Blibli-Tiket Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik Tipis, Kerugian Ditekan Hingga 38 Persen

PT Global Digital Niaga Tbk (BEI: BELI), induk Blibli, Tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma, melaporkan hasil kinerja keuangan terbaru. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, perusahaan menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang positif.

Para periode semester pertama 2024 (1H24), Blibli-Tiket berhasil mengurangi kerugian EBITDA konsolidasi sebesar 38% year-on-year (YoY) — dari Rp1.587 miliar pada 1H23 menjadi Rp1.048 miliar pada 1H24. Marjin bruto juga mengalami peningkatan dari 15,3% pada 1H23 menjadi 19,7% pada 1H24, mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam operasional.

Pendapatan neto konsolidasi perseroan meningkat sebesar 1% YoY — dari Rp7.776 miliar pada 1H23 menjadi Rp7.852 miliar pada 1H24.

Kinerja keuangan konsolidasian Blibli

Struktur biaya yang lebih baik tercermin dari penurunan persentase Beban Operasional terhadap Total Processing Value (TPV) dari 7,9% pada 1H23 menjadi 7,5% pada 1H24. Peningkatan ini mendorong pertumbuhan EBITDA konsolidasi terhadap TPV dari -4,3% pada 1H23 menjadi -2,9% pada 1H24.

“Kami memulai tahun ini dengan melewati periode tantangan ekonomi dan variabilitas permintaan sebelum pemilu, namun dengan gembira dapat saya sampaikan jika perseroan telah menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan marjin yang luar biasa sepanjang paruh pertama tahun ini yang sesuai dengan fokus Perseroan ke arah profitabilitas. Kinerja yang teguh ini menggarisbawahi kekuatan model usaha kami dan landasan kokoh yang telah kami bangun untuk kesuksesan yang berkelanjutan,” ujar CEO Blibli-Tiket Kusumo Martanto.

Inovasi dan ekspansi strategis

Komitmen perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pengguna terlihat dari peluncuran fitur Keanggotaan Terpadu (Unified Membership) yang memberikan akses tanpa batas di ekosistem Blibli-Tiket. Pembangunan gudang baru di Marunda juga hampir selesai dan diharapkan mulai beroperasi pada Oktober 2024.

Selain itu, akuisisi sekitar 99,83% saham di Dekoruma memperluas cakupan kategori produk home and living.

Dengan berbagai inovasi tersebut, berikut performa untuk  setiap lini bisnis perseroan:

  • Ritel 1P: Mengalami sedikit penurunan GPBD sebesar 6% y.o.y pada 2Q24. Namun, rasionalisasi meningkatkan Take Rate secara signifikan.
  • Ritel 3P: GPBD tumbuh sebesar 21% YoY pada 2Q24, didorong oleh peningkatan marjin dari bisnis B2C dan permintaan kuat pada usaha OTA.
  • Institusi: Menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan GPBD meningkat sebesar 292% YoY pada 2Q24. Kualitas klien institusional juga meningkat.
  • Toko Fisik: GPBD bertumbuh pesat sebesar 23% YoY pada 2Q24, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan perluasan jaringan toko elektronik konsumen.
Kinerja lini bisnis Blibli

“Strategi pertumbuhan omnichannel yang selektif, upaya yang ketat untuk meningkatkan laba bruto, dan pengendalian biaya yang disiplin telah efektif dalam meningkatkan kinerja kerugian EBITDA konsolidasi kami sebesar 38% YoY pada 2Q24,” ujar CFO Blibli-Tiket Ronald Winardi.

Ke depan, Blibli berkomitmen akan terus berinovasi dan memperluas strategi omnichannel. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih baik dan berkelanjutan bagi pelanggan, serta menjaga arah profitabilitas.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

CEO Blibli Ungkap Strategi Bisnis di Tengah Panasnya Persaingan E-commerce

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada 13 Juni 2024.

Dalam acara tersebut, Co-Founder & CEO Blibli Kusumo Martanto, menyampaikan bahwa meskipun menghadapi tantangan bisnis sepanjang tahun 2023, perusahaan terus melakukan terobosan dan inovasi yang berfokus pada optimasi margin, kepemimpinan biaya, dan keunggulan ekosistem. Upaya ini diklaim berhasil membawa perusahaan pada kinerja keuangan yang semakin sehat dan pertumbuhan usaha yang positif.

“Strategi utama kami adalah memperluas pilihan produk, memperkuat layanan, mengembangkan teknologi, dan inovasi omnichannel. Kami juga mendorong sinergi dalam ekosistem Blibli Tiket yang terintegrasi, yang berdampak positif pada pengalaman berbelanja pelanggan,” ungkap Kusumo.

Pencapaian Blibli

Sepanjang tahun 2023, Blibli mencatat berbagai pencapaian penting, termasuk ekspansi toko fisik dengan mitra merek global ternama untuk memberikan fleksibilitas kepada pelanggan dalam berbelanja baik secara daring maupun luring. Blibli juga mulai menerapkan automasi dan kecerdasan buatan di berbagai proses operasional serta meluncurkan program loyalitas terpadu, Blibli Tiket Rewards, yang diintegrasikan di seluruh platform dalam ekosistem.

Dalam RUPST, pemegang saham menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan dan kinerja keuangan perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Blibli mencatat laba bruto konsolidasian sebesar Rp2,4 triliun, meningkat 97% dibandingkan tahun sebelumnya. Beban operasional konsolidasian tercatat sebesar Rp6,0 triliun, turun 4% dibandingkan tahun 2022, yang mengurangi rugi bersih sebesar 34% menjadi Rp3,7 triliun.

