Qualcomm Umumkan Snapdragon 778G, Lebih Kencang Sekaligus Lebih Efisien dari 768G

Qualcomm kembali meluncurkan chipset baru lagi, kali ini yang berasal dari keluarga Snapdragon 700-series, yakni Snapdragon 778G. Kalau melihat namanya, chipset ini merupakan suksesor langsung dari Snapdragon 768G yang dirilis tepat setahun yang lalu.

Sebagai penerus, tentu saja ada peningkatan performa yang ditawarkan. Berbekal inti prosesor Kryo 670, Snapdragon 778G diklaim mampu menghasilkan peningkatan performa CPU hingga 40% dibanding generasi sebelumnya. Lalu untuk performa grafis, GPU Adreno 642L yang tertanam juga menjanjikan peningkatan sampai sebesar 40%.

Kinerja yang lebih baik otomatis juga berarti pengalaman gaming yang lebih baik, dan Qualcomm turut menyematkan beberapa fitur Snapdragon Elite Gaming seperti Variable Rate Shading dan Game Quick Touch. Secara teknis, chipset ini mampu mengakomodasi display dengan resolusi FHD+ dan refresh rate maksimum 144 Hz.

Semua itu tentu saja tanpa mengorbankan efisiensi energi. Snapdragon 778G diproduksi menggunakan proses pabrikasi 6 nm, membuatnya lebih irit daya ketimbang generasi sebelumnya yang dibuat dengan pabrikasi 7 nm. Sebagai perbandingan, Snapdragon 780G yang lebih tinggi lagi posisinya diproduksi menggunakan pabrikasi 5 nm.

Tidak lupa disertakan adalah AI Engine generasi ke-6, yang menjanjikan kinerja dua kali lebih cepat daripada generasi sebelumnya di angka 12 TOPS. Pada praktiknya, chipset ini mampu menyuguhkan kinerja fitur-fitur berbasis AI yang lebih baik, contohnya fitur peredam bising selagi panggilan telepon berlangsung maupun fitur-fitur fotografi dan videografi.

Bicara soal fotografi dan videografi, Snapdragon 778G hadir mengusung triple ISP Spectra 570L yang memungkinkan perangkat untuk mengambil foto dan video dari tiga kamera yang berbeda secara bersamaan — semisal kamera utama, kamera ultra-wide, dan kamera telephoto — tidak ketinggalan juga dukungan perekaman video HDR. Kemampuan-kemampuan semacam ini sudah tergolong umum di kelas flagship, tapi masih cukup langka untuk chipset yang masuk kategori mid-range seperti ini.

Perihal konektivitas, Snapdragon 778G datang membawa modem X53 terintegrasi, membuatnya kompatibel dengan jaringan 5G sub-6GHz dan 5G mmWave sekaligus. Wi-Fi 6/6E maupun Bluetooth 5.2 juga sudah menjadi fitur standar yang ditawarkan, demikian pula sertifikasi Snapdragon Sound.

Deretan smartphone yang mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 778G ini dijadwalkan hadir dalam beberapa bulan ke depan dari pabrikan-pabrikan seperti OPPO, Realme, Xiaomi, iQOO, Motorola, hingga Honor.

Snapdragon 860 Diperkenalkan: Kembaran Snapdragon 855+

Saat ini, Xiaomi sudah mengeluarkan sebuah smartphone yang menggunakan cip terbaru dari Qualcomm. Chipset yang dimaksud adalah Snapdragon 860 yang digunakan pada Poco X3 Pro. Harga perangkat ini juga cukup terjangkau di mana hanya dijual pada harga kurang dari Rp. 4 juta.

Qualcomm dan Xiaomi pun mengadakan sebuah acara untuk memperkenalkan cip terbaru tersebut. Snapdragon 860 sendiri diposisikan berada di antara Snapdragon 855+ dan Snapdragon 865. Hal ini tentu saja membuat perangkat yang menggunakannya memiliki kinerja yang cukup tinggi.

Snapdragon 855 sendiri diluncurkan oleh Qualcomm pada tahun 2018 yang lalu. Kinerjanya sendiri sampai saat ini belum bisa ditandingi oleh saudaranya pada kelas 700 ke bawah. Apalagi Snapdragon 855+, versi dengan clock yang lebih tinggi, sampai saat ini masih merupakan salah satu chipset terkencang dan bisa dipakai untuk bermain game.

