Star Wars Jedi: Fallen Order Jadi Andalan EA di E3 2019

Beberapa hari sebelum publisher game raksasa melangsungkan ritual tahunan di ajang E3, Google lebih dulu memulai kehebohan lewat penyingkapan detail terkini terkait layanan game stream Stadia. Singkat cerita, platform cloud gaming ini akan meluncur di bulan November 2019 dan dapat diakses via browser Chrome, dongle Chromecast Ultra TV serta smartphone Pixel 3.

Dari semua itu, hal paling istimewa dari Stadia ialah dukungan game dan developer. Sudah ada 21 publisher mengonfirmasi siap berpartisipasi di sana. Dan sampai saat ini, ada 31 permainan blockbuster masuk dalam daftarnya – salah satunya adalah sekuel RPG legendaris, Baldur’s Gate 3. Berdasarkan sentimen pribadi, mungkin tidak ada game yang bisa membuat saya lebih bersemangat dari Baldur’s Gate 3, tapi saya yakin ada banyak di antara Anda menjerit girang ketika EA Play E3 2019 dilangsungkan.

EA tidak mengumumkan banyak game baru di Electronic Entertainment Expo kali ini, namun memang ada satu judul yang begitu dinanti gamer karena waktu rilis yang pelan-pelan datang menghampiri: Star Wars Jedi: Fallen Order. Selain itu, Electronic Arts mengungkap update Apex Legends, Battlefield V, The Sims 4, Madden NFL 20 dan FIFA 20.

 

Star Wars Jedi: Fallen Order

Banyak orang merasa skeptisnya pada Jedi: Fallen Order, tetapi gameplay trailer sepanjang 13 menit persembahan Respawn Entertainment di E3 lebih baik dari harapan saya. Banyak hal memang perlu dicerna, namun ada beberapa aspek penting yang bisa dicatat. Pertama, seperti dugaan sebelumnya, Jedi: Fallen Order mengedepankan aksi pertempuran jarak dekat yang diintegrasikan pada gameplay petualangan.

Mengacu pada video tersebut, Jedi: Fallen Order mengusung gameplay linier yang dititikberatkan pada narasi dan elemen-elemen sinematik, mungkin akan mengingatkan Anda pada Uncharted atau trilogi Tomb Raide. Game merupakan bagian dari kisah canon Star Wars, dan Anda akan bertemu dengan tokoh-tokoh baru serta karakter yang ada di film – misalnya Saw Gerrera (diperankan oleh Forest Whitaker). Dalam petualangannya, sang protagonis Cal Kestis ditemani oleh robot BD-1. Ia akan membantu Kestis menyelesaikan puzzle sembari mengekspos detail pada dunia permainan.

Hal unik kedua adalah sistem pertempuran Jedi: Fallen Order. Game memang tidak meneruskan gaya bertarung lightsaber khas seri Jedi Knight, namun ada elemen menarik yang Respawn angkat di sana. Taktik, strategi dan eksekusi serangan sangat penting dalam menghadapi jenis lawan tertentu, seperti ketika Anda bermain Bloodborne atau Sekiro: Shadows Die Twice.

Star Wars Jedi: Fallen Order akan meluncur di PC, Xbox One dan PlayStation 4 pada tanggal 15 November. Permainan difokuskan pada pengalaman single-player dan Respawn juga menjamin ketiadaan microtransaction dalam bentuk apapun.

 

Apex Legends

Akan ada banyak konten yang dibawa oleh update Season 2 dari game shooter battle royale populer EA ini, di antaranya ada karakter, skin, dan senjata-senjata baru. Season 2 mengangkat judul Battle Charge dan sesuai namanya, ia akan menyodorkan sejumlah tantangan dan aktivitas (baik mingguan maupun harian) yang bisa Anda lakukan. Penyajiannya tak jauh berbeda dari Fortnite.

Lewat video animasi, EA memperkenalkan tokoh bernama Natalie ‘Wattson’ Paquette, seorang pakar teknologi dan insinyur listrik. Kemampuan-kemampuan yang dimilikinya berpotensi mengubah struktur gameplay Apex Legends karena spesialisasinya ialah bertahan dan membangun pertahanan.

Selain itu, EA dan Respawn akan menghadirkan mode Ranked yang terdiri dari enam level (Bronze sampai Apex Predator), menambahkan skin legend untuk Caustic dan Octane serta beberapa senjata (Spitfire dan R-301), dan memperkenalkan senjata baru, yaitu L-Star dari Titanfall 2. Senjata ini mematikan, tapi hanya bisa diperoleh dari air drop dan amunisinya terbatas. Kemudian, developer tak lupa ‘memperbaiki’ tingkat efektivitas Mozambique, yang selama ini jadi cemoohan pemain.

Season 2 Apex Legends akan dimulai pada tanggal 2 Juli 2019.

