Carro Tambah Kemitraan dengan Blibli, Permudah Proses Tukar-Tambah Mobil

Carro kembali mengumumkan kerja sama teranyar, kali ini menggandeng Blibli untuk memberikan kemudahan jual beli tukar tambah mobil secara online. Kerja sama serupa juga sudah dilakukan perusahaan bersama Tokopedia yang sudah dijalin sejak tahun lalu.

Sebelumnya, sang rival OLX Autos juga baru resmikan kesepakatan strategis dengan Tokopedia untuk peluang bisnis penjualan mobil baru di Indonesia.

Dalam keterangan resmi, Co-Founder Carro Aditya Lesmana menjelaskan, lewat Blibli kini konsumen dapat dengan mudah menjual dan membeli mobil dari rumah. Entah itu menukar kendaraan yang lebih besar, lebih mewah, atau menukar untuk mobil yang lebih kecil dan terjangkau. “Carro melihat bahwa konsumen menginginkan kemudahan ketika ingin menjual atau membeli kendaraan,” terangnya, Kamis (18/2).

EVP of Digital and Automotive Category Blibli Lay Ridwan Gautama menambahkan, melalui sinergi kedua perusahaan masyarakat memiliki wadah digital yang dapat membantu mewujudkan impian mereka untuk memiliki mobil dengan mudah dan mendapat harga terbaik dari mobil bekasnya.

“Kami melihat segmen jual-beli kendaraan roda empat mengalami pertumbuhan yang signifikan pada kategori otomotif di Blibli. Kolaborasi ini pun berpotensi untuk menggairahkan pasar di tengah perekonomian Indonesia yang cukup menantang,” kata Lay.

Dijelaskan lebih jauh oleh Aditya, lewat platform Blibli konsumen dapat bertransaksi tukar tambah/trade-in mobil dengan mudah dan selesai dalam satu hari. Konsumen cukup mengisi informasi tentang mobil yang ingin mereka tukar tambah melalui Blibli. Selanjutnya, tim Carro akan berkoordinasi dengan konsumen untuk melakukan inspeksi mobil sesuai dengan protokol kesehatan di lokasi yang diinginkan konsumen.

Inspeksi akan dilakukan secara menyeluruh pada 150 titik, setelah itu tim akan memberikan penilaian terhadap mobil tersebut dan memberikan harga terbaik dari ribuan mitra dealer Carro di seluruh Indonesia. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu 1 jam setelah persetujuan konsumen. “Di samping itu, konsumen juga tetap dapat melakukan proses trade-in, meskipun mobilnya belum lunas.”

Tokopedia dan Blibli merupakan sejumlah strategi Carro untuk mewujudkan ambisinya sebagai pelopor transformasi digital pada industri otomotif dengan menerapkan standar penjualan secara contactless. Disebutkan sebelumnya, pada tahun lalu Carro mencatat tren pembelian mobil secara contactless naik 100% per bulannya. Per September 2020, sebanyak tiga dari 10 mobil terjual lewat contactless.

Selain melalui platform e-commerce, perusahaan juga meluncurkan perangkat lock and unlock yang dapat diakses melalui smartphone untuk semua mobil yang di jual di Carro.

Tak hanya itu, perusahaan meresmikan Carro Automall di Harapan Indah, Bekasi. Konsep ini menggabungkan pengalaman berbelanja mobil secara online dan offline. Konsumen dapat mengakses harga, fitur, spesifikasi, dan histori mobil melalui kode QR yang tersedia di masing-masing mobil.

Pasar car marketplace di Indonesia memang terus bertumbuh, terlebih pemain seperti Carro atau OLX Autos menjembatani orang yang ingin menjual mobilnya secara cepat. Di segmen ini juga ada Carsome yang juga tengah menggenjot bisnisnya.  Akhir tahun 2020 lalu, mereka baru mengumumkan pendanaan seri D senilai 424 miliar Rupiah, salah satunya misinya akan mulai merambah ke model bisnis B2C.

Application Information Will Show Up Here

Carro Starts Selling New Cars, Strengthen Collaboration with Tokopedia

The car trading platform Carro expands its collaboration with Tokopedia. Recently, the collaboration that was formed in 2020 has provided more than 50 payment options for purchasing certified used cars on Tokopedia.

In recent contact with DailySocial, Carro’s Co-founder, Aditya Lesmana said consumers can enjoy more flexible financing options at Tokopedia. Carro is working with a number of finance companies in Indonesia to facilitate the payment options, both cash and credit with various types of down payment (DP) tenors, and the desired insurance.