Pada RUPSLB, pemegang saham independen menyetujui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan penerbitan saham baru sebanyak 7,63% dari modal ditempatkan dan disetor. Termasuk di dalamnya program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (Program MESOP) serta penerbitan saham baru lainnya.

“Kami sangat menghargai kepercayaan dan dukungan dari seluruh pemegang saham. Ke depannya, kami akan terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi bisnis dan kebijakan strategis berdasarkan dinamika perekonomian, kemajuan teknologi, dan kebutuhan pelanggan,” tutup Kusumo.

Sejak berdiri pada tahun 2010, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) telah menjadi pelopor ekosistem perdagangan omnichannel di Indonesia. Blibli mengintegrasikan pengalaman berbelanja daring dan luring dengan dukungan infrastruktur rantai pasok yang kuat serta layanan pengiriman pihak pertama (1PL) melalui BES Paket.

Blibli juga mengakuisisi tiket.com dan Ranch Market untuk melengkapi ekosistemnya, menciptakan sinergi yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Blibli Catat Peningkatan Kinerja di Kuartal Pertama 2024

PT Global Digital Niaga Tbk (GDN), perusahaan yang menaungi platform online marketplace Blibli, mengumumkan peningkatan kinerja keuangan di kuartal pertama 2024. Berdasarkan rilis terbaru, GDN berhasil memperkecil kerugian bersih menjadi Rp691,2 miliar.

Meski masih mencatatkan kerugian, GDN menunjukkan tren positif dengan pengurangan rugi bersih sebesar 21,28% dari tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan naik tajam, didorong oleh strategi diversifikasi produk dan peningkatan efisiensi operasional.

“Kami optimis dengan tren positif ini dan berupaya keras untuk mencapai titik impas pada akhir tahun fiskal,” ujar CEO GDN Kusumo Martanto.

Di tengah persaingan yang ketat, GDN terus berinovasi dengan meluncurkan beberapa inisiatif strategis. Baru-baru ini, mereka mengumumkan kerja sama dengan beberapa merek internasional, serta pengembangan platform baru yang lebih user-friendly untuk meningkatkan pengalaman belanja online. Langkah ini diharapkan akan menarik lebih banyak konsumen dan memperluas cakupan pasar GDN.

Menurut analisis pasar terkini, GDN berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan peningkatan aktivitas belanja online di Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan makroekonomi seperti inflasi dan penurunan daya beli, adaptasi strategi pemasaran dan promosi yang agresif diharapkan akan memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi kompetisi.

Dalam hal operasional, GDN telah berhasil meningkatkan efisiensi logistik mereka dengan memanfaatkan teknologi terkini. Implementasi sistem otomasi gudang dan penggunaan analitik data besar telah mengoptimalkan distribusi produk dan mempercepat proses pengiriman.

PT Global Digital Niaga Tbk terus menunjukkan adaptabilitas yang kuat dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, dengan harapan untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di masa depan.

Satukan akun di ekosistem bisnis

Seperti diumumkan dalam milis yang disebarkan ke pelanggan, dalam waktu dekat ekosistem bisnis BELI, meliputi Blibli, tiket.com, dan RANCH akan menggabungkan akun aplikasinya menjadi satu di ekosistem Blibli Tiket. Ini menjadi langkah lanjutan setelah perusahaan mengumumkan merger pada Oktober 2022 lalu.

Sebelumnya Blibi dan Tiket.com sempat integrasikan layanan melalui widget single sign-on. Pengguna tinggal memasukkan kredensial login mereka, seperti nama pengguna dan kata sandi, pada satu halaman untuk mengakses beberapa ekosistem layanan. Widget SSO memampukan pengguna untuk mengakses Tiket.com melalui platform Blibli dengan akun yang sama terdaftar di Blibli.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Rugi Bersih Susut, Blibli Kejar Profitabilitas di 2024

PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI) mencatat penyusutan rugi bersih menjadi Rp3,6 triliun pada 2023 dari posisi rugi bersih tahun sebelumnya yang sempat bengkak sebesar Rp5,5 triliun. EBITDA perseroan juga tercatat menyusut 30% menjadi minus Rp3,3 triliun.

Pendapatan bersih Blibli turun 4% (YoY) menjadi Rp14,7 triliun yang disebabkan oleh strategi perseroan mengoptimalkan bauran Total Processing Value (TPV) di sepanjang 2023. Optimalisasi ini lewat fokus pada pemilihan produk yang lebih menguntungkan di seluruh kategori pada segmen Ritel 1P. Sementara, segmen Ritel 3P didorong utamanya oleh kinerja OTA.

Namun, rata-rata nilai pesanan (average order value) meningkat 39% menjadi Rp1,5 juta pada 2023. Nilai belanja per pengguna pada segmen Institusi juga naik menjadi Rp11,7 juta, dan belanja per klien institusi naik menjadi Rp64,4 juta pada 2023.

“Sepanjang 2023, kami fokus pada peningkatan kinerja profitabilitas. Hal ini dilakukan dengan merasionalisasikan baruan kategori produk kami pada segmen Ritel 1P dan menyesuaikan biaya pada marketplace. Ini mendorong perolehan laba bruto dan margin bruto yang lebih sehat,” ujar CFO Blibli Ronald Winardi dalam keterangan resminya.

