Ovo Dikabarkan Telah Akuisisi Platform P2P Lending Taralite

Ovo, salah satu pemain unggulan di sektor pembayaran digital, dikabarkan telah mengakuisisi Taralite, sebuah layanan peer-to-peer lending. Rencananya akuisisi ini akan membantu Ovo menyediakan berbagai produk pembiayaan bagi pembeli dan merchant dalam ekosistem Ovo.

CEO Taralite Abraham Viktor, seperti dikutip dari KrAsia, tetap menjadi CEO perusahaan. Meskipun demikian, ia juga terlibat di dalam operasional Ovo sebagai Head of Strategy & Innovation Lab.

Taralite sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial yang berdiri sejak tahun 2015 silam. Solusi yang ditawarkan Taralite fokus pada pemberian pinjaman modal untuk pedagang online/merchant yang tidak dapat difasilitasi bank.

Taralite terakhir kali mendapatkan pendanaan pada tahun 2017 dari SBI Group senilai Rp 84 miliar rupiah. Taralite juga menjalin kerja sama dengan beberapa platform online seperti Tokopedia, Lazada, Doku, Hacktiv8, dan Jurnal.

Awal tahun ini Ovo dan Taralite bekerja sama menghadirkan metode pembayaran Ovo PayLater untuk platform Tokopedia. Menurut sumber kami, akan lebih banyak lagi produk-produk pembiayaan yang akan dihasilkan dari kedua entitas ini.

Application Information Will Show Up Here

Grab Introduces “Grab Defence” for Partners to Prevent Fraud

Grab announces the latest technology to detect and prevent fraud for Grab partners in Grab Defence series. Grab’s Head of User Trust, Wui Ngiap Foo explained, Grab’s machine learning technology analyzed millions of data everyday in real time to detect fraud, both old and the current pattern. Grab Defence is developed as a place to share skills with partners.

“Fraud will always evolve, therefore, we create algorithm that also capable to evolve and learn the pattern to be one step ahead of the con man. Fraud exists not only in ride-hailing industry. It is the main general issue among digital economy players. We want to share some techniques with partners having the same difficulty. We have to work in team in order to solve this problem and make it into better technology ecosystem, stronger and trusted in Southeast Asia,” Wui Ngiap Foo added.

Grab representative claims to make a large investment for better system with machine learning and artificial intelligence technology support to identify and prevent fraud in Grab’s platform.

Grab Defence’s three main features, such as Event Risk Management Suite, a feature that allows business players to value risk of an event or transaction through a series of API, to evaluate risks, supported by machine learning. This feature can be used in real time, set some fraud standards according to the business model and requirement, and diagnose suspicious acts.

Next, there’s Entity Intelligence Services, a service using Grab’s database to identify criminal entity, such as phone number, email, and others for requirements to predict risk potential to all users making interaction on the platform.

As an example, business players using this service to get the risk value from the new users, if the number is low, they can choose to permit users to enter the app.

The last main feature in Grab Defence is Device & Network Intelligence Services, a service that can detect con man using data from user’s devices. Another benefit is to help business player take care of themselves from fake account, as a result of lost devices, including cyber detection.

“Every business using online transaction will get benefit from Grab Defence. A unique technology we’ve built with infographic, can be an additional value to the previous anti-fraud system. We all have important roles in reducing fraud in Southeast Asia. The collaboration that involves parties which helps us to reach the target,” Wui Ngiap Foo explained.

However, Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata said, there’s a syndicate in Indonesia that benefits illegaly through fake GPS app. Grab Indonesia has issued anti-fraud campaign called Grab Lawan Opik!.

“We’re proud with what we’ve done and will do to reduce fraud in our platform. We’re glad to deliver Grab Defence to our strategic partner to develop a healthy technology ecosystem in Indonesia,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Apple Segera Buka Apple Developer Academy di Surabaya

Apple Developer Academy Indonesia merayakan kelulusan pertamanya. Pertumbuhan dan ketrampilan yang ditunjukan siswa di akademi Jakarta diapresiasi pihak Apple. Rencananya tahun ini mereka akan membuka Apple Academy Developer yang kedua di Indonesia, tepatnya di Surabaya.

