Samsung Hadirkan QLED 8K TV Q950TS dan Q800T di Indonesia

Sebelumnya Samsung Electronics Indonesia telah memperkenalkan tiga produk digital appliances meliputi Samsung Air Dresser, Air Purifier dan Wind-Free AC. Kali ini, Samsung menghadirkan generasi terbaru jajaran QLED 8K TV bagi masyarakat Indonesia.

Televisi layar besar semakin diminati oleh pasar dan di televisi semacam inilah resolusi 8K paling berperan. Jajaran Samsung QLED 8K TV 2020 menghadirkan tontonan imersif dan fitur pintar mendukung pengguna menikmati konten yang hadir seakan-akan nyata di depan mata,” ujar Fomalhaut Sundamen, TV Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia.

Samsung pun memahami bahwa situasi pandemi yang kini dihadapi seluruh masyarakat Indonesia membuat kebanyakan aktivitas dilakukan di rumah saja. Dan kami percaya teknologi dan inovasi yang dimiliki QLED 8K TV dapat mendukung aktivitas anggota keluarga, supaya tetap produktif, bersemangat, dan tetap mendapatkan hiburan maksimal saat #stayathome,” tambah Fomalhaut Sundamen.

QLED 8K TV Q950TS

2020_Q950T_Infinity_screen

QLED 8K TV terbaru Q950TS ini mengusung Infinity Screen, di mana bezel di sekitar layarnya sangat tipis dengan rasio screen-to-body hingga 99 persen. Saat menonton dari jarak 3 hingga 4,5 meter jauhnya, konsumen bahkan dapat menikmati efek Infinity Screen dengan bezel yang seolah menghilang. QLED 8K TV ini hanya setipis 15 milimeter untuk keseluruhan layar, sehingga dapat menempel rata pada dinding.

Generasi terbaru Quantum Processor 8K pada Q950 meningkatkan kekuatan AI Upscaling yang menggunakan machine learning untuk menganalisis setiap adegan konten, piksel demi piksel. Kemudian memulihkan setiap elemen yang berbeda pada gambar untuk menghasilkan gambar 8K yang jernih, apapun sumber kontennya.

AI pada Q950 juga ditingkatkan agar pengguna dapat menikmati konten dalam lingkungan apapun, baik ruangan terang benderang di siang hari atau di malam yang redup. Ketika sensor TV tradisional hanya dapat menyesuaikan kecerahan layar berdasarkan cahaya, Adaptive Picture selangkah lebih maju dengan menyesuaikan distribusi cahaya dalam setiap adegan.

QLED 8K TV juga telah memiliki teknologi untuk memutar konten 8K Youtube secara real-time tanpa tertinggal melalui AV1, yang merupakan teknologi kompresi yang paling umum dipakai. Sementara itu, karena AV1 codec mendukung HDR10+, konsumen dapat menikmati konten streaming HDR 8K yang benar-benar hidup melalui kontras dan kecerahan yang disesuaikan secara dinamis.

Konsumen pun dapat menikmati konten 8K kreasinya sendiri. Lewat Samsung Galaxy S20 Ultra yang telah dilengkapi dengan perekaman video 8K, bagikan video di YouTube, dan menikmati konten di layar besar dengan mentransfernya ke QLED 8K TV lewat fitur Smart View atau Tap View.

2020_Samsung QLED TV Q950T_4

Karena audio sama pentingnya dengan visual, Q950 pun dilengkapi dengan speaker di setiap sudut layar dan memiliki sub-woofers di bagian belakang. Ketika dikombinasikan dengan Object Tracking Sound+, yang menggunakan software AI untuk mampu menandingi kecepatan suara audio dengan pergerakan objek pada layar sehingga dapat menghasilkan 5.1 channel surround sound.

Q950 juga dapat menyesuaikan volume dialog sebagai respon untuk suara latar seperti blender atau vacuum cleaner. Active Voice Amplifier (AVA) mendeteksi jenis suara tersebut dan secara otomatis meningkatkan kejernihan suara. Saat Anda menonton sementara anggota keluarga lain memasak, suara-suara latar tersebut tidak akan mengganggu kenikmatan menonton.

2020_QLED_Tap_View

Berbagai fungsi cerdas pada Q950 turut mendukung agar pengguna dapat melanjutkan pekerjaan saat berada di rumah. Tap View memungkinkan konsumen untuk mirroring layar smartphone pada TV, cukup aktifkan NFC kemudian ketukkan smartphone ke QLED TV.

