Dirilis di Bulan April 2016, Harga HTC Vive Dipatok di Atas Oculus Rift

Hubungan antara Vive dan Rift lebih erat dari dugaan kita. Di tahun 2012, CCO HTC Phil Chen sempat mencoba menghubungi Oculus untuk mengajak bekerja sama. Merasa diabaikan, mereka malah mendapatkan partner baru: Valve. Vive boleh dibilang merupakan satu-satunya produk yang berkesempatan menandingi kencanggihan Rift di era kebangkitan virtual reality.

Bulan Januari silam menandai dimulainya duel di antara kedua perusahaan tersebut. Harga, tanggal peluncuran dan masa pre-order Rift diumumkan; dan tidak lama disusul oleh informasi lebih lanjut soal Vive. Sang produsen asal Taiwan itu tampaknya enggan berlama-lama menahan detail soal headset andalan mereka. Kepada CNET, HTC mengonfirmasi momen perilisan dan harga – yang ternyata dipatok lebih mahal dari Oculus Rift.

HTC menyampaikan bahwa Vive akan dibanderol di harga US$ 800, US$ 200 di atas Rift dan segera tersedia untuk publik pada bulan April 2016. Menakar dari fitur yang sebelumnya sempat diperlihatkan – Lighthouse, kamera depan, sistem SteamVR Chaperone; Vive memang satu level lebih handal dibanding Rift.

Dengan mengenakan Vive, Anda dipersilakan berdiri dan bergerak dalam ruang terbatas. Metode ini memastikan konten virtual reality terasa lebih immersive, misalnya saat Anda bertualang di bawah laut atau berbaku tembak melawan tentara bayaran digital. Dan O’Brien selaku vice president virtual reality business HTC menjanjikan satu hal: “Tak ada produk lain yang semutakhir Vive.”

Alasan mengapa Vive dibanderol di harga tinggi ialah produk disajikan sebagai sebuah ‘sistem lengkap’. Bundel Vive Consumer Edition berisi unit headset, dua base station untuk mendeteksi gerakan user, earbud, boks buat menyambungkan Vive ke PC, serta sepasang controller wireless. Berbeda dari Oculus, tim pencipta Vive menganggap controller sebagai aspek krusial pendukung pengalaman pengguna.

Chet Faliszek dari Valve menuturkan, mereka tidak mempunyai rencana untuk menjual paket tanpa controller karena mereka ingin memberikan platform konsisten bagi developer. Headset versi konsumen menyuguhkan desain strap serta bantalan yang lebih nyaman, penyempurnaan pada penampilan, base station yang bekerja lebih hening, serta microphone.

Vive juga dibekali dua permainan gratis, yaitu Job Simulator garapan Owlchemy Labs serta Fantastic Contraption ciptaan Nortway Games dan Radial Games. Tentu saja Anda tetap memerlukan PC ber-hardware mumpuni buat menikmati konten Vive secara optimal. Masa pre-order akan dibuka pada tanggal 29 Februari 2016.

Sumber tambahan: Blog HTC Vive.

GeForce GTX 970 Dikonfimasi Sanggup Jalankan Hampir Semua Game di HTC Vive dan Oculus Rift

Banyak orang mengira faktor yang membatasi produk VR terletak pada harga. Faktanya, semurah apapun headset ditawarkan, konsumen tetap memerlukan sistem mumpuni buat menopangnya. Produsen sudah menyingkap daftar hardware untuk mengakses konten secara optimal, tapi apakah informasi itu dapat dijadikan sebuah standar dalam penyajian VR?

Di ranah tersebut, dua nama besar tampak mendominasi: Oculus Rift dengan dukungan Facebook di belakangnya, dan Vive hasil kolaborasi HTC dan Valve. Keduanya dijadwalkan untuk meluncur tahun ini, namun karena HTC belum mengumumkan list komponen pendukung Vive, publik jadi penasaran apakah system requirements-nya setara Rift. Untungnya ada sebuah kabar baik disampaikan oleh PC Gamer.

Kedua developer telah memberi konfirmasi bahwa kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290 sanggup menangani hampir semua konten virtual reality. Jadi andai PC Anda memenuhi syarat buat mengoperasikan Oculus Rift, maka menikmati permainan-permainan di HTC Vive juga tidak akan ada masalah. Menariknya lagi, GTX 970 bukanlah batasan minimal yang mengharuskan Anda memasang setting grafis di level terendah.

