Syarat dan Prosedur Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Bagi para pelaku bisnis yang baru membuka perusahaan, memiliki izin Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah langkah penting yang harus diambil. TDP bukan hanya menjadi kewajiban hukum, tetapi juga merupakan identitas resmi perusahaan yang memberikan informasi penting kepada berbagai pihak terkait.

Dalam artikel ini, kita akan membahas syarat-syarat dan prosedur pengurusan TDP sebagai bagian dari administrasi menjalankan bisnis.

Syarat-syarat Pengurusan TDP

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Semarang, berikut prosedur lengkap pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP):

  • Calon pemilik perusahaan harus mengisi formulir permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota setempat.
  • Melampirkan fotokopi akta pendirian dan/atau perubahan Badan Hukum yang disahkan oleh instansi berwenang.
  • Melengkapi identitas perusahaan dengan menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau paspor Direktur/pemilik/penanggung jawab perusahaan yang masih berlaku.
  • Fotokopi Ijin Usaha atau surat keterangan yang diterbitkan oleh instansi berwenang.
  • Pemenuhan kewajiban perpajakan ditunjukkan dengan melampirkan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan.
  • Melibatkan aspek ketenagakerjaan dengan menyertakan fotokopi Nomor Pokok Peserta BPJS Ketenagakerjaan.
  • Jika pengurusan TDP merupakan perpanjangan, pemohon harus menyertakan Tanda Daftar Perusahaan asli sebagai bukti kelengkapan administrasi sebelumnya.
  • Apabila lokasi perusahaan memerlukan Ijin HO, dokumen ini juga harus dilampirkan.

Prosedur Pengurusan TDP

Ajukan Permohonan

Memulai proses dengan mengajukan permohonan resmi kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota setempat. Berkas permohonan harus mencakup semua persyaratan administrasi yang telah diuraikan.

Pemeriksaan Berkas

Setelah permohonan diajukan, dilakukan pemeriksaan oleh pihak terkait. Berkas yang lengkap akan diagendakan dan diproses melalui Bidang Penyelenggaaan Layanan Perizinan II.

Pelengkapan Berkas (Jika Diperlukan)

Apabila berkas permohonan belum memenuhi persyaratan administrasi, pemohon akan diberi kesempatan untuk melengkapi berkas tersebut.

Waktu Pengurusan

Proses pengurusan TDP memerlukan waktu sekitar 3 hari kerja guna memastikan kelancaran administratif bagi pemilik perusahaan.

Biaya

Salah satu kemudahan dalam pengurusan TDP adalah tidak diperlukannya biaya. Proses ini dapat dilakukan secara gratis, memberikan kemudahan khusus bagi perusahaan baru.

Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan langkah administratif yang penting dalam menjalankan bisnis. Dengan syarat-syarat yang relatif mudah dan prosedur yang sederhana, pemilik perusahaan dapat memastikan bahwa bisnis mereka terdaftar secara resmi dan dapat beroperasi secara legal.

Dengan melengkapi TDP, perusahaan juga memastikan identitasnya yang sah dan memenuhi kewajiban hukum. Oleh karena itu, para pelaku bisnis diharapkan untuk tidak menganggap remeh proses pengurusan TDP ini.

mailtarget: Revolusi Layanan Email Transaksional untuk Developer Indonesia

Sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi digital Indonesia telah diumumkan dengan peluncuran mailtarget, mailtarget adalah transactional email API service yang dirancang khusus untuk para developer. MTARGET telah mengalami beberapa transformasi identitas sebelumnya, mengungkapkan bahwa mailtarget merupakan hasil dari evolusi dan komitmen mereka untuk menyediakan solusi yang efektif dan efisien bagi para pelanggan.

Fokus mailtarget adalah menawarkan berbagai fitur canggih seperti API email, SMTP Relay Service, Software Development Kit (SDK), dan sebuah sandbox yang memungkinkan developer untuk menguji coba email sebelum pengiriman. Fitur-fitur ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik para klien, dengan fokus pada kemudahan integrasi, keamanan email, serta kecepatan dan keandalan pengiriman.

Komitmen mailtarget untuk keamanan tercermin dalam implementasi standar keamanan email seperti SPF, DKIM, dan DMARC, yang bertujuan untuk melindungi email dari spoofing dan phishing, serta memastikan bahwa email dapat secara efektif sampai ke inbox penerima.

Dikembangkan oleh tim developer yang berpengalaman, mailtarget bertujuan untuk menjadi lebih dari sekedar penyedia layanan email transaksional. Dengan fokus untuk mendukung dan memajukan ekosistem developer software lokal, mailtarget diharapkan dapat menjadi partner bagi para developer dalam mewujudkan inovasi digital mereka.

Peluncuran mailtarget menandai langkah penting bagi industri teknologi di Indonesia, menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinovasi dan mendukung pertumbuhan ekosistem digital lokal. Ini adalah bukti nyata dari bagaimana perusahaan teknologi Indonesia tidak hanya beradaptasi dengan perubahan tetapi juga berkontribusi secara aktif dalam memajukan industri teknologi dengan solusi inovatif.

Apa itu Bisnis Thrifting, Prospek dan Cara Memulainya

Thrifting, istilah yang semakin populer di kalangan konsumen modern, merujuk pada praktek membeli dan menjual barang bekas, terutama pakaian, sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan.

Konsep ini bukan hanya tentang menemukan barang dengan harga murah; ini adalah tentang mengurangi limbah, mendukung ekonomi sirkular, dan mengubah cara kita memandang konsumsi.

