Nusa Finance Rilis NFT Marketplace, Perkuat Ekosistem Web3 Di Satu Platform

Ekosistem blockchain dan kripto terus berkembang dari tahun ke tahun, ditandai oleh kemunculan platform maupun proyek di Indonesia. Salah satunya, Nusa Finance, platform Web3 dan Decentralized Finance (DeFi) yang sebelumnya bernama Tadpole Finance.

Nusa Finance didirikan oleh William Sutanto dan Oscar Darmawan yang juga petinggi platform investasi kripto ternama Indodax. Namun, untuk operasionalnya, Nusa Finance dinakhodai oleh Wildan Ramadhan (CEO) dan Ifan Wijaya (CTO). Adapun, Nusa Finance memiliki kemitraan strategis dengan Indodax dan Tokenomy.

Dalam keterangan resmi, CEO Nusa Finance Wildan Ramadhan mengungkapkan, “perkembangan teknologi blockchain turut melahirkan beberapa inovasi seperti aset NFT. Bagi para kreator, NFT dapat dimanfaatkan sebagai aset dengan sebuah hak kepemilikan atau proof of ownership yang jelas dan eksklusif. Peluang inilah yang coba kami tangkap melalui fitur NFT Marketplace di platform Nusa Finance.”

Sejak diluncurkan pada Oktober 2022, Nusa Finance menawarkan beberapa fitur unggulan, seperti Decentralized Finance (DeFi)layanan investasi berbasis token NUSA (governance), dan pasar terbuka untuk non-fungible token (NFT marketplace).

Selain itu, Nusa juga menawarkan layanan keuangan berbasis blockchain secara menyeluruh yang dapat beroperasi tanpa otoritas pusat, dengan beberapa fitur turunan seperti Lending, Staking, Swap, dan Liquidity.

“Lending Market Nusa ingin menciptakan sistem deposito di dalam blockchain yang memungkinkan orang meminjam dan menjaminkan kriptonya. Ini dapat dimanfaatkan sebagai tool untuk para trader,” kata Wildan ditemui di acara Media Luncheon, Kamis (6/7).

Nusa juga memfasilitasi Staking, mekanisme di mana pengguna dapat memperoleh passive income dalam bentuk bunga dengan mengunci aset kripto untuk jangka waktu tertentu. Selanjutnya, Farming, program Nusa untuk mempertemukan token project bagi pengguna yang ingin staking.

Nusa Finance menargetkan perilisan aplikasi mobile di kuartal ketiga 2023 untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Perusahaan juga tengah mengupayakan semua fitur bisa terintegrasi dalam satu aplikasi. Belum satu tahun beroperasi, Nusa Finance mengklaim telah mencatatkan 20 token dan nilai transaksi aset kripto sebesar Rp600 juta dalam sehari.

Wildan menambahkan, perkembangan Web3 di Indonesia masih relatif baru dan masih berada pada tahap awal adaptasi. “Nusa Finance diciptakan dengan tujuan untuk menghadirkan platform Web3 yang sederhana, informatif, dapat diakses oleh siapa saja, dan menciptakan ekosistem insentif yang sehat bagi para pendukungnya.” tegasnya.

NFT Marketplace

Sebagian besar pasar NFT saat ini berpusat pada barang koleksi, seperti karya seni digital (ilustrasi, foto, musik, video), item dalam game, kartu olahraga, tiket acara, nama domain. Dengan teknologi blockchain yang dimiliki, setiap karya digital yang dijadikan NFT ini diberi kode pengenal yang unik, sehingga tidak dapat direplikasi maupun diduplikasi.

Dalam hal ini, Nusa Finance baru saja meluncurkan fitur NFT Marketplace, pasar terbuka untuk aktivitas aset non-fungible token (NFT)Pengguna dapat menciptakan, menyimpan, dan menjual aset NFT dalam platfrom NUSA. Fitur ini ditujukan bagi para kreator NFT yang ingin memperkenalkan karya-karyanya dengan mudah dalam sebuah platform yang sudah terjamin keamanannya. Fitur NFT Marketplace dapat diakses secara langsung melalui website resmi Nusa Finance.

Wildan menjelaskan proposisi nilai yang ditawarkan pasar NFT milik Nusa adalah memfasilitasi konsultasi blockchain untuk perusahaan konvensional yang ingin memasuki Web3. “Kita bisa memberikan konsultasi blockchain untuk perusahaan sesuai dengan model bisnis mereka. Misalnya kita membuat NFT untuk perusahaan ticketing,” jelasnya.

Hal ini sejalan dengan potensi NFT yang sedang berkembang dalam negeri, di mana Indonesia tercatat sebagai negara dengan pengguna NFT terbanyak di dunia. Mengutip laporan dari Statista Digital Economy Compass 2022, Indonesia berada pada urutan ke-8 dengan 1,25 juta pengguna.

Di Indonesia sudah ada beberapa marketplace NFT yang sudah lebih dulu beroperasi, seperti TokoMall, bagian dari ekosistem blockchain milik Tokocrypto yang belum lama ini telah diakuisisi Binance. Selain itu juga ada Kolektibel yang berdiri di atas jaringan public blockchain Vexanium untuk pencatatan kepemilikan NFT.

Reku Kantongi Lisensi Staking Kripto dari Bappebti

Platfrom pertukaran dan pasar kripto Reku resmi menjadi platform pertama yang mendapatkan persetujuan tertulis untuk menawarkan layanan staking dari Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (Bappebti). Pihaknya juga mengungkapkan bahwa Reku merupakan satu-satunya platform pasar kripto yang meraih lisensi ini pada awal Juni 2023 lalu.

Sebelumnya, Reku sudah berkolaborasi dengan Bappebti dalam pelaksanaan peraturan dan tata tertib staking sejak 2 September 2022. Perolehan lisensi ini semakin memperkuat posisi Reku sebagai penyedia layanan staking yang reliabel. Regulator juga dapat mengevaluasi, melakukan audit, dan pengawasan sistem Reku secara ketat untuk meminimalisir resiko penyalahgunaan data.

Co-Founder & CCO Reku Robby sangat mengapresiasi dukungan BAPPEBTI terhadap perkembangan ekosistem kripto di Indonesia. “Dukungan ini tidak hanya terpajang dalam bentuk tulisan di Surat Keputusan, namun Reku berkomitmen untuk terus berinovasi demi kemajuan investor di Indonesia dan tetap menjunjung tinggi kepatuhan pada peraturan yang ada,” ungkapnya.

Untuk menjaga kredibilitas, Reku secara konsisten mengirimkan laporan kepada BAPPEBTI setiap hari. Perusahaan juga memberikan transparansi  transaksi para pengguna dapat terlihat di blockchain melalui wallet address Reku.

Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi menambahkan, “Seleksi yang ketat perlu dilakukan sebelum mendapatkan keputusan kepala BAPPEBTI untuk menerbitkan surat persetujuan penambahan ruang lingkup calon pedagang aset kripto. Maka, penting untuk produk staking untuk diberlakukan standarisasi demi menjamin keamanan investor kripto di Indonesia.”

Didirikan lebih dari lima tahun yang lalu, Reku merupakan salah satu pionir perusahaan kripto di Indonesia dengan sekitar 500 ribu pengguna hingga saat ini. Sebelumnya, Reku telah memperoleh pendanaan seri A senilai $ 11 juta yang dipimpin oleh AC Ventures, dengan partisipasi dari sejumlah investor terkemuka, termasuk Coinbase Ventures.

