Marketplace Mobil Bekas Carsome Raih Pendanaan 260 Miliar untuk Memperkuat Pertumbuhan di Indonesia dan Thailand

Marketplace mobil bekas Carsome mengumumkan perolehan dana Seri B senilai $19 juta (sekitar 261 miliar Rupiah) yang dipimpin Burda Principal Investments. Dana bakal digunakan untuk memperkuat kehadiran dan pertumbuhan pasarnya di Indonesia dan Thailand. Keduanya adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dengan total penjualan 3,6 juta kendaraan setiap tahunnya. Investor terdahulu, yaitu Gobi Partners, InnoVen Capital, dan Lumia Capital, juga turut berpartisipasi dalam putaran kali ini.

Pendanaan untuk Carsome adalah yang ketiga untuk marketplace mobil bekas Asia Tenggara awal tahun ini setelah di bulan Januari BeliMobilGue memperoleh pendanaan 50 miliar Rupiah dan Carmudi memperoleh 137 miliar Rupiah. Hal ini menegaskan menariknya pasar ini untuk disrupsi teknologi. Secara total nilai tahunan pasar mobil bekas Asia Tenggara diperkirakan mencapai $30 miliar (lebih dari 400 triliun Rupiah).

Secara regional, Carsome mengklaim total nilai transaksinya telah naik empat kali lipat dibanding Januari 2017. Mereka juga telah menambah jumlah pegawai menjadi lebih dari 150 orang di empat negara untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat ini.

Kepada DailySocial, Co-Founder dan CEO Carsome Eric Cheng mengatakan operasional Carsome di Indonesia sudah hadir di Indonesia sejak tahun lalu. Eric menyebutkan pihaknya memiliki mitra lokal yang membangun pondasi dan memiliki pemahaman tentang pasar otomotif lokal.

Berbeda dengan BeliMobilGue yang mensyaratkan inspeksi dilakukan di pusat inspeksi, Carsome saat ini mengatur proses inspeksi di berbagai tempat yang disukai konsumen, termasuk di rumah. Meskipun demikian, Eric menyebutkan pihaknya akan mulai menyediakan pusat inspeksi di berbagai area di kawasan Jabodetabek (dan kota-kota lain lebih lanjut tahun ini), karena ia menyadari kehadiran pusat inspeksi akan meningkatkan brand awareness. Dengan demikian penjual dan memiliki pemilihan terhadap kegiatan inspeksi ini.

Lebih lanjut, tentang proses inspeksi, Eric mengatakan, “Tim inspeksi kami memperoleh pelatihan intensif selama tiga minggu sebelum diterjunkan untuk melayani penjualan mobil. Inspeksi kami sangat teliti tapi cepat, sangat efisien karena hanya dilakukan selama satu jam. Setelah itu melalui aplikasi mobile mobil tersebut akan tersedia untuk ditawarkan ke semua dealer. Ketika penawaran diterima, kami memfasilitasi proses transfer kepemilikan dan pembayaran secara langsung. Proses ini [kami klaim] cepat, adil, dan gratis, untuk memastikan penjual mobil menikmati proses penjualan mobil yang tidak ribet.”

Di Indonesia sendiri Carsome akan fokus dulu ke pasar Jadebotabek dan akan menyusul kota-kota besar lainnya akhir tahun ini.

“Karena Indonesia adalah salah satu pasar kunci bagi Carsome, kami akan mengalokasikan sebagai besar dana [yang kami peroleh] untuk mendukung pertumbuhan. Kami yakin kami bisa menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan operasi dan meningkatkan usaha-usaha pemasaran untuk memastikan Carsome sebagai ‘kebiasaan baru’ untuk menjual mobil,” tutup Eric.

Layanan Marketplace Mobil Bekas BeliMobilGue.co.id Umumkan Perolehan Dana Pra-Seri A 50 Miliar Rupiah

Layanan marketplace untuk mobil bekas BeliMobilGue.co.id mengumumkan perolehan dana Pra-Seri A senilai $3,7 juta (sekitar 50 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Juga turut berpartisipasi dalam pendanaan kali ini adalah Co-Founder Go-Jek Michaelangelo Moran dan sejumlah perusahaan keluarga ternama Indonesia. Dana disebutkan akan digunakan untuk meningkatkan kehadiran fasilitas fisik (pusat inspeksi), meningkatkan usaha-usaha pemasaran dan penjualan, serta merekrut pegawai baru.

Diluncurkan tahun lalu, BeliMobilGue.co.id mencoba pendekatan berbeda untuk penjualan mobil bekas. Ketimbang sekedar menjadi marketplace yang mempertemukan pembeli dan penjual yang proses transaksinya bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, BeliMobilGue mencoba selangkah lebih maju dengan menciptakan pasar.