Prospek Bisnis Thrifting

Tren Pasar dan Pertumbuhan

Bisnis thrifting telah mengalami pertumbahan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini termasuk kesadaran lingkungan yang meningkat dan pergeseran nilai konsumen, terutama di kalangan milenial dan Gen Z, yang cenderung mencari keunikan dan keberlanjutan dalam pilihan fashion mereka.

Diperkirakan pasar barang bekas akan terus berkembang, dengan proyeksi mencapai nilai miliaran rupiah dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut data dari Direktorat Jenderal Bea Cukai, selama tahun 2022, tindakan penegakan hukum terhadap impor ilegal pakaian bekas menghasilkan barang hasil penindakan (BHP) dengan nilai perkiraan sebesar Rp23,91 miliar. Nilai ini didapatkan dari 220 tindakan penindakan yang disebut ‘ballpress’.

Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana terdapat 165 tindakan dengan nilai BHP sekitar Rp17,42 miliar. Ini mengindikasikan peningkatan aktivitas dalam penanganan impor ilegal pakaian bekas oleh otoritas bea cukai.

Dampak Lingkungan

Bisnis thrifting memiliki dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan. Dengan mengurangi kebutuhan untuk produksi pakaian baru, thrifting membantu menurunkan emisi karbon dan penggunaan air, serta mengurangi jumlah limbah pakaian yang berakhir di TPA.

Memulai Bisnis Thrifting

Menentukan Niche dan Target Pasar

Sebelum memulai, penting untuk menentukan niche spesifik: apakah itu pakaian vintage, barang-barang desainer, atau barang-barang umum. Memahami target pasar juga krusial, apakah itu remaja, profesional muda, atau pencinta fashion berkelanjutan.

Strategi Sourcing Barang

Menemukan sumber barang bekas berkualitas baik adalah kunci. Ini bisa melalui sumbangan, pembelian dari toko barang bekas, atau melalui hubungan langsung dengan komunitas lokal. Penggunaan platform online untuk sourcing juga semakin populer.

Pemasaran dan Penjualan

Memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce dapat meningkatkan visibilitas dan menjangkau pasar yang lebih luas. Membangun kehadiran online yang kuat dan mengadakan event pop-up adalah beberapa strategi yang efektif.

Aturan Pemerintah

Bisnis thrifting di Indonesia tidak sepenuhnya dilarang, namun ada pembatasan khusus terkait impor pakaian bekas. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan, telah melarang impor pakaian bekas sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 18 Tahun 2021.

Larangan ini mencakup barang-barang seperti kantong bekas, karung bekas, dan pakaian bekas. Meskipun ada larangan impor, praktik thrifting itu sendiri, khususnya untuk barang bekas yang berasal dari dalam negeri, tidak dilarang.

Pemerintah mengusulkan larangan ini karena thrifting dinilai dapat merusak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dan berpotensi merugikan industri garmen dalam negeri​

Kesimpulan

Thrifting bukan hanya tren sementara; ini adalah perubahan paradigma dalam cara kita berbelanja dan berinteraksi dengan lingkungan. Dengan fokus pada keberlanjutan, thrifting menawarkan jalan menuju masa depan fashion yang lebih etis dan ramah lingkungan.

Sebagai peluang bisnis, thrifting menawarkan potensi yang besar, tidak hanya dalam hal keuntungan, tetapi juga dalam membuat dampak positif pada dunia.

10 Ide Bisnis Daur Ulang Bernilai Ekonomi Tinggi

Di tengah meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan, bisnis daur ulang muncul sebagai sebuah solusi yang menjanjikan. Bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang besar.

Dari bahan-bahan yang tak terpakai hingga limbah elektronik, setiap elemen bisa diubah menjadi produk bernilai tinggi. Artikel ini menggali sepulah ide bisnis daur ulang yang inovatif, mengeksplorasi potensi mereka dalam menjawab tantangan lingkungan sekaligus memberikan wawasan tentang prospek dan data pasar mereka.

Transformasi Pakaian Bekas menjadi Fesyen Baru

Pakaian bekas dapat diubah menjadi item fesyen yang trendi dan ramah lingkungan. Tren ini bukan hanya mengurangi limbah pakaian, tetapi juga menangkap esensi dari fashion berkelanjutan.

Pasar untuk pakaian daur ulang diperkirakan akan berkembang dengan CAGR sebesar 10.9% hingga tahun 2033, mencapai nilai pasar US$ 18,265.4 juta. Ini mencerminkan pergeseran kuat menuju garis pakaian berkelanjutan dan peningkatan penerimaan praktik yang mengurangi jejak karbon.

Pemanfaatan Ban Bekas untuk Furnitur dan Dekorasi

Ban bekas yang tidak terpakai dapat diolah menjadi furnitur dan item dekoratif yang unik. Inisiatif ini menciptakan nilai tambah dari material yang sebelumnya tidak terpakai dan memenuhi permintaan pasar akan produk berkelanjutan.

Seni dari Botol Plastik

Botol plastik yang diubah menjadi berbagai bentuk kerajinan tangan membuka peluang bisnis yang menguntungkan. Produk ini tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga mengurangi limbah plastik yang menjadi masalah global.

Kertas Daur Ulang

Industri kertas daur ulang mengurangi kebutuhan akan penebangan pohon dan memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Pasar untuk kertas daur ulang diperkirakan akan terus tumbuh, sejalan dengan kebijakan lingkungan global.