Selain itu, fitur Multi-View memungkinkan pengguna menyaksikan dua sumber layar sekaligus, misalnya dari televisi dan mirroring dari smartphone. Ada 14 layout berbeda, pengguna dapat menyesuaikan pengalaman menonton mereka, mulai side-by-side hingga picture-in-picture.

2020_QLED_Multi_View

Samsung QLED 8K TV 2020 akan tersedia dalam 2 tipe, Q950TS dengan ukuran layar 75 inci dan 85 inci, serta Q800T berukuran 65 inci dan 82 inci dengan harga mulai dari Rp49.999.000 – 159.999.000. Preorder dibuka melalui samsung.com/id pada 20 April – 5 Mei 2020 dan konsumen yang melakukan pre-order akan langsung mendapatkan Galaxy S20 Ultra dan khusus untuk 65 Q800T langsung mendapatkan Galaxy S20.

Huawei Umumkan TV OLED Premium Vision X65, Punya Refresh Rate 120Hz dan Pop Up Camera

Bicara soal TV premium, maka merek Sony, Samsung, dan LG berada diurutan teratas. Huawei baru saja bergabung dan telah mengumumkan TV OLED pertamanya, diberi nama Vision X65. Sesuai namanya, televisi premium ini mengusung panel OLED berukuran 65 inci dan yang membuatnya istimewa ialah ia punya kecepatan refresh rate 120Hz.

TV Vision X65 ini juga sudah mendukung HDR, punya tingkat kecerahan maksimum 1.000 nits, dan telah mengantongi sertifikasi TUV Rheinland untuk perlindungan pengguna dari emisi cahaya biru. Guna menyuguhkan ultimate viewing experience, TV ini membawa 14 speaker yang memiliki daya maksimal 75W.

Hal menarik lainnya dari Vision X65 ini adalah ia dibekali mekanisme pop up kamera yang akan muncul di bagian sisi atas TV. Kamera ini beresolusi 24MP dengan lensa ultra wide angle yang dapat digunakan untuk video call, dengan chip HiSilicon Hi3559C yang mampu melakukan komputasi AI menggunakan neural processing unit (NPU).

Kamera tersebut juga bisa digunakan untuk mengenali gesture dari penggunanya untuk mengontrol fungsi audio dan video. Lalu, terdapat chip Hongshu 898 yang dirancang untuk mengoptimasi panel OLED dan meningkatkan kualitas gambar menggunakan algoritma AI khusus.

Rencananya TV Vision X65 dengan RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB ini bisa dipesan di Tiongkok dengan harga sekitar US$3.500 dan mulai dikapalkan pada tanggal 26 April 2020 mendatang.

Sumber: GSMArena

Dapat Berganti Orientasi, Samsung Sero Adalah TV untuk Generasi TikTok

Seperti biasa setiap tahunnya, Samsung menyingkap deretan televisi baru di ajang CES. Lineup-nya tahun ini mencakup sejumlah TV 8K, akan tetapi yang paling menarik perhatian justru adalah TV bernama Samsung Sero berikut ini.

Dalam bahasa Korea, “sero” berarti “vertikal”, dan seperti yang bisa kita lihat, TV ini tampak tidak umum karena berorientasi portrait layaknya smartphone. Format seperti ini jelas ditujukan buat para penikmat video-video vertikal dari platform seperti TikTok atau YouTube.

Samsung Sero

Namun Sero tidak selamanya harus seperti itu. Sistem motorik yang terintegrasi pada dudukannya memungkinkan Sero untuk berganti orientasi dari portrait menjadi landscape sehingga ia bisa digunakan layaknya TV konvensional. Satu kekurangan Sero adalah, ia tak bisa digantungkan ke tembok, tapi setidaknya dudukannya dilengkapi sepasang roda agar mudah dipindahkan.

Untuk mengganti orientasinya, pengguna tinggal mengklik tombol pada remote bawaannya, atau bisa juga melalui aplikasi Samsung SmartThings. Sero bahkan dapat disinkronisasikan dengan smartphone Samsung sehingga ia dapat berganti orientasi sendiri mengikuti ponselnya; jadi kalau ponsel kita miringkan 90 derajat, maka TV-nya juga akan ikut miring dengan sendirinya.

