castAway Adalah Case Sekaligus Layar Kedua Untuk Smartphone Anda

Hidup tanpa layar ialah hal yang mustahil bagi manusia di era digital. Layar merupakan elemen penting dalam berinteraksi, membantu kita berkomunikasi hingga mengakses konten digital. Dengan kehadirannya di perangkat elektronik, berbagai hal dapat dilakukan. Esensialnya display juga mendorong para raksasa teknologi mengembangkan perangkat-perangkat berstruktur foldable hingga dual screen.

Lalu bagaimana dengan pengguna biasa yang butuh layar tambahan di smartphone, tapi mereka tak punya banyak modal buat membeli perangkat baru? Sebuah solusi menarik diajukan oleh inventor bernama Ken Mages dan mantan desainer Dell Joe Jasinski. Melalui Indie Gogo, mereka memperkenalkan castAway, yaitu aksesori cover/case smartphone yang juga berperan sebagai layar ultra-slim sekunder. castAway dirancang untuk mempermudah multi-tasking, memperkenankan kita melakukan beberapa hal sekaligus secara lebih simpel.

castAway 1

castAway terdiri dari beberapa bagian. Pertama, kita perlu memasang case pelindung smartphone – layaknya aksesori casing pada umumnya. Selanjutnya, bagian cover sekaligus layar kedua didesain agar terpasang ke engsel via magnet. castAway sejauh ini baru mendukung resmi dua merek smartphone, yaitu Apple iPhone dan Samsung Galaxy. Aksesori kompatibel dengan varian iPhone 6 dan Galaxy S7 hingga model-model terbaru (termasuk iPhone 11 Pro dan Galaxy Note 10).

Sejatinya, castAway merupakan tablet yang mampu bekerja mandiri. Itu alasannya tim desainer memanfaatkan engsel magnet yang dapat dilepas. Perangkat diotaki prosesor berkecepatan 1,5Gz, dilengkapi dua buah port USB type-C, slot microSD dan audio, ada sensor gravitasi dan gyroscope, penyimpanan internal eMMC 32GB, koneksi Wi-Fi 802.11 ac dan Bluetooth 4.1, serta ditenagai oleh baterai 35WHr – menjanjikan waktu pemakaian ‘seperti smartphone pada umumnya’.

castAway 4

castAway bahkan mempunyai kamera depan 2Mp serta kamera belakang 5Mp, dan bergantung dari tipe yang dipilih, aksesori case sekaligus layar sekunder ini memiliki layar sentuh seluas 5,8- atau 6,3-inci beresolusi 2048x1535p.

Tim pengembang mengaku, aspek tersulit dari proses pengembangan castAway adalah memastikannya dapat bekerja kompak dengan smartphone Anda. castAway berjalan di Chrome OS terbaru, dan agar bisa tersinkronisasi, ia dan perangkat Anda perlu mengoperasikan aplikasi MultiTask+ sehingga memungkinkan kedua device mandiri tersebut dapat berkomunikasi via Wi-Fi terenkripsi.

castAway 3

Saat ini, Ken Mages dan kawan-kawan tengah melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Indie Gogo. Agar proyek castAway bisa dimulai, mereka membutuhkan modal minimal sebesar US$ 50 ribu. Jika semuanya berjalan lancar, castAway rencananya akan didistribusikan perdana pada bulan Mei 2020. Produk bisa Anda pesan sekarang, dibanderol seharga mulai dari US$ 130.

Mungkinkah Akhirnya Overwatch Tersedia di Nintendo Switch?

Dipuji media karena menyajikan kombinasi unik antara kemudahan akses, gameplay adiktif serta karakter-karakter menarik, Overwatch ialah satu dari sedikit franchise game yang tidak terbawa arus atau terhempas oleh kepopuleran battle royale. Di tahun peluncurannya, game memberikan pemasukan sebesar US$ 1 miliar pada Blizzard dan menyabet berbagai penghargaan bergengsi.

