Alienware Perkenalkan Laptop Gaming Tertipisnya

Karena difokuskan pada performa hardware, banyak orang mulai menoleransi desain notebook gaming yang bulky dengan bobot yang tidak menyehatkan bagi tulang punggung jika Anda harus membawa-bawanya setiap hari. Tapi sejak beberapa tahun silam, sejumlah produsen mulai mencoba menerapkan prinsip ultra-thin pada perangkat komputasi berkinerja tinggi.

Saat ini tak sulit bagi kita untuk menemukan laptop gaming berenampilan tipis. Dan mungkin melihat perubahan karakteristik konsumen, satu nama sepuh di segmen gaming high-end turut terpanggil buat menyediakan perangkat berkonsep serupa. Hari Kamis kemarin, Alienware resmi memperkenalkan M15, sebuah notebook gaming paling ramping dan berbobot paling ringan buatan tim pimpinan Frank Azor itu.

Alienware M15 sepertinya merupakan pelanjut lini M yang sempat absen dari peredaran. Arahan desain yang diambil produsen cukup familier, yaitu memampatkan layar 15,6-inci ke tubuh ber-form factor 14-inci dengan cara meminimalkan lebar bingkai (terutama frame sampingnya), serta menyisakan ruang lapang di bagian atas layar sehingga webcam tetap bisa ditempatkan di sana.

Alienware M15 2

Laptop memang belum memecahkan rekor desain tertipis, namun M15 jauh lebih ramping dari sepupu-sepupunya, dengan ketebalan cuma 21-milimeter dan bobot 2,16-kilogram. Penampilannya ini bahkan lebih mungil dan enteng dibandingkan notebook gaming 13-inci yang pernah Alienware buat. Salah satu aspek unik lain di sana ialah, produsen tetap bisa memasukkan papan ketik enam baris ber-numpad – ketika varian 15-inci terdahulu tidak memilikinya.

Alienware M15 1

Membahas sedikit soal sistem input, Alienware telah memperbarui keycap  di keyboard-nya, kali ini M15 menggunakan desain chiclet sembari tetap mempertahankan eksistensi dari pencahayaan RGB berbasis zona. Lalu bagian touchpad-nya diposisikan agak ke pinggir kiri, dibuat sejajar dengan tombol spasi. Selanjutnya, produsen memutuskan untuk mengintegrasikan tombol mouse ke dalam touchpad.

Alienware M15 3

Alienware M15 ditawarkan dalam beberapa konfigurasi. Anda dapat memilih model berkartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070 Max-Q, mencantumkan RAM sampai 32GB, menggunakan storage berbasis SSD 1TB atau membubuhkan Intel Optane, kemudian dipersilakan menentukan spesifikasi layar: antara FHD 60Hz yang ekonomis, 1080p dengan refresh 144Hz, atau panel 4K UHD 60Hz. Untuk prosesornya, tersedia opsi mulai Intel Core i5 generasi kedelapan.

Aspek lain di laptop gaming yang harus dikompromi oleh konsumen adalah harga. Namun menariknya, Alienware menawarkan M15 di harga yang tergolong kompetitif, dibanderol mulai dari US$ 1.100 buat versi entry-level-nya. Produk rencananya akan dipasarkan di tanggal 25 Oktober nanti.

Via The Verge & TechRadar.

Alienware Luncurkan Headset Gaming Wireless Pertamanya Beserta Mouse Gaming Baru

Mungkin tidak banyak dari yang kita tahu, akan tetapi Alienware sebenarnya sempat punya headset gaming-nya sendiri di tahun 2009 lalu. Usai vakum begitu lama di segmen ini, Alienware memutuskan untuk bersaing kembali lewat sebuah headset gaming wireless perdananya, yang diberi nama sesimpel Alienware Wireless Headset.

Seperti halnya mayoritas headset gaming lain di pasaran, virtual surround 7.1 menjadi salah satu fitur unggulan Alienware, plus dentuman bass yang mantap katanya. Kinerjanya dalam mereproduksi suara ini ditunjang oleh driver Neodymium berdiameter 40 mm yang tertanam di masing-masing earcup.

