Aplikasi Messenger Lokal Catfiz Tetap Bertahan di Tengah Persaingan Global yang Kian Menguat

Banyak cerita seru yang jarang terekspos tentang bagaimana sebuah startup bertahan di tengah arus persaingan dan pembaruan tren yang begitu dinamis. Banyak yang mengungkapkan, tantangan mengembangkan bisnis startup itu bukan saat mereka memulai, justru kiat bagaimana mereka bertahan. Setelah sebelumnya kami pernah menceritakan perjalanan startup pengembang aplikasi foto PicMix dan evolusi bisnisnya hingga mampu bertahan dari tahun 2012 saat era kejayaan sistem operasi mobile BlackBerry, kali ini kami ingin bercerita tentang sebuah pengembang aplikasi mobile-chatting lokal asal Surabaya bernama Catfiz.

Cerita ini menjadi menarik untuk diangkat, karena seperti yang diketahui, bahwa saat ini persaingan untuk aplikasi sejenis sudah begitu kuat. Lawannya adalah para pemain global seperti Facebook dengan Messenger dan WhatsApp, LINE, Telegram, KakaoTalk, BlackBerry Messenger dan lainnya. Namun nyatanya Catfiz masih bertahan sampai sekarang, sejak tahun 2011 dikembangkan. Bahkan beberapa waktu terakhir Catfiz meluncurkan pembaruan aplikasinya di PlayStore. Sama seperti aplikasi chatting lain yang ada saat ini, Catfiz memberikan dukungan untuk berkirim pesan secara personal, berkelompok (mampu menampung hingga 1999 pengguna) hingga berkirim berkas digital.

Aplikasi yang sejak awal memang menargetkan pengguna Android lokal ini dikembangkan oleh PT Duniacatfish Kreatif Media. Dari statistik unduhan aplikasi, saat ini pengguna Catfiz sudah mencapai lebih dari dua juta pengguna, dan tersebar di berbagai negara seperti Arab Saudi, Kuwait, India, Amerika Serikat, Brazil dan tentu Indonesia. Salah satu experiences yang ingin diunggulkan Catfiz adalah desain media sosial yang diusungnya. Sebagai chatting-apps, Chatfiz memberikan fokus lebih untuk menjadikannya sebagai platform media sosial yang ramah untuk berkomunikasi. Sehingga jika dibandingkan secara apple-to-apple Catfiz jadi lebih mirip seperti LINE. Di dalamnya orang bisa berbagai, menyukai sesuatu atau berkomentar.

Catfiz dari sisi back-end kini sudah mampu menampung lebih dari 750 juta arus pesan per hari. Berbagai kemampuan baru juga terus dikembangkan, salah satu yang paling baru dan membedakan dengan layanan sejenis lainnya, Catfiz bisa melakukan video streaming. Jadi ketika ada pengguna yang mengirim konten video, maka si penerima tak harus mengunduh konten tersebut untuk bisa menikmati, karena langsung bisa diputar secara online di aplikasi. Dari sisi konten, sticker sebagai tren komunikasi online saat ini juga kian terus ditambah. Keseriusan Catfiz ini membuat Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) begitu bersemangat mendukungnya, untuk membuat jaya pemain OTT (Over the Top) lokal.

Selain menggunakan pendekatan media sosial untuk penggunaan personal, dengan berbagai kapabilitas yang dimiliki, Chatfiz juga secara khusus membidik para pengguna yang membutuhkan layanan chat-group dengan jumlah besar. Hal ini untuk memberikan dukungan bagi suatu organisasi atau komunitas yang menginginkan kanal komunikasi interaktif yang mudah dijangkau. Kemampuannya untuk berbagi berkas hingga 50 MB juga dinilai dapat menjadi layanan pilihan. Di pembaruannya versi 2.2 ini Catfiz juga menambahkan fitur yang mempermudah pengguna dalam menambahkan pertemanan.

Versi iOS sendiri kabarnya akan diluncurkan dalam waktu dekat. Sebelumnya Catfiz memang ingin membuat aplikasinya mapan di platform Android, yang dinilai lebih besar penetrasi dan persebarannya bagi pangsa pasar Catfiz.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Lebih Dekat Shiv, Startup Penyedia Jasa Transfer Uang Online via Email

Beberapa waktu lalu kami telah memberitakan seputar startup baru bernama Shiv, yang memberikan pelayanan transfer uang gratis antar bank dan dapat melalui medium email. Kami berkesempatan untuk menggali lebih dalam tentang bisnis dan visi dari layanan yang dihadirkan Shiv. Bersama Co-Founder Shiv Kenneth Destian Tali, kami berbincang banyak seputar Shiv dan layanannya. Berikut hasil wawancara kami.

T (Tanya): Bagaimana mekanisme pengiriman uang yang ditawarkan oleh Shiv?

J (Jawab): Pada saat ini Shiv berperan sebagai perantara transfer untuk pengguna. Mekanismenya mirip dengan “rekber” konvensional dengan banyak bank. Untuk transfer uang, pengguna melakukan permintaan transfer dengan mengisi detil di website Shiv dan akan diberikan nomor rekening Shiv di bank yang sama dengan bank pengguna. Setelah pengguna mentransfer uang ke rekening Shiv, tim Shiv akan meneruskan transfer ini ke rekening penerima. Dengan mekanisme ini, pengguna bisa menghemat biaya transfer antar bank.

T: Sistem keamanan seperti apa yang ditawarkan Shiv sehingga membuat konsumen merasa aman bertransaksi dengannya?