Dalam perjalanan selama tiga tahun lebih, Overwatch mengalami evolusi dan kontennya terus bertambah. Saat ini ia juga dikenal sebagai salah satu judul esports populer. Game shooter multiplayer berbasis tim itu bisa dinikmati di tiga platform utama, yakni PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Tapi sejak Switch meluncur di 2017, fans mulai bertanya-tanya apakah Blizzard punya agenda untuk meluncurkan Overwatch di console hybrid Nintendo tersebut.

Game director Overwatch Jeff Kaplan menyambut antusias kehadiran Switch, namun ia sempat menyampaikan bahwa proses porting-nya tidak akan mudah. Alasan pertama ialah, performa hardware Switch berada di bawah console lain. Kemudian proses update konten juga tidak sederhana. Update biasanya didistribusikan ke PC terlebih dulu, kemudian menyusul ke PlayStation 4 dan Xbox One setelah mendapatkan persetujuan pihak Sony serta Microsoft. Dengan menambah ekosistem console ‘ketiga’, proses jadi bertambah kompleks.

Namun ada indikasi Blizzard berhasil mengatasi semua rintangan itu. Overwatch versi Switch kembali jadi sorotan setelah terjadinya ‘insiden’ unik di Amazon. Secara tiba-tiba, sebuah case Nintendo Switch bertema Overwatch ditawarkan di website perusahaan e-commerce Amerika Serikat itu. Aksesori berupa case mungkin bukan suatu hal besar, tapi kemunculannya sulit diabaikan karena produk memperoleh lisensi resmi dari Nintendo dan Blizzard.

Case tersebut dibuat oleh PowerA. Perusahaan spesialis aksesori gaming ini sebelumnya sudah sering berkolaborasi dengan brand-brand ternama semisal PlayStation, Microsoft, Apple, Disney, Acitivision, Ubisoft dan Nintendo. Case Switch Overwatch didominasi oleh warna hitam dan dihias oleh garis-garis kuning yang khas di bagian tepi. PowerA tak lupa membubuhkan logo Overwatch klasik, baik di sisi luar maupun dalam.

Laman produk PowerA segera dihapus hanya beberapa menit sesudah dipublikasikan. Tapi ada info esensial yang dapat kita tangkap dari kemunculannya: untuk apa Nintendo dan Blizzard memberikan lisensi pada PowerA jika kedua perusahaan tidak berniat buat meluncurkan Overwatch di Switch? Lagi pula, Kaplan juga pernah bilang bahwa ia dan timnya selalu siap mengekspansi kreasi digital mereka ke lebih banyak platform.

Overwatch Switch 1

Di tahun kedua ketersediaan Switch, Nintendo kian gencar merangkul game-game third-party. Di Gamescom 2019, pengunjung dipersilakan menjajal judul-judul blockbuster seperti The Witcher 3: Wild Hunt dan Spyro Reignited, lalu publisher juga mengumumkan rencana kehadiran Hotline Miami Collection serta Ori and the Blind Forest.

Via IGN.

Corsair Umumkan 5 Finalis Casemod Competition Indonesia 2018

Mengeluarkan uang demi membeli PC built-up ialah cara termudah menikmati video game di tingkat visual paling tinggi, tetapi tidak ada yang mengalahkan rasa puas bermain menggunakan sistem yang Anda rakit dan modifikasi sendiri. Dalam melestarikan tradisi DIY itu, Corsair menggelar kompetisi modding case terbesar di Indonesia di awal tahun ini.

Mengusung tajuk Corsair Casemod Competition Indonesia 2018, sang produsen hardware PC asal Kalifornia itu menjanjikan hadiah total senilai Rp 60 juta. Dan sesuai agenda mereka, Corsair baru saja mengumumkan lima finalis yang disaring dari 15 kontestan via page Facebook resminya. Kompetisi berjalan dari bulan Januari hingga akhir Maret kemarin, dan proses penilaian dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 April silam.

