Energysquare Memungkinkan Kita Charge Beberapa Handset Sekaligus Secara Wireless

Bayangkan saat Anda mempunyai jadwal meeting dengan client. Waktu terus berjalan tapi ternyata kedua smartphone harus segera diisi ulang, dan Anda hanya membawa sebuah charger. Skenario ini mungkin sering kita alami, menunjukkan betapa pentingnya sumber energi bagi para pengguna perangkat bergerak, dan mendorong satu tim kecil dari Perancis untuk memberikan solusi.

Diciptakan oleh para lulusan fakultas teknik serta desainer industri, developer mengadopsi teknik isi ulang nirkabel dan mengimplementasikannya ke rancangan unik produk mereka. Setelah pengembangan selama dua tahun, tim memperkenalkan Energysquare, yaitu wireless charger yang mampu mengisi baterai beberapa smartphone sekaligus – menghemat banyak waktu berharga Anda.

Energysquare 3
Ada dua tipe pad, Square One (bawah) dan Square Two (atas).

Energysquare memanfaatkan teknologi konduksi, bukan induksi ataupun gelombang elektromagnetik. Perangkat terdiri atas dua komponen: stiker yang ditempel ke punggung handset dan tercolok ke port, serta bagian pad ultra-thin. Pengoperasiannya sangat simpel; sambungkan pad ke sumber listrik, dan Anda tinggal menaruh smartphone di atasnya untuk melakukan charging.

Charging pad tersusun atas kotak-kotak konduktif, masing-masing dikendalikan oleh sistem internal. Stiker sendiri memiliki dua titik konduktif, tersambung langsung ke baterai. Ketika handset diletakkan di atas pad, titik konduktif akan menyentuh dua kotak berbeda, dan proses isi ulang dimulai seketika. Jika Anda ingin menggunakan charger standar, cukup cabut connector stiker dari port.

Energysquare 2
Stiker Energysquare.

Menurut developer, pemakaian Energysquare sangat fleksibel, bisa digunakan di rumah maupun kantor. Mereka juga menyiapkan versi Business Pack, yakni Energysquare dengan stiker kustom untuk perusahaan. Berbeda dari teknik induksi, tidak ada energi yang terbuang dalam metode konduksi. Energysquare kompatibel ke semua jenis device, termasuk iOS, Android dan Windows; dan turut disediakan pula casing khusus untuk iPhone 6, 6S, 6+ and 6S+.

Dari penjelasan developer, bagian pad dirancang agar anti-air dan anti-benturan. Sayangnya, Energysquare masih menyajikan kecepatan isi ulang ‘reguler’, kurang berguna bagi Anda yang menggunakan perangat dengan fitur fast charging. Dan karena berbasis stiker, kita perlu melepas casing ketika ingin mengisi ulang smartphone.

Tim Energysquare menyediakan dua jenis pad, Square One dan Square Two (Two dua kali lebih lebar dari One). Energysquare dapat Anda pesan sekarang di situs crowdfunding Kickstarter seharga mulai dari € 60, didistribusi bulan Desember 2016 nanti (versi Early Bird sudah sold out, tiba bulan November).

The Connected Sleeve Hadirkan Fitur Wireless Charging pada iPhone dalam Wujud yang Sangat Elegan

Dalam mencari aksesori smartphone, terutama casing, sulit menemukan keseimbangan antara fungsi dan estetika. Ambil contoh iPhone Smart Battery Case. Desainnya jauh dari kata cantik, akan tetapi fungsinya amat bermanfaat, sanggup menggandakan daya tahan baterai iPhone 6 yang memang terkenal agak loyo.

Namun bukan berarti keseimbangan fungsi dan estetika ini mustahil dicapai. Buktinya adalah produk bernama The Connected Sleve ini. Didesain secara handmade di Perancis, ia merupakan sebuah pouch untuk smartphone yang terlihat begitu mewah. Di saat yang sama, ia juga merangkap peran sebagai powerbank dengan kemampuan wireless charging.

