RedDoorz Targetkan Ekspansi Menyeluruh di Tahun 2018, Dimulai dari Surabaya

Platform pemesanan online hotel budget RedDoorz hari ini mengumumkan ekspansinya ke Surabaya dengan menyediakan 50 properti, 5 di antaranya dikelola penuh oleh RedDoorz. Bersama dengan ekspansi ini, RedDoorz juga tengah menggarap penambahan 20 properti baru di wilayah Surabaya.

Guna mematangkan target ekspansi, RedRoorz turut memperkuat tim di kota tersebut. Beberapa staf baru telah direkrut untuk memperkuat lini penjualan, pemasaran, dan operasional. Beberapa program promo turut dilaksanakan bersamaan dengan peresmian ekspansi ini.

Strategi ini menyusul atas pendanaan yang sebelumnya berhasil diraih RedDoorz, sekurangnya dana senilai $10 juta disiapkan untuk terus menggenjot kehadiran layanan di berbagai kota di Indonesia selama tahun 2018.  Saat ini RedDoorz beroperasi di 16 kota dengan sekitar 500 properti di Indonesia. RedDoorz berada di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Palembang, Makassar, Medan, Manado, Batam, Lombok, Bali, Malang, dan Aceh.

[Baca juga: RedDoorz Raih Investasi Lanjutan Khusus untuk Pasar Indonesia]

Dalam sambutannya COO RedDoorz Rishabh Singhi mengungkapkan, “Kami sangat antusias untuk melihat perkembangan pesat RedDoorz di Indonesia. Sekarang, RedDoorz menyediakan lebih dari 3.000 kamar – yang semuanya dapat diakses melalui platform online kami. Kami semakin yakin melihat reaksi positif dari tamu, dengan lebih dari 65% dari total pelanggan menginap kembali di RedDoorz sejak menginap pertama kali di RedDoorz.”

Lebih lanjut terkait ekspansinya di Surabaya Rishabh menjelaskan, “Surabaya dikenal sebagai kota digital Indonesia. Kami percaya visi pemerintah daerah dalam menciptakan motor baru yang bisa menggerakkan ekonomi digital dan membuat program untuk mendukung UKM menggunakan teknologi, sejalan dengan visi jangka panjang RedDoorz. Tujuan RedDoorz adalah bermitra dengan hotel kelas menengah dan pemilik penginapan, serta menyediakan platform teknologi ideal yang dapat meningkatkan bisnis dan keberlanjutan tingkat okupansi yang baik bagi mitra.”

Selain itu untuk membantu kesuksesan mitra akan ada program RedDoorz Training Programme yang berfokus pada pelatihan dan peningkatan keahlian misalnya terkait penggunaan teknologi, kebersihan dan perawatan properti, layanan pelanggan dan kemampuan komunikasi, yang kami tanamkan kepada para staf di properti telah memainkan peranan penting dalam mempersiapkan mitra kami untuk ikut serta dalam ekonomi digital.

[Baca juga: Fokus Ekspansi Bisnis di Indonesia, RedDoorz Tunjuk Direksi Baru]

Rishabh turut menyampaikan bahwa RedDoorz menjalankan unit operasional secara penuh bersama mitra, mulai dari layanan pelanggan, operasional dan penjualan produk, hingga membangun merek, keuangan dan pemasaran. RedDoorz juga telah mengembangkan teknologi patennya sendiri dengan menggunakan analisis data yang bisa memperkirakan secara akurat mengenai permintaan di berbagai area untuk memiliki lebih banyak hotel atau properti untuk semakin meningkatkan jumlah wisatawan.

RedDoorz berkantor pusat di Singapura dan beroperasi di Indonesia dan Filipina. RedDoorz mendapatkan pendanaan dari International Finance Corporation (Lembaga investasi yang merupakan bagian dari Grup Bank Dunia), Asia Investment Fund dari Sushquehanna International Group, FengHe Group dan Jungle Ventures. Baru-baru ini, RedDoorz telah mendapatkan pinjaman ventura dari InnoVen Capital, firma pinjaman ventura milik Temasek Holdings dan United Overseas Bank.

Application Information Will Show Up Here

Uber XL is Now Available in Surabaya

Uber is officially launched UberXL in Surabaya, East Java. A service which given larger-size car options for uber customers, is expected to be the latest innovation for online transportation users in Surabaya.