J: Data pengguna dan keamanan transfer kami anggap sebagai fondasi dari layanan kita. Seperti dengan rumah, kalau fondasinya rusak rumahnya bisa rubuh. Pada saat ini, website kami sudah dienkripsi untuk setiap halamannya, mulai dari home page sampai halaman transfernya. Untuk keamanan transfer, pada saat ini kami  menggunakan jaringan bank yang sudah ada sekarang (seperti ATM, mBanking, internet banking) sehingga keamanannya terjamin.

T: Dibandingkan dengan layanan sejenis, apa keistimewaan Shiv? 

J: Tujuan Shiv adalah untuk mempermudah proses transfer bagi semua masyarakat Indonesia. Dari visi ini kami menginisiasi 2 fitur di awal, yaitu kirim uang gratis apapun banknya dan juga kirim uang ke alamat email penerima. Banyak orang di Indonesia yang masih kesulitan mengirim uang ke daerah, dan tim kami percaya dengan membuat transfer gratis, uang akan lebih mudah dan cepat mengalir dari kota ke daerah, dan semoga kami bisa kontribusi untuk memberi akses uang lebih mudah ke daerah.

Fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengirim uang ke alamat email kami kembangkan  sebagai permulaan untuk menggapai orang-orang yang belum punya rekening bank. Di Indonesia, menurut survei dari World Bank, baru 20% populasi yang mempunyai rekening di bank. Pada saat ini, memang untuk penarikan uang dari email masih membutuhkan rekening bank, tapi kita mau coba mulai migrasi habit user kami lewat fitur ini. Ke depannya, kami akan mengembangkan 2 fitur dasar ini biar lebih berguna lagi dipakai untuk pengguna Shiv.

T: Dari mana muncul ide pengembangan Shiv, siapa saja orang-orang yang terlibat dalam proses inisiasinya?

J: Ide Shiv awalnya muncul dari pengalaman Co-Founder Shiv Bontor Humala dan saya berbincang dengan salah satu pembantu rumah tangga yang bekerja di Jakarta. Keluarga beliau di daerah belum mempunyai rekening bank, sehingga uang lebih sering dibawa pulang di dalam tas ke kampung halamannya. Dan ternyata ada beberapa dari teman beliau yang mau kirim dengan menitip uang ke temannya yang punya bank di Jakarta untuk nanti ditarik oleh temannya tersebut lewat ATM begitu sampai di kampung halaman, baru uangnya dioper lagi ke beliau setelah beliau pulang ke kampung halaman.

Setelah itu, saya berbincang dengan salah satu Founder Engrasia, Pandu Truhandito. Kami sepakat kalau untuk memajukan di Indonesia perlu terlebih dahulu memajukan daerah rural di Indonesia dengan teknologi dan sistem online. Akses akan uang ke daerah terbukti merupakan salah satu kendala dalam hal ini. Kemudian ide ini saya bawa ke Bontor, dan tak lama setelah itu jadilah mock-up kami.

T: Bagaimana status pendanaan Shiv saat ini?

J: Pada saat ini kami masih bootstrap, pendanaan sekarang dari pendapatan kami sendiri, lalu kami masukin untuk menjalankan operasional. Terkait dengan monetisasi, saat ini Shiv masih menggratiskan layanan untuk semua pengguna, tujuan kami memang ingin membuat transaksi yang lebih murah dan mudah antar individu di Indonesia. Kami sedang merancang fitur berbayar yang akan kami rilis ke depannya.

T: Bagaimana pandangan Shiv seputar layanan virtual wallet seperti yang ditawarkan Shiv, apakah akan menjadi tren yang viral ke depan di Indonesia?

 J: Sebenernya saat ini Shiv belum masuk ke virtual wallet, karena pengguna kami masih belum bisa menyimpan uang dalam bentuk saldo di layanan Shiv, dan kami hanya berperan sebagai perantara transfer. Untuk virtual wallet menurut saya, di Indonesia belum ada startup atau perusahaan besar yang membuat produk yang dapat market fit-nya sehingga berhasil menggapai mayoritas dari masyarakat Indonesia.

Tren Indonesia kebanyakan akan mengikuti yang tren yang ada di luar. Di luar, untuk transfer dan pembelanjaan, sudah banyak pemainnya, seperti Paypal, Square dan Venmo. Kalau dilihat dari potensi dunia tech dan online di Indonesia, menurut saya tren viral ini sudah pasti terjadi di Indonesia, permasalahannya adalah bagaimana membuat produk yang benar-benar masuk ke market di Indonesia.

T: Sejauh ini, bagaimana traksi pengguna Shiv?

J: Sangat bersyukur, kami berhasil generate traction dari website MVP kami yang masih sangat sederhana. Kami sudah jalan hampir 3 bulan, dan average monthly growth user kami sekitar 200%. Untuk jumlah transfer, sekarang kita sudah dipercayai untuk proses ratusan juta rupiah dari pengguna Shiv.

T: Apakah ada rencana untuk pengembangan mobile apps untuk layanan Shiv?

J: Banyak sekali fitur-fitur yang sudah diimplementasi di Shiv sekarang, seperti histori transaksi, trak transaksi, invoicing, dan kami dapat dari ide pengguna Shiv sendiri. Salah satu ide popular pengguna kami adalah untuk membuat versi mobile apps. Jadi ditunggu ya!

