Aksi Eksplosif Hadir dalam Rainbow Six: Siege Lewat Operation Ember Rise

Update yang ditunggu-tunggu para penggemar Rainbow Six: Siege akhirnya tiba! Konten Year 4 Season 3 yang mengusung nama Operation Ember Rise akan hadir di bulan September 2019 nanti, dan bersamanya ada segudang perombakan yang mungkin akan memunculkan banyak perdebatan. Tapi di sisi lain, Ubisoft juga menghadirkan elemen-elemen gameplay yang baru dan segar. Dijamin akan membuat pengalaman bermain Anda terasa berbeda dari musim sebelumnya.

Seperti yang sudah-sudah, kali ini kita akan membahas apa saja konten di dalam Operator Ember Rise. Ditemani dengan analisis oleh Bobby Rachmadi Putra dari Rainbow Six Indonesia Community (R6 IDN), artikel ini bisa jadi referensi Anda untuk mempersiapkan diri sebelum Operation Ember Rise diluncurkan. Tak usah basa-basi lagi, langsung saja kita bedah update terbaru ini.

Operator: Amaru (Attacker)

Rainbow Six Siege - Amaru
Sumber: Ubisoft

Operation Ember Rise menghadirkan dua karakter alias Operator baru dari dua negara asal berbeda. Pertama adalah Azucena Rocío Quispe, prajurit berkebangsaan Peru yang memegang peran sebagai Attacker.

Operator dengan nama panggilan “Amaru” ini punya karakteristik yang cukup seimbang. Stat Speed dan Armor miliknya sama-sama berada di angka 2, dengan pilihan primary weapon berupa light machine gun G8A1 atau pump action shotgun Supernova. Untuk secondary weapon, tersedia pump action shotgun ITA2S dan machine pistol SMG-11, memastikan Anda selalu siap bermain agresif setiap saat.

Gadget unik milik Amaru adalah Garra Hook, yaitu grappling hook yang memungkinkannya memanjat dinding, jendela, hatch, atau skylight dengan sangat cepat. Kedatangan Amaru akan membuat permainan vertikal dalam Rainbow Six: Siege semakin panas!

Menanggapi perilisan Amaru, Bobby berkomentar, “Amaru ini bakalan ngebikin meta baru untuk breaching objective sih. Cuman karena suara gadget-nya agak berisik, kemungkinan bisa ke-counter. Metanya bener-bener jadi luas banget dengan adanya Operator yang fleksibel seperti Amaru ini.”

Operator: Goyo (Defender)

Rainbow Six Siege - Goyo
Sumber: Ubisoft

Operator kedua yang akan hadir di Y4S3 adalah César Ruiz Hernández, alias “Goyo”, yang berasal dari Meksiko. Sebetulnya penamaan update oleh Ubisoft ini cukup menarik. Bila kata “Rise” diwakili oleh Amaru yang ahli memanjat, kata “Ember” menggambarkan gaya permainan Goyo yang akan membuat medan tempur semakin membara.

Gadget unik Goyo adalah Volcán Shield, tameng deployable yang berbeda dari tameng biasa. Apa bedanya? Tameng ini dilengkapi dengan jebakan berupa bom api yang akan membakar area sekitarnya bila terkena tembakan. Bila ada musuh yang berada di dekat Volcán Shield atau sedang berusaha memanjatnya, itulah saat yang tepat bagi Goyo atau teman setimnya untuk mengaktifkan jebakan.

Goyo dibekali primary weapon berupa submachine gun Vector .45 ACP dan semi-automatic shotgun TCSG12. Secondary weapon miliknya hanya ada satu, yaitu pistol P229. Dengan 2 poin di stat Speed dan Armor, Goyo akan menjadi Defender yang banyak bergerak serta banyak terlibat baku tembak dengan tim lawan.

“Kalau Operator ini sih udah pasti ngebikin meta baru Defender ya! Sama aja kayak Mira Operator Goyo ini. Kenapa? Karena Goyo ini bakalan hold kuat defend objective dengan men-delay waktu breaching Attacker ke dalam side. Buang-buang waktu gitu lo sama nge-block akses utama dari Attacker untuk masuk ke side,” papar Bobby, “Dua Operator ini kalau sudah bisa digunakan dalam competitive R6S scene bakalan game changing banget dari segala arah strategi yang sudah ada pastinya.”

Battle Pass, Yes or No?

Mungkin aspek paling kontroversial dari Y4S3 adalah munculnya Battle Pass. Rainbow Six: Siege sudah mengandung transaksi mikro dan Year Pass, mengapa harus ada Battle Pass lagi? Pihak Ubisoft berkata bahwa tujuan dari diadakannya Battle Pass adalah memberikan imbalan bagi penggemar yang rajin memainkan Rainbow Six: Siege.

Operation Ember Rise menghadirkan Battle Pass Phase 1, atau disebut juga sebagai Mini Battle Pass. Battle Pass ini sepenuhnya gratis, hanya berlaku selama 7 hari, dan hanya memiliki 7 tier/level. Setiap tier tentunya menawarkan imbalan berbeda-beda, dengan imbalan tier 7 berupa charm spesial Harry Pandey.

Sementara di Year 4 Season 4 nanti, Ubisoft akan menghadirkan Battle Pass “sungguhan” atau yang disebut sebagai Battle Pass Phase 2. Mirip sistem di beberapa game lain, misalnya Mobile Legends: Bang Bang dan Apex Legends, pemain akan mendapatkan berbagai imbalan secara gratis. Akan tetapi untuk mereka yang berminat, tersedia opsi Premium Battle Pass dengan imbalan yang lebih banyak.

Apakah adanya Battle Pass merupakan hal baik atau malah buruk? Bobby berpendapat, “Nah soal Battle Pass nih, kalau dari opini saya sih Battle Pass ini bagus untuk nambah aktivitas kita di dalam game. Tapi karena kata ‘Battle Pass’ ini sudah rusak, dalam artian sudah banyak game yang merusak nama dari fitur ini, jadinya banyak orang yang berkesan Battle Pass ini akan sama dengan Battle Pass yang sudah ada di game lain, selain R6S.”

