[Open Box] AMD Radeon VII: Kartu Grafis Terbaru dari AMD di 2019!

Pertarungan antara AMD dengan para pesaingnya menuntut perusahaan asal Amerika ini untuk mengeluarkan produk terbarunya. Dan baru-baru ini, AMD mengeluarkan sebuah graphics card baru yang diberi nama AMD Radeon VII. Graphics Card terbaru dari AMD ini ternyata sudah muncul pada CES 2019 lalu.

Radeon VII - On PC

Pada tanggal 4 Februari 2019, AMD Indonesia pun mengundang DailySocial untuk menghadiri press briefing dari AMD Radeon VII. Radeon VII nantinya akan diluncurkan secara global pada tanggal 7 Februari 2019. Namun, AMD memberlakukan embargo mengenai kinerjanya pada semua media di seluruh dunia untuk graphics card pertama yang menggunakan proses pabrikasi 7 nm.

Radeon VII - box

Mungkin banyak yang penasaran, seperti apa bentuk dari graphics card AMD Radeon VII. Untungnya, DailySocial memiliki kesempatan untuk melakukan Open Box dari GPU terbaru AMD ini. AMD pun juga mengatakan bahwa setiap media yang diundang pada sesi kali ini akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan review Radeon VII.

Radeon VII - Open Box

Paket kemasan ari Radeon VII yang kami dapatkan merupakan reviewer pack. Pada paket kemasan ini, AMD mendesainnya seperti sebuah kotak kado berukuran besar. Kami pun langsung membuka kemasan tersebut.

Radeon VII - Out from Box

Tidak ada kabel pada kemasan kali ini. Yang langsung terlihat adalah sebuah AMD Radeon VII dan sebuah standee untuk menaruh graphics card tersebut di atasnya. Standee ini pun juga menggunakan baterai (3 x AAA) untuk menyalakan sebuah lampu.

Yang membuat standee ini unik adalah terdapat sebuah replika prosesor grafis dari Radeon VII. Terdapat lima cip pada replika prosesor tersebut, di mana yang tengah merupakan prosesornya, dan empat cip kecil disampingnya kemungkinan besar merupakan memori dari kartu grafis ini.

AMD Radeon VII menggunakan tiga buah kipas yang akan mendinginkan heat sink yang ada didalamnya. Pada bagian depannya, terdapat empat buah konektor di mana satu buah merupakan HDMI dan tiga lainnya dalah Display Port. Untuk pemasok dayanya, kartu grafis ini menggunakan dua buah colokan 8 pin.

Kartu grafis ini bakal diluncurkan pada tanggal 7 Februari 2019 nanti. Informasi mengenai harga dan performa dari kartu grafis ini juga bakal disediakan oleh AMD. Yuk kita tunggu saja kehadiran dari kartu grafis terbaru dari AMD ini.

HP Luncurkan Chromebook Premium Sekaligus Chromebook dengan Prosesor AMD

Selain meluncurkan Spectre x360 15 berlayar AMOLED, HP juga memanfaatkan ajang CES 2019 untuk memperkaya portofolio Chromebook-nya lewat HP Chromebook x360 14 G1. Tidak seperti laptop Chrome OS pada umumnya yang terkesan murahan, perangkat ini lebih menyerupai seri HP Elitebook berkat sasis serba logamnya.

Kita jelas tidak boleh membandingkannya dengan seri HP Spectre, tapi setidaknya tebal bodi yang cuma 16 mm semakin memperkuat aura premium yang dibawa perangkat ini. Bobotnya yang berkisar 1,68 kg juga masih bisa masuk kategori ringkas.

Sesuai namanya, Chromebook x360 14 G1 mengemas layar sentuh berukuran 14 inci dan beresolusi full-HD yang dapat dilipat 360 derajat. Bezel layarnya cukup tipis untuk standar 2019, dan HP tak lupa melengkapinya dengan sebuah webcam sekaligus keyboard dengan backlight LED.

HP Chromebook x360 14 G1

Perangkat ini juga tak mengecewakan perihal performa. Konsumen bebas memilih varian dengan prosesor Intel Pentium, Core i3, Core i5, atau bahkan Core i7. Varian termahalnya turut dibekali RAM 16 GB dan storage sebesar 64 GB guna semakin memaksimalkan kinerjanya, sedangkan daya tahan baterainya diestimasikan mencapai angka 13 jam dalam satu kali pengisian.

Terkait konektivitas, ada sepasang port USB-C 3.1, satu port USB-A 3.1 Gen 1, slot kartu microSD dan audio combo jack. Semuanya terdengar menjanjikan, sayangnya HP masih enggan menyinggung soal harganya meski perangkat dijadwalkan rilis mulai bulan ini juga.

HP Chromebook 14 AMD

Di samping itu, HP turut menyingkap varian baru Chromebook 14 yang ditenagai oleh prosesor AMD. Secara umum, prosesor AMD dikenal menawarkan keseimbangan yang baik antara harga dan performa, dan lagi kinerja grafis perangkat juga bisa lebih maksimal berkat adanya GPU Radeon terintegrasi.

HP berencana memasarkan Chromebook 14 dengan prosesor AMD ini mulai bulan ini juga, dengan harga mulai $269. Produk ini bakal bersaing langsung dengan Acer Chromebook 315 yang diperkenalkan hampir bersamaan.

Sumber: Ars Technica.

[Komparasi] ASUS VivoBook 15 X505ZA dengan AMD Ryzen 3 dan 5

Belakangan ini, ASUS memang terlihat sangat gencar merilis laptop baru. Mulai dari laptop gaming seperti TUF FX 505 dan Zephyrous S. Kemudian, laptop premium ZenBook Pro 15 UX580 dan ZenBook S UX391UA. Serta, laptop mainstream seperti VivoBook S430, VivoBook S330, dan VivoBook 15 X505ZA.

Nah buat Anda yang punya budget di bawah Rp10 juta, pilihannya memang hanya VivoBook 15 X505ZA. Laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini hadir dalam tiga konfigurasi, dari Ryzen 3, Ryzen 5, hingga yang paling powerful Ryzen 7.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.

  • Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,3 juta
  • Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp8,1 juta
  • Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta

Belum lama ini, Dailysocial sudah me-review ASUS X505ZA untuk varian Ryzen 5. Menurut saya, ASUS X505ZA varian tersebut merupakan laptop ekonomis yang kencang. Sangat nyaman buat menunjang pekerjaan sehari-hari, bahkan untuk aktivitas foto dan video editing. 

Sekarang, redaksi Dailysocial kembali kedatangan ASUS X505ZA – tapi untuk varian Ryzen 3. Bagaimana performanya bila dibandingkan dengan varian Ryzen 5?

Desain & Spesifikasi

review-asus-vivobook-15-x505za-ryzen-3

Dari sisi tampilan, desain dan build quality keduanya benar-benar identik. Mengusung layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. ASUS X505ZA memang bukan laptop yang ultra tipis, sedikit bongsong tapi ukurannya masih cukup portabel untuk dibawa-bawa.

Layar 15 incinya disokong resolusi HD (1366×768 piksel). Dengan nilai colorgamut NTSC 45 persen, berlapis anti-glare, dengan refresh rate 60Hz, dan didukung teknologi seperti Splendid hingga fitur ASUS Tru2Life Video.

Pembedaannya terletak pada logo Ryzen yang berada di bawah keyboard sebelah kiri. Di mana ASUS X505ZA Ryzen 5 bertuliskan keterangan AMD Ryzen 5 dan satunya lagi AMD Ryzen 3.

Berikut perbandingan lebih jelas untuk spesifikasinya:

ASUS VivoBook 15 X505ZA varian Ryzen 3 Rp6,3 juta

  • AMD Ryzen 3 2200U Mobile Processor
  • Radeon Vega 3 Graphics
  • CPU Cores: 2
  • Threads: 4 Max Boost Clock: 3.4GHz Base Clock: 2.5GHz
  • Storage 1TB HDD dan RAM 4GB DDR4

ASUS VivoBook 15 X505ZA varian Ryzen 5 Rp8,1 juta

  • AMD Ryzen 5 2500U Mobile Processor
  • Radeon Vega 8 Graphics
  • CPU Cores: 4
  • Threads: 8 Max Boost Clock: 3.6GHz Base Clock: 2GHz
  • Storage 1TB HDD dan RAM 8GB DDR4

Benchmark dan Pengalaman Menggunakan Kedua ASUS X505ZA

Sebagai informasi, kedua unit review ASUS X505ZA kami sudah menggunakan konfigurasi RAM dual channel. Varian Ryzen 3 ditambah RAM 4GB menjadi 8GB, sementara Ryzen 5 ditambah RAM 8GB menjadi 16GB.

Berikut hasil CPU-Z, GPU-Z, dan sejumlah aplikasi benchmark dari ASUS X505ZA varian Ryzen 3.

Berikut hasil CPU-Z, GPU-Z, dan sejumlah aplikasi benchmark dari ASUS X505ZA varian Ryzen 5.

Dari hasil benchmark di atas, tentu sudah menggambarkan perbedaan kekuatan diantara mereka. Ryzen 5 cukup powerful untuk beragam macam aktivitas, seperti melakukan video editing hingga bermain game dengan kualitas grafis low.

Sebaliknya, Ryzen 3 hanya mampu sekedar meladeni kegiatan dasar. Misalnya mengakses Microsoft Office, mengetik, hingga browsing. Untuk software edit gambar seperti Photoshop dan Lightroom masih bisa dijalankan dengan baik meski agak berat. Sementara, untuk Premiere Pro sepertinya terlalu berat dan mengalami ‘not responding‘.

Verdict

review-asus-vivobook-15-x505za-ryzen-3

ASUS VivoBook 15 X505ZA dengan konfigurasi AMD Ryzen 5 memang pilihan yang ideal dari segi performa dan harga, cocok bagi para pekerja kreatif. Sementara, konfigurasi AMD Ryzen 3 lebih ditujukan untuk kalangan pelajar.

Buat yang tidak mau kompromi soal performa, konfigurasi Ryzen 7 bisa dipilih. Namun pada rentang harganya yang mencapai Rp12 jutaan, banyak pilihan lain yang bisa dipertimbangkan. Laptop berbasis Ryzen Mobile dari kompetitor seperti Acer, HP, dan Lenovo juga tak kalah menarik, serta cukup agresif harganya. Jadi, pilih spesifikasinya sesuai kebutuhan dan pilih desain seperti yang diinginkan.

[Review] ASUS VivoBook 15 X505ZA Ryzen 5, Laptop Kencang Ekonomis untuk Content Creator

Saat ASUS meluncurkan laptop VivoBook 15 X505ZA series pada bulan Agustus lalu, saya dibuatnya jatuh hati. Setelah berkonsultasi ke bapak Dimas dan Yoga Wisesa, saya pun menandainya ke dalam wishlist.

Sayangnya saya harus menanti lama, karena hingga review ini diterbitkan – baru varian Ryzen 3 yang sudah ada di ASUS Official Store Tokopedia. Sementara, untuk varian Ryzen 5 dan Ryzen 7 belum tersedia.

review-asus-vivobook-15-x505za

Setidaknya saya punya dua alasan, pertama dari aspek performa dan kedua ialah harga yang cukup ramah di kantong. Seperti yang disebutkan di atas, ASUS X505ZA series tersedia dalam tiga konfigurasi hardware berbeda yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu AMD Ryzen 3, Ryzen 5, dan Ryzen 7.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.

  • Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,4 juta
  • Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp 8,5 juta
  • Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta

Pilihan saya jatuh pada varian AMD Ryzen 5. Selain faktor kecocokan harga, saya meyakini performanya sudah cukup sebagai laptop untuk digunakan bekerja sehari-hari.

Jadi, saya sangat antusias saat laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle. Berikut review ASUS Vivobook 15 X505ZA dan di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari ASUS X505ZA.

Desain ASUS VivoBook 15 X505XZA

review-asus-vivobook-15-x505za

Masuk dalam jajaran laptop VivoBook, ASUS X505ZA di gembar-gembor sebagai ‘laptop tipis ekonomis’ dengan fitur dan spesifikasi yang cukup tinggi. Apapun APU Ryzen yang dipilih, ketiga varian ASUS X505ZA ini punya penampilan yang identik.

