HP EliteBook x360 Adalah Laptop Bisnis Paling Menarik yang Pernah HP Buat

Selain HP Spectre x360 versi 15 inci, HP juga memperkenalkan laptop lain yang tak kalah menarik di event CES 2017 pekan lalu. Laptop yang saya maksud adalah HP EliteBook x360. EliteBook memang merupakan lini laptop bisnis dari HP, tapi yang satu ini saya yakin bakal menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan.

Poin pertama yang perlu disorot adalah desain. HP mengaku desain EliteBook x360 terinspirasi oleh Spectre x360 yang memang terbukti anggun sekaligus tahan banting – untuk EliteBook x360 ini, HP mengklaim perangkat telah lulus uji sesuai standar militer. Dimensinya pun tidak kalah ringkas, dengan tebal bodi kurang dari 15 mm dan bobot cuma 1,28 kg.

Tentu saja, label “x360” mengindikasikan sifatnya yang convertible, dimana layarnya bisa dilipat ke belakang dan perangkat pun dapat digunakan layaknya sebuah tablet. Layarnya sendiri merupakan panel sentuh 13,3 inci dengan resolusi full-HD atau 4K, tergantung konfigurasi yang dipilih.

Berkat layar yang fleksibel, HP EliteBook x360 dapat digunakan dalam empat mode yang berbeda / HP
Berkat layar yang fleksibel, HP EliteBook x360 dapat digunakan dalam empat mode yang berbeda / HP

Spesifikasinya pun tidak jauh berbeda dari Spectre x360, dimana pada konfigurasi termahalnya, prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh (Kaby Lake) dipercaya sebagai otaknya, didukung oleh RAM DDR4 16 GB serta media penyimpanan berbasis SSD. Melanjutkan tradisi HP, komponen audionya digarap oleh Bang & Olufsen.

EliteBook x360 juga unggul soal konektivitas, dimana HP memastikan konsumen tidak membutuhkan dongle selama menggunakan perangkat berkat kehadiran sepasang port USB 3.0, USB-C, HDMI dan slot microSD. Unik juga untuk laptop ini adalah slot kartu SIM, sehingga konsumen tidak harus bergantung pada jaringan Wi-Fi saja.

Fitur eksklusif lain adalah mode privasi yang bisa diaktifkan dengan satu tombol sehingga layar akan tampak gelap di mata orang-orang sekitar. HP juga tidak lupa akan sistem biometrik, dimana otentikasi dapat dilakukan via facial recognition atau sidik jari. Terakhir, HP juga menawarkan aksesori opsional berupa stylus macam Surface Pen.

Sangat jarang ditemui di laptop lain, HP EliteBook x360 mengemas slot kartu SIM sehingga pengguna bisa memanfaatkan jaringan 4G LTE / HP
Sangat jarang ditemui di laptop lain, HP EliteBook x360 mengemas slot kartu SIM sehingga pengguna bisa memanfaatkan jaringan 4G LTE / HP

Baterainya diklaim sanggup bertahan hingga 16 jam lebih. Akan tetapi yang lebih menarik, HP turut menyematkan semacam teknologi fast charging, dimana charging selama 30 menit saja akan mengisi sekitar separuh dari kapasitas penuhnya.

HP belum memberikan detail mengenai ketersediaan maupun banderol harganya. Tapi kalau menimbang fitur-fitur yang ditawarkannya, saya kira harganya akan lebih mahal ketimbang Spectre x360 13 inci.

Sumber: HP.

Versi Baru LG Gram Masih Berbobot 1 Kg, Tapi Kini dengan Daya Tahan Baterai 24 Jam

Masih ingat dengan LG Gram, laptop 15 inci yang bobotnya tidak sampai 1 kg dan bahkan lebih ringan ketimbang MacBook Air yang punya ukuran layar lebih kecil? LG tampaknya belum menyerah dengan ide ini. Pada ajang CES 2017 kemarin, mereka memperkenalkan versi baru LG Gram yang lebih mencengangkan lagi.

Versi barunya ini hadir dalam tiga ukuran: 13,3 inci, 14 inci dan 15,6 inci. Ketiganya sama-sama mengemas panel layar IPS beresolusi full-HD, sedangkan dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Core i3, i5 atau i7 generasi ketujuh (Kaby Lake), serta RAM DDR4 berkapasitas 4 GB, 8 GB atau 16 GB, tergantung pilihan konfigurasinya. Storage-nya mengandalkan SSD, dengan kapasitas maksimum 512 GB.

Mempertahankan tradisinya, ketiga laptop ini punya bobot tidak sampai 1 kg: varian 13 inci berbobot 830 gram, 14 inci 860 gram dan 15 inci 980 gram. Semua itu selagi mempertahankan desain bodi yang ramping, tapi di saat yang sama masih mengemas konektivitas yang cukup lengkap, termasuk port USB-C, USB 3.0 dan HDMI.

Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG
Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG

Lalu di mana bagian yang bisa membuat kita jadi tercengang? Jawabannya ada pada sektor baterai. Untuk tahun ini, LG akan menawarkan konfigurasi lain buat masing-masing model, dimana baterai yang tertanam memiliki kapasitas hampir dua kali lebih besar dari konfigurasi standar, tepatnya 60 Wh.

Berbekal baterai masif ini, varian 13 incinya dapat beroperasi selama 24 jam dalam satu kali charge, 14 inci selama 23 jam dan 15 inci selama 22 jam. Meski semua ini cuma estimasi berdasarkan benchmark, pada prakteknya konsumen masih akan mendapatkan daya tahan baterai seharian.

Pembaruan lain yang cukup menonjol adalah pemakaian layar sentuh, serta sensor sidik jari terintegrasi yang kompatibel dengan fitur Windows Hello. Sayang LG belum memberikan detail soal banderol harga maupun ketersediaannya.