“Dewan juri telah bekerja keras untuk memberikan penilaian dari sisi kreatifitas, estetika, originalitas, manajemen kabel dan presentasi foto final case. Pada akhirnya, juri memutuskan untuk menominasikan lima case terbaik untuk memperebutkan [gelar] juara,” tutur Corsair. Mereka juga mengucapkan terimakasih pada seluruh peserta yang sudah berusaha sekuat tenaga menciptakan karya-karya berkualitas.

Ini dia lima nominasinya:

 

1. Mercy, Yoga Permana

Tema ini diadopsi dari karakter healer favorit sang modder di permainan Overwatch. Seperti warna seragam yang dikenakan Angela Ziegler, case ‘Mercy’ mengusung warna putih dengan kombinasi jingga serta sejumlah decal berilustrasi siluet sang hero. Case memanfaatkan Corsair Graphite 760t Black sebagai basisnya.

CC1

CC2

 

2. Cor’space’air, Heru Suhadi & Teguh Indama

Ada dua elemen yang ingin ditonjolkan kedua kreatornya di Cor’space’air: konsep futuristis dan penggunaan material daur ulang. Dengan memanfaatkan bahan-baan sisa seperti aluminium dan MDF, mereka mencoba mengurangi sisa limbah. Hasilnya sendiri sangat mengagumkan, Cor’space’air tampak seperti pesawat luar angkasa.

CC4

CC5

 

3. Grey Area, William Wangsa

Modifikasi yang dilakukan William terhadap case Corsair Crystal 570X menambahkan kesan high-tech dan industrial tanpa mengurangi faktor elegannya sama sekali. Nama ‘Grey Area’ mungkin terinspirasi dari penggunaan warna abu-abu di tubuhnya, tapi desainnya itu juga membuat saya berimajinasi tentang UFO dan alien.

CC6

CC7

 

4. The Lost of Civilization, Fuadi Siswoyo

The Lost of Civilization mengusung form factor yang berbeda dari empat finalis lain. Dibangun dari Corsair Obsidian 250D, Fuadi ingin menonjolkan tema ‘budaya yang hilang’ dengan menggunakan decal dan pola ala suku Aztec. Namun warna perak di tubuh baloknya juga mengingatkan saya pada desain bergaya brutalis.

CC8

CC9

 

5. Lego Mining Transportation, Wirawan Ganda Setiawan

Selain menjadi favorit penggemar Lego, ada cerita unik di belakang penciptaan casemod ini: repot karena harus bolak-balik membeli balok Lego, akhirnya sang kreator merakinya di counter mainan Lego. Ia menyajikan segala hal yang Anda cintai mengenai Lego, dari mulai pola titik-titik bulat yang khas hingga penggunaan warna-warni cerah.

CC11

CC10

 

Pemenang kompetisi akan diumumkan dalam acara Corsair Unplug and Play Press Tour yang dilangsungkan di XXI Club Djakarta Theater pada tanggal 17 April 2018 nanti. Sejauh ini favorit saya pribadi adalah The Lost Civilization dan Cor’space’air. Semoga salah satu dari mereka keluar sebagai juaranya.

Case Ini Sulap iPhone Anda Menjadi Console Handheld ala Game Boy

Upaya menyajikan kembali game-game klasik telah dilakukan dengan berbagai cara. Kreasi para produsen tersaji dalam beragam wujud, dari mulai console serbabisa hingga perangkat portable yang bisa diselipkan dalam saku. Dahulu, beberapa inovator juga sempat menawarkan solusi unik: aksesori yang dapat mengubah smartphone Anda jadi console handheld.

Arahan desain produk seperti inilah yang diusung oleh Wanle Cases di produk baru andalannya. Lewat situs resmi, sang produsen memperkenalkan ‘Wanle Gamers Console For iPhone‘. Sesuai namanya, produk dirancang untuk menyulap iPhone menjadi console game, hadir berupa case yang siap melindungi handset kesayangan Anda. Rancangan Wanle Gamers Console For iPhone juga jauh lebih menarik dibanding G-Pad dan Smart Boy.

