Adsvokat Berencana Galang Dana Seri A Tahun Ini

Untuk mengembangkan berbagai fitur dan mempercepat pertumbuhan, Adsvokat, platform adtech yang didirikan Daniel Tumiwa, berencana melakukan penggalangan dana tahun ini. Sementara menjalankan bisnis secara boostrap, memanfaatkan uang pribadi dan pendanaan dari angel investor, Adsvokat fokus melakukan fundraising tahapan Seri A.

“Sebelumnya kami telah melakukan pertemuan dengan 26 investor lokal dan asing. Saat ini sudah 3 investor yang masih dalam tahapan penjajakan serius dengan kami untuk pendanaan berikutnya,” kata Co-Founder dan Chief ADSvokator ADSvokat Daniel Tumiwa.

Adsvokat mengusung konsep O2O (online-to-offline) dan mulai beroperasi sejak Juli 2017 lalu. Perusahaan telah memiliki 100 mahasiswa yang bergabung dan empat klien, yaitu Tokopedia, Telkomsel, Clear (Unilever), dan BCA.

“Target kami selanjutnya adalah memiliki sekitar 60 ribu adsvokator [pengguna Adsvokat] dari kalangan mahasiswa dan 60 klien dari berbagai brand,” kata Daniel.

Simpel dengan pemanfaatan machine learning

Selain menerapkan selfie untuk pengukur kesuksesan kampanye, Adsvokat juga menyematkan tracker di aplikasi untuk melihat aktivitas yang telah dilakukan adsvokator tersebut dalam berbagai medium yang dipilih. Adsvokat memanfaatkan stiker di mobil, helm, smartphone, pakaian sebagai medium.

“Stiker tersebut harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk penempatannya. Idealnya tidak menyatu dengan stiker dari brand lainnya. Satu orang adsvokator bisa memilih 3 medium dari brand yang dipilih untuk satu kampanye, kata COO Adsvokat Achmad M Usa.

Meskipun teknologi yang digunakan terbilang sederhana, Adsvokat mengklaim menggunakan teknologi machine learning untuk bisa menentukan berapa banyak adsvokator dari kalangan mahasiswa yang tertarik dengan kampanye yang ada, hingga berapa banyak produk pendukung yang dibutuhkan oleh masing-masing kampanye tersebut.

“Kami juga memastikan agar aplikasi Adsvokat tidak menghabiskan daya batere di smartphone. Kami terapkan optimasi data dengan metode kompresi yang komprehensif. Dengan cara tersebut bisa menghindari pemrosesan data secara berkala dan tentunya menghemat batere smartpone,” kata CTO Adsvokat Heru Herlambang.

Fitur referral

Meskipun metode pengukuran yang dimiliki Adsvokat saat ini terbilang belum menyeluruh, namun melalui fitur referral, yaitu mengajak 10 teman untuk membantu kegiatan pemasaran, Adsvokat berharap bisa menjadi medium kegiatan pemasaran yang belum banyak dikembangkan oleh layanan lainnya. Sebagai jembatan antara brand dan pengguna, Adsvokat mengklaim cara tersebut sangat ampuh untuk kegiatan pemasaran secara offline.

“Impresi untuk produk saat ini memang terbilang kecil pengukurannya dibandingkan dengan advokasi secara langsung, yaitu memanfaatkan sistem referral untuk memperluas kegiatan pemasaran yang ada,” kata Daniel.

Application Information Will Show Up Here

Daniel Tumiwa Dirikan Adsvokat, Startup Adtech dengan Skema Online-to-Offline

Nama Daniel Tumiwa sudah tidak asing lagi di dunia startup Indonesia. Sempat menjabat sebagai CEO OLX Indonesia, akhir bulan Mei 2017 lalu Daniel hengkang dari platform iklan baris tersebut. Kini Daniel membangun sebuah startup baru yang menyasar sektor teknologi periklanan, Adsvokat.

Kepada DailySocial, Daniel mengungkapkan alasan dibalik didirikannya Adsvokat, model bisnis yang dimiliki, dan skema O2O (online-to-offline) bagi dunia periklanan di Indonesia.

Sempat kapok membangun startup

Sebelumnya, sekitar tahun 2008, Daniel sempat membangun startup yang menyasar industri musik. Namun setelah berjalan selama dua tahun, ia tidak bisa membawa perusahaan ke pertumbuhan yang baik dan harus gulung tikar. Pengalaman buruk tersebut yang membuat Daniel enggan untuk membangun startup kembali dan memilih bekerja di perusahaan yang lebih mapan, di antaranya PT Djarum, Multiply, Garuda Indonesia, lalu ke OLX Indonesia.

“Usai saya keluar dari OLX Indonesia, ada beberapa perusahaan yang menawarkan saya untuk bergabung bersama mereka. Namun setelah melakukan diskusi dengan keluarga, saya akhirnya memutuskan untuk membangun startup lagi,” kata Daniel.

Di tahun 2018 ini Daniel melihat, masyarakat Indonesia sudah cukup “mature” menerima perubahan teknologi dan makin semaraknya skema sharing economy yang sukses diperkenalkan Go-Jek. Memanfaatkan teknologi, Go-Jek tidak hanya memberikan lapangan pekerjaan baru bagi mitra pengemudi, namun juga kebiasaan baru menggunakan smartphone untuk berbagai kebutuhan.

“Saat ini inovasi, yang sebelumnya sulit untuk dikembangkan, menjadi mungkin dengan kehadiran teknologi, sekaligus kesiapan masyarakat yang tentunya menjadi target pasar,” kata Daniel.

Inspirasi dari lingkungan sekitar

Melihat tren dan perkembangan di ibukota, Daniel mendapatkan inspirasi mengembangkan memberdayakan medium tradisional dengan memanfaatkan teknologi. Lahirlah ide Adsvokat yang memanfaatkan teknologi dan kebiasaan masyarakat saat ini.