Sumber: PCMag dan Windows Blog.

Sajian Performa Mantap dan Elegan dari Lenovo YOGA 900

Adalah kekeliruan besar, bila masih ada pebisnis yang berpikir bahwa tampilan diri tidak begitu penting dibanding performanya saat menjalankan tanggung jawab. Dalam memuluskan bisnis Anda, perlu adanya harmonisasi antara bagaimana Anda berpenampilan dan bagaimana Anda mengelola pekerjaan dengan baik. Akan menjadi hal baik jika Anda mengimplementasikan kedua poin tersebut lewat laptop yang Anda tenteng.

Kehadiran Lenovo YOGA 900 adalah jawaban bagi kebutuhan para businessman tersebut. Dengan berbagai macam cara penggunaan, Lenovo YOGA 900 telah meredefinisi bagaimana semestinya sebuah laptop untuk bisnis diciptakan.

Tercatat ada empat cara agar membuat laptop dengan konektivitas Intel 802.11 A/C 2×2 ini tampil kokoh saat Anda bekerja bersamanya, yakni dengan mode Laptop, Stand, Tent, dan Tablet yang bisa Anda manfaatkan untuk kebutuhan bisnis maupun hiburan.

Lenovo YOGA 900 hadir dengan fitur-fitur utama yang didukung beragam keunggulan dari sisi mekanik seperti LP-DDR3 hingga 16 GB, penyimpanan sebesar 256/512GB, dan layar QHD+ (3200 x 1800)/IPS (wide viewing angle) 300nit.

Tipis dan enteng

Ultrabook dengan graphic card Intel® HD graphics ini punya tingkat ketebalan sebesar 14,9 mm. Dilihat dari ukuran tersebut, tak salah bila Lenovo YOGA 900 menjadi laptop Intel® Core™ i Convertible tertipis di dunia.

Selain tipis, Lenovo YOGA 900 memiliki massa yang ringan yakni hanya 1,29 kilogram. Pilihan yang tepat jika Anda memerlukan ultrabook yang siap menemani Anda seharian. Di mana pun dan kapan pun.

Kinerja kuat

Untuk ukuran yang ringan dan tipis seperti itu, Lenovo YOGA 900 tergolong kuat dan berdaya andal. Pekerjaan kantor yang menumpuk akan teratasi dengan mudah bila laptop Anda didukung processor Intel® Core™ i7 generasi 6. Dan, Lenovo YOGA 900 telah memenuhi syarat itu.

Ditambah, empat cara penggunaan laptop yang tadi telah dibahas (mode Laptop, Stand, Tent, dan Tablet) akan melancarkan hubunganmu dengan pekerjaan, hobi, keluarga, pasangan, dan kawan-kawan.

Baterai tahan lama

Kinerja Lenovo YOGA 900 sudah diperkuat dengan baterai sebesar 66 Whr, sehingga Anda mampu menikmati video selama 9 jam tanpa henti. Maka, bisa dibayangkan bila Anda perlu melakukan marathon meeting, ‘kan? Itulah mengapa Lenovo YOGA 900 terhitung punya baterai yang tahan lama.

Suara yang memesona

Di tengah kesibukan kantor, Lenovo YOGA 900 masih bisa memanjakan Anda dari sisi entertainment. Dentum suara dari JBL® speakers dan Dolby® Home Theater® adalah kombinasi yang ciamik untuk menemani Anda menonton film atau mendengarkan musik.

Secara keseluruhan, Lenovo YOGA 900 adalah ultrabook yang sudah menyajikan performa mantap dengan tampilan yang elegan. Tiga pilihan warna bisa Anda sesuaikan dengan karakter dan style Anda. Apakah Anda memilih warna gold, jingga, atau silver?

Tentukan gaya Anda dalam berbisnis dengan Lenovo YOGA 900!

Lenovo Yoga 900 is powered by Intel® Core™ i7 processor. Intel Inside. Extraordinary Performance Outside

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lenovo

[Review] Acer Aspire S 13, Si Cantik Perkasa Pendukung Kegiatan Kerja

Varian terbaru keluarga Acer Aspire seri S tiba di Indonesia bulan Juni kemarin. Dan di tengah-tengah beragam notebook yang produsen asal Taiwan itu perkenalkan ke konsumen lokal, S 13 berhasil mencuri perhatian berkat desain cantiknya. Ia memang bukan lagi merupakan laptop teringan dan teramping milik Acer, namun tetap menjadi salah satu ultrabook berpenampilan terbaik.

Selama beberapa minggu ke belakang, saya diberi kesempatan buat menjajal sendiri produk menarik ini. Seperti tradisi Acer, Aspire S 13 sebetulnya mempunyai nama yang cukup panjang, yaitu S5-371-58UX. Kode tersebut dipakai untuk menunjukkan komposisi hardware tertentu, dan supaya tidak membingungkan, di review ini saya hanya akan menggunakan nama panggilannya saja.

Pertemuan pertama Anda dengan Aspire S 13 akan meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Meski sudah pernah mencobanya, saya lagi-lagi terkejut pada betapa anggun dan tipisnya device ini. Namun ada pertanyaan besar masih tersisa: ditargetkan pada para pebisnis dan profesional, seberapa efektifkah Aspire S 13 menunaikan tugasnya? Ayo simak ulasan lengkap ini.

 

Design

Sejumlah brand terkemuka memang menjadi kiblat desain, dan itu merupakan hal yang wajar. Tapi lewat Aspire S 13, Acer berhasil membuktikan bahwa mereka mampu meramu produk cantik tanpa perlu mengikuti jejak Apple. Saya pribadi sangat menyukai unit review berwarna obsidian black ini. Cover nano-imprint vertikalnya memberikan kesan aerodinamis, tampak begitu serasi dengan logo Acer dan bagian engsel metalik abu-abu gelap bertuliskan ‘Aspire S’. Seandainya notebook kita ibaratkan sebagai mobil, maka S 13 ialah BMW seri 5.

