[Rekomendasi] 4 Kamera Mirrorless Terbaik Harga 5 Jutaan yang Cocok Buat Pemula

Bagi Anda yang tak puas dengan hasil jepretan kamera smartphone, tapi juga tak mau dibuat susah sama kompleksitas kamera DSLR – kamera jenis mirrorless boleh jadi pilihan yang paling tepat buat Anda.

Mekanisme pakainya lebih user friendly tapi punya kemampuan fleksibilitas lensa yang bisa diganti-ganti seperti halnya kamera DSLR. Bidikannya yang pasti juga lebih bagus dari kamera smartphone dan bisa diadu dengan DSLR. Hasilnya pun bisa langsung dikirim ke smartphone berkat fitur WiFi, sangat praktis bukan?

Kini kamera mirrorless sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Desain stylish dan bentukannya yang ringkas membuatnya mudah dibawa kemana-mana. Harganya? Tak perlu khawatir karena berbekal tabungan mulai dari Rp5 jutaan, Anda sudah bisa memiliki kamera mirrorless dengan kualitas mumpuni. Daftar berikut dimulai dari harga yang paling murah ya.

1. Canon EOS M10 – Rp5 Juta

kamera-mirrorless-terbaik-harga-5-jutaan-yang-cocok-buat-pemula-1

Bentuknya kamera saku, tapi Canon EOS M10 merupakan kamera mirrorless loh. Dengan sensor CMOS APS-C 18-megapixel, prosesor DIGIC 6, dan sistem Hybrid CMOS AF II untuk mendapatkan fokus yang cepat pada subjek bidikian.

Kelebihan Canon EOS M10 ialah dilengkapi layar sentuh 3 inci yang bisa diputar ke atas hingga 180 derajat menghadap ke wajah. Hal ini tentu sangat memudahkan Anda untuk mengakomodasi aktivitas selfie maupun nge-vlog.

Berkat layar sentuh, menyesuaikan titik fokus menjadi lebih mudah, tinggal tap bagian mana yang ingin dipertajam. Tapi ada satu kekurangan, Canon EOS M10 tidak memiliki hand grip di body sehingga cenderung kurang nyaman saat memotret.

2. Fujifilm X-A10 – Rp5,2 Jutaan

kamera-mirrorless-terbaik-harga-5-jutaan-yang-cocok-buat-pemula-2

Fujifilm X-A10 mengusung sensor CMOS APS-C 16,3 megapixel dengan kompatibilitas lensa-lensa Fujifilm X mount. Seperti Canon ESO M10, kamera ini memiliki layar yang bisa ditekuk hingga 180 derajat, lengkap fitur eye-detection AF dan portrait enhancer untuk memaksimalkan selfie Anda.

Kelebihan Fujifil X-A10 adalah kamera mirrorless ini hadir desain retro dengan lapisan bahan kulit bertekstur yang mampu memberikan tampilan sangat elegan. Kamera ini memiliki sedikit hand grip di body, lumayan untuk mempererat pegangan.

3. Panasonic Lumix DMC-GF8 –  Rp5,4 Juta

kamera-mirrorless-terbaik-harga-5-jutaan-yang-cocok-buat-pemula-3

Panasonic Lumix DMC-GF8 menggunakan sensor Digital Live MOS resolusi 16-megapixel dengan prosesor Venus Engine yang diklaim dapat menangkap gambar secara detail meski dalam low-light.

Kamera mirrorles berdesain retro yang stylish ini juga memiliki layar berukuran 3 inci pada kamera ini juga dapat diputar hingga 180 derajat yang secara otomatis dapat langsung mengaktifkan modus self shot lengkap dengan fitur face dan eye detection AF yang sangat berguna untuk mendukung selfie.

4. Sony Alpha A5000 – Rp5,5 Juta

kamera-mirrorless-terbaik-harga-5-jutaan-yang-cocok-buat-pemula-4

Nambah sedikit lagi, kita bisa mendapatkan kamera mirrorless besutan Sony loh. Ya, Alpha A5000 adalah kamera mirrorless Sony paling terjangkau, tapi kemampuannya tak perlu diragukan lagi.

Sony Alpha A5000 mengusung sensor CMOS APS-C 20,1 megapixel dengan kompatibilitas lensa-lensa Sony E-mount. Kamera ini juga dibekali layar 3 inci yang bisa diputar hingga 180 derajat untuk mempermudah selfie dan vlogging.

Berbeda dengan Canon EOS M10, Sony Alpha A5000 memiliki hand grip di body sehingga lebih nyaman ketika memotret. Namun, kekurangan Sony Alpha A5000 ialah layarnya belum touchscreen.

Verdict

Bagi Anda yang baru ingin membeli kamera mirrorless, sangat wajar bila pemilihan dilatarbelakangi oleh faktor harga. Tak masalah, seiring perkembangan kemampuan fotografi Anda, maka dengan sendirinya Anda akan menemukan kamera mirrorless idaman yang sesuai kebutuhan Anda.