Mereka mengumpulkan pembeli terverifikasi (1000 buah hingga saat ini) dan menyediakan pusat inspeksi (17 buah) untuk memastikan kualitas dan harga mobil yang ditawarkan. Di situ mereka memberikan jaminan penawaran dalam waktu satu jam. BeliMobilGue.co.id mendapatkan komisi untuk setiap transaksi.

Saat ini BeliMobilGue.co.id, yang didirikan Co-Founder dan CEO Rolf X. Monteiro,  melayani kawasan Jabodetabek yang disebut memiliki 58% pangsa mobil nasional. Rolf memiliki pengalaman memimpin sejumlah perusahaan teknologi multinasional di kawasan Asia Tenggara.

Penawaran marketplace mobil bekas yang berbeda

Kepada DailySocial, Rolf menjelaskan, “Sektor penjualan otomotif di banyak negara secara konsisten menunjukkan kelemahan. Walaupun kebutuhan terus meningkat, ada kekurangan di sisi marketplace yang terpercaya dan tersentralisasi agar konsumen bisa membeli dan menjual mobil secara efisien dengan harga kompetitif.”

“Penawaran unik kami [yang berbeda dengan marketplace lain] adalah kepemilikan data yang kami kelola, yang membantu kami memberikan informasi instan tentang berapa harga mobil kami dan pengalaman 60 menit di pusat inspeksi kami memberikan lingkungan yang nyaman. Bahkan jika Anda tidak mengambil penawaran kami, tidak ada biaya tambahan yang dibebankan,” lanjutnya.

BeliMobilGue.co.id sendiri merupakan joint venture antara Frontier Car Group yang berbasis di Berlin, Jerman, dan Intudo Ventures yang berbasis di Indonesia. Frontier Car Group disebut memiliki platform yang dikhususkan untuk marketplace mobil bekas di negara berkembang.

“Pasar otomotif Indonesia telah berkembang sangat pesat selama sepuluh tahun terakhir, yang telah menciptakan pasar mobil bekas yang besar. Melalui marketplace kami, konsumen bisa mendapatkan hasil penjualan mobil bekas yang lebih baik ketimbang metode tradisional. Dengan dukungan Frontier Car Group, Intudo Ventures, dan tim kami yang bertalenta, kami dapat menghasilkan transaksi mobil bekas yang lebih aman dan nyaman bagi konsumen Indonesia,” ujar Rolf.

Rencana tahun ini

Rolf memastikan pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan jumlah pusat inspeksi di Jabodetabek.

“Pusat inspeksi adalah hal yang sangat penting bagi kami. Ini adalah tempat pertama bertemunya kami dengan pemilik kendaraan dan kendaraannya. Fokus kami tidak hanya sekedar ekspansi lokasi, tetapi juga memastikan kualitas layanan dan pengalaman konsumen sesuai harapan.”

Soal potensi ekspansi secara nasional, termasuk ke negara tetangga, Rolf memastikan, “Kami telah melakukan riset intensif dan bakal sangat tertarik untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Meskipun demikian, sangat penting bagi kami untuk memastikan basis pasar utama kami diurusi dengan baik sebelum memikirkan ekspansi. Itu artinya orang-orang hebat, proses yang solid, dan bisnis yang berkesinambungan bakal membantu kami membangun ekspansi regional seiring berjalannya waktu.”

“Di tahun 2018, kami berencana untuk fokus ke pertumbuhan dan secara dramatis meningkatkan aktivitas penjualan kami,” tutupnya.

Menengok Cara Kerja BeliMobilGue dan Rencana Tahun Depan

Tahun ini BeliMobilGue resmi beroperasi di Indonesia. Startup yang menawarkan kemudahan dalam menjual mobil bekas ini menjanjikan sejumlah kemudahan. Salah satunya dalam segi proses dan waktu yang lebih singkat, pengalaman baru yang tentu membawa kesan terbaik bagi penggunanya. Di tahun 2018 ini penambahan tempat inspeksi fokus tersendiri.

Dengan menggunakan teknologi dan jaringan kemitraan yang cukup luas BeliMobilGue menjanjikan proses jual mobil selain cepat juga aman. Bahkan dengan percaya diri BeliMobilGue berani menjamin proses menjual mobil hanya memakan waktu satu jam. Tiga langkah penting di BeliMobilGue yang perlu dilakukan pengguna adalah masuk dan mendaftar di BeliMobilGue, melakukan inspeksi di lapangan dan selanjutkan menerima harga taksiran.