“Last year was a year full of challenges for us. However, the Covid-19 pandemic has actually triggered the automotive industry to innovate. We are taking strategic steps, one of which is with Tokopedia. This has had a positive impact where the demand for certified used cars has jumped up to 600%,” Aditya said.

In July 2020, Carro expanded access to certified used car purchases by opening Carro Automall through the Tokopedia platform. This collaboration allows more than 100 million active Tokopedia users to view and buy certified used cars on the platform.

For Aditya, the trend of contactless car purchases has increased 100% from month to month. As of September 2020, three out of ten cars were sold, through the contactless process. With the increasing trend of online car purchasing, Carro keeps the door open for collaboration with marketplace platforms in Indonesia.

“Sales of new used cars show a positive trend, especially in the midst of a pandemic. This change has an impact on the automotive sector in Indonesia in line with the increasing online demand for cars,” he said.

Apart from financing options, Carro also announced a new chapter by entering a new car market segment. This step was taken in line with optimism for Indonesia’s economic growth this year.

Quoting data from the Association of Indonesian Automotive Industries (GAIKINDO), Aditya said that domestic sales of new cars are predicted to reach 750 thousand units in 2021. This has taken into account Indonesia’s economic growth potential which is projected to grow by 3% -4%. GAIKINDO also believes that people’s purchasing power for new cars is to improve this year.

“We are optimistic that the automotive industry in Indonesia and Southeast Asia, both the used car and new car market sectors, will recover in 2021. Technological advances, collaboration, and adaptation made by various stakeholders in the automotive industry to develop online businesses will encourage car sales,” he explained.

He considered that the automotive industry continues to develop and transform over time. Transactions through digital platforms certainly make it easier for consumers to find out more detailed product information, prices, payment options, features, and complete car history.

Meanwhile, in a written statement, Tokopedia’s AVP of Business David Kartono said the partnership with Carro is an ongoing effort to encourage all opportunities for the Indonesian people. He expects this collaboration can help promote economic recovery in Indonesia through digital platforms.

Carro is a car buying and selling platform in the Southeast Asia region with transactions of more than $1 billion in 2019. The company offers the convenience of buying cars with online transactions and checking cars offline at Carro Automall located in Bekasi.

Carro claims the Automall is the largest certified used car showroom in Indonesia. In addition, it also offers contactless sales of used cars and trade in new cars from various brands on its platform. In order to improve the offline experience before consumers make transactions, Carro also provides a test drive facility that can be ordered through the Carro and Tokopedia platforms.

This startup was founded in 2015 and used the C2B and B2C business models where consumers can sell used cars through the Carro platform and offer them to consumers. In this vertical, Carro competes with a number of players, such as OLX Autos and Carsome.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Carro Rambah Penjualan Mobil Baru, Perkuat Kolaborasi dengan Tokopedia

Platform jual-beli mobil Carro kembali memperluas kolaborasinya dengan Tokopedia. Kali ini, kolaborasi yang terjalin sejak 2020 ini resmi mengumumkan kehadiran lebih dari 50 opsi pembayaran untuk pembelian mobil bekas bersertifikat di Tokopedia.

Dihubungi oleh DailySocial, Co-founder Carro Aditya Lesmana mengatakan, konsumen kini dapat menikmati opsi pembiayaan yang lebih fleksibel di Tokopedia. Carro bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan di Indonesia untuk memfasilitasi jenis pembayaran, baik itu tunai maupun kredit dengan pilihan down payment (DP) tenor, dan asuransi yang diinginkan.

“Tahun lalu merupakan tahun penuh tantangan bagi kami. Namun, pandemi Covid-19 justru memicu industri otomotif untuk berinovasi. Kami melakukan langkah strategis, salah satunya dengan Tokopedia. Hal ini memberikan dampak positif di mana permintaan mobil bekas bersertifikat melonjak hingga 600%,” ungkap Aditya.

Pada Juli 2020, Carro memperluas akses pembelian mobil bekas bersertifikasi dengan membuka Carro Automall melalui platform Tokopedia. Kolaborasi ini memungkinkan lebih dari 100 juta pengguna aktif Tokopedia untuk melihat dan membeli mobil bekas bersertifikasi di platform tersebut.

Menurut Aditya, tren pembelian mobil secara contactless mengalami peningkatan 100% dari bulan ke bulan. Per September 2020, sebanyak tiga dari sepuluh mobil terjual, terjadi secara contactless. Dengan meningkatnya tren pembelian mobil secara online, Carro akan terus membuka peluang kolaborasi dengan platform marketplace di Indonesia.

