10 Speaker Portabel Pilihan untuk Dijadikan Kado Tahun Baru

Libur akhir tahun sudah hampir tiba, dan sebagian besar dari kita mungkin bakal memanfaatkan kesempatan ini untuk memberi hadiah kepada orang-orang terdekat. Hadiahnya tentu bisa bermacam-macam tergantung selera dan karakter tiap orang, akan tetapi speaker portabel bisa jadi salah satu opsi hadiah yang cukup universal berkat kepraktisan yang ditawarkan.

Dalam artikel ini, saya telah merangkum 10 speaker portabel pilihan yang dapat dijadikan kado tahun baru. Portabel berarti speaker-nya harus mudah dibawa-bawa dan dapat beroperasi di mana saja (alias memiliki baterai dan tidak perlu dicolokkan ke sumber listrik setiap saat), dan tentu saja speaker-nya juga wajib dibekali Bluetooth sebagai konektivitas utamanya.

Ultimate Ears Wonderboom 2

Kecil, kuat, awet. Tiga kata tersebut sudah bisa menggambarkan keunggulan speaker ini. Diameternya memang cuma 104 mm, dan tingginya pun hanya 95 mm, akan tetapi ia diklaim telah lulus uji jatuh dari ketinggian 1,5 m. Bagaimana seandainya terjatuh ke air? Tidak masalah, sebab ia telah mengantongi sertifikasi ketahanan air dan debu IP67, dan ia juga bakal mengapung dengan sendirinya di atas air.

Terlepas dari wujudnya yang mungil, suara yang dihasilkan tergolong cukup menggelegar, apalagi berkat fitur Outdoor Boost yang tersematkan. Lebih istimewa lagi, speaker seharga Rp999.000 ini mampu beroperasi hingga 13 jam nonstop sebelum kehabisan daya.

Link pembelian: Ultimate Ears Wonderboom 2

JBL Flip 5

Seri JBL Flip dikenal akan kombinasi kualitas suaranya yang mantap dengan desainnya yang simpel dan ringkas. Dibandingkan generasi sebelumnya, Flip 5 memang sedikit lebih bongsor, akan tetapi suara yang dihasilkan juga lebih baik lagi, terutama di sektor bass.

Portabilitasnya dijamin berkat sertifikasi IPX7, dan ia pun siap bekerja selama 12 jam nonstop sebelum baterainya perlu diisi ulang. Charging-nya pun kini lebih mudah berkat penggunaan port USB-C ketimbang Micro USB. Harganya? Rp1.399.000.

Link pembelian: JBL Flip 5

JBL Clip 4

Opsi lain dari JBL yang layak dipertimbangkan — sekaligus yang lebih mungil dan lebih terjangkau — JBL Clip 4 mengusung desain yang unik berkat karabiner terintegrasi. Ini tentu membuatnya sangat mudah dibawa bepergian, dan Anda juga tidak perlu khawatir akan keselamatannya di alam liar mengingat ia telah mengantongi sertifikasi IP67.

Tiga buah tombol di sisi depannya menjadikan pengoperasiannya begitu mudah, dan suara yang dihasilkan pun tergolong besar untuk ukurannya. Meski mungil, daya tahan baterainya tergolong cukup awet, dengan klaim hingga 10 jam pemakaian per charge. Tertarik? Siapkan dana Rp1.099.000.

Link pembelian: JBL Clip 4

Sonos Roam

Paling mahal di antara yang lain, Sonos Roam menebus kekurangan tersebut lewat kualitas audio yang sangat baik dalam kemasan yang tidak lebih besar dari kaleng bir setengah liter. Tidak seperti yang lain, speaker seharga 3,7 jutaan rupiah ini dibekali konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi sekaligus, dan ia dapat diikutkan ke dalam sistem audio multi-room milik Sonos jika perlu.

Dalam sekali pengisian, baterainya bisa bertahan sampai 10 jam pemakaian, dan ia dapat diisi ulang menggunakan Qi wireless charger demi semakin menambah kepraktisan. Secara fisik, Sonos Roam tergolong cukup kapabel berkat sertifikasi ketahanan air dan debu IP67.

Link pembelian: Sonos Roam

Bose SoundLink Micro

Termahal kedua setelah Sonos Roam, speaker besutan Bose ini juga sangat dikenal akan kualitas suaranya yang prima meski dimensinya hanya sebesar sekepalan tangan. Fisiknya pun cukup unik karena menggunakan bahan karet silikon, dan ia turut dilengkapi sebuah pengait untuk digantungkan ke tas atau setang sepeda. Tidak sengaja tercebur ke air? Bukan masalah karena ia telah lulus uji sertifikasi IPX7.

Kekurangan utama Bose SoundLink Micro dibanding speaker-speaker lain di artikel ini adalah terkait baterainya. Dalam sekali charge, ia cuma mampu bertahan hingga 6 jam saja. Memang sudah tergolong cukup, tapi mungkin kurang ideal buat perjalanan yang amat jauh.

Link pembelian: Bose SoundLink Micro

Sony SRS-XB13

Salah satu kelemahan utama speaker berukuran mini umumnya adalah bass yang terasa kurang menendang. Namun entah kenapa itu seakan tidak berlaku buat Sony SRS-XB13. Kalau punya dua unit, Anda bisa menyambungkan keduanya menjadi konfigurasi stereo.

Agar lebih mudah dibawa-bawa, Sony tak lupa melengkapinya dengan strap yang bisa diikatkan dalam dua cara yang berbeda. Fisiknya sepenuhnya tahan air dan debu dengan sertifikasi IP67, dan baterainya cukup untuk pemakaian selama 16 jam dalam sekali charge. Harganya pun termasuk cukup kompetitif di Rp999.000.