Laptop ini memiliki layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. Jelas bahwa ASUS X505ZA bukanlah laptop yang ultra tipis dan ringkas seperti seri ZenBook – meskipun ukurannya masih cukup portabel.

review-asus-vivobook-15-x505za

Menariknya, ASUS membenamkan layar 15 inci di form-factor laptop 14 inci. Hal ini tercapai berkat pemangkasan bezel samping layar yang cukup signifikan. Ketebalan bezelnya hanya 7,7mm yang menghasilkan rasio display ke body mencapai 81 persen.

Saya pun membandingkan dengan laptop 14 inci, ukuran lebarnya memang tidak jauh berbeda – memastikannya bakal muat diselipkan ke dalam tas. Namun, laptop ASUS X505ZA ini memang sedikit lebih panjang.

review-asus-vivobook-15-x505za

Dari sisi desain, overall ASUS X505ZA tampil cukup elegan. Bagian lid cover misalnya, ASUS membubuhkan pola sehingga membentuk ilusi yang terlihat menawan.

Saat laptop dibuka, kesan futuristik tidak dapat ditampik berkat layar 15,6 inci yang disebut NanoEdge display with ultranarrow bezel 7,7mm. Ditambah lagi, material logam yang menyelimuti di sekitar area keyboard yang juga menunjang penampilannya.

Walaupun begitu, struktur body yang didominasi oleh material plastik juga tidak bisa berbohong. Laptop ini terasa kurang premium saat ditenteng di tangan, tetapi sebagai laptop ekonomis hal tersebut tentu bisa ditoleransi.

ASUS X505ZA sudah mengadopsi chiclet keyboard yang memiliki jarak lebih besar di antara tuts-nya, sebab ASUS tidak menyertakan numerical pad. Ukuran tuts yang cukup lapang membuat pengalaman mengetik terasa menyenangkan dan memiliki sensasi tactile, kejadian typo mungkin bisa berkurang.

Sayangnya, keyboard laptop ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Tetapi yang paling menyebalkan adalah absennya lampu indikator caps lock dan ukuran tombol navigasi arah yang terlalu kecil.

review-asus-vivobook-15-x505za

Sekarang lanjut ke touchpad laptop yang letaknya di tengah dan telah mendukung kapabilitas Windows gesture. Sejumlah gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya tiga jari menyapu ke bawah untuk menampilkan desktop, tiga jari ke atas untuk multitasking view, dan tiga jari ke samping kanan atau kiri untuk berpindah antar aplikasi, dan banyak lagi.

Soal kelengkapan konektivitas, ASUS X505ZA telah dibekali sejumlah port fisik penting. Di sebelah kanan terdapat indikator pengisian daya, slot kartu memori flash, soket headphone/headset/mikrofon, dua buah port USB 2.0, dan slot keamanan. Berpindah ke sisi kiri, ditemui port USB type-C, port USB 3.0, port HDMI 1.4, port LAN, dan soket untuk mengisi daya.

Layar

review-asus-vivobook-15-x505za

Merunut website ASUS Indonesia, ada varian di mana panel seluas 15,6 inci pada ASUS X505ZA sudah mengusung resolusi Full HD. ASUS X505ZA memang memiliki banyak sekali varian dan menurut spesifikasi produk yang tertera di sejumlah toko di e-commerce hanya mencantumkan resolusi HD.

Berdasarkan unit ASUS X505ZA yang saya review, konfigurasi AMD Ryzen 5 dengan RAM 8GB dan storage 1TB – resolusi layarnya sebatas HD (1366×768 piksel). Jujur saja hal ini agak mengecewakan, ditambah lagi nilai color gamut NTSC-nya hanya 45 persen.

Padahal kebutuhan saya meliputi editing video dan mengedit foto. Sebagai informasi, NTSC merupakan besaran color gamut (Adobe RGB) yang berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna. Ditingkat ini, layar ASUS X505ZA kurang direkomendasikan untuk mengedit foto maupun video karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan pada kamera digital.

Meski begitu, kualitas tampilan layar ASUS X505ZA untuk aktivitas multimedia seperti menonton video dan gaming tidaklah mengecewakan. Layar laptop ini telah dilengkapi lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz, teknologi Splendid, hingga fitur ASUS Tru2Life Video untuk meningkatkan kualitas visual, serta mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

Kinerja

review-asus-vivobook-15-x505za

Semua laptop terbaru ASUS hadir dengan sistem operasi Microsoft, termasuk ASUS X505ZA yang sudah menjalankan Windows 10 Home. AMD Ryzen 5 2500U Processor 2.0 GHz (2 M cache, up to 3.6 GHz) dengan Thermal Design Power 15 watt telah tertanam.

Dikombinasikan dengan RAM 8 GB DDR4 1866MHz (dual channel), hard drive 1TB 5400 rpm SATA HDD, dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8, menegaskan bahwa dari segi performa ASUS X505ZA memang sudah cukup powerful.

Sebagai informasi, unit ASUS X505ZA yang saya review sudah di-upgrade besaran RAM-nya menjadi 16GB. ASUS X505ZA ini memang memiliki kapabilitas untuk mendongkrak performa lewat upgrade RAM dan juga tersedia slot SSD SATA.

review-asus-vivobook-15-x505za

Tentu saja, bila Anda rela mengeluarkan uang lebih. Tetapi, ASUS tidak menyediakan door compartment yang mudah untuk diakses, Anda harus membuka casing bawah secara keseluruhan.

Dari pengalaman saya, sejumlah tugas kantoran standar seperti pengetikan, membuka aplikasi Office, browsing dengan banyak tab, hingga mengedit foto di software editing gambar seperti Photoshop CC dan Lightroom CC dapat berjalan dengan mulus oleh ASUS X505ZA.

Saya juga mencoba ASUS X505ZA untuk melakukan video editing di Adobe Premiere Pro CC. Meski ada tanda seru saat instalasi Premiere Pro karena dibutuhkan layar dengan resolusi Full HD, namun ternyata laptop ini mampu untuk mengedit video dengan lancar.