“Penambahan huruf ‘s’ sendiri sengaja kami sematkan untuk mempertegas posisi kami yang menyasar sektor advertising [ads]. Adsvokat ingin mengangkat advertising tradisional ke media digital,” kata Daniel

Berbeda dengan layanan yang dihadirkan perusahaan atau startup adtech yang ada saat ini, Adsvokat justru memanfaatkan peluang offline yang mulai ditinggalkan perusahaan adtech. Kebanyakan saat ini fokus ke segmen digital.

“Cara ini mulai ditinggalkan karena semua perhatian sekarang ke digital, padahal medium advertising tradisional dari dulu hingga ke depannya masih efektif. Salah satu alasan ditinggalkannya cara-cara offline karena belum ada pengukurnya, saya percaya saat ini teknologi memungkinkan untuk mengukur cara ini,” kata Daniel

Memanfaatkan medium tradisional seperti stiker di mobil, helm, kaos, luggage tag, di balik laptop, bahkan di belakang smartphone, Adsvokat ingin mengajak kalangan millennial mempromosikan brand yang disukai secara sukarela dengan rewards berupa penghasilan tambahan.

Pemanfaatan selfie dan penerapan gamification

Secara khusus Adsvokat menyaring ambassador Adsvokat dari kalangan mahasiswa. Nantinya, untuk memperluas kampanye yang ada, ambassador tersebut diminta untuk mengajak 10 orang temannya untuk ikut mempromosikan brand yang dipilih.

“Jadi siapa pun bisa memilih brand yang disuka, kemudian bisa mengadvokasi brand melalui medium pilihan mereka. Sepuluh orang memberikan komentar positif untuk brand tentunya akan menjadi berharga,” kata Daniel.

Cara kerjanya terbilang mudah. Usai melakukan pendaftaran, pengguna diminta memilih kampanye iklan yang masih berjalan di aplikasi Adsvokat. Jika profil pengguna tersebut disetujui, ia bisa memilih jenis medium yang ingin dipromosikan. Lakukan foto selfie sebagai pengukur keberhasilan kampanye tersebut pada setiap pengguna.

“Melalui cara selfie ini nantinya proses pengukuran impresi dari kampanye tersebut didapatkan. Cara yang sangat mudah namun terbilang efektif untuk menjalankan kampanye promosi secara offline,” ujarnya.

Selfie diklaim bisa mengukur impresi, misalnya promosi melalui stiker helm yang ditentukan berdasarkan waktu hingga lokasi. Semua bisa dihasilkan impresinya untuk penentuan rewards.

Dengan metode ini, Daniel mengklaim brand akan memiliki channel yang jelas, bisa diukur, dan memiliki relasi langsung dengan konsumen. Diharapkan hal ini bisa dimanfaatkan menyuarakan kebaikan brand dengan memanfaatkan ambassador Adsvokat.

Jika ambassador tersebut telah mampu menjalankan tugasnya selama 3 bulan dengan beberapa brand, ia akan mendapatkan “kenaikan pangkat” dan berhak untuk mengikuti Adsvokat Youth Conference. Dalam kegiatan ini ambassador akan mendapatkan pengetahuan seputar cara tepat membangun bisnis, digital marketing, dan pengetahuan lainnya langsung dari pakarnya.

“Di sinilah korporasi bisa terlibat langsung untuk memberikan peluang kepada ambassador dari Adsvokat mendapatkan pengetahuan seputar brand, bahkan merekrut tenaga magang dari ambassador Adsvokat tersebut,” kata Daniel.

Untuk menambah jumlah poin, ambassador tersebut juga bisa menikmati gamification berupa tugas-tugas yang harus diikuti dengan pendekatan permainan ala Pokemon Go.

Skema O2O

Dengan model bisnis yang terbilang sangat sederhana namun diklaim mampu memberikan hasil pengukuran yang akurat, Adsvokat diharapkan bisa menjadi tolar ukur penerapan skema O2O bagi sektor periklanan di Indonesia. Saat ini, menurut Daniel, belum ada startup atau platform adtech yang menerapkan cara ini.

“Setelah melakukan pertemuan dengan investor dan pelaku adtech di Indonesia, saya belum melihat ada yang menerapkan cara ini. Model bisnis ini merupakan jalur baru tersendiri yang diharapkan bisa membuka peluang offline di dunia adtech, sesuai dengan standarisasi, impresi dan berapa bayak yang dihasilkan untuk pajak iklan,” kata Daniel.

Application Information Will Show Up Here

“Chaos” dan Imbasnya Terhadap Perkembangan Startup di Indonesia

Dalam sesi diskusi dengan penggiat startup di acara Indonesia Australia Digital Forum 2018, dibahas tantangan dan tren startup ke depannya. Hadir sebagai panel diskusi di antaranya adalah Founding Partner Kejora Ventures Andy Zain, Co-founder Medico Grace Tahir, Mantan CEO OLX Indonesia yang saat ini menjabat sebagai penasihat Menkominfo untuk ekonomi digital Daniel Tumiwa, Staf Khusus Menkominfo Lis Sutjiati dan Direktur Acorns Grow startup asal Australia George Lucas.

Salah satu hal yang dibahas adalah soal “chaos” di Indonesia dan bagaimana entrepreneur dengan startup dan inovasinya memecahkan kekacauan tersebut dengan menghadirkan teknologi. Menurut Daniel Tumiwa, kekacauan yang terjadi di Indonesia, justru menjadi peluang sekaligus tantangan kepada entrepreneur. Hal tersebut dapat terlihat dari perkembangan industri startup saat ini yang sudah mengalami peningkatan sejak 10 tahun terakhir, bahkan telah menghadirkan generasi kedua pendiri startup di Indonesia.

Menurut Andy Zain “chaos” atau kekacauan justru menciptakan peluang yang bagus untuk entrepreneur, agar bisa melakukan navigasi. Di sisi lain pemerintah sebagai regulator dituntut harus bisa mengejar ketinggalan dan beradaptasi dari inovasi yang diciptakan oleh entrepreneur tersebut untuk memecahkan kekacauan.

