Nissan Berikan Kesempatan Bagi Gamer Buat Jadi Pembalap Pro Lewat GT Academy 2016

Dimulai di tahun 2008, GT Academy ialah program kolaboratif antara Nissan, Sony PlayStation dan tim Polyphony Digital pimpinan Kazunori Yamauchi untuk menyediakan jalan alternatif berkarier di dunia balap mobil. Melalui ajang ‘virtual to reality‘ ini, para gamer Gran Tursimo berkesempatan buat menjadi pembalap profesional.

Di Indonesia, ajang Nissan GT Academy 2016 telah dibuka sejak tanggal 19 Juli 2016 silam, dilaksanakan di Mall Kelapa Gading. Hingga pertengahan Agustus nanti, proses seleksi akan terus dilakukan di beberapa kota besar untuk mencari talenta balap baru. Event kedua diadakan tanggal 27 Juli kemarin di Mall Taman Anggrek, dimaksudkan buat memberi oportunitas tersebut lebih leluasa pada para jurnalis.

Nissan GT Academy 2016 9

Sejak acara dimulai, terhitung kurang lebih ada 6.500 peserta berpartisipasi di penyisihan GT Academy 2016. Angka ini terbilang cukup besar, berpeluang menyusul jumlah tahun lalu yang berhasil menyentuh 15.000 kontenstan. Melihat dari antusiasme event sebelumnya, Nissan bermaksud merangkul lebih banyak gamer. Jadi selain di Jakarta, roadshow digelar di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Nissan GT Academy 2016 3

Perlu Anda ketahui, karena kualifikasi dibuka secara umum, persaingan memang sangat ketat. Nissan memilih sirkuit Tokyo Expressway sebagai arena pacu di mana Anda berkendara dalam versi digital mobil sport Nissan GT-R. Peserta diberi waktu selama lima menit untuk mencetak waktu lap paling singat. Di acara khusus media ini, rekor tercepat adalah 1 menit 23 detik, masih cukup jauh dari catatan waktu terbaik sementara: 1 menit 15,963 detik.

Nissan GT Academy 2016 2

Balapan virtual itu dilakukan dari dalam pod yang didesain khusus agar menyerupai interior mobil. Meski tidak menggunakan kursi kelas simulator, periferal steering wheel PlayStation dengan force-feedback dan paddle gear stick dipadu sepasang pedal gas/rem boleh dibilang cukup untuk menyuguhkan sensasi ala balap mobil sungguhan. Anda dihidangkan versi pra-rilis permainan Gran Turismo Sport, tentu saja dijalankan di console Sony PlayStation 4.

Nissan GT Academy 2016 5

Diumumkan di Paris Games Week 2015, Grand Turismo Sport rencananya akan tersedia secara eksklusif di PS4 tanggal 15 November nanti – sebagai permainan ketiga belas di seri Gran Turismo. Game kabarnya menyajikan tiga mode, yaitu Campaign, Sports dan Arcade, didukung fitur pertandingan online serta offline. Ada sejumlah perubahan yang Polyphony Digital terapkan pada GT Sport dibanding judul-judul sebelumnya: ia tidak mempunyai sistem perputaran siang dan malam serta cuaca dinamis.

Nissan GT Academy 2016 7

Walaupun begitu, developer berjanji akan membekali permainan dengan lebih banyak konten, dan pemain dapat mengustomisasi waktu pertandingan sebelum mulai balapan. Lalu Gran Turismo Sports turut didesain agar kompatibel ke headset PlayStation VR.

Nissan GT Academy 2016 4

Lalu apakah GT Academy 2016 lebih cocok diikuti oleh mereka yang gemar memacu mobil di kecepatan tinggi atau penggemar game racing saja? Tidak juga. Kemampuan mengemudi Anda memang membantu, tapi dari pengalaman saya menjajal Gran Turismo Sports, siapapun tidak akan kesulitan menikmatnya karena setting permainan lebih cenderung ke arah arcade ketimbang simulasi: efek kerusakan mesin dimatikan, lalu mobil tetap berjalan normal setelah menabrak pembatas jalan.

Nissan GT Academy 2016 6

Ada empat tahapan dalam GT Academy. Babak kualifikasi akan menyaring 20 pemain terbaik, yang selanjutnya dibawa ke proses ‘karantina’ di sirkuit Sentul. Sesi ini dipandu oleh brand ambassador sekaligus pembalap wanita Indonesia berprestasi, Diandra Gautama. Di sana mereka diuji mengendarai mobil Nissan, menjalani tes kepribadian, kesehatan fisik, dan lain-lain.

Nissan GT Academy 2016 8

Dari 20 orang itu, Nissan akan memilih enam pembalap terbaik untuk diterbangkan ke sirkuit Silverstone Inggris dan mengikuti International Race Camp, berisi kompetitor dari tujuh negara lain.