  • Segmen Ritel 1P (marketplace B2C) mencatat penurunan TPV sebesar 26% (YoY) menjadi Rp7,3 triliun dan pendapatan sekitar 28% (YoY) menjadi Rp6,3 triliun; laba bruto naik 42% (YoY) menjadi Rp517 miliar.
  • Segmen Ritel 3P (pihak ketiga lewat marketplace dan OTA) mencatat kenaikan TPV sebesar 35% (YoY) menjadi Rp49 triliun dan pendapatan bersih 466% (YoY) menjadi Rp1,1 triliun. Laba bruto juga naik 51% (YoY) menjadi Rp1,9 triliun.
  • Segmen Institusi (B2B dan B2G) membukukan TPV Rp10 triliun atau turun 4% (YoY), pendapatan bersih naik 15% (YoY) menjadi Rp3 triliun, dan laba bruto melesat 114% menjadi Rp279 miliar.
  • Toko Fisik mengantongi TPV Rp4,7 triliun atau tumbuh 20%, diikuti pendapatan bersih naik 18% (YoY) menjadi Rp4,1 triliun, dan laba bruto naik 18% menjadi Rp914 miliar.

Per 31 Desember 2023, Blibli memiliki posisi kas dan setara kas sebesar Rp1,8 triliun, turun dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp3 triliun.

Strategi profitabilitas

Strategi efisiensi jadi fokus utama Blibli tahun lalu dengan memanfaatkan otomatisasi dan teknologi dalam menyederhanakan proses operasional. Perseroan menyebut terus mendorong strategi tersebut, terutama pemangkasan biaya periklanan dan pemasaran untuk menekan kerugian lebih lanjut. Blibli mengestimasi tren kinerja positif akan berlanjut pada 2024.

“Berkaca pada tahun 2023, agenda strategis kami bersifat komprehensif, menyasar perluasan ragam produk, layanan bernilai tambah, kemajuan teknologi, dan sinergi ekosistem,” tutur Co-Founder dan CEO Kusumo Martanto.

Blibli juga akan memperluas toko fisik lewat kemitraan dengan pemilik merek global dan memperkuat program loyalitas omnichannel yang terintegrasi di ekosistem layanannya. Perseroan juga tengah membangun gudang baru di Marunda, Jawa Barat, dalam rangka memperluas jaringan fulfillment dan infrastruktur logistik tahun ini.

Gudang ini ditargetkan beroperasi secara bertahap pada tahun ini, dan akan melengkapi total 15 gudang yang dimiliki Bliblib saat ini dengan total akumulasi luas 130 ribu meter persegi.

Di sepanjang 2023, Blibli telah menambah sebanyak 40 toko elektronik untuk mendorong strategi omnichannel perseroan. Per akhir 2023, perseroan telah mengoperasikan 166 toko elektronik konsumen; terdiri dari 87 toko merek-tunggal, 79 toko multi-merek, dan 65 gerai supermarket premium yang dijalankan oleh Ranch Market.

Sebagai informasi, sejumlah perusahaan teknologi masih mencatatkan kinerja merah tahun lalu. di tengah upaya mereka efisiensi habis-habisan demi mengejar profitabilitas. Kompetitornya, Bukalapak mengalami rugi bersih sebesar Rp1,36 triliun, sedangkan rugi bersih Grup GoTo bengkak hingga Rp90 triliun pada kinerjanya di sepanjang 2023.

Application Information Will Show Up Here

Platform Personalisasi Hadiah Untukmu.AI Masuki Segmen B2B

Hampir satu tahun mengeksplorasi layanannya, kini platform Untukmu.AI memperluas segmen pengguna ke sektor korporasi (B2B). Strategi ini diharapkan jadi upaya untuk meningkatkan skala pasar dan monetisasi bisnisnya.

Untukmu.AI mengintegrasikan layanannya dengan Human Resource Information System (HRIS) melalui kemitraan dengan merchant atau pemilik brand. Di sini, Untukmu.AI dapat melayani kebutuhan korporasi, misalnya hampers yang dipersonalisasi sesuai preferensi klien.

Untukmu.AI menyediakan fitur dashboard yang memungkinkan merchant untuk mengelola dan meningkatkan penjualan. “Layanan ini bisa menjadi langkah strategis korporasi dalam membangun hubungan yang kuat dengan klien, mitra, dan karyawan internal,” tulis Co-Founder & CEO Untukmu.AI Pang Xue Kai dalam keterangan resminya.

Dalam mengawali strategi ini, Untukmu.AI berkolaborasi dengan PT Global Digital Niaga Tbk yang menaungi e-commerce dan omnichannel Blibli. Pengguna tak hanya dapat melakukan pencarian hadiah, tetapi juga sekaligus berbelanja berbagai produk yang tersedia dan didukung metode pembayaran, pengiriman, dan customer care di Blibli.

Sebagai informasi, Untukmu.AI resmi hadir pada April 2023; didirikan oleh Pang Xue Kai (Co-Founder Tokocrypto) serta nama-nama lain, yakni Estelle Van Der Linden, Oceane Alagia, Cory Xuecong Pang, dan Muhammad Wendy Taufiq.

Untukmu.AI adalah platform layanan pemberian hadiah yang dipersonalisasi. Platform ini dibekali dengan kemampuan AI yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pencariah hadiah yang unik dan terpersonalisasi sesuai dengan preferensi, minat, kepribadian, gender, dan penerima hadiah.

Dalam memberikan hasil pencarian tersebut, Untukmu.AI mengembangkan mesin berbasis data yang diklaim dapat beradaptasi dengan perubahan tren, memahami perubahan minat, dan mencari merek baru yang paling cocok untuk seseorang atau acara spesial.

“Kolaborasi merupakan salah satu kunci keberhasilan inovasi. Melalui kerja sama yang telah terjalin, Untukmu.AI dan Blibli berkomitmen untuk membawa pengalaman berbelanja yang lebih luas dan memuaskan. Sekarang, produk-produk unggulan Blibli dapat diakses langsung melalui aplikasi Untukmu.AI,” tambah Kai.

