Uji Coba Beta Layanan Cloud Gaming Lokal Skyegrid Berjalan Mulus

Alasan mengapa istilah cloud gaming terdengar akrab sekaligus asing di telinga kita adalah terlepas dari makin banyaknya perusahaan hiburan global yang menyajikan layanan ini serta kian andalnya infrastuktur internet, platformgaming on demand‘ masih belum bisa diakses oleh semua konsumen 18 tahun setelah gagasan tersebut mulai lepas landas.

Di tahun 2005, developer game Crysis mencoba melakukan riset sistem game berbasis cloud, tapi mereka harus menunda proses pengembangannya selama dua tahun demi menunggu tersedianya teknologi internet kabel yang lebih reliabel. OnLive yang mempionirkan platform cloud gaming berbasis set-top box sendiri baru meluncurkan layanannya di 2010 setelah mempersiapkannya selama bertahun-tahun. Sayang sekali, OnLive bangkrut di tahun 2015, dan mayoritas asetnya diakusisi oleh Sony buat memperkuat PlayStation Now.

Mudah diaksesnya platform cloud gaming berpotensi merombak industri gaming selamanya. Bayangkan: tanpa perlu membeli hardware khusus, permainan video dapat dinikmati kapan saja, di perangkat apapun – tablet, smartphone, sampai laptop tua. Dengannya, Anda tak perlu lagi mengganti console setiap beberapa tahun, ataupun meng-upgrade hardware PC ketika ingin menikmati game baru.

Namun bahkan di penghujung era console generasi kedelapan ini, cloud gaming belum betul-betul tersedia di Indonesia. Layanan seperti PlayStation Now atau GeForce Now baru dapat dinikmati oleh konsumen di negara tertentu saja.

 

Cloud gaming di Indonesia?

Ketimbang terus menunggu, pada akhirnya semua bergantung pada developer lokal agar konsumen Indonesia bisa mencicipi ‘keajaiban’ cloud gaming. Dan kabar gembiranya, upaya tersebut sudah dilakukan sejak 2016. Dahulu berbisnis di ranah penyediaan laptop gaming, Xenom juga sempat memperkenalkan platform gaming on demand  XenomX. Namun sayang sekali layanan ini tak pernah tiba di tangan konsumen.

Meski nama XenomX telah menghilang, semangat para visioner di sana untuk meramu bisnis hiburan berbasis cloud masih ada. Mantan general manager Xenom, Rolly Edward, mendirikan startup bernama Skyegrid dan fokus mereka adalah menyediakan platform cloud gaming lokal. Persiapannya sudah dilakukan sejak tahun lalu, dan saya sangat beruntung menjadi salah satu orang pertama yang mengetahui eksistensinya dan dipercaya buat memberikan tim developer masukan.

Skyegrid 2

Berbulan-bulan berlalu sejak momen itu tanpa ada kabar dari Skyegrid, hingga akhirnya CEO Rolly Edward mengundang beberapa media untuk melakukan beta testing layanan cloud gaming itu secara tertutup di tanggal 31 Mei silam. Seperti diskusi yang dahulu pernah saya dan tim Skyegrid lakukan, saya masih belum boleh mengekspos detail terkait sesi tes ini. Tapi setelah mengujinya langsung, saya sangat optimis terhadap apa yang Skyegrid coba hadirkan.

 

Skyegrid

Rolly yakin apa yang timnya racik ini bisa mengubah persepktif orang mengenai cara menikmati game. Ingatkah Anda pada dampak munculnya home console bagi industri gaming di 80-an ketika waktu itu orang cuma bisa bermain di arena arcade yang berlokasi restoran dan bar? Meledaknya kepopularitasan console ‘rumah’ menyebabkan industri arcade hampir punah. Cloud gaming punya potensi disruptive yang lebih besar lagi.

Skyegrid 1

Sang CEO menjelaskan bahwa Skyegrid dikembangkan sebagai alternatif dari membeli console atau PC secara tradisional demi menikmati video game karena tak semua orang bersedia mengeluarkan banyak uang buat memiliki produk-produk ini. Bahkan jika sudah memiliki sistem gaming dedicated, sebagian dari kita terlalu sibuk untuk duduk di sofa dan menyalakan console – hanya bisa bermain di waktu senggang berbekal perangkat bergerak.