“Penjualan mobil baru bekas menunjukkan tren positif, terlebih di tengah pandemi. Perubahan ini berdampak terhadap sektor otomotif di Indonesia sejalan dengan meningkatnya permintaan mobile secara online,” katanya.

Selain opsi pembiayaan, Carro juga mengumumkan babak barunya dengan memasuki segmen pasar mobil baru. Langkah ini diambil sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Aditya menyebut penjualan mobil baru dalam negeri diprediksi mencapai 750 ribu unit di 2021. Prediksi ini telah memperhitungkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksi tumbuh 3%-4%. GAIKINDO juga meyakini daya beli masyarakat terhadap mobil baru akan membaik tahun ini

“Kami optimistis industri otomotif di Indonesia dan Asia Tenggara, baik sektor pasar mobil bekas dan mobil baru, akan kembali pulih di 2021. Kemajuan teknologi, kolaborasi, dan adaptasi yang dilakukan berbagai stakeholder di industri otomotif untuk mengembangkan bisnis secara online akan mendorong penjualan mobil,” paparnya.

Ia menilai bahwa industri otomotif terus berkembang dan bertransformasi seiring waktu. Transaksi melalui platform digital tentu mempermudah konsumen untuk mengetahui informasi produk lebih rinci, harga, opsi pembayaran, fitur, hingga riwayat lengkap mobil.

Sementara itu dalam keterangan tertulis, AVP of Business Tokopedia David Kartono mengatakan kemitraan dengan Carro adalah upaya berkelanjutan untuk mendorong segala peluang bagi masyarakat Indonesia. Ia berharap kolaborasi ini dapat membantu mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia lewat platform digital.

Carro merupakan platform jual-beli mobil di kawasan Asia Tenggara dengan transaksi lebih dari $1 miliar di 2019. Perusahaan menawarkan kemudahan pembelian mobil dengan transaksi online dan pengecekan mobil secara offline di Carro Automall yang berlokasi di Bekasi.

Carro mengklaim Automall ini sebagai showroom mobil bekas bersertifikat terbesar di Indonesia. Selain itu, Carro juga menawarkan penjualan mobil bekas dan trade in mobil baru dari berbagai merek secara contactless di platformnya. Untuk meningkatkan offline experience sebelum konsumen bertransaksi, Carro juga menyediakan fasilitas test drive yang dapat dipesan melalui platform Carro dan Tokopedia.

Startup yang berdiri pada 2015 ini menggunakan model bisnis C2B dan B2C di mana konsumen dapat menjual mobil bekas melalui platform Carro dan menawarkannya kepada konsumen kembali. Pada vertikal ini, Carro bersaing dengan sejumlah pemain, seperti OLX Autos dan Carsome.

Penjualan Mobil Bekas Meningkat Selama Pandemi, Carro Bukukan Pertumbuhan Bisnis

Sebuah studi bertajuk Indonesian Autos dari HSBC Global Research menemukan 90% respondennya beralih ke kendaraan pribadi selama masa pandemi ini. Di saat yang sama penjualan mobil baru masih jauh dari pulih. Di sisi lain, penjualan mobil bekas kian melonjak.

Carro, salah satu pemain marketplace untuk mobil bekas, mendapati berkah tersebut. Perusahaan rintisan yang bermarkas di Singapura itu mengklaim mengalami kenaikan permintaan hingga 600%. Angka itu terbilang besar untuk industri otomotif yang terpukul cukup dalam akibat pandemi sepanjang tahun.

Co-Founder Carro Aditya Lesmana memaparkan, pencapaian itu ditengarai oleh daya beli masyarakat yang menurun dan lebih berhemat dalam membelanjakan uangnya selama wabah berlangsung. Namun karena wabah juga, pasar beralih dari transportasi publik ke kendaraan pribadi agar terhindar dari ancaman virus saat bepergian. Carro ikut mereguk keuntungan dari kondisi ini.

“Selama pandemi Covid-19, Carro sendiri telah mengalami lonjakan jual beli mobil bekas bersertifikat yang dapat diuji coba dari rumah dan dibeli secara online,” ujar Aditya.

Data dari Lokadata menunjukkan penjualan mobil bekas tumbuh 80% pada Agustus kemarin. Dalam periode yang sama, penjualan mobil baru yang perlahan mulai pulih, masih tumbuh di angka 45% saja. Dan semua itu terjadi dengan catatan penjualan mobil secara year on year turun 47,8% per Oktober 2020. Hal ini memperkuat minat pasar di Indonesia masih kuat terhadap mobil bekas.

