Estubizi Hadirkan Estubizi Co-Working Space untuk Mendukung Pertumbuhan Startup dan UKM

Sebuah co-working space baru kembali hadir di tengah-tengah kota Jakarta yang padat dengan nama Estubizi Co-Working Space. Ruang kerja bersama dari Estubizi ini hadir bersamaan dengan dibukanya cabang kedua Estubizi Business Center di Grha Tirtadi, Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta. Estubizi berharap lewat co-working space ini bisa bantu mendukung tak kurang dari 10.000 UKM dan startup hingga tahun 2019 nanti.

Estubizi dikelola oleh PT Simaeru Indonesia Raya, sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan organisasi di Indonesia. Misi tersebut diwujudkan dengan menyelenggarakan pendidikan, jasa konsultasi manajemen SDM, dan pengelolaan business center yang berlokasi di Setiabudi 2 Building (cabang pertama) dan Grha Tirtadi (cabang kedua).

Di lokasi keduanya yang bertempat di Grha Tirtadi, Estubizi Business Center memutuskan untuk melebarkan sayap dengan membuka co-working space. Ambisinya, tidak kurang dari 10.000 UKM dan Startup bisa didukung Estubizi Co-Working Space hingga tahun 2019 nanti. Untuk melakukan niat itu, Estubizi bekerja sama dengan notaris, konsultan pajak dan akunting, konsultan manajemen dan bisnis, percetakan digital, jasa ojek online, jasa tiket online, dan perbankan.

Koleksi buku di Estubizi Co-Working Space / Estubizi

CEO PT Simaeru Indonesia Raya Benyamin Ruslan Naba mengatakan, “Bisnis orang muda harus diawali dengan membangun jejaring pertemanan. Sekarang tidak bisa lagi kita hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri. Kini jamannya MEA, kita harus berkolaborasi secara kreatif dengan sesama UKM dan startup Indonesia agar kita mampu memenangkan persaingan dengan bangsa lainnya.”

“Kami memilih lokasi Estubizi Business Center cabang kedua dan Estubizi Co-Working Space ini di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru karena kawasan ini sudah lama dikenal sebagai tempat berkumpulnya orang muda aktif dan kreatif yang didukung dengan berbagai sarana pendukung bisnis, […]  dan memiliki sarana transportasi publik yang lengkap,” lanjutnya.

Ruang Co-Working Space di Estubizi Co-Working Space, Jakarta / Estubizi

Estubizi Business Center yang berlokasi di Grha Tirtadi sendiri menyediakan ruang private office, virtual office, ruang rapat, ruang seminar dan pelatihan untuk 100 orang. Selain itu masih ada 100 kursi dan meja untuk co-working space yang terdapat di lantai rooftop gedung.

Dengan mengusung desain interior kreatif dan sederhana, Estubizi Co-Working Space menawarkan harga layanan yang cukup terjangkau yang dimulai dari Rp 50.000 per dua jam. Di samping itu, masih ada potongan harga sebesar 50 persen bagi pelajar dan mahasiswa yang menunjukkan kartu pelajar atau mahasiswa yang masih aktif.

Setelah TierSpace, WorkOut, Conclave, hingga EV Hive, kehadiran Estubizi Co-Working Space bisa menjadi alternatif baru bagi para freelancer, pekerja remote, maupun para penggiat startup, dan pelaku UKM yang butuh tempat nyaman untuk bekerja. Pelajar dan mahasiswa juga dapat mempertimbangkan Estubizi Co-Working Space sebagai tempat untuk mengerjakan tugas atau menambah jaringan pertemanan sebelum terjun ke dunia kerja.

East Ventures Buka Co-Working Space EV Hive Kedua

East Ventures mengumumkan kehadiran co-working space EV Hive yang kedua di kawasan The Breeze, BSD City. Pendirian lokasi kedua ini berkolaborasi dengan perusahaan investasi Sinar Mas, SMDV. EV Hive kedua ini memiliki luas area 432 meter persegi dengan 32 tempat duduk di common area, 6 kantor privat, dan 4 ruang konferensi. Sebagai kelengkapan, co-working space ini memiliki satu game room dan 2 quite room untuk melakukan conference call.

Pemilihan kawasan BSD, yang sebenarnya cukup jauh dari Jakarta, berbasiskan kepercayaan bahwa BSD nantinya juga bisa menjadi sebuah hub bisnis dan teknologi. Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyebutkan kehadiran 4 universitas di sekitar BSD menjadi pendorong kuat potensi ini.

