Brankas Scores 287 Billion Rupiah Series B Funding Led by Insignia Ventures

Fintech startup for open finance solution, Brankas, announced $20 million (over 287 billion Rupiah) series B round led by Insignia Ventures Partners with participation from previous investors, Beenext and Integra Partners. Brankas will use the fresh money to expand its network, BaaS API products in six countries in Asia, and double the team of 100 people.

Furthermore, also participated in this round, Visa, AFG Partners and Treasury International, a venture capital firm led by veteran fintech founders Jeff Cruttenden of Acorns and Eli Broverman of Betterment.

Brankas is part of the Visa’s accelerator program last year. One of Visa’s ongoing innovations is the issuance of digital credit cards using Visa’s data capabilities. This solution was showcased during demo day in September 2021.

In an official statement, Samir Chaibi, Principal at Insignia Ventures Partners said, “Brankas is well equipped and well positioned to support the acceleration of the open finance industry in Southeast Asia. We are pleased to partner with a team that has world-class API-based infrastructure built for the key Southeast Asian market to serve emerging fintech players.

“We are also impressed with Brankas’ approach to market development and its ability to launch and scale the products in a regulatory compliant manner while ensuring that developers benefit from a reliable and stable source of banking and financial data and beyond,” Chaibi said, Wednesday (1/5).

Currently, the Brankas platform offers more than 10 BaaS APIs, including online bank account opening, credit assessment, identity verification, e-commerce transactions, and payment solutions for the gig economy. The startup, which was founded in 2016, has a vision to democratize access to financial data and identity for banks, traditional financial institutions, and fintech startups.

For financial institutions, the Safe API platform opens up new digital capabilities and revenue streams such as online payments, identity verification and account opening, and to extend their reach, especially for users who historically have limited access with traditional financial services.

Meanwhile, for fintech companies, the Brankas platform is a bridge for important data needs for verification or assessment processes that should take longer to develop and optimize for users. These use cases are also leveraged outside of financial services, such as e-commerce companies using the Brankas’ API to verify and secure payments on their platforms.

Across industries and use cases, Brankas offers compliant, reliable and secure systems at scale to simplify the local complexities of building and operating fintech products and services.

Brankas’ solution has been used by companies in Indonesia, the Philippines, and Thailand. In the near future, it will soon expand to Vietnam and Bangladesh through partnerships with current leading bank and fintech players.

Quoting from Techcrunch, the company’s interest in the Brankas’ BaaS API solution is growing by 30% every month. There are now more than 40 financial institutions and 100 technology companies and channel partners. Since many of the clients of fintech startups focus on the unbanked and underbanked, Brankas’ partners extend to financial providers such as remittances and e-wallets.

Brankas’ Co-Founder & CEO Todd Schweitzer said that there is a huge opportunity for the open finance industry in Southeast Asia. He said, open finance is more than just payment or banking. Brankas building the next generation of financial services infrastructure in Southeast Asia has opened up new financial product development opportunities, in a region historically dominated by established incumbents.

“Thanks to our growing network of partners and customers, we continue to deepen our understanding of this opportunity and lead the solution development to open this door for those here in Southeast Asia.”

He continued, the year 2021 was a company breakthrough as it opened up opportunities for financial institutions and companies to partner in new businesses in a way that had never been seen before for consumers in Southeast Asia.

Indonesia’s open finance

Compared to other similar players, such as Finantier and Finverse, Brankas claims to be the only company that offers a regulated payments API that allows direct bank transfers and money transfers without intermediaries, as well as API-connected cryptocurrency and e-wallet payments.

Brankas also conveyed four points related to what made him different from his competitors. First, they focus more on the “supply side” of open finance, helping financial institutions to become “API-ready”. The solutions presented help banks to deliver commercial API products in 6 weeks or less.

Second, Brankas seeks to help the government create a competitive and well-regulated open finance economy, therefore, it will be actively involved and chair the relevant associations for consultation. Third, the ongoing regional strategic partnership to bring new technologies and solutions to Indonesia; including with Visa, APIX, and Proxtera. And lastly, Brankas wants to ensure that the API aggregation presented is always reliable in terms of performance and security.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Turnamen Esports Paling Populer di Desember 2021

Di awal bulan, seperti biasa, Hybrid.co.id membuat daftar turnamen esports terpopuler pada bulan sebelumnya. Pada Desember 2021, lima turnamen esports dengan jumlah penonton paling banyak mengadu lima game yang berbeda-beda: sebagian merupakan mobile game, sementara sebagian yang lain adalah game PC. Berikut data turnamen esports terpopuler di Desember 2021, menurut data Esports Charts.

5. PUBG Mobile Global Championship 2021 League East

PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2021 League East ada di peringkat ke-5 dalam daftar turnamen esports terpopuler di Desember 2021. Dimulai pada 30 November 2021, PMGC 2021 League East berlangsung hingga 24 Desember 2021. Secara total, durasi siaran dari kompetisi ini mencapai 80 jam. Kompetisi tersebut berhasil mendapatkan 84,1 juta views dengan total hours watched sebanyak 14,1 juta jam. Sementara jumlah rata-rata penonton dari turnamen itu adalah 176,6 ribu orang.

Lima pertandingan paling populer dari PMGC 2021 League East berlangsung pada hari terakhir. Round 3 menjadi babak paling populer, dengan peak viewers sebanyak 387 ribu orang. PMGC 2021 League East hanya disiarkan di dua platform, yaitu YouTube dan Facebook. Di YouTube, jumla peak viewers dari turnamen itu mencapai 366 ribu orang, dan di Facebook 27 ribu orang. Untuk masalah views dan likes, PMGC 2021 berhasil mengumpulkan 73,4 juta views dan 682,7 ribu likes di YouTube.