Empat kamera mirrorless di atas memiliki layar 3 inci yang dapat diputar 180 derajat, bukan cuma buat selfie tapi juga bisa buat vlogging. Kekurangan di rentang harga ini menurut saya ialah tidak bisa memasang mic eksternal dan belum memiliki viewfinder elektronik.

 

Sony Pamerkan Permainan Air Hockey Versi Augmented Reality

Augmented reality tidak selamanya harus melibatkan kamera smartphone atau gadget yang dikenakan di wajah. Sony membuktikannya lewat sebuah permainan bernama A(i)R Hockey yang dipamerkan di event SXSW 2018.

Konsep dasarnya mirip seperti permainan air hockey standar yang biasa Anda jumpai di mallmall. Pemain masih memegang semacam gagang fisik, kemudian di meja juga masih ada sebuah hockey puck fisik. Yang berbeda, mejanya bundar, permainannya melibatkan tiga orang, dan sepanjang permainan bakal terasa kacau-balau berkat seabrek hockey puck virtual yang muncul di atas meja.

Di sinilah letak kecanggihannya. Sony memanfaatkan dua sensor IMX382 (biasa digunakan untuk mewujudkan sistem kemudi otomatis pada mobil, dengan kemampuan tracking secepat 1.000 frame per detik) untuk membaca pergerakan objek di atas meja. Satu sensor di atas bertugas memantau pergerakan puck, satu di bawah untuk pergerakan tangan pemain beserta gagangnya.

Puck virtual-nya sendiri berasal dari sebuah proyektor yang dipasang di atas meja. Bukan sekadar memproyeksikan, perangkat turut dibekali algoritma prediktif agar mampu memproyeksikan gambar puck virtual sesuai dengan pergerakan objek-objek lain di atas meja.

Sony A(i)R Hockey

Kombinasi sensor dan proyektor tersebut membuat pemain merasa seperti bermain air hockey sungguhan, meski sebenarnya mereka hanya ‘memukul angin’. Agar lebih realistis lagi, Sony tidak lupa menyematkan haptic feedback agar pemain bisa merasakan sensasi seperti memukul puck sungguhan.

Sony memang tidak punya rencana untuk mengomersialkan A(i)R Hockey – meski saya yakin bakal sangat populer andai ditempatkan di suatu arcade center atau sejenisnya. Namun setidaknya inovasi semacam ini bisa mematahkan anggapan bahwa AR baru benar-benar bisa terealisasi lewat sebuah AR headset atau glasses.

Sumber: The Verge dan Sony.

Sony Hadirkan Supersampling Mode untuk PS4 Pro Lewat Software Update Versi 5.50

Kabar gembira bagi para pemilik PlayStation 4, Sony baru saja merilis software update versi 5.50. Seperti biasa, versi baru ini membawa sederet fitur, tapi yang perlu disorot pertama kali adalah Supersampling Mode untuk PS4 Pro.

PS4 Pro, seperti yang kita tahu, dirancang untuk menyuguhkan kualitas visual yang lebih superior ketimbang PS4 standar lewat resolusi 4K. Kendati demikian, sejak awal Sony sudah bilang bahwa PS4 Pro tidak serta-merta hanya bisa digunakan bersama TV 4K saja, tetapi juga mampu menghadirkan peningkatan kualitas visual pada TV 1080p.

PS4 Pro Supersampling Mode

Masalahnya adalah, tidak semua game sudah dioptimalkan untuk PS4 Pro. Lebih lanjut, hanya game tertentu saja yang menawarkan Supersampling Mode secara default, seperti Horizon Zero Dawn misalnya. Nah, berkat update versi 5.50 ini, semua game yang sudah dioptimalkan untuk PS4 Pro bakal bisa mengaktifkan mode tersebut.

Mode ini pada dasarnya dapat membuat game tampak lebih tajam di TV 1080p daripada sebelumnya. Sony bilang bahwa ada empat kali lebih banyak informasi visual dan warna yang ditampilkan. Namun kembali lagi, game yang belum dioptimalkan oleh developer-nya masing-masing tidak akan terpengaruh sama sekali.

PS4 Play Time Management

Selebihnya, ada penyempurnaan seputar user interface. Pengguna kini dapat mengakses daftar teman langsung dari tampilan Quick Menu. Kemudian ada pula fitur shortcut untuk Media Player maupun Spotify, semisal tombol kotak untuk mengatur volume, dan tombol segitiga untuk play atau pause.

