Daftar Program Inkubator dan Akselerator Startup Indonesia

Program akselerator dan inkubator memang sangat lekat dengan dunia startup. Kendati keduanya memiliki misi yang sama –yakni memperlancar laju startup—namun terdapat perbedaan antara akselerator dan inkubator. Secara umum perbedaan akselerator dan inkubator ialah pada jangkauannya.

Akselerator mencoba mempercepat atau mengakselerasi laju bisnis startup yang sudah berjalan. Bisanya dengan memberikan investasi, pendampingan ataupun konsultasi. Sedangkan inkubator lebih kepada proses pembinaan pada startup di tahap awal, mulai dari mematangkan model bisnis, konsep produk hingga pangsa pasar. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk sebuah startup prosesnya adalah membentuk tim, mengikuti program inkubator lalu mematangkan bisnis melalui program akselerator.

Di Indonesia, saat ini sudah mulai banyak program inkubator dan akselerator startup. Mulai yang dikelola oleh perusahaan modal ventura, korporasi hingga pemerintah. Berikut daftar program inkubator dan akselerator yang dapat diikuti oleh startup Indonesia. Untuk program inkubator ditandai dengan (i), sedangkan program akselerator ditandai dengan (a).

1000 Startup (i)

Diinisiasi oleh Kominfo dan Kibar, program inkubasi ini terbagi menjadi lima fase, yakni Ignition penanaman pola pikir kewirausahaan, Workshop pembekalan keahlian dasar startup, Hacksprint pembentukan tim untuk membuat prototipe, Bootcamp pembinaan bersama mentor, dan Incubation pembinaan lanjutan hingga siap diluncurkan. Ditargetkan tahun 2020 akan tercetak sebanyak 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.

Diadakan di berbagai kota, kegiatan ini menjadi sebuah jembatan bagi individu yang berminat mengembangkan karier di dunia kewirausahaan digital. Pasalnya jika dirunut dari awal hingga akhir, kegiatan yang ada dalam Gerakan Nasional 1000 Startup ini memang mempersiapkan talenta dari nol, hingga siap untuk menjadi bagian dari ekosistem startup digital di tanah air. Hingga saat ini program 1000 startup masih terus berjalan dan membuka kesempatan kepada semua anak muda di Indonesia.

Alpha Startup (a)

Program ini akselerasi ini merupakan hasil kemitraan strategis antara 1337 (Leet) Ventures, Convergence Ventures, Baidu Indonesia, dan Gobi Partners. Batch pertama program ini sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2016 lalu. Tidak ada spesifikasi khusus untuk kategori startup yang dapat masuk ke program ini. Alpha Startup juga memberikan fasilitas berupa program bimbingan dan beragam fasilitas, termasuk ruang bekerja, fasilitas pendukung produktivitas dari AWS, dan juga suntikan investasi senilai Rp 325 juta.

Namun sejatinya jika melihat materi yang disampaikan, Alpha Startup ini masuk dalam skala pre-accelerator. Mereka berada di antara startup yang sudah memiliki ide namun sedang tahap validasi. Proses pembinaan di dalamnya membantu startup melakukan validasi, terkait produk dan pangsa pasar. Bahkan salah satu outcome yang dihasilkan dari program ini ialah pematangan MVP (Minimum Viable Product).

Bekraf for Pre-Startup (i)

Bekraf for Pre-Startup (BEKUP) adalah program yang dirancang khusus untuk mematangkan integrasi ekosistem startup dari hulu sampai ke hilir, yaitu pematangan calon-calon sumber daya manusia yang akan membangun startup di tanah air. Kegiatannya berupa workshop, baik terkait manajemen bisnis maupun teknis pengembangan produk. Program BEKUP lebih cocok ditempatkan pada fase pre-incubation, pasalnya kegiatan ini memfokuskan pada pembinaan individu dari 0, hingga pembentukan tim yang siap untuk masuk tahap inkubasi awal.

Tidak melepas begitu saja startup pemula yang menjadi lulusan di program ini, melainkan BEKUP menghubungkannya dengan kanal inkubasi lanjutan melalui koneksi Bekraf. Termasuk membawa startup pemula yang dilahirkan ke dalam program inkubator dan akselerator lain yang telah bekerja sama dengan Bekraf.

BNV Labs (i)

BNV Labs didirikan oleh Bank Bukopin bekerja sama dengan Kibar. Program tersebut terfokus kepada tiga elemen utama, yaitu pembentukan tim terbaik, melancarkan program inkubasi dan memfasilitasi co-working space yang berfungsi sebagai wadah bagi pelaku startup berinovasi. Fokusnya ialah untuk startup pada sektor finansial (fintech). Beberapa kegiatan pengembangan startup termasuk menghubungkan peserta terhadap ekosistem kewirausahaan digital, membuka akses pasar, dukungan bisnis, pembinaan, juga pengembangan kapasitas pelaku di dalamnya.