Aditya Lesmana menjelaskan, kenaikan permintaan yang mereka alami juga didorong oleh perubahan-perubahan dalam merespons kebutuhan pasar. Beberapa di antaranya adalah fitur test drive yang bisa dilakukan di tempat calon pembeli sehingga meminimalisasi kontak. Pembelian pun juga bisa diantar difasilitasi untuk dikirim langsung ke rumah pembeli.

“Tidak ada perubahan yang signifikan. Kami tetap melaksanakan rencana yang telah kami buat sejak beberapa tahun lalu dalam mengedepankan teknologi untuk memfasilitasi masyarakat agar dapat melakukan pembelian mobil secara contactless,” imbuh Aditya.

Carro sendiri memiliki model bisnis C2B untuk membantu konsumen menjual mobilnya; dan B2C untuk menjual mobil bekas yang dibeli dari konsumen. Di lanskap ini, mereka bersaing langsung dengan beberapa pemain, di antaranya OLX Autos dan Carsome.

Optimis Kian Tumbuh

Presiden Direktur Dyandara Promosindo Hendra Noor Saleh menilai pergeseran minat masyarakat ke mobil bekas masuk akal karena kondisi pandemi mendorong mereka beralih ke kendaraan pribadi namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Hendra pun yakin mereka yang bermain dengan memanfaatkan platform digital seperti Carro dapat bertahan dari tekanan ekonomi akibat pandemi.

“Di tengah tekanan yang diakibatkan pandemi Covid-19, industri otomotif harus bergerak cepat dan bertransformasi secara digital. Melalui penerapan teknologi akan muncul kekuatan baru bagi industri otomotif terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan konsumen,” ujar Hendra.

Berkaca dari pencapaian tadi, Carro bersiap mereguk untung dari tren yang sedang berlangsung. Aditya Lesmana menjelaskan mereka berencana meluncurkan aplikasi untuk memudahkan konsumen dalam memantau penggunaan mobil hingga memeriksa jadwal perawatan. Sejumlah fitur baru juga akan mereka perkenalkan untuk mendukung kenyamanan pengguna.

“Kami terus berfokus dalam meningkatkan layanan ke konsumen sebagai pengguna akhir maupun showroom mobil bekas dengan menambahkan opsi asuransi mobil dan juga pembiayaan,” imbuh Aditya.

Aditya enggan menjawab angka penjualan mobil bekas yang ditargetkan oleh Carro untuk tahun ini. Namun ia optimis pencapaian mereka akan lebih baik seiring perekonomian yang diperkirakan akan membaik pada 2021.

“Kita mungkin tidak menjual mobil termurah tapi kita memberikan garansi mobil terlengkap,” pungkas Aditya.

Application Information Will Show Up Here

Fokus Bisnis Jualo Pasca Diakuisisi Carro

Setelah melalui proses akuisisi bulan Agustus 2019 lalu oleh pengembang layanan marketplace otomotif Carro, Jualo mengklaim saat ini mengalami pertumbuhan yang positif dan terus menghadirkan inovasi.

Kepada DailySocial, CEO Jualo Manisha Seewal mengungkapkan bahwa melalui aksi perusahaan tersebut diyakini bisa memberikan dampak yang baik, khususnya bisa menambah pertumbuhan bisnis Jualo di sektor otomotif.

“Visi kami adalah untuk mengubah Jualo menjadi pasar negara yang paling dapat dipercaya dan ramah pengguna untuk barang baru dan bekas. Target jangka menengah kami adalah menggandakan pertumbuhan bisnis dalam satu tahun dengan fokus kuat pada sektor otomotif yang akan memperkuat sinergi Jualo dengan bisnis Carro di Indonesia.”

Salah satu upaya yang akan dilancarkan oleh perusahaan adalah menambah jumlah tim untuk memperkuat bisnis dan mempercepat pertumbuhan perusahaan. Menurut Manisha, dalam periode awal ini Jualo bakal fokus untuk memperbesar timnya di Indonesia. Oleh karena itu, ia mencari talenta-talenta berbakat dan berpengalaman untuk bergabung dengan Jualo. Selain sebagai CEO, Manisha juga berperan sebagai Group CMO Carro.

Di Indonesia sendiri saat ini ada beberapa platform online penjualan mobil bekas. Mulai dari Belimobilgue yang mengklaim memiliki market share paling besar di Indonesia hingga Carsome.

Disinggung siapa kompetitor terbesar Jualo saat ini yang mendapatkan dukungan penuh dari Carro, Manisha enggan mengungkapkan lebih lanjut dan menegaskan perusahaan berhasil mendapatkan kepercayaan dari pengguna. Salah satu strategi yang dilancarkan perusahaan untuk menjadi platform terpercaya adalah, memberikan opsi kepada penjual untuk menjadi penjual Jualo terverifikasi.