“Perangkat inspeksi berdasarkan aplikasi akan mengarahkan para inspektor kami pada seluruh proses pemeriksaan. Alat tersebut akan memberitahukan kepada mereka di mana harus berdiri, apa yang harus diperhatikan dan diteliti, hingga bagaimana cara menilainya. Gambar akan disertakan dan kami juga memfasilitasi upload dokumen tambahan,” ungkap VP Acquisition BeliMobilGue Alexander Alvin.

Proses valuasi yang dilakukan BeliMobilGue

Valuasi harga mobil di BeliMobilGue berasal dari database yang tersedia yang diklaim berasal dari sumber yang tepercaya. Database tersebut memiliki algoritma perhitungan depresiasi mobil hingga elemen kecil seperti karakteristik spesifik mobil.

Dalam penawarannya angka terakhir yang diberikan BeliMobilGue tidak akan pernah sepenuhnya sama dengan harga valuasi yang didapat saat mengisi spesifikasi ke dalam situs. Hal ini karena BeliMobilGue dapat menentukan kondisi aktual mobil setelah melakukan inspeksi yang mendalam.

Harga yang nantinya muncul bukanlah gambaran umum hanya untuk satu jenis merek mobil, tetapi juga memperhatikan hal-hal kecil seperti tahun pembelian, jumlah kilometer dan beberapa lainnya. Sistem BeliMobilGue juga diklaim akan semakin pintar sering dengan semakin banyak orang yang melakukan valuasi, inspeksi dan transaksi di platform mereka.

Disampaikan CEO BeliMobilGue Rolf X Monteiro, pihaknya menerima mobil apa pun dan tidak membeda-bedakan pembuatan, model, modifikasi, tahun, jarak tempuh atau wilayahnya. Startup yang dimulai sejak April silam ini memiliki tujuan untuk memberkan pandangan yang jujur untuk nilai mobil dibarengi dengan pengalaman menjual mobil yang berkesan.

“Dan yang lebih penting lagi, kami tidak akan pernah meminta biaya sepeser pun bahkan ketika pada proses akhir Anda memutuskan untuk tidak menjual mobil Anda bersama kami,” imbuh Rolf.

Harga yang terakhir untuk menaksir nilai mobil di BeliMobilGue merupakan harga yang diberikan oleh jaringan mitra yang dimiliki BeliMobileGue yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan pembeli potensial yang membutuhkan moobilil dengan spesifikasi yang dimiliki.

Rencana ke depan

Di pengujung tahun 2017 ini BeliMobilGue sudah menyiapkan beberapa rencana strategis untuk mendukung keberlangsungan dan pengembangan bisnis yang mereka jalani. Salah satu yang akan digenjot adalah lokasi inspeksi. Sebagai salah satu bagian penting, BeliMobilGue akan menambah lebih dari 250 lokasi inspeksi tahun depan.

Selain itu inovasi di situs juga dilakukan untuk menarik banyaknya pengunjung. Dari segi sistem, BeliMobilGue tengah mengupayakan memperbarui fungsional sistem dan harga. Selebihnya, untuk memperkuat sisi bisnis dan tim, BeliMobileGue juga merencanakan kerja sama strategis sekaligus mencari talenta terbaik untuk bisa mengembangkan BeliMobilGue lebih baik lagi.

MobilKamu Umumkan Perolehan Pendanaan Awal dari East Ventures dan Denali Partners (UPDATED)

Platform online yang menyediakan solusi end-to-end untuk pembelian mobil MobilKamu mengumumkan perolehan pendanaan awal, dalam jumlah yang tidak disebutkan, dari East Ventures dan Denali Partners. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk berekspansi ke lebih banyak kota di Indonesia. MobilKamu juga telah mengamankan kemitraan eksklusif dengan platform marketplace BukaLapak untuk pengelolaan BukaMobil.

MobilKamu bukanlah sekedar platform listing seperti halnya iklan baris online. Platform ini, dengan konsep asisten virtualnya, membantu konsumen mencari deal terbaik untuk mobil baru yang diinginkannya, mengurus pembayaran, hingga mengantarkannya ke tangan konsumen.

Platform yang diiniasi CEO Wilton Halim dan COO Kalen Iselt ini disebutkan telah memperoleh keuntungan $500 ribu selama tahun 2017. Ekspansi ke lebih banyak kota adalah hal yang logis untuk memperluas pasar. Menurut studi DBS, disebutkan pembelian mobil baru (tangan pertama) di Indonesia akan terus bertumbuh sebanyak 5% per tahun dalam dua tahun ke depan.