“Ciptakan inovasi segera jangan tunggu, carilah solusi terbaik, lakukan konsultasi dan raih dukungan dari pemerintah,” kata Andy.

Hal menarik yang dicermati oleh George Lucas, entrepreneur asal Australia adalah, besarnya jumlah entrepreneur muda asal Indonesia yang langsung mendirikan bisnis, sehingga jumlah entrepreneur saat ini di Indonesia makin meningkat jumlahnya.

“Hal tersebut yang membedakan Indonesia dengan Australia. Di Australia tidak banyak anak muda yang mendirikan startup atau perusahaan lainnya, sehingga tidak banyak jumlahnya.”

Besarnya pasar Indonesia

Sementara itu menurut Andy Zain, Indonesia merupakan negara yang paling tepat untuk brand hingga perusahaan teknologi mempromosikan produk mereka. Besarnya minat dan antusiasme pasar Indonesia untuk mencoba dan menggunakan berbagai produk tersebut, disebut Andy merupakan peluang bisnis yang besar dan terbukti telah banyak dimanfaatkan oleh brand ternama seperti Facebook, Google, hingga Instagram.

“Saat ini Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara dengan jumlah pengguna Facebook dan Instagram terbesar. Hal tersebut membuktikan besarnya respons dari pasar di Indonesia untuk mencoba berbagai produk terbaru yang ada.”

Namun demikian saat ini Jakarta sudah menjadi sentral dari startup industri lokal hingga asing. Makin padatnya pemain di Ibukota dinilai oleh Lis Sutjiati sebagai Staf Khusus Menkominfo, kurang memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di luar Pulau Jawa. Sehingga idealnya untuk startup lokal hingga asing yang berencana untuk menyasar pasar yang ada, coba lakukan pendekatan kepada pasar di luar pulau Jawa.

Hal senada juga diutarakan oleh Andy Zain dan Daniel Tumiwa, yang mengajak lebih banyak pelaku startup untuk mengembangkan bisnis di pulau lain di luar pulau Jawa.

Belajar dari Australia

Hal lain yang menjadi perhatian dalam sesi diskusi tersebut adalah, masih kurangnya talenta yang memiliki pengalaman hingga edukasi cukup dalam hal pemrograman hingga Informasi Teknologi. Untuk itu belajar dari Australia yang memiliki disiplin dan pendidikan yang baik terkait hal tersebut, bisa dijadikan acuan dan pedoman oleh Indonesia.

“Saat ini sudah banyak entrepreneur asal Indonesia yang belajar di Australia kemudian mendirikan startup di Indonesia. Jika Indonesia bisa mempelajari sistem pendidikan dan disiplin yang dimiliki oleh Australia, bisa membantu Indonesia menciptakan talenta yang berkualitas,” kata Andy.

Di sisi lain, Australia juga bisa memanfaatkan Indonesia sebagai salah satu emerging market, untuk mencoba dan melihat respons pasar terhadap berbagai produk berbasis teknologi yang akan diluncurkan.

“Di Indonesia banyak entrepreneur yang berani mendirikan bisnis, orang Indonesia lebih fleksibel dan mudah beradaptasi, hal tersebut yang membuat kami lebih versatile,” kata Grace Tahir.

Prediksi segmen startup favorit di tahun 2018

Di akhir sesi diskusi, para panelis diminta untuk memberikan prediksi terkait dengan tren segmen startup favorit di tahun 2018. Grace Tahir yang fokus untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia menyebutkan healthtech masih menjadi favorit dan memiliki potensi yang besar tahun ini. Sementara Lis Sutjiati menyebutkan, selain healthtech, agro dan aqua culuture, edutech, fintech hingga tour dan travel, masih memiliki peluang besar untuk berkembang di Indonesia.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Indonesia – Australia Digital Forum 2018 (IADF 2018) 

OLX Indonesia Umumkan Fitur “Titip Jual” dan Peningkatan Jumlah Pengguna

Pasca tampilan baru di aplikasi mobile, OLX Indonesia mengklaim telah mengalami jumlah peningkatan pengguna sebesar 15%. Sesuai dengan rencana awal,   mulai banyak pengguna baru dari kalangan pengguna perempuan dan millennial.

Hingga kini terdapat 23 juta pengguna aktif OLX, naik sekitar 10% dibandingkan rata-rata tahun 2016. Peningkatan ini diklaim didominasi pengguna yang mengakses OLX melalui aplikasi Android yang mencapai 1,1 juta pengguna setiap hari.

“Keputusan yang kami buat untuk mengubah tampilan OLX memberikan dampak positif pada kenaikan jumlah pengguna OLX. Apalagi, di antara pengguna baru tersebut, kami melihat adanya kenaikan jumlah pengguna perempuan dan anak muda, seperti yang kami inginkan,” kata COO OLX Indonesia, Doan Lingga.

Setelah ditinggalkan Daniel Tumiwa selaku CEO pada bulan Mei 2017 lalu, hingga kini OLX Indonesia belum memiliki CEO baru. Posisi CEO OLX Indonesia sementara ini masih dipegang Robin Voogd yang juga menjabat sebagai CEO OLX Asia.

Kepada media, CMO OLX Indonesia Edward Kilian Suwigyo mengungkapkan saat ini OLX Indonesia masih mencari orang yang sesuai untuk menggantikan Daniel Tumiwa sebagai CEO. Menurutnya bukan hal yang tidak mudah untuk menemukan sosok pemimpin yang layak untuk menempati posisi CEO tersebut.

Transaksi meningkat selama bulan Ramadan

Selama bulan Ramadan, tim OLX Indonesia mencatat terdapat beberapa peningkatan permintaan dan penjualan terhadap produk busana hingga mobil. Sementara kategori elektronik dan gadget baru akan terlihat peningkatannya pada H-15 Lebaran.

Transaksi selama Ramadan ini, diprediksi akan melambat pada hari kelima jelang Lebaran. Data OLX mencatat bahwa khusus kategori lowongan dan jasa, transaksi akan kembali meningkat dengan cepat lima hari setelah Lebaran. Hal ini terjadi karena banyak orang yang mencari pekerjaan di sektor informal, seperti sopir, pembantu rumah tangga, atau pegawai toko.