Link pembelian: Sony SRS-XB13

Sony SRS-XB23

Alternatif lain dari Sony yang tidak terpaut terlalu jauh harganya adalah SRS-XB23. Model ini menjanjikan kualitas suara yang lebih superior, terutama berkat penggunaan Bluetooth 5 dan dukungan codec LDAC. Bass yang dihasilkan juga bisa dipastikan lebih bulat berkat sepasang radiator pasif yang tertanam. Harganya sendiri masih sangat kompetitif di Rp1.249.000.

Seperti adiknya, XB23 turut mengusung bodi tahan air dan debu dengan sertifikasi IP67, dan colokan untuk charging-nya pun sudah mengandalkan USB-C. Dalam sekali pengisian, baterainya cukup untuk digeber selama 12 jam nonstop.

Link pembelian: Sony SRS-XB23

LG XBOOM Go PL5

Suara yang jernih dan bass yang mantap merupakan nilai jual utama speaker seharga Rp1.649.000 ini. LG tidak sendirian dalam pengembangannya, melainkan dibantu oleh ahli audio kenamaan asal Inggris, Meridian Audio, dan partisipasinya dapat langsung terasa sesaat setelah kita mendengarkan suara yang dihasilkan.

Secara estetika, speaker ini kelihatan cukup simpel, namun tetap cukup stylish berkat cincin lampu warna-warni di kedua sisinya. Berbekal sertifikasi IPX5, semprotan air maupun debu tidak akan menjadi masalah besar buatnya. Yang istimewa, baterainya bisa tahan sampai 18 jam penggunaan kalau lampu-lampunya dimatikan.

Link pembelian: LG XBOOM Go PL5

Soundcore Flare S+

Bentuknya mirip termos mini, speaker ini siap menyajikan audio 360° dengan berbekal sepasang full-range driver yang saling berpunggungan, sepasang tweeter, dan sepasang radiator pasif. Sebagai bonus, speaker seharga Rp999.000 ini juga dapat digunakan untuk berinteraksi dengan Alexa.

Dengan fisik bersertifikasi IPX7, ia merupakan speaker yang tepat untuk dibawa ke acara pool party. Acaranya berkepanjangan dari senja hingga fajar? Bukan masalah, sebab baterainya dapat tahan sampai 16 jam dalam sekali charge.

Link pembelian: Soundcore Flare S+

OontZ Angle 3 Ultra

Salah satu andalan komunitas audio kere hore sejak lama, speaker ini banyak direkomendasikan berkat keseimbangan antara harga, performa, dan fitur yang ditawarkannya. Pada versi terbarunya, OontZ Angle 3 Ultra (4th Gen), pengguna bisa menghubungkan dua unit secara nirkabel untuk ditempatkan di ruangan yang berbeda.

Seperti speaker-speaker lainnya di artikel ini, OontZ Angle 3 Ultra turut mengemas bodi yang tahan air, spesifiknya yang memenuhi sertifikasi IPX7. Dalam sekali charge, ia mampu beroperasi hingga 20 jam, dan pengisiannya kini sudah mengandalkan USB-C pada versi terbarunya. Speaker ini bisa dibeli seharga Rp899.000.

Link pembelian: OontZ Angle 3 Ultra

Gambar header: Dusan Jovic via Unsplash.

ASUS Umumkan ROG Strix G35 di Indonesia dan Kolaborasinya dengan Film Spider-Man: No Way Home

ASUS ROG mengumumkan kolaborasi dengan Sony Pictures pada film superhero terbaru yaitu Spider-Man: No Way Home yang telah dapat disaksikan di bioskop-bioskop kesayangan Anda sejak 17 Desember. Kolaborasi ini menegaskan bahwa ROG bukan hanya sekadar brand gaming, tetapi juga sangat dekat dengan pop culture.

ASUS juga turut memperkenalkan ROG Strix G35, PC gaming yang selaras dengan tema Spider-Man: No Way Home yaitu memiliki desain yang sangat unik dan futuristik. Bagian depan dan atas case-nya menggunakan desain windshear yang tidak hanya membuatnya lebih menarik, tetapi juga memiliki fungsi teknis tersendiri.

Desain windshear tersebut berfungsi sebagai ventilasi udara yang berperan penting dalam sistem pendinginan secara keseluruhan. Desain windshear memastikan aliran udara masuk ke dalam case menjadi lebih lancar sehingga membuat sistem pendinginan dapat berjalan secara optimal.

Gaming bukan lagi merupakan sebuah kegiatan semata, tetapi telah menjadi bagian dari pop culture dunia. Kolaborasi kali ini menegaskan bahwa ROG yang merupakan brand gaming ternama dunia tidak bisa dipisahkan dari pop culture,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ROG tidak hanya dirancang untuk gamer, tetapi juga para kawula muda yang tertarik dengan teknologi, sains, dan pop culture seperti halnya Peter Parker dalam film Spider-Man: No Way Home,” tambahnya.

Harga dan Spesifikasi ROG Strix G35

Untuk memainkan game-game AAA kekinian pada resolusi 1080p atau bahkan 4K, PC gaming masih menjadi andalan para hardcore maupun esports gamer. Biasanya PC gaming memiliki performa yang lebih powerful dibandingkan laptop gaming pada rentang harga yang sama.

ROG Strix G35 sendiri ditenagai oleh prosesor hingga Intel i9-11900KF yang dapat dipacu hingga 5,2GHz, serta memiliki konfigurasi 8 core dan 8 trhread. Ia dibekali dengan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 3080 LHR yang sangat powerful.

Kartu grafis dengan sistem pendingin khusus tersebut telah dibekali dengan VRAM DDR6X sebesar 10GB dan telah mendukung berbagai teknbologi grafis terkini seperti real-time ray tracing hingga DLSS 2.0. Kartu grafis ini membuat ROG Strix G35 tampil tidak hanya sebagai mesin untuk bermain game, tetapi juga cocok untuk content creation dan aktivitas lainnya yang membutuhkan performa komputasi tinggi seperti simulasi dan 3D modelling.