Tidak kalah menarik adalah fitur Play Time Management, yang dirancang untuk membantu para orang tua membatasi waktu bermain anak-anaknya. Waktu yang berbeda bisa ditetapkan untuk hari biasa atau akhir pekan, jadi misalnya anak-anak hanya diperbolehkan bermain selama dua jam saja antara pukul 4 sampai 7 malam di hari-hari biasa, tapi selama empat jam antara pukul 8 pagi sampai 8 malam di akhir pekan.

Sumber: Engadget dan Sony.

Sony Singkap PlayStation 4 Pro Edisi Terbatas God of War

Sony memang selalu sigap dalam menyambut kehadiran game-game potensial. Terlepas dari apakah judul tersebut diterbitkan oleh mereka atau tidak, Sony cukup sering memperkenalkan console edisi terbatas – misalnya Star Wars: Battlefront, Call of Duty: WWII hingga Gran Turismo Sport. Menariknya, permainan God of War mendapatkan perlakuan sedikit lebih istimewa.

Tanpa menghitung versi remaster, God of War (2018) merupakan permainan pertama di seri ini yang dihadirkan buat PlayStation 4. Meskipun diramu sebagai penerus God of War 3, SIE Santa Monica Studio memutuskan untuk menghilangkan angka ‘4’ di judulnya agar permainan lebih mudah merangkul penggemar baru.

GoW 2

God of War rencananya akan meluncur secara eksklusif di PS4 pada tanggal 20 April 2018. Dan bersamaan dengan pelepasannya, Sony juga akan merilis  PlayStation 4 Pro edisi terbatas God of War. Berbeda dari versi bundel biasa, tema permainan juga diterapkan secara apik di desain console, sehingga ‘God of War Limited Edition PS4 Pro’ layak dijadikan barang koleksi para penggemar berat seri ini.

Dirancang secara kolaboratif oleh Sony Interactive Entertainment dan SIE Santa Monica Studio, PlayStation 4 Pro edisi spesial ini mengadopsi penampilan Kapak Leviathan milik Kratos. Rune-rune khas Norse dibubuhkan pada tubuh berwarna abu-abu, yang dihias pula oleh garis serta pola emas. Kabarnya, proses perancangannya sangat memakan waktu karena kedua tim ingin hasilnya betul-betul memuaskan.

Simbol-simbol yang ada console bukan sekadar pemanis penampilan. Mereka mempunyai makna: Ilustrasi di sisi atas merepresentasikan skill tree kapak (cara meng-upgrade-nya ialah dengan membubuhkan batu permata), lalu rune di sana mewakilkan salah satu alam yang ada dalam permainan. Branding God of War sendiri diimplementasikan secara ‘halus’.

GoW 3

Skema warna abu-abu serupa turut diterapkan di unit DualShock 4-nya, yang turut didandani dengan logo permainan di grip sebelah kanan, serta teks God of War pada bagian touchpad. Unit controller juga bisa dibeli secara terpisah jika Anda tidak punya niat untuk membeli PS4 Pro.

GoW

Saat artikel ini ditulis, Sony belum memberi tahu harga dari God of War Limited Edition PS4 Pro serta DualShock 4 versi spesialnya. Seperti PlayStation 4 Pro biasa, produsen menjanjikan grafis beresolusi 2160p serta kesiapan dalam mendukung fitur HDR.

PlayStation 4 Pro edisi God of War ini sempurna jika Anda kebetulan belum memiliki console Sony tersebut. Namun perlu diingat bahwa agar dapat menikmati resolusi 4K plus HDR, pastikan layar televisi Anda sudah menunjangnya. Seandainya belum, maka PS4 standar adalah pilihan terbaik.

Sony A7 III Hadir Membawa Sejumlah Fitur Unggulan A7R III dan A9

Sony baru saja mengungkap kamera mirrorless full-frame baru, A7 III. Dibandingkan A7 II yang dirilis tiga tahun silam, kamera ini menjanjikan pembaruan yang signifikan. Ini dikarenakan A7 III telah banyak mewarisi fitur-fitur unggulan Sony A9 dan A7R III yang sudah lebih dulu hadir tahun lalu.

Dari A9, A7 III meminjam sistem autofocus hybrid-nya, dengan 693 titik phase-detection yang nyaris memenuhi keseluruhan bingkai (93%), plus 425 titik contrast-detection. Fitur Eye AF-nya pun turut tersedia di sini, tapi tidak untuk kemampuan menjepret tanpa henti secepat 20 fps.

Dari A7R III, A7 III meminjam joystick kecilnya yang sangat praktis digunakan untuk menentukan titik autofocus. Kapabilitas burst shooting-nya juga sama dengan A7R III di angka 10 fps, dan baterai berkapasitas dua kali lebih besar pun akhirnya juga hadir di sini. A7 III juga mengemas sistem image stabilization 5-axis.