Inovasi Produk Elektronik dari Limbah Elektronik

Daur ulang limbah elektronik menjadi produk baru atau bahan mentah merupakan bisnis yang sangat potensial. Ini tidak hanya mengurangi limbah elektronik tetapi juga memenuhi permintaan akan bahan baku dan komponen elektronik.

Upcycling Perabotan Rumah

Perabotan rumah yang tidak terpakai atau rusak dapat diubah menjadi produk baru melalui proses upcycling. Ini membuka peluang untuk menciptakan produk unik dan pribadi yang bernilai lebih tinggi.

Pengolahan Limbah Organik menjadi Pupuk Kompos

Limbah organik dari dapur dan kebun dapat diolah menjadi pupuk kompos. Bisnis ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menyediakan produk yang berguna bagi pertanian dan berkebun.

Penggunaan Kaca Daur Ulang untuk Produk Kreatif

Kaca daur ulang dapat diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti perhiasan, aksesoris, dan barang dekoratif lainnya. Proses ini menawarkan cara kreatif untuk mengurangi limbah kaca.

Daur Ulang Plastik menjadi Produk Konstruksi

Plastik daur ulang dapat digunakan dalam pembuatan bahan konstruksi seperti papan bangunan, ubin, dan bahan lainnya. Ini memberikan solusi berkelanjutan untuk industri konstruksi.

Pengolahan Limbah Elektronik menjadi Seni

Komponen elektronik bekas dapat diubah menjadi karya seni. Ini tidak hanya memberikan solusi untuk limbah elektronik tetapi juga menciptakan nilai artistik dari barang yang tidak terpakai.

Pasar fesyen berkelanjutan global, yang mencakup pakaian daur ulang, diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 22.9% dari tahun 2023 hingga 2030, mencapai proyeksi nilai US$ 33.05 miliar pada tahun 2030.

Outlook E-commerce 2024: Akankah Jadi Tahun Realisasi Keuntungan?

2023 seolah menjadi tahun terjal yang dihadapi industri e-commerce Indonesia. Berbeda dengan sebelumnya, saat pelaku e-commerce masih mengeksplorasi layanan, fitur, dan model bisnis — kini mereka fokus untuk mencapai keuntungan.

Pada tahun ini, sektor e-commerce diestimasi menyumbang Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $62 miliar berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023. Secara total, GMV ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tembus $110 miliar pada 2025 dengan porsi 75% masih disetor oleh e-commerce. Jelas menandakan sektor ini masih menjadi motor penggerak ekonomi digital di Indonesia.

GMV E-commerce Indonesia (dalam miliar dolar) / Sumber: e-Conomy SEA 2023

Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menilai pelaku industri kini memantapkan fokus layanan/produk dan model bisnis yang tepat. Dalam skala makro, ruang pertumbuhannya juga masih sangat besar mengingat penetrasi e-commerce diperkirakan baru sekitar 20%.

Peningkatan penetrasi e-commerce sejalan dengan kenaikan penetrasi internet di Indonesia yang diproyeksi mencapai 70%-80%. Bima menyebut masih banyak wilayah di luar tier 1 yang belum terjangkau atau belum pernah berbelanja online. Laporan e-Conomy SEA 2021 sempat mencatat ada sekitar 21 juga pengguna internet baru saat pandemi, sebanyak 72% berasal dari luar kota besar.

Dinamika di 2023

Dalam perkembangannya selama lebih dari 10 tahun, industri e-commerce telah mengeksplorasi berbagai pendekatan, mulai dari B2C, B2B, atau C2C. Selama periode itu, ada hampir 10 platform e-commerce gulung tikar karena tak mampu bersaing dalam jangka panjang, sebut saja Blanja.com, Elevenia, dan JD.id.

Kini industri e-commerce menyisakan lima pemain teratas antara lain Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak dengan fokus utama memperkuat bisnis inti dan mencapai keuntungan tahun ini. Berbagai upaya telah diambil untuk mendorong efisiensi lewat restrukturisasi karyawan dan pengurangan bakar uang pada promo belanja dan subsidi ongkos kirim.

Sorotan kami di sepanjang 2023:

  • Grup GoTo memangkas hampir 2.000 karyawan selama dua tahun terakhir, dilanjutkan dengan spinoff aplikasi GoPay (unit keuangan) dan divestasi GoPlay dan GoTix (unit bisnis hiburan).
  • Sejak tahun lalu, Shopee pivot strateginya untuk fokus mengejar profitabilitas dibandingkan pertumbuhan bisnis; juga telah merumahkan lebih dari 500 karyawan pada awal tahun ini.
  • Bukalapak melakukan PHK gelombang kedua pada akhir Juli 2023; lini bisnis Mitra masih jadi fokus utama, sedangkan di lini Marketplace, fokus pada produk yang punya take rate dan margin tinggi, yakni produk digital (pulsa dan game).
  • Blibli masih menggenjot ekspansi gerai omnichannel untuk mengakomodasi pesanan di berbagai kanal penjualan, termasuk penambahan 14 gerai consumer electronic dan gudang baru dengan dukungan AI untuk menghemat pengemasan barang.

Dalam pernyataan resminya, manajamen GoTo sempat mengungkap perubahan strateginya dengan fokus pada segmen budget consumer dan menekan insentif biaya pengiriman dengan memanfaatkan kapabilitas logistik sendiri. Strategi ini ditempuh untuk menjaga pangsa pasarnya, tetapi berdampak terhadap penurunan GTV e-commerce sekitar 9% (YoY) di Q3 2023.

