[Review] Laptop Convertible 2-in-1 HP Spectre x360 13, Mampu Terhubung Seharian

Masuk pada bulan pertama di tahun yang baru, tentunya Anda telah menetapkan sejumlah goal termasuk resolusi dalam kehidupan profesinal Anda. Untuk mencapainya, meningkatkan kualitas kerja mutlak perlu dilakukan. Namun menggeber produktivitas tidak melulu bekerja lebih keras dengan menambah jam kerja, tapi juga memperbaiki manajemen waktu dan juga mengubah metode kerja yang lebih efektif.

Untuk mendukung penuh fleksibilitas Anda dalam bekerja, tentu membutuhkan perangkat yang tepat. Misalnya penggunaan laptop dengan desain convertible 2-in-1 seperti HP Spectre x360 13. Laptop ini mengusung desain fungsional multi mode, dimensi ringkas yang praktis dibawa-bawa, dan tetap menyuguhkan performa gegas untuk berbagai keperluan.

Laptop HP Spectre x360 13 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  • Prosesor: 8th Generation Intel Core i7 processor
  • RAM / HDD: 16 GB DDR4-2400 SDRAM / 512 GB PCIe NVMe M.2 SSD
  • Layar / Resolusi: 13,3 inci FHD IPS / 1920×1080 piksel
  • Port ekspansi: 2x USB Type-C 3.1 Gen 2, 1x USB 3.1 Gen2 Type-A, 1 headphone/microphone
  • Baterai 4-cell, 61 Wh Li-ion
  • Dimensi 30.88×21.79×1.45 cm
  • Bobot 1.32 kg

Berikut adalah review HP Spectre x360 13 selengkapnya, sebelum itu ini hasil CPU Z dan GPU Z-nya:

Desain HP Spectre x360 13

Kemewahan HP Spectre x360 13 sudah saya rasakan sejak kali pertama melihatnya. Kesan tegas dengan bagian sudut-sudut yang agak runcing dan balutan warna dark ash silver dengan sentuhan aksen gold di sekeliling body-nya memantapkan tampilan elegan laptop premium ini.

Meski mengusung desain convertible 2-in-1, di mana layarnya dapat ditekuk hingga 360 derajat – konstruksi desain pada HP Spectre x360 13 ini terasa sangat solid, bahkan ketika dalam mode tablet. Bentang layar 13,3 inci, dimensi 30,88×21,79×1,45 cm, dan bobot 1,32 kg – ukuran yang ringkas menjadi salah satu daya tarik laptop ini.

Konsep convertible 2-in-1 ini membuat HP Spectre x360 13 menjadi laptop yang fleksibel dan serba guna. Setidaknya ada empat mode penggunaan seperti laptop, tablet, stand, dan tent. Setiap mode memiliki keunggulannya tersendiri, tergantung dari aktivitas yang sedang kita lakukan.

Untuk kelengkapan atribut dan konektivitasnya, pada sebelah kanan terdapat dua port USB-C Thunderbolt 3 (termasuk untuk keperluan charging), jack audio 3,5mm, tuas untuk menonaktifkan fungsi kamera (privacy camera kill switch), dan microSD card reader (bukan SD card).

Sementara, pada sebelah kiri terdapat tombol power dan sebuah port USB 3.1 full size. Kemudian tidak lupa, HP Spectre x360 13 juga sudah dilengkapi pemindai sidik jari yang terletak pada panel depan sisi kanan.

Touchpad-nya sendiri sangat responsif dan telah mendukung kapabilitas Windows gesture. Misalnya, kita bisa menggunakan dua jari untuk fungsi scrolling, tiga jari menyapu ke bawah untuk menampilkan desktop, tiga jari ke atas untuk multitasking view, dan tiga jari ke samping kanan atau kiri untuk berpindah antar aplikasi, dan lainnya.

review-laptop-hp-spectre-x360-13

Laptop ini juga dilengkapi aksesori stylus yang disebut HP digital pen untuk menulis, menggambar, mencoret-coret catatan atau mentransformasikan ide di kepala secara natural, hingga sebagai alat yang powerful bagi desainer.

Layar HP Spectre x360 13

review-laptop-hp-spectre-x360-13

Sesuai namanya, laptop ini mengusung layar sentuh IPS berukuran 13,3 inci yang disebut micro-edge. Di mana bagian bezel sampingnya cukup tipis, tetapi bagian atas dan bawahnya masih agak tebal.

Resolusi dan lapisan layar yang menyelimutinya berbeda-beda, dari enam varian HP Spectre x360 13 yang tersedia ada tiga konfigurasi yang ditawarkan.

Pertama, resolusi Full HD (1920×1080 piksel) dengan finishing BrightView (glossy). Kedua, resolusi Full HD dengan fitur HP Sure View Integrated Privacy Screen (anti-glare). Ketiga, resolusi 4K (3840×2160 piksel) dengan finishing BrightView.

Unit HP Spectre x360 13 yang kami review memiliki konfigurasi yang kedua. Dengan menekan tombol F1, saya bisa langsung mengaktifkan mode private. Di mana sudut pandang layar berkurang drastis, sehingga sukar terlihat dari sisi kanan maupun kiri.

Island-style Keyboard

Jenis keyboard yang digunakan pada HP Spectre x360 13 ialah island-style keyboard atau disebut juga chiclet keyboard. Di mana jarak antar tuts-nya lebih lapang sehingga typo saat mengetik bisa berkurang.

Keyboard HP Spectre x360 13 ini juga sudah dilengkapi backlit. Selain untuk mempermudah aktivitas ketik mengetik pada kondisi temaram, backlit juga menambah nilai estetika.

Uniknya dengan menekan tombol F5, kita bisa mengatur level output backlit pada keyboard bahkan menonaktifkannnya. Satu lagi, keyboard ini memiliki sensasi tactile sehingga sangat nyaman ketika digunakan dalam aktivitas mengetik.

