Bluetooth 5 Janjikan Peningkatan Kecepatan, Jarak dan Kapasitas Transfer yang Signifikan

Sekitar enam tahun sejak Bluetooth 4.0 diperkenalkan oleh Bluetooth Special Interest Group (SIG) dan setelah melewati versi 4.1 serta 4.2, kini teknologi konektivitas nirkabel tersebut sudah siap naik pangkat menjadi Bluetooth 5. Diumumkan langsung oleh Bluetooth SIG, versi kelima ini menjanjikan peningkatan yang signifikan di hampir segala aspek.

Utamanya adalah kecepatan transfer data yang meningkat dua kali lipat, jarak maksimum empat kali lebih jauh dan peningkatan kapasitas transfer data sebesar 800 persen dibanding versi sebelumnya. Sesuai dugaan, tentu saja Bluetooth 5 masih menjanjikan konsumsi daya yang sangat irit.

Tidak cuma itu, Bluetooth 5 juga sanggup meneruskan jenis informasi yang lebih bervariasi ketimbang pendahulunya. Hal ini penting mengingat jumlah perangkat smart home atau Internet of Things (IoT) semakin meningkat setiap harinya, dan konsumen pun perlahan kian tertarik untuk mengadopsi perangkat IoT.

Seperti yang kita tahu, mayoritas perangkat IoT saat ini sangat mengandalkan Bluetooth serta aplikasi pendamping di smartphone. Dengan Bluetooth 5 dan segala pembaruannya, pengguna akan lebih jarang mengunduh aplikasi hanya untuk menyambungkan perangkat IoT atau smart home.

Lalu kapan pastinya perangkat berteknologi Bluetooth 5 mulai muncul ke pasaran? Akhir 2016 atau awal 2017, menurut pengakuan Bluetooth SIG. Mengingat sejauh ini sudah ada sekitar 30.000 perusahaan yang tergabung sebagai mitra Bluetooth SIG, Bluetooth 5 pasti akan merambah banyak kategori perangkat, mulai dari smartphone, tablet, smartwatch, speaker, headphone, bohlam pintar sampai action cam sekalipun.

Sumber: Pocket-lint dan Bluetooth SIG. Gambar header: Tsvetomir Tsonev – Flickr.

Plantronics Luncurkan Headset Bluetooth Voyager 5200 dan BackBeat Go 3

Kelahiran Plantronics dirintis oleh dua orang pilot, Courtney Graham dan Keith Larkin, yang menginginkan solusi atas tidak nyamannya headphone penerbang di masa itu. Kerja keras mereka membuahkan hasil membanggakan, Plantronics menjadi standar FAA, dipakai pula oleh Neil Armstrong saat ia mengucapkan, “That’s one small step for a man, one giant leap for mankind.”

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 13
Director of Sales of Marketing SEA Alvin Kiew dalam presentasinya.

Identitas tersebut dikenakan dengan bangga oleh mereka, bisa kita lihat dari namanya: Plantronics ialah gabungan kata plane dan electronics. Lebih dari setengah abad setelah didirikan, Plantronics turut berevolusi. Meski bidang penerbangan masih merupakan spesialisasi mereka, khalayak awam lebih mengenal Plantronics sebagai produsen headset Bluetooth buat profesional serta konsumen umum.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 1
Tiga tipe headset untuk pilot.

Pada tanggal 18 Mei 2016 kemarin, Plantronics mengadakan acara peluncuran dua perangkat baru di Red Dot Design Museum Singapura. Masing-masing produk mempunyai fungsi dan ‘kemahiran’ tersendiri, yaitu BackBeat Go 3 dan Voyager 5200. BackBeat Go 3 diramu buat pecinta musik on-the-go yang aktif, sedangkan Voyager 5200 disiapkan untuk para profesional yang dituntut harus selalu mobile.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 14
Consumer business manager Richard Tan memberikan penjelasan mengenai BackBeat Go 3.

