INAICTA Bisa Berperan Sebagai Penyemangat Untuk Startup Indonesia

Dalam ajang INAICTA yang diselenggarakan beberapa hari yang lalu, muncul berbagai produk dan inovasi yang dikembangkan oleh para peserta. INAICTA merupakan ajang penghargaan bagi para inovator dibidang teknologi informasi yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia. Banyak dari kita dalam dunia startup terus melihat munculnya produk dan perusahaan teknologi berbasis internet, tetapi mungkin banyak inovasi yang bisa dilihat dalam bidang robotik atau elektronik.

Di ajang tersebut, semua nama besar perusahaan di industri teknologi serta beberapa perusahaan baru memamerkan produk mereka di aula di luar ruang konferensi, sementara di lantai bawah, yang tidak terlalu diperhatikan oleh para peserta, para siswa sekolah dasar membuat dan mengembangkan berbagai robot yang bisa melakukan segala macam hal.

Para siswa ini adalah siswa di usia 9-12 tahun yang merancang solusi untuk efisiensi tenaga kerja. Anak-anak ini dihadapkan dengan berbagai masalah, dan mereka harus segera bekerja dalam tim untuk menciptakan robot yang akan mengatasi masalah-masalah tersebut.

Continue reading INAICTA Bisa Berperan Sebagai Penyemangat Untuk Startup Indonesia

INAICTA Could Serve as Wake Up Call for Indonesian Startups

A number of amazing products and innovations were on display this week at INAICTA, the government-held information technology awards for innovative Indonesians. A lot of us in the technology startup scene keep seeing internet-based products and companies but perhaps there’s more to be seen in the robotics or electronics field.

All the big name companies in the tech industry as well as some not so well known were showing off their products at the hall outside the conference room but downstairs where the attendees didn’t really bother to go, were primary school students making and programming robots to do all sorts of things. Continue reading INAICTA Could Serve as Wake Up Call for Indonesian Startups

The Treehouse: Internet Hopes and Hypes

Puff Doggy by Daniel Peacock[Editor’s note: The infamous Treespotter has always been an astute and sharp observer of what is going on in Indonesia. Beginning today, The Treehouse at DailySocial will be host to Treespotter’s public thoughts and remarks with regards to technology, enterprise, startups, and the media. As Treespotter is not an employee of DailySocial his views and comments may not necessarily reflect that of DailySocial. Regardless, we are thrilled to have his column. Welcome to The Treehouse.]

There’s an interesting piece from the BBC – on Google’s increased attention on Asia – the shifting gravity as BBC puts it. The article itself didn’t mention Indonesia, it was mostly about China. Google got kicked out of China for doing the right thing. For many foreign players, China is an increasingly competitive market, true on the internet just as it’s true in textile: China now outsource clothes manufacturing to Vietnam. If you think textile was worrying, this is a whole different league.

Continue reading The Treehouse: Internet Hopes and Hypes

Sebuah Daftar Singkat dari Investor Teknologi di Indonesia

Akhir-akhir ini banyak sekali investasi yang terjadi di Indonesia, startup di bidang teknologi menjadi sorotan dan (hampir) semua orang membicarakannya. Namun, saya melihat lebih banyak dana investasi yang dibentuk daripada startup berkualitas tinggi yang diluncurkan, bukti kuat bahwa semua orang mencoba untuk masuk ke industri ini tetapi sayangnya startup yang ada belum siap, atau kemungkinan lain dimana para startup ini tidak membutuhkan dana (kecil kemungkinannya).

Melalui artikel ini saya akan mencoba memberikan gambaran serta beberapa info tentang lembaga investasi teknologi yang dibentuk untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan startup Indonesia, serta informasi tentang latar belakang dan portofolio mereka. Mudah-mudahan ini dapat memberikan perbandingan yang objektif bagi para pembaca tentang para investor mana saja yang saat ini aktif bermitra dengan para startup dalam bentuk akselerator, inkubator bisnis atau VC.

Continue reading Sebuah Daftar Singkat dari Investor Teknologi di Indonesia

A Simple List of Indonesian Tech Investors

Investments in Indonesia is going crazy these days, everyone’s doing something with tech startups – sort of. These days, I’m seeing more fund being set up rather than high-quality startup launches, which proofs that everybody is trying to get a piece of the cake but the startups aren’t prepared yet, or the startups simply doesn’t need fund (less likely).

So, in this post I’m gonna give some overview info on the several tech investment funds being set up to invest in Indonesian startup companies, their background and portfolios. Hopefully this can give you guys a clear objective comparison on the investors currently active on looking and partnering with startups in a form of an incubator, business accelerator or venture capital.

Continue reading A Simple List of Indonesian Tech Investors

Investasi di Tokopedia, CyberAgent Ventures Akan Buka Kantor Di Indonesia

Seiring dengan ekspansi portofolio dengan pendanaan terhadap Tokopedia, CyberAgent Ventures sebagai sebuah perusahaan investasi asal Jepang mengumumkan rencananya untuk membuka kantor di Indonesia. Nobuaki Kitagawa, Direktur Overseas Investment CyberAgent Ventures, mengatakan, “Kami melihat besarnya potensi pasar internet di Indonesia, sehingga berencana untuk membuka kantor kami di sini untuk terus mengembangkan investasi kami.”

Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit di rilis persnya, sebelumnya sudah kami informasikan bahwa CyberAgent Ventures telah menginvestasikan US$700 ribu untuk Tokopedia dan mendapatkan 10% saham. Ini berarti valuasi Tokopedia saat ini mencapai US$7 juta. Suatu pencapaian yang bagus untuk Tokopedia yang belum berusia dua tahun. Sebelumnya Tokopedia sudah memperoleh pendanaan dari PT Indonusa Dwitama dan East Ventures.

Continue reading Investasi di Tokopedia, CyberAgent Ventures Akan Buka Kantor Di Indonesia

Bangun Startup, Jauhkan Investor!

Membangun sebuah startup memang tidak semudah membalik telapak tangan, dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan yang tidak sedikit. Kemampuan manajemen sudah mutlak dimiliki oleh seorang startup founder, apalagi kalau seorang founder memilik keberanian yang cukup untuk menolak investor.

Sejak beberapa minggu kemarin saya sering kali membahas mengenai investor dan cara pandan mereka, apakah saya menganjurkan anda untuk mengejar-ngejar investor untuk meletakkan uang di hadapan anda? Tentu tidak. DailySocial, startup saya tercinta ini, merupakan salah satu produk hasil bootstrapping.

Apa sih bootstrapping itu? Jawaban cepatnya adalah, membangun sebuah startup tanpa campur tangan VC. Jawaban rincinya silahkan lihat-lihat di Wikipedia. Memangnya bisa membangun sebuah startup tanpa VC? Tentu bisa.

Continue reading Bangun Startup, Jauhkan Investor!

Iklim Investasi Startup Web di Indonesia

Berawal dari pembicaraan saya dengan beberapa investor dalam 2 minggu ini, saya berkesempatan ngobrol langsung dengan 5 calon investor yang tertarik untuk invest di web startup lokal. Saya pun mendapat banyak perspektif baru dari sudut pandang seorang investor ketika ingin melakukan investasi di sebuah startup.

Kebanyakan dari mereka cukup terkejut ketika melihat poster startup-startup Indonesia yang ternyata sudah cukup banyak. Pertanyaan yang hampir selalu keluar adalah “Yang mana yang bagus dan potensial?”. Tentu saja itu yang mereka cari, saya pun menyebut beberapa startup yang menurut pendapat pribadi saya cukup menarik meskipun belum ada yang “world changing” ataupun “disruptive”.

Continue reading Iklim Investasi Startup Web di Indonesia

Google Rambah Dunia Venture

Google hari ini mengumumkan secara resmi sebuah ‘petualangan’ baru-nya di dunia maya. Setelah sibuk akuisisi sana-sini, akhirnya Google memutuskan untuk membentuk sebuah badan Venture Capital. VC ini diberi nama Google Ventures yang digawangi oleh Bill Maris dan Rich Miner (interesting name btw).

This is Google’s effort to take advantage of our resources to support innovation and encourage promising new technology companies. By borrowing the best practices of top-tier, financially focused venture capital firms and bringing to bear Google’s unique technical expertise and brand, we think we can find young companies with truly awesome potential and encourage their development into successful businesses.

Ini sebuah bukti bahwa Google memang bingung dengan semua kekayaan yang dimilikinya, dan strategi ini adalah cara yang tepat mengingat banyak sekali startup yang membutuhkan VC-VC seperti ini.Google Ventures ini akan ditugaskan untuk mencari startup-startup dengan ide-ide inovatif dan kreatif dan tentu saja memiliki business plan yang bagus.Saya sendiri belum menemukan informasi mengenai syarat-syarat untuk mengajukan business plan ke Google Ventures, apakah sudah mendukung startup lokal atau belum (i highly doubt it).

Langkah yang bisa dibilang menantang untuk Google dengan kekayaannya yang cukup banyak. Loh, padahal minggu kemarin Google baru saja memecat 200 karyawannya kan? Tapi, minggu ini Google sudah membuka lowongan untuk 300 orang Engineer, Sales dan Marketing jadi tidaklah relevan untuk berasumsi Google mulai jatuh.

Namun meskipun masih eksperimental, Google tidak tanggung-tanggung dalam mengelola Google Ventures ini terbukti dengan ditunjuknya 2 orang dengan pengalaman puluhan tahun mengelola bisnis serupa. Bill Maris sudah terbukti sukses mendirikan Burlee.com dengan 13 tahun pengalaman, dan Rich Miner dengan 25  tahun pengalaman di bisnis manajemen produk dan inovasi.

Lalu, kapan para pemegang dana lokal mulai berani melakukan strategi serupa? Saya rasa dengan analis dan ketajaman intuisi yang tepat, tidak ada alasan untuk takut invest di startup lokal 🙂

sumber