Acer Aspire S 13 15

Acer Aspire S 13 30

Jangan bosan jika saya kembali membahas soal betapa rampingnya Aspire S 13. Ultrabook ini mempunyai ketebalan 14,5-milimeter, dengan panjang dan lebar 32,766×22,86-sentimeter. Selain lebih mungil dari MacBook Air 13, Aspire S 13 juga lebih ringan, hanya berbobot 1,31-kilogram. Dalam kondisi tertutup, notebook ini nyaman untuk dibawa-bawa dan sangat mudah diselipkan di tas, didukung pula oleh unit charger/adaptor yang kecil.

Acer Aspire S 13 29

Acer Aspire S 13 19

Saat lid dibuka, Anda disuguhkan display 13,3-inci full-HD dengan frame rubberized matte hitam, papan ketik tenkeyless, serta area wrist rest berbahan brushed aluminium. Anda akan melihat sisi ujung berwarna perak yang dipotong rapi, dimaksudkan agar tidak tajam di kulit tangan Anda. Pendekatan serupa turut dipakai di area pembatas touchpad. Perlu diingat, layar Aspire S 13 tidak bisa direntangnya hingga sejajar keyboard, maksimal 120 derajat saja.

Acer Aspire S 13 16

Acer Aspire S 13 20

Tubuh tipis Aspire S 13 tentu memberi dampak pada akses ke hardware. Baterainya ditanam di dalam, lalu komponen lainnya tidak dibuat untuk diutak-atik, walaupun secara teori (tapi tidak disarankan), Anda bisa membuka panel di bawah dengan melepas baut.

Acer Aspire S 13 31

Acer Aspire S 13 32

Terlepas dari upaya Acer memangkas ketebalan device, konektivitasnya tidak perlu Anda cemaskan. Anda bisa menemukan port USB 3.0, slot kartu SD, dan sepasang port audio 3,5mm (output hi-fi) di kiri; serta port HDMI, satu USB 3.0 dan sebuah port USB type-C di kanan.

Acer Aspire S 13 18

 

Build quality

Aspire S 13 bukanlah notebook dengan rancangan yang terlampau ambisius. Bahan logam cuma digunakan di zona-zona krusial saja, tapi material plastiknya diracik agar padat dan tidak memberi kesan murahan. Bagian layarnya sendiri cukup tebal, strukturnya kokoh, mampu memproteksi LCD dari tekanan eksternal – tidak terdistorsi walau saya dorong punggungnya. Saya tidak menemukan area-area empuk di body, kemudian engsel juga mencengram monitor secara mantap, sehingga Anda harus menahan tubuh laptop ketika ingin mengangkat layar.

Acer Aspire S 13 13

Acer Aspire S 13 14

 

Display

Layar IPS 1920×1080 ‘active matrix‘ TFT Colour LCD seluas 13,3-inci Acer bubuhkan sebagai jendela Anda mengakses ruang digital. Panel unit review ini bukanlah tipe touchscreen, tapi mampu menghasilkan warna yang kaya serta atraktif, dengan tingkat kecerahan tinggi (mencapai 327-nit di level maksimal). Lewat sedikit riset di internet, display tersebut memiliki color gamut 106,8%, mengalahkan Dell XPS 13 (92%), HP Envy 13t (103%) dan MacBook Air (66%).

Acer Aspire S 13 22

Acer Aspire S 13 21

Lapisan matte memastikan layar tetap bersahabat ketika digunakan di luar ruangan serta meminimalisir pantulan objek. Menariknya lagi, via menu Quick Access, Anda bisa mengaktifkan fitur Color Intelligence – PC secara otomatis mengoptimalkan mutu display berdasarkan konten – serta Bluelight Shield. Kemampuan terakhir ini dimaksudkan untuk mengurangi sinar biru, sehingga mata Anda tidak cepat lelah. Efeknya adalah, gambar jadi lebih menguning.

 

Keyboard, mouse & palm rest

Aspire menyuguhkan keyboard chiclet, dengan tuts utama (abjad dan angka) berukuran 1,5×1,5cm dan gap seluas 3,6mm. Empuk dan presisi, papan ketik ini sangat menunjang kegiatan mengetik sehari-hari. Backlight LED putih di sana turut membantu menerangi tombol saat gelap. Hanya saja, ada kebocoran cahaya di sejumlah tombol. Kemudian actuation beberapa tuts terasa sedikit kurang konsisten, terutama di Backspace, ‘\’, Enter dan Shift kanan.

Acer Aspire S 13 23

Diposisikan sedikit ke kiri, touchpad 10,5×6,5-centimeter Aspire S 13 merupakan komponen paling mengecewakan dari perangkat yang ditujukan untuk fungsi produktif. Meski sudah mengubah-ubah setting di Windows, touchpad tetap tidak merespons sentuhan jari secara presisi. Tarikan garis diagonal yang lambat malah membuat kursor bergerak zig-zag. Kendala ini hampir membawa saya ke titik frustasi, hingga akhirnya saya ingat Douglas Engelbart pernah memperkenalkan sebuah periferal komputer bernama ‘mouse‘ – dan mencolokkannya ke notebook.

Acer Aspire S 13 24

Acer Aspire S 13 26

Tidak banyak keluhan untuk palm rest-nya sendiri. Dalam pemakaian hampir sembilan jam non-stop, bagian ini tetap terasa sejuk. Saya hanya penasaran mengapa Acer tidak menempatkan touchpad sejajar dengan tombol spasi, sehingga layout-nya jadi lebih simetris.