Lanjutnya lagi, “Kalau dari sisi Ubisoft, Ubi sangat ingin sekali men-deliver konten baru mereka berupa komik cerita lore dari Operator-Operator baru, yang sejak awal tahun ini dan ke depannya para Operator akan dipimpin oleh ‘The New Six’ yaitu Harry Pandey. Dengan Battle Pass ini Ubisoft ingin memberi konten eksklusif untuk yang membeli Battle Pass premium, tanpa adanya paksaan harus membeli Battle Pass itu sendiri. Tapi ya mau gimana lagi, karena nama Battle Pass sendiri sudah jelek dari segala arah makanya banyak orang yang ranting soal Battle Pass ini.”

Playlist Baru: Unranked

Fitur baru lainnya yang hadir di Operation Ember Rise adalah playlist bernama Unranked. Apa bedanya dengan Casual? Bedanya, Unranked menerapkan semua map dan kondisi yang ada di mode Ranked, termasuk fase Pick & Ban. Akan tetapi bermain di Unranked tidak akan mempengaruhi nilai MMR.

Playlist ini cocok untuk orang-orang yang ingin membiasakan diri dengan cara kerja mode Ranked, atau suka bermain lebih kompetitif namun sedang ingin santai tanpa takut kehilangan MMR. Meski tidak mempengaruhi MMR, perlu diingat bahwa peraturan di Unranked sama dengan Ranked. Jadi perilaku buruk dan sanksi yang Anda dapat di Unranked juga akan diterapkan di Ranked.

Selain playlist baru, rotasi playlist dalam Rainbow Six: Siege pun mengalami perubahan yang cukup drastis. Jumlah map di Casual dikurangi dari 20 menjadi 14 map. Sementara jumlah map di Ranked/Unranked dikurangi dari 14 menjadi 12 map. Khusus untuk Casual, setiap bulannya akan ada 3 map yang dirotasi.

Rainbow Six Siege - New Ranked Playlist
Playlist Ranked kini memiliki 12 map | Sumber: Ubisoft

Tujuannya dikuranginya jumlah map ini adalah agar pemain bisa lebih mudah mengenali dan menghafal map yang mereka mainkan. Ubisoft juga menerapkan beberapa perubahan lain, seperti night mode yang kini hanya bisa muncul di Custom Game, perombakan map Kanal, serta penarikan map Theme Park karena akan dirombak di Season 4.

Champion Rank, Tempat Unjuk Gigi

Selama ini peringkat Ranked tertinggi di Rainbow Six: Siege adalah Diamond, akan tetapi hal itu segera berubah. Ubisoft menyediakan peringkat baru, yaitu Champion, yang dianugerahkan pada para pemain setelah mereka berhasil mencapai 5000 MMR.

Menariknya lagi, 9999 pemegang titel Champion dengan nilai MMR tertinggi akan memperoleh penanda khusus yang menunjukkan peringkatnya. Memiliki profil dengan peringkat #1 Champion, selain punya gengsi tinggi, pastinya juga akan menebarkan rasa takut kepada lawan-lawan Anda.

Perombakan Antarmuka

Dengan semakin banyaknya jumlah Operator di Rainbow Six: Siege, Ubisoft perlu memfasilitasi tampilan agar lebih efisien. Kini setiap Operator tampil di layar dengan potret wajah masing-masing, dilengkapi ikon yang menunjukkan gadget unik miliknya. Ubisoft juga menerapkan navigasi tombol baru sehingga kita dapat berpindah halaman dengan lebih cepat.

Rainbow Six Siege - New Operator Menu
Sumber: Ubisoft

Satu halaman menu baru diciptakan, yang bernama “Previous Year’s Operators”. Dengan menu ini, pemain bisa langsung melihat para Operator yang ada di bundel-bundel Year Pass yang telah lalu, dan memiliki pilihan untuk membeli bundel tersebut. Tampilan Shop juga mengalami perubahan, di mana kini kita bisa melihat preview animasi sebuah skin Elite sebelum membelinya.

Skin Baru: Mira Elite Set

Elite Set baru yang muncul di Y4S3 ini adalah Elite Set untuk Mira, dengan nama seragam “Inspiración”. Diceritakan bahwa seragam ini adalah seragam yang digunakan oleh nenek Mira dulu, dan tampaknya Ubisoft mengambil inspirasi dari seragam tentara Spanyol saat era perang sipil di tahun 1930an.

Mira Elite Set terdiri dari seragam Inspiración, animasi kemenangan, skin untuk gadget Black Mirror, skin untuk senjata Vector .45 ACP, ITA12L, USP40, dan ITA12S, serta Elite Mira Chibi Charm.

Operation Ember Rise juga menghadirkan beberapa weapon skin musiman baru yang terinspirasi dari budaya Amerika Selatan (suku Aztec dan suku Inca). Skin musiman ini dapat dibeli sepanjang Year 4 Season 3, dan dapat diterapkan pada semua senjata.

Operator Balance, dan Perubahan Lainnya

Operator-Operator lama di Rainbow Six: Siege turut mendapat perubahan bersama hadirnya Operation Ember Rise. Selain hal-hal mendetail seperti perubahan damage atau ukuran magasin karakter tertentu, perubahan paling mencolok adalah pergantian gadget. Tidak main-main, ada 11 Operator yang mendapat pergantian gadget musim ini, yaitu:

  • Smoke: Impact Grenade diganti dengan Deployable Shield
  • Rook: Deployable Shield diganti dengan Barbed Wire
  • Jager: Deployable Shield diganti dengan Bulletproof Camera
  • Frost: Barbed Wire diganti dengan Deployable Shield
  • Mira: Deployable Shield diganti dengan Barbed Wire
  • Lesion: Deployable Shield diganti dengan Bulletproof Camera
  • Maestro: Deployable Shield diganti dengan Impact Grenade
  • Warden: Impact Grenade diganti dengan Deployable Shield
  • Dokkaebi: Stun Grenade diganti dengan Frag Grenade
  • Glaz: Claymore diganti dengan Frag Grenade
  • Nokk: Stun Grenade diganti dengan Claymore

Melihat perubahan-perubahan di atas, tampaknya akan banyak Operator yang mengalami pergeseran gaya bermain. Sebagian bisa bermain lebih agresif, sementara sebagian lainnya akan lebih kuat bermain defensif. Apakah ada Operator andalan Anda yang terkena pergantian gadget ini? Dan bila Ada, seberapa jauhkah hal itu mempengaruhi gameplay?