Data viewership dari PMGC 2021 League East. | Sumber: Esports Charts

PMGC 2021 League East disiarkan dalam 18 bahasa. Siaran dalam Bahasa Indonesia menjadi siaran paling populer, dengan peak viewers sebanyak 284 ribu orang. Setelah siaran dalam Bahasa Indonesia, siaran dalam Bahasa Burma menjadi siaran terpopuler ke-2. Siaran dengan Bahasa Burma berhasil mendapatkan peak viewers sebanyak 90,4 ribu orang.

4. BLAST Premier World Final 2021

Dengan jumlah peak viewers sebanyak 727,4 ribu orang, BLAST Premier World Final 2021 berhasil duduk di peringkat 4 dalam daftar turnamen esports terpopuler di Desember 2021. Menawarkan total hadiah sebesar US$1 juta, turnamen Counter-Strike: Global Offensive itu diadakan pada 14-19 Desember 2021. Digelar selama hampir satu minggu, BLAST Premier memiliki total airtime selama 51 jam. Secara keseluruhan, turnamen tersebut berhasil mendapatkan 24,5 juta views, dengan total hours watched sebanyak 15,6 juta jam dan jumlah penonton rata-rata sebanyak 307 ribu orang.

Babak final dari BLAST Premier mempertemukan Natus Vincere alias NAVI dengan Gambit. Pertandingan antara keduanya menjadi pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang turnamen. Sementara pertandingan antara NAVI dengan Team Liquid di hari ke-5 mejadi pertandingan terpopuler ke-2. Ketika itu, pertandingan antara keduanya berhasil mengumpulkan 593,3 ribu peak viewers.

Lima pertandingan terpopuler di BLAST Premier World Final 2021. | Sumber: Esports Charts

Selain membawa pulang gelar juara, NAVI juga berhasil memenangkan gelar tim terpopuler di BLAST Premier World Final 2021, baik dari segi hours watched maupun average viewers. Secara total, hours watched yang didapatkan oleh NAVI mencapai 9 juta jam, sementara jumlah average viewers dari pertandingan tim tersebut adalah 425,2 ribu orang.

Dari segi hours watched, Gambit ada di posisi ke-2 dengan total hours watched 5,2 juta jam. Namun, dari segi average viewers, Team Liquid berhasil mengalahkan Gambit dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 356,2 ribu orang. Sebagai perbandingan, total hours watched yang didapat Team Liquid adalah 4,72 juta jam, sementara jumlah penonton rata-rata dari Gambit mencapai 353,8 ribu orang.

Tim-tim terpopuler di BLAST Premier World Final 2021. | Sumber: Esports Charts

BLAST Premier World Final 2021 disiarkan di enam platform streaming game. Twitch merupakan platform favorit untuk menonton kompetisi itu, dengan peak viewers sebanyak 490,5 ribu orang. Posisi platform terpopuler ke-2 diduduki oleh YouTube, yang mendapatkan peak viewers sebanyak 191,9 ribu orang.

Ditayangkan di 18 channels di Twitch, BLAST Premier berhasil mendapatkan 13,6 juta views dan 103,4 ribu follows. Sementara di YouTube, kompetisi itu mendapatkan 10,6 juta views. Dari lebih dari 20 bahasa yang digunakan dalam siaran BLAST Premier, siaran dalam Bahasa Rusia menjadi siaran paling populer dengan 337,3 ribu peak viewers, diikuti oleh siaran dalam Bahasa Inggris, yang mendapatkan 248,1 ribu peak viewers.

3. Arena of Valor International Championship 2021

Arena of Valor International Championship 2021 (AIC 2021) dimulai pada 27 November 2021 dan berakhir pada 19 Desember 2022. Secara keseluruhan, turnamen itu disiarkan selama 114 jam. Dari siaran tersebut, AIC 2021 berhasil mendapatkan 83,3 juta views dan 144,3 ribu average viewers. Pada puncaknya jumlah penonton dari kompetisi tersebut mencapai 879,5 ribu orang.

Data viewership di atas mengecualikan data dari Tiongkok. Jika data penonton dari platform streaming game di Tiongkok dihitung, maka total hours watched yang didapatkan oleh AIC 2021 adalah 173,6 juta jam, dengan jumlah peak viewers mencapai 16,3 juta orang, dan jumlah penonton rata-rata sebanyak 1,5 juta orang.

Viewership dari AIC 2021. | Sumber: Esports Charts

Menariknya, menurut data dari Esports Charts, acara pembuka sebelum grand final menjadi bagian yang menarik paling banyak penonton. Setelah preshow, babak yang menarik perhatian paling banyak penonton adalah babak final, yang mempertemukan Buriram United Esports (BUE) dari Thailand dengan V Gaming dari Vietnam. Ketika itu, pada puncaknya, ada 472,5 ribu orang yang menonton pertandingan tersebut. Di AIC 2021, BUE — yang keluar sebagai pemenang — juga menjadi tim paling populer, dengan 4,39 juta hours watched. Namun, dari segi average viewers, V Gaming dari Vietnam masih lebih unggul dengan 178,41 ribu orang.