Mengklaim sebagai platform terpercaya

Tim Jualo di Jualo smart office
Tim Jualo di Jualo smart office

Didirikan pada tahun 2013, Jualo adalah salah satu pasar konsumen-ke-konsumen (C2C) di Indonesia. Hingga kini Jualo telah membantu penjual perorangan dan ritel memperdagangkan barang-barang baru dan bekas di lebih dari 300 kategori termasuk mobil, motor, properti, fesyen, elektronik dan lowongan pekerjaan.

Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki jutaan pengguna aktif dan telah memfasilitasi nilai transaksi lebih dari $1 miliar. Jangkauannya di pasar Indonesia juga telah meluas memanfaatkan akses situs barang-barang yang diperdagangkan di seluruh 34 provinsi di Indonesia. Jualo juga telah meluncurkan kategori asuransi untuk pengguna yang ingin membeli produk asuransi secara online.

“Sebagai perusahaan teknologi kami menerapkan semua teknologi yang ada ke semua. Kami juga ingin men-distrupt marketplace C2C agar pelanggan bisa membeli produk secara online dengan lebih percaya diri. Kami membutuhkan transparansi saat melakukan transaksi online, bersamaan dengan opsi finansial yang aman,” kata Manisha.

Bisnis “Car Marketplace” Moncer di Tengah Tingginya Minat Mobil Bekas

Menurut laporan “Car Marketplace Survei 2018” yang diterbitkan DSResearch, 96% konsumen kini memanfaatkan medium digital ketika mencari informasi, membeli, atau menjual mobil. Data tersebut turut divalidasi oleh pangsa pasar, sepanjang tahun 2019 dinamika bisnis platform marketplace mobil cukup bergairah.

Sepanjang tahun lalu setidaknya ada lima startup yang mengumumkan aksi perusahaannya ke publik, baik berupa penambahan modal usaha, penguatan manajemen dan akuisisi oleh pemain di sektor serupa di tingkat regional.

Car Marketplace di Indonesia

Di kancah digital, layanan terkait ritel otomotif terbagi ke dalam beberapa model bisnis, baik yang mengakomodasi skema B2C atau C2C. Paling populer berupa layanan penjualan mobil baru (oleh bisnis), layanan penjualan mobil bekas (oleh bisnis maupun konsumen), dan layanan penjualan mobil bekas (oleh konsumen).

Prospek bisnis mobil bekas

Dari tahun ke tahun, minat konsumen untuk membeli mobil bekas terus meningkat. Salah satunya dicatat dalam hasil studi Ipsos Business Consulting Indonesia per tahun 2016 lalu. Faktor pendukung utamanya sistem pembayaran yang fleksibel dan dealer mobil bekas yang terpercaya, di samping secara harga juga lebih murah.

Pada semester pertama 2019 tercatat ada perlambatan penjualan mobil domestik hingga 11,5%. Kendati demikian menurut Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih fenomena tersebut tidak terlalu dirasakan di pasar mobil bekas, hanya turun sekitar 7%. Itu pun terselamatkan karena dampak beberapa kebijakan seperti pemberlakuan nomor polisi ganjil dan genap, serta minat masyarakat untuk bisnis taksi online.

Di sudut pandang bisnis digital yang mengakomodasi penjualan mobil bekas, CEO BeliMobilGue Johnny Widodo membenarkan hal tersebut. Dalam wawancaranya dengan DailySocial ia mengatakan “Tren startup penjualan mobil bekas di 2020 sepertinya akan terus maju dan bertumbuh pesat. Meskipun pertumbuhan ekonomi global akan sedikit melambat. Ini dikarenakan mobil saat ini sudah lebih menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat akan lebih melirik mobil bekas dibanding mobil baru saat kondisi finansial mereka lebih terbatas.”

Bisnis BeliMobilGue sendiri membeli mobil bekas dari masyarakat. Pengguna dapat mengunggah informasi unit yang akan dijual secara online, kemudian dilakukan follow up berupa inspeksi, penilaian sampai transaksi penjualan.

Melihat belum adanya pemain car marketplace Johnny menilai bahwa ekosistem startup di vertikal tersebut masih di fase awal atau permulaan. Menjadi tantangan juga untuk mengubah kebiasaan masyarakat, dari menjual mobil secara langsung ke dealer ke platform digital.

Marketplace jadi perantara

Kebiasaan orang melakukan transaksi di online marketplace disinyalir yang membentuk tren jual-beli melalui platform digital. Sebelum populer layanan khusus seperti BeliMobilGue, pengguna juga sudah terbiasa melakukan penawaran penjualan/pembelian mobil melalui marketplace sebut saja Kaskus Jual Beli, OLX, dan sebagainya. Bahkan dengan perkembangan yang ada, OLX pun memberikan perhatian lebih untuk kategori produk mobil.