Penyedia layanan staking di Indonesia

Dalam konteks aset kripto, staking berarti mengunci aset kripto ke dalam jaringan blockchain untuk mendapatkan passive income tanpa harus melakukan jual beli atau trading. Di Reku, terdapat setidaknya lima koin berbeda yang bisa di-staking dengan rewards hingga 12,5% per tahun, mulai dari Cardano (ADA), Ethereum (ETH), Polygon (MATIC), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Tezos (XTZ).

Dengan kondisi fluktuasi pasar yang masih cukup dinamis, untuk jenis investor yang melihat hasil jangka menengah sampai panjang, investasi di staking ini bisa menjadi pilihan yang cocok. Reku memungkinkan konsep staking yang cukup fleksibel karena bisa stake dan unstake kapan saja tanpa jumlah minimum.

Di Indonesia, selain Reku, sudah ada beberapa platform yang juga menawarkan layanan serupa. Salah satunya Nobi, yang menyediakan tiga pilihan layanan, yaitu Strategy, Savings, dan Staking yang dapat dipilih menyesuaikan kebutuhan dan profil risiko investor. Setiap strategi dioperasikan dengan sistem “Robo Trading” yang bekerja 24 jam secara otomatis.

Di samping itu, beberapa platform investasi aset kripto seperti Pintu juga memiliki Pintu Staking. Bagi pemegang Pintu Token (PTU), cukup dengan mengunci aset PTU Token yang dimiliki bisa mendapatkan beragam benefit eksklusif. Platform kripto Indodax juga memungkinkan staking aset Polkadot (DOT) dengan minimal staking sebanyak 10 DOT.

Konsep berinvestasi dengan cara staking ini menjadi sangat diminati lantaran menawarkan rewards atau imbal balik atas partisipasi dalam perkembangan blockchain. Namun, dilansir dari Cointelegraph, konsep ini memiliki kesulitan tersendiri. Jaringan, misalnya, masih didominasi oleh pemegang token yang paling signifikan. Ini memberikan lebih banyak kekuatan untuk pengadopsi awal dan orang-orang dengan uang paling banyak.

Application Information Will Show Up Here

Makin Banyak Industri Terbuka dengan Blockchain dan Web3

Pameran dan konferensi teknologi BEYOND Expo kembali dibuka sejak kemarin (10/5). Selama tiga hari ratusan pembicara, panelis, dan eksibisi digelar dengan mengangkat tiga industri terhangat: healthcare, sustainability, dan consumer tech.

Setiap konferensi diisi dengan jadwal padat diskusi panel dan pameran produk yang mengeksplorasi inovasi teknologi terkini. Khusus di consumer tech, sejumlah pembicara dari perusahaan terdepan berbagi pandangannya tentang berbagai topik, mulai dari kendaraan tak berawak, web3, hingga dampak generatif AI pada industri ritel.

Hari pertama dimulai dengan keynote speech tentang “The Web3 in the New AI Era” oleh Yang Wang, VP for institutional advancement Hong Kong University of Science and Technology.

Dia bilang, “Hong Kong [dan Tiongkok] telah membuat dikenal di dunia: kami ingin mengembangkan ekonomi digital, kami ingin mengembangkan Web3. Ada komitmen yang sangat kuat untuk ini.”

Wang menerangkan, bahwa kemunculan tools kreatif AI generatif, seperti ChatGPT, Midjourney, dan Stable Diffusion telah menawarkan momentum penting untuk kemunculan Web3 yang sebenarnya, dengan memungkinkan lebih banyak orang menghasilkan konten, dan memiliki konten yang mereka buat.

“Teknologi ini telah memungkinkan banyak tugas yang tidak dapat diakses bahkan oleh orang yang paling berpendidikan tinggi”, katanya.

Ia pun menutup pidatonya dengan catatan sebuah optimisme, bahwa Tiongkok merangkul teknologi secara terbuka menandakan banyak peluang untuk memanfaatkan Web3.

Masa depan Web3

Kemudian, diskusi berikutnya mengangkat tema “The Future of the Metaverse” antara CEO Unity China Junbo Zhang dan Editor-in-Chief Phoenix Technology Liu Yukun.

“Akankah teknologi [AI dan Web3] menghasilkan perubahan revolusioner?,” tanya Yukun kepada Zhang.

Zhang menjawab,”Saya pikir kita akan melihat perubahan yang sangat besar dalam tiga sampai lima tahun ke depan.” Menurutnya, disrupsi tidak selalu berarti berkonotasi negatif. Masih banyak yang beranggapan bahwa jika code dihasilkan secara otomatis, maka tenaga manusia tidak akan dibutuhkan lagi di banyak pemrograman di masa mendatang.

“Namun teknologi AI adalah alat yang membantu developer melepaskan kreativitas mereka ke tingkat yang lebih tinggi, dan developer lain hanya akan mendapat manfaat [seiring perkembangan industri].”

Topik ini kemudian berlanjut dalam diskusi panel yang mengangkat tema “Investing in Web3”, dimoderatori oleh Technology Editor-in-Chief Chinaventure, dengan panelis Partner CMC Capital Xu Chen, Founding Partner LingFeng Capital Ma Ning, dan Managing Director UpHonest Capital Rex Zheng.

Ning menyampaikan, sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di perusahaan Web3. Walau dia tetap bullish karena baru-baru ini terjadi penurunan di pasar global karena perusahaan di Tongkok, terutama yang bekerja di bidang tapi, tapi potensi pertumbuhannya tetap ada secara eksponensial. “Ketika orang lain pesimis, lebih baik aktif,” ujarnya.

Chen menambahkan, Tiongkok memiliki keunggulan inheren dalam ekologi internetnya, merujuk pada besarnya jumlah pengguna internet dan permintaan yang meningkat untuk produk web3 didorong oleh generasi muda yang tertarik dengan dunia internet. “Saat teknologinya matang, peluangnya besar,” tambahnya.

Perbankan semakin terbuka

Teknologi yang muncul seperti blockchain tidak hanya terbatas pengaplikasiannya di perusahaan baru dan berbasis teknologi saja, tetapi pemain tradisional seperti bank juga melihat manfaat dari teknologi semacam itu.

“Meskipun kami adalah bank tradisional, kami memiliki keahlian yang kuat dalam teknologi dan banyak layanan kami telah menggabungkan Web3,” kata Deputy CEO ICBC Macau Zheng Bin kepada panel dengan tema “Crypto Finance: Risks and Rewards”.

Meskipun ICBC adalah bank tradisional, Bin menjelaskan bahwa lembaganya selalu berinvestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang. Menurutnya, blockchain dengan cepat menunjukkan mampu memecahkan banyak masalah bagi klien dan pelanggannya, dengan membuat perbankan lebih efisien.

Pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Macau untuk menggunakan arsitektur blockchain untuk menerbitkan kartu konsumsi kepada penduduk lokal, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi proses. Kartu konsumsi mengacu pada voucher konsumsi elektronik yang dikeluarkan oleh pemerintah Macau untuk mendukung warga selama pandemi Covid-19 dalam tiga tahun terakhir.

Zheng dan panelis lainnya, lead of Web3 ecosystem development for Alibaba Cloud Leo Li, sepakat bahwa pengawasan diperlukan untuk pengembangan Web3. Bagaimanapun, mata uang kripto dan teknologi keuangan lainnya memerlukan beberapa bentuk regulasi untuk meningkatkan kepercayaan pada mereka.