Founder Institute (a)

Masuk ke dalam kategori pre-accelerator, program ini sebenarnya bersifat global, namun demikian sudah ada di Indonesia dalam Jakarta Founder Institute (JFI). Founder Institute menyajikan program pelatihan yang berjalan selama empat bulan per batch-nya. Sesuai namanya, program ini melatih founder baru untuk membentuk generasi terbaik di perusahaan. Program ini memfasilitasi sesi mingguan yang diisi dengan mentor berpengalaman di bidangnya untuk membantu para founder mengembangkan dan meluncurkan bisnis mereka.

Di Indonesia, JFI didukung oleh berbagai mitra, mulai dari Indosat Ooredoo, Baidu, Kejora, Mountain Partners, Bakti Barito, dan lainnya. Beberapa kurikulum yang diajarkan termasuk bagaimana memvalidasi visi dan ide, riset dan pengembangan konsumen, penentuan model bisnis, pengembangan produk, branding hingga pendanaan.

Global Entrepreneurship Program Indonesia (i)

Dimulai sejak awal tahun 2011, Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) telah didukung oleh pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. Program ini memiliki visi untuk mengkatalisis strategi kewirausahaan Indonesia dengan bekerja sama dengan program yang ada dan menghubungkan calon pengusaha Indonesia dengan perkembangan global dan prospek investasi.

GEPI juga merupakan bagian dari inisiatif global yang lebih luas yang disebut Global Entrepreneurship Program (GEP), yang tumbuh dari sebuah inisiatif Presiden Obama dan sekarang menjadi program inti di Departemen Luar Negeri AS, untuk mempromosikan kewirausahaan sebagai sebuah pilar utama pembangunan ekonomi di antara negara-negara berkembang. Saat ini di Indonesia beberapa mitra strategis dengan beberapa mitra seperti ANGIN.

GnB Accelerator (a)

Ini merupakan program akselerasi kerja sama antara Fenox VC dan Infocom Corporation. Program yang berjalan selama tiga bulan ini menawarkan mentorship, support, training hingga funding. Selama mengikuti program tersebut, setiap startup peserta akan mendapat investasi sekitar Rp666 juta, fasilitas co-working space, serta bimbingan dari para mentor.

Dari sisi materi, GNB Accelerator lebih fokus pada market-fit dan penyiapan tim untuk lebih siap dalam pendanaan. Kendati tidak menyasar kategori spesifik, startup health-tech, e-commerce, on-demand, dan fintech menjadi sasaran utama.

Google Launchpad Accelerator (a)

Sebuah program yang diinisiasi oleh Google dalam rangka membantu startup  terpilih untuk mengakselerasi bisnis dan teknologi mereka. Dengan Launchpad Accelerator, Google berkomitmen untuk terus membina sejumlah startup berbakat, termasuk di Indonesia. Selain Indonesia, Google Launchpad Accelerator juga membuka kesempatan untuk startup di beberapa negara seperti India, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina dan beberapa negara di benua lain.

Prosesnya startup yang lolos seleksi akan diterbangkan langsung ke markas Google untuk dibina secara intensif. Selain bootcamp 2 minggu di kantor Google dan program inkubasi yang dilaksanakan selama 6 bulan, para startup (khusus pengembang solusi mobile) juga akan menerima pendanaan bebas ekuitas hingga $50.000. Program Launchpad Accelerator sendiri memang difokuskan untuk negara dengan pertumbuhan startup berpotensi. Program ini menargetkan mampu merangkul 50 startup baru per tahun.

Ideabox (a)

Ideabox merupakan program gabungan yang dimotori Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora yang bertujuan mengangkat potensi startup Indonesia melalui bantuan dana investasi tahap awal dan memberikan penghargaan khusus untuk startup yang bergerak di sektor internet dan telekomunikasi. Ideabox menonjolkan pada empat hal, yakni penguatan market-size, penguatan model bisnis dan operasional, penguatan produk, dan growth. Hingga pada akhirnya mempersiapkan startup untuk pitching pendanaan.

IDX Incubator (i)

IDX Incubator merupakan program inkubasi inisiatif Bursa Efek Indonesia (BEI). Visinya untuk membantu mengembangkan startup digital Indonesia, dari segi bisnis, legal, hingga membantu startup untuk melenggang ke lantai bursa saham atau melakukan IPO. Program inkubator ini terselenggara berkat kerja sama BEI dan Bank Mandiri.