Fitur “Titip Jual” OLX Indonesia

Dalam waktu dekat OLX Indonesia akan meluncurkan fitur Titip Jual untuk pengguna yang tidak memiliki waktu banyak berjualan secara online. Dengan fitur ini nantinya pengguna bisa mempromosikan produk dan menjual melalui agen resmi OLX Indonesia. Rencananya fitur ini akan dikenakan biaya sebesar Rp 100 ribu untuk ongkos agen dan komisi 5 persen dari total penjualan atau minimal Rp25.000 (value service).

Sementara pengguna yang ingin memanfaatkan layanan menyeluruh, OLX juga akan menghadirkan Full Service yang dilengkapi dengan logistik. Nantinya barang yang telah diambil akan disimpankan partner OLX, yakni Raja Jual. Biaya komisi layanan Titip Jual Full Service adalah 10 persen atau minimal Rp 250 ribu.

Application Information Will Show Up Here

Daniel Tumiwa Mundur dari OLX Indonesia

CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pimpinan layanan iklan baris online terdepan di Indonesia. Per akhir Mei ini, Daniel akan melepas posisi yang diembannya sejak tahun 2015. Berikutnya Daniel akan menjadi Strategic Advisor OLX Indonesia, sementara posisi pimpinan sementara OLX Indonesia akan dipegang langsung Robin Voogd yang saat ini adalah CEO OLX Asia.

Dibanding saat pertama kali menjabat tahun 2015, disebutkan pengguna aplikasi Android OLX telah bertumbuh enam kali lipat mencapai 1,1 juta pengguna aktif harian (khusus aplikasi Android).

[Baca juga: Di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile OLX Indonesia]

“OLX telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Keberadaan OLX memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk melakukan transaksi yang saling menguntungkan. Saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan ini,” ungkap Daniel.

Di kancah industri e-commerce Indonesia, Daniel sangat berperan dalam pengembangan ekosistem. Ia menjabat sebagai Chairman pertama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan membantu penyusunan sejumlah peraturan pemerintah terkait ekosistem.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh tim OLX Indonesia, yang telah bekerja keras untuk menjadikan OLX sebuah platform iklan baris yang dapat terus memberikan manfaat bagi seluruh pengguna. Saya yakin, OLX Indonesia akan terus memimpin kategori iklan baris online, di Indonesia,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Permudah Proses Kredit Kendaraan, Adira Finance Gandeng OLX Indonesia dan Cermati

Adira Finance, perusahaan pembiayaan anak usaha Bank Danamon, menggandeng OLX Indonesia dan Cermati untuk mempermudah penyaluran kredit dalam transaksi penjualan mobil dan motor bekas. Kerja sama ini sekaligus menandakan salah satu upaya Adira Finance dalam memperluas channel marketing demi meningkatkan layanan kepada konsumen di era digital.

Dalam prosesnya, Cermati selaku mitra fintech membangun teknologi di dalam platform OLX berupa kalkulator simulasi kredit untuk memberikan gambaran kepada calon pembeli. Dari sana, pembeli dapat menerima gambaran mengenai uang muka (DP), cicilan yang diperlukan hingga tenornya.

Ketika penjual dan pembeli sudah sepakat, Cermati akan menjembatani transaksi tersebut dengan konfirmasi ke pihak penjual melalui SMS hingga ketersediaan data calon nasabah untuk ditindaklanjuti oleh Adira.

“Lewat kerja sama ini kami membuka kemudahan pemrosesan kredit untuk konsumen Adira, serta mendongkrak sinergi dengan kedua perusahaan yang dapat menggiring ke arah peningkatan bisnis,” Direktur SDM dan Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi, Rabu (12/4).

Direktur Sales & Distribution Adira Finance Hafid Hadeli menambahkan kerja sama dengan perusahaan teknologi merupakan pertama kalinya dilakukan perusahaan. Selama ini, perusahaan masih mengandalkan channel marketing dari diler sebagai punggung utama penyaluran kredit.

Menurutnya, OLX sebagai pemain iklan baris terbesar memiliki nilai tambah yang sangat baik untuk disinergikan dengan perusahaan. Pasalnya, sekitar 50%-70% pembelian kendaraan menggunakan lewat skema pengajuan kredit.

CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa mengatakan, “Kerja sama ini sekaligus memperkuat posisi OLX sebagai platform iklan baris online terbesar di Indonesia. Tugas kami adalah mendorong pengguna untuk menjual barang dan membantu cepat laku terjual, salah satunya direalisasikan lewat kerja sama eksklusif ini.”

Dia mengklaim OLX mampu menyukseskan penjualan 250 ribu unit mobil dan 210 ribu motor bekas setiap bulannya.

Lewat kerja sama ini, baik OLX maupun Cermati akan mendapat komisi dari Adira Finance dari setiap pengajuan aplikasi kredit yang disetujui. Akan tetapi, Daniel enggan merinci persentase komisi yang diperoleh.

Swandajani melanjutkan proses pengajuan aplikasi sama halnya ketika calon debitur datang ke diler Adira Finance. Hanya saja yang berbeda, kini menggunakan sistem online. Setelah aplikasi disetujui oleh Adira, perwakilan dari perusahaan akan melakukan survei ke lokasi pembeli dan penjual untuk studi kelayakan. Selanjutnya, proses kredit akan dicairkan lewat gerai Adira.

Pihaknya menjamin, apabila seluruh kelengkapan dokumen lengkap dan sesuai dengan ketentuan maka kredit akan cair dalam waktu 2×24 jam. Adapun jenis kendaraan yang hanya bisa dibiayai Adira Finance, maksimal tahun produksinya adalah 2003.

Adira Finance menargetkan lewat kerja sama ini dapat menyalurkan kredit baru untuk 3 ribu unit motor dan 2 ribu unit mobil sepanjang enam bulan ke depan.