Daya Tahan Baterai

Untuk sumber tenaganya, ASUS menggunakan baterai 3-cell 42 Wh yang harusnya dapat menjaga laptop ini menyala seharian. Saya telah menguji laptop ini berdasarkan berapa lama bisa menonton file video 1080p, laptop terhubung ke jaringan WiFi, dengan tingkat kecerahan layar dan volume suara 50 persen.

Hasilnya, ASUS X505ZA mampu bertahan selama 5 jam 1 menit. Tentu saja saat digunakan untuk browsing, hasilnya mungkin bisa lebih lama. Sebaliknya, jika digunakan untuk bermain game, maka akan lebih cepat habis.

Verdict

review-asus-vivobook-15-x505za

Dengan harga Rp8,5 juta, ASUS X505ZA adalah pilihan solid bagi mahasiswa maupun karyawan yang membutuhkan laptop terjangkau dengan komputasi yang kencang.

Selain untuk menunjang aktivitas harian, laptop ini juga mampu menjalankan game-game PC esports seperti Dota 2, League of Legends, dan game lainnya dengan cukup lancar.

Performa AMD Ryzen 5 2500U Processor dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8 pada ASUS X505ZA sangat memuaskan. Potensi dari laptop ini juga masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi, berkat penggunaan konfigurasi RAM dual channel dan dual storage.

Jadi, sisihkan uang Anda untuk membeli RAM dan SSD. Kemudian pindahkan sistem operasi ke SSD, sehingga ASUS X505ZA akan lebih responsif dan cekatan dalam memenuhi kebutuhan Anda.

Sebenarnya, ASUS X505ZA juga cukup ideal buat kalian para video content creator (baca: YouTuber). Saya telah mencoba laptop ini untuk video editing dengan software Adobe Premiere Pro CC dan performa saat mengedit videonya mulus.

Sayangnya sebagai laptop ekonomis, ASUS X505ZA tidak didukung oleh spesifikasi display yang mumpuni. Layar seluas 15,6 incinya masih disokong resolusi HD (1366×768 piksel) dan hanya memiliki nilai color gamut NTSC 45 persen, sehingga kurang direkomendasikan untuk keperluan desain grafis.

Sparks

  • AMD Ryzen 5 Processor yang powerful
  • Punya potensi peningkatan performa dengan upgrade RAM dan SSD
  • Best value, harga relatif terjangkau dengan performa tinggi
  • Punya port USB Type-C

Slacks

  • Resolusi layar sebatas HD
  • Tidak memiliki lampu indikator caps lock
  • Ukuran tombol navigasi empat arah terlalu kecil

Review Lenovo Yoga 530: Laptop Ryzen untuk Desainer

Semenjak kehadiran Ryzen, sepertinya AMD kembali memiliki rasa percaya diri dalam mengeluarkan perangkat ‘bergeraknya’. Hal tersebut diperlihatkan dengan banyaknya bermunculan laptop 2-in-1 yang diluncurkan oleh beberapa vendor. Hal tersebut termasuk dari Lenovo dengan Yoga 530 yang baru kami uji ini.

Lenovo Yoga 530 - Feature

Raven Ridge, nama dari arsitektur yang digunakan pada Ryzen 2, memang saat ini dapat menandingi kinerja dari sang penantang AMD. Selain jauh lebih kencang dari arsitektur AMD sebelumnya, Raven Ridge juga lebih hemat daya dibandingkan dengan arsitektur-arsitektur sebelumnya.

Yoga 530 juga dilengkapi dengan sebuah stylus yang selama ini sering digunakan untuk menggambar oleh para desainer atau pekerja kreatif. Dengan kemampuan untuk ditekuk bagian layarnya hingga 360 derajat, membuat laptop ini bisa dioperasikan dengan mode tablet, tenda, maupun berdiri.

Lenovo Yoga 530 - Bawah

Laptop HP Lenovo Yoga 530 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor AMD Ryzen 5 Mobile  2500U 4 Core 8 Thread Clock 2,8 GHz Turbo 3,6 GHz
Graphics AMD Vega 8
RAM / HDD 2 x 4GB DDR4 2666 MHz / 256GB SSD M.2
Layar / Resolusi 15,6” LED Backlit / 1366×768
Port ekspansi USB-C, USB 3.0, Audio 3,55mm port, HDMI, slot SD
Baterai 45 Whrs Polymer Fast Charging
Kamera HD
Dimensi 328 x 229 x 17.6 mm
Bobot 1,6 kg

Untuk hasil CPU-Z dan GPU-Z dari laptop Lenovo Yoga 530 adalah sebagai berikut:

Dengan spesifikasi di atas dan memiliki desain yang unik, Lenovo Yoga 530 memiliki harga Rp. 11.799.000. Terlihat mahal memang, akan tetapi dengan menggunakan Ryzen 5 dengan Vega 8 yang memiliki dimensi tipis serta mampu ditekuk sampai 360 derajat, sepertinya harga tersebut tidaklah terlalu tinggi.

Seperti biasa, Lenovo memiliki charger yang berbobot ringan. Selain itu, tidak ada kabel tebal yang mengganggu pada perangkat pengisi daya baterai ini.

Lenovo Yoga 530 - Charger

Desain

Laptop Lenovo Yoga 530 yang kami dapatkan memiliki warna hitam keabu-abuan. Pada bagian badan atas yang terbuat dari plastik polikarbonat menggunakan desain matte finishing. Hal ini selain mempercantik juga membuat bagian atasnya menjadi tidak lebih licin.

Lenovo Yoga 530 - Kiri

Layar yang dimiliki oleh laptop ini sebesar 14 inci yang dimuat dalam dimensi laptop 13 inci. Dengan begitu, laptop ini tidak memuat tata letak keyboard yang penuh. Keyboard-nya sendiri menggunakan tipe model chiclet. Untuk speaker-nya, Lenovo bekerja sama dengan Harman Kardon sehingga membuat suara yang dikeluarkan lebih nyaring saat dipakai menonton video.