Target kita pada tahun ini adalah supaya bisa survive dulu di dunia startup yang sangat kompetitif. Untuk itu, kami akan fokus untuk membuat fitur untuk mengembangkan organic growth Shiv. Target lainnya adalah menemukan individu-individu yang juga mempunyai passion yang sama untuk memajukan Indonesia lewat kemudahan transfer, bentuknya bisa sebagai teman kerja, investor atau juga business partner.

T: Basis bisnis Shiv sendiri saat ini beroperasi di mana?

J: Untuk kantor, berhubung kami masih bootstrap, basis kantor Shiv masih di “garasi” rumah salah satu Co-founder kami di Jl. Taman Jatibaru Barat.

Startup Makassar Expo Kumpulkan 13 Startup Terbaik

Acara Startup Makassar Expo yang pertama kali digelar di kota Makassar mengumpulkan 13 startup dengan ide yang menarik. Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk memberdayakan startup yang telah terbentuk di Kota Makassar, membangun kerja sama dan sinergi antar startup, mempromosikan startup di Makassar kepada pasar yang tepat, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dari peserta dan memberikan penghargaan kepada startup terbaik.

Dalam pagelaran expo, tersebut Startup Makassar berhasil mengumpulkan 13 startup yang memiliki produk menarik dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang menjanjikan. Berikut ini adalah daftar selengkapnya:

Solucities

Sebuah crowdfunding dan media kolaborasi masyarakat urban (komunitas) untuk terlibat memberi solusi nyata pada kota-kota di Indonesia. Baik berupa ide atau solusi berkelanjutan yang bisa diwujudkan ataupun dalam bentuk pendanaan. Solucities fokus pada permasalahan permukiman kumuh, infrastruktur skala urban dan upaya meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat urban.

Tarrasmart

Tarrasmart adalah kependekan dari TrAnsfoRmation RAdio in SMART City and SMART Technology. Fokus pada direktori radio online di Indonesia.

Tiketbusku

Situs Reservasi Online tiket bus, pengguna dapat memilih rute tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang dan tempat duduk langsung melalui platform Tiketbusku. Tiketbusku telah telah bekerja sama dengan beberapa jasa angkutan Bus di beberapa daerah di Sulawesi.

GOWDI

Gowdi merupakan kependekan dari Gowa Digital Studio. Merupakan game developer yang berfokus pada aplikasi game mobile dengan kategori edukasi dan arcade.

Rumah Private

Rumah Private adalah startup penyedia tutor privat. Berbeda dengan layanan serupa lainnya, Rumah Private menjaga kualitas para pengajar sehingga dipastikan setiap pelanggan mendapat pelayan yang terbaik.

Cari Pondokan

Caripondokan memberikan kesempatan kepada traveler untuk menikmati penginapan selain hotel di lokasi pilihan.

Maningo Studio

Startup game developer yang berbasis di Makassar, memiliki visi dan misi untuk memberikan game terbaik bukan hanya untuk hiburan namun edukasi masyarakat.

Mallsampah

Mallsampah adalah Sistem pengelolaan sampah digital dan Eco-Marketplace. Mallsampah memiliki 5 layanan utama sebagai model jual-beli hijau, yaitu layanan jual-beli sampah nonorganik secara online, layanan jual-beli produk daur ulang, produk ramah lingkungan, bibit tanaman dan barang bekas.

Jasa Smart

Jasa Smart merupakan merketplace jasa yang memungkinkan segala kebutuhan jasa bisa didapatkan dengan mudah. Melalui marketplace ini Jasa Smart tidak hanya fokus pada bisnis namun juga menjadi solusi pada persoalan sosial di masyarakat.

Hi-Clay

Hi-Clay adalah startup yang bergerak di bidang pengembangan game hiburan hingga edukasi.

NonQ

Aplikasi yang menghubungkan para pemilik tempat cafe, restoran, rumah makan, warung kopi dan ruang publik dengan para pengguna berdasarkan kebutuhan, fasilitas yang diinginkan, lokasi dan budget yang dimiliki.

Sahabat Rumah

Sahabat rumah adalah start up di bidang properti yang fokus pada layanan terintegrasi properti. Menggabungkan konsep social entrepreneurship, green ,culture dan creative economy.

Kotak Narsis

Kotak Narsis merupakan photobooth kreasi dari Dandelion Kreatif Indonesia dan WASDLABS. Bukan seperti photobooth biasa, Kotak Narsis hadir memberikan fitur berbeda untuk pengguna.

Program scale-up komunitas Makassar

Kegiatan lain yang juga digelar dalam rangkaian Startup Makassar Expo adalah coaching clinic oleh komunitas Startup Makassar. Dengan menghadirkan 10 mentor pelaku startup dan profesional dari berbagai bidang, kegiatan ini cukup disambut baik oleh pelaku industri digital kreatif di sana.

Diharapkan setelah kegiatan ini, pelaku startup dapat melakukan akselerasi dalam pengembangan bisnisnya serta dapat menjalin hubungan dengan para profesional yang telah lama berkecimpung dalam industri kreatif digital.

Mengenal Triponyu, Marketplace Wisata Asal Solo yang Menawarkan Solusi Lokal

Sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, industri priwisata di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar. Pemerintah saja tahun lalu menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia. Sekarang sektor ini akan lebih ramai dengan kehadiran startup digital baru asal Solo yang menawarkan solusi lokal untuk para traveler, Triponyu.

Mengenal Triponyu dan bisnisnya

Meskipun memiliki nama yang sangat mirip dengan sebuah platform hiburan, Triponyu fokus tidak memiliki afiliasi dengan Cliponyu. Triponyu digawangi oleh empat orang anak muda asal solo, yaitu Agustinus Adhitya Pramono (CEO), Onny Sumantri (COO), Samuel Joshep (CTO), dan Alfonsus Aditya Prabowo (CFO & CBDO). Startup yang pada Jumat minggu lalu baru melakukan soft launch secara resmi ini juga masih berada dalam fase beta.