Acer Aspire S 13 25

 

Hardware

Aspire S 13 S5-371-58UX adalah varian bertenaga Intel Core i5 generasi keenam, dengan penyimpanan berbasis SSD 256GB,dan  berjalan di sistem operasi Microsoft Windows 10 Home. Spesifikasi lengkapnya bisa Anda lihat melalui screenshot app Speccy di bawah:

Acer Aspire S 13 3

Acer Aspire S 13 4

Acer Aspire S 13 5

 

Benchmark

Ada enam software yang saya gunakan untuk melakukan benchmark pada Acer Aspire S 13; yaitu Futuremark PCMark 8 dan 3DMark, Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, serta Final Fantasy XIV Heavensward Benchmark dan Monster Hunter Online Benchmark sebagai perwakilan dari game.

Dalam tes PCMark 8, Aspire S 13 menghasilkan skor 2728 – lebih baik 49 persen dibanding perangkat lain dan berada di atas standar notebook, di angka 2465. Rinciannya bisa Anda lihat di sini:

Acer Aspire S 13 2

Acer Aspire S 13 1

Untuk 3DMark, saya memilih benchmark Cloud Gate 1.1. Tampaknya penggunaan GPU integrated Intel Iris 520 masih belum cukup buat menopang software-software bergrafis berat, cuma memperoleh nilai 5401, di bawah rata-rata notebook modern (6735).

Acer Aspire S 13 6

Acer Aspire S 13 7

Di Unigine Heaven 4.0 dan Valley, saya memakai setting grafis default, dengan resolusi mengikuti setup PC. Inilah skor terbaiknya:

Acer Aspire S 13 9

Acer Aspire S 13 10

Menurut software Monster Hunter Online, Aspire S 13 sukses mengalahkan 25 persen perangkat milik user lain, mendapatkan nilai 1649 dalam tes di resolusi 1280×720.

Acer Aspire S 13 11

Acer Aspire S 13 12

Kemudian buat Final Fantasy XIV Heavensward, saya cuma mengubah setting sehingga benchmark berjalan di fullscreen. Hasilnya ialah ‘fairly high‘ dengan nilai 3252 di 720p.

Acer Aspire S 13 8

 

Using experince

Keyboard dengan key travel sejauh 0,87mm-nya yang nyaman memang membuat saya betah berlama-lama mengoperasikan Aspire S 13, namun faktor andalan di perangkat ini tidak terlihat oleh mata. Meskipun kompoisi prosesor dual core i5 2,3GHz dan RAM DDR3 4GB tidak tampak spesial, kehadiran SSD Kingston 256GB memberikan perbedaan besar. Berkatnya, masuk ke Windows cuma menghabiskan beberapa detik, dan load aplikasi juga berjalan singkat.

Acer Aspire S 13 27

Layar berkualitas tinggi memastikan Aspire S 13 sangat cocok untuk menikmati berbagai video full-HD. Hal ini turut didukung oleh daya tahan baterainya yang jempolan. Dalam tes streaming video 720p loop, baterai baru menyentuh 10 persen setelah pemakaian selama 7 jam 10 menit, menggunakan profile power saver default.

Acer Aspire S 13 33

Di periode tersebut, temperatur permukaan notebook tidak pernah melewati batasan wajar. Area tubuh dekat monitor cenderung lebih hangat dari zona lainnya, tetapi panasnya tidak lebih tinggi dari suhu tubuh Anda. Wrist rest-nya sendiri selalu sejuk asalkan Anda tidak terus-terusan menempelkan tangan di sana.

Acer Aspire S 13 28

Sayangnya, Aspire S 13 betul-betul membutuhkan bantuan di sisi penyajian suara. Bukan hanya bass tidak terasa, saya dapat mendengar suara berderik ketika speaker build-in mengeluarkan nada tertentu, padahal Acer mengklaim telah menopang notebook dengan teknologi TrueHarmony serta software Dolby Audio.

 

Verdict

Melengkapi faktor-faktor positif yang saya jabarkan di atas, harga juga merupakan aspek terbaik dari Aspire S 13. Tentu saja ia bukanlah produk murah, namun Aspire S 13 dijajakan di harga yang masuk akal, tidak menuntut Anda mengeluarkan uang terlalu berlebihan. Untuk sebuah ultrabook tipis bertenaga dengan desain apik dan baterai tahan lama, kita cukup membayarkan uang sebesar Rp 13 juta kurang (varian Intel Core i7 dibanderol Rp 18 jutaan).

Walaupun begitu, Anda tetap harus mempertimbangkan sejumlah kekurangan di sana. Bagi saya, rendahnya akurasi serta responsivitas touchpad berpotensi mengurangi produktivitas kerja; lalu Acer sebetulnya masih bisa meningkatkan konsistensi dari keyboard agar mengetik jadi lebih mulus.

Secara keseluruhan, Acer Aspire S 13 adalah notebook ultra-portable dengan rasio harga versus performa yang seimbang, merupakan salah satu produk favorit saya di tahun ini.

Bagian Dari ‘Zenvolution’, 4 Notebook Premium Cantik dari Asus Ini Tiba di indonesia

Bukan hanya keluarga Asus ZenFone 3 yang merayakan festival bertajuk ‘Zenvolution’ di Nusa Dua Bali. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh empat notebook Windows 10 baru, masing-masing perangkat mewakili model device dengan pendekatan desain berbeda. Meski demikian, mereka semua memiliki satu persamaan: semuanya memiliki penampilan anggun.