Kepada DailySocial, Wilton mengatakan, “Kami akan membuka kantor di Tangerang dan Bekasi untuk memperluas jangkauan kami di berbagai tempat di Jakarta. Di bulan Maret 2018, kami berencan memperluas operasional ke sejumlah kota besar yang memiliki permintaan tinggi untuk kendaraan baru, seperti Surabaya, Bandung, dan Medan.”

Chris Angkasa dari Denali Partners tentang pendanaan ini menyebutkan, “Mobilkamu memiliki posisi strategis untuk memperbaiki proses dan akses pembelian mobil di Indonesia. Ada banyak masalah yang harus dipecahkan di industri ini, dan mereka dapat membawa banyak solusi untuk memperbaiki ekosistem yang ada. Kami sangat antusias untuk potensi mereka di masa depan.”

“Pendanaan ini akan membantu kami lebih dekat ke visi kami untuk membantu siapapun membeli mobil baru. Sebelumnya fokus kami adalah membangun kemitraan dan meningkatkan jumlah tenaga penjual dan jumlah penjualan. Kini kami mengubah fokus ke pengembangan teknologi untuk mendukung proses yang kami telah bangun dan membantu kami memperluas penjualan. Secara khusus, hal ini bakal muncul dalam bentuk aplikasi yang membantu tenaga penjual kami menjual dengan lebih efisien dan membuat semuanya lebih mudah untuk membeli melalui MobilKamu,” ungkap Wilton.

Brata Rafly Ditunjuk Jadi CEO Oto.com

Portal otomotif Oto.com resmi menunjuk Brata Rafly sebagai CEO untuk operasional bisnis di Indonesia. Sebelumnya Brata menjabat sebagai CEO Dimo dan mengundurkan diri pada awal bulan Juni lalu. Oto.com sendiri mengukuhkan operasionalnya di Indonesia sejak dua tahun yang lalu, bekerja sama dengan KMK Online (EMTEK). Diklaim, saat ini sudah ada sekitar 3,4 juta pengguna bulanan yang membeli dan menjual mobil/motor baru.

Sistem jual beli yang dilakukan menggunakan pendekatan konten dan advokasi netral. Salah satu tujuan Oto.com ialah membantu konsumen memilih kendaraan yang tepat, sekaligus menghubungkan konsumen dengan dealer atau jasa pembiayaan yang sesuai. Untuk portal jual beli mobil sendiri di Indonesia sudah ada beberapa, misalnya RajaMobil, Garasi.id dan lain sebagainya.

“Saya senang bisa bergabung dengan Oto.com. Dengan dukungan teknologi dan pengalaman di bidang teknologi otomotif dari tim manajemen GirnarSoft, serta strategi pemasaran yang telah terbukti selama lebih dari 10 tahun di India, kami yakin dapat mereplikasi kesuksesan GirnarSoft di Indonesia untuk Oto.com menjadi portal otomotif yang terlengkap di Indonesia,” tutur Brata menanggapi penunjukannya.

Soal penunjukan Brata, Amit Jain selaku Co-Founder & CEO GirnarSoft (perusahaan pengusung Oto.com) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara tujuan investasi strategis bagi perusahaannya.

“Penunjukan Brata Rafly merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik untuk konsumen di Indonesia. Visi, kemampuan untuk menghadapi risiko, kegemaran terhadap produk internet serta optimisme yang tinggi dari Brata membuat dirinya sangat cocok untuk memimpin brand yang sedang berkembang pesat seperti Oto.com. Maka dari itu, Brata kami tunjuk menjadi CEO pertama untuk Oto.com di Indonesia,” sambut Jain.

Jain melanjutkan, “Di bawah kepemimpinannya, kami harap Oto.com akan berkembang dalam membangun ekosistem yang lengkap bagi konsumen dan produsen mobil, dealer, jasa pembiayaan dan bisnis-bisnis terkait, untuk menjadikan Oto.com sebagai portal otomotif terlengkap di Indonesia.”

Sebagai informasi, GirnarSoft selaku perusahaan induk Oto.com didukung oleh investor seperti Google Capital, Sequoia Capital, Hillhouse Capital dan Tybourne Capital. Perusahaan induk ini juga menjalankan portal otomotif lain di berbagai negara seperti CarDekho.com, ZigWheels.com dan Gaadi.com. Di Indonesia, porsi kepemilikan Oto.com 70% dimiliki oleh GirnarSoft dan 30% dimiliki oleh KMK Online.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Penjualan Mobil Bekas BeliMobilGue Resmi Diluncurkan

Setelah Carmudi, Mobil123 hingga layanan iklan baris OLX Indonesia, BeliMobilGue mencoba untuk menawarkan layanan penjualan mobil bekas dengan cara yang agak berbeda. Startup yang memiliki perusahaan induk berbasis di Singapura ini menyediakan pemeriksaan terlebih dahulu kemudian ditawarkan dengan harga yang komprehensif hanya dalam waktu satu jam.