Wanle Gamers Console For iPhone 5

Wanle Gamers Console For iPhone mempunyai penampilan sangat mirip Game Boy. Lalu bagian ujung dibuat membulat, membuatnya terlihat lebih modern. Produsen mengimplementasikan warna abu-abu serupa console portable lawas Nintendo itu, dipadu tombol directional pad empat arah hitam, dua action button merah, serta dua tombol select dan start yang diposisikan miring. Sebagai alternatif, Wanle Cases turut menyadiakan opsi warna hitam.

Wanle Gamers Console For iPhone 4

Untuk menyajikan konten, Wanle Gamers Console For iPhone dibekali layar LCD sendiri. Panel tersebut menggunakan tipe monokromatis, sehingga kesan ‘jadulnya’ betul-betul menonjol. Case ini tidak menutupi kamera dan port charging, disertai pula dengan tombol buat menyala-matikan serta me-reset case. Selain itu, Wanle Gamers Console For iPhone memanfaatkan unit baterai replaceable sebagai sumber tenaganya, sehingga bisa beroperasi tanpa dukungan smartphone.

Wanle Gamers Console For iPhone 1

Case ini terbuat dari material plastik tangguh yang efektif menahan benturan dan meredam hantaman ketika smartphone terjatuh. Bobotnya juga ringan, sehingga tidak menambah bobot iPhone terlalu banyak. Kompatibilitas turut menjadi aspek andalan Wanle Gamers Console: case siap mendukung iPhone 6, 6s, 6 Plus, 7, 7 Plus, 8, 8 Plus, sampai iPhone X. Semua smartphone tersebut bisa mudah dikeluarmasukkan.

Wanle Gamers Console For iPhone 3

Wanle Gamers Console dibekali sepuluh permainan lawas, beberapa judul yang paling terkenal meliputi Tetris, Tank, Formula One Racing, serta Snake & Block. Belum diketahui apakah user bisa menambah jumlah game-nya, tapi buat saya, permainan-permainan tersebut sempurna untuk membantu kita membunuh waktu.

Wanle Gamers Console For iPhone 2

Wanle Gamers Console For iPhone dijual secara eksklusif lewat situs Wanle Cases, dibanderol di harga retail US$ 80 (dengan harga promo US$ 25 buat 150 pembeli pertama).

Saya rasa para fans permainan retro mempunyai harapan yang sama seperti saya: semoga Wanle Cases turut menyediakan varian Android-nya.

Via The Verge.

Case PC Corsair Obsidian 500D Tunjukkan Bahwa Simpel itu Superior

Maraknya praktek ‘pertambangan’ bitcoin membuat situasi jadi kurang kondusif bagi PC gaming. Anda mungkin sudah mendengar kabar yang menyatakan bahwa sekarang ialah waktu paling buruk untuk merakit PC. Tapi bagaimana jika Anda perlu membangun PC secepatnya? Solusinya, proses perakitan bisa dimulai dari memilih komponen paling tahan lama: case.

Jika kebetulan sedang mempertimbangkan buat membeli case lebih dulu, maka produk baru Corsair Components ini bisa jadi pertimbangan. Dinamai Obsidian 500D, ia menonjolkan sejumlah elemen yang biasanya bertolak belakang dari tema gaming PC standar: simpel dan elegan. Tentu saja, penampilan Obsidian 500D yang minimalis tetap berkiblat pada arahan desain khas Corsair.

Sedikit berbeda dari anggota keluarga Obsidian lainnya, Obsidian 500D mempunyai rancangan yang ‘lebih halus’. Tubuh case mid tower ini terbuat dari bahan aluminium, dipadu dengan bagian-bagian datar yang tegas dan lengkungan di area pojok. Produsen mengimplementasikan finishing brushed di sisi depan, lalu agar serasi namun tetap memungkinkan Anda memamerkan jeroan PC, Corsair memanfaatkan jendela kaca temperedsmoked‘ di samping.