AIC 2021 disiarkan di delapan platform. Di YouTube, total peak viewers dari turnamen itu mencapai 647,1 ribu orang. Dengan begitu, YouTube menjadi platform favorit untuk menonton AIC 2021. Di platform tersebut, kompetisi AOV itu mendapatkan 51,8 juta views dan 127,9 ribu likes di YouTube. Sementara itu, platform streaming game terpopuler ke-2 di kalangan fans AIC 2021 adalah Facebook, yang mendapatkan peak viewers sebanyak 196,5 ribu orang.

2. VALORANT Champions 2021

Dalam daftar turnamen esports terpopuler di Desember 2021, peringkat dua diduduki oleh VALORANT Champions 2021. Kompetisi itu berhasil mendapatkan 1,1 juta peak viewers. Jumlah peak viewers itu tercapai dalam pertandingan antara Gambit dan Acend di babak final. Sepanjang turnamen, jumlah rata-rata penonton mencapai 469,1 ribu orang. Dengan total durasi siaran selama 98 jam, VALORANT Champions 2021 mendapatkan 46 juta hours watched dan 88 juta views.

Acend berhasil keluar sebagai juara dari VALORANT Champions 2021. Menariknya, tim itu bukanlah tim paling populer di turnamen tersebut, baik dari segi hours watched maupun average viewers. Gelar tim terpopuler justru dipegang oleh Gambit, yang mendapatkan 12,9 juta jam hours watched dan 647,1 ribu orang average viewers.

Viewership dari VALORANT Championship 2021. | Sumber: Esports Charts

VALORANT Champions 2021 disiarkan di 103 channels Twitch. Di platform tersebut, kompetisi itu dapat mengumpulkan 64,9 juta views dan 1,1 juta follows. Pada puncaknya, jumlah penonton VALORANT Champions 2021 di Twitch mencapai 954,1 ribu orang. Hal ini menjadikan Twitch sebagai platform streaming game favorit untuk fans VALORANT. Selain di Twitch, VALORANT Champions 2021 juga disiarkan di YouTube. Platform streaming milik Google itu menjadi platform paling favorit ke-2, dengan jumlah peak viewers sebanyak 127,8 ribu orang. Secara keseluruhan, VALORANT Champions 2021 mendapatkan 18,9 juta views dan 156,6 ribu likes di YouTube.

Sama seperti komeptisi esports internasional lainnya, VALORANT Champions 2021 disiarkan dalam banyak bahasa: lebih dari 20 bahasa. Siaran dalam Bahasa Inggris menjadi siaran paling populer. Pada puncaknya, ada 600,5 ribu orang yang menonton siaran dalam Bahasa Inggris. Sementara itu, siaran dalam Bahasa Spanyol menjadi siaran paling populer ke-2, dengan jumlah peak viewers sebanyak 421,8 ribu orang.

1. M3 World Championship

M3 World Championship merupakan turnamen esports paling populer sepanjang Desember 2021. Satu hal yang menarik, pertandingan dengan jumlah penonton paling banyak bukanlah pertandingan final — yang mempertemukan Blacklist International dengan ONIC Philippines — tapi pertandingan antara ONIC Philippines dengan RRQ Hoshi di hari ke-5 babak playoffs. Pada puncaknya, pertandingan tersebut berhasil menarik 3,2 juta orang, hampir 2 kali lipat dari peak viewers MPL Indonesia Season 8 di September 2021. Dan seperti yang bisa Anda lihat di bawah, pertandingan final bahkan tidak masuk dalam lima pertandingan paling populer.

Viewership dari M3 World Championship. | Sumber: Esports Charts

Kemungkinan, babak final M3 World Championship kalah populer dari pertandingan di babak playoff karena tidak ada tim asal Indonesia yang berhasil masuk ke babak final. RRQ Hoshi harus tereliminasi dari M3 setelah dikalahkan oleh Blacklist International di lower bracket quarter-finals. Tim asal Indonesia itu masuk ke lower bracket setelah kalah dari ONIC Philippines di upper bracket semi-final.

Menariknya, walau RRQ Hoshi tidak masuk babak final, tim tersebut berhasil menjadi tim terpopuler berdasarkan jumlah average viewers. Jumlah average viewers dari pertaningan RRQ Hoshi mencapai 1,5 juta orang, jauh mengalahkan Blacklist International, yang hanya memiliki 933 ribu average viewers. Meskipun begitu, dari segi hours watched, Blacklist International masih lebih unggul, dengan total hours watched sebanyak 22,2 juta jam. Sebagai perbandingan, total hours watched yang didapatkan oleh RRQ Hoshi hanyalah 19,2 juta jam.

Lima tim terpopuler di M3 World Championship. | Sumber: Esports Charts

Sebenarnya, tidak heran jika RRQ Hoshi bisa mendapatkan jumlah rata-rata penonton yang banyak, mengingat M3 World Championship memang sangat populer di kalangan fans esports Indonesia. Buktinya, siaran dalam Bahasa Indonesia menjadi siaran paling populer, dengan total peak viewers sebanyak 2,5 juta orang. Sementara itu, siaran dalam Bahasa Inggris menjadi siaran terpopuler ke-2. Namun, jumlah peak viewers dari siaran dalam Bahasa Inggris jauh lebih rendah, yaitu hanya795 ribu orang.

