Kano PC Adalah Komputer DIY dengan OS Windows 10 untuk Bidang Edukasi

Dewasa ini, anak-anak tidak kekurangan stok permainan STEM. Perangkat seperti Kano Computer Kit Touch misalnya, mampu mengajarkan anak-anak cara merakit komputer beserta dasar-dasar coding sekaligus. Namun itu semua rupanya belum cukup buat Kano, yang telah membangun reputasinya bidang ini semenjak mereka mencetak rekor pendanaan fenomenal di Kickstarter atas produk perdananya di tahun 2013.

Keseriusan mereka bisa dilihat dari inisiatif terbarunya. Bekerja sama dengan Microsoft, mereka baru saja merilis Kano PC, sebuah komputer DIY (do-it-yourself) yang menjalankan sistem operasi Windows 10 S. Ya, ini jelas lebih kapabel ketimbang komputer-komputer Kano sebelumnya yang menjalankan Kano OS, meski tentu saja Windows 10 S sendiri agak terbatas karena hanya bisa menjalankan aplikasi dari Microsoft Store.

Kano PC

Premis yang ditawarkan Kano PC sebenarnya tidak jauh berbeda dari produk-produk Kano sebelumnya. Sebelum mulai menggunakan komputer, anak-anak diajak untuk merakit sejumlah komponennya terlebih dulu; menyambungkan battery pack, memasang speaker, dan lain sebagainya. Mereka bakal dipandu langkah demi langkah lewat semacam buku cerita.

Secara teknis, Kano PC mengemas prosesor quad-core Intel Atom x5-Z8350 berkecepatan 1,44 GHz, RAM DDR3 4 GB, dan kapasitas penyimpanan 64 GB beserta slot kartu microSD. Konektivitasnya mencakup Wi-Fi, Bluetooth 4.2, port HDMI, dua port USB, serta jack headphone dan mic.

Kano PC

Semua itu dikemas menjadi satu layaknya tablet Surface, dan Kano PC pun turut mengemas layar sentuh 11,6 inci beserta keyboard case yang dapat menyambung secara magnetis. Yang berbeda tentu saja adalah panel belakang Kano PC yang transparan, dan yang dapat dilepas sehingga anak-anak bisa mengeksplorasi jeroannya.

Aspek eksplorasi ini semakin disempurnakan berkat kehadiran aplikasi bernama How Computers Work, yang mengajarkan dasar-dasar coding sekaligus mengajak mereka menciptakan emoji sendiri menggunakan binary code. Tentu saja berhubung Kano PC merupakan hasil kolaborasi dengan Microsoft, aplikasi lain macam Paint 3D, Microsoft Teams, dan bahkan Minecraft Education Edition juga ikut dibundel.

Kano PC

Rencananya, Kano PC bakal dipasarkan mulai 21 Oktober mendatang dengan harga $300. Banderolnya memang setara laptop, tapi tentu saja laptop biasa tak mampu menyuguhkan pengalaman belajar sambil bermain seasyik yang ditawarkan Kano PC.

Sumber: The Verge dan Kano.

Samsung Galaxy Book 2 Mirip Surface Pro tapi dengan Chipset Snapdragon 850

Juni lalu, Qualcomm memperkenalkan chipset Snapdragon 850 yang dirancang secara khusus untuk menyambut tren laptop always-on. Sesuai janji, laptop berbekal chipset tersebut dijadwalkan hadir pada musim liburan tahun ini, dan sekarang salah satunya sudah datang dari Samsung.

Namanya Galaxy Book 2, dan ia merupakan penerus langsung Galaxy Book yang dirilis tahun lalu. Perubahan yang dibawa cukup banyak. Yang paling mencolok, desainnya kini sangat mirip seperti Surface Pro, dengan kickstand yang terintegrasi ke bodi perangkat, bukan lagi pada keyboard-nya.