Asus Notebook 3 1

Di konferensi pers itu, Asus memperkenalkan Transformer 3, sebuah PC mobile ‘sesungguhnya’; Transformer 3 Pro, komputer personal 2-in-1 serbabisa; ZenBook UX360UA, perangkat flip berspesifikasi tinggi; serta ZenBook 3 UX390UA, diramu sebagai notebook prestisius dengan tubuh anggun dan ramping.

ZenBook 3 UX390UA

Predikat ‘notebook tertipis di dunia’ sudah direbut oleh Acer Switft 7, tapi hal itu tidak mengurangi semangat Asus dalam menghadirkan device clamshell berlayar 12,5-inci FHD anggun ini untuk konsumen nusantara. Tubuh UX390UA tersusun atas bahan aluminium 6013, umumnya dipakai buat membangun pesawat terbang; diramu setipis dan seringan mungkin hingga memiliki ketebalan hanya 11,9mm dan berbobot 910g – dengan pilihan warna emas, biru dan abu-abu.

Asus Notebook 3 4

Di tubuh mungil tersebut, Asus memampatkan komponen bertenaga yang terdiri dari proses Intel Core generasi ke-7 ‘Kaby Lake’, RAM LPDDR3 2133MHz 16GB, penyimpanan SSD PCIe generasi ke-3 sebesar 512GB dan baterai 6-cell 40WHrs. Hebatnya lagi, ZenBook 3 memanfaatkan sistem pendingin super-tipis (cuma 0,3mm) berbasis liquid-crystal polymer di dalam demi menjaga hardware tetap sejuk.

Asus Notebook 3 8

 

ZenBook Flip UX360UA

Asus Notebook 3 6

Jika Anda menginginkan alternatif yang lebih fleksibel, namun tetap ramping dan menyimpan komposisi hardware mumpuni, UX360UA bisa jadi alternatif. Meski tidak setipis UX390UA (ketebalannya 1,3cm), notebook ini mempunyai struktur tubuh flip yang dioleh dari lempengan aluminium utuh dengan layar sentuh 13,3-inci QHD+. Produk ini masih mengusung chip Intel generasi ke-6 (i7-6500U atau i5-6200U), dibantu RAM4GB dan storage SSD M.2 SATA 512GB.

Asus Notebook 3 5

 

Transformer 3 Pro T303

Asus T303 2

Deskripsi serbabisa bukanlah klaim sembarangan. Device 2-in-1 berlayar WQHD+ 12,6-inci ini kabarnya dapat Anda gunakan sebagai tablet, notebook, music station, sampai menopang gaming. Caranya? Cukup dengan menyambungkan Transformer 3 Pro T303 ke docking Asus ROG XG Station 3. Selain itu, perangkat juga dapat dipasangkan ke universal dock, memberikannya port tambahan untuk memasang monitor dan keyboard.

Asus T303 1

Versi Pro dari Transformer 3 ini dipersenjatai Intel Core i7–6500U, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD M.2 512GB, serta baterai polymer 39WHrs.

 

Transformer 3 T305

Asus T305 1

Sama-sama mempunyai rancangan serupa, layar beresolusi 3K, dibekali port USB type-C dan kompatibel ke docking ROG XG Station 2 layaknya Pro, perbedaan T305 adalah target konsumen: dikhususkan buat mereka yang menginginkan ‘sistem berkinerja tinggi untuk bekerja dan bermain di perjalanan’. Karena alasan itu, Asus memasangkan tipe prosesor berbeda, yakni Intel Kaby Lake low voltage demi memaksimalkan durasi waktu pemakaian.

Asus T305 2

Selain komposisi hardware-hardware yang tak jauh berbeda, Transformer 3 T305 dilengkapi speaker ber-amplifier ‘mutakhir’ serta kamera belakang 13-megapixel, mutunya dijanjikan berada jauh di atas rata-rata kamera untuk notebook.

Daftar harganya bisa Anda lihat di bawah:

  • ZenBook 3 UX390UA – Rp 24,3 juta
  • Transformer 3 Pro T303 – Rp 19,3 juta
  • Transformer 3 T305 – Rp 15,3 juta

(Asus belum menyingkap informasi harga dari varian ZenBook Flip.)

Asus Notebook 3 2

Asus Notebook 3 10

Razer Blade Stealth Kini Sajikan Intel Kaby Lake, SSD 1TB dan Mendapatkan Upgrade Baterai

Di antara beragam produk Razer, Blade Stealth merupakan salah satu yang paling unik karena esensinya ia tidak disiapkan hanya untuk gamer saja. Blade Stealth mengusung desain super-tipis dan memanfaatkan pendekatan docking, sehingga Anda dapat membawa-bawanya dengan mudah, tapi tetap dapat menikmati beragam permainan blockbuster saat tiba di rumah.

Dengan konsep atraktif itu, Blade Stealth memperoleh banyak pujian terutama pada sisi desain dan performa berkat dukungan GPU desktop. Masalahnya, penyajian produk sedikit kurang sempurna karena keterbatasan penyimpanan dan kurang maksimalnya daya tahan baterai. Namun pengungkapan Intel Kaby Lake menandai langkah upgrade besar-besaran yang Razer terapkan pada Blade Stealth, disingkap di ajang PAX West 2016.

Razer Blade Stealth 4

Meski demikian, Anda mungkin tidak akan melihat update di sisi penampilan. Versi baru Blade Stealth serupa pendahulunya, termasuk ukuran dan spesifikasi layar. Notebook mempunyai ketebalan hanya 1,32-sentimeter dan berbobot kurang dari 1,3kg – dibentuk dari bongkahan aluminium kelas pesawat terbang, serta didukung sistem pencahayaan Razer Chroma.