Ternyata, Snapdragon 860 masih memiliki spesifikasi yang sama dengan Snapdragon 855+. Perbedaannya adalah Snapdragon 860 memiliki dukungan untuk pemakaian RAM sampai dengan 16 GB. Jadi, Snapdragon 860 merupakan Snapdragon 855+ yang ditingkatkan kemampuan dukungan RAM-nya. Spesifikasinya bisa dilihat pada tabel di bawah ini

Snapdragon 860
Pabrikasi 7 nm
CPU 1×2.96 GHz Kryo 485 Gold + 3×2.42 GHz Kryo 485 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 485 Silver
GPU Adreno 640
RAM 4x16bit, LPDDR4x 2133MHz hingga 16 GB
Camera Spectra 380

Single camera: 192 MP

Dual camera: 22 MP 30fps

Video Codec H.265 (HEVC), HDR10+, HLG, HDR10, H.264 (AVC), VP8, VP9
Display 4K UHD HDR 10+
Modem Snapdragon X24 LTE Cat 20
Connectivity Bluetooth 5, WiFi 6, GPS, GLONASS
Charging Quick Charge 4+

Qualcomm sendiri mengklaim bahwa Snapdragon 860 bakal menjadi chipset 4G terkencang saat ini. Walaupun begitu, kinerjanya mungkin akan sama saja saat menggunakan RAM hingga 12 GB. Apalagi pada perangkat Poco X3 Pro, RAM yang digunakan paling besar adalah 8 GB.

Dengan menggunakan basis yang sama dengan Snapdragon 855+, tentu saja Snapdragon 860 tidak akan mendapatkan fitur-fitur baru yang diperkenalkan pada Snapdragon 865. Padahal, fitur seperti update driver yang bisa langsung di-download dari aplikasi Google Play membuat perangkat yang menggunakan chipset yang mendukung menjadi lebih baik. Dan Snapdragon 860 tidak akan mendapatkan “kemewahan” tersebut.

Snapdragon 855 sendiri merupakan yang pertama dari Qualcomm yang mendukung Computer Vision untuk AI. Hal inilah yang membedakan Snapdragon seri 855 ke atas (termasuk Snapdragon 860) dibandingkan dengan Image Signal Processor yang ada pada seri 700. Fitur ini membuat kemampuan pengambilan foto bisa lebih cepat, akurat, dan fokus yang lebih baik.

Lalu apakah mereka yang sudah memiliki perangkat dengan Snapdragon 855+ perlu melakukan upgrade ke Snapdragon 860? Ya dan tidak. Anda perlu melakukan upgrade ke Snapdragon 860 jika para perangkat tersebut terdapat teknologi pendukung yang lebih baik serta menggunakan RAM 16 GB. Jika penggunaan RAM masih di bawah 16 GB, Anda tidak perlu melakukan upgrade karena spesifikasinya yang sama.

 

MediaTek MT9638 Diumumkan, Chipset Smart TV 4K dengan Fitur-Fitur AI

MediaTek telah mengumumkan chipset MT9638 yang dirancang untuk perangkat smart TV 4K. SoC ini hadir dengan integrasi AI processing unit (APU) berperforma tinggi, beserta sederet fitur baru termasuk super resolution AI, picture quality AI, dan voice assistant AI.

Ditambah dengan fitur kecepatan variable refresh rate (VRR) dan MEMC (motion estimation and motion compensation) sehingga gambar grafik tampak lebih halus. Chipset MT9638 memberikan fitur-fitur premium untuk merancang smart TV 4K yang kompetitif kepada para perancang TV global.

Ketika peralatan rumah tangga pintar menjadi semakin canggih dan beragam, smart TV menjadi pusat baru bagi rumah pintar karena para konsumen memanfaatkan fitur multimedia yang didukung AI untuk mengontrol semua perangkat mereka langsung dari smart TV mereka,” ungkap Alex Chen, General Manager of the TV Business Unit, MediaTek.

Dengan picture quality AI, chipset ini memungkinkan menampilkan konten secara real-time dan pengenalan adegan, yang secara otomatis menyesuaikan saturasi warna, kecerahan, ketajaman, kompensasi gerakan dinamis, dan pengurangan suara bising untuk meningkatkan kualitas gambar secara keseluruhan. Sementara, kombinasi super resolution AI dan MEMC akan secara cerdas meningkatkan resolusi melalui penggabungan multi-frame untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas pada resolusi asli smart TV.