 

Battlefield V

Di tahun ini, EA dan tim DICE akan terus fokus memperkaya konten Battlefield V. Potongan terbesarnya terbesarnya adalah penambahan medan tempur Pasifik di game FPS berskala raksasa tersebut, yang meerupakan bagian dari update Chapter 5. Di sana akan ada medan tempur berlatar belakang daerah Iwo Jima, kendaraan-kendaraan perang amfibi dari Amerika dan Jepang, serta senjata baru: M1 Garand yang legendaris.

Seluruh konten ini tentu saja terhidang secara gratis, kabarnya siap mendarat di bulan November 2019.

 

The Sims 4

Permainan simulasi buatan Maxis yang dirilis di tahun 2014 ini akan mendapatkan konten baru bertema kehidupan pantai melalui expansion pack berjudul Island Living. Add-on tersebut membawa Anda ke sebuah pulau bernama Sulani, di mana ‘Sim’ bisa bersantai di pinggir laut, membantu membersihkan lautan, bermain dengan lumba-lumba, membuat kastil dari pasir, hingga menjadi penjaga pantai.

The Sims 4 Island Living dapat dinikmati lebih dulu di PC pada tanggal 21 Juni, lalu akan menyusul di Xbox One dan PS4 pada tanggal 16 Juli.

 

FIFA 20

Sebelum E3 dimulai, memang sudah ada desas-desus mengenai agenda diumumkannya FIFA 20. Kini setelah game resmi disingkap, diketahui pula bahwa ada sejumlah aspek yang EA perbarui, misalnya pada mekanisme menendang bola serta penyesuaian pada reaksi penjaga gawang – yang selama ini dianggap terlalu cepat. Developer juga berniat untuk membubuhkan mode game ala FIFA Street, bernama Volta, difokuskan pada pertandingan berskala kecil.

FIFA 20 dijadwalkan buat meluncur pada tanggal 27 September.

 

Madden NFL 20

Madden memang bukan seri game olahraga terpopuler di Indonesia, tetapi ia merupakan salah satu franchise andalan EA. Di judul teranyar ini, developer mencantumkan mode campaign bertajuk Longshot, memberikan keleluasaan bagi pemain buat memodifikasi gameplay, serta menambahkan skenario-skenario tantangan demi membuka konten. Madden NFL 20 juga sengaja dirancang agar lebih bersahabat bagi pemula.

Sebelum meluncur di tanggal 2 Agustus nanti, EA akan melangsungkan uji coba beta tertutup pada tanggal 14 sampai 16 Juni.

Daftar Hardware PC yang Diperlukan Untuk Menjalankan Battlefield V

Berbeda dari sambutan gamer terhadap Battlefield 1, pengungkapan detail Battlefield V diwarnai sejumlah komplain. Penggemar mengeluhkan penggunaan latar belakang sejarah yang mereka rasa ‘kurang akurat’ serta ‘menyayangkan’ fokus developer pada tokoh utama wanita. DICE sendiri tetap berpegang pada keputusan mereka karena ingin membuat Battlefield V lebih beragam dan inklusif.

Mungkin tak semua orang menerima arahan baru DICE dengan lapang dada, namun Battlefield V tetap menjadi salah satu judul besar yang mendapatkan sorotan gamer serta media. Permainan rencananya akan meluncur kurang dari tiga minggu lagi, dan mendekati pelepasannya, Electronic Arts mengungkap daftar kebutuhan hardware yang diperlukan buat menjalankan Battlefield V versi Windows via Reddit. Ini dia:

 

Minimal

  • Sistem operasi: 64-bit Windows 7, Windows 8.1 atau Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD FX-8350 atau Intel Core i5 6600K
  • Memori RAM: 8GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1050, GeForce GTX 660 2GB, AMD Radeon RX 560, atau Radeon HD 7850 2GB
  • DirectX: 11.0
  • Hard drive: 50GB

 

Rekomendasi

  • Sistem operasi: Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD Ryzen 3 1300X, Intel Core i7 4790 atau setara
  • Memori RAM: 12GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX GTX 1060 6GB, AMD Radeon RX 580 8GB
  • DirectX: 11.0
  • Hard drive: 50GB

 

Agar bisa menikmati fitur Nvidia ray tracing

  • Sistem operasi: Windows 10 October 2018 Update 64-bit
  • Prosesor: AMD AMD Ryzen 7 2700 atau Intel Core i7 8700
  • Memori RAM: 16GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce RTX 2070
  • DirectX: kartu video yang kompatibel dengan DirectX Raytracing
  • Hard drive: 50GB

Satu hal wajib lain yang dibutuhkan untuk bisa menikmati Battlefield V adalah dukungan konektivitas internet konstan, minimal berkecepatan 512KBPS. Jika tidak mau repot-repot menyesuaikan setting grafis dan memastikan komponen PC siap mendukung game, tentu Anda dapat memilih versi PlayStation 4 atau Xbox One-nya.