“Dengan platform gaming baru ini, siapa pun bisa menjadi gamer; dari mana saja, kapan saja, tanpa harus memusingkan rig yang mahal atau tingginya system requirement permainan,” kata Rolly.

Skyegrid 3

Dengan begini, Skyegrid punya peluang menjangkau kalangan pemain non-hardcore, bahkan berkesempatan menggaet khalayak casual buat jadi gamer yang lebih serius. Tanpa menyebutkan detailnya, biaya akses menjadi salah satu perhatian utama developer, dan mereka berkeinginan untuk mematoknya di kisaran yang atraktif dan terjangkau.

Dari keterangan developer, Skyegrid telah melewati tahap alpha yang berlangsung selama satu tahun terhitung sejak awal 2017. Dan belum lama ini, mereka meluncurkan aplikasi beta yang bisa diakses secara terbatas oleh sejumlah media dan beberapa gamer terpilih.

Berdasarkan sesi uji coba minggu lalu, saya melihat kesiapan Skyegrid mendukung beragam judul permainan, baik blockbuster serta indie, single-player ataupun multiplayer, premium maupun free-to-play. Untuk kualitas kontennya, saya cuma bisa bilang: Anda akan terkejut melihat permainan-permainan ‘AAA’ berjalan di setting grafis high 1080p dengan 60 frame rate per detik di ‘perangkat yang tidak semestinya’.

Sejauh ini, Skyegrid belum mengabarkan kapan tepatnya mereka akan resmi meluncurkan platform cloud gaming lokal tersebut. Namun melihat gerak-gerik developer, saya menerka bahwa pelepasannya mungkin akan dilaksanakan tak lama lagi.

Catatan: karena sesi beta testing kemarin berisi info-info sensitif, saya hanya menggunakan foto yang sudah disediakan oleh Skyegrid.

Xenom Siap Hadirkan Layanan Cloud Gaming Pertama di Indonesia

OnLive boleh dibilang merupakan pionirnya cloud gaming, namun karena visi para penciptanya terlalu maju, penerapan servisnya terpentok oleh keterbatasan teknologi saat itu. Sony mengerti berharganya aset mereka, mengakuisisi OnLive di tahun 2015, sembari tetap menyajikan PlayStation Now. Di tanah air sendiri, konsep cloud gaming masih berada di luar jangkauan.

Ketika Xbox Play Anywhere dan PS Now belum betul-betul sampai ke tangan kita, sebuah perusahaan gaming lokal terdorong untuk menghidangkan layanan sejenis ke konsumen. Xenom, sang produsen gaming notebook asli Indonesia ini diam-diam sedang menggodok produk baru, yaitu servis cloud gaming pertama di nusantara yang mereka namai XenomX.

Diungkap lewat video di website, general manager Rolly Edward menjelaskan masalah umum yang biasa dihadapi para gamer: untuk menjalankan hobi ini, kita harus mengeluarkan banyak biaya buat membeli console ataupun PC. Seperti yang kita rasakan sendiri, siklus hidup console semakin cepat. PC bisa jadi alternatif, tapi harga komponen juga tidak murah. Lalu setelah hardware siap, kita juga harus berbelanja video game.

XenomX menawarkan solusi mudah atas segala kerepotan tersebut, menjanjikan kemudahan menikmati permainan-permainan blockbuster sekelas Grand Theft Auto serta The Witcher 3 tanpa console ataupun PC di manapun Anda berada, semudah streaming musik. Dan hebatnya lagi, XenomX diramu agar jadi servis multi-platform: dapat berjalan di notebook low-end, Mac, tablet serta smartphone. Satu-satu hal yang Anda perlukan adalah koneksi internet.

Rincian teknis mengenai XenomX memang masih minim, namun sang general manager sempat menjelaskan cara kerja layanan ini: user hanya perlu mengaktifkannya lewat satu sentuhan dan memilih judul permainan. XenomX langsung menyalurkan informasi ke server, dan selanjutnya ia segera menyuguhkan konten seamless untuk Anda.

Sebelum penyingkapan XenomX, DailySocial ialah salah satu media pertama yang diajak Xenom buat berdiskusi soal teknologi dan penerapan layanan ini di Indonesia. Dari bincang-bincang itu, ada kemungkinan besar XenomX mampu menghidangkan permainan di setting grafis dan frame rate tinggi, tapi sekali lagi performanya tetap bergantung pada sambungan internet Anda. Menariknya, XenomX tidak menuntut kecepatan koneksi di luar batas kewajaran.