Dalam kesempatan yang sama, Untukmu.AI juga resmi meluncurkan aplikasinya baru-baru ini. Diklaim sebagai aplikasi all-in-one, aplikasi menjadi langkah strategis perusahaan untuk menjangkau pasar lebih luas dan memberikan pengalaman pengguna lebih baik. Saat ini, Untukmu.AI sudah dapat diunduh di Google Play Store dan Apple Store.

Aplikasi ini dilengkapi dengan asisten virtual Dewi.AI yang akan mendampingi pengguna dapat mencari tahu kebutuhannya.Ada juga fitur kalendar yang terhubung dengan Dewi.AI, untuk membantu memberikan rekomendasi hadiah. Pengguna juga bisa langsung melacak pesanan yang dibeli lewat aplikasi ini.

Meski pemainnya belum banyak di Indonesia, sudah ada beberapa nama yang mengembangkan platform berbekal AI. Misalnya Yippy dan Tada Gifting yang sama-sama bermain di segmen korporasi. Yippy menawarkan kebutuhan pre-made hampers, customize, atau yang sifatnya otomasi. Sementara, Tada Gifting menawarkan corporate gifting, program rewards, dan loyalty.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Adopsi AI untuk Pengemasan Paket, Hemat Waktu Sampai 30%

Blibli (PT Global Digital Niaga Tbk) mengungkapkan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di operasional logistiknya mampu menghemat waktu pengemasan paket (AI packaging recommendation) antara 27%-30%.

Teknologi ini mulai dikembangkan pada awal 2023 oleh tim internal dan secara bertahap diimplementasikan ke berbagai aspek, tak hanya di logistik, tapi juga rantai pasok hingga last-mile ke depannya.

Head of Business Process Transformation Blibli Azizah Purwitasari menyampaikan teknologi ini sudah digunakan untuk memberikan rekomendasi secara real time untuk para packer jenis kemasan mana yang paling efisien untuk setiap paket.

“Kita akan kasih tahu packer ini jenis barang apa, lalu bungkusnya dengan apa saja. AI akan beri rekomendasi dari stok [kardus] pakai nomor berapa, shrink wrap, atau bubble wrap, yang paling kecil air gap-nya, berdasarkan ukuran dan dimensinya,” terangnya saat temu bersama sejumlah media di Gudang Blibli Medan Satria, Bekasi, pekan lalu (17/11).

Rekomendasi ini muncul dengan memasukkan seluruh rekam jejak Blibli selama 12 tahun bagaimana mengemas paket ke dalam AI. Perseroan memiliki lebih dari 30 jenis kardus dengan berbagai ukuran dan dimensi. AI ini sudah terhubung dengan sistem dasbor WMS (warehouse management system) yang biasa digunakan packer.

Setelah barang pesanan konsumen terkumpul dalam satu wadah, mereka akan memindainya dengan kode QR yang tertera. WMS akan memunculkan rekomendasi cara pengemasan mana yang tepat untuk pesanan tersebut dan packer tinggal mengikutinya saja.

AI packaging recommendation / DailySocial

Saat ini, implementasi AI pada pengemasan paket sudah diadopsi hingga 86%, yang artinya rekomendasi yang diberikan oleh AI semakin baik dan tepat untuk dijadikan acuan oleh tim packer pada saat melakukan pengemasan barang. Ditambah lagi, inovasi ini juga sudah menurunkan biaya pengemasan hingga 11% selama empat bulan dioperasikan.

Azizah melanjutkan, ada lima manfaat yang diperoleh dari implementasi solusi AI di jaringan gudang Blibli, yakni:

  • menghemat waktu untuk efisiensi operasional yang lebih baik,
  • mengurangi biaya kemasan dengan memilih material yang lebih tepat guna,
  • membantu pihak gudang mengurangi kesalahan dalam proses packing produk yang akan dikirim,
  • mengurangi risiko air gap packaging demi jaminan barang tetap prima hingga ke tangan konsumen, dan
  • meningkatkan dukungan terhadap nilai-nilai ESG melalui prosedur yang lebih ramah lingkungan.

“Kita melakukan 9 cycle loop untuk implementasi AI, mulai dari business process understanding, data preparation, model development, testing, feedback, iteration. Monitoring masih terus berjalan. Dari awal sampai implementasi sudah 9 bulan, kita termasuk cepat karena rata-rata di industri itu butuh 1 tahun.”

Implementasi AI di area lainnya

Azizah menyampaikan, pemanfaatan teknologi AI di bidang operasional logistik punya banyak peran, seperti prediksi kebutuhan stok, rekomendasi kebutuhan yang terpersonalisasi, identifikasi dan solusi masalah secara real-time hingga kontribusi pada pengelolaan logistik yang lebih cepat dan efisien.

“Integrasi AI juga tidak hanya melibatkan pengembangan teknologi, tetapi juga dalam strategi bisnis yang menyeluruh untuk mencapai keunggulan kompetitif dan pertumbuhan berkelanjutan.”

Lebih lanjut, pemanfaatan AI memperkuat komitmen Blibli dalam membangun sistem pergudangan dan distribusi yang lebih efektif dan memadai, yang kini didukung oleh 16 gudang terpadu yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Jaringan logistik Blibli juga menerapkan siklus transformasi yang berasal dari proses kolaborasi dengan berbagai tim, mulai dari tim Business Process Transformation, Warehouse, Data Science, Data Analytics, dan tim Technology Warehouse Management System.

“Proses pembangunan model AI tidak hanya sekadar kegiatan pengembangan, melainkan suatu perjalanan pembelajaran berkelanjutan. Saat ini, manfaat AI dalam sistem logistik sudah semakin terukur berkat peningkatan adoption rate dan pengurangan packaging cost yang signifikan. Tentunya evaluasi dan analisis masih akan terus dilakukan untuk mengoptimalkan implementasi, memastikan efisiensi, dan meningkatkan manfaat secara keseluruhan.”