Serta menyepakati bahwa pendekatan sandbox sangat memungkinkan pemerintah untuk menguji peraturan mata uang kripto, yang mampu memberikan solusi dan mendorong lembaga keuangan untuk mengadopsinya.

“Ini adalah teknologi inklusif, tetapi tanpa pengawasan dan kerangka kepatuhan, keserakahan manusia mengambil alih, [menyebabkan kehancuran tahun lalu],” kata Li.

Konferensi consumer tech adalah salah satu dari konferensi BEYOND Expo yang diselenggarakan selama tiga hari di Macau, pada tanggal 10 Mei-12 Mei 2023.

Disclosure: DailySocial.id merupakan media partner dari BEYOND Expo 2023

Startup Web3 D3 Labs Kantongi Pendanaan Pra-Awal dari Sejumlah Investor

Startup web3 D3 Labs mengumumkan telah mengantongi pendanaan pra-awal dengan nominal dirahasiakan dari sejumlah investor, di antaranya Saison Capital, Kinesys Capital, Arkana Capital, EX Capital, Qredo, DS/X Ventures, serta UOB Venture Management dan Signum Capital melalui UVM Signum Blockchain Fund.

Penggunaan dana segar yang telah diperoleh pada Januari 2023 ini difokuskan untuk pengembangan produk MVP yang akan diluncurkan pada Mei ini. Bersamaan dengan itu pula, perusahaan akan menggalang tambahan dana untuk putaran yang sama.

“Dengan dukungan dari para investor yang percaya pada visi D3 Labs, perusahaan ini siap untuk mengubah wajah industri keuangan di Asia Tenggara melalui solusi infrastruktur programmable money yang inovatif dan efisien,” ucap CEO D3 Labs Chung Ying Lai dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.id, Rabu (19/4).

D3 Labs menyediakan solusi dan infrastruktur teknologi programmable money bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan otomatisasi dan efisiensi dalam sistem keuangan internal mereka.

Programmable money adalah konsep yang menggunakan teknologi blockchain dan smart contracts untuk menciptakan mata uang digital yang dapat diprogram untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara otomatis. Dengan programmable money, transaksi yang lebih aman, efisien, dan otomatis dapat terjadi.

“Kami percaya bahwa programmable money akan menjadi kunci dalam menghadirkan efisiensi dan fleksibilitas bagi perusahaan di kawasan ini. D3 Labs berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang dapat membantu perusahaan lokal beradaptasi dan bersaing di pasar global yang semakin digital. Programmable money dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan mengakses layanan keuangan,” kata Ying.

Produk D3 Labs

Salah satu produk pertama dari D3 Labs adalah SeaSeed, platform programmable money yang dirancang khusus untuk bisnis. SeaSeed memungkinkan transaksi otomatis 24/7 secara real-time antara perusahaan dan ekosistem terkait lainnya, meningkatkan proses penyelesaian dan rekonsiliasi. Programmable money dapat mengurangi biaya ini dengan menghilangkan perantara dan memungkinkan transaksi peer-to-peer.

“Dengan SeaSeed, D3 Labs membawa perubahan signifikan di Asia Tenggara dengan menjadi pelopor solusi infrastruktur programmable money. Programmable money dapat membuka peluang untuk pengembangan produk dan layanan keuangan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan individu atau perusahaan, seperti asuransi berbasis blockchain atau instrumen investasi yang dipersonalisasi.”

Produk ini terinspirasi oleh Onyx by J.P. Morgan, platform teknologi blockchain yang dikembangkan oleh J.P. Morgan. Platform ini dirancang untuk memanfaatkan teknologi blockchain guna meningkatkan efisiensi, keamanan, dan transparansi dalam berbagai layanan dan produk perbankan. Salah satu produk yang paling terkenal di bawah platform Onyx adalah JPM Coin, merupakan mata uang digital yang dirancang untuk memfasilitasi transfer dana instan dan real-time antara klien J.P. Morgan.

Dia melanjutkan, inklusi keuangan masih menjadi tantangan besar dan faktor krisis dalam ekonomi di negara-negara Asia Tenggara. Data Global Findex 2021 menunjukkan, rata-rata tingkat inklusi keuangan di kawasan ASEAN mencapai 41%. Namun di balik angka rata-rata tersebut, terdapat disparitas atau kesenjangan tingkat inklusi keuangan yang sangat lebar.

Banyak orang di Asia Tenggara masih menghadapi hambatan dalam mengakses layanan keuangan. Penyebab utama akses keuangan yang terbatas di kawasan ini meliputi biaya tinggi untuk membuka dan menjaga rekening bank, jarak yang jauh dari institusi keuangan, kurangnya dokumentasi yang diperlukan, dan tingkat pendidikan keuangan yang rendah.

Menurut Ying, penggunaan teknologi seperti programmable money dan solusi keuangan digital lainnya dapat membantu mengatasi beberapa masalah ini dengan mengurangi biaya dan memudahkan akses ke layanan keuangan, terutama untuk populasi yang tidak atau kurang dilayani oleh sistem perbankan tradisional.

Tantangan

Pengembangan programmable money di Asia Tenggara menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan adopsi yang sukses dan luas. Mulai dari edukasi, infrastruktur hingga integrasi dengan sistem keuangan tradisional.

“Kurangnya pemahaman dan edukasi tentang programmable money di kalangan masyarakat dan perusahaan dapat menghambat adopsi teknologi ini. Upaya yang lebih besar diperlukan untuk mendidik masyarakat tentang manfaat dan cara kerja programmable money. Di samping itu, integrasi programmable money dengan sistem perbankan dan keuangan tradisional dapat menjadi tantangan, terutama karena beberapa bank dan institusi keuangan mungkin enggan untuk bekerja sama dengan teknologi baru ini.”

Untuk mengatasi hal tersebut, D3 Labs melakukan upaya yang signifikan dalam promosi, pemasaran, dan peningkatan kesadaran tentang manfaat programmable money. Perusahaan juga menjalankan penelitian mendalam dan proses eksplorasi dengan klien, meluncurkan proyek percontohan bersama untuk menunjukkan manfaatnya.

Saat ini D3 Labs masih fokus pada pasar Asia Tenggara, memulai ekspansinya di Indonesia. Rencananya, dalam waktu dekat akan menjangkau negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Dislcosure: DS/X Ventures merupakan unit investasi milik DailySocial.id

Industri Kripto Bertumbuh Pesat, Hasilkan Pajak 246,45 Miliar Rupiah

Kesadaran pemerintah akan pesatnya pertumbuhan industri kripto di Indonesia telah mendorong kebijakan pengenaan pajak atas transaksi kripto. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68/PMK.03/2022 tentang PPN PPh, pemerintah memandang aset kripto sebagai komoditas yang memenuhi kriteria sebagai objek PPN. Ketentuan ini mulai berlaku pada 1 Mei 2022.

Berdasarkan Final Publikasi APBN KiTa Edisi Januari 2023, pajak atas transaksi Kripto jika merujuk pada PMK 68/2022 Pasal 19, dikenakan PPh Pasal 22 kepada Penjual aset Kripto, Penyelenggara PMSE, dan Penambang Aset Kripto (miner). Sedangkan subjek PPN Kripto atau yang dikenakan PPN atas transaksi aset Kripto adalah Pembeli aset Kripto dan Penjual aset Kripto.