Tiga platform favorit yang digunakan fans esports untuk menonton M3 World Championship adalah YouTube, Nimo TV, dan Facebook. Di YouTube, M3 berhasil mendapatkan 174,2 juta views dan 255,2 ribu likes, dengan peak viewers mencapai 1,8 juta orang. Sementara itu, jumlah peak viewers di Nimo TV adalah 987 ribu orang dan Facebook 411,5 ribu orang. Walau Twitch masih mendominasi pasar platform streaming game, tidak banyak orang yang menonton M3 di platform tersebut. Meski disiarkan di 15 channels Twitch, M3 hanya mendapatkan 111,7 ribu views dan 7,1 ribu follows. Dan pada puncaknya, jumlah penonton di Twitch hanya mencapai 5,6 ribu orang.

EVOS Esports Resmi Jalin Kerja Sama NFT P2E dengan Game Avarik Saga

EVOS Esports merupakan salah satu tim esports paling populer di Asia Tenggara. Memulai langkahnya dengan merekrut roster Dota 2 dari Indonesia, kini EVOS sudah melebarkan sayap di berbagai divisi.

Selain dari tim esports, EVOS melakukan banyak ekspansi salah satunya ke NFT. Benar, EVOS Esports terjun langsung di pasar NFT dengan kerja sama eksklusif yang baru diresmikan Avarik Saga di akun Twitter miliknya.

Avarik Saga merupakan salah satu game buatan Indonesia yang mendukung ekosistem NFT. Namun tidak semua orang paham apa itu NFT dan cara kerja P2E yang dimaksud oleh Avarik Saga.

NFT atau Non-Fungible Token merupakan unit data dalam bentuk token yang tidak dapat ditukarkan pada platform buku digital besar atau bisa disebut blockchain.

Perjalanan EVOS Esports di Dunia NFT

Sumber: Avarik Saga

Sebelum menjalin kerja sama eksklusif dengan Avarik Saga, sebenarnya EVOS Esports sudah bekerja sama dengan NFT Uniterested Unicron.

Bahkan pada kampanye digital perdananya, EVOS dan Uniterested Unicorn memberikan giveaway cuma-cuma untuk sebuah NFT eksklusif. Bentuk dari NFT yang diberikan oleh EVOS dan Uniterested adalah koleksi Mythical Unicorn.

Dan pada kerja sama kali ini, EVOS Esports dan Avarik Saga menghadirkan NFT eksklusif yang bisa didapatkan. Ada sekitar 8.888 karakter NFT yang dibuat seperti Knights, Archers, Wizards, dan lain sebagainya.

EVOS Esports sendiri bergabung pada 1 dari 4 fraksi di game Avarik Saga yaitu keluarga Glacia yang terdiri dari Ignis, Terra, Tenebris, dan tentunya Glacia.

Anda bisa bermain Avarik Saga untuk mendapatkan koleksi NFT yang berharga. Gaya permainan yang unik ini tercatat menjadi NFT P2E (Play-to-Earn) perdana dari pengembang Indonesia.

Sejauh ini EVOS Esports juga menjadi tim esports pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang menjalin kerja sama di dunia NFT. Para kompetitor EVOS di Indonesia seperti Bigetron, RRQ, maupun BOOM Esports sejauh ini belum mengambil langkah serupa.

Bikin Invoice Anti Ribet dengan Selly Keyboard

Membuat invoice adalah salah satu aktivitas yang kemungkinan besar sering Anda lakukan sebagai pemilik online shop. Sebelumnya, mayoritas penjual online membuat invoice dengan cara membuat format invoice secara manual di kolom chat dan mengetik rincian transaksi satu per satu.

Cara itu tentu sangat merepotkan dan rawan typo. Namun, kini membuat invoice bisa lebih mudah dengan Selly.

Apa itu Selly? Selly adalah aplikasi keyboard yang dirancang untuk memudahkan UKM seperti Anda bekerja dengan berbagai fitur canggih yang salah satunya adalah fitur membuat Invoice.

Cara Membuat Invoice dengan Selly

Invoice adalah rincian transaksi pelanggan yang mencakup daftar produk pembelian, harga produk, hingga pengiriman. Invoice biasanya dibuat setelah pelanggan membuat pesanan.

Jika sebelumnya Anda membuat invoice dengan cara mengetik format invoice pada kolom chat setiap pelanggan selesai membuat pesanan, maka Anda harus mencoba cara membuat invoice dengan Selly.

Terdapat dua cara untuk membuat invoice dengan Selly, yaitu dengan menyalin format order yang dikirimkan oleh pelanggan atau mengisi detail pesanan pada Selly keyboard. Berikut ini cara selengkapnya.

Cara membuat invoice 1:

  • Masuk ke kolom chat pelanggan.
  • Buka keyboard Selly.
  • Klik fitur Buat Tagihan.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Masukkan nama pelanggan atau Anda bisa langsung memilih kontak pelanggan.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Kemudian, masukkan total harga pesanan yang harus dibayar oleh pelanggan.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Selanjutnya, pilih metode pembayaran.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Lalu, isi data pelanggan berupa alamat, nomor HP, dan juga jasa pengiriman yang diinginkan pada bagian Informasi Opsional

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Jika sudah, klik Kirim Tagihan dan kirim ke pelanggan.

 

membuat invoice dengan selly

 

Cara membuat invoice 2:

  • Masuk ke kolom chat pelanggan.
  • Salin format pesanan yang dikirim oleh pelanggan.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Lalu, buka keyboard Selly dan klik Buat Tagihan.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Kemudian, keyboard Selly akan menampilkan format invoice dengan data yang baru saja Anda salin. Klik Gunakan untuk membuat invoice dari data tersebut.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Lengkapi data yang belum terisi dan klik Kirim Tagihan.

