Crypto: Pengertian, Fungsi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya

Cryptocurrency mengubah cara kita berbisnis. Ini telah menciptakan pasar baru dan cara berpikir yang sama sekali baru tentang uang. Cryptocurrency dapat digunakan sebagai penyimpan nilai, dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat bertindak sebagai sarana investasi.

Penting untuk diingat bahwa cryptocurrency bukan hanya satu hal; ada banyak jenis cryptocurrency di luar sana dengan kegunaan dan manfaat yang berbeda untuk masing-masingnya. Masa depan cryptocurrency terlihat cerah, tetapi hanya jika kamu tahu apa yang kamu lakukan.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai Crypto.

Definisi Crypto

Cryptocurrency, sering disingkat menjadi crypto, adalah mata uang digital atau virtual yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan dan memverifikasi transaksi serta untuk mengontrol pembuatan unit mata uang baru.

Cryptocurrency terdesentralisasi dan beroperasi secara independen dari bank sentral atau pemerintah. Sebaliknya, mereka menggunakan teknologi blockchain, buku besar publik terdesentralisasi, untuk mencatat dan memverifikasi transaksi.

Cryptocurrency pertama adalah Bitcoin, yang dibuat oleh individu atau kelompok anonim yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto.

Cryptocurrency dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa, dan juga dapat dibeli dan dijual di bursa seperti saham tradisional.

Fungsi Crypto

Fungsi utama mata uang kripto seperti Bitcoin, Litecoin, Ethereum, dan Ripple adalah:

Transaksi Terdesentralisasi

Cryptocurrency memungkinkan transaksi terdesentralisasi, artinya mereka tidak bergantung pada otoritas pusat seperti bank untuk memproses atau memverifikasi transaksi. Sebaliknya, transaksi diverifikasi oleh jaringan pengguna di blockchain, yang merupakan buku besar publik.

Transaksi Aman

Cryptocurrency menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi dan melindungi privasi pengguna. Transaksi tidak dapat diubah setelah dicatat di blockchain, dan pengguna memiliki kendali atas dompet cryptocurrency mereka sendiri.

Transfer Internasional Cepat dan Murah

Cryptocurrency dapat digunakan untuk mengirim uang secara internasional dengan cepat dan murah, tanpa memerlukan perantara seperti bank atau layanan pengiriman uang.

Investasi

Cryptocurrency dapat digunakan sebagai sarana investasi, dengan nilainya sering berfluktuasi berdasarkan permintaan pasar. Hal ini dapat memberikan investor dengan kesempatan untuk mendapatkan pengembalian investasi yang tinggi.

Transparansi

Cryptocurrency beroperasi pada blockchain publik, yang berarti bahwa semua transaksi dicatat dan dapat dilihat oleh siapa saja di jaringan. Ini memberikan transparansi dan akuntabilitas, yang dapat membantu mengurangi penipuan dan korupsi.

Secara keseluruhan, fungsi cryptocurrency adalah untuk menyediakan sistem transaksi dan investasi yang terdesentralisasi dan aman, dengan potensi untuk mengganggu sistem keuangan tradisional.

Jenis-Jenis Crypto

Ada ribuan cryptocurrency yang berbeda, tetapi beberapa jenis yang paling populer meliputi:

Bitcoin (BTC)

Cryptocurrency pertama dan paling terkenal, Bitcoin beroperasi pada jaringan terdesentralisasi dan dibuat pada tahun 2009 oleh orang atau kelompok yang tidak dikenal menggunakan nama Satoshi Nakamoto.

Ethereum (ETH)

Dibuat pada tahun 2015 oleh Vitalik Buterin, Ethereum adalah platform blockchain yang dapat diprogram yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi (dapps) dan kontrak cerdas.

Litecoin (LTC)

Diluncurkan pada tahun 2011 oleh Charlie Lee, Litecoin adalah cryptocurrency peer-to-peer yang menggunakan algoritma hashing yang berbeda dari Bitcoin dan bertujuan untuk memproses transaksi lebih cepat.

Ripple (XRP)

Dikembangkan oleh Ripple Labs, XRP adalah mata uang kripto yang dirancang untuk digunakan dalam pembayaran lintas batas dan pengiriman uang.

Bitcoin Cash (BCH)

Dibuat pada tahun 2017 sebagai garpu Bitcoin, Bitcoin Cash bertujuan untuk meningkatkan batas ukuran blok agar memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah.

Kekurangan Crypto

Cryptocurrency memiliki banyak keuntungan, namun ada juga beberapa kekurangan atau kerugian yang perlu dipertimbangkan, termasuk:

Penerimaan Terbatas

Meskipun cryptocurrency semakin diterima secara luas, mereka masih belum diterima seluas mata uang tradisional. Ini dapat membatasi kegunaannya dan membuatnya kurang dapat diakses untuk transaksi sehari-hari.

Kompleksitas Teknis

Cryptocurrency dan teknologi blockchain yang mendasarinya bisa rumit dan sulit dipahami, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan pemrograman komputer atau kriptografi.

Dampak Lingkungan

Penambangan Cryptocurrency membutuhkan energi dalam jumlah besar, yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan cryptocurrency dan dampaknya terhadap perubahan iklim.

Kesimpulannya, walaupun cryptocurrency menawarkan banyak keuntungan, mereka juga memiliki beberapa kerugian signifikan yang harus diperhitungkan saat mempertimbangkan penggunaan atau investasinya.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Crypto, semoga bermanfaat.

GetPlus Gaet Mil.k Hadirkan Fitur Penukaran Poin Reward dengan Koin Kripto

Startup penyedia platfrom loyalitas GetPlus mengumumkan kemitraan dengan startup sejenis asal Korea Selatan Mil.k. Realisasi dari kemitraan tersebut adalah menghadirkan fitur penukaran poin GetPlus menjadi koin token kripto Milk (MLK).

“Misi kita adalah bantu industri ritel dengan coalition loyalty. User dapat earn point dari banyak kategori everyday shopping yang sudah bermitra dengan kami. Hadirnya Mil.k tentunya memberikan tambahan value proposition bagi konsumer dalam menikmati poin rewards,” ucap COO GetPlus Adrian Hoon dalam konferensi pers, Senin (13/3).

Kehadiran inovasi ini diharapkan membuka peluang baru dan manfaat yang lebih besar bagi pengguna GetPlus, lantaran platform Mil.k bermitra dengan berbagai perusahaan internasional untuk menyediakan penukaran dari berbagai penyedia layanan gaya hidup.

Di antaranya, AirAsia global, pusat perbelanjaan Megabox Shinsegae Duty Free, OTA Yanolja, convenience store CU, e-commerce INTERPARK dan lainnya. Tak hanya itu, koin MLK dapat diperdagangkan di bursa kripto internasional, seperti Gate.io, Kucoin, Huobi Global, Upbit, Bithumb, dan Coinone.