Bila dijabarkan per jenis pajaknya, Pajak Kripto merupakan hasil dari penerimaan PPh Pasal 22 atas Transaksi Aset Kripto melalui Penyelenggara PMSE DN, serta penyetoran sendiri PPN DN atas Pemungutan oleh Non-Bendaharawan.

Sumber: Final Publikasi APBN KiTa Edisi Januari 2023

Belum lama ini, Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Jerry Sambuaga mengungkapkan bahwa akumulasi pajak kripto per Desember 2022 mencapai Rp246,45 miliar. Dengan rincian, total perolehan pajak PPh sebesar Rp117,44 miliar dan PPN sebesar Rp129,01 miliar.

Angka tersebut mewakili 53,55% dari total pajak atas transaksi kripto dan pajak Fintech P2P Lending yang bernilai Rp456,49 miliar. “Kontribusi  transaksi kripto kepada negara, dibandingkan negara lain, seperti Korea Selatan dan India, kita termasuk yang proporsional,” tambahnya.

Chairwoman Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) Asih Karnengsih turut menyampaikan, “Walaupun pajak kripto baru diterapkan pada 1 Mei 2022, sudah dapat meraih  angka Rp246,45 pada Bulan Desember 2022. Asosiasi Blockchain Indonesia beserta pemain Kripto lainnya percaya bahwa pengembangan sektor kripto akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan regulasi dan minat masyarakat.”

Penggunaan token kripto di Indonesia

Memasuki tahun 2022, pasar kripto disebut tengah mengalami masa bear market. Mengacu pada situs Investopedia, bear market adalah kondisi di mana nilai cryptocurrency telah turun setidaknya 20% dan terus turun. Contohnya ketika terjadi crash cryptocurrency di tahun 2017 lalu, investor melihat Bitcoin turun dari US$20 ribu menjadi US$3.200 dalam beberapa hari.

Kondisi ini juga berdampak pada jumlah transaksi kripto di Indonesia yang mengalami penurunan dan hanya bernilai Rp266,9 triliun. Angka ini menurun 68,9% dari tahun sebelumnya di angka Rp858,76 triliun. Terkait hal ini, Jerry mengungkapkan, “Kontribusi transaksi kripto kepada negara, dibandingkan negara lain, seperti Korea Selatan dan India, kita termasuk yang proporsional.”

Meskipun demikian, pengguna platform kripto yang telah melewati tahapan know your customer (KYC) disebut meningkat menjadi 16,3juta pengguna. Faktanya, jumlah pengguna kripto di negara ini terus bertambah, yang tadinya hanya 11,2 juta pengguna di tahun 2021, meningkat sebesar 48,7% pada November 2022 di angka 16,55 juta pengguna.

Di samping itu, Jerry juga melihat adanya potensi ekspor pada token yang diterbitkan proyek lokal. Ia menyebutkan ada 10 token lokal dari 383 token yang telah disetujui Bappebti. Token lokal yang dimaksud, antara lain Toko Token (TKO), LDX Token, Zipmex Token (ZMT), NanoByte (NBT), TadPole (TAD), ASIX Token (ASIX), Leslar, Pintu (PTU), Vexanium (VEX), dan Tokenomy (TEN).

Menurut Jerry, konsep aset kripto dan blockchain akan memberikan pengaruh luas dan mengubah pola pengaturan ekonomi perdagangan menjadi berbasis otoritas pasar dan komunitas. Salah satu yang menjadi perhatian adalah diperlukan kehadiran sebuah lembaga yang mengatur dan mengawasi industri kripto terkait perlindungan konsumennya.

Asih menambahkan, “Kami belum lama ini juga telah melakukan audiensi dengan OJK dan turut menyampaikan potensi dari pembentukan Bursa Kripto yang dapat membantu pengawasan perdagangan dan inovasi aset kripto kedepannya. Kami harap untuk kedepannya, peresmian Bursa Kripto ini dapat membantu industri Kripto di Indonesia serta pengembangan teknologi Blockchain secara keseluruhan.”

Kemendag dan Bappebti juga disebut segera merealisasikan hal tersebut adalah dengan menyegerakan peluncuran bursa kripto yang ditargetkan segera rilis sebelum Juni 2023. Bursa Kripto Indonesia akan berperan sebagai “pengatur” dalam industri kripto dengan tujuan untuk mencegah pihak-pihak tertentu dalam melakukan monopoli pasar.

Lanskap industri Web3 di Indonesia. Sumber: Indonesia Cypto Outlook 2022

Laporan “Indonesia Web3 Landscape dan Crypto Outlook 2022” yang dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dan Indonesia Crypto Network (ICN) menunjukkan bahwa terdapat 569 perusahaan atau startup terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain” dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014.

Untukmu AI dan D3 Labs, Berkenalan dengan Dua Startup Besutan Eks-Petinggi Tokocrypto

Setelah Binance mengambil alih Tokocrpto pada akhir tahun lalu, berdampak pada hengkangnya para petinggi dan pemangkasan jumlah karyawan. Kini mantan eksekutif Tokocrypto melanjutkan perjalanannya di dunia Web3 dengan mendirikan startup baru.

Menurut pantauan DailySocial.id, Co-Founder Tokocrypto Pang Xue Kai mendirikan Untukmu AI, sementara Co-Founder yang lain, Teguh Kurniawan Harmanda, menjadi advisor untuk startup baru D3 Labs. Kedua startup sama-sama sudah beroperasi tahun ini.

Untukmu AI

Kai mendirikan Untukmu AI untuk mendigitalkan proses pemberian hadiah (gifting) dengan cara yang lebih efisien dan modern ditenagai oleh AI. Rencananya Untukmu AI akan meresmikan kehadirannya pada 17 April 2023.

Dalam situsnya, dijelaskan melalui aplikasi Untukmu AI, dengan bantuan asisten AI bernama Dewi, pengguna akan dibantu dalam penjadwalan pemberian hadiah secara otomatis, hingga personalisasi hadiah untuk berbagai kebutuhan. Bahkan, memungkinkan seseorang memberi hadiah secara anonim dan patungan dengan beberapa teman untuk seseorang yang spesial.

Untukmu AI

Perusahaan mengembangkan mesin rekomendasi hadiah dinamis berbasis data yang beradaptasi dengan perubahan tren, memahami perubahan minat, dan mencari merek baru yang paling cocok untuk seseorang atau acara spesial.

Selain Pang sebagai co-founder, terdapat jajaran nama lainnya di Untukmu, di antaranya Estelle Van Der Linden, Oceane Alagia, Cory Xuecong Pang, dan Muhammad Wendy Taufiq. Dua nama terakhir adalah eks-karyawan di Tokocrypto.

Sebelumnya, solusi yang sama juga ditawarkan oleh Yippy yang menempatkan dirinya sebagai gifting as a service yang menyasar korporasi sebagai target pengguna yang ingin mendistribusikan hadiah ke karyawan internal dan klien dari korporasi tersebut.

Selanjutnya, juga ada Tada yang menghadirkan Tada Gifting dengan target pengguna yang sama. Nilai tambah yang ditawarkan adalah, klien hanya hanya perlu membayar hadiah yang di-redeem saja sehingga pemberian hadiah dapat lebih terencana dan terukur.

