Alipay Dekati BRI dan BCA untuk Layani Turis Tiongkok di Indonesia

Setelah WeChat, kini giliran Alipay yang mulai kencang menyiapkan bisnisnya di Indonesia dengan menggaet BRI dan BCA. Belum disebutkan pilot project yang akan segera dilaksanakan.

Dengan BRI, dikutip dari Detik, Alipay baru melakukan penandatanganan MoU. Setelahnya ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, termasuk soal perizinan.

Direktur BRI Handayani menjelaskan, dalam kesempatan ini perseroan berharap bisa mendukung industri pariwisata nasional. Pasalnya banyak turis dari Tiongkok datang ke Indonesia dan memiliki alat pembayaran khusus.

BRI bisa menjadi fasilitator agar turis bisa mudah bertransaksi sebagai pihak acquirer. Turis bisa membayar dengan Alipay di merchant yang sudah bekerja sama dengan BRI.

Namun dia belum memperhitungkan potensi pendapatan yang bisa diraih perseroan dari MoU tersebut. Untuk itu, dalam internal perseroan sedang melakukan berbagai persiapan IT karena sistem yang dipakai Alipay berbeda dengan Visa dan Mastercard.

“Selain ada Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) juga, nanti kita akan tambahkan lagi terkait pembayaran dari Tiongkok,” katanya.

Tak hanya dengan BRI, BCA juga dikabarkan didekati oleh Alipay, namun belum sampai ke tahap MoU. Kepada DailySocial, Direktur BCA Santoso menjelaskan saat ini perusahaan masih proses penjajakan dan pendalaman sejauh mana sistem acquiring BCA dapat berkolaborasi dengan Alipay.

“Tentunya untuk bisa berkolaborasi butuh pengembangan sistem agar bisa saling connect satu dengan yang lainnya,” terang Santoso.

Hanya saja, dia belum memberikan jawaban pasti terkait kapan penjajakan ini selesai karena dia mengaku masih berlangsung.

“Kita tunggu saja, nanti kami akan informasikan pada waktunya.”

Sebelumnya Bank Indonesia menyebut dompet digital asal Tiongkok, Alipay dan WeChat Pay kian serius mendalami pasar Indonesia dengan menggandeng bank nasional. Adapun WeChat sudah lebih maju perkembangannya di Indonesia, lantaran perusahaan tersebut sudah uji coba transaksi dengan BNI di Bali saat momen pertemuan tahunan IMF 2018.

Deputi Gubernur BI Sugeng menyebut, selain Bali, WeChat juga sudah bisa digunakan oleh turis Tiongkok yang berada di Medan, Sumatera Utara. Kedua lokasi ini dipilih karena menjadi destinasi terbesar yang dikunjungi turis Tiongkok.

“CIMB Niaga juga disebut sudah tanda tangan kerja sama dengan WeChat,” tambah Sugeng.

Sugeng menyatakan bila kerja sama secara bisnis ke bisnis sudah berhasil disepakati oleh dua dompet digital Tiongkok dengan empat bank nasional, maka legal bisnis dari BI juga akan menyusul.

“Kalau semua sudah settle [kerja sama], maka kami lihat legal bisnis dan masalah teknis, serta bisnis proses. Nanti bank BUKU 4 akan mendaftarkan dan minta persetujuan dari BI.”

Kerja sama antara kedua belah pihak dilakukan sesuai dengan aturan main yang berlaku, yaitu Peraturan BI (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Penyelenggaraan Uang Elektronik.

Di dalam aturan tersebut, juga menjelaskan transaksi pembayaran dari turis Tiongkok di Indonesia akan dikonversikan ke rupiah. Selain itu, transaksi pembayaran juga akan terekam dalam sistem GPN.

Jumlah wisman Tiongkok

Gencarnya Alipay dan WeChat untuk masuk ke Indonesia, lantaran potensi turis Tiongkok yang mendatangi negara ini cukup tinggi. Dikutip dari data BPS, wisman Tiongkok menempati urutan keempat terbesar dari total kumulatif hingga November 2018 ada 14,39 juta kunjungan atau naik 11,63%.

Per November 2018, jumlah kunjungan wisman Tiongkok mencapai 124.616 orang atau turun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 148.306. Peringkat pertama ditempati oleh wisman dari Malaysia sebanyak 186.422, kemudian diikuti Singapura (153.988), dan Timor Leste (142.050).