CEO Mil.k Cho Jung Min menyampaikan kemitraan dengan GetPlus sekaligus menandai ekspansi ke Indonesia, diikuti tiga negara lainnya di Asia Tenggara yang sudah diincar sepanjang tahun ini, yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura.

“Saya sangat percaya bahwa layanan penukaran poin dengan GetPlus akan menghasilkan sinergi yang baik untuk memberikan manfaat dan nilai eksklusif kepada pengguna global. Tim Mil.k akan berusaha untuk memberikan pengalaman penukaran poin yang terbaik kepada pengguna di Indonesia,” ucap Cho.

Sebagai catatan, Mil.k adalah startup sejenis GetPlus yang memanfaatkan teknologi blockchain dan mengintegrasikan dengan berbagai perusahaan jasa, seperti industri perjalanan, rekreasi, mode, budaya, dan gaya hidup lainnya.

Proposisi yang ditawarkan berbeda dengan kebanyakan karena dalam ekosistem Mil.k memungkinkan pengguna mengonversi poin loyalitas menjadi token MLK, yang kemudian dapat ditebus dengan membeli dari mitra mana pun (atau menjual dengan imbalan uang tunai). Tak hanya kemudahan saat redeem token MLK, dalam pertukaran menjadi mileage dapat dibeli dengan harga lebih rendah dari nilai sebenarnya menggunakan token MLK.

Menurut Cho, meski di negara asalnya solusi Mil.k sudah lengkap, namun untuk tahap awal kehadirannya di Indonesia akan memfokuskan pada solusi penukaran poin rewards. Tak menutup kemungkinan untuk memperluas ke solusi lainnya, seperti token MLK yang bisa diperjual-belikan di bursa kripto lokal.

Meskipun kemitraan GetPlus dan Mil.k diumumkan hari ini, namun fiturnya sendiri rencananya baru bisa dinikmati pada Juni 2023 mendatang. Cho juga memastikan perusahaan akan berupaya perbanyak kemitraan dengan perusahaan global lainnya demi meningkatkan benefit bagi pengguna terlepas di mana pun mereka berada. Disebutkan pengguna Mil.k tembus di angka 1,3 juta orang.

Perkembangan GetPlus

Hoon menambahkan, “GetPlus akan terus menambahkan lebih banyak partner seperti bank digital, fintech, asuransi, dan mata uang kripto lainnya untuk memberikan kesempatan lebih besar dan luas untuk pengguna mendapatkan dan menukarkan poin GetPlus.”

Hoon menargetkan sepanjang tahun ini perusahaan dapat tumbuh 50% dari jumlah transaksi dan 80% untuk jumlah pengguna. Adapun untuk jumlah pengguna diklaim telah mencapai lebih dari 600 ribu orang dan 250 merchant online dan offline yang tersebar di Jakarta dan Surabaya.

GetPlus sendiri merupakan program loyalitas dari berbagai brand yang difokuskan untuk memberikan keuntungan bagi pengguna dari aktivitas belanja sehari-hari. Pengguna dapat memperoleh poin reward setiap hari hanya dengan memindai struk belanja ke aplikasi GetPlus dan setelah itu dapat menukar poin ke berbagai opsi, seperti produk, jasa layanan, dan e-voucher.

Pengguna dapat menukarkan poin mereka menjadi miles AirAsia, miles Singapore Airlines atau menjadi saldo e-wallet DANA untuk berbelanja sehari-hari.

GetPlus menggunakan model coalition yang berbeda dengan program loyalitas yang ada sejauh ini, misalnya model single-brand (contoh: Starbucks Card) atau close-loop (contoh: MAP Club).

“Coalition dirancang untuk memberikan value berkelanjutan untuk merchant, konsumen, dan operator. Program ini membantu pedagang memperoleh pelanggan baru, mendorong retensi, dan meningkatkan pengeluaran belanja. Dengan catatan itu, kami percaya GetPlus memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Indonesia,” terang Hoon dalam wawancara bersama DailySocial.id beberapa waktu lalu.

Application Information Will Show Up Here

Cryptocurrency: Definisi, Karakteristik, Fungsi, Jenis, Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Sejak 2013, cryptocurrency telah menarik perhatian komunitas global. Ini karena banyak media yang mulai meliput mata uang digital ini. Keberadaan cryptocurrency tentunya menawarkan banyak keuntungan dan kerugian dari banyak sisi.

Cryptocurrency adalah istilah yang banyak didengar dalam beberapa tahun terakhir. Tapi tahukah kamu apa itu cryptocurrency? Mari cari tahu lebih lanjut.

Apa Itu Cryptocurrency?

Sederhananya, cryptocurrency adalah mata uang digital. Mata uang ini tidak tersedia dalam bentuk fisik seperti koin atau uang tunai yang digunakan di seluruh dunia.

Dalam cryptocurrency, semuanya benar-benar virtual. Namun, mata uang digital ini memiliki nilai yang cukup tinggi.

Itu juga dapat disimpan dalam dompet digital di smartphone atau perangkat komputasi lainnya. Selain itu, pemegang cryptocurrency juga dapat menggunakan mata uang digital untuk transaksi jual beli.

Karakteristik Cryptocurrency

Adapun, BitDegree menjelaskan pentingnya cryptocurrency dalam hal karakteristik dan kegunaannya sebagai berikut:

Digital, dimana cryptocurrency didefinisikan sebagai mata uang digital, artinya hanya berlaku di komputer. Cryptocurrency tidak ada dalam bentuk fisik yang biasa kita gunakan

Peer-to-peer, menjelaskan bahwa cryptocurrency digunakan untuk transaksi online orang-ke-orang

• Global, karena cryptocurrency serupa di setiap negara, transaksi dapat dilakukan secara bebas antar negara di seluruh dunia tanpa terpengaruh oleh nilai tukar.

Terenkripsi, setiap pengguna harus memiliki kodenya sendiri untuk memperdagangkan mata uang kripto. Saat transaksi sedang berlangsung, pengguna tidak dapat melihat siapa yang melakukan transaksi. Selain itu, nama asli tidak muncul di setiap toko cryptocurrency. Selain itu, tidak ada aturan tentang siapa yang dapat menggunakan cryptocurrency dan untuk apa ia dapat digunakan.

Terdesentralisasi, biasanya selalu melibatkan pihak yang menjadi perantara setiap transaksi, misalnya bank. Namun, tidak ada bank atau pihak seperti itu dalam cryptocurrency. Setiap orang bertanggung jawab atas uangnya sendiri.