Alienware Wireless Headset

Soal desain, ia tampak sangat, well, sangat Alienware. Bantalan telinganya terbuat dari bahan fabric, yang diyakini lebih efektif menjaga telinga tidak terlalu panas dalam durasi yang lama. Sebuah mikrofon noise cancelling telah tersedia, dan bisa disingkirkan saat tidak diperlukan.

Sebagai produk gaming yang keluar di tahun 2018, mustahil perangkat ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan warna-warni, dan headset ini pun kompatibel dengan sistem pencahayaan AlienFX. Rencananya Alienware Wireless Headset bakal dipasarkan secara global mulai 11 Juni, dengan banderol harga $229.

Alienware Elite Gaming Mouse / Alienware
Alienware Elite Gaming Mouse / Alienware

Di samping headset, Alienware juga menyingkap versi baru dari Elite Gaming Mouse. Kustomisasi masih menjadi fitur unggulan, dan versi barunya bahkan lebih lengkap lagi, dengan total empat ‘sayap’ yang bisa dilepas-pasang sesuai kebutuhan.

Dari keempat side wing itu, dua mengemas dua tombol ekstra, sedangkan dua lainnya mengemas empat tombol ekstra, jadi pengguna tinggal menyesuaikan dengan gaya bermainnya. Selain itu, pengguna juga dibebaskan mengadaptasikan bentuknya lewat kombinasi side wing ini; bisa ambidextrous atau ergonomis.

Alienware Elite Gaming Mouse

Untuk menyesuaikan bobot mouse, tersedia empat pemberat yang masing-masing berbobot 5 gram. Sistem pencahayaan AlienFX pastinya tidak ketinggalan, demikian pula tombol pengaturan DPI sampai lima tingkatan. Di Amerika Serikat, mouse ini akan dijual seharga $90 mulai akhir Juli mendatang.

Sumber: Engadget dan Wccftech.

Alienware Sulap Kamar di Hotel Hilton Panama Menjadi Surganya para Gamer

Saya bukan gamer hardcore, tapi setiap hari saya selalu menghabiskan setidaknya satu sampai dua jam untuk bermain game. Satu-satunya saat di mana saya tidak bermain game sama sekali dalam sehari adalah ketika masa liburan tiba, dan saya bertamasya bersama keluarga.

Namun di luar sana, rupanya ada banyak orang yang benar-benar tidak bisa lepas dari jeratan game, bahkan selagi mereka melancong. Hal ini bisa dibuktikan dari kerja sama antara jaringan hotel Hilton dan Alienware (Dell): mereka menyulap satu kamar di Hilton Panama menjadi surganya para gamer.

Alienware Room Hilton Panama

Sederet perangkat gaming kelas sultan telah dijejalkan ke dalam kamar 2425 di hotel tersebut, ditata dengan rapi di satu zona khusus di samping sepasang ranjang besar. Bintang utamanya adalah desktop PC Alienware Aurora, dengan spesifikasi meliputi prosesor Intel Core i7-8700, GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti dan RAM DDR4 32 GB.

PC tersebut menyambung ke TV OLED 4K berukuran 65 inci, serta sistem audio surround 5.1. Penggemar virtual reality pun tidak dilupakan, mengingat ada headset Oculus Rift yang juga menyambung ke PC tersebut. Kendati demikian, yang paling mengundang decak kagum adalah ‘singgasana’ yang berada tepat di depan setup ini.

Alienware Room Hilton Panama

Tentu saja ini bukan sembarang kursi, melainkan kursi simulator yang dirancang untuk memberikan sensasi immersive di sepanjang sesi gaming, terutama ketika bermain game VR. Bahannya terbuat dari perpaduan aluminium dan serat karbon, plus teknologi Outlast besutan NASA, yang pada dasarnya berfungsi untuk menyerap panas sehingga gamer bisa tetap duduk dengan nyaman di atasnya.