D3 Labs

Adapun D3 Labs memiliki visi untuk menyederhanakan dan memberdayakan sektor keuangan melalui adopsi blockchain demi memberikan manfaat yang maksimal bagi konsumen. Blockchain diyakini membuat automasi transaksi keuangan dan kebutuhan perantara dapat dihilangkan, sehingga mampu mengurangi waktu dan biaya terkait proses keuangan tradisional.

D3 Labs

Mengutip dari Antara, salah satu penawaran utama dari D3 Labs adalah menyediakan sistem programmable money berbasis blockchain. Platform ini memungkinkan individu dan bisnis untuk mengirim dan menerima pembayaran dengan cepat, aman, dan biaya rendah, untuk siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tanpa batasan apapun.

Solusi hadir karena platform tersebut dibangun di atas jaringan terdesentralisasi yang menghilangkan kebutuhan akan perantara untuk membuat transaksi lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan.

“Teknologi blockchain berpotensi merevolusi sektor keuangan di Indonesia, menjadikan layanan keuangan lebih mudah diakses, efisien, dan aman untuk bisnis dan individu,” ucap CEO D3 Labs Chung Ying Lai yang sebelumnya pernah menjadi Chief Strategy Officer Tokocrypto.

Dikutip secara terpisah, melalui laman LinkedIn D3 Labs, Chung Ying menjelaskan programmable money diperlukan karena saat ini dunia sedang bergerak menuju ekonomi digital. Programmable money memiliki potensi untuk merevolusi industri keuangan, menjadi solusi untuk menyederhanakan proses sistem dan layanan finansial.

DailySocial.id juga menemukan sejumlah eks-karyawan Tokocrypto yang bergabung dalam startup tersebut.

Tak hanya D3 Labs, Manda, panggilan akrab Teguh, kini menempati posisi strategis untuk startup Aruvana sebagai Business Advisor. Aruvana adalah startup yang mengembangkan produk kustomisasi berbasis AR/VR untuk industri kesehatan, keinsinyuran, dan alat berat.

Disclosure: DS/X Ventures (bagian DailySocial Group) merupakan salah satu investor D3 Labs

Kolaborasi Artopologi dan Gunawarman Group Hadirkan Pameran Seni Rupa dan Teknologi Blockchain

Startup pengembang platform marketplace karya seni yang terkoneksi blockchain, Artopologi, bekerja sama dengan Gunawarman Group menggelar pameran seni bertajuk “The Palette and The Plate”. Berlokasi di Sofia at the Gunawarman, pameran yang menghadirkan berbagai karya seni kontemporer bersama sajian hidangan dan musik ini telah dibuka sejak tanggal 18 Maret 2023 hingga 30 April 2023.

Karya seni yang dipamerkan telah dikurasi ketat oleh tim Artopologi dan rekannya yakni Galeri Semarang, yang merupakan galeri kontemporer bagi karya seni kelas dunia dari seniman lokal dan internasional. Pameran ini diharapkan bisa menghadirkan pengalaman yang spesifik dan unik, seperti teknik seni rupa ilusi optik.

Beberapa seniman yang karyanya dipamerkan termasuk Agapetus Kristiandana, Andy Dewantoro, Bestrizal Besta, Gabriel Aries, Galam Zulkifli, Ines Katamso, Maryanto, Seulgi Yoon Suak, dan Tara Kasenda. Setiap karya seni yang dipamerkan juga akan disertai dengan sertifikat keaslian digital yang terdaftar di blockchain.

Founder & CEO Artopologi Intan Wibisono mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan program rutin yang diadakan dalam rangka menyediakan ruang, baik online maupun offline, untuk menghadirkan karya seni dalam hidup sehari-hari. “Pameran serupa akan diadakan secara berkala oleh Artopologi di berbagai ruang alternatif di mana para pencinta seni berkumpul,” tambahnya.

Seluruh karya yang terpajang dapat diakses dan dikoleksi langsung melalui situs resmi Artopologi dengan mata uang rupiah, termasuk sertifikat keaslian berbasis blockchain tanpa memerlukan mata uang kripto. Kurasi karya yang dipamerkan selama The Palette and The Plate berlangsung juga akan diperbarui secara berkala.

Platform Artopologi sendiri resmi diperkenalkan ke ruang publik pada Oktober 2022 lalu melalui penyelenggaraan pameran bertajuk “Rekam Masa” di Museum Nasional, Jakarta. Makna dari tema tersebut menandai kehidupan pada masa/zaman seseorang, ditandai dengan stempel waktu yang dimiliki teknologi blockchain.

Sebagai platform web3 untuk karya seni, Artopologi memiliki misi untuk menjembatani ekosistem seni konvensional dengan teknologi terkini demi meregenerasi kolektor seni di Indonesia. Perusahaan juga telah mendapatkan pendanaan pra-awal yang dipimpin oleh Ideosource.

Platform web3 untuk karya seni di Indonesia

Karya seni memiliki arti yang sangat luas, menurut KBBI, arti lain seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa. Bentuknya sendiri juga bermacam-macam seperti tari, lukisan, ukiran, atau musik. Di Indonesia, selain Artopologi ada beberapa platform web3 yang juga fokus pada karya seni seperti Netra yang fokus menyasar pasar seni musik.

Platform Netra menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik musisi lokal Indonesia maupun internasional dalam bentuk aset digital NFT ke para penggemarnya. Inisiatif ini memungkinkan musisi meraih pendapatan alternatif dari kegiatan berkarya yang pada dasarnya mengurangi atau menghilangkan porsi pekerjaan (dan porsi bagi hasil) oleh penengah seperti distributor, bahkan label.

Perusahaan menerapkan prinsip desentralisasi, keuntungan yang diperoleh melalui streaming musik akan langsung ditransfer ke musisi dan dapat diklaim oleh pemilik NFT Netra tanpa intervensi pihak ketiga. Dan dengan memanfaatkan teknologi blockchain, keamanan dan keaslian setiap transaksi bersifat terjamin dan transparan.

Selain dari sisi pemain industri, pemerintah juga mendukung kehadiran dari platform web3 di tanah air. Hal ini terbukti dalam lisensi yang belum lama ini diperoleh platform payment gateway untuk transaksi kripto Alchemy Pay. Perusahaan bekerja sama dengan fintech lokal dalam mengoperasikan layanan pengiriman uang dan remitansi.

Laporan  “Indonesia Web3 Landscape dan Crypto Outlook 2022” yang dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dan Indonesia Crypto Network (ICN) menunjukkan bahwa terdapat 569 perusahaan atau startup terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain” dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014.

Lanskap industri Web3 di Indonesia. Sumber: Indonesia Cypto Outlook 2022

Startup Web3 Gaspack Dapat Pendanaan Pra-Awal Dipimpin eMerge

Startup Web3 Gaspack mengumumkan pendanaan pra-awal yang dipimpin oleh eMerge, jaringan angel investor di bawah naungan MDI Ventures dan Arise. 500 Global dan Tokoin juga ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

CEO Gaspack Novrizal Pratama mengatakan ingin mendobrak batasan tradisional antara industri kreatif dengan para kreator.

“Gaspack punya komitmen tinggi untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi para kreator. Dengan menempatkan mereka sebagai pusat dari segala inovasi, kami membuka akses mereka untuk berkarya dan memberikan peluang monetisasi karya lewat jaringan dan teknologi Web3,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Pada kesempatan ini, Gaspack sekaligus meluncurkan platform penerbitan komik digital berbasis Web3 Kometh sebagai wadah untuk memberdayakan para kreator dan brand dalam ekonomi berbasis Web3. Kometh dibangun di atas blockchain yang memungkinkan pengguna untuk jual-beli, mengoleksi, hingga menghadiahkan komik digital.