Truthless, saat kamu menggunakan cryptocurrency, kamu tidak perlu mempercayai siapa pun di sistem. Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa cryptocurrency adalah mata uang digital yang dapat digunakan untuk transaksi antar pengguna tanpa melibatkan pihak ketiga. Selain menggunakan cryptocurrency sebagai alat transaksi, banyak juga pengguna yang menggunakan cryptocurrency sebagai alat investasi.

Fungsi Cryptocurrency

1. Membeli barang atau jasa

Saat ini banyak toko yang mulai menggunakan cryptocurrency sebagai alat pembayaran, termasuk dua perusahaan terkenal seperti Overstock dan Newegg.

Kamu juga dapat menggunakan cryptocurrency di banyak restoran, penerbangan, hotel, aplikasi, dan bar. Mengutip Cointelegraph, ada juga universitas yang juga mengadopsi cryptocurrency. Namun, sebagian besar bisnis baru menerima bitcoin.

2. Investasi

Fungsi cryptocurrency lainnya adalah berinvestasi. Di awal popularitas cryptocurrency, harganya terus meningkat tajam. Tak heran jika banyak orang yang “mendadak kaya” setelah berinvestasi di cryptocurrency.

Cryptocurrency memiliki prinsip yang kurang lebih sama dengan prinsip ekonomi, yaitu. harga naik ketika ada banyak permintaan. Semakin banyak orang berinvestasi dalam cryptocurrency, semakin tinggi harganya. Namun belakangan ini, kenaikan harga mata uang digital ini tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Ini mungkin karena berinvestasi dalam cryptocurrency adalah kategori risiko tinggi.

3. Mining

Mining atau ekstraksi penting dalam cryptocurrency. Pada dasarnya, pengguna cryptocurrency mendapatkan validasi dengan memecahkan teka-teki kriptografi yang rumit dan menyimpannya di blockchain. Teka-teki ini dapat dipecahkan dengan cara mining. Semakin tinggi daya komputasi pengguna, semakin besar kemungkinan dia bisa menyelesaikannya. Jika kamu berhasil memecahkan teka-teki, kamu akan diberi hadiah berupa biaya transaksi.

Jenis-jenis Cryptocurrency

Diketahui ada lebih dari 2.200 jenis cryptocurrency yang diperdagangkan secara publik. Ini menunjukkan bahwa ada begitu banyak cryptocurrency yang mendapatkan kepercayaan publik. Jenis cryptocurrency berikut ini biasanya diperdagangkan:

1. Bitcoin

Bitcoin adalah jenis cryptocurrency pertama yang masih sangat populer hingga saat ini. Mata uang kripto jenis ini pertama kali muncul pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Tidak ada yang tahu asal usul penyebutan tersebut.

Pada November 2019, lebih dari 18 juta bitcoin diperdagangkan dengan total nilai pasar sekitar $146 miliar. Mengutip Investopedia, sejauh ini 68% cryptocurrency adalah bitcoin.

2. Litecoin

Litecoin adalah jenis cryptocurrency yang ada pada awal adopsi mata uang digital. Jenis cryptocurrency ini muncul pada tahun 2011 sebagai mata uang digital peer-to-peer (P2P) yang membuat blok baru untuk membentuk blockchain lebih cepat. Oleh karena itu, Litecoin memungkinkan pengguna melakukan transaksi lebih cepat tanpa memerlukan sistem komputasi yang kuat.

3. Dogecoin

Dogecoin adalah turunan dari Litecoin yang muncul pada Desember 2013. Seperti namanya, Dogecoin adalah mata uang kripto dengan maskot anjing Shiba Inu. Jenis ini dikenal sebagai cryptocurrency paling ramah karena komunitasnya selalu melakukan amal, donasi, dan kegiatan positif lainnya. Dogecoin memiliki nilai yang jauh lebih rendah daripada Bitcoin. Maka jangan heran jika cryptocurrency jenis ini biasa digunakan untuk hadiah, transaksi kecil dan tip.

4. BitcoinCash

Diluncurkan pada Agustus 2017, ini sudah menjadi salah satu dari lima cryptocurrency teratas. Jenis ini juga diperkenalkan karena beberapa pengguna Bitcoin tidak setuju dengan aturan yang diterapkan. Kelompok pengguna ini berpisah dan membentuk mata uang digital mereka sendiri yang disebut BitcoinCash. Kelompok tersebut juga melakukan berbagai improvisasi yang menurut mereka lebih baik daripada cryptocurrency pertama.

5. Feathercoin

Merupakan jenis cryptocurrency open source. Jenis ini dibuat pada April 2013 oleh Peter Bushnell, seorang petugas IT di Brasenose College, University of Oxford. Koin bulu ini mirip dengan Litecoin dan dilisensikan di bawah lisensi MIT/X11.

Kelebihan dan Kekurangan Cryptocurrency

Kelebihan

• Universal

Seluruh dunia dapat menggunakan cryptocurrency. Namun, tidak semua orang memenuhi persyaratan untuk mendaftar sebagai nasabah bank. Oleh karena itu, cryptocurrency dianggap universal karena tidak ada syarat untuk menjadi pengguna.

• Cepat

Transaksi pembayaran dengan cryptocurrency cukup cepat dibandingkan dengan transaksi bank. Transfer bank internasional biasanya dapat memakan waktu lebih dari satu hari.

Pada saat yang sama, perdagangan bitcoin hanya membutuhkan waktu beberapa menit hingga satu jam.

• Transparansi

Setiap pengguna cryptocurrency dapat melihat semua transaksi yang dilakukan. Namun tentunya kamu tidak tahu siapa yang melakukan transaksi tersebut, karena hanya berupa nomor tanpa identitas.

• Kontrol pribadi

Setiap pengguna bertanggung jawab atas uang mereka sendiri.

Kekurangan

• Celah bagi kejahatan

Tidak ada yang tahu siapa di balik sebuah kode cryptocurrency. Itulah sebabnya banyak orang menggunakan cryptocurrency untuk tujuan kriminal. Kamu dapat memperdagangkan barang legal atau ilegal dengan mata uang digital ini tanpa terlacak.

• Sekali lupa password, semua uang bisa hilang

Karena cryptocurrency menggunakan sistem kata sandi tanpa ada yang memeriksanya, jika kamu lupa kata sandinya, kamu berisiko kehilangan semua dana di akun Anda.

• Banyak yang masih menganggapnya ilegal

Banyak negara yang masih menganggap cryptocurrency ilegal dan tidak sah untuk transaksi jual beli di negaranya.

Demikian penjelasan kamu tentang apa itu cryptocurrency, mulai dari definisi, jenis-jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya. Semoga jadi pertimbangan mu untuk memilih mata uang ini, ya.