Performa HP Spectre x360 13

review-laptop-hp-spectre-x360-13

Soal dapur pacu, ada tiga konfigurasi berbeda dari total enam varian. Satu varian menggunakan Intel Core i5 processor dengan RAM 8GB (DDR4-2400 SDRAM) dan storage 256GB (PCIe NVMe M.2 SSD).

Kemudian, ada empat varian dengan konfigurasi Intel Core i7 processor dengan RAM 16GB dan storage 512GB SSD. Satu lagi, varian tertinggi membawa storage sebesar 1TB SSD.

Unit yang kami review menggunakan konfigurasi kedua yakni Intel Core i7-8565U processor generasi ke-8 Whiskey Lake yang menawarkan 4 core dan 8 thread. Dengan integrated graphics card Intel UHD Graphics 620, RAM 16GB single channel, dan storage 512GB SSD.

Kombinasi spesifikasi tersebut sudah kencang dan memadai menangani berbagai aktivitas ber-laptop kalangan profesional, baik itu pebisnis, pekerja modern, hingga content creator.

Berikut adalah hasil bencmark HP Spectre x360 13 dari sejumlah software:

Daya Tahan Baterai

review-laptop-hp-spectre-x360-13

Selain desain ringkas dan prosesor gegas, faktor pendukung utama bagi yang kerap bekerja secara mobile ialah daya tahan baterainya. HP menggunakan baterai 4-cell 61 Wh Li-ion yang diklaim mampu bertahan hingga 22 jam 30 menit, tentu saja hasilnya akan berbeda tergantung dari penggunaan laptop.

review-laptop-hp-spectre-x360-13

Saya telah menguji laptop ini berdasarkan berapa lama bisa menonton file video 1080p, laptop terhubung ke jaringan WiFi, dengan tingkat kecerahan layar dan volume suara 50 persen. Hasilnya, HP Spectre x360 13 bisa bertahan selama 12 jam. Artinya, tak perlu repot mencari colokan listrik saat bekerja di luar kantor.

Verdict

review-laptop-hp-spectre-x360-13

Bagi yang memiliki mobilitas tinggi dan dituntut bekerja secara mobile, HP Spectre x360 13 adalah laptop yang nyaris sempurna untuk mendukung fleksibilitas Anda dalam bekerja kapan saja dan di mana saja.

Layar yang hanya 13 inci dan dimensinya yang ringkas, membuatnya mudah dibawa-bawa dan tidak makan banyak tempat baik saat digunakan maupun disimpan. Desain convertible 2-in-1 dengan multi mode penggunaan juga diharapkan dapat memfasilitasi kreativitas penggunanya sesuai keperluan.

Selain itu, laptop ini ditenagai prosesor yang kencang dan daya tahan baterai panjang yang mampu membuat Anda terhubung seharian. HP Spectre x360 13 juga dilengkapi sejumlah fitur yang mendukung kebutuhan generasi prosesional masa kini.

Sebagai laptop premium, HP Spectre x360 13 menyasar untuk memenuhi kebutuhan profesional. Harga yang diusungnya juga cukup tinggi, mulai dari Rp19.499.000 untuk varian dasar dengan Intel Core i5 processor hingga paling mahal Rp28.499.000 dengan storage 1TB SSD.

Tentunya tidak ada laptop yang sempurna, adanya laptop yang dirancang untuk kebutuhan tertentu. Kita sebagai konsumen juga perlu mengetahui persis kebutuhan kita dan membeli sesuai budget atau kemampuan.

Sparks

  • Desain convertible 2-in-1 yang serba guna
  • HP Sure View untuk melindungi privasi
  • Punya fingerprint sensor
  • Ada HP digital pen untuk mentransformasikan ide secara natural

Slacks

  • Minim port, hanya ada satu USB Type-A dan dua USB Type-C
  • Harga premium, relatif mahal

ASUS Perkenalkan Tiga Zenbook Baru di Akhir 2018

Beberapa waktu lalu, ASUS mengadakan acara terakhir mereka di tahun 2018. Kali ini, ASUS kembali memperkenalkan laptop yang khusus ditujukan untuk kelas premium. Laptop tipis ini kerap dikenal dengan nama Zenbook. Zenbook sendiri pernah menjadi sebuah pembanding ketipisan antara laptop dengan sistem operasi Windows 10 melawan Macbook Air yang menggunakan sistem operasi Mac OS.

ASUS Zenbook - Galip

Kami pun diundang ke Plataran Menteng oleh ASUS untuk melihat langsung laptop tipis terbaru mereka. Zenbook yang diperkenalkan kali ini mungkin berbeda dengan kebanyakan Zenbook yang ada. ASUS mengubah desain Zenbook yang ada mirip seperti Zephyrous dimana saat layarnya dibuka, bagian bawahnya akan terangkat sekitar 3 derajat, membuat ruang untuk pertukaran udara dan suara. Inilah yang disebut dengan ErgoLift.

ASUS Zenbook Sudut 3 derajat

ASUS menamakan laptopnya dengan kode UX333 untuk 13 inci, UX433 untuk 14 inci, dan UX533 untuk 15 inci. Untuk UX433, ASUS mengklaim bahwa dimensinya mirip dengan sebuah kertas A4. Dengan begitu, UX333 akan berdimensi lebih kecil dari sebuah kertas A4. UX433 sendiri memiliki rasio layar berbanding badannya sebesar 95%.

ASUS Zenbook 14 433

Semua laptop yang dipertunjukkan oleh ASUS tersebut menggunakan dua pilihan prosesor, Core i7 dan Core i5 dengan Intel Core generasi ke 8, Whiskey Lake. Uniknya, versi yang menggunakan Core i7 memiliki sebuah feature baru pada bagian touchpad, yaitu tombol NumPad. Tombol angka tersebut menurut ASUS sampai saat ini masih menjadi sebuah fungsi penting yang memang hilang pada perangkat laptop.