Sony A7 III

Yang membedakan A7 III adalah sensornya, yang ‘masih’ beresolusi 24 megapixel. Sensor ini juga bukan yang bertipe stacked seperti milik A9, dan itulah alasan mengapa A7 III belum bisa sengebut A9. Terlepas dari itu, pembaruan-pembaruan di atas setidaknya sudah bisa menjadi alasan bagi konsumen A7 II untuk akhirnya memutuskan upgrade.

A7 III juga lebih cekatan soal video, di mana fitur Hybrid Log Gamma yang diperkenalkan bersama A7R III turut tersedia di sini. Pilihan resolusinya mencakup 4K 30 fps, 4K 24 fps, atau 1080p 120 fps untuk slow-mo, dan videografer profesional juga dapat memakainya untuk merekam dalam mode S-Log2 atau S-Log3.

Sony A7 III

Sayangnya A7 III tidak mewarisi viewfinder elektronik beresolusi tinggi milik A7R III; masih di resolusi 2,36 juta dot, tapi kini dengan tingkat perbesaran 0,78x yang lebih tinggi. Untungnya, LCD 3 inci milik A7 III adalah touchscreen, dan slot SD card-nya pun juga ada dua seperti kedua kakaknya tersebut.

Rencananya Sony A7 III bakal dipasarkan mulai April mendatang seharga $2.000 untuk bodinya saja. Banderolnya terkesan murah jika dibandingkan dengan A7R III atau malah A9.

Sumber: DPReview.

Sony Juga Umumkan Headphone Nirkabel Xperia Ear Duo, Cara Baru Menikmati Musik

Ajang pameran gadget bergengsi Mobile World Congress (MWC) 2018 tengah berlangsung di Barcelona. Bagi Sony, selain memanfaatkannya untuk mengenalkan Xperia XZ2 dan Xperia XZ2 Compact, mereka juga memperkenalkan sebuah headphone nirkabel bebas repot yang disebut Xperia Ear Duo.

Sony mencoba menawarkan pengalaman baru dalam hal mendengarkan musik dengan fitur “dual listening“. Di mana memungkinkan pengguna menikmati musik sambil tetap terhubung dengan dunia.

Anda tetap dapat mendengar lingkungan di sekitar dan melakukan aktivitas ber-smartphone seperti menerima panggilan telepon, mendengarkan pesan masuk atau pengingat, dan lainnya.

Sony membenamkan fitur Daily Assist dan bisa diintegrasikan lebih dalam dengan smartphone lewat Siri dan Google Assistant guna menunjang aktivitas Anda sehari-hari.

Xperia Ear Duo itu sendiri terdiri dari sepotong in-ear piece dan Spatial Acoustic Conductor yang diletakkan di belakang telinga. Bobotnya masing-masing hanya 10,6 gram, jadi sangat ringan dan nyaman digunakan. Xperia Ear Duo secara definitif menarik perhatian dengan disainnya, belum terlalu familier.

Dibekali dengan chip Spritzer dan platform multi-sensor, headphone ini mampu menyesuaikan secara otomatis tingkat volume sesuai dengan tingkat kebisingan latar belakang dan lokasi Anda.

Anda juga bisa mengendalikan headphone dengan menggerakkan kepala, misalnya anggukan atau goyang untuk menerima atau menolak panggilan. Kemudian menggelengkan kepala ke kiri atau ke kanan untuk men-skip lagu. Opsi lainnya, Anda bisa mengendalikan headphone dengan menggunakan kontrol sentuh yang tersedia di bagian belakang telinga.

Karena merupakan sebuah headphone nirkabel, daya tahan baterai tentu menjadi hal yang sangat penting. Headset ini dapat memainkan musik hingga empat jam sekali charge. Sony turut membekalinya dengan case charging yang bisa mengisi ulang hingga tiga kali. Selain itu, headphone ini juga punya teknologi quick charge, di mana charge 12 menit bisa mengalunkan musik selama dua jam.

Xperia Ear Duo dibanderol US$279,99 atau sekitar Rp3,8 jutaan dan tersedia secara global mulai bulan Mei 2018 mendatang – dalam piliah warna black atau gold.

Sumber: Phonearena dan SonyMobile

Sony Rilis Layar Penuh Xperia XZ2 dan XZ2 Compact Bertenaga Snapdragon 845

Flagship Samsung mungkin menjadi ‘bintang paling terang’ di panggung Mobile World Congress (MWC) 2018. Namun, ‘bintang’ dari Sony juga tak kalah bercahaya. Ya, perusahaan asal Jepang itu telah memperkenalkan smartphone flagship teranyar mereka, yaitu Sony Xperia XZ2 dan Xperia XZ2 Compact.

Dibanding pendahulunya, kembar bersaudara ini hadir dengan banyak perubahan. Mulai dari desain yang baru, rasio layar kekinian 18:9, kemampuan kamera yang tak perlu diragukan lagi, chipset terkuat Snapdragon 845, dan sejumlah fitur multimedia. Dalam artikel ini saya akan mencoba membongkar fitur-fiturnya.

