Tesla Akan Luncurkan Fitur Dash Cam 360 Derajat Sebagai Software Update

Meski sudah dianggap banyak orang sebagai barang wajib, dash cam masih belum menjadi fitur bawaan pada mayoritas mobil. Ini mengecewakan mengingat mobil-mobil terkini dilengkapi banyak kamera, baik untuk fitur driver assistance maupun kamera parkir.

Namun kalau yang dibahas adalah Tesla, pionir mobil elektrik itu seakan tidak pernah kehabisan akal, dan mereka seakan dapat mengatasi segalanya melalui software. Buktinya, beberapa bulan lalu Tesla merilis software update yang memungkinkan kamera Autopilot pada mobil-mobil buatannya untuk berfungsi sebagai dash cam.

Namun Elon Musk dkk rupanya masih belum puas. Mereka telah menyiapkan penyempurnaan dari fitur dash cam-nya, dan seperti biasa Tesla sudah menyiapkan nama yang cukup keren, yaitu Sentry Mode.

Jadi ketimbang hanya menggunakan satu kamera Autopilot saja dengan sudut pandang ke depan yang terbatas, Sentry Mode bakal mengambil gambar yang ditangkap beberapa kamera Autopilot yang tersebar di sekujur bodi mobil, secara efektif berperan sebagai dash cam 360 derajat.

Berhubung banyak mengandalkan software, wajar apabila fitur ini memiliki sejumlah keterbatasan, apalagi jika dibandingkan dengan hardware dash cam terpisah. Kendati demikian, pemilik Tesla berhak tersenyum melihat mobilnya kedatangan fitur baru yang cukup signifikan pengaruhnya secara cuma-cuma.

Jadwal perilisan fitur Sentry Mode ini belum diketahui, dan Elon hanya menyebut kata “segera” dalam Tweet pengumumannya. Terkait kompatibilitas, Sentry Mode hanya bisa didapat oleh mobil-mobil Tesla yang mengemas hardware Autopilot 2.0+.

Sumber: Electrek.

Fitur Summon Diperbarui, Mobil Tesla Bisa Dikemudikan Menggunakan Ponsel Layaknya Mobil R/C

Pemilik mobil buatan Tesla tentunya sudah tidak asing dengan kebiasaan sang pabrikan merilis fitur baru melalui software update. Fitur barunya sendiri sering terkesan sepele, tapi terkadang juga bisa sangat berpengaruh, seperti misalnya fitur Autopilot di tahun 2015.

Di samping Autopilot, Tesla juga sempat meluncurkan fitur bernama Summon yang memungkinkan mobil untuk keluar-masuk garasi sendiri. Sepele seperti yang saya bilang, tapi dalam waktu enam minggu lagi, fitur ini bakal berubah drastis menjadi seperti sihir.

Seperti biasa melalui Twitter, Elon Musk mengungkapkan secuil detail mengenai pembaruan fitur Summon ini. Yang paling keren, Summon memungkinkan mobil untuk mengemudi sendiri menuju pemiliknya layaknya seorang petugas valet. Dari mana mobil mengetahui pemiliknya? Dari ponsel dan aplikasi yang terhubung.

Kalau tombol “Summon” di aplikasinya ditekan terus, mobil dapat mengikuti ke mana pun sang pemiliknya pergi. Seperti hewan peliharaan, kalau kata Elon. Saya membayangkan penyempurnaan fitur Summon ini bakal sangat berguna ketika pemilik mobil selesai berbelanja. Ketimbang harus berjalan sambil membawa belanjaan menuju mobil, tunggu saja di area lobi dan panggil mobilnya lewat aplikasinya.

Di samping itu, Elon juga bilang bahwa Summon memungkinkan pengguna untuk mengontrol mobil lewat ponsel, ibarat mobil R/C katanya. Syaratnya, mobil masih harus berada dalam jarak pandang orang yang memegang ponsel, demi keselamatan tentunya.

Syarat terakhir yang harus dipenuhi untuk bisa menikmati semua fitur ini adalah, mobil harus mengemas hardware Autopilot versi kedua, alias yang baru diproduksi minimal dua tahun lalu. Lebih tua dari itu, hardware-nya tidak cukup kapabel untuk fitur-fitur yang lebih advanced seperti ini.