 

Plantronics BackBeat Go 3

Merupakan penerus dari versi kedua, visi Plantronics dibelakang penciptaan BackBeat Go 3 adalah musik seharusnya membebaskan dan bukan mengikat kita. Penyajiannya hampir menyerupai sang pendahulu, tapi Plantronics membubuhkan sejumlah penyempurnaan pada penampilan serta performa suara. Produsen berjanji, Go 3 akan membuka ‘kedalaman tersembunyi’ di lagu favorit Anda, menghidangkan suara sekelas headphone full-size.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 2
Desain BackBeat Go 3 sederhana, namun stylish.
Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 5
Port USB untuk charging tersembunyi di balik logo Plantronics.

Plantronics menjelaskan, mereka sengaja tidak pernah menggandeng selebriti untuk meng-endorse produk, namun tak berarti wujud Go 3 tidak atraktif. Satu set BackBeat Go 3 terdiri dari dua buah ear-piece yang tersambung oleh kabel, terkoneksi ke device utama (smartphone atau tablet) lewat Bluetooth. Agar eartip-nya nyaman dikenakan, produsen terlebih dulu memetakan kontur telinga manusia.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 4
Isi ulang baterai jadi ringkas berkat charging case.

Tak hanya menitikberatkan faktor kenyamanan, desain eartip unik Go 3 juga memastikan suara tersegel dan tidak ada bunyi-bunyian yang bocor dari luar. Menariknya lagi, headset ini sangat cocok untuk para individu aktif. Ia bisa mencengkram mantap telinga, membebaskan Anda buat berolahraga. Melengkapi kapabilitas itu, Plantronics membekali Go 3 dengan nano-coating P2i demi melindunginya dari keringat, gerimis dan kelembapan tinggi.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 6
Charging case mempunyai lampu indikator daya baterai.

Buat kualitas audio, Plantronics bilang mereka tidak mau berkompromi. Speaker dibuat secara custom lalu dipadu codec audio khusus untuk menghadirkan micro-detail, menghasilkan output beresolusi tinggi. Go 3 juga mempunyai inline control di mana Anda dapat mengendalikan volume, men-skip lagu, serta mengakses smartphone. Kita tak perlu mengeluarkan handset ketika ingin berinteraksi dengan Siri dan Cortana, ataupun saat bermaksud menerima panggilan telepon.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 3
Eartip-nya kompatibel ke 90 persen jenis telinga manusia.

Walaupun wujudnya kecil, baterai build-in BackBeat Go 3 menjaganya tetap aktif selama 6,5 jam. Terdapat pula charging case kanvas – berperan sebagai kantong penyimpanan sekaligus power bank, menambahkan durasi 13 jam.

 

Plantronics Voyager 5200

Voyager 5200 dirancang khusus bagi para profesional yang tak hanya diminta bekerja di ruang kantor, tapi juga tempat-tempat publik seperti airport, kedai dan lokasi-lokasi publik lain. Demi memenuhi kebutuhan mereka, Plantronics fokus pada bagian microphone dan mengusung teknologi unik bernama WindSmart. Dengan teknologi ini, Voyager 520 sanggup menyingkirkan bunyi-bunyian mengganggu.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 7
Voyager 5200 tersemat di charging case-nya.

Director of sales and marketing SEA Alvin Kiew menyampaikan, ada banyak hal berpotensi mengganggu komunikasi Anda sehari-hari: suara rintik-rintik air hujan, AC, bahkan tiupan angin yang hampir tidak kita dengar. WindSmart memanfaatkan enam lapis filter untuk menyaring audio-audio tak berguna, sehingga lawan bicara hanya benar-benar mendengar suara Anda.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 10
Voyager 5200 dapat dikenakan di telinga kiri maupun kanan.

Mic aerodimanis Voyager 5200 membiarkan angin lewat tanpa menyebabkan turbulensi, lalu tiap komponen microphone dilindungi ‘wind box‘ . Kemudian terdapat empat mic omni-directional yang disempurnakan algoritma wind-cancelling canggih. Tak cuma angin, Voyager 5200 bahkan mampu meredam bisingnya suara pabrik.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 11
Ringan dan ergonomis, Voyager 5200 tetap nyaman dikenakan berjam-jam.