Connected Sleeve kompatibel dengan sejumlah perangkat sekaligus, yakni iPhone 5, 5S, 6 dan 6s, Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge, Sony Xperia Z5, Microsoft Lumia 950, dan LG Nexus 5. Khusus untuk iPhone dan Xperia Z5 yang tak dibekali fitur wireless charging, telah disertakan sebuah adapter khusus yang bisa ditancapkan ke port Lightning atau micro USB.

The Connected Sleeve

Cara kerjanya simpel sekali. Setiap kali smartphone dijejalkan ke dalam pouch, charging akan segera berlangsung. Hal ini tentu saja juga berlaku ketika smartphone diletakkan di atas pouch berbahan kulit asli tersebut. Pouch ini mengemas baterai berdaya 4.500 mAh; cukup untuk mengisi ulang baterai smartphone kira-kira hampir dua kali.

Untuk mengecek sisa baterai milik pouch-nya, pengguna bisa melihat warna pada indikator LED-nya: hijau berarti di atas 90 persen, merah berarti di bawah 90 persen, dan merah berkedip berarti sudah kurang dari 20 persen – atau bisa juga melalui aplikasi pendampingnya di smartphone. Untuk mengisi ulangnya kembali, pengguna tinggal menancapkan tali pengaitnya yang merupakan konektor USB, atau bisa juga dengan menempatkannya di atas Qi wireless charger.

Ide di balik The Connected Sleeve ini memang terbilang sederhana, tapi eksekusinya benar-benar dijalani dengan baik. Buat yang tertarik, ia bisa dipesan melalui Kickstarter seharga $140, belum termasuk biaya pengiriman internasional. Harga retail-nya akan melonjak menjadi $270.

NuDock Mini: Charger iPhone, iPad, MacBook dan Apple Watch Jadi Satu

Mempunyai banyak gadget itu menyenangkan. Akan tetapi yang menyebalkan adalah saat diminta untuk mengisi ulang baterainya menggunakan charger masing-masing. Kalau Anda merupakan salah satu penggemar produk Apple yang punya iPhone, iPad, MacBook dan Apple Watch, itu berarti Anda membutuhkan empat charger sekaligus untuk mengisi semuanya.

Untungnya, sebuah startup bernama MiTagg punya solusi yang cukup menarik. Mereka mengembangkan sebuah docking charger yang bisa mengisi baterai keempat perangkat tersebut sekaligus dan secara bersamaan.

Sepintas perangkat bernama NuDock Mini ini tampak seperti docking charger biasa. Di depan Anda akan menemukan konektor Lightning untuk ditancapi iPhone dalam posisi berdiri. Tapi di belakang, Anda juga bakal disambut oleh dua port ekstra untuk perangkat lain.

NuDock Mini

Kedua port ini adalah port USB standar bearus 2,4 A dan port USB-C. Jadi selain mengisi baterai iPhone, Anda juga bisa mengisi baterai iPad dan MacBook sekaligus – atau perangkat lain yang disertai kabel dengan konektor tersebut.

Lebih lanjut, sandaran iPhone yang berada di tengah NuDock Mini juga bisa ditancapi adaptor untuk Apple Watch. Adaptor ini bersifat magnetik, menggunakan standar yang sama seperti yang digunakan oleh Apple.

NuDock Mini

Namun rupanya trik yang diusung NuDock Mini belum berhenti sampai di situ. Bagian dasarnya yang membulat merupakan lampu LED yang bisa menyala dalam berbagai warna. Melalui aplikasi pendampingnya, pengguna bisa mengatur warna sekaligus tingkat kecerahannya.

Dari segi fisik sebenarnya NuDock Mini sudah cukup istimewa, memadukan material polycarbonate dan stainless steel dengan finish yang menawan. Lalu apakah perangkat ini hanya benar-benar ditujukan buat pengguna iPhone? Tidak. Pasalnya ia juga bakal hadir dalam varian Qi wireless charging untuk para pengguna smartphone Android.