Strategi efisiensi ini dirasa belum dapat merealisasikan keuntungan mengingat Blibli, Bukalapak, dan GoTo masih mencatatkan kerugian bersih dan EBITDA disesuaikan negatif, setidaknya hingga Q3 2023.

Platform EBITDA yang disesuaikan
Blibli -Rp817 miliar
Bukalapak -Rp95 miliar
Tokopedia -Rp974 miliar
Shopee (Asia) -$306,2 juta

Sumber: Laporan keuangan Q3 2023

“Dulu industri masih mengeksplorasi model bisnis dan fitur, sekarang lebih mengarah ke marketplace. Pemain e-commerce terus fokus mengembangkan revenue channel yang pas untuk meningkatkan profitabilitasnya, harus fokus di channel apa. Saya melihat offline dan online akan berjalan beriringan, mereka harus memanfaatkan semua channel,” tutur Bima saat dihubungi DailySocial.id.

Lanskap e-commerce di 2024

Resminya kemitraan GoTo dan TikTok untuk menggabungkan bisnis e-commerce menjadi salah satu aksi korporasi yang tak terduga jelang penutupan tahun ini. Kemitraan strategis ini adalah buntut pelarangan TikTok untuk memfasilitasi transaksi jual-beli di platform media sosialnya.

Bagaimana kongsi Tokopedia-TikTok dapat mengubah lanskap dan persaingan industri e-commerce di tahun 2024?

Sejak beberapa tahun terakhir, Shopee terus memimpin transaksi yang ikut terdongkrak berkat fitur live shopping. Berdasarkan laporan Momentum Works di 2022, Shopee mendominasi perolehan GMV sebesar $47,9 miliar di Asia Tenggara, diikuti Lazada ($20,1 miliar), Tokopedia ($18,4 miliar), Bukalapak ($5,3 miliar), TikTok Shop ($4,4 miliar), dan Blibli ($2,2 miliar).

TikTok diketahui berupaya menguasai dominasinya di Asia Tenggara melalui layanan e-commerce, Indonesia menjadi pasar utamanya. Compas Market Insight mencatat TikTok Shop membukukan penjualan produk FMCG hingga Rp1,33 triliun pada periode 1 September 2023-1 Oktober 2023 (sebelum ditutup). TikTok juga punya basis pengguna besar di Indonesia, yakni sekitar 125 juta pengguna.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital di Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyoroti dua poin besar dari kemitraan strategis GoTo dan TikTok. Pertama, langkah strategis ini untuk mengalahkan Shopee yang saat ini menduduki pangsa teratas e-commerce di Indonesia. Kedua, upaya untuk mengembalikan pengalaman bermedia sosial sekaligus berbelanja online. 

“[Namun], dampaknya bagi industri, [kemitraan] ini akan menciptakan [gap] yang jauh dengan kompetitor lainnya, seperti Lazada, Blibli, apalagi Bukalapak. Persaingan akan mengerucut antara Shopee dan Tokopedia dengan ekosistem milik masing-masing. Siapa yang punya ekosistem paling komplit dan disukai pengguna, mereka akan memenangkan persaingan,” jelasnya dihubungi DailySocial.id. 

Masuknya TikTok ke e-commerce lokal secara langsung mengindikasikan rivalitas kuat dari grup raksasa internet global, yakni ByteDance (Tiongkok) dan Sea Group (Singapura). Sementara, dari kacamata GoTo, kolaborasinya dengan TikTok dapat mendorong bisnis Tokopedia untuk menyeimbangkan segmen traditional e-commerce dan transaksi yang bersifat impulsif.

Dari sudut pandang konsumen, pengalaman tersebut dapat meningkatkan jumlah dan loyalitas pengguna bagi platform masing-masing. Tinggal bagaimana Tokopedia dan TikTok saling mensinergikan fitur dan layanannya dalam satu aplikasi. “Selama ini, Tokopedia punya ekosistem yang cukup lengkap dan besar, dari pembayaran hingga logistik. Namun, salah satu kelemahan di Tokopedia adalah fitur live shopping-nya masih kalah dari Shopee,” tambah Huda.

Fenomena live shopping marak diminati di Indonesia karena didorong faktor viralitas dan harga yang murah. Tren ini pertama kali dipopulerkan oleh Alibaba pada 2016 yang berhasil menarik lebih dari 500 juta penonton. McKinsey, dalam laporannya, mencatat GMV dari live shopping oleh brand dan influencer pada periode 2017-2020 tumbuh hingga 280% p.a.

TikTok Shop Tokopedia
“Beli Lokal” jadi uji coba awal kemitraan Tokopedia dan TikTok

Terlepas itu semua, Huda menilai bahwa pemerintah perlu melakukan penyesuaian aturan yang sudah ada, merujuk pada Permendag No. 31 Tahun 2023 yang baru diterbitkan beberapa bulan lalu. Ia mengkhawatirkan kesepakatan dua pemain dominan ini bisa memicu gap yang tebal antar platform Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) lainnya.

Ia berujar, penyesuaian ini diperlukan untuk menekan potensi predatory pricing sehingga  dapat melindungi UMKM atau pedagang offline. Aturan terkait kategori produk impor dan minimum harga telah dimuat dalam Permendag yang baru, tetapi perlu penyesuaian pada pengetatan impor. Misalnya, penambahan tagging produk di seluruh platform PMSE, tidak hanya Tokopedia, TikTok, atau Shopee.

