed out saat di zoom 100%. Hasil seperti ini tentu saja cukup terasa jika dibandingkan dengan hasil dari Galaxy S20. Namun, hari ini (tanggal 29 September 2020) saya mendengar dari seorang rekan media bahwa ada system update yang sepertinya memperbaiki hasil kameranya. Sayang memang, saya tidak sempat mencobanya karena harus dikembalikan.

Mode pengambilan gambar pada Galaxy Z Fold2 juga beragam. Yang pasti, kamera terbaik pada smartphone ini terletak pada bagian belakangnya. Jadi, gunakanlah kamera pada bagian belakangnya untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Hal tersebut termasuk mengambil swafoto.

Galaxy Z Fold2 - Selfie with main cam

Jika mengambil gambar dengan posisi Z Fold2 ditutup, maka pengoperasiannya dilakukan pada layar luarnya. Saat dibuka, pengoperasian akan dilaksanakan pada layar bagian dalamnya. Dan jika layarnya ditekuk 90 derajat, maka bagian yang berdiri akan menjadi viewfinder dan bagian yang tertidur akan menjadi ruang untuk tombol dan galeri foto.

Satu hal yang menurut saya menarik adalah pengambilan gambar swafoto dengan kamera belakang. Yang saya lakukan adalah menekan tombol pada bagian kiri atas yang hanya bertuliskan off. Klik tombol tersebut dan baliklah Z Fold2 tersebut, maka layar depan akan menampilkan gambar dari kamera utamanya. Hasilnya? Sebuah foto selfie berukuran 12 MP terbaik yang bisa diberikan oleh Galaxy Z Fold2.

Hal ketiga adalah melakukan benchmarking. Pada Galaxy Z Fold2, saya sudah melakukan benchmark dengan dua aplikasi, yaitu Antutu dan GeekBench 5. Hasilnya pun menakjubkan dan bahkan lebih cepat dari seri Galaxy S dan Note yang dikeluarkan di Indonesia. Berikut adalah hasilnya

Galaxy Z Fold2 - Antutu Galaxy Z Fold2 - GeekBench 5

Sayang memang, waktu yang diberikan oleh Samsung cukup sempit sehingga saya tidak bisa melakukan pengujian lain seperti bermain game. Mungkin suatu saat nanti, Samsung bakal meminjamkan kembali Galaxy Z Fold2 untuk diuji secara mendalam. Overall, saya puas bisa menjadi sultan dalam waktu tiga hari.

Vivo Perkenalkan V20 dan V20 SE: Akan Diluncurkan dalam Waktu Dekat

Vivo bakal kembali memenuhi pasar Indonesia dengan smartphone terbarunya. Kali ini, mereka bakal mengeluarkan Vivo V20 dan V20 SE. Dan seperti biasa, keunggulan yang mereka highlight adalah dari sisi kameranya. Selain itu, keduanya memiliki desain yang tipis.

Vivo V20 nantinya bakal memiliki kamera selfie yang cukup mengesankan. Yaitu dengan 44 MP Eye Autofocus dengan 4K selfie video. Kata eye menandakan bahwa perangkat ini mendeteksi mata sebagai dasar fokusnya. Selain itu, Vivo V20 juga menggunakan kamera dengan resolusi 64 MP pada bagian belakangnya.

Product Hands On vivo V20 V20SE (21 September 2020) - 1

Vivo V20 juga dibuat dengan desain ultra sleek. Pada sebuah video promosi, diperlihatkan bahwa perangkat ini bisa diselipkan di bawah pintu yang biasanya memiliki sedikit jeda dari lantai. Peningkatan selanjutnya juga ada pada teknologi pengisian dayanya. Teknologi tersebut adalah 33 watt FlashCharge yang lebih cepat dari pendahulunya yang hanya 18 watt saja.

Satu smartphone lagi yang bakal diperkenalkan adalah Vivo V20 SE. Yang membedakan antara smartphone ini dengan V20 adalah pada bagian kameranya. Kamera depan V20 SE memiliki resolusi 32 MP dengan teknologi Super Night Selfie. Kamera belakangnya menggunakan sensor dengan resolusi 48 MP.