Tentu saja, layaknya permainan PC, setup harus disesuaikan. Head-mounted display VR akan lebih membebani sistem dibanding layar biasa. Jika Anda berambisi buat menaruh slider setting grafis setinggi-tingginya, silakan gunakan GPU high-end semisal GTX 980. Tapi perlu diketahui, skenario di atas hanya muncul pada judul-judul khusus yang sudah dirilis, satu contohnya ialah Elite: Dangerous.

Pengguna awam tidak perlu bingung karena mayoritas game VR telah dioptimalkan ke headset. Sisi visual di beberapa judul seperti Space Pirate Trainer dan Audioshield lebih difokuskan ke penyuguhan warna ketimbang ketajaman tekstur. Kemudian di Lucky’s Tale, Edge of Nowhere dan Chronos, kamera dikunci di satu posisi; sehingga developer bisa mengendalikan seberapa banyak objek yang mereka perlihatkan di layar.

Para antusias VR kelas kakap mungkin sangat mengantisipasi permainan-permainan hardcore sekelas Elite, dan tak sabar menanti EVE: Valkyrie. Namun terdapat peluang besar, game-game generasi pertama Rift dan Vive bahkan tidak mempunyai menu setting grafis.

Motede tersebut adalah langkah aman. Mengapa? Headset VR berbeda dari display jenis monitor. Ketika frame rate turun dari batasan minimal, mutu konten jadi sangat anjlok. Solusi mudahnya ialah dengan tidak memberikan kesempatan bagi pengguna buat mengutak-atik kualitas visual.

Gambar: GeForce.com.

MSI Umumkan Jajaran Notebook Gaming VR Ready Pertama di Dunia

Berdasarkan tanggal peluncuran Oculus Rift dan Vive, teknologi virtual reality akhirnya tiba buat khalayak umum tidak lama lagi lagi. Dari perspektif konsumen, sejumlah hal memang perlu disiapkan agar mereka bisa menikmati konten dengan optimal. Dan dari sana, muncul standar-standar seperti Oculus Ready PC atau Nvidia VR Ready.

Membahas sistem yang sanggup menopang VR, kita akan segera membayangkan PC-PC desktop tower dengan hardware high-end. Bukan hal aneh, mengingat Rift saja menuntut GPU GTX 970. Namun satu perusahaan spesialis produk gaming dari Taiwan berhasil memampatkan komponen berperforma tinggi untuk menopang virtual reality ke produk mereka. Di akhir minggu lalu, MSI mengumumkan deretan notebook Nvidia VR Ready pertama di dunia.

MSI VR Ready 02

Setelah riset panjang dan program kolaborasi bersama Nvidia, Micro-Star International mengungkap dua varian laptop gaming pendukung VR, yaitu GT72S dan GT80S Titan, masing-masing terbagi dalam versi berbeda. Mereka semua sudah memperoleh persetujuan langsung dari Nvidia, dan daftarnya ialah sebagai berikut:

  • GT72S 6QF Dominator Pro
  • GT72S 6QF Dragon Edition (29th Anniversary Edition)
  • GT72S 6QF Dominator Pro G Heroes Special Edition
  • GT80S 6QF Titan SLI 29th Anniversary Edition
  • GT80S 6QF Titan SLI Heroes Special Edition

MSI VR Ready 01

Kunci dari kapabilitas produk-produk di atas adalah kehadiran kartu grafis GeForce GTX 980, dan bukan versi ‘mobile-nya’. Dan di kedua tipe GT80S, Anda tidak mendapatkan satu, melainkan sepasang GPU GTX 980 tersambung via SLI. Menariknya, laptop-laptop gaming MSI tersebut sebetulnya sudah digunakan untuk mentenagai bermacam-macam headset virtual reality di CES 2016 silam.

Tentu saja MSI tidak melupakan produk esensial lain. Notebook mereka itu dimanfaatkan oleh Intel untuk mempresentasikan HTC Vive, dan berhasil menghidangkan konten yang mulus serta rendah latency. 3DGlasses asal Taiwan juga memakai laptop MSI untuk demonstrasi head-mounted display mereka.