Desain Ambient Flow

sony-xperia-xz2-dan-xz2-compact-1

Sejak zaman seri Xperia Z sampai dengan seri Xperia XZ, Sony masih setia mengadopsi desain ‘OmniBalance‘ yang menekankan pada simetri. Bentukan yang cenderung kotak, dengan sudut-sudut tegas yang terlihat kaku.

Ya, akhirnya Sony sudah move-on dan mereka mengenakan desain baru yang disebut dengan ‘Ambient Flow‘. Dengan punggung berkeluk yang terlihat ‘indah’, bentukannya yang alami diklaim pas di tangan manusia.

Perubahan lainnya ialah pembaca sidik jari yang sekarang terpasang di bagian belakang dan bukan lagi numpang di tombol power di bagian sisi.

Sony Xperia XZ2

Sony Xperia XZ2 mengusung layar 5,7 inci dengan aspek rasio 2:1, ditopang resolusi Full HD+ 1080×2160 piksel (424 ppi).  Body-nya yang tersusun atas bingkai aluminium dan kaca berlapis Corning Gorilla Glass 5 di bagian depan ataupun belakang sudah disertifikasi IP65/IP68.

Menurut saya desain Xperia XZ2 itu ‘aneh’, tapi terlihat memukau dan rasanya mengingatkan saya pada smartphone HTC. Selain itu, pilihan warna liquid black, liquid silver, deep green, dan ash pink yang ada pun menambah kecantikannya.

Sony Xperia XZ2 Compact

sony-xperia-xz2-dan-xz2-compact-2
Foto: SonyMobile.com

Beralih ke saudara kecilnya, Xperia XZ2 Compact adalah smartphone Android 8.0 Oreo berlayar kecil 5 inci paling gahar saat ini. Hal ini lantaran chipset Qualcomm terbaru dan terkuat Snapdragon 845 yang tertanam, layarnya sendiri ditopang resolusi Full HD+ 1080×2160 piksel (483 ppi) dan rasio layar 18:9.

Bedanya sama sang kakak, Xperia XZ2 Compact body-nya tersusun atas aluminum frame dan bagian punggung bermaterial polikarbonat atau Sony menyebutnya plastik buram (frosted atau matte). Pilihan warna yang tersedia ialah black, white silver, moss green, dan coral pink.

Kamera Motion Eye 

sony-xperia-xz2-dan-xz2-compact-3
Foto: SonyMobile.com

Kamera adalah keahlian Sony, jadi wajar jika kita mengharapkan sesuatu yang ‘hebat’ di sektor ini. Baik Xperia XZ2 dan Xperia XZ2 Compact dibekali dengan modul kamera yang sama, yakni single kamera 19-megapixel (f/2.0, 25mm, 1/2.3″, 1.22 µm).

Proses fotografinya ditopang gyro EIS, LED flash, predictive phase detection dan laser autofocus. Sedangkan, kamera depannya harus puas dengan 5-megapixel.

Fitur paling menojol ialah mereka dapat merekam video HDR dalam format 4K. Selain itu, kemampuan perekaman video slow-motion pada 960 fps juga telah ditingkatkan di resolusi 1080p dan bukan 720p.

Smartphone Spesialis Multimedia 

sony-xperia-xz2-dan-xz2-compact-4
Foto: SonyMobile.com

Bertenaga chipset Qualcomm tercepat saat ini yakni Snapdragon 845, kinerjanya tak perlu dipertanyakan lagi. Keduanya ditopang RAM 4GB dan media penyimpanan 64GB.

Selain mampu merekam video HDR dalam format 4K, layar keduanya juga mendukung format video High Dynamic Range (HDR) untuk menikmati film berkualitas tinggi dengan warna dan luminans yang lebih beragam seperti halnya di layar kaca.

Nah salah satu fitur baru yang paling menarik ialah ‘Dynamic Vibration System‘ – yang menganalisa output audio saat bermain game atau menonton video. Di mana smartphone akan mengeluarkan getaran untuk membuat pengalaman multimedia lebih dalam.

Selain itu, Sony juga membenamkan speaker stereo yang disebut S-Force Front Surround yang membuatnya mampu mengeluarkan output audio yang menggelegar.

Menurut saya, Sony berhasil menciptakan smartphone yang menarik dan mereka punya potensi. Sayang, Sony masih enggan mengadopsi sistem kamera ganda, walaupun mereka akhirnya lunak dan menerapkan layar penuh 18:9. Harga Xperia XZ2 dan Sony Xperia CZ2 Compact belum diumumkan, tapi rencananya mereka bakal menyebar secara global mulai pada bulan Maret 2018.

Sumber: GSMArena dan PhoneArena

DualShock 4 vs. Controller Xbox One, Mana yang Terbaik Untuk Gamer PC?