“Saya selalu terinspirasi untuk melihat siswa menggunakan teknologi kami untuk mengatasi tantangan yang mereka lihat di dunia sekitar mereka. Para siswa di Developer Academy kami di Jakarta menunjukan ketrampilan kritis dan gagasan kuat yang dibutuhkan untuk berkembang di dalam ekonomi aplikasi yang sedang tumbuh. Saya bangga menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada semua lulusan hari ini,” terang VP of Environment, Policy dan Social Initiatives Apple Lisa Jackson dalam rilis resminya.

Apple Developer Academy sejauh ini telah berkembang dari yang semula diikuti 75 siswa menjadi 200 siswa. Pertumbuhan dan ketrampilan yang ditunjukkan siswa di Indonesia ini yang akhirnya membuat Apple memutuskan akan membuka Apple Developer Academy yang kedua.

Diperkenalkan pada tahun 2018 silam, Apple Developer Academy Indonesia adalah akademi pertama Apple di Asia Tenggara, setelah sebelumnya juga membuka hal yang sama di Italia dan Brazil. Untuk membuka akademi yang berlokasi di BSD City ini, Apple berinvestasi hingga Rp628 miliar.

Kelas-kelas Apple Developer Academy mencakup kelas pemrograman untuk Objective-C dan Swift. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi iOS, Apple TV, dan Apple Watch. Sebuah kelas yang nantinya akan membimbing siswa mengembangkan aplikasi dan dipasarkan di App Store.

Hingga saat ini Apple mengklaim App Store telah tersedia di 155 negara dan telah membayar hingga $120 miliar untuk para developer yang memasarkan aplikasinya di App Store.

Grab Luncurkan “Grab Defence”, Bantu Mitra Atasi Tindak Kecurangan

Grab mengumumkan peluncuran teknologi deteksi dan pencegahan kecurangan terbaru untuk mitra Grab melalui serangkaian perangkat Grab Defence. Head of User Trust Grab Wui Ngiap Foo menjelaskan, setiap hari teknologi machine learning Grab menganalisis jutaan data secara real time untuk mendeteksi pola kecurangan, baik yang telah ada maupun yang baru. Untuk itu Grab Defence dikembangkan sebagai bentuk berbagi keahlian yang dimiliki dengan para mitra.

“Tindak kecurangan akan terus berevolusi, oleh karena itu kami membangun algoritma yang juga dapat berevolusi dan mempelajari polanya sehingga kita bisa selangkah lebih maju dari pelaku kejahatan. Kecurangan tidak hanya terjadi di industri ride-hailing. Tapi sudah menjadi masalah besar bagi pemain ekonomi digital secara keseluruhan. Melalui peluncuran Grab Defence, kami ngin berbagi keahlian yang kami miliki dengan para mitra yang mungkin menghadapi masalah yang sama. Kita harus bahu-membahu mengatasi masalah ini demi tercapainya ekosistem teknologi yang lebih kuat dan terpercaya di Asia Tenggara,” imbuh Wui Ngiap Foo.

Sejauh ini pihak Grab mengklaim telah berinvestasi besar untuk pengembangan sistem yang lebih kuat dengan dukungan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dan mencegah kecurangan pada platform Grab.

Tiga fitur utama yang ada di layanan Grab Defence antara lain, fitur Event Risk Management Suite, sebuah fitur yang memungkinkan pelaku bisnis untuk menilai risiko dari suatu peristiwa atau transaksi dari serangkaian API untuk mengevaluasi risiko yang didukung oleh machine learning. Fitur ini bisa digunakan secara real time, menetapkan sejumlah tolok ukur kecurangan sesuai dengan model bisnis dan kebutuhan, hingga menyelidiki perilaku-perilaku mencurigakan.

Selanjutnya ada Entity Intelligence Services, sebuah layanan yang menggunakan database Grab untuk mengidentifikasi entitas pelaku kejahatan, seperti nomor telepon, email, dan lainnya untuk keperluan memprediksi potensi risiko kepada semua pengguna yang berinteraksi dengan platform tersebut.