MSI VR Ready 03

Virtual reality biasanya disajikan untuk PC desktop, tetapi [teknologi] Nvidia memungkinkan notebook-notebook seperti MSI GT72 Dominator dan GT80 Titan / SLI mendapatkan dukungan GeForce GTX 980 yang dibutuhkan untuk menyuguhkan pengalaman VR dalam perjalanan,” tutur presiden MSI Pan America Andy Tung di press release. “GeForce GTX 980 dan gelar Nvidia VR Ready memudahkan orang mengidentifikasi mesin dengan kemampuan menangani virtual reality serta menjamin pengalaman gaming fantastis dan immersive.”

MSI turut menawarkan produk VR Ready lainnya, meliputi tiga kartu grafis discrete (GTX 980 Ti, GTX 980, dan GTX 970), dua mini desktop (Nightblade MI 2 bersenjata GTX 970 dan Nightblade X2 dengan GTX 980 Ti), serta satu PC all-in-one Gaming 27 6QE (GTX 980M).

HTC Umumkan Tanggal Dimulainya Masa Pre-Order Vive

Para antusias virtual reality kini dihadapkan pada pilihan besar: Oculus Rift dengan Facebook di belakangnya, atau Vive yang dikerjakan secara kolaboratif oleh HTC dan Valve. Setelah Oculus menyingkap segala informasi terkait device VR mereka, kali ini giliran HTC buka suara selepas memamerkan developer kit generasi kedua di CES 2016 minggu lalu.

Berbicara pada The Telegraph, CEO Cher Wang mengungkap waktu dimulainya masa pre-order HTC Vive. Sama seperti Rift sebelum dibukanya PO, sang produsen Taiwan itu masih enggan memberi tahu harganya. Besar kemungkinan, fitur dan kapabilitasnya tak jauh berbeda dari Vive Pre yang diproduksi untuk developer. Pertanyaan besarnya ialah, apakah ia akan lebih mahal atau lebih murah dari Rift?

Menakar dari Vive Pre, versi baru tersebut lebih nyaman dikenakan, kompatibel ke berbagai tipe wajah, memiliki ukuan yang lebih kecil namun bisa memuat kacamata, serta dibekali strap yang lebih mantap. Update turut diterapkan pada unit controller serta base station Lighthouse. Fitur kebanggaan HTC dan Valve adalah kamera depan ditambah sistem SteamVR Chaperone.

Berdasarkan data terakhir, headset menyuguhkan sepasang display OLED beresolusi 2160×1200 dipadu refresh rate 90Hz dan mempunyai field of view 110 derajat. Spesifikasi ini setara dengan Oculus Rift. Kelebihan Vive terletak pada fitur tracking, dukungan controller SteamVR dan kompatibilitas ke bermacam-macam gamepad PC.

Sejauh ini HTC dan Valve belum mengumumkan daftar kebutuhan hardware Vive, dan saya ragu headset bisa berjalan optimal di PC berkomponen standard. Rift menuntut kartu grafis GTX 970, dan menghitung secara kasar, kita terlebih dulu perlu menyiapkan sistem senilai kurang lebih US$ 1.500 buat menopang device virtual reality ini.

“Ketika kami mengumumkan Vive sepuluh bulan lalu, kami berambisi untuk mengubah cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia,” ungkap Cher Wang secara tertulis. “Sejak saat itu, Vive telah memperoleh respons sangat positif dari media, pemerhati industri, konsumen serta ratusan partner dan brand yang bekerja sama bersama kami menggodok konten VR. Sudah sangat lama, VR hanyalah sekedar janji.”

Adanya kamera depan dan keinginan HTC mengadopsi tema premium, saya memprediksi bahwa harga Vive kemungkinan tak jauh berbeda dari Rift (walaupun saya berharap asumsi ini keliru). Pre-order dapat dilakukan mulai tanggal 29 Februari 2016, dan bersama dengan itu, HTC berjanji akan membeberkan segala informasi terkait Vive.