Di belakang kursi tersebut, ada setup lain yang terdiri dari laptop Alienware 15 dengan prosesor Core i7-7700HQ, GPU GTX 1070 dan RAM DDR4 32 GB, yang menyambung ke monitor curved 34 inci. Periferal pendukungnya tentu juga disuplai oleh Alienware, plus sepasang controller Xbox Elite.

Alienware Room Hilton Panama

Bagi yang berencana berkunjung ke Panama, kamar hotel kelas gamer hardcore ini sudah bisa dipesan sejak tanggal 19 April kemarin dengan tarif $349 per malam. Dari perspektif lain, ini merupakan salah satu contoh pemanfaatan gaming sebagai objek wisata – sekaligus materi promosi yang bombastis tentunya.

Sumber: HomeCrux dan Xataka.

Fasilitas Baru nan Mewah Team Liquid Adalah Bukti Pesatnya Pertumbuhan Industri Esport

Bagi yang mengikuti perkembangan esport, nama Team Liquid pasti sudah terdengar familier di telinga Anda, terutama sejak tim Dota 2-nya menjuarai turnamen paling bergengsi The International tahun lalu. Selain mendatangkan hadiah sebesar $10,8 juta, prestasi luar biasa tersebut tentu saja menjadi motivasi Team Liquid untuk terus mengasah talenta masing-masing atletnya.

Salah satu caranya adalah dengan membangun pusat latihan baru yang demikian mewah, jauh melebihi ekspektasi kita terhadap tempat berlatihnya suatu tim esport. Fasilitas baru tersebut bisa dianggap sebagai kado istimewa dari salah satu sponsor utama Team Liquid, yakni Alienware, yang sudah menemani tim asal Belanda tersebut selama enam tahun.

Maka dari itu, jangan kaget melihat nama Alienware Training Facility terpampang di gedung seluas ± 740 meter persegi itu. Lokasinya berada di kota Santa Monica, tidak jauh dari kantor pusat Riot Games, pengembang game League of Legends (LoL). Rencananya, fasilitas baru ini memang bakal dijadikan markas untuk kedua tim LoL (profesional dan amatir) serta satu tim Counter-Strike milik Team Liquid.

Salah satu sudut ruang berlatih di Alienware Training Facility milik Team Liquid / VentureBeat
Salah satu sudut ruang berlatih di Alienware Training Facility milik Team Liquid / VentureBeat

Namun jangan bayangkan fasilitas ini sebagai warnet luar biasa besar dengan komputer berspesifikasi kelas dewa, sebab Team Liquid juga memperhatikan aktivitas-aktivitas di luar sesi latihan. Para atlet akan didorong untuk berolahraga di gym setiap pagi, dan seorang ahli nutrisi dipercaya meracikkan menu dan pola makan yang sehat bagi masing-masing atlet.

Bicara soal spesifikasi komputer, Alienware benar-benar totalitas dalam memanjakan salah satu tim kebanggaannya tersebut. Sederet monitor 4K 25 inci telah disiapkan, demikian pula sejumlah gaming laptop dan PC, termasuk halnya komputer kelas sultan Area 51. Saya yakin sebagian dari Anda pasti bertanya dalam hati, “buat apa spesifikasi setinggi itu kalau hanya untuk bermain League of Legends dan CS:GO?”

Tidak, semua itu tidak akan disia-siakan begitu saja, sebab fasilitas ini juga bakal dihuni oleh tim manajemen, dan yang paling penting, oleh 1UP Studios, yang tidak lain merupakan tim produksi video mandiri milik Team Liquid sendiri. Semuanya diharapkan bisa bekerja dan berkolaborasi secara efisien dengan adanya fasilitas terpusat seperti ini.

Sampai sekarang fasilitas ini masih dalam tahap pembangunan, akan tetapi Team Liquid sudah punya rencana untuk membangun fasilitas serupa lain di kampung halamannya apabila semuanya berjalan dengan baik. Juga tidak menutup kemungkinan adalah inisiatif dari tim esport lainnya untuk membangun fasilitas serupa, apalagi jika melihat pertumbuhan industri esport yang begitu pesat, serta melibatkan perputaran uang dalam skala luar biasa besar.

Sumber: VentureBeat.