BEI menjanjikan beberapa hal yang bisa didapatkan peserta, mulai fasilitas co-working space, program pengembangan bisnis, akses ke permodalan, dan workshop atau event lainnya yang tentunya bermanfaat bagi pengembangan bisnis startup, lengkap dengan beberapa mentor yang siap membina.

Indigo Creative Nation (i)

Indigo merupakan program pembinaan startup yang diselenggarakan Telkom untuk membangun ekosistem digitalpreneur di Indonesia, melalui fasilitas kreatif digital, pendanaan dan akses pasar untuk mempercepat industri kreatif digital Indonesia. Program Indigo merupakan penggabungan program sebelumnya yang sudah ada yakni Indigo Incubator, Indigo Accelerator, dan Indigo Venture. Program ini memberi kesempatan bagi para startup untuk merealisasikan karya kreatif mereka, baik yang masih dalam bentuk ide, produk yang sudah memiliki pengguna, bisnis yang sudah mendatangkan pendapatan, serta bisnis yang membutuhkan akselerasi dan pendanaan lebih lanjut.

Program inkubasi diselenggarakan oleh Telkom Group bersama MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia) ditujukan bagi startup yang ingin mengembangkan bisnisnya di bidang digital. Startup yang terpilih akan mendapat dukungan inkubasi dari 1 bulan sampai dengan 18 bulan tergantung tahapannya dan mendapatkan berbagai fasilitas seperti, akses pasar melalui kanal pemasaran.

Inkubator Parama (i)

Untuk turut mengambil andil di pengembangan startup digital, Lima Ventura mendirikan program inkubasi bernama Parama Indonesia. Beberapa program unggulan yang ingin disajikan oalah terkait dengan strategi branding dan peningkatan valuasi oleh startup melalui kemitraan bisnis. Aktivitasnya ialah mengadakan kompetisi dan membina startup yang terjaring melalui kegiatan tersebut.

Kolaborasi.co (i)

Dimotori oleh empat orang dari startup berbeda, yakni Yohan Totting, Moon Leoma, Sutansyah  Marahakim, dan Adryan Hafizh, Kolaborasi.co berusaha menjadi sebuah wadah berkumpulnya startup, khususnya di wilayah Bandung, untuk belajar bersama. Tidak hanya untuk pebisnis di dunia online, Kolaborasi.co juga mengakomodasi startup yang bergerak dalam sektor offline. Tidak seperti program lain yang memfokuskan pada fasilitas atau pendanaan, sesuai namanya, konsep kolaborasi lebih ditekankan. Kelompok inkubasi startup ini sudah berdiri sejak tahun 2013.

Mandiri Capital (i)

Sebuah inkubator besutan Bank Mandiri yang memiliki visi untuk mendorong hadirnya startup di bidang teknologi finansial. Dalam prosesnya, program ini bekerja sama dengan Indigo Inkubator dan ActionCoach. Dari kategori fintech pun inkubator ini masih membaginya ke dalam tiga fokus utama, yakni payment, lending dan enterprise solution. Ketiga segmen ini dinilai dapat bersinergi langsung dengan Bank Mandiri Group. Mandiri Capital Indonesia (MCI) berfokus untuk membantu startup dalam empat hal, mulai dari investasi, mentoring, membantu startup dalam memperkuat jaringan, dan program inkubator eksklusif.

Plug and Play (a)

Plug and Play Indonesia (PNP Indonesia) adalah bagian dari PNP Tech Center, yakni sebuah akselerator startup global dengan misi membantu pada suksesi dalam teknologi digital. Dengan kantor pusatnya di Silicon Valley, jaringan bisnis Plug and Play mencakup lebih dari 200 mitra korporasi, investor, universitas dan mitra terkait lainnya di bidang ritel, fintech, Internet of Things (IoT), media dan komputasi awan.

Selama 3 bulan startup yang lolos seleksi program akselerasi akan diberikan dana, bimbingan, ruang kerja gratis juga dukungan lainnya melalui program akselerator. PNP Indonesia akan melakukan investasi di 50 startup tahap awal setiap tahunnya.

Skystar Ventures (i)

Skystar Ventures didirikan oleh grup Kompas Gramedia (KG) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Keuntungan yang ditawarkan bagi startup yang terpilih mengikuti program ini adalah seed funding, mentoring yang intensif, fasilitas Skystar Ventures yang terdiri atas tempat kerja, serta paparan dengan jaringan Kompas Gramedia dan para investor.

Program ini menyasar startup segmen e-commerce, pendidikan, mobile, sosial, SaaS, media, dan infrastruktur, meskipun mereka tidak menutup kemungkinan bagi startup yang bergerak di segmen lain untuk mendaftarkan diri. Startup tersebut sebaiknya masih berada di tahap awal (early stage) dan sudah memiliki traksi, konsumen, dan pertumbuhan.