Previously, uberX has been available in Surabaya area as an economic and convenient way to travel with 4-people capacity, uberMOTOR to reach a destination safer and faster also uberDELIVER for delivery service in the city.

As mentioned in the release, six-passengers using uberXL service will get insurance for injury, permanent disability or accidental death risk with the value up to Rp100 thousand. The insurance will be valid since the pick-up until the trip ended.

UberXL was launched first in Jakarta and Bandung, given more choice for Multi-Purpose Vehicle (MVP) such as Avanza, Xenia, Ertiga, Innova, and others.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Manfaatkan Artificial Intelligence dan Machine Learning, CekMata.com Bantu Masyarakat Deteksi Katarak

Permasalahan seputar kesehatan di Indonesia masih sangat banyak. Salah satunya ialah tingginya angka kebutaan yang diakibatkan oleh mata katarak, ditambah jumlah dokter mata yang tidak sebanding dengan sebaran penduduk di seluruh penjuru Indonesia. WHO menyatakan bahwa pada 2020 setiap menitnya akan ada 1 orang di Indonesia buta karena katarak. Ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun di tangan seorang inovator keterbatasan tersebut justru melahirkan sebuah pemikiran cemerlang, salah satunya yang dilakukan oleh para founder CekMata.com.

CekMata.com merupakan sebuah platform berbasis web yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk membantu masyarakat mendeteksi dini kemungkinan katarak di matanya. Prosesnya cukup sederhana, pengguna hanya cukup mengunjungi situs lalu mengunggah foto matanya secara close-up. Dari pigmen yang ada, sistem akan melakukan deteksi membedakan mata normal dan katarak. Kemudian jika ditemukan adanya katarak, sistem akan mengarahkan pengguna ke dokter mata atau rumah sakit terdekat.

Secara lebih detail, Co-Founder dan CEO CekMata.com Caesar Lagaliggo Givani menceritakan bagaimana AI dan ML berperan dalam proses deteksi tersebut.

“Menggunakan teknologi AI dan ML, CekMata.com dapat membedakan secara dini apakah mata seseorang terkena katarak atau tidak hanya dengan melakukan foto. Hal ini menjadi mungkin karena sama halnya seperti saat mengajari anak kecil membedakan zebra dengan kuda, kami mengajari CekMata.com bagaimana membedakan mata normal dan katarak. Kalau mengajari anak kecil bagaimana membedakan zebra dengan kuda, orang tua biasanya memberi gambar kuda dan di sebelahnya memberi gambar zebra. Semakin banyak gambar yang diberikan lama kelamaan anak itu semakin pintar, bahkan dapat membedakan mana zebra mana kuda meskipun posisi zebra atau kuda tersebut sedang tidur, berdiri, sembunyi di pohon, dll. Mekanisme seperti itulah yang kami tiru. Ribuan gambar kami ajarkan sehingga CekMata.com dapat menjadi sangat pintar untuk membedakan antara mata normal dan katarak.”

Caesar menyampaikan, digital health adalah masa depan yang pasti, cepat atau lambat penggunaannya akan semakin masif di kalangan masyarakat. Peran serta inovator digital sangat diperlukan, karena ada begitu banyak masalah di berbagai tingkatan pelayanan kesehatan di Indonesia yang perlu diselesaikan dengan cara yang efisien, teknologi harusnya dapat berperan banyak di situ. Ia pun meyakinkan, bahwa tenaga kesehatan seperti dokter tidak akan dirugikan dengan inovasi digital, justru sebaliknya akan banyak manfaat yang diberikan.

“Ada begitu banyak masalah kesehatan di Indonesia yang menunggu digital health untuk mengatasinya, dan tenaga kesehatan seperti dokter tidak akan dirugikan dengan ini, malah sangat diuntungkan. Sebagai contoh, dengan CekMata.com akan semakin banyak pasien katarak akan kami arahkan ke para dokter spesialis mata untuk ditangani. Pasien terselamatkan, para dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya pun dapat menjalankan perannya dengan semakin optimal,” lanjut Caesar yang juga berprofesi sebagai seorang dokter.

