Kemenkominfo Klarifikasi Isu Penggunaan Office 365 di Sekolah

Salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat adalah pertemuan dengan CEO Microsoft Satya Nadella membahas soal pengadaan layanan Office 365 bagi jutaan guru di Indonesia. Kunjungan yang kemudian dilanjutkan oleh Menkominfo Rudiantara pada akhirnya tidak membahas masalah tersebut, seperti diklarifikasi Kemenkoinfo melalui Kasubdit Teknologi dan Infrastruktur e-Business Ditjen Aptika Noor Iza kepada IndoTelko, Rabu (28/10).

“Soal isu itu harus diklarifikasi. Pertemuan dengan Microsoft tidak ada agenda membahas Office 365,” tegas Aptika.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan di situs Microsoft, disebutkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Microsoft untuk menyediakan akses gratis software produktivitas Office 365 kepada 3,5 juta guru di Indonesia.

Pemberian Office 365 Education kepada PGRI mencakup seluruh layanan Office 365 seperti e-mail, pengolah kata (word processing), pengolah data (data processing), konferensi video, dan lainnya. Microsoft pun akan menyediakan pelatihan dan konsultasi teknis kepada PGRI agar dapat meningkatkan kapasitas para guru dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk pemanfaatannya dalam dunia pembelajaran.

Berita tersebut menuai kritik keras dari para praktisi dan penggiat Open Source di Indonesia, yang menganggap kesepakatan tersebut akan merugikan Indonesia, dalam artian biasanya tidak ada konsep free lunch.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Aptika kembali menegaskan kunjungan yang kemudian dilanjutkan oleh Rudiantara tidak membahas soal Office 365.

“Pak Menteri Anies Baswedan [Mendikbud] sudah memberi surat konfirmasi ke Pak Menkominfo akan tidak adanya bahasan Office 365. Saya sudah diberi note-nya. Kemenkominfo selalu menghubungi Diknas sejak awal dan sudah clear. Makanya Menteri Anies tidak ke Palo Alto karena [pembahasan] Microsoft [Office] 365 dihilangkan oleh Menkominfo,” kata Aptika Noor Iza.

Pemerintah Indonesia melalui Kominfo memberikan keterbukaan dan kebebasan kepada sekolah untuk memilih layanan yang sesuai. Demikian juga kepada pihak swasta yang membantu pendidikan di Indonesia tidak harus menggunakan Office 365.

“Pemerintah juga memberikan bantuan dana untuk sekolah. Amanat dari pemerintah adalah data guru dan siswa ditempatkan di sekolah,” tutup Aptika.

Aplikasi Traveloka Tambahkan Fitur Mata Uang dan Bahasa Thailand

Kemudahan pengguna dalam mengakses aplikasi Traveloka menjadi lebih lengkap dengan ditambahkannya fitur Currency atau mata uang yang bisa disesuaikan secara manual saat pengguna sedang berwisata di negara tertentu. Fitur ini sengaja ditambahkan untuk para pengguna yang kerap kesulitan mengetahui konversi nilai tukar mata uang saat berwisata ke luar negeri.

Resmi diperbarui 27 Oktober lalu, selain fitur Currency Traveloka juga menambah pilihan bahasa Thailand dalam aplikasinya.

“Di aplikasi versi terbaru ini kami juga telah menambahkan banyak rute penerbangan dan hotel sehingga pilihannya semakin beragam termasuk membandingkan harga dengan beberapa mata uang asing. Dengan adanya update terbaru ini, kini user juga bisa menggunakan aplikasi Traveloka di negeri tujuan. Dengan begitu, user kami bisa melakukan traveling dari Indonesia ke luar negeri dengan lebih mudah,” ujar Communications Executive Traveloka Busyra Oryza.

Dengan mengubah tampilan negara dalam pengaturan di aplikasi, pengguna juga bisa melihat promo harga pesawat hingga hotel disesuaikan dengan penawaran di masing-masing negara. Saat ini Traveloka sudah tersedia di negara Malaysia, Singapura dan Thailand, untuk yang terakhir dilengkapi dengan bahasa terkait.

“Kami dari tim Traveloka senantiasa menghadirkan pilihan fitur yang inovatif dan tentunya bermanfaat untuk pengguna, nantikan saja kejutan dari kami,” tutup Busyra.

Balon Udara Project Loon Mengudara di Langit Indonesia Tahun 2016

Pendiri Google dan President Alphabet Inc. Sergey Brin, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, CEO Indosat Alexander Rusli, dan VP Project Loon Mike Cassidy di sela-sela penandatanganan MoU Project Loon di kantor Google X / XL Axiata

Meskipun menuai pro dan kontra karena dianggap akan melakukan bypass konektivitas dan berisiko mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan (riset), kesepakatan antara Alphabet Inc. (pemilik Project Loon) dengan pemerintah Indonesia dan tiga operator utama Indonesia telah dilakukan di kantor Google X, Mountain View, Rabu (28/10/2015). Tercakup dalam kesepakatan itu adalah uji coba balon udara Loon di wilayah Indonesia mulai 2016.