Samsung Sero

Secara teknis, Sero mengusung panel QLED dengan bentang diagonal 43 inci dan resolusi 4K. Fitur screen mirroring-nya tidak hanya kompatibel dengan seri Samsung Galaxy saja, melainkan juga ponsel-ponsel lain, termasuk halnya iPhone berkat dukungan protokol AirPlay 2 (meski pergantian orientasinya harus dilakukan secara manual). Terkait audio, Samsung mengklaim kualitas suaranya lebih baik daripada TV konvensional berkat kontribusi dari dudukannya.

Sebelum ini, Samsung Sero sebenarnya sudah lebih dulu dipasarkan di Korea Selatan, namun tahun ini Samsung sudah siap membawanya ke lebih banyak negara. Pastinya kapan dan berapa harganya masih belum disebutkan. Sebagai referensi, harga jual Sero di Korea Selatan adalah 1,95 juta won (± Rp 23,4 juta).

Sumber: CNET dan Samsung.

TV Premium Samsung The Frame dan The Serif Hadir di Indonesia, Bisa Menggantikan Lukisan!

Samsung kembali meluncurkan televisi pintar dan cantik untuk memperkuat posisinya di pasar audio video. Kali ini, TV yang dikeluarkan sudah menggunakan QLED dengan resolusi 4K. Keduanya pun juga bisa menampilkan gambar seni saat sedang di non aktifkan.

Samsung pun mengundang saya dalam rangka peluncuran dua TV tersebut. Acara dilaksanakan pada La Moda Plaza Indonesia pada tanggal 25 November 2019. Pada restoran dengan ruangan yang cukup terbuka di tengah Plaza Indonesia ini, Samsung memperkenalkan dua TV berikut ini.

Samsugn Frame Serif Launch

The Frame

Yang pertama diperkenalkan adalah Samsung The Frame. Sesuai dengan namanya, TV yang satu ini memiliki bingkai layaknya sebuah lukisan. Dengan bingkai yang bisa dibongkar pasang tersebut, nantinya TV ini bisa digunakan sama seperti lukisan pada saat tidak sedang digunakan untuk menonton.

The Frame dilengkapi dengan Intelligent Sensor yang mendeteksi kadar cahaya di ruangan. Sensor ini nantinya akan  menyeimbangkan warna  dan tone layar secara otomatis hingga pada siang maupun malam hari dapat menampilkan gambar karya seni dengan baik, tanpa overbright.

Samsung Frame Serif - Frame

Hingga kini Samsung Art Store memiliki lebih dari 1.000 karya seni dari artis dan fotografer ternama seperti Cezanne, Monet, Bosch, Klimt, Van Gogh dan seniman brilian lainnya. Jika tidak ingin menampilkan karya seni yang bisa diambil dari Samsung Art Store, pengguna juga bisa menampilkan gambar buatan sendiri seperti foto keluarga.

The Serif

Saat pertama saya mendengar The Serif, saya langsung teringat dengan sebuah font. Benar saja, The Serif akan berbentuk seperti huruf kapital I dengan font Sans Serif dari pinggirnya. TV ini sendiri juga memiliki kaki penyangga sendiri sehingga tidak bisa dipasang di dinding.

Samsung Frame Serif - Serif

The Serif memiliki sebuah NFC di bagian atasnya. NFC ini berfungsi untuk memindahkan speaker dari sebuah perangkat ponsel ke The Serif. Nantinya, audio akan terhubung melalui Bluetooth. Hal ini membuat para penggunanya tidak lagi harus repot melakukan pairing yang memakan waktu cukup lama.

Saat mencoba The Serif, hal pertama tentu saja mencoba sebaik apa suara dari TV cantik ini. Dengan volume 100%, ternyata suaranya cukup keras terdengar. Saya pun bisa mendengarkan detail suaranya yang dimainkan dari sebuah smartphone Samsung Galaxy dengan baik. Hal ini tentu saja bisa membuat pemilik The Serif tidak perlu lagi membeli speaker baru, kecuali ingin menghadirkan suara 5.1 sampai 7.1.

Samsung Frame Serif - NFc

Kedua TV tersebut sudah dilengkapi dengan Bixby, yang bisa menerima perintah suara dari remote-nya. Selain itu, keduanya juga sudah memiliki One Invisible Connection agar tidak terlihat kabel yang berantakan.

The Frame 2019 tersedia dalam ukuran 55 dan 65 inci dengan harga Rp. 20.999.000,- hingga Rp. 26.499.000,-. The Serif hadir berukuran 55 inci dalam warna putih termasuk dengan kaki pijakan, tersedia seharga Rp. 19.999.000,-.