Alfonsus Aditya Prabowo (Adit) menjelaskan bahwa pada dasarnya Triponyu adalah platform bisnis yang memberikan akses bagi traveler dan local guides untuk saling terhubung. Local guides adalah masyarakat umum di sekitar tujuan wisata yang memiliki ide-ide kreatif untuk ditawarkan melalui Triponyu sebagai paket-paket wisata. Adit berharap melalui platform yang dibangunnya dapat tercipta perjalanan wisata yang unik dan menarik bagi setiap traveler dan local guides.

Adit mengatakan, “Local guides dapat menjadi traveler dan traveler dapat menjadi local guides [di Triponyu]. […] Local guides ini adalah Host yang berada di suatu daerah [wisata] yang mampu memberikan paket-paket wisata menarik dan jauh dari kesan konvensional. Mereka [local guides] akan menyusun paket wisata yang disertai price dari mereka sendiri, kemudian dicantumkan di Triponyu. […] Untuk menjadi host ini nantinya akan dilakukan proses verifikasi data dan pengecekan terhadap paket wisata ditawarkan sehingga memberikan kepastian, keamanan, dan kenyamanan bagi para traveler.”

Visi yang diusung Triponyu menurut Adit adalah connecting people and happiness. Artinya, dengan adanya triponyu diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menambah persahabatan dan menciptakan perjalanan wisata yang tidak terlupakan.

Sementara itu misi yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan potensi daerah, membantu meningkatkan usaha kecil masyarakat, mampu menciptakan lapangan pekerjaan mandiri, dan meningkatkan kesadaran akan beragamnya budaya dan keindahan alam Indonesia.

“Yang membuat kami berbeda adalah karena kami startup pertama yang mengusung konsep feel the experience with locals. Selama ini paket pariwisata yang ditawarkan sudah sangat umum, […] sehingga kami rasa tidak menemukan sisi menarik, seru, dan menyenangkan,” kata Adit.

Adit melanjutkan, “Nah, yang akan membuat berbeda [di Triponyu] adalah orang lokal yang lebih tahu daerah dan tempat menarik di wilayah masing-masing. Sehingga esensi eksplorasi wilayah atau berwisata yang lebih menarik bisa tercipta [dan] dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. […] Di Triponyu, setiap orang bisa menjadi local guides dan kembali lagi bahwa fakta kreativitas menjadi penentu untuk menciptakan program pariwisata yang unik.”

Rencana dan target Triponyu di tahun-tahun mendatang

Triponyu menawarkan solusi lokal untuk para traveler yang menginginkan pengalaman baru dalam berwisata / DailySocial
Triponyu menawarkan solusi lokal untuk para traveler yang menginginkan pengalaman baru dalam berwisata / DailySocial

Saat ini Triponyu berjalan dengan mengandalkan dana internal atau bootstrap. Pun begitu, rencana dan target dalam beberapa tahun ke depan sudah ada dalam pipeline mereka. Selain mencari investasi dari luar dan peluang kerja sama dengan pihak lain, Triponyu juga menargetkan untuk bisa tumbuh secara signifikan dari tahun ke tahun.

Adit mengungkapkan, “Tidak dipungkiri kami membutuhkan investasi untuk membangun infrastruktur dan rencana kami berikutnya adalah menawarkan ide kami ini ke beberapa investor untuk melihat peluang yang dapat kami peroleh di kemudian hari. Capex sebagian besar akan kami titik beratkan di sisi pengembangan infrastruktur dan akan kami bagi […] sesuai dengan kebutuhan perkembangan Triponyu ke depannya. Selain itu kami juga akan melihat beberapa potensi untuk bekerja sama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan service kami.”

“Dari sisi finansial, kami menargetkan pertumbuhan bisnis yang signifikan dari tahun ke tahun dan menjaga kemampuan finansial kami dengan pertumbuhan bisnis di tahun pertama [2016-2017] sebesar 5% dari jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2015 dan akan mencapai pertumbuhan sebesar 17% di tahun kelima [base assumption 2015]. Kami juga menargetkan pencapaian gross profit di level 27% hingga 30% setiap tahunnya,” tandas Alfonsus Aditya.

Montir Sajikan Layanan On-Demand di Bidang Otomotif

Sebuah layanan on-demand di bidang otomotif, Montir hadir menjadi one-stop-platform untuk jasa perawatan mobil yang menyediakan berbagai jenis layanan. Mulai dari layanan servis, ganti oli, tune-up, cuci mobil hingga layanan emergency seperti jump-start mobil dan ganti ban serep siap diakomodir. Konsep startup ini mirip dengan layanan Go-Auto yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Go-Jek.

Montir sendiri didirikan oleh Mikhail Laurus dan rekan. Mereka melihat peluang bisnis on-demand cukup menjanjikan, terutama di bidang otomotif cukup. Setelah dirumuskan dengan baik seputar konsep bisnis, Montir resmi meluncur pada 1 Juli kemarin. Untuk saat ini layanan Montir bisa digunakan dengan melalui platform Andorid.

Disampaikan oleh sang CEO, Mikhail Laurus, bahwa Montir mencoba menjadi pelopor untuk layanan on-demand perawatan mobil di Indonesia. Tidak hanya waktu yang coba dipangkas dengan teknologi dan aplikasi, Montir mencoba memberikan layanan yang lebih hemat dari bengkel konvensional.