Namun ada keunggulan lain jika Anda berkenan untuk bermain Battlefield V di PC: EA telah memasukkan game ke daftar judul Origin Access Premier. Itu artinya, para pelanggan dipersilakan memainkannya lebih dulu dari gamer lain. Dan menariknya lagi, versi yang publisher tawarkan di sana merupakan Deluxe Edition berisi bonus konten seperti Firestrom Ranger Set, Paratrooper Gear, Special Assignments serta persenjataan Battlefield 1. Battlefield V Deluxe Edition sendiri dibanderol seharga US$ 110.

Battlefield V dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 20 November 2018 di Windows PC via Origin, Xbox One dan PlayStation 4. EA berjanji untuk tidak menyajikan DLC premium serta loot box. Konten baru akan disuguhkan secara merata dan gratis buat seluruh pemain.

EA Beberkan Rencana Update Konten Gratis Battlefield V Hingga Maret 2019

Kurang dari sebulan lagi, EA akan merilis Battlefield V secara global di PC, PS4, dan Xbox One. Untuk lebih menarik minat para gamer EA pun mengumumkan rencana update konten dan fitur yang akan didapatkan oleh Battlefield V setelah rilis. Layaknya game multiplayer modern kebanyakan, Battlefield V memang menerapkan model bisnis live service (atau game as a service), yang berarti game ini tidak dijual putus begitu saja kepada para konsumen.

EA menyebut konten live service Battlefield V sebagai “Tides of War”, yang terbagi ke dalam beberapa Chapter. Bagaikan berada di medan perang yang terus berubah, setiap Chapter dalam Tides of War akan merombak kondisi Battlefield V secara drastis. Perubahan itu mencakup cerita baru, senjata baru, map baru, kendaraan baru, dan lain sebagainya.

Battlefield V | Tides of War
Tides of War hingga Maret 2019 | Sumber: EA

Seluruh konten dalam Tides of War akan diluncurkan secara cuma-cuma. Dalam situs resminya developer Battlefield V berkata bahwa mereka menerapkan saran dari para penggemar yang tidak suka dengan sistem konten premium. Konten premium semacam Season Pass memang telah terbukti punya dampak buruk memecah komunitas. Sebagian pemain tidak bisa bermain dengan sebagian lainnya, misalnya karena mereka tidak memiliki map tertentu.

EA berkomitmen untuk menghindari hal tersebut dalam Battlefield V. Melalui sistem Tides of War ini, mereka menjamin bahwa tidak akan ada pemain yang memiliki kelebihan atau kekurangan dalam sisi gameplay. Battlefield V tetap memiliki transaksi mikro, namun sifatnya hanya berupa kosmetik. Ini langkah yang sangat baik, apalagi untuk memulihkan nama baik EA yang tercoreng akibat kasus Star Wars Battlefront II.

Battlefield V | The Last Tiger
Battlefield V War Stories: The Last Tiger | Sumber: EA

Saat pertama kali dirilis, Battlefield V akan memiliki delapan mode permainan, cerita single-player berjudul War Stories, serta segudang senjata, kendaraan, gadget, dan elemen-elemen gameplay lainnya. Tapi itu baru permulaan. Hingga Maret 2019, EA akan meluncurkan tiga Chapter dalam Tides of War, masing-masing dengan tema konten berbeda.

Chapter 1: Overture akan dirilis pada bulan Desember 2018. Chapter ini berisi:

  • Map baru Panzerstorm, bertema peperangan tentara Jerman ketika mereka menginvasi Belgia
  • Cerita baru War Stories: The Last Tiger, mengisahkan sekelompok kru tank Tiger yang mempertanyakan ideologi negara mereka
  • Penambahan Practice Range, area damai tempat para pemain dapat berlatih menembak dan mengemudikan berbagai kendaraan
  • Fitur Vehicle Customization untuk mempercantik kendaraan favorit Anda
  • Event mingguan dengan berbagai imbalan menarik

Chapter 2: Lightning Strikes pada Januari 2019 akan lebih fokus pada penggunaan kendaraan. Konten di dalamnya adalah:

  • Fitur kooperatif Combined Arms, empat orang pemain bisa bekerja sama untuk melawan pasukan AI dalam misi-misi Combat Strike
  • Dua mode baru, yaitu mode Rush dan Squad Conquest
  • Event mingguan dengan berbagai imbalan menarik

Chapter 3: Trial by Fire menambahkan mode battle royale pada Maret 2019. Detailnya sebagai berikut:

  • Mode battle royale bernama Firestorm, dengan arena yang terus mengecil dan segala fitur khas Battlefield, termasuk penggunaan kendaraan-kendaraan perang dahsyat
  • Map baru Greece, pasukan Sekutu yang unggul dalam pertempuran darat harus menghadapi serangan pasukan Poros yang ahli pertempuran udara
  • Event mingguan dengan berbagai imbalan menarik
Battlefield V | Firestorm
Firestorm, arena battle royale Battlefield V | Sumber: EA

Selepas Chapter 3, EA masih akan terus menambahkan kendaraan, map, senjata, dan konten-konten baru lain. Hanya saja saat ini mereka belum mengungkap detailnya seperti apa. Battlefield V sendiri nanti akan dirilis tepatnya pada tanggal 20 November 2018.

