Membangun Jaringan Mitra B2B Bagi Startup

Membangun startup tidak hanya menyediakan solusi bagi masyarakat luas atau individu. Produk yang dibangun juga bisa memberikan solusi untuk permasalahan bisnis atau perusahaan. Model bisnis ini sering disebut dengan model business to business (B2B). Menjalin komunikasi atau membuka jaringan dengan rekan B2B tentu butuh strategi yang berbeda dengan pendekatan yang dilakukan dengan pelanggan perorangan.

Persiapan membangun mitra B2B

Sebelum jauh melangkah untuk membangun jaringan untuk B2B, hal pertama yang bisa diperhatikan adalah mencoba mengenali lebih jauh bisnis yang sedang Anda geluti dan apa saja yang bisa memberikan dampak bagi bisnis Anda.

Pertama kali dan yang paling penting adalah mengenali bisnis lebih jauh. Hal ini lebih semacam evaluasi internal untuk mengetahui keahlian apa yang dimiliki, masalah apa saja yang bisa dipecahkan, apakah ada kemiripan dengan layanan lain, apa faktor pembeda yang dimiliki dan apa yang menjadi kelemahan bisnis.

Kedua, Anda bisa mencari tahu sektor apa yang bisa mempengaruhi bisnis Anda. Misalnya, Anda merupakan layanan di sektor logistik, menjalin kerja sama di sektor penjualan, akuntansi atau mereka yang berkaitan dengan manajemen lainnya. Dalam hal ini yang coba Anda bangun adalah kekuatan rekomendasi.

Pada dasarnya membangun hubungan apa pun bentuk dan skalanya membutuhkan komunikasi yang baik. Dalam konteks hubungan bisnis dan bisnis komunikasi tidak hanya soal bertanya kabar, atau kondisi saat ini, tetapi saling berbagi value dan tetap keep in touch dengan mengerjakan proyek bersama, meski dalam skala kecil sekali pun. Untuk itu mengklasifikasi bisnis berdasarkan solusi dan kemampuan yang ditawarkan bisa menjadi langkah awal sebelum proses identifikasi selanjutnya.

Proses identifikasi dalam membangun jaringan untuk B2B bisa dimulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti :

  • Perusahaan seperti apa yang Anda cari untuk bergabung dalam jaringan Anda ?
  • Apakah sudah memperhatikan expertise dan reputasi perusahaan tersebut?
  • Apa yang Anda harapkan dengan hubungan yang akan terjalin ?
  • Bagaimana hubungan yang akan dibangun memberikan dampak pada perluasan relasi Anda?

Sejatinya menjalin hubungan tidak harus memilih-milih, akan tetapi jika bisa fokus pada apa yang memberikan dampak positif bagi Anda, itu akan lebih baik. CEO GreenHouse Eco-Cleaning Saudia Davis dalam sebuah tulisan membagikan hal yang jadi fokus saat Anda mulai membangun hubungan B2B. Seperti dimulai dari hubungan kecil, mengerjakan project bersama, kolaborasi dengan keahlian masing-masing. Hal ini bisa jadi fondasi awal untuk membangun kepercayaan satu sama lain.

Tips membangun relasi B2B

Membangun relasi atau hubungan kerja merupakan hal yang bisa dipastikan. Selalu ada penyesuaian dengan keadaan masing-masing. Namun secara garis besar ada hal-hal penting yang wajib dilakukan atau setidaknya menjadi perhatian. Seperti berikut ini, beberapa hal penting yang menjadi sorotan ketika ingin menjalin relasi B2B.

ResearchSeperti dituliskan sebelumnya melakukan penelitian atau observasi itu penting bagi bisnis dalam memulai membangun relasi. Baik meneliti ke dalam, maupun ke lingkungan sekitar startup.

Jangan terburu-buru menjual. Relasi yang dibangun untuk B2B mempunyai dua tujuan konkret, demi rekomendasi ke sesama bisnis lainnya atau untuk mencari klien yang potensial. Oleh karena itu tujuan awal membangun relasi jangan terburu-buru untuk menjual, observasilah. Jadilah pendengar yang baik, cari tahu masalah yang sebenarnya mereka hadapi. Relasi seperti itu akan memberikan wawasan yang berharga.

Mencari talenta yang tepat. Dalam beberapa kondisi latar belakang founder dan profil tim startup menentukan reputasi mereka. Untuk hal satu ini, beri perhatian pada siapa yang ingin Anda ajak bergabung. Selain kemampuan, pastikan juga mereka berpengalaman.

Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Pemasaran Startup

Melanjutkan dari ulasan sebelumnya tentang pemasaran digital untuk startup, kali ini DailySocial akan membahas tentang optimasi platform media sosial. Kendati banyak dianggap sebagai kanal tempat berkumpulnya calon konsumen potensial, ternyata memenangkan pasar di media sosial bukan hal yang mudah. Tanpa adanya strategi yang sesuai, sangat sulit bagi startup untuk mendapatkan konversi dari reach menjadi goal yang diinginkan, misalnya klik ke tautan yang dibagikan. Alih-alih mendapatkan traksi besar, bisa saja pemasaran media sosial hanya akan menguras biaya dan waktu.

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum memulai

Saat ini media sosial tidak hanya digunakan oleh kalangan konsumen muda saja, tetapi sudah menjadi platform yang digunakan secara umum. Jika melihat di sekeliling kita, saat ini mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua telah memanfaatkan media sosial, namun masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam berinteraksi di dalamnya. Karena kondisinya yang sangat beragam, dibutuhkan pendekatan yang pas melalui upaya pemasaran. Salah satunya berbasis digital analytics, seperti yang dijelaskan Co-Founder GDILab Jefri Dinomo.

Pendekatan digital analytics dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan manfaat yang maksimal dari investasinya di media sosial, dengan menargetkan brand pada sasaran yang tepat. Dibutuhkan strategi yang detail sebelum memulai, diharapkan menjadi sebuah acuan bagi pemasar dalam merumuskan berbagai kebutuhan ke depannya, termasuk unsur teknis yang akan mendukung. Dalam perumusan strategi komponen utama yang dapat dijadikan sebagai modal dasar adalah pemahaman yang matang tentang produk –tahu keunggulan produknya dan segmentasi pangsa pasar yang dituju secara spesifik.

Di fase perumusan strategi salah satu hasil yang harus diperoleh adalah sebuah catatan tentang detail produk dan konsumen yang dituju. Bermodal hasil tersebut, selanjutnya dapat dipilih platform media sosial yang sesuai untuk memasarkan produk. Bisa saja menggunakan semua media sosial, namun ingat, habit pengguna sosial itu beragam, kita harus jeli dalam menemukan segmentasi pasar yang dituju. Termasuk mempertimbangkan tipe konten, apakah dengan kata-kata saja orang akan tahu maksud dan tujuan produk, atau harus ditambah gambar dan juga video. Pertimbangan konten juga akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan platform.