Menurut general manager marketing strategy NMI Budi Nur Mukmin, penggunaan Gran Turismo Sports di kualifikasi memastikannya proses penyaringan menjadi lebih adil buat peserta. Lewat cara itu, gamer hanya bisa mencoba permainan di lokasi acara karena permainan belum diluncurkan. Budi juga berpendapat, GT Academy merupakan sebuah ‘demokratisasi dunia pembalap’ melalui video game, karena sejauh ini, ranah tersebut cuma dapat dinikmati oleh individu-individu bermodal besar atau para keturunan racer.

Di bawah ini adalah jadwal dan lokasi pelaksanaan babak penyisihan:

Jakarta

  • Mall Taman Anggrek: 26 – 31 Juli 2016
  • Gaikindo Indonesia International Auto Show: 11 – 21 Agustus

Bandung

  • Bandung Indah Plaza: 26 – 31 Juli 2016

Yogyakarta

  • Ambarukmo Plaza: 3 – 7 Agustus 2016

Surabaya

  • Tunjungan Plaza: 10 – 14 Agustus 2016

Cara berpartisipasinya mudah: Anda cukup melakukan registrasi dengan menunjukkan kartu identitas, kemudian menukarkan nomor antrian untuk bermain di pod buat mencari catatan waktu terbaik. Anda boleh bermain lebih dari satu kali dengan jeda waktu minimal satu jam.

Berkat Fitur Cinematic Mode, Game PS4 Bisa Dinikmati di PlayStation VR

Soal spesifikasi hardware, PlayStation VR memang masih kalah dibanding Oculus Rift atau HTC Vive. Kendati demikian, kekurangan tersebut setidaknya bisa ditutupi oleh melimpahnya konten yang bakal tersedia saat PSVR dirilis di bulan Oktober mendatang. Sejauh ini setidaknya sudah ada 53 judul game untuk PSVR yang telah dikonfirmasi.

Jumlah ini tentunya tidak mencakup judul-judul game PS4 yang juga bisa dimainkan menggunakan PSVR dengan bantuan fitur Cinematic Mode. Gamegame fenomenal macam Uncharted 4 atau No Man’s Sky nantinya juga bisa dinikmati menggunakan virtual reality headset besutan Sony tersebut.

Fitur Cinematic Mode PSVR menyimpan tiga mode yang masing-masing memiliki simulasi ukuran layar yang berbeda: 117 inci, 163 inci dan 226 inci. Mode default adalah 163 inci, dimana konten akan disajikan memenuhi jarak pandang pengguna secara menyeluruh.

Tiga mode dengan ukuran simulasi layar yang berbeda dalam Cinematic Mode milik PlayStation VR / Sony
Tiga mode dengan ukuran simulasi layar yang berbeda dalam Cinematic Mode milik PlayStation VR / Sony

Untuk mode yang terbesar, pengguna perlu menolehkan kepalanya ke kiri atau kanan untuk bisa melihat semua konten yang ditampilkan, ibaratnya seperti menonton di kursi paling depan bioskop. Sedangkan mode 117 inci ditujukan supaya orientasi display bisa mengikuti pergerakan kepala Anda.

Mode yang terakhir ini juga bisa diandalkan ketika pengguna sedang ingin menonton atau bermain selagi membaringkan tubuhnya di atas kasur. Menurut Sony, display PSVR masih akan disesuaikan dengan perspektif horizontal tubuh pengguna yang sedang berbaring. Yup, mode ini sepertinya bisa menjawab impian saya akan sebuah layar berukuran masif di langit-langit kamar untuk menemani saya bermain sambil tiduran.

Sayangnya Cinematic Mode tidak bisa menyelamatkan PSVR dari ‘penyakit’ virtual reality itu sendiri, yakni screen-door effect. Namun setidaknya calon konsumen PSVR bisa merasa lebih excited melihat kompatiblitas hampir semua game PS4 dalam PSVR berkat fitur ini.

Sumber: Engadget.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai PlayStation VR

Terlepas dari rencana Sony dan Microsoft ke depan buat meracik hardware baru, buat sekarang para pemilik console hanya memiliki sedikit pilihan jika mereka ingin menikmati konten virtual reality. Di kelas ini, PlayStation VR merupakan satu-satunya pilihan terbaik melihat dari segi harga serta dukungan konten. Dan VR juga menjadi tema utama yang Sony angkat di E3 2016.

Kiprah sang console maker Jepang di arena kompetisi headset VR modern mulai terdengar sejak diungkapnya Project Morpheus di GDC 2014. Setelah periode pengembangan yang cukup lama, Sony mengumumkan bahwa PlayStation VR adalah nama resmi perangkat itu, dan di bulan Maret lalu mereka mengonfirmasi waktu rilisnya: jatuh pada tanggal 13 Oktober tahun ini. Namun sebelum momen itu tiba, ada baiknya Anda mengetahui fakta-fakta terkait PSVR terlebih dulu.