Alienware Area-51 Jadi PC Pertama yang Mengemas Prosesor AMD Ryzen Threadripper

Alienware baru saja meng-update PC desktop terganasnya dengan prosesor terganas besutan AMD. Yup, ke depannya PC radikal bernama Area–51 itu bakal datang mengusung prosesor AMD Ryzen Threadripper yang terdiri dari 16-core dan 32-thread.

Desain Alienware Area–51 Threadripper Edition ini tidak berubah, masih menggunakan sasis berwujud segitiga yang tampak garang dilihat dari sisi manapun, apalagi ditambah pencahayaan LED. Volume sasis yang begitu lapang memungkinkan Dell untuk menanamkan komponen kelas berat di dalamnya.

Kalau budget bukan masalah, konsumen dapat memilih konfigurasi dengan sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti atau tiga buah AMD Radeon RX 580. Kartu grafis monster dalam jumlah lebih dari satu ini jelas membutuhkan suplai daya ekstra, maka dari itu opsi power supply unit (PSU) yang tersedia adalah 850W 80+ Bronze sampai 1500W 80+ Platinum.

Alienware Area-51 Threadripper Edition

Spesifikasi pendukungnya mencakup RAM DDR4 hingga 64 GB dengan kecepatan 2933 MHz, HDD 2 TB dan SSD tipe PCIe 1 TB. Soal konektivitas, ada sepasang Killer Networks E2500 Gigabit Ethernet dan total 10 port USB di belakang, semuanya berkontribusi terhadap bobot perangkat yang mencapai angka 28 kg.

Hal lain yang cukup menarik untuk dicatat adalah, Area–51 bakal menjadi PC pertama buatan OEM yang mengusung Threadripper. Dell rupanya berhasil mengamankan lisensi eksklusif dari AMD, sehingga pabrikan lain harus sabar menunggu sampai setidaknya tahun depan untuk bisa menambatkan Threadripper ke PC buatannya. Untungnya, eksklusivitas ini tidak berpengaruh buat yang tertarik merakit PC sendiri.

Sejauh ini Dell sama sekali belum mencantumkan banderol harga untuk Area–51 Threadripper Edition, namun mereka bakal membuka pre-order mulai 27 Juli mendatang. Bersamaan dengan itu, mereka juga akan menawarkan Area–51 dengan pilihan prosesor Intel Core X (6-core sampai 12-core) mulai tanggal 22 Agustus.

Sumber: AnandTech.

Resmi ‘VR Ready’, Nvidia GeForce GTX Seri 10 Hadir di Tiga Notebook Alienware Baru

Saat ini merupakan masa-masa terbaik bagi ‘PC master race‘; beragam teknologi baru bermunculan, memungkinkan device yang dahulu sering diremehkan sanggup menopang VR. Para produsen notebook gaming Taiwan telah lebih dulu menyematkan GPU anyar Nvidia, dan kali ini giliran sang pionir asal Amerika, bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-20.

Di ajang PAX East 2016, Alienware menyingkap penjelmaan terkini dari tiga laptop andalan mereka, yakni Alienware 17, 15 dan 13. Anak perusahaan Dell spesialis gaming itu membekali produk dengan sejumlah fitur baru, dan tak lupa membubuhkan kartu grafis berarsitektur Pascal milik Nvidia di dalam, memastikan perangkat-perangkat tersebut siap tangani HTC Vive dan Oculus Rift.

Alienware 2

Dari ketiga perangkat tersebut, versi baru Alienware 13 ialah yang paling misterius. Di situs Dell, laptop gaming 13-inci ini masih dipersenjatai GTX 960M, sedangkan di press release, produsen menjanjikan GTX seri 10 (kemungkinan besar GTX 1060). Ia masih menjadi notebook berukuran termungil racikan Alienware, dipadu ‘rancangan agresif’, ‘kemampuan sajikan game di resolusi tinggi’, dan sistem pencahayaan LED berisi ‘triliunan kombinasi’.