Kemudian hal yang perlu menjadi perhatian, untuk startup penting di fase awal pemasaran memfokuskan pada pengenalan brand secara luas. Tujuannya agar orang semakin familier dengan startup, baik dari sisi namanya, logonya, produk atau layanannya, hingga keunggulan yang dimiliki. Fokus pada tujuan meningkatkan nilai brand nantinya akan berimplikasi pada taste konten yang dihadirkan, sebagai contoh dengan cara mencoba memahami permasalahan pengguna dan mengarahkan solusinya pada produk atau layanan yang diusung startup.

Pemasaran di media sosial menurut Jefri Dinomo
Pemasaran di media sosial menurut Jefri Dinomo

Dengan demikian, checklist yang harus dipenuhi oleh startup ketika hendak mempersiapkan pemasaran digital melalui media sosial, yakni:

  1. Susun strategi secara mendetail: pelajari keunggulan produk, petakan segmentasi konsumen.
  2. Identifikasi platform yang sesuai didasarkan pada beberapa hal: karakteristik konsumen yang dituju lebih sering menggunakan layanan apa, tipe konten yang akan diunggah seperti apa –menyesuaikan pada kompleksitas layanan.
  3. Di fase awal fokus startup adalah memperkenalkan brand dan solusi yang ditawarkan seluas mungkin kepada masyarakat.

Lakukan beberapa hal berikut saat memulai

Menurut CEO Bangwin Consulting Abang Edwin, ada beberapa kiat yang dapat diikuti oleh startup ketika ingin memanfaatkan media sosial sebagai kanal pemasaran. Pertama, untuk memperkenalkan produk ada beberapa cara sehingga dapat menarik perhatian audience yang dituju. Salah satunya dengan melempar isu, kemudian menawarkan solusi dengan produk atau layanan yang dikembangkan. Hasil akhir yang dijadikan tolok ukur ialah tentang hubungan yang dibangun dengan calon konsumen. Semakin banyak respon yang didapat (terutama positif) maka strategi tersebut berjalan dengan baik.

Konten menjadi bagian penting untuk menjadi trigger dalam menggiring konsumen untuk merespon. Yang perlu diperhatikan, konten pemasaran tidak melulu kaku melakukan hard-selling secara terus-menerus, akan tetapi dapat diselingi dengan konten umum yang relevan. Misalnya kutipan, konten visual, kuis dan sebagainya. Perhatikan segmentasi konsumen yang dituju dalam memilah unsur kreatif dalam konten. Dan yang terakhir adalah melakukan konsistensi. Konsistensi dengan kreativitas konten dan strategi menjangkau konsumen sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua aksi, yakni One Time Set-up dan Daily Engagement.

One Time Set-up berkaitan dengan cara startup mematangkan identitas berkaitan dengan brand atau merek produknya.  Daily Engagement berkaitan dengan bagaimana media sosial dapat menjadi medium berkomunikasi antara startup dengan konsumennya. Semakin banyak perbincangan yang terjadi, maka skor untuk Daily Engagement semakin bagus. Bagian terpenting di sini ialah konteks, tentang konsistensi konten dan strategi media sosial dalam memberikan pesan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengikut di media sosial. Setiap posting di media sosial akan memiliki nilai yang disebut Rate Impressions.

Pemasaran di media sosial menurut Abang Edwin
Pemasaran di media sosial menurut Abang Edwin

Di fase memulai ini ada beberapa hal yang harus menjadi checklist:

  1. Pikirkan cara terbaik dalam mendefinisikan atau memperkenalkan produk. Lakukan riset dengan orang di sekeliling. Misalnya coba buat satu dua kalimat atau gambar, kirim ke rekan yang sebelumnya tidak mengetahui tentang maksud konten tersebut. Lalu lakukan penilaian, apakah mereka paham? Jika belum, maka rumuskan kembali sehingga lebih mudah dimengerti. Lakukan secara giat sebelum di-posting di media sosial.
  2. Buat konten semenarik mungkin, termasuk untuk konten yang tidak berkaitan langsung dengan misi penjualan produk. Gunakan aset-aset digital yang interaktif untuk menarik minat responden.
  3. Lakukan secara konsisten, dan pastikan semua terukur dengan baik sesuai dengan aspek One Time Set-up dan Daily Engagement.

Lebih lanjut tentang media sosial untuk pemasaran

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi media sosial, yakni startup harus paham betul tujuan yang diinginkan dan cara-cara dalam melakukan pengukuran. Penentuan dua hal tersebut bertujuan untuk memastikan kegiatan dapat terarah dan diukur capaiannya. Adapun beberapa hal yang dapat dicapai melalui pemasaran media sosial di antaranya:

  • Meningkatkan nilai brand produk atau layanan.
  • Meningkatkan kualitas dan transaksi penjualan dengan membuka peluang baru.
  • Meningkatkan return of investment (ROI).
  • Meningkatkan komunitas pelanggan loyal.
  • Meningkatkan visibilitas startup dalam lanskap persaingan industri.

Sementara pengukuran dapat menggunakan beberapa kriteria hasil yang dimiliki media sosial, di antaranya:

  • Reach – seberapa besar jangkauan dari konten yang dipublikasi.
  • Click – seberapa banyak klik pada tautan yang dibagikan.
  • Engagement – seberapa banyak interaksi yang dilakukan dalam setiap publikasi.
  • Hashtag Performance – seberapa besar performa tren yang coba dibangun.
  • Sentiment – penilaian positif atau negatif masyarakat terhadap konten yang dipublikasi.
  • Organic and Paid Likes – perbandingan antara interaksi yang didapat dari iklan dan organik.

Lalu jika disimpulkan secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh startup saat akan melakukan pemasaran digital digambarkan dalam infografik di bawah ini.

 

Infografik Pemasaran Media Sosial DailySocial
Infografik Pemasaran Media Sosial DailySocial

Menelusuri Lebih Dalam Blockchain untuk Bisnis

Blockchain adalah teknologi termutakhir yang menyita banyak perhatian bagi seluruh orang sejak beberapa waktu belakangan. Pasalnya, Blockchain seringkali disalahartikan atau dianggap sama dengan uang virtual Bitcoin. Padahal sejatinya Bitcoin adalah salah satu implementasi teknologi Blockchain.

#SelasaStartup edisi pekan ketiga Februari 2018 menghadirkan Country Blockchain Leader IBM Indonesia Juliandri Jenie. Juliandri menceritakan seputar teknologi termutakhir tersebut dan bagaimana memanfaatkannya untuk keperluan bisnis. Berikut ini rangkumannya:

Apa itu Blockchain?