Bagi penggemar seri Battlefield, keputusan menghilangkan Season Pass tentu merupakan kabar yang menyenangkan. Akan tetapi Battlefield V masih harus berhadapan dengan saingan berat, yaitu Call of Duty: Black Ops 4 yang baru dirilis dua minggu lalu. Siapakah yang akan merajai pasar first-person shooter kali ini?

Sumber: EA

EA Singkap Detail Mengenai Mode Battle Royale Battlefield V

Selama belasan tahun, formula penyajian permainan shooter blockbuster tidak banyak berubah: hidangkan mode single-player untuk memberikan konteks pada narasi jika memungkinkan, lalu gunakan multiplayer dan tambahkan konten-konten pasca rilis untuk memperpanjang usia game. Namun meledaknya kepopuleran battle royale memaksa para developer untuk mengubah kebiasaan mereka.

Saat ini ada dua publisher raksasa yang punya rencana untuk membubuhkan formula last man standing berskala besar itu di game terbaru mereka. Di Call of Duty: Black Ops 4, Activision serta tim Treyarch memberinya nama Blackout dan memadunya bersama mode zombie. Dan melalui trailer baru, EA akhirnya menyingkap detail lebih jauh terkait mode battle royale Battlefield V, yang mereka sebut Firestorm.

Firestorm adalah interpretasi EA DICE terhadap formula battle royale. Di sana, game akan mengadu 16 tim berisi empat pemain, menantang untuk menjadi orang yang paling lama bertahan hidup. Developer menjanjikan peta pertempuran berskala raksasa, dan Anda dipersilakan memanfaatkan segala jenis perlengkapan serta kendaraan perang yang tersedia. Dengan membagi pemain berdasarkan tim, developer mencoba mengedepankan kekompakan antar pemain.

Dan meneruskan tradisi gameplay Battlefield, seluruh bangunan dapat diluluh-lantakkan. Fitur ini membuat pengalaman bermain selalu terasa berbeda meski dilakukan di peta permainan yang sama. Dan menariknya, Anda tidak hanya bisa menghancurkan. Battlefield V mempersilakan kita membangun beragam pertahanan serta menciptakan rute baru via fitur ‘Fortification’.

Nama Firestorm sendiri sepertinya diambil dari lingkaran api yang mengelilingi arena battle royale – ukurannya akan semakin mengecil seiring berkurangnya pemain. Metode yang sama bisa kita temukan di PUBG dan Fortnite.

Multiplayer akan menjadi hidangan utama di Battlefield V, dan salah satu andalan DICE di sana ialah Grand Operation. Mode ini merupakan ekspansi lebih jauh dari Operation di Battlefield 1, mengadu dua tim dalam konflik berskala besar, di mana hasil dari satu pertempuran akan memengaruhi kondisi pemain di babak selanjutnya.

Sebagai rencana jangka panjang, developer sudah menyiapkan Tides of War, yaitu event in-game berisi sejumlah mode permainan berbeda yang dilangsungkan selama beberapa bulan. Di episode pertamanya, Tides of War akan difokuskan pada momen jatuhnya Eropa. DICE berjanji untuk terus memberikannya konten baru, baik lewat update kecil tiap hari atau upgrade besar seminggu sekali.

Battlefield V akan dirilis pada tanggal 20 November 2018 di Windows, Xbox One dan PlayStation 4. Sebelum game meluncur, sesi open beta akan dibuka buat publik pada tanggal 6 September besok dan berlangsung sampai 11 September.

Via Polygon.

Peluncuran Battlefield V Diundur Sebulan

Tiga bulan terakhir di tahun 2018 akan menjadi ajang pertarungan para publisher game raksasa dengan judul-judul andalannya. Di periode itu, kita akan kedatangan sekuel permainan action-adventure bertema Wild West buatan Rockstar, Assasin’s Creed baru yang mengangkat latar belakang kebudayaan Yunani Kuno, hingga penerus kisah petualangan Agen 47.

Di rentang waktu tersebut, dua permainan shooter blockbuster juga dijadwalkan untuk hadir. Mereka adalah Call of Duty: Black Ops 4 dan Battlefield V. Rencananya, game FPS Activision akan meluncur di tanggal 12 Oktober, kemudian disusul oleh kreasi Electronic Arts seminggu setelahnya. Namun sepertinya tim di belakang Battlefield V membutuhkan lebih banyak waktu buat memoles game andalan mereka.

Melalui situs EA, DICE mengabarkan keputusannya mengundur peluncuran Battlefield V dari tanggal 19 Oktober ke 20 November. General manager Oskar Gabrielson menjelaskan waktu selama sebulan itu akan mereka gunakan untuk melakukan sejumlah penyesuaian akhir di aspek gameplay utama serta demi memastikan Tides of War betul-betul tersaji secara optimal.