Akademi Crypto Hadirkan Platform Edukasi Investor Kripto Pemula

Aset kripto kini semakin diminati sebagai salah satu instrumen investasi yang cukup digandrungi di Indonesia. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia sebanyak 16,55 juta pada November 2022. Dari jumlah tersebut, 48% diantaranya berasal dari kalangan muda dengan rentang usia 18-35 tahun.

Melihat pertumbuhan besar serta regulasi yang mulai tertata, aset kripto diproyeksikan menjadi sektor investasi yang menjanjikan di masa depan. Hal ini  menginspirasi pengusaha sekaligus investor muda Indonesia Timothy Ronald untuk membuat platform edukasi bernama Akademi Crypto.

Platform ini dirancang bagi pemula yang ingin mengetahui sekaligus memperdalam pemahaman terkait dunia kripto, mulai dari pengetahuan mengenai blockchain sebagai dasar pengembangan aset kripto, serta ragam produk turunannya, seperti decentralized finance (DeFi), metaverse, dan NFT.

Akademi Crypto menawarkan dua layanan utama yang bersumber langsung dari para pengajar dan praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Pertama, layanan berbentuk lebih dari 24 modul yang mengupas tuntas sejarah hingga perkembangan cryptocurrency. Modul tersebut tersedia untuk dipelajari kapan saja sesuai level pemahaman pengguna.

Selanjutnya, layanan komunitas yang dapat digunakan pengguna untuk berbagi insight dan berinteraksi langsung dengan para pengajar. Di Akademi Crypto, para pengajar hadir dengan identitas ‘Profesor’ sesuai dengan prinsip anonimitas yang berlaku. Mereka adalah expert di bidangnya, seperti blockchain security engineer di institusi ternama, peneliti di bidang blockchain, hingga akademisi di universitas papan atas.

Bagi para investor pemula yang tertarik dan ingin mempelajari lebih dalam dunia aset kripto, platform ini segera dapat diakses mulai bulan Januari 2023 dengan sistem berlangganan. Platform mematok harga khusus untuk pengguna yang ingin berlangganan di bulan peluncurannya, yaitu Rp233 ribu per bulan.

Founder & CEO Akademi Crypto Timothy Ronald mengungkapkan, “melalui platform dan ragam modul yang telah disiapkan, kami berharap bisa mendongkrak jumlah masyarakat yang ingin berinvestasi khususnya pada aset kripto. Ke depannya, kami ingin terus menghadirkan layanan yang relevan untuk generasi muda yang memiliki semangat belajar investasi aset kripto.”

Pasar aset kripto di Indonesia

Dalam laporan terbaru yag dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Indonesia Crypto Network (ICN) bertajuk “Indonesia Crypto Outlook Report 2022“, disebutkan bahwa industri blockchain dan kripto di Indonesia tumbuh secara eksponensial selama enam tahun terakhir. Transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp279,8 triliun pada periode Januari-Oktober 2022.

Pemerintah juga semakin menunjukkan dukungannya pada pengembangan industri ini. Di awal 2023, Bappebti telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) untuk mengoptimalkan pengembangan, pemberdayaan, dan pengawasan ekosistem penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Indonesia.

Selama 2022, Bappebti tercatat memberikan perizinan berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto kepada 25 perusahaan untuk dapat melakukan perdagangan di pasar fisik aset kripto. Bappebti juga telah menetapkan jenis aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto sebanyak 383 jenis. Dari jumlah tersebut, sepuluh aset kripto di antaranya merupakan koin lokal.

Salah satu yang teranyar adalah platform wealthtech Ajaib yang mulai menawarkan investasi aset kripto. Solusi ini hadir di bawah unit usaha Ajaib Group, dengan badan hukum PT Kagum Teknologi Indonesia. Fitur Ajaib Kripto ini disebut akan segera diistribusikan secara bertahap ke pengguna Ajaib. Dengan fitur ini, untuk pertama kalinya investor Indonesia dapat berinvestasi di aset kripto, saham, dan reksa dana dalam satu aplikasi.

Selain Ajaib, platform wealthtech Stockbit terus memperkaya portofolio produk investasinya dan masuk ke investasi aset kripto melalui aplikasi terpisah “Stockbit Crypto”. Pemain yang sudah lebih dulu menawarkan platform investasi aset kripto lainnya termasuk Pintu, Zipmex, Indodax, juga Tokocrypto yang belum lama ini telah diakuisisi oleh Binance.

Bursa Kripto Indonesia Ditarget Terealisasi di 2023

Rencana pemerintah untuk meluncurkan bursa perdagangan aset kripto tahun lalu tidak terealisasi. Namun, sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memastikan realisasinya akan terwujud pada 2023.

Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan bahwa pendirian bursa kripto akan terjadi tahun ini sebelum wewenang penyelenggaraan industri kripto dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini, perdagangan aset kripto masih berjalan di bawah pengawasan Bappebti.

Disampaikan dalam virtual outlook Bappebti 2023 (04/1), Didid mengungkapkan transisi wewenang ini dilakukan sebagai bagian dari reformasi sektor keuangan yang lebih luas. Salah satunya adalah pengambilalihan wewenang atas penyelenggaraan aset kripto selama dua tahun ke depan. Dalam periode tersebut, bursa kripto sudah harus terbentuk.

Bursa kripto akan menjadi platform terbuka bagi para pemangku kepentingan terkait dengan mengutamakan perlindungan konsumen secara komprehensif dan menciptakan ekosistem kripto yang aman.

Per Oktober 2022, Indonesia telah memiliki sebanyak 16,4 juta investor kripto, melampaui investor pasar modal 9,98 juta. Terdapat 383 aset kripto dan 10 koin lokal yang diperdagangkan di Indonesia, sedangkan 151 aset dan 10 koin saat ini tengah sedang dalam peninjauan Bappebti.

Adapun, transaksi perdagangan kripto pada periode Januari-Oktober 2022 anjlok 61% menjadi Rp279,8 triliun dari Rp717,99 triliun pada periode sama tahun lalu. Merosotnya volume transaksi kripto utamanya disebabkan oleh efek domino krisis makroekonomi global.

Pengembangan terlambat

Pada kesempatan sama, Didid juga mengungkap alasan peluncuran bursa kripto mandek tahun lalu, yakni kesulitan mencari branch marking yang memiliki bursa kripto sesuai dengan pasar Indonesia. Hal ini membuat pengembangan ekosistem terlambat. Pihaknya ingin memastikan dapat membangun ekosistem perdagangan kripto dengan baik

“Saat ini, hanya ada perdagangan fisik dan pelanggan saja. Ketika ada masalah pada keduanya, ini menjadi tanggung jawab Bappebti dan risiko itu tidak bisa dibagi dengan lainnya. Padahal, bursa, kliring, dan kustodian yang dibangun akan saling berbagi risiko tersebut,” paparnya seperti dikutip dari Investor.id.