Selain itu, Kometh memungkinkan pemanfaatan NFT untuk mengakses komik yang bersifat token-gated. Pemilik NFT juga dapat mengakses komik yang merupakan turunan dari proyek NFT yang didukung untuk mendapat berbagai benefit, dari potongan harga, informasi rilisan terbaru, dan berlangganan. Adapun, Komik digital dapat dibeli melalui dompet penyimpanan aset kripto non-custodial dalam mata uang Ethereum (ETH).

Gaspack mengklaim telah mendukung proyek NFT dari delapan kreator dengan total Gross Transaction Volume (GTV) sebesar $12 juta dalam kurun satu tahun. Salah satu komik perdana berjudul “Garden Point” yang dirilis eksklusif di Kometh disebut terjual sebanyak 17.000 salinan dalam 1,5 jam. Pengguna Gaspack berasal dari Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat (AS).

Melalui platform Kometh, pihaknya menargetkan dapat mengakuisisi kreator-kreator kelas dunia sehingga dapat memperkuat pengembangan kekayaan intelektual secara terdesentralisasi.

Pengusaha sekaligus angel investor di eMerge Reino Barack mengatakan, Kometh membuka banyak pintu bagi kreator, seperti penulis yang baru merintis dan belum pernah meluncurkan karya mereka sendiri, atau penulis berpengalaman yang ingin bereksperimen dengan ide-ide baru.

“Platform ini menguntungkan kolektor komik dengan digitalisasi karena mereka tidak perlu memikirkan perawatan kondisi komik yang biasanya diperlukan untuk komik fisik.”

Kometh memanfaatkan NFT untuk melindungi kekayaan intelektual, mengedepankan kepemilikan karya, dan membangun komunitas penggemar yang lebih erat dengan cara baru bagi komunitas Web3 untuk berkarya.

Web3 dan kesempatan kreator

Mengacu laporan Antler “The New Creator Economy Report” bersama Speedinvest, teknologi Web3 memungkinkan kreator untuk memonetisasi karyanya sendiri dengan memanfaatkan basis komunitas. Teknologi ini membentuk cara baru lewat hubungan interaktif antara kreator dan penggemar. Siapapun kini dapat menjadi kreator di masa depan

Ruang eksplorasi konten juga semakin berkembang dengan kemunculan kripto, NFT, dan metaverse. Saat ini bahkan banyak kreator bermigrasi ke metaverse di mana mereka dapat memonetisasi karyanya, seperti digital art dan game.

Founder dan CEO Antler Magnus Grimeland mengatakan, kreator menjadi lebih menarik secara finansial karena platform yang ada saat ini memungkinkan mereka untuk memonetisasi karya berbasis komunitas. “Creator economy tidak hanya akan mengubah cara produksi konten, tetapi juga membuka dunia teknologi baru dan peluang monetisasi yang tidak mungkin dilakukan dengan di era Web2,” tambahnya.

Indonesia telah memiliki sejumlah platform NFT yang bermain di berbagai kategori, mulai dari platform penggalangan dana sosial, konten sepak bola, hingga karya seni. Beberapa di antaranya adalah Trinvi, Bolafy, Artpedia, dan BeKind.

Akademi Crypto Hadirkan Platform Edukasi Investor Kripto Pemula

Aset kripto kini semakin diminati sebagai salah satu instrumen investasi yang cukup digandrungi di Indonesia. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia sebanyak 16,55 juta pada November 2022. Dari jumlah tersebut, 48% diantaranya berasal dari kalangan muda dengan rentang usia 18-35 tahun.

Melihat pertumbuhan besar serta regulasi yang mulai tertata, aset kripto diproyeksikan menjadi sektor investasi yang menjanjikan di masa depan. Hal ini  menginspirasi pengusaha sekaligus investor muda Indonesia Timothy Ronald untuk membuat platform edukasi bernama Akademi Crypto.

Platform ini dirancang bagi pemula yang ingin mengetahui sekaligus memperdalam pemahaman terkait dunia kripto, mulai dari pengetahuan mengenai blockchain sebagai dasar pengembangan aset kripto, serta ragam produk turunannya, seperti decentralized finance (DeFi), metaverse, dan NFT.

Akademi Crypto menawarkan dua layanan utama yang bersumber langsung dari para pengajar dan praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Pertama, layanan berbentuk lebih dari 24 modul yang mengupas tuntas sejarah hingga perkembangan cryptocurrency. Modul tersebut tersedia untuk dipelajari kapan saja sesuai level pemahaman pengguna.

Selanjutnya, layanan komunitas yang dapat digunakan pengguna untuk berbagi insight dan berinteraksi langsung dengan para pengajar. Di Akademi Crypto, para pengajar hadir dengan identitas ‘Profesor’ sesuai dengan prinsip anonimitas yang berlaku. Mereka adalah expert di bidangnya, seperti blockchain security engineer di institusi ternama, peneliti di bidang blockchain, hingga akademisi di universitas papan atas.

Bagi para investor pemula yang tertarik dan ingin mempelajari lebih dalam dunia aset kripto, platform ini segera dapat diakses mulai bulan Januari 2023 dengan sistem berlangganan. Platform mematok harga khusus untuk pengguna yang ingin berlangganan di bulan peluncurannya, yaitu Rp233 ribu per bulan.

Founder & CEO Akademi Crypto Timothy Ronald mengungkapkan, “melalui platform dan ragam modul yang telah disiapkan, kami berharap bisa mendongkrak jumlah masyarakat yang ingin berinvestasi khususnya pada aset kripto. Ke depannya, kami ingin terus menghadirkan layanan yang relevan untuk generasi muda yang memiliki semangat belajar investasi aset kripto.”

Pasar aset kripto di Indonesia

Dalam laporan terbaru yag dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Indonesia Crypto Network (ICN) bertajuk “Indonesia Crypto Outlook Report 2022“, disebutkan bahwa industri blockchain dan kripto di Indonesia tumbuh secara eksponensial selama enam tahun terakhir. Transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp279,8 triliun pada periode Januari-Oktober 2022.

Pemerintah juga semakin menunjukkan dukungannya pada pengembangan industri ini. Di awal 2023, Bappebti telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) untuk mengoptimalkan pengembangan, pemberdayaan, dan pengawasan ekosistem penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Indonesia.

Selama 2022, Bappebti tercatat memberikan perizinan berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto kepada 25 perusahaan untuk dapat melakukan perdagangan di pasar fisik aset kripto. Bappebti juga telah menetapkan jenis aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto sebanyak 383 jenis. Dari jumlah tersebut, sepuluh aset kripto di antaranya merupakan koin lokal.

Salah satu yang teranyar adalah platform wealthtech Ajaib yang mulai menawarkan investasi aset kripto. Solusi ini hadir di bawah unit usaha Ajaib Group, dengan badan hukum PT Kagum Teknologi Indonesia. Fitur Ajaib Kripto ini disebut akan segera diistribusikan secara bertahap ke pengguna Ajaib. Dengan fitur ini, untuk pertama kalinya investor Indonesia dapat berinvestasi di aset kripto, saham, dan reksa dana dalam satu aplikasi.

