Sony Perkenalkan Dua Gamepad Baru Untuk Pro Gamer di PlayStation 4

Di waktu ke depan, kata eSport akan lebih sering lagi kita dengar. Meski sangat lekat dengan platform PC, ranah gaming kompetitif juga bukanlah hal baru di console. Di sana, game-game ber-genre fighting dan olahraga jadi favorit. Dan demi mendukung pengembangan ekosistemnya, satu console maker raksasa asal Jepang menggandeng dua perusahaan spesialis periferal gaming ternama.

Lewat blog PlayStation, Sony menyingkap dua controller berlisensi resmi khusus para gamer profesional, yaitu Razer Raiju dan Nacon Revolution. Sang produsen tidak sekedar ‘menunjuk’ perangkat yang pas untuk dipasangkan ke PlayStation 4. Proses pengembangannya dilakukan secara kolaboratif oleh Sony dan kedua perusahaan tersebut, di mana mereka mencoba membenamkan elemen DualShock 4 serta memastikan gamepad beroperasi optimal dengan console.

Nacon Revolution

Dengan layout yang mirip, sadar atau tidak, Nacon Revolution terlihat seperti upaya menghadirkan controller Xbox ke PlayStation 4. Para gamer di platform ‘sebelah’ akan segera familier dengan penempatan thumb stick yang menyilang, bahkan wujud grip-nya hampir serupa. Bedanya, Revolution dibekali touchpad di area atas, lalu Nacon turut membubuhkan empat tombol shortcut ekstra.

Nacon Revolution 2

D-pad Revolution mampu membaca delapan arah, lalu stik analognya mempunyai amplitudo 46 derajat, didukung oleh firmware agar menyajikan jangkauan dan keakuratan maksimal saat dipakai dalam permainan-permainan eSport. Nacon tersambung ke PlayStation 4 melalui kabel USB detachable sepanjang 3m, dan ia juga menyimpan kompartemen internal buat menyimpan pemberat – bisa ditambah atau dikurangi sesuai keinginan Anda.

Nacon Revolution 1

Uniknya lagi, Anda dipersilakan mengkonfigurasi gamepad – dari mulai mengubah fungsi tombol sampai mengaktifkan fungsi macro – dapat dilakukan via aplikasi companion di PC.

Razer Raiju

Lewat Raiju, Razer mencoba memanjakan gamer profesional di console PS4. Layout-nya mirip DualShock 4, tapi tubuhnya sedikit lebih tebal dan mengusung desain dramatis. Selain thumb stick dan rangkaian tombol familer, ada akan menemukan tidak kurang dari tiga pasang trigger button – dua di depan dapat dilepas dan satu pasang mirip pelatuk pistol. Cap stick analog juga bisa diganti dengan material karet sehingga cengkraman jari lebih mantap.

Razer Raiju 2

Raiju dilengkapi switch trigger-stop dan mode hair trigger, menjanjikan respons ‘ultra-cepat’. Terdapat control panel build-in di depan gamepad; kemudian Anda dipersilahkan memodifikasi dua profile, mengutak-atik fungsi tombol, serta dibebaskan beralih ke profile lain kapanpun diperlukan. Seperti Nacon Revolution, Raiju memanfaatkan kabel USB detachable sepanjang 3m untuk tersambung ke PlayStation 4.

Razer Raiju 1

Di situs mereka, baik Razer dan Nacon Gaming belum menyingkap rincian fitur dan info harga gamepad Raiju serta Revolution. Pihak Sony sendiri menyebutkan bahwa kedua controller akan mulai dijual pada ‘musim liburan’ tahun ini.

Cara Menyambungkan PlayStation 4 ke Smartphone Anda

Di Indonesia, PlayStation 4 terus mendominasi perang console karena sang rival masih belum memperoleh dukungan resmi. Di bulan September kemarin, Sony telah me-refresh platform game mereka itu dengan varian baru, dan kabarnya PS4 Pro akan dilepas di bulan November besok. Pertanyaannya, sudahkah Anda memanfaatkan seluruh kapabilitas PlayStation 4?