Tim pengembang CekMata.com / TheNextDev 2017
Tim pengembang CekMata.com / TheNextDev 2017

Beberapa waktu lalu CekMata.com juga berhasil memenangkan ajang kompetisi inovasi digital TheNextDev 2017. Tanggal 11-20 Februari 2018 nanti, mereka akan berangkat ke Silicon Valley untuk menjalani beberapa acara intensif untuk mengakselerasi bisnisnya melalui Startup Grind’s Global Conference dan Silicon Valley Immersion Program. Startup asal Surabaya tersebut diinisiasi oleh tiga orang co-founder, yakni Caesar Givani (CEO), Sylvester Albert Samadhi (CTO), Ivan Sinarso (CMO). Caesar bukan dokter spesialis mata, melainkan dokter residen spesialis penyakit dalam. Albert ialah seorang programmer (Machine Learning Specialist), dan Ivan adalah seorang serial entrepreneur.

“Bidang medis ialah hidup saya, dan saya tertarik dengan apa pun di bidang medis yang memerlukan pemecahan atau solusi segera. Karena setiap orang berhak untuk bisa merasakan kesehatan yang merupakan anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada kita,” sambung Caesar.

Tahun 2018 diharapkan menjadi debut awal yang mengesankan bagi CekMata.com. Ditargetkan tahun ini akurasi plaftorm tersebut terus meningkat, sehingga dapat mendeteksi katarak secara dini dengan lebih baik (akurasi di atas 95%). Selain itu Caesar dan timnya juga berharap adanya peningkatan jumlah pengguna yang signifikan di tahun ini, salah satunya dengan memperluas kerja sama dengan lebih banyak pihak yang berkecimpung di dalam kesehatan mata. Saat ini juga sedang dikembangkan platform konsultasi dokter mata secara online sehingga pengguna yang berada di daerah yang jauh dari dokter mata tetap mendapatkan pelayanan terbaik.

Layanan uberXL Resmi Hadir di Surabaya

Hari ini (26/01) uber meresmikan kehadiran layanan mereka uberXL di kota Surabaya, Jawa Timur. Layanan yang secara khusus memberikan pilihan mobil mitra uber kepada pengguna dengan ukuran lebih besar, diharapkan bisa menjadi pilihan terbaru untuk pengguna transportasi online di Surabaya.

Sebelumnya telah hadir di Surabaya dan sekitarnya uberX sebagai pilihan ekonomis yang nyaman dengan kapasitas 4 orang di dalam mobil, uberMOTOR untuk menjangkau tujuan dengan cepat dan aman, serta UberDELIVER untuk jasa pengiriman barang di dalam kota.

Dalam rilis disebutkan, untuk penumpang berjumlah enam orang yang menggunakan layanan uberXL, mendapatkan asuransi dari risiko cedera, cacat tetap atau kematian akibat kecelakaan, dengan nilai hingga Rp 100 juta. Perlindungan ini berlaku sejak perjalanan bersama Uber dimulai hingga berakhir.

Layanan uberXL sebelumnya telah diluncurkan di Jakarta dan Bandung, memberikan pilihan kendaraan berjenis Multi-Purpose Vehicle (MPV) seperti Avanza, Xenia, Ertiga, Innova, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

ID.Connect Organized in Surabaya, Matakota Smart City Solution Won The Competition

D~NET (PT Dutakom Wibawa Putra) team up with Express Wi-Fi by Facebook on Sunday (11/19) held a technology exhibition themed ID.Connect in Surabaya. The event’s main theme is “Hello Digital Inspiration” and expected to be an inspiration for young generation to develop more in technology. The exhibition is designed to facilitate startup community in sharing information regarding its products and services to target market and exchanging insights on the latest technology development, and meeting with investors.

“With Hello Digital Inspiration theme, D~NET invites every young generations to look at social issues distinctly and come up with a solution, making concept and building business idea through digital technology,” Caroline Gondokusumo, D~NET’s CEO & Founder, said.

This event consist of seminar, talkshow, exhibition and competition. Few speakers including Gaurav Girotra (Facebook’s Business Development Manager), Bastian Purrer (Lyke’s CEO), Wilson Yanaprasetya (Qerja’s CEO) and others are there. For the competition, it’s addressed for East Java startups.

There are 18 startups join this competition. As developer in building smart solution for city, Matakota wins the first place, Maulidan Games at the second place, and third place is taken by The Provit. Besides awarded by cash prizes, the winners also get special mentoring session with business figures such as; Caroline Gondokusumo, Ivan Kamadjadja, Septo Anggoro and many others.