Selain itu, ROG Strix G35 turut dibekali dengan penyimpanan kencang dan lega yaitu kombinasi antara NVMe PCIe 3.0 SSD dan 3.5 inci 7200RPM SATA HDD. Keduanya memiliki kapasitas penyimpanan 1TB sehingga pengguna tidak perlu khawatir terhadap performa dan kapasitas penyimpanannya. Sementara, kapasitas RAM-nya mencapai hingga 64GB.

Sistem pendinginannya menggunakan dual-chamber yang membagi case ROG Strix G35 menjadi dua buah bagian kanan dan kiri. Di sebelah kiri terdapat motherboard, CPU, dan kartu grafis. Sementara, di bagian kanan terdapat power supply. Berkat sistem pembagian ruang tersebut, distribusi panas di ROG Strix G35 dapat terkontrol karena udara panas yang dihasilkan dari empat komponen tersebut menjadi terbagi dan tidak bercampur di satu ruang.

Sistem dual-chamber juga membuat ruang komponen di ROG Strix G35 menjadi lebih lega dan memungkinkan sirkulasi udara yang lebih lancar. Untuk memaksimalkan pendinginannya, sistem liquid cooling pun digunakan untuk mendinginkan CPU di ROG Strix G35. Tentu saja pengguna ROG Strix G35 memiliki kontrol penuh untuk mengatur seluruh sistem pendingin tersebut melalui aplikasi Armoury Crate.

Untuk memudahkan penggunanya, ROG Strix G35 dilengkapi dengan pegangan (handle) sehingga lebih mudah untuk dipindah. Di bagian handle-nya juga terdapat slot untuk keystone. Sama seperti yang ada di laptop ROG Strix, keystore tersebut berfungsi layaknya kunci yang memungkinkan pengguna menyimpan dan mengaplikasikan profile dan pengaturan yang ada di Armoury Crate. Keystone juga dapat digunakan untuk membuka Shadow Drive atau drive penyimpanan khusus dengan fitur enkripsi yang dapat disembunyikan.

Akses terhadap port I/O di ROG Strix G35 juga lebih mudah. Di bagian atas case-nya terdapat dua port USB Type-A dan satu port USB Type-C sehingga pengguna tidak perlu menguhubungkan setiap perangkat yang menggunakan kedua port tersebut ke bagian belakang. Terdapat pula dua port audio 3.5mm yang berfungsi sebagai input dan output.

PC gaming ASUS ROG Strix G35 hadir dengan dua konfigurasi di Indonesia, harganya mulai dari Rp50.599.000 termasuk keyboard dan mouse dalam paket penjualan. Berikut spesifikasi lengkapnya:

Spesifikasi ROG Strix G35
CPU Intel Core i9-11900KF Processor 3.5GHz (16M Cache, up to 5.2 GHz)
Intel Core i9-11900KF Processor 3.5GHz (16M Cache, up to 5.2 GHz)
Chipset Intel Z590 Chipset
Operating System Windows 11
Memory 64GB DDR4
32GB DDR4
Storage 1TB 3.5” 7200RPM HDD + 1TB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD
Graphics NVIDIA GeForce RTX 3080 LHR with 10GB DDR6X
Front I/O 2 x USB 3.2 Gen 1 type A, 2 x USB 3.2 Gen 1 type C, 1 x Mic in, 1 x Headphone out
Rear I/O
4 x USB 3.2 Gen 1 type A, 3 x USB 3.2 Gen 2 type A, 1 x USB 3.2 Gen 2 type C, 1 x HDMI 2.0, 1 x DisplayPort, 1 x RJ45 LAN, 5 X Audio Jacks, 1 x S/PDIF
Connectivity 802.11 ac gigabit-class Wi-Fi, Bluetooth 5.1
Audio High Definition 7.1 Channel Audio
Dimension 27,9 x 43,3 x 50,1 cm (WxDxH)
Weight 15Kg
Security TPM 2.0
Price Rp51.799.000 (Core i7 / 64GB RAM / RTX 3080 LHR)
Rp50.599.000 (Core i9 / 32GB RAM / RTX 3080 LHR)

Henry Cavill Ingin Bermain di Film Adaptasi Red Dead Redemption

Sebagai seorang mega aktor sekaligus seorang gamer membuat Henry Cavill sangat menyukai perannya dalam film adaptasi video game. Apalagi setelah kesuksesannya dalam memerankan karakter Geralt dalam serial Netflix The Witcher yang baru saja merilis musim keduanya.

Namun, keinginan Cavill untuk memerankan karakter video game kelihatannya masih jauh dari kata selesai. Dalam sebuah wawancara dengan Game Reactor, Cavill ditanya apakah ada video game lain yang ingin ia adaptasi ke film atau serial Netflix dan ia perankan.

Dengan hati-hati aktor berkebangsaan Inggris ini menjawab bahwa dirinya baru saja mulai bermain Red Dead Redemption 2 dan Cavill terlihat antusias bila nantinya game tersebut diadaptasi menjadi sebuah film atau serial yang dapat ia perankan.

Image Credit: Netflix

“Aku tahu bahwa aku agak terlambat untuk bermain Red Dead Redemption 2, tapi aku mulai memainkannya dan aku sangat menikmatinya. Jadi, sesuatu seperti itu kupikir akan menyenangkan untuk diadaptasi menjadi film.” Ungkap Cavill.

Pernyataan tersebut tentunya membuat fans Henry Cavill maupun fans Red Dead Redemption ramai membicarakannya di media sosial. Beberapa tentu gembira bila nantinya Rockstar memberi lampu hijau kepada film adaptasi ini, dan Cavill akan menjadi protagonis utamanya.

Namun sayangnya Rockstar merupakan salah satu publisher game yang tidak menunjukkan antusiasmenya terhadap konsep film adaptasi video game. Meskipun Rockstar sendiri sempat mengadaptasi film layar lebar menjadi video game lewat The Warriors.