Secara singkat, Juliandri menganalogikan Blockchain lewat penjualan mobil BMW. Mereka memiliki 10 distributor dengan masing-masing di antaranya punya 20 reseller. Berarti, bila ditotal BMW memiliki 200 ledger (buku besar).

Ketika BMW ingin merekap data penjualan sepanjang tahun,  mereka ternyata hanya memiliki 199 ledger. Bagaimana cara mencari data yang hilang tersebut? Tentunya hal itu akan menyusahkan tim karena harus merombak ulang ledger untuk dicari kesalahannya.

“Cari data yang hilang itu ‘mahal’, baik dari segi effort, SDM, dan lainnya. Kalau itu bisa selesai dalam seminggu bisa bagus, tapi bagaimana bila data yang hilang lebih banyak dari itu?,” kata Juliandri.

Contoh ini, sambungnya, memperlihatkan bahwa manusia itu mudah sekali berbuat salah lantaran tidak bisa mengontrol sistem ledger masing-masing. Akan tetapi, apabila menggunakan Blockchain, hal tersebut bisa dihindari.

Blockchain itu pada dasarnya memiliki tiga unsur elemen di dalamnya, yakni jaringan, aset yang tersambung dalam jaringan tersebut, dan ledger untuk merekam seluruh pencatatan yang terjadi.

Dalam praktek bisnis yang nyata, Juliandri mencontohkan pada aksi lewat aksi korporasi yang dilakukan Spotify mengakuisisi startup yang bergerak di bidang Blockchain, Mediachain Labs pada April 2017. Pada waktu itu, Juliandri belum memahami apa korelasinya antara Blockchain dengan musik digital.

Setelah ia ditelusuri, Spotify ingin membayar sebagian pendapatannya untuk pencipta musik secara adil. Untuk melakukan itu perlu teknologi yang bisa melacak siapa pencipta lagunya, judul lagu yang sudah diciptakan, dan sebagainya.

Kalau tidak ada teknologi, semangat awal Spotify tersebut tidak akan terealisasi. Oleh karena itu harus dibuat sistem Blockchain agar mereka bisa melacak dan meyakinkan bahwa suatu lagu itu dibuat oleh orang yang tepat.

Keuntungan dan kekurangan untuk bisnis

Sifat ledger dalam blockchain itu dapat dilihat ke orang lain namun pada saat yang sama tetap aman karena tidak bisa diubah oleh sembarang orang. Inilah yang membuat Blockchain jadi dualisme.

Fakta ini sekaligus jadi keuntungan karena bisa membuat integrasi bisnis antar perusahaan jadi lebih efisien. Semua orang bisa saling percaya karena seluruh data dapat terekam dengan baik, dapat dilihat oleh orang lain meski perlu ada akses khusus terlebih dahulu.

Bila data bisa diganti pun akan selalu ada rekam jejaknya karena konsep rantai itu sendiri yang tidak bisa diganti, hanya bisa terus ditambah.

Kelebihan Blockchain lainnya, tambahnya, karena shared ledger membuat Blockchain tergolong sebagai distributed peer-to-peer system. Sistem ini mengandalkan konsensus di antara banyak orang-orang dalam jaringan untuk membuat perubahan dalam rantai, lantaran tidak ada server pusat yang memutuskan apakah transaksi bisa diterima atau tidak. Hal ini diyakini dapat menyelesaikan isu mengenai integritas data, integritas sistem, dan keamanan.

Meski keuntungannya besar, apakah Blockchain punya kekurangan? Ternyata ada. Menurut Juliandri, kekurangan Blockchain adalah durasi transaksi bakal melambat. Semakin banyak data yang dimasukkan, proses pembaruan ledger akan semakin lambat.

“Karena kita mesti lakukan proses validasi, mulai dari typography puzzle, proof of work, dan sebagainya. Ini akan buat update ledger jadi semakin lambat. Apalagi karena naturalnya distributed p2p system, harus dijaga terus satu-satu karena harus benar dan semua orang menerima data yang sama.”

Blockchain akan sangat terasa manfaatnya untuk perusahaan supply chain. Keuntungan yang bisa mereka rasakan adalah peningkatan visibilitas informasi logistik dan dokumentasi di seluruh rantai pemasok.

Keuntungan lainnya termasuk mengurangi biaya dan risiko melalui otomasi, pelacakan yang dapat diukur dan aman terhadap risiko fisik dan kejadian dalam rantai pasokan, serta memungkinkan terciptanya model bisnis baru.

Kendati pada dasarnya Blockchain dapat diterapkan untuk segala jenis industri, menurut Juliandri, harus dipastikan terlebih dahulu bagaimana kapasitas perusahaan itu sendiri, apakah benar-benar membutuhkan. Perhatikan pula apa implikasinya bagi bisnis.

Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk “Pitching”

Sama seperti bisnis lainnya, startup juga perlu “dijual”. Artinya di sini diperkenalkan atau ditawarkan ke banyak orang. Tidak hanya dalam konteks pelanggan, tetapi juga diperkenalkan ke investor hingga ke pemilik bisnis lain demi membuka kesempatan lebih besar, mendapat dukungan investor hingga mendapat partner baru. Untuk menawarkan startup, atau sering disebut dengan istilah pitching, butuh beberapa hal yang disiapkan dan diperhitungkan. Demi meninggalkan kesan yang baik dan tidak mudah dilupakan.

Kesalahan-kesalahan dalam melakukan pitching

Sebelum membahas apa yang bisa dilakukan akan sukses melakukan pitching, hal pertama yang harus diketahui adalah kesalahan-kesalahan yang bisa saja terjadi saat proses pitching. Dalam hal ini, pitching presentasi resmi di depan investor atau mencoba mengenalkan bisnis di depan orang-orang dalam sesi networking.

Pertama, tidak memiliki susunan cerita yang baik dalam mengenalkan bisnis. Cerita adalah bagian penting dari pengenalan bisnis kepada orang lain. Untuk bisa membuat orang lain mendengarkan penjelasan mengenai bisnis yang tengah dibangun usahakan gunakan struktur cerita yang runtut. Anda bisa belajar mengenai teknik bercerita yang baik.

Dalam beberapa kesempatan, seperti presentasi di depan para investor, waktu yang diberikan sangat terbatas. Di dalam kondisi ini Anda harus menyusun cerita atau presentasi dengan tepat, kurangi mana yang tidak terlalu penting dan kuatkan di bagian-bagian yang menjadi kekuatan bisnis Anda. Memperhatikan pemilihan kata juga menjadi salah satu cara baik untuk membuat pendengar betah .

Kedua, lakukan riset dengan cukup mendalam. Riset yang dimaksud adalah riset secara keseluruhan. Baik riset mengenai bisnis dan hal-hal terkait lainnya maupun riset mengenai calon pendengar.