Pemerintah Indonesia telah memberi dukungan terhadap pengembangan industri kripto di Tanah Air. Dalam laporan “Indonesia Crypto Outlook Report 2022“, langkah pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan Central Bank Digital Currency (CBDC) menjadi salah satu sorotan utama tahun lalu.

Rencana ini ditandai melalui penerbitan white paper Proyek Garuda sebagai langkah pengembangan Rupiah Digital. Terlepas dari perkembangannya, BI tetap memastikan bahwa Rupiah Digital akan menjadi satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.

Diakuisisi Binance, Tokocrypto Lakukan Restrukturisasi Menyeluruh

Platform perdagangan aset kripto Tokocrypto kembali mengumumkan perubahan signifikan di dalam organisasi menyusul aksi penambahan kepemilikan oleh Binance selaku pemegang saham mayoritas perusahaan.

Tokocrypto melakukan pemangkasan karyawan (layoff) jilid kedua dengan penyesuaian hingga 58%. Di luar exchange, kegiatan unit usaha lainnya akan ditunda sementara waktu sampai nanti diselaraskan dengan rencana bisnis Tokocrypto di 2023.

Restrukturisasi organisasi

Binance resmi menambah kepemilikan porsi saham secara bertahap hingga hampir 100%. Dalam keterangan resminya, kesepakatan tersebut telah diputuskan kedua belah pihak kala Binance pertama kali menyuntik investasi ke Tokocrypto pada 2020 dengan nominal yang dirahasiakan.

Sebelumnya, CoinDesk Indonesia bilang Binance resmi mencaplok salah satu platform perdagangan aset kripto terbesar di Indonesia tersebut. Namun, Founder Binance Changpeng Zao (CZ) menanggapinya kalau Binance adalah pemegang saham mayoritas di Tokocrypto sejak awal. “[Binance] just injected more cash and increased our shareholding a bit,” tutur CZ lewat cuitannya.

Keputusan ini berdampak terhadap perubahan dan perampingan struktur organisasi agar dapat memenuhi aturan terbaru Bappebti. Alhasil, Founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai akan mundur dari posisinya dan menyerahkan bangku kepemimpinan kepada Yudhono Rawis selaku CEO Interim. Kai akan mendukung perusahaan dengan posisi barunya sebagai Dewan Komisaris.

Kemudian, Tokocrypto kembali memangkas jumlah karyawannya agar dapat fokus meningkatkan kinerja dan mengelola biaya operasional dengan situasi pasar yang sedang bergejolak ini. Sebelumnya, Tokocrypto telah melakukan layoff terhadap 45 pegawai dari total 227 karyawan pada September lalu.

“Keputusan ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. Kami memutuskan bahwa langkah terbaik untuk Tokocrypto ke depan adalah memanfaatkan kemampuan Binance untuk membangun platform perdagangan fisik aset kripto yang berkelanjutan,” ujar Pang Xue Kai dalam keterangan resminya.

Namun, perusahaan memastikan tidak akan ada perubahan nama Tokocrypto, dan kedua perusahaan akan tetap beroperasi secara independen. “Tokocrypto hadir dari gagasan kami lebih dari empat tahun lalu, dan saya sangat bangga melihat setiap pertumbuhan, pencapaian, dan kontribusi yang telah dibuat perusahaan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia,” tambah Kai.

Adapun, karyawan yang terdampak akan diberikan hak sesuai dengan aturan pemerintah dan mendapatkan rekomendasi pekerjaan ke perusahaan Web3 atau blockchain lain yang menjadi mitra Tokocrypto. Salah satunya adalah Binance.

CEO Interim Tokocrypto Yudhono Rawis menambahkan, “sangat disayangkan, kami harus melakukan perampingan perusahaan untuk memastikan kami tetap dalam posisi yang baik untuk menghadapi kondisi ekonomi makro yang tidak pasti. Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada karyawan yang terkena dampak.”

Resmi hadir sejak 2018, Tokocrypto tercatat sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi di Bappebti. Perusahaan menerima pendanaan dari QCP Capital, perusahaan perdagangan aset digital dan investasi yang berbasis di Singapura. Di 2019, pihaknya meluncurkan Toko Launchpad untuk menjembatani proyek blockchain melalui Initial Exchange Offering (IEO).

Pasar kripto

Langkah ini dinilai akan mendukung pertumbuhan sektor Web3 di Indonesia di mana keduanya akan terus menciptakan lingkungan kripto yang patuh dan bertanggung jawab. Selain itu, Binance akan terus mendukung Tokocrypto untuk menjalin komunikasi erat dengan regulator di Indonesia untuk memastikan seluruh aktivitasnya taat aturan.

Bagi perusahaan, minat masyarakat terhadap investasi digital akan menjadi wadah yang tepat untuk mengadopsi produk/layanan Web3 dan menyediakan tempat uji coba untuk memperluas kemampuan blockchain lebih lanjut di Indonesia.

Berdasarkan laporan terbaru “Indonesia Crypto Outlook 2022” yang dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dan Indonesia Crypto Network (ICN), pasar kripto telah tumbuh eksponensial sejak enam tahun terakhir. Penetrasi digital memicu pertumbuhan ekosistem blockchain dan kripto di Indonesia.

Saat ini, penetrasi internet mencapai 77% atau sebanyak 271 orang terhubung jaringan. Menariknya, laporan ini mengungkap jumlah investor kripto di Indonesia per Oktober 2022 sebanyak 16,4 juta orang, melampaui investor pasar modal yang sebesar 9,98 juta orang.

Namun, sepanjang periode Januari-Oktober 2022, transaksi kripto di Indonesia merosot hingga 61% atau menjadi Rp279,8 triliun dari periode sama tahun lalu yang menembus angka Rp717,99 triliun.

Mengutip Liputan6.comKetua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda menilai penurunan volume transaksi kripto di Indonesia terjadi karena efek domino krisis makroekonomi global. Pasar lesu akibat kebijakan moneter Amerika Serikat (AS),

“Guncangan sistem keuangan global bisa memberikan efek cukup besar bagi pasar kripto. Guncangan tersebut adalah situasi makroekonomi yang goyah akibat resesi dan geopolitik yang memanas. Hal ini bisa membuat situasi crypto winter bisa terjadi.” Tuturnya.

Application Information Will Show Up Here

Crypto Outlook 2022: Transaksi Kripto di Indonesia Merosot

Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Indonesia Crypto Network (ICN) baru saja merilis “Indonesia Crypto Outlook Report 2022” yang menyoroti perkembangan industri blockchain dan kripto tanah air di sepanjang tahun ini.

