Nvidia Singkap BFGD, Layar Gaming 4K Raksasa 120Hz

Gamer PC diberikan keleluasaan untuk menikmati hobinya itu di berbagai tempat: permainan bisa diakses secara tradisional di atas meja, dalam perjalanan, atau dari ruang kelarga. Tapi begitu Anda mencicipi lezatnya bermain di refresh rate tinggi, kembali ke 60Hz mungkin membuat kepala jadi pusing. Sayangnya belum ada HDTV yang didesain khusus buat gaming.

Nvidia sudah lama berupaya memperluas pengalaman gaming PC ke seluruh penjuru rumah dan secara portable lewat Grid serta Shield. Dan di ajang CES kali ini, perusahaan teknologi grafis asal Santa Clara itu menyingkap perangkat yang tidak kalah unik: Big Format Gaming Display, disingkat BFGD, yaitu layar berukuran raksasa yang dispesialisasikan buat menangani permainan video, menjanjikan kualitas 4K mutakhir.

Bagi gamer veteran, penamaan produk ini sangat menarik karena segera mengingatkan kita pada BFG9000, senjata pamungkas di permainan Doom. Seperti senjata legendaris itu, Big Format Gaming Display mempunyai ukuran sangat besar, mencapai 65-inci. Nvidia juga tak lupa membubuhkan berbagai teknologi yang memastikannya layak jadi perangkat gaming, dari mulai HDR, refresh rate 120Hz, G-Sync, hingga menanamkan fungsi Nvidia Shield.

BFGD 2

BFGD kabarnya dikerjakan secara kolaboratif oleh Nvidia dan AU Optronics selama lebih dari dua tahun. Layar ini menyuguhkan resolusi 4K ‘sempurna’ 3440x1440p dengan tingkat kecerahan maksimal di 1000-nit, ditunjang teknologi Quantum Dot Enhancement Films, color gamut berkualitas sinema DCI-P3, dan HDR yang dioptimalkan untuk PC. Semua ini dimanfaatkan agar BFGD dapat merespons input dengan sigap, menyajikan gambar yang tajam dan jernih, bebas dari blur, tearing dan stuttering.

Lalu saat fitur HDR-nya diaktifkan, teknologi grafis Nvidia di dalam diklaim sanggup menghidangkan kualitas visual high-dynamic range yang super-cerah senyata aslinya. Dan seperti monitor gaming high-end, BFGD juga ditopang teknologi rendah latency sehingga gerakan di permainan tersuguh mulus.

BFGD 1

Ketika tidak sedang bermain game PC, Anda bisa menggunakan fitur Shield built-in di sana untuk menonton video 4K HDR. Shield siap mendukung konten dari Amazon, HBO, Hulu, Netflix, serta YouTube, serta mengakses game-game Android dan kompatibel ke sistem rumah pintar. Tak cuma itu, BFGD turut menyimpan teknologi GeForce Now, GameStream, dan memungkinkan kita melakukan input via Google Assistant.

Proses produksi sepertinya tidak dilakukan oleh Nvidia sendirian. Produk gelombang pertama kabarnya akan dipasok oleh sejumlah perusahaan teknologi terkenal semisal Acer, Asus dan HP.

Nvidia belum mengungkap kapan BFGD akan dirilis dan berapa harga harganya, tapi kita boleh berasumsi angkanya berada di atas HDTV 65-inci standar.

Sumber: GeForce.

Toshiba Symbio Adalah Smart Speaker, Kamera Pengawas dan Smart Home Hub Jadi Satu

Toshiba jelas bukan nama yang asing di segmen perangkat elektronik rumahan. Pabrikan asal Jepang itu sudah sejak lama memproduksi mulai dari TV, AC sampai mesin cuci, akan tetapi di tahun 2018 ini mereka mulai menunjukkan keseriusannya menghadapi ranah smart home.