Tides of War merupakan fitur baru di seri Battlefield, menjanjikan ‘sebuah perjalanan panjang berisi narasi-narasi berbeda’, di mana Anda diuguhkan pengalaman serta tema yang bervariasi, dimulai di masa jatuhnya Eropa. Berlangsung selama beberapa bulan, Tides of War akan diisi oleh Grand Operation (berlangsung dua minggu lebih), Special Assignments serta beragam misi baru.

“Kami percaya bahwa kami sedang menggarap permainan Battlefield terbaik,” kata Gabrielson. “Game ini disiapkan agar bisa menyajikan gamer sebuah perjalanan emosional melalui kembalinya mode single-player War Stories, pengalaman multiplayer esensial, mode battle royale, serta layanan terbaru kami, Tides of War. Fitur ini didesain untuk merangkul komunitas Battlefield dalam waktu lama.”

Menariknya, jadwal uji coba open beta sama sekali tidak diubah. Gerbang akan dibuka buat publik pada tanggal 6 September nanti, dan sesi tes bisa diikuti oleh gamer di Window, PlayStation 4 serta Xbox One. Lalu khusus bagi para pelanggan EA Access, Origin Acess, Origin Access Premier, atau mereka yang sudah pre-order, open beta dapat diakses dua hari lebih cepat.

Butuh waktu sedikit lebih lama untuk menyempurnakan game merupakan alasan yang lumrah. Penundaan jauh lebih baik dibandingkan konten yang mengecewakan. Namun saya merasa strategi ini juga diambil EA buat mengurangi kompetisi di hari pelepasan Battlefield V, sehingga ia tak berhadapan langsung dengan Red Dead Redemption 2, Assassin’s Creed Odyssey, Soulcalibur VI dan judul-judul blockbuster lain.

 

Di Bulan September Nanti, Anda bisa Mencicipi Battlefield V Sebelum Membeli

Dijadwalkan untuk meluncur di kuartal empat 2018, game shooter baru DICE yang mengangkat tema Perang Dunia kedua berjudul Battlefield V akan bersaing dengan nama-nama raksasa semisal Assassin’s Creed Odyssey, Call of Duty: Black Ops 4, Red Dead Redemption 2, hingga Fallout 76. Dan seperti biasa, DICE akan mempersilakan Anda untuk mencoba kreasinya itu sebelum membeli.

Melalui blognya, tim developer mengumumkan rencana untuk menggelar open beta Battlefield V di bulan September nanti. Agenda ini merupakan tes lanjutan setelah sebelumnya EA DICE melangsungkan uji coba closed alpha yang cuma bisa diikuti oleh gamer dari Eropa dan Amerika. Berbeda dari closed alpha, versi open beta permainan ini kabarnya sudah mulai merepresentasikan konten retail-nya.

Open beta Battlefield V akan menyuguhkan sejumlah mode berbeda, di antaranya ada Conquest, Grand Operations dan Tides of War. Sebagaimana tradisi sang developer dalam melaksanakan tes beta, semua mode permainan tersebut mengedepankan pengalaman multiplayer. Mode single-player bertajuk ‘war stories’ baru tersedia saat Battlefield V dirilis.

Saya akan membahas Conquest dulu. Mode ini akan menyuguhkan medan tempur berisi 64 pemain, dan mempersilakan Anda bertanding di dua lokasi berbeda, yakni di Rotterdam dan Arctic Fjord di Norwegia. Conquest menghidangkan gameplay tradisional khas Battlefield, menantang Anda dan kawan-kawan satu tim untuk mempertahankan lokasi-lokasi penting yang tersebar di peta berukuran masif. Di sana, Anda dapat membangun pertahanan (via fitur Fortifications) dan memanggil bala bantuan.

Selanjutnya, Grand Operations juga dapat dicicipi di sana. Di versi beta-nya, Grand Operations disuguhkan selama ‘dua hari’. Hari mewakilkan ronde, dan hasil dari pertempuran di satu match akan memengaruhi kondisi tim dan medan tempur di pertandingan selanjutnya. Mode ini kabarnya mengambil inspirasi dari kejadian bersejarah, misalnya pendaratan para penerjun payung (Airborne) serta aksi penyerbuan (Breakthrough) di peta Arctic Fjord.

Yang ketiga adalah Tides of War. Mode ini punya rentang waktu yang lebih panjang lagi dari Grand Operations: satu sesi merepresentasikan perjalanan naratif selama beberapa bulan. Masing-masing ‘chapter‘ di sana didesain pada sebuah aspek di periode tertentu serta menyajikan gameplay berbeda. Di beta nanti, Tides of War dibagi jadi lima chapter. Jika berhasil menyelesaikannya, Anda akan mendapatkan Dog Tag khusus saat Battlefield V meluncur.

Battlefield V.

Open beta Battlefield V akan dibuka untuk publik pada tanggal 6 September, dan pre-load dapat dilakukan sejak tanggal 3 September. Beta dapat diakses dua hari lebih cepat jika Anda telah melakukan pre-order atau menjadi pelanggan EA Access, Origin Acess atau Origin Access Premier. Versi rampung dari Battlefield V sendiri akan dilepas di PC, Xbox One dan PS4 pada tanggal 19 Oktober.