Head of Automotive OLX Indonesia Ivo Wassenar menyampaikan di tahun 2019 (per Oktober) terjadi peningkatan jumlah pencari mobil bekas hingga 33% atau mencapai 490 ribu orang. Merek populer seperti Toyota Avanza, Toyota Innova, Honda Jazz, Daihatsu Xenia dan Honda Brio jadi yang paling banyak diburu.

Carro adalah platform car marketplace asal Singapura yang tengah gencar melakukan ekspansi regional. Berniat mantapkan diri di pasar Indonesia, mereka mengakuisisi online marketplace Jualo. Founder & CEO Carro Aaron Tan mengatakan bahwa akuisisi akan meningkatkan jangkauan platform, karena mereka menganggap Indonesia adalah pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara.

CEO Jualo Pedro Principe menambahkan, pada dasarnya model bisnis kedua perusahaan saling melengkapi dalam banyak aspek.

Hal itu turut diamini OLX, sebagai marketplace yang miliki konsep C2C serupa. Per tahun 2019 mereka menyepakati berkolaborasi strategis dengan BeliMobilGue untuk meningkatkan penetrasi layanan di kategori otomotif.

“Kami akan terus mengembangkan potensi kolaborasi kami dengan OLX sebagai partner strategis kami di 2020. Pengembangan yang ada bukan hanya di bidang yang sudah ada sekarang tetapi juga akan masuk ke bidang baru di dalam lifecycle mobil bekas,” terang Johnny.

Tantangan bisnis

Di tengah pertumbuhan minat masyarakat untuk memanfaatkan car marketplace ada dua hal yang harus dilakukan penyedia platform, yakni menjaga kepercayaan dan inovasi.

Kepercayaan pengguna adalah hal yang paling sering menjadi tantangan industri teknologi digital untuk tumbuh. Demikian juga bagi industri startup jual beli mobil bekas. Bahkan banyak orang masih merasa takut untuk menjual mobilnya karena belum banyak mengetahui cara dan proses apa saja yang ada di dalamnya.

Sementara inovasi diharapkan dapat meningkatkan aspek-aspek bisnis yang ada di dalamnya, memberikan simplifikasi dari proses rumit yang terjadi dalam bisnis konvensional. Misalnya, beberapa platform sudah mulai menghadirkan jasa inspeksi mobil untuk memastikan onderdilnya masih baik atau memberikan layanan asuransi terpadu bersamaan dengan proses pembelian.

Carro Umumkan Pendanaan Lebih dari 428 Miliar Rupiah, Akuisisi Layanan Jualo.com

Pengembang layanan marketplace otomotif Carro hari ini (06/8) mengumumkan mendapatkan pendanaan lanjutan senilai $30 juta atau setara dengan 428,2 miliar Rupiah. Investasi ini merupakan kelanjutan dari penggalangan seri B yang sebelumnya diumumkan pada Mei 2018 ($30 juta) dan Maret 2019 ($30 juta).

SoftBank Ventures Asia kembali memimpin pendanaan, kali ini bersama EDB Investment. Dietrich Foundation, NCORE Ventures, Insignia Ventures, B Capital Group, Singtel Innov8 dan Alpha JWC turut terlibat dalam pendanaan ini.

Jika ditotal dari pendanaan pertama, kurang lebih Carro telah mengumpulkan total lebih dari $100 juta dari para investor.

Suntikan modal tambahan tersebut akan difokuskan untuk melanjutkan ekspansi Carro di Asia Tenggara. Termasuk melakukan akuisisi platform marketplace C2C Jualo.com di Indonesia.

“Akuisisi kami terhadap Jualo.com akan meningkatkan jangkauan platform teknologi kami Asia Tenggara, terutama karena Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di kawasan ini,” ujar Founder & CEO Carro Aaron Tan.

Sementara itu terkait akuisisi ini, CEO Jualo.com Pedro Principe mengatakan “Model bisnis kami saling melengkapi dalam banyak aspek dan akuisisi ini mendorong visi kami bersama dalam memberdayakan masyarakat Indonesia dengan marketplace yang aman dan terpercaya.”

Selama setahun terakhir, Carro cukup berkembang di pasar Indonesia dan Thailand. Mereka mengklaim per bulan sudah ada lebih dari 4 ribu transaksi kendaraan dengan nilai $500 juta. Sementara pada Maret 2019 lalu, Carro meluncurkan layanan mobil berlangganan pertamanya di Singapura.