Alienware 1

Alienware 15 berada satu tingkat di atasnya, mengusung layar seluas 15,6-inci dengan dukungan refresh rate 120Hz dan Nvidia G-Sync. Anda bisa memilih tipe panel full-HD atau 4K IGZO (mirip Razer Blade Stealth). Rencananya, Alienware berniat mencantumkan GeForce GTX 1060, tetapi berdasarkan info dari The Verge, terdapat pula opsi GTX 1070. Menariknya lagi, ada alternatif kartu grafis dari AMD – merupakan bagian dari kerja sama kedua perusahaan.

Alienware 4

Primadona dari keluarga laptop gaming Dell adalah Alienware 17. Produk memang tidak ‘se-gila’ Predator 21 X, namun Alienware tak lupa mempersenjatainya dengan teknologi-teknologi mutakhir, salah satunya ialah hasil kolaborasi eksklusif bersama tim pencipta Tobii eye-tracking. Device tak hanya mampu melacak gerakan dan arah mata, tapi diracik agar terintegrasi ke sistem pencahayaan AlienFX: warna-warni dan pola LED akan berubah tergantung dari ke mana Anda melihat, lalu device dapat diaktifkan cukup dengan menatap logo Alienware.

Alienware 3

Di dalam Alienware 17, Anda akan menemukan GPU GeForce GTX 1070 atau 1080, dipadu prosesor Intel Core seri K yang di-overclock (boleh jadi Intel Kaby Lake) dan memori RAM DDR4 2667MHz. Paket penjualan Alieware 17 juga disertai satu kopi permainan Watch Dogs 2 dari Ubisoft. Beberapa game besutan Ubisoft sebelumnya (The Division, Assassin’s Creed Syndicate) sudah mendukung Tobii, jadi tidak aneh jika fitur eye-tracking juga ditemui di sana.

Alienware belum mengumumkan harga dari masing-masing produk, namun kabarnya, ketiga notebook gaming tersebut akan mulai tersedia di akhir bulan September.

Sumber tambahan: Guru 3D.

Pererat Kerja Sama Dengan AMD, Alienware Sajikan Radeon RX 480 di Gaming PC Mereka

Sudah cukup lama Nvidia mendominasi gaming PC branded kelas high-end. Beberapa produsen ternama malah menunjukkan kurangnya antusiasme mereka buat memanfaatkan GPU Radeon, padahal ia bukan hanya tidak kalah canggih, tapi juga ditawarkan di harga lebih bersahabat. Menariknya, ada satu brand premium terkenal mencoba mengubah manuver mereka.

Mungkin merasa gerah melihat para kompetitor Asia yang kian merajalela, Alienware kembali mempererat kolaborasi mereka bersama AMD, dengan bangga menyematkan kartu grafis berasitektur Polaris terbaru di produk andalan seperti Aurora R5 dan Area 51. Langkah ini patut memperoleh perhatian, karena kehadiran Radeon RX 480 di sana membuat harganya lebih ekonomis.

Alienware Aurora R5

Demi menunjukkan kebolehan device-device tersebut, Alienware Aurora R5 dipamerkan di booth AMD saat Gamescom 2016 berlangsung, semuanya ditenagai RX 480 dan juga dipakai di event Miss Rage Twitch. Konsumen yang mempunyai modal lebih sedikit pun masih diberikan kesempatan buat meminang Alienware. Anak perusahaan Dell spesialis gaming ini memberikan opsi non-Polaris berupa R9 M470X di form factor ala Steam Machines, Alpha R2.

Alienware Alpha R2

Area 51 tak lupa memperoleh dukungan Radeon, bagian dari program ‘penyediaan 1.000 konfigurasi hardware‘. Di sini, konsumen dipersilakan untuk gila-gilaan dengan menyematkan tiga buah kartu grafis Radeon RX 480 via Crossfire. Setup ini berikan tingkat performa yang mampu mengungguli penawaran dari Nvidia. Tersedianya RX 480 menunjukkan kesanggupan Aurora R5 (dan Area 51) dalam menangani headset virtual reality.