Meski belum ada konfirmasi apapun, ada kemungkinan game-game singleplayer di background situs XenomX adalah judul-judul yang didukung layanan ini. Dan uniknya lagi, ada peluang XenomX akan menyajikan pula permainan multiplayer ‘AAA’.

Xenom belum mengungkap detail soal spesifikasi, daftar game, serta cara penyajian servis; namun terdapat indikasi kuat XenomX akan meluncur tidak lama lagi.

Sumber: XenomX.

Laptop-Laptop Gaming Terbaik yang Bisa Anda Miliki Sekarang

Gagasan laptop gaming memang ditentang gamer PC puritan. Menurut mereka, buat apa mengeluarkan uang begitu besar jika Anda bisa memperoleh performa jauh lebih tinggi di harga yang lebih murah. Namun semakin canggihnya teknologi hardware membuat fungsi gaming notebook kian meluas. Kini mereka lebih portable, mendukung beragam kegiatan produktif, bahkan sanggup menangani VR.

Ada banyak sekali laptop gaming dari para produsen lokal maupun global tersedia di pasar saat ini. Tapi Anda tak perlu bingung, saya sudah merangkum beberapa model yang patut mendapatkan perhatian karena mereka boleh dibilang merupakan varian terbaik di kelasnya:

6. Asus ROG GL502VT Strix

Gaming Notebook List 1

Di kelas ukuran layar terpopuler, ROG GL502VT Strix dari Asus merupakan penawaran menarik. Ia cukup mungil (berketebalan 23,5mm) dan ringan (2,2kg) untuk Anda bawa sehari-hari, namun menyimpan susunan komponen mumpuni buat menangani permainan-permainan blockbuster anyar: prosesor Intel Skylake Core i7-6700HQ, RAM DDR4 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan penyimpanan SSD 256GB serta HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 26 juta.

5. Acer Predator 17

Gaming Notebook List 2

Setelah vakum cukup lama, brand Acer Predator kembali dengan line-up tangguh yang mengusik ketenangan para rival. Predator 17 ialah andalan Acer di kelas 17-inci, dan meski belum mengusung sertifikasi ‘VR Ready’ seperti varian 17 X, permainan-permainan baru dipastikan berjalan mulus di sistem berprosesor Intel Core i7-6700HQ dipadu GPU GeForce GTX 970M ini. Hardware lainnya meliputi RAM DDR4 16GB, serta storage SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Bhinneka, harga Rp 30 juta.

4. Xenom Hercules HC17S G-Sync

Gaming Notebook List 3

Diramu oleh talenta nusantara, Hercules adalah salah satu notebook  gaming high-end terbaik yang dapat Anda beli. Di tubuh dengan layar 17-incinya tersimpan kartu grafis desktop Nvidia GeForce GTX 980, ditemani Intel Core i7-6700K, RAM DDR4 16GB, dan storage SSD M.2 256GB plus HDD 1TB. Selain tidak kesulitan suguhkan VR, panel 1080p di sana telah dibekali teknologi G-Sync, memastikan pengalaman gaming super-mulus.
Beli di Blibli, harga Rp 54,4 juta.

3. MSI GT72S 6QF Dominator Pro G Dragon Edition

Gaming Notebook List 4

Ketika uang tak jadi masalah dan Anda ingin sesuatu yang istimewa, GT72S Dominator Pro G Dragon Edition ialah jawabannya. Bagian punggung berwarna merah dengan ilustrasi khas sudah pasti akan menarik perhatian siapapun. Lalu berkat kombinasi GPU desktop GeForce GTX 980, prosesor Intel Core i7-6820HK serta RAM DDR4 16GB, Anda bisa menikmati konten VR terbaik via Oculus Rift maupun HTC Vive, kapan pun dan di mana pun.
Beli di Bhinneka, harga Rp 50 juta.