Ubah Tampilan Aplikasi, OLX Indonesia Targetkan Tembus 2 Juta Pengunjung Harian

Hari ini (7/2), OLX Indonesia meresmikan perubahan tampilan aplikasi mobile yang diusung dengan tema “The All New OLX”. Diharapkan lewat peluncuran ini, jumlah pengunjung aktif harian bisa tembus di angka 2 juta orang dari pencapaian di tahun lalu sebesar 1 juta orang.

[Baca juga: Di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile OLX Indonesia]

OLX Indonesia membuat sejumlah fitur baru seperti pencarian iklan berdasarkan lokasi dan chat. Tampilannya pun lebih mengedepankan foto (visual), tujuannya untuk menarik impulsive shopper, yang tak lain adalah segmen baru target pengguna OLX.

Tampilan baru ini menonjolkan konsep empat pilar utama, yaitu hyper local, hyper simple, C2C, dan trust. Konsep tersebut merupakan hasil pengamatannya terhadap masyarakat mobile.

Tujuan akhirnya adalah OLX ingin menggandeng sebanyak-banyaknya pengguna baru dengan merambah pengguna millennials dan perempuan, tanpa meninggalkan pengguna lama, yakni kaum laki-laki.

Sementara ini, OLX Indonesia masih melakukan transisi untuk perubahan di versi situsnya (desktop dan mobile). Untuk kedua platform tersebut masih menggunakan tampilan lama tanpa fitur baru seperti di aplikasi mobile, tujuannya agar pengguna lama tetap dapat menggunakan platform OLX dengan nyaman.

CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa menjelaskan peluncuran ini menjadi pertanda bahwa platform OLX kini semakin relevan dengan perkembangan zaman. Belakangan, model iklan baris mulai tidak dipahami oleh masyarakat mobile, terutama generasi millennials. Banyaknya jenis layanan e-commerce tidak dipahami masyarakat.

Mereka hanya mengetahui istilah e-commerce atau online shop. Padahal, fungsi platform, jenis barang, dan tipe penjual, di setiap e-commerce berbeda satu sama lain. Masyarakat pun menyukai segala sesuatu bersifat visual, dinamis, simpel, dan praktis. Hal ini membuat iklan baris online saat ini, tidak menarik bagi mereka.

“Bisnis OLX terus tumbuh, namun mulai tidak relevan dengan kondisi pasar, yaitu masyarakat mobile, terutama kalangan perempuan dan millennials. Mereka adalah orang-orang yang tertarik pada visual, treasure hunter, dan impulsive shopper. Kami menyebut ini sebagai gaya hidup nggak suka, nggak ingin, tetapi beli,” terang Daniel, Selasa (7/2).

Dia berharap, dengan menargetkan 2 juta pengunjung harian dapat memberi dampak bagi bisnis perusahaan sekaligus meningkatnya nilai transaksi di OLX Indonesia. Untuk seluruh lini pertumbuhan OLX diharapkan dapat naik hingga 100%.

Kinerja OLX Indonesia

Sepanjang tahun lalu, OLX Indonesia mengklaim secara market share untuk segmen pasar barang bekas di Indonesia sebesar 67%. Sementara sisanya 33% dikuasai oleh platform lainnya seperti Blackberry Messenger (BBM), WhatsApp, dan lainnya. Hasil ini didapat lewat kerja sama perusahaan dengan Millward Brown, perusahaan agensi riset global.

Jumlah pengunjung OLX tiap bulannya mencapai 20,1 juta orang. Dari angka tersebut, sekitar 900 ribu adalah penjual aktif, secara persentase naik 35% dari tahun sebelumnya sebesar 720 ribu orang.

Adapun jumlah pengguna aktif harian dari aplikasi mobile OLX sebanyak 1 juta orang, naik 61% dari sebelumnya 620 ribu orang. Lokasinya kebanyakan berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dari segi pemasangan iklan, jumlahnya mencapai 170 ribu iklan baru secara harian, naik 40% dari sebelumnya 120 ribu iklan.

Rata-rata nilai transaksi perbulannya di OLX mencapai Rp31 triliun, naik 163% dari sebelumnya Rp12 triliun. Tingginya nilai transaksi ini memperlihatkan bahwa nilai barang yang dijual di OLX makin tinggi.

Salah satu contohnya, untuk kategori mobil harga termahal yang dijual adalah Ferrari 458 keluaran 2011 dengan harga Rp 4,7 miliar. Sementara, untuk kategori motor harga termahalnya adalah BMW GS 1200 keluaran 2011 dengan harga Rp 322 juta. Dalam kategori properti, harga rata-ratanya adalah Rp 505 juta.

Berdasarkan kategori, elektronik & gadget, rumah tangga, properti, dan kebutuhan pribadi menempati posisi teratas. Yang menariknya adalah pertumbuhan jumlah iklan dari kategori kebutuhan pribadi yang drastis daripada pencapaian di 2015.

CMO OLX Indonesia Edward Kilian menjelaskan untuk produk fesyen jumlah iklan yang laku mencapai 43 ribu iklan senilai Rp 729 miliar, iklan sepatu yang laku sebanyak 9 ribu senilai Rp 2,8 miliar. Iklan jam tangan yang laku mencapai 8 ribu senilai Rp 6 miliar dan tas & dompet sebanyak 2.600 iklan yang laku senilai Rp 650 juta.

“Pertumbuhan yang cepat dari kategori kebutuhan pribadi memperlihatkan bahwa pengguna OLX kini tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki saja, tetapi juga ada dari perempuan. Ini menjadi pertanda bahwa kami perlu rangkul pengguna baru tanpa meninggalkan pengguna lama yakni laki-laki,” pungkas Edward.

Application Information Will Show Up Here

Di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile OLX Indonesia

Dalam sebuah rapat di pertengahan tahun 2016, CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa mengungkapkan kegundahannya. Sebagai sebuah layanan online, OLX Indonesia menurutnya sudah berada di comfort zone. Untuk melangkah ke depan, dengan tantangan bisnis yang semakin berat, mereka harus berani “mengganggu” diri mereka sendiri agar tetap relevan di tengah persaingan industri.