Lebih lanjut, MediaTek MT9638 mendukung teknologi konektivitas Wi-Fi 6 dan mengemas CPU quad-core Arm Cortex-A55 hingga 1,5GHz dengan GPU Mali-G52. SoC ini mendukung resolusi hingga 4K 60fps dengan dukungan untuk HEVC, VP9, dan konten AV1 terbaru. Selain itu, dukungan tampilan HDR10+ memungkinkan peredupan lokal lampu latar hingga 2.000 zona. Juga hadir dengan dukungan suara Dolby Atmos premium dan DTS Virtual X, antarmuka HDMI 2.1a dan USB 3.0.

MediaTek telah mengirimkan lebih dari dua miliar unit chip TV-nya secara global, mendukung beragam produk dari tingkat pemula hingga kelas unggulan dengan solusi komprehensif yang memenuhi spesifikasi TV global. Rencananya chipset smart TV 4K MT9638 akan menjangkau pasar konsumen pada Q2 2021.

7 Fitur Unggulan dari Chipset MediaTek Helio G95

Pada bulan September 2020 lalu, MediaTek mengumumkan chipset kelas menengah yang dirancang untuk smartphone gaming 4G premium, yakni Helio G95. Menurut Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager MediaTek, terdapat tujuh fitur unggulan yang ditawarkan oleh MediaTek Helio G95, termasuk penggunaan CPU powerful Arm Cortex-A76 dengan teknologi game MediaTek HyperEngine, Resolusi Super AI untuk untuk streaming video dan tele-konferensi, dan lainnya.

1. Dua Inti Arm Cortex-A76

SoC ini dibuat dengan proses pabrikasi 12 nm oleh TSMC dan mengemas CPU octa-core. Terdiri dari dua inti Arm Cortex-A76 ‘besar’ dengan kecepatan 2GHz dan enam inti Cortex-A55 1,8GHz, bersama GPU quad-core Arm Mali-G76 900MHz. Meningkat 5% dalam skor benchmark CPU AnTutu dan hingga 8% dalam benchmark GPU Manhattan 3.0 dibandin pendahulunya.

Selain itu, chipset ini didukung teknologi game MediaTek HyperEngine yang menggunakan empat “mesin”. Mencakup jaringan, respons cepat tampilan dan layar sentuh, manajemen sumber daya, dan kualitas gambar. Dikombinasikan dengan penyimpanan UFS 2.1 dan RAM LPDDR4X 2133MHz.

2. Resolusi Super AI

Selanjutnya ialah fitur baru yang diluncurkan bersama Helio G95, yaitu Resolusi Super AI. Pembuat aplikasi dapat memanfaatkan kekuatan Unit Pemrosesan AI MediaTek (APU) terintegrasi untuk memanfaatkan teknologi Resolusi Super AI untuk streaming video dan tele-konferensi.

Lewat fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming video hanya dengan resolusi 360p, sehingga dapat menghemat kuota internet. Dengan menggunakan APU, video kemudian ditingkatkan secara cerdas ke resolusi HD (720p) secara real-time tanpa perbedaan kualitas yang terlihat. Sangat membantu bagi pengguna yang bekerja atau sekolah dari rumah dan harus sering mengikut video conference.

3. MediaTek MiraVision

Ketiga, Helio G95 mampu meningkatkan tampilan dan pemutaran video dengan fitur MediaTek MiraVision yang secara otomatis menyesuaikan berbagai faktor tampilan berdasarkan apa yang sedang ditonton. Untuk konten video HDR yang dikodekan dengan HDR10 dan HDR10+, MediaTek MiraVision menawarkan dua teknologi, yaitu konten HDR10 menggunakan metadata ‘statis’ dan MediaTek MiraVision untuk menganalisis aliran video dan mengubahnya menjadi metadata dinamis secara real-time, meningkatkan kualitas untuk mendekati HDR10 + asli.

MediaTek MiraVision bahkan dapat meningkatkan konten HDR10+ terbaru. Ini melakukan ‘pemetaan nada lokal’ sub-frame secara real-time untuk mempertahankan lebih banyak detail dan kontras di setiap adegan, dan meningkatkan kualitas gambar.