ASUS Zenbook Touchpad

ASUS juga mengklaim bahwa mereka memiliki pendingin yang lebih tipis serta mampu menghembuskan hawa panas lebih kencang ke arah luar laptop. Hal tersebut membuat Zenbook baru ini menjadi lebih adem dibandingkan dengan Zenbook lainnya. Selain itu, discrete graphics juga telah disediakan oleh ASUS, antara NVIDIA GeForce MX150 atau GTX1050.

ASUS Zenbook IR Camera

ASUS juga telah mempersiapkan kamera infra merah pada laptop tipis yang satu ini. Oleh karena itu, sama seperti smartphone Zenfone, Zenbook baru ini nantinya bisa dibuka dengan menggunakan face unlock. Tentunya hal ini akan menambah alternatif keamanan pada sebuah laptop.

ASUS Zenbook Fan

Ketiga laptop ini rencananya akan diluncurkan pada tanggal 17 Januari 2019 nanti. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai harga jual ketiganya. Akan tetapi, kami sudah mendapatkan satu unit Zenbook UX433 untuk dicoba lebih lanjut. Oleh karena itu, tunggu saja kehadiran review di DailySocial.

ASUS Zenbook 13 Daleman

 

Microsoft Kabarnya Sedang Garap Laptop Dua Layar ‘Centaurus’, Didukung OS Windows Core

Anda mungkin sudah pernah melihat beragam penjelmaan PC laptop: untuk kerja atau gaming, desktop replacement atau ultrabook, serta varian eksperimental dengan layar tambahan atau tipe ber-touchpad raksasa sebagai pengganti keyboard. Dan di bulan April kemarin, informasi dari pengajuan paten memperlihatkan upaya Dell dalam menciptakan notebook berlayar ganda.

Kali ini, terdengar info mengenai pengembangan laptop dua layar yang dilakukan oleh Microsoft. Dilaporkan sejumlah narasumber pada situs Windows Central, kabarnya selama setahun ke belakang, Microsoft tengah menggarap perangkat Surface baru dengan codename Centaurus. Device ini rencananya akan menjadi produk 2-in-1 berpanel ganda pertama dari Microsoft, dirancang untuk alat pendukung produktivitas.

Seperti Surface Pro, Centaurus merupakan perangkat berstruktur convertible, memungkinkan kita menggunakannya sebagai laptop atau tablet. Namun dukungan dua panel juga memperluas potensi pemakaiannya. Contoh kecilnya, Centaurus dapat dijadikan buku digital serta menyuguhkan mode tablet yang lebih lebar. Dalam pengerjaannya, Microsoft berkolaborasi dengan Intel, dan kedua perusahaan mencoba memastikan agar perangkat bisa menjalankan aplikasi-aplikasi x86.

Informan turut menyampaikan bahwa Centaurus berjalan di sistem operasi Windows Core, yaitu versi baru dari Windows 10. Windows Core dirancang khusus buat perangkat-perangkat berlayar ganda, dimaksudkan untuk memaksimalkan pengalaman penggunaan serta mengoptimalkan manfaat yang disuguhkan dua panel. Selain itu, OS memastikan laptop beradaptasi lebih baik terhadap orientasi pemakaian.

Pengguna dipersilakan mengubah mode kapan pun mereka menginginkannya. Misalnya, ketika Centaurus berada di mode tablet, Anda bisa melipatnya jadi laptop dan Windows Core akan bertransformasi sehingga penyajian input dan UI menyerupai laptop tradisional, lengkap dengan keyboard dan trackpad digital, serta tampilan desktop plus taskbar yang familier.

Windows Core disiapkan agar mampu mengoperasikan software baru dan lama. Namun meski ia dapat menangani program Win32, Anda hanya bisa mengaksesnya dari Microsoft Store. Dalam beberapa tahun terakhir, sang produsen memang terus mengumpulkan app-app Win32 ke platform mereka itu.

Ada peluang Microsoft akan mengumumkan Surface ‘Centaurus’ di musim gugur 2019. Centaurus sendiri bukanlah satu-satunya perangkat dua layar yang tengah produsen kerjakan. Sejak berbulan-bulan silam, kita telah mendengar rumor soal Andromeda, disiapkan sebagai tablet atau boleh jadi smartphone. Narasumber mengabarkan bahwa keduanya masih jadi fokus Microsoft, dan Andromeda tengah dikembangkan secara internal. Namun untuk saat ini, Microsoft lebih memprioritaskan Centaurus.

Header: PC World.

ASUS Zenbook 15 UX580 Diluncurkan: Touchpad Layar Pertama

Saat semua laptop 2 in 1 memiliki tingkat ketipisan yang kurang lebih sama, tentu saja saat itu pula para produsen harus memikirkan keunikan baru yang mampu menarik para konsumennya. Salah satu produsen yang melakukan cara tersebut adalah ASUS. Hal tersebut diumumkan oleh ASUS pada tanggal 15 November 2018 lalu bertempat di restoran Eastern Oppulence.

ASUS Zenbook UX580 LAunch

ASUS meluncurkan sebuah laptop 2 in 1 dengan nama Zenbook 15 UX580. Keunikan yang dimiliki adalah touchpad pada laptop ini merupakan sebuah layar sentuh yang tidak hanya berfungsi sebagai mouse, tetapi bisa sebagai layar kedua. Jadi, pengguna bisa bekerja sambil menonton dengan dua layar yang berbeda.

Laptop ASUS yang terbaru ini bakal menyasar pada konsumen profesional, fotografer, desainer 3D, dan kreator konten. Hal tersebut membuat mereka bakal terbantu karena memiliki dua buah layar. Layar utamanya sendiri memiliki resolusi 4K UHD (3840×2160 pixel) dengan tingkat
kecerahan hingga 400nits.

ASUS Zenbook UX580

Untuk spesifikasinya adalah sebagai berikut:

Prosesor Intel® Core™ i7-8750H Processor, 8M Cache, up to 4.10GHz
GPU Intel UHD 630
RAM 16GB 2400MHz LPDDR3
Penyimpanan 1 TB PCIe 3.0 NVMe SSD
Baterai 71 Whrs 8 Cell Lithium-Polymer Battery
Dimensi 365 x 241 x 189 mm
Berat 1.88 kg
OS Windows 10

Seperti yang sudah dikatakan di atas, Screenpad dapat berfungsi sebagai layar kedua selain untuk menggerakkan pointer mouse. Selain itu, Screenpad juga dapat berfungsi sebagai launcher aplikasi tertentu. Dan, pada saat tertentu, Screenpad juga dapat dimatikan.