“Moto kami adalah memberikan layanan dengan kualitas tinggi seperti bengkel authorized, tetapi dengan harga non-authorized. Customer service juga adalah top priority kami di mana semua montir kami akan melakukan yang terbaik dari segi ketepatan waktu dan juga service quality,” ujar Mikhail kepada DailySocial.

Saat ini, di hampir satu bulan kemunculannya, “Waterless Wash & Wax” menjadi fitur unggulan dari Montir. Layanan tersebut merupakan layanan cuci mobil yang bisa dilakukan di mana saja, seperti rumah, perkantoran maupun apartemen.

Nano Ceramic Coating, salah satu layanan Montir
Nano Ceramic Coating, salah satu layanan Montir

“Tantangan Montir saat ini adalah untuk mengganti mindset customer bahwa semua hal yang berhubungan dengan mobil harus dilakukan di bengkel atau workshop. Riset kami membuktikan bahwa lebih dari 90% maintenance (bukan perbaikan) mobil bisa dilakukan di lokasi customer secara efisien. Hal ini juga termasuk cuci mobil, detailing dan coating. Dengan adanya mindset ini saja, Montir bisa menghemat waktu dan dompet customer,” terang Mikhail.

Di tahun 2016 Mikhail menuturkan bahwa Montir tengah fokus untuk melakukan beberapa hal untuk memperbaiki kualitas layanan, seperti merambah platform lain seperti web dan iOS. Pihaknya juga terus melakukan pengembangan fitur dan produk sejalan dengan makin banyaknya peminat. Selain itu perluasan wilayah juga menjadi target bisnis di tahun ini. Jika saat ini Montir baru melayani wilayah Jakarta saja, setidaknya catatan akhir tahun ini Montir diharapkan bisa beroperasi di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Shiv App Sajikan Layanan Transfer Antar Bank Gratis

Startup fintech dengan layanan mobile wallet mulai bermunculan di tanah air. Setelah sebelumnya Flip hadir dengan solusi yang memudahkan pengguna smartphone untuk dapat melakukan transfer uang lintas bank dengan mudah, kini Shiv App hadir meramaikan pangsa pasar dengan layanan yang hampir sama.

Shiv bekerja sebagai perantara antara seseorang yang ingin mentransfer uang dengan calon penerimanya. Setiap transaksi dilakukan melalui rekening perantara Shiv, nantinya Shiv akan mengirimkan kepada penerima yang dituliskan. Meskipun nantinya dikirimkan ke nomor rekening berbeda, Shiv mengatakan bahwa tidak ada biaya transfer untuk kebutuhan tersebut. Saat ini limit transfer tiap pengguna per hari mencapai 2 juta.

Dengan rata-rata pemrosesan transfer selama 20 menit, Shiv kini sudah melayani transaksi kirim uang tanpa biaya dari 10 bank populer di Indonesia ke lebih dari 53 nomor rekening bank tujuan. Saat ini juga baru terdapat layanan mode web, belum dirilis untuk mobile apps dari Shiv.

Bagi yang tertarik untuk menggunakan layanan Shiv, langkah yang diperlukan untuk memulai transaksi adalah pengguna harus mendaftarkan diri di website Shiv App. Selanjutnya pengguna diminta memilih jenis pengiriman uang, apakah hendak via bank (uang yang dikirim akan masuk ke rekening bank penerima) atau via email (uang akan diterima di email yang dituju dan dapat ditarik ke rekening penerima). Selanjutnya pengguna diminta melengkapi informasi transfer dan pin keamanan yang di-generate oleh sistem Shiv. Pengirim dan penerima akan mendapatkan nomor pin yang sama.

Ketika uang yang dikirimkan ternyata mengalami kendala, semisal karena rekening penerima tidak valid, maka Shiv akan mentransfer balik nominal sesuai dengan yang dikirimkan sebelumnya oleh pengguna. Layanan yang memulai beta-launch pada 30 April 2016 lalu ini memang belum menggali revenue pada bisnis ini. Shiv cenderung lebih ingin memperluas pangsa pasar dan melakukan akuisisi pengguna.

Saat ini pemrosesan layanan memang masih manual. Prosesnya kurang lebih dapat disimulasikan seperti ini. Misalnya si A memiliki rekening Mandiri, ingin mentransfer uang ke si B dengan rekening BRI. Si A mentransfer melalui Shiv dengan mode rekening ke nomor rekening Mandiri Shiv, selanjutnya Shiv akan mengirimkan nominal yang sama dari rekening BRI Shiv ke nomor rekening si B. Pada dasarnya memang tidak ada biaya transaksi yang harus dikeluarkan keduanya. Namun biaya layanan yang seharusnya ada ke depan tampaknya ingin dipertahankan Shiv dan digantikan dengan otomatisasi sistem.

Ruangguru Umumkan Pergantian CEO dan Pembaruan Situs

Startup teknologi edukasi Ruangguru hari ini mengumumkan perubahan kepemimpinan perusahaan. Posisi CEO yang sebelumnya dipegang Iman Usman kini diganti oleh Adamas Belva Syah Devara. Keduanya adalah Co-Founder Ruangguru. Perubahan ini dilakukan setelah Belva, yang sebelumnya studi di Amerika Serikat, kembali ke tanah air dan setelah melihat potensi serta peluang yang dimiliki oleh masing-masing. Iman sendiri saat ini menjabat sebagai Chief Product Officer (CPO).