2. Xenom Shiva SV15S

Gaming Notebook List 5

Terbatasnya modal tidak menutup kemungkinan untuk memiliki laptop gaming canggih, hanya saja Anda perlu mencarinya di ‘tempat yang tepat’. Lupakan produk-produk asing, Xenom punya solusinya berupa perangkat bernama Shiva. GeForce GTX 960M di sana cukup ampuh buat menjalankan game-game baru, dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Komponen lain sama sekali tidak mengecewakan: ada Intel Core i7-6700HQ, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 18 juta.

1. MSI GS40 6QE Phantom

Gaming Notebook List 6

Jika alasan Anda membeli notebook  gaming adalah mencari titik keseimbangan teroptimal antara mobilitas dan performa, maka GS40 dijamin memenuhi dua kriteria itu. Di review, saya tidak segan-segan bilang bahwa GS40 6QE Phantom merupakan gaming laptop terbaik di segmen 14-inci. Desain tubuhnya yang kecil membuat notebook sangat mudah dibawa-bawa, tapi di dalam, ia menyimpan spesifikasi monster – tak kesulitan melahap judul-judul game terbaru.
Beli di Lazada, harga 23,2 juta.

Berbekal GPU Desktop, Xenom Singkap Jagoan Baru Notebook Gaming di Kelas 17-Inci

Stretegi jitu Xenom berhasil melambungkan namanya sebagai salah satu brand perangkat gaming high-end terpercaya, tak kalah saing dengan rival-rival global yang lebih dulu mendarat di tanah air. Dari hasil uji coba terhadap varian andalan Xenom, mereka terbukti fokus pada faktor terpenting dalam notebook gaming: performa dan kenyamanan bermain.

Di awal 2016, Xenom memutuskan buat meng-upgrade produk desktop replacement mereka, resmi memperkenalkan Hercules HC17S. Layaknya gaming notebook Xenom, angka pada nama model mengindikasikan ukuran layar. Berdasarkan info di press release, beberapa faktor menjadi perhatian utama Xenom: teknologi display, konektivitas, dan tentu saja komponen internal.

Dari segi penampilan, Hercules HC17S tersaji lebih anggun dibanding HC15S dan lebih ramping 10 persen dari tipe sebelumnya. Sudut penempatan layar yang ergonomis kembali kita bisa temukan di sana. Rancangannya memiliki lebih banyak sudut, dan terdapat elemen arah/anak panah pada desain. Keyboard anti-ghosting-nya dilengkapi backlight LED (kemungkinan besar dapat dikustomsasi lewat app Flexikey).

Xenom HC17S 03

Xenom menyematkan panel IPS 17-inci full-HD berteknologi TrueDisplay dipadu fitur Nvidia G-Sync demi mastikan aktivitas gaming mulus – bebas tearing, stuttering dan input lag; terlepas dari berapapun frame rate yang Anda dapatkan. Versi pro Hercules HC17S turut dibekali X-Tended serta Wireless Display. Kemudian Anda dapat memanfaatkan sepasang DisplayPort dan HDMI untuk menikmati video game di empat layar sekaligus.

Melalui Hercules HC17S, produsen satu langkah mendekati visi mereka buat menyajikan ‘desktop gaming‘ masa depan, berkat kehadiran kartu grafis desktop GeForce GTX 980. Xenom menjamin ‘sensasi bermain game maksimal rata kanan’ di resolusi 1080p dalam judul-judul berat semisal GTA V ataupun Assassin’s Creed Syndicate. Tentu saja ia ditopang prosesor Intel Skylake (i7-6700K), dan memori RAM sampai 64GB.

Xenom HC17S 02

Notebook sudah dilengkapi penyimpanan SSD M.2 256 ditambah hard drive 1TB. Seandainya belum puas, kapasatisas bisa ditambah sampai 3TB – keuntungan dari konsep customizable yang Xenom usung. Selain konektivitas standar, Anda dapat menemukan USB 3.1 type-C Thunderbolt 3.0, sangup melesatkan data di 40Gbps.

“Kombinasi produk kami ini membuat pengalaman bermain yang meningkat drastis bagi para gamer pro,” ungkap GM Rolly Edward secara tertulis. “Resolusi hingga 1440p dan warna mendekati asli membuat para pekerja kreatif dan animator [merasa] nyaman serta puas meski dalam mobilitas tinggi.”

Xenom Hercules HC17S bisa Anda miliki seharga Rp 53 jutaan.