Masih ada berbagai perubahan lainnya yang akan hadir di Operator Ember Rise. Bisa dibilang, kehadiran Year 4 Season 3 ini benar-benar membuat Rainbow Six: Siege berevolusi ke sebuah era baru. Untuk catatan perubahan lengkapnya, Anda dapat mengunjungi situs resmi Rainbow Six: Siege lewat tautan berikut. Jangan lupa pantau terus Hybrid dan R6 IDN untuk berita terbaru seputar Rainbow Six: Siege.

Sumber: Ubisoft

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari R6 IDN (Rainbow Six: Siege Indonesia Community)

Ini Dia Semua Trailer Game Baru yang Dipamerkan di Gamescom 2019

Gamescom 2019 telah dimulai. Acara yang diadakan tiap tahun di kota Cologne, Jerman itu merupakan pameran gaming terbesar di dunia jika ditakar dari jumlah pengunjung serta ukuran lokasi. Tahun lalu, event diikuti oleh 1037 peserta pameran dan lebih dari 370 ribu pengunjung dari 56 negara. Dan seperti E3, Gamecom juga dimanfaatkan para developer untuk melepas berita atau trailer baru game yang tengah mereka garap.

Momen pembukaan Gamescom 2019 sendiri diisi oleh penyingkapan tiga jenis trailer, yaitu sinematik, gameplay serta video-video game PC yang memperlihatkan kecanggihan grafis berbekal teknologi ray tracing atau dukungan resolusi 4K. Ajang tahun ini diramaikan oleh judul-judul besar yang rencananya akan dilepas tak lama lagi, di antaranya Death Stranding, Gears 5, Cyberpunk 2077, Control sampai Watch Dogs Legion.

Gamescom tentu saja turut diwarnai oleh pengumuman-pengumuman permainan menarik, misalnya penyingkapan Little Nightmares 2 dan Everspace 2, upgrade ray tracing pada Minecraft, hingga terkait peluncuran The Witcher 3 dan Hotline Miami Collection di Nintendo Switch. Tak sempat menyimak Gamescom 2019? Jangan cemas, di bawah ini Anda bisa menyimak (hampir) seluruh trailer yang dipublikasikan selama ajang digelar.

 

Blair Witch

 

Call of Duty: Modern Warfare

 

Control

 

Creature in the Well

 

Cyberpunk 2077 (Stadia)

 

Darksiders Genesis

 

Death Stranding

 

Destiny 2: Shadowkeep

 

Disintegration

 

Everspace 2

 

Gears 5

 

Ghostrunner

 

Greedfall

 

Hotline Miami Collection (Switch)

 

Humandkind

 

Kerbal Space Program 2

 

Little Nightmares 2

 

Life is Strange 2 – Episode 4

 

Marvel’s Avengers

 

Minecraft (Windows 10, GeForce RTX)

 

Mount & Blade II: Bannerlord

 

NBA 2K20

 

Need for Speed Heat

 

Ori and the Blind Forest – Definitive Edition (Switch)

 

Synced: Off-Planet

 

Vampire: The Masquerade–Bloodlines 2

 

Watch Dogs: Legion

 

Wolfenstein: Youngblood

 

The Witcher 3: Wild Hunt – Complete Edition (Switch)

Setelah menyaksikan semua trailer anyar ini, judul apa yang jadi favorit dan paling Anda nantikan perilisannya? Bagi saya, Death Stranding terlihat makin menarik, namun hati ini tetap sulit beralih dari Cyberpunk 2077. Saya juga semakin penasaran dengan Kerbal Space Program 2, Blair Witch dan Vampire: The Masquarade – Bloodlines 2. Jika konten dan mutu permainan-permainan ini sesuai dengan janji developer, kemungkinan besar saya akan membelinya.

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Game Balap Baru EA, Need for Speed Heat

Populer di era 90-an, EA telah merilis lebih dari 20 permainan Need for Speed dalam rentang waktu dua dekade, dan pengerjaannya dilakukan oleh tim developer berbeda. Publisher juga pernah melepas beberapa spin-off, lalu melakukan reboot di tahun 2015 dengan maksud mengembalikan kejayaan seri ini. Namun mungkin, kenangan manis Underground dan Most Wanted merupakan yang paling melekat di ingatan kita.

Absen selama dua tahun selepas perilisan Payback, Electronic Arts baru saja mengumumkan game terbaru di seri NFS. EA memberinya judul Need for Speed Heat, dan permainan ini mencoba mewariskan konsep yang dahulu disajikan Most Wanted. NFS Heat menyuguhkan kembali dunia yang terbuka luas serta aksi kebut-kebutan melawan ‘otoritas nakal’.

Sejujurnya, arahan seperti ini sudah berkali-kali diusung Need for Speed, maka dari itu developer Ghost Games menerapkan twist menarik pada gameplay-nya. Di siang hari, Anda dapat menjelajahi berbagai lokasi di Palm City dan berpartisipasi di kompetisi Speedhunter Showdown, kemudian mengumpulkan uang buat membeli kendaraan baru serta melakukan modifikasi. Di malam hari, Anda dipersilakan untuk ikut serta dalam ajang balapan liar. Dan di sinilah bagian terunik dari Heat.

Dengan mengikuti kontes ilegal di malam hari, Anda bisa mengumpulkan ‘mata uang’ berbeda: Rep. EA belum menjelaskan lebih rinci apa yang dapat Anda lakukan dengan Rep, tapi saya menduga, Rep memungkinkan kita membuka konten khusus yang tak bisa diakses oleh uang biasa – boleh jadi berupa upgrade atau modifikasi tak resmi. Namun kesempatan menarik ini juga memiliki resiko.

Di malam hari, para polisi nakal berpatroli dan membuat situasi jadi lebih rumit. Mereka siap melakukan pengejaran, dan jika tertangkap, maka uang dan aset Anda akan disita. Prediksi saya, para penegak hukum tidak hanya sekadar mengejar, tetapi juga menggunakan sejumlah perlengkapan serta taktik penyergapan demi menghentikan kendaraan. Bahkan boleh jadi aksi mereka turut dibantu helikopter seperti di Need for Speed Most Wanted.

Electronic Arts berencana untuk memublikasikan trailer gameplay Need for Speed Heat di acara Gamescom Cologne 2019 yang dimulai tanggal 20 Agustus nanti. Kemungkinan besar, publisher juga akan memanfaatkan momen itu buat menyingkap detail lebih jauh mengenai game. Lewat Heat, EA dan Ghost Games menjanjikan ‘keleluasaan berekspresi melalui kustomisasi, budaya otomotif urban, serta narasi seru’.