Padahal, hampir semua judul milik Rockstar mengedepankan sisi sinematik seperti Red Dead, Grand Theft Auto, L.A. Noire, dan juga Bully. Fans juga telah lama menginginkan agar Rockstar membuat sebuah film adaptasi dari judul-judul terbaiknya. Tetapi pada akhirnya semua permintaan tersebut tidak pernah ditanggapi serius oleh Rockstar.

Di sisi lain film adaptasi video game memang menjadi salah satu konsep yang sedang naik daun. Berbagai franchise game besar melakukan kesepakatan dengan berbagai rumah produksi film untuk membuat film adaptasinya.

Beberapa judul bahkan berhasil mendulang kesuksesan seperti The Witcher, Mortal Kombat, Sonic, dan juga Detective Pikachu. Dan dengan nama besar Henry Cavill yang mengatakan ingin membawa seri Red Dead Redemption ke layar lebar, siapa tahu Rockstar akan mengubah pendiriannya di masa depan.

IDC: Pasar Smartphone Indonesia Selama Kuartal Ketiga 2021 Lesu Akibat PPKM dan Krisis Pasokan

Berdasarkan laporan terbaru dari IDC, pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan selama kuartal ketiga tahun 2021 kemarin. Dalam tempo tersebut, IDC menyebut hanya ada 9,2 juta smartphone yang terkirim ke konsumen, atau turun 12,4% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Penyebabnya adalah gelombang kedua COVID-19, yang memuncak di bulan Juli 2021 dan berujung pada diberlakukannya kebijakan PPKM selama beberapa waktu. Berhubung banyak toko fisik yang harus tutup selama PPKM berlangsung, otomatis yang paling terdampak adalah penjualan melalui channel offline.

Meski pembatasannya sudah mulai longgar sejak September lalu, produsen smartphone masih harus dihadapkan dengan isu lain yang tak kalah serius, yakni krisis pasokan, yang ujung-ujungnya menyebabkan stok perangkat jadi menipis.

“Vendor mengambil langkah strategis dalam menghadapi situasi pasokan yang sulit ini, dengan sejumlah vendor memilih untuk mengganti atau tidak merilis model yang lebih terdampak krisis pasokan,” terang Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia.

Situasi sulit ini memicu pergeseran penguasaan pangsa pasar yang cukup signifikan. Xiaomi, yang pada dua kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan pesat dan sempat memimpin di kuartal kedua, kini harus puas di posisi ketiga dengan pangsa pasar di atas 15% karena persediaannya yang menipis. Kendati demikian, IDC menyebut Xiaomi masih menjadi pemimpin di segmen mid-range ($200 < $400).

Posisi pertama justru kembali direbut oleh OPPO, yang selama kuartal ketiga sanggup mempertahankan stok yang cukup terlepas dari isu krisis pasokan yang melanda. Sebagian besar dari pangsa pasarnya yang berada di atas 20% berasal dari penjualan di segmen low-end ($100 < $200), menjadikannya pemimpin di segmen tersebut.

Menyusul di belakang OPPO adalah Vivo, juga dengan pangsa pasar di atas 20% berkat kemampuannya mempertahankan persediaan sekaligus meningkatkan penjualan offline-nya. Seperti OPPO, Vivo juga kuat di segmen low-end berkat lini produk Y Series-nya.

Di posisi ketiga ada Xiaomi tadi, lalu tidak jauh di belakangnya ada Samsung yang juga memiliki pangsa pasar di atas 15%. Samsung adalah salah satu yang paling terdampak PPKM menurut IDC, dengan banyaknya toko ritel yang ditutup dan anjloknya penjualan secara offline.

Posisi kelima kembali dihuni oleh Realme dengan pangsa pasar di atas 10%. Selain mampu mempertahankan jumlah pengiriman, Realme juga disebut mampu menjaga momentum dengan memperbarui lini produk C Series-nya dan menjaga persediaan tetap stabil.

Laporan terbaru IDC juga menunjukkan tren yang cukup menarik seputar smartphone 5G. Dikatakan bahwa pangsa pasar ponsel 5G di kuartal ketiga ini naik dari 6% menjadi 7% seiring semakin banyaknya model baru yang dirilis, utamanya model-model yang lebih terjangkau. Ini pada akhirnya juga membuat harga jual rata-rata ponsel 5G menurun 27% menjadi $418 di kuartal ketiga 2021.

Sumber: IDC. Gambar header: Jonas Leupe via Unsplash.

iQOO Neo 5S dan Neo 5SE dari vivo Ditenagai Snapdragon 8 Series & Jalankan OriginOS Ocean

iQOO sub-brand dari vivo, telah meluncurkan Neo5S dan Neo5 SE. Keduanya ditenagai chipset flagship seri Snapdragon 8 dari Qualcomm dan langsung menjalankan OriginOS Ocean berbasis Android 12.

iQOO Neo5S punya performa yang lebih unggul dengan Snapdragon 888 dan membawa lebih banyak fitur premium. Sedangkan iQOO Neo5 SE adalah versi hemat dengan Snapdragon 870 tanpa membuat kompromi besar dalam hal spesifikasi.

Chipset tersebut dipadukan dengan tiga opsi konfigurasi, mulai dari RAM 8GB dengan penyimpanan internal UFS 3.1 128GB atau 256GB dan hingga RAM 12GB dengan penyimpanan internal 256GB.

iQOO-Neo-5S-2
iQOO Neo5S

Dari segi layar, iQOO Neo5S menggunakan panel AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan mengemas sensor sidik jari di bawah layar. Sementara, iQOO Neo5 SE menggunakan panel IPS 6,67 inci FHD+ tetapi dengan refresh rate lebih tinggi yakni 144 Hz, touch sampling rate 240 Hz, dan sensor sidik jari di samping bodi.