Kebangkitan mobile device ialah hal yang tidak bisa dibendung, dan di era console generasi ke-8, Sony tak ragu-ragu buat merangkulnya. Mereka meluncurkan app PlayStation lebih dulu dari pelepasan PS4, memungkinkan Anda mem-browsing profile pengguna PSN lain, melihat trophy serta berbelanja konten langsung dari aplikasi. Jika kebetulan Anda belum sempat menggunakannya, silakan ikuti panduan menyambungkan PS4 ke smartphone/tablet di bawah ini:

  1. Pastikan handset Anda sudah berjalan di versi OS terbaru. Device Android diwajibkan beroperasi versi 4.0, dan di iOS, perangkat setidaknya telah berjalan di versi 7.0, lalu unduh app PlayStation di Google Play atau Apple app Store. Sesudah proses instalasi rampung, silakan buka dan log-in ke akun PlayStation Network Anda. Setelah tahap ini, Anda dapat mengakses hampir semua fitur app, termasuk live stream, Events, sampai PlayStation Store.
  2. Selanjutnya, tersisa beberapa langkah lagi untuk mengakses fitur primadona PlayStation App, yaitu layar kedua. Anda hanya perlu menyinkronkan console ke smartphone dengan men-tap tombol ‘Connect to PS4’ di pojok kiri bawah interface. Setelah itu, akan keluar opsi Second Screen. Dari sana, Anda bisa memilih unit PlayStation 4 yang terdeteksi di network. Kode akan keluar di layar televisi, tinggal masukkan teksnya di handset dan tap Register. Proses sinkronisasi segera dimulai.
  3. Selain fitur-fitur di atas, beberapa permainan telah mendukung penuh PlayStation App, misalnya Metal Gear Solid V, Watch Dogs, Wolfenstein (menampilkan health dan peta), LittleBigPlanet 3, sampai game Plants versus Zombies: Garden Warfare (menyajikan tampilan ala Commander Mode di Battlefield 4).

Melengkapi kompatibilitas ke perangkat bergerak, Sony telah menghidangkan Remote Play di PC dan Mac, serta menghadirkan PlayStation Now di Windows bulan Agustus kemarin. Layanan terakhir ini memungkinkan Anda menikmati lebih dari 400 judul permainan PlayStation 3 di PS4, dan kini, PC. Seluruh file save disimpan dalam cloud, lalu Sony tak lupa menjanjikan koleksi permainan baru bagi pengguna – Anda cukup membayar biaya berlangganan sebesar US$ 20 per bulan.

Buat saat ini, PlayStation Now PC baru dapat diakses oleh user yang berlokasi di Inggris, Belanda dan Belgia.

Via Digital Trends.

Gandeng ESL, Sony Umumkan PlayStation Tournaments untuk Pengguna PS4

Suka berkompetisi merupakan salah satu sifat dasar manusia. Tak heran apabila ego kita juga bisa terusik ketika tengah bermain game, apalagi kalau game tersebut memang mengemas elemen kompetitif.

Kalau Anda punya PS4, sebentar lagi bakal ada wadah yang ideal untuk mengadu ketangkasan dengan pemain lain. Bermitra dengan ESL, Sony baru-baru ini mengumumkan PlayStation Tournaments, sebuah fitur anyar dimana pengguna dapat berpartisipasi dalam turnamen berbagai game.

Jatah turnamen pertama diberikan pada NBA 2K17 sebagai bentuk perayaan musim baru liga basket terpopuler tersebut. Turnamen ini akan berlangsung mulai 27 Oktober sampai 26 November, dan setiap hari Sabtu akan ada babak perebutan Major Cup. Tiga pemenangnya akan menerima bundel hadiah yang berisi sejumlah gear PlayStation, seperti controller DualShock 4 misalnya.

Selain memiliki kopi game asli, syarat lain untuk mengikuti turnamen adalah membership PlayStation Plus dan akun ESL – Anda akan diminta membuat akun ESL baru setelah menyelesaikan proses registrasi kalau memang belum punya. Nantinya, turnamen dapat diakses melalui tab Events di menu sistem PS4. Kalau Anda sudah terdaftar dalam turnamen, Anda akan diberi notifikasi ketika sudah waktunya untuk bertanding.

Untuk sekarang, PlayStation Tournaments baru mendukung pertandingan satu lawan satu. Namun ke depannya Sony telah menjanjikan penambahan fitur, mungkin salah satunya adalah dukungan untuk pertandingan dua lawan dua dan seterusnya, plus turnamen untuk gamegame lain.