Alienware Area 51 1

Perlu Anda ketahui, tiga buah Radeon RX 480 tidak serta-merta membuat kapabilitas grafis Alienware Area 51 jadi tiga kali lebih tinggi. Teknologi Crossfire tidak menyajikan lompatan kinerja secara linear, karena faktor ini turut dipengaruhi driver dan kompatibilitas permainan. Tentu saja, tiga GPU VR Ready AMD itu tetap menghidangkan kualitas grafis lebih mumpuni.

Berbicara soal harga, mari kita mulai dari Alpha R2 dengan R9 M470X. Model ini dijajakan mulai dari harga US$ 550, dilengkapi prosesor Intel Core i3 6100T, RAM DDR4-2133 8GB, penyimpanan HDD 500GB, dan berjalan di Windows 10.

Di keluarga Aurora R5, varian ber-GPU Radeon RX 480 dengan Intel Core i5-6400, RAM DDR4-2133 8GB dan HDD 1TB merupakan pilihan yang lebih murah dari model bertenaga GeForce GTX 970. Device dibanderol seharga mulai dari US$ 1.000.

Oh, Anda menginginkan Alienware Area 51 bersenjata tiga Radeon RX 480? Siapkan saja uang sekitar US$ 3.800.

Untuk sekarang, opsi AMD Radeon di gaming PC Alienware baru tersedia di wilayah Eropa.

Via Digital Trends.

Tandingi MSI, Alienware Rancang PC Berbentuk Ransel Untuk Dukung VR

Di Computex 2016, ada pemandangan berbeda terlihat di booth MSI saat semua orang berlomba-lomba menyiapkan perangkat pendukung virtual reality. Produsen Taiwan itu menyingkap PC desktop berwujud backpack buat disambungkan ke headset VR. Tampaknya konsep tersebut cukup meyakinkan hingga sesepuh gaming PC turut mencoba menggarap versi mereka.

Di momentum E3 2016, kali ini Alienware memutuskan untuk angkat suara. Mereka memperkenalkan empat perangkat gaming baru, serta memamerkan backpack PC di acara PC Gaming Show, dilakukan oleh CEO AMD Lisa Su. Teorinya, komputer yang dipasangkan di tubuh user membuat pengoperasian device VR seperti Rift ataupun Vive menjadi lebih ringkas karena tidak tertambat di satu area saja.

Jika memang demikian alasannya, maka ada peluang ia didesain buat perusahaan-perusahaan hiburan dalam penciptaan taman rekreasi berbasis VR, ataupun untuk keperluan yang lebih ‘serius’ seperti mempresentasikan desain. Backpack PC Alienware merupakan hasil kolaborasi antara anak perusahaan Dell itu dengan tim Zero Latency.

Zero Latency adalah sebuah wahana free-roam arcade berbasis virtual reality yang berlokasi di North Melbourne di mana Anda dan kawan-kawan disuguhkan aksi baku-tembak co-op melawan zombi – penyajiannya mirip The Void. Tentu saja, developer di belakang Zero Latency membantu proses perancangan berbekal pengalaman mereka, demi memastikan PC ransel tersebut nyaman dikenakan user. Perlu diketahui, unit baterai ternyata mengambil porsi bobot paling banyak dibanding komponen lain.

Melihat dari wujudnya, device tampil lebih ramping dibanding milik MSI. Tubuh backpack PC berwarna hitam, dengan frame heksagonal dan garis vertikal membelah bagian tengah secara simetris. Logo Alienware putih terlihat kontras di latar belakang hitam.

Karena disingkap di acara AMD, tak mengherankan jika PC ransel Alienware ini mengusung kartu grafis Radeon. Di Computex 2016, AMD menghebohkan banyak orang lewat pengumuman Radeon RX 480 sebagai GPU pendukung VR paling terjangkau (hanya US$ 200). Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan Anda bisa menyematkan GPU dari Nvidia. Buat otaknya, Alienware menggunakan prosesor Intel Core i5.

Via Tech Radar, PC development manager Alienware Joe Olmsted menekankan bahwa PC backpack untuk virtual reality ini ialah sebuah proof of concept, dan mereka belum mempunyai agenda buat menawarkannya ke publik. Jika seandainya dijual, konsumen harus mengeluarkan uang sampai ‘ribuan dolar’.