Obsidian 500D 5

Perhatian Corsair terhadap kesederhanaan akses ke hardware direalisasikan lewat penggunaan side panel berengsel. Bagian tersebut bisa dibuka layaknya pintu ke arah belakang, cukup dengan menarik area melengkung di case. Berkat struktur seperti ini, para user bisa mudah memasang hardware atau melakukan upgrade.

Obsidian 500D 4

Dan bukan hanya elok dilihat, Obsidian 500D menyimpan banyak fitur esensial. Salah satu yang Corsair banggakan adalah teknologi pendingin Direct Airflow Path. Sistem ini memastikan aliran udara dingin ke hardware-hardware penghasil panas utama tidak terhalang apapun. Obsidian 500D juga siap mendukung sistem pendingin berbasis cairan, mampu menjadi rumah bagi radiator depan 360mm, atau radiator 240 sampai 280mm di atas.

Obsidian 500D 3

Selain itu, Obsidian 500 siap menunjang banyak unit penyimpanan: dua drive 3,5-inci dan tiga drive 2,5-inci; lalu Anda dberikan ruang lapang untuk pengelolaan kabel, pencayahaan LED beserta aksesori Commander Pro. Sisi konektivitasnya juga ringkas. Melengkapi port-port di belakang, Anda akan segera menemukan dua slot USB 3.1, satu USB 3.1 type-C, dan sepasang port audio bertengger di depan.

Obsidian 500D 2

Obsidian 500D kabarnya akan tersedia di Indonesia ‘dalam waktu dekat’. Corsair belum mengumumkan harganya di Indonesia, tapi mereka membanderolnya seharga US$ 150 di Amazon.

Harga US$ 150 memang tergolong premium untuk sebuah case PC. Namun bagi saya, menakar dari kualitas material serta kemudahan penggunaan yang ditawarkannya, memilih Obsidian 500D ialah sebuah investasi dengan jangka waktu terpanjang dalam membangun PC.

Sumber: Corsair.

Corsair Gelar Kompetisi Modifikasi Case Komputer Terbesar di Indonesia

Untuk menikmati gaming, tersedia banyak pilihan laptop dan komputer built-up penunjang hobi ini. Namun ada alasan kuat mengapa banyak orang lebih suka merakit sistem gaming-nya sendiri: rasa puas dan aspek personalisasi yang tidak bisa ditukarkan dengan uang. Dan sejak dulu, proses kustomisasi dan modifikasi PC menjadi salah satu daya tarik utama di ranah PC DIY.

Kompetisi modifikasi case PC sudah sering dilakukan di pameran-pameran teknologi ternama, Computex misalnya. Kali ini, perusahaan hardware dan perferal komputer asal Fremont, Corsair Components menggumumkan agenda untuk menggelar ajang serupa dengan skala terbesar di Indonesia. Mereka tentu tidak melakukannya sendirian. Corsair turut menggandeng para partner ternama seperti Asus, Nvidia, Seagate, serta Dremel; dan juga didukung oleh komunitas case modder Unimod.

“Kecenderungan memamerkan komponen PC telah jadi tren sejak beberapa tahun terakhir,” tutur Corsair. “Tidak cukup menikmati performa hardware yang dimiliki, ada kebanggaan tersendiri jika dapat menunjukkan isi dari PC kita. Para vendor pun menjawab tren ini dengan membuat komponen yang tidak cuma hebat dari sisi kinerja, tapi juga memiliki nilai estetika lebih – contohnya penggunaan RGB atau side panel dengan tempered glass.”

Corsair Casemod Competition Indonesia

Dinamai Corsair Casemod Competition Indonesia, sang produsen menyiapkannya sebagai wadah para modder lokal buat mengekspresikan kreativitas mereka dan memberikan ruang bagi ‘bibit-bibit’ berpotensi untuk tumbuh. Penyelanggara berharap di sana akan bermunculan inovasi serta ide-ide baru, baik dari aspek tema maupun teknis.