Beralih ke aspek kamera, kedua perangkat dibekali tiga unit kamera belakang dan kamera depan 16MP. iQOO Neo5S dengan kamera utama 48MP, 13MP dengan lensa ultrawide, dan 2MP untuk bidikan macro. Sedangkan, iQOO Neo5 SE punya kamera utama 50MP, 8MP ultrawide, dan 2MP macro.

iQOO-Neo5-SE
iQOO Neo5 SE

Kapasitas baterainya sama-sama 4.500 mAh, bedanya iQOO Neo5S dibekali kecepatan pengisian daya lebih kencang 66W dan 55W untuk iQOO Neo5 SE.
Terkait harga, vivo iQOO Neo5S dibanderol dengan harga yang sangat kompetitif yaitu mulai dari CNY 2.699 (Rp6 jutaan) dengan pilihan warna orange, blue, dan black. Sementara, iQOO Neo5 SE dijual mulai dari CNY 2.199 (Rp4,9 jutaan) dalam warna black, white, dan aurora.

Sumber: GSMArena

The Game Awards 2021 Kembali Cetak Rekor Jumlah Penonton Baru

Sejak pertama kali dihelat di tahun 2014, ajang The Game Awards terus memecahkan rekor fenomenal setiap tahunnya. Puncaknya adalah tahun lalu, tepatnya ketika acaranya terpaksa digelar sepenuhnya secara virtual. Namun ternyata jumlah penontonnya malah naik hampir dua kali lipat menjadi 83 juta orang.

Tahun ini, The Game Awards kembali digelar secara fisik di Microsoft Theater di kota Los Angeles, dan jumlah penonton online-nya pun kembali terpecahkan (meski tidak sedrastis lompatan sebelumnya): sebanyak 85 juta orang menonton acaranya yang ditayangkan secara langsung melalui lebih dari 30 jaringan digital seperti YouTube, Twitch, Twitter, Facebook, TikTok, dan lain sebagainya.

Melalui sebuah siaran pers, pihak penyelenggara The Game Awards mengatakan bahwa ada sekitar 1,6 juta cuitan mengenai event tersebut di Twitter selama 2021. Selama delapan tahun berturut-turut, The Game Awards selalu sempat menjadi trending topic global nomor satu, dan tahun ini pun tidak terkecuali.

Selain mencetak rekor audiens baru, The Game Awards juga mencatatkan rekor watch time baru tahun ini, dengan lebih dari 1,75 juta jam watch time di channel The Game Awards sendiri, tidak termasuk siaran yang ditayangkan channel-channel lain. Angka tersebut naik 14% jika dibandingkan acara tahun kemarin. Partisipasi publik pun juga ikut meningkat 27%, dan tercatat ada lebih dari 23,2 juta suara yang dipungut sejak nominasi pemenang-pemenang penghargaannya diumumkan.

The Game Awards 2021 menghadirkan 30 kategori nominasi, termasuk beberapa kategori baru yang cukup menarik seperti Games for Impact dan Innovation in Accessibility. Untuk kategori Game of the Year, pemenangnya tahun ini adalah It Takes Two garapan Hazelight Studios. Anda bisa melihat daftar lengkap pemenang-pemenangnya di artikel berikut.

Di samping memberi penghargaan buat game-game terbaik, The Game Awards juga selalu ditunggu berkat sederet trailer game baru yang disajikannya. Tahun ini, ada beberapa kejutan yang tak disangka seperti Wonder Woman karya Monolith Productions, sekuel dari Warhammer 40.000: Space Marine, dan Alan Wake 2. Selengkapnya, Anda bisa menonton rangkuman 25 trailer game baru yang diumumkan di The Game Awards 2021 pada artikel ini.

Sumber: Game Informer.

Toge Productions Umumkan Enam Penerima Program Pendanaan Toge Game Fund Initiative

Juni lalu, Toge Productions mengumumkan sebuah program pendanaan bertajuk Toge Game Fund Initiative (TGFI). Program tersebut ditujukan untuk membantu studio-studio indie di kawasan Asia Tenggara dalam merealisasikan ide-idenya menjadi sebuah prototipe game yang dapat dimainkan, dengan sokongan modal hingga sebesar $10.000.

Setelah melangsungkan proses seleksi, Toge akhirnya mengumumkan enam proyek yang terpilih sebagai partisipan program TGFI. Masing-masing berasal dari studio yang berbeda, dan tidak semuanya berbasis di Indonesia.

Yang pertama adalah Project Darma karya Anoman Studio asal Indonesia. Project Darma merupakan sebuah game action bertempo cepat yang menceritakan tentang misi balas dendam seorang pembunuh bayaran melawan pimpinan-pimpinan bandit dalam setting Indonesia zaman modern. Game ini sebenarnya sudah diumumkan sejak sekitar dua tahun lalu, dan sekarang realisasinya tentu bakal semakin terjamin.

Selanjutnya, ada Ngopi Yuk! garapan Uniqx Studio asal Indonesia. Game ini diadaptasikan dari komik Webtoon berjudul sama, dengan cerita seputar kedai kopi tradisional di kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang sudah menjamu warga-warga lokal selama beberapa generasi. Game tentang kedai kopi dengan kreator Coffee Talk sebagai mentornya. Menarik.

Partisipan yang ketiga adalah Project Descent bikinan Kotakoren Games asal Malaysia. Project Descent merupakan sebuah game RTS dengan setting fantasi yang terinspirasi oleh budaya-budaya Asia Tenggara. Kalau Anda suka dengan game seperti Final Fantasy Tactics, game ini patut Anda pantau perkembangannya.

Berikutnya, ada Project Angkara besutan Trimatra Interactive asal Indonesia. Angkara merupakan sebuah shooter yang banyak terinspirasi FPS lawas Hexen, dengan setting fantasi yang kelam yang berdasar pada sejumlah mitologi Asia Tenggara. Ini bukan kali pertama Trimatra menggarap game yang terinspirasi Hexen. Sebelumnya, studio asal Surabaya ini sudah pernah mengerjakan game berjudul Ravensword: Undaunted.