 

membuat invoice dengan selly

 

Video Tutorial Membuat Invoice oleh Selly Mobile App

https://www.youtube.com/watch?v=7WBfT_4TjAw

Cara Mengubah Template Invoice Selly

Jika Anda kurang menyukai template atau format invoice pada Selly keyboard, Anda bisa dengan bebas mengubahnya sesuai keinginan Anda untuk Anda gunakan seterusnya. Anda juga bisa membuat template invoice yang berbeda untuk setiap metode pembayaran yang berbeda. Simak langkah-langkahnya di bawah ini.

  • Buka aplikasi Selly.
  • Klik ikon tiga garis di kiri atas dan pilih menu Pengaturan.

 

membuat invoice dengan selly

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Klik Invoice Pembayaran pada bagian Template Pesan.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Kemudian, pilih metode pembayaran yang ingin Anda ubah template nya. Sebagai contoh, tutorial ini akan menunjukkan cara mengubah template pesanan untuk pembayaran online.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Lalu, klik
  • tombol Edit dengan ikon pensil di kanan atas.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Ubah template sesuai keinginan Anda. Anda juga bisa melihat contoh tampilan pesan yang nanti dilihat oleh pelanggan di bagian Preview Pesan.

 

membuat invoice dengan selly

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Jika sudah, klik tanda centang di bagian pojok kanan atas.

 

membuat invoice dengan selly

 

  • Selesai.

Untuk membuat invoice dengan Selly, Anda hanya perlu memasukkan informasi pesanan di keyboard Selly tanpa perlu kesulitan membuat format invoice secara berulang-ulang atau copy-paste format invoice dari notes ke kolom chat. Tertarik mencoba?

Riot Games Kenalkan Zeri, Sang AD Carry Terbaru di League of Legends

Mengawali tahun 2022, Riot Games mengumumkan Champion terbarunya, Zeri. Para fans League of Legends akan kedatangan sosok Zeri, The Spark of Zaun yang menambah kaya variasi strategi.

Riot Games memang serius membawa warna baru di awal tahun 2022 setelah sebelumnya menggelar turnamen Wild Rift resmi pertamanya di Korea Selatan.

Zeri sendiri merupakan perempuan yang digambarkan dengan pribadi penuh semangat. Ia adalah seorang pengrajin dari Zaun yang memperkaya dirinya dengan senjata canggih.

https://9to5fortnite.com/wp-content/uploads/2022/01/New-League-of-Legends-champion-Zeri-revealed-Lore-art.jpg
Sumber: Riot Games

Kekuatan dari Zeri datang dari semangatnya untuk membawa kedamaian di Zaun. Tertulis di biografi miliknya, “Zeri membawa cinta dari keluarganya dan kediamannya, Zaun di setiap pertarungan.”

Posisi Zeri sendiri di League of Legends sebagai seorang AD Carry, terkait dengan Ekko yang tertulis pada biografi resmi dari Riot Games. Meski begitu, belum ada informasi lebih lanjut antara hubungan Zeri dan Ekko.

Zeri Membawa Kekuatan Gelombang Listrik

Bagaimana dengan kekuatan dari Champion terbaru satu ini? Riot Games belum mengumumkan skill set secara resmi, namun kekuatan gelombang elektrik akan menjadi kemampuan dari Zeri.

Dari biografi miliknya tertulis, “Zeri channels her electric magic to charge herself and her custom-crafted gun.” Atau dengan kata lain, Zeri memiliki kekuatan listrik atau elektrik melalui senjata yang dibuat secara khusus.

Zeri Jadi Champion League of Legends ke-158

Sumber: Riot Games

Kekuatan listrik sang AD Carry terbaru di League of Legends, Zeri mengisi jajaran Champion ke-158 pada game besutan Riot Games tersebut. Dari segi posisi, Zeri juga menjadi Marksman ke-30 yang akan mulai bertanding sejak awal kuartal tahun 2022.

Ide dari Zeri sendiri sudah diumumkan oleh Riot Games pada Champion Roadmap yang mengatakan bahwa Champion baru berikutnya akan membawa gaya senapan.

Gaya bermain dari Marksman satu ini akan berbeda dengan sistem auto-attack yang digunakan pada Graves, Xayah, hingga Jhin. Kedatangan Zeri juga membuktikan janji Riot Games untuk menghadirkan setidaknya satu Champion di setiap tahunnya.

Meski begitu, hingga saat ini Riot Games belum mengumumkan tanggal perilisan pasti untuk Zeri di game League of Legends.

CES 2022: HyperX Luncurkan Headset, Mouse, dan Keyboard Gaming Baru

Seperti brand besar lainnya, HP juga memanfaatkan ajang CES 2022 untuk mengumumkan sederet produk baru. Begitu pula divisi periferal gaming-nya, HyperX. Di acara tahunan tersebut, HyperX menyingkap enam periferal baru yang akan diluncurkan tahun ini.

Tipikal HyperX, headset tetap menjadi kekuatan utamanya. Alhasil, tidak kaget kalau separuh dari semua produk barunya merupakan headset gaming.

HyperX Cloud Alpha Wireless dan dua headset gaming lain

HyperX Cloud Alpha / HP

Menurut HyperX, Cloud Alpha Wireless merupakan headset gaming nirkabel dengan daya tahan baterai terlama, hingga 300 jam nonstop dalam sekali pengisian. Tentu saja angka tersebut bisa bervariasi tergantung cara kita menggunakannya, serta faktor-faktor seperti volume suara. HyperX sendiri bilang angka tersebut didapat berdasarkan pengujian dengan volume 50 persen.