“Ini adalah keputusan strategis. Setidaknya, bagi para operator telekomunikasi di Indonesia harus menjadi bagian dari ini, paling tidak mengetahui aspek teknisnya,” ujar Menkominfo Rudiantara, seperti dilaporkan Kompas di lokasi acara peresmian kesepakatan Indonesia dan Alphabet.

Secara komprehensif nantinya Project Loon di Indonesia akan menjangkau wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang sebelumnya belum mendapatkan akses internet serta infrastruktur telekomunikasi, misalnya di  kawasan Timur Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 100 juta orang penduduk yang masih belum terhubung dengan Internet. Hal inilah yang kemudian dicoba dikurangi dengan uji coba Project Loon di Indonesia.

Project Loon dalam skala yang besar adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebelumnya Project Loon telah dilakukan di Australia dengan menggandeng operator seluler Telstra dengan memanfaatkan frekuensi LTE untuk disebarkan kepada pengguna melalui konektivitas Wi-Fi. Kemitraan seperti ini diharapkan bisa terwujud bersama tiga operator besar di Indonesia yaitu XL Axiata, Telkomsel dan Indosat.

Project Loon merupakan program yang digagas oleh Google (sekarang dalam payung Alphabet Inc.) dengan mengusung teknologi untuk menyebarkan koneksi Internet di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau koneksi kabel maupun sinyal operator selular. Loon menggunakan balon udara bertenaga matahari yang akan mengudara di ketinggian sekitar 20 km di atas permukaan laut dan berfungsi layaknya menara pemancar jaringan 4G/LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di medan sulit, seperti hutan dan pegunungan.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Alphabet, pemerintah Indonesia, dan tiga operator utama di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kominfo berharap dapat menghadirkan internet keseluruh pelosok wilayah Indonesia. Seperti apa nantinya aspek komersial kerja sama ini ke depannya masih dalam proses perencanaan Kominfo.

Turut hadir dalam acara tersebut Pendiri Google dan President Alphabet Inc Sergey Brin dan Vice President Project Loon Mike Cassidy. Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, ditambah perwakilan tiga operator utama di Indonesia, yaitu Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, dan CEO Indosat Alexander Rusli.

Komitmen operator seluler Indonesia

projectloon_indonesia

Uji coba Project Loon direncanakan akan dilaksanakan tahun 2016 dan pelaksanaan komersialisasi akan memakan waktu 2-3 tahun. XL sendiri dalam rilis persnya akan terus melakukan evaluasi terhadap potensial pasar dari penyediaan layanan Project Loon ini. Ke depannya XL akan melanjutkan diskusi lebih lanjut pihak Google. untuk mempelajari proyek uji coba lebih dalam, baik secara teknis maupun komersial. Teknologi yang ditawarkan disebutkan akan lebih sesuai untuk diterapkan di luar Jawa dengan banyak area masih belum terlayani Internet secara maksimal oleh semua operator.

“Akses informasi menjadi salah satu kunci kemajuan di era digital saat ini. Karena itu, layanan Internet yang memadai menjadi kebutuhan urgen bagi kita untuk bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah-daerah terpencil.  XL melihat kesempatan untuk bisa mengatasi hambatan geografis wilayah Indonesia melalui Project Loon. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama untuk uji coba ini,” ungkap CEO XL Dian Siswarini.

CEO Indosat Alexander Rusli menambahkan, “Kami sangat senang mendukung upaya Pemerintah dalam menyediakan koneksi digital dan internet melalui kerja sama ini. Indosat senantiasa berkomitmen menyediakan koneksi digital demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sampai ke daerah terpencil. Kami juga telah memodenisasi jaringan kami untuk melayani masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses jaringan.”

“Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah. Hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband yang berkualitas,” tutup Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Tips Mempekerjakan dan Memberhentikan Pegawai di Startup

Salah satu hal yang mendukung perkembangan sebuah startup, selain produk yang disukai oleh konsumen, adalah dukungan tim yang solid. Dalam tips DailySocial kali ini, Co-Founder enam perusahaan startup ternama di Amerika Serikat Kevin Ryan akan berbagi ilmu khusus untuk para pendiri startup bagaimana caranya mempekerjakan pegawai yang tepat serta memberhentikan pegawai.

Proses perekrutan

Pendiri startup sebaiknya berperan serta dalam melakukan perekrutan calon pegawai dan menentukan bagaimana tim nantinya akan terbentuk. Jika selama ini Anda sebagai pendiri tidak merasa perlu untuk ambil bagian pada saat perekrutan, sebaiknya mulai di ubah mindset seperti itu.