Via PC World.

 

Alienware Ramaikan E3 2016 dengan Empat Perangkat Gaming Anyar

Sepanjang event Computex 2016 kemarin, Alienware kelihatan seperti tenang-tenang saja di saat pesaing-pesaingnya tengah unjuk gigi, di antaranya MSI dan HP lewat lini gaming barunya yaitu HP Omen. Namun ternyata Dell menunggu hingga E3 2016 dimulai guna memamerkan senjata-senjata gaming terbarunya di bawah bendera Alienware.

Total ada empat perangkat baru yang dipertontonkan Alienware dalam gelaran E3 2016. Dua di antaranya adalah PC desktop dengan spesifikasi mengerikan, didampingi oleh suksesor Steam Machine dan sebuah notebook berlayar istimewa.

Alienware Aurora R5

Alienware Aurora R5 / Alienware
Alienware Aurora R5 / Alienware

Aurora R5 merupakan penerus dari Aurora R4 yang menawarkan performa epik dalam paket berukuran ringkas, ala MSI Aegis. Dimensi R5 kini bertambah kecil dibandingkan pendahulunya, tetapi di balik gaya minimalis tersebut bernaung spesifikasi kelas hardcore.

Bukan Alienware namanya kalau konsumen tak diberi opsi kustomisasi. R5 bisa dikonfigurasikan dengan spesifikasi tertinggi yang mencakup prosesor 10 core baru milik Intel, sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM 64 GB DDR4, serta M.2 SSD 1 TB dan HDD 2 TB dalam konfigurasi RAID.

Konfigurasi tertinggi tersebut juga bisa ditemani oleh sistem pendingin cair, dengan catatan budget Anda masih cukup. Harga buat konfigurasi terendahnya dipatok $800, tapi bisa naik berlipat-lipat jika Anda memilih konfigurasi tertingginya, mengingat prosesor 10 core Intel itu sendiri harganya $1.723.

Alienware Area 51

Alienware Area 51 / Alienware
Alienware Area 51 / Alienware

Anda tentunya belum lupa dengan Area 51 bukan? Sempat dipamerkan di ajang Computex tahun kemarin, Area 51 kini hadir mengusung spesifikasi terkini. Desain segitiganya masih dipertahankan, memastikan perangkat tidak overheating sekaligus terlihat keren setiap saat.

Dibandingkan Aurora R5 di atas, Area 51 benar-benar tidak mau kompromi soal spesifikasi. Konfigurasi tertingginya sama-sama mengusung prosesor Intel Core i7-6950X yang harganya selangit itu, tapi Area 51 juga dapat dijejali dengan tiga kartu grafis GTX 1080 sekaligus.

Area 51 memang ditujukan buat gamer yang secara teori punya modal tak terbatas. Harganya berawal di angka $1.700, dan terus naik hingga menembus $5.000 ketika Anda memilih konfigurasi tertingginya.

Alienware Alpha R2

Alienware Alpha R2 / Alienware
Alienware Alpha R2 / Alienware

Meski gaungnya terbilang tidak seberapa, Steam Machine belum mati. Buktinya, Alienware baru saja memperkenalkan generasi penerusnya, yakni Alpha R2. Desain R2 tidak banyak berubah, masih ringkas dan elegan, serta lebih kelihatan seperti sebuah game console ketimbang PC.

Spesifikasinya tentu saja sudah diperbarui dengan komponen generasi terkini yang meliputi prosesor Intel Core generasi keenam, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 960, RAM 16 GB DDR4, serta kombinasi M.2 SSD dan HDD. Anda memang belum bisa menikmati Oculus Rift atau HTC Vive dengan spesifikasi ini, tapi setidaknya Alpha R2 berjanji dapat menyajikan The Witcher 3 dalam resolusi 1080p 60 fps.

Soal harga, Alpha R2 dipatok mulai $500 untuk konfigurasi terendahnya. Konsumen juga bisa menyandingkannya dengan komponen Graphics Amplifier yang dijual secara terpisah.