“Inovasi yang semakin cepat akan menciptakan model bisnis yang selalu diperbarui dan menyentuh langsung ke masyarakat. Regulasi yang terlalu tebal akan membuat regulator kebingungan menempatkan posisi platform. Jangan sampai posisi Tiktok dan Tokopedia bermasalah ke depannya. Perlu ada penyesuaian regulasi, terutama terkait jenis perizinan.”

9 Aplikasi dan Marketplace untuk Produk Upcycling: Revolusi Hijau di Ujung Jari Anda

Dalam dunia yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, konsep daur ulang dan upcycling menjadi semakin populer. Berikut adalah daftar aplikasi dan marketplace, baik di Indonesia maupun global, yang khusus menampilkan produk-produk daur ulang atau upcycling, berdasarkan data terkini dan tren pasar.

OLX (Global, Termasuk Indonesia)

OLX, platform global yang juga populer di Indonesia, memfasilitasi jual beli barang bekas. Meski tidak secara eksklusif untuk produk daur ulang, banyak penggunanya yang menggunakan platform ini untuk menjual produk upcycled atau barang bekas yang masih layak pakai.

Etsy (Global)

Etsy

Etsy dikenal sebagai marketplace global untuk barang-barang handmade, termasuk produk daur ulang dan upcycled. Banyak kreator di Etsy yang fokus pada keberlanjutan dan eco-friendliness, menjadikan platform ini pilihan populer bagi pencinta produk daur ulang.

Carousell (Global, Termasuk Indonesia)

Carousell, yang beroperasi di banyak negara termasuk Indonesia, adalah platform jual beli barang bekas yang memungkinkan penggunanya untuk menemukan berbagai produk daur ulang. Aplikasi ini memudahkan pencarian produk berkelanjutan dan upcycled.

The RealReal (Global)

The RealReal

The RealReal adalah marketplace mewah untuk barang-barang bekas, termasuk pakaian, aksesori, dan perhiasan. Mereka memiliki standar ketat untuk kualitas dan keaslian, sehingga menarik bagi konsumen yang mencari produk daur ulang berkualitas tinggi.

Wallapop (Global)

Wallapop, berbasis di Spanyol, adalah aplikasi jual beli barang bekas yang menekankan pada transaksi lokal. Ini memudahkan pencarian dan pembelian produk daur ulang dan upcycled di dekat tempat tinggal pengguna.

Depop (Global)

Depop menargetkan pasar fashion berkelanjutan, dengan fokus pada pakaian vintage dan upcycled. Platform ini sangat populer di kalangan generasi muda yang mencari gaya unik sekaligus ingin berkontribusi pada lingkungan.

Bukalapak (Indonesia)

Meskipun Bukalapak adalah marketplace umum, mereka memiliki segmen khusus untuk produk daur ulang dan barang bekas. Fokus mereka pada ekonomi lokal dan berkelanjutan menjadikannya platform yang baik untuk pencinta produk ramah lingkungan di Indonesia.

eBay (Global)

eBay, salah satu platform jual beli online tertua, juga menjadi tempat bagi produk daur ulang dan upcycled. Dengan jangkauan globalnya, eBay menyediakan variasi produk yang luas untuk segala jenis barang daur ulang.

Letgo (Global)

Letgo, yang fokus pada transaksi lokal, memudahkan pengguna untuk menemukan, membeli, atau menjual barang-barang bekas atau upcycled di dekat mereka. Aplikasi ini mendorong penggunaan ulang barang dan mengurangi limbah.

Kesimpulan

Platform digital ini telah menjadi katalisator dalam mempromosikan gaya hidup berkelanjutan melalui pemanfaatan barang bekas dan upcycling. Dengan adanya berbagai aplikasi dan marketplace ini, baik di Indonesia maupun secara global, kita sebagai konsumen diberi kemudahan untuk berpartisipasi dalam gerakan lingkungan yang bertanggung jawab, sambil menikmati keunikan dan nilai tambah dari produk daur ulang dan upcycled.

Upaya Gaspack Mendukung Penciptaan Nilai Karya Seni Lewat Platform Web3

Sejak tahun 2020, Gaspack memulai perjalanannya untuk memajukan kreator dalam negeri dan mendukung penciptaan nilai atas karya-karya mereka. Misi ini direalisasikan lewat pengembangan platform komik digital, juga dukungan pendanaan dari sejumlah VC dan angel investor.

Sekilas mengenai startup Gaspack:

  • Didirikan oleh Irzan Raditya (CEO Kata.ai), Novrizal Pratama (CEO) dan Sunny Gho (Chief Creative Officer). Baik Novrizal dan Sunny telah lama berkecimpung di industri kreatif, khususnya Sunny yang juga Colorist di Marvel Comics.
  • Memiliki dua model bisnis, yakni platform penerbitan komik digital berbasis non-fungible token atau NFT (B2C) dan aplikasi Gaspack (B2B) sebagai penghubung antara brand, kreator atau seniman, dengan super fans.

Dalam bincang virtual dengan DailySocial.id, Novrizal Pratama memiliki keyakinan penuh terhadap pengembangan selanjutnya pasca-merosotnya pasar kripto dan NFT sejak beberapa tahun terakhir.