Start Surabaya (i)

Didirikan oleh pemerintah kota Surabaya, program ini berbentuk inkubasi untuk perusahaan startup di bidang teknologi. Misinya untuk memberdayakan anak muda di Surabaya agar meluncurkan bisnis atau produk berbasis teknologi yang berdampak positif dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Program ini menjadi salah satu inkubator tingkat kota pertama di Indonesia. Untuk kegiatannya, pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan Kibar dan beberapa mitra lainnya.

Startup Weekend (i)

Konsep Startup Weekend adalah memberikan kesempatan bagi para entrepreneur memvalidasi ide dan  mematangkan konsep untuk memulainya. Acara akan dimulai dengan open mic, setiap peserta berhak menyampaikan ide yang telah dimiliki di depan para hadirin. Presentasi harus meyakinkan, karena di sana juga berkesempatan untuk menemukan anggota tim guna merealisasikan ide tersebut.

Acara ini terbuka bagi siapa saja yang tertarik mengembangkan startup. Mulai dari mahasiswa, pengusaha, programer, desainer dan lainnya. Beberapa mentor yang dihadirkan adalah pelaku startup sukses dan managing partner dari perusahaan venture capital. Nantinya ide yang terpilih menjadi pemenang, karena dalam acara tersebut juga akan didadakan kompetisi, akan mendapatkan sesi privat berdiskusi dengan para mentor.

Visio (i)

Visio adalah program inkubator berbasis di Kota Padang. Dimotori oleh Hendriko Firman dan Ogy Winenriandhika, program ini memiliki visi untuk menumbuhkan ekosistem bisnis digital di kawasan Sumatera Barat. Program ini menginkubasi startup selama 3 bulan, hingga startup matang untuk mempresentasikan karyanya di depan investor.

Startup Weekend Bali akan Fokus Melahirkan Inovasi di Bidang Pariwisata

Startup Weekend akan kembali dilaksanakan di Pulau Dewata. Diinisiasi Hubud Co-Working & Community Space, acara ini akan berlangsung pada tanggal 9-11 Juni 2017. Senada dengan tema yang diangkat “Tourism Edition”, pagelaran Startup Weekend kali ini akan berfokus melahirkan startup digital yang fokus pada inovasi produk di bidang pariwisata.

Menurut tim Hubud, tidak ada alasan untuk melewatkan tema tersebut. Data menunjukkan pada tahun 2016 sebanyak lebih dari 5 juta turis internasional mengunjungi Bali. Oleh Tripadvisor tahun ini Bali juga dimasukkan ke dalam “World’s Best Destination”. Harapannya kebutuhan akan gagasan inovatif tentang bagaimana cara mendorong pariwisata yang berkelanjutan dan terarah dapat terfasilitasi.

Konsep acara Startup Weekend adalah memberikan kesempatan bagi para entrepreneur memvalidasi ide dan  mematangkan konsep untuk memulainya. Acara akan dimulai dengan “open mic”, setiap peserta berhak menyampaikan ide yang telah dimiliki di depan para hadirin. Presentasi harus meyakinkan, karena di sana juga berkesempatan untuk menemukan anggota tim guna merealisasikan ide tersebut.

Pada hari berikutnya, setelah tim terbentuk, para peserta akan difokuskan pada beberapa tahapan, mulai dari memvalidasi ulang ide mereka, diajarkan praktik metodologi Lean Startup dan pengembangan Minimal Viable Product. Setelah itu tim akan melakukan presentasi di hadapan para ahli yang dihadirkan. Beberapa di antaranya adalah Rui Wang (Pre-Sales and Consulting Manager Amadeus Asia), Augustine Merriska (Community and Impact Director Plus), dan Ria Templer (Founder Utama Spice).

Selama 54 jam para tim yang beranggotakan spesialis teknis dan non-teknis akan berpikir tentang produk mereka. didampingi oleh 12 mentor terpilih.

“Startup Weekends sangat menarik bagi Bali, karena pulau yang menakjubkan ini adalah titik fokus bagi pengusaha dan inovator muda dari seluruh dunia,” ujar Paul Spence salah satu veteran Startup Weekend.

Untuk informasi lebih lanjut seputar Startup Weekend Bali, kunjungi situs resminya di tautan: https://www.hubud.org/specialevents/startup-weekend-bali.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Startup Weekend Bali.