Via: Reuters.

Tesla Buat Sendiri Chip AI untuk Sistem Kemudi Otomatisnya

Selain memelopori tren mobil elektrik, Tesla juga bisa dibilang terdepan soal sistem kemudi otomatis alias self-driving. Kombinasi software bikinannya, platform supercomputer Nvidia dan sederet sensor pada mobil pada akhirnya melahirkan sistem Autopilot yang begitu canggih.

Namun kemitraan Tesla dengan Nvidia kemungkinan bakal berakhir tahun depan. Penyebabnya adalah niat Tesla untuk mengembangkan chip AI-nya sendiri, yang sejauh ini dikenal secara internal dengan sebutan Hardware 3. Kabar ini disampaikan oleh CEO Elon Musk pada laporan finansial terbaru Tesla.

Anggap saja Nvidia Drive itu Qualcomm Snapdragon, nah keputusan Tesla untuk mengembangkan chip AI-nya sendiri di sini mirip seperti langkah Apple membuat chipset-nya sendiri untuk iPhone. Alhasil, kendali atas perangkat bisa lebih maksimal, demikian pula untuk performanya.

Ilustrasi sistem Tesla Autopilot / Tesla
Ilustrasi sistem Tesla Autopilot / Tesla

Memangnya seberapa besar dampaknya pada performa? Menurut Elon, kalau software computer vision Tesla yang ditenagai hardware Nvidia bisa mengatasi sekitar 200 frame per detik, maka angkanya bisa naik menjadi 2.000 frame per detik menggunakan chip buatan mereka sendiri.

Ini dikarenakan chip-nya memiliki akses yang lebih dalam lagi ke sistem secara keseluruhan. Kalau dengan chip Nvidia, kalkulasi datanya tidak bisa dilakukan langsung di hardware, melainkan harus melalui mode emulasi, sehingga pada akhirnya kinerjanya tidak bisa benar-benar maksimal.

Di samping itu, seumpama ke depannya perlu dilakukan perbaikan atau penambahan fitur baru, Tesla jadi tidak perlu menunggu Nvidia. Mereka bisa langsung bertindak dan menyempurnakan apa yang kurang. Lebih penting lagi, Elon juga bilang bahwa ongkos yang dibutuhkan untuk menggarap chip sendiri ini kurang lebih sama seperti yang dibutuhkan untuk meng-outsource dari Nvidia.

Tesla Roadster 2 / Tesla
Tesla Roadster 2 / Tesla

Pertanyaan selanjutnya, apakah chip AI buatan sendiri ini hanya akan tersedia di mobil-mobil baru Tesla ke depannya, macam Roadster 2 dan Model Y? Ternyata tidak. Model S, Model X dan Model 3 juga bakal kebagian jatah melalui program hardware upgrade yang akan dijalankan tahun depan.

Bukankah sulit melepas komputer dalam mobil lalu menggantinya dengan yang baru? Ya, tapi Tesla rupanya sudah memikirkannya sejak awal, dan Elon memastikan bahwa proses penggantiannya mudah, sekaligus menjaga kompatibilitas sistem dengan yang baru.

Tesla masih punya banyak pekerjaan rumah untuk membuktikan bahwa mereka tidak sekadar membual. Sebelumnya, mereka selalu dicecar akibat produksi Model 3 yang lambat, dan yang hingga kini belum bisa memenuhi seluruh permintaan konsumen yang telah memesan. Semoga saja itu tidak terulang pada rencana ini tahun depan.

Sumber: TechCrunch.

Tesla Lengkapi Semua Mobil yang Sedang Diproduksi dengan Hardware Autopilot Baru

Di saat pabrikan mobil lain sedang sibuk menyiapkan mobil elektrik perdananya, Tesla yang sudah mencuri start bisa berfokus ke bidang lain yang tidak kalah penting perannya terhadap industri otomotif. Yup, apalagi kalau bukan teknologi kemudi otomatis?