Saat ini tidak sulit lagi untuk menemukan komponen-komponen internal seperti motherboard, kartu grafis hingga RAM yang telah dibekali RGB. Uniknya lagi, sistem pencahayaan juga bisa disinkronkan sehingga menghasilkan pola warna secara seirama. Tetapi di turnamen seperti ini, mengandalkan kecantikan hardware saja tidaklah cukup. Modifikasi umumnya turut diterapkan pada bagian eksternal sehingga PC mereka jadi tidak ada duanya.

Corsair Casemod Competition Indonesia sudah dimulai dan akan berlangsung hingga akhir Maret nanti. Panitia telah menyiapkan hadiah senilai puluhan juta rupiah untuk tiga pemenang utama plus satu juara favorit. Dewan juri sendiri merupakan perwakilan dari tim Corsair Components Indonesia dan modder profesional dari Unimod. Proses penilaian dan voting rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 April 2018.

Menurut saya, tak cuma mereka yang antusias terhadap hardware PC, event seperti ini sudah pasti mudah dinikmati oleh kalangan umum karena case-case custom unik para peserta yang nanti dipajang berpeluang mengubah lokasi turnamen jadi galeri seni.

Catatan: DailySocial adalah media partner dari Corsair Casemod Competition Indonesia.

iPhone 7 Tak Punya Port Audio? Jangan Dibor, Cukup Pasangkan Fuze

Apple memang tidak menyingkap jumlahnya secara rinci, tapi kabarnya permintaan terhadap iPhone 7 dan 7 Plus begitu besar, konsumen yang tidak melakukan pemesanan sebelumnya tidak bisa membeli device di hari pertama penjualan. Meski demikian, keputusan Apple menghilangkan jack headphone memang jadi kritik dan bahan candaan di kalangan pengguna maupun kompetitor.

Arahan baru Apple tersebut menunjukkan rasa percaya diri mereka terhadap teknologi audio wireless via Bluetooth dan Lightning. Tentu tak semua orang siap merangkul konsep ini. Belum lama mungkin Anda sudah mendengar atau menyaksikan sendiri video cara ‘membuka’ port audio dengan membor bagian bawah iPhone 7. Faktanya, hal ini bukanlah jalan keluar, malah menghancurkan handset mahal. Pemecahan sesungguhnya datang dari tim inventor asal Austin, Amerika Serikat.

Fuze 1

Solusi mereka adalah menyediakan case bernama Fuze, disiapkan baik untuk iPhone 7 serta 7 Plus. Fungsinya tidak jauh berbeda dari aksesori sejenis, Fuze bertugas melindungi smartphone Anda dari baret dan benturan. Selain itu, casing juga dilengkapi baterai tambahan yang mampu menggandakan durasi pemakaian standar sekaligus menyempurnakan iPhone 7 dengan port audio 3.5mm. Berkatnya, Anda tidak perlu buru-buru mengucapkan selamat tinggal pada headphone/earphone kesayangan.

Fuze 2

Menariknya lagi, Fuze tidak menyebabkan volume iPhone 7 terlalu membengkak. Mengusung desain ‘ultra-slim‘, case tersebut cuma membuat iPhone lebih tebal 5mm dengan bobot tambahan 28-gram. Konstruksinya tangguh, memanfaatkan jenis plastik TPU dan ABS, material serupa casing baterai orisinil ciptaan Apple. Pengembang menyediakan lima pilihan warna, yakni putih, hitam, emas, rose gold dan biru.

Fuze 3

Fuze dijanjikan akan menyederhanakan konektivitas iPhone 7, sehingga Anda tidak perlu berkutat dengan dongle dan adaptor, memastikan kemudahan menikmati musik di manapun dan kapanpun. Aksesori itu juga memungkinkan device menyuguhkan lagu meski harus sambil di-charge. Berkat Fuze, Anda tidak perlu mengeluarkan ratusan dolar buat membeli AirPods karena headphone lama masih dapat digunakan.