Need for Speed Heat dijadwalkan untuk meluncur di PC, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 8 November 2019. Sedikit info: Ghost Games adalah tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan NFS Rivals, Payback dan reboot Need for Speed.

Via Polygon.

Informan: Call of Duty: Black Ops 5 Akan Bawa Anda ke Era Perang Dingin

Begitu besarnya efek battle royale pada industri, genre ini mendorong para pemegang franchise shooter raksasa untuk turut menyertakan mode last-man standing berskala besar di permainan baru mereka. Tak ada yang tahu kapan demam battle royale akan mereda, namun belakangan, publisher Activision mulai mencoba mengembalikan seri Call of Duty ke visi awal seri ini.

Anda mungkin sudah mendengar rencana Activision untuk melepas remake Call of Duty: Modern Warfare di tanggal 25 Oktober nanti. Permainan tersebut dideskripsikan sebagai ‘penciptaan ulang yang realistis’. Dan sejak beberapa bulan silam, telah beredar pula rumor yang menyatakan bahwa tim Treyarch bermaksud buat menghadirkan lagi mode single-player di Black Ops 5 setelah sebelumnya absen di Black Ops 4.

Lewat akun Twitter-nya, YouTuber sekaligus informan terpercaya LongSensation kembali mengungkap kabar menarik terkait sekuel Call of Duty: Black Ops. Game akan mengangkat latar belakang Perang Dingin, serta juga membawa Anda melintasi masa 40 tahun, melewati era Perang Vietnam dan Perang Korea. Fans setia seri ini pasti segera menyadari, background tersebut hampir menyerupai permainan pertamanya.

LongSensation juga menyampaikan bahwa Activision menyebut game baru tersebut dengan dua judul, yaitu Call of Duty: Black Ops V dan Call of Duty: Black Ops ‘saja’. Permainan juga mengusung tema yang ‘lebih kelam’ dibanding Modern Warfare khas Treyarch. Hal tersebut memunculkan satu teori/pertanyaan menarik: apakah ia digarap untuk meneruskan seri Black Ops atau, seperti Modern Warfare, game diramu sebagai reboot/remake?

Kita semua ingin tahu apakah laporan dari LongSensation ini bisa dipercaya. Tak perlu cemas. Bocoran darinya berkali-kali berhasil dibuktikan kebenarannya, salah satunya adalah mengenai judul dari permainan ‘Call of Duty 2019’, yang cuma dinamai ‘Modern Warfare‘ tanpa embel-embel angka.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Activision terkait Black Ops 5. Saya pribadi menduga, pihak publisher baru akan mulai menyingkap informasi mengenainya setelah Call of Duty: Modern Warfare meluncur. Jika reboot tersebut sukses, ada peluang Activision akan menerapkan pendekatan serta fitur-fitur yang serupa pada Black Ops anyar – misalnya cross-platform play serta dukungan sistem kendali keyboard dan mouse secara penuh.

Call of Duty: Black Ops 5 dijadwalkan untuk dilepas di tahun 2020, dua tahun setelah Black Ops 4 tersedia. Pengembangannya dipimpin oleh Treyarch, lalu tim Raven Software Software dan Sledgehammer Games ditugaskan Activision buat membantu penggarapannya.

Via DigitalTrends.

Apex Legends Akhirnya Dapatkan Mode Solo, Namun dalam Periode Terbatas

Apex Legends memang bukan battle royale pertama yang meraih popularitas di kalangan gamer, tapi game ini punya keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dari para pesaingnya. Fokus yang besar pada kerja sama, fitur ping untuk komunikasi (yang akhirnya ditiru oleh battle royale lain), serta mode yang mengharuskan pemain untuk membentuk tim beranggota tiga orang (Trio) adalah beberapa aspek unik tersebut.

Akan tetapi tampaknya sebuah battle royale tak lengkap jika tak menyediakan mode survival sendirian alias Solo. Sejak pertama kali Apex Legends dirilis, mode ini selalu jadi fitur yang banyak diminta oleh penggemar lewat jalur-jalur forum atau media sosial. Sebagian orang berpendapat bahwa Apex Legends tidak butuh mode Solo sebab keseluruhan gameplay di dalamnya didesain untuk keseimbangan mode Trio. Tapi bila Fortnite bisa menyajikan mode Solo, Duo, dan Trio sekaligus, mengapa Apex Legends tidak?

Apex Legends - Wattson
Sumber: EA

Untungnya Respawn Entertainmens selalu mendengarkan feedback dari komunitas dan terbuka terhadap masukan. Mereka baru saja mengumumkan bahwa Apex Legends akan mendapat mode Solo, namun terbatas dalam event bernama Iron Crown Collection Event. Event ini digelar pada tanggal 13 – 27 Agustus 2019.

Respawn belum memberikan banyak detail mengenai event ini. Mereka hanya berkata bahwa dalam event ini, “hanya satu orang yang dapat berkuasa”, menunjukkan keberadaan mode Solo tersebut. Mereka juga merilis video singkat yang memamerkan beberapa skin Legend (karakter) yang muncul dalam event ini.

Tiga Legend, yaitu Mirage, Bloodhound, dan Lifeline, tampak memiliki penampilan yang berubah cukup drastis dengan kostum bertema warna emas dan merah. Sementara Bangalore mendapatkan skin yang masih berbentuk seperti penampilan default, namun dengan warna perak metalik. Secara keseluruhan, event Iron Crown Collection ini memiliki tema layaknya peperangan medieval, dengan bentuk-bentuk skin yang menyerupai zirah kesatria zaman dulu.

Menariknya, streamer Apex Legends populer Michael “shroud” Grzesiek justru berpendapat bahwa mode Solo ini tidak akan populer. Dalam siaran streaming di tanggal 7 Agustus, shroud berkata bahwa meskipun mode Solo banyak diminta, praktiknya tidak akan bagus karena sejak awal Apex Legends didesain untuk dimainkan dalam tim tiga orang. Berbagai Ability juga sengaja didesain untuk kerja tim, seperti Passive Ability milik Lifeline yang memberikannya shield dan kemampuan revive lebih cepat. Ability seperti ini tidak akan berguna di mode Solo.