Tesla sadar betapa pentingnya teknologi ini, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membekali semua mobil yang tengah diproduksi – termasuk Model S, Model X dan Model 3 – dengan hardware yang diperlukan untuk menyanggupi eksekusi kemudi otomatis secara penuh, atau dengan kata lain, lebih komprehensif dari yang ditawarkan fitur Autopilot saat ini.

Perlengkapan tersebut mencakup 8 kamera 360 derajat dengan jangkauan pandang sejauh 250 meter, 12 sensor ultrasonik dengan kemampuan mendeteksi objek dua kali lebih baik dari sebelumnya, serta radar dengan kinerja yang lebih maksimal. Semuanya demi menyajikan ‘penglihatan’ di luar batas indera manusia sebagai pengemudi.

Tesla tidak lupa menyematkan sistem komputer baru yang memiliki performa 40 kali lebih cepat ketimbang sebelumnya. Bersamaan dengan itu, Tesla juga mengembangkan sistem neural network sendiri untuk mengolah semua data dari computer vision, sonar dan radar.

Perlu dicatat, semua fitur yang ditawarkan hardware baru ini tidak bisa langsung dinikmati begitu saja dalam waktu dekat. Tesla akan lebih dulu melakukan kalibrasi sistem melalui data-data yang dikumpulkan oleh mobil-mobil buatannya yang sudah ada dijalanan sekarang.

Hal ini dilakukan semata untuk alasan keselamatan pengemudi dan guna memastikan sistem bisa berjalan secara optimal. Saat semuanya sudah siap, lagi-lagi Tesla akan mendistribusikannya lewat software update. Di saat yang sama, Tesla juga berjanji untuk tidak melupakan konsumen loyalnya dan berkomitmen untuk terus menyempurnakan mobil-mobil lawas buatannya melalui software update.

Sumber: Tesla.

Tesla Maksimalkan Kinerja Radar pada Autopilot Lewat Software Update

Fitur Autopilot yang dimiliki Tesla memang belum bisa dikatakan sempurna. Akan tetapi Elon Musk dkk berkomitmen untuk terus memperbaikinya lewat software update, dan yang terbaru, Autopilot dirancang agar bisa lebih memaksimalkan kapabilitas radar pada mobil.

Sebelum ini, radar hanya berperan sebagai sensor pelengkap dari kamera dan teknologi pengolahan gambar. Hal ini disebabkan oleh sejumlah kelemahan radar yang bisa berakibat pada salah dugaan; salah satunya adalah ketika berhadapan dengan objek yang mempunyai permukaan reflektif seperti kaleng minuman bersoda, dimana radar akan mendeteksi ukuran objek tersebut jauh lebih besar daripada aslinya.

Sederhananya, konsumen tentu saja tidak mau mobilnya mengerem mendadak saat hanya ada sebuah kaleng minuman di depannya. Manuver ini jauh dari kata penting. Itulah mengapa Tesla telah memperbaiki cara kerja radar pada Software Update 8.0.

Utamanya, radar milik mobil Tesla kini bisa mendeteksi lebih banyak objek beserta informasinya yang lebih mendetail dengan memakai hardware yang sama. Software akan membuat gambaran 3D dari berbagai hasil tangkapan radar sehingga objek bisa teridentifikasi secara lebih akurat.

Tesla tidak lupa memaksimalkan teknologi fleet learning untuk mengurangi kasus salah mengerem. Di sini mobil-mobil Tesla akan mengunggah data ke cloud selagi berada di jalan sehingga mobil lainnya tidak perlu mengalami nasib yang sama saat melaju di jalan tersebut.

Secara keseluruhan, radar kini punya peran yang lebih besar dalam sistem Autopilot Tesla. Hal ini krusial mengingat radar bisa mengidentifikasi objek yang tidak terlihat oleh kamera, seperti misalnya ketika ada pohon tumbang di jalanan yang diselimuti oleh kabut tebal.

Sumber: Tesla Motors.

Tesla Tawarkan Uji Coba Fitur Autopilot Gratis Selama 30 Hari

Kabar gembira bagi para pemilik Tesla Model S dan Model X. Tesla Motors kini menawarkan uji coba gratis selama 30 hari bagi yang tertarik menjajal fitur Autopilot.