ASUS Zenbook UX580 Feat 2

ASUS menjual Zenbook 15 UX580 dengan harga Rp. 35.999.000. Laptop ini juga telah tersedia di toko-toko komputer.

Layar Kedua: Cukup Menyenangkan

Menggunakan dua layar saat memakai komputer memang lebih nyaman. Bisa jadi akan ada masa penyesuaian bagi yang belum terbiasa, namun tambahan layar ini bisa memberikan kegunaan tertentu. Walaupun memiliki perbedaan ukuran dengan layar ‘asli’, tetap saja layar kedua ini bisa jadi nilai tambah. Kami pun mencoba layar kecil Screenpad dari Zenbook 15 UX580.

Selain menyenangkan, Screenpad dapat digunakan sebagai layar cloning maupun extension, seperti layaknya menggunakan dua layar seperti biasa. Asyiknya, kami pun bermain Candy Crush pada layar kedua ini sambil membuka layar Microsoft Edge pada layar utama.

ASUS Zenbook UX580 ScreenPad

Pada Screenpad pun juga bisa dimatikan fungsi penggerak pointer mouse-nya. Jadi, pada saat bermain, kita tidak bakal terganggu dengan pointer yang selalu bergerak ke kanan dan kiri. Hal tersebut sama seperti saat menggunakan layar smartphone.

Kami pun mencoba menggunakan launcher buatan ASUS. Pada layar tersebut, kita bisa langsung mengklik dan membuka beberapa alikasi, termasuk kalkulator. Hal ini tentu sangat membantu saat seorang akuntan membutuhkan perhitungan langsung saat membuka sebuah laporan.

ASUS Zenbook UX580 Kiri

Pengalaman singkat saya ketika mencoba laptop ini cukup menyenangkan. Setidaknya kini ada tambahan fungsi yang bisa dinikmati dengan touchpad yang juga berfungsi sebagai layar sentuh. Semoga kami berkesempatan untuk mencoba laptop ini, sehingga ulasan pengalamannya bisa lebih lengkap.

Review Lenovo Yoga 530: Laptop Ryzen untuk Desainer

Semenjak kehadiran Ryzen, sepertinya AMD kembali memiliki rasa percaya diri dalam mengeluarkan perangkat ‘bergeraknya’. Hal tersebut diperlihatkan dengan banyaknya bermunculan laptop 2-in-1 yang diluncurkan oleh beberapa vendor. Hal tersebut termasuk dari Lenovo dengan Yoga 530 yang baru kami uji ini.

Lenovo Yoga 530 - Feature

Raven Ridge, nama dari arsitektur yang digunakan pada Ryzen 2, memang saat ini dapat menandingi kinerja dari sang penantang AMD. Selain jauh lebih kencang dari arsitektur AMD sebelumnya, Raven Ridge juga lebih hemat daya dibandingkan dengan arsitektur-arsitektur sebelumnya.

Yoga 530 juga dilengkapi dengan sebuah stylus yang selama ini sering digunakan untuk menggambar oleh para desainer atau pekerja kreatif. Dengan kemampuan untuk ditekuk bagian layarnya hingga 360 derajat, membuat laptop ini bisa dioperasikan dengan mode tablet, tenda, maupun berdiri.

Lenovo Yoga 530 - Bawah

Laptop HP Lenovo Yoga 530 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor AMD Ryzen 5 Mobile  2500U 4 Core 8 Thread Clock 2,8 GHz Turbo 3,6 GHz
Graphics AMD Vega 8
RAM / HDD 2 x 4GB DDR4 2666 MHz / 256GB SSD M.2
Layar / Resolusi 15,6” LED Backlit / 1366×768
Port ekspansi USB-C, USB 3.0, Audio 3,55mm port, HDMI, slot SD
Baterai 45 Whrs Polymer Fast Charging
Kamera HD
Dimensi 328 x 229 x 17.6 mm
Bobot 1,6 kg

Untuk hasil CPU-Z dan GPU-Z dari laptop Lenovo Yoga 530 adalah sebagai berikut:

Dengan spesifikasi di atas dan memiliki desain yang unik, Lenovo Yoga 530 memiliki harga Rp. 11.799.000. Terlihat mahal memang, akan tetapi dengan menggunakan Ryzen 5 dengan Vega 8 yang memiliki dimensi tipis serta mampu ditekuk sampai 360 derajat, sepertinya harga tersebut tidaklah terlalu tinggi.

Seperti biasa, Lenovo memiliki charger yang berbobot ringan. Selain itu, tidak ada kabel tebal yang mengganggu pada perangkat pengisi daya baterai ini.

Lenovo Yoga 530 - Charger

Desain

Laptop Lenovo Yoga 530 yang kami dapatkan memiliki warna hitam keabu-abuan. Pada bagian badan atas yang terbuat dari plastik polikarbonat menggunakan desain matte finishing. Hal ini selain mempercantik juga membuat bagian atasnya menjadi tidak lebih licin.

Lenovo Yoga 530 - Kiri

Layar yang dimiliki oleh laptop ini sebesar 14 inci yang dimuat dalam dimensi laptop 13 inci. Dengan begitu, laptop ini tidak memuat tata letak keyboard yang penuh. Keyboard-nya sendiri menggunakan tipe model chiclet. Untuk speaker-nya, Lenovo bekerja sama dengan Harman Kardon sehingga membuat suara yang dikeluarkan lebih nyaring saat dipakai menonton video.