Bagi gamer PC, keyboard dan mouse merupakan kombinasi ampuh untuk menikmati permainan video. Dua periferal ini menyajikan pengendalian yang akurat, responsif, dan mudah dikustomi-sasi. Tapi tentu saja ada sejumlah genre yang lebih nyaman cocok ditangani oleh gamepad. Dan saat ini, tersedia banyak sekali pilihan controller persembahan produsen aksesori PC.

Salah satu keunggulan Windows ialah kesiapannya menunjang gamepad berbeda, termasuk controller Xbox One dan DualShock 4. Windows 10 kompatibel langsung dengan gamepad Xbox One; dan meskipun Sony belum memberikan dukungan DS4 di PC secara resmi, sebuah software third-party memungkinkan gamer di platform tersebut untuk menggunakannya.

Di artikel ini, saya akan mencoba mengadu fitur serta kemampuan dari controller Xbox One ‘S’ dan Sony DualShock 4, dilihat dari sudut pandang penikmat game di PC. Kira-kira gamepad mana yang paling pas untuk mendampingi mereka?

 

Desain

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 6

Controller khas console Xbox ini mendapatkan revisi desain bersamaan dengan peluncuran Xbox One S. Microsoft meng-upgrade-nya dengan grip bertekstur, namun tidak mengubah layout-nya. Anda tetap disuguhkan sepasang thumb stick asimetris yang diklaim ergonomis serta ideal dalam menyajikan permainan-permainan shooter, port-port fisik esensial, hingga dua pasang tombol trigger.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 9

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 1

 

Berbeda dari sang rival, versi paling baru DualShock 4 tidak mempunyai banyak distingsi dari varian yang menemani pelepasan PS4. Dari penampilannya saja, beberapa aspek membuatnya unggul dibanding controller Xbox One: desainnya lebih ramping, light bar membuat penampilannya tambah menarik, lalu terdapat touchpad yang dapat dimanfaatkan sebagai input mouse.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 4

 

 

Kelengkapan

Baik Sony maupun Microsoft sepertinya berupaya menawarkan produk-produk ini dalam bundel yang ringkas. DualShock 4 dan controller Xbox One S sama-sama tidak dibekali kabel charge, namun solusinya, Anda bisa menggunakan kabel USB apapun. Satu poin minus untuk gamepad Microsoft tersebut adalah ketiadaan baterai rechargeable built-in. Bundel cuma disertai dua buah baterai AA Duracell Alkaline.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 2

Jika membutuhkan baterai isi ulang resmi, Microsoft memang menyediakan Xbox One Play & Charge Kit. Namun versi asli aksesori ini sangat sulit ditemukan di Indonesia, dan harganya sangat mahal. Di sisi positifnya, tersedia alternatif third-party. Lalu dibanding DualShock 4, jika baterai di controller Xbox One rusak, proses penggantiannya jauh lebih simpel.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 7

Salah satu kelebihan Xbox One controller di sisi kelengkapan ialah dukungan Bluetooth tanpa memerlukan dongle wireless. Sedangkan agar bisa menggunakan DualShock 4 tanpa kabel, Anda perlu membeli PS4 USB Wireless Adaptor untuk dipasangkan ke PC.

 

Penggunaan dan kompatibilitas

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 8

 

Memasang controller Xbox One S di PC sangat mudah. Gamepad bisa tersambung secara wireless maupun lewat kabel. Untuk menggunakan mode wireless, Anda hanya tinggal memasang baterai, lalu mengoneksikan controller ke PC layaknya perangkat Bluetooth. Saya sendiri lebih menyukai sambungan kabel karena super-simpel dan saya tidak perlu memikirkan baterai walaupun fitur getaran diaktifkan terus. Tinggal pasang kabel USB-nya, dan Windows 10 akan segera membacanya.

Saat ini saya menggunakan kabel USB orisinal Xbox One yang dibeli terpisah, namun sepanjang pengalaman saya, Anda bisa menggunakan kabel USB ke microUSB apapun.

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 10

 

Kapabilitas serta konektivitas DualShock 4 di PC tak begitu berbeda dari gamepad Xbox itu, namun ia tidak bisa segera dipakai. Pertama-tama, Anda harus mengintal software third-party DS4Windows. Software ini didesain untuk ‘menipu’ PC sehingga seolah-olah Anda menyambungkan controller Xbox 360, bukan DualShock 4. DS4Windows menyajikan UI yang bersih dan intuitif, memungkinkan sistem mengaktifkan rumble (getaran), memperkenankan Anda mengendalikan light bar, hingga memprogram ulang tiap tombolnya.

Selain harus menginstal software secara manual, kelemahan berikutnya dari pemakaian DualShock 4 di PC ialah port audio yang belum dapat berfungsi.