Startup Weekend Jakarta 2017 Ingin Validasi dan Realisasikan Ide Startup

Tertarik untuk membangun startup digital tapi tidak mengerti beberapa aspek bisnis atau teknologi secara spesifik? Sedang mencari co-founder untuk memacu bisnis bersama? Atau butuh memvalidasi ide startup yang sedang digodok? Startup Weekend Jakarta 2017 dapat menjadi pilihan acara untuk dihadiri. Acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Mei 2017 di Freeware Space ini akan menghadirkan para pakar untuk membantu early stage startup founder di landskap startup Indonesia.

Acara ini terbuka bagi siapa saja yang tertarik mengembangkan startup. Mulai dari mahasiswa, pengusaha, programmer, desainer dan lainnya. Peserta akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide mereka dan memberikan kesempatan kepada pemilik ide untuk menemukan rekanan guna merealisasikannya. Jadi acara ini juga terbuka bagi rekan-rekan yang mungkin belum memiliki ide bisnis, barangkali dari presentasi yang ada tertarik untuk bergabung.

Startup Weekend juga didesain sebagai acara konsultasi, tidak ada acara panel atau seminar. Para mentor dan validator ide bisnis akan bertatap langsung dengan para peserta untuk membantu mematangkan gagasan yang dibawa.

Beberapa mentor yang dihadirkan adalah pelaku startup sukses dan managing partner dari perusahaan venture capital, seperti Kudo, Tiket.com, Fabelio, Brand Union, Printerous, Qerja.com, Kredivo, Venturra, Alpha JWC Ventures, Grupara Ventures, 500 Startups, Angin, Ebay, SaleStock, Mbiz, Uber, Global Founders Capital dan beberapa lainnya.

Nantinya ide yang terpilih menjadi pemenang, karena dalam acara tersebut juga akan didadakan kompetisi, akan mendapatkan sesi privat berdiskusi dengan para mentor. Termasuk keanggotaan gratis 3 bulan untuk menggunakan fasilitas Freeware Space. Selain itu ada beberapa hadiah yang akan diberikan dari para sponsor, termasuk dari Uber, Seekmi, Printerous, Talenta, Jojonomic, dan Wantedly

Acara ini berbayar. Untuk informasi lebih lanjut dan pembelian tiket dapat dilakukan melalui laman pendaftaran resmi Startup Weekend 2017 https://swjakarta2017.eventbrite.com.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Startup Weekend Jakarta 2017.

Pasca Startup Weekend South Tangerang, Learnly Ingin Hadirkan Laporan Digital Siswa untuk Orang Tua dan Guru

Hal menarik yang didapatkan dari kegiatan Startup Weekend South Tangerang 2016 adalah munculnya usaha baru yang mencoba untuk men-disrupt dunia pendidikan di Indonesia. Learnly keluar sebagai juara pertama di ajang Startup Weekend South Tangerang 2016 dengan platform edukasi report card digital. Didirkan oleh Priscilla Mannuel sebagai Founder dan Team Leader, Learnly ingin mengimplementasikan sistem terpadu yang selama ini masih kurang dimanfaatkan di tanah air.

“Saat ini teknologi telah memudahkan semua orang untuk menciptakan beragam inovasi, dengan alasan itulah kemudian saya dan tim tertarik untuk mengembangkan buku rapor anak murid secara digital khusus untuk guru dan orang tua murid,” kata Priscilla kepada DailySocial.

Dari pantauan dan survei yang telah dilakukan oleh Priscilla dan tim selama ini banyak guru yang melakukan komunikasi langsung dengan orang tua murid melalui Whatsapp atau chat message lainnya. Nantinya Learnly akan berusaha menjembatani komunikasi tersebut dengan memberikan platform yang terpadu khusus untuk orang tua.

Platform Learning Management System

ll22

Cara kerja Learnly sepenuhnya mengedepankan teknologi dengan memanfaatkan info-graphic untuk penjabaran secara menyeluruh terkait dengan kemajuan dan kemampuan dari murid kepada orang tua. Platform ini jauh berbeda dengan startup lain yang mencoba bermain di sektor edukasi dengan mengedepankan layanan tutoring dan lainnya.

“Kami memiliki infographic yang nantinya akan berfungsi sebagai buku rapor dan dikemas dengan warna-warni dan desain yang menarik, diharapkan rapor digital tersebut bisa membantu orang tua memahami dengan mudah kemajuan yang dialami oleh sang anak hanya dalam waktu 5 menit,” kata Priscilla.

Ditambahkan Priscilla, hal ini jauh lebih mudah dicerna dan dipahami, dibandingkan dengan melihat rangkaian angka yang menjabarkan perkembangan edukasi dari sang anak. Semua infographic tersebut selanjutnya akan dirangkum secara khusus oleh Learnly.