Samsung Hadirkan QLED 8K TV ke Indonesia, Suguhkan Cinematic Experience di Rumah

Setelah diungkap secara detail pada ajang Samsung Forum 2019 di Singapura – bulan Maret lalu, Samsung Electronics Indonesia akhirnya menghadirkan rangkaian produk elektronik terbaru mereka ke Indonesia. Produk yang paling disorot ialah lini TV yang dilengkapi resolusi 8K pertama di dunia.

Ya, resolusi 8K mungkin terdengar sangat berlebihan untuk saat ini. Resolusi 8K artinya 4 kali lebih tinggi dari resolusi UHD (4K) dan 16 kali lebih tinggi dari resolusi 1080p.

Kenapa Samsung menghadirkan QLED 8K TV ini ke Indonesia? Dari sisi konten masih minim sekali, kecepatan internet untuk streaming konten 8K juga belum memadai, dan tentunya harganya sangat tinggi.

Samsung-QLED-8K-TV-5

Ubay Bayanudin selaku Senior Product Marketing Manager TV and AV Samsung Electronics Indonesia memaparkan alasannya, menurut Samsung tren TV dengan layar besar semakin tinggi di Indonesia. Berangkat dari situ, Samsung merasa TV yang besar juga perlu jumlah piksel yang lebih tinggi pula.

“Samsung adalah pioner, kami tidak mau membuat konsumen kami menunggu. Masa depan itu harus ada sekarang, kami membawa resolusi 8K sekarang.” Ungkap Ubay Bayanudin.

Dari sisi konten, ketersediaan konten dengan resolusi 4K memang sudah menjamur. Banyak smartphone dan kamera mirrorless yang mampu merekam video 4K. Meski begitu, kebanyakan standar konten saat ini masih berada di resolusi 1080p.

Samsung-QLED-8K-TV-4

Untuk mendobrak batasan minimnya ketersediaan konten 8K dan membawa masa depan sekarang juga, Samsung memperkenalkan fitur Intelligent AI-based upscaling. Sebuah solusi yang mampu meningkatkan kualitas gambar dari resolusi lebih rendah seperti SD, HD, FHD, dan 4K menjadi kualitas 8K yang lebih baik, sehingga gambar terlihat lebih nyata saat ditampilkan di QLED 8K TV.

Disebut AI karena memiliki engine yakni mechine learning super resolution dengan Quanntum Processor 8X yang mampu belajar menciptakan ribuan algoritma. Prosesor ini mampu melakukan render 33 juta piksel dengan kualitas 8K secara real-time dan high-res.

Samsung-QLED-8K-TV-1

Apapun yang ditonton, baik itu acara TV, streaming video, konten dari set top box atau dari USB sekalipun bisa ditampilkan dalam resolusi 8K pada QLED 8K TV ini. Upscaling sendiri ada tiga jenis, pertama membuat objek yang tidak ada menjadi ada, kedua menghilangkan noise, dan ketiga mempertajam pinggiran gambar.

Teknologi AI Upscaling Samsung ini mampu melakukan ketiganya. Data yang masuk akan diklasifikasikan dulu sebelum diolah atau di-upscalling, tentu saja semakin bagus source-nya semakin bagus juga hasilnya.

“R&D kami telah menghabiskan lebih dari sepuluh tahun untuk menggabungkan teknologi upscaling. Ini adalah permulaan era baru teknologi TV, industri TV menyajikan lini yang beragam sehingga kedepannya produk akan tersedia dengan harga yang lebih terjangkau. Kami yakin perkembangan teknologi yang tidak terbendung membuat konten 8K akan tersedia lebih cepat.” Tambah Ubay Bayanudin.

Tak hanya gambar, AI sound mampu menyempurnakan kualitas audio setiap adegan secara real-time. Kehadiran Bixby memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan QLED 8K TV melalui perintah suara, yang akan membantu konsumen layaknya asisten pribadi.

pastedImage (2)

Samsung QLED TV 8K menawarkan resolusi 7.680×4.320 piksel dan tersedia dalam ukuran 65 inci hingga 98 inci. Dengan desain bezel-less yang modern, yang dapat memberikan sentuhan kontemporer pada ruangan Anda.

QLED 8K TV memiliki tingkat kecerahan 5.000 nit, standar yang kebanyakan dipakai oleh studio Holywood. Serta didukung oleh berbagi teknologi seperti Quanntum, Direct Full Array, HDR10+, dan lainnya.