Bali menjadi destinasi favorit para wisman, terutama buat orang Tiongkok dan Australia dengan rata-rata lama kunjungan selama 3 hari.

Data BPS menyebut kunjungan wisman pada Januari hingga November 2018 sebanyak 5,57 juta. Menurut kebangsaan wisman yang datang ke Bali adalah Tiongkok (22,99%), Australia (19,16%), India (5,75%), Inggris (4,51), dan Jepang (4,29%).

Jurnal.id Luncurkan Platform Cash Link

Jurnal.id sebagai startup lokal yang menawarkan layanan perangkat lunak akuntansi berbasis komputasi awan, dalam waktu dekat berencana mengeluarkan fitur baru berupa perhitungan dan pembayaran pajak secara online. Kepada media CEO Jurnal.id Daniel Witono mengungkapkan rencana tersebut saat peluncuran fitur Cash Link di Jakarta (04/10).

“Saat ini kami sedang mempersiapkan pilihan tersebut kepada bisnis untuk memudahkan proses perhitungan dan pembayaran pajak. Timeline pastinya belum bisa kami tentukan namun kemungkinan besar adalah tahun depan.”

Saat ini Jurnal.id mengklaim telah berhasil mencatat transaksi lebih dari $1 miliar bagi para penggunanya dan menghubungkan puluhan ribu pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia dengan ratusan mitra akuntan profesional. Para mitra tersebut bertindak membantu dalam hal pembuatan invoice/faktur, pengecekan inventori, perpajakan, pembayaran hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan secara real time di mana pun dan kapan pun.

Peluncuran platform Cash Link

Dalam kesempatan tersebut turut hadir COO Jurnal.id Anthony Kosasih yang mengumumkan peluncuran platform Cash Link kepada pengguna Jurnal.id dari kalangan bisnis hingga individu, yang ingin memiliki laporan keuangan. Menggandeng Bank CIMB Niaga, semua pengguna Jurnal.id dan nasabah CIMB Niaga, bisa mendapatkan laporan keuangan secara otomatis dengan fitur Direct Feeds, yang merupakan produk dari Cash Link.

“Melalui platform Cash Link dari Jurnal.id, nantinya kalangan bisnis UMKM yang masih kesulitan untuk membuat laporan keuangan yang teratur dan transparan, bisa memanfaatkan fitur Direct Feeds ini di Jurnal.id,” kata Anthony.

Pembukuan data transaksi dari rekening CIMB Niaga dapat langsung dilakukan oleh Jurnal.id secara berkala. Sistem integrasi ini mewajibkan nasabah CIMB Niaga untuk mengisi dokumen surat kuasa sebagai izin resmi agar Jurnal.id dapat mengakses bank feeds tersebut sesudah melewati proses pengaktifan dari pihak Jurnal.id dan CIMB Niaga.

Selanjutnya pengguna Jurnal.id yang memiliki rekening CIMB Niaga dapat menikmati kemudahan yang sudah diatur secara sistem untuk membukukan transaksi keuangannya yang tercatat di rekening koran ke dalam aplikasi Jurnal secara otomatis dan aman.

“Saat ini kerja sama untuk fitur terbaru ini secara eksklusif baru dilakukan dengan bank CIMB Niaga, namun ke depannya tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pula kerja sama dengan bank-bank lainnya,” kata Anthony.

Sementara itu menurut Deputy Chief of Transaction Banking CIMB Niaga Andrew Suhandinata, kerja sama ini merupakan tahap awal. Selanjutnya akan dikembangkan pula fitur-fitur menarik lainnya untuk nasabah bank CIMB Niaga dan pengguna Jurnal.id seperti bayar pajak online dan lainnya.

Platform Cash Link ini secara gratis bisa digunakan oleh pengguna Jurnal.id dan nasabah CIMB Niaga yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap secara otomatis.

Application Information Will Show Up Here

Holcim Indonesia Gandeng CIMB Niaga Hadirkan Layanan “Solusi RumahKu”

Holcim Indonesia, salah satu perusahaan  yang terkenal sebagi produsen bahan bangunan seperti semen, dan beton menandai inovasi mereka ke arah digital dengan memperkenalkan aplikasi mobile Solusi RumahKu. Aplikasi yang berjalan di platform Andorid tersebut dihadirkan untuk mempermudah para pelanggan mereka dalam membeli produk-produk Holcim Indonesia.