Proyek yang kelima adalah The Secret Life of Dorian Pink buatan AmberLimShin asal Malaysia. Game ini merupakan sebuah narrative RPG yang agak nyeleneh, dengan lakon utama yang bertujuan untuk menyelamatkan pacarnya dari neraka, dengan cara mengambil keputusan-keputusan yang meragukan, mengumpulkan kawan, dan meledakkan donat. Nyeleneh, tapi penuh intrik.

Terakhir, ada Sunset Satellite karya Twilight Foundry Games asal Malaysia. Sebelumnya sempat diumumkan di event Level Up KL 2021, Sunset Satellite dideskripsikan sebagai sebuah 3D interactive fiction yang penuh atmosfer dan emosi, dengan narasi seputar pertumbuhan dan penerimaan. Grafik bergaya lo-fi membuat game ini terkesan sangat chill untuk dimainkan.

Selain menerima bantuan dana tanpa terikat kontrak eksklusif maupun sistem royalti, keenam developer indie tadi juga bakal menerima mentoring dari beberapa anggota veteran Toge Productions. Program TGFI ini benar-benar bertujuan untuk membantu, dan Toge sendiri hanya mendapatkan hak sebagai pihak pertama yang menawarkan diri untuk menjadi publisher.

Kabar baiknya, Toge masih membuka program TGFI buat developer-developer lain yang berminat mengikuti. Detail lebih lengkap sekaligus persyaratannya dapat dilihat langsung di situs Toge Productions.

Sumber: IGN dan Virtual SEA.

Pamflet Gran Turismo 7 Bocorkan Banyak Detail Game-nya

Penundaan perilisan Gran Turismo 7 ke tahun 2022 mendatang memang cukup mengecewakan banyak gamer, terutama fans Gran Turismo yang telah menunggu cukup lama untuk seri barunya ini. Apalagi sang developer, Polyphony Digital juga tidak terlalu banyak membagikan detail dari game-nya.

Namun berkat pamflet yang sempat difoto diunggah oleh akun Twitter bernama riku (@bookkyamp), banyak detail baru dari Gran Turismo 7 yang akhirnya terungkap. Riku mendapatkan pamflet tersebut dari Yodobashi Camera, salah satu toko perbelanjaan besar di Jepang.

Dalam pamflet gratis tersebut, banyak detail baru mengenai Gran Turismo 7 yang dibagikan. Termasuk detail bahwa akan ada lebih dari 420 model mobil dengan kualitas tertinggi. Game-nya disebut akan memiliki lebih dari 90 trek balap dengan cuaca dan pemandangan yang realistis.

Pamflet tersebut juga mengonfirmasi kembalinya GT Mode yang sebelumnya sempat absen. Dalam GT Mode tersebut pemain disebut dapat menikmati kehidupan pecinta mobil. Mulai dari membeli, menjual, memodifikasi, dan juga balapan.

Selain itu, terdapat juga informasi yang cukup detail mengenai area-area yang dapat didatangi oleh para pemain dalam progres single-player career, antara lain:

Mode Campaign Gran Turismo 7. Credit: Sony

License Center

  • Tempat para pemain akan memulai, dan juga kembali untuk mengambil lisensi mengemudi yang lebih tinggi. Pemain akan mempelajari berbagai teknik mengemudi mulai dari yang paling dasar hingga yang kompleks untuk balapan

Garage

  • Garasi akan menjadi pusat aktivitas dari para pemain nantinya. Dan pemain dapat menyimpan hingga 1.000 mobil di dalamnya, menyetel, atau bahkan sekadar memandangi detail-detailnya.

Brand Central

  • Sebuah shopping mall yang berisi 60 brand mobil dengan lebih dari 300 model mobil yang diproduksi di atas tahun 2011.

Used Cars Dealer

  • Seperti namanya, tempat ini akan menjual mobil-mobil lama yang sudah tidak diproduksi lagi. Pemain dapat mencari mobil-mobil Jepang legendaris dari tahun 80-an dan 90-an di sini.

Tuning Shop

  • Tempat berbelanja part dan aksesoris untuk memodifikasi mesin mobil yang pemain miliki. Mulai dari mesin, ban, rem, suspensi, hingga supercharger, turbo, dan berbagai modifikasi lainnya.

GT Auto

  • Toko ini berfokus pada modifikasi visual dari mobilnya. Ada lebih dari 130 pelek dan lebih dari 600 part aero untuk memodifikasi mobil pemain. Pemain juga dapat mengganti cat, memberikan livery, mengganti oli, dan bahkan mencuci mobil di sini.

Scapes

  • Setelah puas memodifikasi dan menyetel mobilnya, pemain dapat menuju tempat ini untuk memilih lebih dari 2.500 lokasi foto di 40 negara di seluruh dunia. Pemain dapat menempatkan mobil favortinya di latar indah dan mengambil foto HDR yang realistis.

World Circuits

  • Pemain juga dapat mengakses berbagai sirkuit yang telah disediakan oleh Gran Turismo 7 mulai dari sirkuit nyata seperti Le Mans dan Nürburgring, hingga sirkuit fiksi ikonik Gran Turismo seperti Trail Mountain.

Mission Challenge

  • Bagi yang membutuhkan tantangan lebih, tempat ini akan memfasilitasi para pemain dengan berbagai event unik mulai dari 0-400m Battle, Drifting, Max Speed Challenge, dll.

Gran Turismo 7 akan dirilis pada 4 Maret 2022 mendatang untuk PlayStation 5 dan juga PlayStation 4.

LG Ungkap Laptop Gaming Perdananya, UltraGear 17G90Q

Sekitar enam tahun sejak menyeriusi segmen laptop lewat seri LG Gram, LG kini ingin melebarkan sayapnya ke ranah laptop gaming. Melalui sebuah siaran pers, LG mengumumkan laptop gaming perdananya: LG UltraGear 17G90Q.

LG tampaknya tidak mau tanggung-tanggung dalam menjalani debutnya, sebab laptop ini datang membawa spesifikasi kelas atas. Utamanya adalah prosesor Intel generasi ke-11 Tiger Lake H Series dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3080 Max-Q, lengkap dengan sistem pendingin vapor chamber guna menjamin performa yang konsisten.