Sebagai contohnya, pelaku bisnis yang menggunakan layanan ini untuk mendapatkan nilai risiko dari pegguna baru, jika angkanya rendah mereka bisa memilih untuk mengizinkan pengguna masuk ke aplikasi.

Fitur utama terakhir yang ada di Grab Defence ini adalah Device & Network Intelligence Services, sebuah layanan yang bisa mendeteksi pelaku kejahatan dengan menggunakan data dari perangkat pengguna. Manfaat lainnya adalah layanan ini bisa membantu pelaku bisnis menjaga diri mereka dari pembuatan akun palsu akibat perangkat berpindah tangan, termasuk mendeteksi serangan siber.

“Setiap bisnis yang melakukan transaksi online akan diuntungkan dengan adanya Grab Defence. Teknologi unik yang kami bangun, berikut grafik informasi yang kami miliki, dapat mejadi tambahan berharga meskipun telah ada sistem anti-fraud/anti kecurangan sebelumnya. Kita semua memiliki peran penting dalam menurunkan tingkat kecurangan di Asia Tenggara. Kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak akan membantu kita mencapai hal tersebut,” terang Wui Ngiap Foo.

Sementara itu, President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebutkan bahwa di Indonesia telah ditemui sindikat kejahatan yang mendapatkan keuntungan secara ilegal melalui aplikasi GPS palsu. Grab Indonesia juga telah mengeluarkan kampanye anti penipuan Grab Lawan Opik!.

“Kami bangga dengan apa yang telah dan berbagai upaya yang tengah kami lakukan untuk mengurangi tingkat kecurangan di platform kami. Kami senang dapat menghadirkan layanan Grab Defence bagi para mitra strategis kami demi menciptakan perkembangan ekosistem teknologi yang sehat di Indonesia,” jelas Ridzki.

Application Information Will Show Up Here

Grab Partners with Kalbe to Enter Digital Health Service Sector

Grab announces strategic partnership with PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe). Both are committed to develop better services through the MoU signing by Kalbe’s President Director, Vidjongtius and Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata.

The partnership between both companies is a synergy between online and offline based services as a digital health ecosystem. Currently, Kalbe has some digital initiatives, such as Klikdokter and Kalbestore.

“The MoU with Grab is in a form of a synergy between online and offline based services in development to be a health ecosystem through Kalbe,” Vidjongtius said.

Grab is now named as a Decacorn or a startup with over $10 billion valuation. Aside from Kalbe, Grab also expands to the health industry in Southeast Asia through partnership with Ping An.

As part of the partnership, Grab will support Kalbe’s operational with its services. GrabExpress will provide Kalbe’s product delivery for consumers can get the medical product faster at an affordable cost.

GrabReward, a loyalty program for Grab users will offer Kalbe’s health products promotion. In addition, GrabAds is to support Kalbe’s integrated campaign through its platform. GrabFresh will serve Kalbe’s products online, and Grab for Business will support the automation of Kalbe’s operational to be more efficient.

Representing Grab, Kramadibrata said the team is very welcome with the partnership which is expected to provide high quality of medical access at an affordable price through technology.

They said, “Grab was created upon a principal to give access and services at an affordable prices for public in Southeast Asia in terms of transport, food delivery, and grocery.”

“We believe that all classes deserve high quality medical access at an affordable price through technology, also potential to make a significant life changes for public and communities,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Grab Bermitra dengan Kalbe, Masuki Sektor Kesehatan Digital

Grab mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe). Keduanya berkomitmen meningkatkan layanan dengan nota kesepahaman yang ditandatangani Presiden Direktur Kalbe Vidjongtius dan President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Kerja sama yang dibangun keduanya berbentuk sinergi layanan berbasis online dan offline untuk menjadi sebuah ekosistem kesehatan digital. Kalbe sendiri kini memiliki sejumlah inisiatif digital, seperti Klikdokter dan Kalbestore.

“Nota kesepahaman dengan Grab ini merupakan sinergi layanan berbasis online dan offline yang sedang dikembangkan menjadi ekosistem kesehatan oleh Kalbe,” terang Vidjongtius.