OLX Indonesia, yang Januari tahun ini berusia 11 tahun dan awalnya bernama Tokobagus, harus berubah.

“Tren, keadaan, dan rencana kami ke depannya mengharuskan untuk melakukan perubahan atau bisa dibilang small pivot,” ungkapnya.

Perusahaan kemudian membentuk tim khusus yang bertugas merealisasikan semangat baru yang disebut “The All New OLX”. Tim ini terdiri dari 15-20 project manager yang semuanya merupakan karyawan OLX dan tidak melibatkan pihak ketiga. Tim khusus tersebut berfungsi September 2016 hingga The All New OLX diluncurkan.

Menjangkau segmen konsumen baru

Jargon “iklan baris” yang melekat di OLX Indonesia dinilai Daniel sudah tidak relevan dengan kondisi terkini. Padahal OLX adalah perusahaan pionir di sektor ini.

Selain itu, selama ini kebanyakan pengguna OLX Indonesia adalah kaum laki-laki, sehingga fitur dan tampilannya banyak mengarah ke unsur maskulin. Daniel menilai OLX tidak bisa selamanya di jalur tersebut. Ada segmen potensial yang belum terjamah, yakni kalangan millennial dan perempuan.

Perubahan harus membantu OLX Indonesia menjangkau calon konsumen yang selama ini bukan fokusnya.

Aplikasi mobile OLX Indonesia dengan tampilan baru / OLX Indonesia
Aplikasi mobile OLX Indonesia dengan tampilan baru / OLX Indonesia

COO OLX Indonesia Doan Ciscus mengatakan:

“Ini adalah tim besar yang pertama kali dibentuk oleh OLX Indonesia. Kami ingin bentuk tim yang solid karena ini kan sifatnya long term project. Orang-orang dari tim ini adalah gabungan teman-teman OLX yang bisa kerja sama dengan baik, ada spirit yang sama, dan sangat concern kepada OLX.”

Project Manager The All New OLX dipegang Renita yang dipilih karena dinilai mempunyai perhatian yang besar kepada OLX Indonesia, dapat memastikan aplikasi tetap relevan dengan masyarakat, dan bisa menjalankan tugas harian secara baik.

Ia dibantu oleh tim UX yang dipimpin Bayu, tim riset yang dipimpin Meidy, dan Arya menjadi jembatan informasi perkembangan The All New OLX ke staf lainnya. Dari sisi teknologi, Fandy menjadi mobile tech lead, Deni memimpin tim API, dan Wasis memegang di sisi infrastruktur.

Bagaimana tim The All New OLX bekerja

Di bulan pertama, tim memfinalisasi user design dengan menemui pelanggan OLX, baik yang sudah sudah lama menggunakan OLX ataupun belum sama sekali, yang berlokasi di suburban Jakarta.

Riset dilakukan dengan tiga macam cara, bertemu langsung, menelepon, atau melalui email. Komposisi responden yang dipilih dibuat seimbang, terkait jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan strata sosial ekonomi.

Secara rutin tiap minggunya, mereka mengundang pelanggan OLX ke kantor. Tim menyediakan tiga kamar tertutup yang digunakan tim produk saat bertemu langsung dengan responden. Responden akan mencoba tools OLX dan memberikan masukan dan keluhannya.

Di tahap ini, tidak hanya tim The All New OLX yang turun. Pihak manajemen pun ikut bertemu pelanggan secara langsung.

CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa / DailySocial
CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa / DailySocial

“Kurang lebih selama tiga bulan pertama kami terus bertemu pelanggan OLX, sebelum mulai shifting tugas ini ke bagian Tech Product untuk mulai develop. Ini tugas awal yang terberat, jangan sampai salah dari awal,” tutur Doan.

Di bulan ketiga, tim produk memulai proses pengembangan desain baru sesuai hasil temuan riset yang sudah dikumpulkan. Proses menemui pelanggan terus berjalan dalam tahapan ini, sebab mereka harus kembali mencoba produk OLX berdasarkan masukan yang diberikan sebelumnya.

“Kalau diperhatikan dari proses awal hingga versi rilis OLX, it’s all about users. Setiap ada perkembangan baru, kami kembali menemui pengguna untuk minta masukan dari mereka. Apakah fitur baru yang kami sediakan sudah sesuai dengan apa yang mereka inginkan, sebab ini kan tujuannya untuk jangkau pengguna baru juga.”

Perubahan yang dilakukan

The All New OLX melakukan perubahan besar di fitur dan tampilan OLX di aplikasi mobile, sementara untuk versi web (desktop  dan mobile) masih tetap menggunakan tampilan lama untuk memastikan proses transisi berjalan lancar. Tanpa bermaksud meninggalkan pengguna lama, OLX mengembangkan fitur baru yang bertujuan dapat menjangkau kalangan millennial dan perempuan.

Daniel mengatakan:

“Selama ini pengguna OLX Indonesia didominasi oleh laki-laki berusia 30 tahun ke atas. Di satu sisi, demografi seperti ini menyulitkan kami untuk melakukan scale up, sementara itu kalangan millennial dan perempuan semakin marak dan menjadi konsumen yang cukup aktif di dunia e-commerce dan marketplace di tanah air.”

Kalangan millennial dan perempuan identik dengan istilah impulsive shopper. Sasaran pengguna seperti ini yang menjadi fokus utama perubahan.

Dalam membuat fitur, perusahaan selalu memperhatikan empat prinsip The All New OLX, yaitu hyperlocal, simple, trust, dan C2C. Hasilnya tercermin di beberapa fitur baru OLX, seperti chat, tampilan foto (visual) di halaman utama, dan fitur Nearby.