Masih banyak isu-isu di logistik dan rantai pasok yang bisa mengadopsi AI. Beberapa yang sudah dilakukan adalah memprediksi keterlambatan pesanan, rekomendasi produk, dan mengukur nomor sepatu. Selanjutnya memberikan rekomendasi rute untuk kurir last mile berdasarkan lokasi pengiriman agar waktu mereka lebih efisien.

“AI ini malah bantu kita, bukan menggantikan karena membuat proses kerja jadi lebih efisien. Ujung-ujungnya peran serta manusia itu tetap jadi faktor terpenting,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Utilisasi Data dalam Personalisasi Layanan

Tiga startup Indonesia, yakni Blibli, Cakap, dan Super, duduk bersama dan berbagi wawasan tentang pemanfaatan AI dalam penciptaan produk/layanan yang sangat personal (hyper-personalization) bagi bisnis mereka.

Berbeda dari acara tahun lalu, kali ini panel diskusi The Big Leap yang dihelat oleh e27 bersama CleverTap mengulas topik “Engagement Playbook Indonesia: Harnessing Automation and AI for Hyper Personalization”.

Sebagai pengantar, hyper-personalization umumnya dikenal sebagai teknik pemasaran yang sangat ditarget dan dipersonalisasi kepada pelanggan dengan memanfaatkan data secara real-time.

Strategi ini banyak digunakan untuk membangun hubungan dengan pelanggan lewat produk/layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Lewat strategi ini pemilik usaha dapat mendorong tingkat penjualan dan retensi pengguna.

Ketiga narasumber, yaitu VP of CLM Marketing Blibli Fanky Mulia, Chief Growth Officer Cakap Margarita Tan, dan Co-Founder & CEO Super Steven Wongsoredjo bicara tentang pemanfaatan data hingga pengembangan produk dalam lingkup bisnisnya yang berbeda-beda di sektor e-commerce, edtech, dan social commerce.

Simplifikasi dan utilisasi

Ada beberapa catatan penting yang diperoleh dari paparan panelis terkait automasi dan personalisasi, serta relevansinya dalam bisnis mereka masing-masing.

CEO Super Steven Wongsoredjo menyoroti pentingnya simplifikasi pada personalisasi layanan yang mereka kembangkan. Hal ini dikarenakan target pasarnya berada di area rural yang mana memiliki perilaku konsumen berbeda dibandingkan mereka yang tinggal di perkotaan.

Simplifikasi ini tercermin dari cara Super melakukan strategi akuisisi pengguna maupun upayanya mendorong penggunaan layanannya. Strategi ini dapat dieksekusi melalui data yang mereka kumpulkan, misalnya transaksi pembelian terakhir, produk yang dibeli, atau biaya yang dihabiskan untuk belanja.

“Salah satu tantangan kami adalah membangun strategi scalable yang applicable untuk mereka. Pengguna di area rural tidak menggunakan perangkat mobile yang mahal, paket data yang dibeli juga tidak besar. Ketika kami buat fitur, ini akan menyedot data mereka dengan cepat. They will drop, they will churn. Maka itu, simplifikasi sangat sulit, tetapi penting bagi kami. Once you make things simpler, kita dapat memahami mereka,” jelasnya.

Sementara, VP of CLM Marketing Blibli Fanky Mulia mengamati aspek personalisasi dari aspek teknologi. Automasi memang dapat membantu scale up, tetapi ia melihat teknologi hanya sebuah tool. Justru penting untuk fokus mengutilisasi data menjadi sebuah insight bernilai.

“Kalau insight yang dihasilkan salah, ini bakal mendorong keputusan yang salah. Terlalu filosofis dalam memanfaatkan AI juga tidak akan membawamu menuju target yang ingin dicapai. Personalisasi itu tentang mengutilisasi data yang sudah ada. Apabila data yang diutilisasi tidak mencapai ROI, misalnya, mungkin bakal jadi keputusan tepat untuk menutupnya. Personalization is not a magic potion,” papar Fanky.

Prioritas

Meningkatnya perilaku digital ikut memicu terjadinya ledakan data dalam beberapa tahun terakhir. Pelaku bisnis dituntut untuk memahami pelanggan lebih baik dengan memanfaatkan data yang mereka miliki. Namun, di tengah ledakan data ini, apakah relevan menyebut istilah “terlalu banyak data”?

Chief Growth Officer Cakap Margarita Tan menilai belajar adalah proses jangka panjang yang tidak akan berhenti. Selama proses itu masih berjalan, data akan tetap diperlukan untuk mengenal customer dan memberikan layanan yang sesuai kebutuhannya.

There’s no such thing as too much data selama ini tidak perlu mengeluarkan biaya. Ini masalah prioritas saja kapan data ini akan diutilisasi. Data ini dapat dimanfaatkan kembali untuk peluang lainnya. Setiap marketer dapat memilih mana yang dapat dikejar dan mana yang dapat kembali ditindaklanjuti,” ujarnya.

Sementara, Fanky justru memberikan sudut pandang berbeda dari sisi teknis. Menurutnya, semakin banyak data yang dimiliki tentu akan memengaruhi aspek biaya. Pasalnya, data memerlukan tempat penyimpanan (storage) yang besar. Di sini lah penting untuk dapat memilih data yang dapat bernilai.