Bila Respawn ingin Apex Legends punya balance yang bagus di mode Solo, mereka harus melakukan perombakan besar. “Menurut saya (mode Solo) akan muncul dalam waktu terbatas, selama dua minggu, orang-orang akan mencobanya, lalu mereka akan membencinya,” kata shroud, “Kemudian (Respawn) akan menariknya dan mungkin tidak akan melakukannya lagi.”

Pendapat shroud cukup masuk akal, meskipun apabila mode Solo ternyata sangat populer tidak menutup kemungkinan Respawn akan menjadikannya permanen. Lagi pula para pemain tentu lebih senang bila mereka bisa memilih untuk bermain sesuai kondisi yang diinginkan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk penggemar yang ingin mode Solo, atau lebih senang bermain dalam komposisi Trio?

Sumber: Apex Legends, Dexerto, Dot Esports

Versi Console Remake Call of Duty: Modern Warfare Dukung Penuh Keyboard dan Mouse

Gamepad merupakan periferal fleksibel yang memperkenankan kita menikmati hampir seluruh jenis permainan. Itulah alasan mengapa produsen console terus menyempurnakan desain controller mereka, karena perangkat ini adalah cara utama konsumen berinteraksi dengan konten sekaligus bagian dari identitas brand: Sony punya DualShock, Microsoft bangga pada controller Xbox-nya, dan Joy-Con jadi andalan Nintendo.

Namun seberapun revolusionernya rancangan controller, keyboard dan mouse masih dianggap sebagai sistem input terbaik untuk menikmati beberapa permainan yang membutuhkan keakuratan tinggi dan kecepatan, seperti shooter serta strategi. Tampaknya kondisi ini mendorong tim Infinity Ward untuk tidak tanggung-tanggung dalam memberikan dukungan penuh dua periferal kontrol khas PC itu di versi console  remake Call of Duty: Modern Warfare.

Lewat blog PlayStation, Infinity Ward menyampaikan bagaimana game shooter anyar itu bisa dimainkan dengan menggunakan keyboard dan mouse baik edisi PlayStation 4 maupun Xbox One-nya. Langkah ini merupakan salah satu wujud komitmen developer demi menunjang fitur cross-platform play. Kehadiran cross-play memungkinkan gamer di console untuk menikmati Call of Duty: Modern Warfare bersama rekan-rekannya di PC.

Beberapa produsen console memang sempat ragu merangkul fitur cross-platform play dan Sony merupakan brand yang paling lambat mengadopsinya (dibanding Microsoft dan Nintendo). Dilihat dari perspektif konsumen, cross-play memang membuat sesi multiplayer jadi lebih sulit diprediksi dan ada sejumlah penyesuaian yang harus developer terapkan di game demi menjaga pertandingan tetap seimbang.

Di Call of Duty: Modern Warfare, prosedur matchmaking sengaja disesuaikan dengan periferal input milik Anda. Jadi jika Anda menyambungkan keyboard dan mouse di PlayStation 4, maka Anda hanya akan bermain atau bertanding bersama gamer yang menggunakan skema kontrol serupa. Itu artinya, Anda yang cuma punya DualShock 4 atau controller Xbox tidak perlu cemas akan bertemu lawan ‘bersenjata’ keyboard-mouse.

Selain sistem input dan cross-platform play, ada banyak informasi menarik lain terkait remake Modern Warfare yang Activision/Infinity Ward ungkap. Misalnya, developer berjanji untuk menyingkirkan Season Pass dan menyajikan segala macam konten pasca-rilis secara cuma-cuma. Kemudian karakter Operator yang Anda pilih hanya bersifat kosmetik dan tidak memengaruhi gameplay. Dan selanjutnya, progres di semua mode (single-player, co-op dan multiplayer kompetitif) digabung jadi satu – sehingga Anda dapat meng-unlock senjata dan item di single-player, kemudian menggunakannya di multiplayer.

Call of Duty: Modern Warfare remake akan tiba di Windows via Battle.net, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 25 Oktober 2019. Sebelum momen itu tiba, Activision berencana untuk melangsungkan uji coba beta terbuka di tanggal 14 September.

Guilty Gear Baru, The King of Fighters XV, dan Pengumuman Lainnya di EVO 2019

EVO memang memiliki ketenaran sebagai kompetisi esports fighting game terbesar di dunia, namun signifikansinya lebih dari itu. Acara ini mengumpulkan puluhan ribu penggemar genre yang sama di satu tempat, juga menyiarkan tayangan yang ditonton ratusan ribu bahkan jutaan orang lainnya di seluruh dunia. Artinya, EVO adalah momen yang sangat tepat untuk mempromosikan produk yang berhubungan dengan dunia fighting game.

Tahun ini pun berbagai perusahaan developer serta penerbit game saling berlomba memanfaatkan EVO 2019 untuk membawa karya mereka ke bawah lampu sorot. Banyak sekali pengumuman penting yang menarik, dan pastinya sesuai dengan audiens target mereka yaitu penggemar genre fighting. Apa saja pengumuman tersebut?

Karakter Baru Street Fighter V: Arcade Edition

Seperti sudah dikabarkan sebelumnya, Street Fighter V akan mendapat tiga karakter baru yaitu E. Honda, Poison, serta Lucia, juga stage baru yang merupakan arena pertarungan khas E. Honda di Street Fighter klasik. Pengumuman yang satu ini seharusnya diungkap di momen EVO, namun bocor terlebih dahulu karena kesalahan oleh pihak Valve/Steam. Valve kemudian merilis permintaan maaf secara terbuka atas kebocoran tersebut.

Menariknya, Yoshinori Ono (produser Street Fighter) berkata bahwa akan ada pengumuman menarik lagi di bulan November dan Desember, bertepatan dengan Capcom Cup. Pengumuman apa yang dimaksud?

Guilty Gear Baru, Rilis 2020

Arc System Works mengungkap keberadaan Guilty Gear baru yang masih belum memiliki judul di EVO 2019. Melanjutkan seri Guilty Gear Xrd, video teaser game ini menunjukkan Sol Badguy dan Ky Kiske dengan desain baru, serta fitur baru yaitu arena yang dapat berpindah tempat seperti Tekken 7. Tampak juga seorang karakter baru, yaitu samurai berkulit hitam yang belum diketahui namanya.

The King of Fighters XV Sedang Dikembangkan

The King of Fighters XV - Poster

SNK telah mengkonfirmasi bahwa sekuel baru The King of Fighters ini sedang dalam pengembangan. Akan tetapi selain menunjukkan logo, mereka tidak memberi info apa pun baik itu fitur, karakter, atau platform rilisnya. Kita tunggu saja kabar lebih lanjut.

Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r]

Satu kabar dari seri game yang namanya cukup panjang ini adalah kemunculan sekuel baru dengan judul Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r], atau disingkat UNICLR. Game ini akan dirilis di awal 2020 untuk PS4, kemudian menyusul versi Switch pada bulan Mei 2020. Dibanding versi Exe:Late[st], UNICLR akan memiliki karakter baru, jurus-jurus baru, serta berbagai perubahan balance.

Tekken 7 Season Pass 3

Sebuah fakta menarik tentang Tekken 7 adalah bahwa game ini merupakan satu-satunya cabang pertandingan di EVO yang jumlah partisipannya meningkat dari tahun 2018 ke 2019. Memfasilitasi komunitas Tekken yang masih terus berkembang, Bandai Namco merilis Season Pass 3 untuk musim dingin tahun 2019. Dua karakter telah diungkap, yaitu Zafina dan Leroy Smith. Tekken 7 juga akan mendapat berbagai update gratis, termasuk perubahan antarmuka, jurus baru, dan sebagainya.

Soulcalibur VI Season Pass 2

Masih dari Bandai Namco, Soulcalibur VI juga akan mendapat Season Pass baru dalam waktu dekat. Season Pass ini memberikan empat karakter baru, salah satunya adalah Haohmaru yang berasal dari Samurai Shodown. Sementara itu para pemilik Season Pass 1 akan mendapat satu karakter terakhir, yaitu Cassandra yang sempat absen dari Soulcalibur V.

Karakter Baru Mortal Kombat 11

Para pemain Mortal Kombat 11 yang telah membeli Kombat Pack berhak untuk mendapat 6 karakter baru di samping berbagai kostum eksklusif. Karakter yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu antara lain Shang Tsung, Sindel, dan Spawn. Kini NetherRealm Studios mengungkap satu lagi karakter Kombat Pack, yaitu Nightwolf.

BlazBlue: Cross Tag Battle Version 2.0

BlazBlue: Cross Tag Battle juga akan mendapat update besar di masa depan, dengan judul Version 2.0. Pada tanggal 21 November, seluruh pemilik game ini bisa mengunduh update gratis yang berisi berbagai perbaikan balance. Tersedia juga DLC Version 2.0 Content Pack berisi 9 karakter baru yang dijual dengan harga US$24,99. Sejauh ini Arc System Works sudah mengungkap 4 karakter, yaitu Yumi dari Senran Kagura: Estival Versus, Blitztank dan Akatsuki dari Akatsuki Blitzkampf, serta Neo Politan dari RWBY.

Karakter Baru Samurai Shodown

Samurai Shodown akan mendapatkan sejumlah karakter baru dalam beberapa bulan ke depan, satu karakter setiap bulannya. Untuk bulan Agustus ini, SNK merilis karakter Rimururu. Dilanjutkan dengan Shizumaru Hisame di bulan September, Basara di bulan Oktober, Kazuki Kazama di bulan November, dan Wan-Fu di bulan Desember. Dari daftar karakter ini, khusus Shizumaru Hisame akan tersedia secara gratis.

SNK juga mengumumkan hasil polling karakter di kalangan penggemar, yang dimenangkan oleh Mina Majikina. Karakter ini akan menjadi karakter pertama dari Season Pass 2 yang dirilis pada tahun 2020 nanti.

Karakter Baru Dragon Ball FighterZ

Dragon Ball FighterZ juga tidak mau ketinggalan momen. Kali ini Arc System Works menawarkan dua karakter yang dulu muncul dalam movie Dragon Ball Z: Fusion Reborn. Mereka adalah Janemba dan Gogeta (muncul dalam versi Super Saiyan Blue). Janemba bisa dimainkan mulai tanggal 8 Agustus, dengan Gogeta menyusul di kemudian hari. Mereka melengkapi jajaran karakter yang tersedia dalam bundel FighterZ Pass 2.

Itulah sederet pengumuman baru seputar fighting game yang turut meramaikan EVO 2019. Mana di antara jajaran game di atas yang menarik perhatian Anda? Saya sendiri adalah penggemar seri Guilty Gear, jadi saya tak sabar ingin memainkan sekuel barunya. Samurai Shodown juga tampaknya akan menjadi cabang esports yang banyak digemari, mengingat game ini berhasil memberikan hype cukup besar di EVO 2019. Satu hal yang pasti, apa pun fighting game kesukaan Anda, Anda punya alasan untuk merasa senang dalam satu tahun ke depan.

Update: Penambahan berita Dragon Ball FighterZ

Street Fighter V Dapatkan 3 Karakter Baru: E. Honda, Poison, dan Lucia

Ajang kompetisi Evolution Championship Series alias EVO sudah lama jadi pilihan bagi developer fighting game yang ingin mengungkap pengumuman baru. Begitu pula EVO 2019, apalagi EVO kali ini disponsori langsung oleh Sony PlayStation. Penggemar tentu semakin bertanya-tanya, bakal ada hal baru apa yang muncul. Akan tetapi tampaknya tahun ini keseruan melihat pengumuman baru tersebut akan sedikit berkurang.

Tak lama sebelum acara EVO 2019 dimulai, sebuah video trailer baru Street Fighter V: Arcade Edition bocor ke Steam. Trailer tersebut menunjukkan tiga karakter baru, yaitu E. Honda, serta Poison dan Lucia yang sama-sama berasal dari seri Final Fight.

Tidak jelas apakah pembocoran trailer tersebut disengaja atau tidak, namun akun Twitter resmi Street Fighter berkata bahwa mereka bersikap “terlalu bersemangat”. Hal ini kemudian diikuti oleh beberapa cuitan dari produser seri Street Fighter, Yoshinori Ono. Ia berkata bahwa hal tak terduga telah terjadi, dan ia marah serta sedih karenanya. “Saya kehilangan beberapa tahun dari hidup saya. Tim #SFVAE telah bekerja keras untuk membagikan pengumuman spesial ini!”

Mungkin karena sudah terlanjur basah, akhirnya Capcom dan Ono pun langsung merilis trailer resmi berisi pengumuman tiga karakter tersebut. E. Honda, Poison, dan Lucia akan dirilis pada tanggal 4 Agustus—seharusnya tepat setelah Grand Final Street Fighter V di EVO. Masing-masing karakter dirilis bersama empat kostum alternatif, serta satu stage baru yang merupakan stage khas E. Honda di Street Fighter klasik.Mereka juga tersedia dalam versi bundel bernama Summer 2019 Character Bundle.