Konsep yang diusung Solusi RumahKu adalah mobile commerce, artinya setiap pelanggan yang ingin berbelanja barang-barang produksi Holcim Indonesia tinggal mengakses aplikasi via smartphone kemudian menuntaskan transaksinya. Selain berguna bagi pelanggan yang membeli aplikasi Solusi RumahKU ini juga bisa berguna bagi toko (penjual) untuk memantau pesanan, menerima pembayaran, mengantarkan barang sampai ke rumah pelanggan hinggap melakukan pemesanan barang ke distributor.

Untuk membangun sistem ini, Holcim Indonesia menggandeng CIMB Niaga selaku payment gateway. CIMB Niaga akan membatu proses pembayaran dengan melayani semua pembayaran baik melalu kartu debit, kartu kredit, CIMB Clicks, maupun rekening ponsel. Khusus untuk kartu kredit pembayaran dapat dilakukan melalui kartu kredit bank mana pun selama memiliki logo Visa dan Mastercard.

“Kerja sama ini merupakan bentukan kolaborasi yang sangat baik antara Holcim dengan CIMB Niaga untuk lebih mendekatkan Susi dan layanan Holcim, baik dari sisi penjualan maupun pembeli. Pelanggan cukup melakukan pemesanan melalui aplikasi Solusi RUmahKU dari smartphone, melakukan pembayaran secara online, dan barang akan langsung diantarkan ke tempat tujuan oleh pihak penjual,” ujar Sales Director Holcim Indonesia Dion Sumedi.

Aplikasi Solusi RumahKu
Aplikasi Solusi RumahKu

Aplikasi Solusi RumahKu sudah tersedia di Google Play sejak 10 Mei silam. Hanya saja penggunaan layanan hanya bisa digunakan oleh pelanggan yang berada di wilayah Jabodetabek. Ketika pertama kali menjalankan aplikasi akan meminta persetujuan untuk mengakses beberapa fitur smartphone, salah satunya kontak dan lokasi untuk mendeteksi toko yang tersedia di sekitar mereka.

Ke depannya selain menjual semen kantong, aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh pelanggan untuk membeli produk dan layanan Holcim lainnya, seperti beton siap pakai, agregat, semen curah, mortar, dan lain sebagainya.

Application Information Will Show Up Here

Perbankan Mulai Rajin Bangun Inkubator Guna Membina Startup Fintech

Geliat industri fintech yang makin menunjukkan posisinya sebagai salah satu penyedia jasa keuangan, turut membuat kalangan perbankan mulai aware dan mulai membuka jalan untuk melakukan kolaborasi bisnis terutama dengan startup fintech. Salah satunya dengan membuat program inkubator, seperti yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga, Bank UOB, dan Bank Mandiri.

Tigor Siahaan, Direktur Utama Bank CIMB Niaga, mengatakan saat ini perusahaan kerap rajin dalam menggali dan membina potensi startup fintech dan tergabung sebagai mitra dengan wadah inkubator ternama, Startupboothcamp FinTech. Menurutnya, dengan kegiatan ini nantinya bisa menghasilkan startup fintech yang dapat menjadi perpanjangan tangan perusahaan dalam menjangkau nasabah lebih luas lagi.

Pasalnya, lanjutnya, startup fintech memiliki model bisnis dan target nasabah yang lebih spesifik. Sehingga, hal ini bisa menjadi produk pelengkap dari perbankan. Apalagi, data dari pemerintah Indonesia menyebut sekitar 60% penyumbang produk domestik bruto negara (PDB) berasal dari kelompok usaha kecil dan menengah. Namun, dari total penduduk Indonesia hanya 20% saja yang sudah mendapat akses jasa keuangan.

Akan tetapi, sambung Tigor, tidak semua startup bakal dipilih oleh perusahaan menjadi mitra bisnisnya. Pasca program pelatihan selesai, startup tersebut diharapkan sudah memiliki model bisnis yang matang, memiliki basis konsumen, dan tahu berbisnis dengan baik.

“Fintech ini sekarang jadi disruptive technology, kalau kami tidak ikut kembangkan bisnis perusahaan akan tergerus. Daripada hal itu terjadi, lebih baik kami gandeng mereka untuk berkolaborasi. Sebab, dengan segala rumitnya regulasi yang dimiliki perbankan, membuat perbankan jadi lebih susah bergerak daripada startup fintech untuk menjangkau nasabah baru,” terang Tigor.