Photo Release - Logo 2jpg

Desain yang digunakan pada V20 SE bernama Sleek Magical Design. Dan untuk pengisian baterainya, V20 SE juga menggunakan 33 watt FlashCharge yang memiliki perbedaan 3 watt lebih tinggi dari standar Quick Charge.

Vivo juga melakukan blind preorder yang dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 28 September 2020. Vivo juga memberitahukan bahwa pada tanggal 29 September 2020, mereka akan meluncurkan smartphone V20 dan V20 SE di Indonesia. Kita tunggu saja kehadirannya di Indonesia.

64 MP dengan sensor buatan siapa?

Sensor kamera merupakan sebuah dasar dari hasil jepretan kamera untuk memproduksi gambar yang bagus. Walaupun begitu, hardware lain dan software yang ada juga memengaruhi hasil akhir dari tangkapan kamera tersebut. Saya cukup penasaran sensor mana yang digunakan pada smartphone terbaru dari Vivo ini.

Ricky Bunardi, selaku Senior Product Manager Vivo Indonesia pun menjawab pertanyaan saya. Beliau mengatakan bahwa pada bagian depannya, Vivo menggunakan sensor ISOCELL S5KGH1 yang memiliki resolusi 44 MP dan dilengkapi teknologi autofokus. Pada bagian belakangnya, Vivo V20 menggunakan sensor ISOCELL S5KGW1 yang memiliki resolusi 64 MP.

Qualcomm Merilis Snapdragon 750G, Mendukung mmWave 5G dan AI Engine Generasi ke-5

Qualcomm telah mengumumkan mobile platfrom dengan konektivitas 5G terbarunya, Snapdragon 750G. Ia adalah penerus Snapdragon 730G dan menggunakan modem 5G X52 yang sama seperti yang digunakan oleh Snapdragon 765G dengan kecepatan download hingga 3,7 Gbps.

Modem 5G X52 ini membawa solusi global, mendukung teknologi mmWave dan sub-6 Ghz. Serta, mode standalone (SA) dan non-standalone (NSA), Time Division Duplex (TDD), Frequency Division Duplex (FDD), Dynamic Spectrum Sharing (DSS), serta roaming global dan multi-SIM.

Chipset Snapdragon 7 series anyar ini juga sudah dibekali AI Engine generasi ke-5 dengan operasi AI sampai 4.0 Trillion Operations Per Second (TOPS), meningkat sampai 20% dibandingkan dengan Snapdragon 730G. Serta, dilengkapi dengan Sensing Hub, Aqstic Echo Cancellation, dan Noise Suppression (ECNS) berbasis AI. Bahkan dengan satu mikrofon dapat mengurangi kebisingan latar atau background noise seperti suara konstruksi, anak-anak, anjing menggonggong, atau suara sirine.

Soal performa, SoC yang dibangun pada process technology 8nm ini mengemas CPU octa-core Kryo 570 berkecepatan 2,2 GHz dengan peningkatan kinerja 20% dan 10% render grafis dari GPU Adreno 619 dibanding Snapdragon 730G. Snapdragon 750G menawarkan beberapa fitur Snapdragon Elite Gaming seperti Game Color Plus dan Adreno HDR Fast Blend yang siap untuk rendering grafis HDR10 secara efisien. Berikut perbandingannya:

Snapdragon 690 Snapdragon 730G Snapdragon 750G Snapdragon 765G
Process 8 nm 8 nm 8 nm 7 nm
CPU octa-core Kryo 560 @ 2.0 GHz octa-core Kryo 470 @ 2.2 GHz octa-core Kryo 570 @ 2.2 GHz octa-core Kryo 475 @ 2.4 GHz
GPU Adreno 619L Adreno 618 Adreno 619 Adreno 620
RAM 2x 16-bit LPDDR4x, up to 8 GB 1866 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 8 GB 1866 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 12 GB 2133 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 12 GB 2133 MHz
Display 1080p+ @ 120 Hz 1440p+ @ 60 Hz 1080p+ @ 120 Hz 1440p+ @ 60 Hz
Modem X51, sub-6 only, up to 2.5 Gbps downlink (1.2 Gbps on 4G) X15, 4G only, up to 800 Mbps downlink X52, mmWave and sub-6, up to 3.7 Gbps downlink X52, mmWave and sub-6, up to 3.7 Gbps downlink (1.2 Gbps on 4G)
Wi-Fi/Bluetooth FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.1 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.1 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0
Charging QuickCharge 4+ QuickCharge 4+ QuickCharge 4+ QuickCharge 4+