Jika Anda berniat memperkenalkan startup Anda di komunitas melalui acara di event-event berarti Anda perlu menyiapkan kalimat-kalimat santai yang bisa membuat lawan bicara tertarik tetapi paham dengan apa yang Anda tawarkan atau ceritakan. Lain lagi jika Anda pitching dengan investor. Untuk kesempatan ini usahakan Anda melakukan riset yang mendalam soal data. Semakin dalam Anda memahami bisnis dan permasalahan yang coba Anda hadapi kemungkinan investor terkesan akan lebih besar.

Kesalahan ketiga adalah kurangnya latihan. Di dalam hal apa pun latihan sangat diperlukan. Selain untuk menguji materi presentasi latihan juga bisa bermanfaat untuk melatih kebiasaan berbicara di depan orang. Sesuatu yang biasanya tidak dimiliki mereka yang memiliki sifat introvert.

Apa saja yang bisa dipersiapkan

Yang harus dipersiapkan pertama kali jelas adalah data atau bahan presentasi jika diperlukan. Data digunakan sebagai penunjang Anda menjelaskan kepada lawan bicara mengenai persoalan dan potensi bisnis yang Anda kembangkan. Jika tujuan presentasi Anda untuk mencari tim atau co-founder ceritakan juga mengenai posisi Anda yang sedang membangun tim. Sedang untuk presentasi, pastikan Anda membuat presentasi yang padat, jelas dan terstruktur. Dengan penulisan yang baik dan jumlah yang tidak terlalu banyak akan mengurangi potensi membosankan. Ini memudahkan Anda menjabarkan bisnis Anda di depan para pendengar.

Selanjutnya datang dengan semangat dan percaya diri. Materi yang baik namun tidak diimbangi dengan pembawaan yang baik juga berakibat buruk pada saat proses presentasi atau dalam pembicaraan. Karena tujuannya adalah mengenalkan bisnis yang sedang dibangun dan berharap ada ketertarikan dari lawan bicara, usahakan lakukan presentasi dengan semangat dan percaya diri. Tunjukkan bahwa Anda percaya sepenuhnya dengan apa yang sedang Anda kerjakan, karena energi positif biasanya menular. Sekali lagi, hal ini bisa mengatasi rasa kebosanan pendengar.

Apa yang harus ada dalam pemaparan bisnis

Ada banyak cara dalam mengenalkan bisnis. Ada banyak pula strategi menyusun presentasi untuk pitching. Berikut beberapa yang hal yang bisa Anda masukkan atau tambahkan dalam presentasi bisnis Anda.

  • Visi & Misi
  • Masalah
  • Target dan peluang
  • Solusi yang ditawarkan
  • Traksi
  • Anggota tim
  • Rencana pemasaran
  • Demo

Enam poin di atas mungkin bukan keharusan, tapi akan sangat membantu jika Anda sedang mempersiapkan presentasi. Terkadang mencantumkan exit strategy dan menyebut sejumlah nama partner juga bisa membantu Anda menambah “nilai jual“.


Sumber: Bplans, Forbes, Entreprenuer

Memulai Membangun Jaringan untuk Bisnis

Kemampuan teknis dan kemampuan memahami persoalan yang tengah diselesaikan memang menjadi hal wajib untuk ditempatkan sebagai fokus startup. Keduanya memiliki peran penting dalam membawa bisnis satu langkah ke depan. Namun bisnis tidak hanya soal itu, sebagai bisnis baru startup butuh terhubung dengan banyak pihak selain pelanggan. Seperti halnya terhubung dengan investor, dengan sesama penggiat bisnis atau bisa disebut dengan komunitas, dan lain-lain. Dengan kata lain, bisnis butuh mengembangkan jaringan, baik dalam rangka mendapat wawasan dari banyak sudut pandang, atau hanya untuk menambah relasi yang bisa menjadi awal kolaborasi.

Jalinan relasi sebuah bisnis bisa dibangun melalui dua jalur. Pertama jalur bisnis yang menghubungkan setiap individu sebagai perwakilan bisnis dengan perwakilan bisnis lainnya. Biasanya acara-acara seperti pitching, festival startup atau acara formal yang terselenggara merupakan awal terbentuknya sebuah jaringan.

Jalur kedua untuk membangun relasi ini adalah jalur personal atau individu. Ini bisa berawal dari komunitas, kenalan dan lain sebagainya. Butuh usaha yang besar, karena tidak semua orang bisa betah dalam acara atau kesempatan untuk membangun networking. 

Apa pentingnya membangun jaringan

Ada beberapa manfaat penting saat sebuah bisnis atau pemimpin bisnis memiliki jaringan. Beberapa di antaranya adalah membuka kesempatan untuk bertemu dengan investor dan membuka kesempatan untuk bertemu dengan rekan atau partner yang potensial. Bisa nantinya membantu dalam hal mengembangkan jaringan atau lainnya.

Kesempatan lain yang terbuka dengan adanya jaringan adalah akses ke orang-orang potensial yang bisa membantu tim. Tak jarang dalam jaringan ini founder menemukan co-founder, atau menemukan orang-orang yang akhirnya melengkapi tim yang sedang dibangun. The power of connection.

Selain menemukan orang, membangun jaringan juga penting untuk menemukan gagasan, ide, atau sudut pandang baru. Bagi mereka yang ada di fase awal ini berguna untuk menentukan arah atau setidaknya sebagai rambu-rambu, sebaiknya bagaimana eksekusi akan dilakukan.

Bagaimana Mengawalinya

Membangun jaringan memang bisa diawali dari dengan berkenalan dan ngobrol santai pada event-event bisnis atau networking. Namun kenyataannya membangun jaringan lebih dari itu. Kenal dan pernah berbincang saja tidak cukup, butuh beberapa hal yang lebih intens dan lebih dalam.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Harvard Business Review, membangun jaringan bisa dimulai dari menganalisis jaringan, orang-orang yang sekarang ada di sekitar atau orang yang ada di dalam tim. Amati mereka dan cermati, bagaimana energi yang timbul setelah berinteraksi dengan mereka atau apa yang didapat dari perbincangan dengan mereka.

Orang-orang yang memberikan manfaat dalam jaringan tidak harus mereka yang ekstrovert atau mereka yang memiliki kenalan banyak. Cukup dimulai dari apakah mereka memberikan energi positif atau malah memperburuk.

Langkah selanjutnya adalah mulai dengan mengklasifikasikannya. Pada umumnya ada enam kategori dasar manfaat dalam membangun jaringan, yakni, informasi, dukungan, pengaruh politik, pengembangan pribadi, dukungan pribadi dan energi, tujuan, dan work life balance. Sangat penting untuk membangun jaringan yang memberikan manfaat. Tidak ada yang salah dengan membangun jaringan atau sebatas pertemanan, tapi untuk bisnis, manfaat adalah hal yang paling diharapkan.