Lenovo Yoga 530 - Kanan

Laptop yang satu ini memiliki besar  328 x 229 x 17.6 mm, memuat layar dengan ukuran 14 inci yang memiliki resolusi 1920 x 1080. Untuk bobotnya, Lenovo Yoga 530 memiliki berat sekitar 1600 gram, termasuk baterai, yang sehingga dapat membuat punggung terasa nyaman saat dibawa dengan tas ransel. Berat tersebut belum termasuk charger-nya yang memang cukup ringan untuk dibawa.

Lenovo Yoga 530 - 180 degree

Lenovo mempersenjatai laptop yang satu ini dengan sebuah stylus dengan nama Lenovo Active Pen 2. Dengan versi kedua ini, Lenovo memberikan fungsi tambahan pada saat menggambar dengan berbagai tekanan. Hal ini membuat Yoga 530 lebih natural pada saat digunakan untuk menggambar desain.

Lenovo Yoga 530 - Stylus

Lenovo Yoga 530 dijual dengan terinstalasi Windows 10 Home Single Language dari pabriknya. Tentu saja hal ini membuat para pengguna tidak lagi harus melakukan instalasi sistem operasi pada saat membeli laptop ini, kecuali ingin berganti ke Linux.

Kinerja

Lenovo Yoga 530 menggunakan AMD Raven Ridge dengan prosesor quad core octa  thread Ryzen 5 Mobile 2500U dengan Thermal Design Power 15 Watt. APU Ryzen 5 Mobile ini sendiri memang diciptakan oleh AMD untuk bersaing dengan Intel Core i5. Oleh karena itu, laptop ini bisa dibilang akan mampu dalam menjalankan software editing gambar maupun video.

Menggunakan Integrated Graphics Processor (IGP) terbaru dari AMD, yaitu VEGA 8, tidak berarti laptop ini dapat bermain game-game baru dengan setting tertinggi. Walaupun sudah menggunakan RAM dual channel, VEGA 8 belum dapat memainkan beberapa game dengan lancar.

Dapat dilihat bahwa kinerja dari VEGA 8 belum dapat mengalahkan laptop AMD yang menggunakan Radeon 460. Akan tetapi, VEGA 8 sendiri sudah lebih dari mumpuni untuk menjalankan game-game yang digunakan untuk esports saat ini seperti DOTA II dan CS:GO.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 4 jam 30 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

AMD Akan Perkenalkan Prosesor 7-Nanometer di CES 2019

Di bawah kepemimpinan Dr. Lisa Su, bisnis AMD belakangan ini berjalan sangat baik. Perusahaan semikonduktor Amerika itu mulai mendominasi pasar PC dan data center, memicu peningkatan harga saham berkali-kali lipat. Kiprah mereka di Indonesia juga terlihat mulus. Setelah di PC desktop, Ryzen dan Radeon Vega mulai tersedia luas di laptop mainstream hingga kelas premium.

Dari informasi yang beredar beberapa bulan silam, AMD diketahui memiliki agenda untuk ‘menyusul’ Intel melalui prosesor berarsitekstur 7-nanometer – tepat ketika sang kompetitor utamanya menghadapi kesulitan dalam memproduksi Cannon Lake 10nm mereka. Dan berdasarkan informasi dari Consumer Technology Association, AMD akan mempresentasikan kecanggihan chip GPU dan CPU 7nm tersebut di panggung CES 2019.

Rencananya, president sekaligus CEO AMD Dr. Lisa Su dan sejumlah narasumber akan memperlihatkan pemanfaatan teknologi prosesor 7-nanometer di ranah berbeda, dari mulai untuk ‘memecahkan masalah paling rumit yang ada saat ini’, gaming, virtual reality, hiburan, serta hal-hal lain yang berpotensi merombak kehidupan modern. Kabarnya, ini merupakan kesempatan pertama bagi AMD untuk membuka CES.

“AMD terus mentransformasi masa depan komputasi dengan cara mengekspansi dunia digital dan merevolusi industri gaming yang saat ini bernilai US$ 35 miliar,” kata CEO CTA Gary Shapiro di rilis pers. “Kami sangat menanti presentasi Dr. Su. Di sana ia akan mengungkap terobosan di ranah komputasi generasi selanjutnya, yang berpeluang mengubah jalannya industri gaming dan hiburan virtual.”

CES 2019 akan dilangsungkan dari tanggal 8 sampai 11 Januari tahun depan di kota Las Vegas. Informasi dari CTA soal chip 7-nanometer AMD tersebut mengonfirmasi laporan sebelumnya. Ada kemungkinan cukup besar kita akan mendengar detail lebih banyak terkait Ryzen generasi ketiga serta GPU Vega terbaru.

Saya tergelitik saat membaca keterangan CTA tentang bagaimana kehadirannya akan ‘melontarkan’ teknologi gaming, komputasi dan visual lebih jauh lagi. Dan walaupun belum dikonfirmasi, dengan beralihnya fokus AMD ke produksi chip 7-nanometer, boleh jadi para gamer akan mendapatkan CPU kelas konsumennya di tahun depan.

Dengan ditundanya distribusi Intel Cannon Lake ke tahun 2019, AMD berkesempatan untuk memperjauh jaraknya dari sang kompetitor, terutama di segmen gaming. Ada sejumlah pertanyaan yang belum terjawab dan rumor yang masih berseliweran terkait prosesor baru kedua perusahaan itu, namun sebagian akan terungkap lebih jelas di bulan Januari 2019 nanti.

Via TechRadar & WCCFTech. Header: MIT.

AMD Konfirmasi Kemitraannya dengan Sony dan Microsoft

Seperti para pendahulunya, secanggih-canggihnya console yang tersedia saat ini, cepat atau lambat mereka akan tutup usia. Di bulan Mei kemarin, Sony mengonfirmasi bahwa PlayStation 4 mereka sudah memasuki fase akhir siklus hidupnya. Dan mengingat Xbox One dirilis tak jauh berbeda dari PS4, platform game Microsoft itu punya usia hampir setara rivalnya.