[Review] Xenom All-New Hercules HC15S, Jawara Notebook Gaming Lokal

Xenom mewakilkan Indonesia di tengah kencangnya serbuan brand gaming notebook asal Taiwan di pasar lokal. Mereka mencoba mencuri hati konsumen dengan dua aspek yang sulit ditandingi kompetitor luar negeri: keleluasaan kustomisasi hardware, dan tentu saja harga yang masuk akal. Xenom menyediakan lima kategori produk, dan Hercules merupakan tipe paling high-end.

Kemampuan All-New Hercules alias HC15S telah dipamerkan sendiri oleh GM Xenom Rolly Edward di momen pengungkapannya. Di sana, varian baru Hercules dengan mudah menyikat Assassin’s Creed Unity di setting grafis paling tinggi. Anda perlu tahu, Unity ialah contoh game yang tidak dioptimalkan untuk PC. Karena performa Hercules tak jauh dari PC desktop biasa, Xenom tak ragu menyebutnya sebagai ‘desktop PC masa depan‘.

Kurang lebih 10 bulan dari momen itu, akhirnya saya diberikan kesempatan buat menjajalnya secara personal. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, ia memang bukanlah device sempurna – ada kekurangan di sana-sini. Tetapi saya tidak ragu mengatakan bahwa Hercules merupakan produk ideal, dinilai dari konsep dan alasan utama ia dirancang.

Dan di ulasan ini, saya akan menjabarkan alasan mengapa HC15S sanggup menyaingi brand-brand global terkenal.

Design & build quality

Kesederhanaan adalah daya tarik dari Xenom All-New Hercules, dan penampilannya jauh berbeda dari varian Hercules terdahulu. Tidak ada LED menyala di balik panel, hanya ada satu lightbar di sisi bawah-depan. Layer karet matte lembut melapisi lid dan area di sekitar keyboard. Bingkai display dan chassis plastik tampak serasi dengan setup ini, kemudian logo metalik Xenom diletakkan di belakang layar dan bawah display.

Review Xenom HC15S 44

Review Xenom HC15S 42

Dilihat dari belakang, dua heat sink dengan grille horisontal di kanan dan kiri menyerupai bagian supercar. Dan seandainya notebook gaming diibaratkan sebagai kendaraan perang, maka HC15S ialah pesawat siluman.

Review Xenom HC15S 45

Lampu LED juga mengisi backlight keyboard. Tidak ada tombol shortcut kapasitif atau bahkan macro fisik. Tombol power bisa langsung Anda temukan di atas, menyala hijau ketika HC15S aktif. Xenom menjaga produknya tetap simpel, namun saya sangat mengapresiasi penempatan layar sehingga ia tidak membuat Anda bungkuk. Desain ini membuat posisi panel sedikit lebih tinggi.

Review Xenom HC15S 35

Meski ada jarak cukup besar antara layar dan body, engsel mencengkeram dengan mantap. Gap tersebut dimanfaatkan Xenom untuk menempatkan set speaker Onkyo. Karena posisisnya bukan di belakang ataupun di bawah, audio jadi lebih terdengar lebih efektif.

Review Xenom HC15S 30

Penggunaan material logam pada laptop memang dapat memberikan kesan premium, namun build quality HC15S yang dari plastik tak boleh diremehkan. Tubuh All-New Hercules sangat kokoh, tidak ada bagian ‘lunak’ yang mudah menekuk. Saat saya tekan belakang display, LCD tidak terdistorsi. Karena mengedepankan konsep customizable, Anda cuma perlu membuka panel untuk mengakses hardware. Baterai 82Wh-nya juga removable.

Review Xenom HC15S 43

Review Xenom HC15S 41

Notebook 35 persen lebih tipis dibanding model terdahulu, dan berkat tubuh plastik, bobotnya lebih bersahabat dibanding kategori desktop replacement. Menurut saya, HC15S merupakan satu dari sedikit laptop gaming 15-inci ideal dalam penyuguhan faktor mobilitas, walaupun mungkin Anda akan sedikit keberatan jika harus membawanya tiap hari. All-New Hercules mempunyai dimensi 386x262x35,7mm dengan berat 3,4-kilogram sudah termasuk baterai.