Samsung Galaxy Book 2

Keyboard-nya sendiri bertambah tipis, akan tetapi masih bisa dilepas-pasang dengan mudah, dan tetap merangkap peran sebagai cover layar ketika sedang tidak digunakan. Juga berbeda dari tahun lalu adalah, Galaxy Book 2 hanya ditawarkan dalam satu varian ukuran saja.

Perubahan terbesarnya tentu saja adalah penggunaan chipset Snapdragon 850 itu tadi, yang terdiri dari prosesor quad-core 2,96 GHz + quad-core 1,7 GHz. Perangkat turut dibekali RAM 4 GB dan storage internal 128 GB (plus slot microSD), tidak ketinggalan juga modem Snapdragon X20 LTE yang mendukung Gigabit LTE.

Samsung Galaxy Book 2

Galaxy Book 2 mengandalkan OS Windows 10 dengan S Mode secara default. Kombinasi ini dipercaya mampu menyuguhkan daya tahan baterai hingga 20 jam. Layar sentuhnya sendiri merupakan panel Super AMOLED 12 inci beresolusi 2160 x 1440 pixel.

Sepasang port USB-C, sensor sidik jari, kamera belakang 8 megapixel dan depan 5 megapixel tidak lupa Samsung sematkan, demikian pula sepasang speaker racikan AKG yang mendukung Dolby Atmos. Secara keseluruhan, tebal perangkat tidak lebih dari 7,6 mm, dan bobotnya pun kurang dari 800 gram.

Samsung Galaxy Book 2

Di Amerika Serikat, Samsung Galaxy Book 2 akan dipasarkan mulai bulan November mendatang seharga $1.000. Banderol tersebut sudah termasuk keyboard cover plus S Pen.

Sumber: Samsung.

Tahun Depan, Microsoft Ubah Windows 10 S Jadi Mode Khusus untuk Versi Standar

Setahun yang lalu, Microsoft memperkenalkan Windows 10 S bersamaan dengan Surface Laptop. Kombinasi keduanya dinilai ideal untuk kebutuhan sekolah (atau bisnis), di mana yang sering dicari adalah laptop yang bebas ribet dan terjamin performanya.

Windows 10 S mencoba mewujudkan hal itu lewat optimalisasi dan satu pembatasan yang krusial: pengguna hanya bisa meng-install aplikasi yang berasal dari Microsoft Store. Namun seandainya diperlukan, konsumen masih bisa meng-upgrade ke Windows 10 Home secara cuma-cuma, atau ke Windows 10 Pro dengan membayar $50.

Mekanisme seperti ini tentu saja membuahkan sejumlah pertanyaan. Yang paling utama, mengapa harus ada versi terpisah kalau pada akhirnya konsumen diperbolehkan kembali ke versi standar (Home atau Pro)? Mengapa tidak dijadikan mode khusus yang bisa diaktifkan sesuai keperluan konsumen saja?

Microsoft tampaknya memperhatikan perbincangan di kalangan komunitas penggunanya, sebab mereka berencana mengubah Windows 10 S menjadi mode khusus buat Windows 10 Home, Pro dan Enterprise. Bukan lagi Windows 10 S dan bukan lagi versi yang terpisah, melainkan S Mode.

Cara kerja S Mode sebenarnya sama persis seperti Windows 10 S sekarang. Laptop yang secara default menjalankan S Mode tidak bisa diisi dengan aplikasi yang bukan dari Microsoft Store. Apabila konsumen hendak menonaktifkannya, mereka bisa melakukannya secara cuma-cuma untuk Windows 10 Home, atau dengan membayar $50 untuk Windows 10 Pro, berdasarkan rumor yang beredar.

Sumber: The Verge.

Ditujukan untuk Pelajar dan Pendidik, Asus VivoBook W202 Andalkan Windows 10 S

Enam laptop terbaru Asus baru saja menghampiri bumi nusantara. Dalam kesempatan yang hampir bersamaan, pabrikan asal Taiwan itu turut memperkenalkan laptop perdananya yang mengemas sistem operasi Windows 10 S, menyusul HP dan Acer.