Channel YouTube resmi Street Fighter kemudian mengunggah tiga video terpisah yang menunjukkan cuplikan gameplay dari masing-masing karakter. Secara umum, baik E. Honda maupun Poison sama-sama menunjukkan gaya main yang masih mirip dengan penampilan mereka di judul-judul Street Fighter sebelumnya. Kecuali beberapa perubahan dengan rasa Street Fighter V, seperti command grab milik E. Honda yang kini menjadi salah satu V-Trigger, atau V-Trigger I milik Poison yang memberinya senjata berupa bom molotov. Sementara Lucia jelas merupakan karakter yang baru pertama kali ada dalam seri ini.

Kabar lain yang muncul adalah bahwa Yoshinori Ono tidak akan hadir dalam EVO 2019, tidak seperti biasanya di mana beliau selalu datang dan menyapa para penggemar. Namun bukan berarti ia batal datang karena marah terhadap bocoran ini. Ono hanya berharap agar para penggemar menyukai konten-konten baru Street Fighter, dan ia akan kembali hadir di tengah fans untuk pengumuman berikutnya.

Bocoran berita terkadang memang menarik bagi kita yang menemukannya. Akan tetapi di sisi developer/penerbit game, hal seperti ini bisa berdampak cukup buruk. Apalagi bila mereka telah menghabiskan cukup banyak dana untuk mempersiapkan pengumuman besar. Katsuhiro Harada, produser Tekken, juga pernah mengungkapkan kemarahan di Twitter karena berbagai informasi tentang Bandai Namco sempat bocor sebelum E3. Semoga saja hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Lagi pula, lebih seru bila sebuah pengumuman dinikmati secara serentak oleh seluruh penggemar, bukan?

Sumber: Capcom, Yoshinori Ono

Street Fighter V dan Konten Season 3 Bisa Dinikmati Gratis di Bulan Agustus 2019

Saat Street Fighter V meluncur di awal 2016, banyak orang mengeluhkan minimnya konten dan pilihan karakter, serta sejumlah kendala teknis yang mengurangi kualitas pengalaman bermain. Akibat masalah-masalah itu, penjualan Street Fighter V gagal mencapai target yang Capcom tetapkan. Menariknya, hal ini punya dampak positif: developer terpanggil untuk meluncurkan permainan secara lebih lengkap lewat Arcade Edition.

Kini, Street Fighter V merupakan salah satu judul esport fighting terfavorit. Dan ada kabar gembira jika Anda, seperti saya, ingin mencobanya namun masih ragu buat membelinya atau Anda bermaksud buat lebih dulu mencari tahu seberapa bersahabat komunitasnya. Lewat akun Twitter resmi Street Fighter, Capcom mengumumkan agenda untuk menggratiskan game selama kurang lebih 10 hari.

Gerbang akses gratis bermain Street Fighter V akan dibuka pada tanggal 1 Agustus dan berakhir di 11 Agustus 2019. Menariknya, Capcom tak hanya mempersilkan kita menikmati konten dasar saja, tapi juga menyertainya bersama seluruh karakter Season 3. Itu artinya, kita disuguhkan lebih dari 20 pilihan petarung – beberapa adalah nama-nama familier dan ada pula tokoh-tokoh baru. Ini dia daftar lengkapnya:

  • Birdie
  • Cammy
  • Chun-Li
  • Dhalsim
  • F.A.N.G.
  • Karin
  • Ken
  • Laura
  • M. Bison
  • Nash
  • Necalli
  • R. Mika
  • Rashid
  • Ryu
  • Vega
  • Zangief

Karakter di DLC Season 3:

  • Blanka
  • Cody
  • Falke
  • G
  • Sagat
  • Sakura

Di versi cuma-cuma ini, kita tidak bisa memilih tokoh-tokoh Season 1 dan 2 semisal Alex, Guile, Abigail serta Akuma. Jika kebetulan sudah mempunyai permainan, Anda bisa memainkan petarung-petarung Season 3 hingga periode free trial usai. Selain itu, kita juga dipersilakan menikmati mode story serta mengumpulkan kredit in-game. Semua progres tersebut akan tersimpan dan bisa dilanjutkan begitu Anda memutuskan untuk membeli game.

Walaupun usianya sudah menginjak tiga tahun lebih, Street Fighter V ialah salah satu permainan esports genre fighting terpopuler saat ini. Ambil contohnya di turnamen EVO 2019. Street Fighter V menempati urutan kedua dengan peserta terbanyak (di belakang Super Smash Bros. Ultimate), melampaui Tekken 7, Mortal Kombat 11, Dragon Ball FighterZ serta Soulcalibur 6.

Street Fighter V versi gratis tersaji di dua platform, yaitu PC via Steam serta PlayStation 4. Jika tertarik membelinya, Capcom menawarkan permainan dalam beberapa pilihan edisi: standar, Arcade Edition (plus konten Season 1 dan Season 2), serta Arcade Edition Deluxe (semua konten yang ada sejauh ini). Tersedia pula DLC berisi bundel kostum dan stage musim 2016.

Via DualShockers.

10 Soundtrack Kolaborasi GameDev dan Musisi Lokal untuk Penikmat Senja

Video game dan musik adalah dua hal yang dari dulu sudah tak bisa dipisahkan. Lewat bantuan musik lah, medium ini bisa menjadi penghantar emosi yang kuat lagi serta memberi kenangan yang melekat lama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik dan emosi memiliki peran dalam membentuk ingatan dalam otak manusia, sehingga kadang dengan mendengar suatu musik kita bisa langsung terngiang suatu adegan dalam game meski game itu sendiri sudah tidak kita mainkan untuk waktu lama.

Developer-developer game di Indonesia pun belakangan ini semakin getol memasukkan musik sebagai aspek penting dalam karya mereka. Tak jarang pula ada game yang mengandung kolaborasi dengan musisi lokal untuk mengisi track lagu di dalamnya.  Untuk mengisi akhir pekan Anda, mari kita sejenak menikmati beberapa soundtrack yang telah menjadi bahan kolaborasi antara developer dan musisi lokal berkualitas. Sebetulnya bila harus membuat versi lengkap, daftar ini tentu akan panjang sekali karena kolaborasi itu jumlahnya sangat banyak. Tapi setidaknya kami mencoba memilihkan beberapa yang menarik dan cocok untuk Anda nikmati sambil bersantai di kala senja. Check them out!