Proses unik mengandalkan kecepatan waktu yang ditawarkan BeliMobilGue merupakan inovasi yang belajar dari pengalaman serta keinginan untuk merubah cara konvensional penjualan mobil bekas pada umumnya yang menghabiskan banyak waktu.

Founder dan CEO BeliMobilGue Rolf X. Monterio mengatakan:

“Yang mengilhami saya untuk terlibat dalam bisnis berbasis web global seperti BeliMobilGue, saya pernah bekerja di iklan baris dan saya juga penggemar mobil.”

Rolf bukanlah orang baru di industri startup Indonesia. Sebelumnya ia pernah berkiprah sejumlah layanan online, dari sektor deals sampai sektor car listing.

Sebagai layanan C2B (customer-to-business), BeliMobilGue telah mengembangkan kerja sama dengan Frontier Car Group (US Delaware LLC) platform teknologi yang disempurnakan untuk penjualan dan pembelian mobil bekas. Pada bulan April 2017, situs BeliMobilGue resmi diluncurkan dan langsung menjalankan bisnis. BeliMobilGue menyebutkan telah dua kali mendapatkan pendanaan dari investor lokal.

Rencana BeliMobilGue memperluas wilayah layanan

Untuk memudahkan penjual mempromosikan mobil bekas yang akan dijual, BeliMobilGue menyediakan halaman pada situs agar pemilik mobil bisa memasukkan informasi kendaraan mereka untuk mendapatkan estimasi harga secara gratis. Jika pemilik mobil setuju dengan estimasi harga tersebut, pemilik mobil dapat segera mengatur janji untuk pemeriksaan fisik menyeluruh.

“Tidak ada batasan tahun produksi untuk mobil bekas di BeliMobilGue. Yang penting kendaraan roda empat atau lebih. Dan untuk metode pembayaran, kami selalu melakukan transfer ke rekening bank untuk menghindari risiko,” kata VP Acquisition BeliMobilGue Alexander Alvin.

BeliMobilGue menyediakan tim yang merupakan private network yang tersebar di wilayah Jabodetabek untuk melakukan pengecekan. Saat ini hampir 10 lokasi inspeksi atau pengecekan fisik BeliMobilGue terdapat di Jakarta.

Ke depannya, BeliMobilGue berencana memiliki pusat inspeksi di seluruh Indonesia. Menambahkan jumlah tim ahli untuk mengumpulkan banyak data yang akan meningkatkan penilaian harga kendaraan mobil.

“Saya menghabiskan sebagian besar di tahun 2016 untuk melakukan penelitian di Asia Tenggara dan Indonesia khususnya untuk mengetahui potensi, hambatan dan cara menjalankan model semacam ini. Saya merasa ada potensi besar dalam industri otomotif di Indonesia,” kata Rolf.

Marketplace Otomotif RajaMobil Terima Pendanaan Eksternal Perdana yang Dipimpin Ideosource

Marketplace otomotif RajaMobil mengumumkan perolehan pendanaan eksternal perdana, dengan nilai yang tidak disebutkan, dipimpin oleh Ideosource. Terlibat dalam pendanaan kali ini perusahaan modal ventura lainnya Stellar Capital, beserta beberapa nama investor individu TP Rachmat dari Triputra Group, Boy Thohir, Fatimah Kalla, dan Erick Thohir melalui Beyond Media (Mahaka Group). TP Rachmat dan Boy Thohir akan masuk ke dalam Board Advisor di RajaMobil.

Di luar nama-nama tersebut, Assa Rent, Nasmoco, dan beberapa perusahaan otomotif lainnya juga disebut berpartisipasi dalam penggalangan dana ini. RajaMobil juga mendapat dukungan konsorsium beberapa dealer mobil ternama yang tertarik menanamkan modal mereka.

“Selama dua tahun terakhir kami mengembangkan RajaMobil khusus untuk mobil baru. Karena kami fokus bermain di sektor vertikal, traksinya cukup baik sehingga dapat menarik pendanaan segar yang dipimpin Ideosource. Ini pendanaan eksternal perdana kami dan tidak menyebutnya dengan tahap awal, pra seri A, atau lainnya,” terang CEO RajaMobil Dien Wong, Rabu (6/9).

Dia melanjutkan pendanaan segar ini mayoritas akan digunakan untuk menggencarkan strategi pemasaran yang agresif dan mengembangkan produk agar semakin diterima masyarakat.