Samsung-QLED-8K-TV-6

QLED 8K TV telah tersedia di pasaran Indonesia, berikut harganya:

  • 65 inci dengan harga Rp80.499.000
  • 75 inci dengan harga Rp119.999.000
  • 82 inci dengan harga Rp166.999.000
  • 98 inci dengan harga Rp1.499.000.000

Samsung-QLED-8K-TV-3

Samsung juga memperkenalkan rangkaian Digital Appliances terbaru sebagai solusi keluarga modern untuk mengoptimalkan keseharian mereka di rumah yaitu Kulkas Samsung Side by Side dengan teknologi SpaceMax berkapasitas penyimpanan terbesar di kelasnya, dan AC Inverter dengan Digital Inverter 8 Pole yang inovatif, mampu menghembuskan udara dingin lebih cepat dan penggunaan energi yang lebih efisien, sehingga dapat membuat keseharian konsumen lebih nyaman.

pastedImage

Kulkas Samsung Side by Side dengan SpaceMax telah tersedia di pasaran, dengan rangkaian harga Rp15.000.000 hingga Rp20.000.000. Sedangkan rangkaian Air Conditioner Inverter hadir dengan rangkaian harga Rp5.000.000 hingga Rp9.000.000.

Samsung Rilis Tablet 17 Inci, Galaxy View 2

Teknologi smartphone lipat muncul karena adanya tuntutan pasar yang menginginkan perangkat berkemampuan lebih namun cukup ringkas untuk dibawa-bawa. Tren ini cenderung mengeliminasi pasar tablet, tapi Samsung punya sesuatu yang mungkin tak akan digerus oleh tablet ataupun phablet dalam waktu dekat.

Menggandeng AT&T, Samsung secara resmi mengumumkan perangkat baru separuh tablet dan separuh TV, Galaxy View 2, iterasi kedua dari Galaxy View yang meluncur tahun 2015 silam.

Samsung Galaxy View 2 merupakan tablet jumbo dengan ukuran layar sebesar 17,3 inci dan baterai raksasa 12.000 mAh. Menimbang ukurannya yang tak lazim ini cukup masuk akal jika banyak orang melihatnya sebagai TV portabel yang secara bersamaan memiliki bekal sistem operasi Android bak tablet.

samsung galaxy view 2_2

Mempertimbangkan adanya selentingan kabar soal layanan streaming yang akan diluncurkan oleh AT&T, maka tak heran jika operator asal AS itu jadi yang pertama menawarkan Galaxy View 2, di mana jutaan orang akan sangat tertarik menikmati berbagai konten dari perangkat TV dengan fitur yang lebih kekinian.

Jeroan Samsung Galaxy View 2 membawa chipset Exynos 7884 dengan daya gempur prosesor sebesar 1,6GHz. RAM 3GB disematkan untuk menjadi penyeimbang prosesor, kemudian ada juga memori internal 16GB yang dapat diperluas dengan tambahan memori hingga 400GB. Ada tambahan kamera depan 5MP untuk panggilan video yang ditopang secara solid oleh baterai sebesar 12.000mAh.

Jika dilihat dari konsep dan fitur-fiturnya, Samsung Galaxy View 2 terlihat sangat menarik, tapi tidak dengan harganya. Tablet ini rencananya akan dilepas oleh AT&T mulai tanggal 26 April dengan biaya sebesar $37 selama 20 bulan atau total mencapai $740. Jadi, ini bukan tablet – atau TV – yang bisa dibilang murah.

Sumber berita Engadget.

Bang & Olufsen Beovision Harmony Adalah TV OLED yang Dapat Menjadi ‘Tontonan’ Sejak Sebelum Dinyalakan

Januari lalu, LG meresmikan salah satu TV teruniknya, Signature OLED R9. Unik karena pada saat TV tersebut tidak dinyalakan, wujudnya tidak lebih dari sebatas balok, dengan sebilah panel OLED yang tergulung dengan rapi di dalamnya. Barulah ketika dinyalakan, panel layar itu muncul secara perlahan.

Mekanisme seperti itu tentunya tak akan berpengaruh pada kualitas TV-nya, akan tetapi berhubung TV hampir selalu diletakkan di ruang utama suatu kediaman, setidaknya ia bisa membuat para tamu yang berkunjung terkagum-kagum. Kalau tujuan pamer ini yang Anda cari, ada alternatif lain yang tak kalah menarik dari Bang & Olufsen.