4. Wake-up Word

Fitur unggulan keempat adalah “wake-up word” independen untuk mengaktifkan berbagai asisten virtual seperti Google Assistant dan Amazon Alexa. Helio G95 dapat mendengarkan kata-kata yang dibuat secara independen dengan menggunakan perangkat keras dalam chip yang dirancang khusus, yang diuntungkan dengan menghemat daya dan memperpanjang masa pakai baterai.

5. Koneksi 4G LTE Cat-12

Soal konektivitas, SoC ini mengandalkan modem 4G LTE Cat-12 yang menyuguhkan kecepatan unduh yang hingga 600Mbit per detik. Serta, mengusung fitur konektivitas seperti 3x CA, antena 4×4 MIMO, 256QAM, eMBMS global, dan HPUE. MediaTek juga menambahkan teknologi pengalihan antena TAS 2.0 yang secara otomatis memantau dan menyesuaikan antena yang digunakan di sekitar telepon untuk mempertahankan koneksi dengan penggunaan daya rendah, sehingga memperpanjang masa pakai baterai.

6.Dual SIM 4G

Dual 4G SIM adalah fitur penting di banyak pasar yang menyediakan layanan data VoLTE dan 4G dari kedua koneksi, menawarkan pengalaman pengguna yang efisien terlepas dari SIM yang digunakan. Layanan VoLTE dan ViLTE lebih disukai daripada panggilan tradisional karena memberikan kualitas panggilan yang sangat baik dan pengalaman video langsung, dengan waktu pengaturan panggilan yang lebih cepat dan kualitas suara yang lebih baik secara nyata.

7. AI-Camera Hingga 64MP

Terakhir adalah AI-Camera hingga 64MP. Smartphone yang ditenagai Helio G95 dapat mengadopsi berbagai desain multi-kamera menggunakan berbagai lensa dan opsi sensor. Termasuk hingga kamera 64MP yang besar atau menggunakan teknologi quad-pixel dengan fitur-fitur canggih seperti pengurangan noise multi-frame (MFNR) untuk mengambil bidikan malam berkualitas. Mesin kedalaman perangkat keras terintegrasi memberikan pratinjau bokeh real-time yang halus untuk foto potret. Video dapat direkam menggunakan format HEVC dan mendukung perekaman video frame rate tinggi hingga 240fps.

MediaTek Umumkan Dua Chipset 5G 6nm, Dimensity 1200 dan 1100

MediaTek telah meluncurkan dua chipset 5G terbarunya, Dimensity 1200 dan Dimensity 1100 dengan fitur AI, kamera, dan multimedia untuk mendukung teknologi 5G yang lebih kuat. Keduanya merupakan chipset MediaTek pertama yang diproduksi dengan teknologi proses 6nm TSMC.

Dimensity 1200 memiliki CPU octa-core dengan konfigurasi 1+3+4. Satu inti dengan Arm Cortex-A78 ultra-core hingga 3GHz untuk kinerja ekstrem, tiga inti super Arm Cortex-A78, dan empat inti efisiensi Arm Cortex-A55 yang berjalan pada 2.0GHz.

Dimensity 1100 juga mengemas CPU octa-core yang mencakup empat inti Arm Cortex-A78 yang beroperasi hingga 2,6GHz dan empat inti efisiensi Arm Cortex-A55. Kedua chipset menggunakan tipe GPU yang sama, Arm Mali-G77 9-core.

Dimensity-1200-EN-tilted

Selain itu, Dimensity 1200 mendukung kecepatan refresh tinggi di angka 168Hz dan 144Hz untuk Dimensity 1100. Keduanya mendukung teknologi game HyperEngine 3.0 dari MediaTek ditambah multi-touch boost.

Adapun kemampuan fotografinya, Dimensity 1200 mendukung hingga resolusi 200MP dengan HDR-ISP lima inti dan 108MP untuk Dimensity 1100. Chipset ini mengintegrasikan versi terbaru dari prosesor AI hexa-core MediaTek (MediaTek APU 3.0), untuk komputasi kinerja tinggi yang hemat daya.