Saat ini Grab sudah menyandang status Decacorn atau startup dengan valuasi lebih dari $10 miliar. Selain dengan Kalbe, Grab juga menjajaki ekspansi di industri kesehatan Asia Tenggara melalui kerja sama dengan Ping An.

Sebagai bagian kerja sama ini, Grab akan mendukung kegiatan operasional Kalbe melalui berbagai layanan. GrabExpress akan memberikan layanan pengataran produk Kalbe kepada konsumen, sehingga konsumen bisa mendapatkan obat lebih cepat dengan harga yang terjangkau.

GrabReward, layanan loyalitas pengguna Grab, akan menawarkan promosi produk kesehatan Kalbe. Selain itu ada juga GrabAds yang mendukung Kalbe dalam melakukan kampanye terintegrasi melalui platform Grab. GrabFresh yang akan melayani penjualan produk Kalbe secara online, dan Grab for Business akan mendukung otomasi kegiatan operasional Kalbe untuk menjadi lebih efisien.

Mewakili Grab, Ridzki menyampaikan pihaknya menyambut baik kerja sama yang diharapkan bisa memberikan akses kesehatan yang berkualitas dan terjangkau melalui teknologi.

Grab mengatakan, “Grab dibentuk dengan prinsip memberikan akses dan pelayanan dengan biaya terjangkau kepada masyarakat di Asia Tenggara dalam hal transportasi, jasa antar makanan dan inaman atau bahan-bahan baku makanan.”

“Kami percaya seluruh lapisan masyarakat berhak untuk mendapatkan akses kesehatan yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau melalui teknologi yang berpotensi untuk memberikan perubahan signifikan hidup masyarakat dan seluruh komunitas,” terang Ridzki.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Techinlabs Ingin Sederhanakan Proses Rekrutmen Talenta Teknologi Informasi

Mendapatkan talenta bagi startup masih menjadi sebuah tantangan. Terlebih talenta di bidang teknologi informasi (selanjutnya disebut “IT”) yang berkualitas. Berangkat dari permasalahan ini, Moch Ardyansah dan Niken Purwiyanto mengembangkan Techinlabs — sebuah hiring platform yang diharapkan bisa membantu startup dan perusahaan mencari talenta IT berkualitas.

Kepada DailySocial, Ardy menjelaskan bahwa ia dan tim berusaha mengembangkan sebuah solusi fast hiring talenta yang bisa membantu perusahaan teknologi baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

“Techinlabs sendiri didirikan oleh saya [Ardy] dan Niken, mantan karyawan Circledoo, yang khawatir melihat teman-teman yang ingin membuat startup kesulitan untuk membangun karena tidak mempunyai talenta yang berkualitas di bidang IT. Berangkat dari keresahan ini, akhirnya kami memutuskan untuk membuat platform yang menghubungkan perusahaan dengan talenttalent berkualitas,” cerita Ardy.

Lebih jauh Ardy menjelaskan bahwa saat ini mereka tengah mengembangkan sebuah platform yang nantinya akan mempermudah HR untuk mendapatkan talenta IT dengan cara yang cepat dan mendapatkan kandidat yang tepat.

Tiga fitur utama yang ada di platform Techinlabs adalah Talent Searching yang akan memudahkan tim HR mencari calon karyawan, Talent Processing, dan Talent Dealing yang akan membantu HR menindaklanjuti sampai ke proses rekrutmen.

Dimulai sejak awal tahun 2018, Techinlabs melewati tahun pertama dengan klaim capaian yang membanggakan. Di awal Maret ini mereka memiliki 6528 talenta IT dengan jumlah klien mencapai 70 lebih dengan sukses rasio mencapai 93%. Techinlabs juga berusaha mendapatkan lebih banyak talenta dengan aktif masuk ke komunitas-komunitas developer yang ada.

“Untuk mendapatkan talenta banyak dalam waktu sebentar, kami memulai dengan masuk ke dalam ekosistem/komunitas, aktivasi kampus, dan lewat Developer Talks, salah satu produk Techinlabs untuk mempertemukan developer expert dengan tech enthusiast, baik junior maupun senior, bisa belajar banyak dari developer, bisa live coding dengan developer expert juga,” imbuh Ardy.