Desain dan spesifikasi

Jujur saja, desain PSVR memang tidak sekeren HTC Vive. Dari gambar-gambar yang sudah beredar, device itu terlihat besar dan mendominasi wajah Anda. Ia merupakan rumah bagi layar OLED 5,7-inci beresolusi 1920×1080-pixel (atau 960×1080 untuk tiap mata) dengan refresh rate maksimal 120Hz. Lampu LED di sana bukan sekedar pemanis penampilan. Komponen tersebut dibutuhkan agar headset dapat tersambung ke unit PlayStation Camera.

Dukungan periferal

PlayStation Camera merupakan perangkat wajib supaya headset bisa bekerja. Ia dijual terpisah atau Anda dapat membeli bundel lengkap PSVR. Sony menyediakan dua metode kendali utama: menggunakan controller DualShock 4 atau PS Move. Selain itu, headset turut menyimpan sistem motion sensor enam poros, terdiri atas gyroscope threeaxis serta accelerometer.

Apa itu ‘processing unit‘?

Berbeda dari asumsi sebelumnya, modul kotak yang menyertai PlayStation VR tidak dimaksudkan untuk menambah kemampuan komputasi PlayStation 4 Anda. Processing unit tidak menyajikan tenaga CPU atau GPU tambahan, bukan merupakan ekspansi ataupun upgrade, dan tidak dapat diakses bebas oleh para developer. Komponen ini disiapkan buat memproses audio 3D, menangani output VR ke TV, menampilkan interface di mode sinematik, serta menyuguhkan ‘Seperate Mode’ – di mana audio dan video di-stream secara terpisah ke display.

Game

Untuk sekarang, PSVR boleh dikatakan sebagai salah satu headset VR dengan dukungan permainan terbanyak, tidak kurang dari 53 judul; termasuk game-game yang sedang Sony kembangkan: The Deep, The London Heist, sampai The Playroom VR.

Harga

Sesuai janji Sony, PlayStation VR dibanderol setara harga console, yakni US$ 400. Tapi ingat, paket ini belum termasuk unit Camera dan Move. Alternatifnya, Sony telah menyiapkan ‘bundel VR’ seharga US$ 500, sudah termasuk Camera, controller dan koleksi mini-game.

Artikel diolah dari tulisan Digital Trends. Sumber tambahan: Eurogamer.

Sony Ban Pemilik Akun PSN Bernama Jihad

Umumnya, menjatuhkan ban adalah cara terakhir yang diambil penyedia layanan digital jika pengguna melakukan pelanggaran berat atau tidak mengindahkan peringatan, misalnya menggunakan cheat atau melakukan pelecehan terhadap user lain. Tapi belum lama, Sony diketahui melakukan ban pada pengguna platform mereka karena alasan yang menggelikan.

Jihad Khalid Al-Mofadda, seorang pemuda berusia 26 tahun, merupakan anggota PlayStation Network semenjak era PS3. Akunnya sudah berumur lebih dari lima tahun, dan ia telah memperoleh Trophy semenjak 2010. Identitas PSN-nya sendiri diambil dari nama depan sang user, iJihad. Selama ini semua aktivitas berjalan tanpa masalah, hingga belum lama Sony memutuskan untuk mem-ban Jihad terkait ID-nya.

Dengan dijatuhkannya ban, Jihad tidak bisa mengakses akun, servis-servis online, koleksi game, termasuk yang ia beli secara offline. Sebagai bukti, Jihad merekam video serta mengunggahnya ke Twitter. Dan untuk mendukung argumen dan membuktikan namanya benar-benar Jihad, Al-Mofadda mengirimkan kopi paspor ke Sony. Ia juga mengingatkan sang console maker bahwa ada banyak ID PSN bernama Jihad lain – sekitar 9.800 pemain.

iJihad 3
Ada 9.800 dengan akun bernama Jihad.

Sebetulnya Al-Mofadda sempat dikirimkan email oleh Sony. Tim pencipta console itu menawarkan kesempatan penggantian nama, yang ia respons dengan memberikan sejumlah alternatif. Namun setelah Sony menerimanya, Jihad bilang penawaran tersebut malah dibatalkan, dan ia mendapatkan ban permanen. Anda bisa melihat sendiri argumen dari Sony dalam email di bawah. Menurut mereka, identitas PSN Al-Mofadda dinilai ‘tidak pantas’.

iJihad 1
Jihad menyuarakan argumennya pada Sony di email.