Permainan Remake Capcom Sabet Penghargaan Paling Bergengsi di Game Critics Awards 2018

E3 ialah momen diungkapnya detail beragam game kelas blockbuster serta disingkapnya hardware gaming baru. Event tahun ini sendiri memang terasa lebih condong pada konten, meski Microsoft sempat mengonfirmasi pengembangan Project Scarlet. E3 2018 sudah rampung, tetapi tak sedikit gamer yang menanti pengumuman Game Critics Awards.

Game Critics Awards adalah ajang pemberian penghargaan tahunan yang dilangsungkan setelah E3 usai. Penghargaan tersebut diberikan oleh penyelenggara secara independen pada judul-judul permainan terbaik yang dipamerkan di sana, biasanya mengusung tajuk ‘Best of E3’. Dan untuk E3 2018, satu permainan remake garapan Capcom berhasil menyabet award paling bergengsi.

Ini di daftar lengkap pemenangnya:

 

Best of Show: Resident Evil 2

Nominasi: Anthem, Marvel’s Spider-Man, Sekiro: Shadows Die Twice, Super Smash Bros. Ultimate

 

Best Original Game: Dreams

Nominasi: Anthem, Days Gone, Sekiro: Shadows Die Twice, Skull & Bones

 

Best Console Game: Marvel’s Spider-Man

Nominasi: Assassin’s Creed Odyssey, Dreams, Resident Evil 2, Sekiro: Shadows Die Twice, Super Smash Bros. Ultimate

 

Best VR/AR Game: Tetris Effect

Nominasi: Astro Bot: Rescue Mission, Déraciné, Echo Combat, Trover Saves the Universe

 

Best PC Game: Anthem

Nominasi: Battlefield V, Metro: Exodus, Rage 2, Total War: Three Kingdoms

 

Best Hardware/Peripheral: Xbox Adaptive Controller

Nominasi: Neogeo Mini, Poké Ball Plus, Starlink: Battle for Atlas, Vantage Controller for PS4

 

Best Action Game: Anthem

Nominasi: Battlefield V, Call of Duty: Black Ops 4, Metro: Exodus, Rage 2

 

Best Action/Adventure: Marvel’s Spider-Man

Nominasi: Assassin’s Creed Odyssey, Resident Evil 2, Sekiro: Shadows Die Twice, Shadow of the Tomb Raider, Tom Clancy’s The Division 2

 

Best RPG: Kingdom Hearts III

Nominasi: Divinity: Original Sin II, Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age, Octopath Traveler, Pokémon: Let’s Go, Pikachu! and Eevee!

 

Best Fighting Game: Super Smash Bros. Ultimate

Nominasi: Dead or Alive 6, Jump Force, Soul Calibur VI

 

Best Racing Game: Forza Horizon 4

Nominasi: F1 2018, Team Sonic Racing, The Crew 2, Trials Rising

 

Best Sports Game: FIFA 19

Nominasi: Mario Tennis Aces, Pro Evolution Soccer 2019

 

Best Strategy Game: Total War: Three Kingdoms

Nominasi: Mutant Year Zero: Road to Eden, Two Point Hospital, Wargroove

 

Best Family/Social Game: Overcooked 2

Nominasi: Dreams, Lego DC Super-Villains, Pokémon: Let’s Go, Pikachu! and Eevee!, Mario Tennis Aces

 

Best Online Multiplayer: Battlefield V

Nominasi: Anthem, Call of Duty: Black Ops 4, Destiny 2: Forsaken, Skull & Bones, Tom Clancy’s The Division 2

 

Best Independent Game: Ori and the Will of Wisps

Nominasi: Outer Wilds, Overcooked 2, Sable, Tunic

 

Best Ongoing Game: Fortnite

Nominasi: Destiny 2: Forsaken, For Honor, PlayerUnknown’s Battlegrounds, Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

 

Special Commendation for Graphics:

  • Cyberpunk 2077

  • The Last of Us Part II

  • Ghost of Tsushima

 

Special Commendation for Sound: The Last of Us Part II

 

Special Commendation for Innovation: Cyberpunk 2077

Resident Evil 2 merupakan sebuah remake besar-besaran, dibangun ulang berbekal engine Resident Evil 7 dan menyajikan perspektif baru. Sistem kendali ala tank di game terdahulu digantikan dengan kamera orang ketiga ‘over-the-shoulder‘ mirip Resident Evil 5 dan 6. Konsepnya terdengar menjanjikan. Namun walaupun RE2 membawa pulang Best of E3 2018, beberapa game seperti Anthem, Spider-Man, The Last of US Part II dan Cyberpunk 2077 memenangkan lebih dari satu award. Di E3 2018, favorit saya pribadi adalah Cyberpunk 2077 dan Ghost of Tsushima.