Faktor kenyamanannya juga tidak dilupakan. Voyager 5200 didesain agar bisa tersemat kuat tanpa membuat telinga Anda pegal, kompatibel ke 90 persen jenis telinga manusia. Ia dilengkapi pula dengan sensor pintar, misalnya menyalurkan panggilan ke headset secara otomatis sewaktu Anda mengenakannya, serta me-reject saat Anda melepas Voyager 5200. Anda dapat menjawab/menolak telepon via voice control, serta dipersilakan berinteraksi bersama Siri serta asisten pribadi personal lain.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 12
Voyager 5200 dan charge case-nya.

Voyager 5200 dapat tetap bekerja optimal di jarak maksimal 30 meter dari handset dengan talk-time mencapai tujuh jam.

Device bisa dipasangkan ke aksesori charging case. Selain buat tempat penyimpanan, casing ini menambahkan tenaga ekstra selama 14 jam. Dan Seperti Backbeat Go 3, ia turut dilapisi nano-coating, memproteksi headset tersebut dari percikan air.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 8
Selain menyimpan, charge case secara otomatis mengisi baterai Voyager 5200.

Harga dan ketersediaan secara global

  • BackBeat Go 3 plus charge case – US$ 130 (Mei 2016)
  • Voyager 5200 – mulai US$ 120 (Juli 2016)
  • Voyager 5200 charge case – US$ 40

Marshall Perkenalkan Headphone Wireless Pertama Mereka, Major II Bluetooth

Sebagai salah satu brand amplifier terpopuler di kalangan gitaris, Marshall terkenal karena produknya mampu menghasilkan suara yang khas. Tentu mereka juga melakukan ekspansi ke berbagai ranah; dari mulai headphone, speaker Bluetooth, sampai smartphone. Dan dengan satu headphone baru, Marshall mempererat cengkramannya di era serba-wireless ini.

Sang produsen speaker dan amplifier asal London itu mengoprek kembali headset Major II mereka, dan membenamkan konektivitas Bluetooth. Hasilnya adalah Major II Bluetooth, headphone wireless on-ear pertama racikan Marshall. Tim penciptanya menjanjikan fleksibilitas. Selain memberikan Anda output berkualitas tinggi lewat aptX, terdapat teknologi yang diracik untuk meminimalisir masalah sinkronisasi audio/video saat Anda menikmati film.

Marshall Major II Bluetooth 04

Major II Bluetooth mempunyai penampilan hampir serupa seperti headset Major II lain, minus kabel. Konstruksinya membundar dipadu struktur tubuh yang kuat. Engsel-engsel di sana memastikan ear cup bisa berputar bebas, sehingga ia dapat beradaptasi dengan bentuk kepala Anda. Melengkapi aspek kenyamanan, Marshall membubuhkan bantalan super-empuk.

Persamaan antara Major II Bluetooth dan Major II juga bisa ditemui di dalam. Headphone wireless pertama Marshall itu memanfaatkan driver 40-milimeter. Produsennya menjelaskan, ia diramu supaya mampu menyuguhkan bass, mid dan suara tinggi yang prima. Tersedia pula knob analog untuk mengendalikan lagu, volume, sampai menerima atau menolak panggilan – sebuah sentuhan distingtif ketika produk lain umumnya memakai tombol plastik.

Marshall Major II Bluetooth 02

Meskipun telah dibekali teknologi nirkabel, Marshall tidak mau menyingkirkan teknologi tradisional yang telah teruji. Major II Bluetooth dapat dipasangkan ke kabel removable (plus microphone build-in dan remote) dengan jack 3,5mm jika Anda kebetulan memiliki music player high resolution. Port tersebut bisa dimanfaatkan untuk sharing lagu: sewaktu Anda tersambung melalui Bluetooth, orang lain dapat terhubung via kabel.

Selain koneksi wireless, fitur andalan di Major II Bluetooth terletak pada unit baterainya. Saat headphone Bluetooth kompetitor mati-matian mencapai durasi 20 jam, headphone Marshall ini bisa tetap aktif selama 30 jam cuma dalam satu kali charging. Artinya, dengan pemakaian normal, proses isi ulang baterai dapat dilakukan setidaknya seminggu sekali.

Marshall Major II Bluetooth 03

Marshall Major II Bluetooth kabarnya mulai dipasarkan di wilayah Eropa, Timur Tengah serta Afrika terhitung pada tanggal 26 Februari 2016, dan selanjutnya ia akan tiba di Amerika Serikat pada musim semi. Menariknya, headphone ditawarkan di kisaran harga yang cukup terjangkau, hanya US$ 150.