Jadi seperti itulah, satu charger untuk empat perangkat sekaligus, dengan wujud dan layout yang elegan untuk ditempatkan di atas meja kerja. NuDock Mini saat ini bisa dipesan melalui Indiegogo seharga $99, sudah termasuk adaptor Apple Watch.

Smartphone Sering ‘Kepanasan’ di dalam Mobil? Chevrolet Punya Solusinya

Panas adalah salah satu musuh terbesar semua perangkat elektronik yang dilengkapi baterai lithium. Maka dari itu, wajar apabila mayoritas smartphone dan tablet dibekali semacam fitur proteksi terhadap panas untuk melindungi komponen-komponen di dalamnya. Continue reading Smartphone Sering ‘Kepanasan’ di dalam Mobil? Chevrolet Punya Solusinya

Wireless Charger untuk Mobil Listrik? Qualcomm dan Daimler Tengah Mengejarnya

Sekarang ini, mobil listrik bukan lagi masa depan industri otomotif, tetapi sudah mulai menapak menuju kesuksesannya. Tesla sebagai pelopor tentu saja tidak akan berhenti berinovasi, sedangkan pabrikan lain yang belum berpartisipasi pun perlahan akan memiliki mobil listriknya masing-masing. Continue reading Wireless Charger untuk Mobil Listrik? Qualcomm dan Daimler Tengah Mengejarnya

Rubix On, Wireless Charger Berbekal Magnet untuk iPhone 6

Wireless charging perlahan menjadi atribut penting bagi suatu perangkat mobile. Dalam dua tahun terakhir ini, jumlah perangkat mobile yang mendukung fitur wireless charging semakin banyak, dan tren ini tampaknya mendulang banyak respon positif dari konsumen. Continue reading Rubix On, Wireless Charger Berbekal Magnet untuk iPhone 6

Wi-Charge Adalah Wireless Charger Berbasis Infra Merah yang Tak Memerlukan Kontak Fisik

Meski jauh lebih praktis ketimbang menggunakan kabel, wireless charging masih memerlukan kontak fisik antara handset dan charger. Pertanyaan saya, adakah metode wireless charging yang tidak memerlukan kontak fisik seperti ini? Continue reading Wi-Charge Adalah Wireless Charger Berbasis Infra Merah yang Tak Memerlukan Kontak Fisik

Ampere, Power Bank Plus Wireless Charger Jadi Satu

Kita sudah melihat bagaimana meja dapat disulap menjadi sebuah wireless charger raksasa, namun solusi itu jelas sama sekali tidak portabel. Dalam menjalani kegiatan sehari-hari dimana kita harus terus nomaden, power bank-lah yang sering kali menjadi ‘penyelamat’. Continue reading Ampere, Power Bank Plus Wireless Charger Jadi Satu

LG Hausys Ingin Menyulap Permukaan Meja Menjadi Wireless Charger Lewat Techtop

Entah sampai kapan masalah ini akhirnya bisa diatasi, namun hingga kini musuh terbesar smartphone adalah daya tahan baterai. Dalam perkembangannya, smartphonesmartphone terkini memang memiliki ketahanan baterai yang lebih mumpuni, akan tetapi sebagian besar konsumen masih saja merasa kurang. Continue reading LG Hausys Ingin Menyulap Permukaan Meja Menjadi Wireless Charger Lewat Techtop

Ark, Wireless Charger Fleksibel dan Serbaguna Pengganti Powerbank

Berbeda dari powerbank standar yang menggunakan kabel untuk mentransfer listrik sebagai sumber tenaga, teknologi wireless charging – atau dalam bahasa teknisnya, inductive charging – memanfaatkan medan elektromagnetik dalam mentransfer energi. Continue reading Ark, Wireless Charger Fleksibel dan Serbaguna Pengganti Powerbank