“Lanskap ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara komprehensif tentang ekosistem industri blockchain dan aset kripto di Indonesia,” tutur Chairwoman ABI Asih Karnengsih.

Laporan ini menyebut bahwa industri blockchain dan kripto di Indonesia tumbuh secara eksponensial selama enam tahun terakhir. Pertumbuhan ini turut didukung oleh peningkatan penetrasi internet, saat ini telah mencapai 77% atau sebanyak 210 juta pengguna.

Per Oktober 2022, jumlah investor kripto di Tanah Air tercatat sebanyak 16,4 juta orang, melampaui investor pasar modal yang sebesar 9,98 juta orang. Namun, sepanjang periode Januari-Oktober 2022, transaksi kripto di Indonesia merosot hingga 61% atau menjadi Rp279,8 triliun dari periode sama tahun lalu yang menembus angka Rp717,99 triliun.

Dirinci berdasarkan jenisnya, data Indodax mencatat Bitcoin sebagai aset dengan transaksi tertinggi selama tiga tahun berturut-turut dari 2018-2020. Di 2021, Dogecoin mengambil alih posisi teratas dengan total transaksi sebesar Rp40,8 triliun. Kemudian per Agustus 2022, Theter mengambil transaksi terbesar dengan Rp18,4 triliun.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, saat ini tercatat 569 perusahaan atau startup terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain” dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014.

Adapun, lanskap ekosistem blockchain dan kripto Indonesia dipetakan menjadi 12 kategori dari sebanyak 383 proyek kripto; masih didominasi oleh platform Blockchain (90), Decentralize Finance (84), dan transaction-based (59).

Sebelumnya, dilansir dari Liputan6.comKetua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda menilai penurunan volume transaksi kripto di Indonesia terjadi karena efek domino krisis makroekonomi global. Pasar lesu akibat kebijakan moneter Amerika Serikat (AS),

“Guncangan sistem keuangan global bisa memberikan efek cukup besar bagi pasar kripto. Guncangan tersebut adalah situasi makroekonomi yang goyah akibat resesi dan geopolitik yang memanas. Hal ini bisa membuat situasi crypto winter bisa terjadi,” tuturnya.

Kebijakan kripto

Tahun ini juga menjadi tahun ramainya kebijakan yang dicetuskan pemerintah demi memperketat regulasi industri kripto di Indonesia. Laporan ini mencatat sejumlah kebijakan baru yang muncul, seperti pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada transaksi pembelian aset kripto yang berlaku sejak per 1 Mei 2022.

Pemerintah akan mengenakan PPh dan PPN dikenakan dengan tarif final masing-masing sebesar 0,1% dan 0,11% untuk pedagang terdaftar, serta masing-masing 0,2% dan 0,22% untuk pedagang yang belum terdaftar. Adapun, total pendapatan pajak dari aset kripto per Oktober 2022 mencapai Rp191,1 juta.

Kemudian, Bappebti menerbitkan perubahan atas Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka dari Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

Laporan ini juga menyoroti langkah Bank Indonesia untuk mengeksplorasi pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau Rupiah Digital melalui Proyek Garuda. Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) menerbitkan white paper Rupiah Digital atas restu Presiden Joko Widodo pada November lalu.

“Pengembangan Rupiah Digital akan menjadi satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.” Tutur Gubernur Bank Indonesia Perry Warijiyo seperti dikutip dari Detik.com.

KunciCoin Fokus Membangun Ekosistem Blockchain Lokal

PT. Famindo Kunci Sukses melalui KunciCoin mengembangkan teknologi blockchain generasi berikutnya untuk mendukung penerapan di berbagai industri, seperti NFT marketplace, Metaverse, Decentralize Finance (DeFi), dan pasar retail.

KunciCoin didirikan oleh Julius Agus Salim yang juga merangkap sebagai CEO, dan Joko Crypto. KunciCoin menawarkan beragam utilitas dan kolaborasi yang meliputi Funesia, DoyanRebahan.com, KunciComedy, Artotelegroup, OMNIVR, Yukk, KunciGames, dan I-Crypto Mining.

Kepada DailySocial.id, Co-founder KunciCoin Joko Crypto menyampaikan rencana bisnisnya, termasuk peluncuran KunciPlay yang merupakan platform musik streaming berbasis NFT pertama di Indonesia.

Memperkuat kualitas proyek kripto

KunciCoin diluncurkan pada 2021 karena alasan jenuh dengan kualitas proyek kripto lokal di Indonesia. Banyak proyek yang tidak memiliki rencana jelas, dan visinya hanya sekadar berfokus pada keuntungan. Untuk itu, KunciCoin dibuat berdasarkan produk dan proyek yang terencana dan dapat dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari. Menurut Joko, Indonesia punya kesempatan menyusul pemain blockchain atau proyek kripto global lain.

Cara kerjanya terdiri dari koin dan token. Koin menggunakan blockchain sendiri, seperti BNB, Ethereum, Solana, atau Polygon. Sementara, token menggunakan teknologi blockchain yang sudah ada. Saat ini, KunciCoin baru tersedia dalam token yang berdiri di atas blockchain BNB. Namun, KunciCoin sedang mengembangkan blockchain sendiri berbasis Solana.

“Strategi monetisasi dan model bisnis kami adalah membangun proyek dan produk dari aset kami sendiri, yaitu KunciCoin. Aset kripto tidak harus selalu di-trade sehari, tetapi bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti yang telah dimanfaatkan beberapa negara,” ujarnya.

KunciCoin juga telah meluncurkan aplikasi Qoinpay untuk mengutilisasi aset kripto serta KunciPlay yang merupakan aplikasi streaming musik berbasis blockchain NFT pertama di Indonesia.

Dengan teknologi blockchain, KunciPlay menawarkan transparansi kepada pengguna dalam memberikan kejelasan terkait royalti musik kepada musisi, pengguna, dan perusahaan. Selain itu, para pengguna bisa mendapatkan royalti dari kepemilikan karya yang mereka beli. Ini disebut sebagai salah satu kelebihan KunciPlay dibandingkan platform streaming musik yang ada.

“Kami bekerja sama dengan beberapa crypto exchanger lokal dan luar negerti, seperti Indodax dan Bybit. Kami juga menggandeng mitra strategis dari para komunitas karena proyek kripto yang bereputasi baik memiliki ikatan kuat dan dapat membuatnya bertahan,” ujarnya.

Tahun depan, perusahaan akan meluncurkan payment atau utilization token untuk mengintegrasikan semua produk yang ada. Seluruh produk yang diluncurkan akan diintegrasikan dengan aset kripto KunciCoin.