Sumber: GameCriticsAwards.com.

Uji Coba Closed Alpha Game Battlefield V Digelar Hari Ini

Setelah absen di 2017 karena tim EA DICE mencurahkan perhatiannya pada sekuel Star Wars Battlefront, franchise Battlefield akan hadir lagi di tahun ini melalui Battlefield V. Lewat permainan ketujuh di seri ini (terlepas dari angka lima pada judulnya), DICE kembali mengangkat latar belakang yang diusung permainan Battlefield pertama: Perang Dunia kedua.

Melalui website-nya, belum lama ini DICE mengabarkan rencana mereka untuk melangsungkan uji coba Closed Alpha Battlefield V, yang jatuh pada hari ini, Kamis 28 Juni 2018. Sejak beberapa tahun silam, EA hampir selalu mempersilakan para gamer mencicipi versi beta permainan mereka sebelum membeli. Namun sesuai namanya, sesi Closed Alpha ini mengindikasikan bahwa ada banyak hal yang masih harus developer poles dan hanya bisa diakses secara terbatas.

Alasan EA mengadakan Closed Alpha adalah untuk menguji kemampuan server secara intensif dan mencari tahu hal apa lagi di gameplay yang dapat diperbaiki lewat masukan dari para partisipan. Meskipun pengalaman bermainan Battlefield V versi alpha mungkin akan berbeda dari edisi retail karena kondisinya masih belum rampung, DICE berjanji buat memastikan game tetap stabil dan seimbang.

BFV 2

Lewat Closed Alpha, developer mencoba mencurahkan perhatian mereka pada dua aspek: gameplay dan teknis.

Di segi gameplay, DICE ingin mengeksplorasi keseimbangan peta game, persenjataan dan kendaraan; termasuk pemanfaatan sistem revive sampai menentukan tingkat health serta jumlah amunisi yang ideal. Selanjutnya, mereka juga penasaran bagaimana respons tester terhadap sistem ‘immersion’ dan ‘attrition‘ baru yang developer implementasikan.

BFV 4

BFV 3

Di aspek teknis, Closed Alpha memungkinkan DICE mempelajari karakteristik pemain saat berada di ekosistem live. Selain itu, mereka berencana untuk mengumpulkan data terkait server, konektivitas backend, hingga mengetes fungsi matchmaking.

Sesi tes alpha tertutup ini hanya dapat diikuti oleh gamer di PC. Wilayah aksesnya juga boleh dibilang sangat terbatas, hanya dibuka buat sejumput pemain terpilih yang tinggal negara-negara di benua Eropa dan Amerika. Akses tersebut diberikan lewat kode yang bisa di-redeem di software client Origin.

BFV 1

Battlefield V Closed Alpha digelar hari ini dan akan berlangsung ‘dalam waktu singkat’. EA sudah mengumumkan daftar hardware PC yang dibutuhkan untuk menjalankan permainan. Walaupun daftar ini belum final, kita bisa mengira-ngira PC seperti apa yang dibutuhkan agar versi retail Battlefield V berjalan mulus. Tebakan saya, system requirements ‘resminya’ mungkin akan lebih rendah lagi.

Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Battlefield V

Bocoran eksistensi dari Battlefield V di bulan Maret silam menguak rahasia lebih dalam mengenai strategi EA. Dari keterangan narasumber, sang publisher memang sudah berencana mengem-balikan seri Battlefield ke era Perang Dunia 2, namun mereka tak mau melakukannya buru-buru. Electronic Arts sendiri baru menyingkap detail permainan lewat acara live reveal kemarin.

Sesuai dengan laporan para informan, memang benar, Battlefield V kembali mengusung latar belakang serupa permainan pertama di seri ini yang dilepas 16 tahun silam, Battlefield 1942. Tapi tim EA DICE tak ingin sekadar ‘me-remaster‘ konten permainan klasik itu. Mereka mau membawa Anda ke lokasi-lokasi yang belum pernah dilihat sembari menyajikan kisah yang belum pernah diceritakan.

Sejumlah konten yang sempat ada di Battlefield 1 dihadirkan lagi di Battlefield V, di antaranya mode-mode multiplayer seperti Conquest, Frontlines, Domination, Team Deathmatch, dan Breakthrough; termasuk campaign ‘War Stories’. Mode single-player di Battlefield V mengisahkan perjuangan tentara pemberontak Norwegia semasa penjajahan Jerman. Berbeda dari kisah kolosal ala Saving Private Ryan dan Band of Brothers, yang mereka perjuangkan adalah keselamatan orang-orang terdekatnya.

Battlefield V 1

Battlefield V tentu tak lupa menyajikan beragam konten baru. Satu contohnya ialah Grand Operations, yang menggantikan Operations di Battlefield 1. Di sana, tim diadu dalam peta dengan mode permainan berbeda selama ‘tiga sampai empat hari’. Hari mewakilkan satu match, dan hasil pertempuran akan memengaruhi match selanjutnya. Misalnya: keberhasilan tim Anda untuk menghancurkan artileri lawan berefek pada jumlah kendaraan yang bisa dipakai di ‘hari’ berikutnya.