Langkah yang sama juga dilakukan oleh Bank United Overseas Bank (UOB). Janet Young, Managing Director & Head Group Channels & Digitalisation UOB Singapura, mengatakan lewat program inkubator yang dibuat oleh UOB dinamai FinLab menjadi wadah penyalur startup fintech yang berkualitas agar nantinya bisa menjadi mitra perusahaan.

Sama seperti Tigor, Young memaparkan dengan adanya program kolaborasi ini bisa menjadi salah satu jalan demi menggaet nasabah lebih banyak lagi. Terlebih, potensi masyarakat Indonesia yang belum terjamah oleh perbankan, kini bisa dijangkau oleh fintech.

Dia menjelaskan dalam program tersebut, lebih dari 300 partisipan yang mendaftarkan diri dan berasal dari 20 negara. Kemudian, tersaring lewat proses seleksi hingga akhirnya terpilih menjadi sembilan startup masuk ke inkubator untuk menjalani proses pelatihan selama tiga bulan.

Peserta difasilitasi dengan coworking space gratis, pemanfaatan teknologi informasi yang dimiliki oleh Amazon untuk pengembangan produk, dan coaching dari 20 top leaders UOB.

“FinLab ini adalah proyek patungan antara UOB dengan Infocomm Investments Private Limited, dengar tujuan bisa menghasilkan inovasi produk fintech yang matang dan dapat memberi manfaat kepada masyarakat sesuai target spesifik marketnya,” ujar Young.

Bentuk inkubator sendiri

Bila kedua bank di atas lebih memilih untuk melakukan kolaborasi untuk membentuk program inkubator dengan pihak lain. Beda halnya dengan Bank Mandiri yang lebih membangun sendiri.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan sejak pertengahan tahun ini perusahaan telah meresmikan Mandiri Inkubator Bisnis (MIB) sebagai wadah untuk mengembangkan potensi bisnis dari para pengusaha muda secara komprehensif, terutama terkait inovasi teknologi di bidang fintech.

Menurut dia, ada tiga produk fintech yang disasar oleh perusahaan yaitu sistem pembayaran, consumer experience management, dan virtual landing. Tercatat ada 14 startup fintech yang sudah tergabung dalam program pelatihan selama enam bulan tersebut, ditargetkan pada Januari 2016 akan selesai.

Setelah itu, lanjut Kartika, perusahaan akan melihat bagaimana perkembangan berikutnya pasca masa pelatihan selesai.

“Apabila mereka [startup] secara komersial sudah mulai bagus nanti bisa kita pertimbangkan untuk dipilih antara satu atau dua perusahaan untuk disuntik modalnya agar skala bisnisnya bisa meningkat. Mereka juga bisa ikut garap captive market Bank Mandiri sebanyak 20 juta orang,” katanya.

Kartika menargetkan setiap tahunnya perusahaan bisa mencetak tiga sampai lima startup baru. Bank Mandiri sebagai induk perusahaan menugaskan anak usahanya PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) untuk menggarap startup binaannya tersebut.

Bank Mandiri menyiapkan modal sebesar 500 miliar Rupiah untuk dikelola MCI. Hingga saat ini, perusahaan mengklaim telah menggelontorkan 200 miliar Rupiah.


Disclosure: DailySocial adalah salah satu anggota komite Indonesia Fintech Festival & Conference 2016

Tur FastTrack Startupbootcamp Berikan Kesempatan Startup FinTech Bertemu Mentor Terbaik

FinTech menjadi salah satu segmen startup yang diprediksi potensial di beberapa tahun mendatang. Baru-baru ini Startupbootcamp FinTech menyelenggarakan FastTrack di Jakarta bekerja sama dengan CIMB Niaga. Sebuah acara yang memberikan peluang bagi inovator di sektor FinTech terhubung dengan jaringan mentor internasional dari Senior Manager CIMB Niaga dan mitra Startupbootcamp untuk memberikan umpan balik.

Startupbootcamp FinTech sendiri merupakan sebuah akselerator FinTech yang didedikasikan untuk membantu startup melalui akses langsung ke jaringan internasional mulai dari mentor, mitra hingga investor. Melalui tur ini, FastTrack mencoba mencari startup FinTech potensial untuk diberikan kesempatan bertemu dengan stakeholder di industri finansial.