Keduanya mendukung fitur kamera AI termasuk AI-Panorama Night Shot, AI Multi-Person Bokeh, AI noise reduction (AINR) dan kemampuan HDR. Chipset juga mendukung fitur pemutaran video baru yang disempurnakan dengan AI termasuk AI SDR-to-HDR.

Soal konektivitas, Dimensity 1200 dan 1100 mengemas modem 5G yang terintegrasi dengan teknologi 5G UltraSave dari MediaTek untuk penghematan daya yang besar. Keduanya mendukung setiap generasi konektivitas dari 2G hingga 5G, serta mendukung fitur konektivitas terbaru termasuk arsitektur mandiri dan non-mandiri 5G, agregasi operator 5G (2CC) lintas frequency division duplex (FDD) dan time division duplex (TDD), dynamic spectrum sharing (DSS), True Dual SIM 5G (5G SA + 5G SA), dan Voice over New Radio (VoNR).

Juga mendukung Bluetooth 5.2, yang memungkinkan pengguna melakukan streaming ke beberapa perangkat nirkabel secara bersamaan. Serta, mendukung audio true wireless stereo dengan latensi rendah dan pengkodean LC3.

Dimensity 1200 telah menerima sertifikasi TÜV Rheinland untuk kinerja 5G-nya, dengan pengujian riil yang mencakup 72 skenario. Sertifikasi tersebut memverifikasi bahwa chipset ini menyediakan konektivitas 5G yang andal, serta menawarkan pengalaman 5G berkualitas kepada pengguna di berbagai kondisi.

Banyak OEM, termasuk Xiaomi, Vivo, OPPO, dan realme, menyatakan dukungan untuk chip Dimensity baru dari MediaTek. Perangkat pertama dengan chipset MediaTek Dimensity 1200 dan 1100 yang baru diharapkan memasuki pasar pada akhir Q1 dan awal Q2 tahun ini. Selain itu, kolaborator industri lain juga mendukung chipset MediaTek 5G termasuk Arm, China Mobile, Tetras.AI, ArcSoft, dan Tencent Games.

Sumber: GSMArena

Penerus Chipset Exynos 2100 Bakal Ditenagai GPU RDNA Besutan AMD

Kalau Anda masih ingat, pada pertengahan tahun 2019, Samsung pernah mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan AMD untuk membawa arsitektur GPU RDNA ke kategori smartphone dan tablet. Samsung rupanya tidak lupa akan rencana tersebut, dan mereka sudah punya update progres terbarunya.

Dalam acara peresmian chipset Exynos 2100 – chipset yang akan menenagai seri Galaxy S21 – Samsung turut mengumumkan bahwa upayanya bersama AMD untuk mengintegrasikan GPU berbasis RDNA ke chipset Exynos sudah hampir membuahkan hasil. Dengan kata lain, GPU RDNA besutan AMD ini bakal bisa kita jumpai pada chipset flagship Samsung yang selanjutnya.

Kapan penerus Exynos 2100 ini akan hadir masih tanda tanya. Namun kalau semuanya berjalan sesuai tradisi, sepertinya Samsung bakal memperkenalkannya di awal tahun depan bersama seri Galaxy S22. Kalau benar, Galaxy S22 semestinya bakal menawarkan performa gaming yang cukup fenomenal.

Asumsi ini tentu didasari oleh performa GPU RDNA di PC yang memang cukup mengesankan. GPU seperti Radeon RX 5600 XT dan RX 5700 XT terbukti mampu memberikan keseimbangan yang pas antara harga dan performa – setidaknya sebelum Nvidia mengumumkan GeForce RTX 30 Series dan AMD yang menyusul dengan Radeon RX 6000 Series.

Salah satu kartu grafis Radeon RX 5600 XT yang cukup laris di pasaran / Sapphire
Salah satu kartu grafis Radeon RX 5600 XT yang cukup laris di pasaran / Sapphire

RDNA memang bukanlah arsitektur terbaru yang AMD punyai sekarang, tapi paling tidak itu yang menjadi basis utama arsitektur yang mereka gunakan saat ini, yakni RDNA 2 yang terdapat pada console next-gen maupun seri kartu grafis RX 6000 Series tadi.

Di sektor mobile, hal terpenting yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan antara performa dan efisiensi daya, sebab performa yang kencang saja bakal percuma kalau baterai perangkat jadi cepat habis. Semestinya inilah yang menjadi fokus utama Samsung dan AMD, apalagi mengingat arsitektur RDNA sendiri dikenal jauh lebih efisien daripada arsitektur yang AMD gunakan sebelumnya.