Display

Jendala Anda dalam menikmati konten digital adalah sebuah layar IPS LED TrueDisplay 15,6-inci 1920×1080-pixel. Permukaan matte di sana mampu membungkam pantulan sinar yang tidak diinginkan, dan IPS memastikan viewing angle-nya luas – tetap jelas dilihat dari hampir semua sudut. Ia tajam, cerah, kaya warna, dan level saturasinya di atas rata-rata notebook gaming.

Review Xenom HC15S 36

Sedikit mengutak-atik display settings, saya menemukan bahwa Anda bisa memanfaatkan Dynamic Super Resolution di HC15S. Fitur tersebut me-render game di resolusi lebih tinggi (2715×1527), kemudian mengecilkannya kembali supaya sesuai dengan monitor. Alhasil, kita mendapatkan grafis berkualitas 4K di panel full-HD.

Review Xenom HC15S 27

Sayangnya ada masalah di display. Ketika layar menyala dalam keadaan gelap (misalnya saat peralihan sebelum loading screen), distribusi warna terlihat tidak merata. Warna lebih terang di zona-zona pinggir.

Review Xenom HC15S 32

Keyboard, touchpad & palm rest

Hercules menyajikan keyboard lengkap, tanpa ada pengecilan ukuran pada numpad. Meskipun Xenom tidak menggandeng tim spesialis periferal gaming, papan ketik ini terbilang fleksibel. Mengejutkannya, keyboard anti-ghosting itu terasa nyaman baik waktu digunakan buat bermain ataupun mengetik. Sebetulnya jarak antar tuts sangat berdekatan, tapi karena rongga gap sulit dijamah jari, peletakan tuts (huruf, angka dan kursor) 0,9×0,9mm-nya cocok di tangan saya.

Review Xenom HC15S 38

Review Xenom HC15S 25

Sisi kiri touchpad 6,2×10,65cm sejajar dengan sisi kiri tombol spasi. Posisinya memang timpang sebelah, menyisakan ruang palm rest yang lapang di area tangan kanan. Touchpad-nya multi-gesture dipadu fungsi scrolling. Teksur halusnya menjaga gerakan kursor mouse akurat, lalu kedua tombol juga empuk.

Review Xenom HC15S 37

Tatakan telapak tangan terasa lembut dan sedikit hangat (akan kita bahas lebih detail di gaming experience). Tapi saya sedikit cemas minyak dan keringat akan menggerus permukaan karet doff-nya.

Review Xenom HC15S 26

Connectivity

Dengan membeli All-New Hercules, Anda harus bersedia merangkul sistem distribusi digital. Notebook tidak mempunyai optical disk drive, kompensasinya adalah segi konektivitas yang luas: terdapat dua port USB 3.0, sebuah port USB 3.1 Thunderbolt 3.0, 6-in-1 card reader, eSATA dan LAN di kiri; headphone jack, microphone jack, line-in jack, S/PDIF output jack dan satu lagi USB 3.0 di kanan; serta satu port HDMI 1.4a dan sepasang DisplayPort 1.2.

Gaming experience

Selama pemakaian, All-New Hercules jarang sekali mengecewakan. Xenom sengaja meminimalisir overlay software sehingga tidak mengganggu gamer – sebuah janji anti-bloatware dari produsen. Sisi negatifnya, tanpa petunjuk tertulis, saya hampir tidak sadar kita bisa membuka app Flexikey via kombinasi tombol ‘Fn’ dan ‘/’.

Di sana Anda bisa mengkustomisasi macro, mengaktifkan fitur Statisitcs (merekam frekuensi tekanan pada tombol, serta mengatur warna dan pola cahaya backlight (breath, cycle, flash, tempo, dance, dan lain-lain) dan lightbar. Setup bisa disimpan terpisah di profile berbeda.

Review Xenom HC15S 24

Kendala-kendala ‘standar’ notebook gaming turut muncul di HC15S. Sewaktu digunakan di waktu lama di ruang terbuka tanpa AC, temperatur akan naik. Berdasarkan pemantauan saya, panas berpusat di wilayah keyboard ke atas, merambat ke palm rest. Namun temperatur tidak melewati batasan-batasan yang mengkhawatirkan.

Seperti laptop gaming lain, unit baterai (8-cell smart Lithium-Ion 82Wh) hanyalah komponen ‘wajib’. Anda direkomendasikan buat selalu menyambungkan HC15S ke sumber listrik agar permainan berjalan maksimal.