Via Digital Trends. Sumber: Marshall.

Oliba Sulap Boneka Biasa Menjadi Storyteller dan Pengantar Tidur Buat Anak-Anak

Tren terbaru di dunia mainan anak-anak adalah pemanfaatan kecerdasan buatan alias AI. Masalahnya, belum tentu anak Anda suka dengan wujud boneka berbasis AI yang ia jumpai. Kemungkinan besar ia masih cinta mati dengan boneka teddy bear yang selalu setia menemaninya, bahkan saat bersantai di atas stroller sekalipun.

Kalau seperti itu kasusnya, Anda bisa mencoba penawaran dari startup asal Perancis ini. Bernama Oliba, ia sebenarnya merupakan sebuah Bluetooth tracker berjangkauan 30 meter untuk boneka kesayangan buah hati Anda. Tapi ketimbang hanya berfungsi untuk mencegah boneka tersebut hilang entah ke mana, Oliba juga mengusung sejumlah fitur pintar yang cukup menarik. Dengan kata lain, Oliba akan menyulap boneka biasa menjadi sedikit lebih pintar.

Oliba mengandalkan konektivitas Bluetooth 4.0 untuk menyambung ke smartphone. Perangkat berwujud burung hantu ini bisa diikatkan ke hampir seluruh boneka tradisional. Ia dilengkapi sebuah speaker, sehingga Anda juga bisa membuatnya bersuara di samping melihat lokasinya di peta.

Kehadiran speaker ini juga memberikannya peran sebagai storyteller buat anak Anda. Lewat aplikasi pendampingnya, Anda bisa memilih sebuah cerita untuk dibacakan ke anak Anda. Koleksi ceritanya cukup bervariasi, sesuai untuk anak-anak berusia 0 – 5 tahun.

oliba-02

Namun tentu saja cara Oliba bercerita tidak mungkin sebagus cara Anda sendiri. Maka dari itu, Oliba juga menawarkan fungsi untuk memutar rekaman cerita yang Anda buat sendiri. Untuk mulai mendengarkan cerita, anak Anda tak perlu meminjam smartphone Anda terlebih dulu. Cukup tekan wajah Oliba selama dua detik, maka cerita akan langsung dibawakan.

Tracker sekaligus storyteller, peran Oliba masih belum berhenti sampai di situ. Ia juga bertugas sebagai lampu tidur, berpenjar di dalam kegelapan sehingga anak Anda bisa tidur dengan tenang. Agar lebih maksimal, Oliba juga akan memutarkan lagu pengantar tidur – baik rekaman cerita maupun file lagu ini bisa Anda kirim via USB, dengan kapasitas maksimal 10 cerita dan lagu.

Sebagai produk untuk anak-anak, Oliba dirancang supaya sama sekali tidak membahayakan. Bodinya juga diklaim tahan banting dan bisa dicuci menggunakan mesin cuci standar. Baterainya sendiri diperkirakan bisa bertahan hingga sekitar 5 hari dalam satu kali charge.

Sejauh ini Oliba masih belum siap untuk dipasarkan secara massal. Pihak pengembangnya masih mengadakan kampanye crowdfunding di Indiegogo, dimana Anda bisa memesan satu unitnya seharga $35.

Sumber: TechCrunch.

Gamepad Bluetooth dari Satechi Ini Fleksibel dan Penuh Fitur

Hanya ada satu misi tim Satechi, yaitu membantu konsumen hidup lebih efisien. Selama satu dekade, perusahaan asal San Diego itu mewujudkan prinsip tersebut dengan menciptakan berbagai macam aksesori kantor, kamera dan audio. Tapi meluasnya fungsi smartphone ke lini gaming kelas antusias tampaknya mendorong mereka untuk mengekspansi jajaran produk. Continue reading Gamepad Bluetooth dari Satechi Ini Fleksibel dan Penuh Fitur