Namanya Beovision Harmony, dan ia turut mengandalkan mekanisme unik yang siap dijadikan tontonan sesaat. Saat TV mati, tampak sepasang speaker besar menutupi sebagian besar layarnya. Lalu ketika dinyalakan, TV-nya akan terangkat, dan di saat yang sama speaker-nya berputar dari vertikal menjadi horizontal.

Beberapa detik proses TV menyala itu pastinya akan menjadi tontonan, dan mengingatkan kita akan seekor kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya secara perlahan. Lagi-lagi itu tak ada pengaruhnya sama sekali terhadap kualitas TV, namun setidaknya pemiliknya punya sesuatu yang dapat dipamerkan ke hadapan para tamu yang berkunjung.

Bang & Olufsen Beovision Harmony

TV-nya sendiri menggunakan panel OLED 77 inci yang sama seperti LG C9, bahkan sistem operasinya pun juga mengandalkan platform webOS 4.5. Itu berarti akses ke sederet layanan streaming telah tersedia, demikian pula dukungan AirPlay 2 maupun Chromecast yang sudah terintegrasi langsung.

Berbekal speaker sebesar itu – serta nama besar B&O – sudah pasti kinerja audionya tidak mengecewakan. Audio surround 7.1 dapat ia atasi, dan kalau pemiliknya memang begitu tajir, TV dapat disambungkan ke delapan speaker Beolab sekaligus.

Ya, TV ini jelas bukan untuk sembarang orang, sebab banderol harganya mencapai angka 18.500 euro saat dipasarkan mulai musim gugur nanti. Dengan dana sebesar itu, Anda bisa mendapatkan dua unit TV OLED besutan LG dengan kualitas gambar yang sama persis, minus performa audio kelas hi-fi dan tentu saja pertunjukan sayap kupu-kupu itu tadi.

Sumber: The Verge.

LG Lengkapi Deretan TV Barunya dengan Prosesor Baru dan Integrasi Alexa

Persis setahun yang lalu di event CES, LG memamerkan TV OLED dengan ukuran 88 inci dan resolusi 8K. Kini di CES 2019, TV tersebut akhirnya resmi menjadi produk yang dapat segera dibeli oleh konsumen, dengan nomor model Z9.

Realisasinya dimungkinkan berkat penggunaan prosesor baru α9 Gen 2, yang tentunya juga dilengkapi kemampuan untuk meng-upscale konten non-8K selagi masih mempertahankan ketajaman gambarnya. Lebih lanjut, prosesor ini juga diklaim mampu mengoptimalkan parameter gambar sekaligus suara secara otomatis berdasarkan sumber konten yang terdeteksi.

88 inci dan 8K terlalu berlebihan? Kabar baiknya, prosesor yang sama rupanya juga LG sematkan ke semua TV baru mereka di tahun 2019 ini, baik seri OLED (W9, E9 dan C9) maupun seri LCD, yang kini telah diganti namanya menjadi NanoCell guna menekankan teknologi yang LG gunakan.

Seperti sebelumnya, lini TV baru LG ini juga dilengkapi integrasi ThinQ AI maupun Google Assistant. Namun LG rupanya masih belum puas. Tahun ini, mereka menambahkan integrasi Alexa pada semua TV barunya, bahkan di Magic Remote-nya pun kini ada satu tombol khusus untuk mengakses layanan Amazon Prime Video secara instan.

Terakhir, yang paling sepele namun tetap krusial, semua TV OLED LG beserta sejumlah model TV NanoCell-nya telah dilengkapi input HDMI 2.1, yang berarti semuanya mampu memutar konten ber-frame rate tinggi (120 fps) dengan baik, dan ini amat ideal bagi para penggemar tayangan olahraga.

Sumber: LG.

Bisnis Digital Dominasi Iklan Televisi, Layanan Marketplace Belanjakan Hampir 5 Triliun Rupiah Tahun Ini

Jika sering menonton stasiun televisi swasta lokal beberapa waktu terakhir, mungkin Anda akan menjadi akrab dengan iklan bergenre aksi yang diperankan Dian Sastro. Sebelumnya “demam” grup musik wanita asal Korea Selatan Blackpink juga cukup mendominasi sela-sela acara televisi. Keduanya adalah iklan untuk mempromosikan agenda pesat belanja akhir tahun yang diadakan layanan marketplace di Indonesia.