Melihat harga dan spesifikasinya, laptop bernama VivoBook W202 ini bisa diibaratkan sebagai Chromebook bercita rasa Windows, dan Asus memang membidik pasar pelajar serta pendidik dengannya. Layar berdimensi 11,6 incinya punya resolusi 1366 x 768 pixel, tapi untungnya layar ini bisa dilipat hingga 180 derajat.

Dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Celeron N3350 1,1 GHz, RAM 4 GB dan kapasitas penyimpanan 64 GB. Konektivitasnya tergolong lengkap, mencakup port HDMI, sepasang port USB 3.0, slot SD card, dan bahkan masih ada webcam 0,3 megapixel. Semua itu makin dipermanis oleh daya tahan baterai sampai 11 jam.

Asus VivoBook W202

Soal desain, VivoBook W202 telah mengadopsi tren terbaru dalam kategori laptop untuk pelajar, yaitu bodi yang tahan banting. Singkat cerita, laptop ini sudah dirancang untuk bisa bertahan dari kejahilan sekaligus kecerobohan para pelajar, bahkan keyboard-nya pun didesain supaya tetap bisa beroperasi meski terguyur cairan.

Asus VivoBook W202 saat ini sudah mulai dipasarkan seharga $279. Asus rencananya juga akan merilis varian W202 yang menjalankan OS Windows 10 Home seharga $299 mulai bulan depan.

Sumber: The Verge.

Demi Windows 10 S, Spotify dan iTunes Bakal Singgah ke Windows Store

Windows 10 S ibaratnya Windows rasa iOS. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena pengguna nantinya cuma bisa meng-install aplikasi dari Windows Store saja. Sifat tertutup inilah yang sejatinya menjadi kunci atas peningkatan performa sekaligus keamanan Windows 10 S.

Kendati demikian, tidak sedikit pihak yang khawatir fungsionalitas Windows 10 S bisa berkurang karena keterbatasan aplikasi. Seperti yang kita tahu, sampai detik ini masih banyak aplikasi esensial yang belum masuk Windows Store, Spotify dan iTunes contohnya.

Kalau yang sesimpel aplikasi streaming musik saja tidak tersedia, bagaimana nasib aplikasi yang lebih kompleks dan dibutuhkan di segmen profesional? Well, Microsoft memastikan hal itu tidak terjadi. Pada event Build tahun ini, ada sejumlah pengumuman penting terkait Windows 10 S.

Yang pertama, Spotify dipastikan bakal tersedia lewat Windows Store. Selanjutnya, iTunes juga bakal singgah di Windows Store sebelum pergantian tahun. iTunes versi UWP (Universal Windows Platform) ini dipastikan punya fitur yang identik seperti versi desktop-nya selama ini, dimana pengguna tetap bisa mengakses layanan Apple Music maupun membeli konten dari iTunes Store.

Untuk aplikasi profesional, ada Autodesk yang berniat menghadirkan software rendering sekaligus 3D game engine mereka, Stingray, ke Windows Store. Sebelum ini, aplikasi menggambar Autodesk SketchBook sudah lebih dulu dibuatkan versi UWP-nya.

Meski secara garis besar Windows 10 S ditujukan buat kalangan pelajar, Microsoft juga tidak mau melupakan kalangan pebisnis. Hal ini terbukti dari niat SAP untuk membawa software Digital Boardroom mereka ke Windows Store mulai bulan ini juga.

Singkat cerita, sejatinya pengguna tidak perlu terlalu khawatir perihal ketersediaan aplikasi itu tadi. Kalau ternyata memang aplikasi yang sangat Anda perlukan tidak tersedia di Windows Store, Anda masih bisa meng-upgrade menjadi Windows 10 Pro dengan biaya sebesar $49.

Sumber: Microsoft.