“Manajemen sepakat dengan semakin intensif kerja sama strategis dengan berbagai pihak dan variatifnya produk Ruangguru.com saat ini, dibutuhkan C-level yang secara khusus mengkomandoi pengembangan dan iterasi produk, maupun kerjasama dengan mitra strategis. Dengan latar belakang dan kapasitas Iman, manajemen merasa Iman akan jauh lebih tepat untuk mengkomandoi kedua hal ini dan saya mengambil alih kepemimpinan perusahaan,” kata Belva kepada DailySocial.

Belva sebelumnya bekerja sebagai konsultan di McKinsey Indonesia dan kemudian melanjutkan studi pascasarjana di Stanford Graduate School of Business (MBA) dan Harvard Kennedy School (MPA). Sementara Iman Usman sebelumnya aktif berkecimpung di sektor pembangunan dan non-profit di Indonesia dan kemudian melanjutkan studi pascasarjana di bidang Perencanaan Pendidikan di Columbia University.

“Penekanan pada kualitas produk tercermin pada perubahan manajemen. Kami ingin membangun pendidikan yang lebih baik, yang menawarkan pengajaran dan konten berkualitas, yang memungkinkan komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antara guru, orangtua, dan murid,” ujar Belva.

Pembaruan fitur dan peluncuran aplikasi mobile di iOS

Selain mengumumkan perubahan kepemimpinan, Ruangguru juga menyampaikan inovasi terbaru terkait dengan aplikasi mobile dan fitur-fitur lainnya. Diantaranya adalah fitur pencarian guru privat, fitur pesan instan dan rating serta review terhadap performa guru setelah proses beljar dilakukan. Inovasi lain yang juga diluncurkan oleh Ruangguru adalah aplikasi mobile platform iOS, sebelumnya Ruangguru telah merilis aplikasi mobile platform Android dalam versi Beta dan telah diunduh oleh lebih dari 20 ribu pengguna.

“Ruangguru mengintegrasikan berbagai layanan yang sebelumnya terpisah menjadi satu, sehingga pengguna bisa memperoleh berbagai benefit hanya dengan melakukan sekali pendaftaran dan sign-in. Aplikasi mobile untuk on-demand tutoring yang sebelumnya hanya tersedia untuk Android, kini juga tersedia bagi pengguna iOS,” kata Belva.

Target satu juta pengguna akhir tahun 2016

Saat ini Ruangguru mengklaim telah memiliki sekitar 45 ribu guru privat yang telah terdaftar di Ruangguru. Sementara untuk jumlah pengguna dipastikan mengalami peningkatan yang cukup besar, meskipun enggan disebutkan oleh Ruangguru berapa jumlah pengguna aktif hingga saat ini.

Namun demikian diharapkan pada akhir tahun 2016 ini Ruangguru bisa mendapatkan satu juta pengguna aktif di Indonesia. Sementara itu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan Medan masih merupakan kota-kota besar dengan jumlah pengguna terbanyak saat ini.

“Kami yakin dengan semakin eratnya kemitraan kami dengan pihak pemerintah, kami dapat masuk ke kota-kota lain secara lebih intensif,” kata Belva Davara.

Pengukur keberhasilan les privat online

Sebagai layanan les privat berbasis teknologi, Ruangguru senantiasa menghadirkan kemudahan layanan yang sarat dengan informasi dan pelajaran yang dibutuhkan oleh pengguna. Saat ini Ruangguru mencatat pelajaran matematika, fisika dan kimia yang paling banyak diakses oleh pengguna, membuktikan bahwa masih kurangnya informasi serta pembelajaran yang dibutuhkan oleh para siswa terhadap tiga mata pelajaran tersebut.

Menjawab hal tersebut Ruangguru menerapkan sistem rating dan review kepada para pengajar yang nantinya diberikan kepada pengguna usai proses belajar dilakukan, hal ini diklaim merupakan pengukuran keberhasilan proses pembelajaran yang cukup efektif.

“Untuk keberhasilan dan kesuksesan online tutoring menggunakan aplikasi mobile Ruangguru, dapat terlihat dari rating dan review yang diberikan oleh murid, saat mengakhiri proses belajar dengan guru yang menjawab soal kirimannya. Guru tidak akan mengakhiri online tutoring hingga murid menyatakan mengerti dan selesai belajar,” kata Belva.

Masih mengedepankan pelajaran dan konten yang dibutuhkan oleh pelajar SD, SMP, SMA, Ruangguru berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik dari sisi pengajar hingga materi yang diberikan.

“Sejumlah produk dan layanan baru untuk memperkaya konten yang ada, serta menguatkan dampak Ruangguru di sektor formal akan dirilis pada kuartal 3 dan 4 tahun ini. Saat ini kami belum bisa memberikan penjelasan mendetail,” tutup Belva.

Application Information Will Show Up Here

Sistem Lelang dari Anterin Hadirkan Pilihan Baru Konsep Transportasi Online

Teknologi memberikan pengalaman baru bagi masyarakat melakukan banyak hal. Kegiatan-kegiatan seperti berbelanja, membayar tagihan, bahkan les privat sekarang bisa dilakukan hanya dengan menghubungkan diri ke internet dan layanan terkait. Termasuk di dalamnya adalah kemudahan mendapatkan transportasi.