Setelah itu mulai mengisi jaringan yang sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan. Jika mungkin bisnis sedang kesulitan dalam mendapatkan pengguna coba berkenalan dan berbincang dengan mereka yang menjadi target pasar dan dapatkan informasi dari mereka. Hal yang sama juga berlaku jika ingin membangun jaringan untuk mendekat dengan investor, memasarkan produk dan lain sebagainya.

Hal yang bisa dilakukan

Membangun jaringan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

(a) Datang ke event

Mendatangi event seminar, workshop atau temu komunitas bisa menjadi salah satu strategi ampuh untuk berkenalan dengan orang-orang baru dan menjalin koneksi dengan mereka. Di era seperti sekarang ini sudah banyak acara yang digelar di co-working space bertajuk talkshow atau workshop, tidak ada salahnya memanfaatkan hal tersebut.

Untuk skala yang lebih besar, ikut dalam kompetisi atau pagelaran festival startup juga menjadi salah satu opsi. Namun ingat, datanglah dengan tujuan jelas, mencari koneksi.

(b) Buat pertemuan tatap muka

Langkah follow up yang bisa dilakukan setelah bertemu di event adalah dengan membuat janji untuk sekedar bertemu atau bertandang ke kantor. Cara ini bisa lebih mendekatkan diri sekaligus lebih mengenali baik secara personal maupun dalam hal bisnis. Tapi perlu diingat dalam membuat janji harus mempertimbangkan waktu dan kesibukan orang-orang yang diajak. Hormati waktu mereka dengan tidak terlambat saat janjian.

(c) Tetap terhubung di media sosial

Setelah bertemu di event dan sudah saling mengenal satu sama lain bisa coba mengakrabkan diri satu sama lain melalui akun media sosial seperti LinkedIn, Twitter dan lainnya. Ikuti mereka dan memperhatikan apa yang mereka bagikan. Sesekali buka obrolan dengan meninggalkan komentar-komentar di setiap postingan yang dirasa bisa jadi topik pembahasan.

(d) Be proactive

Di mana pun tempatnya, baik event offline maupun di media sosial ketika berkomunikasi untuk membangun koneksi usahakan untuk menjadi proactive. Jadilah orang yang mengajak kenalan, bertanya, dan membuka obrolan. Jadi orang yang mengawali, tetapi juga harus memperhatikan etika-etika komunikasi, seperti jangan menyela pembicaraan orang lain atau menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi. Jika Anda tipe inrovert, coba ajak rekan yang sudah dikenal sebelumnya untuk mengurangi rasa canggung.

(e) Jangan takut ditolak

Dari rangkaian cara-cara membangun jaringan atau koneksi adalah keberanian untuk ditolak. Selalu lapang dada jika lawan bicara atau orang-orang yang ditargetkan bisa masuk dalam jaringan atau koneksi ternyata mengabaikan. Tidak ada respon ketika dihubungi dan tidak ada tanggapan ketika menawarkan janji bertemu adalah risiko yang harus ditanggung. Tak mengapa, tetap optimis dan lanjutkan misi dalam membangun jaringan dengan orang atau mungkin tempat lain. Jangan takut untuk ditolak.

Strategi Pemasaran Digital untuk Startup dan Penerapannya

Jika melihat karakteristik konsumen modern yang ada saat ini, tidak diragukan lagi bahwa pendekatan strategi pemasaran digital menjadi sesuatu yang sangat layak dipertimbangkan, terlebih untuk startup digital. Strategi pemasaran digital dapat didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang didesain untuk membantu bisnis mencapai tujuan menggunakan medium internet (online).

Jika dilihat secara kasat mata mungkin akan tampak mudah, bahkan sebagian berpikiran bahwa pemasaran digital sama dengan mempublikasi konten melalui media sosial, lalu mempercepat dengan iklan. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu, perlu berbagai perencanaan untuk menghasilkan kampanye pemasaran yang efektif.

Tahapan penyiapan pemasaran digital
Tahapan penyiapan pemasaran digital

Memulai dengan penyusunan strategi

Untuk memulai, startup perlu untuk memikirkan strategi. Strategi sendiri berupa rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan disarankan tujuan tersebut harus dapat diukur dengan baik. Sebagai contoh: melalui kampanye pemasaran digital yang dijalankan selama 2 bulan, startup ingin menghasilkan peningkatan percobaan trial dari produk sebesar 15%.

Namun strategi terebut juga akan sangat bergantung dengan skala bisnis. Di tingkat startup, memiliki tujuan yang fokus dan sederhana sangat disarankan. Cara paling mudah ialah dengan membuat schedule plan berisi aktivitas apa saja yang akan dilakukan secara online.

Hal yang harus dilakukan dalam menyusun strategi pemasaran:

  1. Pastikan target sudah didapat, sehingga ada angka yang bisa digunakan untuk mengukur hasil akhir.
  2. Tentukan kerangka waktu pelaksanaan kegiatan pemasaran digital dan aktivitas yang akan dilakukan.
  3. Identifikasi untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan acara di waktu yang telah ditentukan tersebut. Misalnya jangan sampai melakukan promo hard-selling untuk konversi penjualan ketika tanggal tua dll.
  4. Tentukan kanal online yang akan digunakan untuk promosi.
Contoh rancangan aktivitas pemasaran digital / Smartsheet
Contoh rancangan aktivitas pemasaran digital / Smartsheet

Memahami konsumen

Memahami konsumen meliputi beberapa hal, selain harus tahu konsumen ada di segmentasi mana dari sisi daya beli, juga harus mengetahui betul latar belakang mereka. Misalnya aplikasi untuk pencarian tutor belajar, maka startup dapat fokus menargetkan kalangan orang tua atau murid di tingkat atas (SMA/K). Dengan mengenali audiens, startup akan mengerti cara seperti apa yang efektif untuk menyampaikan pesan promosi yang digencarkan.

Contoh tabel pengelompokan segmentasi konsumen / Parse.ly
Contoh tabel pengelompokan segmentasi konsumen / Parse.ly

Untuk mengidentifikasi segmentasi pelanggan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Pikirkan siapa saja yang memiliki kemungkinan menggunakan produk atau layanan startup, kelompokkan menjadi empat bagian.
  • Pilah jenis audiens berdasarkan karakteristik tertentu, tabel di atas bisa menjadi rujukan.
  • Validasi dapat dilakukan dengan cara melihat data histori pada sistem analisis web atau aplikasi, untuk memastikan hasil pemilihan tersebut sudah tepat.

Memahami brand yang diusung

Mengetahui tentang brand produk yang diusung adalah memahami kekuatan yang dimiliki. Ini penting diketahui, untuk menjelaskan kepada pelanggan mengapa mereka harus memilih produk yang diusung tersebut, ketimbang menggunakan produk pesaing. Keunggulan-keunggulan tersebut harus didefinisikan dengan jelas.