Filosofi yang mereka bawa cukup menarik. Ketimbang menawarkan beberapa perangkat terpisah, Toshiba mencoba mengemas semuanya menjadi satu. Dari situ lahirlah Symbio, sebuah perangkat yang dideskripsikan sebagai solusi rumah pintar nan multi-fungsi.

Berwujud silinder, Symbio merangkap tugas enam perangkat sekaligus: kamera pengawas, speaker pintar, pusat kendali lisan, intercom, detektor suara pintar dan smart home hub. Toshiba sejatinya ingin menyuguhkan pengalaman yang setara dengan sistem perangkat smart home yang membutuhkan instalasi profesional.

Sebagai kamera pengawas, Symbio siap merekam video 1080p dalam sudut pandang yang luas, meneruskan live stream ke ponsel sekaligus mengirimkan peringatan berdasarkan suara atau gerakan yang dideteksi. Fungsi ini turut dimaksimalkan oleh detektor suara pintar yang bertugas memonitor suara-suara keras, seperti misalnya dari detektor asap lawas, lalu mengirimkan notifikasi ke ponsel.

Toshiba Symbio

Sebagai smart speaker, Symbio siap mengakses konten dari beragam layanan streaming musik sekaligus, lalu menyuguhkannya secara apik berkat bantuan driver rancangan Onkyo. Seperti Amazon Echo, pengguna juga dapat memanggil dan berinteraksi dengan asisten virtual Alexa pada Symbio.

Fungsi intercom kedengarannya sepele, tapi pada prakteknya mampu memberikan medium komunikasi yang praktis antara Symbio dan ponsel. Terakhir, sebagai sebuah hub, Symbio mampu disambungkan dan mengendalikan beragam sensor, lampu pintar maupun perangkat-perangkat smart home lainnya.

Ajang CES 2018 tentu saja bakal menjadi panggung debut Symbio, akan tetapi Toshiba sejauh ini belum mengungkap banderol harga maupun jadwal ketersediaannya. Kita bisa menganggap ini sebagai langkah Toshiba dalam mengantisipasi tren smart speaker, hanya saja kebetulan produk rancangannya juga berfungsi sebagai kamera pengawas dan smart home hub.

Sumber: Business Wire.

HP Chromebox G2 Lebih Nendang dengan Prosesor Kaby Lake Generasi ke-8

Gelaran CES 2018 sudah di depan mata, HP tampaknya siap menyambut kemeriahan ajang tahunan di Las Vegas tersebut dengan memperkenalkan beberapa perangkat, salah satunya Chromebox G2 yang tiba dengan iming-iming performa yang lebih baik.

Merangsek langsung ke dalam, HP Chromebox baru mengemas chipset Kaby Lake generasi ke-7 dan juga chip penyegaran Kaby Lake generasi ke-8 yang menjanjikan kinerja yang lebih canggih dari pada prosesor seri terdahulu. Adapun model prosesor yang ditawarkan meliputi, Intel Celeron 3865U, Intel Core i5-7300U, dan Intel Core i7-8650U. Celeron 3865U diduetkan dengan Intel HD Graphics 610, sedangkan Core i5-7300U dan Core i7-8650U dipasangkan dengan UHD Graphics 620 integrated GPU.

HP-Chromebox-G2-1-800x680

Chromebox G2 menjalankan Chrome OS dan memiliki 2 slot memori dengan bekal default SDRAM 16GB DDR4-2400 serta penyimpanan internal sebesar 32GB yang bisa diperluas hingga 64GB. Dibalut faktor desain yang ringkas dengan bobot hanya 1.48lb atau 0.67kg yang merupakan konfigurasi paling ringan, HP Chromebox G2 menawarkan adaptor daya eksternal 65W / 90W.

Sayangnya, di tengah persiapan banyak perusahaan menyambut CES 2018. HP justru mengatakan tidak akan memperkenalkan Chromebox G2 secara resmi di CES minggu depan. Meski begitu, pengunjung yang datang tetap bisa mengintip perangkat di Las Vegas Convention Center. Chromebox baru akan dirilis pada bulan April dengan harga yang belum diungkapkan.