Lenovo Yoga 530 - Kanan

Laptop yang satu ini memiliki besar  328 x 229 x 17.6 mm, memuat layar dengan ukuran 14 inci yang memiliki resolusi 1920 x 1080. Untuk bobotnya, Lenovo Yoga 530 memiliki berat sekitar 1600 gram, termasuk baterai, yang sehingga dapat membuat punggung terasa nyaman saat dibawa dengan tas ransel. Berat tersebut belum termasuk charger-nya yang memang cukup ringan untuk dibawa.

Lenovo Yoga 530 - 180 degree

Lenovo mempersenjatai laptop yang satu ini dengan sebuah stylus dengan nama Lenovo Active Pen 2. Dengan versi kedua ini, Lenovo memberikan fungsi tambahan pada saat menggambar dengan berbagai tekanan. Hal ini membuat Yoga 530 lebih natural pada saat digunakan untuk menggambar desain.

Lenovo Yoga 530 - Stylus

Lenovo Yoga 530 dijual dengan terinstalasi Windows 10 Home Single Language dari pabriknya. Tentu saja hal ini membuat para pengguna tidak lagi harus melakukan instalasi sistem operasi pada saat membeli laptop ini, kecuali ingin berganti ke Linux.

Kinerja

Lenovo Yoga 530 menggunakan AMD Raven Ridge dengan prosesor quad core octa  thread Ryzen 5 Mobile 2500U dengan Thermal Design Power 15 Watt. APU Ryzen 5 Mobile ini sendiri memang diciptakan oleh AMD untuk bersaing dengan Intel Core i5. Oleh karena itu, laptop ini bisa dibilang akan mampu dalam menjalankan software editing gambar maupun video.

Menggunakan Integrated Graphics Processor (IGP) terbaru dari AMD, yaitu VEGA 8, tidak berarti laptop ini dapat bermain game-game baru dengan setting tertinggi. Walaupun sudah menggunakan RAM dual channel, VEGA 8 belum dapat memainkan beberapa game dengan lancar.

Dapat dilihat bahwa kinerja dari VEGA 8 belum dapat mengalahkan laptop AMD yang menggunakan Radeon 460. Akan tetapi, VEGA 8 sendiri sudah lebih dari mumpuni untuk menjalankan game-game yang digunakan untuk esports saat ini seperti DOTA II dan CS:GO.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 4 jam 30 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

HP Luncurkan Laptop 2 in 1 dengan AMD Ryzen: Envy X360 13

Saat ini, AMD sepertinya sedang mengembangkan sayapnya di perangkat laptop 2 in 1. Bekerja sama dengan vendor-vendor kelas atas, AMD pun yakin bahwa prosesor Ryzen terbarunya mampu berjalan dengan daya rendah namun memiliki kinerja tinggi. Salah satu partner yang mengeluarkan laptop 2 in 1 bertenagakan APU AMD adalah HP.

HP Envy x360 13 - Launch

HP meluncurkan Envy x360 13 di klub Empirica SCBD Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018 yang lalu. APU yang digunakan pada laptop ini adalah Ryzen generasi kedua yang hemat daya.

Dengan menggunakan kata 360, menunjukkan bahwa HP Envy ini mampu dibuka sampai dengan 360 derajat. Hal tersebut membuatnya dapat dipakai dengan mode laptop seperti biasanya, mode tenda untuk menonton, dan mode tablet.

HP Envy x360 13 - Cover

HP sendiri memasarkan Envy x360 13 ini menyasar pada pangsa pasar pekerja konten kreatif. Hal tersebut dikarenakan bobot dari laptop 2 in 1 ini yang hanya 1,27 kg saja namun memiliki kinerja yang tinggi.

“HP memahami kebutuhan para pekerja kreatif di Indonesia dan kami terus memberikan inovasi yang membantu para multitasking content creator dalam menghidupkan brand pribadi mereka dan berani mengekspresikan kreativitas ketika bekerja maupun menikmati waktu luang,” ungkap David Tan, President Director HP Indonesia. “Apapun profesinya, baik fotografer, ilustrator, vlogger, atau desainer, produk-produk premium kami dengan desain ramping dan stylish mewakili hal-hal terbaik dalam hidup yang mendorong Anda mengeluarkan kreativitas terhebat.”

HP Envy x360 13 - Flat mode

HP Envy x360 13 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R7 2700U 4 core 8 Thread 2,2 GHz Turbo 3,8 GHz

AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz

GPU IGP AMD VEGA 10 / VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 512 GB SSD NVMe
Layar 13.3″ FullHD IPS Gorilla Glass NBT
Bobot / Dimensi 1,27 kg / 306.7 x 214.6 x 14,9 mm
Baterai 53,2 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 16.499.000 dan Rp. 14,999,000

Laptop yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan fast charging, yang membuatnya dapat terisi 50% selama 45 menit saja. Selain itu, HP juga menyediakan stylus secara terpisah yang bisa digunakan layaknya pena pada laptop ini.

Untuk bagian suara, HP sudah menanamkan speaker buatan Bang & Olufsen sebanyak empat buah.

HP Envy x360 13 - Laptop mode

Upgrade RAM

RAM juga menjadi hal penting pada HP Envy x360 13. HP sudah menyediakan RAM sebesar 2×4 GB atau 8 GB Dual Channel pada laptop yang satu ini. Lalu apakah RAM yang ada bisa ditambah?

Untuk mengejar ketipisan yang ada pada HP Envy x360 13 ini, RAM yang ada harus tertanam langsung pada motherboard-nya. Hal tersebut tentu mengindikasikan bahwa RAM yang ada pada laptop ini sudah tidak bisa di-upgrade lagi.

HP Envy x360 13 - Laptop Mode 2

HP juga tidak menyediakan versi dengan RAM yang lebih besar untuk Envy x360 13 ini. Mereka mengatakan bahwa karena memang tidak di desain untuk bermain game, RAM dengan kapasitas 8 GB tentu saja sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan.

AMD Ryzen Hanya untuk Envy?

Secara terpisah, kami sempat menanyakan kepada bapak David Tan, President Director HP Indonesia, apakah seri Ryzen tipis hanya akan hadir pada Envy saja. HP juga memiliki seri premium Spectre yang selama ini memiliki kinerja yang biak dengan dimensi yang tipis.