Paparan Kinerja Perusahaan E-commerce Indonesia H1 2023

Tahun lalu, target nilai transaksi e-commerce di Indonesia tidak tercapai. Bank Indonesia (BI) mencatat realisasinya Rp476 triliun dari proyeksi awal sebesar Rp489 triliun. Pada 2023 dan 2024, BI memproyeksikan pertumbuhan nilai transaksinya tak lebih dari 20%, yakni masing-masing menjadi Rp572 triliun dan Rp689 triliun.

Menurut Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono, pertumbuhan industri e-commerce melambat dikarenakan oleh sejumlah faktor. Pertama, mobilitas masyarakat sudah kembali normal sehingga mereka mulai berbelanja offline. Kedua, konsumen mulai terpikat untuk bertransaksi di platform social commerce, seperti live shopping di TikTok.

Selain itu, riset terbaru Hypefast terhadap 5000 brand lokal juga mengungkap bahwa konsumen kini cenderung enggan belanja online karena sejumlah platform e-commerce mulai menaikkan biaya platform dan mengurangi subsidi gratis ongkos kirim.

Diketahui, sejumlah platform e-commerce memang tengah melakukan penghematan biaya demi mengejar profitabilitas pada tahun ini. Beberapa pemain besar tercatat mengalami rugi yang signifikan di sepanjang 2022.

Kinerja e-commerce 1H23

DailySocial.id merangkum kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA), PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI), dan Sea Group (induk Shopee) pada segmen e-commerce di semester I 2023. Sebagai disclaimer, perusahaan berikut tidak menyajikan metrik kinerja yang sama.

Capaian bisnis unit e-commerce 2023 GoTo, Bukalapak, dan Blibli
Capaian bisnis unit e-commerce 2023 GoTo, Bukalapak, dan Blibli

GOTO mengalami penurunan 8% (YoY) menjadi Rp121 triliun pada Gross Transaction Revenue (GTV) e-commerce di semester I 2023. Namun, pendapatan kotornya naik 14% menjadi Rp4,4 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. EBITDA disesuaikan di segmen e-commerce juga tercatat membaik dari minus Rp3,6 triliun menjadi minus Rp752 miliar. 

BELI mencatat pendapatan bersih dari ritel online naik 5% menjadi Rp5 triliun yang didorong dari pertumbuhan pendapatan Ritel 3P sebesar 710% menjadi Rp567 miliar. Pendapatan Ritel 1P turun 6% menjadi Rp3,9 triliun. Ritel 1P adalah transaksi B2C untuk produk/layanan dari pihak pertama (1P), sedangkan Ritel 3P adalah penjualan produk/layanan dari pihak ketiga (3P); mencakup platform e-commerce dan agen perjalanan online (OTA).

BUKA mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 75% dari marketplace dengan realisasi Rp1,2 triliun di enam bulan pertama 2023. Total Processing Value (TPV) marketplace meningkat 24% (YoY) menjadi Rp44,3 triliun.

Pendapatan unit e-commerce GoTo, Bukalapak, dan Blibli 2023
Pendapatan unit e-commerce GoTo, Bukalapak, dan Blibli 2023

Sementara, SEA Group juga melaporkan pendapatan dari Shopee secara keseluruhan naik 20% menjadi $2.1 miliar. Shopee juga tercatat mengalami perbaikan EBITDA disesuaikan. Untuk kontribusi dari pasar Asia, EBITDA disesuaikan yang sempat merugi kini berbalik untung $204.1 juta di semester I 2023. Dari pasar non-Asia, rugi EBITDA disesuaikan membaik dari -$332 juta menjadi -$53.7 juta.

Strategi

Alih-alih terus bakar uang untuk mengerek GMV, sejumlah platform e-commerce besar sejak tahun lalu fokus mengurangi insentif (promo, ongkos kirim, dll) dan mengambil pendekatan baru demi memperbaiki kinerja keuangan. Tokopedia dan Shopee, misalnya, menaikkan biaya layanan kepada pengguna dengan rentang Rp1.000-Rp3.000 per transaksi pada Mei 2023.

Pengurangan insentif ini cukup berdampak terhadap kinerja GOTO, di mana GTV mengalami penurunan di periode 2Q23 (YoY). Pihaknya menyebut bahwa pengurangan insentif membuat transaksi e-commerce dari low quality user ikut berkurang.

Tren live shopping yang digencarkan TikTok Shop mulai membayangi platform-platform e-commerce besar, terutama yang mengandalkan model berbasis pencarian produk. Dengan basis pengguna yang besar di Indonesia, mudah bagi TikTok untuk menarik pengguna baru lewat konten, subsidi harga, dan proses transaksi yang seamless. Di sepanjang 2022, TikTok Shop mengantongi transaksi sebesar $4,4 miliar atau naik empat kali lipat (YoY).

Direktur E-Commerce GOTO Melissa Siska Juminto mengatakan bahwa saat ini terdapat dua tipe e-commerce, yakni (1) model tradisional dengan pencarian produk dan (2) model berbasis konten lewat live streaming untuk menarik transaksi, terutama transaksi yang bersifat impulsif.

GOTO mulai menavigasi fokus e-commerce ke segmen pasar yang lebih terjangkau (budget customer) untuk mendorong pasar potensial. Salah satunya adalah memperbaiki pencarian produk di Tokopedia agar lebih meningkatkan ketertarikan pengguna. GOTO juga berupaya mendorong utilisasi logistik in-house untuk bisnis e-commerce karena biayanya lebih rendah.

“Kami terus fokus pada kekuatan core dan kapabilitas kami di traditional commerce. Kami lagi membangun product proposition agar lebih appeal buat budget customer,” ujarnya saat paparan kinerja beberapa waktu lalu.