Bukannya fitur Autopilot ini membutuhkan hardware khusus? Benar, akan tetapi semua Tesla Model X dan setiap Model S yang dibuat setelah September 2014 sebenarnya sudah dilengkapi deretan sensor dan hardware lain yang diperlukan. Konsumen hanya perlu menambahkan $2.500 agar fitur Autopilot bisa langsung aktif saat mobil dikirim, atau $3.000 setelahnya.

Kini konsumen bisa lebih dulu mencoba secara cuma-cuma selama 30 hari. Uji coba ini mencakup semua fitur Autopilot, termasuk kemudi otomatis, perpindahan lajur otomatis, cruise control adaptif, sekaligus fitur Summon. Barulah setelah 30 hari, konsumen bisa membayar $3.000 kalau ingin terus menikmati fitur-fitur tersebut.

Notifikasi uji coba fitur Autopilot / kushari - Reddit
Notifikasi uji coba fitur Autopilot / kushari – Reddit

Kabar ini pertama beredar di Reddit, dimana seorang pemilik Tesla Model S mengunggah gambar yang menunjukkan notifikasi uji coba fitur Autopilot pada layar dashboard. Juru bicara Tesla Motors pun telah mengonfirmasinya kepada Road & Track.

Ini bukan pertama kalinya Tesla membuat kejutan lewat software. Jauh sebelum ini, mereka bahkan sempat mengirimkan software update untuk Tesla Model S P85D yang sanggup menambah kecepatan akselerasinya.

Sumber: Road & Track.

Setelah Autopilot, Tesla Model S Kini Bisa Keluar-Masuk Garasi Sendiri

Bulan Oktober kemarin, Tesla resmi meluncurkan fitur Autopilot ke sedan elektrik kebanggaannya, Model S. Fitur itu datang bersama software update, menjadi sebuah pertanda bahwa Tesla tak mungkin berhenti sampai di situ saja. Hardware-nya sudah memungkinkan, tinggal bagaimana Tesla bisa memaksimalkannya lewat software.

Hanya berselang sekitar tiga bulan, Tesla kembali merilis software update untuk Model S sekaligus Model X yang masih gres. Update versi 7.1 ini tentu saja bakal menyempurnakan kinerja fitur Autopilot yang sudah ada sebelumnya, tapi di saat yang sama juga menghadirkan sebuah fitur baru yang mereka sebut dengan istilah Summon.

Makna harafiah dari kata “summon” sendiri berarti “memanggil”. Ya, melalui update terbaru ini, pemilik Model S maupun Model X bisa memanggil mobil keluar dari dalam garasi dengan sendirinya. Yang perlu dilakukan pemilik mobil hanyalah mengakses aplikasi Tesla di smartphone, lalu menunggunya di luar.

Sebaliknya, sepulang dari tempat kerja, Anda tinggal menempatkan Model S atau Model X di depan garasi, dan mobil tersebut akan ‘mengurus’ dirinya sendiri: membuka pintu garasi, masuk ke dalam lalu mematikan mesinnya tanpa menunggu instruksi lebih lanjut. Fitur ini akan terasa begitu bermanfaat ketika garasi yang Anda punya tidak begitu lapang.

Tesla dengan tegas menyebutkan bahwa fitur Summon ini masih dalam tahap beta. Tujuannya sejauh ini hanyalah supaya pemilik Tesla Model S atau Model X bisa mencobanya terlebih dulu di kediaman masing-masing.

Di masa yang akan datang nanti, mobil Tesla yang dilengkapi hardware dan software lebih canggih bahkan bisa menjemput Anda dengan sendirinya, menyesuaikan dengan agenda harian yang Anda punya supaya ia bisa tiba tepat waktu.

Buat saya pribadi, tidak usah muluk-muluk: seandainya mobil bisa menjemput saya di depan lobi hotel dari area parkir dengan sendirinya, itu saja sudah terasa sangat memudahkan. Dan saya cukup optimis inilah misi selanjutnya yang ditarget Tesla dalam waktu dekat.

Sumber: Tesla.

Disco Drone Ialah Pesawat Drone Teranyar Besutan Parrot Dengan Body Bersayap

Pada awal kemunculannya, istilah drone selalu identik dengan pesawat tanpa awak yang diciptakan sebagai mesin pembunuh, karena ia selalu digunakan untuk memasuki wilayah musuh untuk mengintai ataupun menjatuhkan bom ke lokasi musuh sebagai sasaran.