Review Xenom HC15S 28

Kehadiran sepasang speaker Onkyo 2-watt plus Sound Blaster X-Fi 5 ialah kejutan menyenangkan. Karena diarahkan ke wajah pengguna, output terdengar jelas dan lantang. Kekurangannya bisa ditebak: terletak pada bass yang kurang menendang. Jika Anda sangat kompetitif dan selalu ingin mendengar suara langkah lawan di game multiplayer, menggunakan headphone gaming tambahan sangat disarankan.

Review Xenom HC15S 34

Review Xenom HC15S 39

Oh satu lagi, saat bermain game, touchpad harus dimatikan. Seringkali gerakan tangan kiri teregistrasi sebagai input. Awalnya saya memaklumkan hal ini, hingga suatu ketika di Fallout 4 secara tidak sengaja saya menembakkan nuklir portable tepat di bawah kaki sendiri.

Hardware

Inilah spesifikasi dan susunan hardware berdasarkan Speccy dan PC Mark 8:

Review Xenom HC15S 03

Review Xenom HC15S 08

Gaming performance

Sebelum menganalisis video game, ada baiknya Anda melihat hasil benchmark All-New Hercules. Saya memakai software 3D Mark 8, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0.

Di bawah adalah setting yang saya gunakan dan hasil terbaik di Valley:

Review Xenom HC15S 04

Review Xenom HC15S 05

Dan ini nilai di Heaven:

Review Xenom HC15S 06

Review Xenom HC15S 07

Terakhir ialah skor di 3D Mark 8:

Review Xenom HC15S 09

Hasil di atas menunjukkan angka istimewa, tapi apa artinya teori tanpa praktek? Buat tes gaming, saya memanfaatkan empat permainan: Dragon’s Dogma Dark Arisen, The Witness, Rainbow Six: Siege dan Fallout 4, dibantu Fraps. Pembahasan saya mulai dari judul yang paling ‘ringan’ terlebih dahulu.

HC15S sama sekali tidak kesulitan menyikat Dragon’s Dogma Dark Arisen. Slider grafis saya tempatkan semuanya di sebelah kanan, kemudian saya tambahkan file modifikasi ENB Series supaya visualnya tampil lebih baik lagi. Walau demikian, frame rate tidak pernah bergeming dari 60. Semua efek tersuguh seperti yang diinginkan developer-nya, lalu perputaran siang dan malam tidak memengaruhi performa. Nikmati screenshot-nya di bawah:

Review Xenom HC15S 10

Review Xenom HC15S 11

Review Xenom HC15S 13

Review Xenom HC15S 12

Sejujurnya, Dragon’s Dogma merupakan game port berusia tiga tahun. Bagaimana kesanggupan All-New Hercules menghadapi paling baru? Saya beralih ke The Witness, dan game hanya ada tiga pilihan kualitas grafis. Lagi-lagi, di tingkat paling tinggi, The Witness selalu tersaji di 60 frame rate per detik.

Review Xenom HC15S 14

Review Xenom HC15S 15

Review Xenom HC15S 16

Rainbow Six Siege adalah wakil dari genre shooter kompetitif blockbuster, dan saya gunakan setting grafis default di resolusi 1080p. Baik di singleplayer ataupun multiplayer, Xenom HC15S mengangani Siege semulus sutra, di 60 fps – di luar ekspektasi saya sebelumnya.

Sedikit catatan: ada kendala ketika saya memasang resolusi 2715×1527 di Windows, menyebabkan cursor mouse tidak sinkron di dalam permainan. Mengembalikan resolusi ke full-HD menyelesaikan problem ini.

Review Xenom HC15S 17

Review Xenom HC15S 18

Review Xenom HC15S 19

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan peminjaman unit review HC15S, dan memakainya untuk menikmati Fallout 4 selama beberapa belas jam. Di tingkatan ultra 1080p (anti-aliasing TAA, anisotropic filtering 16-samples, depth of field bokeh, ambient occlusion SSAO, dan godrays high), angka 60 selalu muncul di pinggir layar, menunjukkan frame rate yang saya dapatkan. Ia baru bergeser ke 59 ketika kamera digerakkan, lalu kembali ke 60.

Review Xenom HC15S 20

Review Xenom HC15S 21

Review Xenom HC15S 22

Review Xenom HC15S 23

Satu hal yang sangat terasa di permainan open-world ini: loading screen berjalan singkat, jauh meninggalkan ROG G752VT.