Dari segi bisnis, di akhir tahun 2018 Techinlabs mendapat suntikan dana dari IDTalent, sebuah bisnis penyedia platform talent management. Ardy tidak menjelaskan angka pasti yang diterima Techinlabs, hanya saja tahun ini mereka tengah menyiapkan platform hiring process dan aktif menjaring lebih banyak talenta.

“Untuk tahun ini kami sedang mempersiapkan platform hiring process untuk mempermudah perusahaan mendapatkan talenta IT dengan cepat dan tepat dan kami berharap menjadi platform hiring terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, sehingga bisa membantu talenta yang butuh kerja dan membuat ekosistem terus maju. Untuk mencapai hal ini, Techinlabs juga menangani talenta lulusan SMA/SMK atau lulusan non-IT yang mempunyai skill di bidang IT bahkan melatihnya lagi agar lebih siap dan berkualitas untuk perusahaan yang membutuhkan talenta IT dengan adanya Codemy by Techinlabs yang segera kami rilis,” tutup Ardy.

HubSehat Launches Second Opinion Feature, Providing In-Depth Diagnosis

HubSehat, one of the healthtech startups in Indonesia has launched the latest feature called second opinion. A feature to help patients getting a second insight of a current disease. It’s supposed to inform patients with better consideration of the disease.

“HubSehat develops this feature for people to be more effective and efficient in terms of time and cost rather than going abroad for additional insight of other doctors and hospitals,” HubSehat’s Marketing Supervisor, Evry Zony said.

The second opinion is an insight or diagnosis of another doctor based on the previous medical records. It is necessary to make sure the current disease to avoid malpractice.

In HubSehat observation, there are many people willing to go abroad to get this second opinion. They thought the overseas doctors are more competent and credible. On the other hand, it costs more than a penny. The Second Opinion feature intends to answer the demand through technology at an affordable price and simpler way.

In order to raise public awareness of the additional insight and this Second Opinion feature, HubSehat is actively acquired patients and public communities in need of additional diagnoses.

“HubSehat plans to introduce the Second Opinion feature by acquiring communities of patients with chronical disease and common people who often not sure with one answer or unclear diagnoses, can’t be trusted, and not satisfy patient’s curiousity. Particularly when patient or family members are having a serious illness,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

HubSehat Luncurkan Fitur “Second Opinion”, Mantapkan Pasien dengan Diagnosis Mendalam

HubSehat, salah satu startup healthtech di Indonesia meluncurkan fitur terbarunya “second opinion”. Sebuah fitur untuk membantu pasien mendapat penjelasan pendapat kedua mengenai penyakit yang dideritanya. Harapannya dengan adanya fitur ini pasien bisa mendapatkan informasi dan pertimbangan lebih banyak mengenai penyakitnya.

“HubSehat mengembangan fitur ini untuk masyarakat agar bisa lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya daripada harus pergi keluar negeri hanya untuk mendapatkan pendapat kedua dari para dokter dan rumah sakit,” terang Supervisor Marketing HubSehat Evry Zony.

Pendapat kedua yang dimaksud adalah saran atau diagnosis yang diberikan oleh dokter lain berdasarkan hasil dari rekam medis dari dokter sebelumnya. Pendapat kedua ini biasanya diperlukan untuk memastikan jenis penyakit yang diderita, agar tidak terjadi salah tindakan.

Sejauh ini dari pantauan pihak HubSehat, untuk mendapat pendapat kedua banyak yang rela pergi keluar negeri. Alasannya, dokter luar negeri dianggap lebih berkompeten dan kredibel. Namun di sisi lain perjalanan keluar negeri membutuhkan biaya yang tidak murah. Fitur Second Opinion mencoba menjawab kebutuhan hal tersebut, dengan batnuan teknologi diharapkan opini kedua bisa lebih murah dan mudah.