Selain itu, chipset ini mendukung layar dengan refresh rate 120Hz hingga resolusi 1080p+ dan mendukung HDR10+. Untuk kamera, mengandalkan dual ISP Qualcomm Spectra 355L image signal processor 14-bit dengan dukungan single camera hingga 192MP. Serta, dapat merekam video 4K HDR10 (dengan HLG), 4K HDR dengan efek bokeh, dan slow motion 720p pada 240fps.

Smartphone berbasis Snapdragon 750G diharapkan akan hadir secara komersil pada akhir tahun 2020 dan Xiaomi mengatakan akan menjadi yang pertama mengadopsi chipset tersebut. Snapdragon 750G juga kompatibel secara pin dan software dengan Snapdragon 690 5G Mobile Platform.

Sumber: GSMArena

Realme 7 dan 7i Diluncurkan: Gunakan NFC Hingga Sensor Kamera Baru

Generasi smartphone seri angka dari realme akhirnya datang juga. Kali ini, realme memperkenalkan dua perangkat Android, yaitu realme 7 dan realme 7i. Peluncurannya diadakan pada tanggal 17 September 2020 yang secara langsung disiarkan melalui Youtube.

photo opt 64MPPowerMaster 1

Realme 7 digadang sebagai 64MP Performance King. Performa tingginya berkat penggunaan Mediatek Helio G95 yang ternyata pertama digunakan pada smartphone ini. Realme juga pertama kali menggunakan sensor Sony IMX 682 pada perangkat ini, yang biasanya selalu menggunakan ISOCELL GW1. Dan smartphone ini juga telah ditingkatkan kapasitas baterainya menjadi 5000 mAh.

Untuk mengetahui realme 7 secara mendetail, Anda bisa langsung mengklik tautan berikut ini.

Perangkat kedua yang diperkenalkan adalah realme 7i. Perangkat ini merupakan penerus langsung dari realme 5i. Ternyata, realme menunjuk Indonesia sebagai negara pertama yang meluncurkan smartphone ini. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara yang penting bagi realme.

realme 7i - Aurora Green and Polar Blue

realme 7i menggunakan prosesor baru dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 662. Dan uniknya, kali ini mereka tidak menggunakan sensor kamera ISOCELL. Mereka memilih sensor buatan Omnivision yang baru-baru ini sedang naik daun. Untuk baterainya, realme 7i juga memiliki kapasitas 5000 mAh.

Spesifikasi keduanya adalah sebagai berikut

 

Realme 7i Realme 7
SoC Snapdragon 662 Mediatek Helio G95
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 260 Silver 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 610 Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 8 GB  8 GB
Internal 128 GB  128 GB
Layar IPS 6,5 inci 1600×720 90Hz Gorilla Glass 3  IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 164,1 x 75,5 x 8.9 mm 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 199 gram 196.5 gram
Baterai 5000 mAh 5000 mAh
Kamera utama / depan 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Makro, 2 MP B/W / 16 MP
OS Android 10 dengan Realme UI  Android 10 dengan Realme UI

Realme 7 dijual dengan harga Rp. 3.999.000. Untuk realme 7i akan dijual pada harga Rp. 3.199.000. Kedua smartphone ini akan dijual secara online dan offline pada tanggal 19 September 2020.

realme 7 - Mist White & Mist Blue

NFC: Mengapa baru sekarang?

Terus terang pada saat sebelum pandemi, saya merupakan orang yang selalu menanyakan kepada realme mengapa tidak ada NFC pada seri angka. Jawaban yang diberikan pun selalu sama: konsumen di Indonesia belum banyak menggunakan feature tersebut. Lalu apakah dengan munculnya NFC di realme 7 menandakan bahwa saat ini sudah banyak yang menggunakan?

Felix Christian selaku Product Manager Realme Indonesia mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, mereka belum melihat banyaknya permintaan tentang NFC di smartphone realme. Seiring waktu berjalan, saat ini penggunaan NFC menjadi sebuah kebutuhan konsumen realme di Indonesia. Oleh sebab itu, pada peluncuran kali ini mereka membawa fitur tersebut ke Indonesia.

realme 7 - Mist White (6)

NFC: Hanya di Indonesia?