Yang perlu diperhatikan pada saat proses perekrutan seorang calon pegawai sebaiknya dapat tumbuh bersama perusahaan. Carilah pegawai yang anda nilai mampu untuk tampil prima dalam waktu 10 hingga 15 tahun ke depan.

Mencari seorang profesional untuk mengisi posisi yang diperlukan memang merupakan jalan keluar yang paling mudah. Cara lain yang bisa ditempuh adalah upayakan melakukan perekrutan kepada calon pegawai yang belum memiliki pengalaman pada bidang tertentu namun memiliki potensi dan semangat yang besar untuk berkembang.

Yang perlu dihindari adalah terlalu tinggi menciptakan suatu standar dalam hal kualifikasi calon pegawai. Cari calon pegawai yang tepat secepat mungkin agar dapat mengisi posisi yang kosong di dalam tim Anda.

Proses wawancara

Proses wawancara merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan pendiri startup dan tim HR untuk melihat bagaimana interaksi positif yang terlihat dari calon pegawai.

Sebelumnya cek dulu latar belakang calon pegawai dari media sosial atau lainnya, kemudian lemparkan pertanyaan yang mengundang calon pegawai menceritakan lebih banyak tentang kepribadiannya. Tunjukkan kepada calon pegawai seberapa penting posisi yang ditawarkan serta komunikasikan bagaimana calon pegawai bisa menjawab pertanyaan terkait dengan tanggung jawab yang akan di bebankan.

Mempertahankan pegawai

Jika tim yang Anda inginkan telah terbentuk, pertahankan pegawai-pegawai yang menurut Anda mampu memberikan kontribusi yang lebih dan loyal kepada perusahaan. Lakukan pendekatan serta pastikan kepada mereka bahwa anda sebagai pendiri mengenali dan melihat kinerja para pegawai tersebut. Sebagian besar pegawai akan memilih untuk bertahan di perusahaan jika mereka menyukai atasan. Pastikan Anda memberikan penghargaan kepada pegawai atau tim yang bekerja dengan baik dan ingin berkembang dengan perusahaan.

Memberhentikan pegawai

Proses perekrutan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk membentuk tim yang solid, namun yang perlu diperhatikan pula adalah bagaimana ketika harus memberhentikan pegawai.

Sejak awal adalah penting bagi para atasan (manajer/ supervisor) untuk mmeberikan standar, KPI, ataupun metrik kepada pegawai dalam hal melakukan pekerjaan sehari-hari. Jika pegawai tidak dapat menyelesaikan target atau menuntaskan proyek tertentu dari perusahaan, mengeluarkan atau memberhentikan pegawai tersebut adalah jalan keluarnya.

Yang perlu diperhatikan proses memberhentikan pegawai adalah hal yang sulit untuk dilakukan, namun jika dilakukan dengan jujur, adil, dan komunikasi yang jelas, proses ini pun dapat berakhir dengan baik.

Empat Kesalahan Yang Wajib Dihindari Startup di Tahap Awal

Menciptakan startup yang sukses diperlukan tiga hal berikut, yaitu konsumen menyukai produk, akuisisi pelanggan, monetisasi yang berhasil. Jika ketiga hal tersebut di lakukan dengan baik, besar kemungkinannya startup akan memiliki potensi serta pemasukan untuk jangka panjang. Namun demikian saat ini masih banyak startup yang kerap melakukan kesalahan, dalam hal perhitungan skala yang prematur.

Sebagian besar para pendiri startup memiliki semangat yang tinggi tentang ide bisnis mereka, namun tidak memiliki pengalaman yang cukup banyak untuk mewujudkan produk yang baik. Para pendiri startup juga tidak bisa mengukur dan meningkatkan product market fit.

Di tips DailySocial kali ini, Founder Seeking Alpha David Jackson mengupas secara detil kesalahan yang wajib dihindari oleh startup.

Tidak memvalidasi hipotesis product market fit

Tuliskan hipotesis product market fit anda hingga mengerucut kepada kesimpulan akhir, di antaranya adalah target pasar yang dibidik dan siapa yang mengambil keputusan pada saat pembayaran, apa masalah terbesar yang dihadapi konsumen, apa yang membuat produk startup anda unik di mata para konsumen, dan berapa jumlah uang konsumen rela membayar.

Perhatikan pula bagaimana produk anda bisa tampil lebih baik dari para pemain lainnya.

Tidak menentukan metrik yang jelas

Untuk mengetahui apakah produk yang dibuat disukai oleh konsumen bisa menggunakan survei ke konsumen, namun demikian cara yang tepat untuk mengetahui apakah produk yang dibuat tersebut disukai oleh konsumen atau tidak adalah dengan melihat user engagement terhadap produk yang dibuat hingga perputaran (churn) yang terjadi.