Tentunya akan sangat menarik membandingkan performa GPU RDNA pada chipset Exynos dengan performa GPU Adreno besutan Qualcomm. Selama ini, banyak konsumen yang mengeluhkan mengapa smartphone flagship Samsung di luar pasar Amerika Serikat tidak menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon, dan salah satu alasannya berkaitan dengan perbedaan kinerja GPU yang cukup lumayan.

Bagaimana seandainya situasinya berbalik ketika chipset Exynos sudah menggunakan GPU RDNA nantinya?

Via: AnandTech.

Qualcomm Umumkan Chipset Snapdragon 678 Mobile Platform

Chipset Snapdragon 6 series banyak ditemukan pada smartphone kelas menengah dengan harga terjangkau dan salah satu model SoC 4G LTE paling top ialah Snapdragon 675. Kini Qualcomm telah mengumumkan Snapdragon 678 Mobile Platform sebagai penerus Snapdragon 675 yang dirilis tahun 2018.

Snapdragon 678 ini bertujuan untuk menghadirkan peningkatan performa dengan kecepatan inti CPU Kryo 460 hingga 2,2GHz dan pengalaman hiburan yang imersif dengan peningkatan performa GPU Adreno 612. Serta, konektivitas lebih cepat dengan modem Snapdragon X12 LTE dan kemampuan fotografi yang lebih baik dengan Spectra 250L ISP.

Kami memiliki peran strategis untuk mendukung OEM dalam menghadirkan perangkat generasi berikutnya dengan fitur dan performa yang banyak dinantikan oleh konsumen. Snapdragon 678 menghadirkan kemampuan mobile yang banyak diminati untuk hiburan sehari-hari, dengan kecepatan luar biasa cepat melalui koneksi yang dapat diandalkan dan daya tahan baterai yang tahan lama untuk konsumen di seluruh dunia,” ungkap Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc.

Untuk spesifikasi lebih detail, SoC Snapdragon 678 ini masih dibangun pada teknologi proses 11nm. Dengan CPU octa-core Kryo 460 dan GPU Adreno 612, namun inti Cortex A76 meningkat dari 2,0GHz menjadi hingga 2,2GHz. Kombinasi tersebut mendorong proses rendering grafis yang lebih cepat, memungkinkan tampilan visual yang tajam dan nyata pada frame rate tinggi dengan frame drop minimum. Snapdragon 678 juga telah dioptimalkan untuk Unity, Messiah, NeoX, dan Unreal Engine 4.

Snapdragon 678 dirancang untuk menyediakan koneksi cepat bagi pengguna, bahkan di daerah padat, sehingga mereka dapat melakukan streaming video, serta menikmati navigasi dan lokasi yang akurat secara real-time. Berkat modem LTE Snapdragon X12 mendukung carrier aggregation yang mendorong kecepatan unggah dan unduh, masing-masing hingga 600 Mbps dan 150 Mbps ditambah waktu respons yang cepat. Koneksi ini juga mendukung semua mode seluler utama, ditambah dengan Licensed Assisted Access (LAA) untuk peningkatan kapasitas.

Kemampuan fotografi pada Snapdragon 678 juga meningkat berkat Spectra 250L ISP, yang mana mendukung tiga kamera sampai dengan 48MP dengan zero shutter lag dan mendukung kamera ganda hingga 16MP. Di samping itu, pengguna juga dapat merekam video 4K tanpa batas dengan fitur video seperti slo-mo, optical zoom 5x, dan portrait mode.

Lewat Aplikasi Game Driver, Performa Gaming Smartphone Samsung Meningkat

Kualitas game-game mobile di smartphone terus meningkat, dari sisi grafis maupun gameplay-nya. Begitu pula dengan teknologi chipset yang mana kemampuan CPU dan GPU-nya semakin powerful, didukung AI dan juga konektivitas 5G.