“Kami juga melihat selama ini sekolah mengandalkan anak murid yang menceritakan kepada orang tua mereka terkait dengan pendidikan dan pengajaran yang telah diterima di sekolah, namun faktanya anak murid sendiri tidak memiliki kapabilitas yang baik untuk menyampaikan perihal tersebut, mereka juga kerap menyembunyikan adanya pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, Learnly akan mengatasi kendala ini dengan menciptakan komunikasi langsung antara orang tua dan guru,” kata Priscilla.

Nantinya teknologi Learnly bisa digunakan di platform aplikasi mobile untuk orang tua sementara untuk guru akan disematkan dalam desktop, yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan semua nilai dari murid atau informasi penting dari sekolah kepada orang tua murid.

“Platform khusus untuk guru nantinya bisa dimanfaatkan untuk mendokumentasikan nilai murid sama dengan learning management system lainnya. Secara otomatis aplikasi nantinya akan melakukan transformasi dalam bentuk digital berupa buku rapor secara real time dan buku komunikasi,” kata Priscilla.

Di aplikasi juga akan disebutkan berapa banyak pekerjaan rumah yang diberikan dan kemungkinan tidak dikerjakan oleh anak murid. Semua terangkum dalam buku raport dalam aplikasi mobile.

Validasi dan uji coba produk

Para pemenang kegiatan Startup Weekend South Tangerang 2016

Salah satu alasan mengapa Priscilla dan tim akhirnya tertarik untuk mengikuti Startup Weekend South Tangerang adalah memvalidasikan ide dan melakukan uji coba langsung kepada para mentor. Dalam kegiatan tersebut, Priscilla dan tim banyak menerima pujian untuk Learnly, namun juga banyak mendapatkan kriitkan cukup keras dari beberapa mentor terkait produk yang dimiliki.

“Kami melihat feedback yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan Startup Weekend bisa menambah rasa percaya diri kami dan tentunya menentukan seperti apa nantinya Learnly akan diarahkan. Melihat potensi yang ada kami cukup bangga ketika salah satu mentor menantang kami untuk menanyakan kapan produk akan diluncurkan,” kata Priscilla.

Saat ini Priscilla masih melanjutkan pendidkan Master Data Science dan menyelesaikan full-stack developer program di Amerika Serikat, sehingga rencana untuk meluncurkan Learnly bakal tertunda untuk sementara waktu. Uusai kelulusan, Priscilla dan tim akan segera meluncurkan platform yang diklaim bisa ‘mengganggu’ sistem pendidikan di Indonesia dengan menawarkan Learnly ke sekolah-sekolah.

“Saya adalah technopreneur. Dengan produk yang kami miliki dan melibatkan data analytics serta monetisasi yang ada, kami cukup yakin Learnly memiliki potensi yang cerah,” kata Priscilla.

Happy Testing Menangkan Kompetisi Startup Weekend Jakarta 2016

Happy Testing terpilih menjadi juara pertama dalam kompetisi Startup Weekend Jakarta 2016. Selain Happy Testing, juga terpilih tiga startup lainnya yaitu Artology (juara kedua), CS Hourly (juara ketiga), dan Echoducation (juara favorit).

Acara yang diinisiasikan KIBAR diadakan di Conclave, Jakarta Selatan pada tanggal 2-4 September 2016. Dihadiri oleh 60 peserta dan belasan mentor yang berasal dari praktisi dan pelaku ekosistem startup di Indonesia. Di antaranya, Alamanda Shantika (VP of Product Go-Jek), Ivan Chen (CEO Antarupa), Mario Nicolas (Product Manager Path), Pantu Truhandito (Client Solution Manager Facebook), Raditya Pramana (Investment Manager Venturra Capital), dan Thomas Diong (Chief Product & Data Officer Sale Stock).

Saat sesi mentoring, Alamanda menuturkan dalam membangun startup hal terpenting adalah memvalidasi ide, bagaimana ide bisa bekerja di lapangan. “Bagaimana respons masyarakat terhadap ide kita. Jika memang ada sambutan baik, saatnya tugas para founder untuk menciptakan aplikasi yang bisa menjalankan flow secara otomatis,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Selasa (6/9).

Selama 54 jam, peserta Startup Weekend Jakarta menjalani berbagai pelatihan dan konsultasi dengan mentor seputar product development, validasi ide, business model, strategi marketing, hingga pengembangan prototipe produk.

Di hari pertama, peserta membentuk 12 untuk melakukan pitching final pada hari terakhir. Ide dan prototipe produk dipresentasikan di hadapan dewan juri, terdiri dari Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Tempo), Herbet Ang (President Director Acer Indonesia), Jaka Susanta (Senior Business Expert Telkomsel), Prami Rachmiadi (CMO Online, Emtek & KMK), dan Shinto Nugroho (Head of Public Policy and Government Relations Google).