KunciPlay untuk memperluas ekosistem

KunciPlay diklaim sebagai platform pertama di Indonesia dalam ekosistem blockchain dan Web3. Setiap karya cipta para musisi yang tercantum dan ter-listing di KunciPlay menjadi produk Non-Fungible Token (NFT), baik dalam format audio maupun video.

Pemanfaatan teknologi blockchain dalam layanan KunciPlay menjadi strategi untuk memperkenalkan dan menjembatani sistem Web2 yang saat ini digunakan di banyak platform digital yang sudah ada, dan siap bertransisi ke arah Web3.

Pada perilisan perdana KunciPlay, sudah tercantum beberapa karya lagu dari para musisi terkemuka, seperti Ifan Seventeen, Ariel Nidji, dan David Noah. Ke depannya, KunciPlay akan memperbanyak kerja sama dengan para musisi untuk memberikan pilihan kepada pengguna atas musisi dan lagu favorit mereka.

Pihaknya berharap inovasi ini dapat memberikan rasa adil dan kepastian kepada para musisi mengingat semua aktivitas platform tercatat di blockchain. Setiap musisi akan mendapatkan royalti dari setiap lagu yang diputar atau dimainkan oleh setiap pengguna atau individu di platform tersebut.

Pada KunciPlay perilisan perdana akan tersemat fitur Music Subscription atau Berlangganan Musik yang memungkinkan pengguna untuk belangganan di KunciPlay untuk dapat mendengarkan musik secara lengkap dan utuh. Ke depannya KunciPlay akan menyertakan fitur Video on Demand, Integrated NFT KunciNFT, Live Streaming, dan masih banyak lagi.

“Dari riset yang dilakukan, ada masalah keterbukaan dan kejelasan royalti yang selama ini dihadapi oleh para musisi. Maka itu, KunciPlay memanfaatkan teknologi blockchain dan NFT untuk memberikan keterbukaan, kejelasan, dan keadilan royalti bagi teman-teman musisi. KunciPlay kelak juga akan terintegrasi dengan seluruh ekosistem KunciCoin.”

Application Information Will Show Up Here

CZ: Daripada Berspekulasi, Mari Berdiskusi Penerapan dan Regulasi Kripto

Wakil Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Aldi Haryopratomo bertatap muka dan berbincang dengan Founder & CEO Binance Changpeng Zhao (CZ), pada forum dialog resmi B20 yang juga bagian dari perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11).

Dalam perbincangannya, CZ menyinggung banyak hal terkait industri kripto, dari topik dasar mengenai use case, masa depan, hingga situasi panas yang muncul pasca-pengajuan kebangkrutan bursa kripto global FTX baru-baru ini.

Aldi merangkum beberapa sari penting dari dialognya bersama CZ sebagaimana disampaikan dalam laman Medium pribadinya.

Internet dulu adalah teknologi baru untuk transfer informasi, kripto saat ini adalah teknologi baru untuk transfer nilai

Menurut CZ, sebagian besar masih mengasosiasikan kripto sebagai produk spekulatif yang sekalinya bisa terbang tinggi atau justru runtuh. Namun, [kripto] adalah cara berbeda dan baru untuk mentransfer sebuah nilai.

“Internet hanya lah sebuah teknologi baru untuk mentransfer informasi. Itu saja, hanya layanan data yang berjalan melalui kabel atau udara. Namun, berkat itu, kita dapat membangun seluruh industri. Ekonomi baru. Dunia virtual.”

Kripto punya banyak use case dan peluang model bisnis baru

Jika teknologi [dulu] berkaitan dengan informasi, teknologi baru yang ada saat ini [kripto] berkaitan dengan uang. Dampaknya akan sangat besar. Teknologi, dalam menciptakan bentuk lebih baik dari uang, akan menghasilkan bentuk lebih baik dari industri fintech dan keuangan, yang mana akan menjadi pilar dari setiap sektor lainnya.

[Kripto] menjadi bentuk investasi asing paling direct. Setiap pemimpin yang ia ajak bicara, mau berinvestasi langsung. Namun, kenapa tidak membiarkan pengusaha menggalang dana menggunakan blockchain, seperti ICO dan model lainnya? Ada banyak use case kripto. Saat Covid-19 Delta menyerang tahun lalu, penggalangan dana global berjalan efektif, koin dapat dipindahkan secara instan. Hak cipta pada aset digital NFT juga sudah ada.

“Kita dapat membangun model bisnis baru yang akan mengubah cara melakukan penggalangan dana, pembayaran, dan berinvestasi. Sekarang kita bisa lakukan micropayment, kirim uang lintas negara, NFT, Metaverse. Semua itu akan terjadi, bahkan sudah, seperti penggalangan dana global lewat ICO.”

Namun, pada kasus seperti penggalangan dana untuk tujuan keamanan—meski teknologinya memungkinkan—diregulasi dan diawasi terlalu ketat. Di Amerika Serikat (AS), pemerintahnya menjalankan duck test untuk menentukan suatu hal berjalan aman atau tidak. Umpamanya pada security, jika bersuara atau berjalan seperti bebek, ya berarti aman.

Maka itu, perlu edukasi dan awareness terkait pemanfaatan kripto terlepas dari spekulasi yang disiarkan oleh media arus utama. Dengan begitu, publik dan regulator dapat mempertimbangkan aspek keuntungan dan kerugian.

Pelaku industri dan regulator perlu kerja sama melindungi konsumen

Secara kolektif, CZ menilai industri berperan melindungi konsumen sehingga dapat memproteksi semua orang. Jangan hanya meregulasi pihak yang punya peran saja, tetapi juga yang tidak sepenuhnya tanggung jawab mereka.

Sebagian besar regulator yang telah diajak bicara bilang kekhawatiran terbesar mereka adalah orang akan kehilangan minat karena berspekulasi dengan koin kripto. Robohnya FTX justru malah memvalidasi ketakutan tersebut. Ini menjadi “wake-up call” bagi regulator dan pelaku industri.

Melihat situasi yang terjadi akhir-akhir ini, pihaknya berupaya untuk mengumpulkan para pelaku industri untuk membentuk asosiasi di skala global. “Kita berada di industri baru. Kita melihat beberapa minggu terakhir, banyak hal gila terjadi. Butuh regulasi untuk menjalankan ini dengan cara stabil dan benar.”

Kripto tak berbatas tapi regulasinya terbatas, membuatnya sulit diatur

“Ada semacam kekuatan penyeimbang antara teknologi dan inovasi versus konsep tradisional tentang country border. Jika kamu berpikir tentang perbatasan negara, sebetulnya itu adalah konsep buatan manusia, bukan? Artinya, secara alamiah, perbatasan negara itu tidak pernah ada. Ibaratnya, sekelompok orang setuju bahwa ini batas yang menjadi perbatasan.”