HP Envy x360 13 - Workplace

David tidak menyangkal bahwa nantinya tidak ada Spectre berbasis Ryzen. Hal tersebut dikarenakan kemitraan AMD dengan HP sudah terjalin sejak lama. HP juga menjadi salah satu vendor yang sering meluncurkan produk berbasis AMD.

Begitu juga dengan halnya Omen. Produk gaming dari HP ini juga tidak disangkal kehadirannya dengan menggunakan AMD Ryzen. Secara global sendiri, Omen dengan basis Ryzen juga sudah beredar luas, namun memang kehadirannya di Indonesia masih senyap.

HP pun meminta para konsumen untuk menunggu hadirnya laptop dengan dapur pacu AMD Ryzen yang bakal muncul pada tahun 2018 ini.

Lenovo Luncurkan Yoga 530: Berbasis AMD Ryzen 2

Selama ini, perangkat 2 in 1 yang dikeluarkan oleh Lenovo dengan nama Yoga selalu menggunakan prosesor buatan Intel. Hal tersebut dikarenakan prosesor dari Intel memiliki sebuah lini yang memang memakan daya yang cukup kecil. Namun kali ini hal tersebut berubah.

Yoga 530 Ryzen - Launch

AMD selaku pemilik APU AMD Ryzen saat ini memiliki sebuah chipset yang memiliki Thermal Design Power (TDP) sebesar hanya 15 watt saja. Dengan arus sekecil itu, AMD sudah menyematkan prosesor Zen dengan graphics terintegrasi VEGA 8. APU tersebut adalah AMD Ryzen R5 2500U.

Yoga 530 Ryzen

Laptop 2 in 1 dengan APU AMD Ryzen R5 2500U tersebut diperkenalkan oleh Lenovo pada tanggal 7 Agustus 2018 bertempat di Jia Resto Shangri La – Jakarta. Lenovo memberi nama Yoga 530 pada laptop yang satu ini.

Yoga 530 Ryzen Stand Mode

Sama seperti laptop 2 in 1 pada lini Yoga lainnya, Yoga 530 mampu dibuka hingga 360 derajat sampai belakang. Hal ini berarti bahwa Yoga 530 dapat digunakan dengan mode laptop biasa, mode stand dimana sisi keyboard menjadi penyangga laptop, mode tent yang berbentuk seperti tenda untuk digunakan saat menonton video, dan mode tablet yang memutar sisi keyboard sampai 360 derajat.

Yoga 530 Ryzen Tent Mode

Engsel yang digunakan pada Lenovo diklaim mampu bertahan lama. Pihak Lenovo pun mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada engsel/hinge yang rusak pada pusat servis Lenovo.

Yoga 530 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz
GPU IGP AMD VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 256 GB SSD NVMe
Layar 14″ FullHD IPS
Bobot / Dimensi 1,6 kg / 328 x 229 x 17,6 mm
Baterai 46,8 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 11,799,000

Yoga 530 Ryzen - Stylus

Lenovo Yoga 530 juga memiliki sebuah stylus dengan nama Lenovo Active Pen. Sayangnya, pena ini dijual secara terpisah. Pena ini mampu mengemulasi sebuah pulpen dan bisa menggambar pada layar dengan menggunakan fasilitas dari Windows 10 yaitu Windows Ink.

Yoga 530 Ryzen Tablet Mode

Gaming Laptop?

Saat di wawancara, Deddie Sionader, 4P Manager & T1 Tablet Lenovo Indonesia mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 bukanlah gaming laptop. Hal itu dikarenakan dengan nama Yoga, sebuah laptop tidak diciptakan untuk khusus bermain game, tetapi merupakan sebuah 2 in 1 saja.

Jika sebuah laptop dipasarkan untuk bermain game, maka nama dari perangkat tersebut akan disebut Legion. Namun, Deddie mengatakan bahwa Lenovo Yoga 530 merupakan sebuah 2 in 1 yang dapat digunakan untuk bermain game.

Yoga 530 Ryzen Game Frame Rate

Saat dicoba menggunakan Yoga 530 untuk bermain game League of Legend, laptop yang satu ini ternyata mampu menjalankannya pada frame rate yang cukup tinggi. Saat bermain, frame rate berada pada 70-99 FPS. Hal tersebut cukup baik mengingat laptop yang satu ini didesain bukan untuk bermain game.

Laptop tersebut juga tidak terasa panas saat bermain game League of Legend. Saat bermain pun, laptop tidak ditancapkan ke adaptor sehingga permainan berjalan saat menggunakan baterai. Dengan klaim baterai yang panjang serta bobot yang cukup ringan, tentu saja membuat penggunanya bisa bermain di mana saja.

ASUS Luncurkan Dua Zenbook UX331 Baru, Salah Satunya Tahan Diinjak!

Tampilan dan spesifikasi ultrabook kerap mencuri perhatian konsumen di Indonesia. Selain memiliki bobot yang ringan, dimensinya yang ramping juga akan terlihat gaya. Apalagi, ultrabook selalu ditenagai oleh prosesor kelas atas.

 

Perpaduan itu ditambah oleh ASUS dengan mengeluarkan ultrabook baru yang bernama UX331, yang memiliki dua varian. ASUS pun mengundang para wartawan dalam acara peluncuran yang diadakan pada Eastern Opulence pada tanggal 24 Juli 2018.

ZenBook UX331UAL

Varian pertama adalah ZenBook UX331UAL yang memiliki standar militer. Laptop ini menggunakan chassis magnesium alloy sehingga membuatnya kuat. Ketebalan perangkat hanya 13,9 mm saja dengan bobot ringan, 985 gram.

ZenBook UX331UAL

Saya pun diberi kesempatan untuk menguji kekuatan dari ZenBook UX331UAL ini. Pengujian dilakukan dengan menginjak ultrabook saat dalam keadaan tertutup selama beberapa detik. Kemudian ternyata perangkat tersebut masih bisa menyala dengan normal. Mungkin laptop lain sudah hancur saat saya injak (mengingat berat badan saya yang tidak ringan).