HP dan Acer Luncurkan Laptop Windows 10 S Pertamanya

Tak lama setelah Microsoft secara resmi mengumumkan sistem operasi format baru, Windows 10 S bersama dengan laptop Surface, Acer dan HP langsung tancap gas ikut memperkenalkan notebook pertama mereka yang menggondol OS versi ringan tersebut. HP memperkenalkan ProBook x360 Education Edition, sedangkan Acer memperkenalkan TravelMate Spin B1.

Kedua laptop barangkali sudah Anda kenali mengingat keduanya memang pernah diluncurkan oleh masing-masing pabrikan. Dalam hal perangkat keras, tak ada perbedaan versi ini dengan versi sebelumnya, namun dalam hal piranti lunak, keduanya memboyong OS Windows 10 S dan dengan banderol yang jauh lebih terjangkau.

HP ProBook x360 Education Edition

Laptop yang dirancang untuk pelajar dan tenaga pengajar ini mempunyai layar berukuran 11,6 inci dengan resolusi 1336 x 768 piksel. Jeroannya dihuni prosesor Intel Celeron yang ditopang RAM 4GB dan memori internal 64GB. Kelahiran pertama model ini terjadi pada bulan Desember tahun lalu dan sejatinya dirancang tak jauh dari dunia pendidikan.

hp_probook_main_1480681274745

Dan untuk memenuhi standarisasi kekuatan, HP menerapkan standar militer guna mencegah kerusakan fatal saat perangkat tanpa sengaja terjatuh dari ketinggian. Laptop juga mempunyai engsel 360 derajat yang memungkinkan pengguna memperoleh sudut pandang sesuai kebutuhan. Bahkan jika diperlukan perangkat dapat dilipat total sehingga menyerupai sebuah tablet.

HP juga membenamkan kamera HD 1080p yang diletakkan di bagian keyboard, memungkinkan pengguna merekam video ketika menggunakan mode tablet. Ada dua jenis port USB 3.1 di sisi perangkat, bersama dengan port USB tipe C, HDMI, audio jack dan juga konektor daya. Segera hadir di toko-toko retail, HP ProBook x360 Education Edition dibanderol $299 per unitnya.

Acer TravelMate Spin B1

acertravelmate_main_1493790071335

Acer TravelMate Spin B1 mempunyai penampang layar selebar 11,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080 piksel. Seperti sang rival, notebook ini juga ditenagai prosesor Intel Celeron untuk melahap segala aktivitas di dapur perangkat. Sebagai pendukung ada pula RAM 4GB dan memori internal seluas 64GB. Notebook ini juga mempunyai engsel dengan sudut 360 derajat, sehingga mudah dilipat sesuai kebutuhan penggunanya. Tambahan stylus makin memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat.

Selain dukungan Bluetooth 4.0, notebook juga mempunyai sejumlah fitur pelengkap seperti WiFi MIMO, port GbE, webcam, SD card reader, dan juga keyboard yang tak akan rusak saat terkena tumpahan minuman. Seperti halnya HP ProBook, Acer TravelMate Spin B1 juga ditawarkan seharga $299.

Sumber berita Softpedia, Microsoft.

Microsoft Resmikan Windows 10 S, OS dengan Performa Lebih Kencang

Bersamaan dengan pengumuman laptop Surface di New York City, Microsoft juga mengungkap sistem operasi baru polesan dari Windows 10 yang dinamai Windows 10 S. Secara teknis, Windows 10 S mengusung konsep lawas namun dengan sedikit penyegaran. Pengguna OS hanya bisa memasang aplikasi dari toko resmi Windows Store seperti yang pernah diterapkan di Windows RT. Hanya saja kali ini Microsoft tak melupakan untuk memberikan peningkatan khususnya pada sektor performa.

Secara khusus Windows 10 S dibuat untuk kalangan pelajar dan pengajar. Tampaknya Microsoft tahu betul mereka mulai kehilangan pamor di pasar ini menyusul popularitas Chromebook yang kian meroket. Fakta bahwa Chromebook lebih murah, lebih cepat, ringan dan sederhana mendorong Microsoft untuk menyiapkan pesaing yang menawarkan keunggulan serupa dalam bentuk Windows 10 S ini.