Verdict

HC15S memang bukanlah notebook gaming paling cantik, paling canggih, ataupun menyodorkan inovasi baru; namun ia berhasil merepresentasikan visi Xenom, yaitu menawarkan produk paling ideal bagi gamer PC ‘nomaden’. Produsen menyingkirkan gimmick, dan fokus pada faktor terpenting dan tujuan utama laptop diciptakan: gaming.

Dari perspektif performa versus harga, ia merupakan salah satu notebook 15-inci terbaik. Uang yang Anda keluarkan benar-benar hanya dialokasikan ke hobi tersebut, dan pengguna tidak juga digerecoki oleh software-software tambahan. Dan jika kita tanya pada diri sendiri, pernak-pernik semisal warna-warni lampu LED sebenarnya tidak akan membuat kita bermain lebih baik.

Meski saya berkata demikian, tidak semata-mata All-New Hercules HC15S ialah produk yang murah. Xenom membanderolnya di kisaran Rp 40 jutaan, tergantung dari hardware pilihan Anda.

Review Xenom HC15S 33

Berulang Tahun Kedua, Xenom Menyampaikan Harapan Mereka

Berbeda dari PC biasa, memasuki pasar gaming notebook menuntut komitmen yang sangat tinggi. Beban kian bertambah ketika sang produsen mewakili Indonesia dalam kancah bergengsi itu. Untungnya, Xenom hadir di nusantara dengan sejumlah presmis menjanjikan. Jika Anda belum tahu, Xenom ialah brand laptop gaming customizable pertama karya talenta lokal. Continue reading Berulang Tahun Kedua, Xenom Menyampaikan Harapan Mereka

All-New Hercules Ialah Visi Xenom Akan ‘Desktop Gaming’ Masa Depan

Sejak awal, masalah teknis dan minimnya optimalisasi menodai Assassin’s Creed Unity. Itu sebabnya hanya PC paling tangguh saja yang mampu menangani Unity secara normal di setting maksimal. Game tersebut didemonstrasikan oleh GM Xenom Rolly Edward dalam peluncuran produk kelas antusias terbaru bertajuk ‘Re-imagine Your Future Desktop PC’. Continue reading All-New Hercules Ialah Visi Xenom Akan ‘Desktop Gaming’ Masa Depan

Ketika Notebook Gaming Tak Lagi Eksklusif Untuk Gamer

Di tengah ketatnya serbuan new-gen console pada pasar gaming pertengahan tahun lalu, Jon Peddie Research mengungkap bahwa penjualan hardware PC ternyata dua kali lebih besar. Terdiri atas desktop serta notebook, upgrade komponen, dan periferal gaming, penjualan menunjukkan angka yang sangat sehat, terlepas dari ‘menurunnya’ permintaan PC. Continue reading Ketika Notebook Gaming Tak Lagi Eksklusif Untuk Gamer

Xenom Luncurkan Siren SR14i, Gaming Notebook Lokal Pertama Bersenjata Chip Grafis Intel

Informasi tentang notebook gaming Xenom bertenaga chip grafis Intel sudah muncul semenjak berbulan-bulan lalu. Namun saat versi berkartu grafis Nvidia mobile mendapatkan update, Xenom tampaknya tak mau terburu-buru dalam memasarkan dan mempublikasikannya. Akhirnya setelah cukup lama dinanti, Siren SR14i sudah bisa dimiliki para gamer antusias. Continue reading Xenom Luncurkan Siren SR14i, Gaming Notebook Lokal Pertama Bersenjata Chip Grafis Intel

Seri GPU Nvidia GeForce GTX 800M Kini Turut Mentenagai Notebook Gaming Xenom

Saat resmi masuk ke pasar notebook gaming nusantara pada September lalu, Xenom mengenalkan lima varian laptop yang dirancang khusus untuk para antusias gaming masing-masing dengan tingkat hierarki yang berbeda. Kini empat dari lima notebook gaming tersebut telah mendapatkan revisi teknologi chip grafis besutan Nvidia, yaitu seri GeForce GTX 800M. Continue reading Seri GPU Nvidia GeForce GTX 800M Kini Turut Mentenagai Notebook Gaming Xenom