Julianto, Country Product Manager Asus Indonesia, mengatakan bahwa laptop yang satu ini sanggup menahan beban lebih dari 100 kg. Selain itu, UX331UAL juga mampu bertahan saat jatuh pada ketinggian tiga sampai enam meter.

ZenBook UX331UAL (2)

ZenBook UX331UAL menggunakan prosesor empat inti delapan thread Intel Kaby Lake Refresh i5-8250U berkecepatan 3,4 GHz. GPU yang digunakan merupakan Intel UHD 620 yang hemat daya. RAM yang digunakan berkapasitas 8 GB dengan SSD sebesar 256 GB. Harganya mulai dari Rp. 14.299.000.

ZenBook UX331UN dengan NVIDIA

Ultrabook kedua yang diperkenalkan adalah ZenBook UX331UN. Huruf N pada penamaan ini mengacu pada penggunaan discrete graphics NVIDIA GeForce MX150. Sama seperti UX331AL, ultrabook ini memiliki ketebalan 13,9 mm namun bobotnya lebih berat, yaitu 1,12 kg.

ZenBook UX331UN

Berbeda pula dengan ZenBook UX331UAL, ultrabook yang satu ini tidak menggunakan bahan magnesium alloy pada bagian depannya, melainkan plastik polycarbonat dengan finishing glossy. Saat ingin mengambil gambar, Ultrabook ini sudah terhiasi dengan sidik jari para pengunjung. Tentunya ASUS harus memikirkan agar kedepannya bisa membuat desain dengan efek finishing yang sama namun dapat menangkal sidik jari.

ZenBook UX331UN memiliki dua pilihan spesifikasi. Yang pertama menggunakan prosesor Intel Core i7 8850U berkecepatan 4 GHz, RAM 16 GB, dan SSD 512 GB. Varian ini dijual dengan harga Rp. 19.299.000.

ZenBook UX331UN (2)

Satu lagi menggunakan prosesor Intel Core i7 8250U berkecepatan 3,4 GHz, RAM 8 GB, dan SSD 256 GB. Untuk yang satu ini, ASUS menjualnya dengan harga Rp. 16.299.000.

Kedua jenis notebook sudah menggunakan sistem operasi Windows 10 Home asli. Selain itu, ASUS juga memberikan garansi sampai dengan dua tahun untuk kedua laptopini.

Duo HP Spectre Baru Ini Siap Memikat Konsumen Indonesia Dengan Desain dan Performanya

Lineup Spectre terlahir di bulan November 2013 sebagai upaya Hewlett Packard bermain di ranah perangkat komputasi yang prestisius. Produsen PC asal Palo Alto itu memang menyediakan banyak sekali varian laptop, dari mulai untuk gaming, edukasi, sampai fungsi multimedia. Tapi Spectre seolah-olah jadi primadona HP berkat kombinasi desain cantik, portabilitas tinggi, dan performa mumpuni.

Kira-kira sebulan sebelum CES 2018 digelar, HP resmi mendaratkan sepasang Spectre baru di Indonesia. Satu model difokuskan untuk menyuguhkan rancangan menawan, dan saudarinya dititikberatkan pada aspek fleksibilitas tanpa mengorbankan penampilannya. Mereka adalah ‘New’ Spectre 13 dan Spectre 13 x360. Keduanya merupakan penerus rangkaian produk yang telah tersedia di tanah air, masing-masing mengusung pembaruan yang mengesankan.

Spectre 19

‘New’ HP Spectre 13 ialah Spectre berlayar 13-inci generasi kedua, dan saat ini memegang rekor sebagai laptop layar sentuh tertipis di dunia. Hebatnya lagi, dibanding varian 2016, produsen berhasil mengurangi ukuran bezel sebesar 40 (atas) dan 64 (kiri-kanan) persen. HP Spectre 13 x360 2017 sendiri telah memenangkan beragam penghargaan desain. Tak cuma itu, performa baterainya memperoleh upgrade besar-besaran, kabarnya merupakan ultrabook convertible quad-core dengan daya tahan baterai paling lama.

Spectre 18

 

HP Spectre 13

Laptop ini akan memukau Anda lewat pandangan pertama. Desainnya sangat anggun dan tubuhnya hanya berketebalan 10,4mm saja. Konstruksi body-nya dibuat secara cermat dari lempengan aluminium, dikombinasikan dengan bahan serat karbon dan tembaga. Berdasarkan diskusi bersama salah seorang staf HP, Spectre 13 tampaknya mengadopsi inspirasi desain dari objek yang familier bagi manusia: buku. Arahan ini menyebabkan laptop terasa natural ketika ditenteng dan dibawa-bawa.

Spectre 1

Spectre 3

Di sana, HP membubuhkan panel touchscreen seluas 13,3-inci dengan opsi resolusi hingga 4K. Menurut produsen, layar UHD sangat berguna untuk memaksimalkan pengalaman menikmati video serta esensial dalam bidang olah grafis atau video. Display turut dilindungi oleh kaca Corning Gorilla khusus notebook agar tak mudah baret, sehingga Anda tak perlu ragu buat memanfaatkan sepenuhnya fungsi layar sentuh tersebut.

Spectre 6

Spectre 8

Selanjutnya, produsen memindahkan speaker ke area atas dekat layar agar output suara lebih optimal. Sistem audio di Spectre 13 anyar tersebut boleh dibilang istimewa karena telah menggunakan teknologi Bang & Olufsen. Dengan relokasi unit speaker, HP dapat menghidangkan area keyboard ber-backlight putih serta touchpad yang lebih luas. Fungsi home, page up/down dan end kini disuguhkan lewat tombol dedicated.