Tentang hak kepemilikan dan monetisasi

Menurut Rizal, monetisasi karya selalu jadi batu sandungan di Indonesia karena banyak seniman atau kreator yang masih dibayar dalam bentuk commission (pesanan). Gaspack mencoba mengubah model monetisasinya dengan fokus utama pada hak kepemilikan dan intellectual property (IP). Contohnya, sumber monetisasi utama berasal dari penjualan komik NFT dengan porsi 50%-70%, sedangkan royalti adalah sumber kedua.

“Di awal 2021, saya dan Sunny sempat ngobrol tentang banyaknya kreator di Indonesia dan karyanya bagus-bagus. Cuma mereka tidak punya wadah. Saat itu, kripto dan NFT sedang booming di sini dan kami juga sedang dalami produknya. Ternyata, banyak kreator yang memperkenalkan karyanya lewat NFT. Kami pikir ini jadi kesempatan menarik. How can we help these artists and creators through platform?” tuturnya saat membuka perbincangan.

Dari sini, Rizal dan Sunny ikut mengajak Irzan Raditya, Co-Founder Kata.ai yang juga meminati NFT. Saat ini, Irzan menduduki posisi Chairman di Gaspack.

Komik digital yang dipublikasikan di Kometh / Sumber: Gaspack

Singkat cerita, sebelum memulai Gaspack, mereka meluncurkan proyek pilot NFT bernama JPG People karya Debbie Tea. Proyek ini disebut sukses dengan penjualan hingga $1,5 miliar dalam 48 jam. Mayoritas penjualan masuk ke kantong kreator. “Kami melihat NFT menjadi medium yang tepat, dan ini bisa jadi solid business case. Kenapa tidak kita menjadikannya model bisnis yang sustainable dan scalable dalam jangka panjang.”

“Kometh” dan “Gaspack App”

Debut Gaspack dimulai lewat platform komik digital “Kometh”. Ada sekitar 7-8 proyek komik NFT yang diterbitkan pada awal 2022, salah satunya Azuki yang terjual sebanyak 17.000 kali. Platform Kometh ditargetkan untuk segmen B2C yang mempertemukan dengan kreator dengan pembeli individual atau fans.

Kometh memungkinkan kreator untuk menerbitkan dan menjual karyanya secara langsung kepada pembaca atau fans. Pembeli dapat memanfaatkan token NFT untuk mengakses komik di Kometh.

“Alasan kami fokus ke komik adalah ini sebuah produk kolektibel. Bukan hanya dibaca, tetapi juga dikoleksi. Ada value apalagi kalau unitnya terbatas. Komik sebagai body of work dari IP. Ada storytelling, ada pengenalan karakter, yang mana bisa dikembangkan menjadi game, film, atau merchandise. Komik jadi entry point yang bagus untuk IP.”

Gaspack juga mengembangkan model B2B untuk mendorong adopsi Web3 secara signifikan. Lewat Gaspack App, pemilik brand bekerja sama dengan kreator atau seniman untuk mengembangkan program loyalitas lewat produk kolektibel. Dengan begitu, brand maupun kreator dapat selalu terhubung dengan komunitas fans atau penggunanya.

Contohnya, produk kolektibel yang dirilis oleh merek susu Ultra Milk. Ada 85 ribu produk kolektibel Ultra Milk yang dapat ditemukan di Gaspack App. Menariknya, Rizal menyebut Gaspack App memudahkan klaim aset NFT tanpa perlu kripto. Menurutnya, langkah ini diambil untuk menyasar segmen yang tidak familiar dengan penggunaan kripto. Selain itu, ia menilai pembelian aset digital umumnya memakan proses panjang.

Collectible Ultramilk / Sumber: Gaspack

“Fokus pemilik brand adalah membuat orang-orang untuk masuk dan tetap di dalam ekosistemnya. Program loyalitas kalau dijalankan dengan efektif sebetulnya bisa lebih murah spending-nya dibandingkan memakai iklan. Dampak dari retensi customer lebih besar dibandingkan akuisisi.”

Menanti pasar Web 3 membaik

Rizal juga menambahkan sedang menyiapkan IP baru yang dapat dirilis sewaktu-waktu apabila kondisi pasar Web3 sudah membaik. Produk ini dirancang agar bisa kebal dari hantaman pasar yang volatil, dan tidak akan berdampak ke bisnis.

“Kami berpikir bagaimana caranya membuat produk yang bisa sustain dan tahan terhadap hantaman pasar. Kami sudah siapkan beberapa secret weapon yang kami tahan dulu sampai pasarnya membaik.

Sempat anjlok hingga 90%, nilai NFT dilaporkan mulai kembali meningkat menjelang akhir 2023. Menurut laporan Bitcoin.com, penjualan NFT pada pekan awal Desember naik 57% menjadi $316 juta dibandingkan pekan sebelumnya. Rinciannya, penjualan NFT berbasis NFT masih mendominasi volume penjualan dengan kenaikan 171,8%, diikuti NFT ETH (6,6%).

Gaspack juga mengungkap minatnya untuk menggalang pendanaan awal tahun depan. Sebelumnya, Gaspack telah mengantongi investasi pra-awal dari eMerge, serta partisipasi 500 Global dan Tokoin pada Maret 2023.

“Penggalangan dana awal ini membutuhkan momentum karena saat ini [iklim investasi] lagi dry. Jadi, kami harap momentum ini bisa direalisasikan sejalan dengan membaiknya situasi pasar.” Tutupnya.