Melengkapi spesifikasinya adalah memory dual-channel dengan kapasitas 16 GB atau 32 GB, serta sepasang slot SSD M.2 NVMe dengan dukungan kapasitas hingga 1 TB, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 93 Wh. Hebatnya, semua itu dikemas dalam bodi yang relatif ringkas, dengan tebal hanya 21,4 mm dan bobot 2,64 kg.

Secara estetika, laptop ini terkesan memiliki gaya industrial dengan sasis serba aluminium, sekaligus kelihatan cukup minimalis untuk sebuah laptop gaming. Di dekat engsel layarnya, kita bisa melihat dua ventilasi besar untuk mengakomodasi sirkulasi udaranya.

Bicara soal layar, laptop ini datang membawa panel IPS 17,3 inci dengan resolusi 1920 x 1080, refresh rate 300 Hz, dan waktu respon 1 milidetik (GtG). Pengalaman panjang LG memproduksi monitor gaming semestinya juga bakal bisa dirasakan di laptop ini.

Port yang tertanam cukup melimpah, mulai dari port USB 4 Gen 3×2 Type C, USB 3.2 Gen 2×1 Type C, sepasang port USB 3.2 Gen 2×1 Type A, HDMI, Ethernet, sampai slot kartu microSD. Fitur-fitur pendukungnya mencakup sepasang speaker DTS:X Ultra, Wi-Fi 6E dan Intel Killer Wireless, serta sensor sidik jari di tombol power.

Secara keseluruhan, debut perdana LG di ranah laptop gaming ini terdengar cukup menjanjikan. Sayang LG baru berencana memasarkannya di Korea Selatan dan Amerika Serikat saja pada awal 2022 mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi kemungkinan bakal disingkap di event CES 2022 tidak lama lagi (4 Januari).

Sumber: The Verge dan LG.

10 Smartphone Berspesifikasi Tinggi untuk Gaming dengan Grafis Rata Kanan

Bermain game mobile dengan pengaturan grafis rata kanan menuntut performa hardware yang tinggi. Kabar bagusnya, smartphone dengan spesifikasi tinggi tidak harus mahal.

Saya telah merangkum sepuluh smartphone terbaru berspesifikasi tinggi keluaran 2021 yang ideal untuk bermain game dengan kualitas grafis maksimum. Mereka merupakan smartphone kelas menengah ke atas, dengan harga di bawah sepuluh juta.

1. Samsung Galaxy A52s 5G 8GB/256GB Rp6.499.000

Mari mulai dari Samsung, pada pertengahan bulan September lalu perusahaan asal Korea Selatan itu merilis Galaxy A52s 5G di Indonesia. Sesuai namanya, perangkat ini mendukung konektivitas 5G dan ditenagai chipset premium Snapdragon 7 series dari Qualcomm yakni Snapdragon 778G.

Untuk mendukung kemampuan gaming, SoC 6nm ini meminjam dua fitur Snapdragon Elite Gaming yang terdapat pada Snapdragon 888. Pertama Variable Rate Shading (VRS) yang dapat menenukan bagian grafik mana yang perlu dipertajam dan mana yang tidak memerlukan banyak detail. Kedua Game Quick Touch yang meningkatkan respons sentuhan.

Dari segi layar dan baterai, Galaxy A52s 5G mengemas panel Super AMOLED 6,5 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz. Baterai yang tersemat berkapasitas 4.500mAh dan didukung oleh fast charging 25W.

2. Samsung Galaxy M52 5G 8GB/128GB Rp4.999.000

Beralih ke Galaxy M52 5G, smartphone yang berjalan di atas One UI 3.1 berbasis Android 11 ini juga ditenagai chipset Snapdragon 778G. SoC ini membawa CPU octa-core yang terdiri dari 4x Kryo 670 2.4 GHz, 4x Kryo 670 1.9 GHz, dan GPU Adreno 642L, serta didukung RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Sebagai seri M, kapasitas baterainya dikasih lebih besar yakni 5.000 mAh dengan fast charging 25W. Aktivitas gaming bakal dimanjakan oleh layar Super AMOLED 6,7 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz.

3. OPPO Reno6 5G 8GB/128GB Rp7.499.000

OPPO menghadirkan tiga model Reno6 series di Indonesia, Reno6 5G berada di tengah antara Reno6 (versi 4G dengan Snapdragon 720G) dan Reno6 Pro 5G dengan Snapdragon 870 tetapi dijual di atas sepuluh juta. Jadi, saya ambil opsi di tengah dengan MediaTek Dimensity 900.

SoC ini sudah dibangun dengan proses fabrikasi 6nm. Di dalamnya termasuk CPU octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A78 2.4 GHz, 6x Cortex-A55 2.0 GHz, dan GPU Mali-G68 MC4. Kinerjanya ditopang RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB, ditambah RAM virtual ekstra 5GB dengan RAM Expansion.

Untuk menampilkan konten gaming, Reno6 5G mengandalkan panel AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz dan touch sampling rate 180 Hz. Kapasitas baterainya 4.300 mAh dengan teknologi 65W SuperVOOC 2.0 yang dapat mengisi daya hingga 100% hanya dalam waktu 28 menit.

4. vivo V21 5G 8GB/128GB Rp5.799.000 (Harga promo Rp4.999.000)

Lanjut ke vivo V21 5G, perangkat ini ditenagai chipset 5G kelas atas dari MediaTek yakni Dimensity 800U. SoC ini dibangun dengan proses fabrikasi 7nm dan ditopang RAM 8GB dengan penyimpanan 128GB, pengguna dapat merasakan total RAM 11GB dengan 3GB extended RAM.

Hal yang cukup mengejutkan ialah harganya. Pada vivo official store di Tokopedia, vivo V21 5G mendapat potongan harga yang cukup signifikan dari Rp5.799.000 menjadi Rp4.999.000. Untuk meningkatkan pengalaman gaming, vivo menggunakan panel AMOLED 6,44 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz. Baterainya 4.000 mAh yang didukung 33W FlashCharge yang menjanjikan pengisian ulang hingga 63% dalam waktu 30 menit.