Baik BUKA dan BELI juga memperkuat strateginya sebagaimana posisinya di pasar. BUKA sejak beberapa tahun terakhir lebih fokus mengutilisasi lini bisnis Mitra mengingat pangsa marketplace kini dikuasai oleh Tokopedia dan Shopee. BUKA juga sebetulnya telah mengecap keuntungan di tahun lalu, tetapi itu pun merupakan laba investasinya di Allo Bank.

Sementara, BELI yang baru saja melantai di bursa saham pada akhir 2022, masih solid untuk mengeksekusi strategi omnichannel untuk mengakomodasi kebutuhan pasar lewat berbagai kanal penjualan.

“Pasar e-commerce masih tumbuh. Kami tetap fokus untuk membangun ekosistem omnichannel dan memaksimalkan sinergi karena kebutuhan terhadap toko fisik tetap ada. Ini juga sejalan dengan kemitraan strategis kami dengan mitra prinsipal. Ekspansi di toko fisik semakin memperkuat posisi kami,” tutur Co-Founder dan CEO Blibli Kusumo Martanto saat sesi Earning Call beberapa waktu lalu. 

Ekosistem omnichannel yang dimiliki BELI tak hanya menghadirkan produk/jasa ritel, tetapi juga produk elektronik dan grocery. Terlepas dengan sulitnya mendorong penetrasi e-grocery, perusahaan mengaku terus mengevaluasi kategori produk yang memiliki stok suplai dan struktur biaya lebih baik untuk meningkatkan margin.

Platform Total Kunjungan (Juni 2023 – Similar Web)
Shopee 173,9 juta per bulan
Tokopedia  106 juta per bulan
Lazada 70,4 juta per bulan
Blibli 23,9 juta per bulan
Bukalapak 14 juta per bulan

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022, e-commerce masih motor penggerak utama ekonomi digital di Indonesia yang totalnya bernilai $77 miliar di 2022. E-commerce diproyeksi menyumbang Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $95 miliar di 2025 mendatang.

Pendapatan Bersih Blibli Naik 16%, Bukukan Rp7,7 Triliun di H12023

PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI) atau Blibli membukukan total pendapatan bersih sebesar Rp7,7 triliun di semester I (H1) 2023. Perolehan ini tumbuh 16% dari Rp6,7 triliun pada periode yang sama tahun di sebelumnya. Transaksi lini B2C berkontribusi terbesar terhadap total pendapatan perusahaan.

Dalam siaran kinerja keuangan perusahaan, pendapatan Ritel 1P mengambil porsi terbesar dengan Rp3,9 triliun di semester I 2023, tetapi turun 6% (YoY) dari Rp4,1 triliun. Pertumbuhan tertinggi justru berasal dari segmen Ritel 3P sebesar 710% meski kontribusinya terendah dengan Rp567 miliar.

Total pendapatan Blibli juga didorong pertumbuhan tahunan dari segmen Institusi dan Toko Fisik, masing-masing sebesar 67% menjadi Rp1,2 triliun dan 18% menjadi Rp2 triliun. Secara keseluruhan, perusahaan menyebut pertumbuhan pendapatan bersih mendorong kenaikan marjin laba bruto konsolidasi sebanyak 690-bps (YoY) menjadi 15,3%.

Perlu diketahui, Ritel 1P adalah segmen platform perdagangan B2C untuk berbagai produk dan layanan dari pihak pertama (1P). Sementara, Ritel 3P adalah segmen penjualan produk dan layanan dari pihak ketiga (3P) mencakup platform e-commerce dan agen perjalanan online (OTA).

Alami rugi bersih Rp1,7 triliun, menyusut 29,7%

Blibli masih mengalami rugi sebesar Rp1,7 triliun di semester I 2023, tetapi menyusut 29,7% (YoY) dari rugi Rp2,4 triliun di periode sama tahun 2022. Adapun penyusutan ini terjadi karena ada penurunan beban penjualan dan struktur biaya membaik.

Total Processing Value (TPV) di semester I 2023 tercatat Rp36,7 triliun atau naik 52% dari Rp24,1 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Segmen Ritel 3P menyumbang TPV terbesar dengan Rp25,8 triliun atau naik 81% (YoY) dari Rp14,2 triliun, diikuti Ritel 1P Rp4,4 triliun atau turun 3% (YoY).

Beban operasional terhadap TPV tercatat turun menjadi 7,9% (YoY) di semester I 2023. Penurunan ini mendorong kinerja EBITDA konsolidasi sebesar 520-bps (YoY) menjadi -4,3%.

Co-Founder dan CEO Blibli Kusumo Martanto mengungkap kinerja keuangan di semester I 2023 telah memperlihatkan tren positif. Namun, ia tetap memastikan akan terus mengimplementasikan berbagai strategis yang mengarah pada peningkatan kinerja profitabilitas.

“Peningkatan kinerja yang kuat pada kategori gaya hidup didukung dengan pemulihan bisnis perjalanan online setelah pembukaan kembali pembatasan akibat pandemi di Indonesia. Kami akan mengarahkan fokus pada kebutuhan pelanggan dengan pilihan kategori produk yang membedakan kami dari kompetitor,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Penguatan strategi omnichannel

Sejumlah faktor lain juga disebut berkontribusi terhadap perbaikan kinerja perusahaan yang baru IPO akhir 2022, di antaranya penguatan strategi omnichannel melalui penambahan 14 gerai consumer electronic selama paruh tahun 2023. Blibli juga memulai pembangunan gudang baru yang dirancang menjadi gudang all-in-one-tech-powered dalam mendukung manajemen rantai pasok dan logistik yang pintar.

Hingga sekarang, Blibli telah mengoperasikan  156 gerai consumer electronic dan 70 gerai supermarket premium. Jumlah pengguna yang menyelesaikan setidaknya satu transaksi pada platform Blibli dan/atau Tiket.com, mencapai 3 juta atau naik 9% dari 2,8 juta pengguna.