Sumber berita AndroidHeadlines.

Samsung Perbarui Notebook 7 Spin dengan Prosesor Intel Generasi ke-8

Diperkenalkan pertama kali pada pertengahan tahun 2016, Samsung Notebook 7 Spin akhirnya menerima upgrade untuk menjadikannya relevan di tahun 2018 ini. Laptop convertible ini menyusul jejak Notebook 9 Pen dan Notebook 9 (2018) yang diumumkan bulan lalu.

Secara estetika, tidak banyak yang berubah dari Samsung Notebook 7 Spin (2018). Kendati demikian, Samsung kali ini hanya menawarkannya dalam satu ukuran saja, tidak seperti sebelumnya yang juga tersedia dalam ukuran 15,6 inci. Layar sentuh 13,3 incinya juga masih bisa diputar 360 derajat demi memudahkan penggunaannya sebagai tablet.

Samsung Notebook 7 Spin (2018)

Resolusi 1080p tetap menjadi andalan, akan tetapi layar Notebook 7 Spin generasi baru ini juga kompatibel dengan stylus aktif. Sayang sekali aksesori ini tidak termasuk dalam paket penjualannya – tidak seperti Notebook 9 Pen. Juga baru di tahun ini adalah integrasi sensor pemindai sidik jari pada sisi kanan perangkat.

Yang tidak kalah penting, performanya dipastikan melonjak drastis berkat penggunaan prosesor Intel Core i5 generasi kedelapan, serta didukung oleh RAM 8 GB dan SSD berkapasitas 256 GB. Konektivitasnya meliputi satu port USB-C, dua port USB standar dan HDMI.

Samsung Notebook 7 Spin (2018)

Semuanya dikemas dalam bodi aluminium setebal 18,5 mm, dengan bobot sekitar 1,53 kg dan baterai berkapasitas 43 Wh. Fitur lain yang tak kalah menarik adalah mikrofon yang bisa menangkap suara dari jarak yang lebih jauh dari biasanya, yang pastinya bakal sangat bermanfaat apabila konsumen kerap menggunakan Cortana.

Samsung berencana memasarkan Notebook 7 Spin (2018) mulai kuartal pertama tahun ini, namun belum ada informasi mengenai harganya. Semoga saja tradisi harga di bawah $1.000 yang diunggulkan pendahulunya bakal dipertahankan.

Sumber: Samsung dan TechCrunch.

Proyektor 4K Perdana LG Berdesain Ringkas dan Tidak Umum

LG kembali meramaikan gelaran CES tahun ini dengan sebuah proyektor baru yang cukup istimewa. Kalau yang mereka perkenalkan tahun lalu sudah kelihatan cukup nyentrik, yang ini malah lebih unik lagi dengan wujud balok memanjang yang bisa diposisikan vertikal maupun horizontal.

Pada kenyataannya, perangkat bernama LG HU80K ini merupakan proyektor 4K pertama dari sang raksasa teknologi Korea Selatan. Desainnya sangat bertolak belakang dengan mayoritas proyektor 4K yang ada di pasaran, yang biasanya berdimensi besar dan cukup rumit instalasinya.

LG HU80K

Dengan HU80K, pengguna hanya perlu meletakkannya di atas lantai (bisa juga digantung di langit-langit ruangan), dan perangkat bisa dipindah dengan mudah berkat sebuah handle di bagian atasnya. Proyeksi terbesarnya bisa mencapai 150 inci, dan dengan tingkat kecerahan maksimum 2.500 lumen, ia jauh lebih terang ketimbang proyektor lain LG.

LG tidak lupa menyematkan sistem operasi webOS 3.5 seperti di lini smart TV-nya, yang berarti perangkat dapat langsung mengakses konten dari beragam layanan streaming, termasuk yang beresolusi 4K dan dalam format HDR10. Konektivitas standar seperti port USB, HDMI dan Ethernet tentu tetap tersedia, dan perangkat turut dibekali dengan sepasang speaker internal berdaya 7 watt.