5. Huawei nova 9 8GB/256GB Rp7.599.000

Huawei merilis nova 9 pada tanggal 8 Desember lalu dan menjadi satu-satunya smartphone Huawei yang dirilis di Indonesia tahun ini. Perlu dicatat, nova 9 hadir dengan EMUI 12 tanpa GMS, pengguna bisa memperbaruinya ke sistem operasi Huawei terbaru yakni HarmonyOS 2.0 yang lebih terintegrasi dengan perangkat Huawei lainnya.

Kekuatan dapur pacunya sama seperti Galaxy A52s 5G dan Galaxy M52 5G, yakni mengandalkan chipset Snapdragon 778G. Bedanya nova 9 tidak mendukung konektivitas 5G. Ke bagian muka, Huawei menggunakan panel OLED dengan 1 miliar warna, membentang 6,57 inci FHD+ dengan tepian melengkung. Sudah didukung refresh rate 120 Hz dan multi-point touch dengan sampling rate 300 Hz. Kapasitas baterainya 4.300 mAh dengan 66W Huawei SuperCharge yang dapat mengisi penuh hanya 38 menit dan 18 menit untuk mencapai 60%.

6. Xiaomi 11T dan 11T Pro 8GB/256GB Mulai Rp5.999.000

Penawaran terbaru dari Xiaomi adalah Mi 11T dan 11T Pro, kedua smartphone Android 11 dengan sentuhan MIUI 12.5 ini membawa layar AMOLED flat DotDisplay 6,67 inci FHD+ dan punya refresh rate 120 Hz dengan touch sampling rate 480 Hz yang berarti sudah sangat optimal untuk gaming. Bedanya khusus Xiaomi 11T Pro, layarnya mendapatkan grade tertinggi A+ dari DisplayMate.

Perbedaan lainnya terletak pada dapur pacu, Xiaomi 11T yang dijual dengan harga Rp5.999.000 menggunakan chipset MediaTek Dimensity 1200-Ultra. Sementara, Xiaomi 11T Pro yang ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 888 dibanderol mulai Rp6.999.000 untuk varian 8GB/256GB dan Rp7.499.000 untuk 12GB/256GB.

Meski kapasitas baterainya sama-sama 5000 mAh, versi standarnya didukung charging 67W, sedangkan Xiaomi 11T Pro sudah dibekali teknologi Xiaomi HyperCharge 120W.

7. Xiaomi Poco X3 GT 8GB/256GB Rp4.599.000

Hadir di Indonesia pada bulan Agustus, Poco X3 GT menargetkan anak muda yang mencari smartphone dengan performa dan harga ekstrem yang sangat cocok untuk gaming. Ia ditenagai chipset MediaTek Dimensity 1100 yang dibuat dengan pemrosesan 6nm, didukung RAM 8GB dan opsi penyimpanan 128GB atau 256GB.

Performa gaming Poco X3 GT didukung layar IPS 6,6 FHD+ dengan dynamic refresh rate dari 30 Hz sampai 120 Hz dan touch sampling rate 240 Hz. Poco turut membekalinya dengan LiquidCool Technology 2.0 untuk menjaga temperatur smartphone tetap dingin terutama saat bermain game durasi panjang. Baterai 5.000 mAh juga telah didukung pengisian cepat 67W.

8. realme GT Neo 2 12GB/256GB Rp6.499.000

Beralih ke realme GT Neo 2 yang dirilis di Indonesia pada November lalu, perangkat ini sengaja dihadirkan untuk mereka doyan bermain game. Ia ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 870 dengan RAM mencapai 12GB, bahkan bisa ditambah lagi sebanyak 7GB secara virtual sehingga total RAM yang dimiliki menjadi 19GB.

Bagian layar, realme GT Neo 2 sudah menggunakan panel E4 AMOLED 6,62 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan touch sampling rate 600 Hz. Untuk mendongkrak performa gaming, realme melengkapinya dengan Mode GT 2.0 yang telah ditingkatkan, dibekali sistem pendingin Stainless Steel Vapour Cooling Plus, dan baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat SuperDart Charge 65W.

9. realme GT Master Edition 8GB/128GB Rp4.999.000

realme GT Master Edition adalah smartphone resmi yang digunakan di liga profesional untuk PUBG Mobile (PMPL ID) yang digelar oleh Tencent. Hal ini berarti performa gaming-nya tak perlu diragukan lagi.

Perangkat ini menempati segmen menengah ke atas dengan bekal chipset Snapdragon 778G, ditopang RAM 8GB, dan penyimpanan internal 128GB. Ia mengusung layar AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan refresh rate 120 Hz dan baterai 4.300 mAh dengan SuperDart charger 65W.

10. ASUS Zenfone 8 8GB/128GB Rp7.999.000

Terakhir tetapi tak kalah menarik adalah ASUS Zenfone 8, buat mereka yang mencari smartphone dengan spesifikasi gahar buat gaming dalam bodi mini. Dapur pacunya mengandalkan Snapdragon 888 yang dapat ngebut kencang dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Zenfone 8 mengusung panel AMOLED berukuran hanya 5,9 inci FHD+, untuk gaming ASUS pun memberikan dukungan refresh rate 120 Hz, response time 1 ms, dan touch sampling rate 240 Hz. Baterainya 4.000 mAh dan dilengkapi fast charging 30W yang dapat mengisi penuh dalam 1 jam 20 menit.

Itulah 10 smartphone terbaru dengan spesifikasi tinggi yang mampu menjalankan game dengan pengaturan grafis rata kanan, mulai dari Samsung hingga ASUS dengan harga dibawah sepuluh juta. Sebelumnya saya juga telah membuat daftar smartphone gaming 2021 yang bisa dibeli di Indonesia.