Fitur chat dipilih berdasarkan masukan pelanggan perempuan yang menginginkan privasi saat berhubungan dengan calon pembeli. Doan menyebutkan fitur chat ini sesuai dengan prinsip simple dan trust. Bagi kaum perempuan, memajang nomor ponsel di internet kurang nyaman karena bisa terhubung ke berbagai platform messaging lainnya. Ada juga risiko foto profil tersebar ke publik. Tim memutuskan membuat fitur chat di seluruh platform yang dimiliki OLX. Meskipun demikian, tetap ada pilihan untuk mencantumkan nomor telepon untuk mereka yang memilih berkomunikasi melalui telepon, SMS, dan WhatsApp.

Untuk tampilan foto di halaman utama, semangat yang ingin disampaikan adalah mengedepankan visual produk yang dijajakan oleh pengguna OLX. Visual dinilai sebagai kunci yang menarik bagi impulsive shopper untuk mengakses OLX. Dibantu fitur Nearby, pengguna akan dipermudah melakukan transaksi tergantung mereka berada.

Pemilihan warna ungu

Bila Anda mengakses aplikasi dan situs OLX Indonesia, tampilannya kini didominasi warna ungu sebagai bahasa komunikasi. Sebelumnya tampilan OLX didominasi oleh warna biru.

CMO OLX Indonesia Edward Kilian menjelaskan warna ungu melambangkan warna yang dinamis, bisa diterima semua gender, dan merepresentasikan secara kuat energi positif yang baru kepada publik.

Menurut Edward, warna ungu tergolong warna trendi yang diterima dengan baik di kalangan anak muda dan perempuan sebagai sasaran pengguna baru OLX. Warna ini juga masih diterima oleh kalangan laki-laki yang sudah sangat dekat dengan OLX.

Ungu kini menjadi bahasa komunikasi resmi OLX Indonesia / OLX Indonesia
Ungu kini menjadi bahasa komunikasi resmi OLX Indonesia / OLX Indonesia

“Ini akan memudahkan OLX untuk bisa mengajak kalangan masyarakat lebih luas, semakin pandai mengatur keuangan, dan berhemat dengan mengadopsi perilaku baru. Yaitu memanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi modal memiliki barang lain yang dibutuhkan penjual, menekan pengeluaran dengan membeli barang preloved namun kualitas bagus, dan harga yang jauh lebih murah,” terangnya.

Proses edukasi dan adaptasi

Pekerjaan The All New OLX belum berhenti pasca selesainya proses pengembangan. Masih ada tahap stabilisasi untuk memastikan proses edukasi dan adaptasi berjalan baik untuk pengguna setia maupun pengguna baru.

Doan mengaku ketika pertama kali meluncur banyak sekali keluhan yang masuk dari pengguna. Kebanyakan pengguna mengeluhkan tampilan di halaman utama yang berubah drastis. Tidak lagi disuguhi kategori, tetapi ditampilkan iklan baris yang sesuai lokasi pengguna.

Konsumen juga mengeluhkan tidak adanya nomor ponsel penjual sebagai metode komunikasi yang kini diganti dengan fitur chat. Terakhir, fitur Nearby dikeluhkan pengguna karena belum terbiasa.

“Perubahan yang drastis memang membutuhkan adaptasi terutama bagi pengguna lama. Makanya kami perlu tuntun mereka. Setiap keluhan yang kami terima dari pelanggan tidak ada yang sia-sia. Selalu dibicarakan dan dicarikan solusinya.”

Dalam proses kerjanya tim The All New OLX mendapat dukungan dari Grup OLX Global. Mereka berdiskusi dengan tim OLX dari berbagai belahan dunia. Selain itu, tim juga mendapat kewenangan dari manajemen OLX Indonesia untuk memutuskan hal yang mereka yakini baik.

Pengembangan teknologi

Di sisi teknologi, pengembangan The All New OLX mendorong pemanfaatan teknologi yang aman menggunakan protokol HTTPS. Fungsi tracker, yang sempat membuat “heboh”, tetap disematkan untuk user experience yang lebih baik.

Masih soal keamanan, tampilan baru ini juga memanfaatkan teknologi anti fraud menggunakan sistem machine learning. Tim OLX mengidentifikasi potensi fraud dari akun pengguna, kemudian memberikan rekomendasi ke machine learning untuk melakukan pendeteksian melalui foto, nama, dan akun media sosial.

“Teknologi tersebut memudahkan kami untuk bisa melakukan antisipasi bahkan pemblokiran kepada akun pengguna yang dinilai berisiko bakal melakukan fraud dalam aplikasi OLX,” kata CTO OLX Indonesia Rendra Toro.

Tim manajemen OLX Indonesia / OLX Indonesia
Tim manajemen OLX Indonesia / OLX Indonesia

Meskipun demikian, sebagai platform C2C. OLX Indonesia belum berencana menjadi perantara pembayaran, seperti menghadirkan rekening bersama (escrow account). OLX Indonesia berharap tetap berfungsi sebagai platform jual beli yang independen. Hal ini dianggap membedakan OLX dengan layanan lainnya.

“Mungkin nantinya jika OLX Indonesia memutuskan untuk menghadirkan fitur tersebut [bakal] lebih memanfaatkan kerja sama dengan pihak ketiga. Artinya kesempatan terbuka lebar untuk layanan fintech atau perusahaan teknologi terkait memberikan layanan tersebut bersama OLX Indonesia,” terang Daniel.

Risiko di balik perubahan

Nama besar dan jumlah pengguna yang cukup masif membuat perubahan memiliki risiko yang besar jika tidak diterapkan dengan benar. Daniel percaya hal tersebut dan berniat untuk menunjukkan keseriusan perusahaan menjadi lebih baik dengan semangat The All New OLX.

OLX Indonesia merupakan negara ketiga dalam Grup OLX yang melakukan pivoting dan perubahan dalam skala cukup besar. Tim negara lain yang telah melakukan perubahan adalah India dan Filipina.

OLX Filipina melakukan perubahan menggunakan sistem yang dimiliki OLX India (template), sementara OLX Indonesia menciptakan semua teknologi tersebut dari awal secara independen.

Daniel menyebutkan:

“Bukan hanya meyakinkan Grup OLX secara global, dengan konsep baru ini OLX Indonesia juga ingin meyakinkan pengguna setia dan pengguna baru bahwa platform ini bisa menjadi favorit dan diandalkan untuk mendapatkan keuntungan cepat dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan.”