Tak lama setelah itu, sebuah laporan menyebutkan bahwa Sony sedang mengutak-utik teknologi AMD yang boleh jadi mengindikasikan pengembangan produk next-gen. Microsoft sendiri cukup terus terang soal upaya tersebut. Di E3 2018, tim Xbox mengakui bahwa mereka tengah menggarap produk ber-codename  Project Scarlett. Dan ada kemungkinan, Xbox selanjutnya akan menyediakan opsi hardware berbeda.

Kali ini, giliran AMD yang mengungkap tease soal console next-gen. Dalam wawancara bersama Jim Cramer, CEO Lisa Su mengonfirmasi bahwa timnya tengah melangsungkan kolaborasi bersama Sony dan Microsoft untuk mengembangkan console. Masing-masing perusahaan itu kabarnya memanfaatkan ‘resep rahasia’ mereka sendiri dalam proses pengerjaannya.

Su menyampaikan bahwa gaming akan selalu menjadi perhatian besar AMD. Di tiap generasi console, pemain akan mengharapkan kualitas visual serta performa hardware yang lebih baik lagi. Kemampuan komputasi merupakan kuncinya, entah apakah Anda menikmati permainan video dari console, PC, ataupun via cloud. Di ranah dengan pertumbuhan yang begitu pesat itulah AMD menempatkan diri mereka.

Di sana, sang presiden AMD sempat juga sempat bilang bagaimana timnya ‘telah melakukan investasi pada sejumlah teknologi baru yang mungkin tidak diungkap pada publik hingga beberapa tahun lagi’. Bisa jadi, ini merupakan sedikit petunjuk soal pengembangan console next-gen.

Namun untuk sementara waktu, perjalanan console current-gen masih berlangsung. Head of PlayStation, John Kodera, belum lama ini mengatakan bahwa waktu tiga tahun ke depan akan mereka manfaatkan buat ‘mempersiapkan langkah selanjutnya’. Lewat informasi itu, ada peluang usia PlayStation 4 lebih panjang dibanding PlayStation 3. Perangkat last-gen tersebut dirilis di tahun 2006, dan berkiprah selama tujuh tahun hingga PS4 tiba.

Game-game berkualitas merupakan senjata utama produsen dalam menjaga angka adopsi produk tetap tinggi, dan terhitung di tahun ini hingga 2019 nanti, kita tidak akan kehabisan pilihan permainan menarik. PS4 sudah mempunyai God of War, Shadow of the Colossus serta Marvel’s Spider-Man, lalu The Last of Us Part II, Death Stranding, dan Ghost of Tsushima akan menyusul. Sedangkan Xbox akan kehadiran Ori and the Will of the Wisps, Gears of War 5, serta Crackdown 3.

Aspek lain yang boleh jadi turut memperpanjang usia console current-gen adalah ketersediaan produk ‘high-end’ seperti PlayStation 4 Pro dan Xbox One X.

Via GameSpot.

[Review] HP Notebook 15-db0011AU: AMD Ryzen 3 Layar Besar Terjangkau

Prosesor AMD untuk laptop selama ini dikenal dengan platform yang memiliki kinerja yang cukup baik dengan harga yang lebih terjangkau. Apalagi, AMD menggabungkan Central Processing Unit atau CPU mereka dengan Graphics Processing Unit atau GPU ke dalam satu chipset yang dikenal dengan nama Accelerated Processing Unit atau APU.

Akan tetapi, semenjak AMD meluncurkan generasi kedua dari prosesor Ryzen terbaru mereka, semua berubah. APU yang dulunya memiliki kinerja yang sepertinya biasa saja, saat ini sudah menjadi jauh lebih kencang. Hal tersebut dikarenakan perubahan arsitektur dari yang berbasis Buldozer menjadi berbasis Zen.

HP Notebook 15-db0011AU - Desk

APU Ryzen generasi kedua pun saat ini telah digunakan pada laptop dengan nama Ryzen Mobile dengan nama kode Raven Ridge. Ryzen Mobile sendiri merupakan sebuah APU yang menggunakan arsitektur prosesor dan graphics terintegrasi terbaru dari AMD.

Salah satu laptop yang menggunakan APU Ryzen Mobile adalah HP Notebook 15-db0011AU. Yap, penamaan yang mungkin akan sulit diingat oleh para pembelinya. Laptop yang datang ke meja pengujian DailySocial ini sudah menggunakan APU Ryzen Mobile 3 2200U.

HP Notebook 15-db0011AU - Back

Laptop HP Notebook 15-db0011AU memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor AMD Ryzen 3 Mobile  2200U 2 Core 4 Thread Clock 2,5 GHz Turbo 3,4 GHz
Graphics AMD Vega 3
RAM / HDD 2 x 4GB DDR4 2400 MHz / 1TB HDD 5400 RPM
Layar / Resolusi 15,6” LED Backlit / 1366×768
Port ekspansi USB-2.0, USB 3.0, Audio 3,55mm port, HDMI
Baterai 3 Cell 41 Whrs Polymer
Kamera HD
Dimensi 376 x 246 x 22,5 mm
Bobot 1,77 kg

Untuk hasil CPU-Z dan GPU-Z dari laptop HP Notebook 15-db0011AU adalah sebagai berikut:

Dengan spesifikasi tersebut, laptop yang satu ini memiliki harga Rp. 6.299.000. Harga tersebut mungkin tidak terlihat murah, akan tetapi dengan menggunakan grafis terintegrasi AMD Vega 3, laptop ini akan menjadi lebih baik digunakan untuk melakukan editing. Beberapa game lama pun juga dapat dimainkan dengan cukup baik. Oleh karena itu, harga tersebut dapat dikatakan terjangkau.

Laptop yang satu ini ternyata memiliki sebuah charger yang dimensinya tidak tebal. Hal ini tentu saja membuat HP Notebook 15-db0011AU tidak terlalu berat saat dibawa kemana-mana.

HP Notebook 15-db0011AU - Charger

Desain

Laptop HP Notebook 15-db0011AU yang kami dapatkan memiliki warna abu-abu. Pada bagian badan atas yang terbuat dari plastik polikarbonat menggunakan desain matte finishing. Hal ini selain mempercantik juga membuat bagian atasnya menjadi tidak lebih licin.