COO Startupbootcamp FinTech Fiona Maguire beberapa hari yang lalu mengatakan, “Kami sangat antusias untuk kembali (menggelar) acara FastTrack di Jakarta. Indonesia penuh bakat entreprenuer dan merupakan pasar matang untuk startup. Kami berharap untuk bertemu dengan pengusaha lokal dan menemukan bagaimana kita dapat mendukung mereka dalam menumbuhkan usaha mereka. Mudah-mudahan kita dapat menemukan setidaknya satu dari program masa depan startup 2016 di sini.”

Sementara Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengungkapkan bahwa mereka sangat bersemangat dengan segala sesuatu berkaitan dengan FinTech. Ia juga mengungkapkan bahwa sangat antusias terlibat kerja sama dengan Startupbootcamp untuk memberikan kesempatan startup inovatif dan membawa layanan perbankan ke era baru.

Sesi one on one dengan mentor memberikan startup kemungkinan mendapatkan feedback untuk lebih mengasah kemampuan mereka untuk improvisasi produk, bisnis model dan kemampuan pitching. Setelah FastTrack tour ini selesai Startupbootcamp FinTech akan memilih 10 startup untuk menjadi bagian dari program intensif 2016 FinTech akselerator yang akan digelar di Singapura April mendatang.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Startupbootcamp FinTech Jakarta FastTrack 2016

Octopay’s Virtual Credit Card Facilitates Convenient Online Transaction

CIMB Niaga attempts on promoting virtual credit card Octopay as an alternative solution to conventional e-commerce payment methods. It expects to net around 50 thousand customers, new and old, through this service, which will be launched next October. Continue reading Octopay’s Virtual Credit Card Facilitates Convenient Online Transaction

Fitur Kartu Kredit Virtual Octopay Bisa Menjadi Solusi Pembayaran Transaksi Online yang Nyaman

Virtual Credit Card menawarkan kemudahan kartu kredit  dalam melakukan transaksi secara online / Shutterstock

CIMB Niaga berusaha mendorong solusi virtual credit card Octopay sebagai alternatif solusi alat pembayaran layanan e-commerce. Mulai resmi diluncurkan per Oktober mendatang, mereka berharap ada sekitar 50 ribu nasabah, baik lama maupun baru, yang memanfaatkan solusi Octopay ini. Hal kontradiktif yang menjadi perhatian adalah CIMB Bank Malaysia, sebagai induk perusahaan CIMB Niaga, telah menutup layanan serupa per akhir Maret lalu.

Continue reading Fitur Kartu Kredit Virtual Octopay Bisa Menjadi Solusi Pembayaran Transaksi Online yang Nyaman

Erajaya Resmi Bawa iPhone 6 ke Indonesia, Ini Detail Harganya

Beberapa rekor mengagumkan berhasil dicetak duet iPhone 6 dan 6 Plus. Angka pre-order melewati empat juta unit dalam 24 jam ketersediannya. Dan hanya tiga hari, smartphone serta phablet anyar itu berpindah tangan 10 juta device lebih. Menyusul kabar dari Telkomsel minggu lalu, kedua gadget akhirnya resmi mendarat di Indonesia, dibawa oleh Erajaya Group. Continue reading Erajaya Resmi Bawa iPhone 6 ke Indonesia, Ini Detail Harganya

Indosat Dompetku Is Now Connected to QNB Indonesia’s Banking Network

Indosat and QNB Bank Indonesia collaborate to present the mobile money solution. Not only is accessible through smartphone, Dompetku may now also be enjoyed by QNB customers via their ATM cards. This enables one cellular number (Indosat) to be some kind of ID card of one saving account. In result, Dompetku users may freely draw cash at anytime from any unit of QNB’s ATM network and ATM Bersama.  Continue reading Indosat Dompetku Is Now Connected to QNB Indonesia’s Banking Network

Bukalapak Kini Sediakan Metode Pembayaran Menggunakan CIMB Clicks

Sebagai situs e-commerce yang menawarkan layanan jual-beli kepada para pelanggannya, tingkat pelayanan tentu saja menjadi salah satu aspek yang paling esensial dalam industri ini. Seperti yang dilakukan Bukalapak untuk terus berkomitmen melayani pelanggan mereka dengan menggandeng metode pembayaran terbaru mereka, CIMB Clicks (23/10).

Continue reading Bukalapak Kini Sediakan Metode Pembayaran Menggunakan CIMB Clicks