Meskipun istilah Jihad belakangan memberikan kesan negatif, terutama di negeri-negeri Barat, Al-Mofadda menjelaskan bahwa Jihad sebetulnya mempunyai arti ‘berjuang atau berusaha keras, terutama untuk tujuan mulia serta positif’.

iJihad 2
Jawaban dan ‘simpati’ dari Sony…

Setelah stiuasi ini menjadi pembahasan panas di Reddit dan mendapatkan perhatian media, Sony akhirnya meminta maaf serta mencoba menegosiasikan solusi. Sayangnya, mereka tetap menuntut Jihad untuk mengganti nama dengan efek me-reset semua progres Trophy dan menghapus data koneksi (daftar teman). Di sisi positifnya, Jihad memperoleh kembali permainan-permainannya.

iJihad
Sony menganggap ID bernama iJihad ‘tidak pantas’ dipakai.

Ada dua hal yang masih mengganjal. Pertama adalah saat Sony menawarkan penggantian nama, lalu tiba-tiba mencabutnya. Kedua, dengan adanya 9.800 akun lain bernama Jihad, mengapa produsen hanya menerapkan ban pada Al-Mofadda? Lagi pula, meskipun ‘Jihad’ mempunyai artian khusus, dalam kasus ini Jihad ialah nama seseorang.

Via Gamespot. Sumber: Game Informer.

Siapakah ‘Pemenang’ E3 2016? Ternyata Bukan Sony Ataupun Microsoft

Tradisi tahunan yang menyusul setelah E3 ialah perdebatan antar fans dari dua kubu console game: Sony dan Microsoft. Meski Microsoft menyingkap Scorpio sebagai kartu As mereka, penampilan Sony boleh dikatakan lebih baik, diisi banyak judul eksklusif. Namun ternyata, mereka bukanlah ‘pemenang’ ajang kali ini, berdasarkan analisis tim spesialis riset pasar.

Berkat layanan seperti Twitch dan YouTube Gaming, ajang E3 tak hanya bisa dinikmati oleh para pengunjung. Memanfaatkan platform streaming Twitch, Electronic Entertainment Design and Research menakar jumlah penonton online masing-masing konferensi pers. Hampir semuanya mengalami kenaikan dari tahun lalu, dan acara EA Play terbukti sukses menghimpun pemirsa paling banyak.

Kemenangan Electronic Arts tersebut sangat menarik mengingat sang publisher memutuskan untuk tidak membuka booth di E3 tahun ini. Sebagai bagian dari agenda EA Play, mereka memindahkan event pers dari hari Senin petang ke Minggu siang. Pemilih waktu yang tepat merupakan alasan mengapa ada lebih banyak orang menyaksikan presentasi EA: karena acara di West Coast itu bertepatan dengan jam aktif khalayak Eropa.

Grafisnya bisa Anda lihat di bawah:

E3 2016 winner

Dari analisis terhadap E3 tahun lalu, EEDAR menemukan bahwa konferensi pers yang dilangsungkan di pagi atau sore akan lebih banyak ditonton dibandingkan event di malam hari, meskipun kalangan media lebih menyukai waktu ini. Sebabnya lagi-lagi terkait penonton di Eropa, yang mampu menyumbangkan angka viewer secara signifikan.

E3 2016 winner 1
Komparasi viewer di tahun ini dan tahun lalu.

Mayoritas penonton event pers di Twitch melonjak tahun ini. Sony memperoleh kenaikan besar dari tahun ke tahun, meskipun jam 18:00 PST (Pacific Standard Time) bukanlah waktu paling optimal – mempunyai dampak negatif terhadap jumlah user streaming. Hal tersebut menyebabkan Sony cuma menempati urutan keempat dalam daftar banyaknya viewer, padahal PlayStation 4 dan PSVR adalah tema yang paling banyak menjadi topik pembicaraan.

Penonton PC Gaming Show sendiri meroket, lebih dari dua kali total viewer tahun lalu – dari kisaran 276.000 menjadi 600.000 orang. Penyelenggara menggeser acara dari Selasa (di tahun lalu) malam ke Senin pagi, mengisi jeda setelah event Microsoft dan Ubisoft, mendapatkan dongkrakan pemirsa dari dua konferensi tersebut.

Satu-satunya publisher yang mengalami penurunan penonton ialah Nintendo, terlepas dari diumumkannya permainan Zelda baru. Boleh jadi, gamer kecewa karena ketiadaan update mengenai NX, ditambah lagi The Legend of Zelda anyar itu tidak dirilis tahun ini.

Sumber: Games Industry.

Shuhei Yoshida: Neo Masih Merupakan PlayStation 4

Terdengarnya kabar mengenai hardware terbaru dari Microsoft maupun Sony membuat gamer bersemangat sekaligus khawatir. Produsen console harus melakukan terobosan jika mereka ingin produknya sanggup menangani VR dan 4K gaming. Di sisi lain, keberadaan hardware baru berpeluang menciptakan kesenjangan antara gamer di sistem generasi pertama dan pemilik console anyar.