Sumber: PlayStation Blog.

Daftar Game yang Akan Memanfaatkan Kecanggihan Hardware PlayStation 4 Pro

4K gaming ialah salah satu faktor pemicu dua console maker ternama meng-upgrade hardware current-gen mereka. Microsoft lebih dulu mengungkap agendanya di E3 2013 dan mengumumkan Project Scorpio, namun Sony memanfaatkan keleluasaan momen PlayStation Meeting untuk memamerkan kapabilitas PlayStation 4 Pro dan  game-game yang sudah didukungnya.

Judul-judul tersebut merupakan kombinasi permainan yang sudah dirilis dan game baru, mereka dijanjikan akan memaksimal segala kecanggihan hardware PS4 Pro. Beberapa permainan menghidangkan resolusi 4K, upgrade visual, dan ada potensi penyajian frame rate lebih tinggi; meski untuk sekarang, masih belum diketahui jelas metode Sony dalam mengimplementasikan update.

Tentu hal itu adalah PR bagi Sony dan developer, Anda cukup perlu mengetahui game-game apa saja yang kompatibel dengan PlayStation 4 Pro. Ini dia daftarnya:

Deus Ex: Mankind Divided

Menyuguhkan resolusi 4K dan upgrade grafis.

Middle-earth: Shadow of Mordor

Resolusi 1080p dengan ‘super samplinganti-aliasing.

Paragon

Peningkatan visual, penerapan ‘procedural ground cover‘, dengan kompleksitas yang lebih tinggi dan tekstur lebih tajam, serta efek pantulan dinamis.

The Witness

Mendukung resolusi 1440p atau lebih tinggi, di-upscale ke 4K (termasuk teks, menu dan elemen UI lain). Ada mode 1080p dengan kenaikan di mutu anti-aliasing (dari 2x jadi 4x MSAA). Keduanya menghidangkan 60 frame rate per detik.

Fallout 4

Kabarnya game akan memaksimal hardware PS4 Pro, serta menghidangkan upgrade di sisi pencahayaan dan fitur grafis. Penjelasan lengkapnya bisa Anda simak di artikel ini.

Permainan lain yang dikonfirmasi mendukung PS4 Pro:

  • Battlefield 1
  • Call of Duty: Black Ops 3
  • Call of Duty: Infinite Warfare
  • Call of Duty: Modern Warfare Remastered
  • Days Gone
  • Dishonored 2
  • The Elder Scrolls Online: Tamriel Unlimited
  • Farpoint (PlayStation VR)
  • FIFA 17
  • Final Fantasy XV
  • For Honor
  • Ghost Recon: Wildlands
  • Horizon: Zero Dawn
  • Infamous: First Light
  • Killing Floor 2
  • The Last of Us: Remastered
  • Mass Effect: Andromeda
  • Middle-earth: Shadow of Mordor
  • Paragon
  • Pro Evolution Soccer 2017
  • Rise of the Tomb Raider
  • Skyrim: Special Edition
  • Spider-Man
  • Steep
  • Titanfall 2
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • Watch Dogs 2

Ada satu judul yang sudah dipastikan tidak memperoleh kompatibilitas ke versi Pro console current-gen Sony itu, yakni The Witcher 3: Wild Hunt. Developer CD Projekt Red menjelaskan, upaya tersebut akan menghabiskan waktu dan sumber daya mereka, karena saat ini tim sedang fokus menggarap Cyberpunk 2077 dan Gwent.

PlayStation 4 Pro dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 10 November 2016.

Via Gamespot. Sumber: PlayStation.

Bagaimana Cara PlayStation 4 Pro, Console Seharga US$ 400, Sajikan Game di Resolusi 4K?

Tema 4K gaming lahir karena keinginan sebagian kecil gamer untuk menikmati permainan di resolusi super-tinggi, dan kini ia berubah menjadi standar hiburan next-gen. 4K juga merupakan salah satu faktor pemicu refresh hardware di era console generasi kedelapan. Tapi mendekati pelepasan PlayStation 4 Pro, informasi yang diungkap Sony mengenainya masih terbilang minim.