Namun baterai yang awet bukan satu-satunya keunggulan utama headset ini. Seperti Cloud Alpha standar, versi nirkabelnya ini turut mengemas driver 50 mm dan teknologi Dual Chamber untuk menghasilkan output suara yang lebih dinamis, tapi dengan sedikit modifikasi agar rancangannya bisa lebih tipis sekaligus lebih ringan — dengan mikrofon terpasang, bobot Cloud Alpha Wireless cuma sekitar 335 gram. Meski begitu, HyperX memastikan kualitas suara yang dihasilkan tidak kalah dari versi aslinya yang berkabel.

Mengikuti tren, HyperX tidak lupa menyematkan dukungan teknologi spatial audio DTS Headphone:X ke Cloud Alpha Wireless. Perangkat ini kabarnya akan dipasarkan seharga $200 mulai bulan Februari mendatang.

HyperX Cloud Core / HP

Dua headset baru lain yang diluncurkan adalah Cloud II dan Cloud Core, masing-masing merupakan versi berkabel dari headset gaming wireless yang bernama sama. Untuk Cloud Core, versi wireless-nya sendiri baru dirilis pada bulan November lalu, dan salah satu fitur andalannya juga adalah dukungan teknologi DTS Headphone:X tadi.

Tanpa harus terkejut, keduanya dibanderol lebih terjangkau daripada versi wireless-nya. Cloud II bakal dipasarkan seharga $100 mulai Maret, sementara Cloud Core seharga $70 mulai bulan Januari ini juga.

HyperX Clutch Wireless Gaming Controller

HyperX Clutch / HP

Controller atau gamepad biasanya dibedakan antara yang dirancang untuk PC dan smartphone. Namun terkadang, ada pula yang diciptakan untuk semua, contohnya seperti gamepad perdana HyperX berikut ini. Buat PC, ia dapat dihubungkan via kabel USB atau secara nirkabel dengan bantuan dongle USB 2,4 GHz. Buat smartphone, ada koneksi Bluetooth 4.2 yang menanti untuk disambungkan.

Sebagai bonus, Clutch turut dibekali penjepit smartphone yang bisa diatur lebarnya dari 41 mm sampai 86 mm. Dalam sekali charge, Clutch bisa beroperasi sampai sekitar 19 jam pemakaian. Gamepad ini rencananya akan dijual seharga $50 mulai bulan Maret.

HyperX Pulsefire Haste Wireless dan Alloy Origins 65

HyperX Pulsefire Haste Wireless / HP

Dua periferal yang terakhir adalah mouse gaming nirkabel dan mechanical keyboard. Kalau nama Pulsefire Haste terdengar familier, itu karena Anda pernah tahu versi wired-nya yang mengemas desain honeycomb dan berbobot sangat ringan. Versi wireless-nya ini tidak terpaut jauh perkara bobot — cuma 61 gram — tapi yang istimewa adalah, ia tahan debu dan air dengan sertifikasi IP55.

Switch yang tertanam juga berbeda, yakni switch TTC Golden dengan klaim ketahanan hingga 80 juta klik. Dalam posisi terisi penuh, baterainya bisa tahan sampai 100 jam pemakaian. Dihargai $80, penjualan Pulsefire Haste Wireless dijadwalkan berlangsung mulai Februari.

HyperX Alloy Origins 65 / HP

Beralih ke Alloy Origins 65, ini merupakan mechanical keyboard dengan layout 65% sesuai namanya. Tidak seperti layout 60%, layout 65% masih dilengkapi tombol arah panah lengkap, serta sejumlah tombol lain seperti Delete, Page Up, dan Page Down.

HyperX memberikan dua opsi mechanical switch, linear atau taktil, dua-duanya rancangan mereka sendiri dengan klaim ‘usia pakai’ hingga 80 juta klik. Keycaps yang digunakan berbahan PBT, dan tentu saja tembus LED sehingga pencahayaan RGB-nya bisa menari-nari tanpa gangguan. Harganya $100, dan penjualannya juga akan berlangsung mulai Februari.

Sumber: HP.

NVIDIA RTX 3080 Ti dan 3070 Ti Akan Hadir Untuk Laptop, Lebih Kencang dari GPU Desktop!

Di ajang CES 2022 kemarin, NVIDIA memamerkan versi mobile dari dua GPU monster mereka, RTX 3080 Ti dan RTX 3070 TiMenyandang nama RTX 30-series, performa yang diberikan oleh kedua kartu grafis mobile ini pastinya tidak diragukan lagi. NVIDIA bahkan menyebutkan bahwa laptop-laptop yang mengusung kedua GPU monster ini merupakan “laptop terkencang yang pernah ada”.

Image Credit: NVIDIA

Namun, seberapa kencang sebenarnya kedua kartu grafis mobile terbaru ini? Menurut spesifikasi yang diumumkan oleh NVIDIA, RTX 3080 Ti versi laptop memiliki VRAM sebesar 16GB GDDR6, yang artinya lebih besar 4GB dari versi desktopnya. Menariknya, RTX 3080 Ti mobile ini juga diklaim lebih kencang dari Titan RTX versi desktop dalam urusan desain grafis.

Sayangnya, NVIDIA tidak mengungkap spesifikasi teknis sama sekali untuk RTX 3070 Ti. Mereka hanya memberikan informasi bahwa RTX 3070 Ti versi laptop ini akan lebih kencang hingga 70% dari pendahulunya, RTX 2070 SUPER.