“A purpose of this event is for D~NET to facilitate digital startup owners community in developing their entrepreneurship skill and meeting with investors. With this event, young generation are expected to take Indonesia into advance level,” Gondokusumo said.


Disclosure: DailySocial is a media partner for ID.Connect in Surabaya
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Matakota Sajikan Layanan Pelaporan Warga Berbasis Media Sosial

Matakota merupakan platform berbasis media sosial yang difungsikan untuk menampung informasi pelaporan warga. Konsepnya secara umum tidak jauh beda dengan solusi perkotaan pintar yang sudah ada sejauh ini. Pengguna dideteksi berdasarkan lokasi akses, kemudian dapat memberikan informasi pelaporan berdasarkan kategori yang sudah disediakan. Berbasis media sosial, Matakota diharapkan dapat menampung laporan warga secara instan dan mendapatkan follow up lebih lanjut dari pihak terkait.

“Setiap user Matakota bisa melaporkan kejadian dengan enam kategori, yaitu laporan lalu lintas, kebakaran, kriminal, bencana alam, kegiatan sosial, dan perlindungan anak. Dalam menangani perlindungan anak, kami juga sudah bekerja sama dengan Kak Seto, Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia),” terang Co-Founder & CEO Matakota Henry Karya Nugraha.

Mengingat informasi tersebut bisa disampaikan oleh siapa saja, Matakota dibekali dengan fitur “Fake Report” di setiap posting yang dibuat penggunanya. Ini untuk meminimalkan adanya informasi hoax. Dalam sebuah laporan, jika ada yang menekan tombol Fake Report lebih dari lima kali, maka akan otomatis terhapus. Jadi informasi berasal dari warga, dan validasi informasi pun dari partisipasi warga.

Matakota juga dilengkapi dengan fitur Panic Button. Fitur tersebut hanya bisa digunakan untuk pengguna yang sudah memvalidasi profilnya dengan data e-KTP. Selain itu, Matakota juga dilengkapi dengan fitur News yang menyuguhkan berita lokal, nasional, maupun internasional untuk memberikan wawasan lebih luas kepada smart citizen.

Terintegrasi dengan layanan berbasis perangkat

Selain sebagai wadah untuk menampung dan memvalidasi informasi dari masyarakat, layanan Matakota didesain untuk bisa diintegrasikan dengan perangkat keras seperti Beacon, CCTV/IPTV, TMC, ATCS, dan sensor bencana. Sehingga harapannya pihak terkait dengan mudah bisa memantau kondisi kota dan memberikan peringatan dini ketika akan terjadi bencana.

“Jika saya lihat, saat ini beberapa instansi pemerintah seperti kepolisian, PMI, BPBD, dan PMK masih berjalan sendiri-sendiri. Belum terintegrasi menjadi satu. Jadi masyarakat harus menghafalkan nomor telepon penting itu masing-masing. Sedangkan jika dalam kondisi darurat bisa jadi masyarakat kesulitan mengingatnya. Jadi kami ingin mengintegrasikannya dan meningkatkan durasi quick response pemerintah dalam menangani laporan. Saat ini quick response instansi berwenang dalam menangani laporan yang membutuhkan respons cepat masih belum maksimal, rata-rata kasus ditangani setelah 30 menit kejadian berlangsung,” terang Henry.

Matakota didirikan oleh Henry (CEO) dan rekannya Gita Hanandika (CEO). Diawali dengan bootstrapping, saat ini Matakota sedang dalam tahap fundraising. Matakota belum lama ini juga menjadi pemenang pertama pada kompetisi ID.Connect di Surabaya yang diselenggarakan oleh D~NET bekerja sama dengan Express Wi-Fi by Facebook.

“Untuk pengembangan produk satu tahun ke depan Matakota akan mengembangkan fitur Lost & Found, pengembangan IoT Beacon private dan business, serta Early Warning System. Sedangkan dari segi bisnis kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak kota di Indonesia,” lanjut Henry.