Willson mengatakan, “Permasalahan startup teknologi saat ini adalah merekrut talenta yang tepat. Startup dapat mengatasi permasalahan ini dengan memposisikan kantor dekat tempat yang percaya adalah hub talenta.”

Universitas di seputaran BSD adalah Binus, Prasetiya Mulya, UMN, dan Swiss German University (SGU).

Managing Partner SMDV Roderick Purwana menambahkan, “Kami percaya bahwa BSD City akan berada di posisi vital di ekosistem teknologi Indonesia dalam waktu dekat. Bahkan sekarang, lokasi ini sudah memiliki semua bahan yang dibutuhkan, termasuk infrastruktur, akses, dan orang-orang [yang terlibat di ekosistem]. Kehadiran EV Hive tidak hanya memvalidasi kepercayaan ini, tetapi juga mengakselerasi BSD City sebagai pendorong komunitas.”

Sebelumnya EV Hive pertama sudah berdiri di kawasan Kebayoran Baru, sementara SMDV juga memiliki ruang komunitas teknologi D.LAB di daerah Menteng yang menjadi kantor sejumlah startup binaannya.

Meskipun co-working space menjadi tren baru berkantor dan berkolaborasi, tidak semua bisnis di sektor ini mampu bertahan lama. Comma, sebuah co-working space yang berdiri sejak tahun 2012, mengucapkan selamat tinggal akhir Maret lalu.

EV Hive The Breeze dibuka untuk umum, baik untuk UKM di industri kreatif, freelancer, dan startup tahap awal pada tanggal 28 April mendatang. Untuk memperkenalkan konsep co-working space bagi konsumen di seputaran BSD, EV Hive The Breeze menyediakan kesempatan uji coba gratis selama 3 hari bagi yang mengisi data di halaman ini.

Co-Working Space Clapham Collective Ingin Hidupkan Ekosistem Startup di Medan

Sebuah co-working space baru bernama Clapham Collective baru saja didirikan di Medan. Christopher Angkasa (Chris) sebagai pendiri tempat kerja untuk kawula muda kreatif Medan tersebut memaparkan bahwa peluncuran Clapham membawa sebuah mimpi besar untuk menghidupkan ekosistem industri kreatif di sana.

“Mengingat ekosistem startup di Medan masih gersang, maka kami ingin co-working space ini menjadi salah satu faktor untuk mendukung komunitas di Medan,” ujar Chris kepada DailySocial.

Sama seperti co-working space pada umumnya, Clapham Collective menawarkan berbagai fasilitas yang didesain seramah mungkin dengan lingkungan kerja kreatif. Di tahap awal Clapham Collective akan difokuskan untuk beberapa segmen pasar, yaitu industri kreatif, kemudian akan disusul kalangan pengembang/programer, investor dan entrepreneur.

“Saat ini belum ada startup yang bergabung. Pandangan saya adalah lahan Medan belum kondusif untuk startup. Jadi kita harus mulai dari nol untuk memupuk culture startup di Medan. ‎Harapan kami dalam 2 tahun ke depan kami bisa memulai program inkubator,” ungkap Chris mengutarakan visinya dalam beberapa tahun mendatang.

Mengikuti kultur co-working pada umumnya, Clapham Collective juga ingin menciptakan sebuah lingkungan berbasis komunitas, kolaborasi, pembelajaran, dan keberlanjutan untuk menghadirkan suasana kerja kondusif bagi berbagai kalangan. Di Medan sendiri Clapham Collective bukanlah yang pertama, sebelumnya sudah ada 2 co-working space lain, DiLO dan ICON.

Chris sendiri cukup aktif di scene investasi startup ibukota. Ia meyakini bahwa pengalaman dan koneksinya akan mampu menjadi bagian dalam menghidupkan kultur startup di Medan, sembari menumbuhkan ekosistem kreatif mengimbangi tren yang mulai bertumbuh di kota-kota besar lainnya.

Co-working space sendiri di Indonesia meningkat popularitasnya bebarengan dengan hype startup digital yang mulai muncul di berbagai daerah. Iklim kerja yang lebih fleksibel dan menitikberatkan kepada hubungan antar komunitas membuat banyak kalangan muda betah dengan suasana yang ditawarkan.

Tren pekerja freelance juga menjadi salah satu segmen terbesar pengguna co-working space. Industri digital yang berkembang menjadikan batasan seseorang harus bertemu secara fisik dapat diminimalisir, dengan bantuan teknologi komunikasi dan kolaborasi yang saat ini marak digunakan.