Untuk baterai buld-in-nya, Fuze versi iPhone 7 menyimpan unit 2.400maH dan ada baterai 3.600mAh di dalam model 7 Plus. Aksesori tersebut tersambung ke smartphone melalui port Lightning.

Case Fuze sudah bisa Anda pesan di situs Indie Gogo. Selama masa kampanye crowdfunding berlangsung, produk dapat dibeli seharga US$ 60 khusus backerearly bird‘. Setelah periode tersebut usai, Fuze dijajakan di harga retail US$ 70. Distribusi diperkirakan akan berlangsung di bulan Desember 2016.

Sumber: FuzeCases.

Case Megaverse Beri Kemampuan ala Spider-Man Pada Smartphone Anda

Hal apa saja yang sudah Anda lakukan demi mendapatkan hasil selfie terbaik di smartphone? Tak heran jika ada banyak orang menimbun monopod, tripod, sampai remote Bluetooth; tapi tidak sedikit yang tetap merasa tak puas pada kualitas jepretan sendiri. Kabar baiknya, Mega Tiny Corp punya teknik alternatif pendukung self-portrait secara optimal dalam produk baru mereka.

Lewat Indie Gogo, tim asal Los Angeles itu memperkenalkan Megaverse, sebuah case modular ‘anti-gravitasi’, mampu memberikan kemampuan ala Spider-Man pada smartphone Anda. Dengan memasangkan aksesori ini, kita bisa menempelkan handset di hampir semua permukaan, misalnya kayu, kaca, whiteboard, pintu kulkas, layar komputer, sampai lantai keramik. Dan pastinya, kapabilitas ini sama sekali tidak melibatkan laba-laba.

Megaverse 2

Layaknya aksesori case sejenis, Megaverse mengusung struktur keras, dibuat untuk melindungi sisi samping dan belakang handset kesayangan Anda dari benturan – menyisakan bagian depan dan mengekspos kamera. Dari sisi penampilan, Megaverse terlihat normal, tidak menyebabkan smartphone jadi tebal, bahkan tidak lengket di tangan. Keistimewaannya baru terlihat ketika Anda menyematkan case di tembok atau jendela.

Rahasia Megaverse terletak pada struktur nano-suction di punggung case, metodenya mirip suction cup, namun berukuran sangat kecil. Dengan bahan unik ini, Anda tinggal menempelkan handset di permukaan yang datar dan halus tanpa memerlukan tambahan perakat. Tentu saja debu dan lemak akan mengotori nano-suction seiring pemakaian, tapi Megaverse dapat mudah dibersihkan menggunakan air.

Megaverse 3

Kemampuan Megaverse buat merekat di segala objek juga memungkinkan developer membekalinya dengan fitur esensial lain. Megaverse turut dilengkapi MegaBack, yaitu komponen backplate modular, menyuguhkan fungsi dan warna berbeda (hitam, abu-abu, emas, dan rose gold). Pelat MegaBack berperan sebagai penutup struktur nano-suction, hadir berupa cermin, pembuka botol, serta dompet.

Sayang sekali, Megaverse saat ini hanya kompatibel dengan handset iPhone 6, 7, 6 Plus dan 7 Plus. Dukungan buat perangkat Android belum dikonfirmasi, namun Mega Tiny Corp tak lupa menawarkan alternatif, yakni Anti-Gravity Space. Metodenya mirip Megaverse, sama-sama mengusung nano-suction, tapi Space tersaji berupa bantalan (pad). Ia mempunyai ukuran 3,81×7,62-sentimeter dan bisa Anda bubuhkan di case smartphone Android.

Di periode crowdfunding via Indie Gogo ini, Megaverse ditawarkan seharga mulai dari US$ 24 (belum termasuk MegaBack), dan Space sendiri dibanderol US$ 12. Kemampuan Megaverse terdengar cukup familier? Itu karena tahun lalu, Mega Tiny Corp pernah meluncurkan produk sejenis buat iPhone 6.