Beragam demo game, dari mulai Days Gone sampai Horizon: Zero Dawn, yang Sony pamerkan di PlayStation Meeting memberikan alasan kuat mengapa fans tampak bersemangat menyongsong kehadiran PS4 Pro. Faktor andalan lain ialah harganya. Jarak antara ‘New’ PlayStation 4 dan Pro cukup dekat, versi high-end tersebut dibanderol US$ 400, setara dengan harga PlayStation 4 di awal perilisannya. Tapi bagaimana sebetulnya cara console US$ 400 itu menangani 4K gaming?

Tim Digital Foundry Eurogamer memberikan penjabaran lengkap di artikel mereka. Terlepas dari janji Sony (dan tentu saja Microsoft lewat Project Scorpio) soal kapabilitas sistem menyentuh resolusi 4K, mereka belum menyampaikan apakah hardware sanggup menyajikan 60 frame rate per detik atau tidak. PS4 Pro dan rivalnya dibatasi oleh satu hal serupa, yaitu sedikitnya pilihan CPU berteknologi x86.

Menurut analisis Digital Foundry, seluruh konten 4K yang diperlihatkan di PlayStation Meeting merupakan hasil dari upgrade resolusi 1080p dan tidak berjalan di native 4K. Pendekatan Sony buat PS4 Pro adalah memperlakukan ultra-high-definition sebagai ‘kanvas’ buat gameplay di resolusi lebih tinggi, bukannya memproses pixel tiap saat ala proses standar. Caranya ialah meng-ekstrapolasi struktur 2×2-pixel menjadi 4×4-pixel menggunakan hardware build-in di GPU PS4 Pro.

Teknik ini biasa dikenal dengan istilah upscaling, dan kualitasnya tergantung dari permainannya. Tapi dengan bermain di televisi ruang keluarga, Digital Foundry cukup yakin 4K upscale terlihat mirip resolusi native UHD. Dan kabar gembiranya lagi, developer tidak perlu mengeluarkan modal lebih banyak. Tentu saja upscale menyisakan satu pertanyaan: seberapa efektif hardware anyar tersebut mengerjakan tugasnya? Dan hal ini jadi tantangan besar buat Sony.

Digital Foundry hampir tidak menemukan masalah dalam Horizon dan Days Gone, namun melihat sedikit artefak pada Call of Duty: Infinite Warfare, serta keterbatasaan PS4 Pro saat menjalankan Infamous First Light dan demo Uncharted 4. Mungkin Anda juga sudah melihat komparasi Rise of the Tomb Raider di PS4 Pro dan PC, di mana kurangnya memori menyebabkan console tidak bisa menyuguhkan tekstur super-tinggi.

Terlepas dari kekurangannya itu, PS4 Pro tetap merupakan medium 4K gaming menarik, apalagi ia dijajakan di harga sangat atraktif. Saat ini telah tersedia banyak pilihan layar 23- sampai 27-inci di pasar, dan dengan ukuran yang lebih kecil, artefak jadi lebih sulit terlihat.

PS4 Pro rencananya akan dirilis pada tanggal 10 November 2016.

Sony RX100 V Masih Mungil dan Jago Potret, Tapi Kini Berbekal Sistem Autofocus yang Lebih Cepat dan Akurat

Tahun demi tahun, Sony RX100 terus mengukuhkan dirinya sebagai kamera saku terbaik. Iterasinya telah mencapai yang kelima kali, dan tahun ini Sony RX100 V membawa sejumlah pembaruan yang cukup menarik dibanding RX100 IV tahun lalu.

Lewat RX100 V, Sony ingin mengedepankan aspek performa. Ukuran yang kecil bukan berarti RX100 V harus punya kinerja kelas miniatur. Sistem autofocus-nya telah dirombak menjadi sistem hybrid, mengandalkan total 315 titik phase-detection yang terbukti jauh lebih efektif saat digunakan untuk tracking maupun mengunci objek yang bergerak cepat.

Menemani sistem tersebut adalah sebuah prosesor tambahan yang Sony rancang sendiri untuk meningkatkan kinerja kamera secara keseluruhan sekaligus buffer rate-nya, sama seperti yang terdapat pada Sony A6500 yang juga baru saja diperkenalkan. Hasilnya, RX100 V mampu memotret secara konstan dengan kecepatan 24 fps dalam resolusi penuh dan autofocus sekaligus auto-exposure menyala. Buffer rate-nya sendiri berada di kisaran 150 foto dalam format JPEG + RAW.