Pada kasus FTX, mereka beroperasi di luar Bahama, tetapi mengambil deposit dari Singapura, AS, Eropa, dll. Artinya, orang dapat memindahkan uangnya ke luar perbatasan negara mereka. Sekarang, [crypto] exchange telah runtuh, pemerintah pasti bakal mencari cari untuk melindungi warganya dari kehancuran di masa depan.

Ia menilai, sebuah framework untuk mengatur cara kripto pada negara-negara G20 diperlukan. Pelaku industri perlu bertanggung jawab dan harus menghadapi upaya regulator dalam menuntut kejelasan.

Memungut pajak kripto rumit, tapi perlu. Pertanyaannya, bagaimana caranya?

“Dalam dunia kripto, hanya sedikit konsep tentang perbatasan negara. Jika Anda memungut pajak pada perusahaan, transaksi, kantor pusat, tren di negara terkait, ini akan memengaruhi transaksi setempat. Seluruh transaksi akan bergeser ke platform global di mana pajak yang akan dipungut sangat kecil.”

Dengan kata lain, pemerintah harus memberikan lisensi dengan mudah agar dapat memungut pajak pendapatan dengan layak. Ketika memberikan lisensi, pemerintah dapat meminta data. Jika tidak memberikan lisensi, platform bakal mencari cara lain, seperti beroperasi offshore. Sebaiknya, jangan kenakan pajak pada transaksi pengguna, melainkan pada perusahaannya.

CZ juga menyentil tentang keputusan pemerintah Indonesia untuk memungut pajak pada transaksi kripto. Menurutnya, aturan ini akan menambah gesekan baru yang berpotensi mendorong orang melarikan uangnya ke luar dari Indonesia. Justru itu hal yang ditakuti oleh Central Bank.

Namun di sisi lain, memungut pajak pendapatan membutuhkan kapabilitas yang justru belum dimiliki oleh sebagian besar otoritas pajak. IRS menerapkan rezim pajak global. Warga negara AS membayar pajak penghasilan di mana pun mereka tinggal. Pemerintah telah membangun infrastruktur, kapabilitas, dan alat untuk memantau warganya.

Masalahnya, banyak negara belum memiliki hal tersebut. Ini adalah pilihan sulit bagi regulator pajak.

Uang dan bakat mengalir ke negara yang paling banyak berinovasi

“Ketika kamu melakukan pencarian di Google, mengklik iklan di Twitter, itu dijalankan oleh perusahaan di AS. Tanpa batas. Ketika kamu mengklik iklan, pendapatan itu masuk ke AS atau negara lain, atau bisa jadi, perusahaan lokal tetapi melayani pengguna di seluruh dunia.”

Berbeda dengan dunia blockchain. Di era post-internet, skalanya jauh lebih global. Setiap orang di negaranya perlu mengembangkan talenta, disebut juga sebagai ekonomi Web3. Dengan begitu, mereka dapat melayani skala dunia. Semakin baik suatu negara, semakin baik [warga] negara menjalankannya, dan semakin banyak yang dapat mereka hasilkan.

Sama seperti teknologi baru lain, suatu negara bakal mengadopsi lebih cepat daripada yang lain. Hari ini bisa saja Dubai, tahun depan bisa yang lain. Dengan kata lain, regulasi pada akhirnya akan mengejar inovasi. Memang begitu.

Pertanyaannya, negara mana yang paling cepat beradaptasi untuk memanfaatkan perubahan teknologi secara ‘tektonik’ ini dalam bagaimana kita menggerakkan uang?

Stockbit Perkenalkan Produk Investasi Aset Kripto “Stockbit Crypto”

Platform wealthtech Stockbit terus memperkaya portofolio produk investasinya, kini masuk ke investasi aset kripto “Stockbit Crypto”. Aplikasi terpisah sudah bisa diunduh melalui Google Play dan App Store.

Sebelumnya desas-desus Stockbit masuk ke kelas aset ini sudah tercium sejak Juni 2022, tetapi seluruh pihak masih tutup mulut. Saat itu, dalam situs pencarian kerja, perusahaan tengah mencari tim yang tepat untuk menangani produk tersebut.

Dalam situsnya, disampaikan bahwa Stockbit Crypto dijalankan oleh PT Coinbit Digital Indonesia. Saat dihubungi DailySocial.id, perwakilan perusahaan menyampaikan Coinbit merupakan bagian dari Stockbit sejak awal yang diinisiasi langsung oleh tim internal. “Stockbit team develops Coinbit from scratch,” ujar perwakilan Stockbit.

Mengutip dari situs Bappebti, PT Coinbit Digital Indonesia sudah mengantongi tanda terdaftar sebagai pedagang aset fisik kripto sejak April 2022.

Seluruh produk investasi yang disediakan Stockbit tersedia dalam aplikasi terpisah. Stokbit untuk investasi saham, Bibit untuk investasi reksa dana, dan Stockbit Crypto untuk investasi aset kripto.

Pasar kripto

Sebelumnya, OJK menerbitkan surat larangan kepada seluruh perusahaan di pasar modal terhadap aktivitas pemasaran, promosi, atau iklan terhadap produk layanan dan jasa keuangan, selain yang telah diberikan izinnya oleh OJK, termasuk efek yang diterbitkan di luar negeri (offshore products).

Pelarangan ini berimbas pada sejumlah aplikasi wealthtech yang menawarkan produk investasi yang dibawahi oleh OJK dan Bappebti. Ajaib awalnya menggabungkan produk investasi aset kripto ke dalam aplikasi utamanya, kini hadir secara terpisah dengan produk Ajaib Kripto.

Menurut catatan Bappebti, jumlah investor kripto di Indonesia per Agustus 2022 mencapai 16,1 juta orang, naik dibandingkan pada akhir tahun 2021 yang sebanyak 11,2 juta orang. Sementara, nilai transaksi pada periode Januari-Agustus 2022 sebesar Rp249,3 triliun.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan kenaikan jumlah investor kripto yang cukup signifikan itu menandakan bahwa investasi di kelas aset tersebut masih banyak diminati masyarakat. “Kendati tahun ini, pasar kripto sedang masuk fase winter, nyatanya peminat investasi kripto masih banyak, yang mana dibuktikan dengan penambahan jumlah investor kripto,” ucapnya seperti dikutip dari Kontan.

Menurutnya, justru momen di saat market sedang bearish ini bisa dimanfaatkan investor kripto, baik lama atau baru, untuk mengumpulkan portofolio asetnya dengan harga miring untuk bisa dijual kembali saat harganya naik kembali dua sampai tiga tahun lagi.

“Dengan jumlah investor yang sudah tembus 16,1 juta investor, bukan tidak mungkin di tahun 2023 jumlahnya bisa mencapai 20 juta investor.” Jelasnya.

Application Information Will Show Up Here