JBL Boyong Enam Bluetooth Speaker Anyar ke Indonesia

Dinamai dari inisial founder James B. Lansing, JBL ialah brand yang sangat terkenal baik di kalangan musisi, end-user hingga industri otomotif. Perjalanan bersama Harman International memastikan mereka mampu memperluas sayap ke berbagai ranah. Tak cuma kualitas, JBL telah mengadopsi beragam fitur modern demi menjaga keunggulan mereka dalam kompetisi. Continue reading JBL Boyong Enam Bluetooth Speaker Anyar ke Indonesia

Sasar Kelas Budget, GoPro Rilis Action Cam Hero+

Seperti yang kita tahu, pasar action camera belakangan ini semakin ramai. Produk seperti Xiaomi Yi yang berharga begitu terjangkau membuat konsumen berpikir dua kali untuk mengucurkan dana lebih besar buat action cam lain, terutama besutan GoPro yang memang terkenal mahal.

Bulan Juni kemarin, GoPro sebenarnya sempat merilis action cam baru yang ditujukan buat kelas menengah ke bawah, yakni Hero+ LCD. Namun banderol harga kamera tersebut ($300) dinilai masih terlalu mahal untuk budget sebagian besar konsumen. Sebenarnya ada yang lebih murah lagi, yakni GoPro Hero seharga $130, tapi performanya kurang menjanjikan.

GoPro kini sepertinya punya solusi yang cukup jitu, yakni menghadirkan action cam yang berada tepat di tengah-tengah Hero dan Hero+ LCD. Dari situ lahirlah GoPro Hero+. Action cam ini menggabungkan nilai-nilai positif yang diusung kedua action cam sejawatnya tersebut.

Info menarik: Terinspirasi Polaroid Cube, GoPro Rilis Hero4 Session

Dari luar wujudnya identik dengan Hero, lengkap beserta case transparan yang membuatnya sanggup menyelam hingga 40 meter di bawah air. Akan tetapi jeroannya benar-benar berbeda; video bisa ia rekam dalam resolusi 1080p 60 fps – Hero cuma bisa 30 fps – sedangkan foto still akan ditangkap dalam resolusi 8 megapixel.

gopro-hero+-02

Peningkatan signifikan lain yang dibawa GoPro Hero+ adalah konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth. Hal ini berarti Anda bisa menyambungkan smartphone dan menjadikannya sebagai viewfinder kamera, menyesuaikan pengaturan kamera maupun membagikan video yang direkam tanpa harus memindah file-nya terlebih dulu ke PC.

Kalau dibandingkan Hero+ LCD, perbedaan paling mencolok adalah absennya layar sentuh di bagian belakang Hero+. Namun hal itu justru sanggup menekan harga Hero+ lebih lagi; ia bisa didapat mulai 4 Oktober ini seharga $200. Jadi, dengan modal segitu Anda akan mendapatkan performa setara Hero+ LCD – minus layar – dalam harga yang sangat mendekati Hero.

Sumber: GoPro via The Verge.

Bola Basket Pintar Ini Bisa Menghitung Persentase Tembakan Anda

Sama seperti cabang olahraga populer lainnya, basket dipenuhi dengan statistik; berapa kali percobaan shoot, berapa yang masuk, berapa jumlah blok, rebound, dan lain sebagainya. Statistik ini sendiri berfungsi untuk mengevaluasi sematang apa performa Anda ketika berada di lapangan. Continue reading Bola Basket Pintar Ini Bisa Menghitung Persentase Tembakan Anda

Philips Izzy Ramaikan Kompetisi Speaker Multi-Room

Tak bisa dipungkiri, konektivitas nirkabel adalah salah satu inovasi terbaik di industri perangkat audio. Namun dari situ lahir pula inovasi lain yang tak kalah cerdas, yaitu sistem multi-room yang dipopulerkan oleh sebuah brand bernama Sonos. Continue reading Philips Izzy Ramaikan Kompetisi Speaker Multi-Room

Aksesori Ini Bisa Gantikan Fitur “Hey Cortana” Tanpa Menguras Baterai

Sudah update ke Windows 10? Kalau sudah, besar kemungkinan Anda juga sudah berjumpa dengan Cortana, asisten virtual kebanggaan Microsoft, yang bisa diaktifkan hanya dengan memanggil “Hey Cortana”. Continue reading Aksesori Ini Bisa Gantikan Fitur “Hey Cortana” Tanpa Menguras Baterai