Sementara Jualo.com didirikan pada 2013 oleh Chaim Fetter. Awalnya Jualo diposisikan sebagai marketplace penjualan barang baru dan bekas seperti OLX. Beberapa waktu terakhir, Jualo fokus menyajikan feature produk otomotif.

Pasca Perolehan Dana Satu Triliun Rupiah, Carro Siapkan Marketplace Mobil Bekas di Indonesia (UPDATED)

Carro, startup Singapura yang bergerak di bidang otomotif kini siap memberikan layanan marketplace-nya di Indonesia untuk segmen mobil bekas. Dipimpin mantan pimpinan Tokobagus / OLX Alif Priyono, yang juga sempat menjadi Country Manager mobil123, Carro Indonesia mencoba mengambil ceruk mobil bekas di Indonesia.

“Kami berhasil mengumpulkan dana Seri B sebesar satu triliun Rupiah akhir bulan lalu dan akan menggunakan dana tersebut salah satunya mengembangkan marketplace di Indonesia,” terang Co-Founder Carro Indonesia Aditya Lesmana.

Dana satu triliun Rupiah tersebut diperoleh dari konsorsium beberapa venture capital, seperti AlphaJWC, Skystar, Softbank, Singtel, Insignia, dan B Capital. Carro sendiri sudah tersedia di Indonesia sejak tahun lalu.

Carro Indonesia fokus untuk menyediakan layanan “jual cepat” bagi customer yang ingin menjual mobil bekas. Mengusung slogan “Sell your car in 30 minutes”, Carro Indonesia mengupayakan platform yang mampu menjual mobil bekas dengan mudah, cepat, aman, dan nyaman. Selain itu Carro Indonesia juga akan membantu perusahaan yang ingin menjual asset kendaraan tanpa biaya administrasi, biaya pemindahan unit maupun biaya-biaya tambahan lainnya.

“Saat ini kami memiliki partner lebih dari 3000 dealer mobil bekas di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. Carro mengembangkan mobil bisnis C to B to C (customer to business to customer) dan memposisikan diri sebagai supply bagi dealer mobile bekas,” terang Alif.

Alif melanjutkan, pihaknya akan memperkenalkan teknologi yang mampu mengubah pasar tradisional mobil bekas di Indonesia dengan memberikan alternatif platform yang kredibel selain cara tradisional seperti classified.

“Dari sisi product technology, saat ini kita sudah memiliki fitur Jual Cepat dan Dealer App. Ke depan kita akan kembangkan fitur Titip Jual, Bulk Purchase, Intercity dan beberapa layanan fitur yang lain,” jelas Alif.

Alif juga menjabarkan bahwa Carro Indonesia akan melakukan investasi pemasaran dengan melakukan edukasi, baik terhadap pelanggan maupun used-car delaer dengan menggunakan berbagai media komunikasi dan marketing untuk mengenalkan layanan Carro Indonesia.

Pihak Carro juga meyakini bahwa marketplace yang dikembangkan akan mampu memberikan dampak ekonomi yang besar bagi pengusaha mobil bekas di Indonesia. “Kami menargetkan supply ke dealer mobil bekas sebanyak 1000 unit per bulan di akhir tahun ini,” tutup Alif.

Update : Penambahan komentar Alif Priyono

Amankan Pendanaan Seri C, Marketplace Kendaraan India Droom Rencanakan Ekspansi ke Indonesia

Indonesia masih menjadi pasar menarik untuk bagi startup Asia untuk berekspansi. Kecenderungan jumlah penduduk, penetrasi dan internet, dan kebiasaan pengguna yang mirip menjadi beberapa alasan yang menguatkan rencana ekspansi ke Indonesia. Salah satu yang terbaru yang dikabarkan akan segera masuk ke Indonesia adalah Droom, layanan marketplace kendaraan asal India yang baru saja mendapatkan pendanaan Seri C.

Di putaran kali ini, Droom mendapatkan suntikan dana sekitar $20 juta. Dengan dana tersebut, founder Droom Sandeep Aggarwal menjelaskan pihaknya berencana untuk mengakuisisi 2 sampai 3 perusahaan, termasuk merencanakan masuk ke Indonesia tahun depan.

Seperti dikutip dari DealStreetAsia, rencana Droom masuk Indonesia sedikit lebih lambat dari rencana sebelumnya. Meski demikian Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan disinggahi Droom. Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura juga masuk dalam radar ekspansi Droom.