Ikkubaru – Love Me Again

Band asal Bandung yang satu ini mungkin sudah tak asing lagi di kalangan para pecinta musik indie dan penggemar lagu-lagu Jepang. Melantunkan lagu-lagu bergenrey city pop, Ikkubaru mengajak kita bernostalgia ke era 80an namun dengan sentuhan modern. Warna musik yang mereka hasilkan cukup unik karena mendapat influence dari gaya barat dan Indonesia juga. Lagu “Love Me Again” dapat Anda temukan dalam album musik pertama mereka, Amusement Park, dan muncul sebagai soundtrack dalam game Rage in Peace.

Pathetic Experience feat. Christabel Annora – Purna

Lantunan gitar akustik dengan suasana musik tradisional nusantara adalah karakter yang akan Anda temui di karya-karya Pathetic Experience. Karena itulah karya mereka cocok untuk jadi bagian dari game She and the Light Bearer. Dipadu dengan vokal Christabel Annora yang sendu, lagi ini seolah-olah mengantar Anda bercengkerama dengan sosok ibu pertiwi. Simak juga ulasan She and the Light Bearer kami di sini.

The Panturas – Queen of the South

The Panturas adalah salah satu dari beberapa musisi yang mengisi trek lagu untuk film DreadOut. Film adaptasi game karya Digital Happiness itu baru tayang di layar perak di awal 2019 kemarin, namun lagu “Queen of the South” ini sebetulnya sudah dirilis sejak Februari 2018. Tema dan lirik lagunya memang sedikit mistis karena terinspirasi kisah Nyi Roro Kidul, tapi jangan tertipu. Lagu ini sangat fun dan dijamin membuat tubuh bergoyang!

L’Alphalpha – Future Days

Band yang katanya merupakan salah satu favorit bos Hybrid ini tergolong senior di kancah permusikan indie dalam negeri. Maklum, mereka sudah berkarier selama kurang lebih 13 tahun sejak dibentuk. “Future Days” pun sudah terbit di dalam album mereka pada tahun 2013, Von Stufe Zu Stufe (yang artinya kira-kira adalah “Dari Waktu ke Waktu”). Seperti hangatnya sore, lirik lagu ini mengajak kita merenung banyak dalam kesederhanaan. Anda dapat menemukannya dalam game Rage in Peace.

Vesuvia – Memories Yet to Come

Sejak masih berkecimpung di komunitas Touhou dan Vocaloid, Vesuvia sudah terkenal sebagai salah satu musisi dengan warna unik dan kualitas produksi yang tinggi. Karya-karya mereka pun memiliki variasi yang cukup luas, dari nuansa jaz, EDM, hingga orkestra. Sayangnya, “Memories Yet to Come” yang merupakan lagu ending Valthirian Arc: Hero School Story ini masih belum tersedia di platform musik seperti iTunes atau Spotify. Tapi Anda dapat mendengar cuplikannya lewat trailer di bawah. Valthirian Arc: Hero School Story dapat Anda mainkan di PC, PS4, dan Switch.

Polka Wars – Mapan

Puitis, sendu, dan baper. Kira-kira demikian kesan yang saya dapatkan saat mendengar lagu ini. Di balik susunan katanya yang penuh rima, lirik “Mapan” menyimpan kesedihan yang mungkin sangat relatable dengan kondisi banyak kaum Millennial perkotaan. Ketika impian-impian bertabrakan dengan seramnya realita, terkadang kita terpaksa (atau sebenarnya tidak terpaksa?) mengambil pilihan yang tak sesuai kata hati demi sebuah label, “mapan”. Lagu ini menjadi salah satu pengisi di film DreadOut.

Okky Ade Chandra & Various Artists – In Peace

Sekali mendengar suara berat dan petikan gitar akustik Okky Ade Chandra, pasti rasanya sulit untuk dilupakan. Apalagi dengan lirik-lirik yang biasa berbahasa Inggris, orang yang tak tahu siapa penyanyinya bisa mengira pria ini bukan orang Indonesia. Dalam lagu “In Peace”, ia berkolaborasi dengan beberapa musisi lain, yaitu Novi Purnama, serta Ezza dan Koi dari band post-rock UnderTheBigBrightYellowSun (UTTBBYS). Dari judulnya, tentu Anda bisa menebak lagu ini muncul dalam game apa, bukan?

Peonies – Thin Holidays

Grup musik asal Jakarta yang satu ini cukup unik karena mengusung formasi tiga orang tanpa memiliki drummer. Dalam proses penciptaan lagunya mereka kerap dibantu oleh additional drummer, tapi bila Anda menonton mereka live, nuansanya akan berbeda. Peonies membawakan lagu alternative pop yang enak untuk didengar secara santai, sambil ngemil donat atau milk tea. Contohnya seperti lagu “Thin Holidays” ini. Lagi-lagi lagu indie keren yang mengisi soundtrack Rage in Peace.

North to East feat. Faishal Tanjung – Sky

Satu lagi lagu keren pengisi film DreadOut. Dentuman lembut kick drum diselingi akor piano sesekali, dan langit biru yang baru selesai menyibak mendung, adalah resep mujarab untuk menghibur Anda ketika mengalami patah hati. Tapi langit biru pun pada waktunya akan pergi, berganti dengan ufuk jingga atau malam yang penuh kerlip bintang. Kehidupan pun begitu. Ada waktunya cerah, tapi tak boleh enggan memberi ruang bagi masa yang lebih kelam. Mari hadapi dengan terus berjalan ke depan.

Sajama Cut – Rest Your Head on the Day

Satu lagi band senior yang telah aktif sejak tahun 1999, Sajama Cut sudah melanglang buana ke berbagai penjuru dunia serta mengisi soundtrack untuk beberapa film populer. Dan kini mereka bekerja sama dengan Rolling Glory Jam untuk mengisi game Rage in Peace. Seperti judulnya, “Rest Your Head on the Day” sangat cocok sebagai lagu penutup hari, sekaligus penutup dari playlist artikel ini. Apalagi sambil menonton video dokumenter di bawah. Selamat mendengarkan, selamat beristirahat. Mari jumpa lagi ketika mentari terbit esok hari.

Sumber Gambar: Pexels