Setelah rumor soal Neo beredar, terungkap pula-lah pendekatan Sony dalam menyajikannya. Sang produsen meminta developer menciptakan dua mode: base dan Neo di permainan mereka; serta mewanti-wanti agar tidak ada perbedaan kualitas visual di antara keduanya – misalnya resolusi ataupun frame rate. Di interview bersama Gameswelt, Boss Sony Worldwide Studios Shuhei Yoshida kembali menekankan visi mereka.

Yoshida bilang, versi high-end dari PlayStation 4 yang saat ini kita kenal dengan codename Neo masih merupakan console PS4. Ia menjamin, siklus hidup platform game tersebut tidak akan menjadi lebih pendek. Ketika ditanya sang pewawancara soal status Neo, Yoshida hanya menjawab, “Untuk sekarang kami tidak mau berbicara soal varian mutakhir dari PlayStation 4. Kami baru akan menyingkapnya [Neo] lebih rinci ketika sudah betul-betul siap.”

Menariknya, sang presiden Sony Worldwide memperlihatkan keterkejutannya mengenai pengumuman resmi Scorpio yang dilakukan Microsoft di E3 2016. Yoshida bilang, ia tidak menduga kompetitornya itu akan mengungkap sistem baru secepat ini, dan menyampaikan bahwa ia sangat tertarik melihat perkembangan Scorpio ke depan.

Menerka dari respons Yoshida, Neo hadir sebagai opsi tambahan bagi gamer, disuguhkan buat segmen high-end. Sistem menawarkan hardware dan performa yang lebih superior di harga lebih tinggi, di mana PlayStation 4 versi standar adalah opsi terjangkaunya.

Meskipun Sony memegang janji mereka untuk tidak mengumumkan Neo di acara E3 2016, laporan narasumber berbeda mengindikasikan ancang-ancang sang console maker Jepang buat melepas platform high-end itu di tahun ini juga. Jika informasi tersebut akurat, kemungkinan Neo akan dipamerkan di Tokyo Game Show, Gamescom, Paris Game Week atau malah acara terpisah (seperti waktu mereka menyibak PlayStation 4).

Hingga kini PlayStation 4 dan Xbox One menunjukkan performa penjualan yang tinggi, namun berdasarkan angka, console Sony tersebut memimpin jauh di depan rivalnya. Di Januari 2016, Microsoft diketahui sukses menjual hampir 20 juta unit Xbox One; sedangkan di bulan Mei, penjualan PlayStation 4 sudah mencapai 40 juta unit.

Via Tech Times. Gambar: Segment Next.

Meski Tidak Dipamerkan di E3 2016, PlayStation ‘Neo’ Akan Dirilis Tahun Ini?

Memegang janji mereka, tidak ada pengumuman hardware baru dari Sony di E3 2016 terlepas dari rumor yang berseliweran berbulan-bulan lalu terkait PlayStation Neo. Di ajang itu, Microsoft terlihat leluasa men-tease Project Scorpio. Dan bukan rahasia lagi, kedua console maker kabarnya menyematkan hardware lebih canggih ke dalam platform anyar mereka.

Menariknya, ketiadaan info mengenai PlayStation Neo di E3 bukan berarti Sony bermaksud menunda perilisannya. Beberapa sumber berbeda mengonfirmasi pada Digital Foundry di Eurogamer bahwa ada probabilitas Neo dilepas tahun ini, terlepas dari minimnya detail. Apakah 4K ataupun virtual reality gaming betul-betul akan menjadi fokus dua hardware tersebut?

Berdasarkan informasi yang telah diberikan, baik Scorpio maupun Neo menyuguhkan kinerja perangkat keras berkali-kali lipat dibandingkan console tipe standar (Scropio menyimpan enam teraflop), namun ada satu pertanyaan besar: apakah console mutakhir itu akan memberikan pengalaman gaming lebih baik bagi para konsumen – misalnya tentu saja menawarkan resolusi dan frame rate yang lebih tinggi?

Masalahnya, Microsoft dan Sony sudah pernah menyatakan bahwa mereka bermaksud menciptakan dua tingkatan pasar: console ‘generasi pertama’ di mana gamer-nya dihidangkan 1080p, dan sistem baru untuk mengangkat permainan di layar UHD. Meski demikian, pada dasarnya mereka adalah software yang sama karena produsen ingin agar gamer di hardware lawas tidak merasa tertinggal. Di sebuah dokumen, Sony berkali-kali mengingatkan developer agar frame rate permainan di Neo tetap sama seperti di PlayStation 4.