Kompetisi ini adalah sebuah program selama akhir pekan di mana pengusaha dan calon pengusaha dapat mengetahui kelayakan ide startup mereka. Umumnya, setengah dari peserta sudah memiliki latar belakang teknis atau desain dan setengah lainnya berlatar belakang bisnis.

Pada hari Jumat, peserta mempresentasikan ide masing-masing dan membentuk tim. Esok harinya hingga Minggu, tim yang sudah terbentuk fokus pada pengembangan user, validasi ide, mempraktikkan metodologi LEAN Startup, dan membangun prototipe produk. Kemudian pada Minggu malam, semua tim mendemokan produk di hadapan para juri, sekaligus mendapatkan masukan dari mereka.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai para pemenang, berikut ringkasannya:

Happy Testing, merupakan platform yang menjembatani perusahaan dengan konsumen untuk menguji aplikasi dan mendapat feedback secara instan.

Artology, merupakan marketplace yang mempertemukan pelukis dan pembeli dengan mudah. Pembeli bisa mencari pelukis sesuai dengan kualifikasi dan kriteria.

CS Hourly, merupakan penyedia talent poll ke perusahaan yang membutuhkan tenaga costumer service pada jam-jam tertentu.

Echoducation, merupakan platform penghubung orang tua dan murid dengan institusi pendidikan formal dan informal, agar orang tua bisa menapatkan lembaga pendidikan yang tepat untuk buah hati.

Inilah Para Pemenang Kuis Tiket Gratis Startup Weekend Jakarta 2015

Setelah melalui proses seleksi, akhirnya DailySocial dan Freeware Spaces berhasil memilih 20 pemenang tiket gratis Startup Weekend Jakarta 2015 untuk mengikuti acara spesial tiga hari dua malam belajar membangun startup. Para pemenang diharapkan mengklaim hadiahnya paling lambat 8 Desember 2015.

Tidak mudah untuk memilih para pemenang mengingat pendapat yang diberikan oleh para peserta cukup berkualitas. Berikut ini adalah para pemenangnya:

  1. Haries Namslog
  2. Gie Wong
  3. Rizekiawan Satria Putera
  4. Kanser Tajoer Tjr
  5. Andika Hakiki
  6. Griya Panji Ibrahim
  7. Albertus Hendro
  8. Afi Integritya
  9. Angga Rifandi
  10. Adrian Novaldi
  11. Darda Pritama
  12. Muhammad Lutfi Budiansyah
  13. Agung Sundoro
  14. Bud Bud
  15. Abdillah Zihni
  16. Ary Purnomoz
  17. Nalendra Perkasa
  18. Nurul Aini NA
  19. Iwan Muhamad
  20. Debi Wahyu Pristianto

Para pemenang bisa mengklaim hadiahnya dengan mengirim email bersubyek “Pemenang tiket gratis Startup Weekend Jakarta 2015” ke dhimas[at]dailysocial.net. Hadiah paling lambat bisa diklaim tanggal 8 Desember 2015.

Startup Weekend merupakan acara yang bertujuan memberikan crash course bagi siapa saja yang tertarik mendirikan startup atau mengenal apa itu startup secara lebih jauh. Di sini setiap orang akan dikelompokkan dan diberi proyek startup yang prototipe produknya harus diselesaikan dalam waktu tiga hari saja.

Startup Weekend Jakarta 2015 akan diadakan 11-13 Desember 2015 menghadirkan banyak mentor dan coach unggulan, termasuk Managing Partner Convergence Ventures Adrian Li, Co-Founder dan COO Kudo Agung Nugroho, Ex-CTO Spotify Andreas Ehn, Managing Director Mountain Kejora Ventures Andy Zain, dan masih banyak lagi.

Managing Partner Grupara Inc Aryo Ariotedjo, Managing Partner Venturra Capital Stefan Jung, Vice President CyberAgent Ventures Steven Vanada, dan Founder & CEO Asia Venture Group Tim Marbach akan menjadi juri Startup Weekend Jakarta 2015.

Selamat untuk para pemenang!


DailySocial adalah media partner Startup Weekend Jakarta 2015

DailySocial dan Freeware Spaces Beri Kesempatan Ikuti Startup Weekend Jakarta 2015 Secara Gratis

Desember mendatang Freeware Spaces Kemang akan menjadi tuan rumah Startup Weekend Jakarta 2015, sebuah ajang belajar mendirikan startup dalam waktu tiga hari saja. Didukung oleh mentor-mentor handal di ekosistem startup Indonesia, DailySocial dan Freeware Spaces memberikan kesempatan kepada 20 orang untuk mengikuti acara ini secara gratis.