Jamak disebut di beberapa media transportasi online, layanan tersebut memungkinkan masyarakat mendapatkan armada yang mereka inginkan hanya dengan melakukan beberapa sentuhan di layar smartphone mereka. Konsep ini sudah dilakukan banyak pemain layanan transportasi online di Indonesia. Untuk menggoyang dominasi pemain-pemain lama harus ada sesuatu yang baru atau paling tidak yang lebih baik dari pendahulu. Ini yang coba dilakukan Anterin dengan konsep lelang yang mereka bawa.

Anterin membawa konsep lelang untuk mengakomodir penumpang-penumpang yang memiliki kriteria khusus. Seperti memilih jenis kendaraan tertentu, jenis kelamin driver, dan kriteria-kriteria. Sistem lelang dinilai lebih baik untuk proses seleksi. Pihak Anterin juga memastikan bahwa konsep lelang yang mereka pakai bisa menjadi salah satu alat untuk para driver memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan harga yang terbaik.

Konsep yang ditawarkan Anterin jelas berbeda dibandingkan dengan layanan yang selama ini ada. Layanan seperti Grab, Uber dan Go-Jek masih mengandalkan basis lokasi terdekat dan konfirmasi pengemudi untuk memutuskan mengambil atau tidaknya pesanan. Meski ada beberapa catatan dan negosiasi lanjutan yang bisa dilakukan antara pengemudi dan penumpang.

Untuk kemudahan mungkin apa yang ditawarkan layanan yang ada sudah cukup mudah. Hanya saja beberapa kendala teknis yang sering merepotkan. Seperti aplikasi yang sering crash atau gangguan dari segi server. Termasuk kendala driver yang sengaja menolak pesanan karena satu dan lain hal.

Anterin dengan konsep lelangnya mungkin menawarkan hal baru. Di satu sisi sistem lelang mungkin bisa memunculkan penawaran terbaik. Pengguna juga bisa memilih dan memilah mana tawaran yang masuk. Sehingga pengguna bisa lebih selektif dan memilih tawaran yang terbaik.

Di satu sisi waktu tunggu untuk proses lelang akan mengurangi semangat kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan transportasi online. Meski belum ada hitung-hitungan pasti berapa lama proses lelang tiap transaksi berlangsung, waktu adalah satu yang patut diperhitungkan. Belum lagi jika lelang sebuah transaksi tidak banyak diikuti banyak driver. Tentu proses lelang akan sama dengan proses transaksi biasa.

Anterin dengan sistem lelangnya mungkin menjadi hal baru saat ini. Tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat menjadi konsep yang diminati banyak orang. Karena pada dasarnya konsep bisnis selalu menyesuaikan dan berusaha memenuhi kebutuhan penggunanya.

Go-Clean Hadir di Bali dan Targetkan Kalangan Mahasiswa

Setelah diluncurkan Oktober 2015 lalu layanan Go-Clean telah menjadi layanan pilihan warga ibukota yang membutuhkan bantuan asisten rumah tangga cepat dan terjamin. Sebagai salah satu layanan asisten rumah tangga on-demand pertama di Indonesia, Go-Clean yang awalnya hanya tersedia di Jabodetabek, Juni 2016 ini secara resmi melebarkan layanannya hingga ke Bali.

Go-Life Public dan Media Relations Lead Yovita Ayu Liwanuru menyampaikan, “Sebenarnya Go-Clean sudah hadir di Bali sejak bulan Juni yang lalu, namun tim marketing baru memulai promosi di bulan ini. Sebelum promosi apapun dijalankan, animo masyarakat Bali akan hadirnya Go-Clean di Bali sudah sangat antusias.”

[Baca jugaGo-Jek Sediakan Sejumlah Layanan Baru dalam Bentuk Beta]

Go-Clean mengklaim telah memiliki puluhan mitra di Bali dan secara khusus menargetkan kalangan mahasiswa dan keluarga muda yang tinggal di perumahan, hunian sewa sementara (kos-kosan), hingga apartemen. Dengan kehadiran Go-Clean di Bali, diharapkan bisa memberikan layanan terbaik kepada ratusan penggunanya di sana.

Setelah Bali, Go-Clean juga berencana akan kembali melebarkan layanan ke kota lainnya di Indonesia. Tentunya setelah dilakukan riset dan survei terkait dengan kota yang ideal untuk dikunjungi oleh tim.

“Go-Clean berencana mengembangkan layanan di kota-kota lain, tetapi masih dalam bentuk ideasi [dan] belum ada kota yang pasti akan dituju selanjutnya,” kata Yovita.

Pengguna terbanyak Go-Clean berasal dari kalangan mahasiswa

Layanan Go-Clean di Bali coba bidik target pasar baru dari kalangan mahasiswa / Go-Clean
Layanan Go-Clean di Bali coba bidik target pasar baru dari kalangan mahasiswa / Go-Clean

Sejak awal diluncurkan, target pasar yang diincar oleh Go-Clean adalah ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan tenaga asisten rumah tangga dalam waktu cepat. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini Go-Clean telah memiliki pengguna dari berbagai kalangan. Salah satu pengguna yang mulai banyak menggunakan layanan adalah kalangan mahasiswa yang tinggal di apartemen hingga hunian sewa sementara.

“Hal tersebut membuktikan bahwa kebutuhan ini tidak mengenal umur dan latar belakang. Keterbatasan waktu dan energi yang terkuras di kota besar membuat layanan ini menjadi solusi mereka untuk tetap produktif dan tetap bisa merasa nyaman di tempat tinggal,” kata Yovita.

Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh Go-Clean ternyata memang lebih banyak diadopsi dan digunakan oleh mereka yang kerap kesulitan mencari asisten rumah tangga untuk membersihkan tempat tinggal, salah satunya adalah kalangan mahasiswa. Meski mahasiswa sebenarnya tidak terlalu banyak membutuhkan jasa asisten rumah tangga, namun dalam beberapa kesempatan mereka juga tetap membutuhkan layanan tersebut.