Tim penyusun liputan The All New OLX Indonesia: Yenny Yusra, Marsya Nabila, dan Amir Karimuddin

Application Information Will Show Up Here

Singapura Dipastikan Jadi Persinggahan Pertama Amazon di Asia Tenggara

TechCrunch dalam tulisannya hari ini menginformasikan bahwa Amazon siap memulai layanan e-commerce-nya di Asia Tenggara dengan meluncurkan layanan di Singapura awal tahun depan. Singapura bakal menjadi pertempuran awal Amazon dan Alibaba di Asia Tenggara, setelah Alibaba mengakuisisi Lazada awal tahun ini dan hari ini Lazada mengakuisisi layanan online grocery Singapura RedMart. Lalu bagaimana dengan rencana Amazon memasuki pasar Indonesia?

Di bulan Juni, Chairman idEA Daniel Tumiwa (saat itu) mengemukakan rencana awal Amazon untuk memasuki pasar Asia Tenggara. Sumber kami pun menyebutkan:

Proses Amazon memasuki Asia Tenggara akan dilakukan secara berangsur-angsur selama 1-2 tahun mendatang. Awalnya Amazon akan membuka layanan di Singapura, kemudian meluas ke negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Meskipun belum aktif, kami memastikan bahwa domain Amazon.co.id dan Amazon.id memang sudah dimiliki perusahaan yang didirikan Jeff Bezos dan berbasis di Seattle ini.

Secara total, diklaim modal awal Amazon untuk berekspansi di kawasan ini senilai $2 miliar, dengan $600 juta akan dipusatkan untuk membuka pasar Indonesia, setidaknya untuk tahun pertama. Sekitar $85-160 juta akan dipusatkan di Filipina yang mulai menggeliat, sementara dana sisanya dibagi-bagi di 4 negara lainnya.

Sejauh ini belum ada yang misleading dengan informasi tersebut. Singapura bakal menjadi persinggahan pertama karena pasarnya yang relatif kecil dan secara ekonomi sudah selevel dengan negara-negara maju. Kemudian secara berangsur-angsur mereka bakal memperluas pasar ke negara-negara lain di kawasan, persis sama dengan strategi Lazada, yang didukung Rocket Internet, saat membuka operasionalnya tahun 2012 lalu.

Meskipun sumber Techcrunch menyebutkan saat ini Amazon fokus untuk berekspansi di Singapura saat ini, informasi yang berseliweran di kalangan pemain industri lokal menyebutkan mereka sudah mengetahui bahwa tim Amazon ASEAN yang berbasis di Singapura sudah mulai scouting mencari mitra merchant di Indonesia.

Pemain lokal mengaku sudah siap jika terlibat peperangan dengan para “gajah” karena mereka (lebih) mengerti apa yang dibutuhkan konsumen di Indonesia.

Operasional Amazon Global Selling di ASEAN (dan ANZ) bakal dipimpin Puneesh Kumar yang sudah 6 tahun bekerja untuk Amazon, sementara pengembangan bisnis di kawasan ini bakal dipimpin Steven Scrive.

OLX Kolaborasi dengan RajaPindah dan JET Luncurkan RajaJual

Persaingan e-commerce di tanah air semakin hari semakin memanas, tidak hanya dengan para pemain baru tetapi oleh perusahaan-perusahaan mapan yang mulai banyak membuka lini bisnis e-commerce. OLX, salah satu platform e-commerce customer to customer (C2C) berinovasi dengan menggandeng RajaPindah dan Joint Express Transport (JET) meluncurkan sebuah layanan untuk jual beli barang RajaJual.

RajaJual merupakan layanan yang ditujukan untuk setiap individu-individu yang ingin menjual barang yang sudah tidak terpakai namun tidak memiliki banyak waktu untuk bertransaksi. Dengan menggandeng RajaPindah yang berpengalaman dalam jasa pindahan sejak tahun 2011 dan JET yang merupakan salah satu jasa transportasi dan kurir, OLX mencoba menghadirkan kemudahan dan pengalaman berbeda dalam menjual barang.

“Selama ini banyak penduduk, terutama di kota-kota besar, telah menyadari manfaat finansial dari menjual barang-barang bekas yang bertumpuk di rumah. Namun, kendalanya adalah keterbatasan waktu untuk bertransaksi langsung,” tutur CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa.

Dalam rilisnya OLX juga menjelaskan bahwa tren jual beli barang bekas sebenarnya sudah menjadi budaya sendiri negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Budaya ini dipercaya mampu untuk memberikan manfaat tidak hanya bagi para penjual dan pembeli tetapi juga bagi lingkungan karena dinilai bisa mengurangi limbah barang bekas.

CEO RajaPindah M. Akbar Djohan memandang kerja sama ini sebagai sebuah kesempatan untuk membantu pelanggan dalam skala yang lebih besar. Salah satunya dengan membantu pelanggan yang ingin pindah tetapi tidak ingin membawa semua barang ke tempat tinggal yang baru.

“Kerja sama ini memberikan solusi kepada para pelanggan yang tidak ingin membawa semua barang-barangnya ke tempat tinggal yang baru. Melalui RajaJual, mereka dapat menjual barang tersebut tanpa khawatir tidak memiliki waktu untuk bertransaksi, atau pun kediamannya didatangi banyak calon pembeli yang tidak dikenal,” ujar Akbar.

Sementara itu, CEO JET Indonesia Michael Roosevelt mengungkapkan bahwa pihaknya bangga menjadi bagian dari kolaborasi ini. Menurutnya dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dan kelebihan masing-masing RajaJual bisa memberikan pelayanan yang prima bagi pelanggan.

“Joint Express Transport bangga menjadi bagian dari kolaborasi ini. Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dan armada kami, jaringan RajaPindah yang ekstensif, serta OLX sebagai platform iklan baris terbesar di Indonesia, kami yakin layanan ini dapat diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Roosevelt.