Battlefield V 3

Selain itu, Anda juga dapat menikmati mode kooperatif empat pemain bernama Combined Arms. DICE belum mengungkap info mengenainya lebih rinci, namun penjelasan mereka mengingatkan saya pada Left 4 Dead dan Bad Company 2. Mode coop ini dilengkapi misi dan narasinya sendiri, lalu kegagalan seseorang dalam melaksanakan tugasnya bisa memberi dampak pada seluruh rekan satu timnya.

Battlefield V 2

Saat memulai pertempuran, Anda tidak lagi dibekali pasokan amunisi dan peledak secara penuh. Anda harus mengisi perbekalan di tiap zona objektif atau meminta dari teman satu tim. DICE tetap menyajikan empat pilihan kelas, yakni Assault, Support, Medic, serta Scout. Tapi menariknya, semua orang berkesempatan untuk ‘menghidupkan lagi’ rekan yang tumbang, sebelum Medic mengobatinya.

Modifikasi lain, yang menurut saya sangat berarti karena EA sepertinya sudah belajar dari kekeliruan mereka di Battlefront II, adalah dihilangkannya premium pass dan sistem loot box. Semua mode dan peta pascarilis dihadirkan gratis, kemudian segala item yang ada di store cuma bersifat kosmetik. Item-item tersebut bisa Anda beli memakai uang sungguhan, kredit in-game atau diperoleh dengan bermain.

Battlefield V rencananya akan hadir lebih dulu di Origin/EA Access pada tanggal 11 Oktober 2018, kemudian dilepas serentak di PC, Xbox One dan PlayStation 4 pada tanggal 19 Oktober. Rekaman acara live reveal-nya bisa Anda simak di bawah:

[Rumor] Battlefield V Juga Akan Hidangkan Mode Battle Royale?

Berdasarkan laporan tim analis Newzoo di akhir bulan Maret kemarin, begitu besarnya fenomena battle royale, hampir sepertiga gamer di platform PC saat ini tengah menikmati genre last man standing itu. Dan meski jadi pionir, jumlah pemain PUBG ternyata berhasil dilewati oleh Fortnite dengan 16,3 versus 14,6 persen. Dan kini, para developer besar maupun kecil tampak berbondong-bondong memeriahkan pesta battle royale.

Berita besar terkait battle royale terdengar belum lama ini. Kemarin, sejumlah narasumber menyampaikan bahwa Activision berencana menggantikan mode campaign single-player tradisional di Call of Duty: Black Ops 4 dengan battle royale. Dan berdasarkan laporan terkini, formula serupa kemungkinan juga akan diterapkan sang rival, Electronic Arts, di permainan terbaru seri Battlefield.

Kepada VentureBeat, seorang narasumber anonim yang mengklaim punya kedekatan dengan DICE menyampaikan bahwa studio asal Swedia itu sedang menguji mode battle royale untuk dibubuhkan pada Battlefield V. Meski eksistensinya sudah diketahui sejak awal bulan Maret 2018 berkat bocoran screenshot versi developer build, EA sebetulnya belum mengumumkan Battlefield V secara resmi.

Menurut sang informan, saat ini pengembangan mode battle royale masih berada di tahap purwarupa dan belum mendapatkan persetujuan dari Electronic Arts. Kita boleh berasumsi, porsi ini akan menghidangkan medan tempur berisi ratusan pemain. Namun bahkan jika akhirnya nanti memperoleh lampu hijau dari sang publisher, penerapannya boleh jadi berbeda dari ekspektasi kita.

Ada kemungkinan battle royale di Battlefield V dihadirkan sebagai update, akan menyusul setelah permainan itu dirilis. EA sendiri punya banyak pengalaman dalam menyuguhkan DLC. Konten-konten tambahan pasca-rilis ini menjadi salah satu elemen krusial dalam memperpanjang umur game mereka. Tapi kita tahu, kekeliruan publisher dalam penyajian microtransaction di Battlefront II sempat menuai kontroversi.

Walaupun bukan game pertama yang mengusungnya, PlayerUnknown’s Battlegrounds punya andil besar dalam mempopulerkan battle royale. Sejak versi early access-nya tersedia tahun lalu, kita telah menyaksikan sendiri bagaimana ia berhasil menumbangkan Dota 2 sebagai permainan terpopuler di Steam. PUBG juga memulai demam battle royale, yang menyebabkan banyak developer – besar ataupun kecil – turut mengadopsi genre ini.

Melihat dari perspektif tersebut, kesempatan untuk menghasilkan pemasukan dari battle royale memang terlalu menggiurkan untuk diabaikan, apalagi kita membahas perusahaan game seperti EA. Namun jika semua developer berlomba-lomba menyajikan mode last man standing tanpa memberikan inovasi berarti, saya khawatir di waktu dekat genre ini akan jadi membosankan.