Selain Ajaib, platform wealthtech Stockbit terus memperkaya portofolio produk investasinya dan masuk ke investasi aset kripto melalui aplikasi terpisah “Stockbit Crypto”. Pemain yang sudah lebih dulu menawarkan platform investasi aset kripto lainnya termasuk Pintu, Zipmex, Indodax, juga Tokocrypto yang belum lama ini telah diakuisisi oleh Binance.

Blockchain: Definisi, Cara Kerja hingga Contoh Pengaplikasian

Blockchain juga dapat diartikan sebagai sebuah teknologi yang berfokus pada penggunaan terbaik dari teknologi komputasi dengan tujuan untuk membuat kumpulan grup atau, seperti namanya, blockchain, serangkaian blok yang terhubung satu sama lain.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa sekelompok blok yang saling berhubungan memiliki catatan yang berbeda dari rangkaian transaksi dan dapat digunakan untuk melacak keberadaan aset yang terdapat dalam jaringan perusahaan.

Blockchain itu sendiri dilihat sebagai transaksi dalam bentuk digital, yang tentu saja memiliki pengaturan dan didasarkan pada bentuk strukturnya. Dengan struktur yang jelas ini, catatan setiap individu atau blok bernama terhubung seperti rantai yang disebut rantai.

Untuk penjelasan lebih jelasnya, DailySocial.id menjabarkannya berikut ini!

Definisi Blockchain

Blockchain adalah kumpulan dari berbagai catatan yang diproses atau diproses oleh sekelompok komputer yang tidak mengandung entitas atau keseluruhan. Kumpulan blok atau catatan data diamankan dan ditautkan menggunakan prinsip kriptografi.

Jaringan yang dikandungnya tidak memiliki otorisasi atau otoritas terpusat. Lalu mengapa? Ini karena blockchain berisi berbagai catatan yang diformat seperti buku catatan yang sangat besar. Akun dapat dibagikan, tetapi isinya tidak berubah. Selain itu, semua informasi dalam buku besar dapat dilihat dan diakses oleh siapa saja yang hanya melihatnya.

Oleh karena itu, tiga prinsip teknologi blockchain termasuk prinsip transparansi, karena blockchain bersifat transparan. Sifat ini berarti bahwa semua yang terkandung dalam blockchain dapat dilihat oleh orang lain, yang secara kolektif bertanggung jawab atas pengoperasian setiap tindakan mereka.

Selain semua hal di atas, teknologi blockchain bebas dari biaya transaksi, termasuk biaya infrastruktur. Dengan kelebihan tersebut, blockchain dikatakan atau dianggap sebagai cara yang paling sederhana, cerdas dan paling efisien untuk mentransfer informasi dari satu orang ke orang lain dan seterusnya dengan cara yang lebih aman dan tentunya otomatis.

Berbagai blok yang tercantum di dalamnya telah mendapatkan status verifikasi dari komputer yang berbeda dan proses transmisinya tentu dibantu langsung oleh online support.

Blok yang berbeda, berhasil dikendalikan oleh komputer, kemudian ditambahkan ke rantai dan kemudian dibagi dalam jaringan khusus. Nah, setelah itu otomatis tercipta record khusus yang berisi history unik yang sebelumnya tercipta sebagai hasil dari proses tersebut.

Contoh dapat digambarkan dalam situasi di mana kamu membeli tiket kereta api melalui aplikasi atau tempat tertentu untuk membeli tiket kereta api. Untuk transaksi pembayaran, kamu menggunakan metode pembayaran kartu kredit. Artinya, penyedia layanan kartu kredit kemudian mengambil langkah-langkah untuk menguranginya agar proses transaksi berjalan lancar dan sukses.

Penggunaan blockchain juga dapat menyebabkan sebuah kekurangan, yaitu pihak operator dari kereta api tidak diberi akses untuk menghemat biaya ketika sedang mengolah atau memproses kartu kredit.

Seluruh acara tiket sepenuhnya ditransfer ke blockchain. Dalam proses ini, para pihak dalam proses ticketing hanyalah calon penumpang dari perusahaan kereta api yang melayani mereka

Saat kamu membeli tiket kereta api, tiket tersebut berlaku sebagai satu blok. Tiket atau blok kemudian melalui proses lebih lanjut untuk ditambahkan ke blockchain tiket. Ini dapat diibaratkan adanya proses transaksi moneter terjadi di blockchain, yang ditafsirkan sebagai catatan yang unik, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diverifikasi.

Blockchain yang terdapat dalam tiket adalah semacam catatan umum dari semua transaksi yang terjadi untuk pembelian tiket kereta api tertentu atau mungkin untuk seluruh jaringan kereta api. Catatan tersebut berisi berbagai riwayat transaksi untuk setiap tiket yang terjual dari semua catatan perjalanan yang tercatat sebelumnya.

Cara Kerja dari Blockchain

Fungsi utama dibentuknya blockchain yaitu difungsikan sebagai bentuk yang memberi izin kepada informasi digital untuk dapat tercatat serta terdistribusi atau disebarkan tanpa memiliki akses untuk dapat bisa diubah, dihancurkan, dilenyapkan, dan dihapus.

Hal tersebut membuat blockchain mendapatkan julukan sebagai Distributed Ledger Technology (DLT). Sistem kerja dari blockchain adalah menggunakan pembelian bitcoin. Berikut ini akan kami sajikan sistem kerja dari blockchain.

  • Cara kerja blockchain diawali dari seseorang yang membeli sejumlah bitcoin.
  • Setelahnya akan terjadi proses transaksi, proses transaksi tersebut akan dipindahkan melalui jaringan komputer yang dipasang menggunakan metode peer to peer yang tentunya tersebar ke seluruh dunia.
  • Setelahnya, Jaringan komputer tadi lalu menuntaskan sebuah persamaan yg berfungsi buat mengkonfirmasi validitas berasal transaksi.
  • Sesudahnya transaksi tersebut dikonfirmasi menjadi transaksi yg sah, proses selanjutnya adalah transaksi tersebut akan dikelompokkan bersama untuk sebagai blok.
  • Kumpulan blok ini yang selanjutnya akan disatukan menjadi satu dan akan direkap untuk dijadikan sebuah catatan yang berisi riwayat panjang mengenai transaksi tersebut yang bersifat permanen yang jells tidak bisa diubah.
  • Setelahnya, transaksi selesai.

Karena adanya blockchain membuat transaksi lebih terjamin, terdesentralisasi, aman, dan awet atau permanen yang dapat menarik minat dari banyak industri yang ada di dunia.

Kelebihan Blockchain

Kualitas Keamanan Data Terjamin

Database yang ada di dalam blockchain bersifat append only, dimana hanya bisa menambahkan dan tidak bisa atau tidak memberikan akses untu memperbaiki data tersebut. dengan demikian akan menyulitkan peretas yang hendak meretas data yang ada di dalam blockchain.

Menggunakan Lebih Banyak Sistem Transparan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teknologi blockchain ini menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi dalam pencatatan transaksi dan penelusuran datanya. Ini juga menunjukkan keamanan dan transparansi data yang disimpan.

Hal ini dibuktikan dengan selama proses transaksi berlangsung, semua pihak dapat melihat akses publik tanpa harus melalui proses login terlebih dahulu.

Tidak seperti sistem milik bank, sistem milik blockchain berbeda karena mereka menggunakan semua teknologi yang telah berhasil diimplementasikan dalam blockchain, semua data, informasi, dan bahkan dana yang diberikan pengguna tidak jatuh ke tangan orang lain tanpa sepengetahuan pengguna.