[Baca jugaGo-Jek Dikabarkan Jajaki Pencarian Pendanaan Baru Sebesar 5,2 Triliun Rupiah]

Hal inilah yang kemudian akan dikembangkan lebih lanjut oleh Go-Clean melihat dari demand dan tren yang ada di kalangan pengguna. Secara keseluruhan, antusiasme pasar terhadap hadirnya Go-Clean diklaim sangat tinggi dan terus berkembang ke target pengguna yang semakin variatif.

“Diringi dengan inovasi produk yang terus dilakukan oleh tim manajemen, Go-Clean berambisi meningkatkan kualitas hidup lebih banyak orang, entah dari sisi pengguna maupun mitra kami, dengan cara menjadikan Go-Clean layanan kebersihan profesional on-demand nomor satu yang bisa diandalkan oleh masyarakat urban di Indonesia,” tutup Yovita.

Application Information Will Show Up Here

MOX Sajikan Layanan “Video-On-Demand” Khusus untuk Film Indonesia

Dewasa ini, masyarakat Indonesia telah memiliki banyak pilihan layanan streaming konten film, mulai dari HOOQ, iFlix, hingga Netflix. Tapi, tak banyak yang menghadirkan konten film Indonesia dalam layanannya secara lengkap selain HOOQ yang beberapa waktu lalu berani mengklaim sebagai layanan video on demand (VOD) dengan koleksi film Indonesia terbanyak. Kesempatan ini yang coba diambil oleh MOX, layanan VOD  berbayar yang fokus menyajikan film-film Indonesia.

MOX adalah layanan VOD yang fokus menyajikan konten berupa film-film Indonesia. Dalam situs resminya, MOX memposisikan diri sebagai gudangnya film Indonesia dan mengklaim telah memiliki lebih dari 300 koleksi film Indonesia di layanannya. Selain melalui laman situsnya, MOX juga dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk platform Android dan iOS.

Pengalaman menggunakan MOX

Screenshoot Aplikasi MOX / DailySocial
Screenshoot Aplikasi MOX / DailySocial

Saya mengetahui layanan MOX pertama kali dari SMS operator telekomunikasi yang masuk ke nomor yang saya gunakan. Secara fungsi untuk menonton dan mencari konten film, ketika pertama kali saya mencobanya, tidak ada masalah yang terlalu berarti yang saya rasakan.

Sebagai pengguna terdaftar, Anda bisa mengakses menu yang terdapat pada pojok kiri atas aplikasi untuk mencari konten film. Di sana, MOX meletakkan fitur pencarian dan menu film yang terdiri dari Film Terbaru, Film Premium, dan Kategori Film (Horror, Komedi, Keluarga, Drama, dan Klasik).

Di samping itu, MOX juga menambahkan menu Di Balik Layar yang memungkinkan pengguna mengakses konten video di balik layar pembuatan film dari beberapa film Indonesia yang ada di MOX untuk meningkatkan kepuasan penggunanya.

Satu hal yang disayangkan adalah tidak tersedianya pilihan kualitas video. Ketika Anda menonton konten video di MOX, Anda tidak akan menemukan pilihan untuk memutarnya dalam format High Definition atau Low Resolution.

Beberapa hal yang harus ditingkatan

Meski secara keseluruhan layanan MOX memang layak digunakan, namun ada beberapa kendala yang saya juga sempat rasakan ketika menggunakannya. Salah satunya adalah kendala login dalam aplikasi.

Dalam salah satu laman aplikasinya, MOX menjelaskan bahwa layanan ini merupakan program eksklusif khusus pelanggan Indosat Ooredoo yang dapat diakses melalui *812*1#. Sayangnya, ketika saya mencoba aplikasi ini tidak ada pilihan memasukan nomor telepon sebagai pelanggan Indosat untuk menikmati layanan MOX. Pilihan ini hanya tersedia di situs mobile mereka ketika itu.

Tapi, kendala ini sekarang sudah diperbaiki MOX dalam pembaruan aplikasi mereka dan kini pelanggan Indosat bisa masuk ke layanan dengan menggunakan nomor telepon yang digunakan.

Kendala lainnya yaitu terkait skema pembayaran. Untuk menikmati konten film di MOX, pengguna akan dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 per bulan atau per film. Sedangkan pengguna Indosat Ooredoo dikenakan biaya Rp 11.000 per bulan atau per film. Pembayarannya sendiri dapat dilakukan melalui skema carrier billing. Tapi, kenyataannya tidak sepenuhnya seperti itu.

Dalam layanan MOX, hanya film-film Indonesia yang masuk dalam daftar Film Terbaru dan Film Premium saja yang perlu dibayar terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 15.000 untuk satu film dengan jangka waktu tujuh hari. Sedangkan pilihan Rp 15.000 untuk semua film dalam satu bulan tidak dapat saya temui hingga tulisan ini dibuat. Di sisi lain, sebagian besar film lawas di MOX juga ternyata dapat diakses secara gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Layanan MOX memang masih baru dan masih perlu banyak berbenah di berbagai sisi untuk kemudahan penggunaan. Sejauh ini, layanan yang fokus dengan menyediakan konten film lokal secara legal yang akan bersaing kuat dengan MOX adalah HOOQ dengan skema pembayaran Rp 49.500 per bulan.

Application Information Will Show Up Here