Jaringan investor yang rata-rata berkecimpung di dunia otomotif diharapkan menjadi amunisi bagi perusahaan untuk memperkuat posisinya di tanah air. Hal ini sekaligus mewujudkan target kontribusi penjualan ke nasional menjadi 1% dari sebelumnya 0,1%.

Sebagai gambaran, pada tahun lalu total penjualan mobil baru secara nasional mencapai kisaran Rp200 triliun. Dari angka tersebut, RajaMobil mengklaim telah menyumbang porsi 0,1% dengan menjual 1.000 unit. Dengan mengambil rerata harga mobil di angka Rp200 juta, maka RajaMobil sudah menyumbang lebih dari Rp200 miliar.

“Siapa pun yang bisa menguasai pasar digital otomotif akan merasakan hasilnya ketika perilaku pembelian mobil melalui platform digital menjadi hal umum. Pasar mobil adalah pasar yang bernilai lebih dari Rp200 triliun per tahun, pasar yang belum banyak digarap oleh pemain digital.”

Marketplace ini sebenarnya adalah perubahan strategi yang dipilih perusahaan sejak pertama kali dirintis pada 2012 lalu. RajaMobil sendiri awalnya adalah situs khusus untuk menjual mobil bekas, kemudian pivot di tahun 2015 dengan fokus menjadi marketplace mobil baru.

“Untuk mobil bekas sebenarnya masih ada di RajaMobil, tapi bentuknya adalah listing. Kami sudah tidak fokus lagi di sana. Sekarang lebih mengembangkan marketplace untuk mobil baru,” ucap Chairman RajaMobil Robert Wardhana.

Saat ini RajaMobil telah bermitra dengan 800 dealer yang memiliki lebih dari 5 ribu tenaga penjual. Selain marketplace, layanan yang tersedia di RajaMobil di antaranya sales toolkit dan CRM toolkit.

Model bisnis yang dianut masih menggunakan dealer untuk meng-handle penjualan, belum menjadikan situs sebagai media transaksi. RajaMobil pun baru bisa diakses melalui situs desktop dan mobile, belum menyediakan aplikasi.

Kaskus Dirikan Marketplace Khusus Otomotif Garasi.id [UPDATED]

Platform social commerce Kaskus mendirikan anak usaha yang bergerak di bidang marketplace khusus otomotif “Garasi.id”. Platform ini diharapkan menjadi solusi komprehensif yang ditawarkan Kaskus untuk kemudahan jual beli mobil bekas online, diklaim belum hadir di Indonesia.

Garasi.id adalah buah pemikiran dari Kaskus untuk mendalami dunia otomotif, khususnya roda empat. Pasalnya, segmen otomotif di Kaskus Forum termasuk top 5 paling ramai dibicarakan dan top 5 di dalam Kaskus Jual Beli.

Secara badan hukum, Garasi.id resmi berdiri sejak Juli 2017. Namun situs baru dihadirkan ke publik pada 17 Agustus 2017.

“Untuk jual beli mobil bekas online, dibutuhkan sarana yang lebih komprehensif karena akan mencakup kemitraan bersama partner untuk menjadikan ekosistem lebih lengkap. Garasi.id sebagai anak usaha Kaskus memiliki misi untuk menjadi kekuatan “in-depth” spesifik untuk jual beli mobil bekas, dengan pemenuhan kebutuhan kepemilikan mobil, mulai dari inspeksi, pembiayaan, asuransi, sampai perawatan bengkel hingga detailing,” kata CEO Garasi sekaligus CPO Kaskus Ardyanto Alam kepada DailySocial.

Ardy mengklaim dibandingkan situs sejenis, Garasi.id cukup berbeda. Beberapa fitur yang dihadirkan diantaranya showroom memiliki tampilan online yang dapat di personalisasikan sendiri.

Fitur ini, sambung Ardy, dapat menjadi solusi bagi para penjual mobil yang selama ini hanya beriklan di media offline atau akun media sosial pribadi. Setiap kali mereka memperbarui investaris mobil yang akan ditawarkan, setelah diverifikasi akan muncul otomatis di situs mereka.

Selain itu, ada fitur personal assistant untuk calon pembeli mobil yang membutuhkan bantuan riset tentang mobil yang mereka cari. Garasi.id dapat membantu menghitungkan bujet, hingga mengatur perjanjian dengan showroom mobil bekas untuk inspeksi kendaraan.

Garasi juga menyediakan jasa car inspector untuk calon pembeli demi mencegah potensi penipuan. Dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan bengkel umum dengan jaringan tersebar di Jabodetabek dan memiliki montir profesional yang terlatih.