Image Credit: NVIDIA

Di segi gaming, NVIDIA mengklaim bahwa RTX 3080 Ti dan RTX 3070 Ti dapat menjalankan game 1440p dengan kualitas Ultra dan masih meraih 100-120+ FPS. Namun, NVIDIA tidak menjelaskan di game apa kedua kartu grafis ini akan berperforma sesuai klaim mereka.

Laptop-laptop dengan kedua GPU monster ini juga akan dibekali dengan teknologi-teknologi teranyar dari NVIDIA, seperti CPU Optimizer, Rapid Core Scaling, dan Battery Boost 2.0.

Image Credit: NVIDIA

Dikembangkan dengan bantuan dari Intel dan AMD, teknologi CPU Optimizer ini diklaim “dapat mengatur performa, daya, serta temperatur CPU-CPU next-gen secara otomatis tergantung pemakaian”. Menurut TheVerge, CPU “next-gen” yang dimaksud oleh NVIDIA adalah Intel Alder Lake dan AMD Rembrandt.

Lalu, ada teknologi Rapid Core Scaling yang dapat mematikan sejumlah core GPU dan meng-overclock core lainnya untuk mendapatkan performa 3 kali lebih banyak saat menggunakan baterai.

Teknologi Battery Boost 2.0 juga membantu daya tahan baterai menjadi lebih lama dengan menggunakan AI untuk mencari keseimbangan optimal penggunaan daya GPU dan CPU, memberikan daya tahan baterai 70% lebih lama.

Kedua GPU monster ini akan dapat dibawa pulang dalam bentuk laptop gaming berlogo ASUS, Alienware, MSI, dan Razer pada tanggal 1 Februari mendatang. Untuk harganya, dibanderol mulai dari US$2499 (sekitar Rp35,9 jutaan) untuk laptop bertenaga RTX 3080 Ti dan US$1499 (sekitar Rp21,5 jutaan) untuk RTX 3070 Ti.

Selain NVIDIA, sejumlah brand hardware PC lain seperti AMD dan Intel juga mengungkap beberapa hal baru yang akan rilis di tahun 2022 ini. Beberapa hal baru tersebut meliputi processor laptop AMD Ryzen 6000-series, Intel Alder Lake versi mobile, sejumlah kartu grafis terbaru dari AMD, kartu grafis Intel ARC, dan masih banyak lagi.

Feat image credit: NVIDIA

Para Pemain COD: Warzone Emosi karena Skin Premium yang Jadi “Cheat”

Battle pass berbayar dengan hadiah skin atau kosmetik khusus merupakan praktek yang wajar untuk game free-to-play. Namun pada Call of Duty: Warzone hal ini menjadi sumber amarah para pemain karena skin khusus tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya.

Skin Awoken Francis yang masuk dalam BattlePass Warzone Pacific’s Season 1 tersebut memiliki bug yang membuat seluruh badan dari penggunanya menjadi tembus pandang dan hanya menyisakan topeng berwarna orange-nya saja yang melayang selama pertempuran.

Meskipun Activision dan developer Raven Software tidak dengan sengaja membuat skin tersebut tembus pandang dan memberikan keuntungan bagi para penggunanya, namun mereka juga tidak segera memperbaiki bug pada skin tersebut.

Image credit: Activision

Padahal update Warzone Pacific telah meluncur pada pertengahan Desember 2021 lalu. Namun hinga berita ini ditulis masih belum ada tindakan dari Raven Software untuk memperbaiki skin Awoken.

Hal tersebut membuat banyak pemain yang mengeksploitasi bug ini. Terutama dalam beberapa hari ke belakang karena para pemain yang membeli Battle Pass tersebut kini sudah berhasil menembus level 100 dan mendapat hadiah skin “tembus pandang” tersebut.

Eksploitasi tersebut memberikan dampak buruk bagi pemain lain yang menjadi kesulitan untuk melawan para pemain yang menggunakan skin Awoken ini. Karena pada prakteknya, pemain yang menggunakan skin tersebut akan tidak terlihat, karena topeng yang masih muncul pun mudah menyatu dengan latar lingkungannya.

Lambatnya penanganan dari Raven Software membuat para pemain mengira bahwa sang developer memang membiarkan skin tembus pandang ini digunakan oleh para pemain. Maka dari itu tidak sedikit dari mereka yang kini menyebut skin Awoken Francis tersebut sebagai skin pay-to-win.

Biasanya, Raven Software memang segera menindaklanjuti laporan eksploitasi seperti ini dengan menonaktifkan skin tersebut atau bahkan memperbaikinya. Namun sayangnya, mayoritas developer Raven Software tengah libur sehingga penanganan dalam game-nya menjadi sangat lambat.

Kondisi tersebut akhirnya membuat para pemain Warzone harus terjebak dalam pertempuran melawan pemain tembus pandang dan juga bug tekstur serta audio yang terjadi pada map terbaru game-nya, Caldera.

Untungnya, hari ini (5 Januari) para pengembang dari Raven Software telah masuk kembali ke kantor mereka. Sehingga para pemain kini bisa berharap bahwa permasalahan eksploitasi skin ini bisa segera teratasi.

Rainbow Six Extraction Umumkan Spesifikasi untuk PC

Setelah penantian yang panjang, game shooter terbaru dari Ubisoft yaitu Rainbow Six Extraction akhirnya kini sudah mendekati tanggal rilisnya.