Intensitas pemasaran iklan televisi yang besar oleh pemain marketplace di Indonesia tervalidasi dalam catatan hasil pengamatan Adstensity. Per 16 Desember 2018, belanja iklan perusahaan marketplace mencapai 4,97 triliun Rupiah. Diproyeksikan menjelang penutupan tahun angkanya akan menembus 5 triliun lebih, mengingat hype pesta belanja belum usai.

Lebih detailnya, di antara perusahaan marketplace tersebut Bukalapak dan Shopee yang paling mendominasi. Total belanja iklan televisi Bukalapak mencapai 814 miliar Rupiah. Sementara Shopee mencapai 765 miliar Rupiah. Rival keduanya, Tokopedia, tercatat baru menggelontorkan 395 miliar Rupiah untuk iklan di televisi tahun ini.

Belanja iklan di televisi adalah satu dari strategi pemasaran yang dilakukan brand marketplace — lainnya termasuk di media sosial, media online, YouTube, hingga kanal offline seperti billboard.

CEO Adstensity A. Sapto Anggoro menerangkan, salah satu faktor yang membuat biaya periklanan tersebut menjadi sangat besar karena gaya belanja masyarakat sedang beralih dari offline ke online. Para pemain marketplace seperti tidak mau kehilangan momentum, pasalnya televisi masih dianggap sebagai kanal efektif untuk menjangkau banyak kalangan masyarakat — terutama menengah ke bawah, dengan pola konsumtif cukup tinggi.

Sektor digital lain yang turut memanfaatkan medium televisi untuk beriklan adalah OTA. Tercatat pemain yang paling banyak menggelontorkan biaya iklan adalah Traveloka. Nilainya mencapai 460 miliar Rupiah tahun ini.

Penggelontoran biaya iklan yang besar dilakukan para perusahaan di tengah persaingan akuisisi pengguna dan dukungan permodalan yang terus mengalir. Para brand terus menjangkau saluran paling efektif untuk merangkul target pasarnya – didukung kegiatan promo dan kolaborasi antara brand digital.

LG Demonstrasikan Keunggulan 55B8, TV OLED 4K HDR yang Kaya Fitur dan ‘Terjangkau’

Kiprah LG memproduksi televisi OLED dimulai di 2010, dan dalam waktu hanya beberapa tahun, perusahaan asal Korea Selatan itu diakui para pemain di industri eletronik sebagai pionir. Terjaminnya mutu produk mereka mendorong sejumlah brand lain memutuskan untuk menggunakan panel OLED buatan LG, di antaranya Panasonic, Sony, Toshiba, Philips dan Loewe.

Sudah menjadi karakteristik perangkat teknologi untuk menjadi terjangkau seiring berjalannya waktu. Hal ini juga berlaku pada OLED. Dahulu, kita harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk bisa memiliki TV berpanel organic light-emitting diode. Tapi pelan-pelan, harganya mulai menurun. Dan lewat acara pers hari Rabu kemarin, LG mendemonstrasikan kecanggihan produk OLED ‘entry-level‘ andalan mereka, 55B8.

LG 55B8 adalah televisi OLED pintar beresolusi 4K yang dibekali integrasi Google dan kecerdasan buatan ThinQ. Sang produsen meramunya untuk jadi solusi hiburan all-in-one di ruang keluarga, menjanjikan gambar berkualitas, sistem audio mumpuni tanpa mengharuskan kita memasang speaker eksternal, serta proses pengoperasian yang intuitif berbasis gesture (via remote) serta perintah suara.

 

‘Picture quality’

Begitu banyaknya istilah seperti 4K, UHD, LED, OLED, dan HDR memang membingungkan bagi konsumen awam. Sederhananya, OLED ialah teknologi panel high-end saat ini. Tidak seperti panel LCD dengan backlight LED yang digunakan oleh TV generasi tahun 2000-an, tiap pixel di televisi OLED mampu mengatur tingkat kecerahan secara mandiri tanpa perlu mengandalkan pencahayaan latar.

LG 55B8 5

Ketiadaan backlight atau pencahayaan latar memastikan panel OLED dapat  mereproduksi gambar lebih presisi, menyuguhkan rasio kontras tinggi, dan menghasilkan warna-warni memukau serta dramatis. Kapabiltas tersebut sangat berkaitan dengan kemampuan panel menyajikan warna hitam pekat berkat absennya backlight – yang OLED hanya perlu lakukan ialah ‘menonaktifkan’ pixel.