Spesifikasi RX100 V sebagian besar tidak berubah dari pendahulunya, terkecuali sistem autofocus yang jauh lebih cepat / Sony
Spesifikasi RX100 V sebagian besar tidak berubah dari pendahulunya, terkecuali sistem autofocus yang jauh lebih cepat / Sony

Kualitas video RX100 V juga ikut meningkat. Resolusinya masih sama 4K, tapi RX100 V mengambilnya dari resolusi asli 5028 x 2828 pixel (oversampling). Dengan teknik seperti ini, video 4K yang dihasilkan diyakini punya detail yang lebih tajam. Di saat yang sama RX100 V tetap mendukung mode slow-motion dalam kecepatan ekstrem – sampai 960 fps.

Selebihnya, Anda akan mendapat kamera yang sama dengan RX100 IV. Lensanya sama, bodinya sama, bahkan viewfinder dan layarnya pun sama, yang berarti sayang sekali layarnya masih bukan touchscreen. Satu-satunya perbedaan kecil adalah, layar ini sekarang tak cuma bisa dimiringkan ke atas 180 derajat, tapi juga ke bawah 45 derajat.

Sony RX100 V akan tersedia mulai bulan Oktober ini juga seharga $1.000. Bersamaan dengan itu, Sony juga akan menawarkan aksesori berupa underwater case secara terpisah seharga $350, kompatibel dengan seluruh seri RX100.

Sumber: DPReview.

Sony Luncurkan A6500, Kini Dilengkapi Layar Sentuh dan Image Stabilization 5-Axis

Hasil foto dan video yang berkualitas serta performa yang amat cepat menjadikan Sony A6300 sebagai salah satu kamera mirrorless terbaik yang bisa Anda beli saat ini. Hingga akhirnya tahtanya direbut oleh suksesornya sendiri, A6500, yang Sony perkenalkan kurang lebih delapan bulan setelah A6300.

Secara garis besar Sony A6500 adalah kamera yang sama seperti A6300. Desain bodinya tidak berubah, masih mengemas hand grip berukuran besar yang ergonomis. Sensor yang digunakan juga sama, APS-C 24,2 megapixel dengan kemampuan merekam video 4K yang sama pula.

Sistem autofocus-nya pun juga sama cepatnya, sanggup mengunci fokus dalam waktu 0,05 detik saja, dengan bekal 425 titik phase-detection yang akan menjamin akurasinya. Lalu apanya yang berubah? Mengapa Sony merasa perlu merilis penerus A6300 kalau kamera itu saja umurnya belum ada setahun?

Sony A6500 kini dilengkapi layar sentuh yang berfungsi bahkan ketika pengguna memakai viewfinder / Sony
Sony A6500 kini dilengkapi layar sentuh yang berfungsi bahkan ketika pengguna memakai viewfinder / Sony

Jawabannya ada dua: layar sentuh dan sistem image stabilization 5-axis. Saya pribadi sudah sejak lama mendambakan kamera mirrorless Sony yang dibekali dengan touchscreen. Kehadiran layar sentuh terbukti efektif dalam mempermudah pengguna menentukan titik fokus, seperti yang sudah saya alami selama beberapa tahun dengan kamera mirrrorless garapan Panasonic dan Olympus.

Jadi ketimbang susah-susah memakai tombol, pengguna A6500 bisa langsung menyentuh layar untuk menentukan titik fokus seperti ketika menggunakan smartphone. Fitur ini bahkan juga berfungsi saat menggunakan viewfinder, dimana layar otomatis beralih peran menjadi sebuah touchpad, lagi-lagi demi kenyamanan menentukan titik fokus secara cepat.

Spesifikasi Sony A6500 secara garis besar sama seperti A6300 / Sony
Spesifikasi Sony A6500 secara garis besar sama seperti A6300 / Sony

Setelah touchscreen, ada image stabilization 5-axis yang akan memastikan hasil foto tidak blur ketika memotret dengan shutter speed rendah tanpa memakai tripod. Efek kompensasinya setara 5 stop exposure, dan stabilization juga berfungsi dalam perekaman video.