Startup Weekend merupakan acara yang bertujuan memberikan crash course bagi siapa saja yang tertarik mendirikan startup atau mengenal apa itu startup secara lebih jauh. Di sini setiap orang akan dikelompokkan dan diberi proyek startup yang prototipe produknya harus diselesaikan dalam waktu tiga hari saja.

Google adalah salah satu pendukung global acara ini dengan kampanye Google for Entrepreneurs.

Di Indonesia Startup Weekend telah dilakukan di sejumlah kota, termasuk di area Bali dan Bandung. Penyelenggaraan di Jakarta kali ini diorganisir oleh tim UP Jakarta.

Untuk acara 11-13 Desember mendatang, Startup Weekend Jakarta 2015 akan menghadirkan banyak mentor dan coach unggulan, termasuk Managing Partner Convergence Ventures Adrian Li, Co-Founder dan COO Kudo Agung Nugroho, Ex-CTO Spotify Andreas Ehn, Managing Director Mountain Kejora Ventures Andy Zain, dan masih banyak lagi.

Managing Partner Grupara Inc Aryo Ariotedjo, Managing Partner Venturra Capital Stefan Jung, Vice President CyberAgent Ventures Steven Vanada, dan Founder & CEO Asia Venture Group Tim Marbach akan menjadi juri Startup Weekend Jakarta 2015.

Tertarik untuk berinteraksi dan mengikuti acara ini secara gratis? DailySocial dan Freeware Spaces memiliki 20 tiket gratis bagi yang benar-benar serius ingin mengikutinya. Caranya adalah dengan memberikan pendapat terhadap dua pertanyaan ini di kolom komentar di bawah:

  1. Jika memiliki dana yang cukup, ide startup seperti apa yang ingin Anda realisasikan?
  2. Siapa mentor yang Anda pilih untuk ajang Startup Weekend Jakarta 2015 kali ini?

Informasi lengkap tentang siapa saja mentor yang berpartisipasi dan jadwal acara bisa di akses di situs ini. Jawaban terbaik terhadap dua pertanyaan tersebut kami tunggu selambat-lambatnya Minggu, 29 November 2015 pukul 18.00. Siapa tahu Startup Weekend kali ini bisa menjadi momen Anda membangun the next big thing di industri startup Indonesia.


DailySocial adalah media partner Startup Weekend Jakarta 2015

Startup Weekend Bandung Lahirkan 13 Ide Bisnis Kreatif

Stratup Weekend Bandung Hadirkan 13 Ide Bisnis Kreatif Yang Siap Terap / Startup Weekend

Tepat pada tanggal 10-12 April kemarin Startup Weekend Bandung digelar. Diikuti lebih dari 70 peserta, berbagai ide bisnis unik dipaparkan dalam ajang kreatif ini. Diawali dengan hari pertama, berbagai ide bisnis inovatif dipresentasikan. Dari peserta yang ada, 13 di antaranya terpilih menjadi team leader dengan 13 ide bisnis yang inovatif nan unik. Kemudian para team leader besama ide bisnisnya masing-masing mencoba merangkul orang-orang untuk dimasukkan dalam tim yang akan mewujudkan ide-ide tersebut. Continue reading Startup Weekend Bandung Lahirkan 13 Ide Bisnis Kreatif

Startup Weekend Bandung 2015 Ingin Populerkan Metodologi Startup ke Pelaku Bisnis Non-Digital

Startup Weekend Bandung / Startup Weekend Bandung

Startup Weekend kembali hadir. Setelah empat bulan lalu Hubud mengorganisir event Startup Weekend Bali, bulan depan Startup Weekend Bandung akan diadakan di Freenovation Space, tepatnya tanggal 10-12 April 2015. Tidak melulu soal startup yang berbau teknologi, Startup Weekend Bandung kali ini berusaha mendorong berbagai pihak, di berbagai jenis bidang minat, untuk membangun startup-nya sendiri.

Continue reading Startup Weekend Bandung 2015 Ingin Populerkan Metodologi Startup ke Pelaku Bisnis Non-Digital

Two Indonesian Startups Were Born at the Startup Weekend in Bali

Working at indoor offices is no longer a cool way to work. That’s the unique paradigm held by Startup Weekend when they hosted an event in Bali which gathered 75 participants from 22 countries in a tropical-themed meet up. Out of 11 startups generated during the event, two of them were initiated by teams in which most of their members were Indonesians. Continue reading Two Indonesian Startups Were Born at the Startup Weekend in Bali