LG HU80K

Sayang sekali sejauh ini LG belum menyinggung soal banderol harga maupun jadwal ketersediaannya. Desain dan spesifikasinya saja sebenarnya sudah sangat mengundang ketertarikan, tapi peluangnya bakal lebih besar lagi seandainya harganya benar lebih murah cukup signifikan dibanding proyektor-proyektor 4K lain.

Sumber: LG.

LG Umumkan Trio Robot untuk Memanjakan Tamu Hotel, Bandara dan Pasar Swalayan

Kita sudah melihat bagaimana LG mencoba mewujudkan visinya menjadi perusahaan AI (artificial intelligence) lewat branding baru berlabel ThinQ. Di saat yang sama, pabrikan asal Korea Selatan ini tidak lupa akan visinya di bidang robotik, yang sejatinya sudah mulai mereka gencarkan sejak setahun silam.

Menyambut CES 2018, LG akan kembali memperkenalkan robot baru. Bukan cuma satu, tapi tiga robot yang dikembangkan secara spesifik untuk kebutuhan komersial di sektor hotel, bandara dan pasar swalayan. Ketiganya merupakan bagian dari brand baru khusus robot LG, yaitu CLOi, yang digarap secara paralel dengan lini ThinQ.

Robot yang pertama adalah Serving Robot, dimaksudkan untuk melayani para tamu hotel maupun lounge bandara dengan menyajikan makanan dan minuman secara cepat dan efisien. Tidak berhenti sampai di situ saja, Serving Robot juga bertanggung jawab mengumpulkan gelas kosong dari para tamunya.

Robot yang kedua, Porter Robot, didesain untuk memangkas waktu pelayanan di hotel. Selain bertugas mengantarkan barang bawaan tamu ke kamarnya, robot ini juga siap melayani proses check-in dan check-out, bahkan sampai ke proses pembayarannya, sebelum kemudian mengantarkan barang bawaan tamu keluar dan sampai di kendaraan yang menjemputnya.

Robot yang terakhir, Shopping Cart Robot, dirancang untuk memberikan pengalaman berbelanja yang nyaman kepada pengunjung pasar swalayan. Sang robot dibekali barcode scanner dan display untuk menampilkan harga produk sekaligus daftar belanja konsumen. Selain itu, ia juga bisa membantu menunjukkan letak suatu produk yang konsumen pilih di aplikasi ponsel.

Ketiga robot ini menyusul jejak Airport Guide Robot dan Airport Cleaning Robot yang belum lama ini sukses menjalani uji coba di Incheon International Airport. Kemudian ada juga Lawn Mowing Robot dan Hub Robot yang baru-baru ini juga diuji di salah satu institusi finansial terbesar di Korea Selatan.

Sumber: LG.

Mad Catz Resmi Bangkit dari ‘Kematian’, Kini Fokus Menyediakan Gaming Gear PC

Setelah berkiprah selama 28 tahun di ranah penyediaan gaming gear, Mad Catz mengumumkan berita duka di penghujung Maret 2017. Perusahaan yang bermarkaskan di San Diego itu menyatakan dirinya bangkrut dan berhenti beroperasi, dibarengi oleh proses pembekuan aset serta pengunduran diri para direktur dan segenap tim manajemen.

Namun secercah harapan muncul di bulan Desember kemarin. Kotaku melaporkan bahwa mereka dikirimkan sebuah tautan ke video pendek oleh tim Big Little PR. Durasinya singkat, dan isinya lebih tepat disebut teaser. Video tersebut menampilkan kepingan-kepingan objek yang bersatu kembali, membentuk mouse, keyboard dan headset, kemudian diakhir oleh tulisan ‘back in the game‘.