Outmind Space Rintis Marketplace Co-Working Space

Salah satu efek domino dari booming-nya startup dan freelancer adalah munculnya bisnis co-working space. Menyediakan tempat kerja dan kantor bagi penggiat startup, co-working space menjadi salah satu solusi bagi mahalnya sewa kantor atau bangunan. Melihat fenomena ini, Outmind Space, berusaha mengambil peluang dengan menerapkan konsep Airbnb di segmen co-working space. Continue reading Outmind Space Rintis Marketplace Co-Working Space

Mengenal Ruang Komunitas Teknologi D.LAB

Ruang komunitas teknologi D.LAB buatan SMDV / SMDV

Memiliki kantor atau inkubator bagi startup portolionya menjadi tren baru bagi investor di Indonesia. Setelah CyberAgent Ventures dan East Ventures mengembangkan konsep ini di Jakarta, kini giliran Sinar Mas Digital Ventures (SMDV) yang memperkenalkan D.LAB. D.LAB yang berlokasi di pusat kota Jakarta akan menjadi pusat kegiatan SMDV dan perusahaan portofolionya, termasuk yang dikembangkan oleh Ardent Capital.

Continue reading Mengenal Ruang Komunitas Teknologi D.LAB

East Ventures Resmikan Co-Working Space EV Hive

/ DailySocial

East Ventures secara resmi membuka co-working space terbaru mereka yang bernama EV Hive hari ini, Jumat 26 Juni 2015. EV Hive bertempat di gedung The Maja lantai 2, Jl. Kyai Maja No 39, bilangan Blok M, Jakarta. EV Hive mencoba menerapkan model bisnis tiap startup portofolio East Ventures.

Continue reading East Ventures Resmikan Co-Working Space EV Hive

Manfaatkan Tren Bertumbuhnya Startup Indonesia, Conclave Seriusi Pengembangan Co-Working Space

Co-working space Conclave hadir di Jakarta Selatan / Conclave

Jumlah penerimaan funding startup Indonesia yang tumbuh hingga dua kali lipat per kuartal pertama tahun ini (di banding tahun sebelumnya) menjadi salah satu indikasi bahwa geliat pertumbuhan startup Tanah Air kian subur. Menariknya tren pertumbuhan startup tersebut turut disertai dengan meningkatnya angka freelancer atau pekerja lepas, yaitu bertumbuh hingga 53 persen sampai saat ini. Angka tersebut mendorong Conclave untuk menghadirkan creative co-working space sebagai sarana tempat bagi pelaku bisnis di bidang startup untuk menjalankan aktivitasnya. Continue reading Manfaatkan Tren Bertumbuhnya Startup Indonesia, Conclave Seriusi Pengembangan Co-Working Space

Co-Working Space Kolaboratif ala EV Hive

Indoor East Ventures Hive / DailySocial

Berdasarkan pemberitaan kami minggu lalu, East Ventures sebagai salah satu perusahaan investasi Asia membuka co-working space terbaru mereka dengan nama EV Hive. Menariknya, EV Hive mencoba mengimplementasikan model bisnis tiap-tiap startup portofolio East Ventures untuk menciptakan ekosistem startup yang nyaman di co-working space mereka.

Continue reading Co-Working Space Kolaboratif ala EV Hive

CyberAgent Ventures Prepares $25 Million for Indonesian Startups

Japan-based VC CyberAgent Ventures is preparing a co-working space for Indonesian startups. This shows how big the VC’s commitment for Indonesian market is. The team claimed that they are ready to inject $25 million to startups who look for seed, series A, and series B funding. For several years to come, CyberAgent Ventures spends around $1,5-2 million (19-26 billion Rupiah) for each startup. Continue reading CyberAgent Ventures Prepares $25 Million for Indonesian Startups

East Ventures Hadirkan Co-Working Space East Ventures Hive

East Ventures mendirikan fasilitas co-working space Hive / East Ventures

Tren investor membangun co-working space terus berlanjut. Setelah Senin lalu CyberAgent Ventures memperkenalkan co-working space-nya, kini East Ventures (EV) yang bisa dibilang jawaranya investor pendanaan awal di Indonesia menghadirkan East Ventures Hive. Tak hanya untuk startup binaan EV, pihak umum juga bisa memanfaatkan fasilitas ini.

Continue reading East Ventures Hadirkan Co-Working Space East Ventures Hive