Dipersiapkan untuk menjawab kebutuhan itu, Windows 10 S dirancang untuk berjalan di perangkat dengan spesifikasi minimalis dan kebutuhan hardware maupun ruang simpan yang kecil. Ia juga disebut bekerja dengan mulus dan hanya membutuhkan waktu 15 detik untuk menyala dari saat tombol Power ditekan. Guru atau pihak sekolah juga dapat memasangkan satu perangkat ke beberapa mesin melalui drive USB.

Perbedaan paling mencolok antara Windows 10 S dan Windows 10 terletak pada dukungan aplikasi, di mana Windows 10 S hanya bisa memasang aplikasi dari toko resmi Windows Store. Konsep ini memberi keuntungan kepada pengguna terutama dalam hal keamanan dan efisiensi baterai. Semua perangkat yang secara default ditenagai Windows 10 S akan memperoleh paket berlangganan Minecraft: Education Edition, Office 365 dan aplikasi kolaborasi, Team.

Sumber berita Microsoft.

Tipis dan Ringan, Microsoft Surface Laptop Ditujukan untuk Para Pelajar

Microsoft baru saja memperkenalkan anggota terbaru dari keluarga perangkat Surface. Dijuluki Surface Laptop, ia merupakan perangkat pertama yang menjalankan sistem operasi Windows 10 S, yang pada dasarnya merupakan versi ringan Windows 10 dengan keunggulan di aspek performa dan keamanan.

Lewat Surface Pro, yang menjadi prioritas utama Microsoft adalah fleksibilitas, sedangkan Surface Book murni difokuskan untuk memberi performa terbaik. Untuk Surface Laptop, tebal bodi aluminiumnya yang cuma 14,5 mm dan bobot 1,25 kg menunjukkan bahwa Microsoft menitikberatkan pada aspek portabilitas.

Sangat portable tapi juga mewah dengan bodi aluminium dan keyboard berlapis kain Alcantara / Microsoft
Sangat portable tapi juga mewah dengan bodi aluminium dan keyboard berlapis kain Alcantara / Microsoft

Dengan dimensi seringkas itu, Surface Laptop sejatinya bisa menjadi rival sepadan untuk MacBook 12 inci, belum lagi ditambah spesifikasinya yang cukup mumpuni. Layarnya sendiri merupakan layar sentuh 13,5 inci beresolusi 2256 x 1504 pixel yang dilapisi kaca Gorilla Glass.

Perangkat ditenagai oleh prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ketujuh, RAM maksimum 16 GB, dan SSD 512 GB. Kombinasi ini diyakini sangat efisien soal konsumsi daya, dimana Microsoft mengklaim baterainya bisa bertahan selama 14,5 jam nonstop saat dipakai memutar video – 4 jam lebih lama ketimbang MacBook Pro 13 inci.

Meski perangkat ini ditujukan untuk para pelajar, Microsoft ternyata tidak mau setengah-setengah perihal estetika. Saat membuka laptop, pengguna akan disambut oleh kain Alcantara yang terkesan mewah di sekujur keyboard dan di sekitar trackpad-nya.

Tidak seperti Apple, Microsoft rupanya masih peduli dengan konsumen yang menggunakan peripheral seperti flash disk, hard disk eksternal dan lain sebagainya. Pasalnya, Surface Laptop dibekali satu slot USB 3.0 standar, mini DisplayPort, jack audio 3,5 mm, dan yang menurut saya tidak kalah penting, slot SD card.

Empat pilihan warna yang tersedia untuk Surface Laptop / Microsoft
Empat pilihan warna yang tersedia untuk Surface Laptop / Microsoft

Microsoft rencananya bakal memasarkan Surface Laptop mulai 15 Juni mendatang dengan harga mulai $999. Pilihan warna yang tersedia ada empat: Platinum, Graphite Gold, Cobalt Blue dan Burgundy.

Sumber: Microsoft.