“Kami menjamin setiap listing yang masuk, sebelumnya harus melalui proses moderasi dan verifikasi. Foto yang dihadirkan pun dijamin berkualitas tinggi dan sudah sesuai dengan standar Garasi.id.”

Rencana Garasi.id

Sejauh ini, Garasi.id sudah menghimpun lebih dari 10 ribu listing showroom kendaraan tersebar di Jabodetabek. Ardy menyebut lokasi ini memiliki hampir separuh dari pangsa pasar, supplier, dan transaksi jual beli di seluruh Indonesia. Berdasarkan jumlah kunjungan, dia enggan mengungkapkannya sebab situs ini belum berumur seminggu sejak dirilis.

Sampai akhir tahun ini, Garasi.id berencana untuk menambah jumlah listing-nya ke seluruh Jawa, Bali, dan Lombok. Tahun berikutnya akan menyasar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

Ardy melanjutkan, ke depannya Garasi.id juga akan menghadirkan responsive web design di situs mobile dengan mengusung teknologi Google PWA (Progressive Web App). Pendekatan ini dilakukan karena dari sisi pengembangan, Garasi.id merupakan salah satu mitra Google yang menjadi “early adopter” mengusung teknologi ini. Keuntungan ini bagi pengguna akan terasa seperti native app karena tampilannya yang mirip.

“Terlebih dari sisi investasi teknologi, jadi lebih efisien karena tidak perlu maintain versi native app iOS dan Android.”

Pihaknya pun terus mengedepankan unsur kualitas listing yang dihadirkan. Sebab kualitas listing menjadi tolak ukur Garasi.id sebagai penghubung antara penjual dengan pembeli. Dia juga berharap adanya engagement dengan para pembeli mobil, mulai dari kesediaan mereka memakai jasa inspeksi, sampai ke post-sales yang dapat mereka manfaatkan untuk merawat mobil di bengkel yang sudah bermitra dengan Garasi.id.

“Kami juga menjaga kualitas partner yang terpercaya baik dari sisi penyedia pendanaan dan asuransi untuk memfasilitasi mayoritas calon pembeli mobil bekas,” pungkas Ardy.

Selain Garasi.id, sebelumnya telah hadir marketplace otomotif lainnya beredar di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Mobil123, Carmudi, RajaMobil, Mobilkamu, Momobil, dan lainnya.

Update: Informasi mengenai rencana Garasi.id hadir di situs mobile dengan teknologi Google PWA

OtoSpector Beri Jasa Pengecekan Mobil Bekas Secara Online

Industri digital Indonesia terus berkembang dengan ragam bentuk konsep yang ditawarkan. Salah satu yang cukup berbeda adalah OtoSpector. Seperti digambarkan dari namanya, bisnis ini membantu pengguna mendapatkan penilaian terhadap mobil bekas yang ingin dibeli, tentu dengan sentuhan teknologi digital. Calon pembeli menentukan mengisi informasi yang diperlukan kemudian tim inspector akan datang ke lokasi mobil untuk melakukan pengecekan.

Meski terdengar sederhana layanan ini cukup membantu para calon pembeli mobil bekas, terutama bagi mereka yang tidak punya waktu luang, mendesak, hingga berada di luar Jakarta. Dengan layanan yang ditawarkan OtoSpector, mereka bisa dengan mudah mendapat penilaian soal mobil yang ingin dibeli.

Jeffrey Andika, co-founder OtoSpector, bercerita kepada DailySocial mereka menyediakan inspector yang siap untuk melayani permintaan pengecekan langsung ke lokasi yang diminta. Hal ini bisa mengurangi kerepotan calon pembeli mobil karena tidak perlu datang ke bengkel untuk melakukan pengecekan.

“Dilengkapi dengan laporan online, pembeli bisa mengetahui kondisi mobil pilihan tanpa perlu melihat langsung mobilnya. Kami banyak membantu calon pembeli mobil dari luar Jakarta untuk memastikan dulu kondisi mobilnya sebelum mereka jauh-jauh datang ke Jakarta untuk membeli mobilnya,” tuturnya.

Lebih jauh Jeffrey menjelaskan untuk menjaga kualitas layannya mereka kurang lebih memiliki 150 poin lebih untuk dicek. Dibedakan menjadi tiga tingkat yakni Reguler, Premium dan Classic Car. OtoSpector memiliki standar SOP yang berlaku untuk tiap inspector.

Selain itu laporan yang diberikan juga berbentuk skor rentang A hingga E. Hal ini diharapkan bisa memudahkan pengguna dalam menilai kondisi mobilnya. Untuk saat ini memesan layanan pemeriksaan mobile bekas dari OtoSpector hanya bisa dilakukan melalui laman resmi OtoSpector di OtoSpector.co.id.