Menurut Kotaku, video dari Big Little PR ini adalah trailer‘ kebangkitan Mad Catz sebagai produsen gaming gear (meski waktu itu saya belum terlalu yakin video tersebut berkaitan dengan brand Mad Catz). Namun akhirnya Mad Catz Global buka suara. Melalui rilis pers, mereka mengumumkan agenda buat kembali berkecimpung di segmen ini, kurang dari setahun sesudah gulung tikar.

Mad Catz ‘baru’ ini kabarnya beroperasi di bawah tim manajemen baru, dibekali ide-ide baru, serta siap memperkenalkan produk-produk baru. Mereka berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dan inovasi. Dalam proses pengembangan perangkatnya, desain dan produksi dilakukan langsung oleh tim in-house agar hasilnya berbeda dari kreasi kompetitor serta memastikan performanya maksimal.

Rencananya, Mad Catz akan menyingkap device-device anyar mereka di CES 2018 yang akan digelar sebentar lagi. Produk-produk ini terdiri dari penerus mouse R.A.T., papan ketik S.T.R.I.K.E., headphone gaming F.R.E.Q., serta mouse mat G.L.I.D.E. Seperti yang Anda lihat sendiri, Mad Catz kini tampaknya lebih menekankan perhatiann pada gaming gear PC. Mereka belum membahas joystick simultor serta controller game musikal.

Salah satu aksesori yang jadi primadona Mad Catz di CES 2018 ialah R.A.T. Air, yaitu mouse gaming wireless yang bisa dikustomisasi. Hal paling unik dari Air adalah ia tidak ditenagai oleh baterai internal biasa, tetapi mengambil daya dari unit mousepad-nya. Jika Anda lebih memfavoritkan mouse mat merek lain, Air dapat tersambung ke PC melalui kabel USB.

Selanjutnya, Mad Catz juga akan memamerkan S.T.R.I.K.E. 4, keyboard gaming mekanis yang mengusung tubuh aluminium dan pencahayaan RGN, serta headset F.R.E.Q. 4 yang dibekali frame logam dan driver neodymium 40-milimeter. Detail lebih lanjut mengenai seluruh perangkat ini akan diungkap tak lama lagi.

Mad Catz Global berencana buat mendemonstrasikan produk-produk baru ini di CES 2018 Las Vegas secara eksklusif melalui ‘undangan khusus’. Jika tertarik, Anda bisa mengajukan permintaan undangan melalui email ke [email protected].

Sumber: Gamasutra.

Semua Lini Lenovo ThinkPad Kini Mengemas Desain Lebih Ringkas dan Prosesor Intel Generasi ke-8

Menjelang perhelatan CES 2018, Lenovo memutuskan untuk meng-update semua lini ThinkPad mereka. Perubahan yang paling mencolok adalah penggunaan prosesor Intel Core generasi kedelapan pada seluruh seri ThinkPad X, T dan L, desain yang lebih tipis dan lebih ringan, serta pengadopsian konektivitas USB-C.

Ambil contoh ThinkPad X280, yang jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mengemas bodi yang 20 persen lebih ringan (1,1 kg) dan 15 persen lebih tipis (17,4 mm). Di saat yang sama, baterainya masih tergolong awet dengan estimasi daya tahan hingga 16 jam lebih, plus dapat di-charge dengan sangat cepat (80% hanya butuh waktu satu jam).

Untuk ThinkPad X380 Yoga, bodi berdesain 2-in-1 miliknya kini lebih sempurna berkat kompatibilitas stylus aktif, plus webcam bermodul infra-merah untuk autentikasi wajah via Windows Hello. Keduanya sama-sama bakal dipasarkan mulai bulan ini juga dengan banderol mulai $999 untuk X280 dan $1.459 untuk X380 Yoga.

ThinkPad T480s / Lenovo
ThinkPad T480s / Lenovo

Lanjut ke seri ThinkPad T, semua model kini dilengkapi cover untuk menutup webcam saat tidak digunakan demi menjaga privasi penggunanya. Webcam infra-merah, sensor sidik jari, semuanya tersedia sebagai metode autentikasi yang aman sekaligus praktis.