Untuk membantu masyarakat lebih aware mengenai opini kedua dan fitur Second Opinion ini, HubSehat aktif menggendeng komunitas pasien dan masyarakat umum yang merasa kurang puas dengan satu diagnosis.

“Langkah yang akan dilakukan HubSehat dalam memperkenalkan fitur Second Opinion ini dengan menggandeng komunitas-komunitas pasien penyakit kronis dan masyarakat luas pada umumnya yang merasa tidak puas mendapat jawaban serta diagnosis yang kurang jelas, kurang meyakinkan, kurang bisa dipertanggungjawabkan, dan kurang bisa memuaskan keingintahuan pasien. Terlebih saat pasien atau anggota keluarga memiliki masalah kesehatan yang cukup serius,” lanjut Zony.

Application Information Will Show Up Here

SewaKantorCBD Rebranding Jadi SpaceStock, Hadirkan Layanan Penjualan Properti

SewaKantorCBD resmi rebranding menjadi SpaceStock. Selain perubahan nama dan identitas, mereka juga memperluas bisnis sektor properti komersial dan tempat tinggal. SpaceStock akan menyediakan daftar properti dan agen profesional untuk membantu kebutuhan dan keinginan konsumen.

CEO SpaceStock Leonardo Hartono menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil peran sebagai one stop solution bagi siapa saja yang hendak membeli, menyewa atau menjual properti. SpaceStock menampilkan berbagai macam properti dengan detail informasi yang jelas, foto berkualitas tinggi dan virtual reality untuk menciptakan real life experience.

“Selain itu agen profesional SpaceStock siap membantu secara gratis untuk memberikan informasi maupun advise kepada calon pembeli atau penjual sampai dengan negosiasi agar dapat tercipta transaksi jual-beli atau sewa yang diinginkan,” imbuh Leonardo.

Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap penggunanya, tim SpaceStock akan mengumpulkan informasi mendetail tentang properti, mulai dari jenis properti, lokasi, tata letak, dan lainnya untuk ditayangkan di platform SpaceStock.

Tim SpaceStock akan mendatangi properti tersebut secara langsung untuk mengambil gambar berkualitas tinggi, termasuk menggunakan perangkat kamera 360 di beberapa titik untuk menciptakan virtual reality dalam rangka memberikan pengalaman yang nyata bagi konsumen.

“Kami berkomitmen untuk dapat memberikan solusi kepada konsumen yang hendak mencari ataupun memasarkan properti. SpaceStock melakukan inovasi yang menggabungkan teknologi terkini dengan pengetahuan yang kami miliki mengenai market properti. Kami yakin bahwa kami dapat memberikan pelayanan dan solusi yang tepat bagi konsumen. Di samping itu kami menjamin bahwa setiap transaksi akan berjalan dengan transparan tanpa ada mark up,” terang Leonard.

Sebelum melakukan rebranding menjadi SpaceStock, SewaKantorCBD telah berhasi membantu proses pindahan baik untuk startup maupun perusahaan.  Perluasan bisnis SpaceStock ke sektor residensial dilakukan karena berdasarkan survei internal yang mereka lakukan menemukan fakta bahwa ada perbedaan tren antara investor dan end-user.

End-user masuk dalam kategori stabil atau sejalan dengan peningkatan GDP yang berada di angka 5% per tahun dan terjadi permintaan dari kalangan keluarga dan milenial. Namun sebaliknya terjadi pada investor, masih banyak investasi properti dari tahun 2013 yang belum laku terjual.

“Dengan adanya SpaceStock, kami berharap untuk dapat memberikan akses informasi yang memadai bagi para konsumen properti sesuai dengan kebutuhannya. Dengan ini, SpaceStock membantu konsumen untuk mendapatkan penawaran properti secara optimal. Pada akhirnya, properti merupakan investasi terbesar bagi individu, demikian pula bagi sebuah perusahaan, maka setiap konsumen pantas untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” tambah Leonard.

Di tahun 2019 SpaceStock akan fokus pada inovasi dan implementasi fitur-fitur baru. Termasuk menjaga kualitas layanan dengan membuka beberapa cabang SpaceStock di Jakarta.