Fenomena The Baader-Meinhof dalam Strategi Psikologi Marketing

Apakah Anda pernah mengalami momen di mana setelah pertama kali melihat suatu hal, tiba-tiba Anda mulai melihatnya di sekitar Anda dengan lebih sering? Fenomena ini dikenal sebagai Fenomena The Baader-Meinhof. Meskipun pada awalnya ditemukan dalam konteks kejadian sehari-hari, ternyata fenomena ini memiliki dampak yang signifikan jika diterapkan dalam dunia pemasaran.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas bagaimana fenomena The Baader-Meinhof dapat dimanfaatkan dalam strategi pemasaran. Apakah mungkin konsep ini dapat menjadi kunci untuk membuat merek Anda menjadi lebih dikenal dan diingat oleh calon pelanggan? Mari kita gali lebih dalam.

Apa itu Fenomena The Baader-Meinhof?

Sebelum membahas bagaimana fenomena ini dapat diaplikasikan dalam pemasaran, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu fenomena The Baader-Meinhof.

Dilansir dari HubSpot, fenomena Baader-Meinhof, atau yang juga dikenal dengan istilah frequency illusion, adalah pengalaman di mana setelah seseorang pertama kali mengetahui sesuatu, mereka akan mulai melihatnya atau mendengarnya di sekitar mereka secara lebih sering. Misalnya, setelah membaca artikel atau mendengarkan pembicaraan tentang suatu merek, tiba-tiba kita melihat iklan produk tersebut di berbagai media di sekitar kita.

Fenomena ini menjelaskan bagaimana kesadaran manusia terhadap sesuatu dapat meningkat secara signifikan setelah mereka melihat hal itu untuk pertama kalinya.

Proses Fenomena The Baader-Meinhof

Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut bagaimana proses fenomena Baader-Meinhof ini berlangsung dan bagaimana era digital, khususnya media sosial, dapat memperkuat pola pikir ini. Seperti yang dirangkum dari laman Forbes, terdapat dua proses terkait fenomena The Baader-Meinhof.

Perhatian Selektif

Perhatian selektif adalah cara kita memproses informasi dengan fokus pada hal-hal tertentu sambil mengabaikan yang lain. Ini bisa terjadi ketika kita baru saja mengetahui sesuatu dan tiba-tiba mulai melihatnya di sekitar kita secara konstan.

Misalnya, jika kita baru tertarik pada produk kosmetik Korea dan mencarinya di media sosial, kemungkinan besar kita akan mulai melihat referensi produk tersebut lebih sering. Hal itu dikarenakan media sosial menggunakan algoritme untuk memberikan konten yang sesuai dengan minat kita.

Konfirmasi Bias

Konfirmasi bias terjadi ketika kita meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang kita lihat adalah bukti tambahan dari keyakinan kita. Dalam konteks Baader-Meinhof, setiap kali kita melihat informasi baru yang menarik perhatian, kita cenderung mencari lebih banyak konfirmasi tentang informasi tersebut. Ini membuat kita semakin yakin bahwa informasi tersebut semakin sering muncul di sekitar kita.

Dengan kata lain, Baader-Meinhof adalah tentang bagaimana perhatian selektif awal kita terhadap suatu hal yang kemudian diperkuat oleh konfirmasi bias. Terlebih, melalui pengaruh algoritma media sosial yang menyesuaikan konten yang dipersonalisasi dengan minat kita.

Mengoptimalkan Strategi Pemasaran dengan Teknik Foot-in-the-Door

Dalam dunia pemasaran yang terus berkembang, para marketer senantiasa mencari strategi persuasif yang efektif untuk memengaruhi perilaku konsumen. Salah satu teknik yang telah terbukti kuat adalah Teknik Foot-in-the-Door (FITD). Dengan memahami dan mengimplementasikan FITD dengan bijak, perusahaan dapat mencapai tingkat keterlibatan konsumen yang lebih tinggi.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana FITD menjadi teknik yang berharga dalam strategi pemasaran.

Apa itu Teknik Foot-in-the-Door?

Dilansir dari HubSpot, teknik foot-in-the-door adalah strategi untuk mendapatkan persetujuan terhadap permintaan besar dengan awalnya meminta persetujuan terhadap permintaan yang lebih kecil. Hubungan yang terbentuk selama permintaan kecil dapat membantu membangun keterikatan antara pemohon dan penerima.

Pemenuhan permintaan kecil menciptakan landasan untuk persetujuan terhadap permintaan yang lebih besar. Karenanya, jangan langsung meminta hal besar saat pertama kali berinteraksi dengan target konsumen.

Misalnya, dalam konteks pemasaran, mulailah dengan mengajukan permintaan kecil kepada pengunjung situs web, seperti mengundang mereka untuk subscribe email Anda. Setelah mereka setuju, Anda dapat lebih lanjut mengirim informasi yang lebih mendalam tentang produk atau layanan Anda, atau menawarkan penawaran eksklusif yang lebih besar.

Keuntungan Menggunakan Teknik Foot-in-the-Door

Teknik Foot-in-the-Door memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan dalam ranah pemasaran. Pertama, dengan memulai dengan permintaan kecil, teknik ini berhasil meningkatkan keterlibatan konsumen. Tindakan ini menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara konsumen dan merek, serta membangun hubungan yang lebih erat dan berkelanjutan.

Selain itu, persetujuan terhadap permintaan awal cenderung menciptakan kesan positif terhadap merek. Konsumen yang merasa terlibat dan mendukung tahap awal lebih mungkin memiliki persepsi positif terhadap nilai dan identitas merek. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan mereka terhadap tawaran yang lebih besar.