Tidak dapat dipungkiri memang, penggunaan NFC saat ini seperti sudah menjadi sebuah kebutuhan. Realme 7 yang diluncurkan di Indonesia juga merupakan versi yang memiliki NFC. Ternyata pada versi di luar Indonesia, NFC belum tentu ditemukan. Mengapa?

Alasan yang dikemukakan oleh Felix adalah karena realme sangat fans oriented. Mereka mendengarkan apa yang realme Fans inginkan, yaitu sangat menginginkan fitur NFC. Oleh sebab itu, fitur NFC hadir pada realme 7 di Indonesia. Semoga saja, fitur ini hadir di generasi setelah realme 7.

Qualcomm Indonesia Perkenalkan Snapdragon 732G: 730G Versi Lebih Kencang

Qualcomm kembali mengeluarkan sebuah chipset yang ditujukan untuk pasar hi end. Selama ini, kelas tersebut diisi oleh Snapdragon 720G dan 730G. Ternyata, kedua SoC tersebut sepertinya belum cukup bagi Qualcomm. Dan saat ini, Qualcomm mengeluarkan Snapdragon 732G.

Xiaomi dan Qualcomm mengadakan sebuah acara untuk memperkenalkan Snapdragon 732G. Walaupun tidak disebut pada acara yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom pada tanggal 16 September 2020 lalu, SoC ini bakal digunakan pada perangkat terbaru dari Poco. Yap, apa lagi kalau bukan Poco X3 NFC yang sudah diluncurkan di India beberapa waktu lalu.

qualcomm-umumkan-chipset-snapdragon-732g-mobile-platform

Snapdragon 732G sendiri sebenarnya versi overclocked dari Snapdragon 730G. Hal tersebut berarti perbedaan yang paling terlihat ada pada clock CPU dan GPU-nya. Pada sisi CPU, 732G memiliki clock 100 MHz lebih tinggi dibandingkan dengan 730G, yaitu 2,3 GHz pada Kryo 470 Gold. Sedangkan pada sisi GPU, perbedaan keduanya adalah 125 MHz.

Selain keduanya, tidak ada perbedaan mendasar yang dapat terlihat. Hal ini tentu saja membuat feature yang dimiliki oleh Snapdragon 730G sama dengan 732G.

Hal tersebut dapat dilihat dari proses pabrikasi 8 nm yang digunakan oleh keduanya. Lalu penggunaan modem Snapdragon X15 yang mendukung jaringan 4G LTE yang sama antara keduanya. Modem ini juga membawa teknologi WiFi 6 yang selama ini tidak dinyalakan pada beberapa smartphone yang menggunakannya, seperti Xiaomi Mi Note 10 Pro.

Kedua SoC ini sudah memiliki Snapdragon Elite Gaming yang diklaim mampu membuat game lebih lancar saat dimainkan. Dominikus Susanto selaku Senior Manager, Business Development mengatakan bahwa fitur yang ada pada Snapdragon Elite Gaming pada SoC 732G tidak akan selengkap Snapdragon seri 800. Namun, hal tersebut sudah membuat kinerjanya menjadi lebih tinggi.

Pada sisi kamera, Snapdragon 732G sudah menggunakan Spectra 350. Prosesor ini mampu mengambil gambar sampai dengan resolusi 192 MP. Selain itu, prosesor ini mampu menangkap beberapa gambar untuk membuat hasil fotonya lebih baik lagi. Dan pengambilan video dengan resolusi maksimal 4K HDR juga sudah didukung.

Hanya Upclocked saja?

Saya sempat menanyakan apakah sebenarnya Snapdragon 732G itu hanya versi overclocked dari Snapdragon 730G. Hal tersebut dengan jelas terlihat karena clock CPU dan GPU hanya menjadi pembeda antara kedua SoC. Lalu apakah ada hal lainnya yang menjadi pembeda?