Jika sulit untuk mendefinisikan brand produk dengan baik, coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Siapa konsumen produk Anda?
  • Apa permasalahan yang ingin dipecahkan dengan produk tersebut?
  • Apa hal unik yang berikan oleh produk Anda? (Sebutkan tiga saja.)
  • Hal apa yang dapat Anda janjikan jika konsumen menggunakan produk tersebut?

Susun jawaban dari empat pertanyaan menjadi sebuah paragraf, lalu buat menjadi singkat. Maka itulah keunggulan yang ingin disampaikan ke pelanggan terkait brand produk startup yang tengah diperjuangkan.

Template untuk mengetahui persona calon pengguna produk / Hubspot
Template untuk mengetahui persona calon pengguna produk / Hubspot

Menyiasati kompetisi bisnis

Anda ingin tahu apa yang melawan Anda, dan Anda dapat belajar dengan baik dari kedua kemenangan dan kesalahan. Terinspirasi oleh kemenangan pesaing Anda, dan gunakan perbedaan Anda untuk menyoroti apa yang unik dari apa yang Anda tawarkan. Untuk mengidentifikasi persaingan, perlu memahami tiga jenis pesaing yang harus disiasati dengan baik dalam bisnis, berikut:

  • Pesaing Langsung; startup atau perusahaan yang menawarkan produk yang sama.
  • Pesaing Tidak Langsung; startup atau merek yang menawarkan produk berbeda, namun bersaing di ruang atau segmentasi pengguna yang sama.
  • Komparator; produk yang sebelumnya sudah dipakai oleh pelanggan.

Lalu cara paling mudah untuk menemukan kompetitor bisnis –dari tiga jenis di atas–bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Gunakan Google, lalu ketikkan kata kunci berkaitan dengan produk atau layanan yang dibuat oleh startup.
  • Jika menemukan, coba layanan tersebut, bandingkan dengan yang dimiliki startup. Jelajahi websitenya dan pelajari newsletter yang biasa dikirimkan.
  • Tanyakan kepada pelanggan yang pernah menggunakan produk lain sebagai testimoni dan masukan pengembangan.

Mengukur target capaian

Setelah mendefinisikan dengan baik upaya yang akan dilakukan, maka sekarang mulai melakukan kampanye tersebut. Di fase awal, pengukuran secara intensif dibutuhkan untuk memastikan target yang sudah dicanangkan tercapai. Beberapa hal yang bisa dijadikan bahan analisis untuk mengukur progres pemasaran digital di antaranya:

  • Jumlah kunjungan website
  • Jumlah unduh aplikasi
  • Jumlah pemutaran video
  • Klik ke website atau tulisan
  • Pendaftaran layanan trial, dan sebagainya.

Itu baru langkah awal, karena semua harus dihitung berdasarkan konversinya terhadap target capaian yang diinginkan. Lantas akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah jika pengunjung website bertambah maka jumlah unduhan meningkat? Apakah jika jumlah unduhan meningkat maka jumlah pelanggan permium akan naik? Jadi definisikan dengan baik target pengukuran dan perhitungannya terhadap dampak yang diinginkan.

Demikian beberapa hal yang perlu disiapkan di fase awal penyiapan strategi pemasaran digital untuk startup. Dalam tulisan selanjutnya, akan dibahas bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan tools dan media sosial untuk mendongkrak kegiatan kampanye digital. Karena untuk melakukan pemasaran digital prosesnya tidak instan, sehingga dapat menghasilkan dampak yang baik bagi pelanggan.

05


Referensi: Hubspot, DigialMarketer, Jeff Bullas

Tips Memulai dan Menjalankan Startup

Salah satu sesi Clapham Startupfest 2018 adalah presentasi Managing Director Kejora Ventures Andy Zain. Andy mempresentasikan mengenai perjalanan startup, bagaimana memulainya dan bagaimana mengelolanya untuk berkembang.

Membuka presentasi Andy menceritakan kisah pendiri Amazon, Salesforce, Space X dan Bukalapak. Andy menerangkan ada beberapa persamaan dari semua figur yang ia bahas, yakni mereka sama-sama sudah aktif dari sejak dini, mempelajari proses, dan tidak mengejar uang atau ketenaran. Semua figur yang dipresentasikan Andy memulai bisnis teknologinya untuk membantu masyarakat dan memberikan impact yang nyata bagi yang menggunakannya.

Bagaimana memulai startup

Startup atau bisnis rintisan yang memanfaatkan teknologi memang sama dengan bisnis kebanyakan. Hanya saja untuk memulai startup berbasis teknologi perlu beberapa hal yang diperhatikan, terutama bagaimana bisnis yang dijalankan bisa untuk tumbuh dengan tinggi atau sering disebut dengan hypergrowth.

Untuk memulai startup, yang pertama harus dimiliki adalah sense of urgency, semacam alasan mengapa ingin membangun bisnis startup. Menurut Andy, lawan dari sense of urgency ini adalah zona nyaman. Karena terlalu nyaman dengan keadaan terkadang permasalahan-permasalahan jadi tidak ditemukan.

Selanjutnya adalah goal atau tujuan. Namun untuk startup tujuan ini harus ditentukan setinggi mungkin. Andy menyebutnya sebagai tujuan yang sangat ambisius. Dengan semakin tinggi tujuan ditentukan semakin baik. Bahkan semakin jauh dari zona nyaman tujuan semakin baik. Lawan dari tujuan ini adalah ketakutan untuk gagal. Selama tujuan masih dalam area yang nyaman yang bisa terjangkau berarti tujuan masih digantungkan terlalu rendah.

Selain tujuan dan masalah selanjutnya yang harus disiapkan adalah skill atau kemampuan. Skill di sini bukan hanya soal teknis, bukan hanya soal penguasaan penggunaan teknologi tetapi juga kemampuan dalam memahami industri dan pasar.

Misalnya jika bergerak di bidang pertanian, selain bisa membuat aplikasi pendiri juga harus memiliki kemampuan untuk mengenali industri pertanian dan juga pemahaman tentang apa yang diinginkan pasar. Oleh karena itu menemukan co-founder yang cocok dan melengkapi adalah hal yang bisa diupayakan. Untuk bisa bekerja sama dengan orang lain yang ditekan adalah ego dan co-founder yang baik adalah mereka yang tidak hitung-hitungan dan memiliki semangat yang sama di industri yang sama.

Selanjutnya yang harus diperhatikan ketika memulai startup adalah eksekusi. Selain tepat eksekusi juga harus cepat, karena jika tidak segera bisa jadi bisa tertinggal dari bisnis lain.