“Kami (masih) tetap fokus ke India karena jika kita berhasil merebut India maka kita bisa menjaring banyak negara lain, Setelah Diwali (rencananya tahun ini) kita akan berkembang ke internasional dan Indonesia akan menjadi negara pertama. Setelah itu kami akan melakukan ekspansi ke Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura,” ungkap Sandeep.

Selain rencananya berekspansi ke Asia Tenggara Sandeep juga merencanakan akan membawa Droom ke regional lain. Eropa dan Timur Tengah adalah dua kawasan yang dibidik Sandeep untuk Droom mengepakkan sayapnya setelah ekspansi ke Asia Tenggara.

Di Indonesia sendiri Droom akan mendapat saingan dari MobilKamu dan juga Carro. MobilKamu merupakan marketplace pencarian sekaligus asisten untuk mencarikan mobil yang sesuai lengkap dengan penyediaan layanan end to end. MobilKamu juga menjadi layanan yang digandeng Bukalapak dalam salah satu layanan teranyar mereka BukaMobil.

Sementara itu, Carro merupakan marketplace kendaraan asal Singapura yang juga memutuskan untuk ekspansi ke pasar Indonesia. Keputusan itu sendiri diambil setelah Carro berhasil mengamankan pendanaan tak kurang dari Rp70 miliar dari konsorsium investor yang dipimpin Venturra Capital.

Venturra Capital Pimpin Pendanaan Seri A Senilai 70 Miliar Rupiah untuk Marketplace Mobil End-to-End Singapura Carro

Marketplace mobil end-to-end Carro yang berbasis di Singapura mengumumkan perolehan pendanaan Seri A sebesar $5,3 juta (atau sekitar Rp 70 miliar) dari konsorsium investor yang dipimpin oleh Venturra Capital. Turut berpartisipasi dalam pendanaan ini 2 VC Indonesia lainnya (Alpha JWC Ventures dan Skystar Capital) dan sejumlah investor yang berbasis di Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Carro segera berekspansi ke Indonesia, Malaysia, dan Thailand paling lambat akhir tahun ini.

Carro, berasal dari kata “Car Hero”, didirikan bulan November 2015 oleh 5 orang co-founder yang sama-sama pemegang beasiswa pemerintah Singapura IDA National Infocomm Scholarship. Satu di antaranya adalah orang Indonesia, Aditya Lesmana. Berbeda dengan marketplace mobil lainnya, tak hanya menghubungkan penjual dan pembeli, Carro terlibat dan memfasilitasi proses dari ujung ke ujung, berbentuk inspeksi mobil, test drive, hingga bantuan kredit mobil (terutama untuk mobil bekas).

Termasuk dalam pengumuman kali ini adalah peluncuran aplikasi mobile Carro Workshop yang memberikan rekomendasi bengkel terkait jenis-jenis layanan perbaikan yang dibutuhkan, rating dan reputasi bengkel, dan lokasi. Secara total, selama 6 bulan berdiri, tim Carro telah meluncurkan 4 jenis layanan.

Managing Partner Venturra Capital Stefan Jung tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Ia mengatakan, “Tim Carro mengesankan kami dengan kemampuan teknis, ambisi besar, dan traksi yang mereka peroleh hingga saat ini. Aaron [CEO Carro Aaron Tan] dan timnya telah membangun platform yang jauh lebih bagus, untuk pembeli dan penjual, dibanding platform yang sudah ada.”

Secara performa, Carro mengklaim mencatat pertumbuhan lebih dari 30% setiap bulannya dan berharap bisa memperoleh total nilai layanan mencapai SG$100 juta hingga akhir tahun ini. Memang permasalahan utama penjualan mobil bekas adalah bagaimana konsumen mendapatkan informasi detil soal kualitas mobil dan berapa harga yang pantas saat membelinya. Marketplace biasa hanya sekedar menawarkan tempat berjualan, sementara tren startup terbaru di sektor ini berusaha melangkah lebih jauh untuk membantu penjual dan pembeli mendapatkan harga dan produk terbaik.

Di Indonesia, Carro akan berhadapan langsung dengan MobilKamu yang memiliki model bisnis serupa.

CEO Carro Aaron Tan, terhadap perolehan pendanaan kali ini, berkomentar, “Putaran pendanaan kali ini menegaskan komitmen kami untuk menyediakan pembeli dan penjual kami tingkat kepercayaan dan transparansi yang lebih tinggi. Kami memperoleh pendanaan dari lebih dari 10 institusi investor yang mewakili berbagai negara untuk menyiapkan kami memasuki tiap-tiap pasar tersebut. Kami berada di jalan yang tepat untuk membawa Carro ke lebih dari 350 juta orang di Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand hingga akhir tahun 2016.”