Di akhir perbincangan tim Matakota juga menyampaikan pendapatnya tentang sebuah kota pintar yang ideal. Menurutnya, kota pintar ideal adalah sebuah kota yang memiliki unsur smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan smart living. Terdapat integrasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sehingga menghasilkan sebuah kinerja yang efektif dan efisien baik itu untuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

ID.Connect Berlangsung di Surabaya, Pengembang Solusi Kota Pintar Matakota Juarai Kompetisi

D~NET (PT Dutakom Wibawa Putra) bekerja sama dengan Express Wi-Fi by Facebook pada hari Minggu (19/11) mengadakan pameran teknologi bertajuk ID.Connect di Surabaya. Acara ini mengusung tema utama “Hello Digital Inspiration” dengan harapan menjadi salah satu inspirasi kawula muda untuk berkarya di bidang teknologi. Pameran ini juga didesain untuk memfasilitasi para komunitas startup untuk membagikan informasi mengenai produk dan layanannya ke target market dan saling bertukar pengetahuan dalam perkembangan teknologi terbaru, serta bertemu dengan investor.

“Dengan tema Hello Digital Inspiration, D~NET ingin mengajak generasi muda untuk jeli dalam mengamati permasalahan sosial yang ada dan menemukan solusi atas persoalan tersebut, mengonsep serta membangun ide bisnis melalui teknologi digital,” ujar Founder & CEO D~NET Caroline Gondokusumo.

Rangkaian acara ID.Connect terdiri dari kegiatan seminar, talkshow, pameran, dan juga kompetisi. Beberapa pemateri yang dihadirkan termasuk Gaurav Girotra (Business Development Manager Facebook), Bastian Purrer (CEO Lyke), Wilson Yanaprasetya (CEOO Qerja), dan beberapa lainnya. Sedangkan untuk kompetisi yang diadakan dalam ID.Connect adalah kompetisi startup yang diikuti oleh peserta dari Jawa Timur.

Sebanyak 18 startup tergabung dalam kompetisi ini. Matakota selaku pengembang solusi cerdas untuk menciptakan kota yang nyaman terpilih sebagai juara pertama, Maulidan Games sebagai juara kedua, dan juara ketiga diduduki oleh The Provit. Para pemenang kompetisi, selain mendapatkan hadiah uang tunai juga akan mendapatkan sesi mentoring khusus dari para tokoh bisnis seperti Caroline Gondokusumo, Ivan Kamadjaja, Septo Anggoro, dan beberapa lainnya.

“Salah satu tujuan dari acara ID.Connect adalah D~NET ingin memfasilitasi komunitas pemilik digital startup agar dapat mengembangkan entrepreneurship skill mereka dan ajang untuk bertemu dengan investor. Dengan acara ini diharapkan juga generasi muda dapat memajukan Indonesia hingga disegani bangsa lain,” tutur Caroline.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara ID.Connect di Surabaya

Migo Tawarkan Penyewaan Sepeda Listrik Melalui Aplikasi

Konsep ride sharing sekarang mulai merambah di kota-kota besar di Indonesia. Tak jarang ada yang terinspirasi dari sana untuk membuat layanan sejenis atau inovasi lainnya. Bentuk inovasi dari merambahnya konsep ride sharing dihadirkan Migo di kota Surabaya. Berbekal teknologi digital, Migo memberikan layanan persewaan sepeda listrik. Solusi Migo ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.

Migo mencoba memudahkan pengguna dalam melakukan pemesanan dan pembayaran. Untuk pemesanan bahkan pengguna tinggal memindai QR Code yang ada di setiap sepeda. Semua hal tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi Migo yang tersedia di Google Play dan App Store.

“Migo memiliki keunggulan teknologi yang berbeda dari transportasi lainnya. Mulai dari awal pendaftaran, proses isi ulang saldo, membuka, mengunci hingga mengembalikan Migo ke stasiun hanya cukup menggunakan satu smartphone saja di tangan, semua kegiatan tersebut bisa dilakukan,” ungkap salah satu tim Migo, Tony Chandra.

Migo saat ini menyediakan kurang lebih 100 titik substation yang tersebar di wilayah Surabaya. Di substation ini pengguna bisa menyewa dan mengembalikan sepeda mereka. Untuk tarif, Migo memberlakukan tarif berdasarkan kilometer dengan harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat.

Migo menerapkan tarif dasar sebesar Rp2.000 untuk 2 kilometer pertama. Kemudian untuk kilometer selanjutnya pengguna dikenakan biaya Rp.500 per kilometer. Sedangkan untuk tarif tunggu atau berhenti Migo mematok tarif Rp500 per 15 menit. Biaya tunggu atau berhenti berlaku mulai dari jam 06.00 sampai dengan 20.00.