PlayStation Neo (dan Project Scorpio) berpotensi untuk menjadi inovasi di ranah console, namun pasti ada dampak dari ketersediaannya. Keberadaan tier-tier console berbeda tentu akan membuka jarak antara generasi lama dan baru. Sony dan Microsoft memang menjamin hal itu tidak terjadi, tapi pada prakteknya, ‘peraturan’ ini akan berubah dua atau tiga tahun ke depan. Buat game-game yang dilepas di 2018/2019 nanti, apakah produsen masih mau mendukung sistem antik (2013)?

Melihat acuan Sony buat developer terkait Neo, mereka memilih resolusi 1080p sebagai tingkatan terendah. Sony menyarankan, bukan mengharuskan, kreator menyajikan konten di 4K. Menakar dari laporan terdahulu serta janji enam teraflop Scorpio, terdapat indikasi Neo memiliki level performa di bawah rivalnya itu.

Jika Neo memang betul dilepas tahun ini, ada kemungkinan sistem akan dipamerkan di Gamescom, Tokyo Game Show, Paris Games Week, atau acara tersendiri seperti event penyingkapan PlayStation 4.

Via Gamespot.

Di E3 2016, Sony Unggulkan Game-Game Eksklusif dan Fokus Pada PlayStation VR

Hal yang sedikit mengecewakan dari konferensi Sony di E3 2016 ialah ketiadaan pengumuman hardware baru – padahal banyak di antara kita yang menanti kabar soal Neo. Sebagai kompensasinya, mereka mengungkap banyak sekali permainan eksklusif, termasuk proyek Sony bersama Hideo Kojima. Dan mendekati pelepasan PSVR, fitur virtual reality turut mereka implementasikan di sejumlah game.

Death Stranding

Akhirnya proyek baru Hideo Kojima dan Sony mendapatkan sebuah judul: Death Stranding. Tampaknya meneruskan pengembangan Silent Hills yang dibatalkan, permainan dibintangi aktor Norman Reedus, diperkenalkan dalam trailer berdurasi tiga menit. Sayangnya selain video bertema abstrak tersebut, belum ada rincian apapun mengenai Death Stranding, termasuk tanggal rilisnya.

God of War

Khusus buat penerus game hack’and’slash bertema mitos Yunani ini, Sony memutuskan untuk menghilangkan angka dari judulnya. Gameplay trailer menceritakan Kratos (kini berjanggut tebal) dan putranya, Charlie. Mereka berdua berburu di hutan bersalju, dan tak lama terseret ke dalam pertempuran bersama makhluk-makhluk mistis. Di akhir video, Charlie secara tidak sengaja memanah pundak Kratos.

Berdasarkan bocoran beberapa waktu lalu, God of War baru akan dilatarbelakangi mitos Skandinavia. Sejauh ini, tanggal rilisnya belum diumumkan.

The Last Guardian

Setelah masa pengembangan yang sangat lama, akhirnya Sony menyingkap tanggal pelepasan permainan terbaru Fumito Ueda (ia turut menggarap Ico dan Shadow of the Colossus). Video sekali lagi memperlihatkan hubungan dekat antara seorang anak dengan makhluk raksasa mirip griffin, ia namai Trico. Di ujung trailer, Trico mengeluarkan suara kesakitan, dan sang anak kecil bertanya pada sang raksasa apakah sayapnya patah. The Last Guardian meluncur tanggal 25 Oktober 2016 nanti.

Horizon: Zero Dawn

Seharusnya mendarat di tahun ini, penundaan selama beberapa bulan tampaknya bisa kita maklumi jika kreasi baru Guerilla Games tersebut ternyata seistimewa demonya. Di Horizon: Zero Dawn, Anda bermain sebagai gadis bernama Aloy dalam dunia open world yang cantik dan luas, dipenuhi robot-robot hewan. Sebagian porsi video fokus pada upaya Aloy mengalahkan monster mekanik cuma berbekal pisau dan panah.

Horizon: Zero Dawn akan diluncurkan tahun depan secara eksklusif di PlayStation 4.

Resident Evil VII

Para pengunjung acara Sony di E3 2016 menjadi saksi pengumuman perdana Resident Evil VII Biohazard, disiapkan untuk PlayStation 4, Xbox One dan PC. Saat ini masih belum jelas apakah permainan merupakan pelanjut seri Resident Evil atau digarap sebagai reboot. Menariknya, ada sejumlah kesamaan antara Resident Evil VII dan P.T. ciptaan Hideo Kojima. Jika benar begitu, berarti developer bersungguh-sungguh mengembalikan Resident Evil ke akarnya.

Di waktu rilisnya nanti, Resident Evil VII Biohazard akan didukung mode VR; dan sebentar lagi, pelanggan PlayStation Plus dapat menikmati demonya.