Seakan memastikan bahwa sudah tidak ada penundaan, Ubisoft akhirnya mengumumkan daftar lengkap mengenai spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk memainkannya nanti.

Untungnya, game yang awalnya berjudul Rainbow Six Quarantine ini ternyata tidak terlalu membutuhkan PC gaming super untuk dapat memainkannya.

Spesifikasi dasar yang diminta untuk game ini memang lebih tinggi daripada seri sebelumnya yaitu Rainbow Six: Siege. Namun spesifikasinya masih terbilang cukup masuk akal, dan para gamer dengan PC mid-high tidak perlu khawatir harus meng-upgrade PC-nya.

Berikut adalah detail lengkap spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat memainkan Rainbow Six Extraction berdasarkan pengaturan grafis yang ingin diraih:

Low (1080p)

CPU: Intel i5-4460 / AMD Ryzen 3 1200
GPU: NVIDIA GeForce GTX 960 4GB / AMD RX 560 4GB
RAM: 8GB (Dual-channel setup)
OS: Windows 10 64-bit
HDD: 85GB

High (1080p)

CPU: Intel i7-4790 / AMD Ryzen 5 1600
GPU: NVIDIA GeForce GTX 1660 6GB / AMD RX 580 8GB
RAM: 16GB (Dual-channel setup)
OS: Windows 10 64-bit
HDD : 85GB

High (1440p)

CPU: Intel i5-8400 / AMD Ryzen 5 2600X
GPU: NVIDIA GeForce RTX 2060 6GB / AMD RX 5600CT 6GB
RAM: 16GB (Dual-channel setup)
OS: Windows 10/11 64-bit
HDD: 85GB

Ultra (2160p)

CPU: Intel i9-9900K / AMD Ryzen 7 3700X
GPU: NVIDIA GeForce RTX 3080 10GB / AMD RX 6800XT 16GB
RAM: 16GB (Dual-channel setup)
OS: Windows 10/11 64-bit
HDD : 85GB (+9GB HD Textures)

Rainbow Six Extraction versi PC nantinya akan mendukung framerates tanpa batasan, dukungan untuk multi-monitor maupun layar ultra widescreen, NVIDIA DLSS dan Reflex, Vulkan API, opsi kustomisasi mendalam, dan juga alat benchmark yang sudah tertanam di dalam game-nya.

Karena game ini juga dirilis pada banyak platform lain, Ubisoft juga menyertakan fitur crossplay, cross-progression, dan juga cross-save untuk semua platform. Sehingga para pemain tidak perlu khawatir kehilangan progresnya ketika harus berganti platform bermain.

Rainbow Six Extraction akan diluncurkan pada 20 Januari mendatang untuk banyak platform mulai PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, Google Stadia, dan bahkan Amazon Luna.

Kena Sensor Pemerintah Tiongkok, Genshin Impact Rilis Skin Alternatif 4 Karakter

Beberapa jam sebelum versi 2.4 dirilis, Genshin Impact mengumumkan bahwa mereka akan merilis alternate outfit untuk beberapa karakter mereka. Karakter-karakter tersebut adalah “Dandelion Knight” Jean (Anemo), “Gliding Champion” Amber (Pyro), “Thorny Benevolence” Rosaria (Cryo), and “Astral Reflection” Mona (Hydro).

Belum ada tanggal yang jelas, kapan skin keempat karakter tersebut dapat digunakan, namun yang pasti suatu saat setelah versi 2.4. Untuk server global, pemain nantinya dapat memilih, antara outfit yang lama atau outfit yang baru. Skin ini bersifat optional dan dapat diganti kapanpun.

Sedangkan untuk server Tiongkok, outfit default keempat karakter tersebut akan menjadi outfit default yang baru dan pergantian ini bersifat permanen.

Hal ini mengundang banyak pro dan kontra, khususnya pada komunitas Genshin Impact global. Walaupun tidak terdampak langsung, banyak yang khawatir  bahwa keputusan ini akan terlalu mengikat tim pengembang dan menyebabkan perubahan kualitas desain karakter.

Namun tidak sedikit juga yang menyambut baik pengumuman ini, karena adanya beberapa desain karakter yang tidak sesuai dengan cerita dan latar belakang mereka.

Untuk metode mendapatkan skin tersebut, Genshin Impact menyatakan bahwa tidak akan ada persyaratan khusus. Hal ini wajar, karena skin baru ini akan menjadi jawaban atas diberlakukannya regulasi pemerintah Tiongkok, yang sudah berjalan dalam beberapa bulan terakhir.

sumber: thesportsroom.org

Keputusan ini berkaitan erat dengan upaya pemerintah Tiongkok, yang sedang gencar mengubah industri dan lingkungan gaming — salah satunya adalah desain karakter. Sudah banyak game yang mengubah bahkan menghapus karakter mereka, untuk mematuhi peraturan ini. Dalam hal ini, miHoYo mengubah desain karakter mereka yang tergolong seksi dan terbuka, menjadi lebih tertutup.

Banyak pembenahan yang dilakukan pemerintah Tiongkok, baik untuk para pengguna atau pemain game, maupun bagi para produsen game. Kebijakan ini dinilai penting bagi otoritas setempat, karena adanya ancaman dari kecanduan game yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja,

Akibat kebijakan ini pula, banyak industri game di Tiongkok terancam bangkrut. Dalam lima bulan terakhir saja, banyak Developer lokal yang kesulitan untuk mendapatkan izin publikasi.