Selebihnya, ada perubahan kecil berupa peningkatan buffer rate saat kamera dipakai untuk memotret tanpa henti. Kecepatannya sendiri masih sama di angka 11 fps, tapi buffer rate-nya meningkat menjadi sekitar 300 gambar dalam format JPEG, atau 100 gambar dalam format JPEG + RAW, sebelum akhirnya kamera menolak untuk mengambil gambar lagi kalau belum didiamkan beberapa saat.

Sony A6500 akan dipasarkan mulai akhir November seharga $1.400 (body only). Konsumen yang sudah terlanjur membeli A6300 tidak perlu minder dan tergesa-gesa ingin upgrade, budget yang tersedia mungkin akan lebih ideal jika dialokasikan ke lensa tambahan.

Sumber: DPReview.

Daftar Panjang Game Ini Perkuat Alasan Untuk Membeli PlayStation VR

PlayStation VR akan tiba dalam waktu satu minggu, dan tidak seperti rival-rival di kelas high-end lain, device dibanderol di harga termurah dan Sony betul-betul mengumumkan kehadiran resminya di Indonesia. Harganya memang di atas unit console, dan Anda agar bisa berfungsi, headset memerlukan PS Camera; tapi ada alasan kuat mengapa ia sangat menggoda bagi pemilik PS4.

Salah satu faktor andalan Sony untuk PSVR adalah konten. Di waktu perilisannya nanti, sang publisher/console maker menjanjikan dukungan puluhan judul game, daftarnya mereka jabarkan lengkap di blog PlayStation. Selain itu, Sony juga berencana menghadirkan puluhan permainan ‘VR compatible‘ lain di periode akhir Oktober sampai triwulan pertama 2017. Apa saja? Ini dia:

  • 100ft Robot Golf (No Goblin)
  • Battlezone (Rebellion)
  • Batman: Arkham VR (Warner Bros. Interactive Entertainment)
  • Bound (Plastic)
  • Driveclub VR (Evolution Studio)
  • EVE: Valkyrie (CCP Games)
  • Harmonix Music VR (Harmonix Music Systems)
  • Hatsune Miku: Project DIVA X (SEGA)
  • Headmaster (Frame)
  • Here They Lie (Tangentlemen)
  • Hustle Kings VR (EPOS Game Studios)
  • Job Simulator (Owlchemy Labs)
  • Keep Talking and Nobody Explodes (Steel Crate Games)
  • Loading Human (Maximum Games)
  • Sports Bar VR (Cherry Pop Games)
  • Super Stardust VR (D3T)
  • PlayStation VR Worlds (London Studio)
  • Rez Infinite (Enhance Games)
  • RIGS Mechanized Combat League (Guerrilla Cambridge)
  • Rise Of The Tomb Raider (Crystal Dynamics)
  • Superhypercube (Kokoromi)
  • The Assembly (nDreams)
  • The Playroom VR (Japan Studio)
  • Thumper (Drool)
  • Tumble VR (Supermassive Games)
  • Until Dawn: Rush of Blood (Supermassive Games)
  • Volume: Coda (Bithell Games)
  • Wayward Sky (Uber Entertainment)
  • World War Toons (Reload Studios)
  • Waddle Home (Archiact Interactive)
  • Resident Evil 7 Kitchen Demo (Capcom)
  • EVE: Gunjack (CCP Games)
  • Ace Banana (Oasis Games)

Dan di bawah ini ialah permainan-permainan yang segera menyusul:

  • Carnival Games (2K Games) – 28 Oktober 2016
  • Moto Racer 4 (Anuman Interactive) – 3 November 2016
  • Eagle Flight (Ubisoft) – 8th November 2016
  • Star Trek: Bridge Crew (Ubisoft) – 29 November 2016
  • Werewolves Within (Ubisoft) – 6 December 2016
  • Star Wars Battlefront Rogue One: X-wing VR Mission (Electronic Arts) – Q4 2016
  • Fated: The Silent Oath (Frima Studio) – Q4 2016
  • HoloBall (TreeFortress Games) – Q4 2016
  • Pixel Ripped 1989 (Pixel Ripped Inc) – Q4 2016
  • Proton Pulse (ZeroTransform Inc) – Q4 2016
  • Psychonauts in the Rhombus of Ruin (Double Fine Productions) – Q4 2016
  • Robinson: The Journey (Crytek GmbH) – Q4 2016
  • Time Machine VR (Minority Media) – Q4 2016
  • Space Rift (bitComposer) – Q4 2016
  • Trackmania VR (Ubisoft) – Q4 2016
  • How We Soar (Penny Black Studios) – Q4 2016
  • Radial G (Tammeka Ltd) – Q4 2016
  • Tethered (Secret Sorcery Ltd) – Q4 2016
  • Windlands (Psytec Games) – Q4 2016
  • Viva Ex Vivo (Truant Pixel) – Q4 2016
  • Pixel Gear (Oasis Games) – Q4 2016
  • The Brookhaven Experiment (Phosphor Games) – Q4 2016
  • Weeping Doll (Oasis Games) – Q4 2016
  • Golem (Highwire Games) – Q1 2017
  • GNOG (KO_OP) – Q1 2017
  • Statik (Tarsier Studios) Q1 2017
  • XING: The Land Beyond (White Lotus Interactive) – Q1 2017
  • Megaton Rainfall (Pentadimensional) – Q1 2017
  • Korix (StellarVR) – Q1 2017

Sony PlayStation VR dijadwalkan untuk tersedia di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2016, ditawarkan di harga Rp 6,7 juta. Jika Anda belum mempunyai PS Camera, Sony sudah menyiapkan versi bundel bersama periferal tersebut seharga Rp 7,4 juta.

Jangan lupa simak juga rangkuman review PlayStation VR oleh media-media teknologi yang sudah menjajalnya.

Simak Pendapat Para Reviewer Mengenai Sony PlayStation VR

Bulan Oktober ini menandai langkah resmi Sony masuk ke kancah persaingan headset virtual reality yang sudah dimulai oleh Rift dan Vive berbulan-bulan lalu. Keduanya memang didukung teknologi canggih, tapi PlayStation VR menyimpan setidaknya dua senjata andalan: 40 juta lebih playerbase PlayStation 4 serta harga terjangkau dibanding rival-rivalnya itu.

PlayStation VR baru benar-benar dilepas ke publik pada tanggal 13 Oktober nanti, namun beberapa media ternama sudah lebih dulu menjajal headset virtual reality eksklusif console PS4 tersebut. Dan lewat Artikel ini, Anda bisa menyimak apa pendapat para reviewer mengenainya. Sedikit bocoran: beberapa dari mereka terlihat sangat puas.

PlayStation VR

Brett Phipps dari TrustedReviews memberi PSVR skor sempurna, lima dari lima bintang. Ia menjelaskan bahwa headset Sony sudah didukung banyak game, mudah dipasang, nyaman dikenakan oleh user berkacamata, superior dalam menyajikan film, dan walaupun jadi produk VR termurah di kelasnya, tidak ada kompromi terhadap performa dan kualitas. Meski demikian, TrustedReview mengaku level detail dan immersion belum mampu menyamai Vive.

The Verge sendiri bilang, performa PSVR yang tergolong ‘cukup baik’ membuatnya istimewa. Device tidak memberikan terobosan besar, kurang ambisius, bahkan Sony tidak menawarkan alasan kuat untuk membelinya. Walau begitu, ia menghidangkan keseimbangan, kenyamanan, dan ditopang koleksi konten yang menarik. Dibanding kompetitor, PSVR memang jauh lebih murah, tapi tetap saja harganya berada di atas bundel console.

PlayStation VR 1

Diklaim mempunyai mutu mendekati PC serta memuji banyaknya pilihan game, Nick Pino dari TechRadar menyampaikan bahwa PSVR adalah sebuah perkenalan ke konten VR berkualitas yang terjangkau. Level ketajaman dan immersion tidak sebaik Rift atau Vive, tapi untuk sebuah sistem bertenaga console PlayStation 4, tak ada banyak hal yang dapat dikeluhkan. Setelah mencobanya, Anda akan penasaran buat mencicipi BioShock Infinite atau GTA V di mode VR.

Salah satu penilaian terendah diungkapkan oleh Stuff, hanya menyodorkan tiga dari lima bintang. Terlepas dari harga ekonomis dan kapabilitas menangani konten dengan baik, reviewer Tom Parsons berargumen bahwa teknologi-teknologi pendukung PlayStation VR-lah yang menghambat headset. Menurutnya, akan lebih baik jika Sony turut menyediakan kamera serta motion controller baru. Harganya sudah tepat, namun PSVR belum bisa menyuguhkan pengalaman terbaik.