Evaluasi

Selain memulai startup, Andy juga membagikan bagaimana bisa menyeleksi atau mengenali sebuah bisnis bisa ditumbuhkan secara besar atau tidak. Cara awalnya adalah dengan melakukan evaluasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti.

“Apakah bisa startup yang dijalankan mendapatkan 500 karyawan?”

“Apakah startup yang dijalankan memberikan impact atau pengaruh ke lebih dari satu juta orang?

“Apakah bisnis yang dijalankan bisa bertahan dalam 20 tahun ke depan ?”

Sebagai startup yang diwajibkan tumbuh secara hypergrowth, pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi seleksi awal. Jika masih ada keraguan di salah satunya mungkin startup masih perlu dievaluasi, karena pada dasarnya startup adalah bisnis yang besar dan memiliki pertumbuhan yang cepat.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Clapham Startupfest 2018

Empat yang Perlu Diperhatikan untuk Memiliki Bisnis OTA yang Sukses

Di Januari 2018, layanan OTA (online travel agency) Pergi.com mengumumkan penutupan bisnisnya. Pergi.com awalnya didirikan tahun 2016 oleh Kenneth Tanoto dan Faustine Tan, dengan dukungan KLN (KapanLagi Network). Keduanya memiliki pengalaman di industri OTA. Kenneth sempat bekerja di Tiket.com, sementara Faustine Tan sendiri sebelumnya mengusung HotelQuickly ke Indonesia.

Setelah menjalankan bisnis selama hampir dua tahun, penutupan Pergi.com (dan sebelumnya Tripvisto) mewarnai dinamika yang terjadi dalam industri OTA di tanah air yang melihat pendanaan fantastis untuk Traveloka (sekaligus memastikan statusnya sebagai startup unicorn) dan akuisisi terhadap Tiket.com dan Indonesia Flight oleh Blibli sebagai bagian konsolidasi bisnis.

Belajar dari penutupan Pergi.com, berikut adalah empat hal yang wajib untuk dicermati jika Anda ingin mendirikan layanan OTA.

Membaca persaingan

Dari permukaan, bisnis OTA memiliki potensi besar dan cukup mudah untuk diluncurkan, dilihat dari besarnya demand dari pasar yang tidak kunjung padam. Belum lagi dengan maraknya promo hingga paket khusus yang diberikan oleh perusahaan penerbangan, tempat wisata dan hotel, yang memudahkan bisnis untuk berjalan.

Meskipun demikian, faktanya bisnis ini terbilang penuh sesak, dengan persaingan sengit perusahaan besar seperti Traveloka, Tiket.com, dan Pegipegi, hingga travel agent independen dan konvensional yang sudah established menjalankan bisnis saat ini. Untuk itu pastikan layanan OTA yang bakal diluncurkan memiliki model bisnis yang unik dan Anda memiliki kesiapan mental dan tim yang solid untuk menjalankan bisnis.

Pemilihan target pasar

Pada akhirnya bisnis OTA dipengaruhi brand itu sendiri, dalam hal ini adalah perusahaan penerbangan, hotel, tempat wisata, atau perusahaan transportasi umum lainnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah hadir dengan target pasar yang lebih niche agar bisa tampil beda dan pada akhirnya lebih unggul dari layanan serupa lainnya. Untuk itu lakukan riset, tempat wisata atau pengalaman wisata apa yang masih kurang terakomodasi layanan lokal hingga asing saat ini.

Prinsip pemasaran yang cermat

Untuk bisa menarik perhatian masyarakat menggunakan layanan OTA, banyak perusahaan yang kemudian melancarkan kegiatan promosi seperti diskon, paket murah hingga pilihan pembayaran beragam. Selama beberapa waktu, penawaran tersebut bisa jadi berhasil menarik perhatian target pasar, namun  promo murah dan penawaran diskon tersebut bisa menyebabkan kondisi keuangan yang bleeding karena terus memberikan subsidi.

Diskon hingga penawaran khusus bukanlah suatu kegiatan pemasaran yang salah, namun harus diterapkan dengan efektif dan idealny bukan menjadi andalan dari perusahaan untuk menarik perhatian target pasar. Pastikan Anda bisa menonjolkan keunggulan produk yang ditawarkan, ketimbang sekedar jor-joran memberikan harga subsidi.

Tampilan yang user friendly

Menarik perhatian pengunjung untuk mengakses situs dan aplikasi layanan OTA Anda bukan hanya satu-satunya prioritas, namun pastikan juga calon pembeli tersebut mendapatkan pengalaman yang baik dan memorable dalam waktu singkat. Pastikan tampilan UX situs Anda menarik, mudah dipahami dan digunakan.

Perjalanan dari calon pembeli saat mengakses situs atau aplikasi biasanya dimulai dari dua langkah awal, yaitu mau kemana dan kapan, Pastikan kedua proses tersebut bisa dinikmati calon pembeli yang kemudian berakhir dengan transaksi.

Empat Hal yang Perlu Dicermati Jika Ingin Menjadi “Data Scientist”

Makin besarnya permintaan tenaga data scientist di Indonesia saat ini, ternyata tidak dibarengi dengan jumlah tenaga data scientist yang berkualitas. Hal tersebut terjadi karena Indonesia masih terbilang baru dalam hal pengolahan big data dan belum adanya edukasi yang menyeluruh soal data scientist.

Menurut Co-Founder Algoritma Nayoko Wicaksono, untuk bisa menjadi seorang data scientist yang baik dibutuhkan pengalaman serta wawasan dan pemikiran yang cukup dewasa untuk bisa mengolah dan menganalisis data yang ada.

“Karena alasan itulah mengapa banyak tenaga data scientist yang fresh graduate belum terlalu mahir melakukan analisis dan pengolahan data. Mereka yang pernah bekerja dan terbilang berpengalaman, ideal untuk menjadi tenaga data scientist yang baik.”

Dalam sesi #SelasaStartup kali ini, Nayoko Wicaksono yang memiliki kelas dan tempat pelatihan untuk menjadi seorang data scientist, Algoritma, memberikan beberapa tips untuk bisa menjadi data scientist yang tepat.

Diperlukan talenta yang multiskill

Pengolahan data memanfaatkan tenaga data scientist, diklaim mampu mengurangi biaya pengeluaran sebuah startup hingga perusahaan jika diterapkan dengan baik. Berbeda dengan proses pengolahan data sebelumnya yang masih menggunakan cara-cara konvensional, pengolahan data saat ini begitu kompleks, sehingga dibutuhkan talenta yang multiskill untuk bisa memecahkan solusi.

Idealnya, seorang data scientist yang baik harus memiliki kemampuan memahami matematika, statistik, hingga basic logic dan tentunya memiliki pengalaman yang luas.