Belum lama ini, Qualcomm telah mengumumkan chipset flagship Snapdragon 888 yang memiliki fitur updateable GPU driver. Serta, siap menyuguhkan pengalaman bermain game premium dengan frame rate mencapai 144fps di smartphone flagship tahun depan.

aplikasi-game-driver-samsung-2

Driver GPU yang dapat diperbarui ini sebetulnya hal yang umum di dunia PC. Setelah inovasi Qualcomm, Samsung juga memperkenalkan solusi software yang memungkinkan mendapatkan ‘pengalaman bermain game terbaik di smartphone‘ yaitu lewat sebuah aplikasi Android bernama Game Driver.

Aplikasi Game Driver ini hanya untuk smartphone flagship terbaru Samsung, yaitu Galaxy S20 series dan Galaxy Note20 series. Dua judul game yang dipastikan mendapat peningkatan kinerja ialah Call of Duty: Mobile dan Fortnite.

Optimalisasi GPU dilakukan setelah kolaborasi dengan Google dan vendor GPU utama seperti ARM dan Qualcomm. Samsung berjanji, meski saat ini jumlah perangkat yang mendukung Game Driver masih sangat terbatas, tetapi akan tersedia lebih luas segera ke depannya.

Karena smartphone flagship Samsung menggunakan dua dapur pacu yang berbeda, Samsung juga menyediakan dua versi aplikasi Game Driver. Ada untuk GPU Adreno untuk yang menggunakan chipset Snapdragon 865 dan Game Driver untuk GPU Mali yang menggunakan Exynos 990.

Sumber: GSMArena

Google akan Bikin SoC Sendiri untuk Pixel dan Chromebook

Selama ini, kita selalu melihat sebuah smartphone Android selalu menggunakan SoC buatan produsen lain. Misalkan saja sebuah smartphone Xiaomi akan menggunakan SoC buatan Qualcomm atau Mediatek. Samsung saat ini juga menggunakan kedua SoC tersebut dan juga milik mereka sendiri, Exynos. Untuk Google sendiri, mereka saat ini masih menggunakan Snapdragon untuk Pixel-nya.

Apple, Samsung, dan Huawei saat ini merupakan tiga perusahaan yang menggunakan SoC buatan sendiri untuk digunakan pada perangkatnya. Hal tersebut bertujuan agar mereka dapat melakukan optimalisasi secara internal sehingga sistemnya akan berjalan lebih lancar secara keseluruhan. Ternyata, Google juga punya rencana yang sama dengan ketiga perusahaan tersebut.

samsung-umumkan-sensor-gambar-isocell-gn1-beresolusi-50mp-2

Google baru-baru ini bekerja sama dengan Samsung dalam membuat sebuah chip. Dengan nama Whitechapel, ternyata Google sedang membuat sebuah SoC baru yang menggunakan delapan inti prosesor. Selain itu, ada beberapa silikon tambahan yang digunakan untuk meningkatkan AI dari Google dan juga Google Assistant. SoC ini sendiri bakal menggunakan proses pabrikasi 5LPE 5 nm buatan Samsung.

Untuk pembuatan hingga menjadi sebuah produk komersial, Whitechapel diharapkan bisa digunakan pada produk Pixel terbaru dari Google pada akhir tahun 2021 mendatang. Tidak berhenti sampai situ saja, ternyata Google juga diduga sedang mengembangkan prosesor khusus untuk Chromebook-nya. Hal ini tentu saja akan membuat Chromebook akan menjadi lebih optimal.

Dengan menggunakan chipset buatan tersendiri, Google sudah pasti bisa memasukkan segala feature yang mereka inginkan pada sisi hardware. Selama ini, Google bisa saja meminta para pembuat cip untuk memasukkan feature yang mereka buat agar bisa berjalan dengan lancar. Apple merupakan salah satu contoh yang mengimplementasikan hal tersebut sehingga membuat sistem mereka secara keseluruhan lebih lancar dibandingkan dengan platform lainnya.

Lenovo Chromebook Duet

Sistem-on-chip kelas atas dari Qualcomm atau MediaTek yang digunakan oleh sebagian besar pembuat ponsel cerdas memberikan kinerja grafis dan tujuan umum yang sangat tinggi, sehingga memungkinkan produsen untuk berinovasi dengan kamera dan perangkat lunak mereka. Namun, karena tidak dapat disimpan, perangkat tidak membawa perangkat keras eksklusif yang dirancang khusus yang dapat membedakan perangkat dalam hal kinerja dan kemampuan

Dengan membuat SoC tersendiri, tentu saja Google bakal secara langsung bersaing dengan pembuat cip lainnya yang juga merupakan mitranya seperti Qualcomm dan Mediatek. Hal ini tentu berbeda jika HiSilicon milik Huawei yang membuat cip tersendiri dan mereka hanya bersaing dengan sesama pembuat chipset. Dengan menggunakan Whitechapel, Google akan menggunakan software dan hardware buatan sendiri yang mungkin tidak akan teroptimasi pada chipset pihak ketiga.