Razer Blade Stealth 5

Laptop menghidangkan layar seluas 12,5-inci dengan pilihan resolusi QHD 2560×1440 atau 4K 3840×2160, keduanya menggunakan tipe indium gallium zinc oxide (IGZO). Para pekerja kreatif akan sangat mengapresiasi tipe 4K karena panel memiliki Adobe RGB 100 persen, menjanjikan kualitas warna jempolan dan saturasi ‘high-color‘. Viewing angle-nya sendiri mencapai 170 derajat, sehingga konten tetap dapat terlihat jelas hampir dari semua arah, cocok buat presentasi maupun bekerja.

Razer Blade Stealth 2

Upgrade terbesar yang Razer implementasikan adalah mengganti chip Skylake i7-6500U dengan prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7500U, memberinya kekuatan komputasi 2,7Ghz sampai 3,5Ghz via Turbo Boost. Lalu kehadiran GPU integrated Intel HD Graphics 620 diklaim mampu mendongkrak performa visualnya. Selain itu, Razer menyematkan RAM sampai 16GB serta storage SSD 1TB di dalam ‘new‘ Blade Stealth.

Untuk sumber tenaganya, device ditopang baterai 53,6Wh, diisi ulang dengan power adapter USB type-C. Unit baterai tersebut menjaga Blade Stealth tetap beroperasi selama sembilan jam, kapasitasnya 15 persen lebih tinggi dibanding model terdahulu.

Razer Blade Stealth 1

Untuk unit docking Razer Core, Razer tak lupa menyediakan beragam pilihan GPU anyar dari Nvidia (Pascal) maupun AMD (Polaris); yaitu Radeon RX 480, RX 470, dan RX 460, serta GeForce GTX 1080, GTX 1070 dan RX 1060 – memastikannya sudah ‘VR Ready’.

Harganya sudah pasti tidak murah. Blade Stealth dibanderol mulai dari US$ 1.000, dan Razer Core dijual terpisah, yakni US$ 500 (US$ 400 dengan pembelian Blade Stealth). Gerbang pre-order telah dibuka, dan produk akan mulai didistribusikan di bulan Oktober 2016.

Sumber: Razer Zone.

Lenovo Air 13 Pro Siap Saingi MacBook Air dan Mi Notebook Air

Baru beberapa hari setelah Xiaomi memperkenalkan laptop perdananya, kini giliran Lenovo yang mengungkap perwakilannya untuk menantang MacBook Air. Oke, ini memang bukan pertama kali raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut merilis pesaing MacBook Air, tapi namanya sangat menunjukkan maksudnya: Lenovo Air 13 Pro.

Laptop Windows 10 ini dibekali spesifikasi yang cukup mumpuni. Pada kenyataannya, jeroannya agak mirip dengan kepunyaan Mi Notebook Air: layar IPS 13,3 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, prosesor Intel Core i5 atau i7, RAM hingga 8 GB, SSD hingga 512 GB dan GPU Nvidia GeForce GTX 940MX.

Menemani itu semua adalah sensor pemindai sidik jari – laptop besutan Xiaomi tidak mempunyainya. Dimensinya hampir identik dengan Mi Notebook Air, dengan ketebalan 14,8 mm dan bobot 1,29 kg. Singkat cerita, Lenovo Air 13 Pro telah memenuhi berbagai syarat untuk diadu dengan MacBook Air.

Namun sayangnya, laptop ini hanya akan dipasarkan di Tiongkok saja, sama seperti Mi Notebook Air – paling tidak sejauh ini. Varian terendahnya dibanderol 5.499 yuan (± Rp 10,9 juta), sedangkan yang tertinggi seharga 6.999 yuan (± Rp 13,9 juta). Yup, sepertinya masih belum ada yang bisa menandingi Xiaomi untuk masalah harga.

Sumber: The Verge dan Lenovo.

Inilah Mi Notebook Air, Laptop Perdana dari Xiaomi

Setelah dirumorkan sejak lama, Xiaomi akhirnya merilis laptop perdananya. Dijuluki Mi Notebook Air, jelas sekali bahwa laptop ini mengemban misi untuk menantang MacBook Air. Kendati demikian, ia tidak serta-merta merupakan hasil kloning dari laptop garapan Apple tersebut.

Desainnya sendiri menurut saya lebih mirip dengan MacBook Pro Retina, dimana tidak ada satu sisi yang meruncing yang lebih tipis daripada sisi lainnya. Xiaomi menawarkan dua varian dengan ukuran layar yang berbeda: 13,3 inci dan 12,5 inci, masing-masing dengan resolusi full-HD.

Varian 13,3 inci terdengar lebih menarik karena mengusung spesifikasi yang lebih mumpuni: prosesor Intel Core i5-6200U 2,3 GHz, GPU Nvidia GeForce 940MX, RAM 8 GB DDR4, SSD berkapasitas 256 GB dan baterai berdaya tahan 9,5 jam. Semua itu dikemas dalam tebal bodi tidak lebih dari 14,8 mm, dengan bobot hanya 1,28 kg.

Varian 12,5 inci di sisi lain malah punya bodi yang lebih tipis dan lebih ringan lagi, tepatnya 12,9 mm dan 1,07 kg. Pun begitu, performanya tidak segalak kakaknya: prosesor Intel Core m3 dengan GPU terintegrasi, RAM 4 GB dan SSD 128 GB. Beruntung daya tahan baterainya lebih awet di angka 11,5 jam.

Meski lebih tipis daripada MacBook Air, Mi Notebook Air masih mengemas port yang cukup lengkap / Xiaomi
Meski lebih tipis daripada MacBook Air, Mi Notebook Air masih mengemas port yang cukup lengkap / Xiaomi

Melihat tipisnya kedua varian Mi Notebook Air ini, Anda mungkin khawatir mereka bakal mengemas port tunggal seperti MacBook. Tidak, kasusnya berbeda dengan Apple. Xiaomi membekali kedua laptop-nya dengan port USB-C, sepasang port USB 3.0, port HDMI dan jack audio 3,5 mm.