Seri ThinkPad T rencananya juga akan dijual mulai bulan Januari ini. Harga masing-masing model adalah sebagai berikut: ThinkPad T480 mulai $989, T480s mulai $1.269 dan T580 mulai $1.079.

ThinkPad L380 / Lenovo
ThinkPad L380 / Lenovo

Untuk ThinkPad L, Lenovo kini juga menawarkan varian baru berukuran 13 inci yang tentu saja lebih portable, dan bahkan tersedia dalam varian 2-in-1 yang membawa embel-embel “Yoga”. Meski masuk dalam segmen yang lebih terjangkau, setidaknya ada dua model yang bisa dikonfigurasikan dengan kartu grafis terpisah AMD, yakni ThinkPad L480 dan L580.

Seri ThinkPad L dijadwalkan masuk ke pasaran mulai bulan Februari mendatang, dengan harga masing-masing mulai $449 untuk L380, $549 untuk L380 Yoga, $779 untuk L480, dan $769 untuk L580.

ThinkVision P32u / Lenovo
ThinkVision P32u / Lenovo

Melengkapi ketiga seri ThinkPad di atas adalah sepasang monitor ber-bezel tipis. Yang pertama adalah ThinkVision X24, dengan ketebalan hanya 4 mm dan bezel setipis 1,1 mm yang mengitari layar IPS 24 inci beresolusi full-HD miliknya. Yang kedua adalah ThinkVision P32u, yang mengemas layar 4K serta konektivitas Thunderbolt 3.

Konsumen yang tertarik bisa menggaet ThinkVision X24 mulai bulan ini juga seharga $249, sedangkan ThinkVision P32u baru akan menyusul di bulan Maret mendatang seharga $1.349.

Sumber: 1, 2, 3.

Dell XPS 13 Hadir dengan Desain Baru yang Lebih Ringkas dan Lebih Tipis Lagi

Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop berdesain teranggun yang bisa kita dapat di pasaran. Namun mengingat rancangannya terakhir disentuh oleh Dell pada tahun 2015, penampilannya mulai kelihatan sedikit uzur – terakhir diperbarui, XPS 13 hanya menerima dongkrakan spesifikasi saja, tanpa ada polesan fisik.

Untuk tahun ini, Dell rupanya sudah siap dengan XPS 13 (9370) berdesain baru. Sepintas penampilannya memang mirip seperti pendahulunya, akan tetapi volumenya secara keseluruhan telah menyusut 24 persen sampai-sampai ukurannya setara laptop berlayar 11 inci. Bodinya pun juga terus menipis sampai ke angka 11,7 mm pada bagian paling tebalnya.

Dell XPS 13 (9370)

Yang lebih mencengangkan lagi, Dell berhasil menyusutkan tebal bezel XPS 13 generasi baru ini sampai 23 persen, padahal kita semua tahu versi sebelumnya sudah sangat-sangat tipis. Salah satu kelemahan XPS 13 selama ini, yakni posisi webcam di ujung bawah kiri, paling tidak sudah sedikit diperbaiki dengan ditempatkan pas di tengah.

Lebih lanjut, webcam ini rupanya juga telah mengemas modul kamera infra-merah, yang berarti pengguna dapat menggunakan wajahnya untuk membuka laptop. Sebagai pelengkap, tombol power yang duduk di bagian atas keyboard juga merangkap tugas sebagai sensor pemindai sidik jari.

Dell XPS 13 (9370)

Menduduki segmen premium, spesifikasi XPS 13 tentu saja tidak mengecewakan. Dell menawarkan dua konfigurasi yang semuanya mengandalkan prosesor Intel generasi kedelapan: yang pertama dengan layar 1080p, Core i5, RAM 4 GB dan SSD 128 GB; lalu yang lebih mahal dengan layar 4K, Core i7, RAM 16 GB dan SSD 1 TB.