 

Harga

Lewat pencarian di internet, harga termurah DualShock 4 dan controller Xbox One S tidak jauh berbeda – hanya selisih Rp 10 ribu. DualShock 4 dapat dibeli seharga Rp 660 ribu, lalu gamepad Xbox One dibanderol Rp 670 ribu.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 3

Aspek yang perlu dipertimbangkan juga adalah aksesori tambahannya: DualShock 4 membutuhkan wireless adaptor jika Anda ingin menggunakannya tanpa kabel, sedangkan controller Xbox One S memerlukan Xbox One Play & Charge Kit supaya Anda tidak lagi harus bongkar pasang baterai AA saat habis.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 11

 

Kesimpulan

Menakar dari kacamata gamer PC, performa controller Xbox One dan DualShock 4 tampak seimbang, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buat saya, dukungan penuh Windows 10 ialah faktor unggulan di gamepad Microsoft itu, namun DualShock 4 dibekali dengan touchpad dan dihias oleh light bar.

Opini saya seperti ini: jika saat ini Anda masih belum menentukan pilihan, maka saya lebih cenderung menyarankan Anda buat membeli controller ‘new’ Xbox One karena alasan kemudahan pemakaian. Tetapi jika Anda kebetulan merupakan seorang gamer multi-platform yang menikmati permainan di PC dan juga PlayStation 4*, maka tidak ada alasan untuk membeli controller Xbox. Tinggal sambungkan saja DualShock 4 ke PC.

(*Saya berasumsi bahwa PS4 merupakan console yang lebih favorit di Indonesia dibanding Xbox One, mengingat layanan Xbox Live masih belum tersedia ‘secara resmi‘ di sini.)

Ini Dia Daftar Game Terlaris di Amerika Bulan Januari 2018, Adakah Judul Favorit Anda di Sana?

Dengan begitu banyaknya jenis gamer yang memiliki minat berbeda, ditambah lagi persebaran permainan melalui beragam platform, akan sulit sekali mencari dan mengurutkan daftar game terfavorit di Indonesia. Tapi mungkin, beberapa permainan yang Anda nikmati secara intensif saat ini juga merupakan judul-judul paling laris di negara lain.

Pada tanggal 21 Februari kemarin, NPD Group memublikasikan daftar game terlaris di kawasan Amerika Serikat di bulan Januari 2018. 2018 merupakan tahun istimewa. Baru di momen pembukannya saja, kita sudah kedatangan judul-judul istimewa yang berpotensi menyabet gelar Game of the Year. Namun apakah game fenomenal yang memperoleh sanjungan dari para reviewer dijamin berhasil menghimpun pemain paling banyak?

Jawabannya: tidak selalu. Untuk memahaminya, silakan simak daftar 20 game paling laris di Januari 2018, khusus wilayah AS.

  1. Monster Hunter World
  2. Dragon Ball: FighterZ
  3. Call of Duty: WWII
  4. PlayerUnknown’s Battlegrounds
  5. Grand Theft Auto V
  6. NBA 2K18
  7. Super Mario Odyssey
  8. Legend of Zelda: Breath of the Wild
  9. Mario Kart 8
  10. Madden NFL 18
  11. Star Wars: Battlefront II
  12. Assassin’s Creed Origins
  13. EA Sports UFC 3
  14. Rainbow Six Siege
  15. FIFA 18
  16. Dragon Ball: Xenoverse
  17. The Sims 4
  18. Splatoon 2
  19. Dissidia: Final Fantasy NT
  20. Need for Speed: Payback

 

NPD Group juga mengungkapkan 10 permainan dengan penjualan paling tinggi dalam periode 12 bulan ke belakang. Ini dia:

  1. Call of Duty: WWII
  2. NBA 2K18
  3. Destiny 2
  4. Madden NFL 18
  5. Legend of Zelda: Breath of the Wild
  6. Grand Theft Auto V
  7. Star Wars Battlefront II
  8. Ghost Recon: Wildlands
  9. Super Mario Odyssey
  10. Mario Kart 8

 

Perusahaan riset pasar dari New York itu juga membeberkan daftar game terlaris bulan lalu di empat platform berbeda, kecuali Windows. Detailnya ada di bawah.