Tantangan dalam mengembangkan layanan

Selain kualitas layanan yang coba dijaga oleh startup yang mulai beroperasi tahun lalu ini adalah integritas. Oleh karena itu mereka menyediakan beberapa tarif harga. Karena pemeriksaan yang dilakukan bersifat independen mereka tidak mendapatkan komisi baik terjadi transaksi atau tidak.

“Kami mengenakan biaya inspeksi per mobil, harga dimulai dari Rp380.000 tergantung dari jenis dan tahun mobil. Biaya ini adalah jasa untuk melakukan pemeriksaan, dengan begitu, kami bisa tetap melakukan pemeriksaan secara independen, karena kami tidak mendapatkan komisi, baik terjadi transaksi ataupun tidak,”

Sebagai salah satu layanan dengan konsep yang belum begitu dikenal oleh masyarakat tantangan OtoSpector masih berada di sekitar pengenalan dan edukasi. Termasuk di dalamnya meningkatkan kepercayaan masyarakat. Bisa dikatakan tiga masalah utama ada di pengenalan OtoSpector, edukasi mengenai pemeriksaan menyeluruh sebelum membeli mobil bekas dan brand awareness.

“Tujuan kami saat ini adalah membuat membeli mobil bekas di Indonesia lebih aman dan nyaman. Target kami ingin meningkatkan brand awareness dan memperkenalkan Otospector ke masyarakat luas,” pungkas Jeffrey.

Andalkan Kepercayaan, Layanan Marketplace Sewa Mobil Nemob Sasar Traveler

Bisnis digital kebanyakan merealisasikan apa yang selama ini masih diangan-angankan. Tapi dengan sentuhan teknologi, ide dan eksekusi cemerlang berhasil membawa sesuatu yang dulu hanya bisa dibayangkan kini menjadi kenyataan. Di Indonesia sendiri bisnis digital yang menjamur kebanyakan di dominasi oleh e-commerce. Segmennya pun beragam. Salah satu yang sedikit unik adalah Nemob. Sebuah marketplace yang ditujukan untuk rental mobil.

Nemob hadir hampir di semua platform digital yang ada mulai dari web-based hingga aplikasi untuk Android dan iOS. Kisah berdirinya Nemob berasal dari salah satu founder mereka Guntur Prabowo yang merasakan susahnya mencari rental mobil di Indonesia. Permasalahan yang banyak ditemui di antarnaya adalah harganya yang mahal, keruwetan pemesanan, hingga mobil yang berbeda dengan yang ditampilkan. Dari situlah akhirnya lahir Nemob yang diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah tersebut.

Dari penjelasan Marketing & Business Development Manager Nemob Rangga Danusa Nemob memiliki beberapa perbedaan dengan  layanan penyewaan mobil lainnya. Di antaranya adalah ketersediaannya di banyak platform, memungkinkan setiap orang mendaftarkan mobilnya untuk disewakan, dan pembayaran yang fleksibel.

Khusus untuk memudahkan pembayaran transaksi, Nemob bekerja sama dengan Midtrans sebagai payment gateway. Dengan kerja sama ini harapkan pelanggan Nemob bisa dengan mudah melakukan pembayaran melalui kartu kredit maupun bank transfer.

Sejauh ini Nemob sudah bisa dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta, Bandung,dan Bali. Harapannya pertengahan tahun depan marketplace yang modalnya ditopang oleh PT Enviromate Technology International ini bisa beroperasi di semua kota di Indonesia.

“Fokus Nemob pada akhir tahun 2016 sama semester pertama 2017 adalah mengumpulkan inventory penyedia rental di setiap kota besar di Indonesia, membangun teknologi yang berorientasi pada kemudahan pelanggan. Sehingga layanan Nemob dapat dinikmati saat masyarakat bepergian ke kota manapun di Indonesia,” terang Rangga.

Nemob sendiri terlihat menyasar para wisatawan atau traveler yang singgah di kota-kota di Indonesia. Dengan Nemob diharapkan para wisatawan dapat dengan mudah menemukan kendaraan untuk melengkapi liburan mereka dengan mudah.

“Model bisnis rental mobil dan taksi sangat berbeda. Taksi sangat efektif untuk membawa seseorang dari poin A ke Poin B (misal dari bandara ke hotel) tetapi akan sangat tidak efektif apabila pelanggan yang bepergian ke banyak tempat sekaligus (multiple point) (misalkan dari bandara ke hotel lalu ke tempat bisnis lalu ke tempat makan lalu ke objek wisata lalu pulang ke bandara). Artinya ada kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh layanan taksi Grab atau Go-Car,” terang Rangga.

Application Information Will Show Up Here