LG 55B8 3

LG 55B8 adalah televisi 55-inci beresolusi 3840x2160p, dan merupakan varian TV OLED paling ekonomis. Ia siap mendukung beragam format HDR, dari mulai HLG, HDR10, Advanved HDR oleh Technicolor serta Dolby Vision. Kompatibilitas tinggi ini sulit ditemukan di produk lain. Menjelaskan HDR secara tertulis tidaklah mudah, namun bayangkan saja, kehadirannya memungkinkan layar menjaga detail di gambar dengan tingkat kontras tinggi, baik pada area gelap maupun terang.

LG 55B8 10

Ada dua fitur pelengkap menarik yang dimiliki oleh televisi OLED ini. Pertama adalah upscale 4K yang bertugas untuk meningkatkan kualitas gambar via metode upscaling ke UHD, walaupun sumber film belum berformat 4K. Dan kedua ada HDR effect. Ketika dinyalakan, konten-konten tanpa dukungan high-dynamic range dapat dinikmati dengan visual ala HDR, sehingga warna-warninya lebih dramatis.

LG 55B8 7

Televisi OLED LG 55B8 juga ditopang teknologi high refresh rate, mampu menjalankan konten hingga 120 gambar per detik. Julius selaku product marketing LG Electronics menjelaskan pada saya bahwa sistem ini bekerja dengan menyisipkan satu frame hitam di tiap gambar yang dihasilkan panel, sehingga gerakan tampil lebih mulus. LG 55B8 sendiri kabarnya mempunyai refresh rate ‘sejati’ di 100Hz.

 

Desain

Berkat penggunaan teknologi OLED, LG 55B8 mampu mengusung desain yang begitu minimalis. Bingkainya sangat ramping, namun aspek yang paling menakjubkan ialah ketika Anda melihat TV dari samping dan menyaksikan betapa tipisnya bagian panel 55B8. Hal ini tercapai berkat tidak adanya kebutuhan terhadap backlight. Di bagian bawahnya, produsen mencantumkan modul berisi unit prosesor, sistem audio serta sejumlah konektivitas fisik.

LG 55B8 8

Pendekatan desain yang simpel dan elegan tersebut membuat LG 55B8 dapat serasi dengan berbagai tipe interior rumah.

LG 55B8 9

 

Sistem audio

Untuk menangani audio, televisi OLED anyar ini dilengkapi oleh sistem speaker 2.2 dengan kekuatan output 20W serta ditunjang teknologi Dolby Atmos. Dolby Atmos mampu ‘mensimulasikan’ efek suara surround atau tiga dimensi tanpa memerlukan setup speaker eksternal. Anda akan tahu dari mana arah datangnya suara raungan monster atau bunyi baling-baling helikopter yang melintas di atas kepala. Sistem tersebut mendukungan hingga 128 sumber suara berbeda.

LG 55B8 2

 

Kecerdasan buatan

LG berkolaborasi bersama Google untuk mengintegrasikan AI ThinQ dan Google Assistant ke dalam 55B8. Berbekal suara, Anda bisa mengatur segala macam setting, menyuruhnya mengaktifkan fungsi unik, serta melakukan pencarian mengenai hal yang ingin Anda ketahui. Kecerdasan buatan mempersilakan kita mengatur volume ke tingkat yang diinginkan hingga menyuruh televisi untuk mati secara otomatis setelah film selesai.

LG 55B8 4

Google Assistant memang baru bisa bekerja optimal jika layanan ini sudah tersedia resmi di Indonesia. Dengannya, Anda dapat mencari tahu tentang segala hal: aktor pemeran tokoh utama di film favorit Anda, informasi cuaca hari ini, sampai posisi gerai kopi favorit terdekat (karena film yang sedang ditonton mungkin membuat Anda ngantuk). Product marketing supervisor Gloria Mariawaty menyampaikan bahwa dukungan Google Assistant di 55B8 menandai kesiapan LG menyongsong masa depan.

 

Harga dan ketersediaan

Berdasarkan keterangan LG Electronics, televisi OLED 4K 55B8 telah mulai dipasarkan di Indonesia sejak bulan September 2018, didistribusikan baik ke pasar modern serta channel tradisional. Produk dijajakan di kisaran harga Rp 25 juta. LG juga menyediakan tiga model TV OLED lagi, dengan versi paling high-end mencapai harga Rp 120 juta.