Continue reading Disco Drone Ialah Pesawat Drone Teranyar Besutan Parrot Dengan Body Bersayap

Mobil Hybrid Berteknologi Autopilot Rinspeed Etos Punya Drone Sebagai Asistennya

Namanya mungkin terdengar asing di telinga konsumen awam, tetapi antusias otomotif mengenal Rinspeed sebagai pakar modifikasi sekaligus spesialis restorasi kendaraan klasik. Mulai tahun 1991, perusahaan asal Swiss itu turut berkecimpung dalam desain mobil konsep. Salah satu karya terunik mereka ialah sQuba, mobil sekaligus kapal selam yang terinspirasi dari film James Bond.

Dalam penciptaan kreasi terbarunya, Rinspeed memutuskan buat mengadopsi teknologi futuristis dan segala hal yang berpotensi mempermudah pengendara. Mereka memperkenalkan mobil konsep Etos (ditulis Σtos). Seperti tren populer saat ini, Rinspeed mencoba mengeksplorasi gagasan self-driving, namun tidak mengurangi level kewaspadaan pengemudi terhadap lingkungan di sekitarnya. Uniknya lagi, Etos turut didampingi oleh drone.

Rinspeed Etos 02

Penampilan luar Rinspeed Etos diramu supaya mewakilkan premis kecanggihannya, tapi boleh jadi Anda merasa sedikit familier. Itu karena sebetulnya, Etos memanfaatkan basis dari BMW i8, sebuah mobil sport hybrid yang telah mulai dipasarkan sejak pertengahan 2014. Etos mengusung perpaduan struktur aluminium dan serat karbon, ditambah kaca atap Gorilla persembahan Corning.

Di bagian interior, Etos memiliki setir retractable ZF TRW. Ketika Anda mengaktifkan autopilot, kemudi akan bersembunyi di dashboard, memperluas ruang dalam kendaraan. Anda bisa bersantai sambil membaca buku, atau menyaksikan video melalui dua buah layar curved ultra-HD 21,5-inci. Segmen ‘infotainment‘ Etos didukung oleh teknologi Harman Connected Car, dapat merespon perintah suara, gesture, dan input berupa sentuhan.

Rinspeed Etos 03

Lalu apa fungsinya drone? Rinspeed memilih tipe UAV dari DJI, dapat digunakan untuk bermacam-macam tugas seperti mengirim buket bunga, atau diperintahkan mengambil foto selfie sampai merekam video saat Anda sedang berkendara. Sewaktu tidak aktif, quad-copter bersemayam di drone pad, berada di bagian belakang Etoz. Platform pendaratan itu menyimpan 12.000 buah lampu LED customizable, bisa Anda jadikan message board.

Terdapat delapan kamera HD di luar, menyuguhkan tampilan panorama seluas 180 derajat ke depan serta belakang, tanpa titik buta. Di situasi-situasi rumit misalnya jalan sempit atau parkir, fitur Curb View (memperlihatkan pandangan langsung ke roda) menyala otomatis. Kemudian di perjalanan, sistem navigasi menayangkan tampilan 3D dari gedung, pohon, stasiun, dan lain-lain.

Rencananya, Rinspeed Etos akan dipajang secara perdana di acara Consumer Electronics Show 2016 tanggal 5 Januari nanti.

Rinspeed Etos 04

Sumber: Rinspeed. Via Digital Trends.

Akhirnya Dirilis, Ini Detail Mengenai Fitur Autopilot di Tesla Model S

Di pertengahan bulan Agustus kemarin, diketahui bahwa Tesla sedang menguji kapabilitas kemudi otomatis bersama beberapa individu terpilih dalam produk otomotif kebanggaan mereka, Model S. Fitur tersebut dibundel dalam paket update 7.0, dan tampaknya periode tes telah rampung karena sang produsen mulai mendistribusikannya ke para pemilik Model S. Continue reading Akhirnya Dirilis, Ini Detail Mengenai Fitur Autopilot di Tesla Model S