Mi Notebook Air mengandalkan Windows 10 sebagai sistem operasinya. Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah speaker besutan AKG, lengkap dengan teknologi Dolby Audio. Lebih lanjut, kedua laptop ini bisa di-pair dengan Mi Band, dimana pengguna selanjutnya bisa mem-bypass lock screen tanpa perlu memasukkan kata sandi, macam yang ditawarkan Apple lewat OS versi terbarunya.

Bagian luar Mi Notebook Air sama sekali tidak dihiasi logo apapun / Xiaomi
Bagian luar Mi Notebook Air sama sekali tidak dihiasi logo apapun / Xiaomi

Mendompleng nama Xiaomi, tentu saja Mi Notebook Air dipasarkan dengan banderol harga yang sangat menggiurkan. Varian 13,3 incinya yang punya spesifikasi teratas cuma dipatok 5.000 yuan, atau setara Rp 9,9 juta. Varian 12,5 incinya malah lebih murah lagi di angka 3.500 yuan, atau kurang lebih sekitar Rp 6,9 juta.

Kedua varian bakal dipasarkan di Tiongkok mulai tanggal 2 Agustus mendatang. Sejauh ini tidak ada keterangan terkait rencana Xiaomi untuk memasarkan Mi Notebook Air di luar kampung halamannya, tapi saya yakin banyak sekali konsumen tanah air yang sudah menantikan kedatangannya.

Sumber: Ars Technica dan Xiaomi.

Tipis dan Ringan, Gaming Laptop Gigabyte Aero 14 Juga Mengusung Baterai Besar

Setipis dan seelegan MacBook, tapi dengan performa tidak kalah dari Alienware; konsep ultrabook gaming ini telah dipopulerkan oleh Razer lewat lini Blade, dan di tahun 2016 ini konsumen semakin mudah menemukan perangkat serupa. Yang terbaru datang dari Taiwan, tepatnya sang pabrikan motherboard Gigabyte.

Mereka dengan bangga memperkenalkan Gigabyte Aero 14, sebuah laptop gaming berdesain ringkas yang tidak segan mengusung titel ultraportable. Tebal bodinya tidak sampai 2 cm – tepatnya 19,9 mm di sisi yang paling tebal – dengan bobot cuma 1,89 kg dan dibalut oleh material aluminium.

Terlepas dari keterbatasan ruang di bodi setipis itu, Gigabyte berhasil menjejalkan sejumlah komponen kelas atas yang mencakup prosesor Intel Core i7 generasi keenam, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M 3 GB, RAM 16 GB DDR4 dan sepasang M.2 SSD untuk penyimpanannya.

Gigabyte Aero dilengkapi sederet tombol macro yang bisa diprogram sesuai kebutuhan / Gigabyte
Gigabyte Aero dilengkapi sederet tombol macro yang bisa diprogram sesuai kebutuhan / Gigabyte

Layarnya sendiri memiliki bentang diagonal sepanjang 14 inci, seperti yang bisa kita tebak dari namanya, dengan panel IPS beresolusi 2560 x 1440 pixel alias QHD. Seandainya layar tersebut masih kurang, pengguna bisa menyambungkannya ke monitor 4K lewat sambungan HDMI 2.0.

Gigabyte tak lupa menyematkan fitur khas gaming seperti misalnya deretan tombol macro pada keyboard yang bisa diprogram sesuai kebutuhan. Pun demikian, Aero 14 juga dirancang untuk menemani pengguna di jam-jam produktif dengan baterai berkapasitas 94,24 Wh yang diklaim 50 persen lebih besar dibanding gaming laptop berbodi tipis lain di pasaran, sanggup menyajikan daya tahan hingga 10 jam nonstop.

Tiga buah port USB 3.0 bisa Anda temui di bagian sampingnya, begitu juga dengan port USB-C. Gigabyte saat ini telah memasarkan Aero 14 dengan banderol harga mulai $1.599 dan tiga pilihan warna: hitam, oranye dan hijau.

Sumber: SlashGear dan Gigabyte.

Dell Siapkan Vostro dan Latitude Baru Demi Penuhi Kebutuhan Profesional di Indonesia

Meski bukan lagi pendatang baru, bulan Juni ini menandai tahun pertama Dell beroperasi di bawah nama PT. Dell Indonesia setelah mereka mendarat di tanah air 16 tahun silam. Momen tersebut tidak Dell sia-siakan, di tanggal 15 Juni kemarin, mereka bawa anggota baru dari dua keluarga perangkat komersial ke pasar lokal, yaitu seri Vostro dan Latitude.

Dell Vostro & Latitude 8
Managing director Dell Indonesia Catherine Lian.

Produk-produk di atas dimaksudkan untuk melengkapi kiprah Dell dalam menyediakan solusi buat client dan enterprise, software serta bermacam-macam layanan yang mereka yakini sebagai keunggulan kompetitif dibanding perusahaan-perusahaan lain di kancah industri IT Indonesia. Deretan device tersebut melipui PC desktop Vostro 3650, Vostro 3250 small form factor, ultrabook Dell Latitude 13 7000 dan notebook Latitude 12 7000 2-in-1.

Vostro 3650 dan 3250

Dari penjelasan EUC commercial director Primawan Badri, seri Vostro sengaja disiapkan untuk kebutuhan usaha kecil-menengah. Device menyajikan keseimbangan antara fitur dan performa, desain yang difokuskan ke konsumen serta servis khusus. Vostro mudah digunakan, lulus uji ketahanan sehingga tetap dapat beroperasi di lingkungan ekstrem, dan ditopang fitur-fitur bisnis – termasuk kehadiran port legacy.