Alienware 13 OLED

Alienware 13 OLED / Alienware
Alienware 13 OLED / Alienware

Sempat diendus eksistensinya di event CES bulan Januari kemarin, Alienware 13 OLED bisa dibilang sebagai salah satu gaming notebook dengan layar paling istimewa. Panel OLED beresolusi 2560 x 1440 pixel miliknya punya response time yang sangat tinggi, yakni 1 milidetik, memastikan grafik tersaji seapik mungkin tanpa kendala ghosting maupun artifact.

Spesifikasinya cukup mumpuni, mencakup prosesor Intel Core i7-6500U, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 965, RAM 16 GB DDR3, M.2 SSD berkapasitas 512 GB, serta speaker khusus rancangan ahli pabrikan audio Klipsch. Semua itu dibungkus dalam bodi yang terbentuk dari material aluminium, tembaga dan serat karbon.

Sumber: Engadget.

Oculus Umumkan Deretan Sistem Oculus Ready PC Generasi Pertama

Seperti lompatan di bidang hiburan sebelumnya, kecanggihan virtual reality menuntut performa hardware yang tinggi. Dari jauh-jauh hari, Oculus VR sudah memublikasikan daftar komponen pendukung Rift. Dan berbarengan dengan pengumuman pre-order headset VR tersebut, developer juga mengungkap program Oculus Ready PC untuk menyederhanakan penyajiannya.

Oculus Ready PC merupakan program kerjasama antara tim Oculus VR dan para produsen PC untuk menyediakan sistem yang mampu menangani Rift. Dan baru saja developer mengumumkan deretan Oculus Ready PC generasi pertama secara lebih rinci, hasil racikan Asus, Alienware serta Dell. Dan sesuai janji mereka, sebentar lagi publik bisa memesan PC-PC canggih ini.

Oculus VR menyampaikan bahwa semua produk yang tersertifikasi sudah lulus uji coba; didesain dan dirakit demi menyuguhkan pengalaman virtual reality istimewa. Oculus Ready PC dibundel bersama unit head-mounted display, sensor, remote, sebuah controller Xbox One, game EVE: Valkyrie Founder’s Pack dan Lucky’s Tale. Jika konsumen telah pre-order Rift, Oculus Ready PC akan dikenakan potongan harga.

Oculus Ready PC 01

Saat ini ada lima produk yang memperkuat lini Oculus Ready PC. Mereka adalah Asus G11CD, Asus Republic of Gamers G20CB (Intel i5-6400 atau i7-6700), Alienware Area 51, Alienware X51 R3 (Nvidia GeForce GTX 980 atau 970), serta Dell XPS 8900 SE. Berdasarkan spesifikasinya, G11CD ialah tipe paling ekonomis, dapat dimiliki seharga mulai dari US$ 1.500, sedangkan Area 51 merupakan model ter-high-end. Oculus VR bilang, mereka akan terus menambah variannya.

Masa pre-order Oculus Ready PC plus bundel Rift kabarnya akan dimulai pada tanggal 16 Februari jam 8:00 pagi Waktu Pasifik (pukul 23:00 WIB) melalui Best Buy, Amazon dan Microsoft Store. Namun sepertinya baru konsumen di 20 negara ini saja yang bisa melakukan pemesanan, dan Indonesia belum ada di sana.

Solusi sederhananya, silakan manfaatkan software compatibility tool dari Oculus buat mengetahui apakah PC Anda sanggup menangani Rift, atau gunakan daftar hardware rekomendasi di bawah ini sebagai patokan:

  • Prosesor Intel Core i5-4590
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD R9 290
  • Memori RAM 8GB atau lebih
  • Output video HDMI 1.3
  • Port USB 3.0 sebanyak tiga buah plus satu USB 2.0
  • Sistem operasi Windows 7 SP1 64-bit atau yang lebih baru

Alternatif praktis lainnya juga masih ada. Belum lama MSI menyingkap deretan notebook gaming bersertifikasi Nvidia VR Ready pertama di dunia, sempurna jika Anda menginginkan perangkat penopang headset virtual reality yang lebih mobile dan ringkas.