Tahun ini, Pixel 5 tampaknya masih akan memakai chipset Snapdragon 865 / Qualcomm
Tahun ini, Pixel 5 tampaknya masih akan memakai chipset Snapdragon 865 / Qualcomm

Pak Susanto menjelaskan bahwa sebenarnya tidak hanya clock saja yang berbeda antara keduanya. Walaupun sebenarnya basis chipset-nya sama, namun masih ada peningkatan dari sisi software-nya. Hal tersebutlah yang membuat kinerja dari Snapdragon 732G lebih baik dari Snapdragon 730G.

Masih akan ada chipset 4 dari Qualcomm setelah 732G?

Dengan hadirnya Snapdragon 765G yang menggunakan modem 5G, membuat saya sempat berpikir apakah Qualcomm masih akan mengeluarkan chipset baru dengan modem 4G LTE. Sayangnya, pak Susanto tidak bisa menjawab mengenai road map mereka ke depannya seperti apa. Hal tersebut juga dikarenakan chipset Snapdragon 732G masih baru.

Namun, pak Susanto juga tidak menepis apakah bakal ada chipset baru di masa yang akan datang. Selama teknologi tersebut masih ada dan masih dibutuhkan, tentu saja akan disediakan oleh Qualcomm untuk para OEM.

Qualcomm Snapdragon 8cx Gen 2 5G Janjikan Performa yang Lebih Baik daripada Prosesor Sekelas Milik Intel

Hampir dua tahun sejak Snapdragon 8cx diperkenalkan, prosesor laptop tersebut akhirnya sudah punya penerus. Dalam acara IFA 2020 yang dihelat sepenuhnya secara online, Qualcomm resmi menyingkap Snapdragon 8cx Gen 2 5G yang membawa sejumlah pembaruan.

Pembaruannya boleh dibilang minor, tapi yang menarik adalah bagaimana Qualcomm tidak segan membandingkan 8cx Gen 2 dengan produk sekelas dari Intel ketimbang dengan pendahulunya sendiri. Jadi kalau dibandingkan dengan prosesor Intel Core i5 generasi ke-10 yang memiliki TDP 15 W, Qualcomm mengklaim 8cx Gen 2 mampu mencatatkan performa hingga 18% lebih kencang.

Lalu kalau dikomparasi dengan Core i5 yang menggunakan arsitektur Lakefield dengan TDP 7 W, performa 8cx Gen 2 malah bisa 50% lebih tinggi. Supaya performanya bisa konsisten, 8cx Gen 2 turut membawa dukungan terhadap storage UFS 3.0 maupun SSD tipe NVMe. Semua itu selagi menawarkan konsumsi daya yang lebih irit lagi dari sebelumnya, sampai 25 jam pemakaian secara terus-menerus kalau kata Qualcomm.

Acer Spin 7 jadi laptop pertama yang mengusung chipset Snapdragon 8cx Gen 2 / Acer
Acer Spin 7 jadi laptop pertama yang mengusung chipset Snapdragon 8cx Gen 2 / Acer

Dari segi fitur, 8cx Gen 2 datang membawa teknologi-teknologi seperti Qualcomm Aqstic maupun Qualcomm AI Engine. Aqstic pada dasarnya merupakan gabungan beberapa teknologi untuk mewujudkan kualitas audio yang lebih jernih pada saat video call, sedangkan AI Engine eksis untuk merealisasikan fitur-fitur berbasis AI macam fitur Eye Contact yang dimiliki Surface Pro X, lagi-lagi juga untuk kepentingan video call.

Terkait konektivitas, dari namanya saja sudah jelas bahwa chipset ini mendukung jaringan 5G, spesifiknya berkat modem X55 yang tersematkan. Wi-Fi 6 maupun Bluetooth 5.1 juga hadir sebagai standar, dan perangkat yang ditenagai chipset ini juga siap untuk disambungkan ke dua monitor 4K sekaligus.

Sekali lagi, peningkatan yang dihadirkan mungkin tidak sesignifikan seperti ketika 8cx generasi pertama menggantikan Snapdragon 850, namun siapa yang tidak suka dengan lonjakan performa sekaligus peningkatan daya tahan baterai? Sejauh ini, laptop yang dikonfirmasi bakal memakai 8cx Gen 2 baru Acer Spin 7, yang sendirinya juga merupakan laptop 5G pertama dari Acer.

Sumber: The Verge dan Qualcomm.