Detroit: Become Human

Diumumkan pertama kali di konferensi pers Sony di Paris Game Week tahun lalu, Detroit: Become Human adalah permainan sci-fi teranyar dari tim pencipta Heavy Rain dan Beyond: Two Souls. Demo memperlihatkan situasi penyanderaan, di mana pilihan dan keputusan Anda bisa memengaruhi hasilnya. Di sana, trailer gameplay memperkenalkan karakter android sekaligus detektif bernama Connor. Sejauh ini, Become Human belum memiliki tanggal rilis.

Days Gone

Mungkin merupakan jawaban atas franchise Dead Rising yang dipegang Microsoft. Meski demikian, Days Gone tampaknya mengangkat narasi yang lebih serius, menghidangkan formula action-adventure open world setelah virus zombie mewabah. Permainan menyajikan tokoh protagonis seorang biker, dikerjakan oleh tim Oregon Sony Bend – yaitu para kreator seri Syphon Filter.

Buat sekarang, belum ada detail soal waktu pelepasannya.

Selain judul-judul di atas, Sony turut mengumumkan agenda remaster Crash Bandicoot, game Spiderman baru, memamerkan gameplay trailer Call of Duty Infinite Warfare, Lego Stars Wars: The Force Awakens dan mengungkap informasi soal PlayStation VR.

Headset virtual reality khusus PlayStation itu akan dijual seharga US$ 400, dan didukung 50 permainan di waktu peluncurannya – termasuk Star Wars Battlefront X-Wing VR Missions, Batman Arkham VR, dan Farpoint VR.

Via Gamespot.

8 Rumor Ini Diprediksi Akan Mewarnai E3 2016

Tidak terasa, pameran gaming tahunan terbesar di dunia yang dipersembahkan oleh Entertainment Software Association akan kembali dilangsungkan minggu depan, tepatnya pada tanggal 14 sampaI 16 Juni 2016. Event dimulai dengan konferensi pers dari nama-nama besar di industri, masing-masing telah menyiapkan kejutan untuk diungkap di sana.

Kita tahu, mendekati E3 2016, arus rumor mengalir tak terbendung. Perhatian kini tertuju pada Sony dan Microsoft terkait kabar mengenai hardware baru mereka. Namun ada juga informasi tentang game-game yang berpotensi membuat jutaan orang berteriak gembira.

Apa saja? Silakan simak delapan rumor yang diprediksi akan mewarnai Electronic Entertainment Expo 2016 di bawah ini:

8. Ubisoft akan perkenalkan IP Baru

Top 8 E3 Rumors 1
Assassin’s Creed Syndicate.

Sejauh ini, nama Ubisoft selalui diasosiasikan dengan seri-seri Assassin’s Creed, Far Cry, serta puluhan permainan Tom Clancy. Meski demikian, ada franchise yang masih dinanti kelanjutannya oleh fans, contohnya Beyond Good & Evil. Menariknya, Ubisoft dikabarkan sedang mengerjakan IP baru: difokuskan pada multiplayer, tetapi memiliki elemen singleplayer ‘yang kuat’.

7. God of War 4

Apakah kisah Kratos benar-benar berakhir di God of War 3? Tidak, menurut bocoran yang diungkap sejumlah pihak. Ada kemungkinan tim SCE Santa Monica Studio akan meninggalkan panteon Yunani, dan membawa gamer ke ‘aula Valhalla’ alias mengangkat mitos Skandinavia.

6. Dead Rising 4

Top 8 E3 Rumors 2
Dead Rising 3.

Capcom masih mempunyai rasa percaya diri tinggi terhadap seri horor beat ’em up Dead Rising. Permainan ketiganya merupakan salah satu titel yang memperkuat peluncuran Xbox One, dan berdasarkan sebuah poster bocor, Capcom Vancouver lagi sibuk menyiapkan sekuelnya. Frank West akan kembali dan permainan kemungkinan berlatar belakang kota fiksi Willamette, Colorado

5. Sekuel game Forza

Top 8 E3 Rumors 3
Forza Motorsport 6.

Microsoft telah menyatakan bahwa mereka berniat untuk memamerkan penerus seri permainan racing Forza. Mobil Lamborghini Centenario menjadi ‘cover car‘ dan satu-satunya detail yang Microsoft berikan adalah bahwa permainan akan menyajikan koleksi kendaraan paling banyak di antara franchise video game balap saat ini.

4. Versi remaster Skyrim buat current-gen console, plus judul-judul andalan Bethesda lain

Top 8 E3 Rumors 5
The Elder Scrolls V: Skyrim.

E3 2016 ialah tahun kedua Bethesda mengadakan konferensi pers dan mereka tidak mau mengecewakan penggemarnya. Prey 2 digarap kembali, akan ada Wolfenstein: The New Order 2 sampai The Evil Within 2. Pelanjut The Elder Scrolls kemungkinan baru tiba satu dua tahun lagi, namun jika info dari Eurogamer benar adanya, Skyrim boleh jadi akan dihadirkan di console current-gen.