Terakhir, teknik ini mendorong keputusan pembelian yang lebih besar. Setelah terlibat dalam langkah awal, konsumen cenderung lebih condong untuk melanjutkan dengan keputusan pembelian yang lebih besar.

Penerapan Teknik Foot-in-the-Door dalam Pemasaran Online

Dirangkum dari Forbes, berikut beberapa langkah penerapan teknik Foot-in-the-Door yang dapat dilakukan:

Penentuan Permintaan Awal

Pilih dengan cermat permintaan kecil yang sesuai dengan produk atau layanan Anda. Pastikan bahwa permintaan ini dapat diakomodasi oleh sebagian besar target konsumen Anda. Misalnya, ajukan permintaan untuk mengklik tautan, mengunduh produk, berlangganan newsletter, mengisi formulir pendaftaran, atau berpartisipasi dalam program uji coba gratis.

Penawaran Permintaan Kedua

Manfaatkan opsi untuk mengajukan permintaan kedua, terutama jika Anda memiliki informasi kontak seperti alamat email. Anda dapat memanfaatkan momentum dengan langsung melanjutkan permintaan kedua pada halaman berikutnya segera setelah permintaan pertama.

Penyajian Permintaan Besar

Fokuskan permintaan besar Anda pada konversi. Ajukan langkah besar seperti pembelian produk, layanan paket premium, program keanggotaan suatu layanan, pengunduhan perangkat lunak, atau tindakan signifikan lainnya yang mengarah pada tujuan utama penjualan Anda.

Teknik Foot-in-the-Door membuka pintu bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran. Dengan memanfaatkan keinginan konsumen untuk konsistensi dalam tindakan mereka, FITD menjadi strategi yang kuat untuk meningkatkan keterlibatan, membangun hubungan positif, dan mendorong keputusan pembelian.

Namun, seperti semua strategi pemasaran, penggunaan FITD harus dilakukan dengan bijak dan etis untuk memastikan keberlanjutan dan kepercayaan konsumen yang terjaga.

Sudahkah Anda Mengenal Service Branding dalam Bisnis Jasa?

Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sebuah perusahaan di sektor jasa membangun dan memelihara identitasnya? Terjalin dari serangkaian kegiatan strategis, service branding membentuk pondasi utama dalam mengembangkan merek di berbagai industri dan perusahaan jasa.

Namun, bagaimana konsep ini dapat menjembatani kesenjangan antara jasa sebagai layanan tak berwujud fisik, pengalaman pelanggan, dan identitas merek? Bagaimana service branding dapat mencakup semua aspek pembangunan merek, dari citra karyawan hingga kualitas layanan inti, dalam upaya menciptakan identitas merek yang tak terlupakan?

Artikel ini akan membahas mengenai service branding dan memahami mengapa hal ini bukan sekadar strategi, melainkan bahasa komunikasi yang mampu menyampaikan nilai dan identitas perusahaan sektor jasa.

Mengenal Service Branding

Dikutip dari Scientific Research Publishing, service branding adalah serangkaian kegiatan strategis yang mencakup semua aspek pembangunan merek di sektor jasa, industri jasa, dan perusahaan jasa.

Berbeda dengan merek produk yang fokus pada produk fisik, bisnis jasa melibatkan representasi nyata dari pelayanan yang tidak berwujud. Ini mencakup elemen-elemen abstrak seperti pengalaman pelanggan, citra karyawan, dan kualitas layanan inti.

Tantangan Service Branding

Bisnis jasa dihadapkan pada tantangan unik karena sifat tak berwujud dari jasa yang ditawarkan. Berbeda dengan produk yang dapat dikonsumsi terlebih dahulu kemudian terbentuklah persepsi atasnya, konsumen pada bisnis jasa tidak dapat mengonsumsi jasa sebelum mereka membentuk persepsi mereka terhadap layanan tersebut.

Karenanya, kualitas layanan, citra staf, dan faktor lingkungan semuanya menjadi elemen yang signifikan dalam membentuk persepsi konsumen dalam bisnis jasa.

Dengan demikian, service branding bukan hanya tentang apa yang ditawarkan perusahaan. Service branding juga mencakup bagaimana pengalaman dan interaksi tersebut membentuk citra merek secara keseluruhan.

Contoh Service Branding

  • Gojek dikenal sebagai layanan transportasi terdepan di Indonesia dengan tagline “Pasti Ada Jalan,”. Tagline tersebut membentuk persepsi konsumen bahwa Gojek adalah solusi kemudahan layanan transportasi yang andal.
  • Traveloka, sebagai platform perjalanan terkemuka, mengusung tagline “Life, Your Way” untuk menunjukkan komitmen pada pengalaman perjalanan yang sesuai dengan keinginan setiap pelanggan.
  • Indihome memposisikan diri sebagai penyedia layanan Wi-Fi terdepan dengan tagline “Konektivitas Tanpa Batas,”. Hal itu menyoroti peran koneksi internet berkualitas dalam meningkatkan kualitas hidup pelanggan.

Service branding bukan hanya tentang jasa yang ditawarkan, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan membentuk persepsi dan memperlakukan pelanggan mereka.

Dengan fokus pada pelayanan berkualitas, konsistensi, inovasi, dan keterlibatan pelanggan, perusahaan dapat membangun citra positif untuk memenangkan hati konsumen.