HP Notebook 15-db0011AU - Bagian Kiri
Pada bagian kiri ditemukan port daya, RJ-45 LAN, HDMI, USB 3, dan audio 3,5mm

Laptop yang satu ini menggunakan keyboard dengan tipe desain chiclet. Dengan dimensi layar 15,6 inci, membuat lebar laptop dapat memuat full keyboard. Hal ini tentu saja membuat pengguna dapat menggunakan tombol numpad yang berada di sisi sebelah kanan.

HP Notebook 15-db0011AU - Keyboard

Laptop yang satu ini memiliki besar  376 x 246 x 22,5 mm, memuat layar dengan ukuran 15,6 inci yang memiliki resolusi 1366 x 768. Untuk bobotnya, HP Notebook 15-db0011AU memiliki berat sekitar 1770 gram, termasuk baterai, yang sehingga dapat membuat punggung terasa nyaman saat dibawa dengan tas ransel. Berat tersebut belum termasuk chargernya yang memang cukup ringan untuk dibawa.

HP Notebook 15-db0011AU - Bagian Kanan
Pada sisi bagian kanan dapat ditemukan slot SDCard, port USB 2.0, DVD Writer, dan Kensington lock

Saat laptop ini datang ke meja pengujian DailySocial, sistem operasi yang terpasang sudah menggunakan Windows 10 Home. Hal ini tentu saja membuat pengguna lebih nyaman karena menggunakan sistem operasi yang resmi sehingga mendapatkan dukungan penuh dari Microsoft.

Kinerja

HP Notebook 15-db0011AU menggunakan AMD Raven Ridge dengan prosesor dual core quad thread Ryzen 3 Mobile 2200U dengan Thermal Design Power 15 Watt. Dengan core terbaru dari AMD tersebut, tentu saja notebook ini cukup bertenaga dibandingkan dengan generasi sebelumnya. “Cukup” karena memang menggunakan dua inti saja dengan empat thread. Hal ini berarti dalam menggunakan Office dan software-software editing, HP Notebook 15-db0011AU sudah sangat mumpuni.

Menggunakan Integrated Graphics Processor (IGP) terbaru dari AMD, yaitu VEGA 3, tidak berarti laptop ini dapat bermain game-game baru. Walaupun sudah menggunakan RAM dual channel tidak berarti bahwa dengan 3 Compute Unit dapat bermain game-game terbaru.

Uji sintetis yang kami lakukan juga menghadirkan laptop yang bertenagakan APU AMD generasi sebelumnya, 9830P dengan kode Bristol Ridge. GPU yang terpasang adalah Radeon RX 460. Hal ini tentu saja untuk melihat seberapa kencang APU AMD Ryzen 3 Mobile dibandingkan generasi sebelumnya.

Pada grafik PCMark 8 di atas, terjadi anomali di mana PCMark 8 Create selalu crash pada saat diuji. Karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat mengulang dengan melakukan instalasi ulang Windows.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 4 jam 23 menit! Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Untuk membeli sebuah notebook yang dapat digunakan untuk melakukan editing grafis dan video memang membutuhkan tenaga proses yang tinggi. Selama ini, laptop yang memiliki kemampuan tersebut ada pada kisaran harga 8 sampai 10 juta rupiah. AMD pun menghadirkan Ryzen 3 Mobile yang mampu dijual dengan harga yang lebih rendah.

Kinerja prosesor dari arsitektur Zen memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Pada grafik yang ada di atas, menunjukkan bahwa Ryzen 3 Mobile 2200U memiliki kinerja yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Bristol Ridge. Kinerja seperti ini yang membuatnya mampu melakukan editing foto dan video dengan cukup baik.

HP Notebook 15-db0011AU - 2

Di sisi lain, kinerja graphics pada Ryzen 3 Mobile 2200U juga dapat diandalkan. Walaupun tidak sekencang Radeon RX460 yang terpasang pada sebuah laptop, beberapa game ringan seperti PES 2017 sudah dengan mudah dijalankan. Walaupun begitu, Vega 3 belum dapat memainkan game berat seperti Rise of the Tomb Raider atau GTA V dengan lancar.

RAM yang ada pada laptop ini telah menggunakan mode dual channel, yang membuatnya memiliki kinerja yang paling optimal. Dengan bandwidth yang lebih besar, tentu saja akan memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mode single channel.

Harga yang ditawarkan untuk HP Notebook 15-db0011AU adalah Rp. 6.299.000. Harga seperti ini bisa jadi tergolong cukup tinggi bagi beberapa kalangan. Namun, kinerja yang dimiliki membuatnya terlihat menjadi lebih terjangkau. Beberapa toko online malah sudah menawarkan harga yang lebih murah lagi.

Sparks

  • Kinerja prosesor cukup baik
  • Kinerja IGP cukup baik
  • Ramping dan cukup ringan
  • Charger berdimensi kecil
  • Harga cukup terjangkau
  • Windows 10 asli

Slacks

  • Belum memiliki USB-C
  • Material masih plastik
  • Namanya sulit untuk diingat

AMD Umumkan APU Murah Athlon 200GE dengan iGP VEGA

Saat AMD mengeluarkan arsitektur Zen, pada saat itu pulalah era baru AMD dimulai (kembali). Prosesor Ryzen saat ini memiliki kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan arsitektur sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya prosesor Ryzen 7, 5, dan 3 yang menantang arsitektur terbaru dari Intel.

138914-athlon-pib-left-facing-1260x709_2

Sebelumnya, AMD juga memiliki prosesor bernama Athlon. Athlon pertama kali dipasarkan sebagai prosesor terkencang dari AMD. Akan tetapi, lama kelamaan Athlon dipakai untuk menjadi sebuah prosesor versi murah dari AMD menentang Pentium dan Celeron.

Saat ini, AMD kembali memunculkan Athlon sebagai APU terjangkau mereka. Untungnya, Athlon terbaru dari AMD tidak menggunakan arsitektur Bristol Ridge, tetapi Zen. Nama dari Athlon terbaru AMD adalah Athlon 200GE.