Kualitas Audit yang Jauh Lebih Baik

Blockchain memiliki kelebihan yaitu memberikan pengguna akses untuk mengetahui sejarah dan jejak semua dana audit milik pengguna tersebut. Hal ini sangat berguna untuk mengurangi risiko penyelewengan dana yang saat ini banyak terjadi di lingkungan bisnis.

Dapat Mencegah Adanya Kemungkinan Biaya Middleman

Tidak hanya keberadaan blockchain yang secara langsung membantu menghilangkan middleman dalam sekejap mata. Seorang agen atau yang sering disebut dengan perantara seringkali menambahkan biaya transaksi sebagai bentuk remunerasi atas jasanya menggantikan peran.

Jadi inilah kelebihan dari blockchain, dimana semua aktivitas yang dihasilkan dari pencatatan sejarah dan jejak menjadi lebih terorganisir, terstruktur dan terkontrol. Itu juga menjadi lebih awet dan tahan lama.

Contoh Penerapan Blockchain

Penerapan Blockchain pada Industri Hiburan

Salah satu teknologi yang muncul dari sistem blockchain adalah non-fungible token (NFT), yang memungkinkan musisi terhindar dari pembajakan dan masalah hak cipta lainnya. Pasalnya, setiap holding NFT dapat dilacak langsung melalui mekanisme smart contract.

Selain itu, sistem blockchain di NFT memungkinkan artis dan penggemar berkolaborasi tanpa melanggar hak cipta artis. Maka dari itu, tidak heran jika beberapa musisi dunia seperti Snoop Dogg dan beberapa label besar K-pop menerbitkan karya dalam bentuk teknologi tersebut.

Penerapan Blockchain di Industri Keuangan

Dapat dikatakan bahwa industri keuangan adalah industri yang paling diuntungkan dari teknologi blockchain ini. Menurut studi Mckinsey di atas, penerapan teknologi blockchain di sektor keuangan dapat meningkatkan kekayaan dan meminimalkan biaya administrasi di sektor ini.

Karena teknologi blockchain memungkinkan bank untuk mengirim dan menerima data keuangan dari dan ke luar negeri dengan cepat dan transparan tanpa pihak ketiga. Dengan cara ini, sumber daya tambahan dapat disimpan, misal biaya dan tempat untuk menyimpan dokumen dan waktu untuk menulis dokumen tersebut.

Sebagai contoh, penerapan teknologi blockchain pada sistem letter of credit (L/C) di Singapura dapat mengurangi waktu pengerjaan dokumen dari semula 14 hari menjadi hanya 2 hari.

Penerapan Blockchain di Industri Kesehatan

Penyebaran informasi yang andal, cepat, dan transparan melalui sistem blockchain juga menguntungkan industri perawatan kesehatan. Area ini mengharuskan pasien untuk menandatangani dokumen tertentu dan membawanya untuk pindah rumah sakit atau membuat asuransi.

Kehadiran dokumen offline ini tentunya akan menambah biaya penyimpanan karena dokumen tersebut penting. Blockchain memungkinkan pasien untuk berpindah antar rumah sakit tanpa dokumen.

Rumah sakit mentransfer data pasien ke rumah sakit lain tanpa khawatir rumah sakit lain akan memproses data tersebut. Oleh karena itu, sistem blockchain memungkinkan pasien untuk pindah rumah sakit, dengan mudah membeli asuransi, sedangkan di rumah sakit, sistem ini memungkinkan penghematan dan transparansi informasi.

Penerapan Blockchain di Sektor Publik

Pastinya kamu sudah tahu betapa sulit dan lamanya menerbitkan dokumen seperti KTP, KK atau dokumen lainnya di Indonesia. Permintaan penerbitan dokumen ini membutuhkan fotokopi dan banyak koleksi dokumen yang mengantri di kantor selama berminggu-minggu.

Belum lagi, dokumen yang kamu kumpulkan dapat berakhir di tangan orang yang tidak bertanggung jawab karena salah urus atau berjualan di forum yang tidak jelas seperti forum pembajakan. Teknologi Blockchain menjadi solusi yang patut dipertimbangkan untuk mengatasi masalah ini.

Teknologi ini memungkinkan orang untuk langsung mengunggah data pribadinya dan kemudian mendaftarkannya ke sistem pemerintah tanpa takut datanya disalahgunakan, karena untuk mengubah data ini, manipulator membutuhkan keterampilan dan alat teknis yang canggih.

Selain itu, penerapan blockchain di sektor publik dengan verifikasi ganda dan verifikasi silang juga meminimalkan adanya kesalahan yang disengaja seperti korupsi, penipuan, penipuan atau kesalahan yang tidak disengaja seperti salah mengetik nomor dll.

Penerapan Blockchain di Supply Chain

Teknologi Blockchain juga diharapkan berdampak besar pada industri logistik atau supply chain. Industri logistik global saat ini sedang berkembang dengan meningkatnya jumlah pengguna e-commerce.

Perusahaan logistik saat ini tidak hanya mengirimkan bahan mentah ke perusahaan lain dalam jumlah besar pada saat yang sama, tetapi juga mengirimkan barang ke pengguna akhir, yang secara bersama-sama tidak berjumlah sebanyak itu.

Padahal, untuk melayani konsumen, perusahaan logistik juga perlu menjalin kerja sama dengan pihak lain, mulai dari bank, trucker hingga perusahaan logistik lain di luar negeri. Tidak semua proses tersebut efektif ketika terjadi ketidakjujuran, kesalahan dalam penulisan dokumen atau ketidakseimbangan dalam penggunaan teknologi.

Teknologi Blockchain, yang menawarkan penyimpanan data yang terdesentralisasi, transparan, dan aman, merupakan solusi yang saat ini menjadi perbincangan banyak perusahaan logistik. Pasalnya, teknologi ini memungkinkan pemilik perusahaan logistik untuk memasukkan data dan menyimpannya secara otomatis dan aman, sementara mitra memfasilitasi aksesnya tanpa takut terjadi manipulasi data.

Penerapan Blockchain di Ilmu Pengetahuan

Berkat sistem pembuatan dan penyimpanan data yang terdesentralisasi dan aman, blockchain juga dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian, terutama di bidang biologi, kimia, dan kesehatan.

Dalam hal ini, peserta penelitian dapat menuliskan informasi genom mereka sendiri dan membuat intisari terkait. Peneliti yang ingin menggunakan data genom harus mendapat persetujuan dari peserta yang terlibat dan membayar royalti atas genom jika penelitian terbukti berhasil.

Dampak Penerapan Blockchain di Lingkungan

Dampak lingkungan dari adopsi blockchain dan turunannya masih menjadi bahan perdebatan. Di satu sisi, teknologi ini berpotensi mengurangi konsumsi serbuk kayu seperti kertas, menghemat ruang penyimpanan sehingga tidak diperlukan bangunan tambahan dan kemungkinan mengurangi kerusakan lingkungan, namun di sisi lain, produk blockchain seperti NFT dan cryptocurrency sebagai dengan baik. membutuhkan listrik dan menghasilkan emisi.

Meskipun disebut-sebut sebagai teknologi penyimpanan dan distribusi data yang paling aman, penggunaan blockchain di tujuh industri di atas membutuhkan pemahaman teknis dan infrastruktur yang memadai, sehingga kemungkinan penerapan teknologi ini tidak akan terjadi sama sekali dalam waktu dekat.