 

Sony PlayStation 4

  1. Monster Hunter: World
  2. Dragon Ball: FighterZ
  3. Call of Duty: WWII
  4. Grand Theft Auto V
  5. NBA 2K18
  6. Madden NFL 18
  7. Dissidia: Final Fantasy NT
  8. Star Wars: Battlefront II
  9. EA Sports UFC 3
  10. FIFA 18

 

Nintendo Switch

  1. Super Mario Odyssey
  2. Mario Kart 8
  3. Legend of Zelda: Breath of the Wild
  4. Splatoon 2
  5. Pokken Tournament DX
  6. The Elder Scrolls V: Skyrim
  7. Xenoblade Chronicles 2
  8. Arms
  9. Mario & Rabbids: Kingdom Battle
  10. Doom

 

Microsoft Xbox One

  1. Monster Hunter: World
  2. PlayerUnknown’s Battlegrounds
  3. Call of Duty: WWII
  4. Dragon Ball: FighterZ
  5. Grand Theft Auto V
  6. Star Wars: Battlefront II
  7. NBA 2K18
  8. Madden NFL 18
  9. Assassin’s Creed Origins
  10. EA Sports UFC 3

 

Nintendo 3DS

  1. Pokemon Ultra Sun
  2. Pokemon Ultra Moon
  3. Mario Kart 7
  4. Mario Party: The Top 100
  5. Minecraft
  6. Super Mario Maker
  7. Super Smash Bros.
  8. Mario & Luigi: Superstar Saga + Bowser’s Minions
  9. New Super Mario Bros. 2
  10. Kirby: Battle Royale

 

Bagi saya, hal menarik dari pemaparan di atas adalah fakta bahwa Shadow of the Colossusgame dengan nilai rata-rata tertinggi sementara di tahun ini, sama sekali tidak muncul di sana. Dan menilik daftar itu lebih jauh, judul-judul idola gamer Amerika merupakan permainan dengan mode multiplayer – kecuali di Nintendo Switch.

Saya berasumsi, kejadian ini mengindikasikan bahwa dukungan multiplayer merupakan faktor penting pendorong penjualan game di Amerika Serikat. Namun kasus Switch sedikit berbeda: orang mungkin ‘terpaksa’ membeli console hybrid Nintendo itu karena judul-judul seperti Super Mario Odyssey dan The Legend of Zelda: Breath of the Wild hanya tersedia secara eksklusif di sana.

Sumber: GameSpot.

Sony Meluncurkan Situs My PlayStation Buat Mempermudah Pengelolaan Akun PSN

Awalnya disiapkan untuk memberi dukungan online buat console PlayStation 3, layanan digital PlayStation Network meluas hingga meliputi store, servis premium berlangganan, hingga streaming film, musik serta game. Namun meski cakupan layanan PSN sangat lengkap, mengelola profile Anda mungkin terasa menantang ketika dilakukan via PlayStation 4.

Sony Interactive Entertainment telah lama memperkenankan konsumennya menikmati konten console generasi kedelapan itu di hardware lain (via PS Now). Dan kali ini, solusi hampir serupa mereka terapkan untuk membantu pelanggan mengustomisasi akun PlayStation Network-nya. Caranya ialah melalui website yang baru saja mereka luncurkan: My PlayStation. Website ini dapat diakses dari Windows PC, Mac, serta perangkat bergerak.

Ada lima hal utama yang bisa Anda lakukan di My PlayStation: mencari teman, mengedit profile, melihat trofi kawan, mengelola daftar teman, serta mengirim pesan. My PlayStation juga merupakan jalan keluar dalam merapikan pesan, karena pengelolaannya jadi sulit semenjak fungsi chat di aplikasi mobile PlayStation digantikan oleh app PS Messages.

My PlayStation 2

Ada dua cara buat mengakses fungsi My PlayStation. Pertama dengan mengunjungi PlayStation.com. Silakan sign-in, klik gambar profile di bar navigasi, lalu klik nama Anda di menu drop-down. Alternatifnya, kunjungi langsung laman my.playstation.com, kemudian sign-in.

My PlayStation 1

Website ini mempersilakan Anda melakukan banyak hal seperti ketika menggunakan aplikasi mobile PlayStation, termasuk melihat siapa saja teman yang online dan game apa yang sedang mereka mainkan. Lewat tab ‘Friends’ terpisah, Anda dapat segera tahu jika ada permintaan pertemanan yang masih pending.

Di bagian Trophies, Anda bisa melihat daftar koleksi permainan. Tetapi perlu diketahui bahwa My PlayStation belum dibekali fitur sorting yang ada di aplikasi mobile. Saat ini, Anda tidak bisa mengurutkan trofi permainan berdasarkan tingkat kelangkaan serta waktu perolehannya. Hal tersebut memaksa Anda untuk mencari trofi secara manual di daftar.

Saat ini website  My PlayStation sudah beroperasi, dan Sony mengajak Anda semua untuk mengunjunginya.

“Misi kami adalah buat menghidangkan Anda pengalaman sosial yang menyeluruh, walaupun Anda berada jauh dari console. Kami akan terus menyempurnakan dan menambah fitur My PlayStation secara konsisten, maka pastikan untuk mengeceknya terus,” tutur Sony.

Sony ialah salah satu console-maker yang paling terbuka dalam menerima masukan pelanggannya. Saya cukup yakin fitur pengaturan Trophies di My PlayStation akan segera dibubuhkan dalam waktu dekat.

Sumber: Blog PlayStation.