HTC Upgrade Headset VR Vive Edisi Developer, Perkenalkan Vive Pre

Tak salah jika kita menyebut 2016 sebagai tahun terealisasinya virtual reality. Oculus Rift sudah bisa dipesan, konten-konten semakin matang, dan kompetisi kian memanas. CES 2016 memberikan kita gambaran kecil mengenai potensi industri VR ke depan, dan tak mau kalah dari Oculus VR, salah satu pemain besar di sana mengeluarkan informasi penting terkait produk andalan mereka.

HTC dan Valve mengungkap fase kedua pengembangan head-mounted display Vive: Vive Pre. Meski masih merupakan edisi developer, ia selangkah mendekati versi konsumen. HTC memperbarui segala macam aspek, dari mulai desain, layar, kamera serta rancangan controller wireless. Oh, wujudnya memang sesuai dengan bocoran gambar yang diedarkan user Reddit beberapa minggu silam.

HTC Vive Pre 01

Komponen display dibuat lebih nyaman, stabil, dan ergonomis dibanding model sebelumnya; desain strap juga disempurnakan. Bantalan busa dapat diganti sehingga pas ke berbagai bentuk wajah, dan Vive Pre bisa dikenakan bersama kacamata tanpa masalah. HTC memperbaiki sistem visual serta mempercerah display-nya supaya output gambar lebih jelas, membantu meningkatkan kesan keberadaan kita di dunia virtual.

Kamera baru plus sistem SteamVR Chaperone adalah fitur paling menarik dari Vive Pre, dan bisa jadi merupakan terobosan besar yang HTC bangga-banggakan. Berkatnya, pengguna tidak sepenuhnya terisolasi, tetap dapat melihat kondisi ruang di sekitar kita. Chaperone menampilkan overlay, menandai objek di dunia nyata. Ia menjaga kita agar tidak menabrak tembok atau menendang meja secara tak sengaja ketika asik bermain.

HTC Vive Pre 02

Rancangan controller juga memperoleh perombakan: ujungnya lebih lembut, lebih seimbang, dan bertekstur. Secara keseluruhan lebih nyaman. Tombol trigger dilengkapi fitur dual stage supaya interaksi pada objek lebih mulus, kemudian HTC turut membubuhkan haptic feedback. Baterai controller dapat diisi dengan mencolokkan connector microUSB. Lewat sekali charge, ia aktif selama empat jam. Namun bahkan tanpa controller, base station Lighthouse memungkinkan kita bergerak di ruang virtual tanpa memerlukan joystick.

HTC Vive Pre 03

Sistem virtual realityroom-scale‘ menjadi kemampuan andalan HTC Vive, selama Anda mempunyai cukup ruang. Buat sekarang, kamera baru dimanfaatkan untuk mendukung mode Chaperone. Tapi teknologi di belakangnya menyimpan banyak potensi, memberi medium baru bagi developer third-party dalam berkreasi. Model retail Vive kabarnya akan menyuguhkan display beresolusi 2160×1200 dengan refresh rate 90Hz.

Rencananya, Vive akan diluncurkan secara komersial pada bulan April 2016. Tapi sebelum bulan itu tiba, HTC dan Valve mempunyai agenda untuk memproduksi dan mendistribusikan 7.000 unit versi development ke para developer.

Via PC Advisor. Sumber: HTC.

Bocoran Gambar Perlihatkan Wujud Versi Konsumen HTC Vive dan Unit Controller?

Sayang sekali HTC dan Valve terpaksa menunda peluncuran head-mounted display Vive dari 2015 ke tahun 2016. Jika tidak, ia akan mengungguli Oculus Rift dalam hal ketersediaan, apalagi banyak developer serta tester mengakui sejumlah kecanggihan Vive dibanding rival besarnya itu. Wujud development kit Vive memang sudah diperlihatkan, tapi bagaimana dengan versi konsumennya?

Sekali lagi kita harus berterimakasih pada para pengguna Reddit. Para user di sana saling sharing dua buah gambar yang memperlihatkan revisi rancangan HTC Vive. Mereka ‘memungutnya’ dari kebocoran di website HTC sebelumnya. Gambar-gambar tersebut menunjukkan foto headset serta sepasang unit controller. Melihat lebih detail, ilustrasi boleh jadi dimaksudkan sebagai bagian dari profile produk atau iklan.