Harus bisa berkolaborasi dengan semua tim

Untuk bisa menghasilkan analisis data yang tepat, seorang data scientist harus bisa melakukan kolaborasi yang baik dengan divisi lain dalam perusahaan. Misalnya, jika bagian pemasaran membutuhkan analisis untuk data soal pemasaran hingga consumer behaviour, seorang data scientist harus bisa memahami kemudian menganalisis permintaan tersebut. Untuk bisa menghasilkan analisis yang tepat, kerja sama tim dan kolaborasi yang baik mempengaruhi keberhasilan tersebut.

Hindari belajar sendiri secara online

Untuk bisa memahami apa itu data scientist, variabel apa yang mempengaruhi dan bagaimana cara tepat menganalisis suatu masalah, belajar langsung di kelas/pelatihan/kursus sangat disarankan. Hindari untuk belajar secara otodidak secara online, karena begitu banyak pemahaman hingga proses yang harus dilalui, menjadikan informasi dan pelajaran harus diketahui secara langsung dari pakar dan guru yang berpengalaman.

Tidak ada acuan atau sistem pengukur skill data scientist

Karena profesi ini masih terbilang baru, saat ini belum diketahui dengan pasti seperti apa data scientist yang paling baik. Idealnya seorang data scientist  yang berpengalaman adalah mereka yang mampu mempelajari data set perusahaan tempat mereka bekerja. Semakin baik seorang data scientist mempelajari dan menganalisis data yang ada, semakin cerdas mereka melakukan proses tersebut.

“Sekedar informasi, untuk tenaga data scientist yang masih amatir saja sudah bisa mengantongi gaji sebesar Rp10-20 juta, bisa dibayangkan berapa besar gaji yang diterima untuk seorang data scientist  “unicorn”  yang merupakan istilah bagi data scientist profesional,” kata Nayoko.

Bagaimana Seharusnya Pendiri Startup Berinteraksi dengan Investor

Acara Clapham Startupfest 2018 menghadirkan sejumlah sesi yang memberikan wawasan baru bagi para peserta yang datang, termasuk para founder startup. Salah satu sesi yang cukup menarik adalah diskusi dengan para investor. Sesi ini menghadirkan Christopher Angkasa, Founder Clapham yang juga mulai aktif sebagai investor, Andy Zain dari Kejora Ventures, dan Kevin Darmawan dari Coffee Ventures. Ketiganya membagikan tips mengenai bagaimana seharusnya menjadi founder startup yang bisa “mengambil hati” para investor.

Bagaimana seharusnya menjadi founder

Setiap investor tentu memiliki preferensi sendiri tentang perusahaan yang ingin ia investasi. Ketiga narasumber sepakat akan memperhatikan faktor menarik yang disajikan para founder. Semacam personal interest yang setidaknya bisa membuat mereka memperhatikan dan mulai ingin mendengar apa yang coba disampaikan founder.

Yang harus digarisbawahi bagi setiap founder untuk bisa setidaknya melangkah mendekati investor adalah mencari pribadi yang passionate, percaya diri, tidak money oriented dan menjadi pribadi ingin belajar atau menerima masukan. Yang diharapkan adalah bahwa setiap founder tidak hanya mengejar uang, tetapi juga mengejar pengalaman dan saran dari investor yang tentu telah menjumpai berbagai macam jenis kesalahan dalam berbisnis.

Industri startup berubah dalam dua tahun terakhir. Akses terhadap kapital semakin mudah, persaingan yang semakin ketat baik dari dalam dan luar negeri, dan banyak hal lainnya membuat semua orang yang ingin terjun di dalam startup akhir-akhir ini benar-benar paham apa yang ingin mereka selesaikan.

“Kalau kalian tidak melakukannya [menjalankan startup] dengan benar-benar baik dan benar-benar mengerti tentang pasar, [dan menunjukkan] kamu punya kelebihan yang khusus di sana, itu bakal susah kompetisinya,” terang Andy.

Hal yang senada disampaikan Kevin. Bahwa persaingan sudah semakin ketat, banyak startup dari luar seperti Tiongkok datang ke Asia Tenggara tidak hanya dengan talenta berbakat tetapi juga dana. Selain itu mereka juga datang dengan “lapar” dan itu yang seharusnya membuat para founder dari Indonesia harus lebih giat dalam belajar.

“Tiap orang beda tapi buat saya itu passion. Gua mau lihat orang datang itu dengan passion,” terang Chris.

Sementara bagi Andy, percaya diri adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang founder. “Lebih baik GR daripada telmi” , ujar Andy saat diskusi. Selain percaya diri memahami diri sendiri juga sangat perlu untuk bisa spesifik memilih atau menargetkan investor.

“Kamu harus tahu siapa kamu, kelebihan kamu apa, dan kamu butuh siapa. Jangan random datang ke semua orang,” ujarnya.

Terhubung dengan investor

Tidak banyak kesempatan bagi startup untuk menghubungi investor dengan cara yang biasa-biasa saja. Harus ada sedikit usaha untuk membuat berbeda dan menarik perhatian para investor. Beberapa yang dikisahkan ketiganya saat berada di sesi diskusi Clapham Startupfest 2018 adalah bagaimana bisa di-notice oleh para investor.

Yang pertama adalah dengan menjadi pribadi yang passionate atau percaya diri. Jadi ketika memiliki kesempatan bertemu atau berdiskusi dengan para investor bertemulah dengan energi dan semangat yang positif. Hal tersebut bisa menunjukkan bahwa ada rasa antusiasme dan semangat tinggi ketika bertemu dengan investor.

Selanjutnya adalah mempersiapkan pitch deck dengan baik. Kesempatan bertemu dengan investor adalah hal yang banyak dinantikan oleh setiap pendiri startup, untuk tidak menyianyiakan hal tersebut selalu siapkan pitch sebaik-baiknya. Investor akan lebih senang bertemu dengan founder yang mempresentasikan masalah dan solusi yang ingin diselesaikan dibanding dengan mereka yang hanya membicarakan soal uang dan besaran valuasi.

Kemudian yang terakhir adalah network atau jaringan. Bisa terhubung dengan investor tidak harus langsung bertatap muka, bisa juga mengandalkan jaringan. Misalnya, sebagai seorang founder yang benar-benar membutuhkan bantuan dan bimbingan seorang investor langkah pertama adalah cari tahu seperti apa pola investasi dan daftar portofolio mereka. Selanjutnya seleksi dan pilih yang sekiranya tertarik dengan bidang yang sedang dikerjakan.

Langkah tersebut bisa disambung misalnya dengan mendekati portofolio mereka dan meminta untuk dibantu dihubungkan dengan investor dan lain sebagainya. Yang paling penting adalah buat koneksi sebanyak mungkin untuk membuka kesempatan terhubung.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Clapham Startupfest 2018