Spectre 5

Spectre 2

Sebagai otaknya, HP menyematkan prosesor Intel Core generasi ke-delapan (ada opsi i5 ataupun i7), kemudian membekalinya dengan RAM LPDDR3 sampai 16GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe hingga 1TB. Spectre 13 tak lupa ditopang teknologi fast charging, baterainya bisa terisi 50 persen cukup melalui proses isi ulang selama setengah jam; lalu di sana terdapat pula kamera inframerah yang siap menunjang Windows Hello.

Spectre 16

Spectre 20

 

HP Spectre 13 x360

Sama seperti Spectre 13, tubuh Spectre x360 dibentuk dengan detail dari bongkahan aluminium lewat proses CNC milling. HP berhasil menipiskan tubuhnya dari 13,9mm di model 2016 menjadi 13,6mm, lalu memangkas area bingkai layar ‘Micro-edge’ di kiri dan kanan sebesar 1,6 persen – jadi 5,5mm. Layaknya ultrabook convertible sekelas, perangkat siap mendukung mode pemakaian berbeda: laptop, tent, presentasi atau tablet.

Spectre 12

Spectre 10

Layar Spectre x360 2017 juga memiliki spesifikasi hampir serupa saudari clamshell-nya itu, menyuguhkan panel 13-inci serta pilihan resolusi sampai UHD, dan sudah diproteksi oleh Gorilla Glass NBT. HP membundel paket penjualan x360 bersama unit HP Stylus tersertifikasi Windows Ink, sehingga para desainer serta seniman bisa segera berkarya begitu perangkat ini dikeluarkan dari bungkusnya.

Spectre 13

Spectre 14

Susunan hardware Spectre x360 juga mirip New Spectre 13. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core generasi ke-delapan, RAM LPDDR3 maksimal  16GB, dan SSD 1TB. Selanjutnya, baterai built-in ultrabook ini bisa menjaganya tetap menyala sampai 16,5 jam (khusus di varian FHD, panel 4K tentu akan mengonsumsi lebih banyak daya). Laptop turut dilengkapi sensor gyroscope, speaker Bang & Olufsen, fitur fast charging, dua buah port USB type-C berteknologi Thunderbolt 3, microSD card reader, serta sensor pemindai sidik jari.

Spectre 11

 

Harga & ketersediaan

HP Spectre 13 dan Spectre 13 x360 akan tersedia secara merata di Indonesia pada akhir bulan Januari 2018. Saat ini, HP sudah membuka gerbang pre-order via Blibli, akan berlangsung hingga tanggal 7 Januari nanti. Spectre 13 dan Spectre 13 x360 masing-masing dibanderol seharga Rp 24 juta dan Rp 18,5 juta. 100 pemesan pertama berhak mendapatkan headphone premium Bang & Olufsen Beoplay H4 serta Beoplay H3 secara cuma-cuma.

Spectre 7

Spectre 8

Spectre 4

Spectre 9

Usung Android dan App Parental Control Family Link, Laptop 2-in-1 Tanoshi Sempurna Buat si Buyung

Bidang pendidikan telah lama jadi perhatian perhatian para raksasa teknologi. Saat ini, Anda tak akan kekurangan pilihan sewaktu mencari perangkat penunjang edukasi. Kita bisa memilih berbagai macam Chromebook, atau menggunakan Endless OS baik di PC baru ataupun di perangkat yang sudah dimiliki tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Kendalanya mungkin adalah, generasi muda kita saat ini lebih familier dengan ekosistem perangkat bergerak dibanding komputer personal. Hal tersebut tidak mengherankan, orang tua biasanya lebih mudah meminjamkan smartphone ketimbang PC. Aspek ini merupakan salah satu kekuatan utama dari notebook 2-in-1 buatan startup asal Silicon Valley bernama Tanoshi.

Tanoshi 2-in-1 ialah laptop convertible yang dirancang dengan berlandaskan empat gagasan: menyenangkan, aman, siap mendukung edukasi dan terjangkau; ditujukan bagi kalangan pra-remaja. Perangkat ini merupakan salah satu PC pertama yang ditunjang oleh fitur Family Link, yaitu aplikasi parental control baru punya Google. Untuk sistem operasinya, Tanoshi memanfaatkan platform Android 7.0 Nougat.

Tanoshi 2-in-1

Tanoshi mengusung struktur detachable; bagian utamanya bekerja layaknya tablet mandiri, dibekali layar sentuh 10,1-inci beresolusi HD, bisa dilepas dari unit keyboard. Papan ketik tersebut menyuguhkan bagian-bagian yang umumnya hadir di PC 2-in-1: tombol chiclet ber-layout tenkeyless enam baris serta touchpad tepat di tengah-tengah wrist rest. Bedanya, tombol Function sudah disesuaikan dengan fungsi Android, lalu tombol menu Start ‘Windows’ digantikan oleh shortcut emoji.

Perangkat ini mengusung spesifikasi hardware setara tablet kelas menengah. Saya belum dapat menemukan tipe prosesor yang Tanoshi gunakan, tetapi ia ditunjang oleh RAM sebesar 2GB, penyimpanan internal 32GB (bisa ditambah 32GB lagi via microSD), baterai 5.000mAh, dibekali sepasang speaker stereo, serta dilengkapi kamera belakang 5-megapixel dan kamera depan 2-megapixel. Produsen menawarkan tiga pilihan warna, yaitu merah muda, biru dan hijau.

Tanoshi 2

Family Link tentu saja jadi fitur andalan di sana. Diluncurkan pada bulan Maret 2017 silam, app ini memungkinkan orang tua mengawasi konten yang dikonsumsi buah hati, serta mempersilakan mereka mengendalikan device dari jarak jauh. Lewat Family Link, kita juga dapat menentukan aplikasi-aplikasi apa saja yang tidak bisa diunduh oleh anak-anak serta menentukan ‘waktu tidur’ sehingga perangkat tak bisa diakses di waktu-waktu tertentu.

Rencananya, produsen akan membuka gerbang pre-order Tanoshi 2-in-1 melalui situs crowdfunding Kickstarter di tanggal 14 September 2017. Produk dijajakan di harga terjangkau, hanya US$ 200.

Via VentureBeat.