Sumber: TomsHardware

 

 

Fitur Utama Chipset Flagship Qualcomm Snapdragon 888

Pada acara tahunan Snapdragon Tech Summit Digital 2020, Qualcomm memperkenalkan chipset flagship terbarunya – Snapdragon 888 5G Mobile Platform. Platform terbaru ini membawa inovasi-inovasi mobile terdepan di industri, seperti konektivitas 5G, artificial intelligence (AI), gaming, dan kamera.

Bila kemarin masih sebatas preview, kali ini Qualcomm sepenuhnya mengungkap semua detail spesifikasinya. SoC ini dirancang dengan teknologi proses 5nm, yang menyuguhkan performa kencang dengan konsumsi daya efisien.

Snapdragon 888 merupakan CPU subsystem komersil pertama yang berbasis Arm Cortex-X1 dengan core Kryo 680 yang menjanjikan peningkatan hingga 25% dari pendahulunya dan menembus kecepatan 2,84GHz. Berpadu GPU Adreno 660 yang membawa peningkatan performa rendering grafis hingga 35%.

snapdragon-888-chip-case

Snapdragon 888 disenjatai dengan Snapdragon Elite Gaming yang lengkap. Pengguna dapat merasakan permainan yang sangat lancar pada kualitas grafis HDR tertinggi dengan kemampuan desktop-level. Snapdragon 888 membawa Variable Rate Shading (VRS) untuk pertama kalinya dalam perangkat mobile yang meningkatkan game rendering hingga 30% dan Game Quick Touch yang meningkatkan tingkat respon hingga 20%.

Untuk konektivitas, Snapdragon 888 mengandalkan Snapdragon X60 5G Modem-RF System generasi ketiga yang terintegrasi dengan dukungan 5G sub-6 carrier aggregation dan mmWave. Modem 5G ini menawarkan kecepatan downlink hingga 7,5 Gbps dan uplink hingga 3 Gbps.

Bersama Qualcomm FastConnect 6900 Mobile Connectivity System dengan Wi-Fi 6E berkapasitas 6 GHz yang dapat mencapai kecepatan hingga 3,6 Gbps dan memiliki latensi lebih rendah. FastConnect 6900 juga membawa kelas baru pada audio, dengan dukungan untuk Bluetooth 5.2, antena dual Bluetooth, Qualcomm aptX suite, penyiaran audio dan optimalisasi modulasi dan coding.

AI Engine generasi keenam pada Snapdragon 888 telah dirancang ulang sepenuhnya dengan prosesor Hexagon 780 yang menghasilkan performa 26 tera operations per second (TOPS). Platform ini ditingkatkan lebih jauh dengan Qualcomm Sensing Hub generasi kedua, yang mengintegrasikan prosesor AI rendah daya khusus untuk penggunaan seperti screen awake, deteksi pergerakan dan aktivitas lainnya.

Semua dimungkinkan dengan kesadaran kontekstual dan mengombinasikan aliran data baru, seperti konektivitas 5G, WiFi, dan Bluetooth. Software AI Engine Direct terbaru akan menyediakan fleksibilitas bagi pengembang untuk menjalankan aplikasi on device generasi selanjutnya yang ditenagai oleh AI pada kinerja maksimum.

Snapdragon 888 juga merupakan chipset pertama dengan Triple Image Signal Processor (ISP) menggunakan Spectra 580 ISP, yang mampu menangkap gambar dari tiga kamera bersamaan pada kecepatan processing hingga 2,7 gigapixel per second. Pengguna juga dapat menikmati penangkapan gambar burst 120fps untuk menangkap foto aksi dengan sangat cepat dan resolusi tinggi atau menangkap tiga video berkualitas 4K HDR dalam waktu bersamaan. Selain itu, juga terdapat penangkapan foto dengan kedalaman warna 10-bit pada format HEIF.