Dell Vostro & Latitude 3
Dell Vostro 3250 (kiri) dan 3650 (kanan).

Dell mengerti bahwa di kelas small-medium business, mayoritas pengusaha belum memiliki departemen IT sendiri. Tapi itu tidak masalah karena sang perusahaan komputer asal Texas itu sudah mempersiapkan ProSupport. Menyempurnakan servis on-site, ProSupport adalah layanan prioritas 24/7, di mana tim Dell bisa membantu Anda kapanpun dibutuhkan, misalnya jika terjadi kerusakan tiba-tiba. Tiap pembelian Vostro sudah disertai ProSupport selama setahun dan dapat diperpanjang sampai empat tahun.

Dell Vostro & Latitude 14
Commercial director Primawan Badri menunjukkan betapa ringannya Vostro 3250.

Buat Vostro Sendiri, perangkat sudah melewati 50 tahapan uji coba, dan alhasil, rata-rata baru menunjukkan kerusakan setelah 500 ribu jam pemakaian. Dengannya, Dell juga sukses memperkecil peluang insiden Vostro tipe desktop sebesar lebih dari 30 persen.

Dell Vostro & Latitude 2
Tipe Vostro dilengkapi dengan dukungan ProSupport.

Vostro seri 3000 didesain agar scalable dan menghemat tempat, dirancang dalam wujud small maupun mini tower. Baik 3650 dan 3250 mempunyai spesifikasi yang kurang lebih serupa: prosesor Intel generasi ke-6 hingga Core i7, GPU Intel HD, RAM 16GB, hard drive sampai 2TB, optical disk drive DVD, MCR 5-in-1, rangkaian port termasuk Gigabit Ethernet, konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, dibundel bersama McAfee Security Center dan ProSupport.

Desain Vostro 3250 memang lebih padat, namun Anda bisa memasangkan GPU discreet dari AMD ataupun Nvidia di 3650, menambahkan performa grafisnya.

Latitude 13 7000

Dell Vostro & Latitude 10
Latitude 13 7000 (kiri) dan Latitude 12 7000 2-in-1 (kanan).

Angka 7000 di nama mengindikasikan bahwa ia diramu sebagai produk premium. Terpilih menjadi penerima penghargaan CES Innovation Awards 2016, Latitude 13 7000 merupakan notebook bisnis terkecil di kelasnya saat ini; dengan bobot hanya 1,12kg dan berketebalan 14,32mm. Berkat teknologi Infinity-Edge, Dell berhasil menyematkan layar 13,3-inci di form factor 11-inci.

Dell Vostro & Latitude 12
Latitude 13 7000.

Di aspek desain, Latitude 13 hampir identik dengan varian XPS 13, sama-sama mengusung bahan serat karbon. Hanya saja ia mempunyai tipe finishing berbeda misalnya tubuh doff dipadu tekstur anti-slip, kemudian ditambah fitur-fitur keamanan. Anda ditawarkan opsi layar full-HD serta QHD+, diproteksi Gorilla Glass. Walaupun kecil, baterai dijanjikan mampu menjaga ultrabook tetap aktif hingga 10 jam.

Dell Vostro & Latitude 7
Primawan Badri mempresentasikan fitur-fitur Latitude 13 7000.

Di dalam, Latitude 13 7000 ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-enam (hingga M7), kartu grafis Intel HD Graphics 515, RAM 16, serta storage SSD 512GB. Buat akses dan keamanan, tersedia TPM, FPR, Smart card reader, NFC, serta software dan sistem enkripsi Dell. Produsen tak lupa membubuhkan port USB type-C dengan teknologi Thunderbolt 3.0.

Dell Vostro & Latitude 9
Sisi punggung Latitude 13 7000 (kiri) dan Latitude 12 2-in-1 (kanan).

Latitude 12 7000 2-in-1

Menurut Dell, device 2-in-1 sekarang sedang naik daun, dan menunjuk Latitude 12 7000 2-in-1 sebagai perwakilan mereka di level high-end. Perangkat ini ialah salah satu notebook 12,5-inci tertipis, dengan berat cuma 0,73kg (jadi 1,4kg ditambah keyboard). Rangkaian port diposisikan di bagian display agar perangkat mendapatkan segala konektivitas penting meskipun digunakan di mode tablet.

Dell Vostro & Latitude 11
Kedua Latitude masuk ke kategori premium.

Latitude 12 7000 menyuguhkan pilihan layar touch FHD ataupun 4K, dan transisi dari mode laptop ke tablet diklaim seamless melalui connector bermagnet. Komponen keyboard ultraslim-nya ber-backlight, dan Anda bisa menambahkan beragam aksesori lain semisal Folio (cover pelindung), Dell Adapter (USB type-C ke VGA, HDMI, RJ-45 dan USB 3.0), Dell Power Companion (power bank), serta Active Stylus.

Dell Vostro & Latitude 1
Latitude 12 7000 2-in-1 (kiri) dan Latitude 13 7000 (kanan).

Seperti Latitude 13 7000, Dell membekali perangkat 2-in-1 ini dengan Intel Skylake hingga Core M7 dan GPU HD Graphics 515, RAM 8GB, penyimpanan SSD 512GB, dibantu baterai yang memastikannya bisa beroperasi sampai sembilan jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Selain Wi-Fi, tampaknya ada fitur mobile broadband opsional.

Dell Vostro & Latitude 6
Primawan Badri di sesi presentasi Latitude 12 7000 2-in-1.

Dell Vostro & Latitude 13

Harga

  • Dell Vostro 3650 dan 3250 SFF – mulai dari Rp 5,3 juta
  • Dell Latitude 12 7000 2-in-1 – mulai dari Rp 18,9 juta
  • Dell Latitude 13 7000 – mulai dari Rp 22 juta