3. Game baru CD Projekt Red

Top 8 E3 Rumors 4
The Witcher 3: Wild Hunt – Blood and Wine.

Kesuksesan pelepasan The Witcher 3: Wild Hunt membuktikan pada kita bahwa CD Projekt Red merupakan salah satu developer terbaik saat ini. Dan setelah merilis expansion-pack Blood and Wine, mereka bisa lebih fokus dalam pengembangan Cyberpunk 2077. Mengejutkannya, CEO Marcin Iwinski menyebutkan agenda pengumuman game baru di E3 2016. Apakah ia mengacu pada versi standalone permainan kartu Gwent?

2. Microsoft Xbox ‘Scorpio’

Rumor mengatakan bahwa Microsoft berencana menyingkap beberapa model baru Xbox One, termasuk versi slim dan juga Xbox yang menyimpan performa hardware empat kali lebih kuat dari versi standar. Device diprediksi sanggup angkat permainan di resolusi 4K dan secara teknis mendukung headset VR Oculus Rift dan Vive.

1. PlayStation Neo

Top 8 E3 Rumors 6
PlayStation 4.

Sebelum berita mengenai Scorpio beredar, nama Neo lebih dulu mencuat, berdasarkan laporan berbagai sumber. Seperti rival utamanya, Sony diinformasikan meng-upgrade komponen internal PlayStation tipe baru ini: kecepatan CPU dan GPU AMD Jaguar-nya ditingkatkan, dipadu RAM GDDR4 8GB. Bagi pemilik TV 4K, Neo mampu meng-upscale game ke format itu, juga siap menopang PSVR.

Artikel diolah dari tulisan Gamespot sebagai media partner E3 2016.

Sony Akhirnya Resmi Ungkap Kehadiran Smartphone Xperia E5 ke Publik

Beberapa waktu lalu, pihak Sony tanpa sengaja telah mem-posting foto yang diduga merupakan smartphone Xperia E5. Kini, perangkat yang digadang-gadang akan menyasar segmen mid-range ini akhirnya telah resmi dirilis oleh Sony.

Gambar dari perangkat smartphone yang memiliki penampang layar 5 inci dan dimensi 144 x 69 x 8.2 mm serta bobot 147 gram itu telah nongol di website Sony lengkap dengan uraian spesifikasi singkat yang dimilikinya.

Senada dengan rumor yang beredar sebelumya, perangkat smartphone yang memiliki nama Xperia E5 ini telah hadir dengan dukungan prosesor MTK6735 besutan Mediatek yang mengemas chipset quad-core Cortex-A53 berkecepatan 1.3 GHz.

Hadir dengan RAM sebesar 1.5 GB serta media penyimpana internal sebesar 16 GB, pabrikan smartphone asal Jepang ini juga telah menyisakan slot yang bisa dijejali dengan kartu memory berkapasitas 200 GB sebagai opsi memory tambahannya.

Kendati lebih menyasar kelas menengah, namun smartphone Xperia E5 racikan Sony ini telah hadir dengan sejumlah fitur unggulan yang cukup menarik, beberapa diantaranya adalah dukungan dual SIM, koneksi 4G LTE Cat.6, Bluetooth, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, NFC, FM radio, dan hadirnya kamera utama berkemampuan 13 megapiksel di bagian belakang serta kamera 5 megapiksel di bagian depan yang masing-masing telah ditemani dengan satu buah lampu kilat LED.

Lebih jauh mengenai kemampuan kamera pada smartphone tersebut, seperti yang kami kutip melalui situs GSMArena, kehadiran lampu kilat LED pada kamera depan smartphone ini akan membantu menghasilkan foto selfie yang lebih baik walaupun digunakan pada kondisi kurang cahaya. Selain itu, Sony juga telah dikenal sebagai produsen pembuat modul kamera untuk pabrikan smartphone lain sehingga tak heran jika perangkat smartphone Xperia E5 ini hadir dengan kemampuan kamera utama bisa diandalkan di kelasnya.

Untuk mendukung proses pengoperasian sehari-harinya, smartphone yang berjalan dengan sistem Android 6.0 Marshmallow ini telah ditenagai dengan baterai berkapasitas 2,700 mAh yang diinfirmasikan mampu memberikan catu daya selama dua hari dalam satu kali pengisian.

Sementara untuk saat ini, pihak Sony baru memasarkan smartphone yang tersedia dalam dua opsi warna hitam dan putih itu untuk pasar di kawasan Eropa dengan banderol €199 atau setara dengan harga Rp. 3 juta-an untuk tiap unitnya.

Sumber: GSMArena | Gambar Header : SonyMobile