Razer Singkap Keyboard Mekanik Pertama Untuk iPad Pro Anda

Terlepas dari seberapa canggih atau mahalnya tablet Anda, mengetik lewat keyboard virtual seringkali menjadi hal menyebalkan. Jika tidak mau hanya menggunakan dua jempol, Anda terpaksa harus meletakkan tablet di meja. Untung saja sudah tersedia banyak pilihan aksesori berupa papan ketik tambahan, tapi pertanyaannya: mana yang terbaik untuk Anda?

Keputusan Razer, nama terkemuka di bidang periferal gaming, untuk turut menyediakan aksesori tablet berpotensi mengusik para pemain di ranah itu. Pasalnya, Razer selalu membekali produk mereka dengan fitur unik. Dan bisa Anda terka dari namanya, Razer Mechanical Keyboard Case ialah papan ketik ber-switch mekanik low-profile pertama untuk dipasangkan ke Apple iPad Pro.

Razer Mechanical Keyboard Case 2

Untuk meramu Mechanical Keyboard Case, Razer mengusung teknik baru pada teknologi switch yang telah lama mereka gunakan (dan sudah teruji di level eSport) sehingga sistem mekanik dapat diterapkan ke tuts chiclet. Tombol di Mechanical Keyboard Case sendiri menyuguhkan gaya actuation sebesar 70-gram, tidak terlalu ringan atau terlalu berat.

Switch mekanik berbeda dari tipe membran yang umumnya digunakan di laptop ataupun mayoritas periferal keyboard portable. Cara kerjanya: saat Anda menekan tombol, bagian batang di dalam bergerak ke bawah, mendorong per hingga switch aktif dan input teregistrasi. Saat dilepas, per akan mengembalikan tuts ke posisi semula. Switch ultra-low profile Razer sendiri diciptakan untuk menyuguhkan rasa mirip switch hijau, namun disesuaikan ke keycap berukuran kecil.

Razer Mechanical Keyboard Case 3

Keunggulan lain dari switch mekanik adalah daya tahannya. Gamer biasanya memperlakukan keyboard dan mouse dengan semena-mena ketika mereka sedang fokus bermain. Mengingat tidak ada permainan ‘yang terlalu serius’ di iPad, Mechanical Keyboard Case bisa lebih awet dari keyboard mekanik biasa.

Aksesori ini tersambung ke tablet via Bluetooth, dan Anda membutuhkan waktu 10 jam untuk mengisi penuh baterainya dalam keadaan backlight menyala. Jika LED dimatikan, ia dapat aktif sampai 600 jam.

Meskipun wujudnya cukup tipis, Mechanical Keyboard Case menyajikan backlight LED untuk memudahkan Anda mengetik di ruang temaram dengan 20 level pencahayaan. Selain itu, periferal ini memiliki stand fleksibel yang memungkinkan Anda menggunakan iPad dalam sudut berbeda – layaknya laptop. Dan tentu saja, mengusung kata ‘case‘ di namanya, aksesori ini memang sengaja dirancang untuk melindungi tablet dari benturan.

Razer Mechanical Keyboard Case bisa Anda pesan di Razer Store seharga US$ 170.

Razer Mechanical Keyboard Case 1

TechNovator XE Bisa Charge Baterai Smartphone Dari Jauh?

Berkat terobosan ide M.S. Whittingham, baterai lithium mengambil andil dalam mentenagai jutaan smartphone di Bumi. Belakangan, kemajuan teknologinya tampak begitu cepat: dari mulai fast-charging sampai wireless. Semua penemuan itu diracik demi menjaga handset tetap aktif. Dan mungkin sebentar lagi kita akan jadi saksi penjelmaan terkini teknik charging. Continue reading TechNovator XE Bisa Charge Baterai Smartphone Dari Jauh?