HTC Vive DK2 01

User bernama Heaney555 bilang bahwa foto kemungkinan merupakan versi development kit 2 (varian developer generasi pertama sudah didistribusikan berbulan-bulan silam) atau malah penampakan unit retail. Bentuknya tidak banyak berbeda dibanding tipe terdahulu, masih ada lingkaran-lingkaran cekung berisi tracker mememuhi bagian luar head-mounted display, tapi HTC membuatnya tidak lagi terlalu menonjol.

Ketika unit DK1 memiliki dua kamera di depan, model baru ini cuma mengusung sebuah kamera. HTC juga menurunkan posisinya. Tak ada lagi kabel mencuat dari strap atas ke display. Logo HTC turut dihilangkan, dan dimunculkan di pangkal strap. Meskipun foto hanya menunjukkan Vive dari sisi depan saja, saya melihat tampaknya headband telah dilengkapi lapisan bantalan supaya lebih nyaman dikenakan.

HTC Vive DK2 02

Beralih ke controller, unit ini jauh lebih representatif dan matang ketimbang tipe purwarupanya. Dahulu, periferal terdiri dari gagang dan pelat sensor berbentuk segi enam. Sekarang desainnya jauh lebih ergonomis, mengikuti kontur tangan. Bagian pelatnya melingkar (posisi sensor ditandai dengan lingkaran-lingkaran kecil), terdapat tombol trigger di balik pad, ditambah sepasang tombol di sisi atas, dan satu tombol lagi di samping.

Engadget juga melaporkan bahwa HTC dan Valve mengumumkan mereka baru saja membuat sebuah terobosan besar dalam sistem virtual reality. Begitu signifikannya, kedua perusahaan memutuskan untuk mengambil lebih banyak waktu buat menyempurnakan sistem tersebut meskipun memberi dampak pada dimundurkannya jadwal rilis dari agenda awal.

CEO Cher Wang tidak menjelaskan lebih rinci seperti apa terobosannya, namun inovasi tersebut kabarnya akan dipamerkan di ajang Consumer Electronics Show 2016.

Via PC Gamer. Sumber: dua sub-Reddit.

Pencipta DayZ Meramu Game Khusus HTC Vive dan SteamVR

Setelah proses distribusi tahap pertama dilakukan, pertanyaan berikutnya terkait pengembangan head-mounted display Vive dan platform SteamVR ialah, kira-kira seperti apa konten perdananya? Baik Oculus VR dan Sony sudah mengumumkan beberapa judul permainan berbasis virtual reality mereka, bagaimana dengan kolaborasi tim HTC dan Valve? Continue reading Pencipta DayZ Meramu Game Khusus HTC Vive dan SteamVR

Valve Mulai Distribusikan HTC Vive Versi Developer

Dikerjakan bersama-sama oleh Valve Corporation dan HTC, perangkat head-mounted virtual reality Vive uniknya masih merupakan anggota keluarga RE – terdiri dari RE Camera dan RE Grip. Vive sangat menjanjikan karena bagian software serta hardware diramu oleh dua spesialis berbeda. Berita baiknya lagi, kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menjajal Vive. Continue reading Valve Mulai Distribusikan HTC Vive Versi Developer

Anda Developer? Valve Siap Berikan HTC Vive Gratis

Pengungkapan HTC Vive pada momentum Mobile World Congress dan Game Developers Conference membuat kompetisi virtual reality kian menarik. Vive digarap secara kolaborasi oleh Valve dan HTC, dan saat kita masih belum tahu kapan Oculus Rift diluncurkan, platform SteamVR itu sudah mempunyai waktu perkiraan perilisan. Kabar baiknya tidak berhenti sampai di sana. Continue reading Anda Developer? Valve Siap Berikan HTC Vive Gratis

Valve Serbu GDC 2015 Dengan Steam Link, SteamVR dan Source 2

Valve memang tak main-main ketika mereka bilang bahwa ‘Jagat Steam sedang diperluas’. Sesuai rencana, Valve menumpahkan beragam tool dan device mutakhir di panggung GDC 2015. Beberapa memang sudah bisa ditebak, sebagian ialah update yang ditunggu-tunggu, dan ada pula teknologi inovatif pendukung device hiburan virtual reality. Continue reading Valve Serbu GDC 2015 Dengan Steam Link, SteamVR dan Source 2