PlayStation VR 2

Gamespot melihat sebuah kendala teknis yang bisa berbuntut panjang: banyak game-game PSVR belum berjalan optimal dan menyebabkan pengguna jadi pusing. Jika hal ini tidak buru-buru ditangani, ia akan memberi kesan bahwa virtual reality dapat memicu rasa mual. Selain itu, reviewer Jimmy Thang berpendapat, tidak ada alasan kuat untuk memiliki PSVR. Gamespot malah menyarankan Anda menabung buat membeli headset VR yang lebih canggih.

Sudahkah Saatnya Beralih ke New PlayStation 4? Simak Rangkuman Review-nya

Semakin canggih dan menuntutnya konten digital mendorong Sony me-refresh console current-gen mereka serta menyiapkan sistem pamungkas buat menangani VR. Hal ini menarik sekaligus mengesalkan developer dan gamer karena perbedaan hardware berpotensi memicu terciptanya kesenjangan di kalangan pemain. Tapi sebelum PS4 Pro dilepas, kita perlu tahu dulu apakah varian standar perlu diganti dengan New PlayStation 4 yang lebih ramping.

Untuk menjawab pertanyaan itu, ada baiknya kita menyimak ulasan para reviewer yang sudah lebih dulu mencobanya. Ini dia rangkumannya:

IGN menyampaikan, secara keseluruhan PlayStation 4 baru ini memenuhi tugasnya dengan sangat baik, meskipun tidak menawarkan peningkatan signifikan. Sang reviewer mengeluhkan, wujudnya tidak lebih kecil dari yang ia harapkan dan sistem ventilasinya terbilang minim. PS4 slim juga tidak mempunyai port audio optical, sehingga tak bisa dipasangkan ke perangkat audio high-end. Bagi IGN, tidak ada alasan buat mengganti PS4 Anda dengan versi ‘New’ ini.

TrustedReviews menilai, rancangan ramping New PlayStation 4 boleh jadi bukanlah favorit semua orang, namun tetap sebuah langkah ke arah yang tepat. Ia lebih kecil, bekerja lebih hening, dan mengonsumsi listrik lebih sedikit – membuatnya jadi ‘PS4 terbaik di pasar saat ini’. Sebetulnya tidak ada dalih kuat buat membelinya, kecuali Anda sama sekali belum memiliki PS4 dan tidak tertarik bermain game di TV 4K/HDR. Jika video jadi perhatian Anda, maka Xbox One S merupakan opsi lebih baik.

T3 sendiri bilang bahwa tidak ada salahnya mengadopsi versi baru console favorit ini. Harganya terjangkau, controller-nya juga jempolan, meski reviewer mengeluarkan pernyataan senada media lain: menyayangkan hilangnya port audio optical dan merasa kurang ‘sreg’ dengan rancangannya. Sebelum membeli, T3 meminta Anda bertanya satu hal pada diri sendiri: apakah Anda menginginkan kemampuan 4K? Jika iya, maka PS4 Pro ialah console yang Anda cari, atau silakan lirik Xbox One S.

Respons paling hangat diungkap oleh Stuff. Bagi sang reviewer, PS4 Slim menyempurnakan hampir seluruh aspek sang pendahulu: lebih kecil, lebih ringan, lebih hening dan lebih murah. Mereka juga mengerti, beberapa orang pasti akan ‘merindukan’ koneksi audio optiknya. Terlepas dari itu, lagi-lagi komentar Stuff identik seperti rekan-rekan sejawatnya, menyarankan Anda menambahkan sedikit modal dan meminang PlayStation 4 pro. Andai bukan untuk sekarang, maka buat masa depan ketika Anda telah memiliki TV 4K.

Kesimpulan dari Mirror  buat PS4 Slim cukup sederhana: versi tipis dan padat console Sony ini patut jadi pertimbangan jika Anda sedang mencari alternatif yang lebih ringan di dompet serta di lemari. Tapi tanpa upgrade besar-besaran, Anda jangan berharap ada dongkrakan visual ataupun performa. Seandainya Anda menginginkan hal tersebut, silakan tunggu PlayStation 4 Pro.