Blibli juga telah melepas kepemilikan sahamnya di Halodoc melalui PT Polinasi Iddea Investama agar dapat kembali fokus pada bisnis inti dan mempercepat target kinerja di tahun ini. Dengan aksi divestasi tersebut, perusahaan mengantongi nilai transaksi sebesar Rp538 miliar lewat PT Global Investama Andalan (GIA).

Ketatnya persaingan industri e-commerce mendorong sejumlah pemain besar untuk memperluas vertikal dan strateginya agar dapat memperkuat posisinya di pasar, mulai dari masuk ke segmen e-grocery, food delivery, hingga fulfillment. 

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022, nilai industri e-commerce ditaksir mencapai $59 miliar di 2022 dan diperkirakan akan menjadi industri pendorong ekonomi digital di Indonesia. meski aktivitas belanja offline sudah mulai meningkat. Adapun. e-commerce menyumbang 77% dari keseluruhan ekonomi digital di tanah air.

Blibli Perluas Bisnis Omnichannel di Medan, Optimalkan Layanan E-grocery

Menurut laporan e-Conomy SEA 2022, tingkat adopsi e-commerce di Indonesia telah mencapai 89% — menjadi yang tertinggi di jajaran platform digital. Capaian ini menjadikan e-commerce menjadi lini bisnis yang mendominasi perolehan dalam ekonomi digital dengan kisaran GMV $59 miliar. Persaingan bisnis di lanskap ini pun sangat ketat, membuat masing-masing pemain harus memiliki proposisi nilai kuat agar dapat diterima oleh pangsa pasar.

Blibli adalah salah satu pionir di industri e-commerce Indonesia. Telah hadir sejak 12 tahun yang lalu, perusahaan yang sudah go-public dengan kode emiten BELI ini mengklaim pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Di Q1 tahun ini, Total Processing Value (TPV) tumbuh sebesar 78% menjadi Rp17.915 miliar. Pertumbuhan TPV dan pendapatan neto perseroan juga didukung pertumbuhan organik 1,9 juta transacting users.

Untuk dapat bersaing dengan raksasa e-commerce lainnya, salah satu strategi bisnis utama Blibli saat ini adalah menghadirkan konsep omnichannel kepada pelanggan. Konsep ini menggabungkan pengalaman belanja online dan offline terpadu, memanfaatkan kehadiran ritel (dan warehouse) fisik yang tersebar di berbagai kota. Adanya strategi ini turut memperkuat salah satu lini usaha Blibli, yakni layanan e-grocery melalui Bliblimart.

Blibli bawa konsep e-grocery ke Medan

Platform e-grocery ditujukan untuk membantu masyarakat membeli kebutuhan pokok sehari-hari secara online. Layanan ini juga khas dengan sistem  fulfillment dan logistik yang cepat. Titik puncak penetrasi e-grocery adalah saat diberlakukannya pembatasan sosial akibat pandemi beberapa tahun lalu. Kendati pandemi hilang, sejumlah segmen masyarakat masih terus memanfaatkan e-grocery untuk membantu mereka dalam belanja harian.

Blibli juga cukup serius dalam mengembangkan bisnis ini. Di area Jabodetabek, mereka memanfaatkan sebaran Ranch Market — perusahaan ritel yang diakuisisi Blibli tahun 2021— sebagai kanal pemenuhan produk dan dibantu sejumlah dark store di beberapa titik distribusi. Menurut laporan internal, belanja bahan pokok naik di Bliblimart naik sebesar 23% yoy di kuartal I 2023. Produk yang paling banyak dibeli konsumer adalah sembako, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan ibu & anak, dan minuman ringan & camilan.

Pertumbuhan positif di area Jabodetabek membuat Blibli mengekspansikan Bliblimart ke sejumlah kota lain, salah satunya Medan, Sumatra Utara. Di area ini, Blibli secara khusus menggandeng Pasar Swalayan Maju Bersama (memiliki sekitar 14 supermarket) sebagai mitra strategis dalam pemenuhan dan distribusi barang. Kerja sama dengan ritel offline ini juga memungkinkan sejumlah fitur untuk dapat diadopsi, misalnya Click&Collect (pilih dan bayar produk secara online, lalu diambil sendiri di toko).

“Kami mencatat sebanyak 4 dari 10 pelanggan Blibli (di Medan) berbelanja kebutuhan harian lewat kategori Bliblimart, di mana fitur Click & Collect menjadi salah satu fitur yang paling banyak digunakan. Adapun produk unggulan yang banyak dibeli oleh pelanggan di Kota Medan adalah sirup, minyak goreng, dan susu sebagai penyumbang transaksi terbesar di Bliblimart,” ujar Head of Branch Blibli North Sumatra Stephany Luchiana.

Dengan memanfaatkan unit logistik internal BES (Blibli Express Service) dan mitra, Blibli juga memberikan opsi pengiriman 2 jam sampai untuk aneka produk segar. Di Medan, fitur langganan untuk pengguna Bliblimart juga sudah bisa dimanfaatkan untuk mengautomasi pemenuhan kebutuhan pokok harian masyarakat. Dan untuk memastikan operasional berjalan dengan baik, Blibli pun sudah memiliki kantor unit dan tim yang didedikasikan untuk wilayah Medan.

Selain Medan, hal serupa juga telah dilakukan Blibli di sejumlah kota lainnya, seperti Semarang, Surabaya, dan Bandung. Di kota-kota tersebut, mereka memanfaatkan jaringan Farmers Market (bagian dari Ranch Market) untuk operasional Bliblimart.

Application Information Will Show Up Here