Dell bilang bahwa performanya bakal sedikit lebih baik dibanding versi yang dirilis bulan September lalu (yang menggunakan prosesor yang sama) berkat sistem pendingin berdesain baru yang kini mengandalkan dua kipas dan dua heat pipe. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 19 jam untuk varian Core i5, dan 11 jam untuk varian Core i7.

Dell XPS 13 (9370)

Perihal konektivitas, XPS 13 generasi baru ini mengusung total tiga port USB-C (dua di antaranya mendukung Thunderbolt 3) plus sebuah slot microSD. Tidak ada lagi port USB model lawas, tapi setidaknya Dell menyertakan dongle pada paket penjualannya.

Tanpa menunggu lama, Dell sudah memasarkan XPS 13 generasi baru ini sekarang juga. Banderol harganya dimulai di angka $1.000. Oh ya, selain warna kombinasi warna silver dan hitam, untuk pertama kalinya XPS 13 juga tersedia dalam warna putih dan rose gold.

Sumber: PCWorld.

Monitor Portable Asus ZenScreen Go Bisa Digunakan Bersama Perangkat Android

Setup multi-monitor sudah sejak lama menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas, akan tetapi ini jelas sulit diwujudkan ketika sedang berada di luar kantor atau rumah, di mana terkadang laptop berlayar 17 inci pun masih terasa kurang besar. Solusinya, menurut Asus, adalah sebuah monitor portable.

Asus sebelumnya sudah punya produk serupa bernama ZenScreen MB16AC, yang bisa langsung digunakan hanya dengan menyambungkannya ke laptop lewat USB. Tahun ini, Asus sudah menyiapkan suksesornya yang bernama ZenScreen Go MB16AP. Terdengar mirip? Ya, kecuali embel-embel “Go” tersebut.

Berbeda dari pendahulunya, Asus ZenScreen Go mengemas baterainya sendiri yang berkapasitas 7.800 mAh, sanggup beroperasi selama empat jam nonstop sebelum perlu diisi ulang. Koneksinya tetap mengandalkan USB-C atau USB-A, namun kali ini ZenScreen Go juga siap digunakan bersama smartphone Android, sekaligus menyuplai energi dadakan jika perlu.

Sebagai bagian dari spesies langka yaitu monitor portable, fisiknya pun cukup ringkas, dengan bobot sekitar 860 gram. Ia datang bersama sebuah folio cover yang juga merangkap sebagai kickstand, baik dalam orientasi portrait atau landscape. Dimensinya juga cukup tipis untuk disandingkan bersama laptop di dalam tas.

Spesifikasinya sendiri cukup lumayan, dengan layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel. Teknologi flicker-free dan filter cahaya biru yang bisa disesuaikan memastikan mata pengguna tetap nyaman meski menggunakannya dalam sesi yang cukup panjang.

Asus ProArt PQ22UC

Kalau ukuran dan resolusinya kurang besar, serta Anda mendambakan reproduksi warna yang akurat dan tidak keberatan mengusung perangkat yang lebih besar, ada Asus ProArt PQ22UC. Monitor seukuran desktop ini (21,6 inci) mengemas panel OLED beresolusi 4K, serta sanggup menampilkan format warna 10-bit dan 99% dari spektrum warna DCI-P3.

Aspek portable-nya dicapai berkat layar yang bisa dilepas dari dudukannya dengan mudah, dan dudukannya sendiri bisa dilipat mendatar sehingga mudah dibawa bepergian. Koneksinya bisa melalui USB-C atau micro HDMI, namun Anda hanya bisa menggunakannya ketika ada colokan listrik di sebelahnya.

Asus bakal memamerkan kedua monitor portable ini di ajang CES 2018 tidak lama lagi. Banderol harga dan jadwal pemasarannya masih belum diumumkan.

Sumber: Asus.