Hindari penggalangan dana dalam jumlah besar

Yang perlu diingat adalah jumlah uang yang besar bukanlah jaminan nantinya akan menemukan product-market-fit. Penggalangan dana dalam jumlah yang besar pada tahap awal nantinya hanya akan menjadi beban pendiri startup kepada para investor.

Tidak memiliki visi dan misi yang sama dengan investor

Buatlah metrik produk (NPS average, engagment per user dan lainnya) sebagai kunci KPI. Secara rutin informasikan KPI kepada investor. Pendiri harus sepakat untuk tidak melakukan rencana penambahan pegawai dan targetkan burn rate usai memvalidasi product market fit.

Ketika produk sudah siap untuk dipasarkan hindari untuk melakukan penjualan atau pemasaran pada tahap awal. Pastikan terlebih dahulu berapa jumlah pengguna atau konsumen untuk melakukan validasi product-market-fit dan tentukan budget atau pengeluaran yang disesuaikan dengan target pasar. Hindari pula mempekerjakan banyak karyawan saat tahap awal, Intinya adalah tim dengan jumlah yang kecil biasanya bisa melakukan kolaborasi dengan baik dalam hal perkembangan produk.

Presiden Joko Widodo Batalkan Kunjungan ke Silicon Valley

Presiden Joko Widodo membatalkan kunjungannya ke Silicon Valley yang dijadwalkan hari ini waktu setempat. Seperti yang diinformasikan akun Twitter Sekretariat Kabinet RI, pembatalan tersebut dilakukan setelah menimbang dibutuhkannya kehadiran Presiden di tanah air terkait makin meluasnya asap di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan.

Continue reading Presiden Joko Widodo Batalkan Kunjungan ke Silicon Valley

Aplikasi “Marbel Belajar Membaca” Tawarkan Kemudahan Belajar untuk Anak

Kemudahan teknologi dimanfaatkan oleh tim Educa Studio membuat sebuah aplikasi edukatif dalam mengenal huruf, mengeja suku kata hingga membaca sejumlah kosakata disertai gambar dan animasi yang menarik. Ide awal dibuatnya aplikasi ini adalah khusus untuk anak usia 6-8 tahun, namun pemanfaatan aplikasi Marbel belajar membaca bisa juga di gunakan oleh seluruh kalangan yang ingin mengasah kemampuan dengan memanfaatkan aplikasi ini. Saat ini aplikasi Marbel Belajar Membaca sudah tersedia di Play Store dan App Store.

Continue reading Aplikasi “Marbel Belajar Membaca” Tawarkan Kemudahan Belajar untuk Anak

Menkominfo Usulkan Pembukaan Terbatas Investasi di Sektor E-Commerce

Hingga kini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih terus merampungkan roadmap e-commerce di Indonesia. Hal-hal terkait yang dilakukan di antaranya mengeluarkan gagasan National Payment Gateway hingga upaya merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) di berbagai sektor yang rencananya akan rampung dalam tiga bulan ke depan. Revisi DNI yang baru mencoba membatasi akses langsung investor asing ke layanan e-commerce di Indonesia

Continue reading Menkominfo Usulkan Pembukaan Terbatas Investasi di Sektor E-Commerce

Fakta Dan Mitos Seputar Akuisisi Startup

Beberapa hal seputar akuisisi ternyata hanya sebuah mitos / Shutterstock

Adanya akuisisi startup setidaknya menjadi salah satu indikasi kualitas, karena berhasil membawa investor percaya terhadap bisnisnya. Pertanyaannya kemudian apa saja yang membuat sebuah startup layak diakuisisi? Apakah startup yang dirintis harus rela diakuisisi? Apa saja keuntungannya menyetujui akuisisi? Apakah masih bisa menjalankan visi bisnis nantinya? Berapa lama proses akuisisi berlangsung? Dan apa yang harus dilakukan jelang proses akuisisi hingga selesai diakuisisi? Continue reading Fakta Dan Mitos Seputar Akuisisi Startup

Kerangka Tepat Memvalidasi Ide Startup

Melakukan validasi atau pengujian produk startup adalah hal krusial yang idealnya harus pertama kali dilakukan. Jika Anda pemilik startup yang baru terjun ke dunia ini, untuk mewujudkan ide-ide bisnis yang ada tanpa serangkaian pengujian atau validasi maka Anda melakukan kesalahan besar. Singkatnya, validasi di awal fase pembangunan sebuah startup dapat meminimalisir kegagalan, menghemat waktu dan materi, serta membantu menemukan masalah sejak dini.

Continue reading Kerangka Tepat Memvalidasi Ide Startup