AMD Athlon 200GE mengintegrasikan iGP VEGA 3, yang saat ini dianggap mumpuni dalam menjalankan beberapa aplikasi editing. Selain itu, VEGA 3 juga terbukti mampu menjalankan beberapa game yang masih digemari saat ini seperti DOTA, CS:GO, dan lain sebagainya.

APU AMD Athlon 200GE memiliki spesifikasi sebagai berikut

MODEL

CPU Cores

Threads

Processor Frequency

Graphics Compute Units

TDP (Watts)

AMD Athlon™ 200GE

2

4

3.2GHz

3

35W

APU yang satu ini tidak memiliki Turbo Boost pada sisi prosesornya. Dan untuk menghadirkan komputer dengan daya yang lebih rendah, APU yang satu ini hanya memiliki TDP 35 Watt saja.

AMD Athlon

AMD bakal menjual APU yang satu ini dengan harga $55 atau sekitar Rp. 820.000 saja. Dengan harga tersebut, pengguna tidak perlu lagi menambah sebuah graphics card karena sudah terintegrasi.

Prosesor AMD Athlon 200GE akan tersedia pada retailer-retailer dan system integrator di seluruh dunia dimulai pada 18 September 2018. AMD juga bakal meluncurkan seri di atasnya, Athlon 220GE dan 240GE pada kuartal ke empat 2018 nanti.

Sumber dan gambar: AMD.

HP Luncurkan Laptop 2 in 1 dengan AMD Ryzen: Envy X360 13

Saat ini, AMD sepertinya sedang mengembangkan sayapnya di perangkat laptop 2 in 1. Bekerja sama dengan vendor-vendor kelas atas, AMD pun yakin bahwa prosesor Ryzen terbarunya mampu berjalan dengan daya rendah namun memiliki kinerja tinggi. Salah satu partner yang mengeluarkan laptop 2 in 1 bertenagakan APU AMD adalah HP.

HP Envy x360 13 - Launch

HP meluncurkan Envy x360 13 di klub Empirica SCBD Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018 yang lalu. APU yang digunakan pada laptop ini adalah Ryzen generasi kedua yang hemat daya.

Dengan menggunakan kata 360, menunjukkan bahwa HP Envy ini mampu dibuka sampai dengan 360 derajat. Hal tersebut membuatnya dapat dipakai dengan mode laptop seperti biasanya, mode tenda untuk menonton, dan mode tablet.

HP Envy x360 13 - Cover

HP sendiri memasarkan Envy x360 13 ini menyasar pada pangsa pasar pekerja konten kreatif. Hal tersebut dikarenakan bobot dari laptop 2 in 1 ini yang hanya 1,27 kg saja namun memiliki kinerja yang tinggi.

“HP memahami kebutuhan para pekerja kreatif di Indonesia dan kami terus memberikan inovasi yang membantu para multitasking content creator dalam menghidupkan brand pribadi mereka dan berani mengekspresikan kreativitas ketika bekerja maupun menikmati waktu luang,” ungkap David Tan, President Director HP Indonesia. “Apapun profesinya, baik fotografer, ilustrator, vlogger, atau desainer, produk-produk premium kami dengan desain ramping dan stylish mewakili hal-hal terbaik dalam hidup yang mendorong Anda mengeluarkan kreativitas terhebat.”

HP Envy x360 13 - Flat mode

HP Envy x360 13 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R7 2700U 4 core 8 Thread 2,2 GHz Turbo 3,8 GHz

AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz

GPU IGP AMD VEGA 10 / VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 512 GB SSD NVMe
Layar 13.3″ FullHD IPS Gorilla Glass NBT
Bobot / Dimensi 1,27 kg / 306.7 x 214.6 x 14,9 mm
Baterai 53,2 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 16.499.000 dan Rp. 14,999,000

Laptop yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan fast charging, yang membuatnya dapat terisi 50% selama 45 menit saja. Selain itu, HP juga menyediakan stylus secara terpisah yang bisa digunakan layaknya pena pada laptop ini.

Untuk bagian suara, HP sudah menanamkan speaker buatan Bang & Olufsen sebanyak empat buah.

HP Envy x360 13 - Laptop mode

Upgrade RAM

RAM juga menjadi hal penting pada HP Envy x360 13. HP sudah menyediakan RAM sebesar 2×4 GB atau 8 GB Dual Channel pada laptop yang satu ini. Lalu apakah RAM yang ada bisa ditambah?

Untuk mengejar ketipisan yang ada pada HP Envy x360 13 ini, RAM yang ada harus tertanam langsung pada motherboard-nya. Hal tersebut tentu mengindikasikan bahwa RAM yang ada pada laptop ini sudah tidak bisa di-upgrade lagi.

HP Envy x360 13 - Laptop Mode 2

HP juga tidak menyediakan versi dengan RAM yang lebih besar untuk Envy x360 13 ini. Mereka mengatakan bahwa karena memang tidak di desain untuk bermain game, RAM dengan kapasitas 8 GB tentu saja sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan.

AMD Ryzen Hanya untuk Envy?

Secara terpisah, kami sempat menanyakan kepada bapak David Tan, President Director HP Indonesia, apakah seri Ryzen tipis hanya akan hadir pada Envy saja. HP juga memiliki seri premium Spectre yang selama ini memiliki kinerja yang biak dengan dimensi yang tipis.

HP Envy x360 13 - Workplace

David tidak menyangkal bahwa nantinya tidak ada Spectre berbasis Ryzen. Hal tersebut dikarenakan kemitraan AMD dengan HP sudah terjalin sejak lama. HP juga menjadi salah satu vendor yang sering meluncurkan produk berbasis AMD.

Begitu juga dengan halnya Omen. Produk gaming dari HP ini juga tidak disangkal kehadirannya dengan menggunakan AMD Ryzen. Secara global sendiri, Omen dengan basis Ryzen juga sudah beredar luas, namun memang kehadirannya di Indonesia masih senyap.

HP pun meminta para konsumen untuk menunggu hadirnya laptop dengan dapur pacu AMD Ryzen yang bakal muncul pada tahun 2018 ini.