“Saat ini Migo memiliki kurang lebih 100 titik substation yang tersebar di seluruh penjuru Surabaya. Jika Anda ingin mengetahui titik-titik substation di atas, Anda bisa langsung mendownload aplikasi Migo melalui Play Store atau App Store. Substation sebagai partner Migo berperan sebagai perpanjangan tangan Migo dalam menyediakan unit sepeda listrik dan siap melayani customer,” terang Tony.

Dikutip dari laman Facebook-nya, saat ini Migo telah memiliki 2000 pengguna terdaftar dengan pengguna aktif mencapai 1000 pengguna. Rencananya untuk akhir tahun ini Migo menargetkan ada tambahan 50 tambahan substation baru sehingga bisa semakin memudahkan akses pengguna.

Application Information Will Show Up Here

Uber Rilis UberDELIVER di Surabaya

Untuk pertama kalinya Uber meluncurkan layanan UberDELIVER di Indonesia dan kota Surabaya merupakan kota pertama di Indonesia yang menikmatinya. Pengantaran paket menggunakan UberMOTOR secara on-demand ini memberikan pilihan harga yang terjangkau dengan penghitungan biaya berdasarkan jarak dan biaya dasar, dengan biaya minimal Rp. 7.000 per pengiriman. Setelah melakukan sosialisasi selama 1 minggu, UberDELIVER secara resmi diluncurkan

Pemantauan perjalanan barang yang dikirim bisa dilakukan secara real time. In-app chat yang baru-baru ini diluncurkan oleh Uber juga memudahkan pengguna untuk melakukan komunikasi dengan mitra pengemudi.

Kehadiran UberDELIVER di Indonesia terbilang cukup tertinggal dengan pesaing Uber, Grab dan GO-JEK. GrabDelivery dan GO-SEND sudah dinikmati oleh pengguna di hampir semua kota tempat keduanya beroperasi

UberDELIVER disebutkan hadir pertama kali di Ho Chi Minh City, Vietnam, bulan Juli lalu dan Surabaya adalah kota ketiga di dunia yang menikmatinya. Disebutkan UberDELIVER belum memiliki rencana untuk hadir di Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia. Saat ini Uber telah tersedia di 34 kota yang tersebar di 7 pulau di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

90K Code Hackathon Akan Diselenggarakan di Universitas Ciputra Surabaya

Sebuah hackathon bertajuk “90K Code” akan diselenggarakan oleh program studi Informatika (IMT) dan Sistem Informasi Bisnis (ISB) Universitas Ciputra. Sesuai dengan namanya 90K Code, di acara ini para peserta akan mengikuti hackathon sepanjang 90.000 detik atau 25 jam penuh, bertempat di kampus Universitas Ciputra Surabaya yang terletak di Surabaya Barat. Acara ini akan diselenggarakan pada 8-9 September 2017 mendatang.

Para developer aplikasi akan berkumpul dan merancang bangun sebuah aplikasi baru dalam waktu singkat. Tidak hanya berkompetisi, peserta juga dapat membangun networking, mendapatkan masukan untuk ide bisnisnya dari mentor yang telah banyak bergelut di dunia startup yang dihadirkan, serta dapat saling belajar dari peserta lain. Acara ini terbuka untuk kalangan mahasiswa maupun umum.

Sebagai apresiasi dari upaya para peserta, panitia dengan dukungan Accurate Accounting menyediakan hadiah yang nilainya cukup besar, yakni uang tunai Rp36 juta. Peserta akan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori umum dan kategori mahasiswa. Diharapkan dengan pembagian menjadi dua kategori ini, para mahasiswa akan bersemangat untuk berkompetisi dan belajar dari para seniornya. Pada kategori umum disediakan hadiah senilai Rp 22 juta, sedangkan untuk mahasiswa disediakan sebesar Rp14 juta.

Adapun tema dalam kompetisi ini meliputi Document Security Service, Communication Support Service, Marketplace Support Service, dan Fintech Support Service.  Juri pada hackathon ini dihadirkan dari kalangan penggiat startup, yang akan menilai semua karya yang dipresentasikan secara obyektif dan memilih karya terbaik dari segi ide hingga implementasi yang dihasilkan.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi laman resminya melalui http://informatika.uc.ac.id/90kcode.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner 90K Code Hackathon.